• Tidak ada hasil yang ditemukan

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

2. Nilai kriteria jarak dari jalan utama

Nilai kriteria jarak dari jalan utama dihitung menggunakan analisis spasial dengan memanfaatkan peta jaringan jalan. Penentuan kelompok jalan utama yang dipilih adalah klasifikasi jalan primer yang dikeluarkan oleh Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Penentuan jarak dari jalan utama dilakukan dengan dua cara yaitu mengukur jarak terdekat secara radial (rumus 2.10) dan membuat buffer dengan perangkat lunak CAD. Jumlah buffer dibuat sebanyak tujuh buffer berdasarkan banyaknya kelas nilai tanah (NJOP) rata-rata di tiap desa/kelurahan wilayah penelitian dimana terdapat 5 sampai 9 kelas nilai tanah dan berdasarkan penggunaan rumus Sturges (rumus 2.9). Karena keterbatasan waktu penelitian maka jarak buffer dibuat dengan intervarl 0-100 m, 101-250 m, 251-500 m, 501-750 m, 751-1000 m, 1001-1250 m, dan yang lebih besar dari 1250 m. Jarak lokasi penambangan ke jalan utama ditunjukkan dalam gambar III.10 dengan variasi dan nilai data pada tabel III.2.

425000 425000 430000 430000 435000 435000 440000 440000 445000 445000 450000 450000 455000 455000 460000 460000 465000 465000 470 000 470 000 475 000 475 000 480000 480000 485000 485000 9 09 5 00 0 9 09 50 0 0 9 10 0 00 0 9 1 0 00 0 0 9 1 0 50 0 0 9 10 5 00 0 9 1 1 0 00 0 9 11 0 00 0 9 11 5 00 0 9 1 1 50 0 0 9 1 2 00 0 0 9 1 2 00 0 0 9 1 2 50 0 0 9 12 5 00 0 S AM U D ER A I N DO N E SIA kAB. BANTUL KAB. WONOGIRI WONOSARI LEGENDA # ## ## # ## # # # ### ### ### ######### ### # # #### # ########################## # ## # # # # ##################### ## # ## ##### # # # # ##### ###### # # ############ # # # # # SA MUDER A I NDONESI A 2000 0 2000 4000 6000 8000 M Peta ini dibuat ber dasarkan

Peta Kawasan Karst Kabupaten Gunungkidul skala 1 : 175.000 UTM Zone 49 Southern Hemisphere (WG S 84) Sumber Tematis dar i BA PPEDA dan survey lapangan tahun 2007 DIBUAT OLE H

NIM TAHUN

: HARR IS WAHJU WIDO DO : 251 06 026 : 2007

Magister Administrasi Per tanahan Program Studi Teknik Geodesi dan G eomatika Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung

PROPINSI KABUPATEN : D I Y : GUNUNGKIDUL S N E W

PETA BUFFER JALAN KABUPATEN DI KAW ASAN KARST Jarak Buffer Jalan

> 1250 m 1000 - 1250 m 750 - 1000 m 500 - 750 m 250 - 500 m 100 - 250 m 0 - 100 m Bat as Kawasan Kars t

Garis Pant ai # Lokasi Penam bangan # # # # # # # # ## # # # # # # # # # # # # # # ### # ## # # # # # # # # # # # # # ### # # ## # # # # # # # ## # ### # # # # # # ## # ## # # # # # # # # # #

(2)

Tabel III.2 Variasi data buffer jalan utama

No Variasi Skor Normalisasi Jumlah lokasi

Data penambangan 1 Jarak > 1250 m 1 0,03571 5 2 1000 m < jarak ≤ 1250 m 2 0,07143 4 3 750 m < jarak ≤ 1000 m 3 0,10714 6 4 500 m < jarak ≤ 750 m 4 0,14286 8 5 250 m < jarak ≤ 500 m 5 0,17857 20 6 100 m < jarak ≤ 250 m 6 0,21429 24 7 0 m < jarak ≤ 100 m 7 0,25000 10 1.00000 77

3. Nilai kriteria kepadatan penduduk

Nilai kriteria untuk kepadatan penduduk diperoleh dari pembagian jumlah penduduk dengan luas wilayah per kilometer persegi. Nilai kepadatan penduduk dihitung per kelurahan. Karena keterbatasan waktu penelitian maka kepadatan penduduk dibagi dalam tujuh tingkatan (rumus 2.9) dengan interval sama sebesar 160 jiwa (kepadatan penduduk tertinggi 1170 jiwa /m2). Peta kepadatan penduduk ditunjukkan dalam gambar III.11 dengan variasi dan nilai data pada tabel III.3.

