• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

43 1. Profil Flow Bakery

Flow Bakery merupakan salah satu toko roti dan kue di Jepara yang memproduksi beraneka jenis roti dan kue baik bentuk dan varian rasanya. Flow Bakery beralamat di Jl. Dr. Wahidin No.69 Pamatan Jepara yang berdiri pada bulan Desember 2012. Ditinjau dari jenis usaha Flow Bakery termasuk home industry atau industri rumahan, dalam produksi pembuatan beberapa roti mampu dibuatnya sendiri oleh Roy Sudarmoko atau dikenal dengan Roy Chung di media sosialnya.

Berawal dari hobi atau kesenangan Roy yaitu membuat roti. Dari hobi tersebut, dapatlah suatu ilmu tentang bagaimana cara membuat roti, setelah mampu membuat sendiri dengan hasil roti cukup bagus dan rasanya enak, akhirnya Roy mempunyai gagasan baru mengenai rencana usaha bakery. Usaha sebelumnya Roy yang dijalankan adalah usaha meubel, namun Roy berfikir kembali bahwa usahanya tak selancar dan berpenghasilan seperti usaha temannya yaitu usaha bakery. Ketertarikannya itu membuat Roy mencoba membuka bakery, namun pada waktu itu modal yang dimiliki Roy belum cukup untuk membuka usaha baru. Akhirnya Yusuf, teman Roy memutuskan untuk membantu dalam penambahan penghasilan. Dari kedua sumber modal yang digabungkan akhirnya Roy bekerjasama dengan Yusuf dan usaha yang didirikan bernama Flow Bakery atas nama kedua pemilik dengan slogan “Roti Dengan Cita Rasa Tinggi”. Atas slogan yang digunakan oleh Flow Bakery tersebut mencerminkan serta mengesankan bahwa produk Flow Bakery dibuat dari pilihan bahan asli dan berkualitas.

(2)

Konsumen Flow Bakery kebanyakan dari kalangan menengah ke atas. Dan yang paling sering membeli adalah dari kalangan dinas untuk rapat maupun untuk khajatan. Dalam pelayanannya, Flow Bakery buka dari pukul 07.00 pagi sampai pukul 21.00 malam, buka setiap hari namun pada hari libur nasional atau tanggal merah tidak bisa dipastikan, akan tetapi Flow bakery bisa mengganti hari lain. Dalam sistem pemesanan produk Flow Bakery dapat dilakukan secara via telfon dan menggunakan uang muka (DP) sebesar 30% dari keseluruhan harga total pemesanan. Wawancara, Roy Sudarmoko, 23 Januari 2017.

Gambar 1.0. Outlet Flow Bakery Sumber: Penulis. 2017. Flow Bakery 2. Data Produk dan Kreasi

Produk merupakan unsur yang penting dalam melakukan suatu pemasaran, karena itu produk yang akan dipasarkan harus dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Flow Bakery menonjolkan mutu produknya yaitu dalam keadaan “fresh”, yang artinya proses pembuatan roti secara langsung di toko. Hal ini akan membuat roti akan terkesan lebih segar, dalam arti roti tersebut masih hangat yang baru selesai dimasak.

(3)

Selain itu berdasarkan slogan “Roti Dengan Cita Rasa Tinggi”, menerangkan bahwa produk roti Flow Bakery dibuat dari pilihan bahan asli dan berkualitas. Hal ini akan selalu membuat produk roti yang benar-benar fresh dan konsisten menjaga mutu setiap harinya. Hal lain yang mendukung adalah kesediaan pemilik Flow Bakery untuk selalu memproduksi roti setiap hari ataupun setiap persediaan produk di etalase hampir habis, serta mempertimbangkan jangka waktu (expired) agar keterjagaan dan ketahanan kekonsistenan mutu terjamin. Produk roti Flow Bakery mampu dibuat sendiri oleh Roy Sudarmoko yaitu pemilik toko. Selain produk roti yang di produksi Flow Bakery, juga memproduksi beraneka kue menurut pesanan pelanggan, harganya variatif yang menyesuaian keiinginan pelanggan.

Flow Bakery terdiri dari berbagai macam produk. Dari masing-masing produk memiliki varian rasa dan bentuk. Variasi tersebut merupakan hasil kreatifitas pembuat produk Flow Bakery, berikut adalah beberapa produk dari Flow Bakery, antara lain: a. Roti Strawberry Party

Merupakan salah satu varian rasa dari produk Flow bakery yang mempunyai rasa strawberry yang dilengkapi dengan taburan missis warna warni di atasnya.

Gambar 1.1. Roti Strawberry Party Sumber: Penulis. 2017. Flow Bakery

(4)

b. Roti Kasur 3 Rasa

Roti Kasur 3 Rasa merupakan produk roti Flow Bakery yang mempunyai tiga varian rasa dalam satu roti, yaitu coklat, keju, dan strawberry. Selain roti terdapat tiga rasa dalam satu roti juga mempunyai bentuk mirip dengan kasur.

Gambar 1.2. Roti Kasur 3 Rasa

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery c. Roti Abon

Roti Abon merupakan salah satu produk roti Flow Bakery yang memiliki taburan abon asli.

Gambar 1.3. Roti Abon

(5)

d. Roti Ayam Keju

Roti Ayam Keju merupakan produk roti Flow Bakery yang kombinasinya dari rasa ayam dan keju. Di dalam roti terdapat selai ayam dan diluar terdapat taburan keju.

Gambar 1.4. Roti Ayam Keju

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery e. Roti Cappucino

Roti Cappucino merupakan salah satu produk Flow Bakery dengan rasa cappuccino. Diatas roti terdapat warna khas coklat cappuccino yang mampu menggugah selera pelanggan pecinta cappuccino.

Gambar 1.5. Roti Cappucino

(6)

f. Roti Sosis Kepang

Roti Sosis Kepang merupakan produk roti Flow Bakery yang mempunyai kombinasi potongan sosis yang tipis-tipis serta dipadukan dengan saus pedas.

Gambar 1.6. Roti Sosis Kepang

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery g. Mini Pizza

Mini Pizza merupakan Produk roti Flow Bakery yang bentuknya menyerupai pizza namun dengan ukuran lebih mini dan keadaan siap saji. Kombinasi dalam roti terdapat potongan sosis tipis-tipis, taburan potongan keju, serta dipadukan dengan saus pedas.

Gambar 1.7. Mini Pizza

(7)

h. Hot Beef

Hot Beef merupakan produk roti Flow Bakery yang mempunyai rasa gurih dan pedas. Roti disajikan dengan potongan sosis secara memanjang, penaburan potongan keju diatas sosis, permukaan rotinya dikombinasikan dengan biji wijen, serta dipadukan dengan saus pedas.

Gambar 1.8. Hot Beef

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery i. Roti Zebra Seres

Roti ini dinamakan Zebra Seres karena bentuk yang menyerupai warna zebra yaitu perpaduan warna putih dari krim vanilla serta warna hitam kecoklatan didapat dari seres coklat.

Gambar 1.9. Roti Zebra Seres

(8)

j. Roti Caramell (isi coklat)

Roti Caramell hampir sama dengan Roti Cappucino, yang membedakan adalah rasa roti tersebut adalah caramel dan memiliki isi krim coklat di dalamnya.

Gambar 2.0. Roti Caramell

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery k. Roti Boy (isi butter)

Roti Boy merupakan roti isi mentega yang rasanya manis dan lembut. Keunikan dari roti ini adalah bagian tengah (isi) yang lembut soft.

Gambar 2.1. Roti Boy

(9)

l. Roti Roll Keju

Roti ini merupakan roti gulung isi keju. Keunikan dari roti ini adalah terletak di gulungan yang unik dan terdapat isi keju di dalamnya. Selain itu terdapat variasi coklat menyilang sepanjang gulungan roti tersebut.

Gambar 2.2. Roti Roll Keju

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery m. Roti Roll Abon

Roti Abon hampir sama dengan roti gulung isi keju, namun yang membedakan adalah keunikan dari roti ini adalah terletak di gulungan yang unik dan terdapat isi abon sapi di dalamnya. Selain itu roti dilengkapi dengan biji wijen dipermukaannya.

(10)

Gambar 2.3. Roti Roll Abon

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery n. Cake Meses

Cake Meses adalah salah satu produk Flow Bakery yang berjenis kue, yang memiliki tekstur lembut dan rasanya manis dan lembut. Kue ini terdapat krim fla diatasnya dan dilengkapi dengan taburan meses coklat yang lembut dan manis.

Gambar 2.4. Cake Meses

(11)

o. Chesse Cake

Chese Cake adalah salah satu produk Flow Bakery yang berjenis kue, yang memiliki tekstur lembut dan berasa keju yang lembut. Kue ini terdapat krim fla diatasnya dan dilengkapi dengan potongan keju yang lembut dan enak.

