• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN ANALISIS MEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS METODOLOGI PENELITIAN ANALISIS MEN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS MENINGKATNYA INTENSITAS

PENGGUNA JASA GO-JEK DI AREA TEMBALANG

(Disusun untuk memenuhi prasyarat mata kuliah Metodologi Penelitian )

Disusun oleh : KELOMPOK II-A

Wisnu Hanggoro (21110110141047)

Diana Nukita (21110113120012)

Tsana’a Alifia Nauthika (21110113120044)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS DIPONEGORO

Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788

e-mail : jurusan@geodesi.ft.undip.ac.id

(2)

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih mulia selain memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Metodologi Penelitian ini tanpa menemui hambatan yang berarti dan tepat waktu. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Sawitri Subiyanto, Ir.M.Si. selaku ketua jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

2. Bapak Dr. Yudo Prasetyo, ST., MT selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah penelitian ini.

3. Seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah penelitian ini baik secara moriil maupun material

Kami sadar bahwa makalah penelitian yang kami susun masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan sebagai acuan agar menjadi lebih baik lagi. Terima kasih.

Semarang, 03 April 2016

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Tujuan ... 2

I.3 Manfaat ... 2

I.4 Rumusan Masalah ... 2

I.5 Batasan Masalah ... 3

I.6 Sistematika Pembuatan Laporan Praktikum ... 3

BAB II ... 4

II.1 Pengertian Go-Jek ... 4

II.1.1 Keunggulan dan Kekurangan Go-Jek ... 5

II.1.2 Keterkaitan GO-JEK dengan Sistem Informasi Manajemen ... 5

II.2 Tembalang ... 6

II.3 Pengertian SPSS ... 7

II.3.1 Menu utama pada SPSS ... 7

II.4 Uji t sampel berpasangan atau Dependen ... 11

II.5 Uji Hipotesis Dua Sisi: ... 12

II.6 Uji Hipotesis Satu Sisi: ... 13

(4)

II.8 Uji t Sampel Bebas/Independen: ... 14

II.9 Chi Square: ... 14

BAB III ... 16

III.1 Alat dan Bahan Pelaksanaan ... 16

III.2 Rencana Penelitian ... 16

III.3 Subjek Penelitian ... 16

III.4 Teknik Pengumpulan Data... 17

III.5 Tahapan Pelaksanaan ... 17

III.6 Etika Penelitian ... 18

III.7 Lokasi Penelitian... 18

BAB IV ... 19

IV.1 Hasil ... 19

IV.2 Analisis ... 25

IV.2.1 Analisis Uji Chi Square Crosstabulation Pengguna Jasa ... 25

IV.2.2 Analisis Uji Chi Square Crosstabulation Intensitas Menggunakan Jasa 26 IV.2.3 Analisis uji Chi Square Crosstabulation Pertimbangan Pengguna. 27 IV.2.4 Analisis uji Chi Square Crosstabulation Jenis Layanan ... 29

BAB V ... 31

V.1 Kesimpulan ... 31

V.2 Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Uji Hipotesis Dua Sisi (Sudiro Achmad, 2012) ... 12

Gambar II.2 Uji Hipotesis Satu Sisi (Sudiro Achmad,2012) ... 13

Gambar II.3 Rumus Uji t Berpasangan (Gaib Malonda, 2011) ... 14

Gambar II.4 Rumus Uji t Independen (Setiawan Nasrul, 2014) ... 14

Gambar II.5 Rumus Chi-Square (Mellyana, 2012) ... 15

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Frekuensi Responden ... 19

Tabel IV.2 Profesi Pengguna ... 21

Tabel IV.3 Pengguna Jasa Go-Jek ... 22

Tabel IV.4 Intensitas Menggunakan Jasa Go-Jek ... 22

Tabel IV.5 Pertimbangan Pengguna Jasa Go-Jek ... 22

Tabel IV.6 Jenis Layanan ... 23

Tabel IV.7 Crosstabulation Pengguna Jasa ... 23

Tabel IV.8 Crosstabulation Intensitas Menggunakan Jasa ... 24

Tabel IV.9 Crosstabulation Pertimbangan Pengguna ... 24

Tabel IV.10 Crosstabulation Jenis Layanan ... 24

Tabel IV.11 Nilai chi square hitung ... 26

Tabel IV.12 Nilai chi square hitung ... 27

Tabel IV.13 Nilai chi square hitung ... 28

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat. Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan munculnya permasalahan sosial yang semakin kompleks. Salah satunya adalah dalam bidang transportasi.

Sarana transportasi menjadi salah satu hal vital bagi masyarakat. Pasalnya sarana transportasi inilah yang menghubungkan dari satu tempat ke tempat lain. Dengan menghubungkan tempat satu dengan lainnya dapat mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Sarana transportasi dibagi menjadi dua yaitu transportasi pribadi dan umum. Sarana transportasi pribadi dapat berupa sepeda, sepeda motor dan mobil. Sedangkan transportasi umum dapat berupa minibus, bus, kereta, dan lain sebagainya. Membahas mengenai sarana transportasi umum, masyarakat membutuhkan sarana transportasi yang cepat, aman, harga terjangkau dan bebas dari macet mengingat semakin ramainya para pengguna jalan sehingga menyebabkan kemacetan di hampir seluruh jalan di kota besar. Untuk kota kecil belum menunjukkan angka kemacetan yang signifikan.

