• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN AIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN AIR"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

DisusunOleh : Nama : Lucky Mirsadiq

NIM : H0711055

Kelas : AT-4A

Kelompok : 13

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

DisusunOleh : Nama : Lucky Mirsadiq

NIM : H0711055

Kelas : AT-4A

Kelompok : 13

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

DisusunOleh : Nama : Lucky Mirsadiq

NIM : H0711055

Kelas : AT-4A

Kelompok : 13

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

i

DisusunOleh : Nama : Lucky Mirsadiq

NIM : H0711055

Kelas : AT-4A

Kelompok : 13

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

i

DisusunOleh : Nama : Lucky Mirsadiq

NIM : H0711055

Kelas : AT-4A

Kelompok : 13

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

i

DisusunOleh : Nama : Lucky Mirsadiq

NIM : H0711055

Kelas : AT-4A

Kelompok : 13

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

ii

Co-Assisten Pengelolaan Air dan Dosen Pengelolaan Air pada

tanggal Juni 2013.

Disusun Oleh : Lucky Mirsadiq

H0711055

Mengetahui, Dosen Koordinator Praktikum

Pengelolaan Air Co-Assisten

Dr. Ir. Robby Sudaryanto, MS Rina Indriyani

(4)

iii

Laporan Praktikum Pengelolaan Air seperti apa yang diharapkan penulis.

Laporan Praktikum Pengelolaan Air ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Air dan untuk mempraktekkan teori-teori yang telah didapatkan dalam kegiatan perkuliahan. Laporan ini terselesaikan tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Tim Dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Air Fakultas Pertanian UNS 3. Co-Ass. yang telah banyak membimbing dan mengarahkan pratikum

4. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu Penulis menyadari bahwa Laporan Praktikum Pengelolaan Air ini tentu masih banyak kekurangan. Sehingga, penulis mengharapkan saran yang positif dan kritik yang membangun yang Insya Allah akan menjadi bahan perbaikan yang lebih lanjut. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua terutama mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Sutakarta yang sedang menempuh mata kuliah ini.

Surakarta, Juni 2013

(5)

iv

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

Acara I EFISIENSI KEBUTUHAN AIR PADA BUDIDAYA PADI SRI A. Pendahuluan ... 1

1. Latar Belakang ... 1

2. Tujuan Praktikum... 2

B. Tinjauan Pustaka ... 2

1. Padi System Rice Intensification (SRI)... 2

2. Kebutuhan air tanaman padi ... 3

C. Metodologi Praktikum ... 5

1. Waktu dan Tempat Praktikum ... 5

2. Alat dan Bahan ... 5

3. Cara Kerja ... 5

D. Hasil pengamatan ... 7

E. Pembahasan... 43

1. SRI (System of Rice Intensification)... 43

2. Kebutuhan air tanaman padi (Oryza sativa) ... 44

F. Kesimpulan dan Saran ... 47

1. Kesimpulan... 47

2. Saran ... 48 Daftar Pustaka

(6)

v

B. Tinjauan Pustaka ... 51

1. Pengukuran dengan Current meter... 51

2. Pengukuran dengan pelampung... 52

C. Metodologi Praktikum ... 54

1. Waktu dan Tempat Praktikum ... 54

2. Alat dan Bahan ... 54

3. Cara Kerja ... 54

D. Hasil pengamatan dan Analisis Data... 55

1. Hasil Pengamatan ... 55

2. Analisis Data ... 55

E. Pembahasan... 56

F. Kesimpulan dan Saran... 58

1. Kesimpulan... 58

2. Saran ... 58

Daftar Pustaka Acara III KUALITAS AIR IRIGASI A. Pendahuluan ... 60

1. Latar Belakang ... 60

2. Tujuan Praktikum... 61

B. Tinjauan Pustaka ... 61

C. Metodologi Praktikum ... 62

1. Waktu dan Tempat Praktikum ... 62

2. Alat dan Bahan ... 62

3. Cara Kerja ... 63

D. Hasil pengamatan dan Analisis Data... 64

1. Hasil Pengamatan ... 64

(7)

vi Daftar Pustaka

(8)

vii

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi

SRI Perlakuan A0P2 ... 10

Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi

SRI Perlakuan A0P3 ... 13

Tabel 1.4 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi

SRI Perlakuan A1P1 ... 16

Tabel 1.5 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi

SRI Perlakuan A1P2 ... 19

Tabel 1.6 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi

SRI Perlakuan A1P3 ... 22

Tabel 1.7 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi

SRI Perlakuan A2P1 ... 25

Tabel 1.8 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi

SRI Perlakuan A2P2 ... 28

Tabel 1.9 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi

SRI Perlakuan A2P3 ... 31 Tabel 1.10 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi

SRI Perlakuan A3P1 ... 34 Tabel 1.11 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi

SRI Perlakuan A3P2 ... 37 Tabel 1.12 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi

SRI Perlakuan A3P3 ... 40 Tabel 2.1 Hasil Perhitungan Efisiensi Saluran Irigasi ... 55 Tabel 3.1 Pengamatan Kualitas Air Irigasi ... 64

(9)
(10)

1 1. Latar Belakang

Air mempunyai fungsi yang sangat penting bagi tanaman. Salah satu fungsi air bagi tanaman adalah untuk mengatur suhu tubuh tanaman melalui proses transpirasi. Ketika tanaman menerima sinar matahari, tanaman dapat memproduksi pangan melalui proses fotosintesis. Namun demikian, selain memberikan manfaat bagi tanaman melalui proses fotosintesis, cahaya mathari juga menyebabkan meningkatnya suhu tanaman. Agar peningkatan suhu oleh sinar matahari tidak mencapai tingkat yang membahayakan bagi tanaman, maka tanaman mengatur suhu tubuhnya melalui proses tanspirasi. Pada transpirasi, air keluar dari tubuh tanaman melalui stomata. Bersamaan dengan keluarnya air, terjadi pembuangan energy panas dari tubuh tanaman. Dengan demikian taman dapat menjaga suhu tubuhnya pada tingkat yang aman secara fisilogis. Jika pembuangan energy melalui transpirasi ini tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka akan terjadi penumpukan energy panas pada tubuh tanaman. Hal ini sangat berbahaya bagi tanaman karena suhu yang terlalu tinggi pada tubuh tanaman dapat menyebabka rusaknya organ sel, sel, dan jaringan tanaman. Di dalam tubuh tanaman, air bergerak melalui sebuah jaringan pengangkut.

Kebutuhan air tanaman adalah banyaknya air yang dibutuhkan untuk manggantikan kehilangan air melalui evapotranspirasi pada tanaman. Evapotranspirasi adalah jumlah total dari evaporasi dan transpirasi pada tanaman yang terjadi bersamaan. Evaporasi adalah berubahnya air menjadi uap dan bergeraknya dari permukaan tanah atau permukaan air ke udara, sedangkan transpirasi merupakan penguapan air melalui tanaman. Adanya evapotranspirasi ini menentukan tingkat kebutuhan air pada tanaman tersebut.

(11)

Pada dasarnya kebutuhan tanaman akan air itu berbeda-beda. Perbedaan tersebut berdasarkan unsur-unsur yang mempengaruhi evapotranspirasi tanaman. Kebutuhan air tanaman yang di tanam pada tanah yang airnya tersedia dengan cukup, akan lebih besar jika dibandingkan dengan tanaman yang ditanam pada tanah dengan ketersediaan air yang rendah. Tanaman yang berumur lebih panjang akan lebih banyak membutuhkan air dibandingkan dengan tanaman yang berumur lebih pendek. Besar transpirasi dipengaruhi oleh keadaan iklim, jenis tanamn, varietas tanaman dan umur tanaman, biasa disebut faktor tanaman.

2. Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat memahami dan mampu melakukan pengukuran kebutuhan air (CU) dan mengukur pertumbuhan tanaman padi yang dibudidayakan secara System Rice Intensification (SRI).

B. Tinjauan Pustaka

1. Padi System Rice Intesification (SRI)

Padi (Oryza sativa L.) masih merupakan tanaman terpenting di Indonesia, yang permintaanya setiap tahun mengalami peningkatan. Sementara itu, areal pertanianyang ada terus berkurang, sehingga pembukaanareal lahan baru perlu ditingkatkan. Salah satu upaya yang perlu dilaksanakan ialah melalui pengembangan usaha tani di lahan kering. Lahan kering di Indonesia didominasi oleh jenis tanah marjinal seperti Ultisol. Di Indonesia Ultisol merupakan tanah yang cukup luas yaitu 48,3 juta hektar (Gunadi 1998).

Tanaman padi memiliki jumlah anakan yang berbeda-beda (demikian pula tumbuhnya anakan padi), sehingga berpengaruh terhadap umur penanaman selanjutnya (pemindahan ke persemaian). Tanaman padi mulai tumbuh anakannya pada umur 10 hari setelah penanaman di sawah. Di samping itu umur padi di persemaian sangat berpengaruh terhadap pembentukan anakan di sawah, semakin lama di persemaian berarti semakin cepat pembentukan anakan di sawah. Hal ini kurang baik terhadap pertumbuhan berikutnya, terutama dalam pembentukan bulir atau malai.

(12)

Padi sawah tidak hanya memberikan respon yang lebih baik pada kondisi aerob dibandingkan dengan anaerob, namun sekaligus pada kondisi aerob dapat meningkatkan produktivitasnya. Pemberian bahan organik, khususnya kotoran sapi ke lahan sawah sebaiknya pada kondisi aserob (tidak tergenang. Teknik budidaya padi sawah secara aerob disamping

meningkatkan produktivitasnya, sekaligus meningkatkan efisiensi

penggunaan air dan produktivitas air (Sumardi et al. 2007).

SRI (System of Rice Intensification) adalah sebuah inovasi yang telah dikenal secara umum. Teknik ini telah dikenal dengan meningkatkan keseragaman, produktivitas tanah, tenaga kerja, sistem pengairan dan modal yang perlu diinvestasikan. Biaya/ modal tambahan pada perlakuan SRI terutama karena adanya peningkatan tenaga kerja dari petani selama tahap pembelajaran awal mereka serta ada kalanya metode ini menjadi tidak sesuai pada lahan sawah tertentu. Sistem ini bekerja dengan mengubah manajemen penaman, pengairan dan penggunaan hara pada produksi padi. Secara khusus, yang berbeda adalah penggunaan benih padi tunggal sebagai bibit dari persemaian dan dipindahkan ke lahan yang lebih luas (sawah) dan subur secara cepat dan hati-hati. Cara ini akan meningkatkan pertumbuhan dan fungsi dari sistem akar padi untuk meningkatkan jumlah dari anakannya (Uphoff 2008).

2. Kebutuhan air tanaman padi

Tumbuhan memerlukan air dan mineral yang berada di lingkungan. Air dan mineral dari dalam tanah diambil melalui proses penyerapan yang dilakukan oleh akar, terutama oleh bulu-bulu akar. Proses penyerapan air dilakukan secara osmosis dan penyerapan mineral yang terlarut dalam air tanah dilakukan secara difusi. Air tanah dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu air kimia, air higroskopis, air kapiler, dan air gravitasi. Tidak semua air tanah tersedia untuk tumbuhan, sebab air kimia adalah air yang bersenyawa dengan misel-misel tanah sehingga sangat terikat kuat oleh butiran tanah. Air higroskopis adalah air yang menyelimuti misel dan terikat atau menempel sangat kuat pada butiran tanah sehingga kedua macam air ini

(13)

tidak dapat diserap oleh epidermis akar. Air kapiler adalah air yang mengisi ruang-ruang antar partikel tanah sehingga memungkinkan diambil oleh epidermis akar atau tersedia bagi tanaman. Air grafitasi adalah air yang cepat bergerak ke bawah dikarenakan gaya grafitasi sehingga kurang tersedia bagi tumbuhan (Susilowarno 2007).

