STRATEGI PEMBELAJARAN
P li Penulis
Prof. Dr. Hamruni, M.Si.
Penerbit
Insan Madani
Tebal
200 hl 200 hlm
Daftar Isi
Daftar Isi
• BAB 1 Strategi Pembelajaran • BAB 1 Strategi Pembelajaran
• BAB 2 Konsep Dasar Pembelajaran
• BAB 3 Strategi Pembelajaran Quantum • BAB 3 Strategi Pembelajaran Quantum • BAB 4 Strategi Pembelajaran Ekspositori
BAB 5 St t i P b l j I k i i
• BAB 5 Strategi Pembelajaran Inkuiri
• BAB 6 Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah • BAB 7 Strategi Pembelajaran Kooperatif
• BAB 8 Strategi Pembelajaran Kontekstual • BAB 9 Strategi Pembelajaran Aktif
BAB I
BAB I
STRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
A Pengertian Strategi Pembelajaran
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
• Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan peserta didik agar
Kemp (1995)
j g p gtujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
p ( 995)
• Strategi pembelajaran dapat diartikan
b k d l h
Kozma
sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau
bantuan kepada peserta didik menuju
tercapainya tujuan pembelajaran tertentu
Kozma
(dalam
Sanjaya 2007)
tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.• Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
Gerlach dan
Ely
St t i b l j t di i t l h
Dick dan
• Strategi pembelajaran terdiri atas seluruhkomponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai
j b l j
Dick dan
Carey
(
)
tujuan pembelajaran tertentu.(1990)
• Strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Cropper
(1998)
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.Hal-hal yang perlu dicermati dari
pengertian strategi pembelajaran:
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
( g g ) p gg
pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran.
Penyusunan strategi baru pada proses penyusunan rencana belum • Penyusunan strategi baru pada proses penyusunan rencana belum
sampai pada tindakan.
Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Hal hal yang diperlukan guru agar
Hal-hal yang diperlukan guru agar
dapat melaksanakan tugas secara
profesional:
Wawasan yang mantap tentang Wawasan yang mantap tentang kemungkinan-kemungkinan strategi pembelajaran sesuai
dengan tujuan-tujuan belajar.
Penguasaan teknis di dalam mendesain sistem Penguasaan teknis di dalam mendesain sistem lingkungan belajar-mengajar.
Penguasaan implementasi efektif apa yang telah direncanakan di dalam desain instruksional
B. Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan
k ik
b l j
Teknik Pembelajaran
d l
Model
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalamp y g g g p merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran (Arends 1997) perangkat-perangkat pembelajaran. (Arends, 1997)
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembalajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
(Soekamto) (Soekamto)
Ciri-ciri khusus model pembelajaran:
Ciri ciri khusus model pembelajaran:
Rasional teoritik logis yang disusun oleh para Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana p g p g peserta didik belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai).
Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan
agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan b h il
berhasil.
Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai
Pendekatan
Pendekatan
Pendekatan dapat diartikan
sebagai titik tolak atau sudut
sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses
b l j
pembelajaran.
(Sanjaya 2007)
(Sanjaya, 2007)
Pendekatan dalam pembelajaran (Roy
Killen, 1998):
d k
b
d
Pendekatan yang berpusat pada guru
(teacher-centred approaches)
• Menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct
instruction), pembelajaran deduktif, atau
b l j k i i pembelajaran ekspositori.
Pendekatan yang berpusat pada siswa
y g
p
p
(student-centred approaches)
• Menurunkan strategi pembelajaran discovery dan • Menurunkan strategi pembelajaran discovery dan
Metode
Metode
Metode (pembelajaran)
didefinisikan sebagai cara-cara
didefinisikan sebagai cara-cara
menyajikan bahan pelajaran pada
t didik
t k t
i
peserta didik untuk tercapainya
tujan yang telah ditetapkan.
j
y g
p
Pencapaian tujuan pengajaran secara optimal
Pemilihan metode guna menampilkan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi
yang sesuai dengan situasi dan kondisi
Keterampilan guru dalam memilih metode Keterampilan guru dalam memilih metode
Teknik dan Taktik Mengajar
Teknik dan Taktik Mengajar
• Teknik adalah cara yang dilakukan orang dalam
• Teknik adalah cara yang dilakukan orang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode,
yaitu cara yang harus dilakukan agar metode yaitu cara yang harus dilakukan agar metode yang dilakukan berjalan efektif dan efisien.
• Taktik adalah gaya seseorang dalam
• Taktik adalah gaya seseorang dalam
melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu
Kesimpulan:
Kesimpulan:
• Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan; dalam menjalankan strategi itu dapat diterapkan j g p p berbagai metode pembelajaran.
• Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran, p y j p j , guru dapat menentukan teknik yang dianggap
relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain.
C Klasifikasi Strategi Pembelajaran
C. Klasifikasi Strategi Pembelajaran
1. Strategi pembelajaran langsung
Merupakan pembelajaran yang banyak • Merupakan pembelajaran yang banyak
diarahkan oleh guru.
• Kelebihan: mudah untuk direncanakan dan • Kelebihan: mudah untuk direncanakan dan
digunakan.
• Memiliki kelemahan dalam mengembangkane e e a a da a e ge ba g a kemampuan, proses, dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan
i t l t b l j k l k
i
b l j
k l
2. Strategi pembelajaran tak langsung
• Sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, g , , p , pengambilan keputusan, dan penemuan.
• Umumnya berpusat pada peserta didik.
• Kelebihan: (a) mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik, (b) menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah (c)
alternatif dan menyelesaikan masalah, (c) mendorong kreativitas dan pengembangan
keterampilan interpersonal dan kemampuan yang l i (d) h l bih b ik (d)
lain, (d) pemahaman yang lebih baik, (d) mengekspresikan pemahaman.
• Kekurangan: memerlukan waktu panjang, outcomeKekurangan: memerlukan waktu panjang, outcome sulit diprediksi.
3. Strategi pembelajaran interaktif
• Menekankan diskusi dan sharing di antara peserta didik.
l bih ( ) didik d b l j d i
• Kelebihan: (a) peserta didik dapat belajar dari temannya dan guru untuk membangun
keterampilan sosial dan keterampilan sosial dan
kemampuan-kemampuan, (b) mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen yang rasional.g g y g
• Strategi ini sangat bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan
di ik k l k
4. Strategi pembelajaran empirik
(experiential)
(experiential)
• Berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik dan berbasis aktivitas
peserta didik, dan berbasis aktivitas.
