• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN PENGOLAHAN JAJANAN SEHAT BERGIZI SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN BAGI GURU-GURU PKG PAUD KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN PENGOLAHAN JAJANAN SEHAT BERGIZI SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN BAGI GURU-GURU PKG PAUD KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 829 Damiati1, Siti Maryam2, Luh Masdarini3

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan terdiri atas Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi, yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang sistemik. Artinya pendidikan harus dimulai dari usia dini, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Tujuan dari pendidikan di Paud adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki jenjang selanjutnya.

Masa anak-anak tepatnya usia 0 s.d 9 tahun merupakan usia emas (golden age) yang hanya datang sekali dan tidak dapat terulang lagi pada masa berikutnya. Pada masa ini apabila mendapatkan lingkungan dan perilaku yang kondusif, anak akan mengalami tumbuh

PELATIHAN PENGOLAHAN JAJANAN SEHAT BERGIZI SEBAGAI

MAKANAN TAMBAHAN BAGI GURU-GURU PKG PAUD

KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG

1,2,3Jurusan Pendidikan Kesejahteraan KeluargaFTK Undiksha

The community service aimed at training for PAUD teachers and took the format of format instruction and practice on the nutrionus healthy snacks for PAUD student. The activity applies there methods, they are tutorial, demonstration and practice in the training area. In order to measure the result of the training, the trainee are given such evaluation for each, training step, that is preparation, implementation, and their skill implementation. The evaluation of the training shows that the trainee achieved good result and it brings advantage for them. It can be seen by the fact that this activity could improve the knowledge and skill of the PAUD teachers in the field of processing various nutritious healty snack.

Keywords: processing training nutritious healthy snack

Pengabdian Pada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pada para guru PAUD dalam bentuk pengarahan dan pemberian ketrampilan tentang pengolahan jajanan sehat bergizi sebagai makanan tambahan yang nantinya akan diberikan untuk para siswa PAUD. Kegiatan pelatihan ini menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan praktek langsung di lokasi pelatihan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan pelatihan dilakukan evaluasi pada tingkat penguasaan keterampilan dari tahap persiapan, pelaksanaan, penerapan ketrampilan dan hasil yang diperoleh peserta.Hasil pelatihan menunjukkan tingkat keberhasilan yang dicapai tergolong baik dan bermanfaat bagi peserta. Hal ini dapat ditunjukkan dengan pengabdian masyarakat ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan para guru PAUD dalam bidang pengolahan jajanan sehat bergizi yang lebih bervariasi.

(2)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 830 kembang yang sangat pesat, baik fisik-motorik,

karakter, moral, emosional, intelektual, bahasa dan sosial (depdiknas R.I, 2009).

Menyadari pentingnya hal tersebut, maka banyak orang tua yang berupaya untuk memberikan layanan pendidikan yang didukung lingkungan belajar yang tenang, aman dan nyaman untuk anak-anaknya. Bekal terbaik bagi anak adalah pendidikan yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang dan potensi kecerdasan yang telah dimilikinya. Semua anak lahir dengan minat, bakat dan potensi kecerdasannya.

Dalam kehidupan awal seorang anak, ada beberapa kebutuhan pokok yang harus diperhatikan, diantaranya kebutuhan jasmani yang meliputi makan, minum, pakaian, tempat tinggal, beraktivitas dan beristirahat. Semua kebutuhan jasmani tersebut harus seimbang untuk mencapai perkembangan dan pertumbuhan yang optimal. Sebagai orang tua juga pendidik harus memperhatikan kebutuhan jasmani yang cocok untuk usia dini agar pertumbuhan dan perkembangannya tidak mengalami suatu gangguan.

Dalam kegiatan belajar di PAUD atau taman kanak-kanak, dilakukan acara makan bagi anak. Setiap hari anak makan disekolah, yaitu makan yang dibawa sendiri ataupun makanan yang disiapkan di sekolah. Kadangkala makanan di sekolah merupakan waktu makan yang penting bagi anak yaitu waktu makan pagi atau siang. Karena itu, perlu diperhatikan agar makanan ini sesuai dengan kebutuhan anak, kecuali memberikan tambahan gizi bagi anak, dimana program ini juga mempunyai kegunaan lain yaitu berfungsi pendidikan.