Kemacetan ini menyebabkan akses dari tempat satu ke tempat lainnya terhambat. Hal ini menjadi salah satu penyebab minat masyarakat terhadap transportasi umum menurun. Selain faktor kemacetan, transportasi umum hanya menjangkau jalan-jalan besar saja. Sehingga tidak semua tempat dapat dijangkau oleh transportasi umum. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang mendorong munculnya Go-Jek.

(8)

Dalam penelitian ini, kami akan menganalisa peningkatan pengguna jasa Go-Jek di daerah Tembalang.

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan melakukan proses pengolahan citra sensor pasif, antara lain:

1. Untuk mengetahui perkembangan jasa Go-Jek khususnya di daerah Tembalang

2. Untuk mengetahui kalangan mana saja yang sering menggunakan jasa Go-Jek

3. Untuk mengetahui jenis jasa Go-Jek yang paling diminati pengguna jasa Go-Jek

I.3 Manfaat

Setelah melakukan penelitian ini, manfaat yang akan di dapat adalah sebagai berikut :

1. Manfaat bagi mahasiswa adalah mendapatkan pengalaman meneliti dan ilmu yang nantinya akan berguna dalam penelitian selanjutnya.

2. Manfaat bagi Universitas adalah sebagai bahan acuan dalam melakukan perbaikan sumber belajar.

3. Manfaat bagi masyarakat adalah masyarakat mendapatkan informasi mengenai perkembangan Go-jek saat ini di Tembalang.

4. Manfaat bagi peneliti lain adalah sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian apabila memiliki tema yang sama dengan penelitian ini.

I.4 Rumusan Masalah

Berikut merupakan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hubungan antara peningkatan pengguna jasa Go-jek dengan pelayanan yang diberikan oleh Go-jek?

2. Bagaimana hubungan antara profesi seseorang dengan penggunakan jasa Go-jek?

(9)

I.5 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah menganalisis sebab peningkatan pengguna jasa Go-Jek di area Tembalang. Jadi bukan perkembangan Go-Jek secara luas namun hanya terbatas di area Tembalang saja. Selain itu dalam penelitian ini pengguna jasa Go-Jek juga dibatasi di area Tembalang yang sebagian besar pengguna jasa Go-Jek adalah mahasiswa.

I.6 Sistematika Pembuatan Laporan Praktikum

Sistematika penulisan laporan penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran yang lebih jelas dan terarah, serta memberikan kemudahan dalam memahami keseluruhan laporan ini, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, di dalamnya berisi tentang latar belakang, tujuan, rumusan masalah, pembatasan masalah, dan sistematika laporan..

BAB II DASAR TEORI

Pada bab ini, di dalamnya terdapat tentang dasar-dasar teori tentang Go-Jek, SPSS yang berhubungan serta mendukung dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini.

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Pada bab ini berisi tentang proses pelaksanaan praktikum, mulai dari alat dan bahan, dan kemudian flow chart nya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang proses pengolahan data, hasil pengolahan data, dan hasil analisis data.

BAB V PENUTUP

(10)

BAB II

DASAR TEORI

II.1 Pengertian Go-Jek

Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi Ojek. Go-Jek bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta meliputi area Jabodetabek, Bandung, Bali & Surabaya dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan. Go-Jek Indonesia berdiri pada tahun 2011 sebagai social enterpreneurship inovatif untuk mendorong perubahan sektor transportasi informal agar dapat beroperasi secara profesional. Manajemen Go-Jek menerapkan sistem bagi hasil dengan sekitar 1000 pengemudi ojek yang saat ini berada di bawah naungan Go-Jek dan tersebar di Jabodetabek. Pembagiannya adalah, 80% penghasilan untuk pengemudi ojek dan 20%-nya untuk Go-Jek.

Langkah-Langkah Memesan Go-Jek (Transport) :

1. Mendownload dan menginstal aplikasi GO-JEK.

2. Pilih kategori ‘Transport’.

3. Lalu masukan alamat lokasi anda berada dan alamat lokasi tujuan.

4. Klik next. Kemudian terdapat keterangan berapa nominal yang harus dibayar (saat kami melakukan percobaan harga masih berada pada harga promo yaitu Rp 10.000)

5. Lalu klik order. Setelah itu anda akan ditelfon oleh driver, driver menginformasikan dimana dia akan menjemput dan menggunakan motor apa supaya tidak tertukar oleh driver GO-JEK lain.

6. Sambil menunggu driver datang, anda dapat memantau keberadaan driver melalui GPS. Disitu juga tertera waktu kedatangan driver. Sehingga anda dapat bersiap ketika driver mendekati lokasi penjemputan anda. Masker dan penutup kepala (helm) akan diberikan secara cuma-cuma untuk melindungi anda dari polusi.