• Kelebihan: (a) meningkatkan partisipasi peserta didik, (b) meningkatkan sifat kritis peserta didik, didik, (b) meningkatkan sifat kritis peserta didik, (c) meningkatkan analisis peserta didik, dapat
menerapkan pembelajaran pada situasi yang lain. • Kekurangan: penekanan hanya pada proses bukan
pada hasil, keamanan siswa, biaya yang mahal, dan memerlukan waktu yang panjang
5. Strategi pembelajaran mandiri
5
g p
j
• Merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif bertujuan untuk membangun inisiatif
individu, kemandirian, dan peningkatan diri. • Kelebihan: membentuk peserta didik yang • Kelebihan: membentuk peserta didik yang
mandiri dan bertanggung jawab.
• Kekurangan: bila diterapkan kepada peserta • Kekurangan: bila diterapkan kepada peserta didik yang belum dewasa, karena belum bisa belajar secara mandiri.
D Komponen Strategi Pembelajaran
D. Komponen Strategi Pembelajaran
1 Guru
1. Guru
• Tujuan rekayasa pembelajaran oleh guru adalah untuk membentuk lingkungan peserta didik supaya sesuai membentuk lingkungan peserta didik supaya sesuai
dengan lingkungan yang diharapkan dari proses belajar peserta didik, yang pada akhirnya peserta didik
l h t h il b l j i d
memperoleh suatu hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.
2 P
t didik
2. Peserta didik
• Peserta didik merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar nt k mengembangkan potensi
kegiatan belajar untuk mengembangkan potensi
3. Tujuan
• Tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untk
t k t t i t i di d l i b l j
menentukan strategi, materi, media, dan evaluasi pembelajaran.
4. Bahan pelajaran
• Bahan pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang berupa materi yang tersusun secara sistematis dan dinamis sesuai dengan arah tujuan dan perkembangan
k j il t h d t t t k t
kemajuan ilmu pengetahuan dan tuntutan masyarakat.
5. Kegiatan pembelajaran
• Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal maka dalam menentukan strategi pembelajaran perlu dirumuskan komponen kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan standar
b l j
proses pembelajaran.
6. Metode
• Cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
7. Alat
• Alat yang dipergunakan dalam pembelajaran merupakan segala
t d t di k t k i t j
sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
8. Sumber belajar 8. Sumber belajar
• Segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat atau rujukan di mana bahan pembelajaran bisa diperoleh.
9. Evaluasi
• Evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk • Evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum.
10. Situasi atau lingkungan
• Lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam menentukan i b l j
Dalam kaitannya dengan analisis faktor yang berpengaruh pada strategi pembelajaran
a Peserta didik sebagai raw-input
a. Peserta didik sebagai raw-input
Guru mempertimbangkan heterogenitas Guru mempertimbangkan heterogenitas (perbedaan fisiologis dan psikologi) dalam menentukan strategi pembelajaran
menentukan strategi pembelajaran.
Dalam menghadapi heterogenitas peserta didik dalam kelas yang sama seorang guru disarankan dalam kelas yang sama seorang guru disarankan untuk menggunakan multimetode dan
multimedia multimedia.
b Entering behavior peserta didik
b. Entering behavior peserta didik
Guru mengetahui karakteristik perilaku peserta Guru mengetahui karakteristik perilaku peserta didik dalam menentukan strategi pembelajaran.
Cara mengidentifikasi entering behavior:
Cara mengidentifikasi entering behavior:
1) Secara tradisional
• Memulai pertanyaan mengenai bahan yang pernah diberikan sebelum menyajikan bahan baru.
2) Secara inovatif
• Mengadakan pretes sebelum peserta didik mulai • Mengadakan pretes sebelum peserta didik mulai
c Pola-pola belajar peserta didik:
c. Pola-pola belajar peserta didik:
• Menurut Robert M Gagne (1979) ada 8 tipe:
• Menurut Robert M. Gagne (1979) ada 8 tipe:
8) Problem solving 7) Rule learning 6) Concept learning
5) Discrimination learning 4) Verbal association learning 3) Chaining learning
3) g g
2) Stimulus-response learning 1) Signal learning
1) Signal Learning (Belajar Isyarat)
1) Signal Learning (Belajar Isyarat)
• Merupakan tahap belajar yang paling dasar
• Merupakan tahap belajar yang paling dasar.
• Signal learning dapat diartikan sebagai
penguasaan pola-pola dasar perilaku bersifat penguasaan pola-pola dasar perilaku bersifat
involuntary (tidak sengaja dan tidak disadari
tujuannya) tujuannya).
• Kondisi yang diperlukan: diberikan stimulus (signal) secara serempak dan perangsang
(signal) secara serempak dan perangsang-perangsang tertentu secara berulang kali.
2) Stimulus-Response Learning(Belajar
Stimulus-Respons)
• Belajar tipe ini termasuk ke dalam instrumen conditioning atau belajar dengan trial and error conditioning atau belajar dengan trial and error (mencoba-coba).
3) Chaining Learning (Belajar Pola
rangkaian)
• Chaining learning adalah belajar
menghubungkan satuan ikatan S-R (Stimulus-g g Respons) yang satu dengan yang lain.
• Kondisi yang diperlukan: secara internal anak y g p didik sudah harus terkuasai sejumlah satuan pola S-R, baik psikomotorik maupun verbal.
4) Verbal Association (Asosiasi Verbal)
4) Verbal Association (Asosiasi Verbal)
B ik h i i b l i ti
• Baik chaining maupun verbal association
keduanya menghubungakan satuan ikatan S-R t d l i
5) Discrimination Learning (Belajar
dengan Pola Membedakan
• Pada tipe ini peserta didik mengadakan seleksi dan pengujian di antara perangsang atau
sejumlah stimulus yang diterimanya, kemudian memilih pola-pola respons yang dianggap paling sesuai.
• Kondisi yang diperlukan: anak didik sudah y g p mempunyai pola aturan melakukan chaining dan association serta pengalaman (pola S-R).p g p
6) Concept Learning (Belajar Konsep)
6) Concept Learning (Belajar Konsep)
• Concept learning adalah belajar memahami atau
• Concept learning adalah belajar memahami atau
membentuk konsep (pengertian).
