• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah. Pra Jemaat. Pada tahun 1973, kedua kelompok ini menjadi satu dan kegiatankegiatan Ibadah menggunakan gedung INREHAB Saptamarga V,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sejarah. Pra Jemaat. Pada tahun 1973, kedua kelompok ini menjadi satu dan kegiatankegiatan Ibadah menggunakan gedung INREHAB Saptamarga V,"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah

Pra Jemaat

Sejak diresmikan Perumahan Saptamarga I menjadi hunian anggota TNI-AD dan Pensiunan TNI-AD oleh Brigjen Kaharudin Nasution pada bulan September 1969, dengan jumlah hunian 140 KK, beragama Kristen Protestan 80 KK kegiatan Rohani dilaksanakan oleh ROHPROTDAM XIII Merdeka, yang ditugaskan untuk melayani Warga yang beragama Kristen Protestan adalah Pdt D.C. Karwur pelaksanaan tempat Ibadah di gedung SD Puspita Jaya Sakti IV, sampai ditariknya kembali Pdt. D.C. Karwur oleh KODAM XIII Merdeka pada tanggal 29 Juli 1970 dan dialih tugaskan kepada Pdt. Wokas selaku KAROHPROTDAM serta menetapkan seorang penghubung yaitu Bpk. Semuel Kalalo dengan tugas memberikan laporan tentang keadaan jemaat ke BPMJ Sion Ranomut sebagai Jemaat terdekat, sejak itu pelayanan di Saptamarga I secara bergantian dilayani oleh Majelis Jemaat Sion Ranomut secara otomatis menjadi wilayah pelayanan Kolom 9 dan 10 Jemaat Sion Ranomut Ketua BPMJ Jemaat Sion Ranomut adalah Pdt. Ny. M.W. Rompis-Lumi, STh. Kemudian dipilih/ ditetapkan Penatua Kolom 9 Ny. A. Kalalo-Kambey, Syamas Ny.M. Rumengan-Robot dan Penatua Kolom 10 Bpk. Semuel Kalalo, Syamas Bpk.L. Rumondor.

Pertengahan tahun 1972 KODAM XIII, membangun Perumahan Saptamarga V yang dihuni oleh para Perwira TNI-AD dengan jumlah kurang-lebih 45 KK beragama Kristen Protestan, salah satunya Pdt. D.E. Namangge selaku KAROHPROTDIM 1309 Manado. saat itu membentuk Persekutuan Ibadah dengan menggunakan bangunan INREHAB, kemudian terbentuk menjadi entuk 2 (dua) Persekutuan kegiatan Jemaat yaitu :

1. Di SD Puspita Jaya Sakti IV – Saptamarga I 2. Di gedung INREHAB – Saptamarga V.

Pada tahun 1973, kedua kelompok ini menjadi satu dan kegiatan-kegiatan Ibadah menggunakan gedung INREHAB Saptamarga V,

(2)

