• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SURVEI KUANTITATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SURVEI KUANTITATIF"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SURVEI KUANTITATIF

Pengetahuan – Sikap – Perilaku

Masyarakat Di Sekitar Kompleks

Hutan Rawa Gambut Sungai Putri

Disiapkan oleh:

AdeYuliani

Communication & Outreach Coordinator Yayasan Titian

(2)

A. Landasan

1. Hutan rawa gambut mempunyai nilai ekologi, sosial dan ekonomi yang sangat penting di Indonesia.

2. Hutan rawa gambut merupakan habitat penting orangutan (Pongo pygmaeus), pemijahan ikan, reservoir air yang ditumbuhi oleh vegetasi hutan hujan selalu hijau (evergreen), sumber mata pencaharian penduduk sekitar, sumber bahan makanan dan bahan bangunan. 3. Secara global lahan gambut menyimpan sekitar 329 - 525 giga ton (Gt) karbon atau 15-35 %

dari total karbon terestris.Tingginya kapasitas karbon yang mampu disimpan kawasan gambut merupakan investasi bagi pemerintah dan masyarakat sekitar kawasan untuk memperoleh insentif melalui mekanisme pembiayaan “karbon kredit” .

4. Kawasan hutan Sungai Pawan – Sungai Tolak yang secara administratif terletak di wilayah Kecamatan Muara Pawan, Matan Hilir Utara dan Nanga Tayap, seluas + 70.000 hektar memiliki gambut sangat dalam mencapai 8 – 11 meter dengan kandungan karbon mencapai 4127 ton c/ hektar.

5. Masyarakat di sekitar kompleks hutan Sungai Pawan – Sungai Tolak sangat bergantung terhadap keberadaan hutan tersebut terutama terhadap kayu untuk mendapatkan uang tunai, bahan bangunan dan alat-alat rumah tangga, cadangan air dan untuk mencegah intrusi air laut.

6. Ancaman utama terhadap hutan Sungai Putri adalah pemanfaatan kayu tanpa ijin dan pembukaan lahan untuk pertanian.

7. Kampanye bangga merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi ancaman di Sungai Putri.

8. Guna merancang strategi kampanye yang efektif diperlukan pengumpulan data kawasan, sosial dan ekonomi. Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode workshop stakeholder, wawancara tokoh kunci dan survey kuantitatif.

9. Survey kuantatif terutama dilakukan untuk validasi data hasil wawancara/ survey kualitatif yang sudah dilakukan sebelumnya

B. Tujuan

Survey kuantitatif ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui sumber informasi yang dipercaya kelompok target dan saluran komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan

2. Mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman kelompok target terhadap isu konservasi hutan rawa gambut Sungai Putri

3. Mengetahui tahapan perilaku kelompok target

4. Mengetahui respon kelompok target terhadap strategi penyingkir halangan yang akan dikembangkan.

(3)

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Survey

Survey dilakukan di 4 desa target yaitu Tempurukan, Sungai Putri, Tanjung Baik Budi dan Kuala Tolak Kec. Muara Pawan Kab Ketapang. Sedang sebagai pembanding juga dilakukan survey di desa Kuala Satong Kec. Matan Hilir Utara Kab. Ketapang. Survey berlangsung selama 1 minggu sejak 18 – 25 April 2009.

Survey dilakukan oleh 11 enumerator yang berasal dari daerah setempat. Sebelum survey sebenarnya dimulai, enumerator dibekali dengan pengetahuan mengenai teknik wawancara selama 1 hari. Kuisioner juga diujicobakan bersama enumerator untuk mengetahui jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki dalam kuisioner.

D. Alat dan Responden Survey

Peralatan yang digunakan dalam survey ini adalah: 1. Kuisioner sebagai alat pengumpul data

2. Alat tulis

3. Software Survey Pro untuk merancang dan menganalisis survey

Pemilihan responden dilakukan secara acak dengan menggunakan metode simple random sampling. Jumlah responden yang diwawancarai 339 untuk desa target dan 226 untuk desa pembanding. Responden merupakan kepala keluarga yang tinggal pada rumah dengan interval 5. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan bantuan surveysampel.com. Distribusi sampel di tiap desa target ditentukan berdasarkan persentase jumlah kepala keluarga.

Setiap rumah tangga kelima akan dikunjungi untuk diwawancarai kepala keluarganya. Jika Kepala keluarga tidak berada di tempat, maka enumerator akan mengunjungi kembali rumah tersebut di lain waktu. Sedang jika kepala keluarga tidak bersedia diwawancarai, enumerator akan melewati rumah tersebut dan mencacah rumah tangga kelima berikutnya sampai kuota terpenuhi.

(4)

Tabel 1. Distribusi Responden Secara Geografis

Kecamatan Desa Jumlah KK1 Persentase

Distribusi (%)

Jumlah

Sampel Enumerator

Muara Pawan Tempurukan 448 17.00 58 Syamsumin, Asri

Sungai Putri 605 21.00 71 Ruslan, Hamdan

Tanjung Baik Budi 814 28.30 96 Sauni, Sabran

Kuala Tolak 970 33.70 114 Roli Marjoko, Edi

TOTAL 100.00 556

Sementara untuk control, akan dilakukan di desa Kuala Satong Kec. Matan Hilir Utara Kab. Ketapang. Jumlah sampel kontrol 226, yaitu 2/3 dari jumlah responden di desa target. Sehingga total sampel yang diambil dalam survey ini adalah 556 KK.

E. Hasil Survey

1. Karakteristik Responden

Responden yang diwawancara sebagian besar bekerja sebagai petani (78,4%). Pada umumnya petani di desa sekitar Hutan Rawa Gambut Sungai Putri juga memiliki pekerjaan sampingan yang beragam. Diantaranya pekerja kayu, tukang bangunan dan nelayan. Aktivitas sampingan ini dilakukan guna menambah pendapatan dari hasil pertanian.

1

Badan Pusat Statistik Kab Ketapang dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab Ketapang. Kecamatan Muara Pawan dalam Angka 2008. Ketapang. 2008.

(5)

Tabel 2. Pekerjaan Utama & Sampingan Responden

Jenis Pekerjaan Jumlah Persen Persen

0 100 Petani 265 78.4% Kerja kayu 35 10.4% Pedagang 26 7.7% Nelayan 19 5.6% Tukang 12 3.6% Swasta 10 3.0%

Pegawai negeri/ TNI 9 2.7%

Tidak tentu 8 2.4%

Rumah tangga 6 1.8%

Pegawai BUMN 1 0.3%

Penganggur 1 0.3%

Staff honorer kecamatan 1 0.3%

Lain-lain 2 0.6%

Total 338 n/a

Mean --

Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Masyarakat petani sebagian besar memiliki lahan sendiri (86,6% dari n=284). Luas lahan bervariasi, namun rata-rata tiap KK memiliki 0,5 – 1 hektar lahan. Lahan tersebut diupayakan menjadi ladang atau sawah. Selain itu, petani juga memiliki kebun buah-buahan (termasuk kelapa), karet dan kebun campuran. Kebun-kebun ini biasanya merupakan peninggalan orangtua dan telah dimiliki secara turun temurun.

Dari 339 responden yang diwawancarai, 320 responden berjenis kelamin laki-laki dan 19 responden perempuan (Tabel 3).

(6)

Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Dalam kampanye ini, khalayak target yang akan dijangkau adalah petani karena berdasarkan hasil survey kualitatif, petani merupakan kelompok yang melakukan ancaman langsung terhadap Hutan Rawa Gambut Sungai Putri. Untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya, setelah musim panen dan musim tanam petani pergi ke hutan untuk kerja kayu. Petani yang mengalami gagal panen karena sawah ladangnya terkena air asin, juga memanfaatkan kayu secara illegal di dalam kawasan.

Petani memanfaatkan kayu secara illegal di Hutan Sungai Putri secara berkelompok dengan modal mandiri, atau bekerja dengan dimodali oleh cukong (timber boss).

2. Pilihan Media Petani

Tabulasi silang mengenai pilihan media informasi berdasarkan pekerjaan (petani) (n=265) menunjukkan bahwa media yang paling banyak memberikan informasi selama 2 bulan terakhir adalah televisi (93,6%) dan radio (25,7%). Secara lengkap mengenai media informasi yang dipilih petani di tiap desa target disajikan dalam tabel 4.