• Kondisi yang diperlukan: menguasai kemahiran
• Kondisi yang diperlukan: menguasai kemahiran diskriminasi dan proses kognitif fundamental sebelumnya
sebelumnya.
• Belajar konsep dapat dilakukan karena
kesanggupan manusia untuk mengadakan kesanggupan manusia untuk mengadakan
representasi internal tentang dunia sekitarnya dengan menggunakan bahasa
7) Rule Learning (Belajar Aturan)
7) Rule Learning (Belajar Aturan)
• Rule learning belajar membuat generalisasi
• Rule learning belajar membuat generalisasi,
hukum, dan kaidah.
• Peserta didik belajar membuat kombinasi
• Peserta didik belajar membuat kombinasi berbagai konsep dengan mengoperasikan
kaidah-kaidah logika formal sehingga dapat kaidah-kaidah logika formal, sehingga dapat menemukan kesimpulan tertentu yang
selanjutnya dipandang sebagai rule (prinsip selanjutnya dipandang sebagai rule (prinsip, dalil, aturan, hukum, kaidah, dsb).
8) Problem Solving (Pemecahan
Masalah)
• Problem solving adalah belajar memecahkan
• Problem solving adalah belajar memecahkan
masalah.
• Peserta didik belajar merumuskan memecahkan
• Peserta didik belajar merumuskan memecahkan masalah, memberikan respons terhadap
rangsangan yang menggambarkan atau rangsangan yang menggambarkan atau
membangkitkan situasi problematik, yang mempergunakan berbagai kaidah yang telah mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya.
Langkah-langkah problem solving:
Langkah-langkah problem solving:
Merumuskan dan menegaskan Merumuskan dan menegaskan masalah.
Mencari fakta pendukung dan merumuskan hipotesis.
Mengevaluasi alternatif pemecahan yang dikembangkan.
Mengadakan pengujian atau verifikasi. Mengadakan pengujian atau verifikasi.
d Instrumental input atau sasaran
d. Instrumental input atau sasaran
Instrumental input menunjukkan kualifikasi Instrumental input menunjukkan kualifikasi
serta kelengkapan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk berlangsungnya proses
diperlukan untuk berlangsungnya proses pembelajaran.
Yang termasuk dalam instrumental input: guru
Yang termasuk dalam instrumental input: guru, kurikulum, bahan/sumber, metode, dan media.
e Enviromental input (lingkungan)
e. Enviromental input (lingkungan)
Lingkungan sangat memengaruhi guru dalam Lingkungan sangat memengaruhi guru dalam menentukan strategi belajar mengajar.
Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan
Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para peserta didik belajar memberikan rasa aman dan
didik belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan, serta mencapai tujuan yang
diharapkan diharapkan.
Salah satu faktor yang mendukung kondisi
belajar dalam suatu kelas adalah job description belajar dalam suatu kelas adalah job description.
Job description guru dalam
implementasi proses belajar mengajar:
P i t k i l
Perencanaan instruksional Organisasi belajar
Supervisi dan pengawasan Penelitian
E Prinsip-prinsip Pembelajaran Efektif
E. Prinsip prinsip Pembelajaran Efektif
Prinsip umum:
Prinsip umum:
B i t i d t j (k t i)
Berorientasi pada tujuan (kompetensi) Ak i i
Aktivitas
Individualitas Integritas
Prinsip khusus:
Prinsip khusus:
Interaktif Inspiratif Menyenangkan Menantang Memberi motivasiPertimbangan pemilihan strategi
pembelajaran
P ti b b h b d
a. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan (kompetensi) yang ingin dicapai.
b P i b b h b d
b. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi.
b d d
c. Pertimbangan dari sudut siswa.
Pertimbangan pemilihan strategi
pembelajaran dalam kaitannya dengan
pembelajaran dalam kaitannya dengan
perubahan paradigma pembelajaran:
1) Pengetahuan ditemukan dan dikembangkan oleh siswa
oleh siswa.
2) Siswa membangun pengetahuan secara aktif.
) P j l b k k t i
3) Pengajar perlu mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa.
) P didik d l h i k i ib di
4) Pendidikan adalah interaksi pribadi antara para siswa dan interaksi antara guru dan
i
BAB II
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
A Problematika Pembelajaran
A. Problematika Pembelajaran
Beberapa kekeliruan guru dalam mengajar: Beberapa kekeliruan guru dalam mengajar:
Guru tidak berusaha mengetahui kemampuan awal siswa.g p Guru tidak pernah mengajak siswa untuk berpikir.
Guru tidak berusaha memperoleh umpan balik.
Guru menganggap bahwa ia adalah orang yang paling mampu dan menguasai pelajaran.p g p j
B Konsep Dasar Pembelajaran
B. Konsep Dasar Pembelajaran
Mengajar sebagai proses menyampaikan Mengajar sebagai proses menyampaikan materi pelajaran
Mengajar sebagai proses mengatur lingkungan
1. Mengajar sebagai proses menyampaikan
i
l j
materi pelajaran
Karakteristik: Karakteristik:
a) Proses pengajaran berorientasi pada guru (teacher centered)
(teacher centered)
b) Siswa sebagai objek belajar
c) Kegiatan pengajaran terjadi pada tempat dan
c) Kegiatan pengajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu
d) T j t j d l h
d) Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran
2. Mengajar sebagai proses mengatur
li k
lingkungan
Karakteristik: Karakteristik:
a) Mengajar berpusat pada siswa (student centered)
centered)
b) Siswa sebagai subjek belajar
c) Proses pembelajaran berlangs ng di mana saja
c) Proses pembelajaran berlangsung di mana saja
d) Pembelajaran berorientasi pada pencapaian
t j (k t i)
C. Perubahan Paradigma dalam
b l j
Pembelajaran
Alasan pentingnya perubahan: Alasan pentingnya perubahan:1. Siswa bukan orang dewasa dalam bentuk mini, tapi organisme yang sedang berkembang.p g y g g g
2. Ledakan ilmu pengetahuan mengakibatkan kecenderungan setiap orang tidak mungkin g p g g dapat menguasai setiap cabang keilmuan.
