Geografi Kelas X Semester 1 1
A. Ruang Lingkup, Aspek, dan Objek Studi Geografi
dipahami pengguna. Pilihan a didukung ilmu meteorologi dan klimatologi. Pilihan b didukung ilmu biologi. Pilihan c dan e didukung ilmu geologi dan geofisika.
4. Jawaban: c
Peta pada soal menunjukkan peta arah aliran air tanah yang diperoleh berdasarkan ketinggian suatu tempat. Air tanah dipelajari melalui ilmu hidrologi. Hidrologi merupakan salah satu ilmu yang menunjang kajian geografi fisik. Meteorologi dan klimatologi (pilihan a dan b) mengkaji kondisi unsur cuaca dan iklim. Biologi mengkaji organisme dan habitatnya di Bumi. Ilmu kimia dalam kajian air tanah berfungsi untuk menelaah sifat kimiawi air. 5. Jawaban: e
Objek formal berkaitan sudut pandang terhadap objek material. Sudut pandang terhadap objek material dapat menciptakan solusi atau pe-mecahan masalah geosfer. Kebakaran hutan dapat dikaji melalui objek material seperti ditunjukkan pilihan a–d. Pilihan a merupakan kajian geomorfologi. Pilihan b merupakan kajian ilmu tanah. Pilihan c berkaitan dengan kondisi atmosfer. Pilihan d menitikberatkan pada kajian biosfer. Pilihan e memuat sudut pandang secara region dan merupakan salah satu solusi dari per-masalahan kebakaran hutan.
6. Jawaban: a
Kajian mengenai kawasan industri dapat melibatkan aspek fisik dan aspek nonfisik geografi. Secara khusus, kawasan industri berkaitan dengan aspek nonfisik yaitu aspek ekonomi. Kegiatan industri dapat ditunjang sarana transportasi sebagai contoh aspek ekonomi yang
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: b
Perubahan iklim merupakan bagian dari kajian atmosfer yaitu lapisan udara yang melingkupi suatu planet termasuk Bumi. Perubahan iklim terjadi karena pemanasan global yang meng-akibatkan es kutub mencair. Hal ini termasuk dalam pengelompokan fenomena geosfer atmosfer. Menipisnya lapisan es di kutub mengakibatkan populasi beruang kutub berkurang. Populasi beruang kutub termasuk dalam pengelompokan fenomena geosfer yaitu biosfer. Antroposfer (pilihan a dan e) berkaitan dengan lapisan manusia. Hidrosfer berkaitan dengan air, sedangkan litosfer (pilihan d dan c) berkaitan dengan lapisan tanah.
2.Jawaban: b
Litosfer merupakan fenomena yang berkaitan dengan lapisan batuan. Berbagai gejala geosfer terkait litosfer menjadi objek material dalam ilmu geografi. Pernyataan nomor 1), 2), dan 4) merupakan contoh fenomena litosfer. Pernyataan nomor 3) merupakan bagian dari fenomena antroposfer. Pernyataan nomor 5) dikaji melalui cabang geografi yaitu hidrologi.
3. Jawaban: d
Penggambaran permukaan Bumi dalam wujud peta memerlukan ilmu kartografi. Kartografi ialah ilmu dan seni yang menggambarkan permukaan Bumi pada bidang datar dengan menyajikan hasil pengukuran dan pengumpulan data. Ilmu seni memberikan nilai estetika pada peta agar informasi yang disajikan lebih mudah dimengerti dan
berhubungan dengan aktivitas distribusi. Pilihan
b–e kurang tepat karena merupakan kajian yang
melibatkan aspek fisik berupa kondisi udara, kondisi air tanah, serta lahan pertanian dan per-kebunan.
7. Jawaban: d
Aspek fisik geografi yang ditunjukkan pernyataan nomor 2) dan 4) mengacu pada aspek nonbiotik berkaitan dengan dinamika litosfer. Aspek fisik yang ditunjukkan pernyataan nomor 5) adalah aspek nonbiotik berkaitan dengan fenomena hidrosfer. Pernyataan nomor 1) merupakan aspek nonfisik geografi berkaitan dengan aspek ekonomi atau transportasi. Pernyataan nomor 3) merupakan aspek nonfisik geografi berkaitan dengan unsur sosial budaya.
8. Jawaban: c
Abrasi adalah pengikisan yang terjadi di kawasan pantai dan bersifat merusak. Tenaga yang mengikis pantai berasal dari gelombang dan arus laut. Pilihan
a, b, d, dan e berkaitan dengan aspek fisik pada
fenomena abrasi. Abrasi juga dapat dipengaruhi aktivitas manusia seper ti pengembangan kawasan industri. Kegiatan pemanfaatan lahan untuk kawasan industri dengan cara pembabatan hutan lindung seperti mangrove dapat meningkat-kan intensitas abrasi.
9. Jawaban: d
Dampak kebakaran hutan yang mengancam spesies endemik di Pulau Enggano dapat dikaji melalui biogeografi. Persebaran flora dan fauna di Pulau Enggano dipantau melalui kajian bio-geografi. Pada wacana juga dijelaskan kebakaran hutan melanda kebun masyarakat yang dapat berimbas pada aktivitas ekonomi penduduk. Potensi pariwisata di Pulau Enggano juga cukup baik sehingga kerusakan ekosistem di dalamnya dapat menurunkan potensi ekonomi wilayah. 10. Jawaban: d
Hidrologi sebagai salah satu bagian ilmu geografi mempelajari fenomena geosfer yang berkaitan dengan air. Contoh fenomena pada kajian hidrosfer terkait siklus air, karakteristik dan permasalahan daerah aliran sungai (DAS), perairan laut, serta perairan darat. Pilihan a dan e merupakan fenomena pada kajian litosfer. Pilihan b dan c merupakan fenomena pada kajian atmosfer.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Jawaban:
Antropologi mengkaji peranan manusia sebagai penghuni Bumi. Manusia mempunyai peran penting pada lingkungannya. Aktivitas manusia dapat berpengaruh terhadap kondisi litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer. Contohnya pada kegiatan industri yang menghasilkan limbah berupa gas polutan. Gas polutan mencemari udara dan menyebabkan perubahan kondisi atmosfer. 2. Jawaban:
Analisis objek formal melalui pendekatan ke-wilayahan mengacu pada perbedaan karakteristik antarwilayah. Perbedaan tersebut menyebabkan munculnya karakteristik khas suatu wilayah. Pendekatan wilayah dapat mengidentifikasi interaksi yang timbul antarwilayah karena per-bedaan karakteristiknya. Persebaran suatu fenomena geosfer juga dapat diidentifikasi melalui pendekatan kewilayahan.
3. Jawaban:
Aspek fisik berkaitan dengan aspek topologi, biotik, dan nonbiotik. Aspek fisik atau aspek alam mengalami perubahan relatif lambat. Waktu yang diperlukan untuk mengalami perubahan cukup lama. Contohnya pada pembentukan lapisan tanah yang berlangsung lama. Aspek nonfisik bersifat sangat dinamis. Waktu yang diperlukan untuk mengalami perubahan pada aspek nonfisik relatif cepat. Contohnya jumlah penduduk di suatu daerah dapat mengalami perubahan setiap ada kelahiran, kematian, dan migrasi.
4. Jawaban:
Biogeografi mempelajari penyebaran makhluk hidup di berbagai wilayah. Contohnya pembagian jenis fauna di Indonesia berdasarkan garis Webber dan Wallace. Fauna di Indonesia terbagi menjadi tiga yaitu tipe Asia, peralihan, dan Australis. Penyebaran flora di Indonesia secara umum juga mengikuti garis Webber dan Wallace.
5. Jawaban:
Fenomena pembentukan pola permukiman penduduk yang dipengaruhi relief permukaan Bumi dikaji berdasarkan objek formal. Objek formal seperti analisis gejala geosfer dan interaksi manusia yang dikaji secara keruangan. Per-mukiman penduduk yang membentuk pola me-nunjukkan analisis secara spasial.
B. Konsep, Prinsip, dan Pendekatan Geografi
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: c
Kalimat pada soal yang digunakan untuk menentukan konsep geografi yang tepat yaitu ”terletak antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi”. Letak tersebut menunjukkan lokasi suatu fenomena geosfer. Fenomena geosfer pada soal yaitu Selat Makassar. Keterangan pada soal menunjukkan lokasi relatif Selat Makassar berdasarkan objek lain di sekitarnya seperti pulau dan laut di sekitarnya. Pilihan a tidak tepat karena tidak menunjukkan hubungan atau interaksi antarwilayah. Pilihan b kurang tepat karena soal tidak menjelaskan perbedaan antarwilayah. Pilihan
d kurang tepat karena mengkaji jarak. Pilihan e
tidak tepat karena pada soal tidak dijelaskan kondisi bentuk muka Bumi di perairan Selat Makassar. 2. Jawaban: a
Keterangan Pegunungan Jayawijaya sebagai puncak pegunungan tertinggi di Indonesia menggunakan konsep morfologi. Konsep morfologi yang digunakan terkait bentuk muka Bumi di daratan. Keterangan puncak-puncak tertinggi di Pegunungan Jayawijaya memperluas informasi mengenai kondisi morfologinya. Pilihan b kurang tepat karena tidak menunjukkan susunan keruangan di sekitar pegunungan. Pilihan c juga tidak tepat karena tidak menjelaskan adanya fenomena pemusatan. Pilihan d dan e kurang tepat karena tidak terdapat keterangan terkait aksesibilitas dan manfaat Pegunungan Jayawijaya. 3. Jawaban: d
Konsep jarak berkaitan dengan lokasi dan dapat dinyatakan secara absolut dan relatif. Pernyataan nomor 2) menunjukkan jarak relatif dengan satuan waktu. Pernyataan nomor 4) merupakan jarak absolut yang menggunakan panjang jalur kereta api. Pernyataan nomor 5) menunjukkan jarak relatif dengan perkiraan waktu tempuh yang sifatnya subjektif. Pernyataan nomor 1) menggunakan konsep keterkaitan ruang. Pernyataan nomor 3) menunjukkan konsep keterjangkauan yang berkaitan dengan aksesibilitas wilayah.
