PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
M A S T E R P L A N M A S T E R P L A N D ’ G R E E N R E S I D ED ’ G R E E N R E S I D EN C E & N C E & B U S I N E SB U S I N E SS S CENTERCENTER
, KEP. BINTAN DAN PENYUSUNAN
, KEP. BINTAN DAN PENYUSUNAN
M A S T E R P L A N M A S T E R P L A NKAWA
KAWASAN PEMERINTA
SAN PEMERINTAHAN MAYBRAT, PAPUA
HAN MAYBRAT, PAPUA BARA
BARAT
T
LAP
LAPORAORAN N KERKERJAJA PRAKTPRAKTEK EK PADAPADA PT.
PT. LISAKONLISAKONSULINDO,SULINDO, JAKARTA SELATAN JAKARTA SELATAN
DISUSUN OLEH: DISUSUN OLEH: INER
INERTIATIA INDI HAPINDI HAPSARISARI 15409012 15409012
2012
2012
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN,
SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN,
DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ii DA
DAFTFTARAR ISIISI DAFTAR
DAFTAR ISI...ISI... ii
DAFTAR DAFTAR TABELTABEL ... iiiiii DAFTAR DAFTAR GAMBAR...GAMBAR... iiiiii BAB BAB II PENDAHULUAN...PENDAHULUAN... 11
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Kerja Praktek... 1
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Kerja Praktek... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek... 2
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek... 2
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek... 3
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek... 3
1.3.1
1.3.1
Ruang
Ruang Lingkup
Lingkup Substansi
Substansi ...
...
... 3
3
1.3.2
1.3.2
Ruang
Ruang Lingkup
Lingkup Wilayah
Wilayah...
...
... 3
3
1.4 Proses Pemilihan Instansi Kerja Praktek... 4
1.4 Proses Pemilihan Instansi Kerja Praktek... 4
1.5 Persyaratan dan Prosedur Administrasi Kerja Praktek... 5
1.5 Persyaratan dan Prosedur Administrasi Kerja Praktek... 5
1.5.1
1.5.1
Persyaratan
Persyaratan Kerja
Kerja Praktek
Praktek...
...
... 5
5
1.5.2
1.5.2
Prosedur
Prosedur Administratif...
Administratif... 5
5
1.6
1.6 Kedudukan Praktika
Kedudukan Praktikan dalam Proy
n dalam Proyek dan dalam
ek dan dalam IKP ...
IKP ... 6
... 6
1.7 Jadwal Pekerjaan Keseluruhan... 6
1.7 Jadwal Pekerjaan Keseluruhan... 6
1.8 Sistematika Laporan Kerja Praktek... 9
1.8 Sistematika Laporan Kerja Praktek... 9
BAB BAB IIII TINJATINJAUANUAN INSTINSTANSIANSI KERJAKERJA PRAKTEPRAKTEK...K... 1010
2.1
2.1 Gambaran
Gambaran Umum
Umum PT. Lisa
PT. Lisakonsulindo
konsulindo ...
...
... 10
10
2.2 Pola Manajemen IKP... 12
2.2 Pola Manajemen IKP... 12
2.3 Organisasi Pelaksanaan Proyek di IKP ... 14
2.3 Organisasi Pelaksanaan Proyek di IKP ... 14
2.3.1
2.3.1
Proses
Proses dan
dan Cara
Cara IKP
IKP Mendapatka
Mendapatkan
n Proyek...
Proyek...
... 14
14
2.3.2
2.3.2
Pola
Pola Manajeme
Manajemen
n Proyek
Proyek ...
...
... 14
14
2.3.3
2.3.3
Tugas
Tugas dan
dan Kedudukan
Kedudukan Praktikan
Praktikan dalam
dalam Tim
Tim Proyek...
Proyek... 15
15
BAB BAB IIIIII PEMBAHPEMBAHASANASAN MATERMATERII KERJAKERJA PRAKTEPRAKTEK...K... 18183.1 Pengenalan Materi Kerja Praktek... 18
ii DA
DAFTFTARAR ISIISI DAFTAR
DAFTAR ISI...ISI... ii
DAFTAR DAFTAR TABELTABEL ... iiiiii DAFTAR DAFTAR GAMBAR...GAMBAR... iiiiii BAB BAB II PENDAHULUAN...PENDAHULUAN... 11
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Kerja Praktek... 1
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Kerja Praktek... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek... 2
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek... 2
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek... 3
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek... 3
1.3.1
1.3.1
Ruang
Ruang Lingkup
Lingkup Substansi
Substansi ...
...
... 3
3
1.3.2
1.3.2
Ruang
Ruang Lingkup
Lingkup Wilayah
Wilayah...
...
... 3
3
1.4 Proses Pemilihan Instansi Kerja Praktek... 4
1.4 Proses Pemilihan Instansi Kerja Praktek... 4
1.5 Persyaratan dan Prosedur Administrasi Kerja Praktek... 5
1.5 Persyaratan dan Prosedur Administrasi Kerja Praktek... 5
1.5.1
1.5.1
Persyaratan
Persyaratan Kerja
Kerja Praktek
Praktek...
...
... 5
5
1.5.2
1.5.2
Prosedur
Prosedur Administratif...
Administratif... 5
5
1.6
1.6 Kedudukan Praktika
Kedudukan Praktikan dalam Proy
n dalam Proyek dan dalam
ek dan dalam IKP ...
IKP ... 6
... 6
1.7 Jadwal Pekerjaan Keseluruhan... 6
1.7 Jadwal Pekerjaan Keseluruhan... 6
1.8 Sistematika Laporan Kerja Praktek... 9
1.8 Sistematika Laporan Kerja Praktek... 9
BAB BAB IIII TINJATINJAUANUAN INSTINSTANSIANSI KERJAKERJA PRAKTEPRAKTEK...K... 1010
2.1
2.1 Gambaran
Gambaran Umum
Umum PT. Lisa
PT. Lisakonsulindo
konsulindo ...
...
... 10
10
2.2 Pola Manajemen IKP... 12
2.2 Pola Manajemen IKP... 12
2.3 Organisasi Pelaksanaan Proyek di IKP ... 14
2.3 Organisasi Pelaksanaan Proyek di IKP ... 14
2.3.1
2.3.1
Proses
Proses dan
dan Cara
Cara IKP
IKP Mendapatka
Mendapatkan
n Proyek...
Proyek...
... 14
14
2.3.2
2.3.2
Pola
Pola Manajeme
Manajemen
n Proyek
Proyek ...
...
... 14
14
2.3.3
2.3.3
Tugas
Tugas dan
dan Kedudukan
Kedudukan Praktikan
Praktikan dalam
dalam Tim
Tim Proyek...
Proyek... 15
15
BAB BAB IIIIII PEMBAHPEMBAHASANASAN MATERMATERII KERJAKERJA PRAKTEPRAKTEK...K... 18183.1 Pengenalan Materi Kerja Praktek... 18
ii ii 3.1.1
3.1.1 asterpasterplan lan D’GreD’Green en ResidResidence ence & & BusinesBusiness s CenteCenterr ...
18
18
3.1.2
3.1.2
asterplan asterplan Kawasan PemKawasan Pemerintahan Maybrat
erintahan Maybrat ... 20
... 20
3.2 Proses Pelaksanaan Kegiatan ... 20
3.2 Proses Pelaksanaan Kegiatan ... 20
3.2.1
3.2.1
asterplan D’Green asterplan D’Green Residence Residence & & Business Business Center Center ... 20... 20
3.2.2
3.2.2
asterplan asterplan Kawasan PemKawasan Pemerintahan Maybrat
erintahan Maybrat ... 30
... 30
3.3 Penilaian Terhadap Proses dan Hasil Kerja Praktek ... 34
3.3 Penilaian Terhadap Proses dan Hasil Kerja Praktek ... 34
3.3.1
3.3.1
Pembahas
Pembahasan
an Pelaksana
Pelaksanaan
an Kerja
Kerja Praktek
Praktek terhadap
terhadap Teori
Teori Perkuliahan...
Perkuliahan... 34
34
3.3.2
3.3.2
Proses
Proses Pelaksanaa
Pelaksanaan
n Pekerjaa
Pekerjaan
n...
...
