• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPENING REMARK. Satyo Fatwan Managing Partner, Dunamis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OPENING REMARK. Satyo Fatwan Managing Partner, Dunamis"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

OPENING REMARK

Satyo Fatwan

M

i

P

t

D

i

Managing Partner, Dunamis

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(2)

EKONOMI KREATIF?

Ekonomi “baru” dengan value creation atau penciptaan

nilai ekonomi yang tinggi karena berbasis ide dan

y g

gg

kreativitas yang timbul atau berkembang karena

pengetahuan yang ada dan teknologi yang digunakan

p

g

y g

g y g g

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(3)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(4)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(5)

10 Perubahan dalam

Pengelolaan Organisasi

1. Dari memaksimalkan nilai shareholder menjadi memenuhi kepuasan pelanggan

1. Dari memaksimalkan nilai shareholder menjadi memenuhi kepuasan pelanggan

secara menguntungkan. (profitable customer delight).

2. Dari keunggulan kompetitif berkelanjutan (sustainable competitive advantage)

menjadi adaptasi startegi yang berkelanjutan.

3. Dari efisiensi menjadi menciptakan nilai-nilai bersama stakeholder.

4. Dari proses penciptaan nilai yang satu arah menjadi proses penciptaan nilai

bersama stakeholder.

5. Dari hirarki yang tinggi menjadi lebih dinamis dimana seluruh karyawan memiliki

tanggung jawab untuk mengelola pekerjaannya sendiri.

6. Dari kontrol dan birokrasi menjadi kerja sama tim dan inovasi yang berkelanjutan.

7. Dari nilai ekonomis menjadi nilai-nilai yang dapat mengembangkan organisasi.

8. Dari perintah menjadi percakapan.

9. Dari mengelola mesin menjadi stakeholderyang memiliki tanggung jawab.

10. Dari perkembangan yang bertahap menjadi perubahan paradigma manajemen.

Forbes, 2013

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(6)

Meeting Meeting Inovasi yang berkelanjutan. Continuous  Innovation Continuous  Innovation Meeting  shifting  needs of  clients Meeting  shifting  needs of  clients Customers  delight Customers  delight Financial  sustainability Financial  sustainability

Nilai‐nilai yang dapat mengembangkan organisasi.

Transparency 

Transparency  transparencytransparencyInformation Information  C ti

C ti Innovation

Innovation improvementimprovementContinuous Continuous 

External External Financial  b l Financial  b l

EXISTING 

Sustainability Sustainability External External Internal Internal sustainability sustainability Employees  sustainability Employees  sustainability

KNOWLEDGE

Knowledge  sustainability Knowledge  sustainability

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(7)

TANTANGAN LAINNYA

Perubahan Demografi Karyawan

Aging Workforce Faster turnover among  younger employees Competitive Recruiting

Existing Knowledge Retention Problems

Reduce capacity to innovate & operational efficiency

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(8)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(9)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(10)

KONDISI GLOBAL

KONDISI GLOBAL

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(11)

KONDISI DI INDONESIA

KONDISI DI INDONESIA

54% tunjangan yang lebih

15%

54% tunjangan yang lebih

baik

15%

37% peningkatan karir

4% tantangan baru

turn over

4% tidak puas dengan

4% tantangan baru

k

i

i

di industri perbankan

gaya kepemimpinan

atasannya

y

PricewaterhouseCoopers Indonesia

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(12)

Bagaimana Strategi Organisasi dalam

Mempertahankan Pengetahuan?

Mempertahankan Pengetahuan?

Organizational Value

Innovation Organizational

Learning KM in Business KM in Business Learning Customer Knowledge Intellectual Capital Management Reality Reality Knowledge Management

Knowledge Sharing and Collaboration KM ActivitiesKM Activities

Organizational Culture Foundation of Foundation of

Leadership Most Admired Knowledge

Enterprises (MAKE) Framework © Teleos

Most Admired Knowledge Enterprises (MAKE) Framework ©

Teleos Knowledge Base Organization Knowledge Base Organization p e eos e eos

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(13)

1

Maximizing Knowledge for Sustainable Growth

2015 Indonesian Make Study Nomination

Retaining Knowledge in The Creative Economy Era

(14)

In this era of extraordinary change and

globalization, many acknowledge that

creativity and innovation are now driving the

new economy. Organizations and even

economic regions that embrace

creativity

generate significantly

higher revenue

and

provide

greater stability into the future

.

