• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Aplikasi Pencarian Film (Rekonifi) Dengan Metode Vector Space Model (VSM) Berbasis Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengembangan Aplikasi Pencarian Film (Rekonifi) Dengan Metode Vector Space Model (VSM) Berbasis Android"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

2834

Pengembangan Aplikasi Pencarian Film (Rekonifi) Dengan Metode

Vector

Space Model

(VSM) Berbasis Android

Imron Hari Budisetyo1, Adam Hendra Brata2, Ratih Kartika Dewi3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Email: 1budihashi@gmail.com, 2adam@ub.ac.id, 3ratihkartikad@ub.ac.id

Abstrak

Pada akhir tahun 2016 industri film Indonesia kembali membaik. Jumlah penonton film di Indonesia meningkat hingga 69,3 juta orang, berbeda dengan enam tahun sebelumnya. Peningkatan juga terjadi pada jumlah film Indonesia yang beredar di bioskop yaitu sebesar 99 pada tahun 2013. Tetapi, penambahan jumlah film akan membuat penonton bingung untuk memilih film yang ingin ditonton. Penulis melakukan survei terhadap 30 responden terkait kebiasaan penonton untuk mencari data film pada situs pencarian, namun 19 responden menyatakan data kurang akurat. Dalam pencarian keyword yang digunakan oleh 12 responden adalah deskripsi film sehingga cara ini merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan judul film. 22 responden menyatakan dibutuhkan sebuah sistem dengan pencarian berdasarkan deskripsi film agar judul yang didapatkan sesuai dengan konten. Dengan latar belakang tersebut dibuatlah sebuah aplikasi pencarian film dengan metode Vector Space Model (VSM) untuk mempermudah penonton dalam mencari rekomendasi film yang diinginkan berdasarkan sinopsis cerita yang mereka ketahui. Implementasi dilakukan dengan Unity sebagai engine. Pengujian akurasi dilakukan dengan hasil 100%. Pengujian dilakukan dengan memasukkan sinopsis sebagai keyword dan hasil yang didapatkan berupa judul film dari sinopsis tersebut. Perhitungan manual dilakukan pada salah satu judul film dan menghasilkan nilai 0.956 yang berarti VSM dapat menemukan kemiripan data keyword dengan deskripsi film.

Kata kunci: Film, Unity, VSM

Abstract

At the end of 2016, indonesian film industry has improved again. The number of film audiences in Indonesia increased to 69.3 million people, differently six years ago. Increase occurred in the number of movies in theaters too. Its 99 movies in 2013. However, increasing the number of films will make the audience confused to choose the movie what they want. The authors conducted a survey with 30 respondents related habit of viewers to search of movie data on search sites, but 19 respondents said the data is inaccurate. In searching by 12 respondents, the keyword used is description of the movie, so this way is the right way to get a movie title. With this background, the author build a movie search application with Vector Space Model (VSM) method to make easier for viewers search the movie recommendations based on the synopsis of stories. Implementation with Unity as engine. Accuracy testing is done with 100% result. It is by entering the synopsis as keyword and the results obtained in the form of a movie title like synopsis input. Manual calculations performed on one of movie titles and have result value of 0.956. Its means VSM can find similarity of keyword data with the description of the movie.

Keywords: Movie, Unity, VSM

1. PENDAHULUAN

Film merupakan sebuah hasil karya para sineas yang berfikir secara kreatif dalam memadukan gagasan utama, nilai suatu kehidupan, pandangan hidup, norma-norma

(2)

tahun 2016 mencapai 16 juta orang. Sedangkan penonton film luar negeri jauh lebih banyak, yaitu 53,3 juta penonton pada tahun 2016 (Afrisia, 2016). Hal ini membuktikan bahwa penonton film baik film Indonesia maupun film luar negeri di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan jumlah penonton diimbangi dengan penambahan jumlah film. Pada tahun 2013 terdapat 99 film yang beredar di Indonesia. Peningkatan jumlah film tersebut terlihat sejak tahun 2010 yang hanya terdapat 82 film beredar (Ramadani, 2014).

