Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMAHAMAN GURU SENI RUPA TINGKAT SMA DI BANDUNG
TERHADAP PERKEMBANGAN SENI RUPA KONTEMPORER
(Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1
di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister
Pendidikan Seni
Disusun Oleh: Wan Ridwan Husen
1101656
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
▸ Baca selengkapnya: menurut feldman (1967) seni rupa memiliki 3 fungsi yaitu
(2)Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr. Zakarias S.Soeteja, M.Sn.
NIP : 196707241997021001
Ketua Program Studi Pendidikan Seni Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Sukanta, S.Kar., M. Hum,
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul ,” PEMAHAMAN GURU SENI
RUPA TINGKAT SMA DI BANDUNG TERHADAP PERKEMBANGAN SENI
RUPA KONTEMPORER (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN
Kluster 1 di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer
Bandung)”, ini adalah karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipam dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang
dijatuhkan pada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya
saya ini.
Bandung, 22 Mei 2013
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMAHAMAN GURU SENI RUPA TINGKAT SMA DI BANDUNG
TERHADAP PERKEMBANGAN SENI RUPA KONTEMPORER
(Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1
di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Oleh Wan Ridwan Husen
S.Pd UPI Bandung, 2010
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Wan Ridwan Husen 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMAHAMAN GURU SENI RUPA TINGKAT SMA DI BANDUNG
TERHADAP PERKEMBANGAN SENI RUPA KONTEMPORER
(Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1
di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi dari ketertarikan peneliti akan apresiasi dunia pendidikan terhadap seni kontemporer Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru seni rupa mengenai seni rupa kontemporer Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Data premier dan sekunder diperoleh langsung dari hasil observasi dan wawancara kepada sumber, yaitu guru seni rupa di beberapa SMA di Bandung. Data yang dicari dalam penelitian ini difokuskan pada konsep, bentuk, jenis, dan media seni kontemporer yang sedang bekembang dan dipahami oleh guru seni rupa. Analisis data yang didapatkan didiskusikan dalam bentuk pemaparan. Berdasarkan hasil penelitian, pemahaman guru seni rupa tingkat SMA terhadap perkembangan seni kontemporer di Bandung sangatlah beragam. Meskipun secara garis besar mereka memahami, namun tidak semua mengaplikasikannya dikelas, Hal ini bergantung pada perbedaan latar belakang pendidikan dan pengalaman dari guru seni yang bersangkutan. Selain itu, motivasi guru dalam mencari informasi perkembangan seni, juga kebijakan sekolah
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu THE ARTS TEACHERS’ UNDERSTANDING
ON THE DEVELOPMENT OF CONTEMPORARY ARTS IN BANDUNG (A RESEARCH OF CONTEMPORARY ARTS IN HIGH SCHOOLS IN
BANDUNG) ABSTRACT
This research is mainly derived from the researcher’s concern on the
students’ appreciation to the contemporary arts as a form of arts developments. This
research is aimed at investigating the arts-teachers’ understanding on the natures of contemporary arts.
Qualitative – Descriptive method is employed in obtaining the data used in this research. The main data is gained through observation and interviews to the arts teacher. However, this research is focused on providing information to answer the research questions, which are related to the concept, forms, kinds, and media used in contemporary arts. The data analysis is discussed in the form of elaboration, comprehension, and comparing the data and the theories.
Based on the data investigation, it is found that arts teachers’ understanding, in high school level in Bandung, on the contemporary arts development is varied. This is because the differences both knowledge and experiences that the arts teachers had. Moreover school policies and also the teachers’ motivation on arts also play a big role to the development of contemporary arts in schools.
The results of this research are hoped to give a very useful contribution to the next researchers, who are also interested in discussing the same field of the subject. For that reason, the developments of arts in educational institution would be better in the future.
Keywords: contemporary arts, arts’ teacher understanding, the development of
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Hal.
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
BAB I PENDAHULUAN A..Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Sistematika Penelitian ... 6
BAB II SENI KONTEMPORER A.Seni Rupa Kontemporer ... 8
B.Seni Rupa Modern dan Seni Rupa Kontemporer ... 14
C.Seni Kontemporer dan seni Postmodern ... 24
D.Konsep, Bentuk, Jenis dan Medium Seni Rupa Kontemporer di Kota Bandung ... 29
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Kurikulum Pendidikan Seni ... 41
G.Pemahaman Guru ... 53
BAB III METODE PENELITIAN A.Metodologi Penelitian ... 57
B.Teknik Pengumpuan data ... 58
1. Teknik Observasi ... 58
2. Teknik Wawancara ... 59
3. Teknik Study Literatur dan Dokumentasi ... 60
C.Subjek Penelitian ... 61
D.Analisis Data ... 61
E.Langkah-langkah Penelitian ... 62
1. Tahap Orientasi ... 62
2. Tahap Eksplorasi ... 63
3. Tahap Membercheck ... 63
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN PENELITIAN A.Seni Rupa Kontemporer Bandung ... 65
B.Pemahaman Guru Seni Rupa Terhadap Pengertian Seni Rupa Kontemporer di Bandung Saat Ini... 80
C.Pemahaman Guru Seni Rupa Terhadap Bentuk Seni Rupa Kontemporer di Bandung Saat Ini... 87
D.Pemahaman Guru Seni Rupa Terhadap Jenis Seni Rupa Kontemporer di Bandung Saat Ini ... 90
E. Pemahaman Guru Seni Rupa Terhadap Medium Seni Rupa Kontemporer di Bandung Saat Ini... 92
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A.Kesimpulan ... 99
B.Saran ... 102
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Hal.
2.1 Kurikulum SMA/MA Kelas X ... 43
2.2 Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII... 44
2.3 Silabus ... 45
2.4 RPP pertemuan I ... 50
2.5 RPP pertemuan II ... 51
2.6 RPP pertemuan III ... 52
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal.
