MANAJEMEN PERKANDANGAN PADA AYAM
MAKALAH
Tugas Mata Kuliah:
ILMU LINGKUNGAN TERNAK
Dosen:
Dr. Elis Dihansih, Ir., M.Si
Oleh:
SAMSUN RAMLIE
NIM: A.1211147
JURUSAN PETERNAKAN – FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA KAMPUS II
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Manajemen Perkandangan Pada Ayam”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan berupa kemalasan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Elis Dihansih, Ir., M.Si yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi sehingga kami bisa menyusun makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
Wassalamualaikum Wr. Wb
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Saat ini, kondisi lingkungan peternakan banyak mengalami perubahan. Mulai dari kondisi suhu yang semakin meningkat disebabkan efek global warming (pemanasan global), sampai semakin jenuhnya kondisi lingkungan peternakan. Perubahan ini tentu akan memberikan dampak terhadap performan ayam yang kita pelihara.
Penurunan produksi telur maupun heat stress (stres panas) menjadi manifestasi respon ayam terhadap perubahan tersebut. Beberapa langkah pencegahan dan pengendalian dilakukan untuk meminimalkan efek ini.
Untuk beternak ayam, perlu diperhatikan bangunan yang akan didirikan yaitu
berupa kandang bagi ayam. Kandang bagi ayam banyak macamnya baik dari jenis
bahannya, konstruksi, letak kandang, tujuan pengusahaan dan lain sebagainya.
Melihat beberapa perkembangan akan ayam yang semakin banyak dalam pengembanganya. Maka harus diperhatikan mengenai model dan konstruksi kandang yang akan dibuat guna kenyamanan dan produksi ayam pedaging atau ras petelur. maka dari pada itu dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai sistem dan manajemen perkandangan yang baik.
B. Tujuan Dan Manfaat
a. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengertian kanadang ?
2. Mengetahui sistem perkandangan yang baik dalam peternakan ? 3. Untuk mengetahui fungsi kandang ?
4. Untuk mengetahui seperti apa mendesain kandang ?
b. Manfaat
Adapun Manfaatdari makalah ini adalah:
1. Dapat menmbah pengetahuan dan wawasan pembaca maupun penulis mengenai perkandangan ayam itu sendiri
3. Dapat menjadi referensi ataupun acuan tambahan bagi pembaca guna perkembangan ilmu tenang perkandangan ayam itu sendiri.
BAB II PEMBAHASAN
Kandang adalah tempat tinggal ayam dalam melakukan semua aktivitasnya. Mulai
dengan makan, minum dan tentu saja tumbuh maupun menghasilkan telur. Perlu
sekiranya diperhatikan kenyamanan kandang sehingga mampu mendukung tercapainya
performan ayam yang optimal
.Banyak faktor yang harus dipertimbangkan saat akan membangun kandang broiler
termasuk perlengkapannya. Perlu kita samakan dulu persepsi di antara kita, bahwa
kandang yang akan kita bicarakan adalah kandang dalam konsep INDUSTRI
PERUNGGASAN bukan sekedar kandang untuk pelihara ayam dalam satuan yang dapat
dihitung dengan jari. Perhitungan ekonomi selalu lebih dulu menjadi bahan
pertimbangan, misalnya bahan-bahan yang tersedia, biaya perawatan setelah dibangun,
dan umur bangunan juga menjadi pertimbangan yang penting.
Ketika akan merancang dan membangun kandang untuk ayam broiler, hal yang
harus dipertimbangkan pertama adalah ketersediaan air dan ketersediaan udara segar
yang baik di lahan yang akan dibangun. Perlu dipertimbangkan ulang bila lahan yang
Anda miliki ternyata sulit mendapatkan air ataupun ventilasi yang tidak maksimal karena
terhalang oleh tebing atau bangunan fisik lainnya yang lebih tinggi.
