• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT Penggunaan analisa SWOT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis SWOT Penggunaan analisa SWOT"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis SWOT

Penggunaan analisa SWOT dilakukan untuk menganalisa faktor-faktor internal sehingga diketahui apa saja faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Disamping menganalisa faktor internal juga dilakukan analisa faktor-faktor eksternal untuk mengetahui peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) yang dihadapi.

Dari hasil analisa SWOT, diperoleh alternatif-alternatif kebijakan terpilih. Hal ini dilakukan karena beberapa alternatif terpilih yang dihasilkan melalui analisa SWOT, belum tentu dapat dilakukan semuanya secara simultan karena berbagai keterbatasan.

Dalam melakukan analisa SWOT, tahapan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal

b. Penyusunan kuesioner

c. Penentuan responden dan pengisian kuesioner d. Analisa data

1. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal

Kegiatan pertama yang dilakukan dalam analisa SWOT adalah identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang merupakan tahapan penting karena merupakan dasar untuk kegiatan analisa selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan adalah merumuskan faktor-faktor internal dengan

melakukan studi pustaka terhadap dokumen-dokumen yang terkait.

Faktor-faktor internal dan eksternal yang telah dirumuskan, kemudian diminta masukan dari nara sumber yang diyakini menguasai permasalahan untuk melakukan penggurangan, penambahan maupun penajaman terhadap faktor-faktor tersebut.

Untuk mengantisipasi adanya faktor-faktor penting lainnya yang belum termasuk, maka dalam kuesioner diberi tempat kosong di urutan bawah, sehingga responden dapat menambahkan faktor lainnya yang dianggap relevan dengan permasalahan yang ada.

2. Penyusunan kuesioner

Setelah faktor-faktor internal dan ekternal selesai dilakukan identifikasi, kegiatan selanjutnya adalah menyusun kuesioner sebagai sarana untuk mendapatkan penilaian dari responden terhadap faktor-faktor yang telah dirumuskan.

Penilaian terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dibagi atas dua bagian yaitu : a. penilaian prestasi faktor yang diberi skala 1 sampai 9. Arti nilai tersebut adalah, - 1 amat sangat buruk

(2)

- a teramat penting dilakukan penanganannya - b penting dilakukan penanganannya

- c kurang penting dilakukan penanganannya - b tidak penting dilakukan penanganannya 3. Penentuan responden dan pengisian kuesioner

Setelah kuesioner selesai disusun, kuesioners diberikan kepada responden yang dipilih berdasarkan faktor keterkaitan serat pemahaman terhadap masalah yang diteliti (Purposive sampling).

4. Analisa Data

Dari hasil kuesioner didapatkan persepsi expert terhadap penilaian indikator-indikator utama, yang terbagi ke dalam dua bagian, yaitu : faktor internal dan faktor eksternal sebagai berikut : Tabel 3.1 Indikator Faktor dalam SWOT

Penilaian Terhadap Indikator-indikator Faktor Internal dan Eksternal Faktor Internal

Dari hasil penilaian faktor-faktor internal dan eksternal selanjutnya dilakukan identifikasi unsur-unsur yang dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan peluang dari stake-holder. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity). Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threath), yang diharapkan mampu untuk menyeimbangkan antara kondisi internal yaitu : kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weak-ness) dengan kondisi eksternal yaitu : peluang (Opportunity) dan ancaman (Threath) yang ada, kemudian diimplementasikan dalam matriks SWOT, untuk mendapatkan strategi terbaik (the best strategy). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan visi, misi dan tujuan, kondisi sekarang, kondisi yang akan datang, strategi dan kebijakan. Dengan demikian analisis kebijakan dapat dilakukan melalui faktor-faktor strategis analisis SWOT.

Penilaian expert dari faktor internal-eksternal tersebut akan menghasilkan kelompok faktor-faktor : Strength, Weakness, Opportunity, Threat. Kemudian dilakukan analisa matriks SWOT, dengan melakukan interaksi merger (penggabungan) dari kelompok faktor internal (Strength, Weakness), dengan kelompok faktor eksternal (Opportunity, Threat)

Matriks Faktor Internal dan Eksternal FAKTOR EKSTERNAL

OPPORTUNITY (O) THREATH (T)

FAKTOR INTERNAL STRENGTH (S) STRATEGI SO STRATEGI ST WEAKNESS (W) STRATEGI WO STRATEGI WT

(3)

sebanyak 4 strategi pilihan yang dapat ditempuh dalam melihat persepsi responden, terhadap berbagai kemungkinan dalam pengambilan keputusan kebijakan yang dapat dilakukan. Hasil interaksi antara strategi internal dan strategi eksternal dapat menunjukkan strategi dominan terbaik untuk solusi yang dipilih, yang dapat dipilih sebagai strategi andalan.

