• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Masa Prenatal dan Kelahiran (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Masa Prenatal dan Kelahiran (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan Masa Prenatal dan Kelahiran

Abstrak.

Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Tahap-tahap perkembangan masa prenatal berdasarkan al-quran • Tahap Sulalatin min thin (saripati tanah)• Tahap Nuthfah yaitu setetes mani yang bercampur• Tahap ‘Alaqah (berbentuk zigot),• Tahap Mudhghah ditandai dengan bermulanya pertumbuhan dan pembiakan sel yang luar biasa• Tahap ‘Idzaman yaitu Tahap pembentukan tulang. Tahap lahman masa pembalutan tulang dengan lahm(otot dan daging)• Tahap Takhalluq (masa perkembangan). dimulai. Perubahan fase ini jauh lebih cepat ketimbang tahap-tahap sebelumnya. Perspektif Barat Tahap germinal yang sering juga disebut periode zigot, ovum atau periode nuthfah, adalah periode awal kejadian manusia. (0-12 Bulan)• Tahap Embrio (Embriyonic Stage) (13-24 Bulan). di tandai dengan terjadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem-sistem fisiologis.• Janin (Fetus Stage) (25 – 37 Bulan)ditandai dengan perkembangan lebih lanjut dan pertumbuhan organ dan anggota badan terjadi.

Kata Kunci: Perkembangan Masa Prenatal, Masa Prenatal dan Kelahiran

A. Latar Belakang Masalah.

(2)

senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses perkembangan kehidupan manusia melalui beberapa tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah mengikuti proses perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa prenatal, masa bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian meninggal.

Prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang kehidupan manusia tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan. Disini kami selaku penulis makalah akan mencoba untuk menjelaskan materi ini. Dalam penulisan kali ini kami akan membahas tentang tahap-tahap perkembangan prenatal, karakteristiknya dan faktor-faktor perkembangan prenatal. Selain itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan pada kelahiran diantaranya tahap-tahap pada kelahiran dan pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pascalahir.

Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau masih berada di rahim ibu. Namun, banyak masyarakat pedesaan pada umumnya cenderung menganggap bahwa permulaan perkembangan psikologis dimulai pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini, kebanyakan dari mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis anak pada masa prenatal. Padahal pada masa inilah penentu dan pembentuk karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir.1

Melihat keadaan masyarakat yang demikian, tentu sangat perlu untuk segera diluruskan. Inilah yang menyebabkan perkembangan masa prenatal perlu untuk dipelajari. Terutama yang perlu dipelajari yaitu tahapan selama masa prenatal, pengaruhnya terhadap tingkah laku sesudah dilahirkan, serta pendidikan yang baik selama masa prenatal.

B. Pembahasan

Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari segi waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi

(3)

justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu.2

Pada masa-masa awal penelitian ilmiah tentang perkembangan anak yang dilakukan oleh para ahli psikologi (Barat), perkembagan individu pada masa prenatal ini kurang mendapatkan perhatian, bahkan cenderung diabaikan. Pada masa-masa awal ini penelitian-penelitian yang dilakukan oleh sebagian besar ahli psikologi (Barat) cenderung dimulai dari periode bayi yang baru lahir dan mengabaikan periode periode pralahir. Hal ini karena mereka menganggap bahwa perkembangan hidup individu dalam rahim ibu sifatnya perkembangan fisik, dan karenanya hanya memberi sedikir sumbangan bagi pemahaman psikologi tentang perkembangan.

Kemudian baru pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran bahwa mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami secara utuh pola perkembangan yang normal. Bahkan belakangan ini penelitian ilmiah telah menunjukkan fakta bahwa terdapat sejumlah pola perkembangan penting yang terjadi pada periode prenatal. Karena itu, prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang hidup manusia, tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan (Hurlock, 1980).

