• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan menulis narasi siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Kadirojo Purwomartani Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dengan menggunakan media gambar seri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kemampuan menulis narasi siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Kadirojo Purwomartani Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dengan menggunakan media gambar seri"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KANISIUS KADIROJO KALASAN PURWOMARTANI YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI. Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Disusun oleh : Roida Nurhayati Rita 071224078. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013. i.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Kebahagiaan adalah punya tangan untuk memegang, menemukan hati untuk disembuhkan, dan tergantung hari esok dengan kasih. (Schuller). Skripsi ini kupersembahkan untuk: Suster-Suster Santo Paulus dari Chartes (SPC) secara khusus Sr. Mary Wilfrid DAYRID, SPC untuk Pesta Emas Hidup Membiara.. iv.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK. Roida Nurhayati Rita. 2013. Kemampuan Menulis Narasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kanisius Kadirojo Kalasan, Purwomartani, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 Dengan Menggunakan Media Gambar Seri. Skripsi S1 Yogyakarta : PBSID, FKIP, Universitas Sanata Dharma.. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan menulis narasi siwa kelas V Sekolah Dasar dengan menggunakan media gambar seri. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Kadirojo Kalasan, Purwomartani, Yogyakarta yang berjumlah 48 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes tersebut berupa tes menulis narasi sebanyak empat paragraf. Data menggunakan rumus menghitung skor rata-rata. Skor rata-rata ini digunakan rumus menghitung skor untuk mengetahui rata-rata kemampuan menulis narasi siswa Sekolah Dasar kelas V yang berjumlah 48 orang. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan menulis narasi siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius dengan menggunakan media gambar seri adalah berkategori baik. Berdasarkan penelitian hasil tersebut, penulis memberikan saran. Saran itu adalah guru bahasa Indonesia sebaiknya memberikan menulis narasi kepada siswa agar kemampuan menulis narasi siswa Sekolah Dasar Kanisius lebih baik lagi.. vii.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Abstract. Roida Nurhayati Rita. 2013. The ability of narrative fifth Grade Elementary School Students Canisius Kadirojo Kalasan, Purwomartani, Yogyakarta 2012/2013 School Year, with Using Media Picture Series. Thesis S-1 Yogyakarta: PBSID, FKIP, University of Sanata Dharma.. The study examined, the ability of narrative wrating fifth grade elementary school atudents. The purpose of the study was to deseribe the ability to write narrative fifth grade the study population was a fifth grade elementary school students Canisius Kadirojo Kalasan, Purwomartani, Yogyakarta amonting to 48 people. The instrument used in this study is a test. The test form narrative writing as much as for paragraphs. To analyze the data, using the researh results to caculate the average score. The results showed that, the ability to write narrative fifth grade elementary school students Canisius Kadirojo Kalasan, Purwomartani, Yogyakarta using media picture series is a good levels. Within this researches suggested that Indonesian teachers give a lot of practice narrative writing to students, so that students writing skills are getting better.. viii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Berkat bimbingan, arahan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Ibu C. Tutyandari, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni yang memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studinya. 4. Ibu Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing pertama yang selalu dengan teliti mengkoreksi kesalahan yang terdapat dalam skripsi ini dan memberikan motivasi kepada penulis. 5. Bapak Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku dosen pembimbing kedua dengan. penuh. kesabaran,. kecermatan. memberikan. bimbingan,. memberikan memotivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.. ix. dan.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis. 7. Bapak Robertus Marsidiq, selaku staf sekretariat PBSID yang telah mendukung, memberikan motivasinya dengan kemurahan hati selalu bersedia memberikan pelayanan kepada penulis. 8. Sr. Yovita Daru, SPC, selaku Pemimpin Suster-suster Santo Paulus Distrik Indonesia, dan para suster yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk studi. Penulis meminta maaf atas keterlambatan menyelesaikan studi ini. 9. Kepada Ibuku tercinta, hanya ucapan terima kasih yang bisa penulis ucapkan untuk semua doa, cinta, perhatian, dukungan serta kemurahan hatinya. Semoga Tuhan melimpahi hidupmu dengan suka cita. 10. Kepada adik-adikku, kemenakanku Louis Arifma Pratama yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta pengertiannya. 11. Kepada sahabatku, terima kasih untuk dukungan dan doanya. 12. Kepada suster-susterku komunitas studi Yogyakarta. 13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas bantuan dan doanya. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, terutama dunia pendidikan.. x.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman. HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………. v LEMBAR. PERNYATAAN. PERSETUJUAN. PUBLIKASI. KARYA. ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ………………………... vi ABSTRAK …………………………………………………………………. vii ABSTRACT …………………………………………………………………. viii KATA PENGANTAR ……………………………………………………... ix DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. xi DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xiv DAFTAR.GRAFIK……………………………………………………….. xv DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xvi BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1 1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….. 1. 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………. 3. 1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………….. 4. 1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………….... 4. 1.5 Batasan Istilah ………………………………………………………... 5. xi.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.6 Sistematika Penulisan ………………………………………………... 7. BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………………. 9 2.1 Tinjauan Terhadap Peneletian yang Relevan ………………………. 9. 2.2 Kajian Teori ………………………………………………………... 11. 2.2.1. Pengertian Media …………………………………………... 11. 2.2.2. Media Gambar ……………………………………………... 12. 2.2.3. Menulis …………………………………………………….. 17. 2.2.3.1 Pengertian Menulis ……………………………….... 17. 2.2.3.2 Manfaat Menulis ………………………………….... 21. 2.2.3.3 Nilai-nilai yang Diperoleh dari Kegiatan Menulis …. 22. 2.2.3.4 Tujuan Pembelajaran Keterampilan Menulis ………. 24. Teori untuk Menulis dan Kriteria dalam Menulis ………….. 25. 2.2.4.1 Teori untuk Menulis ………………………………... 25. 2.2.4.2 Kriteria dalam Menulis …………………………….. 26. 2.2.4.3 Pengertian Narasi …………………………………... 27. 2.2.4.4 Ciri-ciri Narasi ……………………………………... 28. 2.2.4.5 Macam Narasi …………………………………….... 30. 2.2.4.6 Perbedaan Pokok Narasi Ekspositoris dan Sugestif ... 31. 2.2.4.7 Bentuk Khusus Narasi …………………………….... 32. 2.2.4.8 Struktur Narasi ……………………………………... 34. 2.2.4. 2.3 Hipotesis …………………………………………………………. 35. BAB III METODOLOGI PENELITIAN.…………………………………… 36 3.1 Jenis Penelitian ……………………………………………………... xii. 36.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.2 Populasi Penelitian …………………………………………………. 36. 3.3 Sampel Penelitian …………………………………………………... 37. 3.4 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………. 37. 3.5 Instrumen Penelitian ……………………………………………….. 43. 3.6 Teknik Analisis Data ……………………………………………….. 44. 3.7 Langkah-langkah Teknik Analisis Data ……………………………. 44. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………… 48 4.1 Deskripsi Data …………………………………………………….... 48. 4.2 Analisis Data ………………………………………………………. 50. 4.2.1 Perhitungan Kemampuan Menulis Narasi Siswa Kelas V …... 50. 4.3 Pengujian Hipotesis ………………………………………………... 52. 4.4 Pembahasan ……………………………………………………….... 53. BAB V PENUTUP …………………………………………………………. 57 5.1 Kesimpulan ……………………………………………………….... 57. 5.2 Implikasi ………………………………………………………….... 57. 5.3 Saran ……………………………………………………………….. 58. DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 59 LAMPIRAN …………………………………………………………………. 61. xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Kriteria dalam Menulis Narasi Menurut Nurgiantoro……………. 27. Tabel 2.2 Perbedaan Pokok Narasi Ekspositoris dan Sugestif menurut Goris Keraf…………………………………………………………….... 31. Tabel 3.1 Aspek Penilaian Menulis Narasi………………………………….. 35. Tabel 3.2 Pedoman Konvensi Angka ke dalam Skala Seratus………………. 41. Tabel 3.3 Pedoman Perhitungan Persentase Skala Seratus…………………. 42. Tabel 4.1 Persiapan Perhitungan Skor Rata-rata dan Simpang Baku Karangan Narasi Siswa Kelas V…………………………………………… Tabel 4.2 Konversi Skor Kemampuan Menulis Narasi Siswa Kelas SD……. 49 51. Tabel 4.3 Nilai Menulis Siswa Kelas V SD Kanisius Kadirojo Kalasan …… 53 Tabel 4.4 Nilai Kemampuan Menulis Narasi Siswa Sekolah Dasar Kelas V Setiap Aspek……………………………………………….53. xiv.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GRAFIK. Grafik 1. Penilaian hasil menulis siswa kelas V Sekolah Dasar berdasarkan Skala Seratus ………………………………... 56. xv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN (1) Instrumen Penelitian (2) Gambar Seri (3) Contoh Pekerjaan Siswa. xvi.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak dengan secara tatap muka. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, melainkan harus diperoleh melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur (Tarigan, 1984:34). Melihat kenyataan di atas, penulis mencoba menawarkan solusi dengan satu tindakan nyata demi tercapainya hasil yang optimal dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, yakni dengan melatih menulis cerita fiksi dengan menggunakan media gambar seri. Penulis mencoba merancang sebuah pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa dapat menuangkan isi pikiran mereka dengan baik melalui tulisan dengan menggunakan media gambar seri. Dengan menggunakan gambar seri, siswa akan terbantu dalam menulis karangannya secara runtut. Pembinaan dan kebiasaan menulis hendaknya ditanamkan kepada para siswa, baik menulis buku harian yang rutin setiap hari, maupun menulis kejadiankejadian atau pengalaman yang sederhana yang dialami siswa setiap hari. Perlu diperhatikan dalam tulisan siswa tersebut tentang pemilihan kata yang tepat, penggunaan huruf kapital, ejaan, dan penggunaan tanda baca. Akhadiah (2002:9) menyatakan pendapatnya bahwa menulis adalah suatu ragam komunikasi yang perlu dilengkapi alat-alat penjelas serta aturan ejaan dan tanda baca.. 1.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. Penulis mengambil judul ini karena bagi para pelajar masih sulit untuk mengungkapkan ide mereka dengan tulisan. Iskandarwasid dan Surendar (2008:291) keterampilan. mengungkapkan. bahwa. yang paling tinggi. keterampilan. tingkat. menulis. kesulitannya. bagi. merupakan pembelajar. dibandingkan dengan ketiga keterampilan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan media gambar seri untuk membantu para siswa agar mereka dapat dengan mudah menuangkan ide mereka dengan tulisan. Akar masalah ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya siswa kurang mendapat kesempatan untuk latihan menulis cerita. Juga kurang tersedianya media pembelajaran yang dapat membantu siswa lebih mudah menuliskan ide pikiran mereka dengan baik. Jadi, penulis ingin meneliti sejauh mana kemampuan menulis siswa SD Kelas V Kanisius Kadirojo Kalasan, Purwomartani, Yogyakarta dengan menggunakan media gambar seri. Penulis mengadakan penelitian tentang menulis narasi karena siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Kadirojo Kalasan masih sulit memaparkan pikirannya dengan menulis secara runtut dan jelas. Dengan bantuan media gambar, diharapkan para siswa akan dipermudah dalam menulis narasi. Menulis narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu (Keraf, 2007:135136). Pembinaan dan pengembangan menulis ini dimulai dengan cerita yang sederhana. Penulis mengambil penelitian menulis narasi untuk melatih siswa agar terampil.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. menuliskan kisah yang dilihat dalam gambar dengan bahasa yang baik dan benar sehingga pembaca terbawa dalam cerita yang dikisahkan tersebut. Menulis narasi sengaja dipilih dalam penelitian ini karena merupakan bentuk karangan yang bertujuan menggambarkan dengan jelas tentang peristiwa pada suatu waktu kepada pembaca. Hal terpenting dalam karangan narasi adalah unsur tindakan sehingga dengan membaca karangan narasi pembaca seolah-olah ikut mengalami dan melihat peristiwa tersebut. Bagi siswa Sekolah Dasar, media pembelajaran berupa gambar seri sangat diperlukan untuk membantu mempermudah menulis cerita pendek. Penelitian ini, penulis menawarkan penggunaan media gambar seri untuk mengatasi kesulitan dalam menulis narasi. Penggunaan alat bantu media gambar seri dalam menulis narasi ini dimaksudkan untuk mempermudah siswa untuk mengungkapkan ide mereka dengan menulis.. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut: Seberapa Tinggi Kemampuan Menulis Narasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kanisius Kadirojo Kalasan, Purwomartani, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dengan Menggunakan Media Gambar Seri?.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. 1.3 Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah sebelumnya, tujuan penelitian ini dapat disampaikan sebagai berikut: Mendeskripsikan kemampuan menulis narasi siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2012/2013 dengan menggunakan media gambar seri. 1.3.1. Manfaat Penelitian Ada dua manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini. Kedua manfaat. tersebut dapat dinyatakan sebagai beriku ini. (1) Bagi Guru Kelas Hasil penelitian ini dapat membantu guru mengetahui kemampuan menulis narasi siswa Kelas V Sekolah Dasar Kanisius Kadirojo Kalasan, Purwomartani, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dan dapat digunakan sebagai acuan bagi guru untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses belajar mengajar di kelas. (2) Bagi Sekolah Memberi masukan bagi sekolah bahwa menggunakan media gambar seri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa kelas V Sekolah Dasar, dan menambah sumber bacaan diperpustakaan. (3) Bagi Peneliti lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada penelitian mengenai kemampuan siswa tentang menulis narasi. Hal-hal yang belum.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. terungkap dalam penelitian ini diharapkan dapat diteliti oleh para peneliti tersebut.. 1.4 Batasan Istilah Berbagai istilah operasional perlu diberikan batasan dalam penelitian ini. Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut: (1) Kemampuan Kemampuan adalah sesuatu yang dimiliki seseorang untuk dapat melakukan apa yang diminta/dikerjakan dengan baik. Kemampuan juga, kecakapan seseorang dalam mengelola kelas sebagai guru, juga menempatkan diri sebagai seorang pribadi dalam kehidupan sosial dimasyarakat. (2) Menulis Menulis adalah proses membuat pendapat dalam bentuk tertulis (Suadi, 2007:2). Menulis memiliki dua pengertian yang berbeda. 1) Menulis sebagai mana arti harfiah adalah menulis dilembaran kertas, catatan harian, buku tulis dan lain sebagainya. 2) Menulis adalah untuk orang banyak (publik, masyarakat).. Menururt Daeng, Sumirat dan Darwis (2011:69) menulis. sebagai keterampilan berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam mengemukakan gagasan, perasaan, dan pikiran-pemikirannya kepada orang atau pihak lain dengan menggunakan media tulisan. Menulis merupakan proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk tulis untuk tujuan, misalnya, memberitahu, meyakinkan, menghibur. Hasil dari proses menulis.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. ini biasa disebut dengan istilah tulisan atau karangan (Nurjamal, Sumirat dan Darwis, 2011:69). (3) Narasi Narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindaktanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Narasi yaitu suatu perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam satu rangkaian waktu (Keraf, 2007:136). Narasi merupakan sebuah tulisan yang sebagian besar berisi cerita. Meskipun di dalamnya terdapat gambaran-gambaran untuk melengkapi cerita tersebut, namun secara utuh tulisan tersebut bersifat cerita (Nurjamal, Sumirat dan Darwis, 2011:70). Narasi adalah teks (penanda gabungan) yang dicirikan dengan beberapa aspek tertentu. Pengisahannya dengan plot, karakter, dan setting (Daneti, 2010:54). (4) Media Media adalah sebuah alat peragaan yang diberikan oleh guru dalam kelas untuk menyampaikan maksud pembelajaran agar mudah dimengerti oleh siswa. Menurut Purwanawati dan Eldarni (2001:4) media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. (5) Gambar Seri Gambar seri adalah salah satu media gambar susun. Gambar-gambar tersebut berhubungan satu dengan yang lain sehingga jika dirangkai menjadi sebuah.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. rangkaian cerita yang utuh. Gambar yang merupakan kegiatan atau cerita disajikan secara berurutan. Siswa berlatih untuk mengungkapkan adengan dan kegiatan-kegiatan tersebut yang apabila dirangkaikan akan menjadi suatu cerita (Arsyad, 2010:119).. 1.5 Sitematika Penelitian Skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut. Pada Bab I penulis menguraikan pendahuluan yang memberikan gambaran penulisan yang terdiri dari latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penelitian. Bab II terdiri dari penelitian sejenis, kajian teori. Pada bagian ini penulis menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yang kemudian dijawab dengan acuan pustaka atau teori-teori yang akan membantu penulis untuk menjawab permasalahan tersebut. Bab III Metodologi Penelitian. Pada bagian ini penulis mulai masuk metodologi penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Bab ini terdiri dari beberapa bagian: jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan teknik penilaian karangan. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Penulis akan melaporkan hasil penelitian yang ditemukan dilapangan, dan membahasnya dengan menggunakan teori-teori yang relevan. Bab V Kesimpulan dan Saran. Bagian ini merupakan bagian penutup dari penulisan skripsi ini..