2.1 Jonas Burgert painting admirers at Denver Museum of
Contemporary Art ... 12
2.2 : Jackson Pollock, No. 5, 1948 ... 28
4.1 : Karya ErikaErnawan, "MirrorSeesMeSeries" yang maraih penghargaan sebagai 3 Karya Terbaik Bandung Contemporary Art Award. ... 68
4.2 : Karya karya seni yang dipamerkan pada BNE dirancang untuk memetakan perkembangan seni rupa kontemporer di Bandung melalui karya seniman muda. ... 73
4.3 : Kumpulan karya siswa di SMAN 2 ... 82
4.4 : Karya siswa di SMAN 2 ... 89
4.5 : Contoh Karya siswa SMA ... 91
4.6 : Karya siswa di SMAN 5 ... 95
1
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
A.Latar Belakang Penelitian
Tingkat apresiasi masyarakat tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti rutinitas dari kegiatan Seni Rupa ditengah masyarakat dan
pendidikan Seni Rupa nya secara formal maupun non formal. Baik dalam visual
maupun isi yang disampaikan, sehingga untuk mencapai itu semua perlu adanya
pemahaman mendasar perlu adanya penjelasan dan literature yang jelas sehingga
tidak terjadi keliru dalam mengambil persepsi nasing-masing, namun akan
menjadi ketimpangan apabila apresiatornya mengacuhkan gejala-gejala yang
muncul, maupun latar belakang bagaimana terbentuknya sebuah kesenian. Dan
pada akhirnya ketika seniman sudah jauh meninggalkan apresiatornya, tentulah
kritikus harus bertindak dalam hal ini tentulah seorang guru seni disekolah lah
yang berperan sebagai kritikus untuk siswa nya, bisa saja berupa kritik pedagogic
untuk pengenalan awal sekaligus pencerahan kepada siswanya dalam merespon
kesenian yang hadir disekitarnya. Jika menyinggung seni yang bermutu haruslah
bisa dinikmati oleh masyarakat, tentu saja hal ini berkaitan dengan apresiasi,
tidak terbatas hanya pada masyarakat berbagai golongan,
Pentingnya pemahaman akan latar belakang sejarah perkembangan dalam
Seni Rupa akan menjadi landasan dalam berapresiasi, hingga munculnya berbagai
aliran atau gaya yang muncul dalam dunia keSeni Rupaan yang menjaikan
menarik apabila dicermati. Maka dalam pikiran yang menolak ungkapan itu
munculah sebuah gagasan spontan muncul untuk diangkat menjadi sebuah tesis.
Dengan mengangkat permasalahan dari perkembangan Seni Rupa Kontemporer
sebagai perkembangan Seni Rupa terkini, yang kemudian menjadi fenomena yang
terus tumbuh dan berkembang.
Permasalahan ini diarahkan kepada bagaimana respon dunia pendidikan
2
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini. Selain dari bagaimana mungkin apresiasi tercapai ketika pemahaman saja
tidak tercapai. Ada juga temuan-temuan yang ditemukan dari bahan ajar
mengenai kurang mendalamnya pemahaman mengenai maksud dan tujuan dari
aliran-aliran yang dibahas, dan lebih membahas ciri-ciri secara visual, dan itu pun
masih sebatas asal ada, tidak dijelaskan secara gamblang dalam memberikan
pemahaman atau inspirasi bagi pembacanya. Maka dalam penulisan tulisan ini
maka penyusun mencari beberapa sumber bahan ajar ditingkat yang membahas
mengenai perkembangan seni, maka ditemukanlah materi yang penyusun anggap
dapat mewakili seni terkini, yaitu seni yang hadir di media masa atau galeri yang
banyak di hadirkan dalam berpameran, barangkali banyak yang menyebutnya
dengan sebutan seni Kontemporer. Perkembangan dunia Seni Rupa sangat
didukung oleh tingkat apresiasi masyarakatnya. Berhubung beragamnya aliran
dalam seni seharusnya menjadi sebuah perbincangan yang menarik jika diangkat
sebagai bahan perbincangan, namun setiap perkembangan seni yang hadir jelas
lah akan menghadirkan visual kesenian yang beragam.
Jika masalah diatas ditelaah dari fungsi pendidikan, maka fungsi pendidikan
seni adalah untuk mengembangkan pengalaman estetik agar setiap siswa memiliki
kepekaan rasa serta kepedulian terhadap lingkungannya dan mudah menerima
rangsangan dari luar, serta meningkatkan pengalaman estetis dalam artian mudah
tersentuh nuraninya sehingga menjadi manusia yang sensitif baik terhadap dirinya
maupun terhadap lingkungannya, disekolah tujuan seni memiliki fungsi yang
sedikit berbeda menurut beliau, yakni bukan untuk mewariskan keterampilan atau
kemahiran berkesenian, melainkan untuk memberikan pengalaman berkesenian
kepada siswa dalam rangka untuk membantu pengembangan potensi yang
dimilikinya, terutama potensi perasaan (kecerdasan emosional) agar seimbang
dengan potensi intelektualnya. Dengan berkesenian siswa dapat melakukan
penghayatan terhadap nilai-nilai seni, keindahan, keharmonisan yang berguna
3
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam hal dunia pendidikan, gurulah yang berperan sebagai kritikus, atau
jembatan bagi kesenian yang beredar dengan anak didiknya, sehingga
kesenjangan dunia kesenian dan masyarakat dapat diminimalisir. Karena ketika
tujuan humanisasi dari berkegiatan seni itu tidaklah terwujud maka untuk apalah
siswa mengalami pelajaran kesenian, untuk apa juga mengalami pengalaman
estetik jika tujuan akhir dari manusia yang utuh tidak tercapai.
Tidak ada lagi sekat antara berbagai disiplin seni. Batas-batas antara seni
lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, anarki, omong kosong, hingga aksi
politik, sudah melebur menjadi satu, yang akhirnya berujung menjadi suatu seni
yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan.
Dalam pendidikan formal peran guru Seni Rupa sangat besar mempengaruhi
tingkat apresiasi peserta didiknya. Yang kemudian jika dihubungkan antara Seni
Rupa Kontemporer dengan sekolah, yang akhirnya pendidikan seni di sekolah
lebih diserahkan kepada gurunya masing-masing, maka jika berkaca kepada
pengertian guru dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan guru ialah orang
yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar, profesinya mengajar.
Pengertian Guru pada lembaga formal, Guru berusaha bekerja dengan profesional
sesuai dengan bidang keilmuannya.