Dengan meningkatnya jumlah film yang beredar, tentunya akan membuat calon penonton merasa kesulitan dalam menentukan film mana yang akan ditonton. Untuk mengatasi masalah tersebut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, misalnya mecari di situs web penyedia layanan film, membaca deskripsi film, menanyakan kepada teman, dan lain sebagainya. Berdasarkan survei yang penulis lakukan, pencarian berdasarkan deskripsi dipilih oleh 22 dari 30 orang responden. Mereka memilih dengan alasan fitur pencarian film berdasarkan deskripsi film dapat mempermudah pencarian judul film yang diinginkan.

Text Mining memiliki arti menggali data teks dari sumber data yang berupa dokumen. Tujuan dari text mining adalah mencari beberapa kata yang dapat mewakili dokumen tersebut untuk dilakukan analisa hubungan dengan dokumen lain (Baskoro,2015).

Vector Space Model (VSM) adalah bagian dari text mining. Fungsi dari VSM adalah untuk melakukan proses temu kembali informasi. Proses temu kembali informasi akan menghasilkan hasil pencarian yang berupa dokumen dengan data yang mirip dengan dokumen yang dimasukkan (Baskoro, 2015).

Sistem operasi Android buatan Google menguasai lebih dari separuh mangsa pasar di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Menurut biro marketing bernama Wawai Marketing yang melakukan pengumpulan data menggunakan Facebook menerangkan bahwa, Indonesia merupakan negara pengguna android terbesar di Asia Tenggara dengan total pengguna sebanyak 41 juta pengguna pada bulan Oktober tahun 2015. Jika diubah dalam persentasi mencapai 94% pengguna menggunakan android dan 6% atau 6 juta menggunakan iOS (Rachman, 2015).

Dalam pembuatan aplikasi android pada smartphone terdapat beberapa engine, salah satunya adalah Unity. Unity sendiri adalah sebuah game engine dimana fungsi utamanya

adalah untuk membuat game. Selain untuk membuat game, Unity juga dapat digunakan sebagai engine dalam pembuatan aplikasi non-game. Penggunaan unity sebagai engine untuk pembuatan aplikasi non-game akan terasa fungsinya karena unity adalah engine yang cross platform atau dapat membuat duplikat aplikasi ke platform lain. Selain itu fungsi drag and drop layer user interface (UI) akan mempermudah dalam desain UI (casimps1, 2014).

Berdasarkan hasil analisis tersebut penulis menyimpulkan bahwa diperlukan sebuah aplikasi yang memiliki fitur pencarian serta rekomendasi dimana fitur tersebut menggunakan deskripsi sebagai alternatif lain agar mempermudah dalam menemukan judul film yang diinginkan oleh pencari. Penggunaan metode VSM dipilih dalam pembuatan fitur pencarian karena dengan teks mining akan mudah dalam mencari teks yang memiliki kemiripan. Dalam pembuatan aplikasi ini tentunya dibuat dalam perangkat mobile karena potensi pembuatan aplikasi di perangkat mobile akan jauh lebih unggul di masa yang akan datang serta menurut data diatas, android merupakan aplikasi yang paling banyak dibuat oleh para developer. Dengan menggunakan engine unity aplikasi ini akan dibuat karena unity memiliki fitur cross platform dan mudah dalam implementasi UI.

Proses pembuatan aplikasi menggunakan Software Development Life Cycle (SDLC) prototyping karena dengan SDLC ini pengguna sebagai end user akan dapat berpartisipasi dalam pembuatan aplikasi.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1. Text Mining

(3)

Dalam Text Mining terdiri dari beberapa tahap, yaitu Text Processing, TF-IDF, dan Vector Space Model (VSM)

TF dapat dihitung dengan persamaan (1)

kemunculan term/kata t dalam dokumen b.