425000 425000 430000 430000 435000 435000 440000 440000 445000 445000 450000 450000 455000 455000 460000 460000 465000 465000 470000 470000 475000 475000 480000 480000 485000 485000 9 09 50 0 0 9 09 50 0 0 9 10 00 0 0 9 10 00 0 0 9 10 50 0 0 9 10 50 0 0 9 11 00 0 0 9 11 00 0 0 9 11 50 0 0 9 11 50 0 0 9 12 00 0 0 9 12 00 0 0 9 12 50 0 0 9 12 50 0 0 S AM U D ER A I N DO N E SIA kAB. BANTUL KAB. WONOGIRI WONOSARI

Peta ini dib uat ber dasarkan

Peta BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul skala 1 : 175.000 UTM Zone 49 Southern H emispher e (WGS 84) Sumber Te matis dari BAPPEDA tahun 2007

LEGENDA # ## ## # ## # # # ### ### ## # ######### ### # # #### # ########################## # ## # ### ##################### ####### ############# ######### ########## # # # # # SAMUDERA I NDONE SIA 2000 0 2000 4000 6000 8000 M DIBUAT OLEH NIM TAHUN

: HARR IS W AHJU WIDODO : 25 1 06 026 : 20 07

Magister Administra si Pertanahan Pr ogr am Studi Teknik Geodesi dan Geom atika Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung

PROPINSI KABUPATEN : D I Y : GUNUNGKIDUL S N E W

Kepada tan Pend uduk per km2 0 - 160 jiwa/km2 161 - 320 jiw a/k m2 321 - 480 jiw a/k m2 481 - 640 jiw a/k m2 641 - 800 jiw a/k m2 801 - 960 jiw a/k m2 > 960 jiw a/k m2 Batas Ad ministrasi

Batas Kawasan Kars t Garis Pantai # Lokasi Penambangan

PETA KEPADATAN PENDUDUK KAWASAN KARST # # # # # # # # ## # # # # # # # # # # # # # # ### # ## # # # # # # # # # # # # # ### # # ## # # # # # # # ## # # ## # # # # # # # # # ## # # # # # # # # # #

(3)

Tabel III.3 Variasi data tingkat kepadatan penduduk

No Variasi Skor Normalisasi Jumlah lokasi

Data penambangan

1 0 jiwa/km2 < kepadatan ≤ 160 jiwa/km2 1 0,03571 5

2 161 jiwa/km2 < kepadatan ≤ 320 jiwa/km2 2 0,07143 13

3 321 jiwa/km2 < kepadatan ≤ 480 jiwa/km2 3 0,10714 41

4 481 jiwa/km2 < kepadatan ≤ 640 jiwa/km2 4 0,14286 18

5 641 jiwa/km2 < kepadatan ≤ 800 jiwa/km2 5 0,17857 0

6 801 jiwa/km2 < kepadatan ≤ 960 jiwa/km2 6 0,21429 0

7 Kepadatan > 960 jiwa/km2 7 0,25000 0

1.00000 77

4. Nilai kriteria jarak mata air

Nilai kriteria jarak dari mata air dihitung menggunakan analisis spasial dengan memanfaatkan peta sebaran mata air. Penentuan jarak dari mata air dilakukan dengan dua cara yaitu mengukur jarak terdekat secara radial (rumus 2.10) dan analisis buffer menggunakan perangkat lunak CAD. Jumlah buffer dibuat sebanyak tujuh buffer berdasarkan banyaknya kelas nilai tanah (NJOP) rata-rata di tiap desa/kelurahan wilayah penelitian dan berdasarkan penggunaan rumus Sturges (rumus 2.9). Jarak yang masih dianggap dekat oleh masyarakat di wilayah penelitian untuk mendapatkan air khususnya dimusim kemarau berdasarkan hasil survey dan wawancara adalah 500 meter. Jarak terjauh lokasi penambangan dari mata air adalah 4025 meter, maka karena keterbatasan waktu penelitian, buffer dibuat dengan interval jarak 500 m. Jarak lokasi penambangan ke mata air ditunjukkan dalam gambar III.12 dengan variasi dan nilai data pada tabel III.4.