dibawah tanggung jawab ROHPROTDIM 1309 yaitu Pdt. D.E. Namangge, sejak saat itu pelayanan lepas dari Jemaat Sion Ranomut dengan jumlah 125 KK, kemudian dimekarkan 3 Kolom, yaitu: ex Kolom 9 menjadi Kolom 1, ex Kolom 10 menjadi Kolom 2 dan Kolom 3 Penatua Bpk. M.R. Assa, Syamas Ibu Kairupan,sejak menjadi 3 kolom mulai diatur tentang pelayanan, ditetapkan Pdt. D.E. Namangge selaku Ketua Majelis Jemaat/ BPMJ juga disapa Ketua Jemaat, selanjutnya dibentuk pelayanan Anak disebut Sekolah Minggu, Pemuda disebut PPKM, Kaum Ibu disebut PKIKM, Kaum Bapa disebut PKBKM BPMJ diketuai oleh Pdt. D.E. Namangge membuat Surat Permohonan kepada Panglima Kodam XIII Merdeka untuk mendapatkan lokasi Pembangunan Gedung Gereja tempat ibadah dan Kodam XIII Merdeka, memberikan lokasi seluas 1963 m2, sekarang (Gereja, gedung Serbaguna dan Pastori) pada tanggal 6 Juni 1973 peletakan batu pertama bangunan semi permanen ukuran 8 x 12 meter. Sekarang gedung tersebut pada bagian depan gedung serbaguna. Dalam pembangunan Fisik ini, Kodam XIII Merdeka menyumbang dana sebesar Rp 500.000,- dan pembangunan selesai tahun 1975, mulai saat itu kegiatan-kegiatan Ibadah Jemaat dipusatkan di Gereja ini. III. Kurun waktu tahun 1975-1979 anggota Jemaat terus bertambah sampai 365 KK, sehingga jika beribadah ruangan gedung Gereja tidak dapat menampung lagi. Di awal tahun 1980 MJ kembali bermohon kepada Panglima Kodam XIII Merdeka untuk dapat mambangun gedung Gereja yang lebih besar lagi, dan tanggal 17 Juli 1981 keluarlah izin PANGDAM kepada Majelis Jemaat serta anggota Jemaat dapat membangun gedung Gereja, pada tanggal 7 Juni 1981 dilaksanakan peletakkan batu pertama bangunan permanen ukuran 14×24 meter oleh Pdt. J.J. Mamahit, STh selaku Ketua Wilayah Manado Timur dan DANDIM 1309 Manado. Tanggal 29 Desember 1981 Majelis Jemaat menyampaikan permohonan kepada Badan Pekerja Sinode GMIM untuk Pengesahan Jemaat Saptamarga Ranomut dan tanggal 8 Januari 1982 Badan Pekerja Sinode GMIM mengeluarkan Surat Keputusan tentang Pengesahan Jemaat Saptamarga Ranomut berdiri SATU Jemaat di lingkungan pelayanan GMIM, Wilayah Manadi Timur terhitung mulai tanggal 10 Januari 1982. Seiring dengan pertumbuhan Jemaat, pembangunan fisik

(3)

gedung Gereja terus dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 1987 bangunan gedung Gereja diresmikan oleh Walikota Madya Manado Ir. N.H. Eman dan Ibadah Pentahbisan oleh Wakil Ketua BP Sinode GMIM Pdt. D.M. Lintong, STh. gedung Gereja diberi nama “Solafide” (hanya oleh iman).

Awal tahun 1990 Pdt. D.E. Namangge memasuki masa pensiun, maka pada tanggal 30 Januari 1990 Badan Pekerja Sinode GMIM menugaskan Pdt. A.J. Lapian, Sm.Th menjadi Ketua BPMJ Jemaat Solafide. Waktu itu Pdt. A.J. Lapian, Sm.Th selaku Ketua Wilayah Manadi Timur II yang di mekarkan dari Wilayah Manado Timur di periode 1985-1990 kemudian tanggal 16 Juli 1990 Badan Pekerja Sinode GMIM menempatkan Pdt. Ny. J.G. Salem-Kambey, STh serta menerima seorang Vicaris yaitu Aldy Lontoh, STh.

Karena pertumbuhan Jemaat, maka Kompleks Perumnas Bukit Ranomut Permai yaitu itu Kolom 15, 17,20, di bangun Kanisah, sekarang Gereja/ Jemaat Golgota dan Kolom 19 dibangun Kanisah, sekarang Jemaat Betania. Pada tanggal 16 Agustus 1992 Badan Pekerja Sinode GMIM mengeluarkan Surat Keputusan Pengesahan Jemaat Golgota menjadi satu Jemaat hasil pemekaran dari Jemaat Saptamarga “Solafide” Ranomut. Jemaat Saptamarga Solafide terus membangun, termasuk membangun Pastori sehingga tanggal 5 Mei 1993 Pastori Jemaat Saptamarga diresmikan penggunaannya oleh Walikota Madya Manado Ir. N.H. Eman dan Ibadah Pentahbisan oleh Pdt. K.H. Rondo, MTh selaku Ketua Badan Pekerja Sinode GMIM, kemudian jemaat melanjutkan pembangunan serbaguna, peletakkan batu pertama pada tanggal 17 Oktober 1993 sekarang bangunan tersebut, sambung/ bagian belakang bangunan Gereja lama dan kini menjadi satu ruang, yang penggunaannya diresmikan pada tanggal 6 Agustus 1995 oleh Asisten III Kantor Gubernur Drs. Singal mewakili Gubernur Prop. Sulut (Bapak E.E. Mangindaan) dan Ibadah Peresmian oleh Pdt. R.A.D. Siwu, Phd/ Wakil Ketua BP Sinode GMIM. Setelah pemekaran Jemaat Golgota, maka Jemaat Saptamarga pada bulan oktober 1994 melakukan sensus Jemaat, ternyata Jemaat berjumlah 777 KK atau 3204 jiwa dengan jumlah kolom 27 kolom.