... 34
34
3.4 Persoalan Pelaksanaan Kegiatan ... 35
3.4 Persoalan Pelaksanaan Kegiatan ... 35
3.5 Persoalan dalam Pelaksanaan Proyek... 35
3.5 Persoalan dalam Pelaksanaan Proyek... 35
3.6 Perbedaan Pendapat dengan Pembimbing... 36
3.6 Perbedaan Pendapat dengan Pembimbing... 36
BAB BAB IVIV KESANKESAN DANDAN PESANPESAN ... 3838
4.1 Kesan... 38
4.1 Kesan... 38
4.1.1
4.1.1
Kesan
Kesan Terhadap
Terhadap Manajem
Manajemen
en Instansi
Instansi Kerja
Kerja Praktek
Praktek ...
... 38
38
4.1.2
4.1.2
Kesan
Kesan Terhadap
Terhadap Manajem
Manajemen
en Pekerjaan/P
Pekerjaan/Proyek...
royek... 39
39
4.1.3
4.1.3
Kesan
Kesan Terhadap
Terhadap Lingkungan
Lingkungan Kerja...
Kerja...
... 39
39
4.2 Saran... 39
4.2 Saran... 39
4.2.1
4.2.1
Saran
Saran Kepada
Kepada IKP
IKP...
...
... 40
40
4.2.2
4.2.2
Sara
Saran Kepad
n Kepada Progra
a Program Studi Per
m Studi Perenc
encanaa
anaan Wilay
n Wilayah dan Kota
ah dan Kota ...
...
...
...
...
... 40
.... 40
4.2.3
iii iii DA
DAFTAFTARR TABTABELEL
TABEL I.1 TIME SCHEDULE PROYEK
TABEL I.1 TIME SCHEDULE PROYEK MASTERPLAN D’GREEN RESIDENCE &
MASTERPLAN D’GREEN RESIDENCE & BUSINESS CENTERBUSINESS CENTER
... 7
... 7
TABEL I.2 TIME SCHEDULE PROYEK
TABEL I.2 TIME SCHEDULE PROYEK
MASTERPLAN MASTERPLANKAWASAN
KAWASAN
PEMERIN
PEMERINTAHAN
TAHAN MAYBRAT...
MAYBRAT...
... 8
8
TABEL II.1 DAFTAR PRAKTIKAN KERJA PRAKTEK DI PT. LISAKONSULINDO,
TABEL II.1 DAFTAR PRAKTIKAN KERJA PRAKTEK DI PT. LISAKONSULINDO,
JAKARTA SELATAN...
JAKARTA SELATAN...
... 17
17
TABEL III.1
TABEL III.1 TABEL ANALISIS INTERNAL-EKSTE
TABEL ANALISIS INTERNAL-EKSTERNAL TAPAK
RNAL TAPAK
D’GREEN D’GREEN RESIDENCERESIDENCE & BUSINESS & BUSINESS CENTERCENTER ...
22
22
TABEL III.2
TABEL III.2 PROGRAM RUANG
PROGRAM RUANG
D’GREEN RESIDENCE & BUSINESS
D’GREEN RESIDENCE & BUSINESS
CENTER
CENTER ...
...
...
...
...
...
28
28
TABEL III.3
TABEL III.3 MATRIKS KETERKAITA
MATRIKS KETERKAITAN... 32
N... 32
DAF
DAFTARTAR GAMGAMBAR BAR
GAMBAR 2.1 STRUKTUR ORGANISA
GAMBAR 2.1 STRUKTUR ORGANISASI PT.
SI PT. LISAKONS
LISAKONSULINDO
ULINDO ... 13
... 13
GAMBAR 2.2 KEDUDUKAN PRAKTIKAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI
GAMBAR 2.2 KEDUDUKAN PRAKTIKAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI
PELAKSANAAN PROYEK
PELAKSANAAN PROYEK
ASTERPLAN ASTERPLAN D’GREEN D’GREEN RESIDENCE RESIDENCE && BUSINESS CENTERBUSINESS CENTER
DAN
DAN
MASTERPLAN MASTERPLANKAWASAN
KAWASAN
PEMERI
PEMERINTAHAN MAYBRAT
NTAHAN MAYBRAT ...
...
.. 16
16
GAMBAR 3.1 PETA POSISI LAHAN
GAMBAR 3.1 PETA POSISI LAHAN D’GREEN RESIDENCE & BUSINESS CENTER
D’GREEN RESIDENCE & BUSINESS CENTER. 21
. 21
GAMBAR 3.2 POLA SIRKULASI / HIRARKI JALAN PADA
GAMBAR 3.2 POLA SIRKULASI / HIRARKI JALAN PADA SITEPLAN
SITEPLANKAWASAN
KAWASAN
D’GREEN RESIDENCED’GREEN RESIDENCE & BUSINESS & BUSINESS CENTER...CENTER...
26
26
GAMBAR 3.3 PENAMPANG JALAN HIRARKI UTAMA ... 27
GAMBAR 3.3 PENAMPANG JALAN HIRARKI UTAMA ... 27
GAMBAR 3.4 ZONING KAWASAN PERUMAHAN
GAMBAR 3.4 ZONING KAWASAN PERUMAHAN
D’GREEN RESIDENCE & D’GREEN RESIDENCE & BUSINESS CENTERBUSINESS CENTER ...
30
30
GAMBAR 3.5 ZONASI KAWASAN PEMERINTAHAN MAYBRAT... 33
GAMBAR 3.5 ZONASI KAWASAN PEMERINTAHAN MAYBRAT... 33
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Kerja praktek (KP) ini merupakan salah satu mata kuliah wajib (PL 4103) bagi
mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Pada bab ini akan dijelaskan
hal-hal yang berkaitan dengan mata kuliah PL4103 Kerja Praktek. Hal tersebut yaitu
persyaratan akademis untuk melakukan KP beserta kedudukan akademis mahasiswa
ketika sedang melakukan KP, prosedur KP yang ditempuh praktikan, alasan/keinginan
untuk memilih Instansi Kerja Praktek (IKP), kedudukan praktikan dalam proyek yang
di-KP-kan dan dalam IKP, jadwal pekerjaan keseluruhan, dan jadwal rencana kerja
praktikan dan realisasinya di dalam pekerjaan tersebut.
1.1
Latar Belakang Pelaksanaan Kerja Praktek
Rangkaian kegiatan pendidikan di program studi Perencanaan Wilayah dan Kota
dilaksanakan melalui kegiatan belajar mengajar di kelas atau perkuliahan rutin.
Penekanan di dalam kegiatan perkuliahan rutin adalah pemberian wawasan teoritis dan
konseptual mengenai persoalan dalam perencanaan wilayah dan kota. Maksud dari
kegiatan tersebut adalah untuk memberikan dasar kerangka berpikir dan penguasaan
berbagai teknik analisis yang akan membantu dalam melakukan identifikasi dan
penyelesaian terhadap persoalan perencanaan wilayah dan kota.
Namun ilmu dan wawasan yang diperoleh dari perkuliahan tidak cukup mampu
mendasari suatu penyelesaian persoalan-persoalan yang muncul di lapangan pada
kondisi sesungguhnya. Seperti yang diketahui, Perencanaan Wilayah dan Kota adalah
program studi yang mengajarkan berbagai bidang ilmu yang komprehensif,
pengetahuan-pengetahuan
yang
luas
menyangkut
bagaimana
membangun,
merencanakan suatu wilayah atau kota, dan bagaimana membuat kelompok masyarakat
memperoleh kesejahteraan. Berbagai ilmu yang diajarkan tidak hanya diperoleh melalui
perkuliahan formal di kelas saja, melainkan ada turun langsung ke lapangan melalui
2
Kerja Praktek diperlukan sebagai latihan untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi persoalan yang muncul di lapangan sesuai dengan keilmuan yang dimiliki.
Melalui kerja praktek, mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mengaplikasikan
seluruh pengetahuan dan teori yang telah didapatkan selama masa perkuliahan. Dalam
kerja praktek, mahasiswa juga berkewajiban untuk terlibat langsung dalam pengerjaan
proyek dan mengikuti seluruh proses perencanaan. Oleh karena itu, mahasiswa
diharapkan akan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja selama mengikuti
proses kerja praktek.
