• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan menguraikan dan memaparkan mengenai sikap konsumen terhadap atribut-atribut dari snack kentang Piattos.

Metode penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil populasi tersebut (Sugiyono, 2007, p7), sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis dan psikologis.

Alasan mengapa menggunakan metode survey deskriptif adalah untuk mendapatkan gambaran bagaimana sikap konsumen Piattos terhadap atribut-atribut yang dimilikinya. Karena tujuan dari penelitian deskriptif adalah menggambarkan sesuatu, seperti untuk mengukur persepsi konsumen menggambarkan pola perilaku konsumen atau menggambarkan sikap konsumen terhadap suatu produk (Istijanto, 2005, p31).

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Definisi operasional Variabel adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur, definisi operasional ini memberikan informasi-informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel-variabel yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2007, p32) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

(2)

Operasional variabel dalam penelitian ini adalah :

• Komponen evaluasi ( ei ) dan komponen keyakinan ( bi )

Komponen evaluasi dan komponen kepercayaan responden terhadap : 1. Rasa

2. Variasi rasa 3. Kualitas produk

4. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 5. Reputasi merek

6. Kemasan

7. Kemudahan memperoleh

Perlu diperhatikan bahwa komponen evaluasi berkenaan dengan kategori / atribut-atrubut yang dimiliki oleh suatu produk snack kentang, dan barulah komponen keyakinan dibuat pertanyaan yang menyangkut atribut-atribut produk snack kentang Piattos (Simamora, 2004, p214).

• Sikap konsumen terhadap keseluruhan atribut-atribut yang dimiliki oleh Piattos. Instrumen pengukuran penelitian ini adalah :

¾ Berdasarkan pada komponen kepercayaan (belief) dan perasaan (feeling), yang menjelaskan sikap konsumen berdasarkan obyek sikap (attitude toward object), sehingga dapat diketahui atribut atas obyek sikap.

(3)

¾ Berdasarkan pernyataan (direct statement) langsung dari responden mengenai sikap terhadap produk, dengan bentuk pertanyaan tertutup, yaitu suatu bentuk pertanyaan dimana alternatif jawaban sudah disediakan. Teknik skala yang digunakan adalah skala likert dengan meminta persetujuan dari para responden. Menurut Sugiyono (2007, p86) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka (Simamora, 2004, p46). Skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang dan baik-tidak baik (Umar, 2005, p137).

3.3 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu mencoba mengolah data menjadi informasi dalam ujud angka (Istijanto, 2005, p93). Menurut Simamora (2004, p30), ditinjau dari sudut ketersediaan data, ada dua jenis, yaitu data sekunder dan data primer.

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia, dimana periset tinggal mencari dimana mendapatkannya. Ini mengandung arti bahwa, periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut ke pihak lain yang telah mengumpulkannya di lapangan (Istijanto, 2005, p38). Sumber data tersebut bisa internal maupun eksternal. Sedangkan data primer adalah data yang belum tersedia dan harus diperoleh dari sumber aslinya, misalnya dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara dan pengisian kuesioner. Data ini disebut juga data segar (Simamora, 2004, p30).

(4)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam upaya untuk memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian deskriptif, data-data dikumpulkan dari :

• Data Primer

1. Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang langsung dilakukan dengan mengunjungi secara langsung obyek penelitian. Adapun teknik pengumpulan data melalui :

¾ Kuesioner

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah teknik survey dengan metode pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis (kuesioner) yang disusun dan disebar kepada pelanggan guna mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber data yaitu subyek penelitian.

Menurut Umar (2005, p167), kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan dapat bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, sedangkan bersifat tertutup jika alternatif-alternatif jawaban telah disediakan.

Pertanyaan kuesioner pada penelitian ini disusun menggunakan skala Likert dengan meminta persetujuan responden. Sifat pertanyaan yang diajukan bersifat tertutup, dimana sebuah pertanyaan yang tidak memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban, sebab jawaban hanya bisa diberikan diantara pilihan-pilihan yang sudah tersedia (Simamora, 2004, p39).

(5)

• Data Sekunder

1. Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan melalui metode ini, penulis melakukan penelitian secara umum ke perusahaan, struktur organisasi, jenis usaha dan sejarah perusahaan serta product knowledge dari produk Piattos.