Idealnya guru Seni Rupa mengetahui dan memahami perkembangan
bentuk-bentuk Seni Rupa terkini sehingga dalam mengajar haruslah memberikan
pemahaman yang cukup pada siswanya sebagai bekal dalam mengapresiasi
karya-karya seni tersebut. Hal ini bila kata guru dikaitkan dengan kesenian, berarti
seorang guru kesenian berkewajiban untuk mengajarkan pengetahuan seninya
kepada muridnya secara menyeluruh, pengertian seni (apa dan untuk apa), aspek
seni (pengetahuan tentang seni; unsur, prinsip, apresiasi, kreativitas, estetika)
sampai pada keberagaman jenis seni yang berkembang . Tidak hanya itu, guru
kesenian juga berkewajiban untuk mendalami atau mentelaah kurikulum dari
waktu ke waktu, model pembelajaran terpadu, rancangan pembelajaran, media
hal-4
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hal tersebut di atas, para guru kesenian berkewajiban menambah
pengetahuan-pengetahuan, seperti; filsafat dan cabang-cabangnya, ilmu politik, sosiologi,
psikhologi, ilmu-ilmu agama, ilmu bahasa, tata tulis, geografi, sejarah,
antropologi, ilmu musik, praktik musik, pengetahuan dasar berteater, dasar-dasar
tari, sastra, retorika, management, ekonomi, arsitektur, desain industri dan
pertukangan.
Ketika guru paham akan pola perkembangan Seni Rupa, maka akan jadi
pertanyaan bagaimana mengaplikasikan disekolah, sehingga bisa dikatakan
mengenalkan pada muridnya, sehingga apresiasi murid terhadap kesenian
disekitarnya dapat tercapai. Lain hal jika gurunya sendiri tidak paham akan
perkembangan dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, jadi mata
pelajaran hanya sebatas sharing pengalaman saja, tanpa tahu bagaimana maksud
dan nilai-nilai yang telah terjadi dimasa lalu.
Jika apresiasi diartikan sebagai pemahaman terhadap seni dengan mengenali
seluk beluknya, maka mengetahui perkembangan, bentuk, jenis dan sebagainya
dari karya Seni Rupa menjadi penting untuk dipelajari siswa. Yang pada
kenyataannya perkembangan dunia Seni Rupa tidak berhenti hingga seorang calon
pendidik menyelesaikan kuliahnya., bahkan seringkali kesenjangan antara materi
yang disampaikan di bangku kuliah (LPTK guru Seni Rupa) dengan
perkembangan dilapangan.
Pada akhirnya demi menepis anggapan dari ungkapan “jurang pemisah antara seniman dan apresiatornya semakin jauh” maka harus dilakukan sebuah
tindakan jangka pendek dan panjang , terutama mengenai pemahaman kepada
setiap pendidik seni yang bersentuhan langsung mengajarkan
pemahaman-pemahaman seni pada siswa yang mungkin kelak mereka lah yang memaujukan
kesenian nasional. namun karena keterbatasan maka penyusun membatasi diri
dan memulai langkah awal dengan hanya mencari informasi yang ada dilapangan
pada tingkat SMAN itupun di kota Bandung yang sasarannya adalah para
5
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tesis,”PEMAHAMAN GURU SENI RUPA TINGKAT SMA DI BANDUNG
TERHADAP PERKEMBANGAN SENI RUPA KONTEMPORER (Analisis
Deskriptif Pemahaman guru Seni Rupa SMAN Kluster 1di Kota Bandung
Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung) ”, dimulai dengan mencari tahu keberadaannya, kemudian aplikasi pengajaran melalui hasil-hasil
pengajarannya.
B.Pembatasan dan Rumusan Masalah
Agar penelitian tidak meluas dan kehilangan makna, maka perlu
dirumuskan dan dibatasi fokus penelitiannya. Mengingat sebaran guru Seni Rupa
yang luas untuk skala nasional maupun regional, maka penelitian ini dibatasi pada
guru Seni Rupa di kota Bandung yang mengajar ditingkat SMA saja, karena
keterbatasan peneliti membatasi diri hanya meneliti tujuh guru dari tujuh SMAN
sebagai sample penelitian, tujuh SMAN ini dipilih berdasarkan Kluster, yang telat
didapat penulis berdasarkan data dari DIKNAS, maka dipilihlah SMAN kluster
satu saja yang menjadi tempat penelitian, yakni SMA 2, SMAN 3, SMAN 4
SMAN 5 SMAN 8 SMAN 11 dan SMAN 24.
Dengan demikian dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan konsep, bentuk, jenis dan medium Seni
Rupa Kontemporer di kota Bandung?
2. Bagaimana pemahaman guru Seni Rupa terhadap bentuk, jenis dan
medium Seni Rupa Kontemporer di Bandung saat ini?
6
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan rumusan dan pembatas masalah di atas, maka penelitian ini
bertujuan,
1. Untuk mengetahui perkembangan konsep, bentuk, jenis dan medium
Seni Rupa Kontemporer di kota Bandung.
2. Untuk mengetahui pemahaman guru Seni Rupa terhadap bentuk, jenis
dan medium Seni Rupa Kontemporer di Bandung saat ini
D.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ditujukan bagi:
1. Peneliti
Dalam hal ini peneliti akan merasa bangga sekali apabila solusi dari
masalah yang diusung diatas dapat terpecahkan, mengingat melakukan pendidikan
yang seutuhnya dengan memberikan pemahaman yang sejelas-jelasnya untuk
kepentigan apresiasi dinilai peneliti sangatlah penting. Selain sebagai syarat
mendapatkan gelar master, hal ini akan menjadi hal yang berharga untuk bekal
dimasa yang akan datang.
2. Guru
Ketika guru berperan sebagai kritik seni dikelas, maka sudah
sepantasnyalah pemahaman seni yang matang diperlukan dalam hal menjelaskan
kepada muridnya, maka mudah-mudahan dengan adanya penelitian ini menjadi
inspirasi agar terus mengembangkan ilmunya, mengingat perkembangan seni
yang melesat terlalu cepat, sehingga banyak masyarakat yang repot dalam
mengapresiasi.
3. Lembaga pendidikan
Menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan staff pengajar dan bahan
ajar. Karena disini akan ditentukan manakah personal yang akan layak menjadi
pengajar seni yang baik dan berkualitas. Selain itu juga bisa menjadikan perbaikan
7
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibekali pengetahuan diberbagai lini akan pentingnya pemahaman makna akan
tujuan pendidikan seni di sekolah formal.
E. Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini akan disusun secara sitematis dalam sistematika
penulisan sebagai berikut:,
BAB I penulis akan mengungkapkan bagaimana latar belakang masalah penelitian ini, selanjutnya adalah rumusan masalah penelitian ini, kemudian
Metode dan Teknik Penelitian. Bab ini menjelaskan kegiatan serta cara-cara yang
penulis tempuh dalam melakukan penelitian guna mendapatkan sumber-sumber
yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji.pembahasan tentang maksud
dan tujuan dalam penelitian.
Bab II, yaitu Bab yang mengungkapkan landasan-landasan teori yang digunakan dan menjadi acuan bagi penulis dalam menyusun Tesis ini. Dalam bab ini akan
diuraikan pula mengenai teori dari buku-buku yang relevan dan berhubungan
untuk pembahasan masalah yang dikaji dalam Tesis khusunya mengenai Seni
Kontemporer
Bab III, yaitu Bab yang mengungkapkan landasan-landasan teori yang digunakan dan menjadi acuan bagi penulis dalam menyusun Tesis ini. Diuraikan pula
mengenai teori dari buku-buku yang relevan dan berhubungan untuk pembahasan
masalah yang dikaji dalam Tesis khusunya mengenai pendidikan Seni Rupa
Bandung
Bab IV, yaitu Bab yang mengungkapkan landasan-landasan teori yang digunakan dan menjadi acuan bagi penulis dalam menyusun Tesis ini. Diuraikan pula
mengenai teori dari buku-buku yang relevan dan berhubungan untuk pembahasan
masalah yang dikaji dalam Tesis khusunya mengenai perkembangan seni
8
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagian V yaitu Bab yang menguraikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil penelitian yang diperoleh penulis. Di dalamnya berisi
tentang data mengenai hasil obervasi lapangan, pengumpulan data dan wawancara
sebagai inti dari tulisan ini. Serta untuk mencari solusi terdekat dari masalah yang
tengah diangkat penyusun dalam tesis ini
BAB VI, Dalam Bab VI disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, yang disajikan dalam bentuk kesimpulan dan
57
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metodologi Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode
deskriptif melalui pendekatan kualitatif, yaitu suatu penelitian yang diharapkan
dapat memberikan gambaran leluasa diantara factor-faktor yang berkaitan. sebagaimana diungkapkan “Penelitian kualitatif mengandalkan pengamatan atau wawancara dalam pengumpulan data di lapangan” (Moleong, 2001:153). Dan penulis menggunakan metode deskriptif analisis, agar sesuai dengan fokus
penelitian dan berusaha untuk memecahkan masalah dengan pendekatan kualitatif. Karena pada dasarnya “Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan
ungkapan lain metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topic penelitian ”( Mulyana 2001:145). Dalam pelaksanaannya “Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam penelitian. ”( Mulyana 2001:146).maka
dengan menggunakan pendekatan Kualitatif diharapkan akan menghasilkan
deskripsi atau gambaran secara menyeluruh tentang unsur-unsur yang menjadi
focus penelitian.
“Disebut Kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan bersifat Kualitatif, bukan Kuantitatif, karena tidak menggunakan alat pengukur” (Warsana, 1996 :16). Dari kutipan berikut maka sifat pendekatan yang fleksibel sangat
memungkinkan bagi peneliti untuk menggali informasi-informasi yang dapat
memberikan gambaran lebih lanjut mengenai hal-hal yang berkaitan dengan focus
penelitian sehingga data yang diperoleh akan lebih detail dan akurat. Hal ini
disebabkan karena pendekatan ini tidak menggunakan alat ukur.
Dalam menggunakan pendekatan ini peneliti berusaha mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya mengenai objek yang diteliti, yang akan digunakan dalam
58
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun Penelitian adalah mencari tahu ,” PEMAHAMAN GURU SENI
RUPA TINGKAT SMA DI BANDUNG TERHADAP PERKEMBANGAN SENI
RUPA KONTEMPORER (Analisis Deskriptif Pemahaman guru seni rupa SMAN
Kluster 1di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer
Bandung) dengan itu maka mengingat tujuan awal dalam mengurai masalah
pendidikan seni itu sendiri, maka peneliti berangkat dari masalah orang-orang
yang terlibat dalam pendidikan seni, dimana lokasi penelitian rencananya akan
dilaksanakan kepada guru di tujuh SMA Negeri di Bandung yang dikategorikan
sekolah kluster satu berdasarkan sumber Diknas
B.Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Selain itu ditunjang pula oleh studi kepustakaan,
studi yang dilakukan guna memperoleh bahan yang mempertegas orientasi dan
dasar teoritik tentang permasalahan yang akan diteliti dengan cara membaca dan
menelaah buku, karangan ilmiah, yang ada hubungannya dengan masalah yang
sedang diteliti.
1. Observasi
Dalam penelitian kualitatif, salah satu teknik yang digunakan untuk
mengamati secara langsung prilaku responden dilapangan adalah dengan teknik
observasi. Teknik ini digunakan untuk menggali data-data dilapangan dengan
mengamati secara langsung aktivitas guru-guru disekolah, Menurut Moloeng
(2001:122) “penggunaan teknik observasi dimaksudkan untuk mengamati
benda-benda di lokasi penelitian seperti; keadaan bangunan, lingkungan, penduduk dan
gejala-gejala lain.” Teknik pengumpulan data ini dilakukan pada Sekolah dimana
tempat guru itu mengajar. Dalam sebuah kutipan mengatakan “obsrvasi penelitian
59
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan instrumen yang digunakan pada saat melakukan observasi,
sehingga kegiatan observasi tidak banyak menyimpang dari permasalahan yang
ingin diteliti dan sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Wawancara
Dalam tujuan memperoleh data mengenai,” PEMAHAMAN GURU SENI
RUPA TINGKAT SMA DI BANDUNG TERHADAP PERKEMBANGAN SENI
RUPA KONTEMPORER (Analisis Deskriptif Pemahaman guru seni rupa SMAN
Kluster 1di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer
Bandung) ”, tentu saja data yang diperoleh tidak hanya dari observasi saja,
haruslah ada wawancara karena Wawancara adalah teknik wawancara bila peneliti
sudah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh (Afifudin
dan Beni Ahmad Saebani, 2009:133). Dalam penelitian ini wawancara digunakan
sebagai salah satu teknik pengumpulan data. Dimana dapat digunakan untuk
memperoleh informasi atau data tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada
pada objek penelitian.
Guna memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya dan data yang
sebanyak-banyaknya maka peneliti melakukan teknik wawancara terhadap
beberapa narasumber yang dinilai relevan serta berhubungan dengan
perkembangan seni Kontemporer di Bandung.
