• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMISI VII DPR RI DENGAN DIREKTUR UTAMA PT. PERTAMINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMISI VII DPR RI DENGAN DIREKTUR UTAMA PT. PERTAMINA"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

1 RISALAH

RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMISI VII DPR RI DENGAN DIREKTUR UTAMA PT. PERTAMINA

Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Direktur Utama PT. Pertamina

Sifat Rapat : Terbuka

Hari/tanggal : Selasa, 20 Januari 2015 Waktu : Pukul 14.26 WIB – 18.53 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi VII DPR RI Ketua Rapat : Ir. H. Mulyadi

Acara : Evaluasi Kinerja Tahun 2014 dan Persiapan Pelaksanaan Program Kerja Tahun 2015.

Sekretaris Rapat : Dra. Rini Koentarti, M.Si.

Hadir : 35 Orang Anggota Komisi VII DPR RI ... Orang Anggota Izin

A. Anggota DPR RI

1. Pimpinan Komisi VII DPR RI

a. Dr. Ir. H. Kardaya Warnika, DEA (Ketua/F.P. Gerindra)

b. Ir. Satya Widya Yudha, ME, M.Sc. (Wakil Ketua/F-PG)

c. Ir. H. Mulyadi (Wakil Ketua/F-PD)

d. Dr. H.M. Zairullah Azhar (Wakil Ketua/F-PKB) 2. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA

PERJUANGAN

a. Ir. H. Daryatmo Mardiyanto b. H. N. Falah Amru, S.E. c. Dony Maryadi Oekon

d. Mercy Chriesty Barends, S.T. e. Tony Wardoyo

f. Awang Ferdian Hidayat

3. FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA a. H. Dito Ganinduto, MBA

b. Eni Maulani Saragih

c. Dr. Hj. Neni Moerniaeni, SPOG d. DR. Saiful Bahri Ruray, S.H., M.Si. e. Bowo Sidik Pangarso, S.E.

(2)

2 4. FRAKSI PARTAI GERINDRA

a. Ir. H. Harry Poernomo b. Aryo P.S. Djojohadikusumo

c. Supratman Andi Agtas, S.H., M.H. d. Katherine A. Oendoen

e. Ramson Siagian

f. Bambang Haryadi, S.E. 5. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT

a. Eko Wijaya

b. Muhammad Nasir c. H. Mat Nasir, S.Sos. d. Norbaiti Isran Noor, A.Md.

6. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL a. H. Totok Daryanto, S.E.

b. H. Jamaluddin Jafar, S.H., M.H. c. Andriyanto Johan Syah

7. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA a. H. Agus Sulistyono, S.T., M.T.

b. H. Syaikhul Islam Ali, Lc., M.Sos.

8. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA a. H. Hadi Mulyadi, S.Si, M.Si.

b. H. Iskan Qolba Lubis, M.A.

9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN a. H. Mustofa Assegaf, M.Si.

b. H. Joko Purwanto 10. FRAKSI PARTAI NASDEM

a. H. Endre Saifoel

b. DR. Kurtubi, S.E., M.Sp., N.Sc. c. DR. Achmad Amins, M.M. 11. FRAKSI PARTAI HANURA

a. H. Inas Nasrullah Zubir, BE, SE b. Dewie Yasin Limpo, S.E.

B. Pemerintah

Direktur Utama PT. Pertamina C. Undangan Lain

(3)

3 KETUA RAPAT (Ir. SATYA WIDYA YUDHA, ME, M.Sc.) :

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua,

Yang saya hormati Bapak dan Ibu Anggota Komisi VII DPR RI, Yang saya hormati Direktur Utama Pertamina beserta jajarannya,

Pertama-tama marilah kita ucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita bisa bertemu guna melaksanakan tugas-tugas konstitiusional kita.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas perhatian serta kehadiran dari Bapak dan Anggota, Bapak/Ibu Anggota Komisi VII DPR RI, serta undangan yang hadir dalam rapat acara dengar pendapat umum atau RDPU Komisi VII DPR RI sesuai undangan yang telah disampaikan berdasarkan jadwal Komisi VII DPR RI pada Masa Persidangan II tahun 2014-2015.

Pada hari ini Komisi VII DPR RI akan melaksanakan RDPU dengan Pertamina Persero dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan dengan agenda evaluasi kinerja tahun 2014 dan persiapan pelaksanaan program kerja tahun 2015.

Berdasarkan data dan Sekretariat Anggota Komisi VII DPR RI yang hadir sudah memenuhi kuorum lebih dari separuh dari 47 anggota yang terdiri dari 10 fraksi maka sesuai ketentuan Pasal 25 ayat (1) Peraturan DPR RI No. 1 tahun 2014 tentang Tata Tertib yang menyatakan bahwa Ketua rapat membuka rapat apabila pada waktu yang telah ditentukan untuk membuka rapat telah hadir lebih dari separuh jumlah anggota rapat yang terdiri atas lebih separuh unsur fraksi. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kuorum telah terpenuhi dan rapat dapat dibuka. Dan selanjutnya berdasarkan ketentuan Pasal 246 ayat (1) yang menyatakan setiap rapat DPR RI bersifat terbuka kecuali dinyatakan tertutup. Oleh karena itu, kami mohon persetujuan kepada Bapak/Ibu sekalian bahwa rapat ini kita agendakan sebagai rapat terbuka, bisa disepakati? Setuju ya?

(RAPAT : SETUJU)

Atas persetujuan Anggota, dengan ini rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI kita nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 14.26 WIB) Bapak/Ibu yang saya hormati,

Rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama Pertamina pada hari ini merupakan rapat yang pertama kali bagi Komisi VII DPR RI dengan Dirut walaupun kita sudah bertemu pada waktu kunjungan kerja, jadi RDPU juga itu Pak, tetapi

(4)

4 dilakukan di luar gedung parlemen, pada masa bakti tahun 2014-2019. Untuk itu, kami berharap kita bersama-sama mengawali masa kerja bersama Komisi VII DPR RI dengan baik dan semoga kemitraan dan kerjasama dapat terjalin dengan baik sebagai bagian daripada upaya kita melaksanakan tugas konstitusional demi kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia. Maka sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan bahwa agenda rapat pada hari ini adalah evaluasi kinerja tahun 2014 serta persiapan pelaksanaan program kerja tahun 2015, tidak menutup kemungkinan ada stres pada hal-hal yang menyangkut mengenai persiapan kita dalam menghadapi revisi daripada APBN Tahun 2015, maka Komisi VII DPR RI ingin mendapat penjelasan secara detail dan komprehensif dari Direktur Utama Pertamina tentang pokok-pokok permasalahan terkait pelaksanaan tugas Pertamina ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (RAMSON SIAGIAN):

Interupsi Pak Ketua. KETUA RAPAT :

Silakan.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (RAMSON SIAGIAN): Ini bahan belum dibagi mestinya harus sudah dibagi dari pagi, normatifnya 2 hari sebelumnya tapi paling tidak sebelum dimulai rapat sudah harus ada Pak. KETUA RAPAT:

Saya rasa sudah mulai jalan, tolong dibagi Mas ya.

Oke, saya lanjutkan nanti sambil bahan dibagi ya, ada kekhususan, jadi Bapak/Ibu sekalian, bahwasannya kita memulai dan kebetulan mengejar pembahasan APBN maka banyak agenda yang kita percepat kita permaklumkan apabila bahan tidak bisa disampaikan jauh hari sebelumnya karena kita juga baru memberikan undangan, juga waktunya sangat mepet. Jadi pembahasannya kira-kira.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (RAMSON SIAGIAN): Pak Ketua, artinya sesingkat apapun tentunya harus dipersiapkan, cuman Pak Ketua agak bela-bela betul ini.

(5)

5 KETUA RAPAT:

Saya pikir kan tadi di depan sudah dikasih tahu, kita awali dengan baik menjalin kerjasama dengan baik. Insyaallah Pak, nanti pasti ada perbaikan-perbaikan kalau memang ada yang kurang di kemudian hari.

Jadi mengenai pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas diantaranya realisasi distribusi daripada BBM tahun 2014, realisasi kinerja produksi di sektor hulu. Jadi begitu kalau downstream-nya tadi BBM dan tidak menutup kemungkinan atau bahkan menjadi perhatian khalayak ramai tentang perlu dibukanya secara transparan tentang biaya pokok produksi supaya kita bisa dengan jelas karena itu menjadi materi yang sudah di harapkan oleh para Anggota Dewan yang tidak hanya di Komisi VII DPR RI, tetapi juga di Komisi-komisi yang lain. Lantas kesiapan Pertamina dalam kebijakan Pemerintah terkait dengan naik turunnya mekanisme penentuan harga BBM, langkah-langkah strategis, dan prioritas pelaksanaan kinerja di sektor Migas dan pengembangan energi pada tahun 2015, isu-isu strategis terkait pelaksanaan tugas Pertamina baik di sektor hulu dan hilir, serta hal-hal yang nanti akan isu-isu yang berkembang saat ini, jadi mulai daripada kenaikan LPG mekanisme walaupun kebijakan mungkin tidak ada di Pertamina tetapi di Pemerintah, tapi selaku industri yang mengimplementasikan kebijakan tentunya Pertamina nanti harus bisa memberikan pandangannya, masukannya kepada Pemerintah di dalam kebijakan-kebijakan yang cukup menyita perhatian daripada masyarakat.

