• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Pedagogi Pengajaran Pemrograman Pertama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aspek Pedagogi Pengajaran Pemrograman Pertama"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

Buku Untuk Guru

Aspek Pedagogi

Pengajaran Pemrograman Pertama

Menggunakan Bahasa Pascal

Disusun Oleh :

Tim Pembina TOKI

(2)

Judul Buku : Aspek Pedagogi Pengajaran Pemrograman Pertama (Menggunakan Bahasa Pascal)

Penyusun : Tim Pembina TOKI Kontributor : Dr. Ir. M.M. Inggriani Liem Penyunting : TOKI

Disain Cover : TOKI

Diterbitkan oleh : Bagian Proyek Pengembangan Wawasan Keilmuan Direktorat Pendidikan Menengah Umum,

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional RI

Cetakan Pertama : 2004

Seri Buku Periapan Seleksi Olimpiade Komputer Indonesia

Buku 1 Untuk Siswa : Referensi Pemrograman Bahasa Pascal (menggunakan free pascal ver. 1.0.10)

Buku 2 Untuk Siswa dan Guru : Konsep Dasar Pemrograman (dilengkapi dengan kisi-kisi seleksi, contoh soal, pembahasan dan solusi)

Buku 3 Untuk Guru : Aspek Pedagogi Pengajaran Pemrograman Pertama (Menggunakan Bahasa Pascal)

Copyleft :

? Seluruh isi dalam buku ini diijinkan untuk diperbanyak dan disebarluaskan sejauh untuk kepentingan pendidikan dan pengajaran, dengan tetap mencantumkan sumbernya.

? Buku ini juga dapat didownload dari situs web TOKI di www2.toki.or.id dan situs-situs pendukung lainnya

(3)

Sejak keikutsertaan Indonesia dalam ajang International Olympiad in Informatics pada tahun 1997,

prestasi siswa-siswa dalam ajang tersebut cukup membanggakan. Hingga tahun 2004 ini

(keikutsertaan yang ke 9) secara total Tim Olimpiade Komputer Indonesia telah mengumpulkan 1

Medali Emas, 6 Medali Perak dan 7 Medali Perunggu.

Sejauh ini Tim Olimpiade Komputer Indonesia yang dikirim ke ajang IOI masih didominasi oleh

siswa-siswa di wilayah Jawa, terutama DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur, hal ini

menunjukkan bahwa masih terdapat ketimpangan pengetahuan dan pembinaan di bidang

Komputer/Informatika terhadap siswa-siswa di daerah lain. Hal ini dapat terjadi salah satunya

adalah karena keterbatasan ketersediaan materi pelajaran computer, khususnya yang mengarah

kepada materi-materi yang dilombakan dalam ajang Olimpiade Komputer Indonesia.

Buku ini diterbitkan dalam beberapa seri untuk siswa maupun untuk guru dimaksudkan agar

dapat menjadi bahan pelajaran bagi siswa dan panduan pengajaran bagi guru yang memadai

untuk mempersiapkan siswa menghadapi rangkaian seleksi Olimpiade Komputer Indonesia.

Dengan harapan bahwa kesempatan dan peluang bagi siswa-siswa di seluruh Indonesia menjadi

lebih terbuka.

Terima Kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya sehingga penerbitan

buku ini dapat terwujud. Besar harapan kami buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kritik

dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

(4)

Pengantar Penulis

Pengajaran yang pertama merupakan pengajaran yang penting, karena akan merupakan landasan

bagi pengajaran selanjutnya. Dalam pengajaran pemrograman pertama, konsep dan elemen

pemrograman dalam paradigma tersebut harus sudah dicakup seluruhnya, sehingga murid

mempunyai pandangan yang integral.

Pengajaran pemrograman akan sangat abstrak dan sulit ditangkap jika murid hanya dihadapkan

pada konsep-konsep tanpa pernah "bermain" dengan komputer dan pemroses bahasanya.

Dalam pengajaran pemrograman prosedural, dipandang perlu untuk "membumikan"

konsep-konsep paradigma pemrograman prosedural dalam suatu bahasa yang mampu dieksekusi oleh

mesin. Bahasa apapun yang dipilih, elemen pemrograman prosedural harus diterjemahkan dalam

bahasa tersebut, dan pengajaran bukan hanya diorientasikan ke sintaks, melainkan ke semantik

dari elemen pemrograman tersebut. Pada pengajaran yang berikutnya, bahasa pertama yang

dipilih akan merupakan "meta bahasa" yang akan mempercepat proses pengajaran.

Oleh karena itu, walaupun diajarkan bahasa algoritmik (yang tidak mempunyai pemroses bahasa,

karena sangat konseptual), sangat disarankan untuk memilih salah satu bahasa yang dipakai oleh

murid untuk mencoba mengeksekusi program yang ditulisnya. Ini akan memperingan tugas guru

dalam pemeriksaan tugas-tugas kecil dan sederhana.

Seperti halnya ketika belajar berenang murid harus berenang di kolam atau bahkan di sungai, atau

pada pelajaran bermain piano murid tidak hanya belajar teori musik melainkan harus memainkan

piano, maka dalam pengajaran pemrograman hal yang setara (yaitu "praktek") berlaku pula.

Murid selayaknya belajar dan mencoba dengan komputer. Setiap guru pengajar pemrograman

selayaknya juga memang pernah memprogram. Akan sangat lebih baik jika pernah menghasilkan

program yang memang pernah dipakai di dunia operasional (dalam konsteks sekecil apapun).

Tidak semua programmer yang "baik" akan secara otomatis menjadi "guru" yang baik. Oleh

karena itu, diperlukan suatu pedagogi pemrograman, yang seharusnya dikuasai oleh para guru

sebelum mengajar.

(5)

paradigma (prosedural, fungsional, deklaratif, berorientasi objek) telah dan masih terus menerus

dikembangkan secara bertahap sejak Departemen Teknik Informatika didirikan pada tahun 1981.

Pengajaran pemrograman yang dibedakan dari pengajaran bahasa pemrograman telah

menghasilkan beberapa "kit" pengajaran saat ini sudah mencakup berbagai paradigma. Buku kecil

ini adalah salah satu diantaranya.

Buku ini merupakan “Buku Panduan Bagi Guru”, sebagai pelengkap dari "Program Kecil dalam

Bahasa Pascal", yang dipakai sebagai pengajaran pemrograman pertama dalam bahasa Pascal,

yang dapat diselesaikan kira-kira 1 minggu penuh (kuliah dan praktikum). Buku Program Kecil

dan Panduan ini seharusnya masih harus dilengkapi oleh masing-masing guru pengajar dengan

bank contoh & latihan soal (yang dibuat oleh Guru sendiri), karena pada hakekatnya,

pemrograman bertumpu pada pembahasan sejumlah contoh tipikal yang dikembangkan oleh

masing-masing pengajar sesuai dengan konteks.

Sebagai penutup, buku edisi khusus untuk TOKI ini mengandung bahan-bahan yang diperlukan

dalam pembinaan murid untuk mengikuti lomba (seleksi) TOKI dan IOI.

Bandung, Oktober 2004

Penulis

(6)

Daftar Isi

Kata Peengantar

iii

Pengantar Penulis

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Program Kecil

vii

Deskripsi Program Kecil Pascal

x

Pendahuluan

xii

Konstruktor (Elemen) Pemrograman Prosedural

1

Pengajaran Pertama

3

Program Pascal sederhana

7

Variabel ber-type dasar

8

Assignment

9

Type string

10

Input/Output type dasar

11

Ekspresi type dasar (numerik, boolean)

13

Konstanta

14

Type bentukan, Type komposisi

15

Analisa Kasus (kalimat kondisional)

17

Pengulangan

20

Subprogram (Fungsi dan Prosedur)

23

Tabel berdimensi satu (array)

26

Tabel ber-indeks banyak (matriks, tabel 3 dimensi)

29

File eksternal

30

Pembagian sebuah program dalam beberapa file

32

Topik lanjut

34

Contoh Program Kecil Dalam Bahasa Pascal

35

(7)

PROGRAM SEDERHANA

36

program hello;

36

program hellodos;

36

INPUT/OUTPUT

37

program baca;

37

ASSIGNMENT

38

program asign;

38

program asign1;

38

TIPE DASAR

39

program TDasar;

39

EKSPRESI DAN OPERATOR

40

Program oprator;

40

STRING

41

program manipstr;

41

program BACASTR;

41

KONSTANTA

42

program KONSTANTA;

42

program KONSTAN2;

42

HIMPUNAN (SET)

44

program Himpunan;

44

(8)

RECORD, Type Komposisi, Type Terstruktur

46

program tipe;

46

program bacarec;

47

ANALISA KASUS, KONDISIONAL

48

Program IF1;

48

program IF2;

48

program IF3;

49

program KASUS;

49

program wujudair;

50

program MAX2;

51

SUBPROGRAM

52

program subprg;

52

LINGKUP (SCOPE)

54

program Lingkup;

54

PENGULANGAN

57

program PRIFOR;