IDF dapat dihitung dengan persamaan (2)

t

df

N

idf

log

10

/

(2)

Diamana

idf

t merupakan bobot inverse Document Frequence, N merupakan banyak dokumen yang ada, serta

df

t adalah banyak dokumen yang mengandung term/ kata t.

Nilai akhir didapatkan dengan perkalian TF-IDF dengan persamaan (3)

t persamaan Cosine Similiarity pada persamaan (4)

Dimana d merupakan dokumen vektor ke i dari nilai matriks V. q merupakan kata kunci/query.

2.2 Unity

Unity adalah suatu aplikasi pembuat game / game engine yang dapat digunakan dengan mudah dan cepat oleh game enginer / pembuat game. (Kurnia, 2015).

Selain penggunaan Unity sebagai game engine, Unity juga dapat digunakan sebagai engine dalam pembuatan aplikasi non-game. Dalam kasus tertentu penggunaan unity sebagai engine pembuatan aplikasi mobile non-game akan terasa mudah karena unity memiliki fitur cross platform yang mempermudah developer dalam membuat duplikat aplikasi ke platform lain. Unity dapat dengan mudah menangani berbagai resolusi serta aspek rasio pada mobile apps (casimps1, 2014).

2.3 Software Prototyping

Software prototying mengacu pada pembuatan sebuah prototye yang digunakan untuk memahami kebutuhan pengguna pada tahap awal pengembangan. Prototype yang dibuat memiliki fungsi yang menggambarkan perangkat lunak akan tetapi bisa jadi untuk logika atau algoritma belum ada, atau hanya sebatas user interface.

Prototype adalah cara dimana pengguna dapat mengevaluasi perangkat lunak yang dibuat pengembang dan mencobanya sebelum dipasarkan. Prototype ini berguna bagi pengembang untuk mengetahui kebutuhan yang diinginkan pengguna secara spesifik yang mungkin belum dipikirkan pengembang sebelumnya. Dalam Software prototyping terdapat beberapa tipe, seperti rapid prototyping, Evolutionary prototyping, Incremental prototyping, dan Extreme prototyping (tutorialpoint, 2017).

3. METODOLOGI

Alur dari penelitiaan ini dapat dijabarkan menjadi studi literatur, pengumpulan data, analisis kebutuhan dari pengguna, peracangan sistem sesuai kebutuhan pengguna, pembuatan prototype dan diujikan ke pengguna, evaluasi pengguna (jika kebutuhan pengguna belum tercapai pada fase prototype, maka akan dilakukan analisis kebutuhan kembali, jika kebutuhan telah sesuai maka proses akan berlanjut ke fase berikutnya), implementasi, pengujian dan analisis, serta pengambilan kesimpulan dan saran.

3.1 Analisis Kebutuhan

(4)

film yang tepat sesuai dengan yang pengguna inginkan.

Pada tahap identifikasi aktor dihasilkan sebuah aktor yang berinteraksi dengan sistem, aktor tersebut adalah pengguna. Keterangan mengenai aktor pengguna dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Identifikasi Aktor

Nama Aktor

Deskripsi Aktor

Pengguna Adalah aktor yang memiliki peran untuk mengoperasikan sistem atau aplikasi Rekonifi secara langsung di perangkat android. Aktor ini ditujukan untuk masyarakat umum yang kesulitan mencari judul film serta memiliki perangkat android.

Use case diagram merupakan diagram yang berfungsi menunjukkan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan oleh aktor berdasarkan kebutuhan fungsional yang telah di deskripsikan. Kebutuhan fungsional yang didapatkan sebanyak lima kebutuhan. Berdasarkan kebutuhan fungsional yang telah di deskripsikan maka dibuat use case diagram pada Gambar 2.

Gambar 1 Use Case Diagram Rekonifi

3.2. Perancangan

Dalam tahap perancangan dibuat beberapa perancangan agar dapat digunakan untuk acuan dalam implementasi seperti perancangan diagram. Perancangan diagram yang dibangun adalah sequence diagram, class diagram, serta entity relationship diagram. Setelah pembangunan diagram tersebut, selanjutnya merupakan perancangan algoritme atau perancangan komponen dan perancangan user interface (UI).

