• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program K3RS Tahun 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program K3RS Tahun 2019"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERANGKA ACUAN PROGRAMKESEHAT

PROGRAMKESEHATAN DAN AN DAN KESELAMATAN KERJAKESELAMATAN KERJA RSIA NUN SURABAYATAHUN 2019

RSIA NUN SURABAYATAHUN 2019

I.

I. PendahuluanPendahuluan

Dalam undang- undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 23 dinyatakan Dalam undang- undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 23 dinyatakan  bahwa

 bahwa upaya upaya kesehatan kesehatan dan dan keselamatan keselamatan kerja kerja (K3) (K3) harus harus diselenggarakan diselenggarakan di di semuasemua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 100 orang. Jika terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 100 orang. Jika memperhatikan isi dari pasal diatas maka jelaslah bahwa rumah sakit (RS) termasuk memperhatikan isi dari pasal diatas maka jelaslah bahwa rumah sakit (RS) termasuk kedalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan kedalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di RS, tapi dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di RS, tapi  juga

 juga terhadap terhadap pasien pasien maupun maupun pengunjung pengunjung RS. RS. Sehingga Sehingga sudah sudah seharusnya seharusnya pihakpihak  pengelola RS menerapkan upay

 pengelola RS menerapkan upaya- upaya K3 di RS.a- upaya K3 di RS.

Menurut WHO/ ILO tahun 1995 kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan Menurut WHO/ ILO tahun 1995 kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya  baik

 baik jasmani, jasmani, rohani rohani maupun maupun sosial sosial dengan dengan usaha usaha pencegahan pencegahan dan dan pengobatan pengobatan terhadapterhadap  penyakit atau

 penyakit atau gangguan kesehatan gangguan kesehatan yang disebabkan yang disebabkan oleh pekerjaan oleh pekerjaan dan lingkungan dan lingkungan kerjakerja maupun penyakit umum.

maupun penyakit umum.

Pelaksanaan K3 adalah suatu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang Pelaksanaan K3 adalah suatu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau  bebas

 bebas dari dari kecelakaan kecelakaan akibat akibat kerja kerja (KAK) (KAK) dan dan penyakit penyakit akibat akibat kerja kerja (PAK) (PAK) yang yang padapada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. KAK tidak saja akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. KAK tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi  juga

 juga dapat dapat mengganggu mengganggu proses proses produksi produksi secara secara menyeluruh, menyeluruh, merusak merusak lingkungan lingkungan yangyang  pada akhirnya akan berdampak pad

 pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.a masyarakat luas.

Sumber Daya Manusia untuk selanjutnya disebut tenaga kerja merupakan penggerak Sumber Daya Manusia untuk selanjutnya disebut tenaga kerja merupakan penggerak organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Tenaga Kerja yang sehat baik fisik organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Tenaga Kerja yang sehat baik fisik maupun mental dapat diharapkan mencapai tujuan organisasi secara optimal. Rumah maupun mental dapat diharapkan mencapai tujuan organisasi secara optimal. Rumah Sakit sebagai sebuah organisasi yang padat modal, padat karya, padat teknologi dan padat Sakit sebagai sebuah organisasi yang padat modal, padat karya, padat teknologi dan padat risiko membutuhkan sistem pengelolaan kesehatan Tenaga Kerja agar dapat mencapai risiko membutuhkan sistem pengelolaan kesehatan Tenaga Kerja agar dapat mencapai

(2)

tujuan

tujuan organisasi organisasi Rumah Rumah Sakit Sakit dalam dalam hal hal ini ini memberikan memberikan pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan yangyang sebaik-baiknya kepada masyarakat.

sebaik-baiknya kepada masyarakat.

II.