3. Penemuan-penemuan baru khususnya dalam
bid ik l i kib k h
bidang psikologi, mengakibatkan pemahaman baru terhadap konsep perubahan tingkah laku manusia
Sehingga perlu adanya perubahan
Sehingga perlu adanya perubahan
Mengajar sebagai proses mengatur li k Mengajar sebagai proses lingkungan agar siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan proses menyampaikan materi atau memberikan kemampuan dan potensi yang dimilikinya stimulus pada siswa
D Hakekat Pembelajaran
D. Hakekat Pembelajaran
• Mengajar bukan sekedar menyampaikan materi• Mengajar bukan sekedar menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga proses mengatur
lingkungan supaya siswa belajar lingkungan supaya siswa belajar.
• Istilah pembelajaran (instruction) menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru.
• Proses pembelajaran siswa tidak mungkin
• Proses pembelajaran siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru yang
membedakannya hanya pada peranannya saja membedakannya hanya pada peranannya saja.
Tiga prinsip penting dalam proses
pembelajaran:
1 Proses pembelajaran adalah usaha kreasi
1. Proses pembelajaran adalah usaha kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah struktur kognitif siswa
mengubah struktur kognitif siswa.
2. Proses pembelajaran berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari, yaitu pengetahuan fisis, sosial, dan logika.
3 Proses pembelajaran harus melibatkan peran
3. Proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial.
Hakikat dan makna pembelajaran ditandai oleh
b b i i b ik
beberapa ciri berikut:
Pembelajaran adalah proses berpikir
Proses pembelajaran adalah memanfaatkan i k
potensi otak
1. Pembelajaran adalah proses berpikir
• Asumsi yang mendasari pembelajaran berpikir adalah bahwa pengetahuan itu tidak datang dari adalah bahwa pengetahuan itu tidak datang dari luar, tapi dibentuk oleh individu itu sendiri
dalam struktur kognitif yang dimilikinya dalam struktur kognitif yang dimilikinya.
• Klasifikasi mengajar (La Costa, 1985): a) Teaching of thinking
b) Teaching for thinking b) Teaching for thinking
• Proses pembelajaran yang diarahkan untuk pembentukan keterampilan mental tertentu,
ti k t il b iki k iti b iki • Proses pembelajaran yang diarahkan untuk
pembentukan keterampilan mental tertentu, ti k t il b iki k iti b iki
Teaching of
hi ki
seperti keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif.seperti keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif.
thinking
• Proses pembelajaran yang diarahkan pada usaha menciptakan lingkungan belajar yang dapat mendorong terhadap pengembangan k itif
• Proses pembelajaran yang diarahkan pada usaha menciptakan lingkungan belajar yang dapat mendorong terhadap pengembangan k itif
Teaching for
thinking
kognitif.kognitif.thinking
P b l j di hk d k
P b l j di hk d k
T
hi
• Pembelajaran yang diarahkan pada upaya untuk membantu agar siswa lebih sadar terhadapproses berpikirnya.
• Pembelajaran yang diarahkan pada upaya untuk membantu agar siswa lebih sadar terhadap
proses berpikirnya.
Teaching
about thinking
2. Proses pembelajaran adalah
f
k
i
k
memanfaatkan potensi otak.
• Menurut beberapa ahli otak manusia terdiri
• Menurut beberapa ahli, otak manusia terdiri atas dua bagian, yaitu:
• Bersifat logis, skuensial,
linier, dan rasional.
• Bersifat logis, skuensial,
linier, dan rasional.
Otak kiri
linier, dan rasional.
linier, dan rasional.
B
if t
k tid k t
t
B
if t
k tid k t
t
Otak
• Bersifat acak, tidak teratur,
intuitif, dan holistik.
• Bersifat acak, tidak teratur,
intuitif, dan holistik.
Otak
kanan
Otak
Otak
Otak
Kiri
Kanan
Otak
Dalam standar pendidikan belajar pendidikan, belajar
adalah
memanfaatkan kedua belahan otak
• Menurut teori Otak Triune (Dave Meier, 2002: 8 ) k i di i d i b i
83), otak manusia terdiri dari 3 bagian:
• Otak paling sederhana.
• Fungsi: mempertahankan diri.
Otak reptil
• Otak tengah yang memainkan peranan besar dalam hubungan manusia dan dalam emosi.
Sistem
hubungan manusia dan dalam emosi.• Fungsi: sosial dan emosional.
limbik
• Otak yang paling tinggi tingkatannya.
• Fungsi: mengembangkan kemampuan berbahasa, berpikir abstrak, memecahkan masalah,
merencanakan ke depan dan berekreasi
Neokorteks
Sistem limbik
Otak reptil Neokorteks
Proses pendidikan h
seharusnya
mengembangkan setiap bagian otak setiap bagian otak
3. Pembelajaran berlangsung sepanjang hayat
j
g
g
p j g
y
• Belajar adalah proses yang terus-menerus, yang tidak
pernah berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas.
• 4 pilar pendidikan universal (UNESCO, 1996):
1) Learning to know (learning to learn): belajar pada dasarnya tidak
hanya berorientasi kepada produk atau hasil belajar, tapi juga harus berorientasi kepada proses belajar.p p j
2) Learning to do: belajar bukan hanya sekadar mendengar dan melihat
dengan tujuan akumulasi pengetahuan, tapi untuk berbuat dengan tujuan akhir penguasaan kompetensi yang sangat diperlukan dalam era persaingan global.
3) Learning to be: belajar adalah membentuk manusia yang “menjadi
dirinya sendiri”.
) i li h b l j k b k j
BAB III
STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM
STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM
A Pengertian Quantum Learning
A. Pengertian Quantum Learning
• Quantum Learning menggabungkan sugestologi, Quantum Learning menggabungkan sugestologi,
teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode yang spesifik. Termasuk
di k k i k k d
diantaranya konsep-konsep: teori otak kanan dan otak kiri, teori otak triune, pilihan modalitas,
pendidikan holistik belajar dengan simbol dan pendidikan holistik, belajar dengan simbol, dan simulasi.
• Konsep belajar Quantum merancang proses p j Q g p pembelajaran secara harmonis dengan
mengombinasikan unsur keterampilan akademis, t i fi ik d k t il d l hid
B. Belajar tentang Cara Belajar (Learning
)
How-to-Learn)
• Teori belajar quantum membekali para siswa Teori belajar quantum membekali para siswa
dengan pengetahuan tentang berbagai gaya belajar yang sangat berguna bagi proses belajar.