(4)

Berdasarkan Surat Keputusan BP Sinode GMIM Nomor B 110 tanggal 10 Agustus 1996, maka Pdt.Ny. J.G. Salem-Kambey, STh alih tugas menjadi Ketua Jemaat di Sasaran Tondano dan digantikan oleh Pdt. Ny. M.A. Lapian-Sumual, STh, serah terima dilaksanakan dalam suatu Ibadah pada tanggal 20 oktober 1996. kemudian diteguhkan seorang vicaris an Aldy Lontoh, STh. Selanjutnya Jemaat menerima Vicaris an Roos Lumi, STh.

Karena kebutuhan pelayanan, seiring dengan hampir selesainya gedung Gereja Betania di Kolom 25, 26, 27, maka sesuai Surat Keputusan BP Sinode GMIM, SK Nomor 98 tanggal 18 April 1998, terhitung tanggal 19 April 1998 Jemaat Betania resmi menjadi satu Jemaat di lingkungan pelayanan GMIM, mekar dari Jemaat Saptamarga “Solafide”, pada tangal 8 Agustus 1999 vicaris Roos Lumi, STh diteguhkan menjadi Pendeta oleh Pdt. DR. A.F. Parengkuan, MTh. masa periode ini ditempatkan seorang pendeta pelayanan an. Pdt. Ny. F.G. Sondak-Roring, STh. setelah pemekaran Jemaat Betania, maka hasil Sensus Jemaat Saptamarga berjumlah 764 KK atau 3063 jiwa, di tata kembali menjadi 29 kolom. Karena Pemekaran Wilayah Pemerintahan Kota Manado, maka sejak tanggal 4 Mei 2001, anggota Jemaat Saptamarga berada di 3 (tiga) Keluarahan yaitu :

– Sebagian Kolom 1 dan 29 di Kelurahan Ranomut. – Kolom 2 s/d Kolom 13, Kolom 15 s/d Kolom 28 di Kelurahan Perkamil

– Kolom 14 di Kelurahan Malendeng.

Berdasarkan SK BP Sinode GMIM Nomor 365 Pdt.Ny. M.A. Lapian-Sumual, STh dialih tugaskan menjadi Ketua Majelis Jemaat Bethesda Ranotana Wilayah Manado Selatan, dan sesuai SK BP Sinode GMIM No B 419 Jemaat Saptamarga Solafide Perkamil menerima Pdt. J.E.W. Ruauw, STh menjadi Ketua Majelis Jemaat menggantikan Pdt. Ny. M.A. Lapian-Sumual, STh. dengan jumlah 40 kolom.

(5)

Wasian sebagai Ketua Jemaat. – Berdasarkan SK Sinode GMIM nomor B. 106.11.4 tannga 8 juni tahun 2006 dan terhitung tanggal 6 juli 2006 Pdt. Jenny Legoh, STh. (Ny. Untu) menggantikan Pdt J.E.W. Ruauw sebagai Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat. dengan jumlah kolom 40 kolom.

– Pdt. Ny. N. Takasenseran-Walo, STh di tempatkan di Jemaat Saptamarga Solafide Perkamil pada 21 Agustus 2005.