57

program PRIW;

57

program PRIREP;

58

program PRITER;

58

program KASUSREP;

59

TABEL (ARRAY)

60

program TABEL;

60

program TABSTRU;

60

TABEL MULTI DIMENSI

62

program Tab2dim;

62

program Tab3dim;

62

RECORD VARIANT

65

(9)

program Ptint;

68

program PTab;

68

program PRec;

69

LIST LINIER SEDERHANA

70

program list;

70

FILE EKSTERNAL

71

program BacaText;

71

program RekamText;

71

program TulisInt;

72

program Frec;

73

Unit dalam Turbo Pascal (dan FreePascal)

74

unit upoint;

74

(10)

DESKRIPSI PROGRAM KECIL PASCAL

KELOMPOK

NAMA

DESKRIPSI

Struktur Program pascal

hello.pas

Menuliskan hello ke layar (Pascal standart)

hellodos.pas

Menuliskan hello ke layar (Lingkungan DOS)

Assignment

asign.pas

Deklarasi integer, Asignment

asignl.pas

Asignment

Type dasar

Tdasar.pas

Deklarasi dan penulisan nilai type dasar

oprator.pas

Asignment dan ekspresi sederhana

String

strmanip.pas

Manipulasi string sederhana

bacastr.pas

Pembacaan string

Konstanta

konstant.pas

Deklarasi konstanta, ekspresi

konstan2.pas

Deklarasi konstanta, ekspresi

Type SET

Himpunan.pas

Deklarasi dan pemanfaatan SET dalam Pascal

Type bentukan

type.pas

Deklarasi type bentukan

Input/Output

baca.pas

Pembacaan data

Analisa Kasus

if1.pas

Kasus: satu kasus

if2.pas

Kasus: dua kasus komplementer

if3.pas

Kasus: 3 kasus

kasus.pas

Kasus: banyak kasus

wujudair.pas

Terjemahan wujud air dari diktat

max2.pas

Maksismum dua nilai

Subprogram

subprg.pas

Prosedur dan fungsi : pendefinisian dan

pemanggilan

lingkup.pas

Scope & Life time dari variabel

funcrec.pas

Realisasi Fungsi yang hrs menghasilkan type record

Pengulangan

prifor.pas

Pengulangan FOR

(11)

printer.pas

Pengulangan ITERATE

kasusrep.pas

Kasus digabung dengan REPEAT

Tabel

tabel.pas

Deklarasi tabel integer, pengisian dan penulisan

tabstru.pas

Deklarasi tabel dengan elemen type bentukan

tab2dim.pas

Tabel dua dimensi

tab3dim.pas

Tabel tiga dimensi

RECORD VARIAN

recvar.pas

Deklarasi, mengacu field record varian

recvarx.pas

Record varian dengan komponen type bentukan

Pointer

ptint.pas

Pointer ke integer

ptab.pas

Pointer ke tabel integer

ptrec.pas

Pointer ke record

list.pas

Deklarasi list linier sederhana

File Eksternal

Bacatxt.pas

Membaca text file da nmenuliskan isinya ke layar.

File diakhiri titik dan EOF

Rekam.txt

Rekam file teks

Rwint.pas

Merekam dan menuliskan isi File of integer

frec.pas

Merekam dan menulis isi File of integer

Unit dalam Turbo Pascal

(12)

Pendahuluan

Bahasa Pascal seringkali dipakai sebagai bahasa yang diajarkan pertama kali, karena sederhana,

terstruktur dan tidak kompleks. Bahasa Pascal ada banyak versi implementasinya. Bisanya, karena

ketersediaannya di lingkungan PC, maka Turbo Pascal banyak dipakai sebagai kompilator untuk

praktikum.

Sebagai informasi, di Departemen Teknik Informatika ITB, yang dipakai adalah FreePascal yaitu

salah satu implementasi kompilator bahasa pascal yang berjalan di banyak sistem operasi di

antaranya yaitu DOS, Windows, dan Linux, dan merupakan Free Software. FreePascal hampir

"kompatibel" dengan Turbo Pascal.

Modul pelatihan ini membahas tentang pemilihan suatu bahasa pertama sebagai meta bahasa, dan

bahasa Pascal & pedagoginya, jika diajarkan sebagai bahasa pertama.

Materi untuk modul ini ada dua bagian :

[1] Liem, Inggriani : “Diktat kuliah : Program Kecil dalam bahasa Pascal”, Departemen

Teknik Informatika ITB, edisi terbaru, tahun 2004

[2] Dokumen ini, yaitu catatan pedagogi yang menyertai diktat program kecil tersebut.

Urutan penyajian dalam dokumen ini disesuaikan dengan urutan pengajarannya (walaupun Guru

dapat mengubah sesuai dengan kebutuhan)

Sedangkan sebagai referensi utama, buku yang diterbitkan oleh penulis bahasa Pascal

merupakan bacaan wajib bagi para pengajar :

[3] Jensen Kathleen and Wirth Niklaus : “Pascal User Manual and Report, second edition”,

Springer Verlag, 1975

(13)

personalisasi kuliahnya. Soal-soal harus disesuaikan dengan pengetahuan dasar publiknya;

bahkan dapat disesuaikan untuk publik tertentu. Misalnya, pengajaran untuk:

?

Program Studi Sipil, maka soal-soalnya diarahkan pada program-program yang melakukan

komputasi yang diperlukan bagi profesional di bidang sipil.

?

Program Studi Elektro, maka soal-soalnya seharusnya berkaitan dengan persoalan yang

seharusnya diselesaikan seseorang yang bekerja dalam bidang elektro.

?

Program Studi Akuntansi, maka soal-soalnya seharusnya berkaitan dengan pembukuan,

accounting.

?

Program Studi Matematika, maka soa-soal dapat disesuaikan untuk yang berarah lebih

matematis.

?

Tim Olimpiade Komputer Indonesia, soal-soalnya yang terarah ke soal-soal yang dilombakan

(problem solving).

?

dsb

Semua "contoh" dengan nama program yang ditulis dalam dokumen ini merupakan nama

program kecil dalam diktat [1].

Peran Guru Pengajar

Guru pengajar diharapkan bukan hanya menjadi "pengguna" dari dua modul yang telah

dikembangkan ini, melainkan "melengkapi" modul ini dengan mengembangkan contoh-contoh

soal yang akan dipakai menjadi bahan latihan untuk dibahas di kelas maupun untuk bahan

praktikum.

(14)
(15)

Konstruktor (Elemen)

Pemrograman Prosedural

Semua konstruktor/elemen pemrograman prosedural yang harus dicakup dalam pengajaran pertama, tanpa memandang implementasinya ke dalam bahasa tertentu. Yang dimaksud dengan konstruktor/Elemen tersebut adalah:

1. Program utama : definisi, bentuk, contoh. 2. Type: definisi, type dasar dan type bentukan 3. Konstanta : definisi, pemakaian

4. Variabel (nama informasi) : definisi, pemakaian 4.1. Deklarasi

4.2. Alokasi (hanya untuk pointer)

4.3. Inisialisasi (hanya ada di beberapa bahasa pemrograman) 5. Ekspresi, operator, operan

6. Struktur Data : definisi, deklarasi, manipulasi 6.1. Type bentukan (record)

6.2. Array

6.3. Set/enumerasi 6.4. pointer

6.5. Sub type (jika ada)

6.6. Pendefinisan struktur data (type) baru 7. Instruksi :

7.1. Baca/tulis 7.2. Assignment

(16)

7.3. Sequence

7.4. Analisa kasus (Conditional statement) : if.. then ….; if … then … else..; case… 7.5. Pengulangan (Loop) : while, repeat, for

8. Program moduler : definisi, spesifikasi, parameter, parameter passing 8.1. Fungsi

8.2. Prosedur

8.3. Scope & life time dari type, variabel, konstanta dengan adanya fungsi/prosedur 9. File eksternal : definisi, deklarasi, manipulasi

9.1. Text file

9.2. File lain : file of integer/real; file of <type bentukan> 10. Rekurens : definisi, implementasi

10.1. Program, prosedur, fungsi rekursif 10.2. Struktur Data rekursif

(17)

Pengajaran Pertama

Pada pengajaran pemrograman yang diberikan pertamakali, harus diberikan pemrograman yang paling mendasar. Pemrograman ini akan menjadi dasar dari pemrograman selanjutnya. Karena itu, pada pengajaran Pemrograman pertama sangat perlu diperhatikan::

? pembentukan pola berpikir sistematis, lebih baik (jika ada) sesuai "standard"

? harus mencakup hal yang esensial, walaupun sedikit. Bahan yang diberikan ke murid harus sesedikit

mungkin dan hanya menyangkut yang esensial ini. Latihan harus banyak, dibuat oleh murid sendiri dan tidak diberikan sebagai bahan karena justru akan mengaburkan hal yang esensial.

? pengertian akan spesifikasi versus koding. Pelajaran ini hanya mencakup tahap koding, dan sama sekali tidak mencakup desain/pembuatan spesifikasi program.