• Informasi tersebut meliputi: bersikap positif,
termotivasi menemukan cara belajar menciptakan termotivasi, menemukan cara belajar, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, membaca
dengan cepat, membuat catatan yang efektif, dengan cepat, membuat catatan yang efektif,
mempelajari teknik menulis yang canggih, berpikir kreatif, dan mengembangkan hafalan yang
kj bk
Q t L i k k k
• Quantum Learning mencakup aspek-aspek
penting dalam program neurolinguistik (NLP),
it t liti t t b i t k
yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi.
• Teori pembelajaran quantum menekankan
b h k b h l d k l h k d
bahwa keberhasilan di sekolah, komunitas, dan karir berkaitan erat dengan kehidupan pribadi
h i
Tiga unsur yang diberikan kepada
siswa untuk mencapai keharmonisan:
1) Memberikan latihan keterampilan berkomunikasi secara efektif.
2) Mengenal dan mendapatkan integritas pribadi.
3) Menciptakan hubungan yang bermanfaat.
C. Belajar Secara Menyeluruh (Global
i )
Learning)
• Belajar secara menyeluruh (global learning) merupakan proses belajar dengan melakukan p p j g “penelitian”.
• Pendidikan dewasa ini berubah dari global
learning masa kanak-kanak menjadi suatu learning masa kanak kanak menjadi suatu
1 Perkembangan kecerdasan
1. Perkembangan kecerdasan
Syarat agar kecerdasan terawat dengan baik: Syarat agar kecerdasan terawat dengan baik:
a) Struktur saraf bagian bawah harus cukup berkembang agar energi dapat mengalir ke berkembang agar energi dapat mengalir ke tingkat yang lebih tinggi.
b) Anak harus merasa aman secara fisik dan
b) Anak harus merasa aman secara fisik dan emosional.
c) Harus ada model untuk memberikan
c) Harus ada model untuk memberikan rangsangan yang wajar.
Pada umur berapapun sejak
lahir hingga mati sangat
ki
k
mungkin untuk
meningkatkan kemampuan
l
l l i
mental seseorang melalui
rangsangan lingkungan.
2 Cara berpikir otak kanan dan otak kiri
2. Cara berpikir otak kanan dan otak kiri
Otak kiri
• Sifat: logis, sekuensial, linear, dan rasional, serta teratur.
• Cara berpikir sesuai untuk:
Tugas-tugas teratur ekspresi verbal menulis membaca Tugas-tugas teratur, ekspresi verbal, menulis, membaca,
asosiasi auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme.
Ot k k
Otak kanan
• Sifat: acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik.
• Cara berpikir sesuai untuk:p
Mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaan, kesadaran spasial, pengenalan bentuk danpola, musik, kesadaran spasial, pengenalan bentuk danpola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas, dan visualisasi.
Orang yang
memanfaatkan kedua
memanfaatkan kedua
belahan otak cenderung
“seimbang” dalam setiap
seimbang dalam setiap
aspek kehidupan mereka.
D Kekuatan Ambak
D. Kekuatan Ambak
S b l l k k kti it t k b l j k t l i
Sebelum melakukan aktivitas, termasuk belajar, konsep quantum learning menyarankan untuk mengajukan pertanyaan pada diri sendiri,
AMBAK = “Apa Manfaatnya
Bagiku”.
Segala sesuatu
harus menjanjikanj j Seseorang merasamempunyai manfaat pribadi motivasip y
E Menata Lingkungan Belajar
E. Menata Lingkungan Belajar
Tata lingkungan Mengembangkandan Pelajar yang lebih Tata lingkungan
yang baik mempertahankandan sikap positif
Pelajar yang lebih berhasil
1 Iringan Musik
1. Iringan Musik
• Musik memengaruhi kondisi fisiologi seseorang.g g g
• Musik berguna untuk relaksasi dan meditasi.
Mendengarkan Mendengarkan
musik Konsentrasi penuh
Relaks
Memasang musik adalah cara efektif untuk Memasang musik adalah cara efektif untuk Memasang musik adalah cara efektif untuk
menyibukan otak kanan ketika sedang berkonsentrasi pada aktivitas-aktivitas otak
kiri.
Memasang musik adalah cara efektif untuk menyibukan otak kanan ketika sedang berkonsentrasi pada aktivitas-aktivitas otak
2 Melakukan Jeda
2. Melakukan Jeda
Alasan diperlukannya jeda: Alasan diperlukannya jeda:
a) Jeda dapat membantu mengingat lebih banyak dari seluruh informasi.
b) Ketika pikiran letih, perubahan keadaan mental yang terjadi selama jeda akan menyegarkan
kembali sel sel otaknya untuk langkah berikutnya kembali sel-sel otaknya untuk langkah berikutnya.
Jeda merupakan saat untuk konsolidasi Jeda merupakan saat untuk konsolidasi,
untuk mengumpulkan informasi dan membiarkannya menetap secara mantap ke dalam pikiran sadar dan bawah sadar.p
BAB IV
BAB IV
STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
A Pendahuluan
A. Pendahuluan
Strategi pembelajaran ekspositori menekankan g p j p kepada proses bertutur.
Materi sengaja diberikan secara langsung.
Siswa menyimak untuk menguasai materi pelajaran
Siswa menyimak untuk menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru.
Aliran yang memengaruhi pembelajaran ekspositori y g g p j p adalah aliran belajar behavioristik.
Aliran behavioristik lebih menekankan pada
pemhaman bahwa perilaku manusia pada dasarnya pemhaman bahwa perilaku manusia pada dasarnya keterkaitan antara stimulus dan respons, oleh
karenanya dalam implementasinya guru sebagai
ti l k f kt t ti
B. Karakteristik Strategi Pembelajaran
k
i
i
Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah Strategi pembelajaran ekspositori adalah
strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari
p p y p
seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
l j i l
pelajaran secara optimal.
Istilah lain dari strategi ini adalah strategi b l j l t di t i t ti
pembelajaran langsung atau direct instruction (Roy Killen, 1998) dan juga dinamakan strategi “chalk and talk”chalk and talk .
Karakteristik:
Karakteristik:
1 Strategi ekspositori dilakukan dengan cara
1. Strategi ekspositori dilakukan dengan cara
menyampaikan materi pelajaran secara verbal.
