SKENARIO SKENARIO
Laki-laki, 68 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan menurut keluarganya Laki-laki, 68 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan menurut keluarganya tiba-tiba terpeleset dan atuh terduduk di depan kamar mandi tadi pagi! Setelah itu, tiba-tiba terpeleset dan atuh terduduk di depan kamar mandi tadi pagi! Setelah itu, kedua tungkai tak dapat digerakkan tetapi kalau diraba atau di"ubit masih dirasakan kedua tungkai tak dapat digerakkan tetapi kalau diraba atau di"ubit masih dirasakan #leh penderita!
#leh penderita!
Seak seminggu penderita terdengar batuk-batuk dan agak sesak napas serta Seak seminggu penderita terdengar batuk-batuk dan agak sesak napas serta na$su makan sangat berkurang tetapi tidak demam! %enderita selama ini mengidap dan na$su makan sangat berkurang tetapi tidak demam! %enderita selama ini mengidap dan minum #bat penyakit ken"ing manis dan tekanan darah tinggi, kedua mata dianurkan minum #bat penyakit ken"ing manis dan tekanan darah tinggi, kedua mata dianurkan untuk di#perasi tetapi penderita selalu
untuk di#perasi tetapi penderita selalu men#lak!men#lak!
I!
I! KA&KA&A S'LI&A S'LI& ((!! ))aattuuhh** +!
+! %e%enynyakakit keit ken"n"ining mag maninis*s* !
! &&eekakananan dan dararah tinh tinggggi*i*
II! KAL
II! KALIA& IA& K'N.IK'N.I (!
(! LaLakiki-l-lakaki, i, 68 68 tatahuhunn +!
+! RS, keRS, keluhaluhan menurn menurut keluaut keluarga tibrga tiba-tiba-tiba terpea terpeleseleset dan atuh terdt dan atuh terduduk di depuduk di depanan kamar mandi
kamar mandi !
! KeKedudua a tutungngkakai i tatak k dadapapat t didigegerarakkkkan an tetetatapi pi kakalalau u didiraraba ba atatau au didi"u"ubibit t mamasisihh dirasakan
dirasakan /!
/! 0atu0atuk-bak-batuk dan agtuk dan agak sesak sesak napaak napas, na$ss, na$su makan beu makan berkurrkurang, tidang, tidak demaak demamm 1!
1! Ri2Ri2ayayat at menmengidgidap dan ap dan mememinminum #bat penyum #bat penyakiakit t keken"in"ing maning manis s dadan n tektekanaanann darah tinggi
darah tinggi 6!
6! 3ian3ianurkaurkan untun untuk #perk #perasi maasi mata tetata tetapi penpi penderitderita mena men#lak #lak
III! %ER&AN4AAN III! %ER&AN4AAN
(!
(! )el)elaskaskan an prpr#se#ses s penpenuaauaan5n5 +!
+! )el)elaskaskan etan eti#li#l#gi #gi atuatuh padh pada lana lansiasia55 !
! )ela)elaskan skan $akt$akt#r-#r-$akt$akt#r re#r resik# sik# terateradinydinya atua atuh5h5 /!
/! Apa hubApa hubungaungan penyn penyakit-pakit-penyaenyakit yankit yang ada pada skg ada pada skenarenari# dengi# dengan atuhan atuh 1!
1! Apa huApa hubungbungan ri2aan ri2ayat miyat minum #banum #bat pada skt pada skenarenari# deni# dengan atugan atuhh 6!
6! Apa k#Apa k#mplikmplikasi yaasi yang dapng dapat teraat teradi akibdi akibat atuh pat atuh pada skada skenaenari#ri# 7!
8!
8! &e&entukntukan skala pran skala pri#ritai#ritas dan penas dan penatalaktalaksanasanaan untuk skan untuk skenarenari#5i#5 !
! 0aga0agaimanimana penana penanganaganan a2al dan pen"n a2al dan pen"egahegahan yang dilaan yang dilakukakukan untuk skenn untuk skenari#ari#55 (9!
(9! &uliska&uliskan perspekti$ isn perspekti$ islam terkait skenalam terkait skenari#5ri#5
I:! )A;A0AN I:! )A;A0AN
(! )elaskan pr#ses penuaan 5 (! )elaskan pr#ses penuaan 5<(=<(=
)a2ab * )a2ab * 3e
3e$i$ininisi si eenunua a adadalalah ah susuatatu u prpr#s#ses es memengnghihilalangngnynya a sese"a"ara ra peperlrlahahanan-l-lahahanan kema
kemampuampuan n arinaringan gan untuuntuk k mempememperbairbaiki ki diridiri>meng>mengganti ganti diri diri dan dan mempmempertahertahankaankann struktur dan $ungsi n#rmalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap eas <termasuk struktur dan $ungsi n#rmalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap eas <termasuk in$eksi= dan memperbaiki kerusakan yang
in$eksi= dan memperbaiki kerusakan yang diderita!diderita! 3iba2ah ini merupakan te#ri-te#ri yang
3iba2ah ini merupakan te#ri-te#ri yang membahas mengenai pr#ses menua sebagaimembahas mengenai pr#ses menua sebagai berikut *
berikut *
1.
1. TTeeorori Ketei Keterbarbatastasan Haan Hayflyflickick (Hayflick Limit Theory)(Hayflick Limit Theory)
−
− 0ah2a sel-sel mengalami perubahan kemampuan repr#duksi sesuai dengan0ah2a sel-sel mengalami perubahan kemampuan repr#duksi sesuai dengan
bertambahny
bertambahnya usia!a usia!
2.
2. TTeeorori i KeKesasalalahahann (Error Theory)(Error Theory)
−
− %eni%eningkangkatan tan usia usia mempmempengaengaruhi ruhi peruperubahabahan n sel sel dimadimana na sel-sel-sel sel NuklNukleuseus
menadi lebih besar tetapi tidak diikuti dengan peningkatan umlah substansi menadi lebih besar tetapi tidak diikuti dengan peningkatan umlah substansi RNA>3NA!
RNA>3NA!
−
− %r#ses menua ad%r#ses menua adalah alah akibat kesalahan pada saakibat kesalahan pada saat transkripsi sel <repr#at transkripsi sel <repr#duksiduksi
da
dari ri enen?i?im m dadan n rarantntai ai pepeptptidida a prpr#t#teiein= n= beberdrdamampapak k papada da pepenunururunanann kemampuan kualitas <daya hidup= sel atau bahkan sel-sel baru relati$ sedikit kemampuan kualitas <daya hidup= sel atau bahkan sel-sel baru relati$ sedikit terbentuk, akhirnya dapat merubah k#mp#sisi yang berbeda dari sel a2al terbentuk, akhirnya dapat merubah k#mp#sisi yang berbeda dari sel a2al <S#nneb#rn, (7=!
<S#nneb#rn, (7=!
3.
−
− 0ah2a pr#ses menua merupakan pr#ses pra @ pr#gram yaitu pr#ses yang0ah2a pr#ses menua merupakan pr#ses pra @ pr#gram yaitu pr#ses yang
teradi akibat
teradi akibat akumulasi streakumulasi stress dan inuri dass dan inuri dari trauma!ri trauma!
−
− enenua ua diandianggap ggap sebasebagai gai %r#%r#ses ses $isi#$isi#l#gis l#gis yang yang ditenditentukan #leh tukan #leh seuseumlahmlah
penggunaa
penggunaan n dan dan keusangan keusangan dari dari #rgan #rgan sese#rang sese#rang yang yang terpapar terpapar dengandengan lingkungan!
lingkungan!
4.
4. TTeeorori Imi Imununititasas (Immunity Theory)(Immunity Theory)
−
− Ketuaan disebabkan #leh adanya penurunan $ungsi sistem immun <padaKetuaan disebabkan #leh adanya penurunan $ungsi sistem immun <pada
Limp#sit @& dan Limp#sit-0=! Limp#sit @& dan Limp#sit-0=!
−
− 0erdampak pada semakin meningkatnya resik# teradinya penyakit yang0erdampak pada semakin meningkatnya resik# teradinya penyakit yang
berhubung
berhubungan dengan auan dengan aut#immun!t#immun!
.
. TTeeorori Iki Ikatatan !an !ililanangg (Cross Linkage Theory)(Cross Linkage Theory)
−
− Akibat adanya struktur m#lekular dari sel berikatan se"ara bersama-samaAkibat adanya struktur m#lekular dari sel berikatan se"ara bersama-sama
m
memembbeentntuuk k rereaakksi si kkimimiaia, , mmemembebentntuk uk aarrininggaan n bbaaruru, , yyanang g aakakann bersinggung
bersinggungan an dengan dengan aringan aringan yang yang lama lama dan dan membentuk membentuk ikatan ikatan silangsilang kimia2i!
kimia2i!
−
− Basil akhirnya adalah peningkatan densitas k#lagen dan Basil akhirnya adalah peningkatan densitas k#lagen dan penurunan kapasitaspenurunan kapasitas
un
untutuk k trtrananspsp#r#rt t nunutrtrieient nt sesertrta a ununtutuk k memembmbuauang ng prpr#d#dukuk-p-pr#r#duduk k sisisasa metab#lisme dari sel!
metab#lisme dari sel!
".
". TTeeorori #ei #e$l$likikasasi %&i %&''
−
− &&ee#r#ri i inini i memengngememukukakakan an babah2h2a a prpr#s#ses es pepenunuaaaan n memerurupapakakan n akakibibatat
akumulasi bertahap kesalahan dalam masa replikasi 3NA, sehingga teradi akumulasi bertahap kesalahan dalam masa replikasi 3NA, sehingga teradi kematian sel!
kematian sel!