? walaupun tidak dikatakan secara eksplisit, bahasa pertama ini akan menjadi “meta bahasa” yang akan dipakai pada pengajaran bahasa pemrograman yang berikutnya

? aspek eksekusi (hasil program, trace nilai) sebaiknya tidak pernah diberikan di kelas secara rinci, kecuali jika kuliah memakai komputer. Aspek ini sebaiknya dipisahkan dan diberikan di lab. Bahkan sangat disarankan untuk dilakukan secara mandiri oleh murid.

Biasanya, bahasa Pascal dipakai sebagai bahasa pertama dalam pengajaran pemrograman. Tulisan berikut ini adalah catatan jika Pascal diberikan sebagai bahasa pertama.

Bahan Pascal standard yang tidak dicakup dalam modul dasar:

? record variant

? pointer

Sebagai contoh, untuk pengajaran awal yang "ringan", Bahan ini akan diajarkan ketika mempelajari struktur data, dengan bahasa pemrogaman kedua yang diajarkan, dengan tetap memakai padanan program kecil di Pascal.

(18)

? string dan type khusus lain

? library grafik dalam Turbo Pascal

? implementasi dalam unit

Bahan ini dibahas tetapi jangan terlalu banyak memakan waktu. sebaiknya Grafik dibahas bersamaan dengan unit. Pakailah grafik sebagai sebuah unit program.

String sebenarnya tidak masuk dalam tipe dasar Pascal standar, namun secara de fakto didukung oleh semua kompiler dan sangat diperlukan dalam semua hal, jadi tipe ini harus diajarkan.

Prinsip pengajaran :

? Lewat CONTOH, tidak lewat sintaks formal.

? Contoh harus mewakili persoalan dan merupakan contoh yang baik

? Jika ada satu seri contoh, maka penyampaiannya harus dimulai dari yang sederhana dan berkembang menuju ke yang kompleks.

? Contoh tidak boleh membingungkan, dan harus dikuasai benar oleh guru. Walaupun contoh kecil, guru harus memahami "makna" program yang dipakai sebagai contoh, dan aspek pedagogi apa yang ada dibalik contoh tersebut.

? Variasi contoh diberikan sebagai latihan, bukan sebagai bahan ajar utama.

Aspek yang ditekankan pada program yang dihasilkan murid:

? sedapat mungkin mengikuti sintaks Pascal standard (bukan Turbo Pascal)

? mengikuti pola pengetikan standard yang diberikan di kelas

? aspek readability, maintainabilty dan robustness program sangat penting.

? aspek moduler penting: sepotong kecil program (atau bahkan prosedur, fungsi) harus merupakan penyelesaian dari suatu persoalan secara atomik.

Semua contoh program harus diperbaiki cara penulisannya sesuai "standard" sebagai berikut (sekaligus

menjadi latihan program reading) :

? Penulisan komentar per baris

? Komentar memakai sintaks pascal standar : (* *)

(19)

kalimat terakhir sebelum “end” tidak diakhiri dengan “;”

? Aksi adalah sederetan kalimat Pascal, dan harus dituliskan di antara “begin” …. “end;”. Semua aksi harus dituliskan di antara “begin” …. “end;” walaupun dalam bahasa Pascal, jika blok mengandung satu kalimat saja tidak perlu menuliskan diantara “begin” …. “end;”. Jelaskanlah pada murid bahwa ini aspek standard dan membuat program mudah diubah (aspek maintainability)

Batasan umum :

? Semua contoh yang diberikan sebaiknya mewakili situasi dunia nyata dengan benar (nantinya diperlukan dalam pemrograman kasus nyata). Jadi contoh harus dipilih dengan hati-hati, tidak boleh asal pilih (sembarangan).

? pengajaran minimal mencakup: pengertian akan sintaks dengan pola penulisan standard yang

disepakati pada konteks pengajaran (cara penulisan yang benar menurut definisi bahasa dan juga

“good practice in programming”) dan mekanisme eksekusi dari sintaks yang benar. Murid jangan dibingungkan untuk mengerti semnatik (apalagi dengan berbagai variasinya yang kadang sangat subtil)

? Tidak perlu semua fitur bahasa Pascal diajarkan. Ini terlalu banyak untuk pemula. Sebaiknya yang diajarkan hanya seperlunya yang nantinya akan diperlukan untuk merealisasikan konsep algoritmik. Jadi murid harus diajarkan pola dasar secukupnya, dan dilatih untuk membuat sendiri beberapa latihan dengan memakai pola yang ada. Memberikan terlalu banyak variasi akan membingungkan murid.

? Hal yang menyangkut spesifikasi/design tidak dicakup dalam kuliah Pascal yang dasar ini.

? Contoh yang jelek/salah hanya boleh diberikan sekali saja. Selanjutnya contoh/prinsip yang jelek dibuang, dan kita harus memakai contoh yang bagus. Contoh: pembacaan nilai N (pembatas) negatif yang dapat mengakibatkan program "abort" di beberapa pengulangan. Selanjutnya, setelah pengulangan dikenal, maka nilai yang dibaca harus diulang sampai benar dengan skema yang baik (dalam hal ini repeat … until benar), tapi hal ini tidak dibutuhkan jika batasan input soal sudah diberikan sebagai spefisikasi.

? Semua kasus kosong, setelah konsep itu dikenal (lewat contoh!) sebaiknya ditangani. Jadi misalnya EOF pada file: pakailah skema WHILE atau baca pertama, kemudian test dan REPEAT

? Exercise gabungan, melakukan komposisi dari dua atau lebih program kecil (semacam menggabung prosedur dalam pemrosesan file), harus diajarkan lewat contoh dengan sangat hati-hati. Kadang-kadang,

(20)

penggabungan dua konsep tanpa memperhatikan totalitas, akan menghancurkan konsep gabungan secara total.

Arahan untuk pengajaran pemrograman kedua dan selanjutnya

Pengajaran pemrograman yang selanjutnya (intermediate), selain memakai instruksi dan konstruktor dasar yang sudah diajarkan pada pelajaran pemrograman pertama, maka aspek struktur data mulai diajarkan, sambil memperkenalkan bahasa lain. Pengajaran bahasa yang kedua dianjurkan untuk memakai Program kecil yang "sama" dengan yang pernah dipelajari pada bahasa sebelumnya, sehingga pengajaran berkesinambungan (pendalaman konsep), dan sekaligus mendapatkan padanan dalam bahasa yang baru. Setelah instruksi yang merupakan padanan diberikan, selanjutnya murid harus belajar memakai hal-hal spesifik dan "style" pemrograman sesuai dengan bahasa yang baru. Ini diajarkan secara bertahap, melalui contoh-contoh. Pelajaran pemrograman yang kedua harus mengandung "studi kasus", yaitu contoh-contoh pemakaian konsep yang diajarkan, dan bukan sekedar konstruktor/elemen dasar.

Di Departemen Teknik Informatika ITB, telah tersedia satu seri program kecil yang dipakai untuk maksud ini.

Setelah murid mengalami pemrograman kedua (intermediate), maka murid dapat memasuki tingkatan yang lebih tinggi, skala persoalan yang lebih kompleks dan besar, dengan tetap memakai bahasa atau bahkan paradigma yang sama, atau mungkin juga di-diversifikasi. Biasanya sudah spesifik terhadap bidang tertentu dan memakai bahasa yang banyak dipakai dalam bidang tersebut. Teknik pemrograman juga dapat bertambah dengan menggunakan fitur yang advanced. Dapat pula dirancang, jika beranggapan bahwa aspek prosedural dicakup dan dipakai dalam pemrograman berorientasi objek, maka dalam pemrograman berorientasi objek (OOP) hanya diajarkan konsep -konsep yang erat kaitannya dengan OOP dan bagian prosedural sudah tidak diajarkan lagi.

(21)

Program Pascal Sederhana

Program sangat sederhana untuk memprint "hello" ke layar merupakan program wajib untuk memulai memprogram dalam bahasa apapun. Contoh wajib :

? hello.pas

? hellodos.pas : untuk menunjukkan spesifiknya Turbo Pascal (jangan bahas terlalu banyak tentang Uses CRT). Free Pascal memiliki unit CRT yang kompatibel dengan Turbo Pascal, sehingga unit ini dapat dicoba di Free Pascal, namun dalam seleksi TOKI maupun lomba IOI unit (baik unit bawaan kompilator, maupun buatan sendiri) tidak dipakai.

Butir penting:

? Awali dengan review apa itu program, pemrograman dan bahasa pemrograman secara ringkas.

? Jelaskanlah kepada murid, mengapa diantara banyak “bahasa pemrograman” yang mungkin pernah mereka dengar, di kuliah ini dipilih Pascal sebagai bahasa pertama. Kepercayaan murid terhadap sesuatu yang dipelajari akan berguna, akan menambah motivasi mereka.

? Sebuah program adalah sebuah teks yang mempunyai pola tertentu. Pola paling sederhana diberikan dalam program hello.pas

? Jelaskan pemroses bahasa yang akan memproses program : interpreter dan kompiler. Yang akan dipakai di kelas adalah kompiler.