Dalam analisa matriks SWOT terjadi interaksi penggabungan dari strategi yang meliputi kombinasi interaksi strategi internal-eksternal, yang terdiri dari :

1. Strategi SO (Strength-Opportunity), ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

2. Strategi ST (Strength-Threat), ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO (Weakness-Opportunity), ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

4. Strategi WT (Weakness-Threat), ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk mengatasi ancaman.

5. Kritik terhadap manajemen strategik di sektor publik.

Analisa SWOT yang merupakan langkah utama dalam manajemen stratejik pada mulanya berkembang pada manajemen swasta. Pemakaiannya dalam manajemen pembangunan adalah suatu fenomena yang relatif baru yang dapat dikatakan sebagai suatu hasil atau proses reformasi administrasi publik (Nining, 2002:5-1) .

Selanjutnya Nining (2002:I-28) menyebutkan bahwa terdapat kritik terhadap manajemen strategik di sektor publik diantaranya :

1. Terlalu berbasis ekonomi seperti manajemen swasta, sehingga sering lupa pada tanggung jawab non ekonomis misalnya tanggung jawab sosial.

2. Mengambil dasar-dasar dari manajemen swasta.

3. Dapat dikatakan sebagai pendekatan Neo Taylor yang intinya adalah mengabaikan tingkah laku orang karena dianggap hanya ada satu cara yang benar (one best way) dan ini dilakukan untuk memudahkan pengotrolan.

4. Terlalu sibuk berpolitik dan mementingkan upaya personal.

5. Pertanggung jawaban publik menjadi berkurang karena sering hanya mengejar indikator kinerja yang kumulatif.

6. Memiliki problem besar dalam implementasi karea sifatnya sudah dipatok sehingga lebih kaku.

7. Terlalu sempit dalam menangani masalah publik yang sebetulnya amat bervariasi sesuai masalah yang ditanganinya.

8. Terlalu disederhanakan sekali yaitu hanya dengan berpedoman pada indikator kinerja. Padahal seharusnya hal ini bukan yang generik tetapi harus disesuaikan dengan sektor.

Pendapat lain dikemukakan Salusu (1996:372) bahwa usaha untuk menganalisis SWOT pada organisasi publik mungkin tidak selancar dengan apa yang dilakukan pada organisasi bisnis. Dengan mengutip penelitian Ring dan Perry tahun 1985 dalam (Rainey, 1991) oleh Salusu (1996) ditemukan bahwa pengambilan keputusan strategik pada kebanyakan organisasi publik umumnya terjadi dalam kondisi ambiguitas kebijaksanaan. Dalam kondisi tersebut,

(4)

itu diterapkan.

Selanjutnya Salusu (1996) menyebutkan, kondisi lain yang mempengaruhi pengambilan keputusan strategik adalah peluang untuk berperan serta terbuka amat luas sehingga sulit membuat rumusan yang memuaskan semua pihak. Peran serta berupa masukan dan pengaruh dari berbagai media, golongan politisi, dan dari bermacam-macam kelompok dan koalisi

(5)

Pengertian Analisis SWOT

Pengertian / defniii analiiii SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan

Threats). Analiia SWOT adalah iuatu metoda penyuiunan itrategi peruiahaan atau organiiaii yang beriifat iatu unit biinii tunggal. Ruang lingkup biinii tunggal teriebut dapat berupa domeitik maupun multinaiional. SWOT itu iendiri merupakan iingkatan dari Strength (S), Weakneii (W), Opportunitiei (O), dan Threati (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang iecara iiitematii dapat membantu dalam mengidentifkaii faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor-faktor didalam peruiahaan (S dan W). Kata-kata teriebut dipakai dalam uiaha penyuiunan iuatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Berikut iaya lampirkan pengertiannya menurut ialah iatu pakar SWOT Indoneiia, yaitu Fredy Rangkuti. Kurang lebih ieperti ini :

“Analisa SWOT adalah identifkasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.