Bidang perencanaan wilayah dan kota merupakan bidang pekerjaan yang
berkaitan dengan sosial dan masyarakat. Selain itu, bidang pekerjaan ini pun berkaitan
dengan bidang pekerjaan lainnya yang mengharuskan perencana untuk bekerja dalam
satu tim. Selama masa kerja praktek ini, mahasiswa dibiasakan untuk bekerja sama
dengan pihak lain dan berlatih untuk memecahkan persoalan-persoalan yang ditemui
selama proses perencanaan dijalankan. Mahasiswa pun berkesempatan untuk bekerja
sama dengan praktisi yang sudah berpengalaman di bidang perencanaan wilayah dan
kota.
Mata kuliah Kerja Praktek (PL 4103) merupakan salah satu syarat akademis
yang harus ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
dalam menyelesaikan tahap pendidikan sarjana. Mata kuliah ini merupakan media untuk
menerapkan kemampuan teori substantif yang diperoleh dari perkuliahan dalam
menghadapi persoalan nyata yang timbul secara dinamis agar mahasiswa lebih siap
menuju jenjang profesi.
1.2
Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Mata kuliah kerja praktek ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teori-teori yang telah
didapatkan dari perkuliahan dalam menghadapi persoalan perencanaan yang ada di
dunia nyata. Tujuan dari diadakannya mata kuliah kerja praktek adalah sebagai berikut:
a. Menerapkan ilmu perencanaan yang telah diperoleh mahasiswa selama masa kuliah
3
b. Melatih kesabaran dan memperluas wawasan mahasiswa dalam pengembangan
kreativitas dan pemecahan permasalahan di bidang perencanaan wilayah dan kota;
c. Melihat dan memahami administrasi suatu perusahaan atau instansi yang meliputi
struktur organisasi, tata kerja, dan pola manajemen;
d. Melihat dan memahami pengelolaan sebuah pekerjaan atau proyek perencanaan,
ataupun studi yang terkait dengan ilmu perencanaan yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan atau institusi perencanaan;
e. Melatih mahasiswa bekerja sama dengan orang yang berlatar belakang disiplin ilmu
bukan perencanaan wilayah dan kota; dan
f. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengamati cara kerja bidang ilmu di
luar ilmu perencanaan wilayah dan kota.
1.3
Ruang Lingkup Kerja Praktek
Ruang lingkup kerja praktek dapat dibagi menjadi dua, yaitu ruang lingkup
subtansi, dan ruang lingkup wilayah. Praktikan melakukan kerja praktek dimulai sejak
tanggal 1 Juni 2012 sampai dengan tanggal tanggal 31 Juli 2012 di PT. Lisakonsulindo.
1.3.1 Ruang Lingkup SubtansiSelama melakukan kerja praktek di PT. Lisakonsulindo, praktikan dilibatkan
dalam proyek
asterplan D’Green Residence & Business Center
, Pulau Bintan dan
asterplan Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Di dalam
kedua proyek ini, praktikan berperan sebagai staff pendukung. Proyek pertama terfokus
pada pengerjaan
asterplan D’Green Residence & Business Center di Kota
Tanjungpinang, Pulau Bintan dengan mengacu pada site plan
D’Green Residence &
Business Center
yang sebelumnya telah dikerjakan di instansi ini. Sedangkan proyek
kedua terfokus pada perencanaan kawasan fungsional berupa kawasan pemerintahan di
Kabupaten Maybrat yang merupakan salah satu kabupaten baru di Papua Barat.
1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah yang menjadi bahasan dalam kerja praktek ini adalah Kota
Tanjungpinang, Pulau Bintan, khususnya di Kelurahan Sei Jang, Kecamatan Bukit
Bestari; dan Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Di mana dalam RTRW Kota
Tanjungpinang Tahun 2010-2030, Kecamatan Bukit Bestari termasuk salah satu
kecamatan yang direncanakan dengan guna lahan permukiman sebagai pendukung
4
Kawasan Perkotaan Tanjungpinang. Sedangkan Kabupaten Maybrat adalah kabupaten
baru yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Sorong. Kabupaten Maybrat ini masih
berupa lahan kosong sehingga dibutuhkan perencanaan yang komprehensif agar lahan
yang ada dapat digunakan semaksimal mungkin.
1.4 Proses Pemilihan Instansi Kerja Praktek
Praktikan melakukan kerja praktek di PT. Lisakonsulindo, yang berlokasi di
Fatmawati Mas Kav. 227 Jln. RS. Fatmawati No. 20 Jakarta Selatan. Instansi tersebut
dipilih sebagai instansi untuk melakukan kerja praktek dengan alasan sebagai berikut :
PT. Lisakonsulindo merupakan konsultan
engineering, planning,
dan
architecture
yang lingkup kerjanya terkait dengan bidang perencanaan wilayah
dan kota
Kesediaan Instansi Kerja Praktek untuk menerima praktikan sebagai tenaga
kerja praktek.
Terdapat minimal seorang pembimbing dari pihak instansi yang mengetahui
materi yang akan dikerjakan selama kerja praktek. Di samping itu, pembimbing
memiliki wawasan yang cukup memadai mengenai perencanaan wilayah dan
kota, sehingga dapat memberikan arahan serta bimbingan kepada praktikan
selama melakukan kerja praktek.
Rentang waktu pengerjaan materi kerja praktek minimal dua bulan efektif.
Keinginan pribadi praktikan untuk berkarir di instansi konsultan perencana,
sehingga dengan melakukan kerja praktek di konsultan perencana, diharapkan
dapat menambah wawasan praktikan mengenai karir di instansi konsultan
perencana.
PT. Lisakonsulindo merupakan sebuah konsultan yang bergerak di bidang
engineering, planning,
dan
architecture sehingga dengan kerja praktek di sana,
praktikan diharapkan dapat menambah wawasan baru yang tidak hanya dari ilmu
5
1.5 Persyaratan dan Prosedur Administrasi Kerja Praktek 1.5.1 Persyaratan Kerja Praktek
Persyaratan keikutsertaan mahasiswa untuk melaksanakan kerja praktek adalah
sebagai berikut:
Telah lulus semua mata kuliah yang berkaitan dengan materi yang akan
di-KP-kan;
Telah lulus salah satu mata kuliah studio; dan
Tidak sedang mengambil mata kuliah studio (Studio Perencanaan Kota ataupun
Studio Perencanaan Wilayah).
1.5.2 Prosedur Administratif
Beberapa tahapan yang perlu dilalui mahasiswa dalam menempuh mata kuliah
PL 4103 Kerja Praktek adalah sebagai berikut:
a. Sebelum Kerja Praktek
Penetapan keikutsertaan melalui pengecekan pemenuhan prasyarat oleh wali,
yang kemudian diikuti dengan pembuatan surat permohonan (SKP-01 oleh
wali kepada koordinator KP);
Berdasarkan
SKP-01
maka
diterbitkan
SKP-02
(Nomor:
209/I1.C10.5.3/PP/2012 Tanggal 16 Maret 2012) oleh pihak Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota yang digunakan oleh praktikan dalam mencari
Instansi Kerja Praktek yang diminati;
Setelah calon Instansi Kerja Praktek bersedia menerima praktikan, maka IKP
tersebut harus menulis SKP-03 (Nomor: 115a/LSK-SS/VI/2012 Tanggal 01
Juni 2012) kepada Koordinator PL4103 yang berisikan pernyataan tentang
kesediaan menerima mahasiswa sebagai praktikan; tanggal mulai diterima
bekerja, nama pekerjaan, lamanya dan materi/tahap pekerjaan yang dikerjakan
praktikan; dan nama pembimbing Kerja Praktek; dan
Keputusan disetujui atau tidaknya oleh Prodi menyangkut kondisi IKP, macam
pekerjaan, dan pembimbing kerja akan diterbitkan melalui SKP-04 (Nomor:
565/I1.C10.5.3/PP/2012 Tanggal 23 Juli 2012) yang berisikan pernyataan
persetujuan dan permintaan agar praktikan dapat diawasi dan dinilai selama
bekerja praktek.