4. Jawaban: a
Susunan keruangan yang dikaji pada suatu fenomena geosfer merupakan konsep pola. Pilihan
a menunjukkan pola aliran sungai yang terbentuk
pada batuan granit yang resisten. Pola tersebut menunjukkan kesamaan fenomena geosfer dengan karakteristik lokasi yang hampir sama yaitu adanya batuan resisten. Pilihan b dikaji melalui konsep aglomerasi. Pilihan c menunjukkan keterkaitan dengan konsep morfologi. Pilihan d menjelaskan perbedaan atau diferensiasi area. Fenomena pada pilihan e dikaji melalui konsep interaksi dan interdependensi.
5. Jawaban: b
Fenomena pada soal menjelaskan kondisi keterisolasian wilayah yang terjadi akibat buruknya lintasan jalan. Lintasan jalan berkaitan dengan sarana dan prasarana pendukung aksesibilitas suatu wilayah. Aksesibilitas rendah akibat kondisi jalan merupakan fenomena geografis dilihat dari sisi keterjangkauan. Pilihan a berkaitan dengan konektivitas antarwilayah, misalnya Pulau Sumbawa dengan daerah-daerah di sekitarnya. Pilihan c berkaitan dengan kondisi fisik muka Bumi, misalnya daerah Nusa Tenggara Barat yang didominasi bukit terjal. Pilihan d menjelaskan jarak antarlokasi, baik jarak relatif maupun secara absolut. Pilihan e menjelaskan persebaran fenomena geografis. 6. Jawaban: c
Gambar pada soal menunjukkan pemanfaatan fenomena geosfer berupa air terjun sebagai objek pariwisata. Hal ini menunjukkan pengelolaan suatu gejala geosfer untuk kehidupan di sekitarnya. Dengan demikian, konsep nilai guna paling tepat digunakan dalam kajian ini. Konsep aglomerasi, pola, jarak, dan keterkaitan ruang tidak ditunjukkan oleh gambar pada soal.
7. Jawaban: e
Wacana pada soal menjelaskan kebutuhan daging sapi di DKI Jakarta yang tinggi. Kebutuhan tersebut dipenuhi dengan mendatangkan daging sapi dari beberapa wilayah di Indonesia. Konsep pemenuhan kebutuhan antarwilayah dikaji meng-gunakan konsep interaksi dan interdependensi. Konsep ini berkaitan dengan aliran barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia antar-wilayah.
8. Jawaban: a
Konsep keterkaitan ruang berkaitan dengan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena lain dalam suatu ruang, baik yang menyangkut fenomena alam, biotik, maupun sosial. Fenomena yang menunjukkan keterkaitan antarruang ditunjukkan oleh kombinasi A1), A2), dan B1). Fenomena geosfer pada oleh kombinasi
A3) menunjukkan konsep pola. Fenomena pada
oleh kombinasi B2) terkait konsep diferensiasi area. Fenomena pada oleh kombinasi B3) menjelaskan konsep nilai guna.
9. Jawaban: b
Wacana pada soal menunjukkan permasalahan yang terjadi antara alam dan manusia. Interelasi antara fenomena geosfer dan manusia dijelaskan pada wacana yang menitikberatkan dampak buruk El Nino khususnya pada anak-anak. Prinsip persebaran kurang tepat sebagai jawaban karena pada wacana tidak dijelaskan wilayah-wilayah yang mengalami El Nino secara spesifik. Prinsip korologi juga kurang tepat karena kasus pada wacana tidak mengarah pada informasi per-sebaran fenomena geosfer.
10. Jawaban: c
Pada soal ditunjukkan kata kunci prinsip geografi yang membahas keterkaitan antarfenomena yaitu prinsip interelasi. Pilihan a dan d hanya menjelas-kan fenomena geografis yang mengakomodasi prinsip deskripsi. Pilihan b mempunyai kata kunci keberagaman jenis tanah yang menunjukkan prinsip distribusi. Pilihan c terdapat hubungan sebab akibat yang menunjukkan prinsip interelasi. Pilihan e menjelaskan persebaran, interelasi, dan deskripsi.
11. Jawaban: e
Persebaran titik api dapat digunakan sebagai indikator kebakaran hutan. Berdasarkan peta terlihat bahwa titik api paling banyak berada di Pulau Sumatra. Embusan angin mengarah ke Benua Asia atau utara sehingga wilayah paling rentan berada di sebelah utara wilayah Indonesia seperti Singapura dan Malaysia. Pilihan a tidak tepat karena tingkat kepekatan kabut asap di wilayah Indonesia tidak sama. Pilihan b kurang tepat karena semakin dekat dengan titik api, kepekatan kabut asap semakin tinggi. Pilihan c kurang tepat karena penduduk Kalimantan justru paling rentan terkena ISPA. Pilihan d kurang tepat karena dampak kabut asap di Pulau Jawa relatif lebih ringan daripada Pulau Kalimantan dan Sumatra.
12. Jawaban: a
Prinsip korologi menganut keterpaduan antara prinsip penyebaran, prinsip interelasi, dan prinsip deskripsi. Prinsip ini mengacu pada region atau wilayah. Kaitannya dengan permasalahan pada soal yaitu kajian DAS secara kewilayahan dari wilayah hulu, tengah, dan hilir. Prinsip korologi sering digunakan untuk memecahkan permasalah-an gejala geosfer.
13. Jawaban: a
Wacana pada soal menunjukkan perbedaan persentase industri antarwilayah di Indonesia. Perbedaan tersebut memberikan gambaran terkait kegiatan industri. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan keruangan yang menjelaskan distribusi aktivitas industri.
15. Jawaban: d
Pendekatan kompleks wilayah merupakan kombinasi pendekatan keruangan dan ekologis. Pendekatan kompleks wilayah yang dapat diterapkan berdasarkan ilustrasi pada soal meliputi kajian berikut.
1) Kerja sama yang dapat dilakukan antarkedua wilayah.
2) Pemanfaatan kelebihan dan kelemahan tiap-tiap wilayah.
3) Analisis penyebab perbedaan karakteristik antara kedua wilayah.
Pilihan a dan e menunjukkan pendekatan ke-ruangan atau spasial. Pilihan b dan c menunjuk-kan pendekatan ekologis atau kelingkungan.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Jawaban:
Lokasi absolut berkaitan dengan posisi menurut koordinat garis bujur dan garis lintang. Indonesia mempunyai lokasi absolut pada 95o BT–141o BT
dan 6o LU–1o LS. Lokasi relatif berdasarkan posisi
terhadap lingkungan sekitar atau dilihat dari objek lain, misalnya Indonesia yang terletak di antara Benua Asia dan Australia serta diapit Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
2. Jawaban:
Nilai kegunaan suatu wilayah bergantung pada pemanfaatan yang dilakukan penduduk secara khusus. Suatu wilayah dapat memiliki nilai ke-gunaan berbeda bagi penduduk yang me-manfaatkannya. Contohnya laut atau kawasan pesisir mempunyai nilai kegunaan lebih tinggi bagi nelayan daripada petani. Selain itu, tempat wisata dapat memiliki nilai kegunaan yang berbeda bagi penduduk.
3. Jawaban:
Konsep geografi yang dapat digunakan yaitu konsep lokasi. Permasalahan sampah terjadi di kota-kota besar sehingga menggunakan konsep lokasi relatif. Konsep interaksi dan nilai guna wilayah dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan sampah di kota besar seperti Jakarta. Sumber sampah dapat ditelusuri secara detail sehingga terlihat wilayah yang menghasil-kan sampah paling tinggi. Konsep nilai guna juga dapat digunakan untuk mengetahui dampak lingkungan akibat sampah terhadap nilai suatu wilayah bagi penduduk.
4. Jawaban:
Perpindahan penduduk merupakan bagian dari aliran manusia yang menimbulkan interaksi. Konsep esensial geografi yang dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan tersebut yaitu konsep interaksi. Perbedaan potensi antara wilayah desa dan kota menimbulkan adanya interaksi melalui perpindahan penduduk. Melalui konsep tersebut dapat dianalisis faktor pendorong dan penarik timbulnya fenomena migrasi atau perpindahan penduduk.
5. Jawaban:
Konsep esensial geografi yang dapat digunakan untuk menganalisis fenomena tersebut yaitu konsep keterjangkauan dan konsep morfologi. Kondisi sarana transportasi dapat menentukan tingkat aksesibilitas suatu wilayah. Pembangunan sarana fisik berupa jalan raya yang terhambat dapat mengurangi aksesibilitas wilayah tersebut. Konsep morfologi berkaitan dengan kondisi topografi atau muka Bumi. Kondisi morfologi dapat memengaruhi keterjangkauan suatu wilayah. Pada pembangunan sarana transportasi, kondisi fisik wilayah menjadi pertimbangan utama.
6. Jawaban:
Kepadatan permukiman penduduk yang tinggi dapat mengurangi kualitas lingkungan hidup. Ruang gerak yang terbatas menyebabkan penduduk tidak leluasa melakukan aktivitas. Kegiatan pembuangan sampah juga menjadi tidak teratur. Kualitas sanitasi lingkungan mengalami penurunan. Kondisi demikian mendorong memburuknya kualitas lingkungan.
