• Tidak ada hasil yang ditemukan

LI Struktur Anatomi Sistem Digestivus da

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LI Struktur Anatomi Sistem Digestivus da"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Nada Premawedia NIM : 04011281621135

Kelas : Beta

Kelompok : B6

Learning Issue Tutorial 1 Skenario A Blok 5 LI I : Struktur Anatomi Sistem Digestivus

1. Pengertian

Sistem digestivus atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna yang merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Tindakan makan tidak secara otomatis menyebabkan molekul-molekul yang telah ada dimakanan tersedia bagi sel tubuh.

Makanan mula-mula harus dicerna atau diuraikan secara kimiawi menjadi molekul-molekul kecil sederhana yang dapat diserap dari saluran cerna ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel. Dalam keadaan normal, sekitar 95% makanan yang tercerna dapat tersedia untuk digunakan oleh tubuh. Sistem digestivus terdiri dari traktus digestivus dan organ pencernaan tambahan. Traktus digestivus mencakup mulut (cavitas oral), faring, esofagus, gaster, intestinum tenue (duodenum, jejenum, ileum), intestinum crassum (caecum, apendiks, colon, rectum) dan anus. Sedangkan organ pencernaan tambahan terdiri dari glandula salivarius, pankreas eksokrin, dan sistem empedu yang terdiri dari hepar dan vesika felea.

Gambar 1 : Sistem Digestivus pada Manusia

(2)

Mulut atau cavitas oral merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem digestivus. Lubang masuk dibentuk oleh bibir (labium oris) yang mengandung otot dan membantu mengambil, menuntun, dan menampung makanan di dalam mulut. Langit-langit (palatum) membentuk atap lengkung rongga mulut, memisahkan mulut dari saluran hidung. Di bagian belakang palatum, menggantung suatu tonjolan yang disebut uvula yang berperan penting dalam menutup saluran hidung sewaktu menelan. Lidah, yang membentuk dasar rongga mulut, terdiri dari otot rangka yang dikontrol secara volunter (sadar). Lidah juga memiliki banyak papilla dan taste buds / gema gustatoria (kuncup kecap).

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim-enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

Gambar 2 : Cavitas Oral

3. Faring

Faring adalah rongga dibelakang tenggorok. Bagian ini berfungsi sebagai saluran bersama untuk sistem pencernaan (dengan berfungsi sebagai penghubung antara mulut dan esofagus, untuk makanan) dan sistem pernapasan (dengan memberi akses antara saluran hidung dan trakea, untuk udara). Di dinding samping faring terdapat tonsil, yaitu jaringan limfoid yang merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh.

(3)

Gambar 3 : Faring Gambar 4 : Proses menelan

4. Esophagus

Esophagus adalah saluran berorot yang relatif lurus yang terbentang antara faring dan lambung. Struktur ini, yang sebagian besar terletak di rongga thorax, menembus diafragma dan menyatu dengan lambung di rongga abdomen beberapa sentimeter di bawah diafragma. Esophagus memiliki sfingter di kedua ujungnya. Sfingter adalah struktur otot berbentuk cincin yang berfungsi untuk mencegah lewatnya sesuatu melalui saluran yang dijaganya. Sfingter esophagus atas disebut juga sfingter faringoesofagus, sedangkan sfingter esophagus atas disebut sfingter gastroesofagus.

Sewaktu menelan. Sfingter faringoesofagus terbuka dan memungkinkan bolus masuk ke dalam esophagus. Setelah bolus berada di dalam esophagus, sfingter faringoesofagus kembali menutup, saluran napas terbuka, dan proses pernapasan kembali dilakukan. Tahap ini disebut tahap orofaring. Ketika bolus masuk ke esophagus, bolus didorong oleh gerakan peristaltik berupa kontraksi otot polos sirkular yang bergerak mendorong bolus dari pangkal ke ujung esophagus untuk masuk ke lambung. Tahap ini disebut esofageal.

Gambar 6 : Tahap orofaringeal dan esofageal pada esophagus

(4)

Gaster atau lambung adalah rongga seperti kantong berbentuk huruf “J” yang terletak diantara esophagus dan intestinum tenue. Gaster dibagi menjadi 3 bagian. Fundus adalah bagian gaster yang terletak diatas lubang esophagus. Corpus adalah bagian utama (tengah) gaster. Lapisan otot polos di fundus dan corpus relatif tipis. Antrum adalah bagian bawah gaster yang memiliki lapisan otot yang lebih tebal. Pada bagian bawah gaster, terdapat sfingter pilorus yang merupakan batas antara gaster dan bagian duodenum dari intestinum tenue.

Gambar 7 : Gaster

6. Intestinum Tenue

Intestinum tenue atau usus halus adalah tempat sebagian besar pencernaan dan penyerapan berlangsung. Usus halus terbagi menjadi tiga segmen, yaitu duodenum, jejunum dan ileum. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

(5)

Pertemuan antara ileum dan intestinum crassum (usus besar) adalah sfingter ileocaecum, yang dikelilingi oleh otot polos yang tebal. Tekanan di sisi sekum mendorong katup tertutup dan menyebabkan kontraksi sfingter, mencegah isi kolon yang penuh bakteri untuk mencemari usus halus yang kaya nutrien. Katup sfingter terbuka dan memungkinkan isi ileum masuk ke usus besar sebagai respons terhadap tekanan di katup ileum dan hormon gastrin yang dikeluarkan sewaktu makanan berikutnya masuk ke gaster.