Gambar 2.5. Cheese Cake

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery p. Brownis Panggang

Brownis Panggang yang berbentuk persegi panjang dan dalam proses pembuatannya juga dipanggang seperti roti. Brownis Panggang merupakan salah satu produk Flow Bakery berjenis kue yang memiliki warna coklat tua bertekstur lembut dan berasa coklat manis, yang diatasnya juga terdapat lelehan coklat batangan manis yaitu ciri khas dari brownis itu sendiri.

(12)

Gambar 2.6. Brownis Panggang

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery q. Roti Coklat

Roti Coklat merupakan produk Roti Flow Bakery yang berasa coklat. Tekstur yang lembut dan memiliki variasi dipermukaan kulit luarnya. Selain itu di dalam roti tersebut terdapat isi krim coklat manis.

Gambar 2.7. Roti Coklat

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery r. Roti Kacang Ijo

Roti Kacang Ijo merupakan roti produk Flow Bakery dengan isi kacang hijau. Roti Kacang Ijo yang ada di Flow Bakery memiliki ciri khas berbentuk oval.

(13)

Gambar 2.8. Roti Kacang Ijo

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery s. Roti Coklat Kacang

Roti Coklat Kacang merupakan produk Flow Bakery yang menyerupai bentuk roti bakar pada umumnya. Namun Roti Coklat Kacang Flow Bakery dibuat melalui pemanggangan roti yang pada umumnya. Roti ini terdapat kombinasi kacang tanah dan meses coklat di atasnya.

Gambar 2.9. Roti Coklat Kacang

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery t. Roti Ring Keju

Roti Ring Keju merupakan roti dari produk Flow Bakery yang berbentuk ring atau cincin. Selain itu Roti Ring Keju memiliki tekstur yang lembut dan berasa keju yang terapat potongan keju tipis-tipis diatas roti.

(14)

Gambar 3.0. Roti Ring Keju

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery u. Roti Blueberry

Roti Blueberry bentuknya hampir mirip dengan roti pie, namun Roti Blueberry ini kombinasi dari bentuk ring. Di dalam roti ini terdapat isi selai blueberry serta di atas roti dilengkapi dengan potongan keju kecil-keciil. Permukaan Roti Blueberry ini adalah padat, namun sebagai ciri khas dari Roti Blueberry tersendiri.

Gambar 3.1. Roti Blueberry

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery v. Roti Keju Manis

Roti Keju Manis merupakan roti berasa keju dengan nuansa rasa manis. Roti ini terdapat isi keju serta permukaan yang lembut dan memiliki variasi bentuk yang unik.

(15)

Gambar 3.2. Roti Keju Manis

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery w. Roti Peanut (isi coklat)

Roti Peanut merupakan roti yang dilengkapi dengan lelehan coklat batang yang dapat menggugah selera penikmat coklat. Serta di atas roti terdapat potongan kacang tanah adalah ciri khas dari Roti Peanut tersendiri.

Gambar 3.3. Roti Peanut

Sumber: Penulis. 2017. Dokumentasi. Flow Bakery 3. Data Pemasaran

Beraneka varian produk roti dan kue Flow Bakery dipasarkan sendiri, sejak bulan Desember 2012 hingga sekarang. Sistem pemasaran ini sering disebut pemasaran langsung dari

(16)

produsen ke konsumen, baik beli produk yang ada maupun sistem pemesanan sesuai keinginan konsumen dipasarkan rata-rata melalui toko satu-satunya di Jl. Dr. Wahidin No.69 Pamatan Jepara. Pemasaran Flow Bakery berhasil menggait pelanggan dimulai dari teman-teman Roy Sudarmoko selaku pemilik toko roti dan kue. Terbentuknya rasa penasaran akan cita rasa produk Flow Bakery oleh teman-teman Roy Sudarmoko mendorong untuk mencoba membeli dan merasakan. Seiring berjalannya waktu produk Flow Bakery telah memberikan kepercayaan untuk dikonsumsi sebagai snack sehari hari, acara rapat dinas, khajatan, ataupun sebagai acara pelengkap hari perayaan ulang tahun. Flow Bakery juga pernah melakukan pemasaran melalui media sosial facebook, namun pemasaran tersebut masih sepi dengan foto tentang produk ataupun data pemasaran lain dalam media sosial facebook.

4. Data Promosi

Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penanaman, pengemasan, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam kegiatan periklanan. Tanpa periklanan, berbagai produk tidak akan dapat mengalir secara lancar ke distributor atau penjual, apalagi ke tangan konsumen (Suyanto, 2004:1).

Ditinjau dari segi publikasi Flow Bakery telah memanfaatkan media online dan media outdoor promotion untuk mempromosikan produk, berikut media publikasi yang digunakan dalam mempromosikan produk Flow Bakery:

a. Facebook

Perkembangan teknologi informasi khususnya internet semakin hari semakin pesat. Salah satunya adalah facebook, merupakan media sosial yang mayoritas diminati masyarakat dari remaja hingga orang tua banyak yang memiliki facebook. Flow Bakery mempublikasikan produk pada media sosial

(17)

facebook dengan nama akun “Flow Bakery”, berikut adalah hasil screenshot tampilan akun facebook Flow Bakery:

Gambar 3.4. Tampilan Screenshoot Facebook

Sumber: www.facebook.com/pages/Flow-Bakery. 6 Februari 2018

b. Neon Box

Neon Box merupakan promosi iklan dengan menggunakan media flexy backlite digital printing, cutting sticker, ataupun acrylic. Neon Box adalah media promosi yang menarik, karena pada saat malam hari media ini menyala secara keseluruhan untuk menerangi visualisasi brand yang tertera.

Gambar 3.5. Tampilan Foto Neon Box Flow Bakery Sumber: Penulis. 2017

(18)

c. Kemasan

Kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk dipasar. Pada akhirya desain kemasan berlaku sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik (Klimchuk dan Sandra, 2006:33).

1) Kemasan box

Kemasan box pada umumnya menggunakan bahan kertas karton yang dirangkai menyerupai bentuk box atau kubus.

Gambar 3.6. Tampilan Foto Kemasan Box Flow Bakery Sumber: Penulis. 2017

2) Kemasan plastik

Kemasan plastik biasa digunakan dalam pembungkusan utama pada produk makanan seperti roti dan kue kering.

(19)

Gambar 3.7. Tampilan Foto Kemasan Plastik Flow Bakery Sumber: Penulis. 2017

d. Logo

Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang dipergunakan untuk menggambakan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi (Kusrianto, 2007:232).

Gambar 3.8. Tampilan Logo Flow Bakery Sumber: Penulis. 2017

(20)

5. Target Market Audiens a. Segmentasi Geografis

Segmentasi geografi merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda, misalnya wilayah, negara bagian, provinsi, kota, dan kepulauan (Suyanto, 2007:51).

Segmentasi geografis Flow Bakery merupakan wilayah kota Jepara dan sekitarnya, baik wilayah Jepara kota sendiri ataupun luar kota.

b. Segmentasi Demografis

Pengelompokkan pasar yang berdasarkan variabel-variabel pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah penduduk, usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial (Suyanto, 2007:52).

Segmentasi demografis Flow Bakery adalah untuk segala usia, jenis kelamin laki-laki maupun perempuan, pendidikan mulai Sekolah Dasar hingga Mahasiswa dapat menikmati produk dari Flow Bakery dan sifatnya untuk umum.

c. Segmentasi Psikografis

Mengelompokkan pasar ke dalam variabel gaya hidup, nilai dan kepribadian. Gaya hidup ditunjukkan oleh orang-orang yang menonjol dari suatu kelas sosial (Suyanto, 2007:57).

Segmentasi psikografis Flow Bakery yaitu untuk kalangan menengah ke atas dan kalangan menengah ke bawah, terutama kepada pelanggan yang menyukai roti sebagai makanan pilihan mereka selain nasi sebagai makanan utama serta untuk semua kalangan dan bagi masyarakat yang ingin mengkonsumsi roti tersebut, serta mereka yang memerlukan roti sebagai pelengkap acara.

(21)

d. Segmentasi Manfaat

Mengklarifikasikan pasar berdasarkan atribut (nilai) atau manfaat yang terkandung dalam suatu produk (Suyanto, 2007:60).

Segmentasi manfaat Flow Bakery menawarkan kepada konsumen yang membutuhkan roti yang dimanfaatkan sebagai kebutuhan konsumsi makanan snack sehari-hari, sebagai makanan pelengkap acara rapat pada kalangan dinas ataupun khajatan pada masyarakat. Flow Bakery juga menawarkan kue untuk konsumen yang membutuhkan untuk acara perayaan ulang tahun, namun untuk produk kue tidak tersedia langsung ada di toko, jadi konsumen memesan terlebih dahulu kue tersebut baru dibuatkan sesuai permintaan konsumen.