7. Jawaban:
Prinsip korologi memberikan pemahaman secara menyeluruh terhadap suatu fenomena geosfer. Prinsip ini memadukan prinsip distribusi, interaksi, dan deskripsi dalam lingkup wilayah. Kajian yang berkaitan dengan fenomena hujan melalui prinsip korologi sebagai berikut.
a. Mengapa curah hujan di wilayah Indonesia Barat lebih tinggi dibandingkan wilayah Indonesia Timur?
b. Bagaimana keterkaitan curah hujan dengan persebaran flora dan fauna di Indonesia? c. Apa manfaat hujan bagi aktivitas penduduk? 8. Jawaban:
Gambar pada soal menunjukkan erupsi gunungapi. Erupsi gunungapi merupakan fenomena alam yang harus diwaspadai karena dapat mengancam keselamatan penduduk. Melalui pendekatan keruangan dapat dianalisis lokasi yang mengalami kejadian erupsi gunungapi dan penyebabnya. Selanjutnya, dapat dilakukan zonasi kawasan rawan bencana erupsi gunungapi berdasarkan tingkatannya. Melalui langkah tersebut dapat ditentukan tindakan paling tepat sesuai karakteristik risiko bencana pada suatu wilayah. 9. Jawaban:
Pendekatan ekologis yang membahas keterkaitan antara aktivitas manusia dan lingkungan disebut human activity atau performance environment analysis. Kegiatan manusia terkait dengan tindakan untuk menyelenggarakan kehidupannya, misalnya kegiatan pertanian, peternakan, dan perkebunan. Contohnya wilayah di Kalimantan Selatan cukup luas, tetapi perkebunan kelapa sawit yang berkembang pesat hanya terdapat di beberapa wilayah seperti di daerah Tanah Laut. Hal ini dapat disebabkan kondisi tanah dan iklim. Tanah Laut sangat sesuai untuk usaha per-kebunan kelapa sawit. Selain itu, perhatian pemerintah daerah cukup tinggi sehingga investor dan masyarakat berminat menanam kelapa sawit di Tanah Laut.
10. Jawaban:
Relokasi industri yaitu pemindahan suatu industri di suatu wilayah ke wilayah lain. Biasanya relokasi industri dalam skala besar dilakukan oleh industri di negara maju. Industri di negara maju memindah-kan lokasi industri ke negara berkembang dengan berbagai pertimbangan. Pertimbangan untuk melakukan relokasi industri meliputi karakteristik wilayah sebelum dan sesudah relokasi.
C. Keterampilan Geografi untuk Berbagai Bidang Kehidupan
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: b
Antroposfer menjadi kajian geografi yang berkaitan dinamika manusia dan segala aktivitasnya. Nomor
1) menunjukkan penerapan geografi pada bidang
ekonomi. Nomor 4) menunjukkan penerapan ilmu geografi pada bidang sosial budaya. Nomor 5) pada bidang demografi penduduk. Nomor 2) ialah objek kajian hidrosfer. Nomor 3) merupakan bidang yang dikaji pada biosfer karena berkaitan dengan flora dan fauna.
2. Jawaban: c
Cuaca menjadi topik yang selalu dikaji dan menjadi pertimbangan dalam bidang penerbangan. Beberapa unsur cuaca seperti angin, jarak pandang, tekanan udara, jenis awan, dan suhu menjadi penentu jadwal keberangkatan pesawat. Informasi mengenai cuaca harus diberikan setiap waktu. Hal tersebut menjadi pertimbangan saat pesawat merencanakan penerbangan. Pilihan a dan d kurang tepat karena berhubungan dengan moda transportasi. Pilihan b berkaitan dengan kajian litosfer. Pilihan e kurang tepat karena berkaitan dengan kajian antropologi.
3. Jawaban: a
Banjir berkaitan dengan bidang kajian hidrologi. Fenomena banjir berkaitan dengan antroposfer, litosfer, dan biosfer. Banjir sebagai fenomena meluapnya air akibat peningkatan volume air permukaan dapat menimbulkan bencana. Banjir biasanya terjadi di kota-kota besar yang area resapan airnya terbatas seperti di kawasan per-mukiman padat. Hal tersebut dapat memengaruhi aktivitas penduduk (antroposfer). Pilihan b dan d menganalisis banjir melalui kajian hidrologi. Pilihan
c berkaitan dengan kajian biologi dan pilihan e
berkaitan dengan litologi. 4. Jawaban: b
Peta kognitif berfungsi mengkodekan dan menyederhanakan cara penyusunan lingkungan spasial. Hal tersebut mampu mendorong manusia dalam penentuan lokasi objek secara efisien. Peta kognitif berfungsi sebagai gambaran sederhana keterampilan spasial yang sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari. Keterampilan spasial ini yang dipelajari secara mendalam melalui ilmu geografi.
5. Jawaban: d
Gambar pada soal menunjukkan peta isobar. Peta isobar yaitu peta yang memuat informasi mengenai tekanan udara. Tekanan udara merupakan bagian dari unsur-unsur cuaca. Penerapan ilmu geografi pada kajian cuaca dan iklim melalui peta berfungsi untuk mengetahui persebaran unsur-unsur cuaca dalam lingkup wilayah tertentu. Pemetaan yang biasa dilakukan terkait unsur cuaca yaitu isobar, isoterm (suhu), dan isohyet (curah hujan).
6. Jawaban: e
Kajian hidrosfer menganalisis karakteristik perairan darat dan perairan laut. Karakteristik perairan menentukan jenis biota yang hidup di dalamnya. Ikan merupakan salah satu jenis biota laut yang dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari sebagai salah satu sumber bahan pangan. Karakteristik biota laut seperti ikan diketahui melalui kajian biosfer. Pilihan a termasuk lingkup biosfer. Pilihan b termasuk lingkup kajian atmosfer. Pilihan c merupakan lingkup kajian litosfer. Pilihan d termasuk lingkup kajian antroposfer.
7. Jawaban: a
Telaah fenomena geosfer berupa panas bumi merupakan kajian pada lingkup litosfer. Panas bumi berhubungan dengan aktivitas vulkanisme yang gejalanya dapat diamati di permukaan Bumi. Ilmu geografi dapat digunakan untuk mengetahui persebaran potensi panas bumi. Dengan demikian, lokasi pengolahan panas bumi menjadi sumber energi dapat ditentukan.
8. Jawaban: c
Potensi sektor pertanian di suatu daerah dapat diketahui dengan melakukan analisis kesesuaian lahan pertanian. Geografi dapat dimanfaatkan untuk pengumpulan dan penyajian data seperti kemiringan lahan, data jenis tanah, klimatologi, dan ketinggian wilayah. Melalui kajian litosfer dapat diketahui jenis tanah, kemiringan lahan, dan karakteristik fisik tanah. Curah hujan, suhu udara, dan kelembapan udara diperlukan untuk me-ngetahui potensi sektor pertanian dilihat dari kajian kondisi atmosfer.
ekologis juga dapat memberikan gambaran mengenai dampak lingkungan perubahan iklim global. Contoh penerapannya yaitu pemetaan luas es di kutub, pemantauan kenaikan muka air laut, dan persebaran iklim global.
3. Jawaban:
Tsunami merupakan salah satu bencana alam yang potensial terjadi di Indonesia. Tsunami melibatkan beberapa bidang kajian seperti hidrosfer karena bersumber dari perairan laut. Tsunami juga dapat dikaji melalui antroposfer. Tsunami yang terjadi dengan gelombang cukup besar dapat membahayakan penduduk di daratan dekat pantai. Kerentanan akibat tsunami bukan hanya bersifat fisik, melainkan juga secara sosial. 4. Jawaban:
Kajian fenomena biosfer dan litosfer merupakan bagian dari penerapan geografi untuk menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia. Faktor geologis berupa pergerakan lempeng termasuk kajian litosfer. Sebaran berbagai flora dan fauna di Indonesia termasuk kajian biosfer, khususnya terkait biogeografi. Geografi digunakan untuk meng-analisis dan mengidentifikasi proses geologis yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia.
5. Jawaban:
Penentuan lokasi industri dilakukan dengan pertimbangan berbagai faktor. Analisis secara komprehensif dapat dilakukan melalui pendekatan keruangan, ekologis, dan kompleks wilayah. Pemetaan faktor-faktor penentu lokasi industri di suatu wilayah dapat menjadi data pendukung dalam analisis. Peta menjadi sumber data spasial untuk penentuan lokasi industri.
9. Jawaban: b
Peta pada soal menunjukkan peta kepadatan penduduk. Informasi mengenai kepadatan penduduk dapat digunakan untuk menganalisis tingkat pertumbuhan penduduk. Data kepadatan penduduk dalam kurun waktu tertentu dalam suatu wilayah dapat dibandingkan untuk mengetahui perubahan pada kajian antropologi. Pilihan a, c,
d, dan e tidak tepat karena tidak berkaitan dengan
data kepadatan penduduk. 10. Jawaban: e
Kajian hidrologi melalui pendekatan kompleks wilayah bersifat komprehensif. Analisis kompleks wilayah biasa digunakan untuk proses pe-rencanaan. Pilihan a menggunakan pendekatan ekologis pada kajian litologi. Pilihan b meng-gunakan pendekatan keruangan pada kajian litologi. Pilihan c merupakan kajian hidrologi menggunakan pendekatan keruangan. Pilihan d menggunakan pendekatan keruangan untuk kajian meteorologi.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Jawaban:
Gempa merupakan dampak dinamika litosfer. Pergerakan lempeng menimbulkan zona patahan yang dapat dikaji persebarannya. Penerapan ilmu geografi untuk mengkaji gempa dapat dilakukan dengan pemetaan zona rawan gempa. Melalui pemetaan zona rawan gempa dapat diketahui wilayah sesuai tingkat bahayanya terhadap gempa. Dengan demikian, potensi bahaya dapat dikurangi.
2. Jawaban:
Pendekatan keruangan atau spasial dalam ilmu geografi dapat digunakan untuk mengidentifikasi gejala perubahan iklim global. Pendekatan
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: e
Ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, ekonomi, dan sejarah dapat digunakan sebagai penunjang kajian geografi. Fenomena-fenomena sosial seperti pembentukan wilayah kebudayaan merupakan bentuk gejala geosfer yang penyajian data atau informasinya dapat dilakukan melalui pemetaan.
2. Jawaban: b
Sejarah merupakan bagian ilmu-ilmu sosial yang mempelajari fenomena pada masa lalu ber-dasarkan kerangka waktu. Geografi mempelajari berbagai fenomena geosfer yang bersifat fisik dan sosial. Geografi sejarah mengkaji fenomena geosfer melalui perubahan pada kurun waktu tertentu. Pembentukan kondisi morfologi muka Bumi membutuhkan waktu relatif lama. Salah satu dasar studi geomorfologi yaitu peristiwa yang terjadi pada masa lalu merupakan kunci bagi fenomena yang terjadi sekarang.
