• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIAPAN KABUPATEN GOWA UNTUK MENJADI KAWASAN EKONOMI KHUSUS BAPPEDA KABUPATEN GOWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KESIAPAN KABUPATEN GOWA UNTUK MENJADI KAWASAN EKONOMI KHUSUS BAPPEDA KABUPATEN GOWA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

KESIAPAN KABUPATEN GOWA UNTUK

MENJADI

KAWASAN EKONOMI KHUSUS

DISAMPAIKAN PADA ACARA WORKSHOP PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI

PROVINSI SULAWESI SELATAN

MAKASSAR, 2 DESEMBER 2013

(2)

Pemerintah Kabupaten Gowa

Luas area

925,33 Ha

Perkiraan Nilai Investasi Rp. 1.587.078.096.000 IRR 24,9%

NPV Rp. 5.160.558.613.170,51

Penyerapan Tenaga Kerja 14.795 Orang PDRB Meningkat

Dukungan Pemda

 Rencana penyediaan anggaran  Pemberian insentif dan kemudahan

pelayanan (Pajak dan retribusi, Pelayanan Terpadu Satu Pintu/PTSP, dan Pengendalian izin)

Deskripsi

Jenis KEK: industri pengolahan Agrobased : Kakao, Kopi, Jagung

Permasalahan

- Kendala biaya pembebasan lahan

- Kendala biaya pembangunan infrastruktur

Lokasi

 Pelabuhan laut terdekat Soekarno Hatta, Makassar (±21 Km)  Bandara terdekat Sultan Hasanuddin, Makassar (±15 Km)

Status dokumen

Deskripsi rencana pengembangan KEK Peta Detail dan Luas Area KEK

Rekomendasi dari pengelola infrastruktur pendukung AMDAL

Feasibility Study

RTRW : Perda Kab.Gowa No.15 Tahun 2012 tentang RTRW Tahun 2012-2032

Indikasi potensi pengusaha dalam kawasan

Jababeka

Pengusaha dari Semarang Pengusaha-pengusaha lokal PT. Mayora

PT. Yasmin Resources Nusantara

(3)

Dokumen Yang Telah Disampaikan Ke Dewan Ekonomi Nasional KEK:

1. Deskripsi rencana pengembangan KEK yang diusulkan

2. Peta detil lokasi pengembangan serta luas area KEK yang diusulkan

3. Rencana peruntukan ruang pada lokasi KEK yang dilengkapi dengan peraturan

zonasi

4. Studi kelayakan ekonomi dan finansial

5. AMDAL

6. Usulan jangka waktu beroperasinya KEK dan rencana strategis pengembangan

KEK

7. Rekomendasi dari otoritas pengelola infrastruktur pendukung dalam hal untuk

pengoperasian KEK memerlukan dukungan infrastruktur lainnya

8. Pernyataan kesanggupan melaksanakan pembangunan dan pengelolaan KEK

9. Komitmen yang ditandatangani oleh Bupati Gowa dan Ketua DPRD Kabupaten

Gowa pada tanggal 12 Januari 2012 terkait rencana pemberian insentif dan

kemudahan (dalam perbaikan)

10. Surat dari Gubernur Sulawesi Selatan No: 503/058/B.Ekon tanggal 06 Januari

2012 kepada Bupati Gowa mengenai Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) di Kabupaten Gowa

(4)

Medan

Jakarta

Pekanbaru Jambi

Serang Semarang Surabaya Denpasar Mataram Manokwari Ambon Sorong Sofifi Gorontalo Kendari Makassar Mamuju Samarinda Banjarmasin Palangkaraya Pontianak Palu Merauke Jayapura MALAYSIA MALAYSIA P A P U A NEW G U INE A TIMOR LESTE AUSTRALIA BRUNEI DARUSSALAM

Letak Geografis

Kawasan Industri Gowa (KIWA)

(5)