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab II ini akan dibahas tinjauan terhadap penelitian yang relevan, pengertian media, pengertian media gambar seri, pengertian menulis, pengertian narasi, unsur-unsur menulis, dan ciri-ciri narasi. 2.1 Tinjauan Terhadap Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Purwanto, Yohanes (2006) berjudul Perbedaan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Kerangka Karangan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VI SD. Studi Kasus: SD Maria Assumpta Klaten menunjukkan bahwa (1) kemampuan menulis kerangka deskripsi dengan menggunakan kerangka karangan adalah sedang, (2) kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar adalah cukup, (3) ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis dengan kerangka karangan dan media gambar pada siswa kelas VI SD. Penelitian yang dilakukan oleh Retna Dwi Wahyuni (2003) berjudul Perbedaan Hasil Mengarang Narasi Tanpa Media Gambar Berseri Siswa Kelas III SD Godean Yogyakarta menunjukkan bahwa (1) hasil tes menulis tanpa media gambar sudah baik, (2) hasil tes mengarang narasi menggunakan media gambar ternyata lebih baik dibandingkan dari hasil mengarang tanpa media gambar, dan (3) perbedaan mengarang narasi tanpa media dan dengan menggunakan media gambar adalah bahwa ada peningkatan hasil antara menulis tanpa media dan. 7.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. menggunakan media. Menulis menggunakan media gambar hasilnya lebih baik daripada menulis tanpa media gambar. Penelitian yang dilakukan oleh Y. Anita Damarstuti (2005) berjudul Perbedaan. Kemampuan. Menulis. Karangan. Deskripsi. Dengan. Tidak. Menggunakan Media Gambar Studi Kasus Siswa Kelas IV SD Kanisius Pugeran 1 YK dan SD Kanisius Pugeran 2 YK Tahun Ajaran 2003/2004 menunjukkan bahwa (1) kemampuan rata-rata mengarang deskripsi dengan tidak menggunakan media gambar seri kelas IV SD Kanisius Pugeran 1 YK termasuk dalam kategori sedang, (2) kemampuan rata-rata mengarang deskripsi dengan menggunakan media gambar siswa kelas IV SD Pugeran 2 YK termasuk dalam kategori sedang, (3) tidak ada perbedaan signifikan antara menulis karangan deskripsi dengan tidak menggunakan media gambar seri kelas IV SD Kanisius Pugeran 1 YK dengan menggunakan media gambar siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran 2. Penelitian-penelitian tersebut memberikan gambaran bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini masih relevan dan berguna untuk diteliti lebih lanjut karena penelitian tentang kemampuan menulis narasi siswa Sekolah Dasar dengan menggunakan media gambar seri masih dibutuhkan saat ini dalam rangka menumbuhkan budaya menulis narasi siswa.Penelitian ini berjudul Kemampuan Menulis Narasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kanisius Kadirojo Kalasan,. Purwomartani, Yogyakarta Tahun Ajaran. Menggunakan Media Gambar Seri.. 2012/2013 Dengan.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. 2.2 Kajian Teori Pada subbab ini, penulis ingin memberikan gambaran apa pengertian media dalam media pembelajaran yang akan diteliti dalam tulisan ini. Baik pengertian media dalam pembelajaran, maupun pengertian media yang sebenarnya konteks pembelajaran. 2.2.1 Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.Metode adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, dkk, 2009:6). Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang harfiah berati ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arsyad, 2010:3). Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran dan perasaan, dan minat siswa sehingga terjadi belajar. Media adalah sarana untuk menyampaikan berita atau informasi kepada masyarakat luas, seperti:koran, majalah, radio, TV (KBBI, 2010:571). Sebagai pembawa pesan, media tidak hanya digunakan oleh guru tetapi yang lebih penting lagi dapat pula digunakan oleh siswa.Oleh karena itu, sebagai penyaji dan penyalur pesan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili guru menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas dan menarik (Sadiman, dkk, 2009:10). Media adalah alat yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas sebagai untuk mempermudah siswa memahami, dan mengerti pembelajaran agar apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran tercapai dengan baik..