Saya ingin menyampaikan sebelum kita serahkan untuk Pertamina memberikan suatu tanggapan ataupun presentasinya, rapat ini kita mulai baru saja dan kita harapkan berakhir kira-kira jam berapa? Kita sepakati jam 16.00 atau? Jam 16.00 dulu ya nanti bisa diperpanjang apabila diperlukan. Jam 16.00 WIB atau 4 pm ya.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL (H. TOTOK DARYANTO, S.E.):

Ketua, interupsi sebentar Ketua. KETUA RAPAT:

Silakan Pak Totok.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL (H. TOTOK DARYANTO, S.E.):

Saya sudah menyimak bahan-bahan yang disajikan dari Pertamina secara ringkas sebenarnya ada hal-hal yang bersifat urgent itu tidak, atau maksudnya dipriotaskan dalam rapat kita tapi kok malah tidak terlalu menonjol atau susah saya

(6)

6 dapatkan, misalnya tadi Pak Ketua sudah menyampaikan isu tentang harga pokok produksi BBM PSO misalnya, itu kan isu yang penting dan punya kaitan dengan kebijakan menetapkan harga BBM, sekarang mengapa jadi 6.500 mengapa harus, itu kan ada kaitannya. Nah saya sebenarnya mengusulkan kalau kita rapat itu dimulai dari paling yang mendesak-mendesak dulu, yang umum ini belakangan saja. Usul saya. Kalau tidak ya ada rapat lagi, nanti khusus pada hal yang menjadi isu penting di masyarakat itu dibahas dulu di Komisi, supaya komisi ini cepat menanggapi, tidak ketinggalan informasi dan memberikan pertimbangan juga tepat karena sudah ada pembahasan-pembahasan sebelumnya dengan mitra kerja, usul saya begitu Pak.

KETUA RAPAT :

Oke terima kasih Pak Totok.

Ini kita sepakati dulu ya jam 4 pm atau pukul 16.00 WIB.

(RAPAT SETUJU)

Mengingat ini adalah rapat yang pertama kali antara Komisi VII DPR RI dengan jajaran Pertamina, saya ingin memperkenalkan dulu para anggota karena ini akan kita bermitra Insyaallah cukup lama pada periode ini. Mungkin saya bisa mulai dari yang pakai peci dulu yang menghormati pahlawan nasional kita Bung Karno. Silakan dari mulai Pak Kurtubi, terus nanti langsung ke sayap kanan selesai itu baru mulai Pak Habib.

Terima kasih, silakan Pak.

ANGGPTA FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (DR. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Sc) :

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera, dan

Selamat siang,

Terima kasih Pak Ketua.

Saya pakai peci ini dua tujuan, pertama biar tidak kena angin AC suka pusing gitu, nomor dua biar rada nasionalis sedikitlah.

Nama saya Kurtubi, Nomor Anggota 26, Fraksi Partai Nasdem, daerah pemilihan Propinsi Nusa Tenggara Barat.

(7)

7 KETUA RAPAT:

Silakan PakTotok.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL (H. TOTOK DARYANTO, S.E.):

Terima kasih.

Nama saya Totok Daryanto,Pak Dirut beserta seluruh jajarannya. Dari Daerah pemilihan Jatim V Malang Raya. sebelumnya saya mewakili Daerah pemilihan DIY, Yogyakarta 2 periode dan periode yang sekarang mewakili Jatim V. Nomor 486, sorry 489 nomornya baru.

Terima kasih.

Dari Fraksi PAN, kurang lagi. KETUA RAPAT:

Silakan.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (H. ENDRE SAIFOEL): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Nama saya Endre Saifoel, Nomor Anggota A-006, Fraksi Nasdem, daerah pemilihan Sumatera Barat I dari Kota Padang sampai Damasaya, mungkin Bapak Dwi sudah tahu yam sudah lama di Kota Padang, saya rasa Pak Dwi ngerti ya.

Terima kasih Pak. KETUA RAPAT:

Oke terima kasih. Silakan Bu

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA (ENI MAULANI SARAGIH): Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Nama Saya Eni Maulani Saragih, Nomor Anggota A 291, Fraksi Partai Golkar, daerah pemilihan Jatim X, Lamongan-Gresik.

Terima kasih.

(8)

8 KETUA RAPAT:

Lanjut.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI DEMOKRAT (NORBAITI ISRAN NOOR, A.Md): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat Sore, dan Salam sejahtera,

Perkenalkan saya Norbaiti, Anggota A-477, Fraksi Partai Demokrat. Dapil Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, 14 Kabupaten/kota.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Silakan Ibu Neni.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA (Dr. Hj NENI MOERNIAENI, Spog)

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bapak Dirut dan jajarannya,

Saya Neni, Nomor Anggota A-308, dari Fraksi Partai Golkar, daerah pemilihan Kalimantan Timur, Kaltara.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (SUPRATMAN ANDI AGTAS, SH, MH):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Nama saya Supratman Pak. Dari Dapil Sulawesi Tengah, Nomor Anggota A-388, dari Fraksi Partai Gerindra.

(9)

9 ANGGOTA FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL (ANDRIYANTO JOHAN SYAH, ST, MM):

Terima kasih Bapak Pimpinan.

Perkenankan saya memperkenalkan diri Nama saya Andriyanto Johan Syah, dari Fraksi PAN, Dapil Jawa Tengah X.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Silakan.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA (DR. SAIFUL BAHRI RURAY, SH, MSi):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Saya Saiful Bahri Ruray dari Dapil Maluku Utara, Fraksi Partai Golkar, nomor Anggota A-321.

Terima kasih.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI HATI NURANI RAKYAT (H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua,

Nama saya Inas Nasrullah Zubir, saya dari Dapil Banten III Pak. Baju saya hitam, karena saya dari Banten Pak, jadi hitam-hitam ini. Dan saya Nomor Anggota A-556, dari Fraksi Partai Hanura.

Terima kasih.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA (H. DITO GANINDUTO, M.B.A.):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera,

(10)

10 Saya Dito Ganinduto Fraksi Partai Golkar, Nomor Anggota 278, daerah pemilihan Jateng 8, ... Cilacap.

Terima kasih.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (SYAIKHUL ISLAM, M.Sosio):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Nama saya Syaikhul Islam, A-63 dari Fraksi PKB, Dapil Jatim 1, Surabaya-Siduarjo.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Silakan yang sekarang dari sayap kiri.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGAUNAN (H. MUSTOFA ASSEGAF, M.Si):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih Pimpinan.

Yang terhormat Pimpinan Komisi VII DPR RI, kawan-kawan Anggota Komisi VII DPR RI, Bapak DR. Dwi Sucipto beserta seluruh jajarannya,

Nama saya Mustofa Assegaf, Nomor Anggota A-529, Dapilnya Jawa Timur II, Pasuruan-Probolinggo, Fraksinya PPP.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (H. HADI MULYADI, S.Si, M.Si) :

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perkenalkan saya Hadi Mulyadi, Fraksi PKS, Nomor A-120, daerah pemilihan Kalimantan Timur, Kalimantan Utara.

(11)

11 ANGGOTA FRAKSI PARTAI DEMOKRAT (H. MAT NASIR, S.Sos):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Nama saya H. Mat Nasir, dari Partai Demokrat, A-438, Jatim XI, Madura. Terima kasih.

ANGGOTA FRASKI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (RAMSON SIAGIAN): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semuanya,

Nama saya Ramson Siagian dari daerah pemilihan Jawa tengah X, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang. Dulu saya 10 tahun di sini 1999-2009, 2009 berhenti masuk lagi, saya dari Fraksi Partai Gerindra. Tapi saya lihat ini Bapak-bapak baru semua. Jadi bukan yang dulu saya kenal begitu, sekarang kenalan baru. Teman lama jangan dilupakan, teman baru dihangatkan, kata pepatah.

Terima kasih banyak Pak Ketua. KETUA RAPAT:

Mantap-mantap. Silakan Pak.

ANGGOTA FRASKI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (Ir. H. HARRY POERNOMO):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Izinkanlah saya memperkenalkan diri Hari Purnomo. Fraksinya Partai Gerindra, Dapilnya dari Jawa Tengah VI, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, Nomor Anggota 358.

Terima kasih.

(12)

12 KETUA RAPAT:

Bisa disebutkan sebelumnya Pak.

ANGGOTA FRASKI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (Ir. H. HARRY POERNOMO):

Sebelumnya 30 tahun di sana. Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Alumni Pertamina. Silakan Pak Aryo.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua,

Salom,

Om swastiastu, nama budha ya.

Izinkan saya memperkenalkan diri nama saya adalah Aryo Djojohadikusumo, Nomor Anggota A-342, dari Fraksi Partai Gerindra, sama dengan Pak Harry dan Pak Ramson. Saya mewakili daerah pemilihan DKI III, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (H. NASYIRUL FALAH AMRU, SE):

(13)

13 Yang saya hormati Pak Dwi Sucipto dan jajarannya, yang terlihat sangat cerah. Nama saya Falah Amru, saya dari Dapil Jawa Timur X, Lamongan, Gresik. Nomor Anggota 203, dari Partai PDI Perjuangan.