(15)

PLN sebagai perusahaan penyedia listrik di Indonesia

3

ƒ 39 GW Pembangkit milik PLN,

merupakan 85% dari pembangkit di Indonesia

ƒ 38,937 kmc Transmisi

ƒ 77,514 MVA Transformer Daya

ƒ 777,962 kmc jaringan DIstribusi

ƒ 41,987 MVA trafo Distribusi

ƒ 55 juta pelanggan, dengan lebih

15 juta menggunakan meter pra bayar

Transmisi Distribusi Pembangkitan

(16)

Proyeksi Growth - Rasio Elektrifikasi

4 NAD 89,3% Sumut 89,6% Sumbar 80,2% Riau 78,9% Sumsel 71,5% Bengkulu 78,5% Babel 96,8% B k l Bengkulu 78,5% Lampung 77,5% Jakarta 99,9% Banten 85,8% n 5 nten 5,8% Jabar 80% Jateng 86,2% Jambi 67,8% DIY 80,6% Y 6 Y 6% Jatim 79,6% Bali 78,1% NTT 54,8% Kalbar 77,4% Kalsel 81,6% Kaltim 80,4% Sulut 81,8% Sulteng 71,2% Sulsel 81,1% Malut 87,5% Maluku 78,4% Papua 36,4% Category : > 70 % 50 - 70 % < 50 % Sulbar 67,2% S ll b 4 Kalb 77,4 Kepri 69,67% Sultra 64,3% Papua Barat 75,5% S Kalteng 66,2% Gorontalo 68% NTB 64,4% Rasio Elektrifikasi 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Realisasi 67.6% 73.7% 76.2% 80.4% Rencana RUPTL 2013-2022 82.6% 85.9% 88.9% 91.9% 93.7% 95.3% 96.8% 97.4% 97.8%

(17)

10.2 8.4 7.8 5.9 4.2 3.3 2.3 1.1 0.7 0.7 0.6 0.4 So u th Ko re a S in g apor e Ja p a n H ong k o n g M a la ysia Ch in a T h ai land Vi e tn a m Indon e s ia Indi a P h il ippi nes P a ki st a n

ƒ With higher income levels, increasing urbanization and improving standard of living, electricity demand is expected to continue to increase

ƒ Ongoing transformation from an agricultural to a manufacturing-oriented economy has also played a particularly important role in the growth of demand for electricity

Growing of Peak Load Relatively Low Per Capita Electricity Consumption1

ƒ Indonesia’s per capita consumption of electricity, electrification levels and the installed capacity levels are among the lowest in Asia

ƒ Need for substantial increase in generating capacity is evident by increasing number of power outages in recent years

As the major provider of electricity in Indonesia,

PLN expects to benefit from Indonesia’s growth in demand for electricity.

(in MW) (in MWh per Capita)

31,9 35,0 38,1 41,3 44,5 47,9 51,3 55,2 59,5 64,3 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Peak Load (MW)

Source: 1. World Bank.

2. Indonesia’s figure as 2013 Source: PLN, MEMR

2

PERTUMBUHAN PASAR KETENAGALISTRIKAN MEMBUKA

PELUANG BAGI PLN

(18)

6

Pengembangan Pembangkit 35GW 2015-2019 (Tidak Termasuk Konstruksi)

Sumatera Kalimantan Sulawesi Maluku Papua Nusa Tenggara Java-Bali Sumatera: PLN : 1.108 MW IPP : 7.632 MW Total : 8.740 MW Jawa-Bali: PLN : 5.019 MW IPP : 15.872 MW Total : 20.891 MW Kalimantan: PLN : 916 MW IPP : 955 MW Total : 1.871 MW Sulawesi: PLN : 2.022 MW IPP : 682 MW Total : 2.704 MW Nusa Tenggara: PLN : 675 MW IPP : 26 MW Total : 701 MW Papua: PLN : 224 MW IPP : 118 MW Total : 342 MW Maluku: PLN : 259 MW IPP : 20 MW Total : 279 MW Indonesia: PLN : 10.223 MW IPP : 25.305 MW Total : 35.529 MW

(19)

RENCANA PROYEK PEMBANGKIT GAS 13.4 RIBU MW

49% 4%

46%

PLN (Proyek Baru) PLN (Tahap Konstruksi) IPP

21%

32% 33%

15%

PLN (Lokasi Jawa) IPP (Lokasi Jawa)

(20)

PENYEDIAAN LNG UNTUK PLTG TERSEBAR

Untuk PLTG yang harus operasi sebelum 2018, dilakukan dalam pola bertahap :

1.