3.2.1. Perancangan Algoritme

Dalam perancangan algoritme dibuat sebuah algoritme yang berkaitan dengan implementasi. Pada bab ini akan dibahas salah satu algoritme dalam proses text mining yaitu algoritme text processing. Algoritme text processing terbagi menjadi tiga tahap yaitu tokenization, filtering dan steaming. Pada perancangan algoritme ini yang akan dibahas adalah method steaming dapat dilihat pada Tabel 2.

Table 2 Perancangan algoritme method steaming()

Nama Algoritme: steaming

Deklarasi :

•document berisi string yang merupakan deskripsi

Deskripsi : Masukan : document

Proses :

1.Mulai

2.For (a=0,a<suffix, a++)

2.1. memberi nilai document dengan menghapus suffix yang telah diinisialisasikan.

3.end for

4.For (a=0,a<prefix, a++)

4.1. memberi nilai document dengan menghapus prefix yang telah diinisialisasikan.

5.end for

6.Return nilai document 7.selesai

3.2.2. Perancangan Antarmuka

Pada perancangan antarmuka ditunjukkan bagaimana rancangan antar muka aplikasi yang ditampilkan untuk mempermudah interaksi antara pengguna dan sistem. Pada proses perancangan antarmuka terdapat dua tahap yang dilakukan untuk pengujian atau evaluasi pengguna. Tahap pertama dalam perancangan antarmuka diambil dari identifikasi kebutuhan tahap pertama. Sedangkan untuk tahap kedua diambil dari hasil evaluasi pengguna yang telah dilakukan dan menjadikan perancangan antarmuka ini sebagai prototype 2. pada jurnal ini hanya ditampilkan hasil akhir dari perancangan antarmuka, baik prototyype 1 maupun prototype 2.

(5)

Gambar 2 Perancangan Antarmuka Halaman Home Prototype 2

Rancangan antarmuka halaman hasil pencarian ditunjukkan pada Gambar 4. Pada antarmuka halaman hasil pencarian ditampilkan beberapa film yang memiliki deskripsi hampir sama dengan keyword atau memiliki kadar kemiripan mendekati keyword.

Gambar 3 Perancangan antarmuka halaman hasil pencarian Prototype 1

Perancangan antarmuka halaman detail film ditunjukkan pada Gambar 5. Pada halaman detail pencarian terdapat deskripsi atau sinopsis film, keterangan nama studio, genre, dan rating.

Gambar 4 Perancangan Antarmuka Halaman Detail Film Prototype 2

3.3. Implementasi

Tahap implementasi yang dilakukan terdiri dari penjelasan tentang spesifikasi sistem, batasan implementasi, implementasi basis data, implementasi fungsi utama, dan implementasi antarmuka.

3.3.1. Implementasi Algoritme

Pada implementasi algoritme, pembahasan terkait dengan implementasi method steaming() yang ada pada tahap perancangan algoritme. Pada Tabel 3 merupakan implementasi dari method steaming().

Tabel 3 Kode Program Steaming

No Kode Program

1 static string steaming(string

document)

2 {

3 for (int a=0; a<suffix.Length;

a++)

4 document =

Regex.Replace(document, suffix[a], "");

5 for (int a=0; a<prefix.Length;

a++)

6 document =

Regex.Replace(document, prefix[a], "");

7 return document;

(6)

3.3.2. Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka pada aplikasi Rekonifi dibuat dengan bantuan pengolah gambar Inkscape. Implementasi antarmuka merupakan implementasi dari perancangan antarmuka sebelumnya. Implementasi antarmuka dibuat dari perancangan antar muka prototype 1 maupun prototype 2.

Gambar 6 merupakan implementasi dari perancangan antarmuka halaman home yang terdapat pada Gambar 3. implementasi dibuat sesuai perancangan prototype 2.

Gambar 5 Implementasi Antarmuka Halaman Home

Gambar 7 merupakan implementasi dari perancangan antarmuka halaman hasil pencarian yang terdapat pada Gambar 4. implementasi dibuat sesuai perancangan prototype 2.