Petunjuk umum yang iering diberikan untuk perumuian adalah :

1. Memanfaatkan keiempatan dan kekuatan (O dan S). Analiiii ini diharapkan membuahkan rencana jangka panjang.

2. Ataii atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analiia ini lebih condong menghaiilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (ihort-term improvement plan).

Tahap awal proiei penetapan itrategi adalah menakiir kekuatan, kelemahan,

keiempatan, dan ancaman yang dimiliki organiiaii. Analisa SWOT memungkinkan

organiiaii memformulaiikan dan mengimplementaiikan itrategi utama iebagai tahap lanjut pelakianaan dan tujuan organiiaii, dalam analiia SWOT informaii dikumpulkan dan dianaliia. Haiil analiia dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada miii, tujuan, kebijakianaan, atau itrategi yang iedang berjalan.

(6)

Dapat diiimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interakii antar uniur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap

uniur-uniur ekiternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT kita

ingin memproleh haiil berupa keiimpulan-keiimpulan berdaiarkan ke-4 faktor

dimuka yang iebelumnya telah dianaliia :

>> Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)

Strategi yang dihaiilkan pada kombinaii ini adalah memanfaatkan kekuatan atai peluang yang telah diidentifkaii. Miialnya bila kekuatan peruiahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengiii iegmen paiar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitai yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifkaii pada analiiii keiempatan.

>> Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)

Keiempatan yang dapat diidentifkaii tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan peruiahaan. Miialnya jaringan diitribuii ke paiar teriebut tidak dipunyai oleh peruiahaan. Salah iatu itrategi yang dapat ditempuh adalah bekerjaiama dengan peruiahaan yang mempunyai kemampuan menggarap paiar teriebut. Pilihan itrategi lain adalah mengataii kelemahan agar dapat memanfaatkan keiempatan.

>> Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)

Dalam analiia ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengataiinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki peruiahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman teriebut. Miialnya ancaman perang harga.

>> Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)

Dalam iituaii menghadapi ancaman dan iekaligui kelemahan intern, itrategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari iituaii yang terjepit teriebut. Keputuian yang diambil adalah “mencairkan” iumber daya yang terikat pada iituaii yang mengancam teriebut, dan mengalihkannya pada uiaha lain yang lebih cerah. Siaiat lainnya adalah mengadakan kerjaiama dengan iatu peruiahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di iuatu iaat akan hilang. Dengan mengetahui iituaii yang akan dihadapi, anak peruiahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain peruiahaan dapat menerapkan itrategi yang tepat.

(7)

Analiiii SWOT adalah metode perencanaan itrategii yang digunakan untuk mengevaluaii kekuatan (itrengthi), kelemahan (weakneiiei), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam iuatu proyek atau iuatu ipekulaii biinii. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (itrengthi, weakneiiei, opportunitiei, dan threati). Proiei ini melibatkan penentuan tujuan yang ipeiifk dari ipekulaii biinii atau proyek dan mengidentifkaii faktor internal dan ekiternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan teriebut. Analiia SWOT dapat diterapkan dengan cara menganaliiii dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam

gambar matrik SWOT, dimana aplikaiinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)

mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunitiei) yang ada, bagaimana cara mengataii kelemahan (weakneiiei) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunitiei)yang ada, ielanjutnya bagaimana kekuatan (itrengthi) mampu menghadapi ancaman (threati) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengataii kelemahan (weakneiiei) yang mampu membuat ancaman (threati) menjadi nyata atau menciptakan iebuah ancaman baru.

(8)

Mengidentifikasi Pengendalian Jaringan yang Diperlukan Jaringan yang Diperlukan

Risk Management Model Lawrie Brown dalam bukunya menyarankan menggunakan “Risk Management Model” untuk menghadapi ancaman (managing threats). Ada tiga komponen yang memberikan kontribusi kepada Risk, yaitu Asset, Vulnerabilities, dan Threats. Untuk

menanggulangi resiko (Risk) tersebut dilakukan apa yang disebut “countermeasures” yang dapat berupa:

• usaha untuk mengurangi Threat • usaha untuk mengurangi Vulnerability • usaha untuk mengurangi impak (impact)

• mendeteksi kejadian yang tidak bersahabat (hostile event) • kembali (recover) dari kejadian