Orientasi kandang sedapat mungkin melintang timur-barat untuk mengurangi
jumlah cahaya matahari yang langsung masuk ke dalam kandang ataupun sinar matahari
yang memanasi sisi samping bangunan kandang (tirai) khususnya pada jam-jam suhu
terpanas dalam sehari. Tujuan utama dari konsep ini adalah sedapat mungkin untuk
menurunkan fluktuasi antara suhu panas dan suhu dingin dalam 24 jam. Suhu yang
nyaman bagi kebutuhan ayam akan mempertinggi efektifitas konversi pakan dan
pertumbuhan ayam broiler.
setiap kandang 400 ekor ayam. Bahan yang digunakan untuk pembuatan kandang yaitu
terbuat dari kayu untuk lantai dan dinding, sedangkan untuk atap kandang terbuat dari
daun rumbio dan untuk liter terbuat dari serbuk gergaji. Kandang mempunyai slat dengan
jarak 2-3 cm. Kandang dibangun diatas tanah rawa yang sudah ditimbun dengan tanah
yang kering agar tanah tidak basah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Fadilah (2007). Kandang panggung merupakan
bentuk kandang yang paling banyak dibangun untuk mengatasi temperatur panas.
Kandang panggung cocok dibangun di daerah dataran rendah atau berawa. Konstruksi
rangka kandang bisa dibuat dari kayu, bambu, kayu dolken. Lantai kandang harus
berlubang atau sistem slat yang bisa dibuat dari bambu atau kayu dengan jarak antar slat
sekitar 2,5 cm.
Syarat Pembuatan Kandang
1. Lokasi
Lokasi kandang adalah letak berdirinya kandang. Lokasi peternakan Poniman terletak 9 meter dari pemukiman penduduk, sumber air cukup karena air berasal dari sumur bor yang dibuat penampung air dan dialirkan melalui pipa air ke daerah kandang, kandang bebas dari penghalang pergerakan udara dari pepohonan yang ada di daerah kandang serta bentuk dinding kandang, dan lokasi memiliki akses jalan tanah yaitu berjarak 30 meter dari jalan raya, sedangkan jaringan listrik sudah mencukupi untuk kebutuhan kandang yang berasal dari rumah bapak Poniman, dan untuk jaringan telpon sudah ada yaitu dengan menggunakan jaringan seluler.
Kondisi ini sesuai dengan pendapat Sudaryani dan Santoso, (2003), yaitu lokasi harus jauh dari pemukiman penduduk, memiliki sumber air yang cukup terutama pada musim kemarau, bebas dari penghalang sehingga udara bebas keluar masuk, serta lokasi harus memiliki akses jalan, listrik dan telpon.
2. Lingkungan masyarakat
dan interaksi yang harmonis antar pengusaha dan masyarakat bisa menjamin kelancaran usaha. Lokasi peternakan Poniman belum sesuai dengan yang dikemukankan oleh Sudaryani dan Santoso, (2003) yaitu lokasi terlalu dekat dengan pemukiman penduduk yang membuat warga sekitarnya resah dengan limbah yang dihasilkan ayam.
3. Keamanan
Keamanan kandang bapak Poniman sangat aman dari binatang pemangsa, seperti, anjing, ular dan sejenisnya. Kandang juga aman dari pencurian walaupun tidak memiliki satpam karena karyawan kandang selalu berada di lokasi kandang. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sudaryani dan Santoso, (2003), tempat usaha peternakan harus aman dari segala gangguan, baik gangguan kriminal maupun gangguan keamanan lainnya seperti menggunakan jasa satpam.