(11)

II.1.1 Keunggulan dan kekurangan go-jek

Berikut keunggulan dari Go-Jek antara lain :

 Tidak perlu mencari ojek di pinggir jalan

 Tidak perlu menawar harga. Semua sudah langsung terkalkulasi saat pemesanan

Driver ojek rapi dengan jaket dan helm seragam, serta telah berlisensi.

Ditandai dengan driver memiliki SIM C. Sehingga pasti aman dalam mengendarai sepeda motor di jalan, tidak akan ugal-ugalan. Tetapi saat kami memesan GO-JEK, mereka tidak memakai seragam tersebut. Itu dikarenakan untuk daerah Bandung masih rawan, penyebabnya adalah tukang ojek pinggir jalan yang masih tidak menerima keberadaan GO-JEK. Jadi para driver GO-JEK masih enggan dan takut untuk memakai seragam tersebut

Free masker dan free penutup kepala

 Memiliki fitur yang banyak dan cukup lengkap

 Dan juga kita dapat meminta tolong dibelikan apapun oleh driver ojek

melalui layanan shopping, delivery dan kurir. Jadi kita tidak perlu ikut pergi.

Berikut kekurangan dari Go-Jek antara lain :

 Bertambah banyak saingan GO-JEK, seperti GrabTaxi dan GrabBike

 Terkadang waktu penjemputan lama atau tidak sesuai dengan informasi

di aplikasi

 Karena untuk driver daerah Bandung masih belum memakai seragam, jadi kami sedikit kesulitan untuk mengetahui driver mana yang kami pesan. Walaupun sebelumnya sudah diberi informasi tentang pakaian dan motor yang dipakai oleh driver GO-JEK

II.1.2 Keterkaitan go-jek dengan sistem informasi manajemen

(12)

sehingga menghasilkan suatu keluaran yang disebut informasi yang akan berguna bagi driver dan pelanggan. Informasinya yaitu lokasi keberadaan pelanggan yang akan dilihat oleh driver GO-JEK terdekat. Driver GO-JEK terdekat pun mendapat informasi (berupa notifikasi di hp) dan mulailah berangkat menuju pelanggan. Sama halnya dengan driver, pelanggan pun akan mendapat informasi keberadaan driver GO-JEKnya yang dapat dilihat melalui aplikasi di HP.

Dan yang perlu ditekankan disini adalah pentingnya penggunaan teknologi. GO-JEK menggunakan teknologi yakni teknologi komunikasi berupa hp android serta sarana teknologi berupa internet. Serta data yang dimasukkan haruslah benar dan tepat agar menghasilkan informasi yang bergguna dan efektif. Sesuai dengan syarat informasi yang efektif yaitu relevant, complete, curent, economy dan accurate.

II.2 Tembalang

Tembalang adalah salah satu nama kecamatan di Semarang. Wilayah ini merupakan salah satu kawasan ramai di Ibukota provinsi Jawa Tengah (Semarang). Salah satu faktor ramainya wilayah ini dikarenakan banyaknya pendatang seperti pelajar terutama mahasiswa yang menetap atau tinggal di kawasan ini. Wajar saja karena sejak salah satu universitas terbaik di Indonesia yakni universitas Diponegoro (undip) telah menjadikan tembalang sebagai pusat pengembangan pendidikannya, tembalangpun menjadi kawasan super ramai (Wikipediaorg., 2015).

Menurut cerita rakyat, nama Tembalang berasal dari kata tambal ilang yang berarti "tambal dan hilang". Nama ini diberikan oleh Ki Ageng

Pandan Arang ketika mengadakan inspeksi ke daerah ini. Konon pada saat

(13)

II.3 Pengertian SPSS

SPSS adalah sebuah software untuk mengolah data statistik yang cara penggunaanya cukup mudah.Bahkan oleh orang yang tidak mengenal dengan baik teori statistic, namun demikian supaya lebih mudah menggunakan SPSS ini sebaiknya anda terlebih dahulu mengenal dan memahami dasar-dasar teori statistik, sehingga Anda dapat dengan mudah memahami cara menganalisis data dan membaca hasilnya.

Pada dasarnya fasilitas-fasilitas yang ada pada SPSS 23.0 dan cara pengoperasiannya hampir sama dengan SPSS versi sebelumnya. Namun, pada versi ini ada beberapa fitur tambahan, yang akan dibahas dalam buku ini. Program SPSS seringkali digunakan untuk memecahkan problem riset atau bisnis dalam hal statistik. Cara kerjanya sederhana, yaitu data yang anda input oleh SPSS akan dianalisa dengan suatu paket analisa. SPSS merupakan bagian integral dari tentang proses analisa, menyediakan akses data, persiapan dan manajemen data, analisa data dan pelaporan.

SPSS merupakan perangkat lunak yang paling banyak dipakai karena tampilannya yang user friendly dan merupakan terobosan baru berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya dalam E-Business. SPSS didukung oleh OLAP (Online Analytical Processing) yang akan memudahkan dalam pemecahan pengolahan data dan akses data dari berbagai perangkat lunak yang lain, seperti microsoft office excel atau notepad, yang selanjutnya dianalisa.