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. 2.2.2 Media Gambar Berikut ini akan dijelaskan pengertian media gambar, manfaat gambar, prinsip-prinsip gambar, pemilihan gambar, dan penggunaan gambar dalam kelas. (1) Pengertian gambar a. Kustandi dan Sutjipto (2011:23) menerangkan bahwa gambar atau foto adalah media pembelajaran yang sering digunakan. Media ini merupakan bahasa yang umum, dapat dimengerti, dan dinikmati oleh semua orang dimana-mana. Gambar atau foto berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan. b. Menurut Munadi (2008:89) gambar adalah media visual yang penting dan mudah didapat. Dikatakan penting sebab ia dapat menggantikan kata verbal, mengkonkretkan yang abstrak, dan mengatasi pengamatan manusia. Gambar membuat orang menangkap ide atau informasi yang terkandung di dalamnya jelas, lebih jelas daripada yang diungkapkan dengan kata-kata. (2) Manfaat gambar sebagai media visual Anitah dalam bukunya (2009:9) memberikan pendapatnya tentang manfaat gambar dalam media pembelajaran, antara lain sebagai berikut ini. a. Menimbulkan daya tarik bagi pelajar. Gambar dengan berbagai warna akan lebih menarik dan membangkitkan minat perhatian pembelajar. b. Mempermudah pengertian pembelajar. Suatu penjelasan yang astrak dapat dibantu dengan gambar sehingga pembelajar lebih mudah memahami apa yang dimaksud..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. c. Memperjelas bagian-bagian penting. d. Menyingkat suatu uraian panjang. Uraian tersebut mungkin dapat ditunjukkan dengan sebuah gambar saja. Menurut penulis menggunakan media gambar seri sangat besar manfatnya karena mempermudah siswa untuk memahami apa yang dimaksud oleh guru. Dengan demikian, siswa dengan mudah mengerjakan penugasan yang diberikan oleh guru. (3) Kelebihan gambar Gambar sebagai media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti yang diungkapkan Anita dalam bukunya (2009:8−9), kelebihan gambar sebagai media pembelajaran sebagai berikut ini. a. dapat menterjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata, b. banyak tersedia dalam buku-buku, c. sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan, d. relatif tidak mahal, e. dapat dipakai berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi. Menggunakan. media. gambar. mempunyai. kelebihan. karena. mudah. mendapatkan, tidak mahal, dan bisa dipergunakan dalam bidang studi lain. Selain kelebihan, kelemahan gambar adalah sebagai berikut ini. a. Kadang-kadang terlalu kecil ditunjukkan dalam kelas yang besar gambar mati adalah gambar dua dimensi, untuk menunjukkan dimensi yang ketiga (ke dalaman benda), harus digunakan satu seri gambar dari objek yang sama tetapi dari sisi yang berbeda..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. b. Tidak dapat menunjukkan gerak. c. Pembelajar. tidak. selalu. mengetahui. bagaimana. membaca. (menginterpretasi) gambar. Media gambar mempunyai kelebihan, tetapi juga mempunyai kelemahan, jika gambar terlalu kecil dan sulit dijangkau pandangan pembelajar akan mempersulit pembelajar untuk mengerjakan penugasan, disamping itu gambar juga tidak bisa digerakkan. (4) Memilih Gambar yang Baik dalam Pengajaran Memilih gambar yang baik dalam pembelajaran sangat dianjurkan.Hal ini dilakukan untuk menghindari kebingungan pembelajar dan mempermudah siswa untuk memahami.Maka oleh karena itu, guru diharapkan memilih gambar dengan baik.Gambar/foto yang cocok dengan tujuan pembelajaran menurut Sadiman dkk (2009:31−33) adalah sebagai berikut ini. a. Autentik Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti orang bisa melihat benda sebenarnya. b. Kesederhanaan gambar Komposisi. gambar. harus. jelas. menunjukkan. poin-poin. pokok. gambar.Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis..