Terima kasih. KETUA RAPAT:

Terima kasih. Silakan.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (DONY MARYADI OEKON, ST) :

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perkenalkan nama saya Dony Maryadi Oekon, Nomor Anggota A-167, dari Fraksi PDI Perjuangan, daerah pemilihan Jawa Barat XI, Tasikmalaya Kota, Tasikmalaya Kabupaten dan Garut.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (H. AGUS SULISTIYONO, S.E.):

Agus Sulistiyono, A-61, daerah pemilihan Daerah Istimewa Yogyakarta, Partai PKB.

Terima kasih.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO):

Daryatmo Mardiyanto, A-170, Fraksi PDI Perjuangan, daerah pemilihan Jawa Tengah II.

KETUA RAPAT:

Ada yang tertinggal sayap kanan, kiri? Semua sudah ya. Oh betul oh ada satu. Silakan Bu.

(14)

14 ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (KATHERINE A. OENDOEN) :

Selamat sore,

Bapak-bapak dan Ketua,

Nama saya Katherina Anggela Oendoen. Saya dari Dapil Kalimantan Barat dari Fraksi Partai Gerindra, A-382.

Terima kasih. KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Kalau semua anggota sudah, sekarang dari meja Pimpinan mulai dari Pak Zairullah, silakan Pak.

PIMPINAN KOMISI VII DPR RI (Dr. HM ZAIRULLAH AZHAR/F-PKB): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera,

Perkenalkan saya Zairullah Azhar, Nomor Anggota 81, dari Fraksi PKB. daerah pemilihan Kalsel II, Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru.

Terima kasih.

PIMPINAN KOMISI VII DPR RI (Dr. Ir. H. KARDAYA WARNIKA, DEA/ F-P.GERINDRA):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kardaya Warnika. saya hari ini sangat optimis dan senang melihat Direksi Pertamina karena saya pernah melihat Direksi Pertamina dari zamannya Pak Ibnu sampai sekarang, sekarang ini sangat cerah, paling tidak rambutnya paling gondrong. Selama ada Dirut Pertamina jadi ada reformasilah minimal dari sisi penampilan. Ini kan menandakan semangat Pak, biasanya kalau gondrong itu kan metal begitulah.

Saya nomor anggotanya A-350, Dapil Jawa Barat VIII Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon. Saya dari Fraksi Partai Gerindra.

(15)

15 KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Sebelum ke Pak Mul, ada Bu Dewie yang baru hadir ya, silakan perkenalkan langsung sebelum duduk.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI HATI NURANI RAKYAT (Hj. DEWIE YASIN LIMPO, SE) :

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Direktur Utama Pertamina Persero beserta rombongan yang saya hormati, Bapak Pimpinan,

Perkenalkan saya Dewie Yasin Limpo dari Fraksi Hanura. Dapil Sulawesi Selatan I, Nomor Anggota A-560.

Terima kasih. KETUA RAPAT :

Terima kasih Ibu Dewie. Silakan Pak.

PIMPINAN KOMISI VII DPR RI (Ir. H. MULYADI/F-PD) : Terima kasih.

Sebelum saya perkenalkan, Pak Dwi pernah jadi Dirut kalau di Semen sebelumnya di mana ya Pak Dwi, pernah di Padang Pak?

Saya baru ingat Pak kita, karena saya Sumbar kok mirip, rupanya benar Pak Dwi, beliau pernah jadi Dirut PT. Semen Padang. Dan saya Dapil saya di sana. Dan sudah saya laporkan juga ke Pak Dwi waktu itu siapa tahu ada CSR-nya buat. Waktu itu Pak. Waktu itu. Kalau sekarang beda lagi Pak. Jadi paling gampang mengenal Pak Dwi ini dari rambutnya Pak, memang, jadi bagi saya tidak jadi masalah gondrong dan putih Pak, yang penting kinerjanya Pak. Jadi saya yakin dengan Pak Dwi beserta seluruh jajaran mudah-mudahan bisa lebih baik Pak. Kalau Bapak berbuat untuk kepentingan bangsa dan negara ini, kita, saya yakin semua Komisi VII DPR RI siap mendukung Bapak.

Nama saya Mulyadi Pak, Nomor Anggota A-403, daerah pemilihan Sumatera Barat II yaitu Bukit Tinggi, Agam, Payakumbuh, Limapuluhkota, Pasaman, Pasaman

(16)

16 Barat, Padang Pariaman, Kota Pariaman, 8 Pak. 8 Kabupaten Kota daerah pemilihan. Dan fraksi saya adalah Fraksi Partai Demokrat yang dulu paling banyak Pak di komisi sekarang mungkin tinggal setengahnya kurangnya, gantian Pak, gantian banyaknya Pak, itu biasa Pak, bagi-bagi Pak. Saya rasa itu yang perlu saya perkenalkan tentu terkait substansi nanti kita dalami pada saat kita rapat dengar pendapat. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT :

Terima kasih.

Selanjutnya saya sendiri, nama saya Satya Widya Yudha, dari Fraksi Partai Golkar, kalau Nomor Anggotanya A-290, daerah pemilihannya di daerah Jawa Timur IX itu meliputi Kabupaten Tuban dan Bojonegoro. Jadi kalau Semen Gresik mestinya tahulah Tuban itu saya sudah menjadi Anggota DPR RI dari periode yang lalu dan berlanjut pada periode yang sekarang.

Jadi itulah Pak Dwi beserta jajarannya, Pak Dirut, anggota Komisi VII DPR RI periode sekarang yang ada di Komisi VII DPR RI. Walaupun tidak semuanya hadir tapi nanti kalau ada yang hadir akan kita perkenalkan lagi dan mudah-mudahan seperti yang saya sampaikan di depan, ini merupakan suatu awal yang baik untuk saling mengenal satu sama lain karena kita awali dari perkenalan yang baik.

Selanjutnya waktu saya serahkan kepada Pak Dirut beserta jajarannya silakan untuk memperkenalkan terlebih dahulu, terima kasih.

DIRUT PERTAMINA (DWI SOETJIPTO) : Terima kasih Bapak Ketua.

Bapak-bapak dan Ibu-ibu Anggota DPR Komisi VII, Yang kami hormati dan kami banggakan,

Selamat Sore,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera semoga selalu dikaruniakan kepada kita semua. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan ucapan terima kasih kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu anggota Komisi VII DPR RI atas perkenannya kami pada siang hari ini diundang untuk hadir dalam rapat dengar pendapat ini.

(17)

17 Kami berharap kami bisa menyampaikan hal-hal informasi-informasi update yang mungkin bisa bermanfaat bagi Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian dalam mengemban tugas bagi bangsa dan negara ini.

Yang pertama-tama kami akan perkenalkan rekan-rekan anggota Direksi Pertamina yang baru dari paling sebelah kiri adalah Pak Dwi Wahyu Daryoto beliau adalah Direktur SDM dan Umum termasuk procurement ada di beliau. Kemudian sebelah kanan beliau adalah Pak Rahmat Hardardi beliau adalah Direktur Pengolahan yang membawahi pengoperasian dan pengembangan 7 kilang yang ada di Indonesia sekarang. Kemudian sebelah kanan beliau adalah Pak Samsul Alam beliau adalah Direktur Hulu yang melaksanakan proses pengoperasian, pengembangan sumur-sumur gas dan minyak. Kemudian sebelah kanan beliau adalah Pak Ahmad Bambang adalah Direktur Pemasaran beliau juga di samping melaksanakan kegiatan operasional untuk penjualan distribusi dan transportasi berada dalam pengelolaan beliau. Sebelah kanan saya adalah Bu Yeni Handayani beliau adalah Direktur Energi Baru dan Terbarukan dan beliau termasuk pengelolaan, pengoperasian dan produksi dari gas, salah satu produk Pertamina adalah gas jadi beliau sebenarnya adalah Direktur Gas Energi Baru dan Terbarukan. Dan saya sendiri adalah Dwi Soetjipto, saya dipilih sebagai Direktur Utama. Ada satu anggota Direktur yang pada saat ini sedang mengikuti rapat di Badan Anggaran yakni Bapak Arif Budiman, Direktur Keuangan dan Investasi. Kemudian di belakang kami ada para Senior Vice President yang ada di Pertamina, sebagian dari yang ada di Pertamina yang bisa hadir di sini yang terkait dengan beberapa hal yang dibahas dalam rapat sore hari ini.

Saya kira perkenalan dari saya ini, Bapak Pimpinan. Kami kembalikan, apakah kami langsung sampaikan presentasi. Dan kami memang terus terang pada rapat ini adalah merupakan lebih banyak perkenalan karena memang dalam undangan kami melihat agendanya adalah mengenai pencapaian kinerja tahun 2014 dan rencana tahun 2015 hal-hal dan isu-isu yang penting tentu saja kami tahu, kami sadar banyak, dan untuk itu memang kami tidak siapkan secara spesifik. Oleh karena itu, kapan saja kami akan selalu siap apabila Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian menginginkan kami untuk menyampaikan meng-update isu-isu yang pada informasi-informasi yang memang dibutuhkan, tetapi kami akan berusaha menyampaikan pada hari ini paling tidak sesuai dengan agenda dan kami akan tambahkan hal-hal yang memang ingin disampaikan atau ingin diketahui oleh Bapak dan Ibu sekalian. Kami akan berusaha untuk lebih terbuka ...(terpotong interupsi).

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (RAMSON SIAGIAN): Interupsi Pak Ketua. Pak Ketua, interupsi.

