• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seni Rupa Modern dan Kontemporer di Duni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Seni Rupa Modern dan Kontemporer di Duni"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

SENI RUPA MODERN & KONTEMPORER

SERTA

SEJARAH PERKEMBANGAN SENI RUPA DUNIA

OLEH:

I Gusti Ngurah Satria Widyadharma (1)

I Wayan Eka Oktaviana Putra (4)

I Gede Chandra Hutama Putra (5)

Komang Tri Dharma (7)

I Komang Ade Mertayasa (10)

Ketut Esa Budiana (12)

XII PSIA 4

SMA NEGERI 2 AMLAPURA

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(2)

1 I

A. PENGERTIAN SENI RUPA MODERN/KONTEMPORER 1. Seni Rupa Modern

Seni rupa Modern adalah istilah umum yang digunakan untuk kecenderungan karya seni yang diproduksi sejak akhir abad 19 hingga sekitar tahu 1970 an. Seni rupa modern menunjuk kepada suatu pendekatan baru dalam seni dimana tidak lagi mementingkan representasi subjek secara realistis penemuan fotografi menyebabkan fungsi penggambaran di dalam seni menjadi absolut, para seniman modern berksperimen mengeksplorasi cara baru dalam melihat sesuatu, dengan ide segar tentang alam, material dan fungsi ini, seringkali bergerak melaju kearah abstrak.

Jadi seni rupa modern yaitu seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.

2. Seni Rupa Kontemporer

Seni rupa kontemporer dapat dikatakan sebagai sebuah wacana dalam praktek seni rupa di Barat yaitu praktek seni rupa yang menunjuk kepada kecenderungan posmodern. Kecenderungan ini menyiratkan wacana dalam praktek seni rupa yang “anti

modern”. Hal ini disebabkan karena salah satu paradigma kemunculan posmodern adalah

paradigma yang menolak moernisme.

(3)

2

(Contoh seni rupa kontemporer)

B. UNSUR-UNSUR DARIPADA KARYA SENI RUPA 1. Titik

Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar (esensial), dari sebuah titik dapat dikembangkan menjadi garis atau bidang. sebuah gambar dalam bidang gambar akan berawal dari sebuah titik dan berhenti pada sebuah titik juga.

2. Garis

Suatu goresan, batas dari suatu benda yang merupakan sisi dari sebuah bidang. Memiliki sifat panjang, pendek, vertical, horizontal, patah, zigzag, lurus, lengkung, dll. Macam-macam kesan garis:

a. Garis lurus berkesan tegak/kejantanan. b. Garis lengkung berkesan lembut/kewanitaan. c. Garis vertical dan horizontal berkesan tenang/statis. d. Garis patah-patah berkesan ragu-ragu, dll

(Contoh garis)

3. Bidang

Suatu yang dibatasi oleh garis-garis yang mempunyai panjang dan lebar ( 2 matra ). Macam-macam bentuk bidang:

a. Bidang geometris, bidang yang dibuat secara matematika. Contohnya lingkaran, segitiga, bujur sangkar, dll.

b. Bidang organik, bidang yang dibatasi lengkung bebas.

c. Bidang bersudut: bidang yang dibatasi oleh beberapa lurus yang secara matematika tidak saling mengkait.

d. Bidang tak beraturan, bidang yang dibatasi oleh garis lurus dan lengkung yang secara matematika tidak saling kait mengkait.

(Contoh bidang)

(4)

3

Warna yang dilihat pada suatu benda berasal dari sinar matahari dank arena benda menyerap dan memantulkan warna. Macam-macam warna:

(Pembagian warna)

a. Merah: mempunyai kesan berani, panas, marah. b. Hijau: mempunyai kesan sejuk, kesuburan. c. Kuning: mempunyai kesan gembira.

d. Biru: mempunyai kesan agung, dingin, tenang. e. Hitam: mempunyai kesan sedih, menakutkan, dll.

Pembagian warna : a. Warna pokok (Primer)

 Merah

 Kuning

 Biru

b. Warna Sekunder (campuran 2 warna primer)  Orange ( campuran merah dan kuning )  Ungu ( campuran merah dan biru )  Hijau ( campuran kuning dan biru )

c. Warna Tersier ( campuran warna-warna sekunder ).

 Seluruh warna dari warna-warna sekunder tersebut bila dicampurkan akan terbentuk warna-warna yang baru.