Analisis Situasi

Kecamatan Sukasada adalah salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Buleleng, propinsi Bali, Kecamatan ini berjarak 4 km dari kota Singaraja ibu kota Kanupaten Buleleng kearah selatan. Pusat pemerintahannya berada di Sukasada, sebagian besar wilayah kecamatan Sukasada berada

pada dataran tinggi namun pusat pemerintahannya berada pada dataran rendah. Di Kecamatan Sukasada terdapat titik tertinggi di Kabupaten Buleleng, yaitu puncak Bukit Tapak (1903 m) dan juga dana Buyan (360 hektar). Kecamatan Sukasada sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Buleleng, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Buleleng, Kecamatan sawan, dan Kabupaten Badung, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tabanan, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Banjar.

Kecamatan Sukasada memiliki 14 desa dan 1 kelurahan yaitu desa Ambengan, Git git, Kayu putih, Padang Bulia, Pancasari, Panji, Panji Anom, Pegadungan, Pegayaman, Sambangan, Selat, Silangjana, Sukasada,Tegal Linggah, dan Wanagiri. Dari 14 desa dan 1 kelurahan tersebut tersebar beberapa satuan PAUD yang berada di kecamatan Sukasada yang berjumlah 41 satuan PAUD. Mengingat demikian banyaknya jumlah satuan PAUD dalam satu kecamatan, maka perlu dibentuk sebuah wadah koordinasi yang disebut Pusat Kegiatan Gugus (PKG) PAUD yang diharapkan dapat meningkatkan layanan PAUD di kecamatan, dan sebagai wadah atau organisasi untuk meningkatkan kompetensi, pengembangan kurikulum, penguasaan informasi dan teknologi (IT), dan keterampilan kewirausahaan untuk Pendidik dan Tenaga kependidikan.

Kualitas layanan PAUD perlu terus diupayakan, sebagai bentuk perwujudan mutu lembaga yang berkualitas, Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan dan menginovasikan pembelajaran PAUD. Langkah pengembangan tentunya perlu didikung oleh profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan agar peningkatan mutu layanan pendidikan anak usia dini sesuai dengan tahap perkembangannya. Salah satu wadah yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan kompetensi pendidikan adalah dengan mengaktifkan organisasi PKG (Pusat Kegiatan Gugus). Ditempat ini para pendidik dapat saling bertukar informasi secara efektif

(3)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 831 dan efisien. Di forum ini juga dapat

dimanfaatkan sebagai wahana pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD.

Mengingat wadah ini sangat berperan dalam pengembangan diri bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD, maka diperlukan perhatian dari pemerintah guna memberikan apresiasi. Organisasi ini perlu mendapatkan pembinaan agar dapat merealisasikan program-program kerja yang telah disusun dalam rangka membantu para pendidik yang ingin maju dan ingin berubah kearah yang lebih maju lagi, sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru yang akhirnya pendidik dapat menerapkan dan mengelola pembelajaran dengan baik. Dan akhirnya hasil pembelajaran anak usia dini menjadi baik.

Salah satu untuk meningkatkan layanan PAUD adalah harus memiliki kapasitas melayani perbedaan individual anak usia dini sesuai dengan kondisi anak salah satunya adalah dengan pemberian makanan tambahan. Pemberian makanan tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada anak usia dini dalam paket makanan yang mengandung nilai gizi, sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang mereka. Tujuan diselenggarakannya pemberian makanan tambahan bagi siswa PAUD adalah untuk memberikan makanan tambahan makanan bergizi bagi anak usia dini guna membantu tembuh kembang yang optimal.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan kegiatan yang sudah dilakukan pada