Usulan Lokasi KEK Gowa

Jalan Provinsi Jalan Lain Batas Kabupaten Batas Kecamatan Ibukota Provinsi Ibukota Kabupaten Bandara Pelabuhan Jalan Nasional Keterangan: 21 Km ke Pelabuhan Internasional Soekarno Hatta 15 Km Ke Bandara Internasional Hasanuddin

(6)

Kesiapan Fisik Kawasan Usulan KEK

Kondisi Lahan

Kosong dalam

Kawasan

Kondisi jalan dalam

kawasan

Rumah masyarakat

yang masih terdapat

(7)

Kesiapan Fisik Kawasan Usulan KEK

Laboratorium Kakao dan

Kelapa

Laboraturium Kakao dan

Kelapa

Mesin Processing

Industri Coklat

Gudang

Packaging Coklat

Gedung Pabrik

Coklat Gowa

(8)

Dukungan Infrastruktur di Luar Kawasan

Pelabuhan Internasional

Soekarno - Hatta

21 Km ke Lokasi Usulan KEK Status: .(Internasional)

Bandara Internasional Hasanuddin

15 Km ke Lokasi Usulan KEK Status: .(Internasional)

Nama Infrastruktur

Jalan Bypas Maminasata

49, 1 Km (dalam perencanaan) Status: Nasional

(9)

Gambaran Umum Kabupaten Gowa

Luas Wilayah

1.883,33 km2

Jumlah Penduduk

617.317 Orang

Kepadatan Penduduk

328 Orang/km2

Letak Astronomis

12°33.19' hingga 13°15.17' BT dan 5°5'

hingga 5°34.7' LS dari Jakarta

Ketinggian

0 - 2.830 meter dpl

Kecamatan

18 Kecamatan

Kelurahan

167 Desa

Batas Wilayah

Utara:

Kota Makassar dan Kabupaten Maros

Selatan: Kabupaten Takalar dan Jenepento

Barat: Kota Makassar dan Takalar

Timur: Kabupaten Sinjai, Bulukumba dan

Bantaeng

(10)
(11)

11

GOWA BAGIAN KAWASAN METROPOLITAN

M

AMMINASATA

MAROS

Seluruh wilayah kota

MAKASSAR

GOWA

Seluruh wilayah kabupaten

TAKALAR

 Seluruh wilayah Kecamatan

Somba Opu  Kecamatan Bontomarannu  Kecamatan Pallangga  Kecamatan Bajeng  Kecamatan Parangloe  Kecamatan Bontonompo

Sebagian wilayah

Kabupaten Gowa

Hub Indonesia Timur

SULSEL

masuk dalam

KE dengan fokus

Produk berbasis

agroindustrI

Perpres No.55

Tahun 2011,

tentang rencana

pengembangan

Kota

Metropolitan

Mamminasata

(12)

Sistem Pusat Kegiatan Metropolitan Mamminasata

Kawasan Kota Baru Kawasan Kota inti

Kawasan Kota sekitar (Satelit)

Konsep struktur ruang kawasan metropolitan Mamminasata

- Kerusakan lingkungan perkotaan

- Infrastruktur

yang tidak efisien

Jalur cepat (jalan arteri) Mengurangi kepadatan lalu lintas

Peta Rencana Struktur Kawasan Meropolitan Mamminasata

Konsep struktur kipas diaplikasikan dalam rencana struktur ruang Mamminasata

Konsep struktur kipas, pengembangan jalan lingkar dan penentuan sistem kota satelit adalah strategi untuk mengurangi kepadatan pusat kota lama dan antisipasi pertambahan penduduk

Maros

Metropolitan Mamminasata

(13)

Sistem jaringan

transportasi

A. Transportasi Jalan:

Transportasi darat yaitu jaringan jalan:

arteri primer :

Jalan Trans Sulawesi Mamminasata; Jalan Bypass Mamminasata; dan Jalan Lingkar Luar (outer ring road)

kolektor primer :

Jalan Jendral Hertasning Jalan Abdullah Daeng Sirua Jalan Ir. Sutami

Jalan Penghubung lainnya

arteri sekunder:

Jalan Poros Pusat Kota inti – Pusat Kota Baru;

Jalan Poros Pusat Kota inti – Pusat Kota Sungguminasa; Jalan Poros Pusat Kota inti – Pusat Kota Takalar; Jalan Poros Pusat Kota inti – Pusat Kota Maros; dan

Jalan Tepian Pantai Tanjung Bunga – Pusat Kota/Pelabuhan.

