• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN AIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN AIR"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Lucky Mirsadiq
  • Pengajar:
    • Dr. Ir. Robby Sudaryanto, MS
    • Rina Indriyani
  • Sekolah: Universitas Sebelas Maret
  • Mata Pelajaran: Agroteknologi
  • Topik: Laporan Praktikum Pengelolaan Air
  • Tipe: laporan praktikum
  • Tahun: 2013
  • Kota: Surakarta

I. EFISIENSI KEBUTUHAN AIR PADA BUDIDAYA PADI SRI

Laporan ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi penggunaan air dalam budidaya padi dengan pendekatan System Rice Intensification (SRI). Air merupakan komponen penting bagi pertumbuhan tanaman, terutama dalam proses fotosintesis dan transpirasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kebutuhan air dan dampaknya terhadap pertumbuhan tanaman padi, serta untuk memberikan rekomendasi yang relevan bagi petani.

1.1. Latar Belakang

Air memiliki peranan krusial dalam pertumbuhan tanaman, terutama dalam proses transpirasi yang membantu mengatur suhu tanaman. Ketersediaan air yang cukup sangat penting untuk menghindari kerusakan pada organ tanaman akibat suhu yang terlalu tinggi. Penelitian ini berfokus pada bagaimana kebutuhan air tanaman padi dapat dioptimalkan melalui metode SRI, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air.

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami dan melakukan pengukuran kebutuhan air (CU) serta pertumbuhan tanaman padi yang dibudidayakan dengan metode SRI. Selain itu, praktikum ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai pentingnya manajemen air dalam pertanian.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka ini mencakup teori dasar mengenai budidaya padi, khususnya metode SRI dan kebutuhan air tanaman padi. SRI merupakan metode inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas padi dengan efisiensi penggunaan sumber daya. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pengelolaan air yang baik dapat meningkatkan hasil panen dan mengurangi biaya produksi.

2.1. Padi System Rice Intensification (SRI)

SRI adalah metode pertanian yang mengutamakan pengelolaan tanah dan air yang efisien. Dengan menggunakan benih padi tunggal dan teknik penanaman yang tepat, SRI dapat meningkatkan produktivitas padi secara signifikan. Metode ini juga mengurangi kebutuhan air dibandingkan dengan metode konvensional, sehingga lebih ramah lingkungan.

2.2. Kebutuhan air tanaman padi

Kebutuhan air tanaman padi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti iklim, jenis tanah, dan umur tanaman. Air yang tersedia dalam bentuk air kapiler adalah yang paling mudah diserap oleh akar. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan atau kelebihan air dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara signifikan, sehingga manajemen air yang baik sangat diperlukan.

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

Metodologi praktikum ini mencakup waktu, tempat, alat, bahan, dan cara kerja yang digunakan dalam pengukuran kebutuhan air pada budidaya padi SRI. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk memastikan keakuratan data yang diperoleh.

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian UNS dari tanggal 27 April hingga 6 Juni 2013. Pengamatan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama untuk menjaga konsistensi data. Tempat yang dipilih memiliki kondisi yang mendukung untuk pertumbuhan padi.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain ember plastik, penggaris, gelas ukur, dan pipa. Bahan yang digunakan mencakup tanah, benih padi, dan pupuk organik. Semua alat dan bahan telah disiapkan sebelum praktikum dimulai untuk memastikan kelancaran proses.

3.3. Cara Kerja

Praktikum ini dirancang dalam bentuk penelitian eksperimental dengan pengukuran kebutuhan air dan pertumbuhan tanaman. Perlakuan yang diberikan bervariasi berdasarkan cara pemberian air dan dosis pupuk organik, yang diulang sebanyak tiga kali untuk setiap perlakuan. Data yang diperoleh akan dianalisis untuk menentukan efisiensi penggunaan air.

IV. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan dari praktikum ini menunjukkan variasi dalam kebutuhan air dan pertumbuhan tanaman padi berdasarkan perlakuan yang diberikan. Data yang dikumpulkan mencakup pengukuran tinggi tanaman, jumlah anakan, dan volume air yang digunakan. Analisis data dilakukan untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara perlakuan dengan hasil yang diperoleh.

4.1. Hasil Pengamatan

Tabel hasil pengamatan menunjukkan jumlah air yang digunakan dan pertumbuhan tanaman padi pada setiap perlakuan. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan yang lebih efisien dalam penggunaan air menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik. Data ini menjadi dasar untuk analisis lebih lanjut mengenai efisiensi penggunaan air dalam budidaya padi.