3. Jawaban: b
Oseanografi adalah cabang ilmu yang mempelajari samudra atau lautan. Oseanografi mencakup berbagai topik. Topik-topik tersebut menggambar-kan berbagai disiplin ilmu untuk memperdalam pengetahuan akan lautan dunia. Contoh objek material yang dikaji ditunjukkan oleh nomor 1),
3), dan 5). Adapun nomor 2) dikaji melalui ilmu
tanah berkaitan dengan litosfer. Nomor 4) dipelajari melalui cabang ilmu limnologi tentang danau. 4. Jawaban: c
Sudut pandang yang digunakan dalam kajian objek formal geografi meliputi empat hal yaitu ke-ruangan, kewilayahan, kelingkungan, dan waktu. Sudut pandang kewilayahan menilai suatu objek material dari berbagai kepentingan dalam suatu wilayah dan berkaitan dengan interaksi. Migrasi penduduk merupakan salah satu bentuk interaksi keruangan. Sudut pandang kelingkungan ber-hubungan dengan komponen biotik dan nonbiotik. Sudut pandang keruangan berkaitan dengan persebaran.
5. Jawaban: a
Pedologi mempelajari pembentukan tanah dan hal yang berkaitan dengan lapisan tanah. Lahan kritis muncul karena berkurangnya tingkat kesuburan tanah yang dapat dipengaruhi berbagai faktor. Pilihan b dikaji oleh ilmu hidrologi. Pilihan c dan e dikaji ilmu meteorologi dan klimatologi. Pilihan d merupakan kajian biosfer.
6. Jawaban: a
Aspek biotik mempelajari karakter fisik manusia, tumbuhan, dan hewan. Pada gambar menunjukkan kehidupan flora dan fauna di padang rumput. Fenomena tersebut termasuk aspek fisik geografi yaitu biotik. Aspek biotik berkaitan dengan kondisi air, tanah, dan udara. Aspek sosial, budaya, dan ekonomi termasuk aspek nonfisik geografi. 7. Jawaban: b
Aspek fisik geografi mengkaji fenomena geosfer yang bersifat fisik seperti tanah, perairan, dan hutan. Pernyataan nomor 1) merupakan kajian aspek fisik geografi berupa perairan darat. Fenomena nomor 2) mengkaji aspek nonfisik geografi berdasarkan perspektif sosial ekonomi penduduk. Fenomena nomor 3) kajian aspek fisik melalui unsur tanah. Fenomena nomor 4) meng-kaji aspek nonfisik berkaitan dengan transportasi. Fenomena nomor 5) merupakan kajian fisik geografi.
8. Jawaban: d
Aspek fisik dan aspek nonfisik dapat digunakan untuk mengkaji suatu fenomena geosfer. Pilihan
d menjelaskan permukiman penduduk (aspek
nonfisik) yang dapat menimbulkan longsor (aspek fisik). Pilihan a merupakan aspek fisik yang berkaitan dengan tanah. Pilihan b dan e berkaitan dengan kondisi atmosfer. Pilihan c menunjukkan aspek fisik geografi berkaitan dengan kondisi litosfer.
9. Jawaban: a
Wacana pada soal berisi tentang aspek biotik yang menjelaskan fungsi hutan sagu di Provinsi Papua Barat. Pengelolaan hutan sagu yang melibatkan masyarakat adat merupakan kajian aspek nonbiotik. Aspek nonbiotik mengambil perspektif budaya setempat.
10. Jawaban: b
Aspek nonfisik geografi mengkaji kehidupan manusia dengan memperhatikan pola persebaran manusia dalam ruang dan kaitannya dengan lingkungan. Pilihan a–e menunjukkan aspek nonfisik geografi. Pilihan a berkaitan dengan kondisi sosial penduduk. Pilihan b berhubungan dengan kondisi ekonomi. Pilihan c memiliki keterkaitan dengan bidang politik. Pilihan d dan e merupakan kajian geografi budaya.
11. Jawaban: e
Fenomena geosfer yang djelaskan pada soal memuat informasi mengenai lokasi Danau Tondano. Konsep yang digunakan yaitu lokasi relatif. Hal tersebut dapat dilihat dari penjelasan yang melibatkan kenampakan geosfer lain di sekitar Danau Tondano. Konsep keterjangkauan tidak tepat karena tidak menjelaskan unsur keterjangkauan. Konsep aglomerasi juga tidak tepat karena fenomena tersebut tidak menjelaskan pemusatan objek-objek geografi.
12. Jawaban: d
Konsep morfologi berhubungan dengan bentuk muka Bumi. Gambar pada pilihan a menunjukkan konsep keterjangkauan yang berkaitan dengan aksesibilitas. Gambar pada pilihan b menggunakan konsep nilai guna yang memanfaatkan wilayah untuk objek pariwisata. Gambar pada pilihan c menunjukkan konsep pola. Gambar pada pilihan e menunjukkan konsep aglomerasi pada bidang industri.
13. Jawaban: c
Identifikasi konsep pola dapat dilihat dari fenomena geosfer yang berhubungan dengan suatu lokasi. Susunan keruangan yang mem-bentuk pola pada fenomena geosfer dapat bersifat fisik dan sosial. Fenomena nomor 1) menunjukkan konsep interaksi antarwilayah karena menjelaskan pasokan pangan untuk wilayah lain. Fenomena nomor 2) berada di daerah lintang rendah dan dipengaruhi iklim tropis. Fenomena ataan nomor
3) adalah fenomena geosfer yang bersifat fisik
dengan kajian konsep pola. Fenomena nomor 4) menggunakan konsep nilai guna. Fenomena nomor
5) menggunakan konsep pola pada fenomena fisik
dan sosial. 14. Jawaban: c
1) Kata kunci pada soal yang menunjukkan penggunaan konsep geografi yaitu ”sulit diakses melalui transportasi darat”. Hal tersebut menjelaskan tingkat aksesibilitas wilayah di Papua. Kebutuhan penerbangan perintis di wilayah Papua menjadi solusi rendahnya tingkat aksesibilitas.
2) Konsep nilai guna kurang sesuai untuk fenomena geosfer karena tidak menjelaskan manfaat wilayah.
3) Perbedaan antarwilayah di Papua juga tidak dijelaskan sehingga tidak sesuai dengan konsep diferensiasi area.
4) Konsep keterkaitan keruangan serta konsep interaksi dan interdependensi tidak terdapat pada fenomena pada soal.
15. Jawaban: a
Bagan pada soal menunjukkan hubungan saling ketergantungan antardaerah. Hal tersebut merupakan contoh konsep interaksi dan inter-dependensi. Daerah A menjadi pemasok bahan baku untuk industri pengolahan di daerah B. Selanjutnya, barang jadi dari daerah B dipasarkan di daerah A. Interaksi antara daerah A dan daerah B menimbulkan hubungan saling ketergantungan. 16. Jawaban: d
Prinsip interelasi mengaitkan satu fenomena dengan fenomena lain di muka Bumi. Pada bagan terdapat informasi permukiman padat penduduk yang menyebabkan meningkatnya akumulasi sampah domestik. Hal tersebut berdampak pada pencemaran lingkungan yang dapat ditandai penurunan kualitas tanah dan air. Pilihan a tidak tepat karena berhubungan dengan perubahan fungsi lahan dan bertambahnya volume kendaraan. Pembakaran kawasan hutan (pilihan c) berdampak pada munculnya kabut asap (pilihan b). Per-mukiman padat penduduk mengakibatkan berkurangnya area resapan air sehingga pilihan e tidak tepat.
17. Jawaban: b
Fenomena geosfer di muka Bumi senantiasa tersebar tidak merata sehingga pilihan e tidak tepat. Kondisi tersebut merupakan bagian dari prinsip penyebaran dalam ilmu geografi. Pemetaan berfungsi untuk mengetahui ketidakmerataan persebaran fenomena geosfer di muka Bumi. Pilihan a menggunakan prinsip interelasi. Pilihan
c adalah fungsi prinsip deskripsi. Pilihan d adalah
fungsi prinsip korologi dengan pendekatan wilayah. 18. Jawaban: c
Penduduk sebagai peternak kuda yang didukung kondisi wilayah dapat dikaji menggunakan pendekatan ekologi. Pendekatan ini mempelajari interaksi organisme hidup termasuk manusia dengan lingkungannya. Interaksi tersebut menghasilkan output berupa jenis mata pencaharian penduduk. Fenomena tersebut tidak menjelaskan perbedaan antarwilayah sehingga kurang sesuai menggunakan pendekatan keruangan. Oleh karena persebaran fenomena geosfer tidak terdapat pada fenomena ini, pendekatan kompleks wilayah bukan pendekatan yang tepat untuk masalah tersebut.
19. Jawaban: c
Kajian litosfer berhubungan dengan kondisi tanah. Ilmu geografi dapat berperan dalam beberapa hal terkait fenomena pergerakan tanah seperti wacana pada soal. Melalui pendekatan keruangan dapat dilakukan pemetaan wilayah yang rawan pergerak-an tpergerak-anah. Pemetapergerak-an tersebut dapat disesuaikpergerak-an dengan tingkat bahayanya. Melalui pendekatan ekologi dapat dilakukan kajian mengenai dampak aktivitas manusia terhadap potensi pergerakan tanah di wilayah tersebut.
20. Jawaban: b
Kondisi cuaca dan atmosfer termasuk kajian atmosfer. Pilihan a merupakan penerapan geografi dalam kajian litosfer karena berkaitan dengan lahan. Pilihan c merupakan penerapan geografi dalam kajian hidrosfer khususnya pada kawasan pesisir. Pilihan d merupakan penerapan geografi untuk kajian biosfer. Pilihan e merupakan penerapan geografi untuk kajian antroposfer. 21. Jawaban: e
Penerapan geografi untuk kajian atmosfer sebagai berikut.
1) Prakiraan kondisi cuaca untuk bidang per-tanian dan transportasi.
2) Pemanfaatan angin untuk sumber energi terbarukan.
3) Kajian iklim global.