? Jelaskanlah prinsip pengolahan program dengan kompiler, dihubungkan dengan perintah Turbo Pascal.

? Jelaskan apa yang dimaksud Pascal standard dan versi kompilator Pascal, misalnya Turbo Pascal yang akan dipakai.

? Jelaskanlah bahwa karena program pascal adalah sebuah teks, maka harus diproses dengan editor teks. Hubungkan dengan perinta h-perintah pada editor.

? Akhiri dengan “aturan permainan” dalam pemrograman yang dipentingkan di kelas: patuh akan standar! jelaskanlah bahwa ini penting di dunia informatika, karena pada akhirnya berprofesi di dunia ini hanyalah mengikuti standar. Problema dari standar adalah: there are so many of them. Akibatnya: kita akan pakai salah satu yang disepakati akan dipakai di kelas.

(22)

Variabel Ber-type Dasar

"Variabel", adalah istilah yang diadopsi dari variabel dalam persamaan matematika, yang dalam pemrograman berarti: suatu nama yang nilainya dapat diubah-ubah (dimanipulasi) oleh program. Jadi variabel adalah nama informasi, dan dengan mengacu ke nama, sebenarnya yang diacu adalah nilainya. Dalam pemrograman yang ketat – type –, sebuah variabel harus ber-type tertentu, sehingga nilainya harus ber-type sesuai dengan deklarasi variabel.

Type dalam pemrograman ada yang merupakan type dasar (tidak perlu dideklarasi lagi), dan type yang didefinisikan pemrogram.

Kuliah pemrograman selalu dimulai dengan pemakaian variabel ber-type sederhana (primitif), dan baru diikuti dengan type lain Contoh wajib :

? asign.pas

? asign1.pas

? tdasar.pas

Mencakup : deklarasi type sederhana (integer, real, char, boolean), operator yang berlaku dan contoh pemakaiannya

Butir penting:

? Awali dengan melihat kembali hello.pas

? Perhatikan bagaimana sekarang kita akan menambahkan “KAMUS”, yaitu nama variabel yang dipakai lewat kata VAR

? Semua nama yang berada di antara VAR dan BEGIN disebut sebagai deklarasi variabel.

? Jelaskan beda antara deklarasi nama variabel dan nilainya.

? Nilai variabel “belum” terdefinisi ketika dideklarasi. Jika ingin dimanipulasi, harus diberi nilai. Bagaimana caranya?

? Salah satu cara memberi nilai adalah dengan assignment.

(23)

Assignment

? Assignment adalah pemberian nilai ke suatu nama variabel

? Sintaks assignment : pengertian ruas kiri (nama penyimpan nilai) dan ruas kanan (ekspresi)

? Mekanisme eksekusi assignment

? Standard di kuliah : assignment harus ketat type. Type ekspresi ruas kanan harus setype dengan penyimpan di ruas kiri

? Ajarkan deklarasi type sederhana dan bagaimana mengisi nilai dengan assignment.

? Jelaskan mengapa assignment dalam pascal mempunyai notasi := . Jelaskanlah arti dari ”ruas kiri” dan

“ruas kanan” dari suatu kalimat assignment semua ruas harus setype.

? Nilai tanpa rumus ini akan menjadi introduksi yang baik dalam menjelaskan ekspresi

? Nilai yang disimpan tentunya ingin dilihat dunia luar: jelaskan instruksi writeln yang ada setelah assignment

(24)

Type String

Contoh baca/tulis string : manipstr.pas

Batasan :

? Karena sering dipakai, maka string harus dibahas diawal.

? Bahaslah hanya sekilas saja, tanpa mengatakan bahwa string adalah array.

? String pada awal dibahas sebagai sebuah “type primitif”, dan dibatasi hanya untuk baca/tulis.

(25)

Input/Output Type Dasar

Contoh wajib :

? baca.pas

Butir penting:

? Awali dengan review apa yang dilakukan assignment dan program sederhana dengan rumus yang nilai awalnya diisi dengan assignment

? Program yang nilai variabelnya hanya ditentukan dengan assigment selalu “berbuat” yang sama. Jika diinginkan behaviour yang berbeda, harus diubah source code nya, dikompilasi ulang, ditest. Betapa melelahkan

? Jika program ingin berkelakuan lain, maka harus ada cara untuk memasukkan “data” dari luar.

? Inilah pentingnya instruksi pembacaan, dalam Pascal Read

? Jelaskan lewat contoh, sebuah program yang membaca nilai variabel bertype dasar dan kemudian menuliskannya

? Untuk Pascal, harus dijelaskan perbedaan read dengan readln

? Jelaskan mengapa suatu pembacaan perlu didahului dengan write nama variabel yang dibaca lewat sebuah contoh program lengkap yang mengadung minimal potongan program sebagai berikut. Tanpa instruksi write sebelum read, maka pengguna harus membaca source code untuk dapat memasukkan data dengan benar. Jika urutan kacau, maka program menjadi kacau.

program PK1;

(* membaca nilai a,b,c *)

(* koefisien Persamaan Kuadrat dan x*)

(* dan menuliskan hasilnya: y=ax2 + bx + c *) VAR

a,b,c : real; (* koef PK*) begin

read(a,b,c);

y := (a*x*x2) * b*x + c; writeln(y);

(26)

Dibandingkan dengan :

program PK2;

(* membaca nilai a,b,c *)

(* koefisien Persamaan Kuadrat dan x*)

(* dan menuliskan hasilnya: y=ax2 + bx + c *) VAR

a,b,c : real; (* koef PK*) begin

write (‘Masukkan nilai a =”); readln(a); write (‘Masukkan nilai b =”); readln(b); write (‘Masukkan nilai b =”); readln(b); y := a*(x*x) * b*x + c;

writeln(‘Nilai y=a*x*x+b*x+ c adalah ‘,y); end. (*PK2*)

Jika tidak ada informasi mengenai input data yang harus diberikan seperti pada PK2, pemakai program akan sangat kesulitan mensuplai data sesuai urutan dalam program. Jika rumusnya "komutatif" seperti a*b sama dengan b*a, maka tidak fatal. Tapi bayangkan apa yang terjadi jika rumusnya adalah a/b, dan nilai a dan b yang dibaca terbalik urutan pemberiannya. Tanpa adanya write pesan nilai yang akan diinput, maka pemakai harus membaca program untuk dapat memasukkan data sesuai urutan yang tepat.

? Untuk selanjutnya, jika dalam spesifikasi program hanya dituliskan seperi contoh PK1, maka pemrogram harus menuliskan dengan standrad penulisan data masukan seperti pada program PK2

? Pembacaan nilai adalah cara lain untuk mengisi suatu nilai variabel.

? Soal-soal seleksi TOKI dan lomba IOI tidak pernah menggunakan input dari pengguna, namun hal ini tetap diperlukan oleh programmer dalam pengujian program.

Batasan :

Pada pengajaran awal, cara pengisian nilai variabel akan ditentukan (diberikan spesifikasinya) : apakah melalui assignment atau pembacaan. Murid tidak diharapkan untuk mampu mendesain hal ini

(27)

Ekspresi Type Dasar

(Numerik, Boolean)

Contoh wajib :

? oprator.pas

Butir bahasan :

? Review bahan yang lalu: assignment nilai tanpa rumus tidak terlalu banyak gunanya. Sekarang kita akan belajar menulis “rumus”.

? Rumus : ekspresi. jelaskan arti operator terhadap type tertentu (misalnya kita tidak bisa mengalikan nilai bertype char)

? Sintaks dari ekspresi sederhana (lewat contoh!): ? Sebuah nama adalah sebuah eksprersi

? Komponen operan dan operator untuk sebuah ekspresi biner dengan dua operan

? Bahwa operan boleh sebuah ekspresi (ekspresi “kompleks”). Disini muncul masalah prioritas. Perhatikan aturan penulisan berikut.

? Ekspresi harus dituliskan dengan tanda kurung untuk setiap operan. Ini mengurangi beban pemrogram terhadap independensi pemroses bahasa. Semua spesifikasi/rumus yang diberikan harus diberikan dengan tanda kurung sehingga pemrogram juga tidak bingung.

(28)

Konstanta

Konstanta adalah nilai yang tidak dikehendaki untuk diubah (sehingga tidak boleh diubah) dalam program. Konstanta (literal) seringkali dalam sebuah program diberi nama, sehingga dengan menyebutkan nama maka yang dimanipulasi adalah nilainya. Deklarasi sebuah nama sebagai konstanta akan "memproteksi" nilai yang dikandung.

Contoh wajib :

? konstant.pas

? literal.pas

Butir penting :

? Tunjukkan lewat contoh perhitungan luas, bahwa nilai PI dalam konsep matematika adalah nilai yang selalu = 3.1415….

? Nilai yang selalu tetap disebut sebagai konstanta .

? Nama yang dideklarasi sebagai konstanta akan dilindungi oleh pemroses bahaa, sehingga jika terjadi perubahan (akibat assignment atau pembacaan), pemroses bahasa dapat mensinyalkan.