PKG PAUD Sukasada adalah

menyelenggarakan bimtek pendidikan keluarga, menyelenggarakan gebyar PAUD, gebyar ajang latihan mental dan pengembangan kreativitas seni anak usia dini, pentas seni dan kreativitas anak. Sedangkan kegiatan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dapat diselenggarakan melalui kegiatan seminar dan workshop atau pelatihan keterampilan dibidang ke PAUDan seperti pelatihan mengolah hidangan untuk penyelenggaraan makanan tambahan, pelatihan keterampilan membuat

jajan belum pernah diselenggarakan. PKG PAUD Sukasada memiliki 41 satuan PAUD yang tersebar di desa-desa yang berada di Kecamatan Sukasada, sebenarnya setiap bulan sekali sudah menyelenggarakan memberikan makanan tambahan berupa bubur kacang hijau, jajanan dalam bentuk kemasan seperti ciki, tango, manisan, dan lain-lain.berdasarkan hasil observasi tersebut dapat disimpulan hidangan atau makanan tambahan yang diberikan masih kurang bervariasi dan kurang berkualitas jika dilihat dari kesehatan, hal ini para guru atau pendidik dalam menyiapkan makanan tambahan tidak mengolah sendiri melainkan membeli jajanan di pasar, hal ini dikarenakan guru atau tenaga pendidik tidak mempunyai keterampilan dalam mengolah makanan tambahan. Selain itu terdapat pula kendala yaitu kurangnya pengetahuan dan variasi mengolah jajanan sehat bergizi yang dimiliki oleh pendidik, terutama jenis hidangan yang sesuai untuk siswa PAUD.

Berdasarkan fenomena tersebut perlu diadakan pelatihan dan pembinaan bagi para guru atau pendidik untuk mengikuti pelatihan pengolahan jajanan sehat bergizi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi di atas, dikemukanan bahwa salah satu wadah yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan kompetensi pendidik adalah dengan mengaaktifkan organisasi Pusat Kegiatan Gugus (PKG) karena wadah ini dapat dijadikan sebagai wadah pembinaan anggota gugus dan peningkatan kompetensi, pengembangan kurikulum, penguasaan informasi dan teknologi (IT), dan keterampilan kewirausahaan untuk para pendidik dan tenaga kependidikan. Kualitas layanan PAUD perlu terus diupayakan sebagai perwujudan lembaga yang berkualitas, hal ini dapat dilakukan oleh profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan agar peningkatan mutu layanan anak usia dini sesuai dengan tahap perkembangannya.

(4)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 832

PKG PAUD Sukasada adalah

menyelenggarakan bimtek pendidikan keluarga, menyelenggarakan gebyar PAUD, gebyar ajang latihan mental dan pengembangan kteativitas seni anak usia dini, pentas seni dan kreativitas anak. Sedangkan kegiatan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dapat diselenggarakan melalui kegiatan seminar dan workshop atau pelatihan keterampilan dibidang ke PAUDan seperti pelatihan mengolah hidangan untuk penyelenggaraan makanan tambahan, pelatihan keterampilan membuat jajan belum pernah diselenggarakan. PKG PAUD Sukasada memiliki 41 satuan PAUD yang tersebar di desa-desa yang berada di Kecamatan Sukasada, sebenarnya setiap bulan sekali sudah menyelenggarakan memberikan makanan tambahan berupa bubur kacang hijau, jajanan dalam bentuk kemasan seperti ciki, tango, manisan, dan lain-lain.berdasarkan hasil observasi tersebut dapat disimpulan hidangan atau makanan tambahan yang diberikan masih kurang bervariasi dan kurang berkualitas jika dilihat dari kesehatan, hal ini para guru atau pendidik dalam menyiapkan makanan tambahan tidak mengolah sendiri melainkan membeli jajanan di pasar, hal ini dikarenakan guru atau tenaga pendidik tidak mempunyai keterampilan dalam mengolah makanan tambahan.

Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah PAUD

Pemberian makanan tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada anak usia dini dalam paket makanan yang mengandung nilai gizi, sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang mereka.

Tujuan pemberian Makanan

Tambahan Anak Sekolah (PAUD) adalah (1) Memperbaiki asupan gizi; (2) Memperbaiki ketahan fisik: (3) Meningkatkan kehadiran dan minat belajar; (4) Meningkatkan kesukaan akan makanan daerah yang bergizi; (5) Memperbaiki perilaku bersih danb sehat, termasuk kebiasaan makanan yang sehat: (6) meningkatkan partisipasi masyarakat, dan (7)

Menambah pendapatan masyarakat melalui peningkatan penggunaan produksi setempat. Bertolak dari identifikasi diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Pemberian pengetahuan bagi guru atau pendidik tentang variasi jajanan atau makanan sehat bergizi dapat meningkatkan variasi hidangan atau makanan yang diolah.