5. Gelap Tearang

(5)

4

(Contoh gelap terang)

6. Tekstur

Merupakan nilai raba dari suatu permukaan. Kadang permukaan yang kita raba terasa kasar dan terasa halus. Ada dua macam tekstur didalam seni rupa yaitu

a. Tekstur nyata: permukaan yang diraba sesuai dengan yang dilihat dan setelah diraba ternyata memang kasar.

b. Tekstur semu: permukaan yang diraba tidak sesuai dengan yang dilihat dan setelah diraba ternyata memang halus. Contoh: gambar keset atau gambar batu.

(Contoh tekstur)

7. Ruang, Volume atau Isi

Ruang dapat berupa bentuk atas gubahan dari dua atau tiga dimensi, dapat pula merupakan kesan batas yang dibentuk oleh bidang positif dan negatif.

Ruang bagi seorang pelukis umumnya dalam pengertian hayal, karena pelukis bekerja di atas dua dimensi, sebaliknya bagi pematung, ruang adalah ukuran nyata karena benda yang digunakan dan dikerjakan memiliki volume sebagai ujud ruang yang sebenarnya.

(6)

5

C. CIRI-CIRI SENI RUPA MODERN/KONTEMPORER 1. Ciri-ciri Seni Rupa Modern

Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas dan tidak terikat pada pakem-pakem tertentu. Contohnya seperti lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, Affandi, S.Soedjojono dan pelukis era modern lainnya.

2. Ciri-ciri Seni Rupa Kontemporer

Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman dan tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik. Contohnya seperti karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art. D. FUNGSI DAN TUJUAN SERTA CORAK SENI RUPA MODERN /

KONTEMPORER

Corak dalam seni rupa merupakan suatu ciri khas dari suatu karya seni rupa yang secara turun temurun tidak akan berubah. Suatu karya seni rupa tergantung bagaimana gaya yang dipilih seniman yang membuatnya. Jadi membaca gaya suatu karya seni sebenarnya sama dengan mempelajari latar belakang gagasan seorang seniman. Dengan demikian sebagai pengamat seni, harus memperhatikan waktu penciptaan serta latar belakang yang melingkupi senimannya.

Secara garis besar, gaya karya seni rupa dapat dibedakan menjadi tiga yaitu, Tradisional, Modern, dan Post Modern/Posmo.

1. Tradisional

Gaya seni rupa tradisional mempunyai sifat turun temurun, artinya seni rupa yang diciptakan oleh masyarakat tidak mengalami perubahan dari masa kemasa . Gaya seni rupa tradisional dapat dibedakan menjadi dua yaitu, Primitif dan Klasik.

a. Primitif

Gaya primitive mempunyai cirri-ciri sederhana, baik dari segi bentuk dan warnanya. b. Klasik.

Gaya klasik sudah mengalami perubahan gaya, dari yang sederhana menjadi rumit dan ornamental.

2. Modern

Gaya seni rupa modernadalah corak karya seni rupayang sudah mengalami kemajuan, perubahan dan pembaharuan. Secara umum, modernisasi gaya seni rupa dapat dibedakan menjadi tiga , yaitu gaya Representatif, Deformatif, dan Non representative. a. Representatif

Perwujudan gaya seni rupa ini menggambarkan keadaan nyata pada kehidupan

masyarakat atau keadaan alam. Gaya seni rupa yang tergolong representative antara lain; Romantisme, Naturalisme, dan Realisme.

 Romantisme

Gaya / aliran seni rupa yang penggambarannya mengandung cerita kehidupan manusia binatang.

 Naturalisme

(7)

6  Realisme

Gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. b. Deformatif

Perwujudan gaya seni rupa ini sudah mengalami perubahan bentuk ( deformasi ). Bentuk alam diubah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk baru, tetapi masih

menyerupai bentuk aslinya. Gaya seni rupa yang tergolong deformatif antara lain; Surealisme, Ekspresionisme, Impresionisme, dan Kubisme.

 Surealisme

Gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan, bahkan ada yang menyebutkan otomatisme psikis yang murni atau alam mimpi.  Ekspresionisme

Gaya/aliran seni rupa yang menggambarkan obyek sesuai dengan keadaan perupanya yang spontan saat melihat obyek.

 Impresionisme

Gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat obyek tersebut dilukis.

 Kubisme

 Gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang persegi empat atau bentuk dasarnya kubus.

c. Non Representatif

Non Representatif atau Abstrak, mengandung pengertian suatu bentuk yang sukar dikenali. Karya seni rupa abstrak ini, berupa susunan garis, bidang, dan warna yang terbebas dari bentuk alam.