Teknik Wawancara merupakan teknik utama yang digunakan peneliti
dalam penelitian. Adapun alasan digunakan wawancara sebagai teknik dalam penelitian Sesuai dengan kutipan berikut ”Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seorang yang ingin memperoleh informasi dari
seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu ”( Mulyana 2001:180 ), hal tersebut dikuatkan dengan kutipan berikut. ”Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh kedua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yaitu mengajukan
60
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik penelitian yang digunakan tidaklah cukup jika hanya
mengandalkan satu teknik saja maka dengan menggunakan beberapa teknik
daalam satu penelitian diharapkan dapat menguatkan dari teknik-teknik yang dipakai “Wawancara lebih efisien daripada pengamatan, ”( Mulyana 2001:163).
Kegiatan wawancara dilakukan kepada beberapa sumber yang dianggap
memiliki data akurat mengenai permasalahan yang dikaji. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka nara sumber yang diwawancara adalah beberapa guru seni budaya
tingkat SMAN di kota Bandung yang dijadikan objek penelitian.
3. Study Literature dan Dokumentasi
Pada tahap selanjutnya penulis menggunakan teknik study literature dan
dokumentasi guna memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan guna
memecahkan permasalahan-permasalahan yang menjadi focus penelitian. “Schatzman dan strauss menegaskan bahwa dokumen historis merupakan bahan penting dalam penelitian kualitatif”( Mulyana 2001:195). Yaitu teknik
pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dan bahan-bahan yang
berasal dari pustaka, yaitu buku-buku dan literatur yang sesuai dengan masalah
yang akan dibahas.
Dalam penelitian kualitatif studi dokumentasi juga tidak dapat
ditinggalkan karena sangat membentu melengkapi data dan pengecekan kebenaran
data atau informasi yang diperoleh peneliti melalui observasi dan wawancara,
teknik pengumpulan data dengan studi dokumentasi ini, berintikan pada kegiatan
pengamatan terhadap dokumen-dokumen tertulis yang ada hubungannya dengan
fokus atau permasalahan penelitian.
Pengumpulan data melalui study literature penulis lakukan dengan
mempelajari sumber-sumber yang relefan dengan penelitian yaitu: buku-buku,
jurnal, kliping, makalah, catatan, internet dan hasil penelitian sebelumnya. “Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk
61
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk melengkapi data penelitian, peneliti melakukan studi dokumen,
yaitu dengan mengumpulkan data dari berbagai dokumentasi tertulis, audio dan
visual yang dimiliki oleh guru dan berkaitan dengan masalah yang sedang dikaji
dalam penelitian ini.
C.Subjek Penelitian
Sumber data utama dalam penelitian ini diperoleh melalui sumber guru,
yaitu guru mata pelajaran seni budaya yang mengajar di tingkat SMAN di Kota
Bandung pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara secara
mendalam dengan guru mata pelajaran seni budaya berkenaan dengan
pemahaman.
Adapun guru-guru yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah
guru-guru yang mengajar mata pelajaran seni budaya di SMAN-SMAN berikut:
Daftar nama sekolah kluster 1 menurut surat keputusan Diknas tahun 2012
No Nama Sekolah
Wilayah
Alamat Rayon
1 SMAN 2 Jl Cihampelas no 173 Bandung Barat
2 SMAN 3 Jl Belitung No.8 Bandung Utara
3 SMAN 4 Jl. Gardujati No. 20 Bandung Barat
4 SMAN 5 Jl Belitung No.8 Bandung Utara
5 SMAN 8 Jl. Solontongan No. 3 Bandung Tenggara
6 SMAN 11 Jl. H. Akhsan No. 23 Bandung Selatan
7 SMAN 24 Jl. Raya Ujung berung 27 Bandung Timur
D.Analisis Data
Selanjutnya adalah analisis data, jika melihat dari tujuan utama penelitian ini
62
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi rumusan masalah, untuk mencapai hal tersebut maka yang harus
dilakukan adalah menganalisis data dalam sebuah kutipan menyatakan bahwa:
“Analisis dapat diartikan sebagai proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain” Firmansyah (2012:73)
Maka dalam teknik analisis data peneliti harus memeriksa keabsahan data
dengan prosedur yang telah ditetapkan, diantaranya dengan mengecek kesesuaian
antara karya yang dibuat siswa dengan hasil wawancara tentang materi yang telah
diperbincangkan.
Selanjutnya data yang telah terkumpul melalui tiga tahap diantaranya
observasi, wawancara dan studi literatur dan dokumentasi ini kemudian dievaliasi,
data yang dianggap meragukan dibahas dengan berbagai pertimbangan dan
dinyatakan demikian, selain dari melakukan diskusi dan study literatur kembali
guna menguatkan hasil penelitian.
Pada akhirnya setelah data dianggap relevan dengan penelitian, kemudian
data dikelompokan dan disusun secara sistematis sehingga dapat menjadi laporan
untuk dijadikan kesimpulan akhir pada penelitian ilmiah ini.
E.Langkah-Langkah Penelitian
Tahap-tahap penelitian kualitatif secara garis besar dibedakan atas tiga
tahap, yaitu tahap orientasi, eksplorasi dan tahap member check. Jadi penelitian
ini juga mengikuti ketiga tahap tersebut.
1. Tahap Orientasi
Tahap ini merupakan tahap persiapan pengumpulkan data dengan
63
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Melakukan pendekatan terhadap lembaga dan instansi terkait yang
menjadi lokasi penelitian untuk memperoleh informasi dan
gambaran-gambaran yang jelas mengenai lokasi penelitian.
2) Menyiapkan pedoman wawancara dan observasi untuk responden yang
tentu saja telah dikonsultasikan dengan pembimbing terlebih dahulu.
3) Menghubungi setiap guru yang menjadi subjek penelitian untuk
mengadakan negosiasi dan mendapatkan persetujuan mengenai jadwal
pelaksanaan observasi dan wawancara dalam rangka pengumpulan data
lainnya. Disamping itu, untuk menentukan sumber data awal sesuai
dengan karakteristik yang ditentukan.