−
− KeruKerusakasakan n 3NA 3NA akan akan menymenyebabebabkan kan pengpenguranurangan gan kemakemampuampuan n replireplikasikasi
ribosomal DNA
ribosomal DNA <r3NA= dan mempengaruhi masa hidup sel!<r3NA= dan mempengaruhi masa hidup sel!
−
− Sekitar 19C r3NA akan menghilang dari sel aringan pada usia kira-kira 79Sekitar 19C r3NA akan menghilang dari sel aringan pada usia kira-kira 79
tahun! tahun!
(. Teori Kelainan 'lat
− &eradinya pr#ses penuaan adalah karena kerusakan sel 3NA yang
mempengaruhi pembentukan RNA sehingga terbentuk m#lekul m#lekul RNA yang tidak sempurna! Ini dapat menyebabkan teradinya kelainan en?im-en?im intraselular yang mengganggu $ungsi sel dan menyebabkan kerusakan atau kematian sel>#rgan yang bersangkutan!
− %ada aringan yang tua terdapat peningkatan en?im yang tidak akti$ sebanyak
9C - 79C!
− 0ila umlah en?im menurun sampai titik minimum, sel tidak dapat
mempertahankan kehidupan dan akan mati!
). Teori Pace Maker *+ndokrin
− &e#ri ini mengatakan bah2a pr#ses menadi tua diatur #leh pace maker,
seperti kelenar timus, hip#talamus, hip#$ise, dan tir#id yang menghasilkan h#rm#n-h#rm#n, dan se"ara berkaitan mengatur keseimbangan h#rm#nal dan regenerasi sel-sel tubuh manusia!
− %r#ses penuaan teradi akibat perubahan keseimbangan sistem h#rm#nal atau
penurunan pr#duksi h#rm#n-h#rm#n tertentu
,. Teori Telomere
− &el#mere * sekuen pendek 3NA n#ntranskripsi yg dpt dulang berkali-kali
<&&ADDD= di setiap uung kr#m#s#m, saat pembelahan s#matik tel#mere memendek se"ara pr#gresi$! Akhirnya pada pemebelahan sel multipel, tel#mere yg terp#t#ng parah akan mensinyal pr#ses penuaan sel!
− %emendekkan tel#mere dpt menelaskan batas replikasi sel! Bal ini didukung
#leh penemuan bah2a panang tel#mere berkurang sesuai umur indiidu!
− &e#ri radikal bebas mengasumsikan bah2a pr#ses menua teradi akibat
kekurang-e$ekti$an $ungsi kera tubuh dan hal itu dipengaruhi #leh adanya berbagai radikal bebas dalam tubuh
+! )elaskan eti#l#gi atuh pada lansia 5<+=
%enyebab atuh pada lansia biasanya merupakan gabungan beberapa $akt#r, antara lain*
(! Kecelakaan* merupakan penyebab atuh yang utama <9-19C kasus atuh pada
lansia=
• urni ke"elakaan misalnya terpeleset, tersandung
• Dabungan antara lingkungan yang elek dengan kelainan-kelainan akibat
pr#ses menua misalnya karena mata kurang a2as, benda-benda yang ada di rumah tertabrak, lalu atuh!
2. &yeri ke$ala dan atau /ertigo 3. Hi$otensi orthostatic0
• Bip##lemia>"urah antung rendah • 3is$ungsi #t#n#m
• %enurunan kembalinya darah ena ke antung • &erlalu lama berbaring
• %engaruh #bat-#bat hip#tensi • Bip#tensi sesudah makan
4. batobatan • 3iuretik>antihipertensi • Antidepresan tetrasiklik • Sedatie • Antipsik#tik • Obat-#bat hip#glikemik • Alk#h#l
. Proses $enyakit yang s$esifik
%enyakit-penyakit akut seperti*
• Kardi#askuler*
o Aritmia
o Sten#sis a#rta
o Sink#pe sinus "ar#tis
• Neur#l#gi*
o &IA o Str#ke
o Serangan antung o %arkins#n
o K#mpresi sara$ spinal karena sp#ndil#sis o %enyakit "erebellum
6! Idio$atik <tak elas sebabnya=
7! !inko$e* kehilangan kesadaran se"ara tiba-tiba
• Drop attack <serangan r#b#h=
• %enurunan darah ke #tak se"ara tiba-tiba • &erbakar matahari
! )elaskan $akt#r-$akt#r resik# teradinya atuh5<=
'ntuk dapat memahami $akt#r risik# atuh, maka harus dimengerti bah2a stabilitas badan ditentukan atau dibentuk #leh *
'. !I!T+ !+&!#IK
4ang berperan di dalamnya adalah * isus < penglihatan =, pendengaran, $ungsi estibuler, dan pr#pri#septi$! Semua gangguan atau perubahan pada mata akan menimbulkan gangguan penglihatan! Semua penyakit telinga akan menimbulkan gangguan pendengaran! :ertig# tipe peri$er sering teradi pada lansia yang diduga karena adanya perubahan $ungsi ertibuler akibat pr#ses menua! Neur#pati peri$er dan penyakit degenarit$ leher akan mengganggu $ungsi pr#pri#septi$! Dangguan sens#rik tersebut menyebabkan hampir sepertiga penderita lansia mengalami sensasi abn#rmal pada saat dilakukan ui klinik!
. !I!T+ !'#' PU!'T 5 !!P 6
SS% akan memberikan resp#n m#t#rik untuk mengantisipasi input sens#rik! %enyakit SS% seperti str#ke, %arkins#n, hidr#se$alus tekanan n#rmal sering diderita #leh lansia dan menyebabkan gangguan gungsi SS% sehingga beresp#n tidak baik terhadap input sens#rik!
7. K8&ITI
%ada beberapa penelitian, dementia dias#siasikan dengan meningkatnya resik# atuh!
Fakt#r ini disebutkan #leh beberapa #leh beberapa peneliti merupakan $akt#r yang benar @ benar murni milik lansia yang berperan besar terhadap teradinya atuh! Dangguan mus"ul#skeletal menyebabkan gangguan gaya beralan < gait = dan ini berhubungan dengan pr#ses menua yang $isi#l#gis! Dangguan gait yang teradi akibat pr#ses menua tersebut antara lain disebabkan #leh *
− Kekakuan arungan penghubung − 0erkurangnya masa #t#t
− %erlambatan massa #t#t − %erlambatan k#nduksi sara$
− %enurunan isus > lapangan pandang − Kerusakan pr#pri#septi$
4ang kesemuanya menyebabkan *
− %enurunan range #$ m#ti# < RO = sendi
− %enurunan kekuatan #t#t, terutama menyebabkan kelemahan ekstremias
ba2ah
− %erpanangan 2aktu reaksi − Kerusakan persepsi dalam
− %eningkatan p#stural s2ay < g#yangan badan =
Semua perubahan tersebut mengakibatkan kelambanan gerak, langkah pendek, penurunan irama, dan pelebaran bantuan basal! Kaki tidak dapat menapak
dengan kuat dan lebih "enderung gampang g#uah! %erlambatan reaksi mengakibatkan se#rang lansia susah > terlambat mengantisipasi bila teradi gangguan seperti terpeleset, tersandung, keadian tiba @ tiba, sehingga memudahkan atuh!
Se"ara singkat $akt#r risik# atuh pada lansia dibagi dalam dua g#l#ngan besar, yaitu *
1. aktor : faktor intrinik 5 faktor dari dalam 6
− K#ndisi $isik dan neur#psikiatrik − %enurunan isus dan pendengaran
− %erubahan neur# muskuler, gaya beralan, dan re$leks p#stural karena
pr#ses menua
− Obat @ #batan yang diminum − Alat @ alat bantu beralan
− Lingkungan yang tidak mendukung < berbahaya =
/! Apa hubungan penyakit-penyakit yang ada pada skenari# dengan atuh</,1,6=
)atuh sering teradi atau dialami #leh usia lanut! 0anyak $akt#r yang berperan didalamnya, baik $akt#r intrinsik dari diri lansia tersebut seperti gangguan gaya beralan, kelemahan #t#t ekstremitas ba2ah, kekakuan sendi, sink#pe dan di??iness, serta $akt#r ekstrinsik seperti lantai yang li"in dan tidak rata, tersandung benda-benda, penglihatan kurang karena "ahaya kurang terang, dan sebagainya! Selain itu, ada $akt#r
situasi#nal yang mungkin mempresipitasi atuh antara lain penyakit akut! Eksaserbasi akut dari prnyakit kr#nik yang diderita lansia uga sering menyebabkan atuh, misalnya sesak napas akut, nyeri dada tiba-tiba pada penderita penyakit antung iskemik, dan lain-lain!
%ada skenari# disebutkan bah2a pasien menderita penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit mata <suspek katarak=! Selain itu dipaparkan beberapa geala yang mengarah ke penyakit pneum#nia seperti, batuk-batuk, agak sesak napas, na$su makan berkurang tetapi tidak demam! %enyakit di atas dapat menimbulkan geala klinik yang menadi $akt#r resik# atuhnya pasien pada skenari#! 0erikut penelasan antara hubungan masing-masing penyakit dengan atuh*
A! 3iabetes elitus
Sama dengan sel lain, kelenar end#krin dapat mengalami kerusakan yang bersi$at age-related "ell l#ss,$ibr#sis, in$iltrasi lim$#sit dan sebagainya! %erubahan karena usia pada resept#r h#rm#n, kerusakan permeabilitas sel dan sebagainya, dapat menyebabkan perubahan resp#n inti-sel terhadap k#mpleks h#rm#ne-resept#r! enurunnya t#leransi gluk#sa pada usia lanut berhubungan dengan berkurangnya sensitiitas sel peri$er terhadap e$ek
insulin <resistensi insulin=!