? Konstanta dipakai untuk : ? Melindungi harga

? Menghindari pemakaian literal (penulisan langsung suatu nilai) yang berkali-kali, yang akan mengurangi robustness program

? Catatan khusus : Hati-hati dengan option Turbo Pascal! Jika tidak diset “strict”, notion const tidak ada artinya (default Free Pascal adalah "strict" terhadap const)

Batasan :

Pada pengajaran pemrograman pertama, semua konstanta diberikan spesifikasinya. Murid tidak diharapkan untuk mampu mendesain apakah suatu nama harus dijadikan konstanta. Namun, jika sebuah program mengandung “banyak” literal, murid boleh “protes”, usul untuk perbaikan spesifikasi.

(29)

Type Bentukan,

Type Komposisi

Type bentukan adalah type yang terdiri dari komposisi type (boleh dasar, dan boleh type bentukan). Pemrogram mendefinisikan type bentukan dengan memberi nama type. Maka, pendefinisian type adalah : - nama type

- konstanta

- operator terhadap type tersebut

- domain atau nilai yang terkandung dalam suatu type Contoh wajib :

? deklarasi dan contoh aplikasi untuk : type point, JAM , murid

Jika perlu, pisahkan contoh yang ada menjadi dua program supaya murid tidak bingung

Untuk ype JAM, belum ada manipulasinya. Silahkan dibuat sendiri, sekaligus memperkenalkan "range" dalam bahasa Pascal.

Butir penting :

? Awali dengan review apa yang dilakukan oleh deklarasi dan pemakaian type dasar

? berikan sedikit ilustrasi pentingnya membentuk perngertian baru, dan tidak hanya ekedar type dasar, lewat contoh bericara mengenai “titik”

? Fasilitas untuk membentuk titik: dengan membuat nama type baru

? Tunjukkan lewat contoh : ada kata kunci TYPE sebelum VAR

? Batasi bagian awal ini hanya untuk type bentukan yang memakai keyword RECORD dalam bahasa Pascal.

? Bahas lewat contoh tahapan memakai type bentukan: ? Deklarasi type titik dengan absis dan ordinat integer

(30)

? Deklarasi variabel bertype titik

? Bagaimana mengacu komponen type bentukan: secara sederhana operator “.” atau dengan WITH. ? Bagaimana memanipulasi type bentukan (karena operasi hanya dapat dilakukan terhadap

komponen)

Batasan :

Pada pengajaran pertama, semua definisi type bentukan dan operasinya telah diberikan spesifikasinya. Murid tidak diharapkan untuk mampu mendesain suatu type bentukan. Karena itu penting bagi pengajar untuk tidak asal-asalan membuat type bentukan. Ini akan menjadi dasar bagi kuliah ADT (Abstract Data Type) pada pengajaran selanjutnya.

(31)

Analisa Kasus

(Kalimat Kondisional)

Analisa kasus (kondisional) memungkinkan sebuah program mempunyai "jalur eksekusi" yang berbeda tergantung kepada nilai variabel (berikan contoh sederhana).

Contoh wajib tahap pertama:

? if1.pas

? if2.pas

? if3.pas

? kasus.pas

Perhatikan bahwa ketiga contoh tsb mewakili satu persoalan yang sama, dengan kasus yang semakin banyak, dan ekspresi kondisi sangat sederhana.

Contoh wajib tahap kedua:

? wujudair.pas.

Contoh ini mewakili ekspresi kondisi cukup kompleks Contoh wajib tahap ketiga:

? kuadran.pas.

Contoh ini sangat kompleks dan mewakili ekspresi kondisi terhadap type bentukan, sekaligus review terhadap type point. Selain itu, sekaligus menunjukkan analisa kasus “untuk semua kasus yang mungkin”. Harus dibahas sebagai contoh terakhir.

(32)

Batasan :

Pada pengajaran pertama, semua analisa kasus harus diberikan “sketsa”nya, artinya sudah ditentukan menjadi analisa kasus yang mana. Murid tidak diharapkan untuk dapat mendesain bentuk analisa kasus yang dipakai. Namun demikian, murid harus mampu untuk mengidentifikasi “kasus bocor”, yaitu adanya kasus yang belum tercakup dalam suatu analisa kasus. Jika ada analisa kasus “bocor”, murid harus “protes” terhadap spesifikasi sebelum mengubah spesifikasi yang diberikan, dengan memberikan usulan perubahan. Murid tidak boleh mengubah spesifikasi tanpa mengajukan usulan perubahan.

Butir penting bahasan :

1. Kalimat kondisional yang diajarkan lewat contoh berpola sebagai berikut if (kondisi) then begin Aksi; end; if (kondisi) then begin Aksi1;

else (* not kondisi*) begin Aksi2; end; if (kondisi_1) then begin Aksi1;

else if (kondisi_2) then begin

Aksi2;

else if (kondisi_3) then begin

Aksi3;

end else (* not kondisi*) begin

Aksi_n; end;

(33)

aksi2; end; label3: begin aksi3; end; end; (* case *)

2. Memeriksa analisa kasus yang benar : apakah semua kondisi sudah diprediksi (dicakup), dan adakah kasus yang sama (interseksi kasus).

(34)

Pengulangan

Kemampuan komputer yang sangat ampuh adalah mengulang. Berkat instruksi pengulangan, satu kalimat dalam program dapat dieksekusi berkali-kali, bahkan selama -lamanya (?). Ada banyak bentuk pengulangan yang disediakan dalam suatu bahasa pemrograman.

? Contoh wajib persoalan yang sama dengan bentuk beda mencetak 1,2,3…N ke bawah dengan: ? prifor.pas

? priw.pas ? prirep.pas

Jelaskanlah sintaks dan eksekusi program lewat contoh ini (kondisi berhenti adalah batas N)

? Contoh wajib dengan kondisi berhenti suatu nilai yang aneh. Dalam hal ini untuk input positif, diakhiri dengan x= -999 membaca dan menjumlahkan bilangan yang dibaca

? whilex.pas ? repeatx.pas ? repeatx1.pas

? dengan for (tidak mungkin, katakan ini). Sehingga skema menjadi lain

? Contoh gabungan : menghitung rata -rata

? Contoh wajib yang berguna sekaligus loop dalam loop: skema menu

Butir penting untuk disampaikan:

1. Bentuk pengulangan yang diajarkan : WHILE, REPEAT, FOR yang diajarkan lewat contoh berpola sebagai berikut:

while (kondisi_ulang) do begin

Aksi;

(35)

for (nama_pencacah) := Awal to akhir do begin

Aksi; end;

Sekema pengulangan

Instruksi pengulangan tidak pernah berdiri sendiri, sehingga diperoleh skema : (* inisialisasi *)

while (kondisi_ulang) do

begin

Aksi; (* harus membuat suatu saat kondisi berhenti *) end; (* not kondisi *)

(* terminasi *) (* inisialisasi *)

repeat

Aksi; (* harus membuat suatu saat kondisi berhenti *) until (kondisi_berhenti);

(* terminasi *) (* inisialisasi *)

for (nama_pencacah) := Awal to akhir do

begin

(* nama pencacah tidak boleh diubah *) (* hanya dapat dipakai nilainya dlm loop*)

Aksi; end;

(* terminasi *)

2. Bahas contoh yang ada di program kecil, Jelaskanlah sintaks masing-masing bentuk pengulangan, dan perbedaan cara eksekusinya dari contoh persoalan yang sama dan dituliskan dalam 3 bentuk. Ini untuk menunjukkan kepada murid, bahwa persoalan yang sama dapat ditulis dalam bentuk yang lain. Tapi masalahnya adalah, ada yang tepat atau tidak

3. Jelaskan bahwa kebanyakan pengulangan tidak berdiri sendiri, tapi didahului dengan Inisialiasasi dan diakhiri denga Terminasi (lewat contoh yang ada).

(36)

4. Pengulangan harus berhenti. Kondisi berhenti atau kondisi pengulangan diekspresikan dalam salah satu cara:

? Batas akhir pengulangan (pola membaca N), pola ini yang banyak dipakai di IOI

? Nilai akhir yang khusus (mark, -999 pada beberapa contoh)

? Banyaknya pengulangan, yang akhirnya diimplementasi dengan FOR

Batasan :

Pada pengajaran pertama, bentuk pengulangan yang dipakai akan ditentukan karena merupakan bagian dari pembuatan spesifikasi program. Murid tidak diharapkan untuk dapat memilih bentuk pengulangan yang tepat. Tetapi, contoh yang diberikan harus mencerminkan pemakaian bentuk yang tepat. Murid tidak boleh (dan karena contohnya benar, maka tidak perlu) protes terhadap bentuk pengulangan yang diberikan.

Namun demikian, murid harus mampu untuk mengidentifikasi “loop tidak berhenti”, yaitu adanya pengulangan terus menerus. Jika ada kasus loop tidak berhenti, murid harus “protes” terhadap spesifikasi sebelum mengubah spesifikasi yang diberikan, dengan memberikan usulan perubahan. Murid tidak boleh mengubah spesifikasi tanpa mengajukan usulan perubahan.