4) Pemetaan arah angin dan pemantauan pembentukan badai melalui data satelit. 22. Jawaban: a
Kasus perbedaan harga tanah di pusat kota dan pinggiran kota atau perdesaan dapat dikaji meng-gunakan pendekatan spasial (keruangan). Per-bedaan harga tanah di kota dan desa menunjukkan perbedaan fenomena keruangan dilihat dari segi jumlah peminat dan nilai pentingnya suatu lokasi. Keadaan inilah yang menyebabkan harga tanah
di tiap-tiap daerah berbeda. Pilihan b, c, dan d menggunakan pendekatan ekologi. Pilihan e menggunakan pendekatan kompleks wilayah. 23. Jawaban: c
Pembuatan sumur resapan merupakan manfaat kajian air tanah. Air tanah merupakan bagian dari kajian hidrosfer. Pilihan a termasuk kajian antroposfer. Pilihan b merupakan manfaat kajian litosfer. Pilihan d dan e merupakan manfaat kajian atmosfer.
24. Jawaban: d
Pada soal dijelaskan mengenai persebaran tanaman kelapa yang termasuk kajian pada lapisan biosfer. Geografi mengkaji persebaran tanaman kelapa dan faktor yang memengaruhi persebarannya. Faktor yang memengaruhi persebaran tanaman kelapa yaitu arus pantai, angin, dan ketinggian tempat. Pilihan a dan b melibatkan lapisan antroposfer. Pilihan c dikaji pada terapan ilmu kimia dan biologi. Pilihan e melibatkan kajian pada lapisan litosfer.
25. Jawaban: c
Kajian kependudukan termasuk pada lapisan manusia (antroposfer). Pendekatan geografi yang digunakan dapat mendukung penentuan kebijakan penduduk secara tepat. Misalnya pada wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi, ruang geraknya semakin terbatas. Terbatasnya ruang gerak dapat menurunkan kualitas penduduk. Agar masalah tersebut dapat teratasi, pemerintah membuat kebijakan transmigrasi ke daerah dengan kepadatan penduduk rendah.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Jawaban:
Banjir merupakan bagian dari objek material geografi yang berkaitan dengan hidrosfer dan atmosfer. Wilayah perkotaan memiliki ruang terbuka hijau yang terbatas. Area resapan air juga cenderung sempit. Saat curah hujan tinggi di wilayah perkotaan, air yang sampai di permukaan Bumi tidak dapat masuk ke tanah. Aliran air permukaan menjadi bertambah volumenya dan menyebabkan genangan. Genangan air tersebut menyebabkan banjir.
2. Jawaban:
Kegiatan pertanian dapat dianalisis melalui aspek fisik dan nonfisik geografi. Aspek fisik berkaitan dengan kondisi tanah, ketersediaan air, topografi atau ketinggian tempat, dan jenis tanaman pertanian yang dikembangkan. Aspek nonfisik pada kajian kegiatan pertanian dan perdesaan dapat berupa kondisi sosial ekonomi petani, produktivitas pertanian, dan harga jual komoditas pertanian.
3. Jawaban:
Konsep jarak mengkaji jarak antara suatu tempat dengan tempat lain. Konsep jarak dapat dibedakan menjadi jarak absolut dan jarak relatif.
a. Jarak absolut yaitu jarak antarwilayah yang diukur menggunakan satuan panjang. Contoh-nya jarak dari Parapat ke Medan sekira 180 km.
b. Jarak relatif yaitu jarak antarwilayah yang mempertimbangkan rute, waktu, atau biaya. Contohnya jarak Surabaya–Banjarmasin dapat ditempuh dalam waktu sekira 1 jam 10 menit menggunakan pesawat udara. 4. Jawaban:
Konsep diferensiasi area menganalisis perbedaan karakteristik antarwilayah. Konsep ini dapat menunjukkan keunggulan dan kelemahan wilayah satu dengan yang lain. Melalui perbedaan tersebut dapat diketahui jenis interaksi yang mungkin timbul antarwilayah. Melalui kajian menggunakan konsep diferensiasi area, proses pemenuhan kebutuhan antarwilayah dapat dipelajari.
5. Jawaban:
Pemusatan suatu fenomena geosfer dikaji melalui konsep aglomerasi. Konsep morfologi meng-analisis suatu fenomena yang berkaitan dengan kondisi muka Bumi. Fenomena geosfer yang dikaji melalui dua konsep tersebut salah satunya yaitu pengelompokan kawasan industri di dataran rendah. Kawasan industri biasanya dikembangkan di dataran rendah yang aksesibilitasnya baik. 6. Jawaban:
Musim kemarau panjang terjadi karena berbagai kondisi. Hal ini dapat dianalisis melalui prinsip interelasi yang mengaitkan fenomena geosfer di muka Bumi. Musim kemarau panjang terjadi secara alami seperti akibat fenomena El Nino yang berkaitan dengan kenaikan suhu rata-rata di permukaan laut Samudra Pasifik.
7. Jawaban:
Pendekatan ekologis dalam ilmu geografi mengkaji interaksi manusia dengan lingkungan, termasuk dampak yang ditimbulkan. Pada pembangunan industri skala besar, banyak faktor yang harus diperhatikan. Selain faktor fisik lingkungan, faktor nonfisik harus diperhatikan. Pembangunan industri besar dapat berdampak positif dan negatif. Melalui pendekatan ekologis dapat diidentifikasi per-masalahan lingkungan yang mungkin timbul dan solusi untuk mengatasinya.
8. Jawaban:
Penerapan ilmu geografi dalam mengkaji fenomena pemanasan global menggunakan berbagai bidang kajian. Kajian atmosfer, biosfer, dan antroposfer
dapat digunakan untuk mengkaji fenomena ini. Aktivitas manusia yang menghasilkan gas-gas efek rumah kaca mendorong terjadinya kenaikan suhu dan menyebabkan pemanasan global. Pe-manasan global dapat berdampak pada kehidupan makhluk hidup seperti habitat tumbuhan dan hewan.
9. Jawaban:
Ilmu geografi mempelajari persebaran berbagai fenomena geosfer di muka Bumi. Persebaran fenomena geosfer bersifat tidak merata. Oleh karena itu, salah satu inti kajian geografi mengacu pada perbedaan. Pendekatan keruangan dapat
menyajikan data melalui pemetaan. Peta menjadi alat analisis utama dalam kajian geografi. Melalui pembelajaran dengan ilmu geografi, dapat diketahui fungsi berbagai aspek kehidupan sehingga kehidupan di muka Bumi dapat berjalan selaras dan seimbang.
10. Jawaban:
Pemanfaatan sumber daya hutan merupakan salah satu bentuk nilai kegunaan suatu kawasan. Nilai kegunaan tersebut memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan sumber daya hutan hendaknya dilakukan secara arif dan ber-kelanjutan. Hal tersebut agar kondisi lingkungan senantiasa terjaga dari kerusakan.
A. Dasar-Dasar Pemetaan
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: b
Peta yang dibuat berdasarkan tema dan tujuan tertentu disebut peta tematik. Penyusunan peta tematik membutuhkan peta rupabumi sebagai dasar peletakan informasi tematiknya. Contoh peta tematik adalah peta kepadatan penduduk, peta jaringan jalan, peta geomorfologi, peta pariwisata, dan peta geologi.
2. Jawaban: d
Skala peta berguna untuk kepentingan berikut. 1) Mengetahui jarak dua tempat.
2) Menentukan luas suatu daerah.
3) Menentukan kemiringan lereng dengan bantuan peta topografi.
4) Menentukan waktu tempuh perjalanan setelah mengetahui jarak dua tempat.
3. Jawaban: d
Skala peta menunjukkan perbandingan jarak di peta dan jarak sebenarnya di permukaan Bumi. Jarak pada peta = 5 cm
Jarak sebenarnya = 425 km Skala peta = 5 cm : 425 km
= 5 cm : 42.500.000 = 1 : 8.500.000
Jadi, skala peta yang dibuat Bella adalah 1:8.500.000. 4. Jawaban: d Ci = 1 2.000 × penyebut skala Ci = 1 2.000 × 250.000 Ci = 125
Jadi, jarak antarkontur peta yang dimaksud adalah 125 m.
5. Jawaban: c
Daerah-daerah tropis umumnya terletak di lintang rendah. Daerah lintang rendah cocok digambarkan menggunakan proyeksi silinder. Proyeksi silinder memiliki bidang proyeksi berbentuk silinder dan menyinggung bola Bumi pada bagian khatulistiwa. Proyeksi silinder dapat menggambarkan wilayah yang luas dan sesuai untuk menggambarkan wilayah khatulistiwa atau lintang rendah.
6. Jawaban: d
Proyeksi sinusoidal menggambarkan sudut dan jarak yang tepat untuk wilayah meridian tengah seperti Amerika Selatan (Bolivia, Guyana, dan Ekuador), Australia, serta Afrika. Proyeksi ini dapat digunakan untuk menggambarkan daerah yang kecil di belahan Bumi mana saja. Proyeksi ini juga cocok untuk menggambarkan daerah luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa.
7. Jawaban: d
Wilayah kutub paling sesuai diproyeksikan dengan menggunakan proyeksi zenithal atau azimuthal. Proyeksi zenithal adalah proyeksi peta meng-gunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola Bumi pada satu titik. Proyeksi azimuthal dibedakan sebagai berikut.
1) Proyeksi azimuthal normal, bidang proyeksi-nya bersinggungan dengan kutub. Oleh karena itu, jenis proyeksi ini paling tepat untuk menggambarkan daerah kutub.
2) Proyeksi azimuthal transversal, bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator. 3) Proyeksi azimuthal miring/oblique, bidang
proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator.
8. Jawaban: b
Arah utara dijadikan pedoman untuk pengukuran sudut arah setiap objek atau titik ukur yang akan dipetakan. Arah utara juga berguna untuk membuat tanda orientasi saat penggambaran peta. Oleh karena itu, kegiatan pertama dalam pengukuran lapangan adalah menentukan arah utara.
9. Jawaban: a
Sumber daya laut dapat diidentifikasi mengguna-kan peta sebagai berikut.
1) Peta batimetri, yaitu peta yang menunjukkan relief dasar laut yang ditunjukkan dengan kontur kedalaman. Pada kedalaman tertentu dapat diketahui sumber daya laut yang dapat ditemukan.
2) Peta oseanografi, yaitu peta yang menyajikan informasi kelautan.