Tabel 3. Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persen Persen

0 100 Laki-laki 320 94.4% Perempuan 19 5.6% Total 339 100.0% Mean --

(7)

Tabel 4. Media yang Paling Banyak Memberikan Informasi pada Petani

Petani

Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak

79 29.8%

Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%

Desa Sei Putri 57 21.5%

Desa Tempurukan 51 19.2% Dalam 2 bulan terakhir,

media apa yang paling sering memberikan anda informasi? (jawaban boleh lebih dari 1) Radio 33 41.8% 27 34.6% 7 12.3% 1 2.0% Televisi 76 96.2% 66 84.6% 56 98.2% 50 98.0% Koran 14 17.7% 8 10.3% 5 8.8% 2 3.9% Papan informasi 1 1.3% 4 5.1% 0 0.0% 0 0.0% Komunikasi interpersonal 1 1.3% 0 0.0% 0 0.0% 1 2.0% Tidak ada 1 1.3% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Lain-lain 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Total *; * *; * *; * *; * Freq Error* 4.3% 8.2% 3.5% 3.9%

(8)

Radio Siaran Pemerintah Daerah Kab. Ketapang merupakan radio yang paling banyak didengar oleh petani (Tabel 5). Di Kuala Tolak 29,8% petani mendengarkan RSPDK, 29,4% di desa Tanjung Baik Budi, 21,5% di Desa Sei Putri dan 19,2% di desa Tempurukan.

Tabel 5. Radio yang Paling Banyak di Dengar Petani

Petani Daerah Enumerasi

Desa Kuala Tolak 79 29.8%

Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%

Desa Sei Putri 57 21.5% Desa Tempurukan 51 19.2% Sebutkan 2 radio

yang paling sering anda dengar: RSPDK Ketapang 30 88.2% 30 96.8% 7 100.0% 0 0.0% RRI Pontianak 3 8.8% 4 12.9% 0 0.0% 1 100.0% Vinka FM 1 2.9% 3 9.7% 1 14.3% 0 0.0% Delta FM 1 2.9% 4 12.9% 0 0.0% 0 0.0% Radio TPI 4 11.8% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% RRI Jakarta 2 5.9% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Lain-lain 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Total *; * *; * *; * *; * Freq Error* 11.1% 6.3% 0.0% 0.0%

Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Waktu petani mendengarkan radio bervariasi di tiap desa. Di desa Kuala Tolak 80% petani (n=35) mendengarkan radio pada jam 15.01 – 18.00 Wib, di Tanjung Baik Budi 32,1% (n=28) pada jam 09.01 – 12.00 Wib, di Sungai Putri dan Tempurukan pada jam 06.00 – 09.00 Wib masing-masing sebanyak 57,1% (n=7) dan 100% (n=1)(Tabel 6).

(9)

Tabel 6. Waktu Petani Mendengarkan Radio

Petani

Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak

79 29.8%

Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%

Desa Sei Putri 57 21.5%

Desa Tempurukan 51 19.2% Biasanya pada jam

berapa anda mendengarkan radio? 06.00 - 09.00 1 2.9% 4 14.3% 4 57.1% 1 100.0% 09.01 - 12.00 2 5.7% 9 32.1% 0 0.0% 0 0.0% 12.01 - 15.00 2 5.7% 12 42.9% 1 14.3% 0 0.0% 15.01 - 18.00 28 80.0% 1 3.6% 2 28.6% 0 0.0% 18.01 - 21.00 0 0.0% 1 3.6% 0 0.0% 0 0.0% 21.01 - 05.59 2 5.7% 1 3.6% 0 0.0% 0 0.0% Total 35 100.0% 28 100.0% 7 100.0% 1 100.0% Freq Error* 13.5% 18.7% 37.4% 0.0%

ChiSq Significance Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Program radio yang disukai petani adalah berita, musik dan dialog. Program berita didengarkan oleh 80,6% petani di Kuala Tolak, 80% di Tanjung Baik Budi dan 57,1% di Sungai Putri. Sementara program musik juga didengarkan sebanyak 57,1% petani di Sungai Putri. Sebanyak 100% petani mendengarkan program dialog di desa Tempurukan (Tabel 7).

(10)

Tabel 7. Program Radio yang Disukai Petani

Petani

Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak

79 29.8%

Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%

Desa Sei Putri 57 21.5%

Desa Tempurukan 51 19.2% Program apa yang

disukai? Musik 5 13.9% 4 13.3% 4 57.1% 0 0.0% Berita 29 80.6% 24 80.0% 4 57.1% 0 0.0% Dialog 2 5.6% 5 16.7% 0 0.0% 1 100.0% Ceramah agama 1 2.8% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Lain-lain 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Total *; * *; * *; * *; * Freq Error* 13.2% 14.6% 37.4% 0.0%

ChiSq Significance Yes at 50.0%* Yes at 50.0%* Yes at 50.0%* Yes at 50.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Media komunikasi di tingkat desa yang memungkinkan petani saling bertukar informasi juga bervariasi. Di Kuala Tolak dan Sungai Putri media komunikasi yang dipilih petani adalah pengajian mingguan, masing-masing sebanyak 63,6% dan 29,8%. Sementara di Tanjung Baik Budi dan Tempurukan, media yang dipilih adalah musyarawah desa yaitu masing-masing sebanyak 60,3% dan 76,5%.

3. Sumber yang Dipercaya

Di desa Kuala Tolak sebanyak 68,4% petani mempercayai Ketua RT sebagai sumber informasi. Di Tanjung Baik Budi sebanyak 76,1% petani lebih mempercayai sesama anggota masyarakat sebagai sumber informasi. DI Sei Putri 100% petani mempercayai ketua RT, tokoh masyarakat, ulama, dukun kampung dan tetua adat sebagai sumber informasinya. Sementara di Tempurukan 100% petani mempercayai kepala dusun, ketua RT dan ulama sebagai sumber informasi. Secara lengkap disajikan dalam tabel 8.

(11)

Tabel 8. Sumber yang Dipercaya Petani

Petani

Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak

79 29.8%

Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%

Desa Sei Putri 57 21.5%

Desa Tempurukan 51 19.2% (A) Kepala

Desa-Tingkat Kepercayaan Percaya 44 55.7% 53 70.7% 54 94.7% 34 68.0% Tidak Tahu 8 10.1% 16 21.3% 2 3.5% 13 26.0% Agak Percaya 25 31.6% 3 4.0% 1 1.8% 3 6.0% Tidak Percaya 2 2.5% 3 4.0% 0 0.0 0 0.0% Total 79 100.0% 75 100.0% 57 100.0%; 50 100.0% Freq Error* 11.20% 10.50% 5.90% 13.20%

ChiSq Significance Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* (B) BPD-Tingkat Kepercayaan Percaya 10.30% 63.40% 95.70% 96.30% Agak Percaya 44.90% 5.60% 0.00% 0.00% Tidak Percaya 25.60% 4.20% 0.00% 3.70% Tidak Tahu 19.20% 26.80% 4.30% 0.00% Total 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Mean - - - - (C) Kepala Dusun-Tingkat Kepercayaan Percaya 48.10% 67.60% 95.60% 100.00% Agak Percaya 38.00% 5.60% 0.00% 0.00% Tidak Percaya 2.50% 5.60% 0.00% 0.00% Tidak Tahu 11.40% 21.10% 4.40% 0.00% Total 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Mean - - - - (D) Ketua RT-Tingkat Kepercayaan Percaya 68.40% 66.70% 100.00% 100.00%

(12)

Agak Percaya 21.50% 5.60% 0.00% 0.00%

Tidak Percaya 2.50% 2.80% 0.00% 0.00%

Tidak Tahu 7.60% 25.00% 0.00% 0.00%

Totals 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

Mean - - - -

(E) Tokoh Masyarakat-Tingkat Kepercayaan Percaya 38.70% 66.70% 100.00% 96.30% Agak Percaya 42.70% 12.50% 0.00% 3.70% Tidak Percaya 6.70% 0.00% 0.00% 0.00% Tidak Tahu 12.00% 20.80% 0.00% 0.00% Totals 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Mean - - - - (F) Ulama-Tingkat Kepercayaan Percaya 14.70% 58.20% 100.00% 100.00% Agak Percaya 8.80% 1.50% 0.00% 0.00% Tidak Percaya 44.10% 3.00% 0.00% 0.00% Tidak Tahu 32.40% 37.30% 0.00% 0.00% Totals 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Mean - - - - (G) Dukun kampung-Tingkat Kepercayaan Percaya 20.50% 35.80% 100.00% 96.30% Agak Percaya 19.20% 6.00% 0.00% 0.00% Tidak Percaya 17.90% 9.00% 0.00% 3.70% Tidak Tahu 42.30% 49.30% 0.00% 0.00% Totals 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Mean - - - - (H) Tetua Adat-Tingkat Kepercayaan Percaya 11.40% 27.60% 100.00% 96.30% Agak Percaya 8.60% 5.20% 0.00% 3.70% Tidak Percaya 25.70% 8.60% 0.00% 0.00% Tidak Tahu 54.30% 58.60% 0.00% 0.00% Totals 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Mean - - - -

(13)

(I) Anggota masyarakat lainnya-Tingkat Kepercayaan Percaya 14.30% 76.10% 97.20% 92.60% Agak Percaya 39.00% 8.50% 2.80% 3.70% Tidak Percaya 13.00% 0.00% 0.00% 3.70% Tidak Tahu 33.80% 15.50% 0.00% 0.00% Totals 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Mean - - - -

Sumber: Analisis Data Primer, 2009

4. Pengetahuan dan Sikap terhadap Isu Kunci

Pengetahuan petani terhadap hutan rawa gambut sudah cukup baik. Sebagian besar petani di seluruh desa target mengetahui bahwa tanggung jawab menjaga hutan merupakan tanggung jawab bersama (Tabel 9).