5. Nilai kriteria jarak dari goa

Nilai kriteria jarak dari goa dihitung menggunakan analisis spasial dengan memanfaatkan peta sebaran goa. Penentuan jarak dari goa dilakukan dengan dua cara yaitu mengukur jarak terdekat secara radial (rumus 2.10) dan analisis buffer menggunakan perangkat lunak CAD. Jumlah buffer dibuat sebanyak tujuh buffer berdasarkan banyaknya kelas nilai tanah (NJOP) rata-rata di tiap desa/kelurahan wilayah penelitian dan berdasarkan penggunaan rumus Sturges (rumus 2.9). Jarak terjauh lokasi penambangan dari goa adalah 3529 meter. Karena keterbatasan waktu

(4)

air. Jarak lokasi penambangan ke goa ditunjukkan dalam gambar III.13 dengan variasi dan nilai data pada tabel III.5.

Jarak Buffer Mata Air 0 - 500 m 500 - 1000 m 1000 - 1500 m 1500 - 2000 m 2000 - 2500 m 2500 - 3000 m > 3000 m Bat as Kawasan Kars t Garis Pant ai # Lokasi Penambangan

PETA BUFFER MATA AIR DI KAW ASAN KARST

# # # # # # # # ## # # # # # # # # # # # # # # ### # ## # # # # # # # # # # # # # ### # # ## # # # # # # # ## # # ## # # # # # # # # # ## # # # # # # # # # # LEGENDA # ## ## # ## # # # ### ### ## # ######### ### # # #### # ########################## # ## # ### ##################### ## # ## ##### # # # # # # # # ## # # # # # # # ### # ######## # # # # #

SA MUDE RAI NDO NE SIA

2000 0 2000 4000 6000 8000 M Peta ini dibuat berdasarkan

Peta Kawasan Karst Kabupaten Gunungkidul skala 1 : 175.000 UTM Zone 49 Souther nH emispher e (WGS 84) Sumber T ematis dar i BAPPEDA dan sur vey lapangan tahun 2007

DIBUAT OLEH NIM TAHUN

: HARRIS WAHJU WIDODO : 251 06 026 : 2007

Magister Administrasi Pertanahan Pr ogr am Studi Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung

PROPINSI KABUPATEN : D I Y : GUNUNGKIDUL S N E W 425000 425000 430000 430000 435000 435000 440000 440000 445000 445000 450000 450000 455000 455000 460000 460000 465000 465000 470000 470000 475000 475000 480000 480000 485000 485000 9 0 9 5 0 0 0 9 0 9 5 0 0 0 9 10 00 0 0 9 10 00 0 0 9 10 50 0 0 9 10 50 0 0 9 1 1 0 0 0 0 9 1 1 0 00 0 9 1 1 5 0 0 0 9 1 1 5 00 0 9 1 2 0 0 0 0 9 1 2 0 0 0 0 9 12 50 0 0 9 1 2 5 0 0 0 S AM U D E R A I ND O N E SI A kAB. BANTUL KAB. WONOGIRI WONOSARI

Gambar III.12 Peta buffer jarak dari mata air

Tabel III.4 Variasi data buffer mata air

No Variasi Skor Normalisasi Jumlah lokasi

Data penambangan 1 Jarak > 3000 m 1 0,03571 24 2 2500 m < jarak ≤ 3000 m 2 0,07143 7 3 2000 m < jarak ≤ 2500 m 3 0,10714 9 4 1500 m < jarak ≤ 2000 m 4 0,14286 11 5 1000 m < jarak ≤ 1500 m 5 0,17857 11 6 500 m < jarak ≤ 1000 m 6 0,21429 8 7 0 m < jarak ≤ 500 m 7 0,25000 7 1.00000 77