II.3.1 Menu utama pada SPSS

Pada tampilan awal dalam menu pada progam spss, terdapat bagian-bagian komponen utama, yang mempunyai fungsi masing-masing yang membantu menganalisis dan mengolah data. Komponen utama tersebut meliputi:

a. File

(14)

b. Edit

Menu edit berfungsi untuk proses editing seperti penambahan variable atau cases. Dengan submenu antara lain: Undo, Redo, Cut, Copy, hingga Option.

c. View

Menu view berfungsi untuk melihat tampilan SPSS. Anda bisa merubah tampilan menu sesuai dengan apa yang anda inginkan. Dengan submenu antara lain: Status bar, Toolbars, Menu Editor sampai variable.

d. Editor

Pengguna dapat memodifikasi isi dan susunan menu-menu serta submenu-submenuyang telah ada di SPSS.

e. Toobar

submenu ini berfungsi mengatur penampilan toobars yang ada pada SPSS

f. Data

Menu data berfungsi untukhal yang berkauatan dengan data seperti menggabungkan data, validasi data, dan lainya. Dengan submenu antara lain: Define Variabel Properties, Copy dan Properties, Validasi hingga weight cases.

g. Transorm

Menu transform berfungsi untuk perubahan data. Dengan submenu antara lain: compute variable recode into same variable, rank cases, hingga run pending transformation.

h. Analyse

Menu analyse berfungsi untuk melakukan analisis data yang merupakan menu dimana anda melkukan analisis statistic mulai dari analisis dekskriptif seperti menampilkan table atau grafik sampai analisis yang lebih komplek. Dengan submenu antara lain: deksriptif analyse, tables, compra mean, hingga ROS curve.

i. Graps

(15)

membuat bermacam-macam tampilan grafik seperti batang. Grafik garis. Dll.

j. Add-Ons

Menu ini berfungsi sebgai aplikasi tambahan yang kompatibel dengan SPSS seperti Amos, texs analyse, dll.

k. Windows

Menu windows berfungsi untuk melalukan perpindahan file data yang aktif anatara satu file dengan file lainya.

l. Help

Menu help berfungsi untuk membnatu pengguna mempelajari SPSS lewat tutorial yang menarik dan step-by-step.

m. Data View

Merupakan hasil dari pemberian nama atau pemberian variable pada variable view.

n. Variabel VV

Merupakan salah stu cara untuk memasukan nama variable yang selanjutnya akan diolah dalam program statistic SPSS.

o. Desain Variabel

Untuk mendesain variable sesuai dengan kebutuhan, kita bisa menggunakan varisbel view, tapilan ini bisa kita lihat dengan mengklik tab sheet [variable view] yang ada dikiri bawah tampilan data editor.

Lewat varisbel view ini kita dapat mengubah setting data editor, yaitu sesuai dengna data yang kita miliki. Dalam varisbel view, terdapat beberapa kolom untuk mensetting data editor, yaitu name, type, width, decimal, label, value, missing, colums, align, dan measure.

p. Type

Dalam SPSS banyak type data yang ditawarkan untuk tiap variable, tetapi untuk keperluan analisis data yang biasa dipakai adalah: type string, Numeric, dan Date.

q. String

(16)

dalam bentuk ini belum bisa diolah dalam statistil, apabila ingin diolah harus dikodekan dengan angka dan dimasukan sebagai data type numeric.

r. Numeric

Digunakan untuk memasukan data dalam bentuk angka.

s. Date

Digunakan untuk memasukan data tanggal. Ada sejumlah pilihan type/format tanggal, misalnya: dd.mm.yy. data dalam format ini dapat digunkan untuk menghitung umur responden dengan berdsarkan data tanggal lahir dan data tanggal pengambilan data.

t. Labels

Biasanya nama variable dibuat dalam huruf yang singkat, agar kita mengetahui kepanjangan dari singkatan tersebut maka sebaiknya pada kolom label diisi keterangan lengkap dari nama variable tersebut, missal: nama variable sta gizi labelnya ditulis lengkap status gizi.

u. Value

Kolom ini berfungsi untuk mendifinisikanvalue data dari variable yang dimaksud. Pemberian value ini biasanya untuk data yang bersifat ordinal dan interval.

v. Missing

Kolom ini berfungsi untuk mendifinisikan missing value yang ada dalam data kita. Yang dimaksud missing value disini adalah jika ada data kosong dalam data kita. Data kosong bisa disebabkan karena tidak tersedianya data atau sebab lain misalnya pada pengisian skala ada item-item yang terlewat oleh responden.

w. Column

Fungsi menu ini adalah untuk mengubah jumlah karakter yang dapat dimasukan pada suatu varisbel tertentu. Bila kita mengisi column dengan angka 2 maka hanya dua digit data saja yang dapat dimasukan pada variable tersebut.

(17)

Menu ini mengtur posisi data pada tiap cell. Pilihan posisinya ada tiga yaitu left, right, dan center.

y. Measurement

Menu ini mendefinisikan jenis data apa yang kita punyai. Pilihan yang ada adalah scale, nominal, dan ordinal.