6
b. Sesudah Kerja Praktek
Setelah menyelesaikan pekerjaan maka IKP menerbitkan SKP-05 (belum
diterbitkan hingga tanggal 4 Desember 2012) yang menjelaskan bahwa
pekerjaan telah selesai selama jangka waktu tertentu;
Menyerahkan dokumen atau laporan produk kerja di IKP sebagai lampiran
LKP dan menyusun draft LKP yang selanjutnya akan dilakukan revisi-revisi
oleh praktikan dan setelah itu diserahkan kepada Tata Usaha; dan
Praktikan memperoleh nilai akhir Kerja Praktek berdasarkan syarat-syarat,
yaitu telah mengisi FRS pada semester bersangkutan; SKP-05, LKP akhir, dan
Lampiran LKP telah diterima oleh Prodi; dan ketentuan batas waktu tidak
dilanggar.
1.6
Kedudukan Praktikan dalam Proyek dan dalam IKP
Kedudukan praktikan dalam proyek yaitu sebagai staff pendukung, yang terlibat
dalam penyusunan rencana tapak (
site plan
) kawasan Pemerintahan Kabupaten Maybrat
dan penyusunan laporan
master plan
kawasan perumahan
D’Green Residence &
Business Center.
Staff pendukung membantu dalam proses penyusunan rencana tapak
serta memberi masukan yang menjadi alternatif rancangan dari rencana tapak kawasan
Pemerintahan Kabupaten Maybrat. Selain itu, praktikan juga membantu dalam
penyusunan laporan
master plan
kawasan perumahan
D’Green Residence & Business
Center.
Sedangkan kedudukan praktikan dalam IKP adalah sebagai mahasiswa magang.
Dalam hal ini, praktikan tidak tergabung dalam divisi mana pun agar bisa membantu
seluruh divisi yang terkait dengan proyek yang diberikan.
1.7
Jadwal Pekerjaan Keseluruhan
Dalam pengerjaan kedua proyek, terdapat jadwal pengerjaan (
Time Schedule
)
resmi dari pihak PT. Lisakonsulindo.
Time schedule
inilah yang dijadikan batasan
praktikan dalam mengerjakan proyek tersebut.
Time schedule
masing-masing proyek
7 TABEL I.1
TIME SCHEDULE PROYEK MASTERPLAN D’GREEN RESIDENCE & BUSINESS CENTER
Months 1 2 3 4
Phase/Weeks 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Contract & Agreements
2 TOR, Existing Data & Maps supplied by Owner 3 Topography & Vegetation Map supplied by Owner 4 Site Surve
5 Masterplan Ideas & Concept 6 Draft Masterplan
7 Final Masterplan 8 Draft Siteplan 9 Final Siteplan
10 Presentation Schedule X X X X X
11 Progress Payment Schedule 20% 40% 40%
Sumber : PT. Lisakonsulindo, 2012
Masterplan / Siteplan TeamSchedule Owner Schedule
8
8 TABEL I.2
TIME SCHEDULE PROYEK MASTERPLAN KAWASAN PEMERINTAHAN MAYBRAT
Months 1 2 3 4 5
Phase/Weeks 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Contract & Agreements
2 TOR, Existing Data & Maps supplied by Owner 3 Topography & Vegetation Map supplied by Owner 4 Site Surve
5 Draft Masterplan 6 Final Masterplan
7 Siteplan Kantor Bupati, Kantor DPRD, Rumah Dinas Bupati
8 Design Bangunan Kantor Bupati 9 Design Bangunan DPRD
10 Design Bangunan Rumah Dinas bupati
11 Presentation Schedule X X X X X X X 12 Progress Payment Schedule 20% 20% 30% 40% 10% 20%
Sumber : PT. Lisakonsulindo, 2012
Masterplan / Siteplan TeamSchedule Owner Schedule
8
8
TABEL I.2
TIME SCHEDULE PROYEK MASTERPLAN KAWASAN PEMERINTAHAN MAYBRAT
Months 1 2 3 4 5
Phase/Weeks 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Contract & Agreements
2 TOR, Existing Data & Maps supplied by Owner 3 Topography & Vegetation Map supplied by Owner 4 Site Surve
5 Draft Masterplan 6 Final Masterplan
7 Siteplan Kantor Bupati, Kantor DPRD, Rumah Dinas Bupati
8 Design Bangunan Kantor Bupati 9 Design Bangunan DPRD
10 Design Bangunan Rumah Dinas bupati
11 Presentation Schedule X X X X X X X
12 Progress Payment Schedule 20% 20% 30% 40% 10% 20%
Sumber : PT. Lisakonsulindo, 2012
Masterplan / Siteplan TeamSchedule Owner Schedule
9
1.8
Sistematika Laporan Kerja Praktek
Laporan kerja praktek ini terbagi ke dalam empat bagian, yaitu:
BAB 1 Pendahuluan
Bab ini berisi tentang dasar-dasar pengerjaan kerja praktek secara umum yang
meliputi latar belakang, maksud dan tujuan kerja praktek, ruang lingkup kerja
praktek, proses pemilihan instansi kerja praktek, persyaratan dan prosedur
administrasi kerja praktek, kedudukan praktikan dalam proyek dan dalam IKP,
jadwal kerja keseluruhan, dan jadwal rencana kerja praktikan serta realisasi di
dalam pekerjaan tersebut.
BAB 2 Tinjauan Instansi Kerja Praktek
Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai Instansi Kerja Praktek dan proyek
yang di KP-kan. Bab ini meliputi gambaran umum IKP, pola manajemen IKP,
serta organisasi pekerjaan atau proyek IKP yang terdiri atas proses dan cara
kerja IKP mendapatkan proyek dimana praktikan bekerja, pola manajemen
pekerjaan
royek, serta
dan kedudukan praktikan dalam kerja praktek.
9
1.8
Sistematika Laporan Kerja Praktek
Laporan kerja praktek ini terbagi ke dalam empat bagian, yaitu:
BAB 1 Pendahuluan
Bab ini berisi tentang dasar-dasar pengerjaan kerja praktek secara umum yang
meliputi latar belakang, maksud dan tujuan kerja praktek, ruang lingkup kerja
praktek, proses pemilihan instansi kerja praktek, persyaratan dan prosedur
administrasi kerja praktek, kedudukan praktikan dalam proyek dan dalam IKP,
jadwal kerja keseluruhan, dan jadwal rencana kerja praktikan serta realisasi di
dalam pekerjaan tersebut.
BAB 2 Tinjauan Instansi Kerja Praktek
Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai Instansi Kerja Praktek dan proyek
yang di KP-kan. Bab ini meliputi gambaran umum IKP, pola manajemen IKP,
serta organisasi pekerjaan atau proyek IKP yang terdiri atas proses dan cara
kerja IKP mendapatkan proyek dimana praktikan bekerja, pola manajemen
pekerjaan atau proyek, serta tugas dan kedudukan praktikan dalam kerja praktek.
BAB 3 Pembahasan Materi Kerja Praktek
Bab ini berisikan mengenai materi kerja praktek yang dilakukan oleh praktikan,
meliputi gambaran umum materi kerja praktek, proses dan penilaian hasil kerja
praktek yang telah dilakukan.
BAB 4 Kesan dan Saran
Bab ini merupakan bab terakhir dari laporan ini yang berisi mengenai kesan dan
saran selama praktikan melakukan kerja praktek, termasuk di dalamnya saran
bagi instansi kerja praktek, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, dan
10
BAB 2
TINJAUAN INSTANSI KERJA PRAKTEK
Instansi Kerja Praktek yang dipilih praktikan adalah PT Lisakonsulindo yang
terletak di Jakarta Selatan dan merupakan sebuah konsultan swasta multi disiplin yang
bergerak di bidang
engineering, planning,
dan architecture. Pada bab ini, akan dijelaskan
peran dan fungsi dari struktur organisasi PT. Lisakonsulindo.
2.1
Gambaran Umum PT. Lisakonsulindo
PT. Lisakonsulindo adalah perusahaan jasa konsultasi yang terletak di Jl. RS.
Fatmawati No. 20, Jakarta Selatan. Perusahaan ini merupakan perusahaan konsultan
desain dan rancang bangun yang terdiri dari kerjasama personal dengan berbagai latar
belakang disiplin ilmu yang berbeda, seperti arsitek, planner, teknik sipil (jaringan jalan,
bangunan, dll), Mekanikal Elektrikal, dan Arsitek Lansekap. Perusahaan ini didirikan
pada tanggal 24 Februari 1989 oleh beberapa professional alumni universitas di
Australia, Indonesia, dan Jerman. PT. Lisakonsulindo merupakan salah satu perusahaan
yang pertama di Indonesia yang mengerjakan
site plan
dan rancang bangun lengkap
(
rading, road, drainage, utility,
dan landscape) dalam satu atap (inhouse) yang mana
dibutuhkan kerjasama yang solid dari berbagai macam disiplin ilmu tersebut.