Menggunakan temporary movable Storage and Regas Facility

2.

Setelah fasilitas permanen selesai, fasilitas temporary dipindahkan ke lokasi

lain

Penyediaan LNG dapat dipisahkan dalam 3 paket pekerjaan :

1.

Transportasi (mini Vessel),

2.

LNG storage

3.

LNG regasification

Risiko :

Apabila

diserahkan

pada

penyedia

yang berbeda-beda, terdapat risiko

kegagalan integrasi yang menyebabkan target waktu operasi tidak tercapai,

dan kesulitan untuk diperlakukan sebagai temporary facilities yang dapat

dipindah-pindahkan (mobile).

(21)

PROGRAM PEMBANGUNAN

PEMBANGKIT 35000 MW

TAHUN 2015 - 2019

PENDANAAN

SUMBERDAYA

PERENCANAAN

PERTUMBUHAN PASAR

KETENAGALISTRIKAN MEMBUKA

PELUANG BAGI PLN

Mencari dan Menyiapkan SDM yang kompeten di Bidangnya

(22)

10

KNOWLEDGE

DESIMINATION

VISI & MISI

BUSINESS ISSUE BUSINESS CONCERN KNOWLEDGE DEVELOPMENT

KM ACTION LEARNING CORPU CARE

Innovasi CoP Knowledge

Sharing Perpustakaan

Action Learning ICT / IHT OJT

Assessment Centre Certification Centre 8 Academy 3 Learning Unit

Prajabatan Project Assignment Pembelajaran Berbasis Kinerja MLEB Corpu Care

GOALS

(23)

House of CorpU

(24)

Membangun aplikasi DRR (Decision Robustness Ratio) 2018 Capturing SME Kritikal Mengembangkan media Channeling bagi alumni PLN Meningkatkan nilai tambah hasil

program KM 2014 2015 2016 2017 Mendorong tumbuhnya inovasi melalui CoP 2019 Mempertajam perancangan strategi perusahaan Membangun Aplikasi Penilaian Kegiatan KM Membangun Media Channeling (Video streaming) Migrasi KM ke ERP

Memelihara dan mengembangkan budaya pembelajar Mendukung eksekusi strategi peusahaan Menjadikan KM & inovasi sebagai pendorong bisnis Mengembangkan media channeling bagi stakeholder Mengembangkan Media Channeling (Media Sosial) Mengintegrasikan KM dengan proses bisnis Program Induksi untuk mendukung RJPP Inovasi Berbasis strategi perusahaan

KM ROADMAP & INITIATIVE ACTION PLAN 2014 - 2019

Komersialisasi Hasil KM Menanamkan KM dalam proses bisnis

Mengembangkan teknologi kolaboratif

Membangun UCS (Union Catalogue Service) Perpustakaan Membangun E-Library Terpusat

(25)

Framework KM Capture Deployment/ Utilization Creation Codification Transfer Sharing INNOVATE Penghargaan K-Capturing Kebijakan Portal KMS Kebijakan K-Capturing Kebijakan Tata Kelola KM E-library Expert System E-Discussion K-Sharing Online E-Learning K-Repository Blog K-Sharing K-Cafe

Knowledge, Norm, Innovation Festival & Exhibition

Community of Practice Koordinasi dg Forum K-Capturing Workshop Lomba Karya Inovasi Pusat Data Media publikasi KM Hak Paten Implementasi Inovasi Aplikasi Manajemen Inovasi Online Produksi Karya Inovasi Direktori Karya Inovasi Kegiatan KM dalam

Pengukuran kinerja Individu, Unit & Korporat

Komunitas Penulis

People

Technology Process

Kriteria Tugas dan Wewenang Subject matter Expert

Pedoman Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kebijakan K-Sharing Kebijakan Pengelolaan Karya inovasi DRR Kebijakan CoP Penilaian Tingkat Kematangan KM Komunitas Pemrogram Expert System

(26)

Technology – Share Point Portal

(27)