(18)

18 KETUA RAPAT:

Silakan, silakan.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (RAMSON SIAGIAN): Saya pikir diperkenalkan juga Pak Dirut para Senior Vice President karena itu kan otak-otak di belakang di Pertamina ini, kan jantungnya begitu Pak.

Terima kasih.

DIRUT PT. PERTAMINA:

Bila diizinkan ...(terpotong interupsi). KETUA RAPAT:

Ya mungkin perkenalkan sendiri-sendiri saja Pak, biar lebih cepat Pak. DIRUT PT. PERTAMINA:

Bila diizinkan kami akan minta kepada kawan-kawan mulai dari ujung sana Mas Argo Coorporate Secretary dan langsung diikuti oleh kawan-kawan yang lain, silakan.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (H. AGUS SULISTYONO, S.T., M.T.):

Ketua, sebelah kiri Ketua.

Dari Kesekjenan Sekretariat Komisi VII DPR RI juga menyampaikan daftar nama lengkap dari fraksi masing-masing jadi sambil perkenalan kalau saya boleh usul Ketua Pak Dirut bisa menyampaikan secara tertulis juga sesuai dengan namanya dan Tupoksinya, posisinya. Saya pikir kita lebih kenal lebih jauh begitu Pak. Jadi tidak hanya sekedar hari ini supaya dikemudian hari kita bisa lebih akrab lagi. Saya usul itu Ketua, di samping menyampaikan.

Terima kasih Ketua. KETUA RAPAT :

Terima kasih Pak Agus, saya pikir usul yang bagus Pak, jadi nanti untuk k disampaikan saja, bisa di print nama, jabatan.

(19)

19 DIRUT PT.PERTAMINA :

Ya siap Pak, nanti kami akan sampaikan termasuk nomor telpon yang mungkin bisa dihubungi.

Terima kasih. KETUA RAPAT:

Baik, silakan lanjutkan Pak.

PT. PERTAMINA:

Mohon izin nama saya Argo selaku Corporate Secretary Pertamina, terima kasih.

PT. PERTAMINA:

Saya Gatot Harsono Aset Management. PT. PERTAMINA:

Saya Rio Sihombing sebagai Senior Vice President Refining Operation, Pak PT. PERTAMINA:

Saya Fajar Haryanto sebagai Vice President Management Accounting,. PT. PERTAMINA:

Iryawan Wiryanto, Senior Vice President Business Development Direktorat Pengolahan.

PT. PERTAMINA:

Saya Yudi Wahyudi Senior Vice President Controller di Keuangan. PT. PERTAMINA:

(20)

20 PT. PERTAMINA:

Saya Suhartoko Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Direktorat Pemasaran.

PT. PERTAMINA:

Saya Gigih Prakoso Perencanaan Strategi dan juga investasi Direktorat Keuangan.

KETUA RAPAT :

Itu macet mungkin ya. Pak Juhardi.

Yang belakang sekalian Pak. Belakangnya persis, terus ke sana Mas-nya. Tidak apa-apa sudah.

(PERKENALAN JAJARAN PT. PERTAMINA)

Sudah ada yang dengar belum tadi company relation. Kelihatannya kader Golkar kelihatannya bajunya kuning.

Silakan Pak. Saya rasa cukup mungkin silakan Pak.

PIMPINAN KOMISI VII DPR RI (Dr. Ir. H. KARDAYA WARNIKA, DEA/FRAKSI PARTAI GERINDRA)

jadi Senior Vice Presidentnya masih belum Pak ya, besok mau dilantik ini. Oke bisa dimengerti.

Selanjutnya saya serahkan ke Pak Dwi untuk pemaparan. Silakan Pak. Sebentar-sebentar Pak

DIRUT PERTAMINA:

Bapak dan Ibu sekalian yang kami hormati,

Kami mohon maaf apabila materi yang disiapkan memang sangat bersifat umum karena memang sesuai dengan agenda undangan tentu kami tentu akan lengkapi dengan kawan-kawan yang ada di sini untuk bisa nanti menyampaikan hal-hal yang lebih spesifik.

(21)

21 Untuk 2014 tambahan cadangan Migas yang ada yakni mencapai 94,38 juta barel oil, dan di sini dibandingkan 2013 memang terjadi penurunan dibanding sebelumnya adalah 102,04 juta barel oil. Tentu nanti kawan-kawan Pak Samsul Alam bisa menjelaskan lebih jauh mengenai hal ini.

Kemudian dari sisi gas ... (terpotong interupsi).

PIMPINAN KOMISI VII DPR RI (Dr. Ir. H. KARDAYA WARNIKA, DEA/FRAKSI PARTAI GERINDRA):

Pimpinan, boleh interupsi sedikit. Ini mohon nanti dikirimkan anunya ya softcopy melalui email, karena yang diprint ini bukan kecil Pak bukan, sangat kecil.

DIRUT PT. PERTAMINA:

Iya, mohon maaf Bapak, mohon maaf Pak Ketua.

Untuk gas cadangan di tahun 2014 diperoleh 973 milyar kubik feet yang mana ini meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya yang mencapai 783,73 milyar. kemudian apabila kedua hal ini dikonversikan maka cadangan Migas yang dimiliki oleh Pertamina mencapai 262 juta barel oil equivalen dan ini meningkat dibanding dengan sebelumnya dimana peningkatannya terjadi pada aspek gas tahun 2013 adalah 237,31 juta barel oil equivalen.

Kemudian produksi minyak gas dan Migas di tahun 2014 untuk minyak mentah mencapai 237 juta barel per hari. Dan ini meningkat dibandingkan tahun 2013 mencapai 201,51 juta barel oil per hari.

Peningkatan produksi minyak Pertamina di tahun 2014 sesungguhnya ini merupakan sesuatu yang khusus di tengah-tengah hampir seluruh pemain dunia mengalami penurunan di tahun 2014. Meskipun ini masih di bawah dari target yang ingin dicapai manajemen pada saat itu.

Kemudian produksi gas nasional Pertamina di tahun 2014 mencapai 1610 milyar kubik feet per hari. Dan ini meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya seperti yang tertera dalam angka dan lebih baik dari targetnya, sehingga warnanya hijau yakni mencapai 102%. Sedangkan bila dikonversikan ke Migas maka produksi tahun 2014 mencapai 505 juta barel minyak equivalen, dan ini apa namanya, lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Kemudian tambahan cadangan Migas di tahun 2014 yang dicapai ini sebesar 188 juta barel oil equivalen, dan terlihat bahwa naik turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya sejak tahun 2011 terjadi di sana.

(22)

22 Kemudian produksi panas bumi setara dengan listrik mencapai 2.831 giga watt hour atau juga kilo watt hour untuk tahun 2014. Dan ini sedikit lebih rendah dibanding dengan tahun sebelumnya. Kendala-kendala di dalam apa namanya produksi panas bumi selalu dihadapkan kepada kesiapan untuk, apa namanya, penjualan listriknya. Pencapaian kinerja pengolahan Pertamina di tahun 2014 total intake kilang mencapai 314 juta barel dimana kemudian ini menghasilkan total output sebesar 290 juta barel atau mencapai 98,46%. Kemudian volume valueable product mencapai 229 juta barel dan ini lebih tinggi daripada tahun sebelumnya yang mencapai 227,59 juta barel. Yield mencapai untuk terhadap valuable product yield kilang Pertamina mencapai 73,48%, sedangkan terhadap total output kilang mencapai 94,58% di dalam, apa namanya, standar pengolahan kilang,, pengoperasian kilang, angka yield ini cukup bagus.

Pencapaian penjualan, untuk penjualan realisasi BBM sampai dengan Desember mencapai 65,2 juta kiloliter. Di sini baru sampai dengan november mencapai 60,12 juta kiloliter. Kemudian realisasi non BBM sampai dengan November mencapai 12 juta kiloliter, 12,62, dan ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, sampai dengan Desember mencapai 13,42 juta kiloliter. Jadi angka penjualan di tahun 2014 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pelumas mencapai 0,4 juta kilo liter memang terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya 0,58. Ini diakibatkan karena adanya persaingan di penjualan pelumas ini. Dan kalau kita lihat dengan munculnya pesaing yang cukup agresif kita akan evaluasi ke depan agar penjualan pelumas ini bisa diperbaiki.

Kemudian penjualan ekspor yang dilakukan oleh integrated supply chain mencapai 5,26 juta kiloliter. Dan ini lebih rendah dibanding dengan tahun sebelumnya mencapai 6,54 juta kiloliter untuk angka satu tahunnya.

Kemudian kinerja Direktorat Energi Baru dan Terbarukan periode sampai dengan Desember ini termasuk dalam hal ini adalah gas, kinerja operasi Perta Gas untuk transportasi gas mencapai 508 milyar kubik feet. Dan ini slightly sedikit di bawah tahun yang lalu mencapai 521 milyar. Kemudian Niaga Gas mencapai 40,98 ribu BTU, dan ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk pemrosesan LPG mencapai 140,69 ribu ton dan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Dan transportasi minyak mencapai 4,7 juta barel minyak, dan ini juga meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kemudian untuk kinerja operasi Nusantara Gas, kami dapat laporkan bahwa kinerja-kinerja untuk Nusantara Gas juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya di mana pembelian LNG mencapai 77,97 juta barel, dan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 70,2. Kemudian penjualan gas mencapai 73,72 juta, dan ini juga ... (terpotong interupsi).