2. Penulis menghubungkan bahan-bahan perpustakaan serta mempelajari buku-buku, serta pencarian melalui jurnal-jurnal yang ada di internet.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2007, p73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Secara umum, besarnya konsumen dari suatu merek produk jarang diketahui dengan pasti. Disamping itu produk dengan persepsi / tanggapan yang kuat umumnya memiliki populasi konsumen yang besar. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi (Simamora, 2004, p36).

Untuk mengetahui ukuran sampel yang akan digunakan maka dapat menggunakan rumus yang terdapat dalam Ariestonandri (2006, p95), yaitu:

Keterangan:

ditetapkan

yang

n

kepercayaa

interval

p)

-(1

populasi

proporsi

perkiraan

diterima)

dapat

yang

(estimasi

sampling

error

sampel

jumlah

=

=

=

=

=

α

Z

q

p

e

n

Jika tidak diketahui nilai proporsi atau perbandingan dari populasi yang tak berhingga, maka digunakan pendekatan nilai p = q = 0,5.

2

.

.

α

e

Z

q

p

n

(6)

Pada penelitian ini interval kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau α = 0,05 sehingga Z α = 1,96 dan estimasi yang dapat diterima adalah 10%. Maka ukuran sampelnya adalah :

97

04

,

96

10

,

0

96

,

1

.

5

,

0

.

5

,

0

2

⎟⎟

⎜⎜

n

n

Maka dapat disimpulkan sampel yang diambil minimal 97 orang, dan dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah sebanyak 100 orang.

Unit analisis untuk penelitian ini adalah pelanggan atau konsumen produk Piatos. Pada penelitian ini menggunakan metode nonprobability sampling (mengambil sampel secara sengaja (Simamora, 2004, p38).Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Umar, 2005, p159). Dalam nonprobability sampling, pemilihan elemen sampel tidak menggunakan proses random, sehingga anggota dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu atau berdasarkan alasan kemudahan saja (Istijanto, 2005, p120).

Teknik pengambilan sampel yaitu dengan accidental sampling dan convenience sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan periset digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2007, p77), dan convenience sampling, periset menarik anggota populasi berdasarkan kemudahannya ditemui atau ketersediaan anggota populasi tertentu saja (Istijanto, 2005, p121).

(7)

3.6 Metode Analisis

Prosedur pengolahan data yang dilakukan adalah dengan pengelompokkan data yang terkumpul dari kuesioner kedalam data kuantitatif. Selain itu pengukuran sikap dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Metode Fishbein 2. Metode Langsung

Penulis menggunakan dua cara pengukuran sikap dengan tujuan untuk membandingkan hasil kedua metode, sehingga penelitian valid jika hasilnya sama dan tidak valid jika hasilnya tidak sama (Simamora, 2004, p217).

3.6.1 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dengan : • Model Fishbein

Menurut Bilson Simamora (2004, p200), model Fishbein didasarkan pada pemikiran bahwa sikap dibentuk oleh komponen kepercayaan (belief) dan perasaan (feeling). Model ini sendiri dapat menjelaskan dua jenis sikap berdasarkan obyek sikap, yaitu sikap terhadap obyek (attitude toward object) dan sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior). Adapun langkah-langkah menggunakan metode

(8)

¾ Memperoleh skor dari komponen evaluasi ( ei ) dan komponen keyakinan ( bi ) responden atau konsumen produk snack kentang Piattos, dengan rumus :

Ao = ∑ bi . ei

Ao = Attitude / Sikap Terhadap Obyek

bi = Kekuatan kepercayaan bahwa obyek tersebut

memiliki atribut ke – i

ei = Evaluasi terhadap atribut ke – i yang dimiliki oleh

obyek sikap

= mengindikasikan adanya berapa / jumlah atribut yang dikenal (salient attribute)

¾ Rentang Skala

Menyusun rentang skala linier untuk mengetahui skala penilaian skor. Dengan menggunakan rentang skala dengan skor dari responden / konsumen produk snack kentang Piattos.