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. c. Ukuran relatif Gambar/foto. dapat. membesar. atau. memperkecil. objek/bendanya.. Gambar/foto hendaknya yang sudah dikenalkan pada anak-anak sehingga mudah membantunya untuk membayangkan gambar. d. Perbuatan. Gambar hendaknya hal sedang melakukan perbuatan.Gambar yang baik tidak menunjukkan objek yang diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.Walaupun dari segi mutu kurang, gambar/foto karya siswa sendiri seringkali lebih baik.Tidak setiap gambar bagus merupakan media bagus.Sebagai media gambar yang baik, harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.Gambar yang dipergunakan dalam pembelajaran harus diperhatikan baik-baik. Gambar yang akan dipergunakan akan lebih baik jika sudah diperkenalkan dengan pembelajar sehingga mempermudah mereka untuk mengungkap pesan gambar. (5) Cara menunjukkan gambar di kelas Anitah dalam bukunya (2009:10−11) menganjurkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu mempelajari gambar.Hal-hal yang dimaksud adalah sebagai beikut ini. a. Apa yang harus dipelajari dalam gambar itu. b. Pembelajar haru mengerti bagaimana mempelajari gambar. c. Bagaimana pembelajar memberikan kritik pada gambar itu. d. Bagaimana hubungan gambar tersebut dengan materi pelajaran..

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. e. Bila gambar terlalu luas, berikan dalam seri-seri gambar yang mempunyai ukuran logis. f. Hendaknya gambar dapat dilihat dengan jelas, dan dapat dijangkau pembelajar. Memilih gambar yang digunakan dalam media pembelajaran menentukan hasil yang diharapkan. Jika memilih gambar yang sesuai, serta menjelaskan bagaimana menggunakan media gambar seri itu dalam pembelajaran, hasil yang akan dicapai akan lebih baik. Gambar yang disediakan hendaknya terjangkau dan dilihat dengan jelas oleh pembelajar.. 2.2.3 Menulis Di bawah ini, penulis akan menjelaskan tentang pengertian menulis, manfaat menulis, hal-hal yang diperoleh dari kegiatan menulis, dan tujuan pembelajaran menulis dari beberapa ahli, sebagai berikut ini. 2.2.3.1 Pengertian Menulis Dari kepustakaan yang dapat penulis temukan ternyata terdapat banyak defenisi, pengertian menulis, beberapa dapat disebutkan sebagai berikut.Pertama, menulis sebagai suatu kesatuan kegiatan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung.Kedua, menulis adalah suatu kegiatan aktif dan produktif serta memerlukan cara berpikir yang teratur yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Ketiga, menulis dipengaruhi aspek lainnya seperti, berbicara,.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. menyimak dan membaca.Kemampuan tersebut mempengaruhi seseorang dalam menuangkan buah pikirannya dalam menulis. Dalam menulis seseorang memerlukan ketelitian, keteraturan dalam penulisan sehingga dapat menyajikan hasil tulisan yang baik yang bisa dinikmati oleh pembaca dengan baik.Kata menulis mempunyai dua arti.Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat.Bunyi-bunyi yang dapat diubah itu bunyi bahasa, yaitu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi bahasa itu sebenarnya menjadi lambang atau wakil sesuatu yang lain. Yang diwakili dapat berupa benda, perbuatan, sifat, dan lain-lain.Kedua,kata menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis (Wiyanto, 2004:1−2). Menulis tidak hanya mengungkapkan yang dapat didengar menjadi dapat dilihat, dan mengungkapkan gagasan tetapi juga kemampuan seseorang berkomunikasi dengan menulis dengan melibatkan kompetensi gramatikal.Menulis ialah membuat huruf, angka, nama, dan sesuatu tanda kebahasaan apapundengan suatu alat tulis. Kegiatan menulis paling tidak melibatkan aspek penggunaan bahasa dan pengolahan, bahkan jika menulis dipandang sebagai bagian kemampuan komunikatif, kegiatan menulis melibatkan kompetensi gramatikal, kompetensi sosiolinguistik, dan kompetensi strategik. Pada hal tertentu, dalam pengertian yang luas, menulis mempunyai arti yang sama seperti mengarang (Rofiuddin, 2001:193).Dengan menguasai kompetensi di atas, menulis menjadi suatu.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. yang menyenangkan, menjadi kreatif dengan ide-ide yang dituangkan dalam tulisan, teratur dan sistematis, mudah dipahami pembaca, sehingga menjadi gambaran diri penulis. Menulis adalah suatu cara memahami dan menemukan arti hidup.“Kata-katamu dapat menjadi cermin ajaibmu, mencerminkan siapa dirimu, kamu ingin menjadi apa, dan dapat menjadi apa”. Dengan menulis, kamu dapat mengenal bagian dirimu yang sunyi, terluka, dan sepi, juga bagian-bagian yang kreatif, gembira, dan tangguh.Dalam beberapa hal, tulisanmu ibarat sidik jarimu, lingkaran, kerutan, dan citra yang mengindentifikasi dirimu sebagai kamu (Mirriam, 2005:24). Menulis adalah kegiatan yang muncul dari dalam pikiran kita yang dalam, sehingga ketika kita menulis akan total dalam mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran kita. Apabila seseorang kurang melatih menulis, kemampuan menulisnya juga mundur.Menguraikan kata dalam suatu kalimat membutuhkan kebiasaan dan keterampilan yang nyata (Royan, 2009:219−220). Menulis dipersamakan. merupakan dengan. keterampilan, keterampilan. meskipun berenang. tidak dan. dapat tukang. kayu.Keterampilan menulis menyangkut dua aspek yaitu keterampilan ragawi dan keterampilan pemahaman atau keterampilan kognitif. Selain alasan-alasan tersebut di atas, ada dugaan lain akan ketidakmampuan menulis pada diri seseorang, yaitu:.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. (1) belum dikuasainya kemampuan memilih masalah yang layak untuk ditulis, (2) belum dikuasainya kemampuan membatasi masalah, (3) belum dikuasainya kemampuan mengembangkan masalah secara terurai, (4) kesulitan menemukan bacaan atau referensi yang relevan dengan masalah yang akan ditulis, (5) belum. dimilikinya. kebiasaan. mengungkapkan. gagasan. secara. sistematis mempergunakan bahasa tulis kerena yang dipelajari bukan kemahiran menulis melainkan teori menulis. Menulis itu gampang, jika tahu trik-triknya.Menulis itu bisa cepat, jika otak sudah terlatih untuk berpikir cepat.Menulis juga berlatih berpikir logis (masuk akal), sistematis (berurutan). Selain defenisi di atas, ada tiga defenisi lain dari tiga ahli. Pertama, menurut Tarigan (1984:3−4) menulis adalah keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.Kedua,Booth dkk, dalam buku Santana (2010:68) menulis bukanlah pekerjaan membuat laporan dari gundukan. catatan-catatan. yang. dikumpulkan,. melainkan. untuk. mengembangkan apa yang hendak dibahas dari berbagai catatan itu.Ketiga,Nasir mengatakan (2010:24) pada dasarnya menulis adalah bertutur. Dalam bercerita terdapat tiga komponen dasar, yaitu: pembuka,.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. isi, dan penutup (lead, body, dan ending). Akhaidah, dkk (1988:2) menulis itu ialah suatu proses, yaitu proses penulisan. Berdasarkan beberapa defenisi menulis di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang makna menulis adalah keterampilan yang harus diasah terus-menerus, membuat keterampilan menulis menjadi suatu kebiasaan dalam hidup, karena menulis tidak dapat diperoleh dengan mudah tetapi dengan usaha mencoba terus-menerus, sehingga menulis menjadi kegiatan yang menyenangkan. 2.2.3.2 Manfaat Menulis Menulis membawa manfaat banyak dalam kehidupan manusia, baik pelajar maupun pengajar dan bahkan ada yang membuat menulis sebagai mengisi waktu luang, hobby, dan bahkan menghilangkan stress. Di. bawah. ini. ada. beberapa. manfaat. menulis. menurut. Sareb. (2005:37−46).Manfaat itu adalah sebagai berikut ini. (1) Pelepasan emosional Dengan. menulis,. emosi. dan. perasaan-perasaan. mendapatkan. penyalurannya.Mengungkapkan perasaan dan pikiran secara tertulis, dapat membentuk perubahan-perubahan kimiawi dalam tubuh Anda. (2) Belajar dua kali dan menemukan ide Rasa ingin tahu yang kuat dan keinginan yang untuk dapat menguasai/terampil dibidang tertentu, untuk cepat berhasil.. akan mendorong seseorang.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. (3) Memperkaya diri dengan berbagai hal/ilmu Belajar yang muncul dari dalam diri hasilnya akan luar biasa. Setiap penulis akan kaya secara simbolis, kaya pengalaman, kaya emosi, jadi kaya dalam pengertian yang luas. (4) Melatih berpikir cepat, logis, dan sistematis Menulis juga melatih untuk berpikir logis (masuk akal), sistimatis (berurutan), karenaapa yang kita tulis dapat dipertanggungjawabkan kata demi kata. (5) Mendapat imbalan Dari. hasil. menulis,. seseorang. dapat. mendapat. memperoleh. honor/royalti. 2.2.3.3 Nilai-nilai yang Diperoleh dari Kegiatan Menulis Nilai-nilai yang diperoleh dalam kegiatan menulis adalah sebagai berikut ini. (1) Nilai Kecerdasan Dengan. sering. mengarang. atau. menulis. yang. antara. lain. menghubung-hubungkan buah pikiran yang satu dengan yang lain, merencanakan rangka uraian yang sistematis dan logis, serta menimbang-nimbang sesuatu kata yang tepat, seorang akan bertambah daya pikirnya, kemampuan khayal sampai tingkat kecerdasannya..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. (2) Nilai Kependidikan Seorang pemula yang terus-menerus walaupun hasil karyanya belum berhasil diterbitkan atau tulisannya ditolak sesungguhnya melatih diri untuk tabah, ulet dan tekun. Semua itu merupakan nilai pendidikan yang sukar diperoleh dari bangku sekolah manapun. (3) Nilai Kejiwaan Keuletan yang terus-menerus sehingga hasil tulisan dapat diterbitkan, bagi penulis itu merupakan kebanggaan, kepuasan batin. Semua itu menjadi pendorong untuk lebih gairah berkarya dan mencapai kemajuan. (4) Nilai Kemasyarakatan Seorang pengarang yang telah berhasil dengan karya tulisannya biasanya memperoleh penghargaan dari masyarakat. Kadang juga memperoleh surat penghargaan dari orang yang merasa memperoleh manfaat dari tulisannya. (5) Nilai keuangan Jerih payah seorang penulis yang berhasil akan memperoleh imbalan dari pihak yang menerbitkan karyanya. Makin maju sesuatu bangsa, makin cerah masa depan para penulisnya, karena lebih banyak orang mampu membaca dan membeli buku. (6) Nilai kefilsafatan Salah satu gagasan besar yang digumuli para ahli pikir sejak dahulu ialah keabadian. Jasad orang arif tidak pernah abadi, tetapi buah-buah.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. pikiran mereka kekal karena diabadikan melalui karangan yang ditulis (Gie, 2002:19−20). Menulis memerlukan ketekunan sehingga pembaca memperoleh nilai-nilai yang bermanfaat bagi pembaca yang memotivasi untuk menulis, sehingga bukan sekadar menulis, tetapi memberi sumbangan yang bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca. 2.2.3.4 Tujuan Pembelajaran Keterampilan Menulis Pembelajaran keterampilan menulis mempunyai tujuan, di bawah ini akan di jelaskan beberapa tujuan pembelaran keterampilan menulis, sebagai berikut ini.Iskandarmassid dan Surendar dalam buku (2008:292) menuliskan beberapa tujuan pembelajaran keterampilan menulis bagi pemula sebagai berikut. (1) Menyalin satuan-satuan bahasa yang sederhana Menulis adalah menyalin satuan-satuan bahasa yang dirangkai menjadi sebuah tulisan yang dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. (2) Menulis pernyataan dan pertanyaan yang sederhana Membuat pertanyaan dan pernyataan sederhana yang dapat di pahami oleh penulis untuk mengasah ketajaman dalam menulis (3) Menulis paragraf pendek Buatlah paragraf pendek sebagai latihan untuk menulis yang dapat di ulang terus-menerus sampai terampil menulis..