Ragamm Pembelajaranan Digitalall EE-E-Learningng Mobile Mobile Learning e ng ng Virtual Virtual Class ual ss ss Forum/Soci Forum/Soci al Media Soci ia ia Web Binarar Video Video Conferencecece TV/Radio / TV/Radio / Video Video Video Learning o o ng ng Off Line / Off Line / Distance Distance Distance /Self /Self /Self Leraningngng Reference / Reference / Literacy / Literacy / Literacy / Social Social Social Learning l l rnin rninnnnnggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg

(28)

Pengetahuan P PP Peengetahuangetahhhhhhhuan pembangkitan Pengetahuan pengorganisasian Pengetahuan pengembangan Pengetahuan pendistribusian Pengetahuan pemanfaatan Pengetahuan

1 Menetapkan tim KM & Mengidentifikasi permasalahan & tantangan yang berasal dari strategi unit atau operasional unit sehari-hari 2 Melaksanakan Community of Practice (CoP) berdasarkan edaran

direksi no.024.E/DIR/2012

3 Membakukan mekanisme CoP

4 Mengukur efektifitas mekanisme CoP

5 Mengevaluasi & meninjau ulang mekanisme CoP

1 Mendefinisikan aset pengetahuan yang harus

dapat diakses oleh pegawai

2 Mengelola perpustakaan

3 Membakukan mekanisme Perpustakaan 4 Mengukur efektifitas mekanisme Perpustakaan 5 Mengevaluasi & meninjau ulang mekanisme Perpustakaan

1 mengidentifikasi pengetahuan yang kritikal bagi unit atau

perusahaan sehingga harus didokumentasikan

2 Melaksanakan Knowledge Capturing (K-Capturing)

berdasarkan edaran direksi no.010.E/DIR/2011

3 Membakukan mekanisme K-Capturing

4 Mengukur efektifitas mekanisme K-Capturing

5 Mengevaluasi & meninjau ulang mekanisme K-Capturing 1

mengidentifikasi pengetahuan yang terkait dengan strategi unit atau operasional unit sehari-hari yang harus dibagi kepada pegawai

2 Melaksanakan Knowledge Sharing (K-Sharing)

berdasarkan edaran direksi no.018.E/DIR/2012

3 Membakukan mekanisme K-Sharing) 4 Mengukur efektifitas mekanisme K-Sharing 5 Mengevaluasi & meninjau ulang mekanisme K-Sharing 1

mengidentifikasi permasalahan & tantangan yang berpotensi bisa diselesaikan dengan implementasi inovasi

2 Melaksanakan implementasi inovasi

3 Membakukan mekanisme implementasi

inovasi

4 Mengukur efektifitas mekanisme implementasi inovasi

5 Mengevaluasi & meninjau ulang mekanisme implementasi inovasi

KPI Level 5

∑ pegawai < 1000 12 konten pengetahuan di unggah ke portal kmpln

1000 ≤ ∑ peg < 2000 24 konten pengetahuan di unggah ke portal kmpln

∑ pegawai ≥ 2000 36 konten pengetahuan di unggah ke portal kmpln

TW I TW II TW III TW IV MLI 1 1,5 2 2,5

Tingkat Kematangan (MLI) OCR Teamwork

Manajemen Pengetahuan

(29)

Strategies…

Growth strategies in the creative economy

therefore focus on harnessing the

development potential

of an unlimited

resource “

HR Creativity

” and not on

optimizing limited resources

17 Prabayar Kontrol Otomatis Percepatan Ganguan Perseksi Hydraulic Pressure System

(30)
(31)

BEST PRACTICE

OT SEBAGAI LEARNING ORGANIZATION 1. Video : Company Profile OT

2. Poin utama video :Journey pertumbuhandanperkembangan OT.

3. Prinsip/ filosofipertumbuhandanperkembanganOT berdasarkanbudayabelajar : ¾ Bloom's Taxonomy

¾ “Old Habit Diehard” ¾ TWAM

¾ I Can Attitude

4. Sistem, proses, danlangkah-langkahmenciptakanbudayabelajardanberbagipengetah uandi OT.

¾ KomitmenManajemen ¾ I-CaRe Institute

• Library- PinjamBukuOnline

• Majalah – BukuRenungan Tim Sales dan I-CaRe Online • KomitmenPeserta Training - Sharing Knowledge

• CCM

5. Usaha danhasilbudayabelajardanberbagi. ¾ Implementasihasilpembelajaran – Inovasi ¾ Sharing Problem Solving

¾ Kebijakan “KomitmenPeserta Training”

6. Manfaatcustomer knowledgedanpengelolaanintellectual capital. ¾ Learning from Mistakes

¾ Training MenanakNasi ¾ Sharing Core Values

(32)

Initiatives

Initiatives

Initiatives

Initiatives

to Retain

to Retain

to Retain

to Retain

Knowledge

Knowledge

Knowledge

Knowledge

Andiral

(33)

Mengapa Knowledge Retention?