4. Perizinan
Kandang peternakan Poniman memiliki perizinan yang lengkap sejak bapak Poniman membuka usaha peternakan bapak Poniman mengurus sendiri mulai dari surat persetujuan lingkungan masyarakat sekitar usaha, rekomendasi dari desa, izin prinsip dari pemerintah kabupaten. Sebagai mana menurut Fadilah, (2008), setiap usaha peternakan harus memiliki izin usaha. Jenjang perizinan dari tingkat pemerintahan, disesuaikan dengan skala usaha peternakan tersebut. Tahapan proses perizinan dimulai dari surat persetujuan lingkungan masyarakat sekitar usaha, rekomendasi dari desa, izin prinsip dari pemerintah kabupaten, izin mendirikan bangunan dan amdal, surat izin usaha (SIU), dan surat izin gangguan
Syarat Perkandangan Untuk Peternakan Ayam Pedaging
1. Letak Kandang
Letak kandang peternakan ayam broiler di daerah Poniman terletak pada dataran rendah yang sejajar dengan pemukiman penduduk. Kandang terdiri dari dua kelompok, jarak kandang yang satu dengan kandang yang lain yaitu 3 meter, sehingga tidak terjadi pencemaran antara kandang yang satu dengan kandang yang lain. Kandang membujur dengan terbitnya matahari ( timur dan barat), sedangkan tempat tinggal karyawan satu bangunan dengan kandang ayam.
Letak kandang peternakan ayam broiler sesuai dengan yang dikemukakan Sudaryani dan Santoso, (2003), yaitu jarak antara kelompok kandang 3 meter dan arah bangunan kandang membujur sesuai dengan terbitnya matahari. Kandang lebih tinggi dari pemukiman penduduk dan tempat tinggal karyawan seharusnya jauh dari kandang atau tidak satu bangunan dengan kandang ayam. Letak kandang sebaiknya berjarak sekurang-kurangnya 50 meter dari rumah tenaga kerja atau bangunan lain-lain seperti gudang, kantor dan lain-lain.
2. Konstruksi Kandang
Banyak bentuk dan konstruksi kandang yang bisa dibangun, tetapi semuanya harus didasarkan pada kegunaan dan rencana usaha yang akan dijalankan. Menurut Fadilah dkk (2007), semua bentuk kandang yang dibuat ditujukan untuk ayam bisa hidup dengan nyaman dan aman dari lingkungan, sehingga ayam dapat berproduksi dengan optimal. Konstruksi kandang meliputi, atap, dinding, lantai dan sistem ventilasi pada kandang.
3. Atap Kandang
Atap kandang adalah bagian dari bangunan kandang yang berfungsi untuk menaungi bagian dalam kandang dari panas matahari dan curah hujan. Bahan yang digunakan sebagai atap perlu dipilih dari jenis bahan yang ringan, tahan panas, tidak menyerap atau menghantar panas, tidak mudah bocor dan tahan terhadap curah hujan yang tinggi.
Atap kandang yang digunakan perusahaan adalah atap monitor berbahan seng. Menurut pendapat Rasyaf (2003), atap sistem monitor dapat meningkatkan fungsi ventilasi. Di bawah atap kandang terdapat langit-langit kandang yang terbuat dari terpal. Tinggi langit-langit kandang dari lantai yaitu 2,1 m.
4. Dinding Kandang
Dinding kandang berfungsi sebagai pelindung keberadaan ayam dari gangguan luar dan penghalang ayam agar tetap berada dalam kandang. Dinding kandang terdiri atas kawat monitor dan beton yang dilapisi dengan tirai yang terbuat dari terpal. Tinggi dinding kandang yang terbuat dari beton sampai ke kawat monitor yaitu 50 cm, sedangkan tinggi kawat monitor sampai atap terendah yaitu 1,6 m.
5. Lantai Kandang
Lantai kandang menggunakan sistem litter berbahan sekam padi. Litter adalah hamparan alas kandang yang berguna sebagai alas tidur, penghangat bagi ayam dan mengurangi kelembaban lantai kandang. Ketebalan sekam padi sekitar 15-20 cm.
Menurut Rasyaf (2003), keuntungan sistem litter adalah menurunkan peluang ayam lepuh dada, sedangkan kerugiannya yaitu alas kandang mudah dan cepat basah dan menimbulkan bau tidak sedap yang dapat menyuburkan bibit penyakit terutama CRD (Chronic Respiratory Disease).