6. Unique Selling Proposition (USP)

Strategi Unique Selling Proposition dikembangkan oleh Rosser Reeves. Strategi ini berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan konsumen menggunakan suatu produk (Suyanto, 2004:116).

Produk merupakan unsur yang penting dalam melakukan suatu pemasaran, karena itu produk yang akan dipasarkan harus dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen tanpa mengabaikan suatu keunikan produk tersendiri.

Keunikan dari produk yang dimiliki Flow Bakery yaitu: a. Inovasi Produk

Kreasi varian rasa dan bentuk produk Flow Bakery tidak meniru dari produk bakery yang lain, namun Flow Bakery menerapkan ilmu ataupun referensi yang diperoleh dari internet dan sharing kepada sales-sales bakery. Ilmu yang diperoleh oleh Flow bakery tersebut diolah, dikembangkan, dan diterapkan

(22)

menjadi inovasi produk dengan ciri khas Flow bakery, selain itu keunikan lainnya dari produk Flow Bakery adalah menawarkan dengan harga yang terjangkau.

b. Kualitas harga, rasa, dan standar pangan produk

Ditinjau dari segi harga dan kualitas produk, keunikan produk Flow Bakery banyak diminati masyarakat sekitar dengan menawarkan harga produk yang terjangkau. Selain itu, produk Flow Bakery memiliki rasa yang enak dan bertekstur lembut yang bercita rasa khas Flow Bakery. Dalam kebersihannya tidak dapat diragukan, sebab produk Flow Bakery dalam produksinya mempertimbangkan keterjagaan kebersihannya. Flow Bakery dengan usaha berjenis home industry yang termasuk kategori industri berskala rumah tangga, sudah mendaftarkan produknya yang akan dipasarkannya melaui Dinas Kesehatan Nomor P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga) yaitu P-IRT NO. 206332001055116.

c. Fresh

Flow Bakery menonjolkan keunikan produknya yaitu dalam keadaan “fresh”, yang artinya proses pembuatan roti secara langsung di toko. Hal ini akan membuat roti akan terkesan lebih segar, dalam arti roti tersebut masih hangat yang baru selesai dimasak.

Kesediaan pemilik Flow Bakery untuk selalu memproduksi roti setiap hari ataupun setiap persediaan produk di etalase hampir habis, serta mempertimbangkan jangka waktu (expired) agar keterjagaan dan ketahanan kekonsistenan mutu terjamin.

7. Positioning

Strategi positioning sebagai dasar strategi pemasaran dikemukakan oleh Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 1970-an dan menjadi dasar yang popular pengembangan strategi kreatif. Gagasan umum positioning adalah menempatkan sebuah produk

(23)

untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen (Suyanto, 2004:119). Strategi positioning Flow bakery dalam menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi terbaik di mata konsumen melalui penawaran produknya sendiri, yaitu produk yang dimiliki bercita rasa tinggi dan harga yang masih relatif terjangkau. Demikian sesuai berdasarkan slogan “Roti Dengan Cita Rasa Tinggi”, menerangkan bahwa produk roti Flow Bakery dibuat dari pilihan bahan asli dan berkualitas.

B. PERANCANGAN

Salah satu ciri dari kativitas perancangan adalah bahwa selalu dimulai dari akhir dan berakhir di awal. Artinya fokus dari semua aktivitas perancangan adalah titik akhir. Proses pembuatan tidak akan berjalan dengan baik sebelum kegiatan perancangan diselesaikan. Dari hasil perancangan maka diketahui deskripsi rinci dari benda yang akan dibuat. Hal ini akan sangat memudahkan proses pembuatannya. Maka dari itu, kegiatan perancangan adalah hal yang penting dan mutlak untuk dilakukan sebelum proses produksi suatu benda dikerjakan (Ginting, 2010:1).

Menurut (kbbi.web.id), kata perancangan memiliki arti merancang, rancana, program. Rancangan yang mencakupi dua dimensi, misalnya ilustrasi, tipografi, fotografi, dan metode melukis. Penulisan rencana yang disusun menurut tahapan tertentu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam pelaksanaan penulisan. Tipografi rancangan untuk memilih, menyusun, dan mengatur tata letak huruf dan jenis huruf untuk keperluan pencetakan ataupun reproduksi. Perancang untuk orang yang merancang grafis, orang yang pekerjaannya merancang ilustrasi, tipografi, fotografi, dan metode melukis.

Jadi diperlukan strategi-strategi perancangan dalam pembuatan sebuah perancangan promosi agar mencapai target sasaran. Berikut strategi perancangan yang digunakan, yaitu:

(24)

1. Mengidentifikasi masalah dan menetapkan tujuan komunikasi 2. Menetapkan sasaran audiens

3. Mencari keunggulan produk 4. Merancang strategi kreatif

5. Merancang daya tarik pesan pada iklan 6. Merancang gaya eksekusi pesan

7. Menetapkan media promosi yang tepat sesuai dengan karakteristik market maupun target audiens

C. STRATEGI KREATIF

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan/laba perusahaan. Usaha ini hanya dapat dilakukan apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar. Tujuan ini hanya dapat dicapai apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat bertahan dan sekaligus ditingkatkan (Assauri, 2011:167)

Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Jack Trout dalam bukunya Trout On Strategy, inti dari strategi adalah bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompetitif, bagaimana membuat persepsi yang baik di benak konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai satu kata yang sederhana di kepala, kepimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengan menjadi yang pertama dari pada menjadi lebih baik (Suyanto, 2007:160).

Menurut Morissan (2010:1) menerangkan bahwa, strategi dalam hal promosi memainkan peran penting pada program pemasaran

(25)

perusahaan karena strategi promosi merupakan upaya perusahaan untuk berkomunikasi dan menjual produk kepada konsumen.

Strategi harus dirancang secara kreatif, dengan menggali segala sesuatu di balik fakta dan menyusunnya ke arah gagasan kreatif yang mampu menciptakan penjualan. Strategi kreatif bukan semata-mata proses logika, tetapi juga menyangkut seni. Namun demikian, untuk memperoleh strategi yang dapat digunakan, strategi harus dibuat berdasarkan fakta. Secara sederhana, perencanaan kreatif periklanan adalah proses membuat strategi mencapai tujuan melalui iklan yang dibuat. Tujuan pokok perencanaan kreatif periklanan adalah agar iklan dapat membentuk iklan yang lebih kreatif sehingga berhasil meraih tujuan sebagaimana yang diharapkan secara maksimal. Perencanaan sangat menentukan hasil kampanye periklanan. Oleh karena itu, sebelum diciptakannya kreatif periklanan, maka perlu dilakukan perencanaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan (Kertamukti, 2015:149).

Kreativitas adalah kemampuan menyajikan gagasan atau ide baru. Inovasi merupakan aplikasi gagasan atau ide baru tersebut. Kreativitas hampir selalu digunakan dalam periklanan karena kreativitas dapat membantu periklanan dalam memberi informasi, membujuk, mengingatkan, meningkatkan nilai, dan dapat meledakkan periklanan. Suatu pesan iklan harus dapat disampaikan secara kreatif, bahkan kreativitas lebih penting dari jumlah uang yang dikeluarkan. Kreativitas dalam periklanan merupakan proses yang meliputi beberapa tahap. Graham Wallas membagi proses kreativitas menjadi empat tahap yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, verifikasi, dan revisi. Sumber variasi informasi tersedia untuk membantu spesialis kreatif menentukan tema kampanye, daya tarik, atau gaya eksekusi (Suyanto, 2004:105).

(26)

Menurut Kertamukti (2015:150), dalam perencanaan kreatif periklanan, hal yang sangat penting dilakukan adalah merumuskan tujuan periklanan dan segmentasi pasar untuk menentukan pasar sasaran dan khalayak sasaran. Berdasarkan tujuan periklanan, proses komunikasi dilanjutkan dengan perumusan strategi kreatif dan strategi media. Strategi kreatif mencakup pemilihan strategi dasar untuk menciptakan iklan, baik dalam aspek gagasan isinya (content) maupun visualisasi iklan. Strategi iklan yang efektif adalah dengan menjawab pertanyaan:

1. What (apa tujuannya)

2. Who (siapa khalayak yang akan dijangkau) 3. When (kapan iklan dipasang)

4. Where (dimana iklan dipasang) 5. Why (mengapa harus demikian) 6. How (bagaimana bentuk iklannya)

Penentuan posisi adalah tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan pesaing. Tugas penentuan posisi terdiri dari tiga langkah, yaitu mengenali keungulan bersaing yang mungkin untuk dimanfaatkan, memilih yang paling tepat, dan secara efektif mengisyaratkan kepada pasar tentang posisi yang dipilih perusahaan. Strategi penentu posisi produk perusahaan kemudian akan memungkinkan perusahaan beranjak ke langkah berikutnya, yaitu merencanakan strategi pemasaran bersaingnya (Suyanto, 2007:82).