II. Latar Belakang.Latar Belakang.

Potensi bahaya di RS, selain penyakit infeksi juga ada berbagai potensi bahaya lain Potensi bahaya di RS, selain penyakit infeksi juga ada berbagai potensi bahaya lain yang mempengaruhi situsi dan kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, yang mempengaruhi situsi dan kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber- sumber cidera kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber- sumber cidera lainnya), radiasi, bahan kimia yang berbahaya, gas anastesi, gangguan psikososial dan lainnya), radiasi, bahan kimia yang berbahaya, gas anastesi, gangguan psikososial dan ergonomic. Semua potensi bahaya tersebut di atas, jelas mengancam jiwa dan kehidupan ergonomic. Semua potensi bahaya tersebut di atas, jelas mengancam jiwa dan kehidupan  bagi

 bagi karyawan karyawan di di RS, RS, pasien pasien maupun maupun pengunjung pengunjung yang yang ada ada di di lingkungan lingkungan RS. RS. DalamDalam  pekerjaan sehari- hari petugas kesehatan selalu di hadapkan pada bahaya- bahaya tertentu,  pekerjaan sehari- hari petugas kesehatan selalu di hadapkan pada bahaya- bahaya tertentu, misalnya bahaya infeksius, reagensia yang toksik, peralatan listrik maupun peralatan misalnya bahaya infeksius, reagensia yang toksik, peralatan listrik maupun peralatan kesehatan.

kesehatan.

Selain itu terdapat beberapa studi bahwa penyakit akut yang di derita petugas RS Selain itu terdapat beberapa studi bahwa penyakit akut yang di derita petugas RS lebih besar 1,5 kali dari petugas atau pekerja selain di RS, yaitu penyakit infeksi dan lebih besar 1,5 kali dari petugas atau pekerja selain di RS, yaitu penyakit infeksi dan  parasit,

 parasit, saluran saluran pernafasan, pernafasan, saluran saluran cerna, cerna, hepatitis hepatitis B B dan dan keluhan keluhan lain lain seperti seperti sakitsakit telinga, sakit kepala, gangguan saluran kemih, masalah kelahiran anak, gangguan pada telinga, sakit kepala, gangguan saluran kemih, masalah kelahiran anak, gangguan pada saat hamil, penyakit kulit dan system otot dan tulang rangka.

saat hamil, penyakit kulit dan system otot dan tulang rangka.

III.

III. TUJUANTUJUAN 1.

1. Tujuan UmumTujuan Umum

Terciptanya cara kerja dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dalam Terciptanya cara kerja dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan RS.

rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan RS. 2.

2. Tujuan KhususTujuan Khusus a.

a. Bagi RS:Bagi RS: 1)

1) Meningkatkan mutu pelayananMeningkatkan mutu pelayanan 2)

2) Mempertahankan kelangsungan operasional RSMempertahankan kelangsungan operasional RS 3)

3) Meningkatkan citra RSMeningkatkan citra RS  b.

 b. Bagi karyawan RS:Bagi karyawan RS: 1)

1) Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK).Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK). 2)

2) Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK).Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK). c.

c. Bagi pasien dan pengunjung:Bagi pasien dan pengunjung: 1)

1) Mutu pelayanan yang baikMutu pelayanan yang baik 2)

(3)

IV.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATANKEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN A.

A. Penyusunan program K3RSPenyusunan program K3RS B.

B. Identifikasi risikoIdentifikasi risiko 1)

1) Keamanan dan keselamatanKeamanan dan keselamatan 2)

2) B3B3 3)

3) Pencegahan dan pengendalian kebakaranPencegahan dan pengendalian kebakaran 4)

4) Pencegahan bencanaPencegahan bencana 5)

5) Sarana dan prasaranaSarana dan prasarana 6)

6) Peralatan medisPeralatan medis 7)

7) Kesehatan karyawanKesehatan karyawan C.

C. Analisa risikoAnalisa risiko 1)

1) Perbaikan CCTV yang rusakPerbaikan CCTV yang rusak 2)

2) Penambahan CCTV pada area buta RSPenambahan CCTV pada area buta RS 3)

3) Pembuatan pagar pembatas pada lantai dasar menuju lantai 1Pembuatan pagar pembatas pada lantai dasar menuju lantai 1 4)

4) Renovasi gudang B3 sesuai standartRenovasi gudang B3 sesuai standart 5)

5) Pemeriksaan APARPemeriksaan APAR 6)

6) Pengadaan sistem deteksi kebakaranPengadaan sistem deteksi kebakaran 7)

7) Pemeriksaan sarana dan prasaranaPemeriksaan sarana dan prasarana 8)