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. 2.2.4 Teori untuk Menulis dan Kriteria dalam Menulis Menulis memerlukan teori dan praktik yang harus dilakukan terusmenerus sehingga tercapai tulisan yang diinginkan.Di bawah ini ada beberapa penjelasan dari beberapa ahli tentang teori menulis dan kriteria menulis sebagai berikut ini. 2.2.4.1 Teori untuk Menulis Wiyanto (2004:8−9) menuliskan beberapa teori yang harus dilakukan dalam menulis.Teori menulis tersebut adalah sebagai berikut ini. (1) Untuk menguasai keterampilan menulis, pertama-tama harus ada niat. Dengan niat yang kuat, seorang tidak mudah “patah arang” kalau menjumpai berbagai kesulitan. Sebaliknya dengan niat yang kuat akan terus berusaha “melindas” berbagai kesulitan dan rintangan yang menghadang. (2) Untuk menguasai keterampilan menulis harus banyak belajar dan berlatih. Karena itu, latihan-latihan yang mengiringi penjelasan dan contoh dalam buku ini perlu dipraktikkan. (3) Jangan malu dan jangan ragu untuk banyak membaca tulisan yang sudah ada. (4) Membaca. buku-buku yang berkaitan dengan. menulis sangat. diperlukan sehingga penulis dapat membuat sebagai bahan referensi dan belajar dari buku yang telah dibaca. Banyak membaca mempermudah dalam menulis..

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. 2.2.4.2 Kriteria dalam Menulis Dalam menulis cerita terdapat beberapa kriteria yang. perlu. diperhatikan, kosa kata, gramatikal, ejaan diksi dan lain-lain. Adapun kriteria itu diadaptasi dari Nurgiyantoro (2012:340) seperti berikut ini. Tabel1 Kriteria dalam Menulis Menurut Nurgiantoro Unsur karangan Judul Cerita. Isi/gagasan Pengembangan paragraf Kesesuaian judul Deskripsi gambar. Kriteria Relevan dengan gambar yang sudah disediakan, padat, singkat, dan jelas. Tidak keluar dari topik yang terdapat pada gambar. Isi harus sesuai dengan kegiatan yang terdapatpada gambar seri yang dibagikan/ditampilkan.. Organisasi isi Hubungan antar kata, kalimat, paragraf Setiap kata, kalimat, paragraf harus saling berhubungan. Penulisan paragraf yang benar Penulisan paragraf sesuai dengan aturan. Kalimat pertama harus menjorok ke dalam, dan satu paragraf harus lebih dari satu kalimat. Pengorganisasian isi Isi harus diorganisasikan secara runtut sesuai dengan kejadian. Diksi/pilihan kata Menggunakan pengulangan kata (afiksasi) yang tepat. Menggunakan kata penghubung yang tepat. Ejaan Pemakaian huruf yang tepat. Penulisan huruf kapital yang benar. Penggunaan tanda-tanda baca yang tepat, dan penulisan kata yang benar. Kebersihan dan Kerapian Karangan harus bersih, rapi, tidak ada coret-coretan, dan memperhatikan batas kanan dan kiri, serta jarak tulisan yang sama..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. 2.2.4.3 Pengertian Narasi Narasi fiksi adalah sebuah karangan yang menceritakan kejadian secara runtut sehingga pembaca mudah memahami isinya. Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.Sebab itu, unsur yang paling penting pada sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan.Narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu (Keraf, 2007:135−136). Naratif adalah tulisan yang menceritakan sebuah kejadian.Naratif kebanyakan dalam bentuk fiksi seperti novel, cerpen, dan dongeng. Intinya, naratif itu berasal dari kata “to narrate“ atau “to tell story “ yang artinya “menyampaikan cerita” (Zainurrahman, 2011:37). Narasi (naratio) secara harfiah bermakna kisah atau cerita.Narasi bertujuan untuk mengisahkan atau menceritakan (Wiyanto, 2004:65). Jadi, menulis narasi adalah menceritakan kembali sebuah kejadian menjadi cerita yang menarik sehingga pembaca seolah-olah ikut mengalami peristiwa tersebut. 2.2.4.4 Ciri-Ciri Narasi Aksi dan tindak-tanduk adalah ciri utama yang membedakan narasi dengan deskripsi. Maka, di bawah ini ada enam ciri-ciri narasi, sebagai berikut ini..