%asien-pasien dengan diabetes tidak mampu mempertahankan kadar gluk#sa setelah makan karb#hidrat! )ika hiperglikeminya berat maka timbul gluk#suria! Dluk#suria ini akan mengakibatkan diuresis #sm#tik yang
meningkatkan pengeluaran urin <p#lyuria= dan timbul rasa haus <p#lydipsia=! 3ari geala klinik yang didapatkan pada pasien diabetes seperti p#lyuria, dapat menyebabkan pasien akan sering keluar masuk kamar mandi! Apabila hal tersebut didukung #leh lingkungan yang rentan dalam hal ini kamar mandi yang li"in dengan penerangan yang tidak terlalu baik maka akan meningkatkan resik# atuh pada geriatri!
0! Bipertensi
%enderita hipertensi biasanya tidak menimbulkan geala, kenaikan tekanan darah baru diketahui se2aktu pemeriksaan skrining kesehatan! Deala umum hipertensi yaitu sakit kepala, pusing, dan tinnitus! Deala klinik yang timbul pada pasien hipertensi khususnya sakit kepala dan pusing dapat menadi $akt#r resik# atuh pada pasien geriatri!
.! In$eksi
In$eksi dalam hal ini mengarah ke pneum#nia berdasarkan geala klinik yang disebutkan pada skenari#! %ada usia lanut, apabila menderita penyakit akut, #nset penyakit berlangsung pelan-pelan, tidak mendadak seperti pada usia muda! Keluhan utamanya adalah demam ringan, batuk dengan pr#duksi sputum pada 69C kasus! %ada 9C kasus keluhan permulaannya hanya berupa kelemahan dan an#reksia, tanpa demam yang nyata!
In$eksi tanpa demam yang nyata pada pasien dengan usia lanut dihubungkan dengan penurunan $ungsi term#regulat#r di hip#talamus dan penurunan e$ek $isi#l#gik lek#sit dalam mela2an in$eksi!
Deala klinik pada pasien pneum#nia seperti kelemahan akan menadi $akt#r resik# atuh pada lansia yang diperberat #leh kerentanan lingkungan <li"in dengan penerangan yang tidak baik=!
3! Suspek Katarak
%ada usia lanut, teradi kekeruhan pada lensa mata yang dapat menyebabkan penglihatan menadi kabur! Keadaan tersebut dapat menadi $akt#r resik# atuh bagi pasien geriatri!
1! Apa hubungan ri2ayat minum #bat pada skenari# dengan atuh<7,8,,(9=
&erapi $armak#l#gis hipertensi
D#l#ngan #bat antihipertensi yang banyak digunakan adalah diuretik tia?id <misalnya bendr#$lumetia?id=, beta‐ bl#ker, <misalnya pr#pan#l#l, aten#l#l,= penghambat
angiotensin converting enzymes<misalnya "apt#pril, enalapril=, antag#nis angi#tensin II
<misalnya "andesartan, l#sartan=, calcium channel blocker <misalnya aml#dipin,
ni$edipin= dan alphablocker <misalnya d#ksas#?in=! 4ang lebih arang digunakan adalah
as#dilat#r dan antihipertensi kera sentral dan yang arang dipakai, guanetidin, yang diindikasikan untuk keadaan krisis hipertensi!
%iuretik tia;id
3iuretik tia?id adalah diureti" dengan p#tensi menengah yang menurunkan tekanan darah dengan "ara menghambat reabs#rpsi s#dium pada daerah a2al tubulus distal ginal, meningkatkan ekskresi s#dium dan #lume urin! &ia?id uga mempunyai e$ek as#dilatasi langsung pada arteri#l, sehingga dapat mempertahankan e$ek antihipertensi lebih lama! &ia?id diabs#rpsi baik pada pemberian #ral, terdistribusi luas dan dimetab#lisme di hati! E$ek diuretik tia?id teradi dalam 2aktu (‐+ am setelah
pemberian dan bertahan sampai (+‐+/ am, sehingga #bat ini "ukup diberikan sekali
sehari! E$ek antihipertensi teradi pada d#sis rendah dan peningkatan d#sis tidak memberikan man$aat pada tekanan darah, 2alaupun diuresis meningkat pada d#sis tinggi! E$ek tia?id pada tubulus ginal tergantung pada tingkat ekskresinya, #leh karena itu tia?id kurang berman$aat untuk pasien dengan gangguan $ungsi ginal!
Efek sam"ing
%eningkatan eksresi urin #leh diuretik tia?id dapat mengakibatkan hip#kalemia, hip#natriemi, dan hip#magnesiemi! Biperkalsemia dapat teradi karena penurunan ekskresi kalsium! Inter$erensi dengan ekskresi asam urat dapat mengakibatkan hiperurisemia, sehingga pe2nggunaan tia?id pada pasien g#ut harus hati‐hati! 3iuretik
tia?id uga dapat mengganggu t#leransi gluk#sa <resisten terhadap insulin= yang mengakibatkan peningkatan resik# diabetes mellitus tipe +! E$ek samping yang umum lainnya adalah hiperlipidemia, menyebabkan peningkatan L3L dan trigliserida dan penurunan B3L! +1C pria yang mendapat diureti" tia?id mengalami imp#tensi, tetapi
#eta$%locker
Beta blocker membl#k beta‐adren#sept#r! Resept#r ini diklasi$ikasikan menadi
resept#r beta‐( dan beta‐+! Resept#r beta‐( terutama terdapat pada antung sedangkan
resept#r beta‐+ banyak ditemukan di paru‐ paru, pembuluh darah peri$er, dan #t#t lurik!
Resept#r beta‐+ uga dapat ditemukan di antung, sedangkan resept#r beta‐( uga dapat
diumpai pada ginal! Resept#r beta uga dapat ditemukan di #tak! Stimulasi resept#r beta pada #tak dan peri$er akan mema"u penglepasan neur#transmitter yang
meningkatkan aktiitas system sara$ simpatis! Stimulasi resept#r beta‐( pada n#dus
sin#‐atrial dan mi#kardiak meningkatkan heart rate dan kekuatan k#ntraksi! Stimulasi
resept#r beta pada ginal akan menyebabkan penglepasan rennin, meningkatkan aktiitas system renninangi#tensin‐ ald#ster#n! E$ek akhirnya adalah peningkatan
cardiac output , peningkatan tahanan peri$er dan peningkatan s#dium yang diperantarai
ald#ster#n dan retensi air! &erapi menggunakan beta‐blocker akan mengantag#nis
semua e$ek tersebut sehingga teradi penurunan tekanan darah! Beta blocker yang
selekti$ <dikenal uga sebagai cardioselective beta‐blockers=, misalnya bis#pr#l#l,
bekera pada resept#r beta‐(, tetapi tidak spesi$ik untuk resept#r beta‐( saa #leh karena
itu penggunaannya pada pasien dengan ri2ayat asma dan br#nkh#spasma harus hatihati!
Beta‐blocker yang n#n‐selekti$ <misalnya pr#pan#l#l= membl#k resept#r beta‐( dan
beta‐ +! Beta‐blocker yang mempunyai aktiitas ag#nis parsial <dikenal sebagai
aktiitas simpat#mimetik intrinsi"=, misalnya a"ebut#l#l, bekera sebagai stimulan‐ beta
pada saat aktiitas adrenergik minimal <misalnya saat tidur= tetapi akan membl#k aktiitas beta pada saat aktiitas adrenergik meningkat <misalnya saat ber#lah raga=! Bal ini menguntungkan karena mengurangi bradikardi pada siang hari! 0eberapa beta‐
blocker , misalnya labet#l#l, dan "aredil#l, uga membl#k e$ek adren#sept#ral$a peri$er!
Obat lain, misalnya "elipr#l#l, mempunyai e$ek ag#nis beta‐+ atau as#dilat#r! Beta‐
blocker diekskresikan le2at hati atau ginal tergantung si$at kelarutan #bat dalam air
atau lipid! Obat‐#bat yang diekskresikan melalui hati biasanya harus diberikan beberapa
kali dalam sehari sedangkan yang diekskresikan melalui ginal biasanya mempunyai 2aktu paruh yang lebih lama sehingga dapat diberikan sekali dalam sehari! Beta‐
blocker tidak b#leh dihentikan mendadak melainkan harus se"ara bertahap, terutama
pada pasien dengan angina, karena dapat teradi $en#mena rebound ! Efek sam"ing
0l#kade resept#r beta‐+ pada br#nkhi dapat mengakibatkan br#nkh#spasme,
bahkan ika digunakan beta‐ bl#ker kardi#selekti$! E$ek samping lain adalah bradikardia,
gangguan k#ntraktil mi#kard, dan tanga‐kaki terasa dingin karena as#k#nstriksi akibat
bl#kade resept#r beta‐+ pada #t#t p#l#s pembuluh darah peri$er! Kesadaran terhadap
geala hip#glikemia pada beberapa pasien 3 tipe ( dapat berkurang! Bal ini karena
beta‐blocker membl#k sistem sara$ simpatis yang bertanggung a2ab untuk memberi
peringatan ika teradi hip#glikemia! 0erkurangnya aliran darah simpatetik uga menyebabkan rasa malas pada pasien! impi buruk kadang dialami, terutama pada penggunaan beta‐blocker yang larut lipid seperti pr#pan#l#l! Imp#tensi uga dapat
teradi! Beta‐blockers n#n‐selekti$ uga menyebabkan peningkatan kadar trigilserida
serum dan penurunan B3L!