PT. Lisakonsulindo melayani jasa konsultan desain dan rancang bangun yang
meliputi beberapa skala dan bidang perencanaan, yaitu:
a. Masterplan, meliputi:
Planning
Arsitek
Sipil/Infrastruktur
b. Siteplan, meliputi:
Planning
Arsitek
Sipil/Infrastruktur
c. Infrastruktur, meliputi:
11
Sipil (struktur, jaringan, air kotor); dan
Mechanical Electrical (kelistrikan, air bersih).
d. Bangunan, meliputi:
Arsitek
Mechanical Electrical
e. Landscape Architecture
PT. Lisakonsulindo didukung dengan fasilitas komputer dalam desain dan
gambar kerja sehingga masalah waktu dan ketepatan gambar tidak menjadi kendala. PT.
Lisakonsulindo dan seluruh staffnya juga memperhatikan faktor lingkungan dan faktor
ekonomi dalam desain sehingga produk yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan
secara kualitas. Karena selalu menjaga pelayanan yang terbaik kepada kliennya, PT.
Lisakonsulindo seringkali mendapat
order
yang berulang (
repeat order
) dari
klien-kliennya.
Dengan bertumbuh banyaknya permukiman di kota-kota baru serta pusat
pemerintahan di Indonesia pada saat ini sebagai akibat pertumbuhan penduduk,
urbanisasi, pemekaran wilayah serta kegiatan ekonomi, maka dirasakan adanya suatu
kebutuhan akan perencanaan pembangunan yang dapat mengantisipasi kebutuhan
tersebut. Langkanya sumber dana dan lahan pembangunan yang tersedia cenderung
mahal, serta tuntutan akan pelestarian lingkungan hidup pada masa kini maupun masa
yang akan datang, menyebabkan diperlukan adanya suatu konsep perencanaan yang
inovatif, matang, terintegrasi, dan
cost effective.
PT. Lisakonsulindo memiliki suatu
komitmen untuk memberikan pelayanan jasa perencanaan yang professional, personal,
cost effective,
dengan standar mutu internasional dan berwawasan global, serta
bertanggung jawab sosial kepada masyarakat, tradisi, budaya dan lingkungan serta
berorientasi pada kepentingan pemberi tugas dan masyarakat di dalam jasa konsultasi
perencanaan.
Berikut ini data pokok perusahaan:
Bentuk dan Nama Perusahaan : PT. Lisakonsulindo
Direktur
: Dipl.Ing. Sugiarto Sulaiman
12
No. 203, Tanggal 24 Februari 1989
Domisili Perusahaan
: Fatmawati Mas Kav. 227
Jalan RS. Fatmawati No. 20
Jakarta Selatan 12430
: pt_lisakon@yahoo.com
Telp/Fax
: (021) 7654978 / (021) 7654979
2.2
Pola Manajemen IKP
Manajemen PT. Lisakonsulindo dipimpin oleh seorang direktur yang
membawahi 6 divisi. Keenam divisi tersebut membawahi
supporting staff.
Untuk lebih
jelasnya, struktur organisasi PT. Lisakonsulindo dapat dilihat pada skema di bawah ini
Sumber: PT. Lisakonsulindo 2012
13 GAMBAR 2.1
TRUKTUR ORGANISASI PT. LISAKONSULINDO
14
2.3
Organisasi Pelaksanaan Proyek di IKP
Subbab ini menjelaskan bagaimana proses dan cara IKP mendapatkan proyek,
pola manajemen proyek, tugas dan kedudukan praktikan dalam proyek.
2.3.1 Proses dan Cara IKP Mendapatkan Proyek
Secara umum, PT. Lisakonsulindo mendapatkan proyek melalui beberapa
tahapan sebagai berikut:
a. Pendaftaran dan pengambilan dokumen pra-design
b. Mengikutsertakan draft design/pra-design untuk diikutkan dalam tender
c. Jika menang tender, selanjutnya owner
akan melakukan kontrak terhadap proyek
tersebut
d. Penjelasan Pekerjaan
e. Klarifikasi Pekerjaan
f. Pemasukan Penawaran
Proyek
master plan
Kawasan Pemerintahan Kabupaten Maybrat masih dalam
tahapan awal, yaitu tahap pra-design. Proyek ini masih dalam masa tender dan belum
14
2.3
Organisasi Pelaksanaan Proyek di IKP
Subbab ini menjelaskan bagaimana proses dan cara IKP mendapatkan proyek,
pola manajemen proyek, tugas dan kedudukan praktikan dalam proyek.
2.3.1 Proses dan Cara IKP Mendapatkan Proyek
Secara umum, PT. Lisakonsulindo mendapatkan proyek melalui beberapa
tahapan sebagai berikut:
a. Pendaftaran dan pengambilan dokumen pra-design
b. Mengikutsertakan draft design/pra-design untuk diikutkan dalam tender
c. Jika menang tender, selanjutnya
owner
akan melakukan kontrak terhadap proyek
tersebut
d. Penjelasan Pekerjaan
e. Klarifikasi Pekerjaan
f. Pemasukan Penawaran
Proyek
master plan
Kawasan Pemerintahan Kabupaten Maybrat masih dalam
tahapan awal, yaitu tahap pra-design. Proyek ini masih dalam masa tender dan belum
diketahui apakah tender tersebut dimenangkan oleh PT. Lisakonsulindo atau tidak.
Sedangkan proyek
master plan D’Green Residence & Business Center
tidak melalui
proses tender terlebih dahulu. Pada proyek ini, PT. Lisakonsulindo merupakan
konsultan tunggal yang dipilih langsung oleh owner, sehingga tidak perlu melalui tahap
tender.
2.3.2 Pola Manajemen Proyek
Proyek
aster Plan D’Green Residence & Business Center
merupakan proyek
yang ditawarkan PT. Graphika Duta Arya kepada PT. Lisakonsulindo. Lingkup
pekerjaan meliputi penyusunan laporan masterplan, perancangan desain tapak
perumahan, perencanaan jaringan infrastruktur, dan perencanaan desain bangunan.
Sedangkan proyek Master Plan Kawasan Pemerintahan Kabupaten Maybrat merupakan
proyek yang ditenderkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maybrat kepada beberapa
konsultan. Karena masih dalam tahap pra-design, maka lingkup kerja hanya sebatas
pengusulan alternatif design kawasan. Tender ini masih belum diketahui keputusannya.
15
2.3.3 Tugas dan Kedudukan Praktikan dalam Tim Proyek
Dalam pelaksanaan proyek, diperlukan suatu struktur organisasi pelaksanaan
proyek yang tentunya berbeda dengan struktur organisasi IKP itu sendiri. Hal ini
dimaksudkan agar IKP lebih mudah dalam mengontrol, mengendalikan, dan mengatur
tiap-tiap proyek yang mereka tangani. Dalam struktur organisasi pelaksanaan proyek di
konsultan ini, memang tidak ada seorang penanggung jawab khusus untuk tiap-tiap
proyek. Hal ini disebabkan karena proyek yang mereka tangani pada umumnya
melibatkan berbagai bidang. Apabila penanggung jawab yang ditunjuk hanya
merupakan tenaga ahli di bidang tertentu, ia hanya akan melihat proyek tersebut dari
sudut pandangnya sendiri tanpa mempertimbangkan bidang lain. Struktur organisasi
pelaksanaan proyek dapat dilihat pada bagan berikut ini (Gambar 2.2).
Pada proyek
aster Plan D’Green Residence & Business Center
dan Master
Plan Kawasan Pemerintahan Kabupaten Maybrat, keterlibatan praktikan adalah sebagai
staff pendukung/
supporting staff.
Praktikan dilibatkan dalam penyusunan laporan
masterplan, perancangan alternatif desain tapak fungional, dan analisis data.