3. Post Modern atau Posmo

Gaya seni rupa pasca atau sesudah modern. Seni rupa posmo, memiliki perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornament. Gaya posmo lebih bebas dan cenderung tidak memiliki aturan tertentui.

Dari sekian banyak aliran atau corak seni rupa, ternyata semua memiliki fungsi dan tujuan yang sama seperti dibawah ini.

1. Fungsi Individual

Manusia Terdiri dari unsur psikis dan fisik. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi individual dibagi lagi menjadi fungsi pemenuhan kebutuhan seni secara fisik dan emosional.

a. Fisik

Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik. Seperti Busana, perabot,rumah, dan sebagainya.

b. Emosional

Dipenuhi melalui seni murni, baik dari segi si pembuat atau pengubah, maupun konsumen penikmatnya. Contohnya, lukisan, novel, musik, tari , film dan sebagainya.

(8)

7

Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu relatif bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bidang.

a. Rekreasi atau Hiburan

Seni dapat jadikan sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Hal itu dapat terjadi misalkan pada saat kita menyaksikan likisan, patung, mural, dll.

b. Komunikasi

Seni rupa dapat digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: lukisan, poster, dan reklame. Tema yang sering dibuat antara lain:

 Ketidakdisiplinan anggota masyarakat terhadap lingkungan  Himbauan melaksanakan program pemerintah

 Anjuran kesehatan atau kesejahteraan  Ketidakadilan suatu kebijakan

c. Pendidikan

Pendidikan juga memanfaatkan seni rupa sebagai sarana penunjangnya. Contoh: gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster ilmiah, peta dan foto.

d. Religi atau Keagamaan

Karya seni rupa dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contoh: kaligrafi, busana muslim atau muslimah, arsitektur atau dekorasi rumah ibadah, arca, dll.

E. CONTOH-CONTOH GAMBAR SENI RUPA MODERN/KONTEMPORER

(9)

8

Gagasan: Hub. Manusia dengan dirinya Gagasan: Hub. Manusia dengan orang lain

(10)

9

Gagasan: Hub. Manusia dengan alam benda Gagasan: Hub. Manusia dengan alam benda

Gagasan: Hub. Manusia dengan aktivitasnya Gagasan: Hub. Manusia dengan alam khayal

KOMPETENSI DASAR II

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SENI RUPA DUNIA

Secara garis besar seni rupa dunia terbagi dalam beberapa periode sajarah yaitu, jaman prasejarah, peradaban bangsa kuno, abad pertengahan, renaisance, barok rokoko, abad 19, dan abad 20.

1. Jaman Prasejarah

(11)

10

melukis/memahat. Zaman ini berakir setelah sejarah mulai ditulis, dengan pengertian telah mulai dibuat tulisan-tulisan pada batu.

Jauh sebelum dimulai perhitungan tahun Masehi, beberapa bangsa ternyata sudah mempunyai kebudayaan yang tinggi dan kesenian sebagai hasil budaya mereka.

Pada akhir abad 19 dan permulaan abad ke 20, ditemukan peninggalan hasil seni yang dianggap paling tua pada saat ini. Penemuan itu berupa gambar binatang di dinding gua yang dibuat dengan teknik gurat/cungkil. Diberi warna dengan batu bangkik (sejenis tanah liat yang berwarna merah, coklat dan hitam) dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Penemuan tersebut merupakan lukisan-lukisan pada diding gua-gua yang terdapat di Perancis dan Spanyol Utara, seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira dan Alpera.

Contoh Lukisan di gua Altamira:

(12)

11

Di Indonesia gambar semacam itu terdapat di gua Leang-Leang Sulawesi Selatan yaitu berupa tapak tangan purba.

Lukisan dinding di Gua Leang-Leang:

(13)

12

motivasi praktis dan spiritual. Artinya gambar tersebut sebagai bentuk pemujaan dan permohonan serta sihir. Karya seni juga ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias, patung-patung leluhur. Jauh sebelum tahun Masehi beberapa bangsa mempunyai kebudayaan yang tinggi, kesenian yang hebat akan tetapi kita tidak bisa mempelajari bagaimana itu terjadi, untuk apa, kapan, mengapa. Hal ini disebabkan mereka tidak meninggalkan jejak tulisan apapun, sehingga para ahli purbakala hanya meraba-raba berdasarkan apa yang ada.