'7+ inhibitor
Angiotensin converting enzyme inhibitor <A.Ei= menghambat se"ara k#mpetiti$
pembentukan angi#tensin II dari pre"urs#r angi#tensin I yang inakti$, yang terdapat pada darah, pembuluh darah, ginal, antung, kelenar adrenal dan #tak! Angitensin II merupakan as#‐k#nstrikt#r kuat yang mema"u penglepasan ald#ster#n dan aktiitas
simpatis sentral dan peri$er! %enghambatan pembentukan angi#tensin iI ini akan menurunkan tekanan darah! )ika system angi#tensin‐renin ald#ster#n teraktiasi
<misalnya pada keadaan penurunan s#dium, atau pada terapi diuretik= e$ek antihipertensi A.Ei akan lebih besar! A.E uga bertanggunga2ab terhadap degradasi kinin, termasuk bradikinin, yang mempunyai e$ek as#dilatasi! %enghambatan degradasi ini akan menghasilkan e$ek antihipertensi yang lebih kuat! 0eberapa perbedaan pada parameter $armak#kinetik #bat A.Ei! .apt#pril "epat diabs#rpsi tetapi mempunyai durasi kera yang pendek, sehingga berman$aat untuk menentukan apakah se#rang pasien akan beresp#n baik pada pemberian A.Ei! 3#sis pertama A.Eii harus diberikan
pada malam hari karena penurunan tekanan darah mendadak mungkin teradiG e$ek ini akan meningkat ika pasien mempunyai kadar s#dium rendah!
'ntagonis 'ngiotensin II
Resept#r angi#tensin II ditemukan pada pembuluh darah dan target lainnya! 3isubklasi$ikasikan menadi resept#r A&( dan A&+! Resept#r A&( memperantarai resp#n $armak#l#gis angi#tensin II, seperti as#k#nstriksi dan penglepasan ald#ster#n! 3an #leh karenanya menadi target untuk terapi #bat! Fungsi resept#r A&+ masih belum begitu elas! 0anyak aringan mampu mengk#nersi angi#tensin I menadi angi#tensin II tanpa melalui A.E! Oleh karena itu membl#k system renin‐angitensin melalui alur
antag#nis resept#r A&( dengan pemberianantag#nis resept#r angi#tensin II mungkin berman$aat! Antag#nis resept#r angi#tensin II <AIIRA=mempunyai banyak kemiripan dengan A.Ei, tetapi AIIRA tidak mendegradasi kinin! Karena e$eknya pada ginal, A.Ei dan AIIRA dik#ntraindikasikan pada sten#sis arteri ginal bilateral dan pada sten#sis arteri yang berat yang mensuplai ginal yang hanya ber$ungsi satu!
Efek sam"ing CEi !an II
Sebelum mulai memberikan terapi dengan A.Ei atau AIIRA $ungsi ginal dan kadar elektr#lit pasien harus di"ek! #nit#ring ini harus terus dilakukan selama terapi karena kedua g#l#ngan #bat ini dapat mengganggu $ungsi ginal! 0aik A.Ei dan AIIRA dapat menyebabkan hiperkalemia karena menurun‐kan pr#duksi ald#ster#n, sehingga
suplementasi kalium dan penggunaan diuretik hemat kalium harus dihindari ika pasien mendapat terapiA.EI atau AIIRA! %erbedaan anatar A.Ei dan AIIRA adalah batuk kering yang merupakan e$ek samping yang diumpai pada (1C pasien yang mendapat terapi A.Ei! AIIRA tidak menyebabkan batuk karena tidak mendegaradasi bradikinin!
Calcium channel %locker
Calcium channel blockers <..0= menurunkan in$luks i#n kalsium ke dalam sel
mi#kard, sel‐sel dalam sistem k#nduksi antung, dan sel‐sel #t#t p#l#s pembuluh darah!
E$ek ini akan menurunkan k#ntraktilitas antung, menekan pembentukan dan pr#pagasi impuls elektrik dalam antung dan mema"u aktiitas as#dilatasi, inter$erensi dengan k#nstriksi #t#t p#l#s pembuluh darah! Semua hal di atas adalah pr#ses yang bergantung
pada i#n kalsium! &erdapat tiga kelas ..0* dihidr#piridin <misalnya ni$edipin dan aml#dipin=G $enilalkalamin <erapamil= dan ben?#tia?ipin <diltia?em=! 3ihidr#piridin mempunyai si$at as#dilat#r peri$er yang merupakan kera antihipertensinya, sedangkan erapamil dan diltia?em mempunyai e$ek kardiak dan dugunakan untuk menurunkan heart rate dan men"egah angina! Semua ..0 dimetab#lisme di hati!
Efek sam"ing
%emerahan pada 2aah, pusing dan pembengkakan pergelangan kaki sering diumpai, karena e$ek as#dilatasi ..0 dihidr#piridin! Nyeri abd#mendan mual uga sering teradi! Saluran "erna uga sering terpengaruh #leh in$luks i#n kalsium, #leh karena itu ..0 sering mengakibatkan gangguan gastr#‐intestinal, termasuk k#nstipasi!
'l$hablocker
Alpha‐blocker <penghambat adren#‐sept#r al$a‐(= membl#k adren#sept#r al$a‐(
peri$er, mengakibatkan e$ek as#dilatasi karena merelaksaasi #t#t p#l#s pembuluh darah! 3iindikasikan untuk hipertensi yang resisten!
Efek sam"ing
Alpha‐blocker dapat menyebabkan hip#tensi p#stural, yang sering teradi pada
pemberian d#sis pertama kali! Alpha‐blocker berman$aat untuk pasien laki‐laki lanut
usia karena memperbaiki geala pembesaran pr#stat!
8olongan lain
Antihipertensi as#dilat#r <misalnya hidrala?in, min#ksidil= menurunkan tekanan darah dengan "ara merelaksasi #t#t p#l#s pembuluh darah! Antihipertensi kera sentral <misalnya kl#nidin, metild#pa, m#n#ksidin= bekera pada adren#sept#r alpha‐+
atau resept#r lain pada batang #tak, menurunkan aliran simpatetik ke antung, pembuluh darah dan ginal, sehingga e$ek ahirnya menurunkan tekanan darah!
Efek sam"ing
Antihipertensi as#dilat#r dapat menyebabkan retensi "airan! &es $ungsi hati harus dipantau selama terapi dengan hidrala?in karena ekskresinya melalui hati! Bidrala?in uga dias#siakan dengan sistemiklupus eritemat#sus! in#ksidil dias#siasikan dengan hipertrik#sis <hirsutism= sehingga kkurang sesuai untuk pasien
2anita! Obat‐#bat kera sentral tidak spesi$ik atau tidak "ukup selekti$ untuk
menghindari e$ek samping sistem sara$ pusat seperti sedasi, mulut kering dan mengantuk, yang sering teradi! etild#pa mempunyai mekanisme kera yang mirip dengan k#nidin tetapi dapat memnyebabkan e$ek samping pada system imun, termasuk pireksia, hepatitis dan anemia hem#litik
Tera$i farmakologi %iabetes 1. Insulin
Insulin adalah h#rm#n yang dihasilkan dari sel H pankreas dalam meresp#n gluk#sa! Insulin merupakan p#lipeptida yang terdiri dari 1( asam amin# tersusun dalam + rantai, rantai A terdiri dari +( asam amin# dan rantai 0 terdiri dari 9 asam amin#! Insulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam pengendalian metab#lisme, e$ek kera insulin adalah membantu transp#rt gluk#sa dari darah ke dalam sel!
E$ek samping ika d#sis pemberian tidak terk#ntr#l dapat menyebabkan hip#glikemi
2. bat 'ntidiabetik ral
Obat-#bat antidiabetik #ral dituukan untuk membantu penanganan pasien diabetes mellitus tipe +! Farmak#terapi antidiabetik #ral dapat dilakukan dengan menggunakan satu enis #bat atau k#mbinasi dari dua enis #bat
a. 8olongan !ulfonilurea
D#l#ngan #bat ini bekera merangsang sekresi insulin dikelenar pankreas, #leh sebab itu hanya e$ekti$ apabila sel-sel H Langerhans pankreas masih dapat berpr#duksi %enurunan kadar gluk#sa darah yang teradi setelah pemberian senya2a-senya2a sul$#nilurea disebabkan #leh perangsangan sekresi insulin #leh kelenar pankreas! Obat g#l#ngan ini merupakan pilihan untuk diabetes de2asa baru dengan berat badan n#rmal dan kurang serta tidak pernah mengalami ket#asid#sis sebelumnya
!ulfonilurea generasi $ertama
&#lbutamid diabs#rbsi dengan baik tetapi "epat dimetab#lisme dalam hati! asa keranya relati$ singkat, dengan 2aktu paruh eliminasi /-1 am <Kat?ung, +99+=! 3alam darah t#lbutamid terikat pr#tein plasma! 3i dalam hati #bat ini diubah menadi karb#ksit#lbutamid dan diekskresi melalui ginal
Asekt#heksamid dalam tubuh "epat sekali mengalami bi#trans$#rmasi, masa paruh plasma 9,1-+ am! &etapi dalam tubuh #bat ini diubah menadi (-hidr#ksilheksamid yang ternyata lebih kuat e$ek hip#glikemianya daripada aset#heksamid sendiri! Selain itu itu (-hidr#ksilheksamid uga memperlihatkan masa paruh yang lebih panang, kira-kira /-1
Kl#rpr#pamid "epat diserap #leh usus, 79-89C dimetab#lisme di dalam hati dan metab#litnya "epat diekskresi melalui ginal! 3alam darah terikat albumin, masa paruh kira-kira 6 am sehingga e$eknya masih terlihat beberapa hari setelah peng#batan dihentikan
&#la?amid diserap lebih lambat di usus daripada sul$#nilurea lainnya dan e$eknya pada gluk#sa darah tidak segera tampak dalam beberapa am setelah pemberian! ;aktu paruhnya sekitar 7 am
!ulfonilurea generasi kedua
Dliburid <glibenklamid= khasiat hip#glikemisnya yang kira-kira (99 kali lebih kuat daripada t#lbutamida! Sering kali ampuh dimana #bat-#bat lain tidak e$ekti$ lagi, risik# hip#glikemia uga lebih besar dan sering teradi! %#la keranya berlainan dengan sul$#nilurea yang lain yaitu dengan single-dose pagi hari mampu menstimulasi sekresi
insulin pada setiap pemasukan gluk#sa <selama makan= <&ay dan Raharda, +99+=! Obat ini dimetab#lisme di hati, hanya +(C metab#lit diekresi melalui urin dan sisanya diekskresi melalui empedu dan ginal
Dlipi?id memiliki 2aktu paruh +-/ am, 9C glipi?id dimetab#lisme dalam hati menadi pr#duk yang akti$ dan (9C diekskresikan tanpa perubahan melalui ginal!