Ketersediaan air dalam jumlah serta waktu yang tepat merupakan syarat mutlak pada budidaya padi sawah. Akibat kekurangan atau kelebihan air akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, tersedianya unsur hara dalam tanah dan penyerapan pupuk, perkembangan organisme pengganggu tanaman seperti hama, penyakit, dan gulma, serta timbulnya senyawa-senyawa beracun. Daya tanggap tanaman terhadap cekaman secara umum, termasuk penggenangan dapat dicirikan dengan peningkatan kadar etilen. Hormon etilen tersebut merangsang pembentukan jaringan aerenchima dan pemunculan akar-akar dan tunas baru sebagai mekanisme adaptasi padi terhadap genangan. Genangan diduga dapat menghambat perkecambahan dan pertumbuhan fase-fase awal padi sawah dengan menggunakan sistem tabela (tanam benih langsung), padahal genangan diperlukan dalam pengendalian gulma pada padi sawah (Prasetiyo 2002).

Kebutuhan air tanaman dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang diperlukan untuk memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi (Et tanaman) tanaman yang sehat, tumbuh pada sebidang lahan yang luas dengan kondisi tanah yang tidak mempunyai kendala (kendala lengas tanah dan kesuburan tanah) dan mencapai potensi penuh pada kondisi lingkungan tumbuh tertentu (Soemarno 2004). Kebutuhan air tanaman meningkat sejalan adanya evapotranspirasi. Perlu dilakukan upaya meminimalisir terjadinya evapotranspirasi.

Efisiensi penggunaan air meningkat dengan tingginya kesuburan tanah. Artinya, semakin subur tanah semakin banyak air yang diperlukan, karena absorbsi hara berjalan dengan kecepatan tinggi. Tunas air yang dibiarkan

(14)

tumbuh akan merugikan tanaman karena terjadi persaingan air dan unsur hara untuk pertumbuhan vegetatif tunas air tersebut (Sale 1970).

Efisiensi penggunaan air (EPA) adalah banyaknya hasil yang didapat per satuan air yang digunakan. Satuan efisiensi penggunaan air ini dapat dinyatakan dalam kilogram bahan kering per meter kubik air. Efisiensi penggunaan air irigasi dapat ditingkatkan dengan : (1) mengurangi banyaknya air yang diberikan; (2) mengurangi kebocoran-kebocoran saluran irigasi; (3) meningkatkan produktivitas; (4) pergiliran pemberian air; dan (5) pemberian air secara terputus (Kurnia 2004).

C. Metodologi Praktikum

1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum acara Efisiensi Kebutuhan Air Pada Budidaya Padi SRI bertempat di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian UNS. Dilaksanakan mulai tanggal 27 April 2013 Sampai tanggal 06 Juni 2013 dengan pengamatan setiap pukul 14.30-16.00 WIB.

2. Alat dan Bahan Praktikum a. Alat

1) Ember plastik (TC-24) sebagai pot 2) Penggaris

3) Gelas ukur

4) Pipa (diberi lubang disekelilingnya) 5) Alat tulis

b. Bahan

1) Tanah kering angin lolos tapisan 2 mm 2) Benih padi umur 9 hari (Jenis sintanur) 3) Air tawar

4) Pupuk organik (kompos kandang sapi) 3. Cara Kerja

a. Praktikum ini dirancang dalam bentuk penelitian

b. Rancangan penelitian menggunakan Complete Random Sampling (CRS) atau Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan disusun secara faktorial.

(15)

1) Faktor I: cara pemberian air (A) ada 4 macam, yaitu:

a) A0: Pemberian air secara tradisional, yaitu penggenangan secara

periodik dan dibiarkan sampai genangan habis (bukan kering: retak-retak apalagi berubah warna)

b) A1: Penggenangan sedalam 5 cm (Awalnya menyesuaikan tinggi

tanaman)

c) A2: Macak-macak

d) A3: Basah kering (pemberian air maksimum 5 cm di bawah

permukaan tanah)

2) Faktor II: Dosis pupuk organik (P), ada 3 macam dosis, yaitu: a) P1: 5 gram/pot

b) P2: 10 gram/pot c) P3: 15 gram/pot

Dari 2 faktor tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan, yaitu

A0P1 A1P1 A2P1 A3P1

A0P2 A1P2 A2P2 A3P2

A0P3 A1P3 A2P3 A3P3

Dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali. c. Parameter yang diamati:

1) Kebutuhan air (Pengurangan volume air dalam pot, cm/hari).

2) Tinggi tanaman (cm) diamati tiap hari diukur dari leher akar sampai ujung daun yang terpanjang. Jumlah anakan dihitung secara kumulatif dan diamati setiap hari.

(16)

D. Hasil Pengamatan dan Analisis Data

1. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi SRI Perlakuan A0P1

Kelompok Ulangan Tanggal

pengamatan Kebutuhan air (cc) Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan 26 1 27/04/2013 2000 18,5 0 28/04/2013 0 18,5 0 29/04/2013 0 18,5 0 30/04/2013 0 21 0 01/05/2013 0 21,7 0 02/05/2013 0 22 0 03/05/2013 0 25,7 0 04/05/2013 0 30,4 0 05/05/2013 0 31,2 0 06/05/2013 0 35 0 07/05/2013 1700 36,2 0 08/05/2013 0 37,2 0 09/05/2013 0 39,1 0 10/05/2013 0 39,1 0 11/05/2013 0 39,5 0 12/05/2013 0 39,5 0 13/05/2013 0 39,7 0 14/05/2013 0 39,8 0 15/05/2013 0 42,7 1 16/05/2013 1770 44,5 1 17/05/2013 0 44,5 2 18/05/2013 0 46,6 2 19/05/2013 0 49,6 2 20/05/2013 0 49,8 2 21/05/2013 0 52 2 22/05/2013 0 53,8 2 23/05/2013 0 56 2 24/05/2013 0 58 3 25/05/2013 0 59,2 3 26/05/2013 0 59,8 3 27/05/2013 0 62,4 3 28/05/2013 2000 66 3 29/05/2013 0 64,7 3 30/05/2013 0 65,5 3 31/05/2013 0 66,2 3 01/06/2013 0 67 3 02/06/2013 0 67,4 3 03/06/2013 0 67,4 3

(17)

04/06/2013 0 68,8 3 05/06/2013 2000 68,8 4 06/06/2013 0 69,2 4 32 2 27/04/2013 3100 0 0 28/04/2013 0 12,5 0 29/04/2013 0 12,5 0 30/04/2013 0 13 0 01/05/2013 0 13 0 02/05/2013 0 15,5 0 03/05/2013 0 15,5 0 04/05/2013 0 18 0 05/05/2013 0 20 0 06/05/2013 0 22 0 07/05/2013 0 25 0 08/05/2013 0 28,3 0 09/05/2013 0 32 0 10/05/2013 0 34 0 11/05/2013 0 35 0 12/05/2013 0 36 0 13/05/2013 3250 36 0 14/05/2013 0 37,5 0 15/05/2013 0 38 0 16/05/2013 0 41 1 17/05/2013 0 44 1 18/05/2013 0 47 1 19/05/2013 0 48 1 20/05/2013 0 49 1 21/05/2013 0 52 1 22/05/2013 0 55 1 23/05/2013 0 56 1 24/05/2013 0 57,5 1 25/05/2013 0 58 1 26/05/2013 0 59 1 27/05/2013 0 59 2 28/05/2013 2800 60 2 29/05/2013 0 61 2 30/05/2013 0 62 2 31/05/2013 0 64 2 01/06/2013 64 2 02/06/2013 0 65 2 03/06/2013 0 67 2 04/06/2013 0 68 2 05/06/2013 0 68 2 06/06/2013 0 70 2

(18)

20 3 27/04/2013 2700 20 0 28/04/2013 0 20,4 0 29/04/2013 0 21,1 0 30/04/2013 0 22,9 0 01/05/2013 0 23,5 0 02/05/2013 0 26,9 0 03/05/2013 0 29,2 0 04/05/2013 0 30,0 0 05/05/2013 0 34,2 1 06/05/2013 0 36,3 1 07/05/2013 3000 38,0 1 08/05/2013 0 39,0 1 09/05/2013 0 42,3 1 10/05/2013 0 44 1 11/05/2013 0 44,8 2 12/05/2013 0 45,3 2 13/05/2013 0 46 2 14/05/2013 0 47 2 15/05/2013 0 47,4 2 16/05/2013 0 49 2 17/05/2013 0 50,1 2 18/05/2013 0 51,4 2 19/05/2013 0 52,7 2 20/05/2013 0 53,5 2 21/05/2013 0 55,5 2 22/05/2013 2900 57,5 2 23/05/2013 0 58 2 24/05/2013 0 58,5 2 25/05/2013 0 58,6 2 26/05/2013 0 58,8 2 27/05/2013 0 58,9 4 28/05/2013 0 59,0 6 29/05/2013 0 59,1 6 30/05/2013 0 59,7 6 31/05/2013 0 60,1 6 01/06/2013 0 60,8 6 02/06/2013 0 61,0 6 03/06/2013 0 61,1 6 04/06/2013 0 62,3 7 05/06/2013 0 63,0 7 06/06/2013 0 63,4 7 Rata-rata 223,11 45,13 2

(19)

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi SRI Perlakuan A0P2

Kelompok Ulangan Tanggal

pengamatan Kebutuhan air (cc) Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan 34 1 27/04/2013 0 0 0 28/04/2013 0 0 0 29/04/2013 3000 14 1 30/04/2013 540 17 1 01/05/2013 120 20,4 1 02/05/2013 120 21,6 1 03/05/2013 180 24 1 04/05/2013 300 26,3 1 05/05/2013 420 27,2 1 06/05/2013 180 29,5 1 07/05/2013 300 34 1 08/05/2013 180 36,5 1 09/05/2013 120 37,6 1 10/05/2013 300 39 1 11/05/2013 240 40,5 1 12/05/2013 180 43,2 2 13/05/2013 180 44,3 2 14/05/2013 240 45,2 2 15/05/2013 240 45,9 2 16/05/2013 300 47,1 2 17/05/2013 120 49,4 2 18/05/2013 240 52 2 19/05/2013 180 54,3 2 20/05/2013 420 55,8 2 21/05/2013 240 57,6 3 22/05/2013 360 59,5 3 23/05/2013 300 62,5 3 24/05/2013 120 63,3 3 25/05/2013 240 65,1 3 26/05/2013 180 65,9 3 27/05/2013 420 66.3 3 28/05/2013 360 67 4 29/05/2013 240 67,8 4 30/05/2013 180 68.2 4 31/05/2013 180 68,9 4 01/06/2013 360 68,3 4 02/06/2013 240 69 4 03/06/2013 300 69,9 4 04/06/2013 180 70,2 4 05/06/2013 300 70,8 4 06/06/2013 240 71,3 5

(20)

28 2 27/04/2013 3100 15,5 0 28/04/2013 0 16,1 0 29/04/2013 0 17,7 0 30/04/2013 0 18,2 0 01/05/2013 0 18,4 0 02/05/2013 0 18,8 0 03/05/2013 0 19,6 0 04/05/2013 0 20,4 0 05/05/2013 0 25,4 0 06/05/2013 0 29,1 0 07/05/2013 0 29,6 0 08/05/2013 3000 30 0 09/05/2013 0 30,2 0 10/05/2013 0 34,3 0 11/05/2013 0 36,8 0 12/05/2013 0 37 0 13/05/2013 0 40,1 0 14/05/2013 0 41,3 0 15/05/2013 0 41,5 0 16/05/2013 0 42 0 17/05/2013 0 43,5 0 18/05/2013 0 46 0 19/05/2013 0 47 1 20/05/2013 0 48 1 21/05/2013 0 52,5 1 22/05/2013 0 53 1 23/05/2013 0 53,7 1 24/05/2013 0 54,2 1 25/05/2013 0 55,4 1 26/05/2013 3000 56,2 1 27/05/2013 0 58,5 1 28/05/2013 0 59,6 1 29/05/2013 0 60,5 1 30/05/2013 0 64,1 2 31/05/2013 0 65,5 2 01/06/2013 0 67,9 2 02/06/2013 0 69 2 03/06/2013 0 70,9 2 04/06/2013 0 72,8 2 05/06/2013 0 73,7 3 06/06/2013 0 74 3 22 3 27/04/2013 600 14 0 28/04/2013 0 14,3 0 29/04/2013 0 14,5 0