Jauh sebelum adanya perhatian dan pengakuan dari kalangan psikolog Barat terhadap perkembangan individu pada masa prenatal ini, psikolog Timur, terutama psikolog Islam telah lebih dulu menempatkan masa prenatal ini sebagai periode awal perkembangan individu. Beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW yang menjadi landasan utama bagi psikologi Islam, telah memberikan sejumlah informasi tentang telah dimualainya kehidupan manusia sejak janin berada dalam kandungan ibunya. Dalam sejumlah atat Al-Qur’an dan Hadis Nabi secara tidak langsung juga telah disebutkan bahwa selama periode prenatal ini individu tidak hanya mengalami perkembagan fisik melainkan sekaligus mengalami perkembangan psikologis (Mujib & Musdzaki, 2001).

Dewasa ini, para ahli psikologi perkembangan meyakini bahwa kehidupan manusia berawal dari pertemuan sel sperma laki-laki dan sel telur wanita. Pada saat itu, sel sperma pria bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilakan satu bentuk sel yang telah terbuahi, yang disebut zigot (zygote), yang dalam psikologi Islam disebut nuthfah, yaitu air

2 Desmita, Pisikologi Perkembangan, (Bandung: Remaja Rosda Krya, 2016), h. 69. Lihat juga: Rini Hildayani,

(4)

mani (sperma) yang keluar dari sulbi (tulang belakang) laki-laki lalu bersarang di rahim perempuan.3

1. Tahapan Perkembangan Masa Prenatal

Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi periode prenatal atas tiga tahap perkembangan. Untuk lebih jelasnya ketiga tahap perkembangan periode prenatal ini berikut akan diuraikan masing-masing pada tahapnya.

a. Perspektif Islam

Para ahli psikologi Islam membagi periode prenatal atas beberapa tahap. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Mukminun ayat 12-14 berikut.

Artinya : Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (sulalatin min thin) dari tanah). Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (nuthfah) yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani (nuthfah) itu kami jadikan segumpal darah (mudghah), lalu segumpal darah (‘alaqah) itu kami jadikan segumpal daging (mudghah), dan segumpal daging (mudghah) itu kami jadikan tulang belulang (‘idhom), lalu tulang belulang (‘idhom) itu kami bungkus dengan daging (lahm). Kemudian kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik .(Q.S. Al-Mukminun :12-14)

Tahap-tahap perkembangan masa prenatal berdasarkan al-quran4 seperti yang dijelaskan pada ayat di atas dapat diuraikan lebih jelas sebagai berikut.

Tahap Sulalatin min thin (saripati tanah)

Pada tahap ini manusia makan dari hasil bumi dan ketika saripati tanah masuk ke dalam tubuh manusia, saripati itu lantas dipakai tubuh sebagai starting materials dalam proses metabolisme pembentukan nutfah di dalam sel-sel reproduksi.

Tahap Nuthfah

Kata nutfah sering kali diterjemahkan dengan air mani atau setetes mani. Kata yang biasa digunakan hampir serupa dengan

nutfah adalah nutfatin amsyaaj, atau setetes mani yang bercampur. Ini berarti

3 Desmita, Pisikologi Perkembangan, h. 70.

(5)

pencampuran dua nutfah atau benih yaitu dari laki-laki (sperma) dan dari perempuan (sel telur, ovarium).Nutfah juga disebut sebagai air yang hina (maa’in mahiin,Surah al-Mursalat/77: 20) atau air yang terpancar (maa’in daafiq,Surah at-Taariq/86: 6). Menurut hitungan para ahli, sperma yang keluar dalam satu kali ejakulasi berjumlah jutaan ekor. Akan tetapi dari jumlah sebanyak itu, hanya satu yang dapat melakukan pembuahan. Setelah pembuahan berlangsung, terjadilah perubahan yang cepat pada indung telur. Dengan segera, indung telur menghasilkan membran yang mencegah sperma lain untuk ikut melakukan pembuahan.

Tahap ‘Alaqah

Setelah lima jam dalam bentuk zigot, kemudian zigot tersebut membelah diri tanpa merubah ukuran dan bergerak melalui tabung yang menghubungkan indung telur dan rahim. Zigot selanjutnya menempelkan diri di dinding rahim.

Proses pembuahan dan perjalanan zigot hingga akhirnya menempel di dinding rahim yang memerlukan waktu hingga enam hari. Zigot tetap menempel pada dinding rahim dan tumbuh hingga hari ke -15 ketika bentukan ‘alaqah dimulai.