Dlimepiride dapat men"apai penurunan gluk#sa darah dengan d#sis paling rendah dari semua senya2a sul$#nilurea! 3#sis tunggal besar ( mg terbukti e$ekti$ dan d#sis harian maksimal yang dianurkan adalah 8 mg! Dlimepiride mempunya 2aktu paruh 1 am dan dimetab#lisme se"ara lengkap #leh hati menadi pr#duk yang tidak
akti$
E$ek samping pada peng#batan ini dapat menyebabkan hip#glikemi dan ertig#! Sehinga harus di "#ntr#l dalam pemberian #bat
D#l#ngan ini yang tersedia adalah met$#rmin, met$#rmin menurunkan gluk#sa darah melalui pengaruhnya terhadap kera insulin pada tingkat selular dan menurunkan pr#duksi gula hati! et$#rmin uga menekan na$su makan hingga berat badan tidak
meningkat, sehingga layak diberikan pada penderita yang #er2eight
c. 8olongan Tia;olidindion
D#l#ngan #bat baru ini memiliki kegiatan $armak#l#gis yang luas dan berupa penurunan kadar gluk#sa dan insulin dengan alan meningkatkan kepekaan bagi insulin
dari #t#t, aringan lemak dan hati, sebagai e$eknya penyerapan gluk#sa ke dalam aringan lemak dan #t#t meningkat! &ia?#lidindi#n diharapkan dapat lebih tepat bekera pada sasaran kelainan yaitu resistensi insulin tanpa menyebabkan hip#glikemia dan uga
tidak menyebabkan kelelahan sel H pankreas! .#nt#h* %i#glita?#ne, &r#glita?#n!
6! Apa k#mplikasi yang dapat teradi akibat atuh pada skenari#<((,(+=
%ada kasus ini pasien dinyatakan atuh terpeleset! Sese#rang yang atuh terpeleset kemungkinan bisa ke depan atau ke belakang! )ika atuh ke depan maka kemungkinan akan mengalami trauma "apitis atau "idera ekstremitas atas sebagai akibat menahan tubuh dengan tangan! Sedangkan ika atuh ke belakang maka kemungkinan akan mengalami trauma "apitis atau "idera ekstremitas atas atau "idera tulang belakang <ertebra=! %ada kasus ini tidak dikeluhkan adanya trauma "apitis atau "idera ekstremitas atas, "idera yang teradi hanya berupa tungkai yang tidak dapatdigerakkan tapi masih bisa merasakan ketika diraba dan di"ubit! Ini berarti bah2a kemungkinan yang mengalami gangguan adalah persara$an m#t#rik tungkai tersebut sementara sara$ sens#riknya masih ber$ungsi dengan baik! Se"ara anat#mis tungkai <ekstremitas ba2ah= dipersara$i #leh serabut sara$ dari ertebra segmen lumbal dan sa"ral! )adi kemungkinan besar ketika teratuh, pasien tersebut mengalami trauma ertebra segmen lumb#sakral yang mengakibatkan tertekannya ramus-ramus sara$ di "#rnu anteri#r atau bagian dari k#rnu anteri#r dari segmen lumb#sakral tersebut yang
tertekan yang ber$ungsi sebagai sara$ m#t#rik pada kedua tungkai yang mengakibatkan tungkai tidak dapat digerakkan!
k#mplikasi-k#mplikasi lain dari atuh adalah *
a!%erlukaan mengakibatkan rusaknya aringan lunak yang terasa sangat sakit berupa r#bek atau tertariknya aringan #t#t, r#beknyaarteri>ena, patah tulang atau
$raktur misalnya $raktur pelis, $emur,humerus, lengan ba2ah, tungkai atas!
b!3isabilitas mengakibatkan penurunan m#bilitas yang berhubungandengan perlukaan $isik dan penurunan m#bilitas akibat atuh yaitukehilangan keper"ayaan diri
dan pembatasan gerak!
"!Neur#l#gis kelemahan #t#t , gangguan sara$ peri$er <terutama sensasi p#sisi = dan adanya gangguan keseimbangan dan "ara beralan !
d!ati
7! )elaskan langkah-langkah diagn#sis untuk skenari#5<(=
%endekatan diagn#stik
%ada pasien geriatri> usia lanut kita harus melakukan pemeriksaan se"ara berkesinambungan! 3engan maksud agar dapat meninau keseluruhan dari gangguan $isinya, psik#s#sial dan uga gangguan $ungsi#nal sehingga nantinya dapat mengidenti$ikasikan masalah tersebut termasuk mengidenti$ikasikan $akt#r resik# yang berperan serta kemudian meren"anakan penatalaksanaan menyeluruh dengan penekanan
pada kemampuan $ungsi#nal pasien atu setidaknya memberikan perhatian yang sama dengan diagn#sis dan peng#batan penyakit sebab k#mpleksitas masalah pada usia lanut dapat meningkatkan resik# iatr#genik!
%emeriksaan yang dilakukan* a! Anamnesis
Anamnesis dilakukan baik terhadap penderita ataupun saksi mata atuh atau keluarganya! Anamnesis meliputi*
• Seputar atuh * men"ari penyebab atuh misalnya ter$elesat,
tersandung, beralan, perubahan p#sisi badan, 2aktu mau berdiri dari #ngk#k, sedang makan, sedang buang air ke"il atau besar, sedang batuk
atau bersin, sedang men#leh tiba @ tiba atau aktiitas lain
• Deala yang menyertai * nyeri dada, berdebar @ debar, nyeri kepala
tiba @ tiba, ertig#, pingsan, lemas, k#n$usi#, ink#ntinens, sesak nafas
K#ndisi k#m#rbid yang relean * pernah str#ke, %arkins#nism, #ste#p#r#sis, sering keang, penyakit antung, rematik, depresi, de$isit sens#rik < hi$ertensi< diabetes melitus
• Reie2 #bat @ #batan yang diminum * antihipertensi, diuretik, aut#n#mik
bl#ker, antidepresan, hipn#tik, ani#litik, analgetik, psik#tr#pik
• Riie2 keadaan lingkungan * tempat atuh, rumah maupun tempat @
tempat kegiatannya! b! %emeriksaan $isik
• engukur tanda ital * tekanan darah, nadi, perna$asan dan suhu
badannya
• Kepala dan leher * apakah terdapat penurunan isus, penuruan
pendengaran, nistagmus, gerakan yang menginduksi ketidakseimbangan, bising
• %emeriksaan antung * kelainan katup, aritmia, sten#sis a#rta, sink#pe
sinus "ar#tis
• Neur#l#gi * perubahan status mental, de$isit l#kal, neur#pati
peri$er, kelemahan ##t, instabilitas, kekakuan, trem#r
• uskul#skeletal * perubahan sendi, pembatasan gerak sendi,
pr#blem kaki <p#diatrik=, de$#rmitas "! Assesmen $ungsi#nal
Seharusnya dilakukan untuk mengetahui lebih lanut tentang kebiasaan pasien dan aspek $ungsi#nalnya dalam lingkungannya, ini sangat berman$aat untuk men"egah teradinya atuh ulangan! %ada assesmen $ungsi#nal dilakukan #bserasi atau pen"arian terhadap*
(! Fungsi gait dan keseimbangan * #bserasi pasien ketika bangkit dan duduk dikursi, ketika beralan, ketika membel#k atau berputar badan, ketika mau duduk diba2ah
+! #bilitas * dapat beralan sendiri tanpa bantuan, menggunakan alat bantu <kursi r#da, trip#d, t#ngkat= atau dibantu beralan #leh keluarganya!