4) Melakukan wawancara
2. Tahap Eksplorasi
Tahap ini merupakan implementasi kegiatan pengumpulan data yang meliputi
1) Melakukan wawancara secara intensif dengan para guru mata pelajaran
seni budaya yang ditetapkan sebagai informan
2) Melakukan observasi terhadap guru-guru mata pelajaran seni budaya :
meliputi pemahaman seni rupa kontemporer
3) Situasi sekolah sebagai tempat bekerja
4) Sosial budaya sekolah
5) Sarana-prasarana yang dimiliki
3. Tahap Member Check
Tahap ini merupakan kegiatan pengecekan kebenaran dari data dan
informasi yang dikumpulkan agar hasil penelitian lebih dapat dipercaya. Kegiatan
ini meliputi:
1) Meminta penjelasan lebih lanjut kepada informan bila dianggap perlu
64
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data-data yang telah terkumpul melalui, observasi, study literature dan
wawancara kemudian di evaluasi, dengan cara melaksanakan analisis atau telaah,
untuk mendapatkan disiplin teoritis dan empiris, yang kemudian menyusun
kesimpulan dari hasil olahan dan analisis data permasalahan. sedangkan data-data
yang dianggap meragukan atau sulit ditafsirkan akan diproses kembali dengan
wawancara ulang, diskusikan atau study literature.
Setelah data-data dianalisis atau ditelaah, kemudian data dikelompokan
dan disusun secara sistematis sehingga dapat menjadi laporan penelitian ilmiah.
Untuk menunjang dan meningkatkan kepercayaan akan kebenaran data,
digunakan bahan-bahan referensi seperti hasil rekaman, foto, dan bahan
dokumentasi. Cara ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lengkap
tentang informasi yang diperoleh dari responden.
Itulah langkah-langkah yang ditempuh dalam proses penelitian ini sesuai
dengan ketentuan suatu penelitian kualitatif. Kebermaknaan penelitian ini bersifat
relatif dan tidak dapat digeneralisasikan pada penelitian lain. Akan tetapi bila ada
penelitian lain yang melihat adanya kesesuaian konteks dan situasi yang akan
dihadapi dalam suatu penelitian dengan konteks dan situasi penelitian ini maka
99
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
A. Kesimpulan
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat apresiasi, masyarakat salah satu
faktornya adalah pendidikan Seni Rupa, baik ditengah masyarakat maupun pada
pendidikan Seni Rupa formal maupun non formal. Hal ini juga berhubungan
dengan kualitas penyampaian informasi kepada masyarakat baik dalam visual
maupun isi. Dalam perjalanannya untuk mencapai itu semua perlu adanya
pemahaman mendasar perlu adanya penjelasan dan literature yang jelas sehingga
tidak terjadi keliru dalam mengambil persepsi nasing-masing, namun akan
menjadi ketimpangan apabila apresiatornya mengacuhkan gejala-gejala yang
muncul, maupun latar belakang bagaimana terbentuknya sebuah kesenian.
Pada akhirnya ketika seniman sudah jauh meninggalkan apresiatornya,
tentulah kritikus harus bertindak, dalam hal ini tentulah seorang guru seni
disekolah lah yang berperan sebagai kritikus untuk siswa nya, bisa saja berupa
kritik pedagogic untuk pengenalan awal sekaligus pencerahan kepada siswanya
dalam merespon kesenian yang hadir disekitarnya.
Adapun dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka muncul lah
kesimpulan bahwa,
1. Perkembangan Konsep, Bentuk, Jenis dan Medium Seni Rupa Kontemporer di Kota Bandung
Bandung telah mencatatkan diri sebagai kota penting dalam perkembangan
Seni Rupa Indonesia modern hingga Kontemporer. Sejak jaman kolonial hingga
sekarang, hal ini tentu saja dikarenakan banyak mendapat pengaruh seni lukis
Barat (Eropa-Amerika) yang begitu kuat, bahkan dahulu Bandung sempat dijuluki
100
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Seiringnya perkembangan Seni Rupa di Indonesia, Seni Rupa Bandung
merupakan salah satu muatan Seni Rupa modern dan Kontemporer di Indonesia.
Karena jika kita membicarakan Seni Rupa Bandung maka kita akan
membicarakan Seni Rupa Indonesia yang menjadi salah satu kota yang selalu
terdepan dalam perkembangan Seni Rupa.
Bermula dari hilangnya sekat antara berbagai kecenderungan artistik,
ditandai dengan meleburnya batas-batas antara seni visual, teater, tari, music dan
Intervensi disiplin,ilmu sains dan sosial, terutama yang dicetuskan sebagai
pengetahuan populer atau memanfaatkan teknologi mutakhir. Selain dari hal
penting mengenai seni Kontemporer, diantaranya adalah adanya kebebasan yang
tetap yang tak meninggalkan aturan dalam berkarya dan berkreatif seni,
kontekstual, ruang dan waktu.
Ruang dan waktu merupakan bingkai yang turut mempengaruhi para
seniman dan karya seninya baik dalam hal proses, wujud, maupun penyajiannya.
Maka dengan kebebasan sendiri menghadirkan sebuah karya seni yang tak
membatasi media, teknik, bahkan gaya. Kontekstualitasnya mengaitkan kelahiran
dan penyajian karya seni pada makna dan situasi tertentu yang melatar belakangi
pertimbangan seniman. Dengan adanya keterkaitan unsur penyajian dan hal lain
sebagainya, dengan demikian, terdapat nilai tambah bahwa karya seni tidak
berhenti pada wujud karya, tetapi juga melibatkan cara memajangnya.
Dalam seni Kontemporer, sifat kesenian dihubungkan dengan penciptaan
kekinian dan tengah mengalami proses perkembangan. Seni Rupa Kontemporer
dapat dikatakan sebagai sebuah wacana dalam praktek Seni Rupa di Barat yaitu
praktek Seni Rupa yang menunjuk kepada kecenderungan postmodern.
Kecenderungan ini menyiratkan wacana dalam praktek Seni Rupa yang “anti modern”.
Sifat-sifat modern yang ditolak diantaranya adalah semangat universalisme,
mengedepankan teknologi, kolektivitas, membelakangi tradisi, individualitas dan
101
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seolah-olah mengesampingkan berbagai produksi kesenian non Barat yang
dianggap lebih rendah dari seni modern karena bersifat tradisional. Sifat inilah
yang ditentang oleh penganut Seni Rupa posmodern karena sifat-sifat modern tadi
tidak mengakui karya Seni Rupa tradisonal yang dihasilkan oleh budaya komunal
sebagai karya Seni Rupa yang sejajar dengan karya Seni Rupa modern.