Berdasarkan strategi penentuan posisi (positioning) dan unique selling preposition (USP) yang telah ditetapkan sebuah tema perancangan akan menjadi dasar konsep desain dalam perancangan media promosi Flow Bakery sebagai toko roti dan kue di Jepara. Strategi positioning Flow Bakery menerapkan penentuan posisi berdasarkan atribut, yaitu memposisikan produk berdasarkan atribut

(27)

atau sifat, yaitu produk Flow Bakery memposisikan ketersediaan produk dalam keadaan ‘fresh’ (Suyanto, 2007:89). Selain itu, perancangan media promosi Flow Bakery menerapkan unique selling preposition (USP), yaitu mengungkap berbagai kreasi roti dan kue dengan varian khas dari Flow Bakery. Perancangan konsep desain media promosi berdasarkan tema tersebut akan mempengaruhi isi pesan yang ingin disampaikan untuk meyakinkan serta meningkatkan kepercayaan calon konsumen terhadap produk Flow Bakery yang ditawarkan.

Setiap perusahaan atau industri cenderung memiliki ciri khas gaya visual atau tampilan guna membedakan dengan produk pesaing yaitu melalui perancangan media promosi Flow Bakery melalui komunikasi visual. Gaya desain yang digunakan dalam perancangan media promosi Flow Bakery sebagai toko roti dan kue adalah menerapkan konsep tema “sweet and soft taste”, konsep desain cenderung mengusung tema bakery yaitu pada umumnya roti maupun kue selain rasanya manis juga lembut. Objek yang digunakan cenderung berbentuk kreasi vektor maupun foto produk bakery, dalam pemilihan warna pun seirama dengan karakteristik warna-warna bakery yaitu antara warna coklat, krem, dan oranye. Penerapan tema tersebut mampu menginformasikan identitas tersendiri bagi produk dan toko roti dan kue Flow Bakery.

Konsep desain perancangan media promosi ini memanfaatkan beberapa unsur desain yaitu, garis, bentuk, ruang, bidang, dan warna. Semua unsur yang dimanfaatkan akan dipilih, ditata, dan dipadukan dengan setiap konsep pada media promosi yang dipilih. Selain pada unsur desain, perancangan ini mempertimbangkan jenis tipografi yang digunakan, sebab pemilihan tipografi juga mendukung dalam konsep desain. Pemanfaatan jenis font pun variatif, ditinjau dari segi kegunaan font pada media visual menyesuaikan pada konten dan kesan tema, perpaduan jenis font yang tepat akan memberi nilai lebih pada media yaitu selain menarik juga mudah dibaca oleh audiens. Tipografi yang

(28)

akan digunakan adalah berjenis serif yaitu font memiliki kait, penggunaan font jenis serif akan diaplikasikan pada keterangan atau konten yang menunjukan kesan formal, kewibawaan ataupun kepercayaan. Penggunaan tipografi jenis sans serif juga akan diterapkan pada media promosi, yaitu font yang tidak memiliki kait, berkesan modern mengikuti trend, simple, mudah diaplikasikan, dan dalam susunan kalimat lebih mudah nilai keterbacaannya. Selain penggunaan tipografi jenis serif dan san serif perancangan media promosi ini menggunakan tipografi jenis script, yaitu font latin atau tulisan tangan yang memiliki kesan keluwesan setiap lekukan pada huruf, selain itu font jenis script menarik perhatian pembaca, jika diaplikasikan dengan tepat dan sesuai dengan tema. Konsep desain yang diangkat berdasarkan tema yang ditentukan memanfaatkan kombinasi baik unsur desain dan pemilihan jenis tipografi akan dipadupadankan menjadi konsep strategi kreatif. Demikian peluang dalam promosi, sehingga posisi atau kedudukan Flow Bakery di pasar dapat bertahan, dikenali banyak audiens dan sekaligus brand image Flow Bakery dapat meningkat. D. KONSEP PERANCANGAN

1. Strategi Umum

Flow Bakery & Cake adalah sebuah industri rumahan (home industry) atau toko yang menjual aneka varian produk roti dan kue, yang berada di Jl. Dr. Wahidin No.69 Pamatan Jepara.

2. Strategi Visual Verbal (Copywriting)

Creative department sering disebut sebagai “dapurnya” periklanan. Di departemen kreatif inilah pesan-pesan periklanan untuk berbagai media diciptakan, digodok, dan dikembangkan (developed) untuk disampaikan kepada khalayak sasaran melalui media yang dipilih (Madjadikara, 2005:3).

Menurut Jefkins (1997:227) menerangkan bahwa, copy iklan itu harus didukung oleh bentuk kreativitas lain seperti gambar, tipografi, dan mungkin juga warna.

(29)

Menurut Frank Jefkins (1997:228) ada lima karakteristik / tips penulisan naskah iklan (copywriting), yaitu:

a. Bersifat menjual, meskipun iklan itu hanya bertujuan untuk mengingat saja.

b. Rahasia keberhasilan iklan adalah repetisi/pengulangan.

c. Pesan iklan harus memanfaatkan secara maksimal kata-kata dan menyampaikan pesannya dengan segera.

d. Setiap kata yang digunakan harus mudah dipahami dan tidak ada kemungkinan untuk menimbulkan keraguan di benak pembaca. e. Kata-kata singkat, kalimat pendek, paragraf yang tidak terlalu

panjang membantu menyampaikan pesan iklan serta memudahkan pembaca untuk memahami dan mengerti maksud copy iklan dengan cepat.

Menurut Supriyono (2010:131) menerangkan bahwa, sebagian besar iklan cetak memuat dua elemen, visual (seni rupa) dan verbal (naskah). Elemen visual biasa berupa ilustrasi (foto atau gambar), tipografi, bidang, atau gabungan beberapa unsur grafis. Sementara itu, elemen verbal terdiri dari judul (headline), subjudul (subhead), dan baseline (slogan atau nama dan alamat perusahaan). Sebelum membicarakan desain iklan, berikut dijelaskan aspek verbal terlebih dulu, berikut adalah unsur-unsur naskah media cetak secara lengkap terdiri dari:

a. Headline (kepala tulisan)

Headline atau kepala tulisan adalah pesan verbal yang paling ditonjolkan. Headline adalah bagian teks yang diharapkan untuk dibaca pertama kali oleh target audiens. Posisinya bisa dimana saja, tidak selalu di bagian atas meskipun namanya head (kepala).

Headline yang akan diterapkan pada konsep perancangan promosi ini adalah menekankan konsep logo Flow Bakery yang baru yaitu Flow Bakery & Cake yang memiliki arti sebagai judul

(30)

utama perancangan promosi yang dirancang, tujuannya memberikan informasi kepada target audiens atau calon

konsumen, penggunaan logo tersebut cenderung

menginformasikan kepada khalayak publik bahwa, toko Flow Bakery & Cake adalah salah satunya di Jepara yang menawarkan varian produk roti dan kue kepada calon konsumen. Pengunaan headline logo baru cenderung mempresentasikan citra dan kesan toko Flow Bakery tersendiri dibenak konsumen. Hal ini akan membuat calon konsumen penasaran ingin mencoba hingga membeli produk Flow Bakery.

b. Subheadline (subjudul)

Subheadline atau subjudul sering disingkat subhead, adalah kalimat penjelasan atau kelanjutan dari headline. Umumnya terletak di bawah headline. Jika teks pendek diletakkan di atas headline disebut overline. Tidak semua iklan memiliki subhead atau overline, tergantung konsep kreatif. Baik headline maupun subhead harus singkat, padat dan dapat mencerminkan isi. Sering kali headline dituntut persuasif, provokatif, dan membuat pembaca penasaran. Selanjutnya pembaca digiring untuk membaca bodytext.

Subheadline yang digunakan pada media promosi Flow Bakery & Cake adalah tentang penawaran yang dituju kepada konsumen yaitu “Menerima Pesanan”. Subheadline tersebut menginformasikan bahwa Flow Bakery & Cake sebagai toko roti dan kue melayani sistem pemesanan produk sesuai yang diinginkan konsumen.

c. Bodycopy atau bodytext

Bodycopy atau bodytext adalah teks yang menguraikan informasi produk lebih detail, diharapkan dapat membujuk dan memprovokasi pembaca untuk membeli produk yang diiklankan.

(31)

Panjang pendeknya bodycopy tergantung kebutuhan dan kondisi ruang (ukuran) iklan.