2. Pemberian keterampilan dalam mengolah jajanan atau makanan sehat bergizi akan meningkatkan keterampilan guru atau pendidik mengolah hidangan atau makanan.

3. Para guru atau pendidik dapat menyajikan variasi jajanan atau makanan sehat bergizi (variasi bahan makanan, variasi bentuk, variasi warna, variasi rasa, variasi teknik pengolahan dan variasi penyajian) bagi siswanya.

KHALAYAK SASARAN

Adapun yang menjadi subyek sasaran dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah para guru PKG PAUD Sukasada sebanyak 23 orang

Pelatihan ini melibatkan dan saling bekerja sama antara tim dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) program studi Tata Boga FTK Undiksha yang

mengajar mata kuliah Jajanan

Indonesia/Nusantara dalam menerapkan disiplin ilmu pada jurusan tersebut. Selain itu secara umum Undiksha selalu menjalin kerjasama dengan masyarakat atau sekolah-sekolah mitra yang dijadikan subyek sasaran. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam upaya mengadakan hubungan yang erat melalui disiplin ilmu Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan sekolah mitra PKG PAUD Sukasada untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan mengolah jajanan sehat bergizi sebagai makanan tambahan

(5)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 833 METODE

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi beberapa metode dengan tahap kegiatan yang meliputi : 1) tahap persiapan meliputi: pembekalan materi tentang variasi hidangan atau makanan dapat meningkatkan variasi hidangan atau makanan yang diolah; 2) tahap pelatihan meliputi cara mengolah hidangan atau makanan berupa jajanan sehat bergizi akan meningkatkan keterampilan tenaga pendidik dalam mengolah hidangan atau makanan.; 3) tahap evaluasi meliputi evaluasi akhir pembuatan makanan (mencari faktor penyebab kegagalan), penilaian rasa dan tampilan makanan.

Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk pelatihan keterampilan melalui ceramah, pelatihan mengolah jajanan sehat bergizi dan tanya jawab dilaksanakan secara bertahap . Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya :

1. Ceramah digunakan untuk penyampaian pengetahuan secara umum tentang variasi hidangan atau jajanan sehat bergizi. Pelatihan keterampilan digunakan untuk memberikan keterampilan langsung

mengenai proses pengolahan jajanan sehat bergizi, peralatan yang diperlukan serta bahan tambahan makanan yang digunakan dalam pengolahan.

2. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua metode diatas .

3. Pelatihan pembuatan jajanan sehat bergizi dengan melibatkan seluruh peserta pelatihan.

4. Evaluasi hasil akhir dan pengemasan makanan. Adapun pedoman yang digunakan dalam penilaian keberhasilan pelaksanaan pelatihan.

Evaluasi Keberhasilan

Metode evaluasi diberikan kepada peserta menggunakan kriteria/indikator keberhasilan untuk penilaian pengolahan aneka jajanan dan aneka hidangan sepinggan.

Sedangkan evaluasi kegiatan ini secara keseluruhan dilakukan setelah peserta diberikan pelatihan dan menghasil produk olahan aneka jajanan dan aneka hidangan sepinggan.

Kriteria atau indikator keberhasilan program pelatihan ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

NO KRITERIA IDIKATOR TOLAK UKUR

1. Kualitas bahan a. Tepung terigu b. Tepung beras c. Tepung ketan d. Umbi-umbian e. Gula pasir f. Telur g. Garam h. Gula merah i. Pewarna makanan j. Asam sitrat k. Garam l. Santan m. fermipan n. Tepung kanji o. Daging ayam p. Bumbu-bumbu q. Minyak goreng

Rasa gurih, rasa manis, variasi

warna (warna kuning

kecoklatan,warna hijau) bentuk yang sesuai dengan kemasan atau sesuai dengan cetakan