6. Sistem Ventilasi
Menurut Priyatno (2002), ventilasi adalah jalan keluar masuknya udara sehingga udara segar dari luar dapat masuk untuk menggantikan udara yang kotor dari dalam kandang. Sistem ventilasi yang digunakan perusahaan menggunakan cooling pad dan exhaust fan. Cooling padmengalirkan udara segar yang dibutuhkan ke dalam kandang dan exhaust fan mengeluarkan udara kotor ke luar kandang. Jumlah fan yang dipasang disesuaikan dengan volume ruangan kandang, populasi ayam jantan dan betina serta rataan bobot badan jantan dan betina.
Konstruksi kandang Peternakan ayam broiler telah sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sudaryani dan Santono, 2003 yaitu. kandang dikatakan nyaman dan berkonstruksi baik bila memenuhi beberapa syarat berikut: ventilasi kandang yang baik yaitu leluasa antara pertukaran udara segar dengan udara kotor dengan suhu 21°C- 27°C dan kelembapan 60% di dalam kandang, dinding kandang terbagi dua yaitu dinding kandang sistem terbuka dan sistem tertutup, lantai kandang dapat berbentuk padat serta rapat ke tanah sering disebut litter dan berbentuk celah/rongga-rongga dan berada di atas tana 50-68 cm. Lantai dapat dibuat dengan bilah-bilah bambu atau kayu yang disebut slat atau bisa juga dari kawat, kerenggangan antara 2,5 cm dan besarnya 2,5 cm x 5 cm, bahan atap kandang sebaiknya dipilih yang baik sehingga dapat melindungi ayam dari panas matahari, hujan, dan mempermudah pemeliharaan, seperti seng, daun rumbio, asbes dan lain-lain.
Jenis Kandang Berdasarkan Sistemnya.
Jenis kandang yang digunakan pada peternakan bapak Poniman adalah kandang panggung, hal ini dilakukan karena tempat peternakan Poniman terletak pada dataran rendah. Bahan kandang terbuat dari kayu terutama pada lantai kandang yang mempunyai jarak slat 2,5 cm, hal ini bertujuan untuk memudahkan sirkulasi udara dan menghindari terkontaminasinya penyakit-penyakit yang menular.
kayu, bambu, kayu dolken. Kelebihan kandang sistem panggung adalah sirkulasi udara berjalan lebih baik dibandingkan dengan sirkulasi udara di kandang sistem postal. Keadaan ini disebabkan udara datang dari arah bawah dan samping kandang. Lantai kandang harus berlubang atau sistem slat yang bisa dibuat dari bambu atau kayu dengan jarak antar slat sekitar 2,5 cm. Peternakan Poniman sesuai yang dikemukakan oleh Fadillah, 2007 yaitu jenis kandang yang digunakan adalah kandang panggung yang bahan kandangnya dari kayu, dengan jarak slat 2,5 cm.
Ukuran Kandang Berdasarkan Umur Ayam.
Kelancaran sirkulasi udara sangat bagus pada Peternakan Poniman, karena menggunakan kandang panggung, sehingga dapat meminimalisasi fluktuasi suhu . Sebagaiman ukuran kandang pada peternakan Poniman yaitu pada umur 1-7 hari dengan ukuran kandang 33 meter x 8 meter yang berkapasitas 4000 ekor
Umur ayam 7-14 hari ukuran kandang 66 meter x 8 meter sama dengan umurayam 1-7 hari dibuat sekat juga dengan kapasitas kandang 4000 ekor ayam . Umur ayam diatas 14 hari ukuran kandang 100 meter x 8 meter dengan kepadatan kandang 4000 ekor ayam sampai ayam panen .