10. Jawaban: a
Objek yang digunakan sebagai titik awal peng-ukuran adalah objek permanen dan mudah dikenali. Kendaraan di tepi jalan bukan merupakan objek permanen. Orang yang berdiri di lapangan sulit dikenali. Selain itu, orang di lapangan bukan merupakan objek permanen. Dengan demikian, objek yang sesuai digunakan sebagai titik ukur adalah jembatan sungai, pagar sekolah, dan stasiun pemancar radio.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Jawaban:
Pada peta rupabumi terdapat garis kontur yang memberikan informasi mengenai ketinggian tempat. Garis kontur tersebut menunjukkan wilayah yang memiliki ketinggian sama sehingga dapat menggambarkan relief suatu wilayah. Peta rupabumi juga menonjolkan warna untuk me-nunjukkan ketinggian tempat. Dengan demikian, peta rupa bumi juga dikenal sebagai peta topografi.
2. Jawaban:
Skala peta dapat ditentukan berdasarkan jarak antara dua titik di daerah lintang rendah. Setiap 1° lintang atau bujur di daerah lintang rendah berjarak 111 km. Selisih lintang antara kota Y dan Z adalah 3°30'. Dengan demikian, jarak sebenar-nya antara kota Y dan Z adalah 3,5 × 111 km = 388,5 km. 25 cm = 388,5 km 25 cm = 38.850.000 cm 1 cm = 38.850.000 25 1 = 1.554.000
Jadi, skala peta tersebut adalah 1:1554.000. 3. Jawaban:
Proyeksi mercator melukiskan Bumi di bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola Bumi. Silindernya seolah-olah dibuka menjadi bidang datar. Oleh karena itu, proyeksi ini sesuai untuk memetakan wilayah dekat ekuator atau khatulistiwa.
4. Jawaban:
Distorsi adalah kesalahan yang diakibatkan oleh proyeksi peta. Upaya untuk memperkecil distorsi yaitu memilih jenis proyeksi sesuai posisi wilayah yang dipetakan. Contohnya untuk menggambar-kan wilayah kutub digunamenggambar-kan proyeksi azimuthal. Sementara itu, untuk memetakan wilayah khatulistiwa digunakan proyeksi silinder.
5. Jawaban:
Pengukuran lapangan dapat dilakukan mengguna-kan peralatan sederhana. Peralatan sederhana masih digunakan karena beberapa pertimbangan antara lain areal yang sempit, areal datar, serta kemudahan pengukuran sehingga lebih praktis dan efisien.
B. Dasar-Dasar Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: b
Tenaga yang digunakan dalam penginderaan jauh adalah tenaga elektromagnetik berasal dari sinar Matahari, sinar Bulan, atau sinar buatan. Tenaga penginderaan jauh dibedakan menjadi sistem pasif (sinar Matahari) dan sistem aktif (sinar
buatan). Fungsi sumber tenaga adalah memberi energi pada objek sehingga pantulan objek dapat ditangkap sensor.
2. Jawaban: c
Hasil penginderaan jauh memiliki karakteristik khas dari hasil perekaman pantulan objek. Beberapa ciri spasial untuk mengenali objek pada citra penginderaan jauh sebagai berikut.
1) Bentuk menunjukkan konfigurasi umum suatu objek sesuai perwujudan aslinya di per-mukaan Bumi. Bentuk merupakan ciri spasial yang mudah dikenali. Gedung sekolah tergambar dengan bentuk menyerupai huruf I, L, atau U.
2) Ukuran dapat berupa ukuran mutlak dan ukuran relatif.
3) Bayangan dapat memperjelas kenampakan objek jika tidak menutup objek lainnya. 4) Rona menunjukkan tingkat kecerahan suatu
objek.
5) Pola menunjukkan susunan keruangan objek. 3. Jawaban: b
Letak topografi sangat penting untuk kajian fisik lahan, misalnya meramalkan keadaan tanah suatu wilayah serta mengidentifikasi pola permukiman. Kedua objek pada soal adalah sama-sama permukiman sehingga bentuk, ukuran, rona, dan bayangannya juga sama.
4. Jawaban: e
Foto ortokromatik dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga hijau (0,4–0,56 µm). Pada foto ortokromatik banyak objek terlihat jelas. Foto ini cocok digunakan untuk studi pantai karena memiliki film yang peka terhadap objek di bawah permukaan air hingga kedalaman 20 m. Foto ini baik untuk survei vegetasi karena dedaunan hijau tampak kontras dengan objek sekitarnya.
5. Jawaban: e
Foto udara ultraviolet dibuat menggunakan panjang gelombang 0,3–0,4 µm. Foto ultraviolet sangat baik untuk mendeteksi pencemaran air oleh minyak karena pantulan air dan minyak terlihat jelas pada panjang gelombang ini.
6. Jawaban: a
Urutan interpretasi foto udara yaitu: 1) deteksi (pengenalan awal), 2) identifikasi (interpretasi), 3) analisis, dan
4) deduksi (penarikan kesimpulan).
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah a. 7. Jawaban: c
Bentang alam yang sesuai dengan karakteristik citra pada soal adalah sungai. Pada musim kemarau aliran sungai mengecil dan menampak-kan dasar sungai yang mengering sehingga memiliki rona cerah. Sebaliknya, pada musim hujan aliran sungai membesar, cenderung meluap sehingga rona sungai gelap. Ukuran yang semakin lebar ke arah muara menunjukkan bahwa aliran sungai mengerosi badan sungai.
8. Jawaban: e
Unsur interpretasi citra meliputi bentuk, ukuran, rona, pola, bayangan, tekstur, situs, dan asosiasi. Asosiasi penting dalam interpretasi citra. Setiap objek memiliki ciri-ciri tertentu. Objek tersebut dapat diidentifikasi dari ciri-ciri yang dikenali. Misalnya hutan hujan tropik berasosiasi lebat, permukiman kota berasosiasi padat, jalan berasosiasi banyak kendaraan, dan gawang berasosiasi lapangan sepak bola.
9. Jawaban: d
Karakteristik kenampakan jalan raya pada foto udara sebagai berikut.
1) Rona lebih cerah dibandingkan sekitarnya karena tidak tergenang air.
2) Memiliki bentuk memanjang dengan lebar seragam dan relatif lurus.
3) Tekstur halus dan seragam karena terbuat dari aspal.
4) Terdapat jembatan di persimpangan dan terdapat pohon peneduh di beberapa tempat. 10. Jawaban: b
Identifikasi objek sawah irigasi dan perkebunan pada kasus di atas didasarkan pada situs objek. Situs menunjukkan bahwa suatu kenampakan dapat disimpulkan karena adanya indikator yang menunjukkan letak, misalnya sawah irigasi ter-dapat di dataran rendah yang memiliki banyak air.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Jawaban:
Sensor elektronik penginderaan jauh atau penyiam bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal melalui sistem scanning (penyiaman). Sensor ini bekerja pada spektrum yang lebih luas daripada spektrum tampak mata seperti spektrum inframerah, gelombang mikro, dan radar. Sinyal elektronik direkam pada pita magnetik, kemudian diproses menjadi data visual atau data digital dengan komputer. Sensor elektronik menghasilkan citra nonfoto (citra).
2. Jawaban:
Rona objek pada citra penginderaan jauh memiliki karakteristik yang tidak sama karena dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
a. Karakteristik objek (permukaan kasar atau halus).
b. Bahan yang digunakan (jenis film yang di-gunakan).
c. Pemrosesan emulsi (diproses dengan hasil redup, setengah redup, atau gelap).
d. Keadaan cuaca (cerah atau mendung). e. Letak objek (pada lintang rendah atau tinggi). f. Waktu pemotretan.
3. Jawaban:
Sensor fotografi merekam objek di permukaan Bumi dengan kamera melalui proses kimiawi. Sensor fotografi bekerja pada spektrum tampak mata dan menghasilkan citra foto.
4. Jawaban:
Ciri spasial adalah ciri objek pada foto udara yang berkaitan dengan ruang. Objek permukiman di perdesaan pada foto udara memiliki ciri spasial sebagai berikut.
a. Bentuk : menyerupai kotak-kotak karena menggambarkan atap rumah penduduk.
b. Tekstur : kasar karena jarak rumah yang berjauhan.
c. Rona : lebih cerah daripada objek di sekitarnya.
d. Pola : menyebar karena daerah perdesa-an umumnya memiliki kondisi tanah yang subur sehingga per-mukiman penduduk dibangun secara tersebar.
e. Asosiasi : terdapat jalan tanah di sekitar rumah penduduk.
5. Jawaban:
Variabel
Citra Foto Citra Nonfoto Pembeda
Sensor Kamera Nonkamera, berdasarkan
penyiaman (scanning). Kamera yang
detektornya bukan film. Detektor Film Pita magnetik, termistor,
foto konduktif, foto, dan voltaik.
Proses Fotografi/ Elektronik perekaman kimiawi
Mekanisme Serentak Parsial perekaman
Spektrum Spektrum Spektrum tampak dan elektro- tampak perluasannya, termal, magnetik serta gelombang mikro.
C. Pengolahan Data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG)
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: d
Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam SIG berupa komputer dan perangkatnya. Hardware dalam SIG terbagi atas tiga fungsi sebagai berikut. 1) Alat masukan (input), berfungsi memasukkan data dalam jaringan komputer, contohnya scanner dan digitizer.
2) Alat pemrosesan, berfungsi mengolah, meng-analisis, dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contohnya CPU, tape drive, dan disk drive.
3) Alat keluaran (output), berfungsi menayang-kan informasi geografi sesuai data dalam proses SIG, contohnya plotter dan printer. 2. Jawaban: e
Data terestrial adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau dari pengukuran. Contoh data terestrial antara lain:
1) data jumlah penduduk; 2) data curah hujan;
3) data mata pencaharian penduduk; dan 4) data temperatur udara suatu wilayah.
3. Jawaban: e
Analisis data SIG terdiri atas kegiatan berikut. 1) Overlay bertujuan menggabungkan beberapa
data grafis guna memperoleh data grafis baru yang memiliki satuan pemetaan.
2) Skoring bertujuan memberikan nilai terhadap sifat dari parameter yang digunakan dalam analisis.