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. (1) Struktur Perbuatan Rangkaian perbuatan menjadi atau tindakan menjadi landasan utama untuk menciptakan sifat dinamis sebuah narasi.Tindak-tanduk atau perbuatan sebagai suatu unsur dalam alur. Struktur perbuatan dapat ditinjau dari komponen-komponen perbuatan itu sendiri, antara lain: (1) struktur perbuatan dapat dianalisa atas komponen kecil yang bersama menciptakan perbuatan itu, (2) perbuatan itu atau rangkaian tindakan itu harus dijalin satu sama lain dalam suatu hubungan yang logis, suatu hubungan yang masuk akal. (2) Perbuatan dan Motivasi Narasi sugestif dimaksud pertama-tama untuk menciptakan daya khayal, untuk memperkaya imajinasi pembaca. Narasi selalu mengandung sebuah motivasi. Suatu motivasi tertentu dalam sebuah narasi merupakan suatu keharusan, karena motivasi inilah yang dianggap sebuah sendi persambungan dari seluruh narasi. (3) Perbuatan dan Kausalitas Kalau berbicara tentang narasi, kita sebenarannya berbicara mengenai kausalitas, berbicara mengenai sebab-akibat. (4) Karakter dan Karakterisasi Karakter adalah tokoh-tokoh dalam sebuah narasi dan karakterisasi adalah cara seorang penulis kisah menggambarkan tokoh-tokohnya. Sebuah karakter dapat diungkapkan dengan baik, kalau penulis mengetahui segala sesuatu tentang karakter itu..

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. (5) Konflik Maka ini hampir selalu muncul dari suatu pertikaian atau konflik kekuatan-kekuatan yang merangsang perhatian kita untuk melihat bagaimana situasi itu akan diselesaikan. Motivasi kemanusiaan kita dalam semua tipe pertikaian atau konflik merupakan dasar narasi yang sangat kuat, dengan demikian juga mengandung tenaga yang kuat untuk menarik perhatian pembaca. (6) Waktu Gerak laju suatu peristiwa selalu dihitung dari suatu titik waktu tertentu menuju suatu titik yang lain. Suatu unit waktu adalahsuatu kesatuan yang lengkap dalam dirinya. Gerakan waktu harus diartikan sebagai suatu laju dari awal kejadian sampai suatu peristiwa berakhir (Keraf, 2007:156−169). 2.2.4.5 Macam Narasi Di bawah ini ada dua jenis narasi berikut penjelasannya. Keraf (2007:37−38) menyebutkan dua macam narasi, sebagai berikut ini. (1) Narasi Ekspositoris Narasi ekspositoris adalah narasi yang menyampaikan suatu proses yang umum, yang dapat dilakukan siapa saja, dapat pula dilakukan berulang-ulang. Narasi ekspositoris ini juga disebut narasi yang memberikan informasi pengetahuan kepada para pembaca agar pengetahuannya bertambah..

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. (2) Narasi Sugestif. Narasi sugestif juga bertalian dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkaikan dalam suatu kejadian atau peristiwa. Karena sasarannya adalah makna peristiwa atau kejadian itu, narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal (imajinasi). 2.2.4.6 Perbedaan Pokok NarasiEkspositoris dan Sugestif Perbedaan pokok antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif adalah sebagai berikut ini. Tabel 2 Perbedaan Narasi Ekspositoris dan Sugestif Menurut Goris Keraf Narasi Ekspositoris Memperluas pengetahuan.. Narasi Sugestif Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat. Menyampaikan informasi mengenai Menimbulkan daya khayal. suatu kejadian. Didasarkan pada penalaran untuk Penalaran hanya berfungsi sebagai mencapai kesepakatan rasional. alat untuk menyampaikan makna, sehingga kalau perlu penalaran dapat dilanggar. Bahasanya lebih condong kebahasa Bahasanya lebih condong kebahasa informatif dengan titik berat pada figuratif dengan menitikberatkan penggunaan kata-kata denotatif. pengunaan kata-kata konotatif (Keraf, 2007:138-139).. Pokok-pokok perbedaan di atas merupakan garis yang ekstrem antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Antara kedua ekstrem itu masih terdapat percampuran-percampuran dari narasi ekspositoris yang murni berangsur-angsur mengandung ciri-ciri narasi sugestif yang semakin hingga ke narasi sugestif yang murni (Keraf, 2007:139)..

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. 2.2.4.7 Bentuk Khusus Narasi Menurut Keraf dalam bukunya (2007:141−144), ada beberapa bentuk khusus narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi dapat dibedakan atas bentuk narasi yang fiktif dan nonfiktif. Bentuk-bentuk narasi yang terkenal yang biasa dibicarakan dalam hubungannya dengan kesusastraan adalah roman, novel, cerpen, dongeng (semua termasuk dengan narasi yang fiktif), dan sejarah biografi, dan autobiografi (semua narasi yang termasuk non fiktif) disamping itu, dalam bagian ini akan dikemukakan sedikit ciri dari dua bentuk yang disebut, yaitu biografi dan autobiografi. (1) Autobiografi dan Biografi Pengertian. autobiografi. diungkapkan.Perbedaannya. dan terletak. biografi dalam. sudah masalah. sering naratornya. (pengisahannya), yaitu siapa yang berkisah dalam bentuk wacana ini. Pengisah dalam autobiografi adalah tokohnya sendiri, sedangkan pengisah dalam biografi adalah orang lain. (2) Anekdot dan Insiden Anekdot adalah semacam cerita pendek yang bertujuan menyampaikan karakteristik yang menarik atau aneh mengenai seseorang atau suatu hal lain. Daya tariknya terletak pada karakter-karakter yang khas dan hidup-hidup, yang menjelaskan perbuatan atau kejadian itu sendiri..

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. (3) Sketsa Sketsa adalah suatu bentuk wacana singkat, yang selalu dikategorikan dalam tulisan naratif, walaupun kenyataannya unsur perbuatan atau tindakan yang berlangsung dalam suatu unit waktu itu tidak menonjol atau kurang sekali diungkapkan.Sketsa dikembangkan dengan mempergunakan. detail-detail. yang. terpilih. berdasarkan. suatu. perbuatan yang naratif. (4) Profil Profil pertama-tama bukan suatu bentuk narasi murni.Bentuk wacana ini adalah suatu wacana moderen yang berusaha menggabungkan narasi, deskripsi, dan eksposisi yang dijalin dalam bermacam-macam proporsi.Profil selalu bersifat realistis, tetapi nilainya tergantung juga dari kemampuan pengarang untuk memainkan fakta-fakta yang penting dan menarik, serta tidak bersifat konvensional dalam kehidupan tokohnya. 2.2.4.8 Struktur Narasi Keraf dalam bukunya (2007:145−154) menjelaskan menulis narasi mempunyai. struktur,. alur. (plot),. bagian. pendahuluan,. bagian. perkembangan, dan bagian penutup. Berikut ini pengertian struktur yang dimaksud. (1) Struktur Narasi Sesuatu dikatakan mempunyai struktur, bila ia terdiri dari bagianbagian yang secara fungsional berhubungan satu dengan yang lain..

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. Struktur narasi dapat dilihat dari komponen-komponen yang membentuknya: perbuatan, penokohan, latar, dan sudut pandangan. (2) Alur (plot) Alur atau plot lebih baik bila dibatasi sebagai sebuah interrelasi fungsional atau unsur-unsur narasi yang timbul dari tindak-tanduk, karakter, suasana hati (pikiran) dan sudut pandangan, serta ditandai oleh klimaks-klimaks dalam rangkaian tindak tanduk itu, yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan narasi. (3) Bagian pendahuluan Bagian pendahuluan yang menyajikan situasi dasar, memungkinkan pembaca memahami adengan-adengan selanjutnya. Bagian ini sering juga disebut dengan istilah eksposisi. (4) Bagian perkembangan Bagian tengah adalah batang tubuh utama dari seluruh tindak-tanduk para tokoh. Bagian ini merupakan rangkaian dari tahap-tahap yang membentuk seluruh proses narasi. (5) Bagian penutup Nama teknis bagian terakhir dari suatu narasi disebut juga pelarian atau denouement. Dalam bagian ini komplikasi akhirnya dapat diatasi dan diselesaikan.Namun demikian, tidak selalu terjadi bahwa bagian pelerian betul-betul memecahkan masalah yang dihadapi..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. 2.3 Narasi Sugestif Penelitian. ini. menggunakan. narasi. sugestif.. Mengapa. peneliti. menggunakan narasi sugestif karena bertalian dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkaikan dalam suatu kejadian atau peristiwa.Tujuan utamanya memperluas pengetahuan seseorang dan berusaha memberi makna atas peristiwa atau kejadian itu sebagai pengalaman (Keraf, 2010:137−138).. 2.4 Hipotesis Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang sebenarnya masih harus diuji secara empiris (Suryabrata, 2003:21).Hipotesis Ho, Kemampuan Menulis Narasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kanisius Kadirojo Kalasan, Purwomartani, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2012/2013 dengan menggunakan media gambar seri adalah tidak lebih baik dari hipostesis H1..