Ciri Kontemporer dalam wacana Seni Rupa kemudian dikukuhkan dengan
semangat pluralisme (keberagaman), berorientasi bebas serta menghilangkan
batasan-batasan kaku yang dianggap baku (konvensional) dalam Seni Rupa
selama ini. Dalam Seni Rupa Kontemporer batasan medium dan pengkotak-kotakan seni seperti “seni lukis”, “seni patung” dan “seni grafis” nyaris diabaikan. Meskipun ada pemaknaan khusus dalam wacana Seni Rupa Kontemporer seperti
telah disebutkan di atas, tetapi arti yang menunjukkan konteks kekinian tidak
dapat diabaikan begitu saja. Berdasarkan konteks kekinian, Seni Rupa
Kontemporer dapat dipandang sebagai karya seni yang ide dan pembahasannya
dibentuk serta dipengaruhi sekaligus merefleksi kondisi yang mewarnai keadaan
zaman ini.
Maka konsep Seni Rupa Kontemporer dipakai untuk menunjukkan wacana
seni anti Modernisme yang mengagung-agungkan universalisme, menggunakan
medium inkonvensional, berorientasi bebas, tidak terikat pada konvensi-konvensi
yang baku, meniadakan pengkotak-kotakan serta lebih berani menyentuh
persoalan sosial, ekonomi serta politik. Persoalan sosial, ekonomi dan politik ini
diwarnai dengan keadaan zaman di mana budaya global banyak memberikan
pengaruh terhadap perubahan dan perkembangan yang bersifat kultural. Istilah
seni Kontemporer dianggap bisa menyertai sebutan seni visual, musik, tari,
dan teater. Meskipun di Barat, istilah seni Kontemporer jamak digunakan untuk
menyebut praktik seni visual sesuai kebutuhan kegiatan museum maupun lembaga
102
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pemahaman Guru Seni Rupa Terhadap Bentuk, Jenis dan Medium Seni Rupa Kontemporer di Bandung Saat Ini
Guru Seni Rupa tingkat SMA di Bandung pada dasarnya memahami akan
Seni Rupa kontemporer, namun apabila dihubungkan pemahaman mereka dengan
aplikasi mereka yang dilakukan pada pekerjaan mereka yakni dikelas pada saat
pengajaran, ternyata tidak semua guru mengajarkan nya pada siswa-siswanya, hal
ini berkenaan dengan jam pelajaran yang terbatas, atau berkenaan dengan
permintaan sekolah dalam menentukan materi dalam pelajaran Seni Rupa ini.
kemudian dalam hal kedalaman pemahaman terhadap Seni Rupa kontemporer itu
beragam, ada guru yang hanya tahu pengertiannya saja, ada juga guru yang tau
beserta nama seniman-seniman seni Kontemporer di kota Bandung, bahkan ada
yang tau sampai pada konsep dan media yang digunakan dalam seni kontemporer
ini, hal ini berdampak pada materi yang mereka ajarkan pada murid-murid
mereka. Setelah diamati penyebab dari beragamnya pemahaman guru adalah
dikarenakan :
Prioritas atau kebutuhan akan materi seni di setiap sekolah berbeda-beda Tujuan akhir atau hasil yang ingin dicapai berbeda-beda
Sarana dan prasarana maupun kebijakan sekolah yang beragam
Latar belakang guru yang berbeda-beda (meskipun kebanyakan alumni IKIP/UPI namun waktu /jaman (tahun) mereka belajar berbeda-beda)
Eksistensi serta tingkat keaktifan guru yang beragam terhadap
perkembangan seni
B. Saran
Saran yang dapat penulis uraikan dari hasil penelitian mengenai
,”Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat Sma di Bandung Terhadap Perkembangan
103
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagi pembaca, hasil penelitian ini seharusnya menjadi motivasi
tersendiri, setelah sharing peneliti juga menjadikan penelitian ini study
banding berhubung peneliti juga merupakan guru di salah satu sekolah
swasta, dari hasil perbincangan peneliti dengan guru-guru yang ada di
Bandung juga dapat memberikan gambaran mengenai peta pendidikan
seni khususnya di kota Bandung, selain dari memberikan wawasan
lebih, akan dunia Seni Rupa khususnya pada seni Kontemporer,
penelitian ini juga sebagai referensi akan informasi pendidikan Seni
Rupa Kontemporer di Bandung khususnya di tingkat SMA.
Bagi Institusi Pendidikan Seni Rupa, diharapkan menjadi masukan dalam pemberian materi perkembangan Seni Rupa, dalam hal ini
penulis mencoba mengungkap Seni Rupa di sekitar Bandung, tentu
saja pemahaman akan Seni Rupa Kontemporer ini akan sangat
berpengaruh terhadap bagaimana sikap guru dalam mengajar, seperti
beberapa pendapat guru yang menjadi sumber penelitian
Bagi guru Seni Rupa,menjadi masukan positif jika memang ingin anak
didiknya berkembang dalam mengapresiasi Seni Rupa disekitarnya.
Tentu saja dengan materi yang memadai, penjelasan pada murid akan
lebih tersampaikan, hal ini akan berdampak pada perkembangan Seni
Rupa di masa mendatang.