2 Biasanya materi pelajaran yang disampaikan
2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi,
seperti data atau fakta konsep-konsep tertentu seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut
siswa untuk berpikir ulang siswa untuk berpikir ulang.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah
penguasaan materi pelajaran itu sendiri penguasaan materi pelajaran itu sendiri.
Strategi pembelajaran ekspositori akan
efektif manakala:
1. Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru y p serta kaitannya dengan yang akan dan harus dipelajari siswa (overview).
2 Apabila guru menginginkan agar siswa
2. Apabila guru menginginkan agar siswa
mempunyai kemampuan intelektual tertentu.
3. Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok
k di ik
untuk dipresentasikan.
4. Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topik tertentu
tentang topik tertentu.
5. Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk
k i t ktik kegiatan praktik.
6. Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama, sehingga guru perlu menjelaskan
yang sama, sehingga guru perlu menjelaskan untuk seluruh siswa.
7. Apabila guru akan mengajra pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan
rendah.
8 Jika lingkungan tidak mendukung untuk
8. Jika lingkungan tidak mendukung untuk
menggunakan strategi yang berpusat pada siswa.
9 Jika guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk
9. Jika guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada
C Prinsip-prinsip Penggunaan
C. Prinsip prinsip Penggunaan
1 Berorientasi pada tujuan 1. Berorientasi pada tujuan
• Tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi yang y g p b p p y g harus dicapai oleh siswa.
2. Prinsip Komunikasip
• Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi
penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada sesorang/sekelompok orang (penerima pesan)
sesorang/sekelompok orang (penerima pesan).
• Guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan.
Si t k ik i f ktif jik d t dit k
• Sistem komunikasi efektif jika pesan dapat ditangkap secara utuh oleh penerima pesan.
3. Prinsip kesiapan
• Setiap individu akan merespons dengan cepat setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan
kesiapan.
• Guru harus memosisikan siswa dalam keadaan siap (fisik dan psikis) agar dapat menerima informasi.
4. Prinsip berkelanjutan
P b l j k i i h d
• Proses pembelajaran ekspositori harus dapat
mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut.
D. Prosedur Pelaksanaan
Hal-hal yang perlu dipahami guru dalam menggunakan strategi ekspositori:
strategi ekspositori:
Rumuskan tujuan yang ingin dicapai.
• Sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar.
Kuasai materi pelajaran dengan baik
• Pelajari sumber-sumber belajar yang mutakhir.
• Persiapkan masalah-masalah yang mungkin muncul. • Buatlah garis besar materi pelajaran.
Kenali medan dan hal-hal yang memengaruhi proses penyampaian • Latar belakang audiens atau siswa.
Kondisi ruangan • Kondisi ruangan.
Langkah-langkah penerapan strategi:
a g a la g a pe e apa st ateg :
1. Persiapan (Preparation)
B ik ti itif d hi d i ti tif
• Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif. • Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai. • Bukalah file dalam otak siswa.
2. Penyajian (Presentation)
• Penggunaan bahasa yang komunikatif dan memperhatikan tingkat perkembangan audiens/siswa.
p g /
• Intonasi suara yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. • Menjaga kontak mata dengan siswa.
• Menggunakan joke-joke yang menyegarkan. 3. Korelasi (Correlation)
• Menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa.
M i lk (G li i )
4. Menyimpulkan (Generalization)
• Memahami inti dari materi pelajaran yang disajikan.
5 Mengaplikasikan (Aplication) 5. Mengaplikasikan (Aplication)
E. Keunggulan dan Kelemahan
gg
Keunggulan: Keunggulan:
1. Guru dapat mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran.p j
2. Merupakan strategi yang efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai cukup luas.
p j y g p
3. Siswa dapat mendengar materi pelajaran melalui penuturan sekaligus dapat melihat
b i
atau mengobservasi.
4. Dapat digunakan untuk jumlah siswa dan
k k l b
Kelemahan:
1. Mungkin hanya dapat dilakukan pada siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
2. Tidak dapat melayani perbedaan setiap individu.p y p p
3. Sulit mengembangkan kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, dan berpikir kritis siswa karena lebih banyak ceramah
karena lebih banyak ceramah.
4. Keberhasilannya tergantung pada apa yang dimiliki guru.
5. Kesempatan mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas.
BAB V
BAB V
STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
A Pendahuluan
A. Pendahuluan
Belajar merupakan proses mental dan berpikir dengan memanfaatkan
segala potensi yang
Pengetahuan akan bermakna manakala
di i d di k
segala potensi yang dimiliki setiap individu
secara optimal.
dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa.
aliran belajar KOGNITIF
Teori belajar konstruktivistik (Piaget)
Teori medan
Teori gestalt konstruktiveistikTeori
Aliran belajar kognitif kognitif
Aliran belajar
k itif kTeori belajart kti i tik kognitif konstruktivistik
Strategi Pembelajaran
B Konsep Dasar
B. Konsep Dasar
Ciri utama strategi inkuiri: Ciri utama strategi inkuiri:
1. Menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. maksimal untuk mencari dan menemukan.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri j dari sesuatu yang dipertanyakan.
3. Mengembangkan kemampuan berpikir secara
3 g g p p
sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Strategi inkuiri akan efektif manakala: Strategi inkuiri akan efektif manakala:
1. Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri
jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan
dipecahkan.
2. Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak
berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi, tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian
sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
3. Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin
tahu siswa terhadap sesuatu.
ik k j d k l k i
4. Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang
rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir.
5. Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak
5 j y g j y
sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
6. Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk
menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.
C. Prinsip-prinsip Penggunaan
Faktor yang memengaruhi perkembangan mental:
• Proses perubahan fisiologis dan anatomis
Maturation atau
kematangan
• Tindakan-tindakan fisik yang dilakukan individu terhadap benda-benda yang ada di lingkungan sekitarnya.
Physical experiencep
• Aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain.
Social experience experience
• Proses penyesuaian antara pengetahuan yang sudah
Equilibration p y p g y g
ada dengan pengetahuan baru yang ditemukannya.