! Akti$itas kehidupan sehari @ hari * mandi, berpakaian, berpergian, k#ntinens! &erutama kehidupannya dalam keluarga dan lingkungan sekitar <untuk mendeteksi uga apakah terdapat depresi dll=
d! %emeriksaan tambahan
(! Radi#l#gi * melihat adanya $raktur, perlu uga $#t# th#raks untuk melihat ada tidaknya pneum#nia
+! Lab#rat#rium * pemeriksaan darah rutin, D3S, elekr#lit, urin, albumin, SDO& dan SD%&, $raksi lipid, $ungsi tir#id
8!&entukan skala pri#ritas dan penatalaksanaan untuk skenari#5<(/,(1,(6,(7,(8=
Penanganan 7edera !$inal
%enatalaksaan sesuai kemampuan d#kter layanan primer dapat dilakukan dengan* (! Semua $raktur dikel#la se"ara emergensi
+! Lakukan penilaian a2al akan adanya "edera lain yang dapat mengan"am i2a! ! %asang "airan untuk mengantisipasi kehilangan darah yang tidak terlihat
/! Lakukan stabilisasi $raktur
1! Ruuk segera ke layanan sekunder!
%rinsip terapi "edera spinal traumatika dituukan untuk meminimalkan kemungkinan teadinya de$isit neur#l#gis, mengembalikan intergritas k#lum spinalis semaksimal mungkin, mengurangi kemungkinan teradinya in$eksi, dan #ptimalisasi rehabilitasi $ungsi#nal! Basil penelitian akhir-akhir ini menunukkan bah2a de$isit neur#l#gis akibat "edera medulla spinalis dapat dikurangi se"ara bermakna dengan pemberian metil-prednis#l#n intraena dalam delapan am pertama! 3#sis a2al yang
diberikan di dalam penelitian tersebut adalah 9 mg>kg berat badan diberikan dalam (1 menit pertama, dan diikuti dengan 1,/ mg>kg>am!
%ada penderita di mana #bat diberikan dalam am pertama setelah "edera, in$us intraena harus dilanutkan selama +/ am ! Sementara bila teradi antara -8 am, maka harus dilanutkan sampai /8 am, ke"uali bila ada k#mplikasi! %enanganan #perasi pada "edera spinal terutama dituukan untuk stabilisasi yaitu dengan pr#sedur instrumentasi dengan memakai berbagai bahan!
Sumber*
Infeksi 5Pneumonia 6
%enaganan dan rehabilitas! %eng#batan IS%A> pneum#nia dilakukan dengan pemberian kem#terapi dan peng#batan umum < terapi #ksigen, terapi hidrasi dan
$isi#terapi =! Kem#terapi merupakan kun"i utama peng#batan pneum#ni!
&uuan pemberian kem#terapi adalah untuk membasmi kuman penyebab pneum#nia! %emberian kem#terapi harus berdasarkan petuunuk penemuan kuman terhadap antibi#tika =! 0erhubung satu dan lain hal, misalnya * penyakit penderita sangat serius , dan perlu peng#batan segera , kuman penyebab in$eksi belum dapat diketahui pasti menelang terapi, sehingga antibi#ti" pemberiannya dilakukan se"ara empirik!
0ila penyakitnya ringan atau sedang , antibi#ti" diuberikan se"ara #ral , sedangkan bila berat diberikan se"ara parenteral! %eng#batan umumnya diberikan selama 7-(9 hari pada kasus tanpa k#mplikasi atau antibi#ti" diteruskan sampai hari bebas panas!
Bidrasi penderita harus diperhatikan ! pada keadaan penyakit yang ringan rehidrasi dapa dilakukan se"ara #ral, sedangkan pada penyakit yang berat, rehidrasi dilakukan se"ara parenteral, menggunakan larutan elektr#lit!
%ada pneum#nia usia lanut , $isi#terapi harus diberikan!penderita perlu tirah baring dan p#sisi penderita perlu diubah-ubah untuk menghindari timbulnya pneum#nia
%iabetes elitus
&erapi untuk 3iabetes elitus dilakukan dengan m#di$ikasi gaya hidup dan peng#batan < alg#ritma pengel#laan 3 tipe + =
.ara pemberian OBO, terdiri dari *
(! OBO dimulai dengan d#sis ke"il dan tingkatkan se"ara bertahap sesuai resp#ns kadar gluk#sa darah, dapat diberikan sampai d#sis #ptimal!
+! Sul$#nilurea * (1-9 menit sebelum makan! ! Repaglinid , nateglinid * sesaat sebelum makan /! et$#rmin * sebelum> pada saat>sesudah makan!
1! %enghambat gluk#sidase < Acarbose ) * bersama makan suapan pertama
6! &ia?#lidindi#n * tidak bergantung pada ad2al makan
7! 3%%-I: inhibit#r dapat diberikan bersama mkan dan atau sebelum makan! %emantauan dan tindak lanut
(! Edukasi dan manaemen nutrisi
0erat badan * diukur setiap kali kunungan
%enilaian rutin * kandungan , kuantitas, dan pengaturan 2aktu supan makanan! 3isesuaikan dengan kebutuhan
&arge * penurunan berat badan menuu berat badan ideal dan "#ntr#l gula darah ter"apai!
+! Latihan $isik
%enilaian aktiitas $isik * paling sedikit setiap tiga bulan sekali
Ren"ana latihan * penggabungan dengan pilihan aktiitas sekarang ini dan leel atiitas * ditingkatkan sampai batas t#leransi !
Setiap kali pasien berkunung dilakukan pemeriksaan isual kaki, sensibilitas, dan asularisasi
/! #nit#ring kemauan dan hambatan penatalaksanaan 1! %en"egahan retin#pati> peng#batan
1 pen"egahan retin#pati
%emrerisaan retin# mata dilakukan segera setelah diagn#sis 3 dilakukan dan diulang satu tahun sekali dan lebih sering adanya rentin#pati!
Hi$ertensi
Seperti dikemukakan diatas penatalaksanaan hipertesi pada usia lanut, dilakukan setelah semua masalah mendapat perhatian se"ara seksama dan perlu mempertimbangkan berbagai aspek!ped#man dari )N. @:II perlu diperhatikan betul, diantaranya mengenai enis-enis #bat yang dianurkan seperti diketahui salah satu pesan dari )N. :II adalah *
• Obat yang pertama diberikan saebaiknya adalah diuretik golongan tiasid
• Apabila tekanan darah J (69 mmBg, biasanya diperlukan lebih dari ( ma"am
anti-hipertensi , dimana #bat k#mbinasi ini sebaiknya termasuk diuretika tiasid
• %ertimbangan enis #bat yang lain sebaiknya dengan mempertimbangkan
"#mpelling-indi"ati#n atau indikasi keadaan lain yang menyertai!
!us$ek katarak
%enatalaksanaan dengan pembedahan !untuk menentukan 2aktu katara dapat dibedah ditentukan #leh keadaan taam penglihatan dan bukan hasil pemeriksaan!
Operasi katara terdiri dari pengangkatan sebagian besar lensa dan penggantian lensa dengan implant plasti" ! saat ini pembedahan semakin banyak dilakukan dengan anestesi l#"al daripada anestesi umum! Ananstesi l#"al diin$iltrasikan disekitar b#la mata dan
kel#pak mata atau diberikan se"ara t#pi"al! Operasi dilakukan dengan insisi luas pada peri$er k#rnea atau s"lera anteri#r, diikuti #leh ekstraksi < lensa diangkat dari mata = katarak ekatrakasular! Insisi harus diahit! Likui$ikasi lensa menggunakan pr#be ultras#n#gra$i yang dimasukkan melalui insisi yang lebih ke"il dari k#rnea atau s"lera anteri#r
! 0agaimana penanganan a2al dan pen"egahan yang dilakukan untuk skenari#5<(=
%ENANDANAN
&uuan penatalaksanaan ini untuk men"egah teradinya atuh berulang dan menerapi k#mplikasi yang teradi, mengembalikan $ungsi AKS terbaik, dan mengembalikan keper"ayaan diri penderita!
&he %anel #n $all telah merek#mendasikan penanganan atuh pada masyarakat, sesduah melakukan asistment se"ara menyeluruh,mengidenti$ikasikan an#rmalitas dari k#mp#nen k#ntr#l p#stural dan per$#rmen $isik se"ara menyeluruh dari keseimbangan dan "ara beralan,uga masalah kesehatan, status $ungsi#nal, dan "ara mendapatkan bantuan! %enyebab yang p#tensial berpengaruh di"atat dan diren"anakan strategi penanganan baik interensi se"ara $armak#l#gi>pembedahan rehabilitasi seperti yang
ter"antum pada appendik F!
%enatalaksanaan penderita atuh dengan mengatasi atau eliminasi $akt#r resik#, penyebab atuh dan menangani k#mplikasinya! %enatalaksanaan ini harus terspadu dan membutuhkan kera tim yang terdiri dari d#kter <geriatrik, neur#l#gik, bedah #rt#pedi, rehabilitasi medik, psikiatrik,dll=, s#sial2#rker, arsitek, dan keluarga penderita!
%enatalaksanaan bersi$at indiidualis, artinya berbeda untuk setiap kasus karena perbedaan $akt#r-$akt#r yang bersama-sama mengakibatkan atuh! 0ila penyebab
merupakan penyait akut penanganannya menadi lebih mudah, sederhana, dan langsung bisa menghilangkan penyebab atuh serta e$ekti$! &etapi lebih banyak pasien atuh karena k#ndisi kr#nik, multi$akt#rial sehingga diperlukan terapi gabungan antara #bat, rehabilitasi, perbaikan lingkungan, dan perbaikan kebiasaan lansia itu! %ada kasus lain interensi diperlukan untuk men"egah teradinya atuh ulangan, misalnya pembatasan bepergian>akti$itas $isik, penggunaan alat bantu gerak!