Berdasarkan penemuan patung dewi Venus, konsep keindahan pada zaman prasejarah tidak penting, mereka mementingkan makna yang ada.

Gambar Patung Dewi Venus

(Penemuan patung dewi Venus terletak di Wina Austria diperkirakan berasal dari tahun 25.000 SM. Dewi Venus merupakan dewi kecantikan masa prasejarah)

Lihatlah sosoknya yang gembrot, berbuah dada besar, bentuk muka tidak ada. Hal ini merupakan konsep kecantikan pada masa itu. Hal itu merupakan bukti bahwa konsep keindahan/kecantikan pada masyarakat prasejarah adalah keindahan secara maknawi.

Lihatlah ukuran dewi venus!

(14)

13

Bangsa timur yang mendiami daerah Yunani, Romawi Kuno, Timur Tengah, Asia Kecil dan daerah Mesir merupakan salah satu pusat kebudayaan peradaban tinggi di dunia. Peningggalan berupa patung spinx dan bangunan piramida yang digunakan untuk menyimpan mayat sekaligus merupakan tempat ibadat/pemujaan arwah leluhurnya. Pada dinding-dindingnya juga sudah terdapat tulisan yang merupakan rangkaian gambar/symbol kecil yang digunakan sebagai sarana komunikasi dan pendokumentasian (Huruf Heroglypht).

Berikut adalah bangunan pada masa peradaban bangsa kuno:

(15)

14

(Gambar Piramida)

Yang paling menonjol pada periode ini adalah (1). Seni arsitektur bangunan menggunakan tiang penyangga yang besar, gedung bertingkat, terdapat lukisan kepahlawanan di dinding-dinding dengan teknik fresco (kapur lembab), Patung dewa-dewa dan raja-raja serta (3) Ornamenty yang terdapat pada perhiasan mahkota emas dan keramik. Oleh para ahli hasil kebudayaan dan peninggalan seni Bangsa Yunani dan Romawi Kuno dianggap sebagai titik awal perkembangan seni rupa dunia.

(16)

15

(Romawi Kuno)

Salah satu simbol kota Roma adalah Colosseum – sebuah arena terbesar yang dibangun pada masa kejayaan kekaisaran Romawi, sekitar tahun 72 Moleh kaisar Vespian dan puteranya Titus yang menyelesaikan bangunan ini pada 80 M. Colossium adalah tempat para budak diperhadapkan dengan binatang buas dan manusia lain yang dikenal dengan nama gladiator. Bila menang, mereka berhak mendapatkan status manusia yang merdeka.

(Yunani Kuno)

(17)

16

(Mozaik Iskandar Agung)

Dan banyak bangunan-bangunan yang sampai sekarang masih berdiri megah milik bangsa Babilonia, Asirian dan Persia, masa ini berakhir setelah lahirnya kekaisaran Romawi yang mengembangkan keuasaannya di daerah Eropa dan Asia Kecil.

Berikut adalah beberapa contoh bangunan tersebut:

(Taman Gantung Babilonia)

(18)

17

(Petra)

Petra adalah kota yang didirikan dengan memahat dinding-dinding batu di Yordania. Petra berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'batu'. Petra merupakan simbol teknik dan perlindungan. Kata ini merujuk pada bangunan kotanya yang terbuat dari batu-batu di Wadi Araba, sebuah lembah bercadas di Yordania. Kota ini didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter. Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan sembilan tahun sebelum Masehi sampai dengan tahun ke-40 M oleh Raja Aretas IV sebagai kota yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari bencana alam seperti badai pasir. Suku Nabatean membangun Petra dengan sistem pengairan yang luar biasa rumit .

(Asiria)

3. Abad Pertengahan

(19)

18

Pada masa ini karya seni rupa nasrani banyak muncul namun di bawah ketertekanan Romawi kuno. Hal ini ditunjukkan dengan adanya lukisan yang terdapat di kata Komba yang menggambarkan Yesus dilukis seperti Dewa Orpheus.

Lihat gaambar di bawah ini:

Percampuran kedua kebudayaan ini melahirkan karya-karya seni yang indah, antara Mitos dan keyakinan Nasrani. Burung Bangau sebagai burung keabadian, roh nenek moyang dilukiskan sebagai dewa Psyche ,dewi Cinta sebagai Eros, bidadari sebagai Cupido bersayap, kebahagiaan sorga dilukiskan tenpat berkumpulnya orang-orang muda.