(23)

23 PIMPINAN KOMISI VII DPR RI (Dr. Ir. H. KARDAYA WARNIKA, DEA/FRAKSI PARTAI GERINDRA):

Mohon yang LNG Pak, yang LNG. DIRUT PT. PERTAMINA :

LNG ya MMBTu, 77,97 juta MMBTu. Kemudian meningkatkan dari tahun sebelumnya ...(terpotong interupsi)

ANGGOTA FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (DR. KURTUBI, S.E., M.Sp., N.Sc.):

Itu British Thermal Unit. DIRUT PT. PERTAMINA :

Ya Pak Kurtubi memang anu apa namanya, sudah termasuk guru Pak kalau di perminyakan itu Pak, guru kita semua.

Kemudian untuk kinerja operasi gas atau apa namanya secara korporat yang operasikan sendiri dan dijual, ekspor LNG ini mencapai 558 juta MMBTu dan ini mencapai 95,41% dari target yang ditetapkan.

Kemudian untuk CNG mencapai 34,64 ribu kiloliter setara premium. Jadi ini di perminyakan ini banyak sekali singkatannya Pak.

Dengan kinerja-kinerja operasional yang telah kami laporkan tadi, maka pencapaian kinerja finansial perusahaan dari sisi pendapatan mencapai 70,7 milyar USD dan ini slightly sedikit di bawah tahun yang lalu mencapai 71,1 milyar USD. Dan ini karena ada tekanan di upstream. Kemudian beban pokok dan beban usaha mencapai 66,06 milyar USD, dan ini sedikit turun dibanding dengan tahun sebelumnya. Jadi kalau revenue turun 0,57%, beban pokok atau beban usaha mencapai turun 0,31, jadi tidak terimbangi dengan penurunan beban pokok, beban usaha sehingga berdampak kepada pencapaian laba usaha mencapai 4,64 milyar USD, dan ini turun 4,14% dibanding dengan tahun sebelumnya.

kemudian EBITDA mencapai 5,8 milyar dolar dan turun 15,58% dari 6,88 milyar USD tahun sebelumnya. Tekanan-tekanan di cost, kemudian sudah barang tentu menjadi tidak terimbangi dan ada beberapa beban-beban tambahan kaitannya dengan pinjaman dan sebagainya, sehingga mengakibatkan laba bersih perseroan di tahun 2014 mencapai 1,57 milyar USD, dan ini cukup besar penurunannya mencapai 50% dari tahun sebelumnya yakni 3 milyar USD.

(24)

24 Ini adalah ha-hal yang menjadi sorotan kami juga di saat kami mengawali periode penugasan kami di Pertamina ini, sehingga kami melaksanakan mapping, Bapak dan Ibu sekalian, juga waktu itu sebagian sudah kami sampaikan pada saat kunjungan Bapak dan Ibu sekalian di Surabaya, bahwa kami merencanakan untuk fokus ke dalam 5 hal, yang pertama adalah peningkatan bisnis upstream dimana kami akan berusaha untuk berjuang ke pemerintah agar bisa Pertamina mendapatkan kepercayaan yang lebih baik untuk penguasaan ladang minyak setelah baru beberapa waktu yang lalu kami mendapatkan keputusan untuk Blok Kampar sudah diserahkan ke Pertamina, saat ini kita juga sedang berjuang untuk Blok ONWJ dan Blok Kampar, sorry Blok Mahakam. Kemudian aktifitas eksplorasi kami harapkan nanti tim-nya Pak Samsul Alam bisa lebih meningkatkan upaya-upaya, sehingga bisa mengevaluasi kembali kepada sumber-sumber minyak yang yang sudah atau yang ada, yang bisa dikembangkan ke depan baik dalam negeri maupun di luar negeri. Tentu saja di luar negeri kami sadar bahwa kami harus meningkatkan kehati-hatian dengan beberapa kejadian, apa namanya, MNE untuk sumur-sumur di luar negeri yang telah dilakukan.

Kemudian yang kedua adalah efisiensi biaya, dalam upaya-upaya peningkatan efisiensi biaya, kami yakin ada beberapa area yang kita bisa fokuskan untuk meningkatkan efiesiensi ini pertama adalah di procurement. Di procurement kami di awal tahun ini telah menetapkan untuk reposisi dari Petral di mana proses pengadaan, proses ISC (Internal Supply Chain), kami akan tingkatkan perannya sehingga ISC akan menjadi unit bisnis Pertamina untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pengadaan maupun penjualan keluar negerinya. Dengan demikian, kami berharap kami bisa akan melihat beberapa potensi untuk bisa menekan harga pembelian baik crude maupun BBM dari luar negeri.

Kemudian yang kedua adalah pengolahan Pak Hardardi barangkali pada kesempatan nanti akan lebih banyak bisa presentasi bagaimana kita bisa meningkatkan efisiensi dalam proses pengolahan kita yang banyak disoroti oleh banyak pihak mengenai mahalnya produksi atau tingginya biaya produksi kilang yang kita miliki. Dengan keterbatasan yang ada mudah-mudahan kami bisa berjuang untuk bisa memperbaikinya.

Kemudian area ketiga adalah logistik dan distribusi dan transportasi, termasuk penyimpanan dan lain sebagainya dimana kami berharap bisa menekan losses di sini, Pak Bambang nanti sangat akan banyak berjuang di sana dan telah melihat potensi-potensi itu. kemudian Insyaallah ke depan paling lambat 2 tahun ke depan kita bisa me-replace floating terminal, floating terminal yang sudah cukup lama dipakai oleh perusahaan yang tentunya ini bisa diharapkan bisa menekan biaya penyimpanan.

Dan yang area ke empat adalah di marketing sendiri, di retail dan marketing, dan kami berharap sinergi berbagai produk yang ada di perusahaan ini termasuk gas kami harapkan bisa meningkatkan produktifitas dan efisiensi di marketing.

(25)

25 Kemudian fokus kami yang ketiga adalah peningkatan kapasitas kilang. Ada dua aspek dipeningkatan kapasitas kilang yang kami sedang pikirkan, yang pertama adalah upgrading yang telah disusun melalui RDMP dan pembangunan kilang baru. Kami berharap bisa meningkatkan peran dari center of engeneering yang dimiliki oleh Pertamina agar kita bisa meningkatkan tingkat keekonomisan baik upgrading maupun pembangunan kilang-kilang baru ke depan.

Fokus keempat adalah pembangunan infrastruktur retail khususnya adalah retail di mana kami harus menyiapkan diri di 2015 ini manakala di akhir tahun 2015 nanti masyarakat ekonomi ASEAN akan diberlakukan, dan menghadapi 2015 yang mungkin akan banyak persaingan di retail, maka Pertamina diharapkan bisa lebih siap menghadapi persaingan tersebut.

Yang kelima adalah fokus kami dalam menghadapi masalah cash flow, tekanan-tekanan pinjaman yang cukup besar di perusahaan yang akan jatuh tempo di tahun sekitar 2020 dan beban-beban, apa namanya, bunga yang ada tentu saja ini harus dicarikan jalan keluar untuk bisa kita menghadapi tantangan-tantangan ke depan. Restrukturisasi anak perusahaan dan bisnis, kami rasa kami pandang perlu untuk dilakukan review kembali. Perseoran memiliki 20 anak perusahaan dan cucu perusahaan yang begitu banyak, kalau tidak salah sampai 127 kalau dihitung semua. Ini akan juga menjadi fokus kami untuk bagaimana kita bisa menyederhanakan struktur industri di Pertamina ini ke depan. Mudah-mudahan itu juga menjadi alternatif untuk fokus kelima ini, termasuk optimalisasi cash management. Jadi saat ini masing-masing anak perusahaan itu memiliki keindependensi untuk pinjam dan sebagainya, maka ke depan ini kami akan konsolidasikan sehingga kita bisa memanfaatkan manakala ada ekses cash di satu perusahaan untuk bisa dimanfaatkan secara growth yang lebih baik.

Kemudian untuk tahun 2015 melihat hal tersebut Bapak Pimpinan dan Bapak dan Ibu sekalian Anggota Komisi VII DPR RI yang kami hormati, sejujurnya kami memang telah membuat RKAP tahun 2015 di bulan sekitar Oktober dan berakhir di pertengahan November, tetapi kami sadar bahwa RKAP tersebut sudah harus sangat di-review karena memang pada waktu itu basis pada ICP 105 USD dan manakala sekarang sudah berada di bawah 50 dan 60 maka kami saat ini memang sedang dalam proses untuk menyusun RKAP yang baru sesuai dengan ICP yang baru. Dan tetapi beberapa data yang lama yang mungkin bisa kami laporkan bahwa di sektor hulu produksi minyak mentah kami rencanakan 329,44 dan ini meningkat 126 % dibanding dengan tahun 2014.

PIMPINAN KOMISI VII DPR RI (Dr. Ir. H. KARDAYA WARNIKA, DEA/FRAKSI PARTAI GERINDRA):

(26)

26 KETUA RAPAT:

Ya silakan Pak Kardaya.

PIMPINAN KOMISI VII DPR RI (Dr. Ir. H. KARDAYA WARNIKA, DEA/FRAKSI PARTAI GERINDRA):

Jadi itu yang disampaikan itu rencana dulu itu pada asumsi harga minyaknya 105?

DIRUT PT. PERTAMINA :

Ini masih produksi Pak. Jadi belum rupiahnya.