Contoh pengulangan yang minimal harus diajarkan:

1. Mencetak angka 1 s/d N

2. Membaca nilai kemudian menghitung rata-rata 3. Membaca data sampai benar

4. Membuat menu dan memproses prosedur (jika sudah diajarkan)

5. Mengulang membaca sandi 3x (dengan membandingkan apa yang diketikkan dengan suatu nilai yang disimpan program), jika 3 kali salah, maka berhenti.

(37)

Subprogram

(Fungsi dan Prosedur)

Subprogram dapat ditulis dalam bentuk prosedur atau fungsi.

Fungsi

Dalam pemrograman merepresentasi pengertian fungsi pada matematika : adalah pemetaan "domain" (list parameter formal) ke "range" (type hasil). Dengan fungsi, semua sire effect diharapkan tidak ada.

Pola kalimat spesifikasi fungsi adalah :

Diberikan …<deskripsi keadaan/nilai parameter formal> .. menghasilkan …<type hasil dan daerah nilainya>.. dengan deskripsi proses/rumus…

Prosedur

Mencerminkan "sub aksi", yaitu penentuan keadaan antara jika program dianggap suatu "aksi", yaitu efek neto yang dihasilkan dalam waktu yang tertentu, dengan Initial State (I.S., keadaan awal ) dan Final State (F.S., keadaan akhir) yang jelas.

Pola kalimat spesifikai prosedur :

I.S. : nilai variabe global, parameter F.S. : nilai variabel global, parameter Proses : deskripsi proses

Contoh wajib Fungsi :

? Fungsi dengan tipologi kasus sbb:

? Function FX2(x: real) return real; (* fungsi menerima type dasar menghasilkan type dasar dengan kalkulasi sederhana *)

(38)

? Function max2bil(a,b:integer); (* fungsi menerima type dasar menghasilkan type dasar dengan analisa kasus *)

? Function LGrs (P1,P2:point) return real; (*fungsi menerima type bentukan menghasilkan type dasar *) ? Function BuatPoint (x,y: integer ) return Point (* fungsi menerima type dasar menghasilkan type

bentukan *)

? Function TitikTengah (P1,P2:point) return Point; (* fungsi menerima type bentukan menghasilka n type bentukan . Perhatikan implementasi khusus karena bahasa Pascal standar tidak memungkinkan hal ini secara natural*)

Contoh wajib Prosedur:

? Prosedur tanpa parameter yang mencerminkan struktur mendasar: Input; Proses; Output

? Procedure Add (a,b:integer; VAR sum: integer); (* parameter input dan output jelas *)

? Procedure incr (VAR a:integer); (* mengubah diri sendiri, type dasar *)

? Procedure geserPoint (x,y:integer; VAR P:point); (* mengubah diri sendiri, type bentukan *)

? Swap.pas (untuk prosedur dengan VAR)

Butir penting bahasan :

1. Jelaskan efek eksekusi prosedur dan fungsi tanpa parameter

2. Jelaskan beda antara parameter by Value dan by Reference lewat contoh beserta efeknya

3. Jangan membingungkan murid dengan contoh yang sedikit variasinya padahal secara semantik tidak ada beda yang signifikatif

4. Jelaskan keterbatasan fungsi dalam Pascal yang tidak mampu mengembalikan type bentukan, dan cara implementasinya (function Titiktengah yang dijadikan prosedur). Jelaskan dengan baik, bahwa ini adalah hanya salah satu cara implementasi (cara mengatasi hal yang tidak mungkin) tanpa memperlebar diskusi.

5. Jelaskan struktur bersarang program Pascal dan scope (scope.pas) lewat contoh! Mintalah murid untuk mengeksekusi program yang diberikan, dan membuat catatan pengamatan tentang scope ini

Batasan :

1. Pada pengajaran pertama, bentuk subprogram yang dipakai (prosedur atau fungsi) akan ditentukan karena merupakan bagian dari pembuatan spesifikasi program. Murid tidak diharapkan untuk dapat memilih

(39)

“manunggal”, tidak campur aduk.

3. Pada kuliah ini, semua spesifikasi Prosedur dan Fungsi, yaitu NAMA, PARAMETER dan JENISnya, akan diberikan. Murid tidak diharapkan mampu untuk mendesign Prosedur/Fungsi!

4. Pada kuliah ini murid tidak diharapkan mendesain variabel global dan lokal. Ini menyangkut spesifikasi program. Namun contoh yang diberikan harus mencerminkan lokalisasi variabel yang benar dan bukan sembarangan variasi yang menunjukkan efek.

(40)

Tabel Berdimensi Satu

(Array)

Kata kunci dalam menjelaskan tabel : - satu nama banyak nilai

- akses seluruh tabel (operasi terbatas) dan a kses elemen lewat indeks - struktur internal (masa hidup selama program dieksekusi)

- struktur kontigu: elemen demi elemen berdekatan letaknya di memori (ini tidak penting dijelaskan untuk pemula)

- struktur statik: alokasi memori dilakukan saat deklarasi (ini juga tidak perlu untuk pemula, tapi akan dijelaskan di struktur data)

Contoh wajib :

1. Tabel dengan type integer

? tabel1.pas yang isinya : deklarasi, pengisian dan penulisan tabel integer tanpa mendefinisikan

nama type. Tanpa prosedur dan tanpa fungsi

? tabel2.pas : pendefinisian nama type, nama variabel dan pengisian serta penulisannya. Program ini sebenarnya sangat mirip dengan program sebelumnya

? beberapa proses sederhana terhadap tabel integer : search (satu cara) dan sort (satu metoda) 2. Tabel dengan elemen bertype caharacter : string

3. Tabel dengan elemen bertype record : tabel of Point dengan kerangka yang sama dengan tabel2.pas

4. Pengenalan type enumerasi sebagai indeks table.

Berikan satu contoh tabel dengan indeks type enumerasi. Ini merupakan contoh gabungan, dan hanya dapat diimplementasi dalam bahasa tertentu (dapat diimplementasi dalam Pascal). Misalnya indeksnya adalah nama hari, isinya nama hari dalam bahasa Inggris. Dalam hal implementasi dalam suatu bahasa tidak mungkin secara primitif, maka murid harus menuliskan implementasi yang tidak natural (tujuan tercapai dengan memprogram)

(41)

? Berikan contoh program tabel integer dengan batas elemen yang "terdefinisi" secara ekslisit ataupun implisit

? Berikan gambaran bahwa pemakaian tabel harus hati-hati, sebab memakan banyak memori dan sebelum program dijalankan, perancang harus tahu berapa space yang dipesan (indeks tabel)

? Jelaskan pentingnya pemakaian FOR untuk iterasi terhadap elemen tabel. 90% loop terhadap tabel menggunakan bentuk pengulangan ini

? Pengertian variabel internal: Jelaskan bahwa semua nilai yang disimpan dalam tabel akan “hilang” ketika program selesai, sama halnya dengan nilai yang lain. Jika yang lain hanya “sedikit”, maka untuk tabel (terutama jika berukuran besar), maka sayang bahwa kita harus kehilangan nilai. Ini merupakan introduksi yang baik ketika akan mengajarkan File eksternal.

? Review prosedur dan fungsi dihubungkan dengan tabel: jika tabel dipakai sebagai parameter untuk prosedur dan fungsi, maka harus punya nama type. Berikan sebuah contoh. Diberikan sebuah deklarasi type

TYPE

Tabint = array [1..10] of integer; procedure BacaIsiTab(var T:Tabint); procedure TulisIsiTab (T:Tabint); function SalinTab (T:TabInt): TabInt; (* diberikan sebuah tabel, *)

(* hasilkan salinan tabel itu *)

?

Tabel dengan batas elemen terdefinisi eksplisit dibandingkan implicit

TYPE

Tabint = array [1..10] of integer; (* implisit*) (* dibandingkan dengan *) TYPE Tabint = record T: array [1..10] of integer; Len : integer; end; (* eksplisit*)

(42)

Batasan :

1. Pada pengajaran pertama, murid tidak diharapkan mendesain suatu variabel menjadi tabel atau bukan. Ini masalah spesifikasi.

2. Murid juga tidak diminta untuk menentukan apakah deklarasi type tabel dengan batas elemen terdefinisi "implisit" atau "eksplisit"

3. Latihan soal untuk Pemrosesan terhadap tabel harus mencakup yang sudah diajarkan di kuliah ini.

4. Jika belum diperlukan, Tabel berdimensi dua (matriks) atau lebih belum dicakup dalam pengajaran pertama. Jika dikehendaki, hanya berikan introduksi dan tidak perlu dibahas secara khusus di kelas.

5. Perlu ditekankan mengenai tipe enumerasi standar (byte, integer, karakter) agar murid paham mengenai penggunaan instruksi case .. of, tapi tipe enumerasi bentukan (misalnya tipe enumerasi hari) tidak diperlukan untuk IOI.