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Adlin,A, (2006) Spiritualitas dan realitas kebudayaan kontemporer, Jalasutra,
Bandung
Afifudin et al . (2009).Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Alwasilah.A.C (2009) Pokoknya Kualitatif, dasar-dasar merancang dan
melakukan penelitian kualitatif, Pustaka Jaya, JAkarta
Bahari, N (2008), Kritik Seni, wancana apresiasi dan Kreasi , Pustaka Pelajar, ,
Yogyakarta
Brata, S. S. (2003), Metodelogi Penelitian, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta
Bangun, S (2000), Kritik Seni Rupa, Bandung, Penerbit ITB,
Cut Kamari, et al, (1999) Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan, Universitas
Terbuka, Jakarta,
Dharsono et al (2007), Kritik Seni, Bandung , Rekayasa Sains,
Djatiprambudi.D, (2009) Musnahnya Otonomi Seni, Penerbit Dewan Kesenian
Jawa Timur, Surabaya
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta, 2005
Damajanti, I. M.sn. (2006), Psikologi Seni , Kiblat Bandung
Hamalik,O, Prof. Dr. (2001) Proses Belajar Mengajar , sinar grafika offset,
jakarta
Hamzah,B.prof.Dr.Mpd (2009), Profesi kependidikan, penerbit PT Bumi Aksara,
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Iskandar, P, (2002), Alam Pikiran Seniman, penerbit Yayasan Popo Iskandar,
Bandung,
Sumardjo,J , (2010), Estetika Paradoks, Sunan Ambu press, STSI Bandung
Sumardjo,J , (2010), Filsafat seni, Penerbit ITB, Bandung
Jazuli, Prof. Dr. M,Hum. (2008). Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni ,
Penerbit Unesa University Press, Semarang,
Kartodorio,S.K. (2006): kilas peristiwa di mata filatelis sebuah wisata sejarah
Bandung
Kaufedlt,M. (2008) Wahai para guru, ubahlah cara mengajarmu perintah
pengajaran yang berbeda-beda dan sesuai dengan otak, PT indeks
Margono et al (2007) Apresiasi Seni 3 Seni Rupa & Seni Teater, Ghalia Indonesia
Printinng,Jakarta
Moelyono, (1997) Seni Rupa Penyadaran, Bentang, Jogjakarta,
Moleong, L. J (2000), Motode Penelitian Kualitatif, Bandung , PT.Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa,Dr.E.M.Mpd.(2008) Menjadi Guru Profesional menciptakan
pembelajaran kreatif dan menyenangkan, PT remaja Rosda Karya
Bandung 2005-
Mulyasa,Dr.E.M.Mpd.(2008) Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, PT
remaja Rosda Karya Bandung 2005-
Nursantara. Y. (2002) Seni Budaya untuk SMA kelas XII, Penerbit Erlangga,
Jakarta
Piliang, Y,A , (2003) Hipersemiotika tafsir kultur studies atas matinya makna,
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Santo.T.N (2012) Seri Profesi Industri Kreatif: Menjadi Seniman Rupa, PT Tiga
serangkai Pustaka Mandiri, Solo
Sugiyono. (2009).Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Sugiyono. (2009).Memahami Penelitian Kualitatif.: ALFABETA, Bandung
Suharsimi, A. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sukimin et al (2012) Seni Budaya, PT Tig Serangkai Pustaka Mandiri, Solo
Susanto,M. (2002) Menimbang ruang Menata Rupa, Wajah & tata Pameran Seni
Rupa, Yogyakarta, Galang Press.
Susanto,M. (2003) Membongkar Seni Rupa, Penerbit Buku Baik dan Penerbit
Jendela, Yogyakarta
Soedarso, Sp. (2000) Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern, Studio Delapan
Puluh Jakarta,
Tabrani, P. (2000), Proses Kreasi, apresiasi, belajar, Bandung Penerbit ITB,
UPI Pedoman penulisan karya ilmiah
Yudoseputro.W.(2005) Histogriografi Seni Indonesia, Penerbit ITB, Bandung
Yuliman, S, (2001), Dua Seni Rupa Serpihan Tulisan Sanento Yuliman, Penerbit
Yayasan Kalam, Jakarta
B. Tesis
Aisah.S, (2010) Study komparatif dua guru TK di kota bandung dalam
pembelajaran tari kreatif , Tesis, Bandung Sekolah Pasca Sarjana upi
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dhermawan,d. (2008) Kesiapan Guru Mata Pelajaran Seni Musik Tingkat Smp
Dalam Mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Di Kabupaten Tasikmalaya ,Tesis, Bandung Sekolah Pasca Sarjanaupi
:Tidak Diterbitkan
Firmansyah,A,M. (2012) Koleksi Museum Purbakala Sebagai Sumber
Pembelajaran Seni Rupa Tingkat SMP di Kabupaten Kuningan ,
Tesis, Bandung Sekolah Pasca Sarjana upi :Tidak Diterbitkan
Morjuangsah.L, (2012) Estetika dan Makna Mahkota Binokasih Sanghyang Pake
Sumedang Larang, Tesis, Bandung Sekolah Pasca Sarjana upi :Tidak
Diterbitkan
C. Internet
_________(2013), pengertian seni Kontemporer
Diakses 19 Januari 2013
http://tipzsangguru.wordpress.com/2010/01/28/pengertian-seni-rupa-tradisional-modern-dan-kontemporer/
http://furi.student.umm.ac.id/2010/08/19/seni-kontemporer/
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_kontemporer
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Jonas_Burgert_painting_admirers_at_ Denver_Museum_of_Contemporary_Art.JPG
http://en.wikipedia.org/wiki/File:No._5,_1948.jpg
http://indonesiaartnews.or.id/newsdetil.php?id=196
http://eka.web.id/pengertian-seni-kontemporer.html
http://www.sarjanaku.com/2010/10/seni-rupa-modern-kontemporer.html
Wan Ridwan Husen, 2013
Pemahaman Guru Seni Rupa Tingkat SMA Di Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer (Analisis Deskriptif Pemahaman Guru Seni Rupa SMAN Kluster 1 Di Kota Bandung Terhadap Perkembangan Seni Rupa Kontemporer Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://setia16dreams.blogspot.com/2012/06/seni-kontemporer.html
http://elfaroeq.wordpress.com/2011/05/24/seni-rupa-tradisional-modern-dan-kontemporer/
http://nurmalamala12.wordpress.com/2012/03/24/seni-rupa-kontemporer
http://bct222renita.wordpress.com/sejarah-seni-lukis-kontemporer/
http://colourexist.blogspot.com/2010/01/pengenalan-seni-definisi-seni-definisi.html
_________(2013), sejarah seni Kontemporer Indonesia
Diakses 20 Januari 2013
http://edumaxim.blogspot.com/2012/06/sejarah-seni-rupa-kontemporer-indonesia.html
http://setia16dreams.blogspot.com/2012/06/seni-kontemporer.html
http://sageflash.blogspot.com/2010/06/kebangkitan-seni-kontemporer-indonesia.html
http://seni-danbudaya.blogspot.com/2011/01/seni-kontemporer.html
http://gerakgeraksenirupa.wordpress.com/2010/11/19/menjadi-mahasiswa-seni-rupa-sebuah-ironi/
_________2013, pendidikan seni rupa Bandung
Diakses 20 Januari 2013
http://edukasi.kompasiana.com/2010/06/08/60-tahun-pendidikan-seni-rupa-bandung-161655.html