Analisis SWOT

Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (kesempatan), dan threats (ancaman) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu keadaan tertentu. Dalam tinjauan keamanan jaringan, analisis SWOT mencoba memetakan keadaan yang ingin dicapai yaitu terciptanya keamanan informasi dan keamanan jaringan, dan mengidentifikasikan faktor internal dan faktor eksternalyang membantu dan yang

membahayakan tercapainya keamanan jaringan dan keamanan informasi.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanfordpada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500

Setelah memetakan dan mengenali faktor-faktor tersebut, maka diperlukan usaha untuk meningkatkan strengths (kekuatan), mengurangi dan menutupi weaknesses (kelemahan), memanfaatkan opportunities (kesempatan), dan juga usaha untuk mengurangi dan mengantisipasi Threats (ancaman).

 Port

Dalam protokol jaringan TCP/IP, sebuah port adalah mekanisme yang mengizinkan sebuah komputer untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya dan program di dalam jaringan. Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Sehingga, port juga

mengidentifikasikan

sebuah proses tertentu di mana sebuah server dapat memberikan sebuah layanan kepada klien

(9)

Number dan diklasifikasikan dengan jenis protokol transport apa yang digunakan, ke dalam Port TCP dan Port UDP. Karena memiliki angka 16-bit, maka total maksimum jumlah port untuk setiap protokol transport yang digunakan adalah 216 = 65536 buah. Dilihat dari penomorannya, port UDP dan TCP dibagi menjadi tiga jenis, yakni sebagai berikut:

• Well-known Port: yang pada awalnya berkisar antara 0 hingga 255 tapi kemudian diperlebar untuk mendukung antara 0 hingga 1023. Port number yang termasuk ke dalam well-known port, selalu merepresentasikan layanan jaringan yang sama, dan ditetapkan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA). Beberapa di antara port-port yang berada di dalam range Well-known port masih belum ditetapkan dan direservasikan untukdi gunakan oleh layanan yang bakal ada di masa depan. Well-known port didefinisikan dalam RFC 1060.

• Registered Port: Port-port yang digunakan oleh vendor-vendor komputer atau

jaringanyang berbeda untuk mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat. Registered port juga diketahui dan didaftarkan oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara permanen, sehingga vendor lainnya dapat menggunakan port number yang sama. Range registered port berkisar dari 1024 hingga 49151 dan beberapa port di antaranya

adalahDynamically Assigned Port.

(10)

ANALISIS SWOT PT. SUCOFINDO SURABAYA

A. Strengths ( Kekuatan )

Kekuatan yang ada dalam PT Sucofindo adalah sebagai berikut : 1. Jaringan distribusi yang luas

Jaringan distribusi ini berpengaruh atas penguasaan konsumen, dengan adanya jaringan distribusi yang laus maka hasil produksi akan tersebar dibanyak daerah, konsumen mudah mngenal dan mendapatkan hasil produksi dari perusahaan, dengan jaringan yang luas ini hasil produksi dapat lebih laku dipasaran, dikarenakan konsumen yanag dicakup lebih luas.

2. Pengalaman selama puluhan tahun

Dengan adanya pengalaman yang lama maka sebuah perusahaan akan lebih kuat untuk bertahan, dengan pengalaman ini perusahaan terus belajar dan memperbaharui diri, mengembangkan kekuatan untuk menutupi kelemahan-kelemahan yang ada. Seperti pepatah “experience is the best teacher” dengan belajar atas pengalaman yang sudah ada maka akan dapat bertindak lebih baik lagi dibanding dengan periode-periode sebelumnya, oleh karena itu segala masalah yang timbul akan mudah diselesaikan dengan belajar dari pengalaman-pengalaman yang telah lalu. 3. Brand Name yang terkenal

Seperti salah satu strategi yang ada yaitu “strategi kuasai dulu” dengan adanya Brand yang sudah melekat pada konsumen akan lebih dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk dari perusahaan kita. Dengan memonopili pasar dengan Brand yang dimiliki perusahaan mampu mengalahkan Brand-brand baru yang muncul akibat masyarakat lebih mengenal Brand

perusahaan kita aterlebih dahulu.

4. Fasilitas yang lengkap

Fasilitas berhubungan dengan proses produksi dan pelayanan, dengan penggunaan fasilitas yang baik atau lengkap maka kepuasan konsumen akan tercapai.