Turnover

Turnover

(34)

Mengapa Knowledge Retention?

Competitive Advantage

Competitive Advantage

(35)

“A little knowledge that acts is worth infinitely 

g

y

more than much knowledge that is idle”

(36)
(37)

Bagaimana Retaining Knowledge?

6. Strategic 

Collaboration  (Communities of 

(38)

Bagaimana Retaining Knowledge?

6. Strategic 

Collaboration  (Communities of 

(39)

Bagaimana Retaining Knowledge?

6. Strategic 

Collaboration  (Communities of 

(40)

Bagaimana Retaining Knowledge?

6. Strategic 

Collaboration  (Communities of 

(41)

Bagaimana Retaining Knowledge?

6. Strategic 

Collaboration  (Communities of 

(42)

Bagaimana Retaining Knowledge?

6. Strategic 

Collaboration  (Communities of 

(43)

Bagaimana Retaining Knowledge?

6. Strategic 

Collaboration  (Communities of 

(44)
(45)

INDONESIAN MAKE STUDY FINDINGS

&

2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION

Robby Susatyo,

Chairman of 2015 Indonesian MAKE Study

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(46)

INDONESIAN MAKE STUDY FINDINGS

Robby Susatyo,

Chairman of 2015 Indonesian MAKE Study

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(47)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

2014 MAKE Finalists – Indonesia

1. Adi Sarana Armada

2. Adira Multi Dinamika Finance 3. Astra Honda Motor

4. Bank Negara Indonesia 5. Bank Syariah Mandiri 6. Binus University 7. GMF AeroAsia 8. Pertamina 9. Petrokimia Gresik 10. Rekayasa Industri 11. Sumberdaya Sewatama 12. Telekomunikasi Indonesia 13. Tigaraksa Satria

14. Tower Bersama Infrastructure Group 15. Toyota Astra Motor

16. Unilever Indonesia 17. United Tractors

(48)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

2014 Asian MAKE Winners

2014 Rank 2013 Rank  Enterprise  Score

1  2  Singapore Armed Forces 66.41 2 5 Samsung Electronics 66.30 3 4 Samsung SDS 65.66 4 3 Tata Consultancy Services 64.96 5 ‐ Tsingtao Brewery Co.  64.87 6 ‐ Hindustan Unilever Limited 64.86 7 9 Korea Water Resources Corporation 64.13 8 14 Pertamina 64.07 9 27 Arup Hong Kong 64.05 10 11 Baoshan Iron and Steel 63.18 11 18 United Tractors 63.01 18 ‐ BINUS University 61.54 19 25 TELKOM Indonesia 61.28

(49)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

2014 Global MAKE Winners

2014 Rank 2013 Rank  Enterprise  Score

1  7  Google  68.57 2 4 Schlumberger 67.91 3 6 Apple 67.70 4 1 Samsung Group 66.88 5 ‐ Novo Nordisk 66.67 6 47  Facebook 66.17 7 13 Tata Group 64.30 8 18 Microsoft 64.17 9 8 Accenture 64.03 10 10 Deloitte 63.80

(50)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

2014 MAKE Study Findings

Sebagian besar (87%) Finalist Indonesia MAKE 2014 belum menetapkan rencana pengembangan pengetahuan organisasi mereka, tetapi lebih memasukkan strategi human capital development atau pengembangan inovasi sebagai strategi KM mereka.

Hal ini menunjukkan KM di Indonesia memiliki peluang untuk menghasilkan nilai lebih besar lagi jika dikelola mengikuti best practice KM dunia, yaitu Aset Pengetahuan yang lebih terencana dan sesuai kebutuhan perusahaan yang disadari.

(51)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

Dampak yang nyata dari perusahaan mengembangkan kemampuan KM-nya adalah perusahaan dapat mengambil keputusan dengan cepat dan

efektif melalui inovasi dan pembelajaran organisasi.