‘Alaqah merupakan bentuk praembrionik yang terjadi setelah pencampuran sperma dan ovarium. ‘Alaqah oleh para ilmuwan disamakan dengan lintah karena hidupnya tergantung pada darah ibunya. ‘Alaqah terbentuk sekitar 24-25 hari sejak pembuahan. Jika jaringan praembrionik ini digugurkan maka ia akan tampak seperti segumpal darah.  Tahap Mudhghah

Embrio berubah bentuk dari tahapan ‘alaqah ke permulaan tahapan mudgah pada hari ke 24 atau 26. Waktunya relatif lebih cepat ketimbang perubahan dari tahap nutfah ke‘alaqah .

(6)

Pada minggu ke-5, jantung mulai berdetak. Embrio juga sudah mengembangkan plasenta, suatu bentuk tabung yang masuk ke dalam dinding rahim dan mengalirkan oksigen serta makanan dari darah ibu ke tubuh janin. Tahapan mudgah berakhir pada minggu ke-6, kurang lebih pada hari ke-40.

Tahap ‘Idzaman

Tahap pembentukan tulang ini jelas sangat penting, dimulai dengan bentuk seperti daging atau permen karet dengan lekukan dan tonjolan seperti digigit—masa mudgah, dengan cepat berubah menjadi sesuatu dengan bakal orang yang mulai tampak, walaupun bentuk manusia belum kelihatan secara jelas. Kemudian dalam waktu singkat—beberapa hari pada akhir minggu ke-6, terbentuk tulang-tulang yang merubah penampakan secara drastis menjadi mirip manusia.

Pada minggu ke-7, bentuk manusia semakin nyata dengan bermulanya pembentukan kerangka. Masa ini—sekitar hari k-40 hingga 45— adalah garis batas yang membedakan masa mudgahdan bentuk manusia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masa antara hari ke-40 hingga 45 adalah hari-hari yang sangat penting bagi perkembangan embrio. Pada waktu itulah embrio berubah bentuk menjadi bentuk manusia. Pembentukan tulang ini akan semakin berbentuk mirip manusia setelah pada tahap berikutnya tulang itu diselimuti otot dan daging.

Tahap Lahman

Dengan selesainya masa pembalutan tulang dengan lahm(otot dan daging), bentuk semakin jelas. Otot mengambil posisi di sekeliling tulang di sekujur tubuh. Dengan demikian kata “memberi pakaian” kepada tulang yang digunakan dalam Al-Qur’an adalah tepat adanya. Bagian-bagian tubuh embrio yang semula terpisah-pisah telah saling terhubung. Seiring dengan selesainya fase pembentukan otot, embrio manusia pun mulai dapat digerakkan.

(7)

proses myogenesis (pembentukan otot), embrio mulai dapat bergerak. Masa ini, dimulai pada akhir minggu ke-7 dan berakhir pada akhir minggu ke-8, dianggap sebagai babak akhir pembentukan embrio, atau dalam bahasa Arab disebut takhalluq.Akhir fase embriologi ini segera diikuti dengan fase dimulainya perkembangan janin, yang dalam Al-Qur’an dibahasakan dengannasy’ah alias perkembangan.

Tahap Takhalluq (masa perkembangan)

Pada akhir minggu ke-8, satu fase penting dimulai. Perubahan fase ini jauh lebih cepat ketimbang tahap-tahap sebelumnya. Embrio berubah menjadi makhluk lain saat ukuran kepala, tubuh, kaki dan tangan mulai mencapai ukuran proporsional. Ini terjadi antara minggu ke-9 dan 12. Pada minggu ke-10, organ kelamin bagian luar sudah mulai terbentuk. Tulang yang semula terdiri atas unsur-unsur lunak berubah menjadi bahan kapur yang keras pada minggu ke-12. Jari kaki dan jari tangan juga sudah dapat dibedakan pada minggu ini.

Berat janin meningkat signifikan pada minggu-minggu ini seiring perkembangan otot dan dagingnya. Pada saat ini janin sudah secara sadar menggunakan tangannya untuk menangkap sesuatu, menendang dengan kakinya atau bahkan melakukan salto. Pada saat ini pula janin sudah dapat melakukan apa yang diingininya.