Tabel 9. Pengetahuan Petani terhadap Tanggung Jawab Menjaga Hutan Rawa Gambut Sungai Putri

Petani

Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak

79 29.8%

Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%

Desa Sei Putri 57 21.5% Desa Tempurukan 51 19.2% (24) Bagi anda menjaga hutan merupakan: Tanggung jawab bersama 63 79.7% 71 92.2% 53 93.0% 50 98.0% Tanggung jawab petugas kehutanan 11 13.9% 3 3.9% 1 1.8% 0 0.0% Bukan tanggung jawab

saya 4 5.1% 2 2.6% 3 5.3% 1 2.0% Lain-lain 1 1.3% 1 1.3% 0 0.0% 0 0.0% Total 79 100.0% 77 100.0% 57 100.0% 51 100.0% Freq Error* 9.0% 6.1% 6.8% 3.9%

ChiSq Significance Yes at 75.0%* Yes at 75.0%* Yes at 75.0%* Yes at 75.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009

(14)

Petani menyebutkan fungsi hutan rawa gambut sebagai tempat hidup orangutan dan satwa lainnya, penyimpan air dan sumber kayu (Tabel 10). Hanya sedikit yang mengetahui fungsi hutan rawa gambut sebagai penyimpan karbon. Ini berarti penyampaian informasi mengenai hutan sebagai penyimpan karbon perlu diperkuat guna memperoleh dukungan masyarakat untuk proyek perdagangan karbon yang akan dikembangkan di Sungai Putri.

Tabel 10. Pengetahuan Petani terhadap Fungsi Hutan Rawa Gambut

Petani

Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%

Desa Tanjung Baik Budi 78

29.4%

Desa Sei Putri 57 21.5%

Desa Tempurukan 51 19.2% (25) Apa yang anda

ketahui mengenai fungsi hutan rawa gambut? (Jawaban bisa lebih dari 1) Tempat hidup orangutan dan satwa lainnya 55 69.6% 50 64.1% 38 66.7% 26 51.0% Penyimpan air 50 63.3% 48 61.5% 48 84.2% 15 29.4% Sumber kayu 36 45.6% 19 24.4%; 12 21.1% 0 0.0%

Penahan air asin 19

24.1% 15 19.2% 1 1.8% 2 3.9% Penyimpan karbon 4 5.1% 19 24.4% 8 14.0% 2 3.9% Tidak tahu 4 5.1% 0 0.0% 1 1.8% 9 17.6%

Sumber uang tunai 2

2.5% 1 1.3% 2 3.5% 0 0.0% Lain-lain 1 1.3% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Total *; * *; * *; * *; * Freq Error* 10.3% 10.9% 9.7% 14.0%

ChiSq Significance Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Mengenai dampak penebangan di hutan rawa gambut, petani menyebutkan punahnya satwa, kekeringan dan intrusi air laut. Pengetahuan ini merata dimiliki oleh petani di semua desa target (Tabel 11).

(15)

Tabel 11. Pengetahuan Petani terhadap Dampak Penebangan di Hutan Rawa Gambut Sungai Putri

Petani

Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak

79 29.8%

Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%

Desa Sei Putri 57 21.5% Desa Tempurukan 51 19.2% (27) Apa akibat pemanfaatan kayu di hutan rawa gambut (Jawaban boleh lebih dari 1)? Punahnya satwa 48 61.5% 34 44.2% 44 77.2% 14 27.5% Kekeringan 7 9.0% 17 22.1%; 40 70.2% 9 17.6%

Masuknya air laut 32

41.0% 20 26.0%; 3 5.3% 7 13.7% Tidak tahu 4 5.1% 2 2.6% 3 5.3% 18 35.3% Kebutuhan kayu masyarakat terjamin 2 2.6% 6 7.8% 3 5.3% 1 2.0% Tidak ada 0 0.0% 5 6.5% 0 0.0% 2 3.9% Lain-lain 2 2.6% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Total *; * *; * *; * *; * Freq Error* 11.0% 11.3% 11.1% 13.4%

ChiSq Significance Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Mengenai strategi yang akan dikembangkan, ternyata sebagian besar petani sudah mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai Credit Union (Tabel 12). Mereka menyatakan bahwa Credit Union merupakan wadah simpan pinjam yang dapat memberikan anggotanya kemudahan dalam menyimpan dan meminjam uang. Melalui CU modal untuk usaha dapat diakses dan pada akhirnya usaha yang dikembangkan dapat meningkatkan kesejahteraan. Dasar pengetahuan ini perlu ditingkatkan sehingga petani juga menyadari bahwa keberhasilan CU tidak terlepas dari dukungan dan peran serta mereka.

(16)

Tabel 12. Pengetahuan Petani terhadap Credit Union

Petani

Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak

79 29.8%

Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%

Desa Sei Putri 57 21.5%

Desa Tempurukan 51 19.2% (33) Apa yang anda

ketahui tentang Credit Union?

Wadah untuk simpan pinjam 6 50.0% 14 87.5% 7 50.0% 2 66.7%

Belum begitu paham 4

33.3% 0 0.0% 3 21.4% 0 0.0% Usaha bersama untuk

simpan pinjam 1 8.3% 0 0.0% 2 14.3% 0 0.0% Dapat meningkatkan kesejahteraan 0 0.0% 1 6.3% 0 0.0% 1 33.3%

Koperasi simpan pinjam 0

0.0% 0 0.0% 2 14.3% 0 0.0% Lain-lain 1 8.3% 1 6.3% 0 0.0% 0 0.0% Totals *; * *; * *; * *; * Freq Error* 28.9% 16.5% 26.7% 54.4%

ChiSq Significance Yes at 50.0%* Yes at 50.0%* Yes at 50.0%* Yes at 50.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Hampir semua petani menyetujui kalau hutan rawa gambut perlu dilestarikan (Tabel 13). Namun tidak demikian dengan hubungan antara penebangan dan intrusi air laut. Di Tanjung Baik Budi 60,3% petani menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan ini. Mengenai pembukaan lahan pertanian baru yang akan berdampak terhadap ekosistem hutan rawa gambut, petani di Kuala Tolak, Tanjung Baik Budi dan Sei Putri menyetujuinya. Sedang di Tempurukan sebanyak 52,9% menyatakan tidak tahu mengenai hal ini. Namun demikian, hampir semua petani menyatakan persetujuan terhadap upaya penegakan hukum untuk pemberantasan illegal logging di hutan Sungai Putri.

Khusus untuk Credit Union, di Kuala Tolak dan Sungai Putri banyak petani yang menyatakan tidak tahu apakah Credit Union perlu dikembangkan bersama sebagai wadah penciptaan modal. Sebanyak 58,2% petani di Kuala Tolak dan 66,7% di Sungai Putri menyatakan hal ini padahal mereka sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai Credit Union.