Gambar 6 Implementasi Antarmuka Halaman Hasil Pencarian

Gambar 8 merupakan implementasi dari perancangan antarmuka halaman detail film

yang terdapat pada Gambar 5 implementasi dibuat sesuai perancangan prototype 2.

Gambar 7 Implementasi Atarmuka Halaman Detail Film

4. Hasil dan Pembahasan

Dalam proses pengujian, terdapat dua pengujian yaitu pengujian unit dan pengujian validasi. Selain pengujian tersebut terdapat pengujian tambahan yaitu usability testing, dan pengujian akurasi,.

4.1. Pengujian Unit

Pengujian unit adalah pengujian yang dilakukan untuk memastikan bahwa implementasi telah sesuai dengan yang diinginkan melalui pengujian algoritme atau method yang telah dibangun.Pengujian ini dilakukan dengan menentukan jumlah dari Cyclomatic Complexity dari flow graph. Nilai Cyclomatic Complexity dapat dihitung dengan persamaan (5), (6) dan (7).

V(G) = E-N+2 (5)

V(G) = P+1 (6)

V(G) = R (7)

Dimana V(G) merupakan Cyclomatic Complexity, E, merupakan Edge, N adalah node, P adalah Predicate node, dan R adalah Region.

Hasil dari perhitungan V(G) dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil Pengujian Unit Cyclomatic Complexity

Method R N E P V(G)

(7)

4.2. Pengujian Validasi

Pengujian validasi adalah merupakan bagian dari pengujian black box. Pengujian validasi dilakukan untuk mengetahui bahwa fungsi-fungsi yang dibangun telah sesuai dengan kebutuhan fungsional atau belum. Dalam pengujian validasi dibuat kasus uji yang mengacu pada kebutuhan fungsional. Kasus uji dibuat untuk masing-masing kebutuhan fungsionnal. Hasil yang didapatkan dari pengujian validasi akan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan apakah aplikasi telah memenuhi kebutuhan fungsional yang telah dideskripsikan atau belum. Hasil Pengujian Validasi dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Tabel Hasil Pengujian Validasi

Nomor

Kasus Uji Hasil yang Diharapkan

Status Validasi

RAF_TEST _VAL_1

Aplikasi dapat menampilkan hasil pencarian berupa judul film yang memiliki deskripsi film mendekati dangan keyword

yang dimasukkan pengguna. Selain dengan deskripsi, pencarian juga dapat dilakukan dengan menuliskan judul film atau

tag.

Valid

RAF_TEST _VAL_2

Aplikasi dapat menampilkan hasil detail film sesuai dengan film yang dipilih. Dalam detail film terdapat rekomendasi film serta komentar.

Valid

RAF_TEST _VAL_3

Aplikasi dapat menampilkan form komentar bagi pengguna agar dapat menuliskan komentar dan menyimpan data komentar untuk kemudian ditampilkan pada halaman view comment.

Valid

RAF_TEST _VAL_4

Aplikasi dapat menampilkan rekomendasi film bagi pengguna

berdasarkan ratting. Valid RAF_TEST

_VAL_5

Aplikasi dapat menampilkan hasil pengelompokkan film sesuai dengan judul pengelompokkan.

Valid

4.3. Usability Testing

Usability testing digunakan untuk melihat tingkat kepuasan pengguna. Pengujian

dilakukan oleh lima orang pengguna yang masing-masing menjalankan aplikasi. Setelah pengguna menjalankan aplikasi, kemudian dilakukan pengujian dengan kuesioner. Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan.

Hasil pengujian berupa nilai dari kuesioner yang telah diberikan. Hasil dari pengujian dapat dilhat pada Tabel 6. Dalam tabel tersebut dijelaskan nilai yang dihasilkan oleh masing-masing pengguna berdasarkan data pengujian.