B. Transportasi Kereta Api :

 Jaringan kereta api regional 60 Km dan jaringan kereta api

metropolitan 120 Km;

 Stasiun kereta api Metropolitan berada di Pusat Kota Makassar,

Pusat Kota Maros, Pusat Kota Sungguminasa dan Pusat Kota Takalar; dan

 Stasiun kereta api regional berada di Maros, Sungguminasa

dan Takalar.

(14)

C. Transportasi Penyeberangan

 Pelabuhan penyeberangan

wisata di pusat kegiatan dipesisir kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Takalar dan Kawasan

Supermonde;

 Meliputi antar Kota/Kabupaten

antar Provinsi, antar pulau dengan pelabuhan di Kabupaten Takalar.

14

F. Transportasi sungai :

Dikembangkan di sungai Tallo.

D. Transportasi laut

 Pelabuhan laut adalah

pelabuhan Soekarno – Hatta sebagai pelabuhan utama Internasional.

 Pelayaran di terapkan pada

alur laut kawasan nusantara dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan selat Makassar yang memenuhi ketentuan keselamatan pelayaran.

 Pelabuhan perikanan adalah

pelabuhan di Kabupaten Maros dan Kabupaten Takalar.

E. Transportasi udara

 Bandar Udara adalah Bandar

Udara Sultan Hasanuddin sebagai pelabuhan udara Internasional.

 Ruang udara untuk penerbangan

dan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bandara Sultan Hasanuddin

Pelabuhan Soekarno-Hatta

Sistem jaringan transportasi

(15)

POTENSI

PERTANIAN,

PERKEBUNAN

KEHUTANAN

1. PADI ; 335.152 ton, 55.977 ha (2012)

2. JAGUNG ; 227.219 ton, 39.359 ha (2012)

3. KAKAO; 1.996,76 ton, 7.006,45 ha (2012)

4. KOPI; 2.247,19 Ton, 5.878,25 ha (2012)

5. SAYUR : Pasar Makassar dan antar pulau

6. GETAH PINUS; 63.099 ha

PERTAMBANGAN

1. BATUBARA-terindikasi 150.000 ton

2. EMAS

(16)

KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN GOWA

Gambaran Fisik Kawasan

Luas lahan peruntukkan Kawasan

Industri ini sebesar 842.1 ha dimana

71,9 ha diperuntukkan lahan

permukiman dan sawah produktif yang

perlu dipertahankan. Lahan

peruntukan Kawasan Industri Gowa

terbagi 2 kecamatan dengan

besaran

terdiri dari:

– Kecamatan Patalassang 328 ha

– Kecamatan Parang Lo’e 514,1 ha

– Secara administratif kabupaten

Gowa, luas keseluruhan rencana lokasi

± 925 ha.

(17)

Analisis Keuangan dan Ekonomi

• Biaya investasi

– Nilai Investasi: Rp. 1.587.078.096.000

– Kelayakan finansial (DF: 10%):

• FNPV

:

Rp. 5.160.558.613.170,51

• FIRR : 24,9%

• Payback Periode: 5 tahun 3 bulan

– Kelayakan ekonomi :

• Kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja: 14.795

orang

• Kontribusi terhadap peningkatan kegiatan ekonomi

masyarakat

 Memicu tumbuhnya berbagai macam industri dan dan

kegiatan ekonomi lainnya

 Mendorong petani untuk menghasilkan produk pertanian

usaha tani sehingga akan dihasilkan produk pertanian yang

lebih tinggi dan peningkatan pendapatan

 Peluang bisnis terhadap masyarakat

• Kontribusi terhadap pemerintah

 Peningkatan pendapatan bagi regional dan nasional (dari hasil

pajak, retribusi, dan devisa)

 Membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan

peningkatan kesejahteraan

(18)
(19)

STRATEGI PENGEMBANGAN KEK

STRATEGI

DEKSRIPSI

UMUM

1. Kepastian lahan kawasan

2. Penguatan infrastruktur

3. Penguatan kompetensi SDM

4. Kelembagaan KEK berorientasi bisnis

5. Jejaring usaha (business network)

KHUSUS

1. Penguatan Supply Chain

2. Pengembangan produk

3. Keunggulan jasa layanan

FUNGSIONAL

1. Strategi pemasaran

2. Strategi keuangan dan investasi

3. Strategi operasi

(20)

Rencana Pengembangan Kawasan

Rencana Guna Lahan usulan KEK Gowa 925,33 Ha

Blok Luas Lahan

(Ha)

Perkantoran 17,6

SFB Kecil dan Menengah 255,6

Pergudangan 62,6

Komersial 14,8

Training 2,5

Instalasi air bersih 4,4

IPAL 4,8 Jalur Hijau 10,9 Executive area 20,5 Kavling menengah 41,9 SFB menengah 35,8 Perumahan Karyawan 9,7 Fasos Fasum 22,9 Disesuaikan dgn perkembangan 112,8 Jalur Hijau 48,2 TPA 100 Pabrik coklat 4 Lainnya 304,93 Total 925,33

(21)

RENCANA PENGEMBANGAN TAHAP I DAN KLASIFIKASI BLOK ALTERNATIF 1

No Nama Blok Luas Blok (Ha) Sub Total Kawasan (Ha) Tahap IA (2012-2015) 1 Kantor 1 9,1 2 SFB kecil-1 18,6 3 Pergudangan-1 17,4 4 SFB menengah-1 28,0 5 Komersial-1 3,1 6 Komersial-2 1,3 7 Fasum Fasos:  Waduk buatan 3,8  Bangunan ibadah 1,5

 Perumahan dan flat karyawan 13,3

 Sport dan Leisure 6

 Food court 2

 Ruang resapan air 11,6

115,7 Tahap IB (2017-2021) 1 SFB kecil-2 24.9 2 Pergudangan-2 22.5 3 Komersial-3 3.6 4 Kapling menengah-1 18.1 5 IPAL 5.8 6 Pompa air 3.8 7 Green area-1 3.8 8 Green area-2 7.1 89.6 Tahap IC (2022-2025) 1 Training 3.6 2 SFB menengah-2 34.8 3 SFB menengah-3 30.1 4 Komersial-4 3.2 71.7 Sesuai Perkembangan Jalur Hijau 13.2 Jalan-jalan Utama 37.8 51 Total 328

(22)

RENCANA PENGEMBANGAN TAHAP II DAN KLASIFIKASI BLOK ALTERNATIF 1

No Nama Blok Luas Blok (Ha)

1. Kantor-2 12,7 2. Kantor-3 7,6 3. Training-2 6,7 4. SFB kecil-4 20,5 5. SFB menengah-4 49,5 6. SFB menengah-5 49,5 7. SFB menengah-6 64,2 8. SFB menengah-7 68,7 9. Kapling menengah -2 37,2 10. RTH, Fasum, Fasos-2 58,1 11. Eksecutive leisure 22,4 12. Pergudangan-3 41,5 13. Komersial-5 3,2 14. Komersial-6 3,3 15. Komersial-7 6,3

16. Jalur hijau, pengalih sungai 14 17. Jalan-jalan utama dan Jalur hijau 48,7

(23)

SFB Menengah

Komersial Pengolahan Air Bersih

Kawasan Rekreasi Perumahan Karyawan Pergudangan IPAL Kavling Siap Bangun Tipe Menengah SFB Kecil Training Perkantoran Executive Leisure

(24)