Periode ini menempatkan karya seni bernafaskan Nasrani sebagai karya seni tertinggi. Periode ini berlangsung selama 12 abad. Zaman ini berakir pada tahun 1492 saat ditemukannya benua Amerika.

Berikut adalah contoh gambar pada abad Pertengahan :

Suatu lukisan dwidimensional Abad Pertengahan oleh Hans Memling, seorang pelukis asal Belgia utara, tentang penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan ke sorga dari Yesus Kristus.

4. Renaisance

(20)

19

lukisan dinding, relif pada pintu gereja, bangunan mewah, patung perunggu dan gereja ghotic. Ciri lukisan pada zaman ini warnanya terkesan lembut dan gelap.

Berikut contoh karya-karya leonardo da Vinci :

(Monalisa)

(Jamuan Terakhir)

(21)

20 Contoh karya Rafael Santy:

(Kenaikan Kristus)

5. Barok Rokoko

Baroque berasal dari bahasa Romawi yang berarti tidak beraturan atau menyimpang. Gerakan ini dipelopori oleh Michaelangelo dan Palladio pada pertengahan abad 16 sebaga awal pengaruh seni Itali di dataran Eropa. Ciri-ciri karya rupa zaman ini adalah pelukis lebih leluasa dan bebas bereksprei, lukisan terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya, lukisan lebih cemerlang dan warna-warna bercahaya. Peteer Paul Rubben 1557-1640 seorang seniman Belanda meluks laki-laki penuh dengan otot dan kesan tokoh-tokoh perkasa. Dari zaman inilah lahir aliran seni klasik yang menampilkan bentuk-bentuk anaatomi lebih ideal.

Rococo yang berati seni kulit kerang yang menjadi karya seni paling digemari di seluruh Eropa, periode ini terjadi pada abad 18 setelah kemunduran masak barok dengan ditandai adanya penyelewengan kaidah seni yang lebih meluas, lukisan lebih hebat dan menyompang dari aslinya, tampak fantastis. Karya seni pada zaman ini menjadi barang pesanan dan komoditi dagang biasa, sehingga seniman dalam berkarya buan berasal dari rasa keseniannya melainkan karena kebutuhan pasar. Akibatnya harga seni menjadi murahan. Oleh sebagian seniman dan ahli zaman Rokoko merupakan zaman kemunduran di bidang seni terutamakaitannya dengan nilai-nilai keindahan. Dikenal pula teknik stilisasi (ornamentalis), yang artinya perubahan secara halus bentuk alamiah seperti ukiran dekoratif dan deformas perubahan secara radikan bentuk alamiah seperti wayang kulit. Pada masa ini perkembangan pula karya seni rupa design terapan dan kriya.

(22)

21

(Penyaliban)

6. Abad 19

Periode ini ditandai munculnya banyak aliran-aliran seni rupa yang kuat seperti klasisme, romantisme, impresionisme, monumentalisme. Karya rupa pada masa ini sama sterlepas dari pengaruh gereja sama sekali, sehingga seniman pelukis dan pematung tidak lagi berkiblat pada nafas gerejawi namun lebih pada gambaran nyata kehidupan manusia sehari-hari. Pada zaman ini mulai bermunculan seniman-seniman rupa dari kalangan bawah dan tersebar di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kebudayaan di Eropa.

Ciri-ciri karya rupa pada abad ini adalah penggunaan warna-warna lebih cerah dan impresif, Penggalian kembali karya-karya masa Peradaban kuno yang dimodifikasi sesuai aliran yang dianut.

Pada masa inilah perkembangan seni rupa semakin meluas, meskipun ada juga yang menentang karya seni, karena hal ini dianggap sebagai pemborosan, mereka yang menentang adalah aliran dari fungsionalisme.

7. Abad 20

Pada awal abad ini masih terasa pengaruh gaya abad ke 19 namun setelah perang dunia I bangkitnya paham sosialisme, muncul banyak negara maju, terjadi perubahan karya rupa baik fisik, materiil, mental dan spiritual. Ciri-cirinya adalah : ekspresi pribadi seniman menjadi alasan kuat pembuatn karya, Banyak penambahan suasana dekoratif pada hasil karya rupanya.