16
GAMBAR 2.2
KEDUDUKAN PRAKTIKAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI
PELAKSANAAN PROYEK
ASTERPLAN
D’GREEN RESIDENCE & BUSINESS CENTER
DAN
ASTERPLAN
KAWASAN PEMERINTAHAN MAYBRAT
Sumber: PT. Lisakonsulindo
Praktikan melakukan kerja praktek di PT. Lisakonsulindo bersama satu
mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota lainnya. Pihak IKP memberikan 2 proyek
yang sedang dikerjakan oleh konsultan tersebut, yaitu
aster Plan D’Green Residence
& Business Center
dan Master Plan Kawasan Pemerintahan Kabupaten Maybrat. Tugas
yang kami kerjakan sebagian besar merupakan tugas individu, sehingga walaupun kami
mendapat proyek yang sama, tetapi output pekerjaan kami berbeda. Hanya ada satu
PT. Graphika Duta Arya / Pemerintah Kabupaten Maybrat
Direktur Utama Perusahaan
Tenaga Ahli
Tenaga Ahli Arsitektur
Tenaga Ahli Lansekap
Tenaga Ahli Sipil/Struktur
Pemberi Kerja Penerima Kerja
Staf Pendukung / Supporting Staff (Praktikan)
17
tugas yang kami kerjakan secara bersama-sama. Berikut ini adalah daftar nama
mahasiswa yang melakukan kerja praktik di PT. Lisakonsulindo.
TABEL II. 1
DAFTAR PRAKTIKAN KERJA PRAKTEK DI PT. LISAKONSULINDO,
JAKARTA SELATAN
No
Nama
NIM
Judul Kerja Praktek
Pembimbing
1
Inertia Indi
Hapsari
15409012
aster Plan D’Green
Residence & Business Center,
Master Plan Kawasan
Pemerintahan Kabupaten
Maybrat
Ir. CM Srihandayani
Triastuti
2 Irfan Faikar
15409085
aster Plan D’Green
Residence & Business Center,
Master Plan Kawasan
Pemerintahan Kabupaten
Maybrat
Ir. Singgih Wasisa
18
BAB 3
PEMBAHASAN MATERI KERJA PRAKTEK
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai substansi kerja praktek yang dilakukan
oleh praktikan. Substansi tersebut meliputi pengenalan materi kerja praktek, proses
pelaksanaan kegiatan, pembahasan materi kerja praktek, penilaian terhadap proses dan
hasil kerja yang telah dilakukan oleh praktikan selama menjalani kerja praktek di PT.
Lisakonsulindo, dan persoalan pelaksanaan kegiatan
3.1
Pengenalan Materi Kerja Praktek
Pada saat melakukan kerja praktek di PT. Lisakonsulindo, praktikan diberikan 2
proyek, yakni proyek
masterplan D’Green Residence & Business Center,
Kep. Bintan
dan masterplan
Kawasan Pemerintahan Maybrat, Papua Barat. Kedua proyek tersebut
memiliki rincian materi yang berbeda satu sama lain. Berikut merupakan penjelasan
materi pada masing-masing proyek.
3.1.1
M asterplan D’ Green Residence & B usiness Center
Pada dasarnya, PT. Lisakonsulindo merupakan konsultan yang bergerak di
bidang desain dan rancang bangun yang terdiri dari kerjasama personal dengan berbagai
latar belakang disiplin ilmu yang berbeda. Atas dasar hal tersebut, PT. Lisakonsulindo
ini melayani jasa konsultan desain dan rancang bangun yang meliputi beberapa skala
dan bidang perencanaan, mulai dari perencanaan makro hingga perencanaan mikro. Jasa
yang ditawarkan oleh PT. Lisakonsulindo antara lain perencanaan masterplan,
perancangan siteplan, infrastruktur, perancangan desain bangunan, serta perancangan
lansekap (lanscape architecture). Oleh karena itu, PT. Lisakonsulindo juga menerima
pengerjaan proyek masterplan D’ Green Residence & Business Center
, Kep.Bintan
yang merupakan
masterplan suatu kawasan perumahan dan pusat bisnis. Namun dalam
proyek ini, PT. Lisakonsulindo tidak hanya mengerjakan
masterplan
saja, melainkan
juga merancang
siteplan, infrastruktur di dalam kawasan perumahan, serta desain
sejumlah bangunan di dalamnya. Dalam perencanaan kawasan perumahan ini,
19
dipertimbangkan juga mengenai perencanaan area komersil di bagian timur tapak, serta
pengadaan pusat yang berisi fasilitas hiburan bagi penghuni kawasan perumahan ini.
Pada umumnya di tahap awal, usulan
siteplan
suatu kawasan dibuat oleh
beberapa konsultan perencana. Tahapan ini disebut tahap
pra-design.
Usulan
siteplan
yang diajukan tersebut kemudian akan diikutkan dalam tender yang dilakukan oleh
pihak pengembang. Satu kawasan dapat ditender-kan hingga ke 4 konsultan. Hal
tersebut bertujuan untuk mencari alternatif terbaik bagi kawasan yang akan
direncanakan. Selanjutnya apabila salah satu konsultan telah memenangkan tender
tersebut, maka
owner
akan melakukan kontrak terhadap proyek tersebut. Di samping
itu,
owner
juga akan menjelaskan mengenai pekerjaan yang akan dilakukan, sedangkan
pihak konsultan akan memberikan penawaran biaya atas jasa yang dikerjakan. Proses
tender seperti ini pada umumnya dilakukan oleh pihak pemerintah, dengan nilai proyek
minimal 100 juta. Sedangkan apabila nilai proyek masih di bawah 100 juta, maka
proyek tersebut tidak akan ditenderkan. Berbeda dengan pemerintah, jika proyek
tersebut diberikan oleh pihak swasta, biasanya tidak melalui proses tender. Pihak swasta
lebih sering melakukan kontrak langsung dengan satu konsultan dalam suatu proyek
yang diselenggarakan.
Proyek
masterplan D’Green Residence & Business Center
ini diberikan oleh
pihak swasta yaitu PT. Graphika Duta Arya. Pada proyek ini, PT. Lisakonsulindo
merupakan konsultan tunggal yang dipilih langsung oleh
owner
. Dalam mendapatkan
proyek, PT. Lisakonsulindo tidak hanya mengandalkan keikutsertaan dalam tender.
Karena termasuk salah satu konsultan perencana yang telah lama berkecimpung di
dunia perencanaan, PT. Lisakonsulindo telah mendapatkan kepercayaan dari sejumlah
pengembang ternama. PT. Lisakonsulindo pun telah memiliki banyak koneksi maupun
kenalan yang seringkali memberikan informasi mengenai lowongan proyek.
Dari keseluruhan proyek ini, praktikan membantu dalam proses perencanaan
laporan
masterplan
dan perencanaan area parkiran mall yang berada di bagian timur
lokasi tapak, tepatnya di kawasan komersil yang telah disediakan. Sedangkan
perancangan
siteplan
telah dibuat sebelumnya oleh tim dari PT. Lisakonsulindo sendiri.
Sejumlah bahan yang diperlukan dalam penyusunan
masterplan
ini telah disediakan dan
dikerjakan oleh PT. Lisakonsulindo sehingga praktikan hanya membantu dalam
20
melengkapi data dan membantu dalam proses penyusunan
masterplan
tersebut. Dalam
perencanaan area parkiran pun praktikan hanya perlu menyesuaikan dengan rancangan
bangunan yang telah dibuat sebelumnya oleh tim dari PT. Lisakonsulindo.
3.1.2
M asterplan
Kawasan Pemerintahan Maybrat
Berbeda dengan proyek
masterplan D’Green Residence & Business Center
,
proyek
masterplan
kawasan pemerintahan Maybrat ini diselenggarakan oleh pihak
pemerintah. Pada saat praktikan menjalani kerja praktek di PT. Lisakonsulindo, proyek
ini masih dalam tahap
pra-design
dan baru akan diikutkan dalam tender. Untuk itu,
praktikan membantu dalam proses perancangan
siteplan
kawasan pemerintahan ini,
khususnya dalam proses pembuatan alternatif desain kawasan pemerintahan. Syarat
keikutsertaan dalam tender tidak membatasi jumlah alternatif desain yang diajukan,
sehingga hasil pekerjaan praktikan dijadikan sebagai salah satu alternatif rancangan dari
kawasan pemerintahan Maybrat.