Pada tahap ini, semua organ sudah berfungsi. Janin siap untuk hidup di luar rahim sejak berumur sekitar 22-26 minggu, yakni kurang lebih 6 bulan pasca pembuahan. Namun, tentunya ini terjadi bila sistem pernafasan dan syarafnya berfungsi normal.

b. Perspektif Barat

 Tahap Germinal (Germinal Stage) (0-12 Bulan)

(8)

dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu bentuk sel baru, yang di sebut zigot. Zigot ini kemudian membelah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan kecil, ysng di sebut blastokis. Setelah sekitar 3 hari, blastokis mengandung sekitar 60 sel. Tetapi, karena jumlahnya semakin banyak, maka sel-sel ini semakin mengecil, sebab blastokis tidak mungkin lebih besar dari zigot yang asli. Pada saat terjadinya pembelahan, blastokis mengapung dan berproses di sepanjang tubafalopi.5

Blastokis yang berisikan cairan, dengan cepat mengalami sejumlah perubahan penting. Blastokis ini juga di bedakan atas 3 lapisan yaitu, lapisan atas, lapisan tengah, lapisan bawah. Dari lapisan atas berkembangan rambut, gigi, dan kuku; kulit lapisan luar (kulit ari) dan kelenjar-kelenjar kulit; panca indra dan sistem saraf. Dari lapisan tengah berkembang otot, tulang atau rangka, sistem pembuangan kotoran dan sistem peredaran darah, serta kulit lapisan dalam. Sementara itu lapisan bawah menjadi sistem pencernaan, hati, pankreas, kelenjar ludah, dan sistem pernapasan. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusat, dan kantong amniotik juga akan terbentuk dari sel-sel blastokis. Setelah beberapa hari kira-kira seminggu setelah konsepsi blastokis menempel di dinding rahim. Blastokis yang telah tertanam secara penuh di dinding rahim inilah yang di sebut embrio.

Konsepsi periode ini sampai 2 minggu, diferensiasi sel terjadi. Sel embryoplast membentuk, ini akan menjadi orang yang berkembang. Sel-sel trofoblas dibedakan, ini akan berkembang menjadi plasenta dan jaringan eksternal penting lainnya. Keguguran adalah hal yang paling umum selama periode ini.6

 Tahap Embrio (Embriyonic Stage) (13-24 Bulan)

Tahap yang kedua dari periode prenatal disebut tahap embrio, yang dalam psikologi islam di sebut tahap ‘alaqah, yaitu segumpalan darah yang semakin membeku. Tahap embrio ini di mulai dari 2 minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan, yang di tandai dengan terjadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem-sistem fisiologis. Tetapi, karena ukuran

5 Desmita, Pisikologi Perkembangan, h. 71

(9)

panjangnya hanya sekitar 1 inci, maka bagian-bagaian tubuh embrio itu belum sepenuhnya terbentuk tubuh orang dewasa. Meskipun demikian, ia sudah terlihat jelas dan dapat dikenali sebagai manusia dalam bentuk kecil.7

Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola, yaitu cephalocaudal dan proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan yang di mulai dari bagian kepala, kemudian terus ke bagian bawah dan sampai ke bagian ekor. Dengan kata lain, kepala, pembuluh darah, dan jantung serta organ-organ tubuh yang paling penting lebih dahulu berkembang dari pada lengan, tangan dan kaki. Adapun yang dimaksud dengan pertumbuhan secara proximodistal adalah proses pertumbuhan yang di mulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke bagian-bagian yang jauh dari pusat badan.

Periode ini dimulai sejak 2 minggu sampai 8 minggu setelah konsepsi, adapun perkembangan yang signifikan antara lain adalah, jantung, otak, paru-paru, system pencernaan, ginjal, dan hati semua terbentuk. Jantung mulai berdetak, fitur wajah-mata, hidung, telinga, mulut, lidah, tunas gigi, rahang atas dan bawah berkembang. Plasenta, tali pusat, dan bentuk amnion panjang embrio 1,5 inci.8

Disamping itu, dalam periode embrio ini, terdapat tiga sarana penting yang membantu perkembangan struktur anak, yaitu: kantong amniotic, plasenta, dan tali pusat. Kantung amniotic berisi cairan amniotic, suatu cairan bening tempat embrio mengapung dan berfungsi sebagai pelindung dari goncangan fisik dan perubahan temperatur. Plasenta adalah suatu tempat pada dinding peranakan dimana ibu mensuplai oksigen dan bahan-bahan makanan kepada anak dan anak mengembalikan sisa buangan dari aliran darahnya. Jadi, plasenta merupakan sarana penghubung antara ibu dan embrio.