(23)

22

banyak menjadi multi fungsi. Seni patung yang berorientasi natural dan realis menampilkan bentuk, gerak, ekspresi baru dan mulai mengenal bentuk abstrak dan primitif yang dikembangkan.

B. ALIRAN-ALIRAN SENI RUPA

1. Abad 19 1. Klasisme

Berkembang pada tahun 1700 an atau disebut aliran klasik mempunyai ciri-ciri perwujudan objek rupanaya sangat sempurna dan lebih indah dari aslinya. Banyak ditemukan dalam karya-karya yang mengacu pada masa Yunani dan Romawi Kuno, wujud Dewa selalu digambarkan wanita cantik atau pria tampan dan perkasa.

2. Romantik

Mempunyai ciri-ciri perwujudan objek rupanya fantastis, kedahsyatan dan penuh perasaan sehingga menampilkan aspek peristiwa emosional dari kehidupan manusia dengan kontras cahaya yang tegas,menjadikannya komposisi yang benar-benar hidup.

Tokoh pelopornya Delacroix “The Reft of Medusaa”. Dari Indonesia tokohnya adalah R. Saleh Sjarif Bastman “Banjir Bengawan Solo, Hutan yang Terbakar”.

Contoh lukisan Raden Saleh

(Penangkapan Diponegoro) (1 Banteng melawan 2 Singa)

3. Impresionis

Impresionisme berarti mengesankan pandangan mata. Yang menonjol ciri-cirinya adalah warna yang digunakan lembut, bentuk tidak tegas, serta pandangan kabur karena berpijak pada suasana peralihan cuaca. Tokoh pelopornya Claude Monet (1840) yang melukis bunga teratai di kabut pagi hari. Aliran ini pernah menganggap agama sebagai pijakan dalam berkarya.

(24)

23 Karya Aduard Manet

Contoh lukisan Alfred Sisley

4. Neo Impresionis

Adalah kelanjutan dari impresionisme, yang lebih menekankan pada pencahayaan yang lembut atau efek pencahayaan objek. Aliran ini berpijak dari penemuan teori spektrum cahaya matahari yang sebenarnya tersusun dari berbagai warna, sehingga aliran ini berpendapat bahwa suasana selalu dipengaruhi spectrum yang berubah-ubah. Muncul juga teknik divisionis (melukis dengan titik-titik kecil berbagai warna) dan Luminis (bias). Tokohnya adalah Paul Signac (1863-1935).

(25)

24 5. Realisme

Sebagai bentuk penolakan gerakan romantik yang dianggap tidak nyata dan terlalu berlebihan. Aliran ini berpijak pada kenyataan sehari-hari tanpa memberi suasana di luar kenyataan hidup. Biasanya yang diangkat adalah realitas penderitaan dan kepahitan hidup manusia. Pertama kali dipeloppori oleh G. Hendrik Breitner (1857-1923). Seniman patung oleh Auguste Rodin. Aliran ini tidak pernah menganggap agama sebagai pijakan dalam berkarya.

Karya G. Hendrik Breitner :

(26)

25 6. Simbolisme

Merupakan ungkapan pergolakan batin yang menampilkan berbagai perasaan kegelisahan, kemurungan yang diwujudkan dalam bentuk personifikasi. Mereka merasa tidak puas atas visualisasi impresionis dan realis, mereka berfikir bahwa ada yang lebih hakiki dari semua itu. Bukan hanya sekedar penderitaan yang harus diselami tetapi nilai apa yang sebenarnya ada dibalik itu adalah kesederhanaan. Tokoh pelukisnya adalah William Blake.

Contoh Karya Wiliam Blake :

(Habil, Pembunuhan Pertama)

(Penciptaan)

7. Monumentalisme

(27)

26 Contoh karya Pierre Puvis de Chavannes:

2. Abad 20 a. Fauvisme

Des Fauves berati binatang jalang (perancis) dalam seni rupa berarti keliaran warna-warna, bentuk serta goresan. Tidak ada nilai kesungguhan hidup dalam karya hanyalah pencarian atas kepuasan seniman. Memberi warna semaunya terhadap benda-benda yang terkadang tidak alamiah. Dipelopori oleh : Henri matisse, Leo Gestel.

(28)

27 Contoh Karya Leo Gestel :

b. Kubisme

Karya ini melepaskan diri dari pandangan optis objek dengan menampilkan bentuk-bentuk geometris (kubus, tabung, limas dsb). Yang kemudian mmpengaruhi bentuk arsitektur bangunan di dunia. Pelukis pertama kali adalah Paul Cezanne, Pablo Picasso, Otto Van Rees.