(17)

Tabel 13. Tingkat Persetujuan Petani terhadap Isu Pokok

Petani

Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak

79 29.8%

Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%

Desa Sei Putri 57 21.5%

Desa Tempurukan 51 19.2% Hutan rawa gambut

perlu dilestarikan-Tingkat persetujuan Sangat setuju 22 27.8% 42 53.8% 41 71.9% 22 43.1% Setuju 43 54.4% 36 46.2% 10 17.5% 26 51.0% Tidak tahu 7 8.9% 0 0.0% 5 8.8% 3 5.9% Tidak setuju 7 8.9% 0 0.0% 1 1.8% 0 0.0% Total 79 100.0% 78 100.0% 57 100.0% 51 100.0% Freq Error* 11.2% 11.3% 11.9% 14.0%

ChiSq Significance Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Yes at 99.0%*

Penebangan di hutan rawa gambut dapat menyebabkan air asin masuk ke lahan pertanian masyarakat-Tingkat persetujuan Sangat setuju 16.5% 6.4% 38.6% 19.6% Setuju 41.8% 23.1% 12.3% 45.1% Tidak setuju 22.8% 60.3% 17.5% 19.6% Tidak tahu 19.0% 10.3% 31.6% 15.7% Total 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Pembukaan lahan pertanian baru merupakan masalah bagi hutan rawa gambut-Tingkat persetujuan

Sangat setuju 1.3% 12.8% 35.1% 2.0%

Setuju 48.1% 43.6% 19.3% 31.4%

(18)

Tidak tahu 24.1% 24.4% 33.3% 52.9%

Total 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Penegakan hukum perlu dilakukan untuk mengurangi penebangan di hutan rawa gambut-Tingkat persetujuan Sangat setuju 20.3% 24.4% 50.9% 33.3% Setuju 48.1% 65.4% 22.8% 35.3% Tidak setuju 11.4% 1.3% 8.8% 2.0% Tidak tahu 20.3% 9.0% 17.5% 29.4% Total 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Bersama-sama perlu mengembangkan CU sebagai wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama-Tingkat persetujuan Sangat setuju 11.4% 22.1% 26.3% 43.1% Setuju 26.6% 63.6% 3.5% 41.2% Tidak setuju 3.8% 3.9% 3.5% 2.0% Tidak tahu 58.2% 10.4% 66.7% 13.7% Total 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Terkait dengan dukungan terhadap isu pokok, sebagian besar khalayak menyatakan sulit, tidak tahu/ tidak yakin atau netral (Tabel 14). Hanya sebagian kecil petani yang menyatakan tidak membuka hutan rawa gambut merupakan hal yang mudah. Di Kuala Tolak hanya 2,5% petani yang menyatakan mudah, di Tanjung Baik Budi 16%, Sei Putri 7% dan Tempurukan 5%. Sulit menahan diri sendiri untuk tidak membuka hutan rawa gambut juga menyebabkan petani sulit mencegah orang lain yang akan membuka hutan.

Memberitahu orang lain tentang manfaat hutan rawa gambut Sungai Putri dinyatakan oleh 65,8% petani di Kuala Tolak sebagai hal yang sulit. Sementara di Tanjung Baik Budi ada 52,5% petani yang menyatakan sulit dan tidak tahu/ tidak yakin. Sama halnya dengan di Sei Putri, 57,1% petani menyatakan hal serupa. Di Tempurukan, sebanyak 88% petani menyatakan sulit dan tidak tahu/ tidak yakin dapat memberitahu orang lain tentang manfaat hutan rawa gambut.

Sementara untuk pengembangan Credit Union, hampir sebagian besar petani menyatakan tidak tahu/ tidak yakin. Di Kuala Tolak 65,7% petani menyatakan tidak tahu/ tidak yakin,

(19)

demikian juga dengan 59,6% khalayak di Sei Putri dan 40% khalayak di Tempurukan. Sedang di Tanjung Baik Budi, 39,7% khalayak menyatakan netral terhadap pernyataan ini.

Tabel 14. Dukungan Petani terhadap Isu Pokok

Petani

Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak

79 29.8%

Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%

Desa Sei Putri 57 21.5% Desa Tempurukan 51 19.2% (A) Tidak melakukan pembukaan hutan rawa gambut Netral 42 53.2% 26 33.3% 15 26.3% 16 32.0% Sulit 27 34.2% 27 34.6% 28 49.1% 12 24.0% Tidak tahu/tidak yakin 8 10.1% 9 11.5% 10 17.5% 17 34.0% Mudah 2 2.5% 16 20.5% 4 7.0% 5 10.0% Total 79 100.0% 78 100.0% 57 100.0% 50 100.0% Freq Error* 11.2% 10.8% 13.2% 13.4% ChiSq Significance

Yes at 99.0% Yes at 99.0% Yes at 99.0% Yes at 99.0% (B) Memberitahu orang lain mengenai manfaat hutan rawa gambut Mudah 15.2% 47.4% 42.1% 8.0% Netral 12.7% 19.2% 5.3% 4.0% Sulit 65.8% 26.9% 43.9% 62.0% Tidak tahu/tidak yakin 6.3% 6.4% 8.8% 26.0% Total 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

(20)

(C) Mencegah orang lain untuk tidak membuka hutan rawa gambut Mudah 1.3% 5.1% 3.5% 0.0% Netral 10.1% 11.5% 1.8% 0.0% Sulit 83.5% 78.2% 82.5% 70.0% Tidak tahu/tidak yakin 5.1% 5.1% 12.3% 30.0% Total 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% (D) Bersepakat mengembangkan Credit Union Mudah 1.3% 26.9% 15.8% 34.0% Netral 12.7% 39.7% 15.8% 20.0% Sulit 20.3% 15.4% 8.8% 6.0% Tidak tahu/tidak yakin 65.8% 17.9% 59.6% 40.0% Total 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Sumber: Analisis Data Primer, 2009

5. Perilaku

Dari 79 petani yang disurvei di Kuala Tolak, hanya 27,9% yang akan melaporkan aktvitivas penebangan liar pada aparat penegak hukum atau aparat desa. Di Sei Putri, hanya 12,3% dari 57 petani yang bersedia melapor. Sementara di Tempurukan 23,5% petani bersedia melapor jika melihat penebangan liar di hutan rawa gambut Sungai Putri. Berbeda halnya dengan petani di Tanjung Baik Budi, 70% akan melapor pada aparat desa dan penegak hukum baik dari dari kepolisian maupun Dinas Kehutanan (Tabel 15).

Berdasarkan hasil survey kualitatif, keengganan petani melaporkan penebangan liar dikarenakan ketidakpercayaan terhadap performa aparat penegak hukum, khususnya dari kepolisian. Oknum kepolisian seringkali meminta pungutan liar pada truk-truk pengangkut kayu illegal dari hutan Sungai Putri. Setiap 1 rit angkutan, biasanya mereka meminta pungutan minimal sebesar Rp 50.000.

(21)

Tabel 15. Perilaku Petani Jika Melihat Aktivitas Penebangan

Petani

Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak

79 29.8%

Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%

Desa Sei Putri 57 21.5%

Desa Tempurukan 51 19.2% (43) Apa yang anda

lakukan ketika melihat kegiatan pemanfaatan kayu di hutan rawa gambut?

Diam saja 52 65.8% 22 28.2% 50 87.7% 34 66.7% Menegur pelaku 12 15.2% 46 59.0% 6 10.5% 2 3.9% Melapor pada aparat

desa 9 11.4% 8 10.3% 1 1.8% 10 19.6% Tidak tahu 5 6.3% 1 1.3% 0 0.0% 5 9.8% Melapor pada polisi

setempat 0 0.0% 1 1.3% 0 0.0% 0 0.0% Melapor kepada yang

berwenang menangani masalah kehutanan 1 1.3% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Berdiskusi dengan pelaku 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Biasa-biasa saja 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Memberitahukan

manfaat hutan untuk masa depan 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Lain-lain 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Total 79 100.0% 78 100.0% 57 100.0% 51 100.0% Freq Error* 10.7% 11.1% 8.7% 13.2%

ChiSq Significance Yes at 95.0%* Yes at 95.0%* Yes at 95.0%* Yes at 95.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Lebih dari 70% petani dari 4 desa (n=265) juga belum pernah mendiskusikan tentang hutan rawa gambut Sungai Putri maupun aktivitas pemanfaatan kayu disana dengan orang-orang di sekitar mereka (Tabel 16 dan 17).

(22)

Tabel 16. Komunikasi Interpersonal Petani tentang Hutan Rawa Gambut Sungai Putri

Petani 265 (39) Dalam sebulan terakhir, pernahkan anda

membicarakan dengan orang lain mengenai hutan rawa gambut? (Jika Tidak, langsung ke nomer berikutnya) Ya 54 20.5% Tidak 210 79.5% Total 100.0% Freq Error* 5.0% ChiSq Significance NA

Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Tabel 17. Komunikasi Interpersonal Petani tentang Pemanfaatan Kayu di Hutan Rawa Gambut Sungai Putri

.

Petani 265 (40) Dalam sebulan terakhir, pernahkan anda

membicarakan tentang pemanfaatan kayu di dalam hutan rawa gambut Tempurukan - Kuala Tolak? Ya 59 22.6% Tidak 202 77.4% Totals 261 100.0% Freq Error* 5.2% ChiSq Significance NA

Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Meskipun demikian, petani sudah mempertimbangkan untuk melindungi hutan rawa gambut Sungai Putri dan mengajak orang di sekitarnya untuk berpartisipasi (Tabel 18).