II.4 Uji t sampel berpasangan atau Dependen

1. Skala Interval:

Skala interval memiliki karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karakteristik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka karena karakteristik tersebut mencerminkan jumlah ataupun tingkatan. Angka-angka yang digunakan dapat dipergunakan dilakukan operasi aritmetika, misalnya dijumlahkan atau dikurangi atau dikaitkan atau dibagi serta dirata-rata.

2. Distribusi Normal:

Data yang mempunyai distribusi normal artinya data yang distribusiya sempurna. Data yang berdistribusi normal jika dilihat dalam kurva frekuensi normalmaka kurva tersebut akan menunjukan frekuensi tertinggi berada ditengah-tengah, yaitu berada pada rata-rata (mean) nilai distribusi dengan kurva sejajar dan tepat sama pada bagian sisi kiri dan kanannya. Kesimpulannya, nilai yang paling sering muncul dalam distribusi normal ialah rata-rata (average), dengan setengahnya berada dibawah rata-rata dan setengahnya yang lain beadadiatas rata-rata. Kurva untuk data berdistribusi normal disebut juga sebagai kurva bel. Kurva normal dapat mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Yang menentukan bentuk-bentuk tersebut adalah nilai rata-rata dan simpangan baku populasi.

3. Nilai Kritis:

(18)

Misalnya nilai kritis t degan derjat kebebasan sebesar 12 dan tingkat signifikansi sebesar 0,05 adalah 1,98. Nilai absolut t harus lebih besar dari 1,98 agar H0 ditolak. Nilai kritis diambil dari tabel nilai kritis t sedangkan nilai absolut bersal dari data.

4. Perlakuan:

Perlakuan berlaku dala riset eksperimental dimana kita menggunakan perlakuan/kondisi yang lebih tinggi terhadap variabel bebas dibandingkan dengan variabel bebasyangtidak diberi perlakuan atau sebagai variabel bebas dalam kelompok kendali. Sebagai contoh dalam suaturiset kita akan membandingkan daya tahan fisik para responden. Para responden dalam kelompok eksperimental diminta minum vitamin; sedang dalam kelompok pengendali tidak. Keduakelompok diminta lari 100 meter, kemudian kita ukur kecepatan waktu mereka menempuh jarak tersebut.

II.5 Uji Hipotesis Dua Sisi:

Uji dua sisi mempunyai kemungkinan pengujian hipotesisndi sisi kanan untuk nilai observasi/hitung yang positif. Dan pengujian hipotesis di sisi kiri untuk nilai observasi/hitung yang negatif jika kita menggunakan kurva seperti dibawah ini.

Gambar II.1 Uji Hipotesis Dua Sisi (Sudiro Achmad, 2012)

(19)

2,5%(0,025). Sebagai contoh, jika dirumuskan dalam hipotesis statistik untuk pengujian rata-rata maka H0 : µ ≠ 0.

II.6 Uji Hipotesis Satu Sisi:

Uji satu sisi mempunyai kemungkinan pengujian disisi kanan atau di sisi kiri tanpa harus membagi nilai taraf nyata/signifikan/ α ,dengan demikian nilai α akan tetap. Sebagai contoh dalam kurva dibawah ini kita menggunakan tingkat keyakinan 95%. Maka nilai α tetap 5% untuk masing-masing sisi.

Gambar II.2 Uji Hipotesis Satu Sisi (Sudiro Achmad,2012)

Sebagai contoh, jika dirumuskan dalam hipotesis statistik untuk pengujian rata-rata, maka H0 : µ ≠ dan H1 : µ > 0 (untuk uji sisi kanan) serta H1 : µ > 0 (untuk uji sisi kiri).

II.7 Uji t Sampel Berpasangan/Dependen :

Uji t sample berpasangan sering kali disebut sebagai paired-sampel t test. Uji t untuk data sampel berpasangan membandingkan rata-rata dua

variabel untuk suatu grup sampel tunggal. Uji t berpasangan (paired t-test) umumnya menguji perbedaan antara dua pengamatan. Uji seperti ini dilakukan pada Subyek yang diuji untuk situasi sebelum dan sesudah proses, atau subyek yang berpasangan ataupun serupa(sejenis). Untuk melakukan uji t diperlukan data yang berskala interval atau ratio yang dalam SPSs disebut scale. Pengujian dilakukan dengan memberikan perlakuan khusus (traetment)

(20)

Gambar II.3 Rumus Uji t Berpasangan (Gaib Malonda, 2011)

II.8 Uji t Sampel Bebas/Independen:

Uji t Sampel bebas /Independen adalah uji komparatif atau uji beda untuk mengetahui adakah perbedaan mean atau rerata yang bermakna antara dua kelompok bebas yang berskala data interval/rasio. Dua kelompok bebas yang dimaksud di sini adalah dua kelompok yang tidak berpasangan, artinya sumber data berasal dari subyek yang berbeda. Untuk membandingkan dua kelompok independen yang mempunyai ukuran sampel berbeda. Atau untuk menguji perbedaan kedua kelompok independen saat data tidak memenuhi persyaratan untuk di uji dengan prosedur t test, seperti data harus berskala interval dan berdistribusi normal. Ukuran kedua kelompok yang dibandingkan tidak harus sama (n1 tidak harusa sama dengan n2) dan data tidak harus berdistribusi normal.