(21)

30/04/2013 2500 17 0 01/05/2013 0 18,5 0 02/05/2013 0 18,7 0 03/05/2013 0 22,5 0 04/05/2013 0 28,5 0 05/05/2013 0 30 0 06/05/2013 0 30,3 0 07/05/2013 0 30,7 0 08/05/2013 3000 31 0 09/05/2013 0 31,5 0 10/05/2013 0 32 0 11/05/2013 0 32,7 0 12/05/2013 0 33 0 13/05/2013 0 33,5 0 14/05/2013 0 34 0 15/05/2013 0 34,5 0 16/05/2013 0 35,5 0 17/05/2013 0 37,5 0 18/05/2013 0 38,6 0 19/05/2013 0 39,2 0 20/05/2013 0 40 0 21/05/2013 0 43 0 22/05/2013 0 46 0 23/05/2013 0 47,5 0 24/05/2013 0 49 0 25/05/2013 0 52 0 26/05/2013 0 53 0 27/05/2013 3000 53,5 0 28/05/2013 0 54,2 0 29/05/2013 0 55 0 30/05/2013 0 56 0 31/05/2013 0 56,5 0 01/06/2013 0 57 0 02/06/2013 0 57,2 0 03/06/2013 0 57,9 0 04/06/2013 0 58,3 0 05/06/2013 0 59 0 06/06/2013 0 59,5 0 Rata-rata 249,92 43,11 1

(22)

Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi SRI Perlakuan A0P3

Kelompok Ulangan Tanggal

pengamatan Kebutuhan air (cc) Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan 30 1 27/04/2013 3000 8 0 28/04/2013 0 12 0 29/04/2013 0 13,5 0 30/04/2013 0 15 0 01/05/2013 0 15,3 0 02/05/2013 0 16 0 03/05/2013 0 17,5 0 04/05/2013 0 20 0 05/05/2013 0 21 0 06/05/2013 0 21,7 0 07/05/2013 3000 26 0 08/05/2013 0 27 0 09/05/2013 0 27,5 0 10/05/2013 0 28 0 11/05/2013 0 30,5 0 12/05/2013 0 31,5 0 13/05/2013 0 32,2 0 14/05/2013 0 32,5 0 15/05/2013 0 34 0 16/05/2013 0 35 0 17/05/2013 0 36 0 18/05/2013 0 37 0 19/05/2013 0 38 0 20/05/2013 0 42,5 0 21/05/2013 0 43 0 22/05/2013 0 43,5 0 23/05/2013 0 44 0 24/05/2013 0 45 1 25/05/2013 0 45,5 1 26/05/2013 0 46,5 1 27/05/2013 0 51 1 28/05/2013 0 53 1 29/05/2013 0 56 1 30/05/2013 0 57 1 31/05/2013 0 61,5 1 01/06/2013 0 62 1 02/06/2013 0 63 1 03/06/2013 0 64 1 04/06/2013 0 64,5 1 05/06/2013 0 65 1 06/06/2013 0 65,5 1

(23)

36 2 27/04/2013 3500 16 0 28/04/2013 0 16,5 0 29/04/2013 0 16,7 0 30/04/2013 0 19 0 01/05/2013 0 19,5 0 02/05/2013 0 22,5 0 03/05/2013 0 22,9 0 04/05/2013 3450 26,7 0 05/05/2013 0 29 0 06/05/2013 0 32 0 07/05/2013 0 32 0 08/05/2013 0 33 0 09/05/2013 0 33,5 0 10/05/2013 0 34,5 0 11/05/2013 0 34,9 0 12/05/2013 3450 35,4 0 13/05/2013 0 36,1 0 14/05/2013 0 36,3 0 15/05/2013 0 36,5 0 16/05/2013 0 39 0 17/05/2013 0 40 1 18/05/2013 3400 43 1 19/05/2013 0 47 1 20/05/2013 0 50 2 21/05/2013 0 55 2 22/05/2013 0 56 2 23/05/2013 0 57 3 24/05/2013 0 59 3 25/05/2013 0 61 3 26/05/2013 0 62 3 27/05/2013 0 62,5 3 28/05/2013 0 63 4 29/05/2013 0 63,5 4 30/05/2013 0 65 5 31/05/2013 0 66 5 01/06/2013 0 67 5 02/06/2013 0 69 6 03/06/2013 0 69 7 04/06/2013 0 70 7 05/06/2013 0 70,5 8 06/06/2013 0 72 8 24 3 27/04/2013 3500 15 0 28/04/2013 0 17 0 29/04/2013 0 18 0

(24)

30/04/2013 0 18,5 0 01/05/2013 0 21 0 02/05/2013 0 22 1 03/05/2013 0 23 1 04/05/2013 0 24 1 05/05/2013 0 25 1 06/05/2013 0 27 1 07/05/2013 0 28 1 08/05/2013 0 30 2 09/05/2013 3200 33 2 10/05/2013 0 36 2 11/05/2013 0 38 2 12/05/2013 0 41 2 13/05/2013 0 43 2 14/05/2013 0 46 2 15/05/2013 0 48 3 16/05/2013 3500 50 3 17/05/2013 0 53 3 18/05/2013 0 56 3 19/05/2013 0 58 3 20/05/2013 0 60,5 3 21/05/2013 0 61 4 22/05/2013 0 62 4 23/05/2013 0 63 4 24/05/2013 0 64 4 25/05/2013 0 67 4 26/05/2013 0 70 4 27/05/2013 0 71 4 28/05/2013 0 73,5 4 29/05/2013 0 76 4 30/05/2013 3500 79 4 31/05/2013 0 80 4 01/06/2013 0 82 4 02/06/2013 0 84 4 03/06/2013 0 85,5 4 04/06/2013 0 86 4 05/06/2013 0 86,5 4 06/06/2013 0 87 5 Rata-rata 272,36 44,68 2

(25)

Tabel 1.4 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi SRI Perlakuan A1P1

Kelompok Ulangan Tanggal

pengamatan Kebutuhan air (cc) Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan 13 1 27/04/2013 0 16 0 28/04/2013 800 16 0 29/04/2013 550 16 0 30/04/2013 750 17,5 0 01/05/2013 650 20,5 0 02/05/2013 40 24 0 03/05/2013 100 24,5 0 04/05/2013 110 25,5 0 05/05/2013 335 28,5 0 06/05/2013 400 30 0 07/05/2013 175 31 0 08/05/2013 235 32 0 09/05/2013 400 34,5 0 10/05/2013 270 35 0 11/05/2013 890 38,6 1 12/05/2013 570 40,9 1 13/05/2013 130 42 1 14/05/2013 0 42 2 15/05/2013 0 43 2 16/05/2013 225 45 2 17/05/2013 275 46,5 2 18/05/2013 80 47,5 2 19/05/2013 185 48 2 20/05/2013 125 48,3 2 21/05/2013 120 48,5 2 22/05/2013 160 48,5 2 23/05/2013 360 51 2 24/05/2013 500 53 2 25/05/2013 160 55,5 4 26/05/2013 120 57 4 27/05/2013 330 58,5 4 28/05/2013 150 59 4 29/05/2013 0 61 4 30/05/2013 340 61,5 4 31/05/2013 350 61,7 4 01/06/2013 250 62,5 4 02/06/2013 170 63,5 5 03/06/2013 400 65 5 04/06/2013 200 66,5 5 05/06/2013 200 67 6 06/06/2013 100 68 6

(26)

7 2 27/04/2013 0 15,5 0 28/04/2013 200 15,5 0 29/04/2013 10 16 0 30/04/2013 150 17,5 0 01/05/2013 150 18 0 02/05/2013 650 25 0 03/05/2013 150 26 0 04/05/2013 450 27 0 05/05/2013 200 30 0 06/05/2013 400 32 0 07/05/2013 0 33,5 0 08/05/2013 350 33,8 0 09/05/2013 100 34 0 10/05/2013 250 34,1 0 11/05/2013 100 37,5 0 12/05/2013 150 40 0 13/05/2013 350 42,3 1 14/05/2013 200 42,5 1 15/05/2013 100 43 1 16/05/2013 150 44 1 17/05/2013 300 45 1 18/05/2013 400 45,5 1 19/05/2013 350 50 1 20/05/2013 450 51 1 21/05/2013 150 52,3 2 22/05/2013 100 52,8 2 23/05/2013 200 53,2 2 24/05/2013 150 53,7 2 25/05/2013 250 54 2 26/05/2013 100 58 2 27/05/2013 150 60 2 28/05/2013 150 61,8 2 29/05/2013 200 63 3 30/05/2013 300 64 3 31/05/2013 300 65 3 01/06/2013 300 66 3 02/06/2013 150 66,5 3 03/06/2013 250 68 3 04/06/2013 200 69 3 05/06/2013 100 70 4 06/06/2013 0 0 0 1 3 27/04/2013 780 8 0 28/04/2013 500 8 0 29/04/2013 300 10 0

(27)

30/04/2013 250 13 0 01/05/2013 540 15 0 02/05/2013 1500 18 0 03/05/2013 520 22 0 04/05/2013 460 22,5 0 05/05/2013 1400 23 0 06/05/2013 370 25 0 07/05/2013 510 27 0 08/05/2013 320 29,5 0 09/05/2013 180 29,5 0 10/05/2013 120 30 0 11/05/2013 100 30,5 0 12/05/2013 110 30,5 0 13/05/2013 100 31 0 14/05/2013 350 31 0 15/05/2013 50 31 0 16/05/2013 80 31,5 0 17/05/2013 250 31,5 0 18/05/2013 740 32 0 19/05/2013 1000 33 0 20/05/2013 580 33 0 21/05/2013 550 34 0 22/05/2013 440 35 0 23/05/2013 150 36 0 24/05/2013 100 37 0 25/05/2013 120 38 0 26/05/2013 700 39 0 27/05/2013 980 41 0 28/05/2013 150 42,5 0 29/05/2013 600 43 0 30/05/2013 150 43 0 31/05/2013 70 45 0 01/06/2013 300 46 0 02/06/2013 100 47 0 03/06/2013 140 47 0 04/06/2013 80 48 0 05/06/2013 160 48 0 06/06/2013 260 49 0 Rata-rata 292,89 39,76 1

(28)

Tabel 1.5 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi SRI Perlakuan A1P2

Kelompok Ulangan Tanggal

pengamatan Kebutuhan air (cc) Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan 3 1 27/04/2013 200 11 1 28/04/2013 590 11,1 1 29/04/2013 650 14,2 1 30/04/2013 190 18 1 01/05/2013 1780 19 1 02/05/2013 1000 19,6 1 03/05/2013 200 24 1 04/05/2013 280 26 1 05/05/2013 270 28 1 06/05/2013 330 30 1 07/05/2013 250 35 1 08/05/2013 100 36 1 09/05/2013 140 36,5 1 10/05/2013 500 43 1 11/05/2013 120 43 1 12/05/2013 500 44 2 13/05/2013 100 44 2 14/05/2013 50 45 2 15/05/2013 100 47 2 16/05/2013 70 48,5 2 17/05/2013 190 49 3 18/05/2013 240 49 3 19/05/2013 120 49 3 20/05/2013 250 50 3 21/05/2013 0 50 3 22/05/2013 130 51 3 23/05/2013 150 51 3 24/05/2013 500 51 3 25/05/2013 610 52 4 26/05/2013 180 53 4 27/05/2013 200 53 4 28/05/2013 200 55 4 29/05/2013 340 56 4 30/05/2013 120 57 4 31/05/2013 450 59 4 01/06/2013 150 61 4 02/06/2013 230 62 4 03/06/2013 120 62 4 04/06/2013 160 63 4 05/06/2013 260 64 5 06/06/2013 210 64 5