3) Buffering bertujuan membuat poligon baru berdasarkan jarak yang telah ditentukan baik pada data garis, data titik, maupun poligon. 4) Membuat layout peta dan penataan data yang
dihasilkan. 4. Jawaban: c
Data yang dapat diolah oleh SIG adalah data geospasial. Data geospasial dibedakan sebagai berikut.
1) Data grafis/geometris yaitu data SIG yang berbentuk vektor dan raster. Data vektor memiliki arah dan jarak, sementara data raster berbentuk kotak-kotak piksel.
2) Data atribut yaitu identitas yang dimiliki data grafis.
5. Jawaban: c
Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pengelola-an data meliputi pengarsippengelola-an dpengelola-an pemodelpengelola-an. Pengarsipan bertujuan menyimpan data yang akan dianalisis. Apabila akan dilakukan pemanggilan data, data yang diinginkan mudah didapat karena telah diarsipkan. Pengarsipan dilakukan terhadap data dasar hasil digitasi dan data dasar lainnya. Pemodelan dilakukan dengan membuat konsep analisis untuk mendapat informasi baru. Pemodelan memperlakukan data untuk analisis sesuai keinginan pengguna.
6. Jawaban: b
Salah satu alasan yang menyebabkan bidang ilmu lain memanfaatkan SIG modern adalah proses analisis SIG modern dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Hal ini terjadi karena sistem kerja SIG modern memanfaatkan teknologi komputer sehingga memiliki tingkat keakuratan tinggi. 7. Jawaban: b
Tujuan overlay untuk memperoleh satuan pemeta-an baru. Overlay dilakukpemeta-an dengpemeta-an cara menampil-kan lebih dari satu peta sehingga menghasilmenampil-kan informasi tematiknya. Dengan demikian, tidak semua peta dapat overlay. Peta yang dapat di-overlay adalah peta yang mencakup wilayah sama dan memiliki skala sama.
8. Jawaban: c
Pembangunan pusat perbelanjaan membutuhkan analisis matang, terutama untuk menentukan lokasi strategis. Penentuan lokasi strategis dilakukan dengan memperhitungkan jarak, jumlah penduduk, dan potensi pasar. Analisis tersebut mudah dilakukan dengan bantuan SIG.
9. Jawaban: a
SIG merupakan suatu sistem informasi keruangan yang mampu menyajikan data geospasial dengan keunggulan sebagai berikut.
1) Data dapat dipanggil dengan cepat.
2) Mampu menghasilkan visualisasi yang baik terhadap data spasial dan atributnya. 3) Memetakan jaringan persebaran penyakit
demam berdarah.
4) Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif.
Sungai yang tercemar minyak dan kesehatan vegetasi dapat diketahui melalui interpretasi citra penginderaan jauh.
10. Jawaban: d
Keunggulan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai berikut.
1) Mampu mengubah atau mengkonversi data dalam waktu cepat.
2) Mampu menyimpan data dalam database digital yang baku dan terpadu.
3) Mampu melakukan analisis spasial dengan mudah.
4) Data geospasial dan informasi menjadi lebih mudah dicari, dianalisis, dan dipresentasikan.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Jawaban:
Sistem yang canggih tidak dapat bekerja tanpa dikendalikan manusia. Brainware SIG merupakan kemampuan manusia dalam mengelola dan memanfaatkan SIG. Sebagai pelaku yang mengendalikan seluruh sistem, manusia dituntut menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir. Manusia juga harus mampu memadukan pengelolaan, koordinasi, dan pemanfaatan SIG. Dengan demikian, peran manusia sangat penting dalam SIG.
2. Jawaban:
Proses akuisisi merupakan proses pemasukan dan perekaman data geospasial ke komputer. Proses akuisisi diawali dengan digitasi meng-gunakan perangkat keras (hardware) seperti digitizer dan scanner. Digitasi peta bertujuan memindahkan peta dalam bentuk hardcopy dalam bentuk digital agar dapat diolah menggunakan komputer.
3. Jawaban:
Pengarsipan dalam pengelolaan data SIG penting dilakukan untuk menyimpan data yang akan digunakan untuk kegiatan analisis. Pengarsipan juga sangat bermanfaat dalam proses pemanggil-an data kembali. Pengarsippemanggil-an dilakukpemanggil-an pada data dasar hasil digitasi dan data dasar yang bukan berasal dari hasil digitasi.
4. Jawaban:
Perbedaan SIG modern dan SIG konvensional sebagai berikut.
a. SIG Modern
1) Penyimpanan data menggunakan database digital yang baku dan terpadu. 2) Pemanggilan data menggunakan sistem
komputer.
3) Pemutakhiran data membutuhkan biaya murah dan dilakukan secara sistematis. 4) Analisis overlay sangat cepat.
5) Analisis spasial dapat dilakukan dengan mudah.
6) Penayangan murah dan cepat, bisa menggunakan sistem digital.
b. SIG Konvensional
1) Penyimpanan data menggunakan skala dan standar berbeda.
2) Pemanggilan data secara cek manual. 3) Pemutakhiran data membutuhkan biaya
mahal dan waktu lama.
4) Analisis overlay membutuhkan waktu lama dan tenaga.
5) Analisis spasial rumit.
6) Penayangan data membutuhkan banyak biaya.
5. Jawaban:
SIG konvensional saat ini sudah jarang digunakan karena telah ada SIG modern. Keberadaan SIG modern menyempurnakan SIG konvensional.
Selain itu, SIG konvensional memiliki beberapa kelemahan sehingga saat ini telah jarang diguna-kan. Kelemahan SIG konvensional sebagai berikut. a. Penyimpanan data menggunakan skala dan
standar berbeda.
b. Pemanggilan data secara cek manual. c. Pemutakhiran data membutuhkan biaya
mahal dan waktu lama.
d. Analisis overlay membutuhkan waktu lama dan tenaga.
e. Analisis spasial rumit.
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: a
Karakteristik garis kontur sebagai berikut. 1) Garis kontur berupa kurva tertutup dan tidak
bercabang.
2) Suatu garis kontur tidak pernah berpotongan dengan garis kontur lain.
3) Bentuk garis kontur renggang menunjukkan kenampakan landai.
4) Garis kontur rapat menunjukkan kenampakan tebing terjal.
5) Garis kontur yang terdapat dalam suatu peta topografi memiliki interval kontur sama. 2. Jawaban: d
Panjang jalan di peta dapat ditentukan dengan rumus berikut. P = JP × PS 400 m = JP × 1.000 40.000 cm = JP × 1.000 JP = 40.000:1.000 JP = 40 cm Keterangan:
P = panjang lapangan sebenarnya (m). JP = panjang lapangan pada peta (cm). PS = penyebut skala peta.
Jadi, panjang lapangan pada peta adalah 40 cm. 3. Jawaban: a
Simbol piktorial (gambar) yaitu simbol titik yang menggambarkan kenampakan geografis mirip dengan bentuk sebenarnya. Pada penggunaan simbol piktorial, objek pelabuhan digambarkan dengan jangkar dan bandara ditampilkan dengan gambar pesawat udara.
4. Jawaban: b
Peta rupabumi yaitu peta yang menampilkan kenampakan permukaan Bumi secara umum, tanpa menonjolkan salah satu informasi. Informasi yang disajikan pada peta rupabumi berupa kenampakan alam dan kenampakan buatan manusia. Oleh karena itu, peta rupabumi dijadikan dasar pembuatan peta tematik. Peta rupabumi sering disebut peta topografi. Peta topografi adalah peta yang tersusun atas garis-garis kontur. 5. Jawaban: e
Titik A dan B memiliki selisih lintang 1°30' = 1,5 × 111 km = 166,5 km.
Skala peta tersebut dapat diketahui dari per-bandingan berikut.
5 cm = 166,5 km 5 cm = 16.650.000 cm 1 cm = 333.000 cm
Jadi, skala peta tersebut adalah 1:333.000. 6. Jawaban: a
Gambar pada soal merupakan proyeksi silinder. Proyeksi silinder menggunakan bidang proyeksi berupa silinder yang menyinggung permukaan Bumi. Proyeksi silinder sesuai untuk menggambar-kan wilayah yang luas dan wilayah khatulistiwa atau lintang rendah.
7. Jawaban: c
Tahapan penyajian data sebagai berikut.
1) Plotting titik awal pada kertas gambar. Posisi titik awal (titik 1) pada kertas gambar diplot-kan sesuai sketsa.
2) Menggambarkan titik 2 sesuai jarak dan azimuth hasil pengolahan data. Plotting jarak antartitik ukur dilakukan menggunakan penggaris. Plotting sudut arah titik-titik hasil pengukuran dilakukan menggunakan busur derajat.
3) Menggambarkan titik-titik selanjutnya dengan langkah yang sama hingga diperoleh persebaran semua titik ukur.
4) Menghubungkan titik-titik ukur hingga membentuk kenampakan sesuai sketsa. 5) Memberikan simbol dan keterangan pada
hasil penggambaran.
6) Melengkapi peta dengan komponen seperti judul, skala, tanda orientasi, legenda, dan garis tepi.
8. Jawaban: c
Pemetaan adalah suatu proses pembuatan peta yang meliputi tahap persiapan, tahap lapangan, pengolahan data, hingga penyajian data. Tahap persiapan dalam pemetaan sebagai berikut. 1) Melakukan survei lapangan.
2) Membuat sketsa wilayah. 3) Mempersiapkan alat.
4) Mempersiapkan tabel pengukuran.
Jawaban yang tepat adalah nomor 2), 3), dan 5). Nomor 1) dan 4) merupakan tahapan pengukuran lapangan.
9. Jawaban: b
Komponen penginderaan jauh terdiri atas tenaga, atmosfer, sensor, objek, data visual, data digital, citra, dan noncitra, serta pengguna data. Pada soal komponen penginderaan jauh digambarkan sebagai berikut. A = tenaga B = objek C = sensor D = citra E = pengguna 10. Jawaban: a
Foto inframerah hitam putih dibuat menggunakan panjang gelombang 0,7–0,9 µm. Pantulan vegetasi pada foto ini bersifat unik karena berasal dari bagian dalam vegetasi sehingga baik untuk mem-bedakan jenis vegetasi sehat dan tidak sehat. 11. Jawaban: e
Foto udara sangat condong yaitu foto yang dibuat dengan kamera menyudut sangat besar. Oleh karena itu, daerah yang terpotret memperlihatkan cakrawala.