Hal ini telah sesuai yang dikemukakan oleh Fadillah, 2007, yaitu luas ukuran kandang berdasarkan umur, kepadatan per meter persegi adalah:
1. Umur 1 – 3 hari kepadatan 40 – 50 ekor per meter persegi.
2. Umur 4 – 6 hari kepadatan 25 – 35 ekor per meter persegi.
3. Umur 7 – 9 hari kepadatan 15 – 20 ekor per meter persegi.
4. Umur lebih dari 10 hari kepadatan 10-15 ekor per meter persegi.
Peralatan Kandang
Penggunaan peralatan dan bahan-bahan kandang di peternakan bapak Poniman didasarkan pada (a) tepat guna yaitu peralatan yang akan digunakan di kandang harus berguna dan bermanfaat bagi ayam, baik jumlah, kegunaannya, cara pakai, atau nilai ekonominya, (b) konstruksinya sederhana agar penggunaan dan perawatannya lebih mudah, (c) dapat dipindah-pindahkan, (d) mudah dibongkar pasang, (e) bersifat aman bagi ayam dan karyawan, (f) biaya murah, tetapi tidak berarti kita harus membeli peralatan yang murah. Harga peralatan mahal tidak jadi masalah jika peralatan tersebut berkualitas dan tahan lama, sehingga bisa dipakai beberapa priode, (g) dapat mengurangi tenaga kerja, jika tenaga kerja sukar diperoleh atau pembayaran terlalu tinggi.
sesuai dengan umur ayam, mudah dicapai oleh ayam, tidak mengganggu tata laksana, mencukupi kebutuhan ayam agar tidak berebutan.
Alat dan Bahan yang digunakan pada Peternakan Ayam Broiler seperti:
1. Litter
Litter yang digunakan pada peternakan bapak Poniman yaitu liter dari serbuk gergaji yang dikumpulkan dari perusahaan perabotan dalam keadaan kering . Liter hanya menggunakan serbuk gergaji tanpa ada tambahan lainnya, seperti serbuk kapur. Sebelum pemasangan litter pada kandang terlebih dahulu lantai dialasi dengan karung pakan ayam yang sudah bersih, karena lantai kandang mempunyai celah atau slat agar serbuk tidak jatuh ketanah. Ketebalan litter yang dipakai 2-3 cm, hal ini disebabkan karena litter hanya sekali pakai yaitu mulai umur ayam 1-7 hari setelah itu liter dikumpulkan untuk dijual pada petani. Setelah 7 hari kandang tidak memakai liter, karena kandang yang digunakan kandang panggung. Ketebalan liter ini masih tipis dibandingkan yang dikemukakan oleh Bambang, (2008) yaitu ketebalan litter yang digunakan 10-15 cm.
2. Pemanas
Pemanas yang digunakan pada Peternakan Poniman yaitu pemanas yang terbuat dari tong yang dalamnya diisi kayu yang dibakar. Pada saat ayam kedinginan ayam akan mendekati tong pemanas, begitu sebaliknya ketika ayam kepanasan ayam akan menjauh dari tong pemanas. Pemanas digunakan mulai dari umur ayam 1-14 hari setelah itu menggunakan pemanas dari lampu listrik 60 Watt, dengan jarak lampu listrik 2 meter. Lampu listrik digunakan mulai dari 14 hari sampai panen. Pemanas ini digunakan hanya pada malam hari
Pemanas pada Peternakan Poniman telah sesuai yang dikemukakan oleh Sugandi (1978) bahwa temperatur udara disekitar alat pemanas yang baik untuk pertumbuhan anak ayam adalah 35oC. Pemanas dihidupkan selama 3 hari tanpa dimatikan. Hari ke-4 dan seterusnya pemanas dihidupkan sesuai dengan keadaan cuaca. Pencahayaan menggunakan lampu neon 60 Watt.
3. Tempat Pakan dan Minum 1. Tempat Pakan
Tempat pakan pada peternkan Poniman terdapat dua jenis tempat pakan, yaitu tempat pakan yang berbentuk piring dan bulat
Tabel : memperlihatkan jenis dan jumlah tempat pakan, umur ayam yang digunakan pada peternakan ayam broiler.