PIMPINAN KOMISI VII DPR RI (Dr. Ir. H. KARDAYA WARNIKA, DEA/FRAKSI PARTAI GERINDRA):

Artinya begini, betul, Pak Dirut untuk memproduksikan minyak itu kan asumsi awalnya dari harga minyak, harga minyak segini, lalu ada lapangan yang bisa diproduksi, ada lapangan yang tidak bisa diproduksikan, walapun produksi minyak juga, sehingga asumsi harga yang dipakai itu berapa untuk menghasilkan tadi 350, kalau 105 ya segini, tetapi kalau 40 kira-kira, anunya, garis besarnya sajalah berapa persen dari ini kalau harga minyaknya 40, karena itu tidak independen tapi sangat ditentukan.

DIRUT PT. PERTAMINA:

Baik Pak Kardaya, memang sejujurnya kami sedang dalam proses revisi terhadap ini yang kami targetkan akhir Januari ini kami selesaikan, dan kami akan bahas lebih lanjut ke RUPS dimaksud. Demikian, oleh karena itu barangkali mungkin kami kembalikan dulu karena memang angka-angka ini kami susun di saat dengan asumsi yang tadi harga dasar ICP-nya 105.

Jadi selanjutnya angka-angka seperti yang kami sampaikan di dalam rencana tahun 2015 ini memang semuanya hampir ini adalah dalam posisi yang kami akan review lebih lanjut.

Terima kasih.

Demikian Bapak Pimpinan, kami kembalikan.

PIMPINAN KOMISI VII DPR RI (Ir. H. MULYADI/FRAKSI PD): Sedikit interupsi Pak Pimpinan.

(27)

27 KETUA RAPAT:

Sebentar biar dilanjutkan dulu.

Jadi sudah selesai Pak Direktur Utama?

ANGGOTA FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (H. AGUS SULISTYONO, S.T., M.T.):

Ketua, interupsi Ketua. Interupsi Ketua

Begini, seperti biasanya begitu agar Pak Dirut atau siapapun menyampaikan selesai dulu, selesai dulu baru nanti ada sesi pendalaman, siapapun menurut saya punya hak untuk memberikan pendalaman. Tapi saya minta Ketua agar pihak dari Pak Dirut ini bisa menyampaikan tuntas dulu baru nanti kita dalami.

Terima kasih Ketua. KETUA RAPAT:

Ya, terima kasih Pak Agus.

Tadi memang waktu Pak Kardaya menyampaikan pendapatnya ini memang sangat penting sekali karena kita berbicara data jadi begitu kita berbicara data asumsinya sudah berbeda berarti ini kan tidak bisa kita ikuti sebetulnya angka-angka ini, karena asumsinya pakai ICP 105, sementara tadi disampaikan sama Pak Dirut kalau ICP yang realistis saat ini masih di dalam perhitungan mereka, sehingga ini tidak bisa dijadikan referensi baku begitu, makanya nanti pada waktu pendalaman jangan pakai ini, pada waktu pendalaman mungkin apakah Pak Direktur Hulu atau apa menjelaskan kira-kira berapa persen sih deviasinya dari kalau kita menggunakan ICP 105

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (RAMSON SIAGIAN): Interupsi Pak Ketua.

Jadi saya pikir dilanjutkan saja oleh Pak Dirut nanti pendalaman di-back up oleh direktur-direktur gitu.

(28)

28 KETUA RAPAT:

Oke silakan.

PIMPINAN KOMISI VII DPR RI (Ir. H. MULYADI/FRAKSI PD): Saya sebentar interupsi Pak Ketua.

KETUA RAPAT: Pak Mul silakan.

PIMPINAN KOMISI VII DPR RI (Ir. H. MULYADI/FRAKSI PD):

Saya ingin menyampaikan supaya rapat kita tertib dan sesuai dengan Tatib, jadi saya sampaikan interupsi itu hanya boleh, ini supaya kita semua mentaati ya baik kita dari meja Pimpinan maupun anggota, interupsi itu hanya boleh terkait dengan jadwal rapat, masalah rapat yang akan dibahas, jadi kita tidak masuk subtansi Pak, karena kalau interupsi masuk substansi nanti rapat kita tidak efektif dan akan terlalu lama. Jadi interupsi saya masalah apa yang akan kita bahas hari ini adalah kalau bisa yang lebih bersifat strategis Pak, terutama yang selama ini menjadi perdebatan di masyarakat misalnya masalah harga BBM bagaimana cara perhitungan dan penentuannya. Ini salah satu masukan saya, saya tidak masuk substansi ini yang akan disampaikan.

Terima kasih KETUA RAPAT :

Terima kasih. Silakan Pak Dito.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA (H. DITO GANINDUTO, MBA): Lanjut saja, sama seperti Pak Mulyadi tadi dan lagian kan ini kita evaluasi untuk tahun 2014 jadi makanya ini acuan 100 dolar saya kira tida apa-apa, nanti baru kita membahas APBN baru memakai acuan tahun 2015 baru 40-50 dolar, lanjut Pimpinan.

KETUA RAPAT:

(29)

29 DIRUT PT. PERTAMINA:

Baik Pak, untuk rencana tahun 2015 kepada Bapak-Ibu sekalian, kami laporkan mengenai target-target kami di dalam berproduksi sehingga kami memang belum akan atau tidak berani menyampaikan mengenai aspek finansialnya. Untuk produksi minyak mentah kami mentargetkan ini apa yang di samping kami adalah anak muda, ini Pak Syamsul Alam ini sangat semangat, sehingga tahun 2014 yang mencapai 259 mmbtu per hari diharapkan meningkat menjadi 329,44 dan itu meningkat 26% jadi sangat optimis ini kawan saya ini.

Dari aspek produksi gas dari tahun yang lalu saat 1.554 mm3 feet per hari menjadi 1.667 mm3 feet per hari, jadi meningkat 7%. Produksi panas bumi dan diharapkan meningkat 6%. Kemudian lifting minyak, lifting minyak mentah diharapkan mencapai 325 ... per hari mencapai 325 atau meningkat 28%. Jadi kemampuan liftingnya juga kawan-kawan akan berjuang untuk bisa mencapai yang lebih baik. Kemudian lifting gas mencapai 1440 mm3 feet per hari, dan meningkat 17% dibanding dengan tahun sebelumnya.

Kemudian aspek refineries, memang refineries kita kami akui masih banyak kendala-kendala yang mungkin tahun 2015 kita belum bisa berbuat banyak sehingga total intake dan kami targetkan 310,1 dan relatively sama dengan tahun sebelumnya. Kemudian output kami targetkan 296,8 memang, apa namanya, bpl mencapai 3% lebih tinggi dari tahun yang lalu. Kemudian total yield-nya mencapai 95.7% dan diharapkan yield ini juga lebih baik daripada tahun yang lalu, demikian juga yield variable product yang mencapai 74,1 % dan diharapkan lebih baik dibanding dengan tahun yang lalu yang mencapai 72,9%.

Kemudian untuk penjualan ini, Pak Ahmad Bambang menargetkan penjualan BBM PSO, dan ini yang sudah sangat berbeda, tidak mungkin lagi ini, karena sekarang PSO premium sudah masuk di sini, jadi ini sebelumnya memang ditargetkan mencapai 4-5 juta tapi sekarang premium sudah masuk di sini jadi kami tidak laporkan di sini. Kemudian untuk non PSO, nah ini juga tentu saja akan terkorelasi ke atas karena berarti yang premium akan masuk di sini, sehingga angka-angka ini tentu saja akan berubah.

Kemudian, saya kira kami beberapa hal yang utama kami sampaikan demikian, tentu saja yang berkaitan dengan isu-isu terakhir ini kami mengundang Pak Bambang karena memang ini banyak kaitan dengan perubahan harga 2 kali dalam sebulan ini sudah turun. Mungkin Pak Bambang bisa menceritakan bagaimana perhitungan-perhitungannya dan formula apa saja yang dipakai di dalam penetapan itu, karena di dalam setiap penetapan Pemerintah juga membicarakan lebih dahulu dengan Pertamina dan tim-tim yang lain dari Kementerian ESDM maupun SKK maupun BPH Migas. Silakan Pak Bambang.

(30)

30 PT. PERTAMINA (AHMAD BAMBANG):

Terima kasih Pak Dirut.

Bapak-bapak dan Ibu Anggota Dewan yang kami hormati,

Saya menindaklanjuti atau meneruskan dari Pak Dirut tadi yang pertama adalah sesuai Perpres No. 191 Tahun 2014 bahwa premium, BBM dikelompokan menjadi 3, kalau sebelumnya kan 2 BBM umum sama PSO atau JBT (Jenis BBM Tertentu), Perpres yang baru mengelompokkan BBM menjadi 3, yakni BBM umum yang tidak disubsidi harga pasar, kemudian BBM PSO atau jenis BBM tertentu yang sekarang tinggal minyak tanah dan solar, dan yang ketiga adalah penugasan, BBM penugasan.

Nah khusus premium ini dipecah menjadi 2 kelompok, yang pertama adalah bbm premium dimasukan menjadi BBM umum, itu adalah untuk wilayah Jawa Madura dan Bali. Jadi ini sudah keluar dari subsidi juga, dan harganya berarti adalah harga pasar seharusnya. Oleh karena itu, kenapa kemarin harga premium di Jawa, Madura dan Bali itu berbeda dengan di luar wilayah itu.