(6)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 834 2.. Hasil berdasarkan Teknik Pengolahan a. Direbus b. Dikukus c. digoreng

Teknik dapat dilakukan beberapa kali dan bervariasi

3. Variasi Bentuk

Penyajian

a. Bentuk b. Rasa c. Warna

Setiap hidangan memiliki bentuk,warna, dan rasa yang berbeda dan bervariasi,bentuk jajanan sesuai dengan cetakan

4. Pemakaian Bahan

Tambahan

a. Alami b. Sintetis

Bahan tambahan yang digunakan disesuaikan dengan jenis dan variasi hidangan

Tingkat keberhasilan ini dilakukan melalui evaluasi dengan menggunakan pedoman sebagai berikut

NO RENTANGAN KATEGORI

1. 85 – 100 % Berhasil

2. 50 – 84 % Sedang

3. 0 - 49 % Kurang berhasil

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 5 dan 6 Agustus 2020 , dengan sasaran guru-guru PKG (Pusat Kegiatan Gugus) Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang .

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk pelatihan keterampilan melalui ceramah, demonstrasi dan tanya jawab dilaksanakan secara bertahap Adapun hasil dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah :

1. Ceramah digunakan untuk penyampaian pengetahuan secara umum tentang makanan sehat bergizi yang dibutuhkan oleh peserta didik khususnya anak-anak PAUD, dimana usia pada usia ini dikatakan sebagai masa golden age atau usia keemasan sehingga anak-anak harus diberikan asupan makanan yang sehat dan bergizi secara optimal Demontrasi

digunakan untuk memberikan

keterampilan langsung mengenai proses

pengolahan jajanan sehat bergizi sebagai bahan makanan tambahan anak-anak usia dini (PAUD).Pelatihan ini diberikan kepada guru-guru PAUD. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari dengan jumlah peserta setiap harinya hanya 10-15 orang dikarenakan pada masa COVID 19 dan pelaksanaannya tetap mengikuti protokol kesehatan. 2. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi

hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua metode diatas. Kegiatan tanya jawab ini berlangsung sangat baik sekali karena peserta sangat merespon dan antusias sekali hal ini dibuktikan dengan ketidaksabaran peserta untuk segera mempraktekkan pengolahan sortiran buah durian menjadi produk olahan makanan berupa aneka jajanan.

3. Pelaksanan kegiatan berlangsung dengan lancar dan para peserta sangat antusias, karena baru pertama kali mendapatkan kegiatan keterampilan pengolahan jajanan.

4. Evaluasi hasil kegiatan pengolahan jajanan pada hari pertama (tanggal 5 Agustus 2020) 95% berhasil dengan baik, sedangkan 5% nya merupakan kegagalan

(7)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 835 dari segi teknik pengolahannya dan

tingkat keterampilan peserta yang menghasilkan kue tidak secara optimal yaitu hasil kue mangkok tidak mekar, puding mangga yang kurang cairan, dan kemudian teknik penyajian (platting) yang kurang baik misalnya dalam menyajikan (jajanan) tersebut terlalu banyak, dan tidak disesuaikan dengan piring sajinya. Sedangkan pada hari kedua (tanggal 6 Agustus 2020) berdasarkan hasil evaluasi 100% sudah berhasil dengan baik.

Hal ini sesuai dengan pedoman penilaian,adapun pedoman yang digunakan dalam penilaian keberhasilan pelaksanaan pelatihan sebagai berikut:

Tabel . Pedoman Penilaian

No. Rentangan Kategori 1. 85-100% Berhasil

2. 50-84% Sedang

3. 0-49% Kurang Berhasil

Pembahasan

Dari hasil evaluasi pelaksanaan dan masukkan dari peserta yaitu guru-guru PKG Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari dimana materi yang disampaikan sama, sementara pesertanya berbeda dan hasil pelatihan yang diperoleh berbeda pula, misalnya dalam mengolah kue mangkok pada hari pertama hasil yang diharapkan belum optimal dari segi penampilan apabila dibandingkan dengan hari kedua, sedangkan

dari segi rasa sangat baik, hal ini disebabkan peserta kurang trampil dalam pengetahuan dan mengolah jajanan. Sedangkan hasil keterampilan dalam membuat jenis jajanan lainnya sudah berhasil secara optimal dilihat dari rasa, aroma, tekstur maupun penampilannya.