Tabel : Jenis dan Jumlah Tempat Pakan yang Digunakan
N
Tempat pakan yang digunakan di peternakan Poniman telah sesuai dengan yang dikemukakan oleh Priyatno dan Martono, (2004), tempat pakan dapat dibuat sendiri dari papan atau kayu.
2 Tempat minum
Tempat minum yang digunakan pada Peternakan Poniman adalah dua bentuk, yaitu tempat minum manual dan otomatis.
1. Tempat minum manual
Tempat minum manual adalah tempat minum yang pengisiannya secara manual. Tempat minum ini dicuci setiap pengisian air untuk menjaga kebersihan tempat minum dan menjaga kesegaran air minum. Tempat minum ini terbuat dari bahan plastik, warna putih dengan kapasitas 3,250-3,350 ml.
2. Tempat minum otomatis
Tempat minum otomatis yaitu tempat minum yang secara otomatis terisi dengan air dengan menggunakan slang yang dialirkan dari penampungan air. Ketinggian tempat minum setinggi bahu ayam. Tempat minum ini terbuat dari bahan plastik yang berwarna merah dengan ukuran yaitu tinggi 350mm, berat 536g - 558g, yang berkapasitas Air 1,300ml. Tempat minum ini diperlukan pencucian minimal 2 kali sehari pagi dan sore, untuk menjaga kesegaran air minum. Tempat minum ini dipakai pada umur ayam 14 hari sampai panen.
Tabel: Jenis dan Jumlah Tempat Minum pada Peternakan Poniman
> 14 66 buah 100m x 8 m 4000 ekor
Pada Peternakan Poniman tempat minum sudah sesuai dengan yang dikemukakan oleh Priyatno dan Martono, (2004), yaitu ukuran, jumlah dan bahan tempat minum.
Pembersihan Kandang
Pembersihan kandang yang dilakukan di peternakan Poniman meliputi pembersihan atap dan lantai kandang, pengapuran dan pengistirahatan.
Sebelum pembersihan kandang ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu:
1. Mengeluarkan barang-barang seperti: tempat minum, tempat pakan, alat pemanas, dan peralatan lainnya.
2. Setelah dikeluarkan barang-barang tersebut, lalu dimulailah membuang sekam yang sudah tidak dipakai kemudian dimasukan ke dalam karung, dan disimpan di gudang agar terhindar dari hujan.
3. Ketika selesai pembuangan sekam (litter) sebaiknya disapu semua, untuk memastikan bahwa kotoran yang ada di dalam kandang benar-benar bersih. 4. Lakukan penyemprotan terlebih dahulu, Penyemprotan ini sebaiknya
menggunakan obat kutu, jangan menggunakan disinfektan, gunakan obat kutu atau insektisida yang mudah didapat, pada waktu penyemprotan buka tirai kandang, penyemprotan dilakukan dengan tujuan untuk membunuh kutu yang ada di dalam kandang, lakukan penyemprotan dengan rata, untuk keselamatan pekerja, siapkan sarung tangan, helm untuk melindungi kepala agar tidak terkena semburan obat, sepatu bot, baju panjang dan masker.
Setelah itu baru dilakukan pembersihan atap dan lantai kandang. Pembersihan atap dilakukan dengan membersihkan debu dan sarang laba-laba yang ada dilangit-langit kandang dengan menggunakan sapu bergagang panjang. Pembersihan lantai dimulai dengan menyemprotkan air ke permukaan lantai kemudian didiamkan selama beberapa jam, dengan tujuan agar kotoran yang menempel dapat dengan mudah dibersihkan. Setelah didiamkan selama beberapa jam, lantai digosok dengan menggunakan sikat dan sapu sambil disemprot dengan air sampai bersih.
Persiapan peralatan kandang meliputi pembersihan tempat pakan dan tempat air minum yang telah digunakan sebelumnya, penyemprotan tirai, “pembersihan drum” (pemanas).