KETUA RAPAT:

Sebentar Pak, saya interupsi sebentar.

Ini kan yang akan dijelaskan sangat penting Pak, kebetulan datanya tidak ada, iya kan Bapak tidak mempersiapkan di dalam apa di dalam materi presentasi karena sebagai isu-isu aktual sehingga nanti kita minta supaya itu disusulkan, jadi seperti Bapak tadi menyebutkan, Perpresnya, menyebutkan BBM itu dibagi 3 kategori dan lain sebagainya tolong disampaikan. Karena kalau tidak nanti seakan-akan Bapak sudah merespon pertanyaan dari kami, padahal ini kan forumnya Bapak memberikan, diberikan waktu untuk presentasi. Jadi mohon supaya ini bisa dimaklumi bagi anggota Komisi VII DPR RI supaya, materinya belum ada, tetapi akan disusulkan tetapi ini merupakan topik yang penting yang kita perlu dengarkan jadi silakan Pak dilanjutkan.

DIRUT PERTAMINA:

Baik Pak. Jadi dengan demikian kami mengakhiri presentasi kami sebagai tahap pengenalan ini dan kami kembali ke Bapak Pimpinan.

ANGGOTA F-PKB (H. AGUS SULISTYONO, S.T., M.T.): Interupsi Ketua.

(31)

31 Maksud Ketua itu tetap dilanjutkan, tetapi diminta agar Dirut Pertamina juga menyampaikan secara tertulis, maksudnya begitu Pak Ketua ya?

Iya, jadi bukan diakhiri tetapi dilanjutkan karena ini menurut saya substansi yang sangat penting Pak Dirut, jadi begitu Pak Ketua ya.

KETUA RAPAT: Ya betul-betul.

ANGGOTA F-PKB (H. AGUS SULISTYONO, S.T., M.T.): Terima kasih Pak Ketua.

KETUA RAPAT: Silakan Pak.

DIRUT PT. PERTAMINA:

Siap, silakan Pak Bambang. PT. PERTAMINA (AHMAD BAMBANG):

Baik, Bapak Pimpinan dan Anggota Dewan yang kami hormati, yang terhormat, mohon maaf karena memang materinya belum kami siapkan karena tadi evaluasi kinerja point-nya.

Jadi kami lanjutkan tadi bahwa premium dibagi dua satu wilayah Jawa, Madura dan Bali itu dilepas menjadi BBM umum. Yang kedua adalah di luar wilayah itu disebut penugasan, itu di Perpres Pak, jelas disebut di sana.

Bagaimana kami menentukan harga. Yang pertama adalah kami menghitung yang disebut COGM (Cost Of Goods Manufacture), dan ini berdasarkan return average, berapa komposisi, ini untuk setiap BBM Pak, baik solar maupun premium maupun yang lain, kalau Pertamax juga kami menetapkan harga sama berapa yang diproduksi dalam negeri berapa persen dan berapa persen yang diimpor. Nah ini kemudian dikalikan harga sampai landed price di Indonesia, itu menjadi COGM (Cost of Goods Manufacture). Rata-rata basisnya dengan MOPs-nya, MOPs-nya itu menghitung adalah rata-rata sebulan sebelumnya sampai hari terakhir kita mau menetapkan harga. Jadi waktu harga 1 Januari berlaku itu MOP-nya dihitung berdasarkan tanggal 25 rata-rata MOPs, 25 November sampai dengan 24 Desember sebulan Pak. Kenapa sebulan? Karena stok Pertamina itu adalah 22 hari Pak, stok rata-rata, itu belum termasuk intransit yang pengadaan belum diterima Pertamina. Jadi prinsipnya di sana Pak. Itu yang menjadikan kenapa kami berbeda dengan ICW

(32)

32 dan sebagainya kemarin, karena MOPs hari ini, kita beli hari ini, barang ini atau BBM ini tidak langsung di SPBU Pak, jadi ini prinsip inventory.

Kemudian COGM ini ditambah ... (terpotong interupsi).

ANGGOTA FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (DR. KURTUBI, S.E., M.Sp., N.Sc.):

Interupsi sedikit Pak Ketua. KETUA RAPAT :

Iya sebentar Pak, jangan substansi Pak ya, nanti di pendalaman. Kalau interupsi-interupsi mengenai apa, jangan menanyakan, kalau menanyakan nanti jadi masuk di pertanyaan.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (DR. KURTUBI, S.E., M.Sp., N.Sc.):

Tidak minta keterangan sedikit saja. KETUA RAPAT :

Nanti saja Pak kalau keterangan Pak, biar dilanjutkan dulu saja Pak, karena tidak semuanya bisa nangkep, saya saja cuman meraba-raba ini karena tidak ada bahannya kan? kalau Pak Kurtubi mungkin bisa langsung plek begitu. Nanti Pak.

Silakan Pak dilanjutkan Pak. PT. PERTAMINA (AHMAD BAMBANG):

Baik Pak, prinsipnya adalah barang ini sampai di Indonesia baik dari produksi kilang maupun dari impor berapa, dan ini dihitung berdasarkan MOPs rata-rata per bulan dengan prosentase, prosentasenya waiting average.

Kemudian yang kedua barang sudah sampai di Indonesia, didistribusikan seluruh Indonesia, ditambah biaya distribusi, overhead kantor pusat, biaya cost of money sebagian karena inventory itu akan menjadi COGS (Cost of Goods Sold). Dari Cost of Good Sold itu baru kemudian ditambah margin SPBU berapa per liter, dan ini beda-beda setiap produk. Kalau Pertamax itu tinggi Pak, Rp.375 per liter, tapi premium cuma Rp.270 kemarin, dolar juga sama.

Kemudian iuran BPH, iuran BPH diterapkan untuk yang tidak subsidi, itu 0,3%. Jadi kami bayar iuran ke BPH. Kemudian ditambah margin Pertamina. Nah di sinilah margin Pertamina ini kalau sesuai Permen No. 36 Tahun 2014 juga yang

(33)

33 merupakan penjelasan dari Perpres No. 191 tadi, untuk BBM yang umum kategorinya adalah kategori dilepas pasar margin itu diizinkan 5-10% Pak. 5-10%. Nah yang sekarang berlaku 6.700 itu belum 5% masih kurang 5%-nya persis di 6.750 sebetulnya, karena kami disuruh sedikit kurang, baik.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (H. AGUS SULISTYONO, S.T., M.T.):

Ketua, interupsi Ketua.

Maaf begini Pak Ketua, saya punya usul sejalan dengan Pak Bambang menyampaikan presentasi ini, Pak Bambang bisa memerintahkan stafnya untuk membuat apa ya, ya saya pikir ketika kita keluar dari sini ditanyain oleh wartawan supaya clear begitu loh. Saya usulkan begitu Ketua, supaya lebih enak, ya.

Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Oke saya pikir bagus usulannya bisa dianu ya Pak ya, dijalankan kan? Oke. Silakan Bapak lanjut saja.

PT. PERTAMINA (AHMAD BAMBANG):

Baik, ini prinsip umum dulu Pak, nanti bahannya lagi disiapkan di belakang, Pak, mohon maaf.

Jadi tadi COGS, ditambah margin SPBU, ditambah iuran BPH, ditambah margin Pertamina itu menjadi harga dasar Pak.

Belum Pak belum, belum. Karena ini masih ditambah PPN 10%, ditambah PPBKB 5%. PPN 10% Pak, PBBKB (Pajak BBM untuk Kendaraan Bermotor) itu 5%. Khusus Bali, khusus Bali, ini ada Perda-nya Pak ini 10%. Oleh karena itu kenapa Bali harga Premiumnya Rp.7000 karena beda 5% PBBKB. Jadi kami juga tidak bisa berkelit kalau Perda-nya masyarakat Bali protes ya silakan minta, mohon maaf Perda-nya diubah menjadi 5% baru sama.

Jadi itu terakhirnya menjadi harga juga itu Pak. Kira-kira garis besarnya begitu, sedang disiapkan.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (RAMSON SIAGIAN): Interupsi Ketua.

(34)

34 Struktur Cost of Goods Sold-nya dijelaskan saja terperinci apa saja begitu supaya saya catat ini.

PT. PERTAMINA (AHMAD BAMBANG):

Baik, Cost of Good Sold sebetulnya itu komponennya itu adalah biaya distribusi, jadi yang di dalam negeri angkutan, kapal, baik yang Jayapura itu pakai pesawat, kemudian yang Jawa itu ada pipa, kereta api, dan sebagainya, dirata-rata dibagi per liter, ditambah biaya pernyimpanan dari biaya operasi kita di depo, ditambah biaya mobil tangki ke SPBU. Itu yang disebut biaya distribusi semuanya. Nah ini kemudian ditambah tadi biaya overhead kantor pusat, ditambah kemudian biaya cost of money dari inventory. Ini yang masuk total biaya distribusi dan overhead menjadi ditambah COGM menjadi COGS. Begitu Pak Ramson, nanti detail ... (terpotong interupsi).