(29)

25 2 27/04/2013 0 14 0 28/04/2013 0 14 0 29/04/2013 260 14,8 0 30/04/2013 200 15 0 01/05/2013 300 16,5 0 02/05/2013 200 17 0 03/05/2013 0 22,5 0 04/05/2013 200 24 0 05/05/2013 250 26 0 06/05/2013 200 30 0 07/05/2013 300 32 0 08/05/2013 200 33 0 09/05/2013 200 36 0 10/05/2013 200 38 0 11/05/2013 200 41 0 12/05/2013 300 41,5 0 13/05/2013 300 41,5 0 14/05/2013 250 41,5 0 15/05/2013 200 42 0 16/05/2013 250 42 0 17/05/2013 220 43 0 18/05/2013 200 43 1 19/05/2013 250 44 1 20/05/2013 200 44 1 21/05/2013 300 44 1 22/05/2013 250 45 1 23/05/2013 250 46 1 24/05/2013 200 47,6 1 25/05/2013 250 48 1 26/05/2013 200 48,3 1 27/05/2013 250 48,5 1 28/05/2013 200 48,8 1 29/05/2013 250 51 1 30/05/2013 300 52 1 31/05/2013 250 52,5 1 01/06/2013 250 53 1 02/06/2013 300 53 1 03/06/2013 200 53,5 1 04/06/2013 300 54 1 05/06/2013 300 56 1 06/06/2013 250 58 1 15 3 27/04/2013 2950 13 0 28/04/2013 400 13 0 29/04/2013 150 14,1 0

(30)

30/04/2013 350 15,3 0 01/05/2013 160 20,5 0 02/05/2013 310 23,4 0 03/05/2013 230 24,6 0 04/05/2013 565 27,1 0 05/05/2013 600 31 0 06/05/2013 170 31,5 0 07/05/2013 400 32 0 08/05/2013 350 35,5 0 09/05/2013 140 37 0 10/05/2013 500 37,5 0 11/05/2013 480 40 1 12/05/2013 150 42 1 13/05/2013 70 43,5 1 14/05/2013 0 44,2 2 15/05/2013 300 49 2 16/05/2013 550 52,5 2 17/05/2013 540 52,5 2 18/05/2013 250 53 2 19/05/2013 0 58 3 20/05/2013 210 61 3 21/05/2013 200 61,5 4 22/05/2013 200 62 4 23/05/2013 0 64 4 24/05/2013 650 66 5 25/05/2013 200 66 7 26/05/2013 350 66 8 27/05/2013 0 66 8 28/05/2013 300 68 9 29/05/2013 350 68 9 30/05/2013 150 69 9 31/05/2013 80 69 9 01/06/2013 120 70 9 02/06/2013 0 70 9 03/06/2013 1000 77 9 04/06/2013 730 79 10 05/06/2013 150 80 13 06/06/2013 400 83 13 Rata-rata 296,02 44,19 3

(31)

Tabel 1.6 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi SRI Perlakuan A1P3

Kelompok Ulangan Tanggal

pengamatan Kebutuhan air (cc) Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan 11 1 27/04/2013 0 16,5 0 28/04/2013 2000 16,5 0 29/04/2013 900 17,0 0 30/04/2013 500 18,0 0 01/05/2013 100 20,0 0 02/05/2013 300 21,5 0 03/05/2013 450 25 0 04/05/2013 380 29 0 05/05/2013 390 30 0 06/05/2013 570 31 0 07/05/2013 200 32 0 08/05/2013 400 32 0 09/05/2013 300 33,5 0 10/05/2013 150 33,7 0 11/05/2013 300 34,2 0 12/05/2013 150 35,1 0 13/05/2013 100 35,1 0 14/05/2013 300 33,2 0 15/05/2013 100 33,5 0 16/05/2013 100 34 0 17/05/2013 50 34 0 18/05/2013 250 34,3 0 19/05/2013 200 34,5 0 20/05/2013 500 35,0 0 21/05/2013 500 38,0 0 22/05/2013 300 42,0 0 23/05/2013 400 45,0 2 24/05/2013 200 48,5 2 25/05/2013 300 50,1 2 26/05/2013 100 51,5 2 27/05/2013 220 52,5 2 28/05/2013 140 53 3 29/05/2013 140 54 3 30/05/2013 300 56 3 31/05/2013 150 57 3 01/06/2013 170 59 4 02/06/2013 170 61 4 03/06/2013 200 63 4 04/06/2013 210 64,5 4 05/06/2013 190 66 4 06/06/2013 200 68,5 4

(32)

17 2 27/04/2013 1000 14,5 1 28/04/2013 700 12,1 1 29/04/2013 800 12,1 1 30/04/2013 900 14,5 1 01/05/2013 500 15,2 1 02/05/2013 800 15,7 1 03/05/2013 370 21,5 1 04/05/2013 680 23,5 1 05/05/2013 0 25,1 1 06/05/2013 430 27 1 07/05/2013 0 29,9 1 08/05/2013 400 32 1 09/05/2013 350 32,6 1 10/05/2013 370 33,1 1 11/05/2013 470 33,2 1 12/05/2013 330 33,2 1 13/05/2013 50 33,4 1 14/05/2013 0 33,8 2 15/05/2013 500 37,3 2 16/05/2013 500 43 3 17/05/2013 300 43,4 3 18/05/2013 400 43,8 3 19/05/2013 350 45,2 4 20/05/2013 400 47,4 4 21/05/2013 300 50,5 4 22/05/2013 700 50,5 4 23/05/2013 100 51,5 4 24/05/2013 300 53 4 25/05/2013 270 53 4 26/05/2013 300 53,5 4 27/05/2013 500 54 4 28/05/2013 220 55,5 4 29/05/2013 150 56 4 30/05/2013 320 56 4 31/05/2013 370 56 4 01/06/2013 120 58 4 02/06/2013 250 58 4 03/06/2013 650 59 4 04/06/2013 300 59 4 05/06/2013 240 59,2 4 06/06/2013 380 59,5 4 14 3 27/04/2013 2800 15,2 0 28/04/2013 7 15,2 0 29/04/2013 4 21 0

(33)

30/04/2013 550 21,5 0 01/05/2013 240 23 0 02/05/2013 270 24 0 03/05/2013 400 26,5 0 04/05/2013 500 29 0 05/05/2013 350 31 0 06/05/2013 370 34,4 0 07/05/2013 240 35,4 0 08/05/2013 270 38 0 09/05/2013 400 40,5 0 10/05/2013 350 41,8 0 11/05/2013 400 42,7 0 12/05/2013 200 43,8 0 13/05/2013 460 45 1 14/05/2013 0 46,2 1 15/05/2013 110 47,5 1 16/05/2013 500 47,8 1 17/05/2013 170 48,2 1 18/05/2013 100 50 1 19/05/2013 400 52 2 20/05/2013 500 53,5 2 21/05/2013 150 53,7 2 22/05/2013 0 58 2 23/05/2013 580 59,2 2 24/05/2013 450 60,5 2 25/05/2013 190 62 2 26/05/2013 400 64,5 2 27/05/2013 200 65 3 28/05/2013 380 66,3 3 29/05/2013 280 67,5 4 30/05/2013 200 68,5 4 31/05/2013 410 69,5 4 01/06/2013 150 71 4 02/06/2013 270 72,5 4 03/06/2013 630 74 4 04/06/2013 80 75 5 05/06/2013 200 75,5 5 06/06/2013 100 77,5 5 Rata-rata 348,87 42,98 2

(34)

Tabel 1.7 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi SRI Perlakuan A2P1

Kelompok Ulangan Tanggal

pengamatan Kebutuhan air (cc) Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan 9 1 27/04/2013 0 16,3 0 28/04/2013 0 16,3 0 29/04/2013 100 18 0 30/04/2013 130 19,2 0 01/05/2013 200 19,7 0 02/05/2013 200 21,8 0 03/05/2013 250 23,5 0 04/05/2013 200 23,6 0 05/05/2013 220 23,6 0 06/05/2013 200 31 0 07/05/2013 150 32,5 0 08/05/2013 220 36 0 09/05/2013 250 39,5 0 10/05/2013 300 42,3 0 11/05/2013 250 43 0 12/05/2013 300 46,4 0 13/05/2013 0 46,5 1 14/05/2013 170 48 2 15/05/2013 100 48,7 2 16/05/2013 200 50 2 17/05/2013 200 51,4 2 18/05/2013 200 52 2 19/05/2013 200 53,3 2 20/05/2013 200 54 2 21/05/2013 100 54,8 2 22/05/2013 200 55 2 23/05/2013 200 55,7 2 24/05/2013 150 56 3 25/05/2013 200 56 3 26/05/2013 130 57 3 27/05/2013 100 58 4 28/05/2013 140 58,5 4 29/05/2013 200 60 4 30/05/2013 150 60 5 31/05/2013 100 61 5 01/06/2013 200 62 5 02/06/2013 150 66 5 03/06/2013 200 67 5 04/06/2013 200 67,8 5 05/06/2013 200 68 5 06/06/2013 200 69,5 5

(35)

19 2 27/04/2013 0 18 0 28/04/2013 110 18,2 0 29/04/2013 120 18,5 0 30/04/2013 100 18,8 0 01/05/2013 400 19 0 02/05/2013 360 19,5 0 03/05/2013 250 21,5 0 04/05/2013 300 24,5 0 05/05/2013 100 26,7 0 06/05/2013 200 29,5 0 07/05/2013 300 33 0 08/05/2013 250 34,5 0 09/05/2013 100 35 0 10/05/2013 220 36,5 0 11/05/2013 140 36 0 12/05/2013 260 36,3 1 13/05/2013 270 36,8 1 14/05/2013 140 37,1 1 15/05/2013 100 37,7 1 16/05/2013 200 38,3 1 17/05/2013 100 39,5 1 18/05/2013 150 40,7 1 19/05/2013 250 42 1 20/05/2013 100 43 1 21/05/2013 50 45 1 22/05/2013 80 45,5 1 23/05/2013 120 46,5 1 24/05/2013 100 47 1 25/05/2013 100 48 1 26/05/2013 230 49,5 1 27/05/2013 320 50 1 28/05/2013 230 50,2 1 29/05/2013 260 52,5 1 30/05/2013 220 52,8 1 31/05/2013 200 53,2 1 01/06/2013 210 53,7 1 02/06/2013 230 54 1 03/06/2013 230 55 1 04/06/2013 200 55,5 1 05/06/2013 180 56 1 06/06/2013 0 18 0 31 3 27/04/2013 260 13 0 28/04/2013 100 13 0 29/04/2013 60 14 0

(36)

30/04/2013 100 16,5 0 01/05/2013 70 18,6 0 02/05/2013 110 19,6 0 03/05/2013 210 20,5 0 04/05/2013 150 23 0 05/05/2013 130 26,1 0 06/05/2013 80 28,1 0 07/05/2013 170 28,4 0 08/05/2013 160 35 0 09/05/2013 200 35,5 0 10/05/2013 150 36 0 11/05/2013 200 36 0 12/05/2013 150 37 0 13/05/2013 150 38,5 0 14/05/2013 120 39 0 15/05/2013 150 39 1 16/05/2013 150 42 1 17/05/2013 150 45 1 18/05/2013 130 45,7 1 19/05/2013 150 46 1 20/05/2013 140 47 1 21/05/2013 150 48,5 1 22/05/2013 140 51 1 23/05/2013 150 51 1 24/05/2013 300 51,5 1 25/05/2013 170 52,5 2 26/05/2013 180 53 2 27/05/2013 170 54 2 28/05/2013 180 54,5 2 29/05/2013 150 55 2 30/05/2013 160 55,7 2 31/05/2013 150 57 5 01/06/2013 150 57 5 02/06/2013 200 58 5 03/06/2013 250 58,5 5 04/06/2013 350 59 5 05/06/2013 350 60 5 06/06/2013 375 61 5 Rata-rata 175,24 41,80 1