Gambar II.4 Rumus Uji t Independen (Setiawan Nasrul, 2014)

II.9 Chi Square:

(21)

dengan frekuensi ekspektasi atau frekuensi harapan (Ei) suatu kategori tertentu yang dihasilkan. Uji ini dapat dilakukan pada data diskrit atau frekuensi. Chi-Square mempunyai derajat kebebasan. Apa itu derajat kebebasan? Derajat kebebasan mempunyai dua makna yag berbeda. Dalam kaitanya dengan distribusi statistik untuk memberikan nama dari salah satu parameternya. Dalam kaitanya dengan kecocokan model, derajat kebebasan menunjuk pada jumlah informasi yang independen yang digunakann untuk estimasi terhadap informasi yang lain. Derajat kebebasan merupakan pengukuran jumlah informasi dari data sampel telah digunakan. Setiap perhitungan statistik dilakukan dari satu sampel tertentu, maka satu derajat kebebasan digunakan.(elearningti3605.wordpress.com, 2015)

(22)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Alat dan Bahan Pelaksanaan

a. Perangkat Keras

Perangkat keras yang penulis gunakan dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan satu unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

Tipe Komputer : Toshiba Satellite C840 Sistem Operasi : Microsoft Windows 8.1 Tipe Sistem : 64-bit Operating System

Tipe Processor : Intel(R) Core (TM) i3-2348M CPU @2.30 GHz

RAM : 4,00 GB

b. Perangkat Lunak

Software yang penulis gunakan untuk pengolahan data ini adalah SPSS versi

23.0.

III.2 Rencana Penelitian

Langkah pertama dalam melakukan penelitian adalah merencanakan jalannya penelitian dan menentukan metode yang digunakan dalam penelitian. Dengan menetukan metode penelitian yang tepat maka penelitian akan terarah dan dapat menghasilkan hasil yang akurat. Metode penelitian ini menjelaskan sebab-sebab meningkatnya pengguna jasa Go-Jek di wilayah tertentu khusus dalam penelitian ini ruang lingkupnya hanya terbatas daerah Tembalang saja.

III.3 Subjek Penelitian

(23)

jasa Go-Jek. Pada penelitian ini data yang dibutuhkan sebagai sample berjumlah 38 data hasil survey atau 38 kuesioner yang telah diisi oleh orang yang pernah menggunakan jasa Go-Jek.

III.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik survey dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang dibuat pada penelitian ini ada yang berupa kuesioner online dan ada kuesioner cetak. Dalam kuesioner tersebut berisi beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan pengguna jasa Go-Jek di area Tembalang.

III.5 Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan pada penelitian ini akan dijelaskan dalam diagram alir dibawah ini.

(24)

III.6 Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian diharapkan para peneliti tetap memperhatikan hak-hak narasumber atau responden. Responden dapat menolak apabila dia tidak menginginkan mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Selain itu apabila responden bersedia mengisi kuesioner yang diberikan peneliti, peneliti akan merahasiakan identitas responden apabila diinginkan.

III.7 Lokasi Penelitian

(25)

BAB IV

HASIL

DAN

PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

Untuk menunjukkan adanya hubungan antar pertanyaan yang disajikan pada questioner, maka perlu dilakukan uji statistik padanya. Dalam hal ini, uji statistik yang digunakan adalah metode chi square, dimana nantinya akan diketahui apakah H0 yang telah dibuat ditolak atau tidak ditolak. Berikut adalah hasil analisis frekuensi data hasil questioner dengan jumlah responden 38 penghuni Tembalang.

Tabel IV.1 Frekuensi Responden

(26)
(27)

Tabel IV.1 Frekuensi Responden (Lanjutan)

Tabel IV.2 Profesi Pengguna

(28)

Tabel IV.3 Pengguna Jasa Go-Jek

Tabel IV.4 Intensitas Menggunakan Jasa Go-Jek

Frequency Percent Valid

Tabel IV.5 Pertimbangan Pengguna Jasa Go-Jek

(29)

Tabel IV.6 Jenis Layanan

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Valid Transportasi 21 55,3 55,3 55,3

Go Food 11 28,9 28,9 84,2

Go Mart 2 5,3 5,3 89,5

Instan Courier

4 10,5 10,5 100

Total 38 100 100

Dilakukan uji chi square unuk dua sampel independen, tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga besar alfa (α) adalah 5% atau 0,005. Berikut adalah hasil dari beberapa uji chi square yang berhubungan dengan perumusan masalah penelitian :

Tabel IV.7 Crosstabulation Pengguna Jasa

Pernah_Menggunakan

Total

Ya Tidak

Profesi Mahasiswa

33 1 34

Pelajar 2 0 2

Marketing 1 0 1

Konsultan

1 0 1

(30)

Tabel IV.8 Crosstabulation Intensitas Menggunakan Jasa

Tabel IV.9 CrosstabulationPertimbangan Pengguna

Alasan Total

Tabel IV.10 Crosstabulation Jenis Layanan

(31)