12. Jawaban: d
Penginderaan jauh merupakan kegiatan meng-indera objek tanpa kontak langsung dengan objek yang diindera. Proses penginderaan jauh me-merlukan waktu lebih cepat daripada survei lapangan. Pemanfaatan teknologi canggih dalam proses penginderaan menjadikan data hasil penginderaan jauh memiliki tingkat ketepatan tinggi.
13. Jawaban: a
Citra foto adalah hasil penginderaan jauh yang diperoleh dari pemotretan menggunakan kamera. Kamera yang digunakan umumnya dibawa oleh wahana berupa pesawat, helikopter, atau balon udara. Satelit dan roket digunakan untuk membawa sensor penginderaan jauh nonkamera sehingga menghasilkan citra nonfoto.
14. Jawaban: c
Permukiman transmigrasi dibangun dengan perencanaan baik untuk mendukung perkembang-an suatu daerah. Bentuk dperkembang-an ukurperkembang-an rumah serta jarak antarrumah dibuat sama. Rumah-rumah dibangun pada lahan dengan luas sama. Rumah-rumah membentuk pola memanjang di tepi jalan yang biasanya masih tanah dan belum diaspal. Lahan di setiap pekarangan rumah diolah dan ditanami berbagai jenis tumbuhan seperti sayuran, palawija, dan berbagai jenis pohon besar. Tanaman tersebut tampak pada citra membentuk tekstur sedang hingga kasar.
15. Jawaban: a
Langkah masukan data dilakukan dengan digitasi menggunakan perangkat keras (hardware) seperti meja digitizer, scanner, serta komputer. Data terestrial diubah menjadi data digital menggunakan digitizer.
16. Jawaban: e
Kelemahan Sistem Informasi Geografis (SIG) antara lain biayanya mahal sehingga keuntungan kecil serta sumber daya manusia harus menguasai teknologi komputer dan perangkat lain dan kemajuan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) cepat berkembang sehingga memerlukan adaptasi yang cepat untuk dapat mengikuti per-kembangannya bagi pengguna.
17. Jawaban: c
Data SIG adalah data geospasial. Data geospasial berupa data grafis (geometris) dan data atribut. Data grafis SIG sebagai berikut.
1) Data raster yaitu bentuk data grafis yang dinyatakan dalam kotak-kotak piksel (picture element) dengan bentuk grid.
2) Data vektor yaitu bentuk data grafis yang memiliki arah dan jarak.
18. Jawaban: c
Updating data dalam SIG dilakukan untuk mem-perbarui data keruangan sesuai kondisi terkini. Data terkini membuat peta yang dihasilkan tidak kedaluwarsa sehingga relevan digunakan sebagai sumber informasi perencanaan dan analisis wilayah.
19. Jawaban: a
Ciri Sistem Informasi Geografis (SIG) konvensional sebagai berikut.
1) Penyimpanan data menggunakan skala dan standar berbeda.
2) Pemanggilan data secara cek manual. 3) Pemutakhiran data membutuhkan banyak
biaya dan waktu.
4) Analisis overlay membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
5) Analisis spasial rumit.
6) Penayangan data membutuhkan banyak biaya.
20. Jawaban: c
Tahap-tahap pemasukan data SIG sebagai berikut. 1) Akuisisi merupakan proses awal berupa pemasukan dan perekaman data dalam komputer.
2) Editing merupakan proses perbaikan hasil digitasi. Pada tahap ini dilakukan koreksi dan perbaikan data atau simbol yang salah. 3) Pembangunan topologi data dilakukan untuk
membedakan data titik, garis, dan area. Hasil digitasi tidak mesti memiliki topologi dan struktur data.
4) Pemberian atribut yaitu pemberian identitas atau atribut data. Tahap ini dilakukan apabila topologi data terbentuk. Setelah data ber-atribut, data siap diolah dan dianalisis lebih lanjut.
5) Transformasi koordinat yaitu tahap transformasi dari koordinat hasil digitasi ke koordinat yang sesuai di lapangan.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Jawaban:
Layout peta yang tepat dapat meningkatkan ke-terbacaan peta. Oleh karena itu, pembaca dapat memahami informasi yang disajikan dalam peta dengan mudah. Komposisi penyusunan layout secara proporsional juga dapat menambah nilai estetika peta.
2. Jawaban:
Peta digital lebih cepat berkembang daripada peta datar karena dibuat menggunakan teknologi komputer. Oleh karena itu, peta digital memiliki tingkat ketelitian tinggi serta dapat disimpan dalam bentuk file. Pengguna peta menilai jenis peta digital lebih praktis daripada peta datar sehingga peta digital berkembang dengan cepat. Saat ini telah berkembang peta digital dalam wujud tiga dimensi dan empat dimensi.
3. Jawaban:
Proyeksi murni mengalami modifikasi hingga muncul proyeksi gubahan. Kondisi tersebut di-pengaruhi oleh sulitnya proyeksi murni (azimuthal, silinder, dan kerucut) diterapkan dalam pemenuhan kebutuhan peta seperti keinginan pengguna. Para pengguna peta mungkin hanya perlu memetakan wilayah provinsi atau negaranya, sedangkan proyeksi murni memberikan karakteristik yang terlalu umum.
4. Jawaban:
Rona objek pada citra penginderaan jauh me-miliki karakteristik berbeda-beda karena di-pengaruhi faktor-faktor berikut.
a. Karakteristik objek (permukaan kasar atau halus).
b. Pemrosesan emulsi (diproses dengan hasil redup, setengah redup, atau gelap).
c. Keadaan cuaca (cerah atau mendung). d. Waktu pemotretan.
5. Jawaban:
Aplikasi SIG konvensional untuk analisis keruang-an mulai ditinggalkkeruang-an karena memiliki kelemahkeruang-an sebagai berikut.
a. Penyimpanan data menggunakan skala dan standar berbeda.
b. Pemanggilan data secara cek manual. c. Analisis overlay membutuhkan banyak waktu
dan tenaga.
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: c
Beberapa objek material geografi saling terkait membentuk fenomena geosfer. Iklim merupakan objek material geografi berkaitan dengan atmosfer. Salah satu fenomena yang dikaji yaitu pemanasan global. Tumbuhan berada pada lapisan biosfer. Hutan mangrove dikaji pada lapisan biosfer. Pilihan a mengaitkan adaptasi penduduk (antroposfer) dengan kondisi atmosfer. Pilihan b menyangkut hidrosfer dan atmosfer. Pilihan d merupakan kajian antroposfer. Pilihan e menghubungkan biosfer dengan litosfer.
2. Jawaban: a
Objek formal geografi menyangkut cara pemecah-an masalah geosfer. Untuk mengpemecah-analisis suatu permasalahan geosfer, geografi menawarkan beberapa alternatif pemecahan masalah. Berbagai metode geografi yang digunakan berasal dari sudut pandang terhadap objek material geografi. Kajian terhadap objek material geografi bisa saja sama dengan ilmu lain, tetapi pendekatan yang diguna-kan berbeda.
3. Jawaban: a
Aspek fisik geografi berkaitan dengan fenomena geosfer yang bersifat fisik. Fenomena nomor 1) dan 2) menunjukkan aspek fisik geografi berupa aspek nonbiotik. Fenomena nomor 3) menunjuk-kan aspek fisik geografi berupa aspek biotik terkait flora dan fauna. Fenomena nomor 4) menunjukkan aspek nonfisik geografi yang menyoroti masalah sosial budaya. Fenomena nomor 5) merupakan aspek nonfisik terkait bidang ekonomi dan pem-bangunan.
4. Jawaban: c
Uraian pada soal menunjukkan fenomena geosfer berupa aspek nonfisik geografi. Aspek nonfisik geografi menitikberatkan pada kajian terhadap manusia dan perilakunya dalam suatu ruang. Inti uraian pada soal menyangkut intervensi terhadap tingkat kesejahteraan (sosial) penduduk untuk
mendukung perekonomian Indonesia. Pilihan a, b, dan d tidak tepat karena merupakan kajian aspek fisik geografi meliputi aspek biotik, nonbiotik, dan topologi. Pilihan e kurang tepat karena tidak berkaitan dengan fenomena pada soal. 5. Jawaban: a
Fenomena pada soal menjelaskan konsep utama dalam ilmu geografi yaitu konsep lokasi. Konsep lokasi yang digunakan adalah konsep lokasi absolut. Lokasi Kabupaten Sumbawa Barat dijelaskan melalui sistem grid berupa garis lintang dan garis bujur. Apabila pada uraian terdapat informasi lokasi Kabupaten Sumbawa Barat berdasarkan lokasinya terhadap objek lain, konsep yang digunakan berupa lokasi relatif.
6. Jawaban: e
Kata kunci untuk menentukan konsep esensial geografi yaitu ”diakses menggunakan transportasi sungai”. Konsep ini menjelaskan aksesibilitas suatu wilayah, dalam hal ini terkait aksesibilitas wilayah Kabupaten Bulungan.
7. Jawaban: e
Gejala geosfer pada soal menunjukkan perbedaan tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Jawa Timur. Perbedaan tingkat kepadatan penduduk ialah salah satu bentuk perbedaan karakteristik wilayah dilihat dari kondisi sosial kependudukan. Dengan demikian, konsep esensial geografi yang digunakan paling tepat yaitu diferensiasi area.
8. Jawaban: c
Uraian pada soal menunjukkan perbedaan komoditas perekonomian sebagai potensi daerah di Pulau Jawa dan wilayah Kalimantan. Akan tetapi, perbedaan potensi tersebut justru mampu menghasilkan hubungan saling melengkapi. Kebutuhan pangan di wilayah Kalimantan dapat dipenuhi melalui pasokan dari Pulau Jawa. Kebutuhan energi di Pulau Jawa dapat diperoleh dari Kalimantan. Hal tersebut merupakan bentuk interaksi wilayah.