(37)

Tabel 1.8 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi SRI Perlakuan A2P2

Kelompok Ulangan Tanggal

pengamatan Kebutuhan air (cc) Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan 21 1 27/04/2013 300 13 0 28/04/2013 100 13,3 0 29/04/2013 200 14 0 30/04/2013 200 15,4 0 01/05/2013 400 18,5 0 02/05/2013 320 18,8 0 03/05/2013 0 19,5 0 04/05/2013 400 23,1 0 05/05/2013 200 27,5 0 06/05/2013 200 28 0 07/05/2013 100 28 0 08/05/2013 150 28 0 09/05/2013 350 28 0 10/05/2013 300 28,5 0 11/05/2013 200 28,5 0 12/05/2013 300 28,5 0 13/05/2013 450 28,7 0 14/05/2013 0 28,7 0 15/05/2013 0 28,7 0 16/05/2013 0 30 0 17/05/2013 0 30 0 18/05/2013 0 30 0 19/05/2013 0 30 0 20/05/2013 0 30 0 21/05/2013 400 30 0 22/05/2013 500 33 0 23/05/2013 0 33,5 0 24/05/2013 300 35 0 25/05/2013 100 38,5 0 26/05/2013 200 43 0 27/05/2013 500 48 0 28/05/2013 0 48,5 0 29/05/2013 0 49 1 30/05/2013 0 49 1 31/05/2013 0 50 1 01/06/2013 0 51 1 02/06/2013 0 55 1 03/06/2013 400 63 1 04/06/2013 400 64 1 05/06/2013 200 65 1 06/06/2013 300 68 1

(38)

27 2 27/04/2013 230 14 0 28/04/2013 100 14,7 0 29/04/2013 100 14,8 0 30/04/2013 140 16,2 0 01/05/2013 160 17,4 0 02/05/2013 170 18,5 0 03/05/2013 400 23,3 0 04/05/2013 40 28,1 0 05/05/2013 300 29,5 0 06/05/2013 200 29,7 0 07/05/2013 100 30 0 08/05/2013 170 34,5 0 09/05/2013 160 36 0 10/05/2013 300 36,5 0 11/05/2013 300 37 0 12/05/2013 240 37 0 13/05/2013 150 38,2 0 14/05/2013 150 38,9 1 15/05/2013 140 39,1 1 16/05/2013 90 41 1 17/05/2013 120 44,5 1 18/05/2013 190 46,5 1 19/05/2013 110 47,3 2 20/05/2013 120 48,5 2 21/05/2013 190 51 2 22/05/2013 180 52 2 23/05/2013 200 53,7 2 24/05/2013 150 54,3 2 25/05/2013 160 55,1 2 26/05/2013 150 56,2 2 27/05/2013 140 57 2 28/05/2013 190 58 2 29/05/2013 220 60 2 30/05/2013 350 40,3 3 31/05/2013 300 60,5 3 01/06/2013 100 61 3 02/06/2013 50 61,3 4 03/06/2013 200 61,5 4 04/06/2013 250 62,1 5 05/06/2013 0 62,5 5 06/06/2013 200 63 6 33 3 27/04/2013 200 15 0 28/04/2013 150 15,5 0 29/04/2013 130 16 0

(39)

30/04/2013 150 16,3 0 01/05/2013 120 16,5 0 02/05/2013 200 21,5 0 03/05/2013 100 22,8 0 04/05/2013 200 22,8 0 05/05/2013 120 27 0 06/05/2013 250 29,5 0 07/05/2013 150 30 0 08/05/2013 200 30,2 0 09/05/2013 200 30,5 0 10/05/2013 280 30,8 0 11/05/2013 120 31,5 0 12/05/2013 160 31,5 0 13/05/2013 250 32 0 14/05/2013 280 32,3 0 15/05/2013 200 33,5 0 16/05/2013 190 33,5 0 17/05/2013 120 35 0 18/05/2013 115 35 0 19/05/2013 150 35,3 0 20/05/2013 200 36 0 21/05/2013 200 36 0 22/05/2013 220 36,5 0 23/05/2013 150 30,5 0 24/05/2013 180 30,5 0 25/05/2013 210 30,5 0 26/05/2013 170 30,7 0 27/05/2013 180 32 0 28/05/2013 200 33,4 0 29/05/2013 180 35 0 30/05/2013 210 37,2 0 31/05/2013 200 40,1 0 01/06/2013 210 45 0 02/06/2013 190 47 0 03/06/2013 200 47 0 04/06/2013 130 48 0 05/06/2013 130 50 0 06/06/2013 150 51,5 0 Rata-rata 179,07 36,36 1

(40)

Tabel 1.9 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi SRI Perlakuan A2P3

Kelompok Ulangan Tanggal

pengamatan Kebutuhan air (cc) Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan 35 1 27/04/2013 400 16 0 28/04/2013 250 16 0 29/04/2013 200 16,2 0 30/04/2013 250 16,4 0 01/05/2013 200 16,6 0 02/05/2013 200 17 0 03/05/2013 250 18,6 0 04/05/2013 270 23,2 0 05/05/2013 310 26,3 0 06/05/2013 250 26,5 0 07/05/2013 220 26,7 0 08/05/2013 250 30,2 0 09/05/2013 250 32,7 0 10/05/2013 250 33,4 0 11/05/2013 430 34,3 0 12/05/2013 390 34,5 0 13/05/2013 240 34,5 0 14/05/2013 250 34,6 1 15/05/2013 250 34,6 1 16/05/2013 250 34,8 1 17/05/2013 250 36 1 18/05/2013 250 37 1 19/05/2013 250 39 1 20/05/2013 250 41 1 21/05/2013 250 44,8 2 22/05/2013 250 48,2 2 23/05/2013 250 49 2 24/05/2013 300 50,1 2 25/05/2013 250 52,5 2 26/05/2013 250 53,5 2 27/05/2013 250 54,1 2 28/05/2013 250 55,2 2 29/05/2013 200 56,5 2 30/05/2013 250 56,5 2 31/05/2013 200 57,5 2 01/06/2013 200 58,7 2 02/06/2013 250 58,9 2 03/06/2013 150 58,9 2 04/06/2013 200 59,5 3 05/06/2013 300 61,6 3 06/06/2013 0 63,2 3

(41)

23 2 27/04/2013 300 14,5 0 28/04/2013 150 14,5 0 29/04/2013 150 14,5 0 30/04/2013 150 18 0 01/05/2013 130 19,5 0 02/05/2013 220 20 0 03/05/2013 270 24,5 0 04/05/2013 270 29 0 05/05/2013 200 30 0 06/05/2013 280 30,5 0 07/05/2013 240 32,5 0 08/05/2013 150 34,5 0 09/05/2013 300 35 0 10/05/2013 295 35 0 11/05/2013 200 35,5 1 12/05/2013 230 35,5 1 13/05/2013 230 35,5 1 14/05/2013 150 40 1 15/05/2013 120 43 1 16/05/2013 150 44 1 17/05/2013 170 46,5 1 18/05/2013 200 47,5 1 19/05/2013 220 50 1 20/05/2013 200 54 1 21/05/2013 250 55 4 22/05/2013 200 58 4 23/05/2013 210 60 4 24/05/2013 230 61 4 25/05/2013 220 64 6 26/05/2013 230 64,5 6 27/05/2013 250 65 6 28/05/2013 370 65 6 29/05/2013 240 66 6 30/05/2013 260 66,5 6 31/05/2013 220 67 6 01/06/2013 210 67 6 02/06/2013 250 68 6 03/06/2013 270 68,7 8 04/06/2013 290 69 8 05/06/2013 230 70 8 06/06/2013 240 73 8 29 3 27/04/2013 100 11 0 28/04/2013 200 13,5 0 29/04/2013 250 15 0

(42)

30/04/2013 180 16,5 0 01/05/2013 200 17,5 0 02/05/2013 200 19 0 03/05/2013 150 20,2 0 04/05/2013 100 21 0 05/05/2013 200 22,5 0 06/05/2013 200 23,3 0 07/05/2013 150 24 0 08/05/2013 250 25 0 09/05/2013 300 25,4 0 10/05/2013 120 26 0 11/05/2013 250 26,3 0 12/05/2013 150 26,7 0 13/05/2013 180 26,7 0 14/05/2013 200 27 0 15/05/2013 200 27 0 16/05/2013 150 27 0 17/05/2013 150 27 0 18/05/2013 150 27,3 0 19/05/2013 100 29 0 20/05/2013 150 30 0 21/05/2013 130 32 0 22/05/2013 230 33 0 23/05/2013 300 33,5 0 24/05/2013 175 33,5 0 25/05/2013 165 34 0 26/05/2013 170 35 0 27/05/2013 150 35,5 0 28/05/2013 250 36 0 29/05/2013 200 36,4 0 30/05/2013 200 36,7 0 31/05/2013 150 36,7 0 01/06/2013 200 39 0 02/06/2013 250 40 0 03/06/2013 50 40 0 04/06/2013 150 40,5 0 05/06/2013 150 41 0 06/06/2013 100 41,7 0 Rata-rata 216,30 38,08 1

(43)

Tabel 1.10 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi SRI Perlakuan A3P1

Kelompok Ulangan Tanggal

pengamatan Kebutuhan air (cc) Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan 8 1 27/04/2013 0 13,5 0 28/04/2013 0 13,5 0 29/04/2013 20 14 0 30/04/2013 10 14,5 0 01/05/2013 4 15,5 0 02/05/2013 30 15,5 0 03/05/2013 30 16,5 0 04/05/2013 40 17 0 05/05/2013 38 20,2 0 06/05/2013 40 26,5 0 07/05/2013 390 28,2 0 08/05/2013 70 28,5 0 09/05/2013 160 28,6 0 10/05/2013 500 28,7 0 11/05/2013 400 28,7 0 12/05/2013 250 29 0 13/05/2013 40 29,5 0 14/05/2013 250 29,5 0 15/05/2013 150 29,5 0 16/05/2013 40 29,5 0 17/05/2013 250 30 0 18/05/2013 330 32 0 19/05/2013 220 34 0 20/05/2013 40 34 0 21/05/2013 200 34,1 0 22/05/2013 300 34,2 0 23/05/2013 80 34,2 0 24/05/2013 100 37,3 0 25/05/2013 150 38,2 0 26/05/2013 200 44,4 0 27/05/2013 180 45,5 1 28/05/2013 90 47,8 1 29/05/2013 120 49,5 1 30/05/2013 100 50 1 31/05/2013 90 50 1 01/06/2013 50 50,1 1 02/06/2013 140 50,1 2 03/06/2013 220 50,1 2 04/06/2013 80 50,2 2 05/06/2013 180 50,2 2 06/06/2013 200 50,3 2

(44)

5 2 27/04/2013 0 15 0 28/04/2013 0 15,3 0 29/04/2013 0 15,9 0 30/04/2013 0 16,3 0 01/05/2013 30 16,6 0 02/05/2013 40 17,4 0 03/05/2013 350 17,9 0 04/05/2013 180 20,8 0 05/05/2013 70 24,5 0 06/05/2013 50 25 0 07/05/2013 40 26,5 0 08/05/2013 180 27 0 09/05/2013 120 28,2 0 10/05/2013 240 29,3 0 11/05/2013 150 30 0 12/05/2013 160 31 0 13/05/2013 150 31,5 0 14/05/2013 130 32,5 0 15/05/2013 140 34 0 16/05/2013 170 34,5 0 17/05/2013 200 38 0 18/05/2013 160 38,5 1 19/05/2013 150 39,5 2 20/05/2013 150 40 2 21/05/2013 170 40,9 2 22/05/2013 190 42 2 23/05/2013 160 42,3 2 24/05/2013 160 43,4 2 25/05/2013 180 45 2 26/05/2013 230 47,5 5 27/05/2013 150 49,5 5 28/05/2013 170 50,8 5 29/05/2013 180 51,2 5 30/05/2013 200 53,6 5 31/05/2013 200 60,3 5 01/06/2013 210 63,5 5 02/06/2013 190 64 5 03/06/2013 280 64,5 5 04/06/2013 180 65 7 05/06/2013 150 66 9 06/06/2013 160 67 10 2 3 27/04/2013 0 11 0 28/04/2013 0 11,8 0 29/04/2013 40 13,5 0