(5)

425000 425000 430000 430000 435000 435000 440000 440000 445000 445000 450000 450000 455000 455000 460000 460000 465000 465000 470000 470000 475000 475000 480000 480000 485000 485000 9 09 50 0 0 9 09 50 0 0 9 10 00 0 0 9 10 0 0 0 0 9 1 0 5 00 0 9 1 0 5 00 0 9 1 1 0 00 0 9 1 1 0 00 0 9 1 1 5 00 0 9 1 1 5 0 0 0 9 1 2 0 0 0 0 9 1 2 0 0 0 0 9 1 2 5 0 0 0 9 12 50 0 0 S A M U DE R A I ND O N E SI A kAB. BANTUL KAB. WONOGIRI WONOSARI LEGENDA # # # ## # ## # # # ### ### ## # ######### ### # # #### # ########################## # ## # # # # ##################### ## # ## ##### # # # # # ### ## # # # # # # # ### # ######## # # # # # SAMUDE RA INDONESI A 2000 0 2000 4000 6000 8000 M Peta ini dibuat berdasarkan

Peta Kawasan Karst Kabupaten Gunungkidul skala 1 : 175.000 UTM Zone 49 Souther nH emisphere (WGS 84) Sumber T ematis dar i BAPPEDA dan survey lapangan tahun 2007 DIBUAT OLEH

NIM TAHUN

: HARR IS WAHJU WIDODO : 251 06 026 : 2007

Magister Administrasi Pertanahan Pr ogr am Studi Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung

PROPINSI KABUPATEN : D I Y : GUNUNGKIDUL S N E W

PETA BUFFER GOA DI KAWASAN KARST

Jarak Buff er Goa 0 - 500 m 500 - 1000 m 1000 - 1500 m 1500 - 2000 m 2000 - 2500 m 2500 - 3000 m > 3000 m Bat as Kawasan Kars t Garis Pantai # Lokasi Penambangan # # # # # # # # ## # # # # # # # # # # # # # # ### # ## # # # # # # # # # # # # # ### # # ## # # # # # # # ## # #### # # # # # # # # ## # # # # # # # # # #

Gambar III.13 Peta buffer jarak dari goa

Tabel III.5 Variasi data buffer goa

No Variasi Skor Normalisasi Jumlah lokasi

Data penambangan 1 Jarak > 3000 m 1 0,03571 3 2 2500 m < jarak ≤ 3000 m 2 0,07143 8 3 2000 m < jarak ≤ 2500 m 3 0,10714 10 4 1500 m < jarak ≤ 2000 m 4 0,14286 13 5 1000 m < jarak ≤ 1500 m 5 0,17857 19 6 500 m < jarak ≤ 1000 m 6 0,21429 15 7 0 m < jarak ≤ 500 m 7 0,25000 9 1.00000 77

6. Nilai kriteria kesesuaian lahan

Dalam studi kasus penelitian ini nilai kriteria untuk kesesuaian lahan diperoleh dari peta kesesuaian lahan berupa data kualitatif yaitu lahan dengan kriteria kesesuaian untuk konservasi karst, hutan lindung, tanaman tahunan, pertanian, dan pemukiman. Nilai kriteria kesesuaian lahan diperoleh dari herarki tingkat kesesuaian lahan atas penggunaan lahan untuk penambangan dengan kesesuaian lahan yang seharusnya.

(6)

kriteria dibanding dengan kriteria lainnya. Kesesuaian lahan lokasi penambangan ditunjukkan dalam gambar III.14 dengan variasi dan nilai data pada tabel III.6.