Renovasi tahap pertama Gereja Solafide Perkamil dimulai yang diawali dengan Ibadah Syukur pada tanggal 20 Mei 2008 dan pada tanggal 26 Mei 2008 melaksanakan pembongkaran

– Sesuai Surat Keputusan Badan Pekerja Sinode GMIM Nomor B. 1132 tertanggal 3 Agustus 2009, maka pada tanggal 18 Oktober 2009 Pdt. Ny. E. Kakalang-Kalebos, STh pindah ke Wilayah Manado Utara III.

– Tahun 2009 Jemaat Saptamarga Solafide menerima 2 (dua) orang Tenaga Orientasi yaitu Ny. H. Manapode-Makawowode, STh dan Bpk. Denny Lanes STh. Tahun 2011 Ny. H. Manapode-Makawowode, STh telah ditugaskan oleh BPMS GMIM ke Jemaat Kharisma Manembo nembo.

Pada tanggal 21 Februari 2010, Pdt. G.T. Porajow meninggal dunia dalam usia 65 tahun

– Sesuai Surat Keputusan Badan Pekerja Sinode GMIM Nomor B. 990 dan Nomor B. 1175 Pdt. Ny. Y. Tilaar-Sambow, STh dan Pdt. Ny. R. Panda-Paat, STh ditempatkan di Jemaat Saptamarga Solafide Perkamil sebagai Pendeta Jemaat.

– Berdasarkan SK Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM nomor B 54 tanggal 1 Juni 2010 Pdt. F. Laoh,STh. (Ny. Monigir) menggantikan Pdt. Jenny Legoh, STh. ( Ny. Untu) sebagai Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat dengan jumlah kolom 37 kolom. – Berdasarkan SK Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM nomor B 179 tanggal 10 Agustus 2010 Pdt. Hasman Ferry Mongan, STh

(6)

ditempatkan di Jemaat Saptamarga Solafide sebagai pendeta pelayanan.

– Berdasarkan SK BPM Sinode GMIM nomor B 862 tahun 2011 tanggal 26 Agustus 2011 Pdt. Meiske Meidy Lembong,STh (Ny. Sondakh) ditempatkan di jemaat Saptamarga Solafide sebagai pendeta pelayan. VII.

Pada tanggal 16 Juni 2011 Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM mengeluarkan SK Pemekaran Jemaat Betesda Perkamil sesuai SK 22 ,maka BPMS GMIM menugaskan Pdt. Ny. F. Laoh (Ny. Monigir) Ketua BPMJ Saptamarga Solafide Perkamil sebagai Pejabat Sementara Ketua BPMJ Betesda Perkamil sesuai Surat Penugasan Nomor K 956/. I. 1/ 6-2011 Berdasarkan SK BPMS GMIM nomor K. 1495/ PPD.VII. 45/ 8-2012 tanggal 28 Agustus 2012 mengangkat/ menetapkan Saudara Stenly Onibala, STP sebagai Syamas Kolom 34 dan Saudara Hermina Mangari S.Pd sebagai Penatua Kolom 34. VIII. Jemaat Saptamarga “Solafide” Perkamil untuk tahun pelayanan 2010-2013 dengan jumlah kolom 34 kolom, dengan jumlah KK 792 KK, saat ini Jemaat Saptamarga Solafide Perkamil merayakan HUT ke 31 dengan Badan Pekerja Majelis Jemaat Pdt. F. Monigir-Laoh, STh, sebagai Ketua dan 12 Anggota BPMJ serta Pendeta Jemaat yaitu Pdt. Ny. Y. Tilaar-Sambow, STh, Pdt. Ny. R. Panda-Paat, STh, Pdt. Ferry Mongan STh., Pdt Meiske Lembong, STh, 2 orang Pendeta Emeritus : Pdt. D.E. Namangge, Pdt. K.P. Lengkong; 34 Syamas, 34 Penatua dan 1 orang tenaga orientasi Bpk Denny Lanes, STh.