(45)

30/04/2013 50 14,5 0 01/05/2013 80 14,6 0 02/05/2013 100 14,8 0 03/05/2013 500 17 0 04/05/2013 500 17,2 0 05/05/2013 0 20 0 06/05/2013 0 23 0 07/05/2013 0 23,5 0 08/05/2013 0 24 0 09/05/2013 0 24,3 0 10/05/2013 30 25 0 11/05/2013 200 26 0 12/05/2013 300 26,2 0 13/05/2013 200 26,6 0 14/05/2013 160 27,5 0 15/05/2013 200 28 0 16/05/2013 80 29,5 0 17/05/2013 150 30 0 18/05/2013 200 30 0 19/05/2013 200 31 0 20/05/2013 400 29 0 21/05/2013 0 29 0 22/05/2013 200 30 0 23/05/2013 0 30,3 0 24/05/2013 200 30,5 0 25/05/2013 80 30,7 0 26/05/2013 200 31 0 27/05/2013 150 32 0 28/05/2013 50 33 0 29/05/2013 150 34 0 30/05/2013 100 35 0 31/05/2013 200 35,5 0 01/06/2013 80 36 0 02/06/2013 150 37 0 03/06/2013 60 38 0 04/06/2013 80 38,5 0 05/06/2013 150 39 0 06/06/2013 200 41,5 0 Rata-rata 140,18 32,79 1

(46)

Tabel 1.11 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi SRI Perlakuan A3P2

Kelompok Ulangan Tanggal

pengamatan Kebutuhan air (cc) Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan 10 1 27/04/2013 0 14,5 0 28/04/2013 180 16 0 29/04/2013 160 16,5 0 30/04/2013 200 16,5 0 01/05/2013 170 17,5 0 02/05/2013 170 17,5 0 03/05/2013 220 19,5 0 04/05/2013 120 21 0 05/05/2013 130 21,5 0 06/05/2013 200 25,5 0 07/05/2013 210 28,5 0 08/05/2013 180 30 0 09/05/2013 200 30,5 0 10/05/2013 190 30,5 0 11/05/2013 250 33 1 12/05/2013 170 34 1 13/05/2013 170 34,2 1 14/05/2013 200 34,5 1 15/05/2013 160 36,5 1 16/05/2013 170 39 1 17/05/2013 180 39 1 18/05/2013 200 39,5 1 19/05/2013 190 40,5 1 20/05/2013 210 42 1 21/05/2013 370 43 1 22/05/2013 190 43 1 23/05/2013 200 45 1 24/05/2013 180 51 2 25/05/2013 170 51,5 2 26/05/2013 230 51,5 2 27/05/2013 160 52 2 28/05/2013 170 57 2 29/05/2013 180 61 2 30/05/2013 200 62 2 31/05/2013 240 64,5 3 01/06/2013 200 68 4 02/06/2013 180 70,5 5 03/06/2013 250 71 6 04/06/2013 160 73 6 05/06/2013 260 76 7 06/06/2013 200 78 8

(47)

16 2 27/04/2013 0 13,7 0 28/04/2013 0 14 0 29/04/2013 10 15,5 0 30/04/2013 20 15,6 0 01/05/2013 20 17 0 02/05/2013 60 18,5 0 03/05/2013 40 20,5 0 04/05/2013 30 22,5 0 05/05/2013 50 25 0 06/05/2013 70 27,5 0 07/05/2013 50 28 0 08/05/2013 60 29,5 0 09/05/2013 40 32,5 0 10/05/2013 40 34 0 11/05/2013 40 35 0 12/05/2013 50 37 0 13/05/2013 40 39 0 14/05/2013 40 41 0 15/05/2013 70 42 0 16/05/2013 40 42,5 0 17/05/2013 60 43 0 18/05/2013 40 43,5 0 19/05/2013 40 43,8 0 20/05/2013 50 44 0 21/05/2013 50 46 3 22/05/2013 70 47 3 23/05/2013 30 49 3 24/05/2013 40 49,5 3 25/05/2013 40 51 4 26/05/2013 30 53 4 27/05/2013 40 55 4 28/05/2013 40 55,5 4 29/05/2013 40 56 4 30/05/2013 40 56,5 4 31/05/2013 40 58 4 01/06/2013 40 58,5 5 02/06/2013 40 59 5 03/06/2013 50 60 6 04/06/2013 40 63 7 05/06/2013 40 64 8 06/06/2013 0 0 0 4 3 27/04/2013 0 12,7 0 28/04/2013 0 12,7 0 29/04/2013 0 12,7 0

(48)

30/04/2013 40 13,2 0 01/05/2013 120 14,5 0 02/05/2013 180 16,6 0 03/05/2013 220 17,6 0 04/05/2013 230 19,1 0 05/05/2013 250 21,3 0 06/05/2013 300 25,5 0 07/05/2013 240 26,8 0 08/05/2013 200 27 0 09/05/2013 250 27 0 10/05/2013 300 27 0 11/05/2013 470 27,2 0 12/05/2013 300 27,5 0 13/05/2013 250 27,8 0 14/05/2013 90 27,8 0 15/05/2013 230 27,8 0 16/05/2013 200 28 0 17/05/2013 260 28,2 1 18/05/2013 300 28,5 1 19/05/2013 360 28,8 1 20/05/2013 450 32,7 1 21/05/2013 300 32,8 1 22/05/2013 180 32,9 1 23/05/2013 250 33 1 24/05/2013 300 33,3 1 25/05/2013 120 34 2 26/05/2013 320 34,5 2 27/05/2013 250 37 2 28/05/2013 470 39,2 2 29/05/2013 200 40,4 2 30/05/2013 220 44,2 2 31/05/2013 260 46,1 2 01/06/2013 160 47,5 2 02/06/2013 140 49 2 03/06/2013 60 53 2 04/06/2013 140 53,6 2 05/06/2013 420 53,8 2 06/06/2013 150 55 2 Rata-rata 152,30 37,22 2

(49)

Tabel 1.12 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air dan Pertumbuhan Padi SRI Perlakuan A3P3

Kelompok Ulangan Tanggal

pengamatan Kebutuhan air (cc) Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan 12 1 27/04/2013 40 18 0 28/04/2013 50 18 0 29/04/2013 100 18 0 30/04/2013 30 21 0 01/05/2013 180 22 0 02/05/2013 90 24 0 03/05/2013 460 24 0 04/05/2013 450 28 0 05/05/2013 180 29,5 0 06/05/2013 45 30 0 07/05/2013 35 30,3 0 08/05/2013 170 30,5 0 09/05/2013 200 31 0 10/05/2013 180 31 0 11/05/2013 180 28 0 12/05/2013 180 28,3 0 13/05/2013 400 28,5 0 14/05/2013 20 29 0 15/05/2013 60 29,1 0 16/05/2013 80 29,1 0 17/05/2013 100 29,1 0 18/05/2013 100 29,1 0 19/05/2013 120 29,1 0 20/05/2013 350 29,2 0 21/05/2013 150 29,2 0 22/05/2013 100 29,2 0 23/05/2013 150 29,2 0 24/05/2013 200 29,2 0 25/05/2013 200 29,2 0 26/05/2013 240 29,2 0 27/05/2013 200 29,3 0 28/05/2013 340 29,3 0 29/05/2013 200 29,3 0 30/05/2013 180 29,3 0 31/05/2013 240 29,3 0 01/06/2013 220 29,3 0 02/06/2013 190 29,3 0 03/06/2013 200 29,3 0 04/06/2013 180 29,3 0 05/06/2013 200 29,3 0 06/06/2013 200 29,3 0

(50)

6 2 27/04/2013 30 15 0 28/04/2013 0 15,1 0 29/04/2013 300 15,2 0 30/04/2013 50 16 0 01/05/2013 100 16,1 0 02/05/2013 170 16,2 0 03/05/2013 300 16,2 0 04/05/2013 170 17 0 05/05/2013 180 21,2 0 06/05/2013 200 23,5 0 07/05/2013 140 24 0 08/05/2013 180 24,8 0 09/05/2013 160 26 0 10/05/2013 240 26,5 0 11/05/2013 220 27 0 12/05/2013 210 28 0 13/05/2013 200 28,3 0 14/05/2013 240 29,5 0 15/05/2013 50 29,8 0 16/05/2013 60 31 0 17/05/2013 250 31,8 0 18/05/2013 270 311,5 0 19/05/2013 300 32 0 20/05/2013 160 34 0 21/05/2013 160 34,6 0 22/05/2013 220 34,7 0 23/05/2013 110 35,5 0 24/05/2013 110 38,4 0 25/05/2013 180 38,7 0 26/05/2013 150 46,9 0 27/05/2013 240 47 0 28/05/2013 90 47,4 0 29/05/2013 90 47,5 0 30/05/2013 80 47,6 0 31/05/2013 200 48 0 01/06/2013 210 48,2 0 02/06/2013 160 48,4 0 03/06/2013 160 48,9 0 04/06/2013 200 52 0 05/06/2013 300 52,2 0 06/06/2013 270 53,1 0 18 3 27/04/2013 150 14 0 28/04/2013 150 16 0 29/04/2013 150 17 0

(51)

30/04/2013 220 19,5 0 01/05/2013 200 21 0 02/05/2013 160 23 0 03/05/2013 350 24,5 0 04/05/2013 150 28 0 05/05/2013 250 28 0 06/05/2013 320 28 0 07/05/2013 220 28,3 0 08/05/2013 130 29,3 0 09/05/2013 330 37 0 10/05/2013 250 37,5 0 11/05/2013 140 37,5 0 12/05/2013 300 41 0 13/05/2013 250 42 1 14/05/2013 180 42,5 1 15/05/2013 220 43 2 16/05/2013 230 44 2 17/05/2013 210 44,5 2 18/05/2013 250 45 3 19/05/2013 340 46 3 20/05/2013 210 46,5 3 21/05/2013 250 51,5 4 22/05/2013 250 53,5 4 23/05/2013 250 51,5 4 24/05/2013 250 53,5 4 25/05/2013 200 54,5 5 26/05/2013 250 56 5 27/05/2013 200 57,5 5 28/05/2013 250 59 5 29/05/2013 350 60 6 30/05/2013 170 63 6 31/05/2013 200 65 6 01/06/2013 170 67 7 02/06/2013 190 68 7 03/06/2013 180 69 7 04/06/2013 220 74,5 8 05/06/2013 200 75,4 8 06/06/2013 150 14 0 Rata-rata 190,16 36,93 1

(52)

Gambar 1.1 Tanaman Padi (Oryza sativa) Perlakuan A1P1 (penggenangan air sedalam 5 cm)

E. Pembahasan

1. SRI (System of Rice Intensification)

Akhir-akhir ini muncul trend baru dikalangan petani yaitu bertanam padi dengan sistem SRI (System Of Rice Intensification) yang saat ini digalakkan oleh pemerintah melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Sistim SRI ini sebenarnya menekankan kepada bagaimana mengolah potensi lokal yang ramah lingkungan yang menitik beratkan pada prinsip daur ulang hara melalui panen dengan cara mengembalikan sebagian biomassa kedalam tanah, serta konservasi air. Selain itu juga dicirikan dengan input yang kecil tetapi berdampak menimbulkan output yang besar, hal ini sangat berbeda dengan sistem pertanian konvensional yang sering digunakan petani-petani di Indonesia.