(29)

28

(Friendship)

(30)

29

(Lukisan ini seharga 1,15 Trilyun Rupiah)

(Lukisan ini seharga 1,05 Trilyun Rupiah)

c. Futurisme

Tahun 1909, Italia menyatakan bahwa kehidupan manusia harus diangkat setinggi-tingginya melalui tenaga yang penuh. Bahkan peran dan revolusi dianggap sah untuk dijalani demi tujuan mengangkat derajat kemanusiaan, objek lukisannya tidak hanya dibuat berkaki empat tapi kadang lebih, bersayap dsb. Kegiatan pesta, arak-arakan dan kesibukan lain yang penuh dengan gerak.

(31)

30 d. Esensialisme

(32)

31

Mereka menghasilkan warna dan gambar yang datar dan abstrak tidak berdimensi. Aliran ini dipelopori oleh Piet Mondrian (1872-1945) dari Paris dan Van Des Lek dari Belanda.

(33)

32 Contoh karya Van Des Lek:

e. Absolutisme

Membuang keterikatan terhadap bentuk-bentuk alamiah. Harus secara murni merupakan kesatuan warna-warni garis dan bidang sehingga bentuk alam sama sekali tidak ada. Aliran ini dipeloporii : Wassily Kadinsky dari Rusia

(34)

33 f. Ekspresionisme

Lahia pada awal abad 19 dipelopori oleh Van Gogh (1853-1890) dengan mengemukakan langsung kesan benda secara pasif yang dikelila menurut cara pandang pelukisnya dengan warna-warna berat, garis tegas dan bidang yang terkesan kuat. Di Indonesia tokohnya adalah Affandi.

(35)

34

(Karya ini seharga 908 Milyiar Rupiah)

Contoh Karya-karya Afandi :

(36)

35 (Gunung Merapi Meletus)

(Kuda Putih)

g. Dadisme

Lukisan bersifat kekanak-kanakan, lucu, naif mengandung kemurnian anak-anak. Mereka memandang bahwa kehidupan itu sebuah lelucon. Pelopor aliran ini adalah Paul Klee dan Kurt Scwitters.

(37)

36 h. Naturalis

Lebih pada kekaguman pada keindahan alam. Di Indonesia benyak sekali aliran ini, karena memang masyarakat Indonesia sangat akrab dengan keindahan alam. Salah satu tokohnya adalah Basuki Abdullah.

(38)

37

(Wanita Cantik dari Bali)

(Keluarga Berencana)

i. Surealisme

(39)

38

orang lain untuk menjalani kesejatian hidupnya. Aliran ini lahir pada tahun 1942 dipelopori oleh Salvador Dali, Marc Ghagall. Selain di atas terdapat banyak sekali aliran seperti Neo Reaisme, Neo Klasisme, Elementarisme, Neo Ghotic, neo Barok dan neo Renaisance.

(40)

Gambar

Gambar Patung Dewi Venus

Referensi

Dokumen terkait

Contoh: seorang seniman membubuhkan tanda tangan pada tubuh seorang wanita telanjang, dan itu dianggap patung (Sumartono, 2000: 22). Jika seni rupa modern menunjukkan “

dalam perencanaan bangunan Gedung Apresiasi Seni Rupa sebagai. pola

• Terwujudnya desain galeri seni rupa kontemporer yang fleksibel dan fungsional, yang dapat menampung berbagai macam obyek seni. rupa kontemporer

Arsitektur Galeri Seni Rupa Kontemporer Cemeti di Yogyakarta adalah sebagai berikut:. BAB I

Munculnya perkembangan seni rupa modern pada periode 1960-an, dapat menjadi tawaran kebaruan bahasa ungkap para seniman melaui media, teknik, gaya dan corak

Seni rupa modern dan kontemporer dalam konteks ini adalah seni yang berkembang selaras dengan pemikiran rasional, memiliki konsep orisinalitas, kebaruan (novelty) hingga

paling banyak berkembang dalam perkembangan Seni Rupa Baru Indonesia, nilai kebaruan dan untuk terus mencari kemajuan menjadi nilai dari modernisasi asal barat yang dianut

Sebuah tempat dimana memungkinkan bagi masyarakat untuk bisa mengenal lebih dekat tentang karya seni di Semarang, terutama seni rupa kontemporer dengan konsep bangunan single memakai