Sementara itu, tali pusat adalah suatu saluran lembut yang terdiri atas pembuluh-pembuluh darah yang berfungsi menghubungkan embrio dengan plasenta. Tali pusat ini terdiri dari tiga pembuluh darah besar, satu unuk menyediakan bahan makanan dan dua untuk membawa sisa-sisa buangan ke

(10)

tubuh ibu. Tali pusat ini tidak memiliki urat saraf, sehingga apabila di potong tidak akan menimbulkan rasa sakit.

Periode embrio ini juga di tandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada sistem saraf. Hal ini terlibat bahwa pada umur 6 minggu embrio telah dapat di kenali sebagai manusia, tetapi kepala lebih besar di bandingkan dengan bagian-bagian badan lain. Pada umur 8-9 minggu, perubahan janin semakin terlihat dengan jelas. Muka, mulut, mata, dan telinga sudah mulai terbentuk dengan baik. Lengan dan kaki lengkap dengan jari-jarinya sudah nampak pada tahap ini organ-organ seks juga mulai terbentuk. Demikian juga dengan otot dan tulang rawan mulai berkembang. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pankreas, paru-paru, dan ginjal, mulai terbentuk dan mulai berfungsi secara sederhana.  Tahap Janin (Fetus Stage) (25 – 37 Bulan)

Periode ketiga dari perkembangan masa prenatal di sebut dengan periode fetus atau periode janin, yang dalam psikologi islam disebut periode mudhghah. Periode ini di mulai dari usi 9 minggu sampai lahir.

Setelah sekitar 8 minggu kehamilan, embrio berkembang menjadi sel-sel tulang. Dalam hal ini embrio memperoleh suatu nama baru, janin (fetus). Dalam periode ini, ciri-ciri fisik orang dewasa secara lebih proporsional mulai terlihat. Kepala yang tadinya lebih besar dari bagian badan lainnya mulai mengecil. Kaki dan tangan terus meningkat secara substansial. Pada bulan ketiga, janin yang panjangnya kira-kira 3 inci dan berat kira-kira ¾ ons itu secara spontan sudah dapat menggerakkan kepala, tangan dan kakinya, serta jantungnya mulai berdenyut.9

Periode fetal, yakni masa 8 minggu sampai lahir, ditandai dengan perkembangan lebih lanjut dan pertumbuhan organ dan anggota badan terjadi. Pertumbuhan otak sangat cepat. Janin mulai membuka dan menutup mata bahkan mengisap jempol. Hal ini sering dianggap sebagai jangka waktu kurang resiko. Namun, kesehatan ibu dan gizi buruk masih menempatkan janin berisiko.10

(11)

Menurut psikologi islam, setelah janin dalam kandungan itu genap berumur 4 bulan, yaitu ketika janin mulai terbentuk sebagai manusia, maka ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan peniupan ruh ke dalam janin tersebut, juga di tentukan hukum-hukum perkembangannya, seperti masalah-masalah yang berhubungan dengan tingkah laku (sifat, karakteristik, dan bakat), kekayaan, batas usia, dan lain-lain.

(12)

waktu mendengarkan cerita baru. Jadi, bayi menunjukkan suatu piihan yang jelas berdasarkan pada pengalamannya selama masa prenatal.