Pembersihan tempat pakan dan tempat air minum yang akan digunakan dilakukan dengan menggunakan disinfektan yaitu Septosid, kemudian dikeringkan. Penyemprotan tirai dan “pembersihan semawar” (pemanas) dilakukan dengan menggunakan disinfektan yang sama. Lingkar pembatas dicuci dengan cara disikat sambil disemprot dengan air hingga bersih, kemudian dikeringkan.
Pembersihan kandang pada Peternakan Poniman telah sesuai yang dikemukakan oleh Bambang, (2008), yaitu pembersihan yang baik harus bisa membuang setidaknya 80% mikroba, serta 20% protozoa dan sebagainya. Pembersihan dilakukan diseluruh bagian kandang, termasuk lingkungan sekitar kandang dengan mengunakan disinfektan. Pembersihan dan desinfektan areal kandang sebagai berikut:
1. Pipa-pipa. 2. Tangki air/tong.
3. Peralatan Kandang.
4. Gudang.
5. Lingkungan.
6. Sarang hama seperti tikus,kutu,dan serangga.
Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
Manajemen Perkandangan
Layout dan struktur kandang yang sebaik dan se-modern apapun, jika tidak ditangani dengan manajemen yang baik, maka bukan suatu keniscayaan ayam tidak nyaman tinggal di dalamnya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan manajemen perkandangan :
Setelah panen atau afkir, kandang sesegera mungkin dibersihkan dan didesinfeksi. Hal ini untuk menekan berkembangnya bibit penyakit dan mengoptimalkan masa istirahat kandang. Harapannya saat masuk ayam yang baru, tantangan bibit penyakit lebih rendah. Untuk desinfeksi kandang ini bisa menggunakan Formades atauSporades. Sedangkan untuk peralatan bisa digunakan Medisep. Untuk paralon air minum hendaknya dilakukan pembersihan fisik atau dengan flushing menggunakan asam sitrat atau H2O2.
b. Modifikasi kandang sesuai kondisi ayam dan lingkungan
Tidak ada “harga mati” untuk layout dan struktur kandang. Semuanya dipengaruhi dari kondisi lingkungan peternakan, meliputi suhu dan kelembaban (terendah, tertinggi, maupun fluktuatifnya), jarak antar peternakan, tekstur dan topografi tanah maupun kemampuan finansial peternak. Semua harus dipertimbangkan sesuai dengan kondisi terbaik di masing-masing peternakan. Salah satu contohnya ialah pengaturan buka tutup tirai yang sehar usnya disesuaikan dengan kondisi ayam. Jika ayam bergerombol di sisi kandang dimana tirai belum dibuka, diindikasikan bahwa ada sinar matahari yang masuk atau ada angin kencang.
c. Segera perbaiki bagian kandang yang rusak
Atap yang bocor dan lantai panggung yang patah menjadi hal yang sering dijumpai. Saat menemukan kondisi ini hendaknya segera lakukan perbaikan agar tidak mengganggu kenyamanan ayam.
d. Pembersihan dan desinfeksi kandang secara rutin
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kandang adalah tempat tinggal ayam dalam melakukan semua aktivitasnya. Mulai dengan makan, minum dan tentu saja tumbuh maupun menghasilkan telur. Perlu sekiranya diperhatikan kenyamanan kandang sehingga mampu mendukung tercapainya performan ayam yang optimal.
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
B. Saran
Mengingat betapa pentingnya tatalaksana kandang khususnya untuk manajemen pada perknadangan ayam, maka tingkat produksi dari ayam harus ditingkatkan. Hal ini akan terlaksana dengan baik apabila ada integrasi antara pemerintah dengan para peternak. Diharapkan kedepannya secara tidak langsung akan meningkatkan mutu dari ayam hasil peternak sehingga mampu untuk menembus pasar ekspor.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan-nya, kerena terbatas nya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan – kesempatan berikut nya.