SRI (System Of Rice Intensification) merupakan salah satu pendekatan dalam praktek budidaya padi yang menekankan pada manajemen pengelolaan tanah, tanaman, dan air melalui pemberdayaan petani yang berbasis pada kegiatan ramah lingkungan. Sistim ini mempunyai ciri yang khas yaitu input yang kecil tetapi mempunyai output yang besar dibandingkan dengan sistem konvensional.

(53)

Menurut Uphoff (2006), sekitar 30 tahun revolusi hijau di Asia, keberlanjutan sistem produksi intensif beras dapat dilihat dari perspektif yang berbeda yang mencerminkan kepentingan yang tampaknya bertentangan. Pengalaman bersama SRI mengajarkan kita bahwa petani yang melakukan pengairan terus–menerus pada padinya telah menghabiskan air dalam jumlah banyak. Padahal, nasi dapat dihasilkan lebih banyak dengan air yang sedikit, selama tanah dan nutrisi diatur dengan baik.

2. Kebutuhan air tanaman padi (Oryza sativa)

Dalam pemberian air khususnya untuk budidaya tanaman padi sesuai dengan dominasi peruntukan di jaringan irigasi. Suatu jaringan yang besar dan panjang juga mempunyai perhatian yang cermat. Terlebih jika jaringan irigasi dibuat memanjang sehingga daerah yang paling ujung atau hilir dimungkinkan mendapat air yang lebih sedikit. Disamping itu juga secara kualitas sangat dimungkinkan telah tercemar dengan pestisida atau bahan kimia lain yang berasal dari lahan di atasnya (Notohadiprawiro et al. 1983).

Dalam tahap pemberian air tersebut mempertimbangkan faktor musim dan pola tanam. Pemberian air untuk penjenuhan dan pengolahan tanah berfungsi untuk mempermudah pengolahan tanah hingga mempunyai ujud lumpur. Ujud lumpur ini digunakan sebagai media tanam dan pertumbuhan yang sesuai dengan tanaman padi. Kebutuhan air juga disesuaikan dengan karakteristik tanah, karena setiap tanah mempunyai sifat dan kemampuan dalam menahan air berbeda (Notohadiprawiro et al. 1983).

Kebutuhan air tanaman (crop water requirement) sering diistilahkan sebagai konsumsi air oleh tanaman (water use) didefinisikan sebagai banyaknya air yang hilang dari areal bervegetasi per satuan waktu yang digunakan untuk proses evapotranspirasi. Kebutuhan air untuk tanaman dipengaruhi oleh faktor iklim dan tanah. Faktor iklim seperti radiasi surya, suhu, kecepatan angin, dan kelembaban udara mempengaruhi proses evaporasi, sedangkan faktor tanah seperti tekstur, kedalaman air tanah, dan struktur topografi menentukan besarnya infiltrasi, perkolasi, dan limpasan air. Selain itu karakteristik tanaman seperti jenis, pertumbuhan dan fase

(54)

perkembangan tanaman juga berpengaruh terhadap jumlah air yang dibutuhkan tanaman (Djufry 2006).

Air yang masuk ke dalam tanah sebagian dimanfaatkan tanaman untuk membentuk bahan organik dalam proses fotosintesis, sebagian diuapkan melalui proses transpirasi. Air yang masuk dalam tanah dapat tertahan dalam tanah sebelum diserap oleh tanaman, atau bergerak ke atas melalui pipa kapiler kemudian menguap. Karena transpirasi adalah proses evaporasi air dari permukaan tumbuhan, maka faktor-faktor iklim yang mempengaruhi evaporasi secara umum juga berpengaruh terhadap transpirasi. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kedua proses evaporasi dari permukaan tanah dan transpirasi dari tumbuhan sulit dipisahkan, sehingga keduanya disebut evaporatranspirasi.

Evapotranspirasi akan berlangsung hanya bila pasokan air tidak terbatas bagi stomata tanaman dan permukaan tanah, lebih dekat pada fase dengan radiasi matahari karena hanya sedikit panas disimpan oleh tanaman dan juga karena stomata menutup pada malam hari. Evaportranspirasi ini biasanya dipengaruhi oleh faktor meteorologi, geografi dan lainnya seperti kandungan lengas tanah, karakteristik kapiler tanah, jeluk muka air tanah dan sebagainya.

Besarnya laju evapotranspirasi berpengaruh terhadap kadar lengas tanah yang digunakan sebagai media tanam. Semakin besar laju evapotranspirasi yang terjadi, maka akan mengakibatkan semakin banyak kandungan lengas

tanah yang hilang karena penguapan, namun semakin kecil laju

evapotranspirasinya, kandungan lengas tanah yang hilang akan

terminimalisir.

Dari hasil pengamatan pada berbagai perlakuan yang dilakukan diperoleh data tinggi tanaman yang cenderung selalu meningkat. Namun, peningkatan ini tidak selamanya konstan pada interval tertentu dan berbeda tiap perlakuan. Pengamatan dilakukan dengan tiga kali ulangan tiap perlakuan. Pada pengamatan pertama perlakuan A0P1 diperoleh data tanaman padi (Oryza sativa) 69 HST (masa vegetatif akhir) dengan

(55)

kebutuhan air rata-rata 223,11 cc dihasilkan tanaman padi dengan tinggi mencapai 63-70 cm dengan jumlah anakan yang dihasilkan 4-7. Pada perlakuan A0P2 rata-rata kebutuhan air untuk satu tanaman padi adalah 249,92 cm dengan pertumbuhan tinggi tanaman padi 60-74 cm dengan jumlah anakan 1-5. Pada pengamatan perlakuan A0P3 kebutuhan air rata-rata tanaman padi sebanyak 272,36 cm dengan perolehan tinggi tanaman 65-87 cm setelah 69 HST dengan jumlah anakan 5-8 cm. Dapat disimpulkan bahwa pada perlakuan A0P1, A0P2, dan A0P3, perlakuan paling baik terhadap respon tinggi tanaman dan jumlah anakan ditujukan oleh perlakuan A0P3 karena pada perlakuan A0P3 jumlah pupuk kandang yang digunakan lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan lain meskipun cara penggenangan airnya sama.

Data pengamatan selanjutnya pada perlakuan A1 dengan penggenangan 5 cm diukur dari permukaan atas tanah. Pada perlakaun pertama A1P1 kebutuhan air rata-rata untuk memenuhi kebutuhan air sedalam 5 cm per harinya mencapai 292,89 cc dan dihasilkan tinggi tanaman 68-70 cm dengan jumlah anakan sebanyak 4-6 anakan padi. Untuk perlakuan A1P2 kebutuhan air rata-rata per-harinya tidak jauh berbeda berkisar sebesar 296,02 cc dan didapatkan tinggi tanaman padi mencapai 64-83 cm dengan jumlah anakan yang bisa mencapai 5-13 anakan padi per tanaman. Selanjutnya perlakuan A1P3 kebutuhan airnya lebih banyak sebesar 348,87 dengan tinggi tanaman dapat mencapai 68-77,5 cm dan dari tiga kali ulangan jumlah anakan paling banyak 3 anakan padi. Pengurangan dan pemenuhan kebutuhan air pada perlakuan ini dilakukan setiap hari untuk menjaga agar genangan padi tanaman padi dapat mencapai 5 cm. Pengurangan volume air yang besarnya tidak selalu sama setiap harinya dikarenakan dipengaruhi oleh transpirasi dari tanaman maupun proses evapotranspirasi, yang dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban lingkungan sekitar.

Selanjutnya pengamatan pada perlakuan A2 (macak-macak), pada perlakuan A2P1 kebutuhan air per-harinya tidak terlalu banyak karena menjaga tanah hanya dalam kondisi macak-macak sebanyak 175,24 cc dan

(56)

tinggi tanaman berkisar 61-69,5 cm (69 HST) dan mapu menghasilkan jumlah anakan sebanyak 5. Perlakuan A2P2 kebutuhan air per-harinya 179,07 cc dan menghasilkan tinggi tanaman 63-68 cm dengan hanya 1 jumlah anakan padinya. Pada perlakuan A2P3 pengamatan kebutuhan air tanaman padi tiap harinya rata-rata 216,3 cc serta didapatkan tinggi tanaman 63-73 cm dengan jumlah anakan 1.

Hasil pengamatan pada perlakuan A3 (penggenangan 5 cm di dalam tanah). Pada perlakuan A3P1 kebutuhan airnya rata-rata sebesar 140,18 cc, tinggi tanaman yang dicapai 50-67 cm (69 HST) dengan rata-rata jumlah anakan 1. Pada perlakuan A3P2 rata-rata kebutuhan airnya 152,3 cc dengan tinggi tanaman setelah 69 HST berkisar 64-78 cm dengan 1 jumlah anakan. Pada perlakuan A3P3 kebutuhan air tiap tanaman per-harinya 190,16 cc dengan tinggi tanaman mencapai 53-75 cm dengan jumlah anakan padi 1. Hal ini berarti meskipun cara pengelolaan airnya sama, namun faktor lain seperti pemberian pupuk kandang dapat menghasilkan perolehan tinggi tanaman yang berbeda. Perlakuan dengan aplikasi pupuk kandang yang lebih banyak dapat menghasilkan tanaman yang lebih subur dilihatkan pada pertumbuhan tinggi tanaman.

F. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari acara praktikum kali ini adalah: a. SRI (System Of Rice Intensification) merupakan salah satu pendekatan

dalam praktek budidaya padi yang menekankan pada manajemen pengelolaan tanah, tanaman, dan air.

b. Faktor iklim seperti radiasi surya, suhu, kecepatan angin, dan kelembaban udara mempengaruhi proses evaporasi, sedangkan faktor tanah seperti tekstur, kedalaman air tanah, dan struktur topografi menentukan besarnya infiltrasi, perkolasi, dan limpasan air yang berarti mempengaruhi kebutuhan air tanaman.

c. Pemberian pupuk kandang dapat menghasilkan perolehan tinggi tanaman yang berbeda. Perlakuan dengan aplikasi pupuk kandang yang lebih

(57)

banyak dapat menghasilkan tanaman yang lebih subur dilihatkan pada pertumbuhan tinggi tanaman.

d. Penggenangan 5 cm (A1) memberikan respon lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain

2. Saran

Saran untuk praktikum acara kebutuhan air kedepannya agar alat seperti gelas ukur bisa ditambah agar tidak perlu menunggu serta diperjelas pada perlakuan A3 cara pemberian airnya untuk menghindari tanaman yang mati

(58)

DAFTAR PUSTAKA

Djufry Fadjry 2006. Respons tanaman jarak (Richinus communis L.) pada kondisi cekaman air. Jurnal Agrivigor 5 : 98-107.

Gunadi A 1998. Pengelolaan Air Padi. Bina Angkasa. Jakarta.

Kurnia, Undang, A. Rachman, dan Ai Dariah. 2004. Teknologi Konservasi Tanah

Pada Lahan Kering Berlereng. Puslitbangtanak, Bogor.

Notohadiprawiro T, S Soekodarmodjo, S Wisnubroto, E Sukana Dan M Dradjad. 1983. Pelaksanaan Irigasi Sebagai Salah Satu Unsur Hidromeliorasi

Lahan. Makalah Diskusi Panel UGM-DPU Di FP-UGM Jogjakarta

Tanggal 16-18 Maret 1983. Diambil Dari http://www.faperta.ugm.ac.id pada tanggal 17 Juni 2013.

Prasetiyo YT 2002. Budidaya Padi Sawah Tanpa Olah Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Sale PJM 1970. Growth, flowering and fruiting of cacao under controlled soil moisture condition. Journal of Horticultural Science 45: 99-118.

Soemarno 2004. Pengelolaan Air Untuk Tanaman.

http://images.soemarno.multiply.com>. Diakses tanggal 26 Mei 2013.

Sumardi, Kasli, dan M Kasim 2007. Respon Padi Sawah pada Teknik Budidaya secara Aerobik dan Pemberian Pupuk Organik. Jurnal Akta Agrosia. 10 (1) : 65-71.