IV.2 Analisis

IV.2.1 Analisis Uji Chi Square Crosstabulation Pengguna Jasa

Di bawah ini merupakan analisa antara frekuensi jumlah kunjungan dengan kelengkapan :

a. Tahap pertama pembentukan Hipotesis

H0 : tidak ada keterkaitan antara frekuensi jumlah kunjungan dengan kelengkapan

H1 : ada keterkaitan antara frekuensi jumlah kunjungan dengan kelengkapan

b. Tahap kedua menghitung Chi Square tabel

Pertama mencari Degree Of Freedom (Df) dengan rumus : Df = (c-1)(r-1)

Degree Of Freedom c = Columns r = Rows

sehingga Df = (2-1)(4-1) = 3

Menentukan besarnya signifikansi yaitu 5% atau 0,05 dihitung dari tingkat kepercayaan 95%.

Melihat tabel untuk mencari chi square dengan nilai Df sebesar 3 dan nilai signifikansi 0,05 yaitu 7,815.

c. Tahap ketiga menggunakan kriteria sebagai berikut :

Jika chi square hitung < table chi square, maka Ho tidak ditolak Jika chi square hitung > table chi square, maka Ho ditolak

(32)

Tabel IV.11 Nilai chi square hitung

Nilai chi square tabel = 7,815

Sehingga dari tahap sebelumnya didapat hasil bahwa : Nilai chi square hitung < Nilai chi square tabel 0,121 < 7,815

Maka, Ho ditolak.

Kesimpulannya adalah dari berbagai profesi, mahasiswa mempengaruhi tingkat penggunaan jasa go-jek

IV.2.2 Analisis Uji Chi Square Crosstabulation Intensitas Menggunakan Jasa Di bawah ini merupakan analisa antara frekuensi jumlah kunjungan dengan kelengkapan :

a. Tahap pertama pembentukan Hipotesis

H0 : tidak ada keterkaitan antara frekuensi jumlah kunjungan dengan fasilitas

H1 : ada keterkaitan antara frekuensi jumlah kunjungan dengan fasilitas b. Tahap kedua menghitung Chi Square tabel

Pertama mencari Degree Of Freedom (Df) dengan rumus : Df = (c-1)(r-1)

Dimana : Df = Degree Of Freedom c = Columns

r = Rows

(33)

= 12

Menentukan besarnya signifikansi yaitu 5% atau 0,05 dihitung dari tingkat kepercayaan 95%

Melihat tabel untuk mencari chi square dengan nilai Df sebesar 12 dan nilai signifikansi 0,05 yaitu 21,026

c. Tahap ketiga menggunakan kriteria sebagai berikut :

Jika chi square hitung < chi square tabel, maka Ho tidak ditolak Jika chi square hitung > chi square tabel, maka Ho ditolak d. Tahap berikutnya mengambil keputusan yaitu

Tabel IV.12 Nilai chi square hitung

Nilai chi square tabel = 21,026

Sehingga dari tahap sebelumnya didapat hasil bahwa : Nilai chi square hitung < Nilai chi square tabel 10,478 < 21,026

Maka, Ho ditolak.

Kesimpulannya adalah salah satu dari profesi menunjukkan pengaruh intensitas tingkat penggunaan jasa go-jek

IV.2.3 Analisis uji Chi Square Crosstabulation Pertimbangan Pengguna Di bawah ini merupakan analisa antara frekuensi jumlah kunjungan dengan kelengkapan :

(34)

H0 : tidak ada keterkaitan antara frekuensi jumlah kunjungan dengan pelayanan

H1 : ada keterkaitan antara frekuensi jumlah kunjungan dengan pelayanan

b. Tahap kedua menghitung Chi Square tabel

Pertama mencari Degree Of Freedom (Df) dengan rumus : Df = (c-1)(r-1)

Dimana : Df = Degree Of Freedom c = Columns

r = Rows

sehingga Df = (4-1)(4-1) = 9

Menentukan besarnya signifikansi yaitu 5% atau 0,05 dihitung dari tingkat kepercayaan 95%.

Melihat tabel untuk mencari chi square dengan nilai Df sebesar 9 dan nilai signifikansi 0,05 yaitu 16,919.

c. Tahap ketiga menggunakan kriteria sebagai berikut :

Jika chi square hitung < chi square tabel, maka Ho tidak ditolak Jika chi square hitung > chi square tabel, maka Ho ditolak d. Tahap berikutnya mengambil keputusan yaitu

Tabel IV.13 Nilai chi square hitung

Nilai chi square tabel = 16,919

(35)

Nilai chi square hitung < Nilai chi square tabel 9,662 < 16,919

Maka, Ho ditolak.