(11)

Jasa yang berkualitas merupakan senjata ampuh untuk menarik minat konsumen, tujuan awal sebuah usaha selain untuk mendapatkan keuntungan yanitu membuat para customer merasa puas dengan produk atau layanan yang diberikan perusahaan. Melalui jasa yang baik ini akan menarik minat para customer untuk kembali lagi menggunakan jasa mereka karena mereka tau bagaimana kualitas pelayanan perusahaan, dengan begitu kiprah perusahaan akan tetap bisa bertahan.

6. Well-trained personnel

Kebaikan dalam pemberian pelayanan tidak serta merta muncul begitu saja, akan tetapi didukung dengan adanya Sumber Daya Manusia yang kompeten, dengan dimiliki pegawai-pegawai yang baik dan kompeten ini membuat para customer merasa nyaman dalam proses pemberian pelayanan, berbeda dengan pegawai-pegawai yang cenderung arogant dan emosional,sikap-sikap yang demikian justru akan membuat para customer tidak betah dan memilih beralih ke perusahaan lain, mengingat para pegawai merupakan roda penggerak dan cerminan dari perusahaan.

7. Lini jasa yang luas

Banyaknya jasa yang ditawarkan kepada konsumen membuat perusahaan ini lebih menguasai pasar yang ada, melalui berbagai jasa yang ada maka perusahaan akan lebih mudah dikenal oleh masyarakat, selain itu jika ada masyarakat yang membutuhkan banyak jasa layanan dia tidak perlu berpindah-pindah ke tempat lain untuk mendapatkannya, cukup disatu tempat semua masalah sudah dapat teratasi, hal ini akan menjadi senjata kuat perusahaan utuk dapat lebih mengusai pasar.

8. Penggunaan teknologi yang up-to date

Penggunaan teknologi berkaitan dengan penggunaan layanan dan akses kedalam perusahaan, dengan tekhnologi yang lebih canggih dibanding perusahaan lain maka jasa pelayanan akan dapat terselesaikan dengan lebih mudah. Dengan kemajuan tekknologi ini pula perusahaan dapat melakukan promosi yang lebih luas mengingat penggunaan teknologi internet dapat diakses siapa saja dan dimana saja.

B. Weaknesses ( Kelemahan )

(12)

1. Biaya operasional yang cukup tinggi

Dengan adanya keunggulan yang ada di dalam PT. Succofindo juga menyebabkan erjadinya suatu kelemahan yang mengakibatkan biaya operasional yang dikeluarkan menjadi banyak dan tidak bisa menghasilakan keuntungan, melainkan mengakibatkan adanya kerugian.

2. Tarif jasa yang cukup tinggi

Apa yang diperoleh oleh suatu rekanan bisnis yang bekerjasama dengan PT. Succofindo memang sepadan dengan hasil yang diterima tetapi tidak serta merta membuat perusahaan itu senang. Karena apa yang dihasilkan harus dibayar dengan jasa tarif yang mahal kepada PT. Succofindo. 3. Pelayanan yang belum optimal

Pelayanan yang diberikan PT. Succofindo juga masih menyisakan adanya suatu kekurangan di dalam melakukan pelayanan yang baik yang menyebabkan apa yang diterima oleh rekanan kerja menjadi kurang optimal.

4. Kurang tanggap terhadap keluhan

Kelemahan yang terjadi di PT. Succofindo juga masih menyisakan suatu permasalahan yang diperoleh perusahaan lain yang memakai jasa PT. Succofindo untuk bekerjasama karena kurang tanggapnya PT. Succofindo dalam menanggapi keluhan rekan bisnisnya yang masih membutuhkan jasa untuk memperbaiki ISO yang ingin dicapai dalam perusahaan tersebut. 5. Marketing yang kurang kuat

Kami melihat di dalam PT. Succofindo masih mempunyai marketing yang belum kuat dikarena masih kurangnya marketing di dalam PT. Succofindo untuk berpikir lebih maju dan mengembangkan suatu ide-ide yang bisa membuat perusahaan tidak kalah oleh perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama.