Susilowarno, Gunawan, S. Hartono, Mulyadi, E. Mutiarsih, Murtiningsih, dan Umiyati. 2007. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Grasindo, Jakarta.

Uphoff N 2006. The system of rice intensification (SRI) as a methodology for reducing water requirements in irrigated rice produvtion. Journal Agricultural and Development 1 : 1—2.

Uphoff N 2008. The System of Rice Intencification (SRI) as A System of Agricultural Innovation. Journal of Soil and Environment 10(1) : 27-40.

(59)

50 1. Latar Belakang

Salah satu komponen teknik budidaya yang memiliki peranan penting dalam mendukung keberhasilan bercocok tanam adalah pengairan. Sistem pengairan yang diterapkan bermacam-macam. Secara umum ada dua sistem pengairan yang digunakan, yaitu sistem pengairan tadah hujan dan sistem pengairan dengan irigasi. Sistem pengairan tadah hujan merupakan sistem pengairan yang hanya mengandalkan turunnya hujan yang langsung mengairi sawah atau lahan pertanian. Sedangkan sistem pengairan irigasi merupakan sistem pengairan yang dapat dikatakan sebagai sistem yang lebih modern dibandingkan dengan sistem pengairan tadah hujan.

Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang

tersedia kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan

tanaman. Dengan demikian tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa

tumbuh secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien

selain dipengaruhi oleh tata cara aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman. Irigasi sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama di pedesaan. Dengan irigasi, sawah dapat digarap tiap tahunnya, dapat dipergunakan untuk peternakan, dan keperluan lain yang bermanfaat.

Ada berbagai macam irigasi yang bisa diterapkan dalam mengairi lahan. Salah satu jenis irigasi yang banyak diterapkan di masyarakat adalah irigasi permukaan. Irigasi permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Dalam sistem ini dikenal beberapa

(60)

saluran, yaitu saluran primer, saluran sekunder, dan saluran tersier. Dalam penerapan sistem irigasi ini, perlu diketahui saluran-saluran yang termasuk dalam saluran primer, saluran sekunder, dan saluran tersier.

2. Tujuan Praktikum

Mahasiswa terampil menghitung menghitung efisiensi penyaluran air irigasi.

B. Tinjauan Pustaka

1. Pengukuran dengan Current meter

Pengukuran debit dengan bantuan alat ukur current meter atau sering dikenal sebagai pengukuran debit melalui pendekatan velocity-area

method paling banyak dilakukan dan berlaku untuk kebanyakan aliran

sungai. Prosedur pengukuran dengan cara ini menggunakan alat yang berbentuk propeler yang dihubungkan dengan kotak pencatat. Prosedur perhitungan kecepatan aliran sungai rata-rata dengan cara ini yaitu:

a. Menghitung kedalaman sungai dengan menggunakan tongkat berskala. b. Menempatkan alat ukur current meter pada kedalaman 0,8 dari total

kedalaman sungai dan dengan menggunakan alat pencatat waktu dapat menghitung kecepatan aliran sungai melalui angka meter pada alat tersebut. Lama waktu untuk setiap pencatatan adalah 45 detik.

c. Menempatkan alat ukur pada pada kedalaman 0,2 dari total kedalamana sungai dan mengulang langkah (b). Pada sungai yang dangkal perhitungan kecepatan aliran sungai dapat dilakukan hanya pada kedalaman sungai 0,6 dari total kedalaman sungai (Asdak 2007).

Prinsipnya velocity method adalah pengukuran luas penampang basah dan kecepatan aliran. Penampang basah (A) diperoleh dengan pengukuran lebar permukaan air dan pengukuran kedalaman dengan tongkat pengukur atau kabel pengukur. Kecepatan aliran dapat diukur dengan metode : metode current-meter dan metode apung. Current meter adalah alat untuk mengukur kecepatan aliran (kecepatan arus). Ada dua tipe current meter yaitu tipe baling-baling (proppeler type) dan tipe canting (cup type). Oleh karena distribusi kecepatan aliran di sungai tidak sama baik arah

(61)

vertikal maupun horisontal, maka pengukuran kecepatan aliran dengan alat ini tidak cukup pada satu titik. Debit aliran sungai dapat diukur dengan beberapa metode. Tidak semua metode pengukuran debit cocok digunakan. Pemilihan metode tergantung pada kondisi (jenis sungai, tingkat turbulensi aliran) dan tingkat ketelitian yang akan dicapai (Wicaksana 2010).

Current meter adalah alat pengukur kecepatan aliran air, dalam

beberapa kasus dapat juga dapat digunakan untuk menentukan arah aliran air. Dengan mendapatkan data kecepatan aliran air di titik-titik tertentu pada suatu saluran air dan luas penampangnya maka dapat dihtung debit aliran air. Berdasarkan prinsip pengukurannya, current meter terbagi menjadi tiga, yaitu :

a. Sistem Pencacah Putaran, yaitu current meter yang mengkonversi kecepatan sudut dari propeller atau baling-baling kedalam kecepatan linear. Biasanya jenis ini mempunyai kisaran pengukuran antara 0,03 sampai 10 m/s.

b. Sistem Elektromagnetik, pada sistem ini air dianggap sebagai konduktor yang mengalir melalui medan magnetik. Perubahan tegangan listrik yang terjadi dikonversikan menjadi kecepatan.

c. Sistem Akustik, pada sistem ini digunakan prinsip Dopler. Transduser, juga biasanya berperan sekaligus sebagai receiver, memancarkan pulsa-pulsa pendek pada frekuensi tertentu, kemudian pulsa-pulsa-pulsa-pulsa tersebut direfleksikan atau disebarkan oleh partikel-partikel dalam air sehingga terjadi pergeseran frekuensi antara frekuensi yang dipancarkan dan yang diterima kembali oleh receiver, dimana kecepatan arus air merupakan fungsi dari nilai perbedaan frekuensi tersebut.

(Akrom et al. 2010). 2. Pengukuran dengan pelampung

Pengukuran debit aliran sungai yang paling sederhana dapat

menggunkan metode apung (floating method). Caranya dengan

menempatkan benda yang tidak dapat tenggelam di permukaan aliran sungai untuk jarak tertentu dan mencatat waktu yang diperlukan oleh benda apung

(62)

tersebut untuk bergerak dari sisi titik pengamatan ke titik pengamatan lain yang telah ditentukan. Pemiihan tempata pengukuran sungai sebaiknya pada bagian sungai yang relatif lurus dengan tidak banyak arus tidak beraturan (Asdak 2007).

Terdapat dua tipe pelampung yang digunakan yaitu: (i) pelampung permukaan, dan (ii) pelampung tangkai. Tipe pelampung tangkai lebih teliti dibandingkan tipe pelampung permukaan. Pada permukaan debit dengan pelampung dipilih bagian sungai yang lurus dan seragam, kondisi aliran seragam dengan pergolakannya seminim mungkin. Pengukuran dilakukan pada saat tidak ada angin. Pada bentang terpilih (jarak tergantung pada kecepatan aliran, waktu yang ditempuh pelampunh untuk jarak tersebut tidak boleh lebih dari 20 detik) paling sedikit lebih panjang dibanding lebar aliran. Kecepatan aliran permukaan ditentukan berdasarkan rata– rata yang diperlukan pelampung menempuh jarak tersebut. Sedang kecepatan rata –

rata didekati dengan pengukuran kecepatan permukaan dengan suatu koefisien yang besarnya tergantung dari perbandingan antara lebar dan kedalaman air (Anonim 2011).

Pelampung tidak stabil pada waktu pelepasannya, pelampung tidak stabil oleh karena itu perhitungan kecepatan tidak dapat dilakukan pada saat pelampung baru dilepaskan, keadaan stabil akan dicapai 5 detik sesudah pelepasannya. Pada keadaan pelampung stabil baru dapat dimulai pengukuran kecepatannya. Debit aliran diperhitungkan berdasarkan kecepatan rata – rata kali luas penampang. Pada pengukuran dengan pelampung, dibutuhkan paling sedikit 2 penampang melintang. Dari 2 pengukuran penampang melintang ini dicari penampang melintang rata –

ratanya, dengan jangka garis tengah lebar permukaan air kedua penampang melintang yang diukur pada waktu bersama – sama disusun berimpitan, penampang lintang rata-rata didapat dengan menentukan titik – titik pertengahan garis – garis horizontal dan vertikal dari penampang itu, jika terdapat tiga penampang melintang, maka mula – mula dibuat penampang melintang rata–rata antara penampang melintang rata–rata yang diperoleh

(63)

dari penampang lintang teratas dan terbawah. Kecepatan aliran (V) ditetapkan berdasarkan kecepatan pelampung (U). Luas penampang (A) ditetapkan berdasarkan pengukuran lebar saluran (L) dan kedalaman saluran (D). Debit sungai (Q) = A x V atau A = A x k dimana k adalah konstanta.

Q=AxkxU

Keterangan Q = debit (m3/det)

U = kecepatan pelampung (m/det) A = luas penampang basah sungai (m2) k = koefisien pelampung

(Suryatmojo 2007).

C. Metodologi Praktikum

1. Waktu dan Tempat Praktikum

Lokasi praktikum acara 2 (Efisiensi Saluran Irigasi) berada di dekat Desa Palur, Mojolaban. Lokasi praktikum berupa saluran irigasi yang terbagi menjadi 3 irigasi, yaitu: primer, sekunder dan tersier. Dilaksanakan pada tanggal 05 Mei 2013.

2. Alat dan Bahan Praktikum a. Current meter b. Sepatu boot c. Tali d. Meteran e. Stopwatch f. Bola plastik

g. Saluran irigasi primer, sekunder dan tersier. 3. Cara Kerja

a. Dipilih 3 saluran terbuka, masing-masing pada saluran primer sekunder dan tersier.

b. Ukur kecepatan aliran (v dalam m/det) menggunakan current meter di titik awal (Qin) dan debit di titik berikutnya yang diasumsikan sebagai

Gambar

Tabel  1.1 Hasil  Pengamatan  Kebutuhan  Air dan  Pertumbuhan Padi  SRI Perlakuan A0P1
Tabel  1.2  Hasil  Pengamatan  Kebutuhan  Air dan  Pertumbuhan Padi  SRI Perlakuan A0P2
Tabel  1.3  Hasil Pengamatan  Kebutuhan  Air dan  Pertumbuhan Padi  SRI Perlakuan A0P3
Tabel  1.4  Hasil  Pengamatan  Kebutuhan  Air dan  Pertumbuhan Padi  SRI Perlakuan A1P1
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam mengkaji Evaluasi Pemberian Air Irigasi dari Bendung Watervang untuk Saluran Sekunder Air Satan dengan cara menganalisa data debit maksimum, debit

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah saluran irigasi di Daerah Irigasi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi sesuai dengan kebutuhan air di lahan pertanian..

Pengukuran yang dilakukan dilapangan adalah dimensi saluran irigasi Paya Sordang yaitu, lebar saluran irigasi, tinggi saluran irigasi, dan tinggi permukaan air yang

Nilai efisiensi rata-rata saluran tersier pada daerah irigasi Air Alas adalah 74,97%, artinya saluran tersier ini dinilai kurang efisien untuk menyalurkan air

sekunder serta skema bangunan irigasi, data debit sungai di bendung Banjaran, data hujan, data debit pengambilan (intake) di bendung, saluran primer/induk dan saluran

LAPORAN PRAKTIKUM AZAS TEKNIK IRIGASI ACARA 1 PENENTUAN KEBUTUHAN AIR TANAMAN DISUSUN OLEH: NAMA : PRAKTIKAN NIM : NIM LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA LAHAN DAN AIR DEPARTEMEN

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006, Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan,dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnnya meliputi irigasi

Air yang masuk kedalam irigasi sekunder akan diteruskan ke saluran tersier Saluran ini dibuat sedemikian sehingga dapat mengalirkan debit air yang dibutuhkan bagi seluruh daerah irigasi