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (RAMSON SIAGIAN): Interupsi Pak Ketua.

kalau Cost 0f Goods Manufacture itu MOPs plus apa saja Pak? PT. PERTAMINA (AHMAD BAMBANG):

Itu MOPs rata-rata sebulan dari impor maupun dari produksi kilang Pak, kami bagi berdasarkan waiting average, berapa persen premium yang produksi kilang, berapa persen yang impor. Nah itu ditambah, ditambah karena landed price Pak, ditambah ongkos angkut sampai sini. Jadi istilahnya kalau CIF Pak. kalau FOB berarti tambah ongkos angkut kalau, CIF ya Cost, Insurance, dan Freight sampai Indonesia. Prinsipnya begitu saja Pak.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA (Dr. Hj. NENI MOERNIAENI, SPOG):

Izin Pak Ketua.

Jadi harga keekonomian itu berapa sebetulnya Pak. singkat saja. PT. PERTAMINA (AHMAD BAMBANG):

Oke, sebetulnya harga yang benar kalau mengikuti yang tadi Perpres maupun Permen Rp.6.750 di mana kami punya margin 5% sebenarnya saat ini. Tapi ini terus berubah karena MOPs-nya ini kan turun ini. Terus kemudian ini agak tinggi kelihatannya kenapa? Karena kami terbebani yang sebulan sebelumnya itu MOPs-nya agak tinggi, average rata-rata nilai inventory Bu. Kira-kira seperti itu.

(35)

35 Nah tetapi Pemerintah memutuskan supaya Jawa, Madura, Bali bedanya jangan banyak-banyak, 10% saja, jadi kami sebetulnya belum memenuhi Permen Permennya 5% minimum tapi itu 4 koma itu .

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (Ir. H. HARRY POERNOMO):

Maaf Pimpinan interupsi. Saya ada pertanyaan sedikit. KETUA RAPAT:

Silakan Pak.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (Ir. H. HARRY POERNOMO):

Untuk yang impor apa tidak ada bea masuk ya, yang import. Apa sudah built in di situ? Kalau ada berapa persen itu?

PT. PERTAMINA (AHMAD BAMBANG):

Sudah built in Pak Harry Poernomo, nanti kalau di detailkan bisa, ini kan tadi kami menjelaskan harga ...(terpotong interupsi).

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (Ir. H. HARRY POERNOMO):

Berapa besar sih impor BBM sekarang kena pajak? Terima kasih.

PIMPINAN KOMISI VII DPR RI (Dr. Ir. H. KARDAYA WARNIKA, DEA/FRAKSI PARTAI GERINDRA)

Setahu saya PPh PPn itu 12,5% impor masuk Pertamina, maaf saya yang kasih tahu.

Terima kasih. KETUA RAPAT :

Sebaiknya begini Pak, saya usul untuk teman-teman semuanya, ini kan sudah dibuat matriknya segera dibagikan nanti masukan di dalam materi pertanyaan

(36)

36 Bapak dan Ibu sekalian, sehingga tidak saling cross begini. Jadi saya pikir Bapak menjelaskan dari apa yang sudah ini kan tadi sudah dijelaskan, mulai daripada cost of apa tadi good manufacture sampai ke cost of good sold ya, komponennya apa saja, kan tadi sudah dijelaskan. Nah matrik ini kita minta segera di-print kepada seluruh anggota nanti kalau ada pertanyaan lebih detail dimasukkan di dalam materi pertanyaan. Jadi kita sepakat begitu ya supaya tidak ini ya, ya oke.

Sekarang mengingat waktu sudah jam 16.00, tadi kita sepakati jam 16.00, jadi saya perpanjang lagi sampai jam 16.30 ya oke.

(RAPAT : SETUJU)

Sekarang kita langsung saja ke penanya, karena sudah ada di meja Pimpinan daftar daripada penanya. Untuk kursus yang mau menanyakan mengenai mengenai ya chart yang lagi dibuat ini nanti menunggu terdistribusi sampaikan di dalam pertanyaan

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (RAMSON SIAGIAN): Interupsi Pak Ketua

Itu kok belum dibawa ke sini.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (H. AGUS SULISTYONO, S.T., M.T.):

Belum sampai di sini Ketua.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (DR. KURTUBI, S.E., M.Sp., N.Sc.):

Daftar pertanyaan kok, saya belum dapat itu. KETUA RAPAT:

Belum dapat ya?

ANGGOTA FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (H. AGUS SULISTYONO, S.T., M.T.):

Saya juga belum. KETUA RAPAT:

(37)

37 ANGGOTA FRASKI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (H. AGUS SULISTYONO, S.T., M.T.):

Kalau begitu saya duluan Ketua. KETUA RAPAT :

Sebentar, sebentar.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (RAMSON SIAGIAN):

Saya nomor 3 Pak Ketua. Nomor 3. Nomor telu.

KETUA RAPAT:

Ini saya juga jadi bingung kalau sampai belum teredar. Di sebelah situ banyak Pak.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (H. AGUS SULISTYONO, S.T., M.T.):

Kiri tidak ada Ketua.

Jangan-jangan hanya yang di sebelah kanan Ketua saja, yang di sebelah kiri tidak diberi kesempatan ini.

KETUA RAPAT :

Ini di sebelah kiri saya ada nama Pak Harry Purnomo.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI HATI NURANI RAKYAT (DEWIE YASIN LIMPO, S.E.):

Kita juga belum ada Pak Ketua di sini. KETUA RAPAT:

Ini betul Pak Harry yang nulis atau bukan?

ANGGOTA FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (H. AGUS SULISTYONO, S.T., M.T.):

(38)

38 KETUA RAPAT:

Sebentar, sebentar.

Oke kalau begitu mulai saya daftar ulang. Dari sebelah kiri. Pak Mustofa dulu ya yang dari bawah deh. Sebentar Pak kita tulis dulu ini. Nomor 2 kanan,

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA (H. DITO GANINDUTO, MBA): Dito Ganinduto.

KETUA RAPAT:

Pak Kurtubi dulu. Pak Kurtubi. Nomor 3 Pak Andi, Pak Hadi ya, Nomor 4

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA (H. DITO GANINDUTO, MBA): Dito, Dito.

KETUA RAPAT: Pak Dito ya.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (H. AGUS SULISTYONO, S.T., M.T.):

Nampaknya semua Ketua, jadi lebih baik tidak usah dicatat, jadi kanan-kiri, kanan-kiri saja Ketua.

KETUA RAPAT :

Jangan, nanti repot.

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA (H. DITO GANINDUTO, MBA): Harus ada urutannya.

KETUA RAPAT:

Nomor 6 yang sebelah kanan Pak Inas ya, Nomor 7 sebelah kiri Pak Harry ANGGOTA FRAKSI PARTAI HATI NURANI RAKYAT (DEWIE YASIN LIMPO, S.E.):

(39)

39 KETUA RAPAT:

Nomor 8 Ibu Dewie. Ini sudah langsung ini, Nomor 9 Pak Falah, Nomor 10 Pak Endre Syaiful.

Luar biasa peminatnya banyak. Nomor 11 Pak Aryo ya

ANGGOTA FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA (Dr. Hj. NENI MOERNIAENI, SPOG):

12 Neni. KETUA RAPAT:

Nomor 12 Ibu Neni. Nomor 13?

ANGGOTA FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (H. AGUS SULISTYONO, S.T., M.T.):

Wah kalau saya sudah nomor diatas 12 Ketua, Kalau sudah diatas No. 13 lebih baik tidak bertanya ini saya. Saya yakin sudah akan banyak ditanyakan persis dengan pertanyaan saya begitu.

KETUA RAPAT:

Pak Agus tulis Pak Agus. Nomor 15 ada lagi?

Jadi sudah 15 penanya ya kita mainkan dulu ya sesi pertama ini mulai daripada Pak Habib ini, Pak Habis Mustofa. Silakan Pak Habib.

ANGGOTA FRAKSI PERSATUAN PEMBANGUNAN (H. MUSTOFA ASSEGAF, M.Si.):

Terima kasih Pimpinan.

Yang terhormat Pimpinan Komisi VII DPR RI,

Yang saya hormati Bapak-bapak dan Ibu-ibu Anggota Komisi VII DPR RI, Pak Dr. Dwi Sucipto beserta seluruh jajarannya dari PT. Pertamina Persero, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Referensi

Dokumen terkait

Keberlakuan asas universal dapat berlaku secara retroaktif sehingga perlu diperhatikan ketentuan Pasal 1 ayat (1) yang menyatakan “Tiada seorang pun dapat dipidana

Siswa kelas rendah yaitu mereka yang berada di rentang antara kelas satu hingga kelas 3 Sekolah Dasar. Dalam perkembangan intelektualnya siswa yang berusia antara

demikian potensi-potensi yang ada belum termanfaatkan dengan baik, yang malah sebaliknya terdapat berbagai masalah yang timbul mengakibatkan kerusakan ekosistem, salah satu

Pada sistem independent demand inventory, maka model yang tepat adalah pengisian kembali persediaan disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan atau merupakan penggantian

Pengendalian kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa hal yaitu pengaturan pola makan, aktivitas fisik, konsumsi obat-obatan secara teratur, rutin mengecek kadar gula

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis predator yang mendominasi ekosistem tanaman sayuran baik pada system budidaya organik, konvensional dan kontrol adalah kelompok

Pasien adalah penderita penyakit yang diduga berkaitan dengan kesehatan lingkungan yang dirujuk oleh petugas medis ke Ruang Klinik Sanitasi Klien adalah

Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara kepada bagian administrasi keuangan KUD Tepad Jaya, bahwa pendapatan KUD Tepad Jaya selalu mengalami penurunan setiap