(43)

Tabel Ber-indeks Banyak

(Matriks, Tabel 3 Dimensi)

Setelah mengenal tabel berdimensi satu, murid dikenalkan akan tabel berdimensi dua (matriks ). Berdasarkan cara deklarasi dan pemakaian matriks, diperkenalkan tabel dengan indeks tiga. Lebih dari tiga sudah bukan cakupan kuliah pemrograman dasar (mungkin akan dicakup secara lebih spesifik pada kuliah struktur data) Contoh wajib :

? Tab2dimp.pas

(44)

File Eksternal

Setelah diperkenalkan tabel yang merupakan struktur internal, harus dijelaskan bagaimana penyimpanan informasi yang "persistent", yang tidak hilang ketika program sudah selesai dieksekusi. Inilah pentingnya file eksternal.

Contoh wajib: masing-masing satu contoh pola pembacaan dan penulisan:

? file teks: bacatxt.pas, rekam.txt

? file dengan elemen integer: rwint.pas

? file dengan elemen type bentukan point: frec.pas

? menyimpan isi tabel integer ke file eksternal (belum ada contohnya)

Butir yang perlu dibahas :

? Pengertian “file”. Bahwa sebuah program adalah sebuah file. Bahwa sebuah file data dibedakan dengan “file program”.

? Jelaskan beda text file dengan file data yang lain. Text file dapat dibuat dan dibaca oleh editor teks apa saja yang dipakai. File data (bukan teks) harus dibuat dan dibaca oleh sebuah program khusus. Untuk ini, murid harus mencoba membuka sebuah file of integer yang dibuat dengan program Pascal lewat editor!

? Jelaskan pengertian eksternal dibandingkan dengan internal (tabel).

? Tekankanlah bahwa ada banyak sekali cara untuk membaca, memproses, menulis file dan sangat tergantung kepada pemroses bahasa. Karena banyaknya cara ini, maka dipilih yang standard dan secukupnya untuk bahan perkuliahan ini. Dijamin cara standard ini akan dapat menjawab kebutuhan pemrograman.

? Berikan skema pembacaan, pemrosesan sederhana dan penulisan file lewat contoh. Tidak lewat teori.

? Jelaskan primitif yang selalu diperlukan dalam memproses file : ? assign ke nama fisik

(45)

? Walaupun file baru dapat dibaca setelah ditulis, beberapa latihan/contoh program justru dimulai dari membaca file.

? Program membaca dan menulis untuk file data (bukan file teks) harus resiprok. Harus komplementer satu sama lain.

? Harus dibuat sebuah contoh yang menggabung file dan tabel, yaitu menyimpan isi tabel ke file eksternal supaya isinya tidak hilang. Jika perlu, berikan sebagai latihan ke murid.

Batasan :

1. Pada kuliah ini, murid tidak diharapkan mendesain file eksternal. Semua spesifikasi file eksternal diberikan 2. Proses yang dilakukan terhadap isi file adalah proses sederhana, dan pemrosesan secara Sequential

3. Pada kuliah ini belum dibahas sebuah file dengan isi campuran (seperti dlm beberapa bahasa lain: misalnya baris pertama berisi data N yaitu banyaknya data yang dibaca, baris kedua dan selanjutnya bertype record sebanyak N). Jika sempat, baru boleh ditambahkan. Tapi kalau waktu sudah sempit, jangan dulu.

4. Pada IOI yang diperlukan hanyalah input dan output file teks (text).

5. Di sistem operasi Linux, nama file bersifat case sensitive, jadi kita bisa membuat dua file yang bernama “Data” dan “data” (hanya beda kapitalisasi saja).

(46)

Pembagian Sebuah Program

Dalam Beberapa File

(Hanya diajarkan jika fasilitas tersedia pada lingkungan yang dipakai !!!)

Implementasi Unit dalam Pascal

Contoh wajib :

? buat sebuah unit point

? buat sebuah program utama yang memanfaatkan unit tsb

Butir yang dibahas:

? Unit memungkinkan satu file program dipecah menjadi banyak file, sehingga program dapat dibagi untuk dikerjakan beberapa orang. Jika tidak dibagi menjadi banyak file: percuma, karena satu file hanya dapat dibuka oleh satu user.

? Implementasi unit untuk program utama dan prosedur-prosedur yang merealisasi pemanggilan menu. Review pengulangan lewat menu.pas dengan realisasi menu yang ada di file lain.

? Buat unit POINT dan beberapa operasinya, serta berikan minimal dua buah main program untuk memanfaatkan point (ini di kemudian hari menjadi ADT. Tapi jangan katakan sekarang).

? Suatu unit harus disertai dengan main program yang berfungsi sebagai driver untuk mengetest unit tersebut. Driver harus disimpan, dan akan dibawa jika source code dibawa ke mesin lain. Dengan menyimpan driver ini, maka reusability program dijamin sampai dengan pengetesan ulang.

? Biasanya penyimpanan source code diorganisasi dalam sebuah sub direktori (dengan nama yang sama dengan nama unit), yang isinya adalah file sebagai berikut :

? Primitif Unit

(47)

mampu membaca spesifikasi, kemudian melakukan pengkodean instruksi berdasarkan spesifikasi, dan kemudian membuat driver untuk mentest unit yang bersangkutan.

Unit tidak dibutuhkan (dan tidak diijinkan pada IOI), namun berguna untuk diajarkan agar dapat memakai unit yang sudah tersedia dengan baik, karena murid mengetahui internal dari sebuah unit.

(48)

Topik Lanjut

Topik lanjut adalah topik yang tidak dibahas pada pengajaran program dasar, kecuali pengajaran berorientasi ke bahasa. Contoh : setelah mengenal beberapa bahasa dan mendapat pengetahuan dasar yang kuat mengenai algoritma dan struktur data, maka topik lanjut dapat diberikan. Yang penting adalah : murid harus menguasai hal-hal yang mendasar (dan banyak dipakai), baru diarahkan untuk mempelajari sendiri hal-hal yang spesifik (dan jarang dipakai)

Topik lanjut biasanya dikaitkan dengan struktur data akan diajarkan ketika kuliah Struktur Data .

? Type dan instruksi yang sangat spesifik terhadap bahasa

? Record variant

? Pointer

? Linked list

(49)

C

C

O

O

N

N

T

T

O

O

H

H

P

P

R

R

O

O

G

G

R

R

A

A

M

M

K

K

E

E

C

C

I

I

L

L

D

(50)

PROGRAM SEDERHANA

program hello;

(* File : HELLO.PAS *)

(* menuliskan Hello ke layar *) begin

writeln ( 'hello ') ; end.

program hellodos;

(* File : HELLODOS.PAS *) (* menuliskan Hello ke layar *) uses crt;

begin clrscr;

writeln ( 'hello ') ; end.

(51)

program baca;

(* File : BACA.PAS *) (* contoh membaca integer*)

(* kemudian menuliskan nilai yang dibaca *) (* Kamus *)

var

a : integer; begin

(* Program *)

writeln ('Contoh membaca dan menulis, ketik nilai integer: ') ; readln (a) ;

writeln ('nilai yang dibaca : ', a) ; end.

(52)

ASSIGNMENT

program asign;

(* File : ASIGN.PAS *) (* Assigntment dan print *) var (* Kamus *) i : integer; begin (*Algoritma *) writeln ( 'hello' ); i := 5;

writeln ( 'Ini nilai i : ',i); end.

program asign1;

(* File : ASIGN1.pas *) (* Assignment dan print *) (* Kamus *) var i : integer; ii : longint; begin (* Algoritma *) writeln ( 'hello'); i := 1234; ii := 123456 ;

writeln ( 'Ini nilai i=1234 = : ',i); writeln ( 'Ini nilai ii=123456 : ',ii); writeln ( 'Ini nilai max integer: ',maxint); writeln ( 'Ini nilai max longint: ',maxlongint); end.

(53)

program TDasar;

(* File : TDasar.pas *)

(* Deklarasi, assignment dan penulisan type dasar *) (* Kamus *) var i : integer ; x,y : real ; found : boolean; (* Algoritma *) begin

i:= 5; writeln ('i = ', i); x := 0.5; writeln ('x = ', x); y := 1.0e + 3; writeln ('y = ', y);

found:= true; writeln ('Found = ', found); end.