3.2
Proses Pelaksanaan Kegiatan
Pada saat melaksanakan kerja praktek, praktikan dilibatkan dalam 2 proyek.
Sehingga pembahasan mengenai proses pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh
praktikan akan dibagi berdasarkan masing-masing proyek. Hal ini disebabkan karena
masing-masing proyek memiliki teknik dan metodologi pengerjaan yang berbeda satu
sama lain.
3.2.1
M asterplan D’ Green Residence & B usiness Center
D’Green Residence & Business Center
merupakan suatu kawasan yang
direncanakan oleh PT. Graphika Duta Arya untuk dijadikan sebagai kawasan
perumahan sekaligus pusat bisnis.
D’Green Residence & Business Center
ini berlokasi
di tengah kota Tanjungpinang, tepatnya di pinggir jalan arteri yaitu di Jalan Raya H
Fisabilillah. Luas delineasi lahan seluas 37,96 Ha dengan batasan-batasan lokasi sebagai
berikut :
Sebelah Utara
: permukiman penduduk
Sebelah Barat
: pantai dan hutan mangrove
Sebelah Selatan
: RTH dan permukiman penduduk
21
Posisi lahan terhadap Kota Tanjungpinang dapat dilihat pada peta berikut.
GAMBAR 3.1
PETA POSISI LAHAN
D’GREEN RESIDENCE & BUSINESS CENTER
Sumber : Hasil Analisis 2012
Dalam perancangan
siteplan D’Green Residence & Business Center,
terdapat
beberapa analisis yang mendasari proses merancang perumahan. Dalam mata kuliah
studio perencanaan tapak perumahan, setidaknya terdapat beberapa analisis yang
diperlukan dalam proses perancangan
siteplan
perumahan, antara lain :
Analisis aksesibilitas
Analisis sumber kebisingan
Analisis arah lintasan matahari
Analisis pemandangan dari dalam tapak
Analisis arah aliran air
22
TABEL III.1
TABEL ANALISIS INTERNAL-EKSTERNAL TAPAK
D’GREEN RESIDENCE & BUSINESS CENTER
Analisis
Internal/Ekste
rnal
Kondisi Eksisting
Desain Respon
Aksesibilitas
Bagian timur tapak berada
sangat dekat dengan jalan arteri
yaitu jalan RH Fisabilillah.
Karena bagian timur ini sangat
dekat dengan jalan utama, maka
akan sangat baik apabila jalur
masuk tapak berada pada bagian
ini. Pergerakan yang besar pada
jalan arteri juga dapat dijadikan
peluang
untuk
menarik
pengunjung menuju pusat bisnis
dan perbelanjaan yang ada
dalam tapak. Dengan
memper-timbangkan faktor keselamatan
dan kenyamanan, maka jalur
keluar dan masuk tapak akan
dibangun lebih dari satu tempat
23
Analisis
Internal/Ekste
rnal
Kondisi Eksisting
Desain Respon
Sumber
Kebisingan
Secara umum tidak terdapat
sumber kebisingan yang sangat
berarti pada lokasi tapak.
Satu-satunya sumber kebisingan yang
signifikan bersumber dari
akti-vitas yang terdapat pada jalan
raya pada bagian timur tapak.
Untuk
meredam kebisingan
yang berasal dari arah timur
tapak ini, akan digunakan buffer
hijau berupa pepohonan dan
vegetasi lainnya.
Arah Lintasan
Matahari
Arah orientasi bangunan yang
disarankan adalah menghadap
utara atau selatan. Dengan
posisi ini maka bangunan tidak
akan berhadapan ataupun
mem- belakangi matahari, namun
ba-ngunan akan menerima cahaya
dan panas matahari secara
kon-stan karena pergerakan matahari
dari timur menuju barat.
24
Analisis
Internal/Ekste
rnal
Kondisi Eksisting
Desain Respon
Pemandangan
dari Dalam
Tapak
Pemandangan merupakan salah
satu daya tarik yang dapat
menjadi nilai positif suatu tapak
yang
membedakannya
dari
lokasi tapak lainnya. Tapak ini
berada di tepi pantai sehingga
pemandangan ke arah pantai ini
dapat menjadi nilai jual
ung-gulan yang dapat menarik
per-hatian konsumen. Namun
terda- pat juga pemandangan yang
ku-rang menguntungkan berupa
pe-mandangan lalu lintas pada
jalan arteri di sebelah timur dan
pemandangan perumahan
pen-duduk pada arah utara tapak.
Hal ini dapat direspon dengan
menggunakan buffer hijau
beru- pa pepohonan yang akan
meng-halangi pemandangan negatif
dari luar tapak.
25
Analisis
Internal/Ekste
rnal
Kondisi Eksisting
Desain Respon
Arah Aliran
Air
Air pada tapak ini mengalir
menuju ketinggian yang lebih
rendah berupa sungai yang
berada disebelah utara tapak
dan laut pada barat tapak.
Dengan demikian pembangunan
jaringan drainase, air bersih,
dan air kotor dapat mengikuti
arah air ini. Pembangunan
jari-ngan yang mengikuti arah alami
air ini dapat menghemat energi
karena pengaliran air akan
menggunakan gravitasi.
Sumber : Hasil Analisis, 2012
Selain analisis internal dan eksternal, dalam proses perencanaan kawasan
perumahan sudah seharusnya menyediakan beberapa fasilitas-fasilitas penunjang.
Penyediaan sejumlah fasilitas penunjang tersebut terdapat dalam SNI 03-1733-2004
mengenai tata cara perencanaan lingkungan perumahaan di perkotaan yang dikeluarkan
oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Di dalam dokumen SNI, disebutkan
mengenai batas-batas fasilitas minimal yang harus disediakan dalam penyediaan
perumahan. Seperti misalnya fasilitas pedestrian / pejalan kaki, lebar jalan minimum,
penyediaan taman lingkungan, sekolah, tempat ibadah, fasilitas kesehatan, balai
pertemuan, dll. Standar dalam dokumen tersebut harus diperhatikan agar kawasan
perumahan yang dibangun dapat menjadi kawasan yang sehat dan dapat menjadi tempat
tinggal yang layak bagi penghuninya.
Tetapi dalam kenyataannya, tidak semua standar dipenuhi oleh PT.
Lisakonsulindo dalam merancang
siteplan
kawasan perumahan
D’Green Residence &
Business Center
ini. Untuk fasilitas pedestrian / pejalan kaki, lebar jalan minimum, dan
taman lingkungan memang sudah terpenuhi, tetapi penyediaan fasilitas lainnya seperti
26
fasilitas pendidikan dan kesehatan masih belum terpenuhi. Hal ini salah satunya
disebabkan karena preferensi
owner
yang mensyaratkan penyediaan fasilitas hanya
berupa fasilitas hiburan saja, yaitu berupa
clubhouse, waterpark,
dan
sport center
yang
diletakkan di pusat kawasan perumahan ini. Di samping itu,
owner
juga labih memilih
untuk menyediakan sejumlah lahan yang berfungsi sebagai kawasan komersil di bagian
timur kawasan perumahan ini. Diduga hal tersebut merupakan upaya
owner
untuk
mencari keuntungan yang lebih besar dibandingkan menyediakan fasilitas penunjang
lainnya. Rancangan sirkulasi jalan yang terbagi menjadi jalan hirarki utama dan jalan
lingkungan dapat dilihat pada gambar berikut.
GAMBAR 3.2
POLA SIRKULASI / HIRARKI JALAN PADA
SITEPLAN
KAWASAN
D’GREEN RESIDENCE & BUSINESS CENTER
Sumber : PT. Lisakonsulindo, 2012
Pada gambar tersebut, dapat diketahui bahwa hirarki jalan yang digunakan
terdiri dari 4 hirarki, yaitu jalan hirarki utama (lebar jalan 18 m), jalan lingkungan
row
27
12 (lebar jalan 12 m), jalan lingkungan
row
9 (lebar jalan 9 m), dan jalan lingkungan
row
7 (lebar jalan 7 m). jalan hirarki utama dan jalan lingkungan
row
12 dilengkapi
dengan fasilitas pedestrian, sedangkan jalan lingkungan
row
9 dan jalan lingkungan
row
7 tidak dilengkapi fasilitas pedestrian. Berikut merupakan gambar penampang jalan
hirarki utama beserta komponen pedestriannya.