(23)

Tabel 18. Perilaku Petani Jika Mengetahui Manfaat Hutan Rawa Gambut

Petani

Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak

79 29.8%

Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%

Desa Sei Putri 57 21.5%

Desa Tempurukan 51 19.2% (44) Apa yang akan

anda lakukan ketika mengetahui manfaat hutan rawa gambut? Tertarik untuk ikut melindunginya 20 25.3% 19 24.4% 38 66.7% 34 66.7% Mengajak orang

sekitar saya untuk melindunginya 21 26.6% 42 53.8% 3 5.3% 8 15.7% Tidak tahu manfaat

hutan rawa gambut

24 30.4% 6 7.7% 4 7.0% 6 11.8% Berani menegur

orang yang merusak hutan rawa gambut

3 3.8% 9 11.5% 0 0.0% 2 3.9% Tidak peduli 3 3.8% 1 1.3% 7 12.3% 0 0.0% Tidak tahu 3 3.8% 1 1.3% 5 8.8% 1 2.0% Biasa-biasa saja 3 3.8% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Tidak ada 1 1.3% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Mengolah lahan gambut 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Saat ini tidak

mengetahui manfaat hutan rawa gambut

0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Lain-lain 1 1.3% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Total 100.0%; 79 100.0%; 78 100.0%; 57 100.0%; 51 Freq Error* 10.3% 11.3% 12.5% 13.2%

ChiSq Significance Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Yes at 99.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Sementara mengenai Credit Union 95,8% petani dari 4 desa (n=265) belum pernah mendiskusikannya dengan orang di sekitar mereka (Tabel 19).

(24)

Tabel 19. Komunikasi Interpersonal Petani tentang Credit Union

Petani 265 (41) Dalam sebulan terakhir, pernahkah anda

membicarakan tentang Credit Union dengan orang lain? (Jika Tidak, langsung ke nomor selanjutnya) Ya 11 4.2% Tidak 253 95.8% Total 264 100.0% Freq Error* 2.5% ChiSq Significance NA

Sumber: Analisis Data Primer, 2009

6. Hambatan dalam Mengubah Perilaku

Ketika ditanyakan hambatan pelestarian hutan rawa gambut Sungai Putri, 23% petani menyatakan tidak tahu. Tujuh belas koma tujuh persen (17,7%) menyatakan kebakaran yang terjadi setiap musim kemarau-lah yang menjadi hambatan. Hambatan lainnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat (16,6%) (Tabel 20). Alasan yang dberikan oleh petani cenderung untuk melindungi akses mereka terhadap hutan rawa gambut Sungai Putri.

Tabel 20. Hambatan Pelestarian Hutan Rawa Gambut Sungai Putri

Petani 265 (47) Sebutkan 2 hal menurut anda yang menjadi

hambatan pelestarian hutan rawa gambut Tempurukan - Kuala Tolak?

Tidak tahu 61

23.0%

Kebakaran setiap musim kemarau 47

17.7%

Kurangnya kesadaran masyarakat 44

16.6%

Tidak ada biaya 40

15.1%

Desakan ekonomi 35

(25)

Aktivitas penebangan liar 24 9.1%

Tidak ada alternatif pekerjaan 24

9.1%

Kebutuhan masyarakat akan kayu 18

6.8%

Semangat kerja sama masyarakat kurang 12

4.5%

Tidak ada irigasi 10

3.8%

Kurangnya informasi 9

3.4%

Tidak ada modal usaha 8

3.0%

Penegakan hukum lemah 7

2.6%

Belum ada yang menggerakkan 6

2.3%

Hutan tergenang air 5

1.9%

Lahan terlalu luas 5

1.9% Perhatian pemerintah daaerah terhadap

kawasan kurang

3 1.1%

Tidak ada bibit 3

1.1%

Ketiadaan bibit 2

0.8%

Pembukaan lahan untuk kebun 2

0.8% Petugas kehutanan/kepolisian kurang bekerja

sama dengan masyarakat

2 0.8%

Tidak punya skill 2

0.8% Lain-lain 11 4.2% Total *; * Freq Error* 5.2% ChiSq Significance NA

Sumber: Analisis Data Primer, 2009

Ada 2 hal yang menurut petani menjadi hambatan dalam mengembangkan Credit Union, yaitu keterbatasan pengetahuan mengenai Credit Union (32,6%) dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat (8%) (Tabel 21). Ini dikarenakan sosialisasi mengenai Credit Union selama ini baru sekali dilakukan.

(26)

Masalah kepercayaan juga menjadi poin penting. Dari survey kualitatif diketahui jika sebelumnya di desa target sudah pernah ada wadah penciptaan modal dalam bentuk koperasi. Akan tetapi tidak berjalan dengan baik karena modal yang tersimpan diselewengkan oleh oknum pengurus. Pernah juga terjadi, pengurus koperasi yang dipilih hanya karena pertalian saudara sehingga akhirnya koperasi menjadi eksklusif untuk kelompok tertentu.

Tabel 21. Hambatan Pengembangan Credit Union

Petani 265 (49) Sebutkan 2 hal yang menurut anda menjadi

hambatan untuk mengembangkan Credit Union di desa

Tidak tahu 154

59.0%

Keterbatasan pengetahuan mengenai CU 85

32.6%

Menumbuhkan kepercayaan masyarakat 21

8.0%

Taraf hidup masyarakat rendah 12

4.6%

CU belum berdiri 5

1.9%

Kerja sama masyarakat kurang 5

1.9%

Keterbatasan skill 3

1.1%

CU identik dengan umat nasrani 2

0.8%

Pola pikir masyarakat yang sulit berubah 2

0.8%

Syarat keanggotaan terlalu berat 2

0.8% Lain-lain 3 1.1% Total *; * Freq Error* 6.1% ChiSq Significance NA

(27)

7. Rangkaian Kesatuan Perubahan Perilaku

Hasil survey ini menunjukkan bahwa terkait dengan hutan rawa gambut Sungai Putri, perilaku petani sudah pada tahapan aksi (tindakan). Sedang terkait dengan Credit Union, perilaku petani baru pada tahapan pra perenungan (Tabel 22).

Tabel 22. Tahapan Perilaku Petani Terkait Hutan Rawa Gambut Sungai Putri 22a. Aktivitas Pemanfaatan Kayu

Petani 265 (18) Saya akan membacakan 6 pernyataan

mengenai pemanfaatan kayu di hutan rawa gambut. Pilihlah 1 pernyataan yang paling sesuai dengan anda:

Sebulan terakhir, saya tidak pernah lagi memanfaatkan kayu di hutan rawa gambut.

64 35.8% Selama sebulan terakhir, saya telah memikirkan

untuk berhenti memanfaatkan kayu di hutan rawa gambut dan bermaksud melakukannya di masa depan

37 20.7%

Selama sebulan terakhir, saya pernah

memikirkan untuk berhenti memanfaatkan kayu di hutan rawa gambut, tapi belum melakukannya

26 14.5% Selama sebulan terakhir, saya belum pernah

memikirkan untuk berhenti memanfaatkan kayu di hutan rawa gambut

20 11.2% Sebulan terakhir, saya telah mengurangi

kegiatan pemanfaatan kayu di hutan rawa gambut .

18 10.1% Sebulan terakhir, saya telah memikirkan untuk

berhenti memanfaatkan kayu di hutan rawa gambut dan bermaksud melakukannya di masa depan. Saya juga sudah membicarakan

mengenai hal ini dengan orang lain.

14 7.8% Total 179 100.0% Freq Error* 7.2% ChiSq Significance NA

(28)

22b. Pembukaan Lahan Baru

Petani 265 (22) Saya akan membacakan 6 pernyataan

mengenai pembukaan lahan pertanian/ perkebunan di hutan rawa gambut. Pilihlah 1 pernyataan yang paling sesuai dengan anda. Setahun terakhir, saya tidak pernah lagi membuka lahan di hutan rawa gambut.

82 41.2% Selama setahun terakhir, saya telah menimbang

untuk tidak membuka lahan pertanian di hutan rawa gambut dan bermaksud melakukannya di masa depan.

36 18.1%

Selama setahun terakhir, saya pernah menimbang untuk tidak membuka lahan pertanian di hutan rawa gambut tapi belum melakukannya.

31 15.6%

Selama setahun terakhir, saya belum pernah memikirkan untuk tidak membuka lahan pertanian di hutan rawa gambut.

22 11.1% Setahun terakhir, saya telah menimbang tidak

membuka lahan pertanian di hutan rawa gambut dan bermaksud melakukannya di masa depan. Saya juga sudah membicarakan mengenai hal ini pada orang lain

18 9.0%

Setahun terakhir, saya sudah mengurangi pembukaan lahan baru di hutan rawa gambut.