Rentang Skala ( Rs ) = ( m – n ) / b

m = skor tertinggi yang mungkin terjadi n = skor terendah yang mungkin terjadi

(9)

b = jumlah skala penilaian yang dibentuk

Dengan rumus ini harus dapat menentukan jumlah skala dalam interpretasi. Dalam hal ini penulis mengambil skala 5 yaitu sangat baik, baik, biasa, buruk, sangat buruk.

• Metode Langsung

Penggunaan metode ini bertujuan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk Piattos melalui pernyataan langsung, dimana hasilnya digunakan sebagai perbandingan dengan Metode Fishbein. Dan bila nilai rata-rata kedua metode menghasilkan posisi sikap yang sama maka perlu dilakukannya pengujian korelasi guna mengetahui ada tidaknya hubungan sikap antara metode Fishbein dengan metode langsung.

Pada metode langsung ini sikap konsumen terhadap atribut produk Piattos dinyatakan secara langsung dengan menggunakan lima kelas. Adapun nilai skor pada metode ini :

Sangat suka = 5

Suka = 4

Biasa saja = 3

Tidak Suka = 2

(10)

• Uji Rank Spearman

Pengujian korelasi antara Metode Fishbein dengan Metode Langsung, menurut Simamora (2004, p59) bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara sikap metode langsung (yang diperoleh dari direct statement method) dan sikap model Fishbein (yang diperoleh dengan menggunakan metode Fishbein) dengan uji korelasi peringkat Spearman. Apabila keduanya memiliki hubungan, maka model Fishbein dianggap valid (Simamora , 2004, p 217). Mengingat data sikap konsumen merupakan data ordinal, maka untuk mencari hubungan ini, dilakukan uji korelasi peringkat Spearman, dimana rumus Rank Spearman :

Rs =

1

- 6 ∑ di2

n ( n2 – 1 )

dimana :

Rs = korelasi Rank Spearman

di = selisih peringkat p dan q

n = banyaknya pasangan data Jika n > 30, hitung (Sugiyono, 2007, p292):

(11)

2

1

2

s s

r

n

r

CR

=

CR = rasio krisis n = jumlah sampel

rs = nilai rank spearman

Uji Hipitesis :

Terima Ho : jika CR ≤ nilai t table Terima H1 : jika CR > nilai t table

Dengan menggunakan df (degree of freedom = derajat kebebasan) n – 2, karena mempunyai dua variabel (metode Fishbein dan metode langsung), taraf nyata sebesar 5% atau 0.05.

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum melakukan penyebaran kuesioner hal pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan skala yang akan kita gunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya akan dilakukan uji reliabilitas dan validitas, yang akan menunjukkan apakah data yang telah kita peroleh cocok untuk mengukur apa yang ingin kita ukur.

(12)

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Indriantoro dan Supomo (2002, p183) ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur validitas, yaitu: Content (face) validity, criterion-related validity dan construct validity.

Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah construct validity. Construct validity membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori di mana pengujian dirancang (Kuncoro, 2003, p153). Construct validity merupakan konsep pengukuran validitas dengan cara menguji apakah suatu instrumen mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan. Ada dua cara pengujian construct validity, yaitu: (1) convergent validity, di mana validitas suatu instrumen ditentukan berdasarkan konvergensinya dengan instrumen lain yang sejenis dalam mengukur construct dan (2) discriminant validity, di mana validitas suatu instrumen ditentukan berdasarkan rendahnya korelasi dengan instrumen lain yang digunakan untuk mengukur construct lain Indriantoro dan Supomo (2002, p183).

Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment. Rumusnya adalah sebagai berikut:

(

) (

)

( )

[

2 2

]

[

2

( )

2

]

Y

Y

n

X

X

n

Y

X

XY

n

r

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

=

Keterangan: r = koefisien korelasi X = skor item X Y = skor item Y

(13)

Dasar pengampilan keputusan adalah:

• Jika r hitung positif, serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. • Jika r hitung tidak positif, serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut

tidak valid.

• Jika r hitung > r tabel, tetapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

Selanjutnya dihitung dengan uji t dengan rumus: t hitung =

Di mana: t = nilai t hitung

r = koefisien korelasi r hitung n = jumlah responden

Distribusi (tabel t) untuk alpha = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2). Kaidah keputusan: Jika t hitung > t tabel berarti valid

Jika t hitung < t tabel berarti tidak valid

3.7.2 Uji Reliabilitas

Konsep reliabilitas dapat diukur melalui tiga pendekatan menurut Indriantoro dan Supomo (2002, p180) yaitu: koefisien stabilitas, koefisien ekuivalensi dan reliabilitas konsistensi internal.