Peta ini dibuat berdasarkan

Peta BAPPE DA Kabupaten Gunungkidul skala 1 : 175.000 UTM Zone 49 Southern H emisphere (W GS 84) Sumber Tematis dari BAPPEDA Tahun 2007

LEGENDA # ## ## # ## # # # ### ### ## # ######### ### # # #### # ########################## # ## # ### ############################ ################## # # ############ # # # # # SA MU DE R A INDON E SIA 2000 02000 4000 6000 8000 M DIBUAT OLEH NIM TAHUN

: HARRIS WAHJU WIDODO : 251 06 026 : 2007

Magister Administrasi Per tanahan Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung

PROPINSI KABUPATEN : D I Y : GUNUNGKIDUL S N E W

PETA KESESUAIAN LAHAN KAWASAN KARST

Kesesuaian Lahan Pemukim an Pert anian / ladang Tanaman tahunan Hutan lindung Kawasan k onservasi karst Batas Administ rasi # Lokasi Penam bangan

Garis Pantai Batas Kawasan Karst # # # # # # # # ## # # # # # # # # # # # # # # # ## # ## # # # # # # # # # # # # # #### # ## # # # # # # # ## # #### # # # # # # # # ## # # # # # # # # # # 425 000 425 000 430000 430000 435000 435000 440000 440000 445000 445000 450 000 450 000 455000 455000 460000 460000 465000 465000 470000 470000 475000 475000 480000 480000 485000 485000 9 09 5 00 0 9 0 9 50 0 0 9 10 0 00 0 9 10 0 00 0 9 1 0 50 0 0 9 1 0 50 0 0 9 11 0 00 0 9 1 1 00 0 0 9 11 5 00 0 9 1 1 50 0 0 9 12 0 00 0 9 1 2 00 0 0 9 12 5 00 0 9 1 2 50 0 0 S AM U D E R A I ND O N ESI A kAB. BANTUL KAB. WONOGIRI WONOSARI

Gambar III.14 Peta kesesuaian lahan

Tabel III.6 Variasi data kesesuaian lahan

No Variasi Skor Bobot Jumlah lokasi

Data penambangan 1 Pemukiman 1 0,07349 9 2 Pertanian/ladang 2 0,10781 19 3 Tanaman Tahunan 3 0,15498 37 4 Hutan Lindung 4 0,30890 4 5 Konservasi karst 5 0,35482 8 1.00000 77

III.3.3 Pengolahan Data

Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan untuk menentukan kelas nilai tanah menggunakan metode sistem pendukung keputusan spasial multikrieria. Penentuan kelas nilai tanah berupa proses klasifikasi nilai tanah yang diperoleh dari analisis spasial menghasilkan peta-peta kelas nilai tanah.

(7)

Kriteria penentuan kelas nilai tanah terdiri dari kriteria ekonomi berupa jarak dari CBD dan jarak dari jalan utama, kriteria sosial berupa kepadatan penduduk dan aspek lingkungan berupa jarak dari mata air, jarak dari goa dan kesesuaian lahan. Bobot kriteria dalam penilaian kelas nilai tanah didapatkan melalui metode tanpa pembobotan dan pembobotan langsung oleh para aktor.

III.3.3.1 Penentuan Bobot Kriteria

Bobot kriteria adalah nilai relatif yang menunjukkan tingkat preferensi suatu kriteria terhadap kriteria yang lain. Pembobotan kriteria dilakukan untuk menunjukkan tingkat kepentingan antar kriteria pada hirarki keputusan yang sudah dibuat. Bobot kriteria menunjukkan tingkat pengaruh kriteria tersebut terhadap pencapaian sasaran. Bobot ini dijadikan dasar untuk pembuatan model alternatif dan merupakan koefisien variabel untuk menentukan urutan kelas nilai tanah di kawasan karst.

Pada penelitian ini data preferensi yang dihasilkan yaitu : - Berdasarkan multikriteria tanpa pembobotan

- Berdasarkan multikriteria dengan pembobotan menggunakan metode perbandingan langsung dengan aktor fungsional penilai PBB, pegawai Bappeda / Pemerintah Daerah, konservasionis/pecinta alam, penambang dan tokoh masyarakat setempat.

III.3.3.2 Penentuan Urutan Kelas Nilai Tanah Penentuan kelas nilai tanah PBB meliputi :

1. Penentuan kelas nilai tanah berdasarkan multikriteria tanpa pembobotan.

Penentuan urutan kelas nilai tanah didasarkan pada kriteria jarak dari CBD, jarak dari jalan utama, kepadatan penduduk, jarak dari mata air, jarak dari goa dan kesesuaian lahan. Urutan kelas nilai tanah diperoleh dari penjumlahan nilai kriteria tanpa pembobotan atau diberi bobot sama..