2. Implikasi Perkembangan Masa Prenatal pada Pendidikan.

Perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan perawatan yang kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan, agar bayi yang dilahirkan normal. Bila terjadi hambatan dalam kandungan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang tepat, individu akan mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keabnormalan bayi yang disebabkan dari dalam kandungan. Selain seperti yang telah disebutkan Monks, dkk. di atas, ada beberapa faktor lagi yang menurut Kartini Kartono (1981) antara lain (1) kekurangan nutrisi, infeksi dan luka-luka serta keracunan sewaktu dalam kandungan. Peristiwa tersebut dapat menyebabkan keguguran (abortus), (2) sewaktu ibu mengandung menderita penyakit

kholera, thypus, malaria tropika kronis, gondok (bof) pada waktu mengandung muda,

syphilis, gabag/mazelen, TBC sehingga ada pengaruh buruk pada janin (foetus intra uterina). Bayi yang lahir mungkin akan menderita toxemia, yaitu peristiwa keracunan pada darah, sehingga terjadi abnormalitas pada system syaraf (neuron), (3) terjadi intoxicztion

atau keracunan pada janin, karena ibu sewaktu mengandung minum obat-obat penenang beracun (thalidomid) juga obat kontraseptif anti hamil yang sangat kuat mengandung racun, namun obat tersebut gagal atau tidak bekarja secara efektif.

Supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan baik yaitu membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan. Pemeriksaan rutin selama kehamilan akan semakin mudah diketahui secara dini gejala-gejala kelainan selama kehamilan, sehingga pencegahan terhadap gangguan selama kehamilan sedini mungkin dapat dicegah dan diobati.

B. Kesimpulan.

(13)

prenatal. Selain itu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal yakni, kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu, keadaan dan ketegangan emosi ibu, takhayul dan kenyataan di Indonesia,serta X-Ray kehamilan. Perkembangan pada masa prenatal juga memiliki arti penting dalam perkembangan anak seperti penentuan sifat bawaan, penentuan jenis kelamin, penentuan jumlah anak, penentuan urutan anak.

Pada masa kelahiran terdapat beberapa tahap; tahap pertama terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20 menit. Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan di buang. Tahap akhir inilah yang paling pendek. Ada beberapa kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pascalahir yaitu, jenis kelahiran, pengobatan ibu, lingkungan pra lahir, jangka waktu periode kelahiran, perawatan pasca lahir, dan sikap orang tua.

C. Daftar Pustaka.

Armin Ibnu Rasyim, dan Halimatus Syadi’yah, Pendidikan Anak Pranatal Menurut Ajaran Islam, Jurnal Aksioma Ad-Diniyah ISSN 2337-6104 STAI La Tansa Mashiro. Jl. Soekarno-Hatta, Pasirjati, Rangkasbitung.

Desmita, Pisikologi Perkembangan, Bandung: Remaja Rosda Krya, 2016 Lia Ricka Pratama, Perkembangan Anak, Metro: Laduny, 2017.

Rini Hildayani, Psikologi Perkembangan Anak, PAUD4104/MODUL 1 http://repository.ut.ac.id/4693/1/PAUD4104-M1.pdf. h. 6.

Wardatul Jannah,Dan Luluk Mirta, Periodesasi Perkembangan Masa Prenatal Dan Post Natal, Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam,Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,. di unduh, di

Referensi

Dokumen terkait

Materi pelatihan ini membahas tentang: arti pertumbuhan dan perkembangan; periode kehidupan awal: masa prenatal, masa bayi baru lahir, masa anak dua tahun pertama;

ANALISIS PERKEMBANGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEMISKINAN PROVINSI JAWA TENGAH.. SEJAK MASA

Dengan demikian dapat dipahami bahwa membaca doa ketika akan melakukan hubungan suami isteri sebagai periode konsepsi awal kejadian manusia, secara tidak langsung telah

Dari definisi ilmu psikologi diatas dan setelah memahami apa itu masa prenatal dan post-natal dapat ditarik hubungkan yang amat penting antara keduanya, yaitu jika

Merupakan periode waktu dari awal persalinan hingga ketitik ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang umumnya dimulai sejak kontraksi mulai muncul

1 Dalam sejarah pertumbuhan dan perkembangan hukum Islam, para ulama pada umumnya membagi ke dalam lima periode, yaitu; (1) periode Rasulullah, (2) periode Sahabat, (3)

Jelasnya, apabila kita mengacu kepada pemikiran Thomas Kuhn dalam bukunya The Structure of Scientific Revolutions (1962) bahwa perkembangan filsafat ilmu, terutama sejak tahun

Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.. Ciri-ciri jaringan meristem