Prinsip-prinsip penggunaan:
Prinsip-prinsip penggunaan:
Berorientasi pada pengembangan intelektual Berorientasi pada pengembangan intelektual
Pinsip interaksi Pinsip interaksi
Prinsip bertanya Prinsip bertanya
Prinsip belajar untuk berpikir Prinsip belajar untuk berpikir
Prinsip keterbukaan Prinsip keterbukaan
D. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran
k i i
Inkuiri
1. Orientasi 1. Orientasi Tahapan orientasi:a) Menjelaskan topik tujuan dan hasil belajar yang a) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
b)Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus b)Menjelaskan pokok pokok kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. c) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan c) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan
M k l h 2. Merumuskan masalah
Hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah:
masalah:
a) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.
siswa.
b)Masalah yang dikaji mengandung teka-teki yang jawabannya pasti.
j y p
c) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa.
3. Mengajukan hipotesis 3. Mengajukan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.
4. Mengumpulkan data
Aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
5. Menguji hipotesis
Proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai degnan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
6. Merumuskan kesimpulan
Mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
E. Kesulitan-kesulitan dalam
l
i
Implementasinya
1. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi
1. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses berpikir yang bersandarkan kepada dua sayap
i i b l j d yang sama pentingnya, yaitu proses belajar dan hasil belajar.
2 Sejak lama tertanam dalam budaya belajar siswa
2. Sejak lama tertanam dalam budaya belajar siswa bahwa belajar pada dasarnya adalah menerima materi pelajaran dari guru, sebagai sumber yang p j g , g y g utama.
3. Berhubungan dengan sistem pendidikan kita yang di id k k i
F Keunggulan dan Kelemahan
F. Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan:gg
1. Menekankan kepada pengembangan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini
sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa unutk b l j i d b l j
belajar sesuai dengan gaya belajarnya.
3. Sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku lewat pengalaman.
4. Mampu melayani kebutuhan siswa yang memiliki
k di t t t
Kelemahan:
1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan g g siswa.
2. Tidak mudah mendesainnya, karena terbentur y , b pada kebiasaan siswa.
3. Terkadang dalam implementasiknya
3. Terkadang dalam implementasiknya
memerlukan waktu yang panjang, sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
BAB VI
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH
A Pendahuluan
A. Pendahuluan
Fakta pendidikan saat ini: Fakta pendidikan saat ini:
Pendidikan tidak diarahkan membentuk manusia cerdas memiliki kemampuan memecahkan cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia kreatif dan inovatif.
Pembelajaran untuk melatih keterampilan berpikir kritis (Kronberg dan Griffin, 2005):
dan Griffin, 2005):
• analisis masalah, • pemecahan masalah,
• atau belajar berbasis masalah yang menekankan pada metode sains, metodeatau belajar berbasis masalah yang menekankan pada metode sains, metode kooperatif, dan inkuiri sains.
B Konsep Dasar dan Karakteristik SPBM
B. Konsep Dasar dan Karakteristik SPBM
• Gagasan:
• Gagasan:
tujuan pembelajaran dapat dicapai jika kegiatan pendidikan dipusatkan pada tugas-tugas atau pendidikan dipusatkan pada tugas-tugas atau permasalahan yang otentik, relevan, dan
dipresentasikan dalam suatu konteks dipresentasikan dalam suatu konteks.
• Aspek penting:
pembelajaran dimulai dengan permasalahan pembelajaran dimulai dengan permasalahan dan permasalahan tersebut akan menentukan arah pembelajaran dalam kelompok
Ciri utama SPBM:
Ciri utama SPBM:
1 SPBM merupakan rangkaian aktivitas
1. SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran.
2 Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk
2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.
3 Pemecahan masalah dilakukan dengan
3. Pemecahan masalah dilakukan dengan
menggunakan pendekatan berpikir secara ilimiah
Situasi dan kondisi yang tepat diterapkannya SSPBM:
1. Guru menginginkan siswa tidak hanya sekadar dapat g g y p mengingat materi pelajaran, tetapi menguasai dan memahaminya secara penuh.
2. Guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan
2. Guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan
berpikir rasional siswa.
3. Guru menginginkan kemampuan siswa untuk
memecahkan masalah serta membuat tantangan memecahkan masalah serta membuat tantangan intelektual siswa.
4. Guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggung
jawab dalam belajaranya jawab dalam belajaranya.
5. Guru ingin agar siswa memahami hubungan antara
apa yang dipelajari dengan kenyataan dalam k hid
C. Hakikat Masalah dalam SPBM
Strategi Pembelajaran Inkuiri Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Masalah
Masalah bersifat tertutup Masalah bersifat terbuka
Jawaban dari masalah sudah pastip Jawaban dari masalah belum pastip Guru mengarahkan siswa melalui
proses tanya jawab pada jawaban yang sebenarnya sudah pasti
Siswa diberikan kesempatan
bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap sebenarnya sudah pasti menganalisis data secara lengkap
untuk memecahkan masalah Tujuan: menumbuhkan keyakinan
dalam diri siswa tentang jawaban
Tujuan: kemampuan siswa untuk
berpikir kritis analitis sistematis dan dalam diri siswa tentang jawaban
suatu masalah
berpikir kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif
pemecahan masalah melalui eksplorasi dalam rangka
eksplorasi dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
Hakikat masalah dalam SPBM:
Hakikat masalah dalam SPBM:
• Gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan
• Gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan
kondisi yang diharapkan, atau antara kenyataan dan harapan
dan harapan.
• Kesenjangan dapat dirasakan dari adanya:
• Kesenjangan dapat dirasakan dari adanya:
Kriteria pemilihan bahan
pembelajaran dalam SPBM:
1 Mengandung isu-isu yang mengandung konflik
1. Mengandung isu isu yang mengandung konflik yang bisa bersumber dari berita, rekaman
video dan lainnya video, dan lainnya.