2. Penentuan kelas nilai tanah berdasarkan multikriteria dengan perbandingan langsung. Urutan kelas nilai tanah diperoleh dari perkalian antara bobot masing-masing aspek dengan bobot kriteria. Dimana bobot diperoleh dari perbandingan langsung oleh aktor.

(8)

tanah di seluruh wilayah penelitian adalah 13 kelas. Pemberian urutan kelas mulai dari nilai yang terendah dianggap sebagai kelas satu kemudian kelas diatasnya sebagai kelas dua dan selanjutnya berdasarkan banyaknya kelas NJOP di wilayah penelitian (tabel III.7).

Tabel III.7 Klasifikasi Penggolongan dan Ketentuan Nilai Bumi

Nilai Jual

Kawasan Karst Nasional (Rp./M2

1 2 4 1 42 > 1.400 s/d 2.000 1.700 2 41 > 2.000 s/d 2.900 2.450 3 40 > 2.900 s/d 4.100 3.500 4 39 > 4.100 s/d 5.900 5.000 5 38 > 5.900 s/d 8.400 7.150 6 37 > 8.400 s/d 12.000 10.000 7 36 > 12.000 s/d 17.000 14.000 8 35 > 17.000 s/d 23.000 20.000 9 34 > 23.000 s/d 31.000 27.000 10 33 > 31.000 s/d 41.000 36.000 11 32 > 41.000 s/d 55.000 48.000 12 31 > 55.000 s/d 73.000 64.000 13 30 > 73.000 s/d 91.000 82.000 Urutan Klas 3

Permukaan Bumi (Tanah) Penggolongan, Nilai Jual

III.3.3.3 Implementasi

Data yang digunakan dalam implementasi terdiri dari enam kriteria yang telah dibuat dalam enam peta tematik. Secara garis besar kelas nilai tanah yang dibuat menggunakan metode analisis overlay. Model konseptual analisis overlay secara garis besar ditunjukkan pada gambar III.15 dan selengkapnya pada lampiran H. Penggabungan peta-peta tematik disertai dengan penghitungan jumlah nilai kriteria berdasarkan bobot masing-masing kriteria. Setelah proses overlay selesai, akan dihasilkan bobot global yang merupakan urutan kelas nilai tanah.

Gambar

Gambar III.10 Peta buffer jarak dari jalan utama
Gambar III.11 Peta kepadatan penduduk
Tabel III.3 Variasi data tingkat kepadatan penduduk
Gambar III.12 Peta buffer jarak dari mata air
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berat badan lahir bayi sebagian besar bayi baru lahir dengan berat badan lahir cukup (BBLC) sedangkan kejadian ikterus pada bayi baru lahir mayoritas terjadi

[r]

Dari teks tersebut diceritakan bahwa Raden Patah adalah seorang raja yang sangat toleran.. Contohnya, kuil Sam Po Kong di Semarang tidak dipaksa untuk diubahlagi

Setelah dilakukan analisa setiap periode dan dikaitkan dengan ketiga metode yaitu kurva S, earned value, dan tracking yang tidak memenuhi dari kriteria indikator yang

Pertumbuhan pendapatan perseroan didorong kenaikan pendapatan penggunaan layanan utama, yakni suara , SMS, data dan value added service sebesar 5%, serta dari

Hasil pengamatan dan wawancara selanjutnya, diperoleh hasil bahwa ditemukan hal hal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi usaha mebel di

Berdasarkan ciri-ciri yang ada dalam naskah, karakter yang TIDAK dimiliki oleh AVES adalah no.4 [memiliki sepasang ovarium]... Jawaban

menggunakan bahasa tercinta, iaitu Bahasa Arab. Buku nota yang diperam hampir 2 tahun ini akhirnya disalin semula dalam bentuk e-book, perlu diselamatkan sebelum ‘terkitar semula’