No Nama Blok Luas Blok (Ha) Sub Total Kawasan (Ha) Tahap I (2009-2015) 1 Perkantoran 10.0 2 SFB kecil 36.2 3 Pergudangan 23.1 4 Komersial 7.4 5 Training 2.5

6 instalasi air bersih 4.4

7 IPAL 4.8 8 jalur hijau 10.9 99,3 Tahap II (2016-2020) 1 Eksecutive area 20.5 2 Komersial 7.4 3 Kapling menengah 41.9 4 SFB menengah 35.8 105.6 Tahap III (2021-2025) 1 Perkantoran 7.6 2 SFB Menengah 132.9 140.5 Tahap IV (Pasca 2025) 1 SFB Menengah 50.7 2 Perumahan karyawan 9.7 3 Pergudangan 39.5

4 Fasos dan Fasum 22.9

Sesuai Perkembangan 122,8

Jalur Hijau 48.2 48,2

516,4

(25)

SFB Kecil

SFB Menengah

Pergudangan

Fasos dan Fasum

Instalasi Air

Bersih

Perkantoran

Eksekutif Area

Kapling Siap

Bangun

IPAL

Training

Perumahan

Karyawan

(26)

Peta Panduan Pengembangan KEK GOWA

2011

2014

1. Terpenuhi kelengkapan pembangunan KEK 2. Terbangun Akses luar

kawasan dan dalam kawasan utama tahap I 3. Terbangun industri awal

unggulan lokal berbasis Kakao oleh investor 4. Terinformasikan

keberadaan KEK Gowa kepada pebisnis

5. Terbukanya lapangan Kerja

1. Terwujudnya perluasan dan Penguatan konektivitas dengan sumber produksi dan pasar serta

berkembangnya kegiatan ekonomi

2. Terbangunnya infrastruktur luar dan dalam Kawasan tahap II; meliputi

infrastruktur pendukung dalam kawasan

3. Terpenuhi investasi pada sebaran Industri penunjang – IKM, terkait industri utama pada KEK baik berbasis agro dan non agro

4. Tertingkatkannya serapan tenaga kerja dan kompetensi SDM – pekerja industri pada KEK

1. Terwujudnya KEK yang berwawasan lingkungan, bersih, asri

2. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat

2020

2025

JANGKA PENDEK

JANGKA MENENGAH

JANGKA PANJANG

P E M B A N G U N A N & k E L O L A P E R S I A P A N A

PETA PANDUAN PENGEMBANGAN KEK GOWA

P E N G E L O L A A N

(27)

STRATEGI PENGENDALIAN

1. Tahap Persiapan

2. Tahap Pembangunan

3. Tahap Operasional

4. Tahap Pengembangan (Pembangunan

Infrastruktur Kawasan Berkelanjutan)

(28)

Referensi

Dokumen terkait

serial konfigurasi yang berfungsi sebagai komunikasi serial antara software dengan Arduino Mega, bagian tampilan tekanan dan kedalaman berfungsi menampilkan hasil

After the codon optimization step, caf1 was synthesized by “gapless” PCR using 22 overlaping oligonucleotides cover the complete sequence of this gene.. The sequencing

Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti meneliti faktor- faktor lain seperti, asupan zat besi, dan pola aktifitas siswi yang mempengaruhi anemia pada

Untuk material dominasi material Keramik dan Beton yaitu 40%, 30% dengan karakteristik tidak menghantarkan dan menyerap panas masuk ke dalam ruang sehingga dapat

Pada awalnya PT Garuda Indonesia selaku airlines melaksanakan kegiatan ground handling untuk keperluan perusahaan sendiri, mengingat kebutuhan akan pelayanan yang

1) Selama tahun 2020 Pengadilan Agama Tanjung Pati telah melaksanakan program kerja dengan baik, meskipun dana dan prasarana terbatas, serta masih banyak dijumpai

Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairan jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina yang terlepas dan sekresi

Stasiun pengamatan dan pengukuran kualitas air untuk keperluan identifikasi dan evaluasi kondisi perairan sungai Riam Kanan ditetapkan di bagian hulu dan di lokasi