4.2. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengevaluasi efisiensi penggunaan air berdasarkan hasil pengamatan. Data yang diperoleh diolah menggunakan metode statistik untuk menentukan signifikansi perbedaan antara perlakuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode SRI memberikan keuntungan dalam efisiensi penggunaan air dibandingkan dengan metode konvensional.

V. PEMBAHASAN

Pembahasan ini mencakup analisis mendalam mengenai hasil yang diperoleh dari praktikum dan relevansinya terhadap teori yang ada. Diskusi ini juga membahas implikasi dari hasil penelitian terhadap praktik pertanian yang berkelanjutan.

5.1. SRI (System of Rice Intensification)

Metode SRI menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan produktivitas padi dengan penggunaan air yang lebih efisien. Hasil penelitian mendukung bahwa dengan pengelolaan yang tepat, SRI dapat meningkatkan hasil panen sambil mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini menunjukkan pentingnya adopsi metode ini di kalangan petani.

5.2. Kebutuhan air tanaman padi (Oryza sativa)

Kebutuhan air yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan optimal tanaman padi. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan air yang baik dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan hasil panen. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk memahami kebutuhan air tanaman dan menerapkan teknik irigasi yang sesuai.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa penggunaan metode SRI dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam budidaya padi. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk mengeksplorasi lebih lanjut tentang teknik pengelolaan air yang lebih inovatif dan ramah lingkungan.

6.1. Kesimpulan

Penggunaan metode SRI terbukti lebih efisien dalam penggunaan air dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini berdampak positif terhadap pertumbuhan tanaman padi dan dapat meningkatkan hasil panen secara signifikan.

6.2. Saran

Dianjurkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai teknik pengelolaan air yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Selain itu, pelatihan bagi petani mengenai metode SRI perlu ditingkatkan agar lebih banyak petani yang dapat menerapkan teknik ini dalam budidaya padi mereka.

Referensi Dokumen

  • Hidrologi dan Pengelolaan DAS ( Asdak C )
  • Pengantar Limnologi ( Barus )
  • Water Quality: pH and Alkalinity ( Cox D )
  • Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan ( Effendi, H. )
  • Effect of Regulated Irrigation Water ( Nxawe S, Laubscher CP and PA Ndakidemi )

Gambar

Tabel  1.1 Hasil  Pengamatan  Kebutuhan  Air dan  Pertumbuhan Padi  SRI Perlakuan A0P1
Tabel  1.2  Hasil  Pengamatan  Kebutuhan  Air dan  Pertumbuhan Padi  SRI Perlakuan A0P2
Tabel  1.3  Hasil Pengamatan  Kebutuhan  Air dan  Pertumbuhan Padi  SRI Perlakuan A0P3
Tabel  1.4  Hasil  Pengamatan  Kebutuhan  Air dan  Pertumbuhan Padi  SRI Perlakuan A1P1
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam mengkaji Evaluasi Pemberian Air Irigasi dari Bendung Watervang untuk Saluran Sekunder Air Satan dengan cara menganalisa data debit maksimum, debit

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah saluran irigasi di Daerah Irigasi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi sesuai dengan kebutuhan air di lahan pertanian..

Pengukuran yang dilakukan dilapangan adalah dimensi saluran irigasi Paya Sordang yaitu, lebar saluran irigasi, tinggi saluran irigasi, dan tinggi permukaan air yang

Nilai efisiensi rata-rata saluran tersier pada daerah irigasi Air Alas adalah 74,97%, artinya saluran tersier ini dinilai kurang efisien untuk menyalurkan air

sekunder serta skema bangunan irigasi, data debit sungai di bendung Banjaran, data hujan, data debit pengambilan (intake) di bendung, saluran primer/induk dan saluran

LAPORAN PRAKTIKUM AZAS TEKNIK IRIGASI ACARA 1 PENENTUAN KEBUTUHAN AIR TANAMAN DISUSUN OLEH: NAMA : PRAKTIKAN NIM : NIM LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA LAHAN DAN AIR DEPARTEMEN

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006, Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan,dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnnya meliputi irigasi

Air yang masuk kedalam irigasi sekunder akan diteruskan ke saluran tersier Saluran ini dibuat sedemikian sehingga dapat mengalirkan debit air yang dibutuhkan bagi seluruh daerah irigasi