Trend MAKE di dunia berfokus pada creative process dan creative employees. Yaitu bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kemampuan

dan kapabilitas karyawannya terutama ketika perusahaan dituntut untuk adaptif terhadap perubahan teknologi digital, berkembangnya social media

dan semakin meningkatnya harapan dan tuntutan pelanggan di era keunggulan kompetitif saat ini.

(52)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

2014 MAKE Study Findings

Trend MAKE di dunia adalah dalam mendapatkan dan menempatkan “orang yang tepat” (talented new knowledge worker). Generasi baby boomers sudah mulai banyak yang mencapai usia pensiun. Posisi-posisi penting di perusahaan mulai didominasi oleh Generasi X, Y dan Z. Proses kepemimpinan dan kaderisasi para calon pemimpin perusahaan ini harus disesuaikan dengan budaya perusahaan dan pengetahuan yang dapat memberikan solusi yang inovatif pada produk maupun service yang diberikan oleh perusahaan.

(53)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

Apakah yang termasuk

Ekonomi Kreatif?

(54)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(55)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

Tantangan di Era Ekonomi Kreatif

AGRICULTURE ECONOMY INDUSTRIAL ECONOMY INFORMATION ECONOMY CREATIVE ECONOMY HUNTER ERA 1 2 3 4 Gelombang ke empat

• Ekonomi kreatif adalah value creation atau penciptaan nilai ekonomi yang tinggi karena berbasis ide dan kreativitas yang berkembang dari pengetahuan dan teknologi.

• Kreatifitas bukan saja berbasis seni budaya tapi juga berbasis sains, teknologi informasi, inovasi dan engineering.

• Sekalipun teknologi merata tetap perlu konten yang kaya ide dan sadar hak cipta. Di masa depan, hal ini adalah sumber daya saing

(56)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

Sharing Insights dari

Perusahaan Listrik Negara,

Orang Tua Group, dan Dunamis.

(57)

2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION

Robby Susatyo,

Chairman of 2015 Indonesian MAKE Study

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(58)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

Indonesian MAKE Study Process

Delphi Methodology

(59)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

Indonesian MAKE Study Process

Nomination

Last Year Finalists Panelists Public

Nominees

(60)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

Indonesian MAKE Study Process

Selection

Admired Organizations CKP

Nominees

Nominees PanelistsPanelists

1 2 3 4 5 10% Panelist  Votes Finalists Finalists

(61)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

Indonesian MAKE Study Process

Scoring

Presentation

Evidence Evidence Evidence Evidence Evidence Evidence Evidence Evidence Winners Finalists Panelists Scoring

(62)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

(63)

RETAINING KNOWLEDGE IN THE CREATIVE ECONOMY ERA 2015 INDONESIAN MAKE STUDY NOMINATION | 03 MARCH 2015

Referensi

Dokumen terkait

• Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pengetahuan mengidentifikasi peristiwa pada teks (Bahasa Indonesia KD 3.8 dan 4.8) serta

Faktor produksi sering disebut dengan korbanan produksi untuk menghasilkan produksi. Faktor produksi diistilahkan dengan input.. Faktor biologi, seperti lahan pertanian

Struktur bunga sangat beraneka ragam,baik bentuk maupun warna tergantung pada jenis tumbuhanya.meskipun demikian,struktur dasar bunga sama, yaitu terdiri atas kelompok

Menyangkut mindset kita ten- tang makan yang sudah menjadi ke- biasaan orang Sumatrera Utara, jika belum makan nasi masih dikatakan be- lum makan walaupun sudah memakan makanan

Bila timing kontraksi atrium dan ventrikel tidak ritmis, maka akan berimplikasi pada curah jantung yang tidak efisien, dimana ventrikel akan kontraksi dengan isi sekuncup

Berdasarkan tahapa seleksi paket Pengawasaan Penyusunan Data Base Jalan dan Jembatan Di Kabupaten Indragiri Hilir (Ulang) , Pada Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Indragiri

Indicator : Membuat teks lisan sederhana untuk   memaparkan dan menanyakan jati diri, anggota keluarga dan orang lain dengan sangat pendek dan sederhana, dengan

Apabila suatu perusahaan tidak mempunyai cukup modal untuk investasi, maka kekurangan untuk investasi tersebut dapat dipenuhi dengan dana pinjaman dari lembaga keuangan seperti