Kesimpulannya adalah pertimbangan dari berbagai profesi mempengaruhi peningkatan pengguna jasa Go-jek

IV.2.4 Analisis uji Chi Square Crosstabulation Jenis Layanan

Di bawah ini merupakan analisa antara frekuensi jumlah kunjungan dengan kelengkapan :

a. Tahap pertama pembentukan Hipotesis

H0 : tidak ada keterkaitan antara frekuensi jumlah kunjungan dengan pelayanan

H1 : ada keterkaitan antara frekuensi jumlah kunjungan dengan pelayanan

b. Tahap kedua menghitung Chi Square tabel

Pertama mencari Degree Of Freedom (Df) dengan rumus : Df = (c-1)(r-1)

Menentukan besarnya signifikansi yaitu 5% atau 0,05 dihitung dari tingkat kepercayaan 95%

Melihat tabel untuk mencari chi square dengan nilai Df sebesar 9 dan nilai signifikansi 0,05 yaitu 16,919

c. Tahap ketiga menggunakan kriteria sebagai berikut :

(36)

Tabel IV.14 Nilai chi square hitung

Nilai chi square tabel = 16,919

Sehingga dari tahap sebelumnya didapat hasil bahwa : Nilai chi square hitung < Nilai chi square tabel 11,216 < 16,919

Maka, Ho ditolak.

(37)

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang di dapatkan dalam penelitian peningkatan penggunaan jasa Go-jek di area Tembalang maka hasilnya dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Peningkatan pengguna jasa Go-jek dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan oleh Go-jek kepada pengguna jasanya. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis di bab sebelumnya bahwa H0 ditolak sehingga H1 diterima. Maksudnya adalah pelayanan yg diberikan oleh Go-jek mempengaruhi peningkatan pengguna jas Go-jek.

2. Profesi dan kebutuhan untuk menggunakan jasa Go-jek memilki keterkaitan. Dalam penelitian ini sebagian besar pengguna jasa Go-jek adalah mahasiswa. Dan sebagian kecilnya berprofesi lain.

3. Semakin meningkatnya intensitas penggunaan jasa Go-jek setiap individu maka mempengaruhi pula penggunaan jasa Go-jek secara umum. Jadi penggunaan jasa Go-jek di area Tembalang mengalami peningkatan.

V.2 Saran

Dalam pelaksanaan penelitian ini ada beberapa saran untuk penelitian selanjutnya diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Waktu yang diberikan untuk penelitian ini kurang lama sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal. Oleh sebab itu untuk penelitian selanjutnya bisa ditambah waktu penelitiannya.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Bangun Inspirasi. 2015. Kisah Sukses Pendiri Go-Jek, Nadiem Makariem.

http://www.banguninspirasi.com/2015/06/kisah-sukses-pendiri-gojek-nadiem.html, diakses Jum’at, 01 April 2016

Rahayu,S.2015.Pengertian_Go-Jek.

http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/07/pengertian-Go-Jek.html,

diakses Jum’at, 01 April 2016

Arashian, L.2015.Go-Jek! Ojek Murah dan Praktis.

http://rairaichi.blogspot.co.id/2015_09_01_archive.html, diakses Jum’at, 01

April 2016

Gaib,M.2011.Uji Satu Sampel.

http://statistik-kesehatan.blogspot.co.id/2011/03/uji-t-satu-sampel-one-sample-t-test.html,

diakses Jum’at, 01 April 2016

Mellyana.2012.Uji Normalitas- Chi Squares.

http://jam-statistic.blogspot.com/2014/03/uji-normalitas-chi-squares.html, diakses

Jum’at, 01 April 2016

Setiawan,N.2014.Perhitungan Manual Uji U.

Gambar

Gambar II.1 Uji Hipotesis Dua Sisi (Sudiro Achmad, 2012)
Gambar II.2 Uji Hipotesis Satu Sisi (Sudiro Achmad,2012)
Gambar II.3 Rumus Uji t Berpasangan (Gaib Malonda, 2011)
Gambar III.1 Diagram Alir Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Simple Pay 0% untuk 3, 6 &amp; 12 bulan Minimum transaksi Rp.1.000.000,- Berlaku di seluruh outlet ORISKIN Berlaku untuk PermataKartuKredit Berlaku hingga 31 Mei 2018 Moira Beauty

rumah tangga di daerah perkotaan telah memiliki akses terhadap telepon kabel, sedangkan di perdesaan hanya 1,7%. MEMILIKI TELEPON KABEL 4,5% 95,5% TIDAK MEMILIKI TELEPON

Menunjukkan bahwa terdapat 13 responden yang mengalami beban berat dan memiliki kemampuan tidak baik dalam merawat pasien perilaku kekerasan.. Hasil uji

Selain karena adanya kesalahan dalam pengisian formulir SSP pemindahbukuan dapat dilakukan juga jika terdapat kesalahan pengisian data pembayaran pajak melalui

PT XXXX menjamin bahwa dalam melaksanakan kegiatannya selalu berupaya memenuhi persyaratan standar serta peraturan yang berlaku menyangkut aspek keselamatan kesehatan kerja

• Mencermati pengertian, metode penyelesaian, kurva persamaan dalam sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar.

• Hasil analisa struktur yang telah dilakukan pada perencanaan Gedung Bupati Lombok Timur dituangkan pada gambar teknik yang terdapat pada

Manfaat geladikarya yang diharapkan bagi perusahaan adalah diketahuinya struktur permodalan yang optimal guna mencari sumber pembiayaan yang memiliki biaya paling minimum,