Peserta (guru-guru PKG) mengikuti pelatihan ini dengan sangat antusias dan seamngat, mereka menyampaikan memiliki pengetahuan baru yaitu mengolah jajanan yang sederhana, sehat dan bervariasi. Peserta mengharapkan dilaksanakan kembali kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan jenis jajanan yang lain terutama yang berbahan baku umbi-umbian karena sebagian besar peserta dari kegiatan ini adalah guru-guru yang tinggal di desa yang banyak menghasilkan umbi-umbian menjadi produk olahan aneka jajanan. Berdasarkan masukan diatas maka tim kami merencanakan akan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dengan mengolah jajanan dan melakukan pendampingan tentang olahan aneka jajan berbahan baku umbi-umbian,karena sebagian besar guru-guru PKG tinggal di desa yang banyak menghasilkan umbi-umbian

SIMPULAN

Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk pelatihan keterampilan melalui ceramah, demonstrasi dan tanya jawab dilaksanakan secara bertahap dimana kegiatan berlangsung dengan lancar dan para peserta sangat antusias, karena baru pertama kali mendapatkan kegiatan keterampilan pengolahan aneka jajanan sehat dan bergizi.

Evaluasi hasil kegiatan pengolahan jajanan sehat bergizi menjadi berbagai produk olahan berupa jajanan 95% berhasil dengan baik, sedangkan 5% nya merupakan kegagalan dari segi teknik pengolahan dan penyajian.

(8)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 836 DAFTAR RUJUKAN

Ari Fadiati . 1988. Pengelolaan Usaha Boga. Depdikbud Jakarta

George S Morrison. 2012 Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Indeks.

Idrus H.A., 2000. Trend Jajan Pasar selera Nusantara. Solo Jawa Tengah : CV Aneka.

Munif Chatib. 2009. Sekolahnya Manusia, Sekolah Berbasis Multiple Intelegences

di Indonesia. Bandung : Kaifa PT Mizan Pustaka

Sugung, dkk. 2010. Kesehatan dan Gizi. Departemen pendidikan dan kebudayaan Jakarta : Rineka Cipta.

Sudarna , 2014. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Berkarakter Melejitkan Kepribadian Anak Secara Utuh (Kecerdasan Emodi, Spirit, dan Sosial). Sleman Yogyakarta : Genius Publiser. Yasaboga , 2003. Kue-kue Indonesia, Jakarta :

Referensi

Dokumen terkait

Namanya diambil dari penampakan fisik kromosom Namanya diambil dari penampakan fisik kromosom X yang tidak normal, yaitu mengalami konstriksi X yang tidak normal, yaitu

• Saat berkomunikasi dengan anak usia dini, ibu dan ayah tak perlu malu, misalnya harus berperan sebagai badut di depan anak, jika dengan cara itu anak akan

Mardalis (2005) memaparkan bahwa kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, citra perusahaan dan switching barrier berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, sehingga

Berdasarkan nilai pKa suatu senyawa seorang pharmacist dapat mengatur pH larutan yang akan dibuatnya untuk menjamin kelarutan maksimum senyawa tersebut di dalam air.. (bentuk

Adapun peserta yang kurang lebih berjumlah 24 orang berasal dari 12 propinsi (Sumatera Utara, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Riau, Kalimantan Timur, Papua, Jawa Tengah, DIY, Bali,

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan perbaikan nilai 6MWT, VO2 maks dan FFM antara upper limb dan lower limb exercise training pada penderita PPOK.. Metode: Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan analisis eksplorasi dan visualisasi data superhost Airbnb dari kota Amsterdan dan Madrid dari aspek harga dan ulasan konsumen dengan

Selama kurun tahun pertanaman koleksi ini, beberapa aksesi yang hilang telah digantikan dengan aksesi yang baru baik dari pisang jenis liar maupun kultivar yang sama atau