10 5.0% Total 199 100.0% Freq Error* 7.0% ChiSq Significance NA

(29)

Tabel 23. Tahapan Perilaku Terkait Credit Union

Petani 265 (23) Saya akan membacakan 6 pernyataan

mengenai pengembangan wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama. Pilihlah 1 yang paling sesuai dengan anda. Selama sebulan terakhir, saya belum pernah memikirkan untuk mengembangkan wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama.

135 51.1%

Sebulan terakhir saya sudah memikirkan untuk mengembangkan wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama, tapi belum melakukannya.

60 22.7%

Sebulan terakhir saya sudah memikirkan untuk mengembangkan wadah untuk menyimpan uang & menciptakan modal bersama & bermaksud melakukannya di masa depan. Saya juga sudah membicarakannya dgn orang lain

37 14.0%

Sebulan terakhir saya sudah memikirkan untuk mengembangkan wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama dan bermaksud melakukannya di masa depan.

27 10.2%

Sebulan terakhir saya sudah membuat wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama.

3 1.1% Sebulan terakhir saya sudah mulai

mengembangkan wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama.

2 0.8% Total 264 100.0% Freq Error* 6.2% ChiSq Significance NA

Sumber: Analisis Data Primer, 2009

a. Manfaat

Petani menyatakan jika hutan rawa gambut terjaga, maka satwa juga akan lestari (41,3%) dan dapat mencegah banjir (26,5%). Sementara 69,1% petani menyatakan belum tahu manfaat Credit Union. Hanya 17,2% yang menyatakan melalui CU mereka akan mendapatkan kemudahan memperoleh modal usaha.

(30)

b. Flagship Species

Orangutan telah diidentifikasi petani sebagai mascot hutan rawa gambut Sungai Putri (62,4%)(Diagram 1).

Diagram 1. Flagship Species Hutan Rawa Gambut Sungai Putri

Sumber: Analisis Data Primer, 2009

F. Memahami Khalayak

Khalayak Primer - Petani Hal yang diketahui

mengenai khalayak primer

Petani pada umumnya memiliki sawah/ ladang dengan luas rata-rata 0,5 -1 hektar. Selain itu, petani juga memiliki kebun (buah, kelapa atau karet) dengan luasan antara 0,25 – 1 hektar. Kebun-kebun ini umumnya merupakan warisan orang tua dan sudah dimiliki secara turun temurun. Tingkatan umur petani mulai dari 20 – 60 tahun. Rata-rata petani mengenyam pendidikan sampai Sekolah Dasar. Setiap musim tanam dan panen mereka bekerja di sawah/ ladang mereka. Biasanya mereka mulai bekerja dari pukul 08.00 hingga 11.00. Sebelum dzuhur mereka kembali ke rumah untuk beristirahat. Baru kemudian pada pukul 14.00

melanjutkan bekerja hingga pukul 5 sore. Di luar musim tanam dan musim panen, petani melakukan usaha lain untuk menambah pendapatan mereka. Terlebih lagi jika ladang/ sawah mereka mangalami puso karena masuknya air laut. Usaha yang dilakukan petani bermacam-macam. Ada yang mencari ikan di laut, menjadi buruh perkebunan besar, tukang dan masuk hutan rawa gambut Sungai Putri untuk kerja kayu. Sebenarnya banyak petani berkeinginan mengembangkan usaha pertanian,

(31)

namun mereka mempunyai kendala modal. Petani tidak bisa mengakses modal dari bank karena dianggap pekerjaannya sangat tergantung dengan alam dan beresiko tinggi.

Pengetahuan petani mengenai hutan rawa gambut Sungai Putri sudah cukup memadai. Menurut mereka hutan rawa gambut berfungsi sebagai tempat hidup orangutan dan satwa lainnya. Selain itu juga sebagai penyimpan air dan sumber kayu. Petani menyadari bahwa menjaga hutan rawa gambut Sungai Putri juga merupakan bagian dari tanggung jawab mereka.

Kecuali petani di Tanjung Baik Budi yang masih pada tahap persiapan, petani di 3 desa lainnya sudah berada pada tahap aksi dalam hal perubahan perilaku yang diperlukan untuk mengurangi ancaman penebangan di hutan Sungai Putri. Meskipun demikian, petani belum bisa mencegah pihak lain yang merambah hutan. Sebagian besar memang petani sudah tidak lagi memanfaatkan kayu di hutan Sungai Putri, namun mereka memilih diam ketika melihat aktivitas penebangan illegal di sana.

Dalam hal perilaku untuk mengurangi pembukaan lahan untuk tujuan budidaya, hanya petani di Kuala Tolak dan Tempurukan yang sudah pada tahapan aksi. Petani di Tanjung Baik Budi pada tahap persiapan, sedang petani di Sungai Putri baru pada tahap perenungan.

Pengetahuan Pengetahuan petani mengenai fungsi hutan rawa gambut sudah cukup merata. Petani menyatakan hutan rawa gambut merupakan habitat satwa dan sebagai penahan air. Mereka juga tahu, rusaknya hutan Sungai Putri akan berakibat punahnya satwa, kekeringan dan intrusi air laut.

Petani juga mengetahui Credit Union sebagai wadah untuk mereka menyimpan dan meminjam modal. Dasar pengetahuan ini belum cukup untuk membuat petani memahami manfaat CU. Selain itu perlu dimunculkan kesadaran mereka bahwa CU tidak akan berhasil tanpa dukungan dan peran serta aktif petani sebagai anggota.

Jika dapat mengakses modal dari Credit Union, petani di Sei Putri dan Tanjung Baik Budi akan memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha pertanian. Sementara petani di Kuala Tolak dan Tempurukan masih belum tahu modal tersebut akan dimanfaatkan untuk apa. Namun meskipun mengetahui manfaat Credit Union, petani masih menyatakan kurangnya pengetahuan dan keraguan mereka terhadap CU akan menjadi hambatan pengembangan CU.

Sikap Bagi petani, melestarikan hutan rawa gambut Sungai Putri akan menjamin ketersediaan air dan mencegah masuknya air asin. Petani sepakat bahwa hutan rawa gambut Sungai Putri perlu dilestarikan. Petani di Kuala Tolak, Sei Putri dan Tempurukan menyadari jika penebangan dapat menyebabkan intrusi air laut. Namun tidak demikian dengan petani di Tanjung Baik Budi. Enam puluh koma tiga

(32)

persen (60,3%) petani tidak menyetujui hal ini. Mengenai pembukaan lahan yang akan berdampak terhadap ekosistem hutan Sungai Putri, hanya petani di

Tempurukan yang tidak menyetujui hal tersebut (52,9%).

Petani di Kuala Tolak, Tanjung Baik Budi dan Sei Putri menyatakan sulit untuk tidak membuka lahan di hutan Sungai Putri. Sementara petani di Tempurukan

menyatakan tidak tahu/ tidak yakin dapat melakukan hal ini (34%). Demikian juga halnya dengan mencegah orang lain untuk tidak merambah hutan, petani

mengganggap hal tersebut sulit dilakukan. Petani cenderung memperluas lahan pertanian untuk meningkatkan produksi ketimbang melakukan intensifikasi pertanian.

Namun secara umum, petani menyetujui penegakan hukum perlu dilakukan untuk mengurangi ancaman penebangan di hutan Sungai Putri.

Praktik Hanya petani di Tanjung Baik Budi yang mau melapor ke aparat desa atau penegak hukum jika melihat aktivitas pembalakan liar di hutan Sungai Putri. Petani di 3 desa lainnya memilih untuk diam saja. Namun mereka sudah mempunyai keinginan untuk ikut melindungi hutan dan mengajak orang lain berpartisipasi. Sumber terpercaya Secara umum, perangkat desa (kepala desa, kepala dusun, ketua RT) adalah

sumber yang dipercayai oleh petani. Namun yang unik, di Tanjung Baik Budi petani lebih mempercayai sesama anggota masyarakat. Sebagai tambahan, di Sei Putri petani juga percaya pada tokoh masyarakat, ulama, dukun kampung dan tetua adat. Di Tempurukan, petani menyatakan ulama-lah sumber yang dipercayai. Sumber media Televisi merupakan media yang paling sering memberikan informasi pada petani.

Selain itu ada juga Radio Siaran Pemerintah Daerah Ketapang dan Radio Republik Indonesia Pontianak. Petani mendengarkan radio dari pukul 06.00 – 12.00 dan 15.00 – 18.00 wib. Berita dan music merupakan program yang sangat disukai.