M %engel#laan gangguan penglihatan
%eresepan lensa ka"a mata harus dapat meng#reksi dengan tepat gangguan ketaaman penglihatan! Ka"amata dengan lensa tunggal lebih dipilih dibandingkan dengan lensa multi$#kal karena menimbulkan gangguan persepsi kedalaman dan k#ntras bagian tepi yang meningkatkan resik# atuh!
Katarak yang dilakukan ekstraksi akan menurunkan resik# atuh meskipun katarak tunggal! 'ntuk gangguan adaptasi gelap terapi dengan mengganti terapi glauk#ma yang tidak menyebabkan mi#sis! Interensi gangguan penglihatan ini umumnya tidak e$ekti$ sebagai interensi tunggal! %englihatan dapat berperan menurunkan resik# atuh sebagai bagian pr#gram penurunan resik# se"ara multi$akt#rial!
M %engel#laan gangguan keseimbangan
Latihan merupakan k#mp#nen yang paling berhasil dari pr#gram penurunan resik# atuh dan merupakan interensi tunggal yang e$ekti$ berdasarkan meta analisis! %ada lansia yang memiliki resik# tinggi untuk atuh, kebutuhan dan lama latihan keseimbangan sangat indiidual! %enelitian terkini menyarankan latihan kel#mp#k uga e$ekti$! Latihan keseimbangan pada pasien lansia dapat dilihat pada appendik F!
M Interensi #bat-#batan
&erapi #bat-#batan pada pasien harus dikai lebih lanut! Obat-#batan yang diberikan harus benar-benar diperlukan, #bat-#batan yang terlalu banyak akan meningkatkan resik# atuh! Apabila memungkinkan terapi n#n$armak#l#gi harus dilakukan pertama kali! 0en?#diasepin baik yang kera panang maupun yang kera pendek meningkatkan resik# atuh demikian uga trisiklik antidepresan dan g#l#ngan sele"tie ser#t#nin reuptake inhibit#r khususnya pada d#sis tinggi! Obat-#bat psik#tr#pika harus dimulai dengan d#sis rendah dan kemudian dinaikkan perlahan!
%emberian #bat-#bat penghiang sakit kr#nik se"ara terad2al lebih e$ekti$ dibandingkan pemberian bila diperlukan! &erapi ekstrapiramidal dengan le#d#padan #bat yang lain dapat memperbaiki im#bilitasi tetapi sering tidak dapat memperbaiki instabilitas p#stural!
k#mpresi, perubahan perilaku misalnya menghindari perubahan p#sisi yang mendadak, latihan RO <Range #$ #ti#n= akti$ pada ekstremitas ba2ah untuk meningkatkan en#us return sebelum p#sisi berdiri!
M Interensi lingkungan
Interensi tunggal pada penelitian terk#ntr#l mengatakan bah2a m#di$ikasi lingkungan akan meningkatkan keamanan, namun tidak menurunkan resik# atuh! 0agaimana pun interensi lingkungan merupakan bagian dari pr#gram multi$akt#rial, keamanan lingkungan di$ikirkan berpengaruh menurunkan resik# yang paling mudah dilakukan!
M %emakaian alas kaki
0eralan dengan menggunakan kaus kaki sebaiknya di"egah! Sepatu harus sesuai dengan ukuran kaki, kuat, dan mempunyai bentuk yang baik dengan s#l yang tidak li"in, dan hak yang rendah! Alas kaki dengan tali sepatu sering menyebabkan slip! Sepatu #lahraga kurang menyebabkan atuh pada #rang tua!
M Interensi pendidikan>pengetahuan yang berhubungan atuh
3ata-data interensi ini sedikit tersedia! Satu penelitian a"ak terk#ntr#l yang dilakukan #leh Reins"h dan ka2an-ka2an yang mengikutkan +9 lansia yang hidup di masyarakat membandingkan tentang peningkatan pengetahuan tentang atuh yang dilakukan seminggu sekali dengan peningkatan pengetahuan kesehatan yang tidak ada hubungan dengan atuh! Kedua interensi ini setelah diikuti selama ( uta tahun mendapatkan bah2a pengetahuan tentang atuh saa tidak memberikan pengaruh terhadap angka keadian atuh!
%EN.EDABAN
'saha pen"egahan merupakan langkah yang harus dilakukan karena bila sudah teradi atuh pasti teradi k#mplikasi, meskipun ringan tetap memberatkan! Ada usaha p#k#k untuk pen"egahan ini, antara lain *
M Identi$ikasi $akt#r resik#
%ada setiap lansia perlu dilakukan pemeriksaan untuk men"ari adanya $akt#r intrinsik resik# atuh, perlu dilakukan asessment keadaan sens#rik, neur#l#gik, muskul#skeletal dan penyakit sistemik yang sering mendasari>menyebabkan atuh!
Keadaan lingkungan rumah yang berbahaya dan dapat menyebabkan atuh harus dihilangkan! %enerangan rumah harus "ukup tetapi tidak menyilaukan! Lantai rumah datar, tidak li"in, bersih dari benda-benda ke"il yang susah dilihat! %eralatan rumah tangga sudah tidak aman <lapuk, dapat bergeser sendiri= sebaiknya diganti, peralatan rumah ini sebaiknya diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu alan>tempat akti$itas lansia! Kamar mandi dibuat tidak li"in, sebaiknya diberi pegangan pada dindingnya, pintu yang mudah dibuka! ;. sebaiknya dengan kl#set duduk dan
diberi pegangan di dinding!
0anyak #bat-#batan yang berperan terhadap atuh! ekanisme tersering termasuk sedasi, hip#tensi #rt#stati", e$ek ekstrapiramidal, mi#pati dan gangguan adaptasi isual pada penerangan yang redup!
Obat-#batan yang menyebabkan sedasi diantaranya g#l#ngan ben?#diasepin <3ia?epam, "hl#rdia?ep#ide, $lur#?epam, desmethy-dia?epam, #a?epam, l#ra?epam, nitra?epam, tria?#lam, alpra?#lam=, antihistamin bersi$at sedati$, nark#tik analgesik, trisiklik antidepresan <Amitryptiline, Imipramine=, SSRI <Sele"tie Ser#t#nin Reuptake Inhibit#r= misalnya $lu#etine, setraline, antipsik#tik, antik#nulsan dan etan#l! Obat-#bat yang menyebabkan hip#tensi #rth#stati" seperti antihipertensi, antiangina, Obat-#bat antiparkins#n, trisiklik antidepresan dan anti psik#tik! Obat-#bat yang menyebabkan e$ek ekstrapiramidal misalnya met#kl#peramide, anyipsik#tik, SSRI! Obat-#batan yang menyebabkan mi#pati misalnya k#rtik#ster#id, "#l"hisine, statin d#sis tinggi terutama apabila dik#mbinasi dengan $ibrat, inter$er#n! Obat yang menyebabkan mi#sis seperti pil#"arpine untuk peng#batan glauk#ma! 3#sis, 2aktu pemberian, dan ketaatan minum #bat uga mempengaruhi teradinya atuh! %asien dengan #bat yang banyak>p#li$armasi rentan pula mempengaruhi keseimbangan!
Alat bantu beralan yang dipakai lansia baik berupa t#ngkat, trip#id, kruk atau 2alker harus dibuat dari bahan yang kuat tetapi ringan, aman tidak mudah bergeser serta sesuai dengan ukuran tinggi badan lansia!
M %enilaian "ara beralan <DAI&= dan keseimbangan - %enilaian p#la beralan se"ara klinis
Salah satu bentuk aplikasi $ungsi#nal dari gerak tubuh adalah p#la alan! Keseimbangan, kekuatan dan $lesibilitas diperlukan untuk
mempertahankan p#stur yang baik! Ketiga elemen itu merupakan dasar untuk me2uudkan p#la alan yang baik pada setiap
indiidu! %#la alan yang n#rmal dibagi + $ase yaitu* M Fase piakan <stan"e phase=
Fase ini adalah $ase dimana kaki bersentuhan dengan piakan! Fase ini 69 persen dari durasi beralan yang dibagi menadi yaitu*
Beel str#ke yaitu saat tumit salah satu kaki menyentuh piakan!
id stan"e yaitu saat kaki menyentuh piakan!
%ush #$$ yaitu saat kaki meninggalkan piakan!
M Fase dimana kaki tidak menyentuh piakan <s2ing phase= Fase ini /9 persen dari durasi beralan yang dibagi menadi yaitu*
A""elerati#n yaitu saar kaki ada di depan tubuh!
S2ing thr#ugh yaitu saat kaki berayun ke depan!
3eselerasi yaitu saat kaki kembali bersentuhan dengan piakan 3alam p#la alan
lansia ada beberaa perubahan yangmungkin teradi, diantaranya sebagai berikut* M Sedikit ada rigiditas pada angg#ta gerak terutama angg#ta
gerak atas dari angg#ta gerak ba2ah! Rigiditas akan hilang apabila tubuh bergerak!
M Derakan #t#matis menurun, amplitud# dan ke"epatan berkurang seperti hilangnya ayunan tangan saat beralan!
M Bilangnya kemampuan untuk meman$aatkan graitasi sehingga kera #t#t meningkat!
M Bilangnya ketepatan dan ke"epatan #t#t, khususnya #t#t penggerak sendi panggul!
M Langkah lebih pendek agar merasa lenih aman!
$ase menumpu!
M %enurunan r#tasi badan teradi karena e$ek sekunder kekakuan sendi!