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini berisi tentang pemaparan metodologi penelitian, 1) jenis penelitian, 2) populasi penelitian, 3) sampel penelitian, 4) teknik pengumpulan data, 5) instrumen penelitian, 6) teknik analisis data, 7) langkah-langkah teknik analisis data. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif karena penelitian ini berusaha mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 1990:309).Penelitian ini berisi tentang kemampuan menulis narasi siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Kadirojo Kalasan, Purwomartani, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dengan menggunakan media gambar seri.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif karena penelitian ini dimaksud untuk mengumpulkan informasi kemampuan menulis narasi dengan menggunakan media gambar seri. 3.2 Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Kadirojo Kalasan, Purwomartani,Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Jumlah populasi dari sekolah ini adalah 48 siswa, yang terdiri dari 22 laki-laki dan 26 perempuan.. 31.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. 3.3 Sampel Penelitian Menurut. Suginono. (1999:57). dalam. buku. Hikmat. (2011:61),. mengatakan, sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Tidak ada sampel penelitian, karena jumlah Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kadirojo Kalasan, Purwomartani, Yogyakarta, hanya 48 orang, semua siswa masuk dalam objek penelitian.. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam melakukan penelitian.Tanpa upaya pengumpulan data berarti pengumpulan data tidak dapat dilakukan. Namun, bukan berarti setelah dilakukan pengumpulan data penelitian dijamin akan menghasilkan kesimpulan yang memuaskan karena kualitas penelitian tidak ditentukan hanya oleh karena keberadaan data, tetapi juga cara pengambilan data (Hikmat, 2011:71). Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik tes. Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa untuk mendapatkan data berupa nilai. Tes ini berupa tes menulis narasi, dengan pilihan topik yang sudah ditentukankan. Hikmat dalam bukunya (2011:7283) menyebutkan ada empat alat untuk mengumpulkan data. Berikut ini empat alat mengumpulkan data, adalah sebagai berikut..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. (1) Observasi Teknik observasi ilmiah adalah kegiatan mengamati dan mencermati serta melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan konteks penelitian.Teknik. observasi. diharapkan. dapat. menjelaskan. atau. menggambarkan secara rinci tentang masalah yang dihadapi. Observasi sangat penting sebagai salah satu cara untuk mengumpulkan data karena memiliki fungsi-fungsi sebagi berikut: (1) berguna untuk menjelaskan, memeriksa, dan merinci segala yang terjadi, (2) dilakukan untuk memperoleh data dengan teknik-teknik penelitian, (3) memberikan data yang lebih dapat digeneralisasikan. (2) Angket Teknik angket adalah memberikan pertanyaan-pertayaan terstruktur dan terinci terhadap informan yang terlibat langsung dalam peristiwa/keadaan yang. diteliti.. Menggunakan. angket. ada. keuntungan. dan. ada. kerugian.Keuntungan menggunakan angket 1) angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar, dan bisa dikirim melalui pos 2) biaya yang dibutuhkan membuat angket relatif murah 3) angket tidak terlalu menganggu. responden. karena. pengisiannya. ditentukan. responden.Kerugian menggunakan angket 1) jika angket dikirim melalui pos, persentase pengembalian angket relatif rendah 2) angket tidak bisa digunakan dengan orang yang kurang tahu membaca dan menulis 3) pertanyaan-pertayaan dalam angket dapat ditafsirkan salah..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. (3) Wawancara Teknik wawancara (interview) adalah teknik pencarian data/informasi yang mendalam yang diajukan kepada responden/informan dalam bentuk pertanyaan susulan setelah angket dalam bentuk pertanyaan lisan. (4) Studi dokumentasi Teknik dokumentasi, yakni penelusuran dan perolehan data yang diperlukan melalui data yang tersedia.Biasanya berupa data statistik, agenda kegiatan, produk keputusan atau kebijakan dan sejarah. Penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik bentuk tes.Karena peneliti membutuhkan data kemampuan menulis narasi. Subjek penelitian diberikan penugasan menulis narasi dengan menggunakan media gambar seri. Peneliti menggunakan tes dalam pengumpulan data, dengan. memberikan. penugasan menulis narasi, penulis dapat mengukur kemampuan siswa dalam menulis narasi dengan menggunakan media gambar seri. Hasil tes menulis narasi siswa diberi skor berdasarkan kriteria tertentu. Penilaian ini berdasarkan ketujuh aspek penilaian karangan deskripsi dengan skala penilaian 1100. Tabel 3 di bawah ini berisi ketujuh aspek penilaian dengan bobot skornya..

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. Tabel 3 Aspek Penilaian Menulis Narasi Aspek yang Dinilai Judul Gagasan Organisasi Tata Bahasa Diksi Ejaan Kebersihan dan Kerapian Jumlah Total Aspek yang dinilai dalam menulis narasi. Skor 1-5 1-20 1-20 1-20 1-15 1-15 1-5 100 ada tujuh yaitu judul, isi,. organisasi gagasan, tata bahasa, diksi, ejaan, kebersihan dan kerapian. Skor maksimal dalam menilai tulisan ini adalah sebagai berikut. (1) Judul Karangan akan diminati jika judulnya singkat dan mencerminkan tema yang akan dibahas. Penentuan judul karangan mempunyai skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Skor 5 diperoleh dari judul yang sesuai dengan tema dan merupakan judul untuk tulisan narasi, sedangkan skor 1 jika judul tulisan tidak sesuai dengan tema.Skor 3 diperoleh jika judulnya merupakan judul narasi namun tulisan tidak sesuai dengan isi. (2) Isi atau Gagasan Tulisan menarik jika disertai gagasan yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Gagasan dimaksud dalam penelitian ini adalah gagasan dari pengetahuan siswa yang dituangkan dengan tulisan narasi. Penilaian bentuk gagasan memiliki skor tertinggi 20 dan skor terendah 1. Skor 20 diperoleh jika pengetahuan siswa yang tuliskannya mencerminkan hasil pikirannya. Skor 15 diperoleh jika gagasan yang dituangkan secara runtut.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. dan mencerminkan yang diterangkannya namun sedikit bentuk karangan lain. Skor 10 diperolah jika gagasan yang dilukiskan kurang sesuai dengan isi. Skor 5 jika gagasan yang dilukiskannya lebih banyak didominasi bentuk karangan lain.. (3) Organisasi Karangan Organisasi karangan bertujuan agar gagasan yang disampaikan dapat diterima secara komunikatif. Skor tertinggi 20 dan skor terendah 1. Skor 20 diperoleh jika dalam mengorganisasi karangan runtut, dan deskripsi yang mengenai apa yang disampaikannya dapat diketahui dan dipahami oleh pembaca. Skor 15 diperoleh jika karangan itu sudah mencerminkan apa yang dideskripsikan namun kurang runtut. Skor 10 diperoleh jika deskripsinya kurang mencerminkan apa yang dideskripsikan, dan skor 5 jika organisasi karangan tidak runtut dan kurang mencerminkan apa yang dideskripsikan. (4) Tata Bahasa Gagasan dapat dimengerti jika penggunaan kata dan susunan kalimatnya mudah dipahami oleh pembaca.Kalimat yang digunakan harus efektif dan efisien, serta struktur yang benar yang mencerminkan isi gagasan yang disampaikan.Skor tertinggi penilaian dalam penggunaan tata bahasa adalah 20 sedangkan terendah 1.Skor 20 diperoleh jika kalimat yang disusun memiliki kesatuan bentuk, isi, dan menggunakan kalimat yang.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. lengkap, jelas dan mudah dipahami.Skor 15 diperoleh jika kalimatnya tepat, lengkap dan jelas, dan skor 10 jika kalimatnya kurang tepat, jelas, dan kurang lengkap.Skor 5 diperoleh jika kalimatnya tidak lengkap dan sulit dipahami.. (5) Diksi Pemilihan kata yang tepat dalam menyusun tulisan adalah pemilihan kata yang memperhatikan situasi pembacanya dan sasaran yang hendak dituju.Skor tertinggi 15 dan skor terendah 1. Skor 15 diperoleh jika kata yang dipilih sesuai dengan unsur ketepatan, lazim dan seksama. Skor 10 diperoleh jika hanya memenuhi dua unsur yaitu ketetapan dan lazim. Skor 5 diperoleh jika hanya memenuhi satu unsur atau tidak sama sekali. (6) Ejaan Penggunaan ejaan yang tepat merupakan syarat yang penting karena bukan hanya menuliskan huruf tetapi cara menuliskan kata. Skor tertinggi 15 dan skor terendah adalah 1.Skor 15 diperoleh jika kalimatnya mudah dipahami dan penggunaan ejaan dan penulisan yang tepat.Skor 10 diperoleh jika ejaan yang kurang tepat, dan skor 5 diperoleh jika ejaan yang digunakan tidak tepat dan tidak mudah dipahami. (7) Kebersihan dan Kerapian Tulisan yang bersih dan rapi akan menarik minat pembaca untuk mengetahui ide yang ditulisnya. Rapi dalam penulisan dan pemilihan.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. katanya.Tulisan bersih maksudnya tidak kotor dan tidak penuh dengan coretan.Skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Skor 5 diperoleh jika penulisan rapi dan bersih. Skor 2 diperoleh jika karangan kurang rapi dan bersih dan skor 1 diperoleh jika karangan tidak rapi dan penuh dengan coretan.. 3.5 Instrumen Penelitian Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen (Sudjana, 2004:9798). Di bawah ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun instrumen penelitian, yaitu sebagai berikut. (1) Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas dan spesifik sehingga dengan mudah menetapkan instrumen yang akan digunakan. (2) Sumber data/informasi baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui lebih dahulu, sebagai bahan atau dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika item dan instrumen penelitian. (3) Keterandalan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpulan data baik dari keajekan, kesahihan maupun objektivitasnya. (4) Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas, sehingga memperkirakan cara analisis data guna pemecahan masalah penelitian..