2. Bersifat familiar dengan siswa
3 Berhubungan dengan kepentingan orang
3. Berhubungan dengan kepentingan orang banyak
4 Mendukung tujuan atau kompetensi yang
4. Mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sesuai kurikulum
B h i d i t i
D Tahapan-tahapan SPBM
D. Tahapan-tahapan SPBM
Metode pemecahan masalah dalam SPBM: Metode pemecahan masalah dalam SPBM:
1. Merumuskan masalah 2 Menganalisis masalah 2. Menganalisis masalah 3. Merumuskan hipotesis M lk d t 4. Mengumpulkan data 5. Menguji hipotesis
6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah
Langkah penerapan SPBM melalui
kelompok (David Johnson & Johnson):
Mendefinisikan masalah Mendefinisikan masalah
Mendiagnosis masalah Mendiagnosis masalah
Merumuskan alternatif strategi Merumuskan alternatif strategi
Menentukan dan menerapkan strategi pilihan Menentukan dan menerapkan strategi pilihan
Melakukan evaluasi Melakukan evaluasi
Langkah SPBM secara umum:
Menyadari masalah Merumuskan masalah Merumuskan hipotesis Mengumpulkan data Menguji hipotesisE Keunggulan dan Kelemahan SPBM
E. Keunggulan dan Kelemahan SPBM
Keunggulan:gg
a) Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran.
b) M t k i t b ik
b) Menantang kemampuan siswa serta memberikan
kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
c) Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
d) Membantu siswa mentransfer pengetahuan mereka
k h i l h d l k hid
untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
e) Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
f) Mendorong siswa untuk melakukan evaluasi sendiri, baik terhadap hasil maupun proses belajarnya
baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
g) Memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata
pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir dan
h di i l h i b k
sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan
hanya sekadar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.
h) Lebih menyenangkan dan disukai siswa.
i) Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis dan kemampuan mereka untuk menyesuaikan kritis dan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
j) Memberi kesempatan pada siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
k) Mengembangkan minat siswa untuk secara
terus-menerus belajar meskipun belajar pada pendidikan menerus belajar meskipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
Kelemahan:
a) Ketika siswa tidak memiliki minat atau
a) Ketika siswa tidak memiliki minat atau
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit dipecahkan, mereka akan merasa enggan untuk mencoba
mencoba.
b) Keberhasilan pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk g p persiapan.
c) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
BAB VII
BAB VII
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
A Pendahuluan
A. Pendahuluan
• Ide penting: membelajarkan kepada siswa
• Ide penting: membelajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi.
• Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran di mana siswa belajar
model pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok kecil yang heterogen dan dikelompokkan dengan tingkat kemampuan dikelompokkan dengan tingkat kemampuan yang berbeda.
B. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
if
Kooperatif
• SPK adalah rangkaian kegiatan belajar yang
• SPK adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
• Unsur penting dalam SPK:
• Unsur penting dalam SPK:
a. Peserta
b Aturan
b. Aturan
c. Upaya belajar setiap anggota kelompok
d T j k di i
Alasan SPK dianjurkan (Salvin 1995):
Alasan SPK dianjurkan (Salvin, 1995):
1. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa
1. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus
d i k k k h b
dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima
kekurangan diri dan orang lain serta dapat kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri.
2. Pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan j p p kebutuhan siswa dalam belajar berpikir,
memecahkan masalah, dan mengintegrasikan t h d k t il
Komponen utama SPK:
Komponen utama SPK:
Tugas kooperatif (cooperative task)
• Berkaitan dengan hal yang menyebabkan anggota bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok. bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok.
Insentif kooperatif (cooperative incentive
structure)
structure)
• Sesuatu yang membangkitkan motivasi individu
k b k j i j k l k
SPK digunakan manakala guru
bermaksud:
• Menekankan pentingnya usaha kolektif selain usaha p g y individual dalam belajar.
• Agar seluruh siswa bisa memperoleh keberhasilan dalam
belajar belajar.
• Menanamkan pemahaman bahwa siswa dapat belajar
dari teman lainnya, dan belajar dari bantuan orang lain.y , j g
• Mengembangkan kemampuan komunikasi siswa.
• Meningkatkan motivasi siswa dan menambah tingkat
i i i k
partisipasi mereka.
• Mengembangkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah dan menemukan berbagai solusi memecahkan masalah dan menemukan berbagai solusi pemecahan.
C Karakteristik dan Prinsip-prinsip SPK
C. Karakteristik dan Prinsip prinsip SPK
• Karakteristik:Karakteristik:
Pembelajaran secara tim
Didsarkan pada manajemen kooperatif
Kemauan untuk bekerja sama
• Prinsip-prinsip:
Prinsip ketergantungan positif (positive Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence)
j b
Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)
Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction)
Partisipasi dan komunikasi
D Prosedur Pembelajaran Kooperatif
D. Prosedur Pembelajaran Kooperatif
1 Penjelasan materi 1. Penjelasan materi
• Penyampaian pokok-pokok materi sebelum siswa belajar dalam kelompok.
2. Belajar kelompok
• Pengelompokan dalam SPK bersifat heterogen.
3. Penilaian
• Penilaian dalam SPK bisa dilakukan dengan tes atau kuis, baik secara individu
k l k
maupun kelompok. 4. Pengakuan tim
• Penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk • Penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk
E. Keunggulan dan Kelemahan SPK
K l
Keunggulan:
a) Siswa tidak tergantung pada guru, menambah kepercayaan untuk berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari
i l i
siswa yang lain.
b) Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide/gagasan dengan kata-kata dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
c) Menumbuhkan sikap respek pada orang lain, menyadari keterbatasan, dan menerima perbedaan.
d) Memberdayakan siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar.
e) Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial,
mengembangkan harga diri, hubungan interpersonal, keterampilan mengelola waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
f) Mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahaman siswa sendiri, serta menerima umpan balik.
g) Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan mengubah
g) g p gg g
belajar abstrak menjadi nyata.
Kelemahan:
) M b hk k k h i d i fil fi
a) Membutuhkan waktu untuk memahami dan mengerti filosofi SPK.
b) Tanpa adanya peer teaching yang efektif bisa jadi cara belajar menggunakan SPK membuat siswa tidak bisa memahami apa menggunakan SPK membuat siswa tidak bisa memahami apa yang seharusnya dipahami.
c) Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari bahwa j p , g p y b sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
d) Keberhasilan SPK dalam mengembangkan kesadaran
b k l k l k i d kt k j
berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang. e) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan
yang sangat penting untuk siswa, tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual. Karena itu, idealnya melalui SPK selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar membangun kepercayaan diri.
BAB VIII
STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
A Pendahuluan
A. Pendahuluan
Strategi pembelajaran kontekstual (CTL)
adalah suatu strategi pembelajaran yang
adalah suatu strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan
siswa untuk dapat menemukan materi yang
siswa untuk dapat menemukan materi yang
dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga
p
y
gg
mendorong siswa untuk dapat
B. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
k
l
Kontekstual
1. Pembelajaran kontekstual menekankan kepada
1. Pembelajaran kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi.
2. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata.
P b l j k t k t l d i
3. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan kehidupan.