Bodycopy yang digunakan pada promosi Flow Bakery & Cake adalah deskripsi singkat mengenai mutu dan keunggulan produk yang ditawarkan toko. Menginformasikan Flow Bakery & Cake merupakan industri rumahan yang menjual berbagai varian produk roti dan kue dengan cita rasa khas kreasi Flow, selain itu menonjolkan sisi keunggulan produk yaitu ‘fresh’ serta mutu pengolahan produk terjamin kebersihannya.

d. Tagline atau slogan

Tagline atau slogan juga disebut catch phrase, adalah kalimat pendek yang menyerukan spirit, kualitas, dan keunggulan-keunggulan produk secara konsisten dan berulang-ulang sehingga dihafal oleh masyarakat.

Slogan yang digunakan media promosi Flow Bakery & Cake adalah “Roti dengan Cita Rasa Tinggi”, menerangkan bahwa produk Flow baik roti maupun kue diolah dengan bahan asli pilihan terbaik untuk menghasilkan cita rasa produk roti dan kue yang memuaskan dan mampu melekat di benak konsumen. e. Baseline

Baseline adalah bagian penutup dari iklan. Umumnya berupa nama dan logo perusahaan beserta alamat pengiklan. Elemen terakhir ini juga disebut signature atau sign-off, dan ada yang menyebutkan closing karena dalam layout iklan letaknya berada di bagian paling bawah sebagai penutup.

Baseline yang digunakan pada media promosi Flow Bakery & Cake adalah informasi tentang alamat toko Flow yaitu berada di Jl. Dr. Wahidin No.69 Pamatan Jepara, selain itu menerapkan informasi nomor kontak pemilik, dan nama akun media sosial Flow Bakery & Cake.

(32)

f. Product shot

Product shot adalah foto produk atau brand yang ditawarkan. Bisa merupakan main visual (gambar utama) atau hanya dibuat kecil dan diletakkan di bagian baseline. Pada dasarnya tidak ada ketentuan yang baku dalam pemakaian product shot, tergantung pada konsep desain yang telah diputuskan pada konsep kreatif. Pada perancangan media promosi Flow Bakery & Cake menerapkan product shot, yaitu menonjolkan beberapa produk atau kombinasi produk yang dijadikan sebagai illustrasi. Pemanfaatan illustrasi tersebut mampu menarik perhatian audiens dengan tujuan menginformasikan tentang produk Flow Bakery & Cake melalui gambar (visual).

3. Strategi Non Verbal a. Ilustrasi

Illustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. Dalam perkembangannya, illustrasi secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong (Kusrianto, 2009:140).

Bentuk illustrasi dalam desain komunikasi visual tidak selalu berupa gambar (handrawing), namun bisa berupa foto, goresan abstrak, garis, warna, tekstur, huruf, dan sembarang elemen visual yang dapat mendukung tujuan komunikasi dan estetika. Fungsi ilustrasi adalah untuk memperjelas teks dan sekaligus sebagai eye catcher (Supriyono, 2010:169-170).

Illustrasi yang akan digunakan pada perancangan media promosi Flow Bakery & Cake adalah mengunakan visual foto produk, elemen grafis yang sesuai dengan tema perancangan, maskot, vektor bakery, maupun logo Flow Bakery & Cake.

(33)

Illustrasi tersebut mendominasi pada media promosi yang ditentukan.

b. Typography

Tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu, “menyusun” meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang dihendaki. Desain komunikasi visual tidak bias lepas dari tipografi sebagai unsur pendukungnya. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja bisa berarti suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun gagasan, tetap juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Hal itu dikarenakan terdapatnya nilai fungsional dan nilai estetika dalam suatu huruf. Pemilihan jenis huruf disesuaikan dengan citra yang ingin diungkapkan. Lazio Moholi berpendapat bahwa tipografi adalah alat komunikasi. Oleh karena itu, tipografi harus bisa berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat, jelas (clarity), dan terbaca (legibility). Eksekusi terhadap desain tipografi dalam rancang grafis pada aspek legibility akan mencapai hasil yang baik bila melalui proses investigasi terhadap makna naskah, alasan-alasan kenapa naskah harus dibaca, serta siapa yang membacanya (Kusrianto, 2009:190-191).

c. Warna

Salah satu elemen visual yang dapat dengan mudah menarik perhatian pembaca adalah warna. Betapa sepinya dunia grafis tanpa kehadiran warna. Apabila pemakaian warna kurang tepat maka dapat merusak citra, mengurangi nilai keterbacaan, dan bahkan dapat menghilangkan gairah baca (Supriyono, 2010:70).

(34)

Desain yang penuh dengan warna yang brilian dapat membangkitkan tanggapan emosional yang akan memberikan inspirasi kesan abadi. Warna kontras dapat dilihat dari jarak yang cukup jauh, sedangkan warna yang kurang kontras akan bercampur dan membaurkan pesan yang disampaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna dengan kontras tinggi dapat meningkatkan “recall” periklanan outdoor sebesar 37% (Suyanto, 2006:173).

d. Layout

Layout berkaitan dengan pengaturan huruf dan visual pada permukaan dua dimensi agar seluruh informasi dapat dibaca, jelas, dan menarik. Layout merupakan pengaturan huruf dan visual pada sebuah cetakan atau halaman elektronik (Suyanto, 2004:95).

Penataan layout mempengaruhi keputusan membeli yang dilakukan calon konsumen sering kali dilakukan berdasarkan informasi media, keefektifan desain grafis memberikan kemudahan kepada audiens untuk menerima suatu produk, jasa, sekedar image (pandangan). Pengambilan keputusan sering dipengaruhi oleh emosi dan intuisi, di mana hal itu dipengaruhi langsung oleh media yang memuat penjelasan. Dalam penataan layout berdasarkan prinsip desain yaitu:

1) Proporsi, yaitu kesesuaian antara ukuran halaman dengan isinya.

2) Balancing (keseimbangan), yaitu suatu pengaturan agar penempatan elemen dalam suatu halaman memiliki efek seimbang.

3) Kontras (fokus), yaitu penekanan pada suatu objek dengan suatu kontras pada suatu titik fokus.

4) Irama (rhythm), yaitu perulangan yang menimbulkan irama tertentu merupakan salah satu prinsip penyusunan layout.

(35)

5) Unity (kesatuan), yaitu hubungan antara elemen-elemen desain yang semula berdiri sendiri-sendiri serta memiliki ciri sendiri-sendiri yang disatukan menjadi seseuatu yang baru dan memiliki fungsi baru yang utuh (Kusrianto, 2007:276-285).

Penataan layout dalam perancangan media promosi bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan dan kreasi media promosi yang dikonsep.

e. Logo

Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi. Logotype atau tanda kata (word mark) merupakan nama lembaga, perusahaan, atau produk yang tampil dalam bentuk tulisan yang khusus untuk menggambarkan ciri khas secara komersial (Kusrianto, 2009:232). Keberadaan logo sangat dibutuhkan perusahaan atau organisasi guna mengenalkan identitas dan menyebarkan citra. Di lain pihak, dengan adanya logo maka konsumen terbantu mengenali produk yang dicari. Logo yang baik dapat mengidentifikasikan perusahaan, produk, jasa, organisasi, event, dan lain-lain.

Menurut Supriyono (2010:106) menerangkan bahwa, logo yang efektif adalah logo yang mudah diingat dan mampu mengekspresikan spirit perusahaan atau organisasi. Desainer grafis Australia, Jacob Cass, memberikan tips atau prinsip-prinsip desain logo sebagai berikut.

1) Logo harus mampu mendeskripsikan perusahaan atau produk (descripbable).

2) Jika dicetak hitam-putih (tanpa warna), logo tetap efektif dan menarik (effective without colour).

(36)

4) Dalam ukuran kecil, logo masih bisa dibaca dan dapat dikenali (scalable).

Konsep desain logo mengacu bentuk font Lettering, yaitu bersifat luwes (fleksibel), lembut (soft) sesuai dengan tema perusahaan dan produk bakery. Tagline pada logo berupa kalimat yang melengkapi sekaligus menjelaskan tentang produk yang ditawarkan toko, yaitu bakery dan cake. Pemilihan tipografi pada tagline berjenis script, yaitu huruf yang berbentuk latin, mengusung dengan tema bakery yang berkesan luwes dan lembut pemilihan jenis huruf mengikuti alir kemiringan logo. Logo didesain menerapkan prinsip gestalt, yaitu penutupan bentuk (closure). Pemilihan warna pada logo mengusung pada tema bakery yaitu pemilihan warna coklat identik dengan chocolate memberi kesan manis dan nikmat. Sedangkan pemilihan warna oranye meberi kesan membangkitkan nafsu selera makan. Selain itu pemilihan warna hitam pada tagline memberi kesan tegas dan dapat dipercaya.