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 39. (5) Mudah dan praktis digunakan akan tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan. Instrumen penelitian merupakan alat untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian ini adalah bentuk tes dengan menulis narasi sebanyak empat paragraf. Tes menulis narasi digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas V SD Kanisius Kadirojo Kalasan, Yogyakarta.Tes ini berupa tugas menulis narasi dengan menggunakan media gambar seri. Adapun topik yang sudah disediakan adalah banjir. Penulis memberikan topik ini, dengan maksud agar siswa mempunyai kepedulian terhadap bahaya akibat banjir. Dengan demikian, siswa memperhatikan lingkungan sekitarnya.. Instrumen Penelitian Petunjuk mengerjakan soal : (1) Tulislah nama, kelas, dan nomor absen Anda di sudut kiri atas lembar jawaban yang disediakan! (2) Tulislah karangan naratif dengan judul Banjir. (3) Tulislah 14 paragraf setelah menyusun dan mengamati gambar seri, tulisan maksimal satu halaman! (4) Tulisan harus bersih dan rapi!.

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. 3.6 Teknik Analisis Data Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus menentukan pola mana yang harus digunakannya, apa analisis statistik atau analisis nonstatistik. Pemilihan ini tergantung pada jenis data yang dikumpulkan (Suryabrata, 2003:40). 3.7 Langkah-langkah Teknik Analisis Data Langkah-langkah dalam menganalisis data, sebagai berikut ini. (1) Data yang berupa hasil menulis siswa dikumpulkan untuk dinilai. (2) Mengelompokkan data sesuai dengan waktu pengumpulan data. (3) Melakukan penilaian hasil menulis sesuai dengan kriteria yang telah disebutkan pada tabel 3. (4) Mengolah data yaitu mengubah skor mentah hasil karangan menjadi nilai jadi. Langkah-langkah untuk mengubah skor mentah skor jadi untuk menentukan kemampuan menulis narasi siswa kelas V adalah sebagai berikut ini. a) Membuat tabulasi persiapan perhitungan nilai rata-rata (Mean). b) Menghitung nilai rata-rata dengan rumus: =. ∑. Keterangan : X. : Skor rata-rata. ∑fx. : Jumlah skor. n. : Jumlah sampel.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 41. c) Menentukan simpangan baku untuk mencari konversi nilai. Simpangan baku dapat dicari dengan rumus: ∑. ∑. S=√. ( ). Keterangan: S. = Simpangan baku. ∑x. = Jumlah skor. N. = Jumlah sampel. d) Menghitung konversi nilai yang diubah ke dalam skala sepuluh (Nurgiyantoro, 1998:396). Konversi nilai tersebut merupakan kemampuan rata-rata siswa dalam menulis narasi. Tabel 4 Pedoman Konversi Angka ke dalam Skala Seratus Skala Sigma + 2.25 + 1,75 + 1,25 + 0,75 + 0,25 - 0,25 - 0,75 - 1,25 - 1,75 - 2,25. Skala Angka Skala Seratus 100 + 2.25 (S) 90 + 1,75 (S) 80 + 1,25 (S) 70 + 0,75 (S) 60 + 0,25 (S) 50 - 0,25 (S) 40 - 0,75 (S) 30 - 1,25 (S) 20 - 1,75 (S) 10 - 2,25(S) (Nurgiantoro, 2001:399). e) Mengonversikan nilai ke dalam pedoman penghitungan persentase skala seratus untuk menentukan taraf kemampuan menulis karangan narasi kelas V. Untuk menafsirkan kemampuan menulis narasi siswa apakah baik,.

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 42. cukup, sedang atau kurang, hasil dari hitungan dikonversikan ke dalam penghitungan persentase dengan skala seratus (Nurgiyantoro, 1998:394).. Tabel 5 Pedoman Perhitungan Persentase Skala Seratus Interval Persentase Tingkat Penguasaan 96%100% 86%95% 76%85% 66%75% 56%65% 46%55% 36%45% 25%35% 16%24% 0%15%. Nilai Ubahan Skala Seratus 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10. Keterangan Sempurna Baik Sekali Baik Cukup Sedang Hampir Sedang Kurang Kurang Sekali Buruk Buruk Sekali. Berdasarkan persentase di atas dapat diketahui kategori kemampuan menulis narasi siswa Sekolah DasarKanisius Kadirojo, Kalasan Purwomartani, Yogyakarta ada dalam kategori baik..

Gambar

Grafik  1.  Penilaian  hasil  menulis  siswa  kelas  V  Sekolah  Dasar  berdasarkan Skala Seratus ………………………………..
Gambar sebagai media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan  seperti yang diungkapkan Anita dalam bukunya (2009:8 − 9), kelebihan gambar  sebagai media pembelajaran sebagai berikut ini
Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti orang bisa  melihat benda sebenarnya
Gambar hendaknya hal sedang melakukan perbuatan.Gambar yang baik  tidak menunjukkan objek yang diam tetapi memperlihatkan aktivitas  tertentu.Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan  pembelajaran.Walaupun dari segi mutu kurang, gambar/foto
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pertandingan akan tersimpan dengan tabel klasemen sebagai penentu juara di akhir musim bagi yang menempati peringkat pertama. Dalam hal prediksi melalui track record sebuah

Pada Gambar 4.5 merupakan gambar tampilan program pada game 2 level 3 yang mana menjelaskan tentang yang akan terjadi pada game 2 level 3, untuk lanjut ke game berikutnya klik

Observasi Lembar pengamatan sikap kegiatan pembelajaran (Mengamati,menanya,m engeksplorasi/ eksperimen, menalar/mengasosiasi, mengomunikasikan) Portofolio Laporan tertulis

Menerapkan konsep yang merupakan suatu kemampuan untuk menggunakan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru atau menerapkan konsep itu pada pengalaman

Metode yang digunakan pada aplikasi ini adalah komunikasi NFC dengan perangkat NFC lainnya yang tidak berdaya integrated circuit, yang disebut “tag” untuk pembacaan

pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah melalui tahap-tahap ilmiah

Dari data ini terjadi peningkatan laju disolusi pada campuran fisik dibandingkan dengan acyclovir, dalam hal ini terjadi pencampuran fisik antara acyclovir dengan

Inflasi year-on-year bulan Juli 2015, dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, inflasi tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 9,09 persen, diikuti oleh Kota Bandung sebesar