7. Intestinum Crassum

Intestinum crassum atau usus besar terdiri dari colon (ascendens, transversum dan descendens), caecum, apendiks dan rectum. Caecum membentuk kantong buntu dibawah pertemuan antara usus halus dan usus besar di katup ileocaecum. Terdapat tonjolan kecil seperti jari di dasar caecum yang disebut apendiks, suatu jaringan limfoid yang mengandung limfosit. Colon, yang membentuk sebagian usus besar, tidak bergelung seperti usus halus tetapi terdiri dari tiga bagian yang relatif lurus. Bagian terakhir colon descendens yang berbentuk huruf “S” membentuk colon sigmoid dan kemudian melurus untuk membentruk rectum.

Gambar 9 : Anatomi Intestinum Crassum

8. Anus

(6)

Gambar 10 : Anatomi Anus

9. Hepar dan Kantung Empedu (Kelenjar Tambahan)

Hepar adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh. Organ ini dapat dipandang sebagai pabrik biokimia utama tubuh. Perannya dalam sistem pencernaan adalah sekresi garam empedu, yang membantu pencernaan dan penyerapan lemak.

Gambar 11 : Anatomi Hepar Anterior Gambar 12 : Anatomi Hepar Posterior

(7)

10. Pankreas

Pankreas adalah sebuah kelenjar memanjang yang terletak di belakang dan bawah gaster, diatas lengkung pertama duodenum. Kelenjar campuran ini mengandung jaringan eksokrin dan endokrin.

Gambar 14 : Anatomi Pankreas

(8)

1. Anatomi Abdomen

Dinding abdomen terdiri dari kulit, fascia superficialis, lemak, otot-otot, fascia transversalis dan peritoneum (Shaikh, 2014). Selain itu, posisi abdomen berada diantara toraks dan pelvis (Moore, 2014). Pada abdomen, terdapat empat kuadran yang dibagi menjadi bagian midline dan bagian transumbilical.

Gambar 14 : 4 kuadran abdomen

Keterangan regio :

1. Right upper quadrant : Hepar dan vesika felea 2. Left upper quadrant : Gaster dan lien

3. Right lower quadrant : Caecum, colon ascendentdan intestinum tenue

4. Left lower quadrant : Colon descendent, colon sigmoid dan intestinum tenue Menurut Singh (2014), bagian-bagian abdomen terbagi menjadi 9 regio, yaitu :

Gambar 15 : 9 regio abdomen

(9)

1. Right hypochondriac region

Terdiri dari lobus dextra hepar, vesika felea, sebagian duodenum, sebagian ren dextra dan kelenjar suprarenal dextra.

2. Epigastric region

Terdiri dari pilorus gaster, duodenum, pankreas dan sebagian hepar 3. Left hypochondriac region

Terdiri dari gaster, lien, bagian kaudal pankreas, fleksura lienalis colon, bagian proksimal renalis dextra dan kelenjar suprarenal sinistra

4. Right lumbar region

Terdiri dari colon ascendens, bagian distal renalis dextra, sebagian duodenum dan jejenum

5. Umbilical region

Omentum, mesenterium, bagian bawah duodenum, jejenum dan ileum. 6. Left lumbar region

Terdiri dari colon ascendens, bagian distal renalis sinistra, sebagian jejenum dan ileum

7. Right illiac region

Terdiri dari caecum, apendiks, bagian distal ileum dan ureter dextra 8. Hypogastric region

Terdiri dari ileym, vesica urinaria dan uterus 9. Left illiac region

Terdiri dari colon sigmoid, ureter sinistra dan ovarium sinistra

2. Urutan Lapisan Abdomen

Gambar 16 : Urutan lapisan abdomen dari luar ke dalam

Urutan lapisan abdomen dari luar ke dalam adalah sebagai berikut : 1. Kulit

(10)

4. Muscle

5. Suberous fascia 6. Peritoneum

3. Anatomi Otot pada Dinding Abdomen Lima otot anterior abdomen terdiri dari : 1. Musculus obliquus eksternus

2. Musqulus obliquus internus 3. Musculus transversus abdominis 4. Musculus rectus abdominis 5. Musculus piramidalis

Gambar 17 : otot-otot anterior abdomen

Otot-otot posterior abdomen terdiri dari : 1. Musculus quadratus lumborum

2. Musculus psoas major dan psoas minor 3. Musculus illiacus

(11)

Referensi :

1. Dyah, irma. Sistem Pencernaan.Diunduh dari

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-irmadyahay-6313-2-babii.pdf. Diakses pada 16 Januari 2017.

2. Mathai, AA. Anatomi Abdomen. Diunduh dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59230/3/Chapter%20II.pdf . Diakses pada 16 Januari 2017.

Gambar

Gambar 1 : Sistem Digestivus pada Manusia
Gambar 2 : Cavitas Oral
Gambar 3 : Faring
Gambar 8 : Anatomi Intestinum Tenue
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fisiologi sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya

Yakni sistem organ manusia yang fungsinya menerima makanan, mencerna makanan, proses pencernaan makanan, menyerap zat-zat gizi yang dibawa kedalam

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya

Fisiologi sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,

sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,