Tabel 6 Hasil Pengujuan Usability

No Nama Nilai SUS Keterangan keseluruhan pengujian adalah 71. berarti aplikasi ini layak untuk digunakan.

4.4. Pengujian Akurasi

Pengujian akurasi dilakukan dengan melakukan sepuluh kali memasukkan keyword yang memiliki isi sesuai dengan sinopsis, kemudia dilihat hasil yang dicapai oleh aplikasi. Jika hasil sesuai dengan judul film yang dicari, maka akurasi terpenuhi. Hasil pengujian akurasi dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Hasil Pengujian Akurasi

Penguji

diinginkan Hasil

1 1 Ao no

Exocist

Ao no

Exocist Benar

(8)

Nest berupa sinopsis dari cerita adalah sebagai berikut:

Nilai akurasi

= nilai benar / kasus uji * 100% = 10/10*100%

= 100%

Nilai akurasi yang didapatkan dari penggunaan metode VSM adalah 100%.

Perhitungan manual yang dilakukan dengan skenario terdapat dua keyword, yaitu keyword1 dengan isi sinopsis film itu sendiri serta sebuah keyword2 yang berisi kalimat acak. Dengan rumus cosim, maka keyword dengan isi sinopsis akan bernilai 1 atau mendekati 1, dan keyword lain akan bernilai dbawah angka 1

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan menghasilkan nilai untuk keyword1 sebanyak 0.956 dan keyword2 sebanyak 0. hal ini membuktikan bahwa keyword1 sesuai dengan deskripsi film.

5. KESIMPULAN

Kesimpulan dalam penelitian pengembangan aplikasi pencarian film (rekonifi) dengan metode vector space model (VSM) berbasis android adalah sebagai berikut : 1. Analisis, perancangan, dan implementasi

dalam pembangunan apikasi pencarian film (rekonifi) dilakukan dalam beberapa tahapan dan hasil sebagai berikut:

a. Hasil analisis dan pemodelan kebutuhan didapatkan seorang aktor yang memiliki lima kebutuhan fungsional dan tiga kebutuhan non fungsional, kebutuhan fungsional tersebut digambarkan dan dimodelkan dalam use case diagram, dan use case scenario.

b. Hasil dari tahap perancangan menghasilkan perancangan basis data yang di gambarkan dengan entity relationship diagram, perancangan arsitektur yang di gambarkan dengan sequence diagram sebanyak lima kebutuhan fungsional dan 17 class yang

terbentuk yang disusun dalam class diagram. Perancangan algoritme dibuat sebanyak lima algoritme dari kebutuhan fungsional. Terakhir adalah perancangan user interface yang dibuat sebanyak lima perancangan dari setiap kebutuhan fungsional.

c. Implementasi telah dilakukan dengan spesifikasi sistem dan batasan implementasi telah menghasilkan implementasi basis data yang disimpan dalam mySQL dan kemusian di konversikan kedalam JSON, implmentasi class diagram menggunakan bahasa C# dengan engine Unity, pembuatan user interface dilakukan dengan aplikasi inkscape dan kemudian diimplementasikan kedalam engine Unity.

d. Pengujian dilakukan dengan white box testing untuk pengujian unit dan black box testing untuk pengujian validasi kebutuhan fungsional serta kebutuhan non fungsional. User acceptance testing digunakan untuk mengetahui persetujuan dari pengguna sebagai end user.

2. Pemilihan metode Vector Space Model (VSM) dilakukan untuk mendapatkan sebuah fitur dimana pencarian dilakukan dengan menggunakan deskripsi dari film tersebut. Dengan menggunakan metode VSM pengguna dapat mencari judul film dengan memasukkan keyword berupa teks yang merupakan deskripsi dari film yang dicari.

3. Pengujian usability digunakan untuk mengetahui fungsionalitas aplikasi ketika berada di tangan pengguna. Hasil dari pengujian ini menyatakan bahwa rata-rata aplikasi mendapatkan nilai 71 yang berarti layak untuk digunakan.