Demikian logo adalah cerminan identitas suatu perusahaan yaitu menggambarkan citra dan karakter suatu perusahaan terkait, guna membantu konsumen mengenali produk yang dicari. Maka logo yang baik adalah dapat mengidentifikasikan produk dan perusahaan tersendiri.

4. Analisa SWOT Flow Bakery

Proses perancangan desain media promosi perlu adanya analisis objek toko roti dan kue Flow Bakery, tujuannya sebagai acuan untuk menentukan konsep desain media perancangan. Berikut analisis SWOT pada toko roti dan kue Flow Bakery:

Kekuatan (Strength)

- Flow Bakery memiliki varian rasa dan bentuk produk.

- Harga relatif terjangkau, disesuaikan dengan pesanan konsumen.

(37)

- Produk dalam keadaan fresh langsung dibuat dari toko.

- Kreasi varian produk khas Flow Bakery.

Kelemahan (Weakness)

- Bentuk dan warna logo Flow Bakery tidak konsisten pada pengaplikasian media, sering berubah.

- Sedikit media promosi outdoor yang diaplikasikan.

- Media promosi neon box cenderung menjorok ke dalam, hampir tidak terlihat audiens pada saat melintas di jalan raya.

- Konsumen cenderung kurang

mengetahui tentang keberadaan Flow bakery dalam media sosial.

- kurang aktif melakukan promosi melalui media komunikasi visual. Peluang

(opportunity)

- Produk roti dan kue Flow Bakery dibutuhkan masyarakat jepara sebagai acara pemenuhan snack sehari-hari dan juga sebagai pelengkap acara rapat oleh kalangan dinas dan khajatan untuk kalangan masyarakat umum.

- Keunggulan produk Flow Bakery terbilang memiliki kualitas rasa dan mutu terjamin yang telah terdaftar pada Dinas Kesehatan Nomor P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga)

(38)

yaitu P-IRT NO. 206332001055116. - Produk roti dan kue pada dasarnya

diminati di segala segmen untuk keperluan acara maupun snack sehari-hari.

Ancaman (Threat) - Masyarakat Jepara tidak mengetahui keberadaan Flow Bakery

- Seiring waktu kurangnya perubahan mengikuti tren media promosi, akan munculnya usaha sejenis yang bersaing.

- Kurang terlihat eksistensi toko roti dan kue Flow Bakery di Jepara.

Tabel 1: Analisis SWOT pada Flow Bakery

Berdasarkan analisis SWOT yang telah ditemukan, ada beberapa kekuatan dan peluang yang dimiliki Flow bakery, namun disisi lain juga memiliki kelemahan dan ancaman yang dapat memberikan dampak negatif terhadap Flow Bakery. Hal tersebut perlu diminimalisir guna Flow Bakery toko roti dan kue dapat berkembang di Jepara, yaitu melalui sebuah perancangan promosi yang efektif, dan komunikatif melalui desain komunikasi visual, sehingga memberikan dampak positif bagi Flow Bakery dapat terlihat eksistensinya lebih dikenal oleh masyarakat Jepara.

5. Analisa Kebutuhan Desain

Berdasarkan analisa SWOT pada Flow Bakery sebagai toko roti dan kue di Jepara menemukan suatu kelemahan yang mengacu menjadi hambatan selama berpromosi baik melalui media luar ruangan maupun media digital (online). Demikian hambatan yang ada berpotensi menjadi suatu ancaman yang memberikan dampak negatif terhadap Flow Bakery, maka konsep perancangan desain

(39)

yang sudah tersusun langkah selanjutnya adalah tahap analisa, yaitu menganalisis kebutuhan desain melalui analisis SWOT.

Perancangan kebutuhan desain bertujuan menunjang strategi yang mantap, yaitu dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam strategi promosi melalui media terpilih, berikut adalah matrik kebutuhan desain:

No. Hambatan Solusi Output/luaran

1. Desain neon box yang dipakai sudah melebihi batas waktu, kurang menarik cenderung rancu, dan penerapan media cenderung menjorok ke dalam. Merancang ulang desain neon box dan menentukan tempat yang efektif sebagai penunjang eksistensi Flow Bakery. Neon Box 2. Belum menerapkan media brosur sebagai promosi Flow Bakery. Merancang desain brosur guna menunjang keberhasilan promosi Flow Bakery dalam penyebaran informasi tentang keberadaan dan ketersediaan produk toko tersendiri. Brosur 3. Desain kemasan box yang digunakan tidak mempresentasikan toko, kurang menarik dan desain terkesan Merancang ulang desain kemasan box maupun kemasan plastik yang menarik, mampu mempresentasikan Packaging

(40)

pada umumnya. toko, serta membangkitkan citra dan ciri khas Flow Bakery. 4. Belum menerapkan media poster sebagai promosi Flow Bakery. Merancang desain poster sebagai penunjang keberhasilan promosi Flow Bakery dalam penyebaran informasi tentang keberadaan dan ketersediaan produk toko tersendiri. Poster 5. Belum menerapkan media kartu nama sebagai promosi Flow Bakery.

Merancang desain kartu nama yang sederhana, menarik, dan informatif untuk target audiens. Kartu Nama 6. Tampilan foto sampul atau kronologi facebook Flow Bakery masih kosong dan sepi.

Merancang desain hider media sosial facebook sebagai penunjang keberhasilan promosi Flow Bakery dalam penyebaran informasi tentang keberadaan dan meningkatkan citra toko. Hider media sosial 7. Tampilan foto profil sebagai identitas facebook Merancang desain foto profil media sosial facebook

Foto identitas media sosial

(41)

Flow Bakery masih kosong dan sepi. menggunakan maskot sebagai penunjang keberhasilan promosi Flow Bakery dalam penyebaran informasi tentang keberadaan dan menguatkan identitas toko. 8. Belum menerapkan media baju karyawan sebagai promosi Flow Bakery Merancang desain baju karyawan Flow Bakery sebagai penunjang keberhasilan promosi Flow Bakery dalam peningkatan identitas, menambah nilai lebih citra image, dan melambangkan profesionalisme pelayanan perusahaan. Baju karyawan 9. Belum menerapkan media celemek sebagai promosi Flow Bakery Merancang desain celemek sebagai penunjang keberhasilan promosi Flow Bakery dalam peningkatan identitas, menambah nilai lebih citra image, dan

melambangkan

(42)

profesionalisme pelayanan perusahaan. 10. Belum

menerapkan media topi chef sebagai promosi Flow Bakery

Merancang desain baju topi chef sebagai penunjang keberhasilan promosi Flow Bakery dalam peningkatan identitas, menambah nilai lebih citra image, dan melambangkan profesionalisme pelayanan perusahaan. Topi Chef 11. Belum menerapkan media stiker sebagai promosi Flow Bakery Merancang desain stiker yang menarik, sederhana, namun informatif, dan media dapat dibagikan kepada konsumen Flow Bakery. Stiker 12. Belum menerapkan media gantungan kunci sebagai promosi Flow Bakery Merancang desain gantungan kunci yang menarik, sederhana, mudah diingat, namun informatif, dan media dapat dibagikan kepada konsumen Flow Bakery. Gantungan kunci

(43)

13. Belum menerapkan media pin sebagai promosi Flow Bakery Merancang desain gantungan pin yang menarik, sederhana, mudah diingat, namun informatif, dan media dapat dibagikan kepada konsumen Flow Bakery. Pin

14. Desain logo Flow Bakery yang digunakan kurang menarik, kurang up-to-date, dan sering berubah baik bentuk dan warna ketika diaplikasikan berbagai media. Tagline pada logo kurang mampu mempresentasikan tentang ketersediaan produk industri. Merancang ulang desain logo yang menarik, dapat mempresentasikan toko, tetap efektif dan menarik jika aplikasikan di berbagai media, sederhana, mudah diingat, dan dalam skala kecil logo bisa dibaca dan dapat dikenali. Merancang ulang tagline logo Flow.

Logo 15. Belum menerapkan media x-banner sebagai promosi Flow Bakery Merancang desain x-banner yang komunikatif, menarik perhatian audiens atau calon konsumen, agar tepat memberi informasi kepada pengunjung sekaligus mempercantik tampilan toko. X-banner

(44)

16. Belum menerapkan media flag chain sebagai promosi Flow Bakery

Merancang desain flag chain yang komunikatif, menarik perhatian audiens atau calon konsumen, agar tepat memberi informasi kepada pengunjung sekaligus mempercantik tampilan toko. Flag Chain

Tabel 2: Matrik Analisa Kebutuhan Desain E. TEKNIK PERANCANGAN

1. Teknik Visualisasi

Perancangan desain media promosi Flow Bakery & Cake di Jepara akan dilakukan dengan perangkat komputer (laptop), yang dijalankan dan grafis diolah dengan kombinasi software CorelDraw X4/X5 dan Adobe Photoshop CS3/CS4.

Perancangan desain pada dasarnya dibagi beberapa tahap dan jenis desain yang dibuat. Pada pembuatan desain berbasis vektor menggunakan software CorelDraw X4/X5, sedangkan desain yang berbasis bitmap atau foto menggunakan software Adobe Photoshop CS3/CS4. Tahap selanjutnya adalah realisasi dari visual desain yang sudah jadi akan dicetak print, sablon, bordir dan offset.

a. Jenis kelompok huruf yang dipakai dalam perancangan desain promosi Flow Bakery & Cake:

- Kelompok huruf Canela Bark Bold Personal, yaitu huruf yang termasuk kategori script memiliki ciri khas bentuk lengkung tebal tipis berkesan huruf kaligrafi, bentuknya luwes pada umumnya seperti huruf latin yang menyambung. Pemilihan huruf jenis ini selain menarik juga sesuai dengan konsep tema yang ditentukan, demikian menambah daya

(45)

tarik audiens dalam membaca informasi yang terkait pada media promosi.

Canela Bark Bold Personal

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

- Kelompok huruf Moonlight on the Beach, yaitu huruf yang tergolong kategori script sama seperti huruf Canela Bark Bold Personal, namun yang membedakan hanya bentuk kreasi, juga memiliki ciri khas yang sama yaitu berbentuk lengkung tebal tipis berkesan huruf kaligrafi, bentuknya luwes pada umumnya seperti huruf latin yang menyambung. Pemilihan huruf jenis ini selain menarik juga sesuai dengan konsep tema yang ditentukan, demikian menambah daya tarik audiens dalam membaca informasi yang terkait pada media promosi.

Moonlight on the Beach

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

- Kelompok huruf Raavi, yaitu huruf yang berjenis sans serif merupakan huruf yang tidak memiliki kait, berbentuk tipis, dan sederhana. Jenis huruf ini efektif digunakan sebagai kalimat informasi maupun deskripsi pada setiap media promosi, dengan ciri khas yang sederhana huruf jenis ini tetap menarik jika diaplikasikan pada tulisan berjumlah banyak dalam suatu kalimat atau caption pada media promosi. Selain menarik jenis huruf ini tidak mengurangi nilai keterbacaannya jika dirangkai dalam suatu kalimat yang banyak.

(46)

Raavi

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

-

Kelompok huruf Book Antiqua, yaitu huruf yang berjenis serif merupakan huruf yang memiliki kait, jenis huruf ini sebagai penarik perhatian dan efektif sebagai fokus yang ditonjolkan pada media atau efektif sebagai header teks media.

Book Antiqua

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

b. Pemilihan warna yang dipakai dalam perancangan desain promosi Flow Bakery & Cake:

Pemlihan warna yang digunakan dalam perancangan media promosi Flow Bakery & Cake adalah mengusung tema yaitu “sweet and soft taste”, guna memperkuat kesan media promosi dibenak audiens sekaligus menambah daya tarik media dalam promosi. Berikut warna yang digunakan dalam media promosi Flow Bakery & Cake:

Coklat : warna coklat melambangan dapat dipercaya, nyaman, dan bertahan (Kusrianto, 2009:47). Warna coklat identik dengan elemen bakery yaitu chocolate, kesan nikmat, nyaman, dan moody (suasana hati). Sesuai dengan tujuan perancangan media promosi Flow Bakery & Cake, warna coklat dijadikan sebagai karakteristik industri yang memasarkan aneka

(47)

varian produk roti dan kue untuk semua kalangan yang membutuhkan roti dan kue, serta meningkatkan moody selera konsumen.

C:54 M:98 Y:96 K:12

C:64 M:94 Y:92 K:27

Oranye : Warna oranye melambangkan energi, keseimbangan, dan kehangatan (Kusrianto, 2009:47). Warna oranye identik dengan kenikmatan, yaitu mampu meningkatkan nafsu selesa makan. Pemilihan warna oranye pada perancangan media promosi Flow Bakery & Cake selain digunakan sebagai penguat karakteristik atau ciri khas juga digunakan sebagai kesan psikologis, yaitu menambah selera nafsu makan. Demikian warna oranye cocok untuk dijadikan sebagai penguat dalam promosi, selain menarik juga sesuai dengan tema perancangan.

C:1 M:42 Y:89 K:0

Krem : Warna krem mempresentasikan kelembutan dan klasik, warna ini cocok digunakan dalam perancangan media promosi Flow Bakery & Cake, sebab warna ini mampu menginformasikan citra produk Flow Bakery yaitu roti dan kue dengan identik kelembutan. Selain menerangkan produk juga mempresentasikan tentang Flow Bakery & Cake sebagai toko roti dan kue adalah home industry.

(48)

C:2 M:15 Y:55 K:0

Hitam : Warna hitam melambangkan kekuatan, kemewahan, dan keanggunan (Kusrianto, 2009:47). Warna ini cenderung memberi kesan ketegasan dan kepercayaan, sehingga warna hitam cocok untuk dijadikan sebagai penyampaian informasi media promosi dalam bentuk teks berupa body copy maupun baseline.

C:0 M:0 Y:0 K:100

Putih : Warna putih melambangkan kemurnian, bersih, kecermatan, dan steril (Kusrianto, 2009:47). Warna ini cenderung bernuansa kebersihan dan kreasi, yaitu menerangkan bahwa keterjagaan chef dalam proses pembuatan adonan roti maupun kue dengan mempertimbangkan antara segi kesehatan dan kreasi sehingga menghasilkan produk yang khas dan bermutu. Demikian warna tersebut cocok digunakan dalam perancangan media promosi Flow Bakery & Cake guna meingkatkan daya tarik juga mampu meyakinkan audiens maupun konsumen.

C:0 M:0 Y:0 K:0

2. Detail Perancangan

Perancangan media promosi Flow Bakery & Cake terbagi menjadi dua bagian sesuai dengan jenis media yaitu:

a. Media Digital

Media digital adalah sebuah bentuk media elektronik di mana data disimpan dalam format digital. Media digital tersebut mengarah pada media sosial, keunggulan dari berpromosi

(49)

melalui media sosial adalah cakupannya luas karena media ini menggunakan fasilitas online dan bisa terhubung dengan audiens di manapun. Hampir setiap orang mempunyai media sosial, hal ini menjadikan media sosial adalah salah satu media yang cukup efektif dalam berpromosi (Ardhi, 2013:69).

Banyak media sosial dengan berbagai macam karaktersitiknya. Media sosial yang digunakan dalam perancangan media promosi adalah fanspage facebook, facebook, dan instagram. Media tersebut mampu digunakan sebagai media promosi, sebab mampu menampilkan informasi berupa foto produk, kesan, sekaligus citra industri tersendiri bagi Flow Bakery. Penerapan desain pada media tersebut variatif masing-masing memiliki kreasi visualisasi dalam penyampaian informasi mengenai produk Flow Bakery.

b. Media Lini Bawah (Bellow The Line)

Media Lini Bawah (Bellow The Line) memiliki varian media yang lebih luas dan lebih kreatif, hal ini dikarenakan media-media yang tergolong media-media lini bawah (bellow the line) ini menuntut perhatian lebih banyak publik (Suryadi, 2013:107).

Pemilihan media lini bawah pada perancangan media promosi Flow Bakery & Cake yaitu poster, brosur, stiker, gantungan kunci, pin, kartu nama, logo, hider media sosial (foto sampul), identitas media sosial (foto profil), x-banner, flag chain, neon box, packaging, celemek, baju karyawan, dan topi chef. Konsep perancangan media lini bawah tersebut masing-masing dikreasikan berdasarkan jenis dan fungsi media, namun pada dasarnya konsep perancangan desain mengusung tema yang sudah ditetapkan.

3. Pemilihan Media

Pemilihan media tergantung pada suatu produk dan kebutuhan iklan, media mana yang paling efektif, dikarenakan media iklan

(50)

yang efektif dan efisien memerlukan media yang mampu mencapai khalayak sasaran selengkap mungkin, mampu menyampaikan pesan sejelas-jelasnya, mampu berkomunikasi dalam suasana yang cocok antara produk dengan khalayak (Kertamukti, 2015:117). Penggunaan strategi kreatif bertujuan mempromosikan produk melalui media yang efektif dengan maksud memberikan informasi kepada audiens yang belum tahu menjadi tahu, menjadi paham, mempengaruhi suasana hati (mood), menambah rasa yakin, hingga membeli produk yang dipasarkan oleh Flow Bakery & Cake. Pemilihan media yang efektif akan mempengaruhi ketahanan, perkembangan, dan dampak kesuksesan industri ke depan. Demikian pemilihan media promosi mempertimbangkan segi keefektifan penyampaian pesan kepada audiens dan biaya yang memadai dalam pengeluaran sejumlah media promosi penyebarluasan informasi kepada khalayak. Berikut adalah perancangan media promosi Flow Bakery & Cake:

a. Poster

Poster merupakan media luar yang sering digunakan dan mudah ditemui di mana dan kapan saja. Poster sebagai media promosi banyak dijumpai di papan pengumuman, di pinggir jalan, maupun tempat umum lainnya. Kemunculan poster pertama kali didukung dengan ditemukannya teknik litigraf (cetak) dan kromagraf (pewarnaan) pada akhir tahun 1780-an. Pada pertengahan abad 19, poster mulai banyak digunakan di Eropa. Pada 1866, sekitar 1000 poster dibuat oleh Julius Cheret untuk promosi pameran, pertunjukan teater, dsn produk-produk lain di Paris. Saat ini poster digunakan untuk pengumuman, promosi layanan jasa dan produk, dan propaganda (Ardhi, 2013:39).