Renovasi tahap kedua Gereja Solafide Perkamil dimulai pada tanggal 17 Maret 2013 yang diawali dengan Ibadah dan Peletakan Batu Pertama oleh Bpk. Olly Dondokambey

Tahun pelayanan 2014-2017 Jemaat Saptamarga Solafide Perkamil setelah penataan jemaat maka jumlah kolom menjadi 35 kolom. Pada awal tahun 2014 terjadi bencana alam besar yang melanda kota manado yg juga terjadi pada Jemaat Saptamarga Solalfide Perkamil pada tanggal 15 Januari 2015. Bencana banjir waktu itu menggenangi separuh jemaat (Kolom 1-19, 22, 24 dan 35).

(7)

Jemaat yang pada waktu itu diketuai oleh Pdt. Ny. F. Monigir-Laoh, S.Th meminta bantuan kepada jemaat-jemaat dan lembaga pemerintah dan swasta, ada juga yang dengan sukarela datang membantu. kerugian jemaat pada waktu itu belum dapat ditaksir hingga sekarang. dan berkat pertolongan Tuhan, tidak ditemui korban jiwa akibat bencana alam tersebut.

– Pada tanggal 9 Maret 2014, Wilayah Manado Timur V diresmikan dalam suatu ibadah dirangkaikan dengan Penyambutan Pdt. Ny. Fietje Vera Kaunang-Macawalang, S.Th, Pengutusan Pdt. Ny. F. Monigir-Laoh, S.Th ke Jemaat Maranatha Bengkol sebagai Ketua Jemaat sekaligus Ketua Wilayah Manado Mapanget Tumpa serta Peneguhan Pdt. Daud Samson Kaunang, S.Th sebagai Ketua Wilayah Manado Timur V.

– Pada tanggal 15 Juni 2014 Jemaat Saptamarga Solafide Perkamil mengadakan Ibadah Pengutusan Pdt. Yemmy Carlina Tilaar-Sambow, S.Th ke Jemaat Bukit Moria Winangun dan Pdt. Ruth Panda-Paat, S.Th ke Jemaat Imanuel Wanea serta Penyambutan Pdt. Ny. Irene Sompie-Lawalata, S.Th menjadi Pendeta Jemaat Saptamarga Solafide Perkamil

– Pada tanggal 09 November 2014 dilaksanakan ibadah Penyambutan Pdt. Ny. Aula Takasenseran-Elias, S.Th dari Jemaat Baitani Lapangan dan Pengutusan Pdt. Ny. Meiske Sondakh-Lembong, S.Th ke Jemaat GMIM Solagratia Kaiwatu. Ibadah dipimpin oleh Ketua Wilayah Manado Timur V, Pdt. Daud Samson Kaunang, S.Th

– Pada tanggal 26 Agustus 2016, Pdt. Em. Demas Elias Namangge meninggal dunia dalam usia 85 tahun

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya peningkatan pendapatan pada blok faktor produksi akan memberikan pengaruh lanjutan terhadap pendapatan pada blok institusi ( ) dengan nilai pengganda

Tambahkan program diatas yang memakai datagram socket yang bisa mengirimkan data dari server ke client (pesan diketikkan dari keyboard) sehingga terbentuk komunikasi

Dian membenarkan bahwa hingga saat ini ia masih melakukan praktek prostitusi di luar Dolly (di hotel-hotel kawasan Surabaya). Dian juga membenarkan bahwa tidak ada

Bukan hanya berubah di bidang kesehatan dan pendidikan saja, budaya pun ikut berubah dengan ditutupnya lokalisasi Dolly, maka perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak

Kreativitas guru dalam merancang ling- kungan sebagai sumber belajar pada mata pe- lajaran produktif di Sekolah Menengah Keju- ruan (SMK) Kota Gorontalo adalah skor

In this research can not be known classification, chemical structure and properties of the alkaloid alkaloid contained in the leaves of Loranthaceae deandropthoe sp., while

Ketika cairan yang telah difiltrasi ini meninggalkan kapsula Bowman dan mengalir melewati tubulus, cairan ini mengalami perubahan akibat adanya reabsorbsi air dan zat terlarut

Penanganan berkas penga"uan +uti tahunan paling lama 1 hari. Tahap --- : en'erahkan surat i"in +uti tahunan kepada pegawai 'ang bersangkutan.. Sesuai dengan