C. Opportunities ( Peluang )

Peluang yang ada pada pada PT Sucofindo adalah sebagai berikut : 1. Kerjasama dengan surveyor luar negeri

Peluang yang diperoleh oleh PT. Succofindo yang paling besar agar lebih maju yaitu menjalin kerjasama dengan perusahaan luar negeri sebagai wujud untuk mengembangkan perusahaan supaya lebih dikenal baik di Indonesia maupun diluar negeri sekalipun.

(13)

Dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan luar negeri membuat PT. Succofindo juga harus menata standar yang diinginkan oleh pasar luar ngeri supaya PT. Succofindo dapat dilihat oleh perusahaan lain, bahwa standar yang digunakan juga mempunyai mutu yang tidak kalah. 3. Perdagangan bebas

PT. Succofindo juga seharusnya melirik perdagangan bebas yang sudah dilakukan di Indonesia sejak tahun 2010 sebagai sarana untuk menjalin kerjsama dengan perusahaan asing dan menarik minat perusahaan luar negeri dengan keunggulan-keunggulan yang terdapat di PT. Succofindo tersebut.

4. Potensi pertumbuhan UKM

Dengan adanya UKM yang semakin banyak berkembang di Indonesia, seharusnya juga membuat PT. Succofindo melihat peluang yang ada didalamnya agar bisa menjalin kerjasama dengan UKM yang sudah berkembang untuk bekerjasama menggunakan jasa PT. Succofindo yang telah mempunyai standar yang baik.

5. Kebijakan pemerintah yang terkait dengan jasa surveyor

PT. Succofindo seharusnya juga memanfaatkan pemerintah untuk menetapkan jasa untuk perusahaan yang ingin menggunakan jasa penggunaan ISO agar lebih di utamakan perusahaan BUMN yang menanganinya.

D. Treaths (Ancaman)

Ancaman yang ada pada PT Sucofindo adalah sebagai berikut : 1. Tarif yang lebih rendah dari kompetitor yang kurang terdeteksi

Kompetitor yang tidak terdeteksi keberadaannya oleh PT. Succofindo dapat menjadikan bumerang tersendiri dikarena adanya persaingan yang tidak sehat yang menjadikan PT. Succofindo tidak bisa mengukur tarif yang di dapat kompetitor jauh lebih rendah dari pada PT. Succofindo dan menjadi kompetitor lebih diunggulkan dalam segi Tarif jasa yang dikeluarkan. PT. Succofindo juga harus melihat pasaran harga yang dikeuarkan pesaingnya.

2. Pertumbuhan kompetitor baru

Dengan lahirnya kompetitor-kompetitor baru menyebabkan semakin banyaknya pesaing perusahaan sehingga perlu melakukan strategi khusus jika tidak ingin kalah oleh kompetitor tersebut.

(14)

Dengan kondisi keamanan yang kurang kondusif menyebabkan ancaman tersendiri bagi perusahaan. Sebab dalam suatu perusahaan jika tidak ada perlindungan keamanan bagi orang yang bekerja di dalamnya, maka pekerjaan yang dijalankan tidak bisa maksimal karena senantiasa dihantui rasa takut. Sehingga kondisi yang menunjukkan perlindungan keamanan dan keselamatan sangat diperlukan dalam suatu perusahaan.

4. Kuota impor yang dibatasi

Referensi

Dokumen terkait

Balance sheet (atio > neraca. -ikuiditas adalah kemampuan suatu bank untuk melunasi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi dengan alat % alat yang

Menurut hasil dari wawancara terhadap informan, tujuan terhadap pernikahan yaitu untuk membangun keluarga, tinggal selamanya dengan orang yang dicintai, mendapatkan

Pada gambar disamping organ yang berupa saluran pencernaan ditunjukkan oleh

Franchisor dan franchisee merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem franchise karena kedua pihak tidak hanya berhubungan yang mengacu kepada peraturan formal yaitu

yang lainnya adalah harganya yang relatif lebih murah dan mudah

hidroxyapatit menggunakan Metode Hidrotermal suhu rendah mengatakan bahwa semakin lama waktu reaksi, maka semakin tinggi konsentrasi hidroxyapatit dengan batasan

Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing sampel yang ditelitih tidak memiliki kadar Glukosa dan Fruktosa yang sesuai dengan syarat mutu madu Nasional dimana

Dibutuhkanlah mekanisme penyimpanan data yang terorganisir dengan baik dan murah, dimana seluruh data terintegrasi dalam satu file server yang memliki kapasistas