M %enurunan ayunan tungkai saat $ase mengayun M %enurunan sudut antara tumit dan lantai
M %enurunan irama alan
M %enurunan r#tasi gelang bahu dan panggul
M %enurunan ke"epatan ayunan lengan dan tungkai - %enilaian keseimbangan
%emeriksaan keseimbangan seharusnya dilakukan saat berdiri se"ara statis dan dinamik, termasuk pemeriksaan kemampuan untuk bertahan terhadap an"aman baik internal maupun eksternal! %emeriksaan statis termasuk lebar "ara berdiri sendiri dan "ara berdiri sempit dengan kedua kaki yang nyaman tanpa dukungan ekstremitas atas, diikuti #leh berdiri dengan mata tertutup untuk menghilangkan pengaruh isual untuk penderita gangguan keseimbangan! %enghilang input isual saat berdiri dengan kaki
menyempit <&es R#mberg= membutuhkan in$#rmasi s#mat#sens#rik dan estibuler, sehingga meningkatnya g#yangan menandakan adanya masalah sens#ri peri$er estibuler! 0agi lansia yang dapat melakukan tes R#mberg dengan baik, tes statis yang lebih sulit seperti semitandem, tandem dan satu kaki yang terangkat dapat dilakukan!
Kemampuan untuk mempertahankan p#stur berdiri sebagai resp#n dari gangguan internal dapat dilakukan dengan meminta pasien untuk melakukan tes pen"apaian $ungsi#naltes dinamik resp#n tubuh untuk gangguan eksternal dapat dilakukan ika penderita lansia telah mampu untuk melakukan tes keseimbangan statis lebar tanpa menggunakan alat bantu atau bantuan ekstremitas atas! &es re$leks yang benar <&he test #$ righting re$lees=, pemeriksa berdiri dibelakang pasien yang diminta untuk menarik atau mend#r#ng, dan bereaksi untuk mempertahankan tetap berdiri! %emeriksa kemudian se"ara "epat mend#r#ng pelis pasien pada bagian belakang sambil menaga pasien se"ara dekat! Kekuatan d#r#ngan dengan amplitud# yang "ukup untuk mengubah pusat massa keluar dari dasar landasan pasien! Resp#n yang kas, satu kaki akan berpindah ke belakang se"ara "epat tanpa bantuan ekstremitas atas atau
bantuan pemeriksa! Resp#n yang abn#rmal disebut reaksi bal#k kayu>timber rea"ti#n yang mana tidak ada usaha untuk menggerakkan kaki dan diperkirakan adanya de$isit sistem ner#us sentral, sering bersama dengan k#mp#nen ekstrapiramidal!
M engatur> mengatasi $akt#r situasi#nal
Fakt#r situasi#nal yang bersi$at serangan akut>eksaserbasi akut penyakit yang diderita lansia dapat di"egah dengan pemeriksaan rutin kesehatan lansia se"ara peri#dik! Fakt#r situasi#nal bahaya lingkungan dapat di"egah dengan mengusahakan perbaikan lingkungan seperti tersebut di atas! Fakt#r situasi#nal yang berupa akti$itas $isik dapat dibatasi sesuai dengan k#ndisi kesehatan penderita! %erlu diberitahukan pada penderita akti$itas $isik seberapa auh yang aman bagi penderita, akti$itas tersebut tidak b#leh melampaui batasan yang diperb#lehkan baginya sesuai hasi pemeriksaan k#ndisi $isik, maka dianurkan lansia tidak melakukan akti$itas $isik yang sangat melelahkan atau berisik# tinggi untuk teradinya atuh!
(9! &uliskan perspekti$ islam terkait skenari#5 %ers$ekti$ Islam
Surah Ar Ruum ayat 1/-11* Kekuasaan Allah dalam pen"iptaan-Nya terhadap manusia dari seak lahir hingga matinya kemudian dibangkitkan-Nya!
PQQ TU VW XY Z VQQ[P\ V ]P^_ V ` V ^ V P Pc X` V f V X V\ V ^ U X V jZ P TU Xo V X T q V U V V P jZ P U X V TU Xo V XT q V U V V P U X V X T X Pv V Vw V xTW Y zP Y = { P`Tv VW XY
|} = ~ V Z P• V€ X` P YZ P^‚ V ƒ VW T V‚ V „V^… V { V X†V YZ‡ Pf TW V ^ V ~ VZ P{ Tˆ X‰ PW XY PŠTv X` P P„V^Š WY ‹ PZv PŒ V ‹ VZ X` V\ V< ||
<
Ter=emah !urat 'r #uum 'yat 4
1/!Allah-lah yang men"iptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian 3ia menadikan <kamu= setelah keadaan lemah itu menadi kuat, kemudian 3ia menadikan <kamu= setelah kuat itu lemah <kembali= dan beruban! 3ia men"iptakan apa yang 3ia kehendaki! 3an 3ia 4ang aha engetahui lagi ahakuasa!
11! 3an pada hari <ketika= teradinya Kiamat, #rang-#rang yang berd#sa bersumpah, bah2a mereka berdiam <dalam kubur= hanya sesaat <saa=! 0egitulah dahulu mereka
Surah Al Ba ayat 1
;ahai manusia5 )ika kamu meragukan <hari= kebangkitan, maka sesungguhnya kami telah menadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna keadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami elaskan kepada kamuG dan Kami tetapkan dalam rahim, menurut kehendak kami sampai 2aktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian <dengan berangsur-angsur= kamu sampai kepada usia de2asa, dan di antara kamu ada yang di2a$atkan dan <ada pula= di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua <pikun=, sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya! 3an kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air huan di atasnya, hiduplah bumi itu dan menadi subur dan menumbuhkan berbagai enis pasangan tetumbuhan yang indah! <!S! Al-Ba* 1=
AL-israŽ ayat +-+/
Arti nya * 3an &uhanmu telah memerintahkan supaya kamu angan menyembah selain 3ia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu! )ika salah se#rang diantara keduanya atau kedua-duanya berusia lanut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-sekali anganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan anganlah engkau
membentak keduanya, dan u"apkanlah kepada keduanya perkataan yang baik!
Artinya * 3an rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan u"apkanlah!;ahai &uhanku5 Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di 2aktu ke"il!
3AF&AR %'S&AKA
(! Sud#y#, Aru, ;! Setiy#hadi, 0ambang! Al2i, Idrus! K, ar"ellus, Simadibrata! Setiati, Siti! Buku Ajar lmu !enyakit Dalam" )ilid II! Edisi I:! )akarta * %usat
%enerbitan 3epartemen Ilmu %enyakit 3alam Fakultas Ked#kteran 'niersitas Ind#nesiaG p! (/6
+! Re$erensi* 0uku Aar 0#edhi-3arm##, Deriatri <Ilmu Kesehatan 'sia Lanut=, Edisi ke-/, 0alai %enerbit FK-'I, )akarta, Bal! (78-(7, +9((!
! art#n#, B!Badi, Deriatri ilmu kesehatan usia lanut, )akarta * 0alai penerbit FK'I, +99! Bal (76-(77
/! art#n#, Badi! +9(! Buku Ajar #eriatri $disi %! )akarta* FK-'I! Bal! (89-(8/,
/88, 1+7-1+8!
1! Dray, Bu#n dkk! +991! &ecture Notes 'ardiologi $disi (! )akarta* Erlangga! Bal!
1
6! %ri"e, Sylia A! +9(+! !atoisiologi 'onsep 'linis !roses-!roses !enyakit $disi * ! )akarta* ED.! Bal (+6!
7! 0ritish Nati#nal F#rmulary <1+=! L#nd#n* 0ritish edi"al Ass#"iati#n and R#yal %harma"euti"al S#"iety #$ Dreat 0ritainG +996!
8! Nati#nal Institute $#r Bealth and .lini"al E"ellen"e! Bypertensi#n! anagement #$ hypertensi#n in adults in primary "are! L#nd#n*NI.EG+996! ! Ba2kins , R#ssetti L! Insulin Resistan"e and Its R#le in the %ath#genesis
#$ &ype + 3iabetes! In * Kahn .R, King DL, #ses A., ;eir D., )a"#bs#n A, Smith R) <Eds= )#slins 3iabetes ellitus! Lippin"#tt ;illiams ;ilkin! %hiladelphia! %g /+1-//8, +997
(9! 3iabetes .#ntr#l and .#mpli"ati#ns &rial Resear"h Dr#up * &he e$$e"t
#$ intensie diabetes treatment #n the deel#pment pr#gressi#n #$ l#ng-term "#mpli"ati#ns in insulin-dependent diabetes mellitus* the 3iabetes .#ntr#l and .#mpli"ati#n &rial! N Engl ) ed (G+*78-86!
((! 0aehr, and Fr#ts"her, ! +9(9! 3iagn#sis &#pik Neur#l#gi 3''S * Anat#mi,Fisi#l#gi, &anda, Deala! )akarta * %enerbit ED.
(+! 0uku Ilmu %enyakit 3alam! )ilid (! Edisi :! hal 8(
(! (!art#n#, B!Badi , 0uku Aar 0#edhi-3arm## Deriatri <Ilmu Kesehatan 'sia Lanut=! Edisi 1!)akarta* 0adan %enerbit Fakultas Ked#kteran 'IG +9(/! Balaman (9 @ ((
(/! Satyanegara! +9(9! Ilmu 0edah Sara$ Edisi I:! )akarta* Dramedia! Bal! /9+-/9 (1! 0uku Aar 0#edhi-3arm## geriatri", Edisi 1! 0adan penerbit $akultas ked#teran