(33)

G. Strategi Kampanye 1. Tangga Manfaat

Perilaku yang diharapkan dari petani: Petani mendukung Credit Union (CU) yang ditunjukkan dengan menjadi anggota. Petani memanfaatkan CU untuk meminjam modal usaha dan menggunakannya untuk

mengembangkan usaha pertanian atau peternakan, sehingga ketergantungan petani terhadap hutan berkurang dan hutan rawa gambut Sungai Putri terjaga.

• “Saya petani cerdas yang mampu mengembangkan usaha pertanian/ peternakan secara mandiri” • “Saya kepala keluarga yang bertanggung jawab yang

mampu mengelola keuangan keluarga”

• Meminjam modal untuk usaha

• Mendapatkan asuransi kesehatan dan santunan kematian

• Ada simpanan untuk hari tua • Patuh pada hukum

• Terhindar dari jerat hukum karena melakukan illegal logging

• Melindungi hutan rawa gambut Sungai Putri sebagai sumber air

• Petani menjadi anggota CU aktif • Petani mengelola keuangan keluarga

• Petani memanfaatkan CU untuk meminjam modal • Petani mengembangkan usaha mandiri dan pelan-pelan

mengurangi ketergantungannya terhadap hutan rawa gambut sungai putri, terutama untuk kebutuhanlahan dan kayu.

• “Saya turut berkontribusi dalam upaya perlindungan hutan rawa gambut Sungai Putri”

Atribut perilaku Manfaat secara fungsi Manfaat Emosional

Tema: Petani Cerdas yang Bertanggung Jawab pada Keluarga & Lingkungan

(34)

2. Sasaran SMART Teori Perubahan K+ A+ IC+ BR BC TR CR Petani memahami: • Fungsi hutan rawa gambut untuk mencegah intrusi air laut dan mendukung usaha pertanian • Fungsi hutan rawa gambut sebagai penyimpan karbon (carbon seques-tration) • Manfaat Credit Union Petani menyetujui tentang: • Hutan rawa gambut yang terjaga dapat menahan masuknya air laut dan mencegah gagal panen • Hutan rawa gambut perlu dilestarikan • CU dapat menguatkan modal usaha masyarakat Diskusi tentang: • Hutan rawa gambut Sungai Putri perlu dilestarikan • Manfaat Credit Union • Memperkenal-kan dan memfasilitasi terbentuknya Credit Union untuk memudahkan masyarakat mengakses modal usaha • Carbon credit (jangka panjang) • Masyarakat mendukung CU yang ditunjukkan dengan kesediaan menjadi anggota • Masyarakat memanfaatkan CU untuk memperoleh modal usaha • Masyarakat mengembang-kan usaha (atau memulai usaha baru) dan pelan-pelan meninggalkan aktivitas illegal logging dan perambahan hutan Penebangan di S.Putri berkurang Mempertahan kan hutan rawa gambut Sungai Putri sebagai habitat orangutan Kalimantan (P.p. wurmbii) Objektif: • Pengetahuan petani mengenai fungsi hutan rawa gambut untuk mencegah intrusi air laut meningkat dari 14% menjadi 54% pada Juni 2010 • Pengetahuan petani mengenai fungsi hutan rawa gambut sebagai penyimpan karbon meningkat dari 12,5% menjadi 52,5% pada • Petani menyetujui hubungan antara penebangan dan intrusi air laut, meningkat dari 18,9% menjadi 58,9% • Petani menyetujui hutan rawa gambut Sungai Putri perlu dilestarikan meningkat dari 47,9% menjadi 87,9% pada Juni 2010. • Petani akan menyetujui untuk bersama-sama mengembang-kan CU sebagai untuk • Meningkatkan intensitas komunikasi petani tentang perlunya pelestarian hutan rawa gambut dari 27% menjadi 67% pada Juni 2010. • Meningkatkan intensitas komunikasi petani tentang manfaat CU meningkat dari 14,3% menjadi 54,3% pada Juni 2010. Sebanyak 200 petani menjadi anggota CU pada Juni 2010 • 200 anggota CU aktif meminjam simpanan capital, menyimpan uang dan melakukan pinjaman untuk usaha produktif pada Juni 2010 • 20 orang (10%) anggota CU meminjam modal untuk usaha produktif pada Juni 2010 10% anggota CU mulai mengembang-kan usaha mandiri pada Juni 2010 dan berhenti merambah KHRG Sungai Putri KHRG Sungai Putri terjaga

(35)

Juni 2010 • Pengetahuan petani mengenai manfaat CU sebagai usaha bersama untuk simpan pinjam meningkat dari 6,7% menjadi 46,7% pada Juni 2010 menyimpan uang dan menciptakan modal bersama untuk keperluan usaha dan kesejahteraan, meningkat dari 23,9% menjadi 63,9% pada Juni 2010. 3. Bauran Pemasaran Produk

Produk dari kampanye ini adalah Credit Union. Petani digugah untuk mendukung CU, menjadi anggota aktif dan memanfaatkan CU untuk mengakses modal usaha. Dengan mengakses modal untuk berusaha dari CU, petani diharapkan dapat memperbaiki taraf hidupnya. Asumsinya, jika taraf hidup petani sudah meningkat maka mereka tidak akan mau lagi bersusah payah masuk hutan untuk kerja kayu, dan setiap kali harus khawatir karena melakukan aktivitas yang melanggar hukum.

Dengan menjadi anggota CU, petani juga menjamin masa depan keluarganya. Petani dapat mengelola keuangan keluarga dengan sebaik-baiknya, sehingga keluarganya sudah memiliki tabungan untuk berbagai keperluan di kemudian hari.

Kampanye ini juga menekankan bahwa dengan menjadi anggota CU aktif dan mengembangkan usaha mandiri yang tidak bergantung pada hutan, petani berarti sudah mendukung pelestarian KHRG Sungai Putri. Menjaga KHRG Sungai Putri sama halnya dengan mencegah intrusi air asin dan mendukung usaha pertanian mereka. Hal ini juga menunjukkan petani mematuhi UU 41/1999 tentang Kehutanan.

Ke depan, dengan menjaga KHRG Sungai Putri petani akan mendapatkan keuntungan dari mekanisme pembiayaan karbon.

Harga

Meskipun tahu bahwa CU merupakan wadah simpan pinjam yang bisa dimanfaatkan petani untuk meminjam modal dengan bunga rendah, namun petani masih belum yakin dengan CU. Ketidakyakinan ini muncul karena pengalaman di masa lalu dengan koperasi yang tidak berjalan dengan baik. Untuk mengatasi hambatan ini, akan dilakukan kunjungan ke CU terdekat yang sudah memiliki cerita keberhasilan. Perwakilan petani tersebut kemudian dapat menceritakan pengalamannya pada petani yang lain, sehingga makin banyak petani yang mendukung dan bersedia menjadi anggota pertama sekaligus pendiri CU.

(36)

Prinsip dasar CU sebenarnya adalah membangun manusia. CU dapat berkembang dan bermanfaat bagi anggotanya bukan hanya membutuhkan uang. CU membutuhkan modal sosial yang diwariskan oleh nenek moyang kita, yaitu budaya gotong royong, swadaya dan setia kawan. CU diharapkan dapat terbangun dari kebersamaan petani: dari petani untuk petani. Petani diharapkan secara mandiri mengumpulkan sumbangan baik berupa uang tunai maupun hasil panen untuk menyelenggarakan tahapan persiapan pembentukan CU (magang dan perencanaan strategis).

Untuk memastikan CU dapat berjalan dengan baik, petani bersama-sama melakukan perencanaan stategis dan meletakkan dasar dari CU yang akan dibentuk. Yayasan Titian dan mitra hanya akan memfasilitasi jalannya proses. Tim manajemen dan pelaksana harian CU yang akan terbentuk nantinya, semuanya adalah petani. Kapasitas mereka akan dibangun lewat proses magang dan pelatihan-pelatihan yang relevan dengan tugas mereka untuk menjalankan CU. Anggota juga akan ditingkatkan kapasitasnya lewat pendidikan dasar. Melalui pendidikan dasar, selain menyampaikan informasi mengenai CU itu sendiri juga akan disisipkan materi konservasi.

Tempat

Kelompok yang disasar untuk memasarkan CU adalah petani di 4 desa sekitar Sungai Putri. Promosi

Promosi CU akan dilakukan lewat Radio Siaran Pemerintah Kab. Ketapang. Karena petani senang mendengarkan music dan berita, maka akan diproduksi jingle; newsflash atau fact sheet yang bisa dibacakan di sela-sela program music. Talkshow dengan narasumber yang relevan juga mungkin dilakukan. Promosi lewat radio akan dilakukan pada waktu pagi (06.00 – 12.00 wib) dan sore (15.00 – 18.00 wib).