GAMBAR 3.3
PENAMPANG JALAN HIRARKI UTAMA
Sumber : PT. Lisakonsulindo, 2012
Selain pertimbangan mengenai fasilitas penunjang, dalam perencanaan kawasan
perumahan sekaligus pusat bisnis ini diperlukan beberapa strategi agar kawasan ini
terasa aman dan nyaman bagi penghuni perumahan, serta dapat menarik pengunjung
untuk datang. Berikut merupakan strategi perancangan untuk kawasan ini :
a. Membuka best view ke arah pantai sebagai salah satu nilai jual yang tinggi.
b. Membuat peletakan perumahan dalam bentuk cluster tertutup (hanya terdapat
satu jalan sebagai akses masuk maupun keluar
cluster
) untuk meningkatkan
privacy dan keamanan.
c. Menciptakan kawasan komersil yang produktif sebagai respon terhadap jalan
arteri di depannya.
d. Menciptakan zona-zona kawasan sesuai dengan fungsinya masing-masing dan
tiap zona memiliki keterkaitan satu sama lain.
Berikut merupakan program ruang yang dibuat oleh PT. Lisakonsulindo dalam
perancangan siteplan D’Green Residence & Business Center.
28
TABEL III.2
PROGRAM RUANG
D’GREEN RESIDENCE & BUSINESS CENTER
ZONA LUAS (M2) (%)
LUAS PERENCANAAN 379.692,14 100,00%
KOMERSIAL : 89.853,58 23,66%
þ Mall & Ruko þ Mall Ext. & Hotel þ Shophouses
þ Pasar Modern & Ruko
Komersial Saleable (70%) 62.897,51 16,57%
Hijau/Jalan Lingkungan (30%) 26.956,07 7,10%
HUNIAN / PERUMAHAN
Cluster Alamanda (A1, A2, A3, A5, A6)
þ Kavling Efektif 11.805,85 3,11% þ Hijau / Taman 2.462,15 0,65% þ Jalan 5.509,66 1,45% Cluster Bougenville (B1, B2, B3, B5, B6, B7, B8) þ Kavling Efektif 9.940,90 2,62% þ Hijau / Taman 2.102,86 0,55% þ Jalan 5.922,68 1,56% Cluster Chrysant (C1, C2, C3, C5, C6) þ Kavling Efektif 15.830,81 4,17% þ Hijau / Taman 4.201,85 1,11% þ Jalan 8.897,60 2,34% Cluster Delonix (D1, D2, D3, D5) þ Kavling Efektif 13.184,25 3,47% þ Hijau / Taman 1.962,72 0,52% þ Jalan 8.303,81 2,19%
Cluster Episcia (E1, E2, E3, E5, E6, E7, E8)
þ Kavling Efektif 19.862,96 5,23% þ Hijau / Taman 2.241,82 0,59% þ Jalan 9.390,02 2,47% Cluster Ficus (F1, F2, F3, F5, F6, F7, F8, F9) þ Kavling Efektif 24.801,19 6,53% þ Hijau / Taman 6.140,98 1,62% þ Jalan 10.939,85 2,88% Cluster Gardenia (G1, G2, G3, G5, G6) þ Kavling Efektif 17.858,12 4,70% þ Hijau / Taman 1.984,86 0,52% þ Jalan 8.678,40 2,29%
29 ZONA LUAS (M2) (%) Cluster Heliconia (H1, H2, H3, H5, H6) þ Kavling Efektif 12.847,10 3,38% þ Hijau / Taman 3.595,63 0,95% þ Jalan 7.009,59 1,85%
Cluster Ixora (i1, i2, i3, i5, i6)
þ Kavling Efektif 16.017,01 4,22% þ Hijau / Taman 3.539,85 0,93% þ Jalan 7.558,28 1,99% Cluster Townhouse þ Kavling Efektif 3.270,00 0,86% þ Hijau / Taman 1.451,91 0,38% þ Jalan 2.154,59 0,57%
Total Hunian / Perumahan
Kavling Efektif 145.418,19 38,30% Hijau / Taman 29.684,63 7,82% Jalan 102.873,95 27,09% CLUBHOUSE 11.861,79 3,12% þ Water Park þ Sport Center Total Site 379.692,14 100% Saleable Area 208.315,70 54,86% Fasos/Fasum 11.861,79 5,69% Jalan 129.830,02 34,19% Hijau / Taman 29.684,63 22,86%
Sumber : PT. Lisakonsulindo, 2012
Dengan menyesuaikan pada program ruang yang telah dibuat, maka dibuatlah
peta zoning kawasan
D’Green Residence & Business Center
ini sebagai berikut:
30
GAMBAR 3.4
ZONING KAWASAN PERUMAHAN
D’GREEN RESIDENCE &
BUSINESS CENTER
Sumber : Hasil Analisis, 2012
3.2.2
M asterplan
Kawasan Pemerintahan Maybrat
Kabupaten Maybrat merupakan pemekaran wilayah dari Kabupaten Sorong,
Provinsi Papua Barat. Berdirinya Kabupaten Maybrat ditetapkan di dalam
Undang-Undang No 13 Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabupaten Maybrat di Provinsi Papua
Barat. Dengan dibentuknya kabupaten baru dan pejabat pemerintahan yang baru, maka
diperlukan suatu kawasan pemerintahan untuk memfasilitasi pemerintah daerah
Kabupaten Maybrat dalam mengatur dan mengelola kabupaten yang baru terbentuk ini.
Tujuan pengembangan kawasan ini adalah menciptakan kawasan pemerintahan yang
menitikberatkan integrasi antar lembaga.
Berbeda dengan kawasan permukiman
D’Green Residence & Business Center
Bintan, kawasan pemerintahan Maybrat ini tidak menentukan lokasi kawasan secara
spesifik. Pemerintah Maybrat hanya menyatakan bahwa mereka memiliki lahan dengan
luasan yang cukup besar untuk dialokasikan sebagai pengembangan kawasan
pemerintahan. Pada saat ini lahan tersebut masih berupa lahan kosong. Lahan tersebut
31
tidak memiliki kontur yang signifikan karena pihak pemerintah Kabupaten Maybrat
telah melakukan
cut and fill
pada lahan yang telah disediakan. Dengan demikian,
diasumsikan bahwa untuk pengembangan kawasan pemerintahan Maybrat ini telah
disediakan lahan kosong dengan luasan yang cukup besar dan kontur yang datar.
Kawasan perkantoran ini memiliki karakteristik berupa interaksi dan koordinasi
antar pegawai maupun antar kantor/instansi. Dengan demikian, perlu dibuat konsep
yang tepat dalam perencanaannya agar dapat mempermudah koordinasi antar kantor.
Kawasan pemerintahan ini direncanakan memiliki fungsi utama berupa perkantoran,
serta fungsi pendukung berupa kawasan permukiman, kawasan industri, ruang terbuka
hijau, dan lain-lain. Berikut adalah komponen penyusun pada fungsi utama (kawasan
perkantoran):
Kantor Bupati
Gedung DPRD
Gedung Dinas
Gedung Badan
Kantor
Sedangkan yang termasuk ke dalam fungsi pendukung yaitu:
Gedung Serba Guna
Gedung Olah Raga
Bank Papua
Rumah Sakit
Parkiran
Area Rumah Dinas Bupati
Area Pasar
Area Perumahan
Area Industri
Area Golf
Lapangan
Jalan
Vegetasi
Hutan dan Taman Kota
Zonasi yang digunakan pada perencanaan kawasan perkantoran ini berupa
sistem
cluster
yang mengelompokkan bangunan-bangunan yang memiliki keterkaitan
erat. Untuk mempermudah pengelompokan bangunan, maka dibuatlah matriks
keterkaitan antar bangunan sebagai pertimbangan dalam membantuk cluster tersebut.
Matriks keterkaitan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL III.3
MATRIKS KETERKAITAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 81 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8
hijau menunjukkan hubungan keterkaitan erat, warna kuning menunjukkan hubungan keterkaitan yang kecil, s
erkaitan yang telah dibuat, maka dibuatlah rencana zonasi kawasan perkantoran ini. Gambar berikut menunjuk
GAMBAR 3.5
ZONASI KAWASAN PEMERINTAHAN MAYBRAT
34