Dalam penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan adalah uji reliabilitas konsistensi internal. Reliabilitas konsistensi internal adalah pengujian terhadap konsistensi internal yang dimiliki oleh suatu instrumen merupakan alternatif lain yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk menguji reliabilitas, di samping pengukuran koefisien stabilitas dan ekuivalensi. Konsep reliabilitas menurut pendekatan ini adalah konsistensi diantara butir-butir pertanyaan atau

(14)

pernyataan dalam suatu instrumen. Tingkat keterkaitan antar butir pertanyaan atau pernyataan dalam suatu instrumen untuk mengukur construct tertentu menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal instrumen yang bersangkutan. Untuk mengukur konsistensi internal, peneliti hanya memerlukan sekali pengujian dengan menggunakan teknik statistik tertentu terhadap skor jawaban responden yang dihasilkan dari penggunaan instrumen yang bersangkutan. Ada tiga macam teknik yang dapat digunakan menurut Indriantoro dan Supomo (2002, p181) untuk mengukur konsistensi internal, yaitu: (1) split-half reliability coefficient, (2) Kuder-Richardson #20, dan (3) Cronbach’s Alpha.

Pada penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach’s Alpha. Di mana suatu kuesioner dianggap reliable apabila Cronbach’s Alpha > 0,6 (Santosa dan Ashari, 2005, p251). Rumus Cronbach’s Alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Rumusnya adalah sebagai berikut:

⎟⎟

⎜⎜

Σ

=

22 11

1

1

t b

k

k

r

σ

σ

Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan σ t 2 = varians total

∑ σ b2 = jumlah varians butir

3.8 Rancangan Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2007, p51) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

(15)

baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta–fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik.

Hipotesis Penelitian 2 : ada hubungan yang konsisten antara Model Fishbein dengan Metode Langsungdari sikap konsumen produk snack

kentang Piattos.

Ho = tidak ada hubungan yang konsisten antara Model Fishbein dengan Metode Langsungdari sikap konsumen produk snack kentang Piattos

H1 = ada hubungan yang konsisten antara Model Fishbein dengan Metode Langsungdari sikap konsumen produk snack kentang Piattos.

3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui mengenai sikap konsumen terhadap produk Piattos, beserta elemen-elemen yang membentuknya yang dapat dilihat dari sikap atas atribut-atribut yang dimiliki produk.

Penulis mengharapkan penelitian ini dapat berguna bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun strategi pendekatan pasar baik yang dalam meraih konsumen baru maupun dalam mempertahankan konsumen lama.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dengan pengukuran kinerja keuangan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, dimana hasil perhitungan dari tahun 2013 sampai dengan

Pengolahan pakan sapi fermentasi 7 Pada Tabel 1 diketahui bahwa Perlakuan 3 dan 4 ternak sapi peliharaan dapat diberikan pakan dari cacahan pelepah dan daun kelapa

Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kelas eksperimen adalah 73,24 sedangkan rata-rata kelas kontrol adalah 63,33 Perbedaan tersebut disebabkan karena pada kelas

Dapat terlihat dari Gambar 11 bahwa saat sebelum adanya penambahan kontrol untuk perbaikan faktor daya, penurunan faktor daya pada bus A cukup signifikan.. Sedangkan saat

Ahmaddul Hadi, S.Pd, M.Kom 35 Alsri Windra Doni 1304505 Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka COBIT Pada Sistem1. Informasi Akademik Poltekkes Kemenkes

Dari uraian analisis dan pembahasan serta temuan penelitian maka dapat ditarik simpulan bahwa “Tipologi Sintaksis Bahasa Karo” yang diteliti berdasarkan klasifikasi

Sehingga kemudian, muncul premis bahwa dengan menggunakan media digital interaktif akan sangat membantu pemain pemula dalam mendalami olahraga baseball karena

Model fluida mosaik mengusulkan bahwa protein integral membran memiliki gugus R asam amino yang bersifat hidrofobik pada permukaan protein yang akan