CU akan dikenalkan di tiap desa menggunakan kesempatan musyawarah desa, pengajian mingguan, diskusi kelompok atau pemutaran film (mobile cinema).

4. Pesan Kampanye

a. Strategi Pembuatan Pesan untuk Petani

Jika saya menjadi anggota CU dan memanfaatkan CU untuk meminjam modal usaha dan mengembangkannya menjadi usaha mandiri, maka saya akan merasa menjadi petani cerdas yang bertanggung jawab pada keluarga dan lingkungan karena:

• Saya mampu mengembangkan usaha secara mandiri

• Sebagai kepala keluarga saya mampu mengelola keuangan keluarga

• Saya berkontribusi dalam upaya pelestarian hutan rawa gambut Sungai Putri

b. Pesan Inti

Pesan inti akan dibangun berdasarkan strategi pesan. Melalui pesan akan dimasukkan slogan-slogan potensial yang akan membantu meringkas pesan inti dalam frase yang mudah diingat. Lebih banyak slogan akan dikembangkan selama fase pengembangan kreatif dan diuji dengan sasaran utama sebelum memilih slogan akhir.

(37)

c. Kotak Pengembangan Pesan Pesan Pembuka

• Kompleks hutan rawa gambut (KHRG) Sungai Putri merupakan habitat penting

orangutan Kalimantan

• KHRG Sungai Putri memegang peranan penting dalam mengatur tata air dan

mencegah intrusi air laut

• Penebangan dan perambahan hutan akan berdampak terhadap kemampuan hutan

Sungai Putri mengatur air dan mencegah intrusi

• Intrusi air laut akan mempengaruhi produktivitas pertanian dan akan menghambat

pengembangan usaha pertanian

• Credit Union merupakan alat untuk membantu petani meningkatkan taraf hidup

mereka Pesan Solusi

• Dengan menjaga KHRG Sungai Putri, petani menyelamatkan hasil panen mereka dari

kegagalan karena intrusi air laut.

• Dengan menjaga KHRG Sungai Putri, petani (dan masyarakat secara umum) akan

mendapat manfaat dari mekanisme pembayaran karbon.

• Credit Union sudah banyak dibentuk di Kalbar dan sudah banyak cerita

keberhasilannya. Pesan Aksi

• Dukung upaya pelestarian KHRG Sungai Putri • Jadilah anggota aktif CU

Pesan Penguat

• Cerita keberhasilan proyek REDD di Indonesia dan CU di Kalbar

• CU Muare Pesisir merupakan bukti bahwa CU bukan program milik masyarakat

Dayak/ non muslim

• Menebang dan merambah hutan tanpa izin melanggar UU no 41/1999 tentang

Kehutanan

Pesan inti untuk petani:

Jadilah petani cerdas yang bertanggung jawab pada keluarga dan lingkungan. Jadilah anggota CU, sekaligus mendukung pelestarian hutan rawa gambut Sungai Putri. Dengan menjadi anggota aktif CU, anda akan menjamin masa depan keluarga anda, sekaligus dapat

mengembangkan usaha pertanian anda. CU akan membantu anda memperbaiki taraf hidup anda.

(38)

d. Rencana Pemantauan

PETANI

Tingkat Tujuan SMART Bagaimana Ukuran Target Kapan Siapa Dimana

Pengetahuan Pengetahuan petani mengenai fungsi hutan rawa gambut untuk mencegah intrusi air laut meningkat dari 14% menjadi 44% pada Juni 2010 Pra/pasca survei KAP Pengetahuan Positif terbentuk 40% (meningkat dari 14%) April 2009 & Juni 2010 Enumerator Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak Pengetahuan petani mengenai fungsi hutan rawa gambut sebagai penyimpan karbon meningkat dari 12,5% menjadi 52,5% pada Juni 2010 Pra/pasca survei KAP Pengetahuan Positif terbentuk 40% (meningkat dari 12,5%) April 2009 & Juni 2010 Enumerator Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak Pengetahuan petani mengenai manfaat CU sebagai usaha bersama untuk simpan pinjam meningkat dari 6,7% menjadi 46,7% pada Juni 2010 Pra/pasca survei KAP Pengetahuan Positif terbentuk 40% (meningkat dari 6,7%) April 2009 & Juni 2010 Enumerator Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak

Sikap & Komunikasi Pribadi

Petani menyetujui hubungan antara penebangan dan intrusi air laut, meningkat dari 18,9% menjadi 58,9% Pra/pasca survei KAP Sikap Positif terbentuk 40% (meningkat dari 18,9%) April 2009 & Juni 2010 Enumerator Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak Petani menyetujui hutan rawa gambut Sungai Putri perlu dilestarikan meningkat dari 47,9% menjadi 87,9% pada Juni 2010 Pra/pasca survei KAP Sikap Positif terbentuk 40% (meningkat dari 47,9%) April 2009 & Juni 2010 Enumerator Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak Petani akan

menyetujui untuk Pra/ pasca Sikap Positif

40% (meningkat

April 2009

& Juni Enumerator

Desa Tempurukan,

(39)

PETANI

Tingkat Tujuan SMART Bagaimana Ukuran Target Kapan Siapa Dimana

bersama-sama mengembang-kan CU sebagai untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama untuk keperluan usaha dan kesejahteraan, meningkat dari 23,9% menjadi 63,9% pada Juni 2010.

survei KAP terbentuk dari 23,9%) 2010 Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak Meningkatkan intensitas komunikasi petani tentang perlunya pelestarian hutan rawa gambut dari 27% menjadi 67% pada Juni 2010 Pra/ pasca survei KAP Sikap Positif terbentuk 40% (meningkat dari 27%) April 2009 & Juni 2010 Enumerator Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak Meningkatkan intensitas komunikasi petani tentang manfaat CU meningkat dari 14,3% menjadi 54,3% pada Juni 2010 Pra/ pasca survei KAP Sikap Positif terbentuk 40% (meningkat dari 14,3%) April 2009 & Juni 2010 Enumerator Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak Perubahan perilaku 200 orang Anggota CU aktif meminjam simpanan capital, menyimpan uang dan melakukan pinjaman untuk usaha produktif pada Juni 2010 Analisis data sekunder Jumlah anggota CU 200 orang Juni 2010 MK Kantor CU yang terbentuk 20 orang anggota CU mulai mengembangkan usaha mandiri pada Juni 2010 Observasi dan diskusi langsung; analisis data sekunder Jumlah anggota CU yang meminjam modal usaha produktif 20 orang (10% dari jumlah anggota) Juni 2010 MK Kantor CU yang terbentuk, 4 Desa sekitar KHRG Sungai Putri

Gambar

Tabel 1. Distribusi Responden Secara Geografis
Tabel 2. Pekerjaan Utama & Sampingan Responden
Tabel 3. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4. Media yang Paling Banyak Memberikan Informasi pada Petani  Petani
+7

Referensi

Dokumen terkait

Namun, pada daerah frekuensi 2,5 Hz – 5 Hz, suspensi pasif dan suspensi aktif dengan Fuzzy memberikan defleksi rata-rata roda kendaraan yang lebih kecil dari suspensi

Melihat potensi yang dimiliki oleh dataran tinggi Dieng dengan sedikitnya pengunjung yang berwisata ke kawasan Dieng, maka penulis mengembangkan konsep kreatif untuk

“Kita menikah karena orang tua, kita dijodohkan, awalnya saya tidak mau karena suami saya adalah orang muhammadiyah dan saya tidak paham dengan organisasi

atas dasar saling merelakan. Dalam jual beli terdapat rukun dan syarat yang harus dipenuhi, sehingga jual beli tersebut dapat dikatakan sah oleh syara‟. Salah satu

Bukti  bahwa  yang  diuntungkan  dengan  sistem  MLM  adalah  Upline,  sedangkan  Downline  akan  selalu  dirugikan  adalah  bahwa 

Berdasarkan perbandingan struktur antara senyawa tabir surya yang telah digunakan selama ini (oksibenzon dan oktil sinamat) dengan senyawa yang dibuat dalam penelitian ini

kriopreservasi, pengencer Andromed dengan tris-kuning telur tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap motilitas (Tabel 1) dan persentase hidup spermatozoa (Tabel 2) setelah

Cocokan atas bukti pemotongan dan bukti surat setoran pajak dengan saldo di buku besar serta lakukan vouching Lakukan rekonsilisasi antara total objek dengan tarif pajaknya