8) Penambahan AC kelas 3Penambahan AC kelas 3 9)

9) Renovasi kelas 3 dan DapurRenovasi kelas 3 dan Dapur 10)

10) Pemeriksaan peralatan medisPemeriksaan peralatan medis 11)

11) Kalibrasi peralatan medisKalibrasi peralatan medis 12)

12) Pemeriksaan kesehatan staf berkalaPemeriksaan kesehatan staf berkala 13)

13) Pemeriksaan kesehatan staf khususPemeriksaan kesehatan staf khusus 14)

14) Vaksin hepatitis BVaksin hepatitis B D.

D. Struktur organisasiStruktur organisasi 1)

1) Perubahan anggotaPerubahan anggota E.

E. Sosialisasi dan edukasiSosialisasi dan edukasi 1)

1) Mengenai instalasiMengenai instalasi 2)

2) Mengenai komite lainMengenai komite lain 3)

3) Mengenai divisiMengenai divisi 4)

4) Mengenai staf baruMengenai staf baru F.

F. Pelatihan internalPelatihan internal 1)

(4)

2)

2) Penanggulangan gempa bumi min 1xPenanggulangan gempa bumi min 1x 3)

3) Penanganan tumpahan B3 min 1xPenanganan tumpahan B3 min 1x G.

G. Pelatihan eksternalPelatihan eksternal 1)

1) Pelatihan K3 min 1 orang/tahunPelatihan K3 min 1 orang/tahun H.

H. OrientasiOrientasi 1)

1) Orientasi setiap staf baru terkait K3Orientasi setiap staf baru terkait K3

I.

I. RapatRapat 1)

1) Rapat bulananRapat bulanan 2)

2) Rapat tahunanRapat tahunan 3)

3) Rapat insidentalRapat insidental J.

J. LaporanLaporan 1)

1) Laporan bulananLaporan bulanan 2)

2) Laporan tahunanLaporan tahunan

V.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATANCARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A.

A. Penyusunan dan pembuatan dokumen K3RS sesuai dengan akreditasi Penyusunan dan pembuatan dokumen K3RS sesuai dengan akreditasi RS.RS. B.

B. Pelatihan eksternal dan pelatihan internalPelatihan eksternal dan pelatihan internal C.

C. Sosialisasikan ke unit kerja pelayanan.Sosialisasikan ke unit kerja pelayanan. D.

D. Koordinasikan dengan Wakil Direktur Pelayanan , Komite Medis, Keperawatan,Koordinasikan dengan Wakil Direktur Pelayanan , Komite Medis, Keperawatan, Laboratorium serta unit kerja yang lain

Laboratorium serta unit kerja yang lain E.

E. Rapat berkala dan rapat insidentalRapat berkala dan rapat insidental F.

F. Pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan jadwal yang di tentukan.Pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan jadwal yang di tentukan.

VI.

VI. SASARANSASARAN

1.

1. Dokumen K3RS sesuai dengan standar akreditasi, tersedia 100%Dokumen K3RS sesuai dengan standar akreditasi, tersedia 100% 2.

2. Kegiatan vaksin hepatitis B terlaksana 100%Kegiatan vaksin hepatitis B terlaksana 100% 3.

3. Rapat rutinitas dengan kehadiran anggota tim >80%, terlaksana >75%Rapat rutinitas dengan kehadiran anggota tim >80%, terlaksana >75% 4.

4. Pelatihan internal 100%, kepada seluruh staf RS.Pelatihan internal 100%, kepada seluruh staf RS.

VII.