Menurut Kusrianto (2009:338) menjelaskan bahwa, poster adalah salah satu bagian seni grafis yang memiliki gaya, aliran,

(51)

maupun trend tersendiri yang tidak lepas dari tingkat penguasaan teknologi serta gaya hidup dari suatu zaman. Oleh karena poster dibuat untuk menyampaikan pesan atau informasi, maka poster menjadi elemen dalam Desain Komunikasi Visual.

1) Alasan pemilihan media

Poster merupakan media luar ruangan yang dapat ditempatan pada tempat keramaian atau banyak pengunjung di suatu tempat, pada majalah dinding kota, terminal, dan tempat keramaian lainnya di Jepara. Pesan yang tertuang dalam media poster cenderung dirancang sederhana, dan menarik, sehingga media ini efektif membuat pengunjung tersebut melihat, membaca, dan secara otomatis mendapatkan informasi mengenai Flow Bakery & Cake. 2) Konsep desain

Tema yang diangkat dalam media poster adalah tampilan wajah chef yang didesain mengunakan white space dengan kombinasi foto produk Flow Bakery & Cake dengan vektor pendukung tema chef. Pengambilan background kayu berserat dilakukan pemotretan bersamaan dengan pemotretan produk dan elemen pendukung tema bakery lainnya. Penambahan beberapa chocochip yang terkumpul menyerupai smile akan menambah daya tarik serta menguatkan tema pada media yaitu chef.

Pengaplikasian logo Flow Bakery & Cake pada vektor topi chef menambah informasi pada media. Pemilihan warna pada vektor topi chef cenderung memilih warna putih, sebab memudahkan audiens dalam penyerapan informasi, selain menjaga nilai keterjagaan logo juga terkesan sederhana mengurangi kerancuan warna pada media.

Penambahan aksen kumis memperkuat tema chef kumis tersebut menambah daya tarik juga mempercantik

(52)

tampilan media poster. Slogan diaplikasikan pada vektor kumis, font cenderung melengkung mengikuti bentuk objek dengan tujuan mempercantik tampilan media selain itu memudahkan audiens pada saat membaca. Elemen pendukung promosi pada media cenderung membentuk satu kesatuan yang utuh (prinsip gestalt, proximity). Pada bagian bawah media poster tercantum informasi nomor handphone kontak pemilik, media sosial, dan alamat Flow Bakery & Cake.

3) Sketsa dan layout

Gambar 3.9. Sketsa Layout Poster b. Brosur

Media ini hampir dengan flyer, perbedaan flyer dengan media ini adalah terdapat pada bentuknya. Brosur berbentuk sperti buku dan mempunyai beberapa halaman. Brosur cenderung berbentuk lembaran kemudian dilipat dengan pola tertentu. Dengan jumlah halaman itu, brosur mampu memuat informasi yang lebih banyak dan detail dibanding dengan flyer. Brosur menjadi syarat wajib bagi perusahaan yang menjual produk-produknya, sebab media ini merupakan media yang mampu menawarkan dan menginformasikan produk dengan

(53)

terperinci, baik kelebihan produk, keuntungan menggunakan produk tersebut, bentuk fisik, warna, dan ukuran produk (Ardhi, 2013:18).

1) Alasan pemilihan media

Ditinjau dari segi fungsinya brosur merupakan media periklanan, maka media brosur yang menarik dan unik akan mampu menarik konsumen. Selain dari segi fungsi periklanan media brosur juga sebagai identifikasi perusahaan, sehingga mampu membantu konsumen mengenali serta memposisikan ciri khas tersebut dibenaknya. 2) Konsep desain

Desain media brosur Flow Bakery & Cake menggunakan sistem tiga lipat, mengusung tema bakery pada tampilan depan brosur terdapat logo dan penambahan aksen bidang lengkung membentuk vektor alas bakery. Setiap sisi pada tampilan media didesain variatif berdasarkan konten media. Pemilihan warna pada media cenderung berwarna coklat dan krem (chalk) yaitu identik warna dasar bakery, yang mengesankan kenikmatan, manis, dan kelembutan pada produk. Media brosur menampilkan beberapa produk unggulan Flow Bakery & Cake diperoleh dari pemotretan dan pengeditan warna terlebih dahulu.

3) Sketsa dan layout

(54)

Gambar 4.1. Sketsa Layout Brosur Muka Kedua c. Stiker

Stiker bisa dibagi-bagikan ke siapa saja secara gratis maupun bersyarat dan dalam setiap kesempatan maupun waktu-waktu tertentu. Media stiker sangat atraktif dan fleksibel karena bisa dikreasikan semenarik mungkin untuk memikat audiens dan dibawanya ke mana-mana dengan menempelkannya di media tertentu, media ini sangat efektif dalam membawa identitas suatu produk atau perusahaan dalam suatu lingkungan tertentu (Ardhi, 2013:28).

1) Alasan pemilihan media

Pada dasarnya stiker memiliki nilai kebanggan tersendiri bagi pemasang (konsumen), selain itu media stiker dapat sebagai media pengingat (remembering) suatu produk sekaligus brand perusahaan.

2) Konsep desain

Desain stiker mengacu pada logo Flow Bakery & Cake dengan tata letak layout berada ditengah-tengah media, ukuran lebih besar guna menguatkan point of interest dari logo industri tersendiri. Penggunaan aksen garis lengkung pada sisi desain media menguatkan citra lembut sesuai dengan tema produk yang dipromosikan, yaitu bakery dan cake.

(55)

3) Sketsa dan layout

Gambar 4.2. Sketsa Layout Stiker d. Gantungan Kunci

Media gantungan kunci tergolong media merchandise, sebab media ini terletak pada keunikan, baik desain warna dan bentuk serta ketahanannya dalam jangka waktu yang lama. Pada media ini biasanya tertera logo dan menggunakan warna-warna yang mencerminkan suatu perusahaan atau produk (Ardhi, 2013:74). 1) Alasan pemilihan media

Media gantungan kunci tergolong media yang unik dapat disimpan dan digunakan sekaligus dapat menyampaikan pesan pengingat. Pemilihan media gantungan kunci efektif memperkenalkan lebih dalam kepada konsumen untuk menyebarluaskan tentang produk unggulan Flow Bakery & Cake.

2) Konsep desain

Media didesain white space berbentuk lingkaran berdiameter 5.8 cm didesain simple dengan background putih, menampilkan logo Flow dan penambahan aksen desain dua warna saja yaitu coklat dan oranye.

Gambar

Gambar 1.0. Outlet Flow Bakery  Sumber: Penulis. 2017. Flow Bakery  2.  Data Produk dan Kreasi
Gambar 2.7. Roti Coklat
Gambar 2.8. Roti Kacang Ijo
Gambar 3.1. Roti Blueberry
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis kesehatan koperasi Unit Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Universitas

Salah satu daerah yang mengalami peristiwa ini yaitu di wilayah sub-DAS Ngrancah yang hilirnya terdapat Waduk Sermo, Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah uji instrumen, uji asumsi klasik, analisis data (Analisis Regresi Linier Berganda, uji t, uji F dan Koefisien

Peneliti bermaksud menyusun skripsi dengan judul “ Pengaruh Komunitas Merek dan Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Pelanggan Kamera Sony DSLR (Survei pada

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi secara langsung ditemukan bahwa Kebijakan sesuai dengan Peraturan

Dr Angka, Bancarkembar, Ruko Permata Hijau, Blok

The Decoding Society, grup jazz dari Amerika yang waktu itu bermain di Hyatt Bumi Hotel Liberty, 1 ( Oktober 1983 , di tempat yang sama, ) tanggal 5 Maret 1982 jam 19.00 malam

Tinggi tanaman pada perlakuan bergulma s/d 20 HST lebih tinggi.Tanaman yang paling rendah terjadi pada perlakuan bebas gulma dan bergulma s/d 60 HST.Pengaruh