(54)

EKSPRESI DAN OPERATOR

Program oprator;

(* File : oprator.pas *)

(* Contoh pengoperasian variabel bertype dasar *) (* Kamus *)

VAR

Bool1, Bool2, TF : Boolean; i, j, hsl : Integer;

x,y,res : real; Begin

(* algoritma *)

writeln ('Utk program ini, baca teksnya dan tambahkan output'); Bool1 := True; Bool2 := False;

(** contoh-contoh ekspresi: bukan untuk assignment berulang-ulang **) TF := Bool1 And Bool2 ;

TF := Bool1 or Bool2 ; TF := Not Bool1 ; TF := Bool1 Xor Bool2 ; (* operasi numerik *) i := 5; j := 2 ;

hsl := i+j; hsl := i - j; hsl := i div j; hsl := i * j; hsl := i div j ; (* pembagian bulat *)

hsl := i Mod j ; (* sisa *) (* operasi numerik *)

x := 5.0 ; y := 2.0 ;

res := x + y; res := x - y; res := x / y; res := x * y; (* operasional relasional numerik *)

TF := i < j; TF := i > j; TF := i <= j; TF := i >= j; TF := i <> y;

(* operasional relasional numerik *) TF := x < y; TF := x > y; TF := x <= y; TF := x >= y; TF := x <> y;

(55)

program manipstr;

(* manipulasi string sederhana *) var str1, str2 : string; strr : string; stri : string; i, kode: integer; begin str1 := 'Saya '; str2 := ' Belajar di ITB'; strr := str1 + str2; readln (strr);

(* koneversi string numerik ke nilai integer *) stri := '123';

val (stri, i, kode ) ; (* amatilah nilai kode setelah eksekusi *) writeln(stri, '-', i,'-', kode);

end.

program BACASTR;

(* File : BACASTR.pas *)

(* alokasi string, kemudian mengisinya dengan membaca *) (* Kamus *) VAR str : string; str1 : string; begin (* Program *)

writeln ( 'Baca string, maks 256 karakter: '); readln ( str);

writeln ( 'String yang dibaca : ' ,str); str1 := str;

writeln ( 'String yang disalin : ',str1); end.

(56)

KONSTANTA

program KONSTANTA;

(* File : konstant.pas *)

(* Membaca jari-jari, menghitung luas lingkaran *) (* Latihan pemakaian konstanta *)

(* Kamus *) CONST pi=3.1415; VAR r : real; begin (* program *)

write ('Jari-jari lingkaran ='); readln (r) ;

writeln ('Luas lingkaran = ', pi*r*r); writeln (' Akhir program ');

(* Kompilasi, amatilah apa yang terjadi jika komentar sbb. dibuang *) (* perhatikan option pada kompilator anda *)

(* pi := 10.0; *)

end.

program KONSTAN2;

(* File : KONSTAN2.PAS *)

(* Menghitung luas lingkaran, dari jari-jari yang dibaca *) (* Latihan pemakaian konstanta *)

(* Kamus *) CONST pi = 3.1415; dua = 2.0; VAR r : real; luas : real; kel : real;

(57)

writeln ( 'Luas lingkaran = ', luas:6:2); kel := dua* pi * r ;

writeln ('keliling lingkaran= ',luas:6:2); writeln ('akhir program ');

(58)

HIMPUNAN (SET)

program Himpunan;

(* File : Himpunan.pas *)

(* Pendefisinian dan pemanfaatan himpunan : SET *) (* Kamus *)

type

Hari = (senin,selasa,rabu,kamis,jumat,sabtu,minggu); weekday = SET of Hari;

var H : Hari; H0, H1, H2 : Hari; W : weekday; (* Algoritma *) begin

(* Instruksi berikut salah :type set tidak dapat ditulis/baca*) (* writeln (' Hari = ', H); *) (* Assignment : boleh *) H1 := selasa; (* prosedur terdefenisi *) H2 := succ (H1); H0 := pred (H1);

(* pemanfaatan untk mengontrol pengulangan *) (* Akan dibahas pada pengulangan *)

for H := senin to minggu do begin

writeln ( 'Selamat Pagi ...'); writeln ( 'Ordinal : ', ord (H) ); end;

(* intruksi CASE : akan dibahas pada analisa kasus*) case H1 of

senin :

writeln ( 'senin' ); selasa :

(59)

writeln ( 'jumat' ); sabtu : writeln ( 'sabtu' ); minggu : writeln ( 'minggu' ); else

writeln ( 'tidak terdefinisi '); end;

(60)

RECORD, Type Komposisi, Type Terstruktur

program tipe;

(* File : tipe.pas *)

(* contoh pendefinisian dan pengisian struktur *) TYPE Point = record X : integer; (* absis *) Y : integer; (* ordinat*) end; MAHASISWA = record NIM : integer; Nama : string; Nilai : real; end; (* mahasiswa *) VAR P1 : Point; P2 : Point; Mhs : MAHASISWA; begin

writeln ( 'Contoh mengisi struktur dengan assinment : '); writeln ( 'Titik P1, dengan P1.x dan P1.y: ');

P1.x := 1; P1.y := 2;

writeln ( 'P1.X= ', P1.X); writeln ( 'P1.Y= ', P1.Y); writeln ( 'Baca Titik P2'); write ( 'Absis : ');

write ( 'Ordinat : '); readln (P2.Y) ;

writeln ( 'Koordinat : ', P2.X, ', ', P2.Y); mhs.nama := 'Juliette';

mhs.nim := 7473; mhs.nilai := 80;

writeln ( 'Hasil assignment thd Mhs '); writeln ( 'Nama = ',Mhs.Nama);

writeln ( 'Nim = ',Mhs.NIM);

(61)

writeln ( 'Nim = ', NIM);

writeln ( 'Nilai = ',Nilai:6:2) ; end;

end.

program bacarec;

(* File : Bacarec.PAS *) (* contoh membaca record*)

(* kemudian menuliskan nilai yang dibaca *) (* Kamus *)

TYPE Point= record

x : integer; (* absis *) y : integer; (* ordinat *) end; (* type Point *)

var

P1, P2 : Point; begin

(* Program *)

writeln ( 'Contoh membaca dan menulis titik ') ; write ( 'Absis = '); readln(P1.x);

write ( 'Ordinat = '); readln(P1.y) ;

writeln ( 'Titik yang dibaca : (', P1.x, ', ', P1.y , ')'); with P2 do

begin

write ( 'Absis = '); readln (x) ; write ( 'Ordinat = '); readln (y);

writeln ( 'Titik yang dibaca : ( ', x, ', ', y, ')'); end;

(62)

ANALISA KASUS, KONDISIONAL

(* File : IF1.PAS *)

(* contoh pemakaian IF satu kasus *)

(* membaca nilai integer, menuliskan nilainya jika positif *) Program IF1; (* Kamus *) var a : integer; begin (* Program *)

writeln ( 'Contoh IF satu kasus ');

write ( 'Ketikkan satu nilai integer : '); readln (a);

if (a >= 0) then begin

writeln ( 'Nilai a positif... ', a); end;

end.

(* File :IF2.PAS *)

(* contoh pemakaian IF dua kasus komplementer *) (* Membaca sebuah nilai, *)

(* menuliskan 'Nilai a positif , nilai a', jika a >=0 *)

(* 'Nilai a negatif , nilai a', jika a <0 *)

program IF2; (* Kamus *) var a : integer; begin (* Program *)

writeln ('Contoh IF dua kasus ');

write ( 'Ketikan suatu nilai integer :'); readln (a);

if (a >= 0) then begin

writeln ( 'Nilai a positif ', a); end else (* a<0 *)

begin

writeln ( 'Nilai a negatif ', a); end;

(63)

(* menuliskan 'Nilai a positif , nilai a', jika a>0 *) (* 'Nilai a sama dengan nol , nilai a', jika a =0 *) (* 'Nilai a negatif , nilai a', jika a <0 *)

program IF3; (* Kamus *) var a : integer; begin (* Program *)

writeln ( 'Contoh IF tiga kasus');

write ( 'Ketikkan suatu nilai integer :'); readln (a);

if (a > 0) then begin

writeln ( 'Nilai a positif ', a); end else

if (a=0) then begin

writeln ( 'Nilai a sama dengan nol ', a); end else if (a<0) then

begin

writeln ( 'Nilai a negatif ', a); end;

end.

program KASUS;

(* File : KASUS.PAS *)

(* Contoh kasus dengan intruksi CASE *) VAR

(* Kamus *) cc : char; begin

(* Program *)

writeln ( 'Ketikkan sebuah huruf, akhiri dengan RETURN '); readln (cc);

case cc of 'a' : begin

writeln ( ' Yang anda ketik adalah a ' ); end;

Gambar

Tabel  tabel.pas  Deklarasi tabel integer, pengisian dan penulisan  tabstru.pas  Deklarasi tabel dengan elemen type bentukan  tab2dim.pas  Tabel dua dimensi
TABEL MULTI DIMENSI

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis prospektif, skenario yang menjadi utama dalam prospek pengembangan agroindustri berbasis rumput laut (dodol rumput laut) adalah skenario yang

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia

pilih tidak terdaftar dalam pemilu terdaftar dalam daftar pemilih

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa

Selain merujuk pada masa pemerintahan Sri Jayantaka, fakta lain yang menunjukkan hubungan Sidoarjo dengan Jenggala adalah; Pertama, sebuah tulisan dari Kitab Negarakertagama

pengambilan keputusan dalam identifikasi masalah dari kebutuhan, perencanaan program, pelaksanaan program serta dalam evaluasi dan menikmati hasil. Partisipasi masyarakat

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu: (1) mentranskripsikan data hasil rekaman dalam bahasa tulis, (2) mengklasifikasikan berdasarkan jenis tindak