VII. PELAKSANAAN KEGIATANPELAKSANAAN KEGIATAN

Terlampir

(5)

VIII.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANEVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Jadwal kegiatan akan dievaluasi setiap bulan agar dapat diketahui ada dan tidaknya Jadwal kegiatan akan dievaluasi setiap bulan agar dapat diketahui ada dan tidaknya  pergeseran atau

 pergeseran atau penyimpangan jadwal yang dapat penyimpangan jadwal yang dapat mengganggu pelaksanaan program danmengganggu pelaksanaan program dan  pencapaian sasaran.

 pencapaian sasaran.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATANKEGIATAN

Rapat internal tim dilaksanakan tiap1 bulan sekali untuk membahas dan Rapat internal tim dilaksanakan tiap1 bulan sekali untuk membahas dan mengevaluasi hasil kegiatan dan merencanakan tindak lanjut pada bulan berikutnya. mengevaluasi hasil kegiatan dan merencanakan tindak lanjut pada bulan berikutnya. Selain rapat rutin 1 bulan, maka dilaksanakan rapat besar bersama top/senior manajemen Selain rapat rutin 1 bulan, maka dilaksanakan rapat besar bersama top/senior manajemen dan pimpinan RS tiap 6 bulan.

dan pimpinan RS tiap 6 bulan.

Rapat insidentil dilaksanakan apabila terjadi insiden yang perlu segera Rapat insidentil dilaksanakan apabila terjadi insiden yang perlu segera diselesaikan dan hasil rapat dapat diserahkan langsung kepada Direktur atau disertakan diselesaikan dan hasil rapat dapat diserahkan langsung kepada Direktur atau disertakan dalam laporan rutin bulanan.

dalam laporan rutin bulanan.

Evaluasi dilakukan tiap bulan dan evaluasi besar oleh Direktur dan manajer senior Evaluasi dilakukan tiap bulan dan evaluasi besar oleh Direktur dan manajer senior tiap 6 bulan sekali, membahas hasil audit oleh tim K3RS.

tiap 6 bulan sekali, membahas hasil audit oleh tim K3RS. IX.

IX. PENUTUPPENUTUP

Program kerja termasuk dalam regulasi karena memiliki sifat pengaturan dalam Program kerja termasuk dalam regulasi karena memiliki sifat pengaturan dalam rencana kegiatan beserta anggarannya. Oleh karena itu program kerja selalu dijadikan rencana kegiatan beserta anggarannya. Oleh karena itu program kerja selalu dijadikan acuan pada saat dilakukan evaluasi kinerja. Program persiapan akreditasi harus dijadikan acuan pada saat dilakukan evaluasi kinerja. Program persiapan akreditasi harus dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan perencanaan kerja di masa yang akan datang agar acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan perencanaan kerja di masa yang akan datang agar sesuai dengan perencanaan dan anggaran yang telah dibuat

sesuai dengan perencanaan dan anggaran yang telah dibuat

Surabaya,

Surabaya, Desember Desember 20182018

Mengajukan, Menyetujui,

Mengajukan, Menyetujui,

dr.

dr. Imandiar Imandiar Dwi Dwi Akbar Akbar dr. dr. Numbi Numbi Mediatmapratia.M.KesMediatmapratia.M.Kes Ketua

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan ( DPPA Tahun Anggaran 2019 ) yang dilaksanakan dengan perencanaan pembangunan daerah, bahwa dalam Rencana Kerja Pemerintah

menentukan pola pemijahan ikan belanak (Mugil dussumieri) di Perairan Belawan. 2) Menggunakan jumlah stasiun penelitian yang lebih banyak dan bervariasi sehingga.. didapatkan

Pelaksanaan PUG harus terefleksikan dalam proses penyusunan kebijakan yang menjadi acuan perencanaan dan penganggaran untuk menjamin program dan kegiatan yang

Rencana Kerja (RENJA) merupakan dokumen perencanaan satuan Kerja Perangkat daerah yang memuat kebijakan dan program / kegiatan dalam satu tahun dan sebagai acuan

Rencana Kerja (RENJA) tahun 2022 merupakan dokumen perencanaan kinerja tahunan yang memuat kebijakan dan program / kegiatan menjadi acuan dalam penyusunan rencana

Rencana Kerja (RENJA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Lamandau ini disusun sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan kegiatan tahun anggaran

Kurva selektivitas escape gap pada bubu tambun berbentuk sigmoid yang landai yang berarti bahwa bubu yang menggunakan celah pelolosan dapat menangkap ikan hasil

Dengan demikian, sebagai teori sekaligus gerakan, feminisme adalah alat untuk menjelaskan akar penyebab pola relasi yang simetri antara laki-laki dan perempuan, penyebab