4. Perhitungan manual dilakukan untuk mengetahui dan melakukan validasi tentang metode VSM yang dilakukan.Dalam perhitungan manual didapatkan nilai 0.956 yang menyatakan bahwa keyword 1 sesuai dengan isi dokumen.

DAFTAR PUSTAKA

Afrisia, R.S., 2016. Jumlah Penonton Film Indonesia Tertinggi Setelah Enam Tahun,

[online] tersedia di:

(9)

0160729000615-220-147779/jumlah- penonton-film-indonesia-tertinggi-setelah-enam-tahun/> [Diakses 10 Maret 2017] Baskoro, S.Y., Ridok, A., Furqon, M.T., 2015.

Pencarian Pasal pada Kitab Undang-Undang Hukup pidana (KUHP) Berdasarkan Kasus Menggunakan Metode Cosine Similiarity dan Latent Semantic Indexing (LSI). Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology, [e-journal]. Tersedia melalui : <http://download.portalgaruda.org/article.p hp?article=405443&val=7335&title=PEN CARIAN%20PASAL%20PADA%20KIT

AB%20UNDANG-UNDANG%20HUKUM%20PIDANA%2 0(KUHP)%20BERDASARKAN%20KAS US%20MENGGUNAKAN%20METODE %20COSINE%20SIMILARITY%20DAN %20LATENT%20SEMANTIC%20INDE XING%20(LSI)> [Diakses 15 Februari 2017]

Casimp1, 2014. Using Unity for non-game app development, [online] tersedia di: <http://www.jarcas.com/studios/?p=208> [Diakses pada 01 Maret 2017]

Kurnia, E., 2015. Rancang bangun game edukasi sistem periodik unsur. S1. Universitas Brawijaya.

Rachman, A.F., 2015. Android Kuasai Asia Tenggara, di Indonesia Paling

Juara.[online] tersedia di

<https://inet.detik.com/consumer/d- 3054169/android-kuasai-asia-tenggara-di-indonesia-paling-juara> {Diakses pada 10 April 2017]

Ramadani, D., 2014. Jumlah Bioskop dan Film Bertambah, Jumlah Penonton Turun,

[online] tersedia di:

<http://filmindonesia.or.id/article/jumlah- bioskop-dan-film-bertambah-jumlah-penonton-turun#.WLD15VV97IU> [Diakses 25 Februari 2017]

Trianto, Teguh. 2013. Film Sebagai Media Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tutorialpoint, 2017. SDLC - Overview, [online]

tersedia di:

<https://www.tutorialspoint.com/sdlc/sdlc _overview.htm> [Diakses 16 Maret 2017] ,2017, SDLC - Software Prototype Model,

[online] tersedia di:

Gambar

Gambar 1 Use Case Diagram Rekonifi
Gambar 4 Perancangan Antarmuka Halaman Detail Film Prototype 2
Gambar 5 Implementasi Antarmuka Halaman
Tabel 5 Tabel Hasil Pengujian Validasi

Referensi

Dokumen terkait

Sebelumnya penulis mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa Sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Dalam buku Sarasamuscaya yang berisi tentang ajaran agama Hindu, salah satunya menjelaskan tentang api dalam kehidupan manusia yang harus dijaga, yakni “ tryag- ni ;

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dari tugas akhir ini adalah membangun sebuah sistem yang akan mendeteksi penyakit mata yaitu katarak dan konjungtivitis menggunakan

Setelah itu melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait atas fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan seperti bagian pembelian, PPIC, gudang, dan akuntansi untuk

bahwa dalam rangka tercapainya keserasian antara kebijakan daerah dan kebijakan nasional, keserasian antara kepentingan publik dan kepentingan aparatur serta untuk

Pendahuluan: Perawatan ortodontik menghasilkan pergerakan gigi yang bertujuan untuk mengoreksi posisi gigi yang tidak normal menjadi yang normal dan estetik. Prinsip pergerakan

seperti ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu sebagai berikut : Kelebihan- kelebihannya adalah : a) Kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan

4 Sehingga dari paparan di atas dapat diketahui bahwa pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan