• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Rohmadi SMK Negeri 1 Trenggalek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Rohmadi SMK Negeri 1 Trenggalek"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI MEMELIHARA

BATERAI MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

DI KELAS X TKR 1 SMK NEGERI 1 TRENGGALEK

SEMESTER I TAHUN 2013/2014

Oleh: Rohmadi

SMK Negeri 1 Trenggalek

Abstrak. Tujuan diadakannya penelitian tidakan kelas ini adalah untuk: (1) Menumbuhkan minat belajar siswa kelas X TKR 1 SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 Semester I pada belajaran Produktif materi Materi Memelihara baterai; (2) Mengetahui sikap siswa terhadap pem-belajaran produktif yang menggunakan strategi pendekatan konstruktivisme; (3) Mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran produktif dengan menggunakan strategi pendekatan konstruktivisme. Kegiatan penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Trenggalek terhadap siswa kelas X TKR 1 Tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 31 siswa. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, dari bulan Oktober sampai dengan bulan Nopember 2013. Berdasarkan hasil penelitian dalam setiap siklusnya didapatkan hasil belajar siswa serta aktivitas pembelajaran yang meningkat dalam setiap siklus. Pada saat sebelum siklus didapatkan hasil prestasi belajar rata-rata sebesar sebelum siklus sebesar 12.90% siklus I sebesar 61.29% mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 93.55%.. Aktivitas siswa saat siklus I didapat rata-rata sebesar 10.13% dan pada siklus II sebesar 14.19%. Hasil observasi guru pada siklus I didapatkan hasil sebesar 67.50% dan pada siklus II sebesar 95.00%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Pendekatan Konstruktivisme dalam pembelajaran produktif memelihara Baterai dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas X TKR 1 SMK Negeri 1 Trenggalek tahun 2013/2014 semester I secara signifikan.

Kata kunci: konstruktivisme, memelihara baterai

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diha-rapkan dapat menghasilkan lulusan yang mampu untuk memecahkan masalah kehi-dupan, karena dalam pendidikan di SMK, siswa dilatih untuk memperoleh keteram-pilan sesuai dengan program keahliannya masing-masing. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan penerapan suatu strategi belajar yang tepat dalam pembelajaran.

Suatu strategi belajar tidak meng-haruskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi tersebut diharapkan mampu mendorong siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan, ha-rus mampu merencanakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan

kepada anak didik, untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan pembelajaran di kelas maupun di bengkel. Potensi tersebut dapat dikembang-kan oleh siswa apabila di dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu.

Berdasarkan pernyataan tersebut, me-nunjukkan bahwa minat memiliki peran ting dalam upaya mencapai tujuan pen-didikan. Untuk itu guru harus mampu me-ngembangkan dan meningkatkan minat bela-jar siswa agar didapatkan hasil belabela-jar yang optimal. Bagaimana upaya meningkatkan minat belajar siswa? Banyak cara yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi hal tersebut. Tetapi yang lebih penting dalam

(2)

usaha pencapaian minat belajar siswa terse-but adalah kemampuan guru dalam meng-gunakan strategi dalam kegiatan pembela-jaran.

Berdasarkan fenomena tersebut, pe-neliti akan melakukan suatu kegiatan pene-litian tindakan (action research) dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas, agar diper-oleh peningkatan minat belajar dari masing-masing individu siswa yang belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan implementasi strategi pendekatan konstruktivisme.

Piaget & Vygotsky yang dikutip oleh Pannen (2001), menyatakan bahwa prinsip konstruktivisme menyatakan bahwa aktivitas harus selalu mendahului analisis. Dengan kata lain belajar bermakna dapat dicapai melalui pengalaman dan refleksi terhadap pengalaman.

Dalam pandangan konstruktivis, stra-tegi memperoleh lebih diutamakan di-bandingkan seberapa banyak siswa memper-oleh dan mengingat pengetahuan. Untuk itu, tugas guru adalah memfasilitasi proses ter-sebut dengan: (I) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa, (2) mem-beri kesempatan siswa menemukan dan me-nerapkan idenya sendiri, dan (3) menyadar-kan siswa agar menerapmenyadar-kan strategi mereka sendiri dalam belajar.

Landasan berpikir konstruktivisme agak berbeda dengan pandangan kaum ob-jektivis, yang lebih menekankan pada hasil pembelajaran. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan diba-ngun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak semata-mata. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk

diambil dan diingat. Manusia harus meng-konstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata (Nurhadi, 2003).

Menurut Wuryadi (2000) dalam pros-es pembelajaran, Pendekatan konstru-ktivisme merupakan pendekatan yang mem-berikan pengakuan terhadap keragaman sis-wa. Dalam pandangan pendekatan konstruk-tivisme ini diakui bahwa siswa, pada awal proses pembelajaran, telah memiliki konsep kognitif, afektif dan psikomotor tertentu se-bagai akibat pembelajaran dan pengalaman sebelumnya. Bertolak dari pengetahuan awal dan pengalaman ini, siswa membangun sen-diri pandangan mereka terhadap pengetahuan baru yang sedang diperolehnya.

Prinsip konstruktivisme merupakan belajar bermakna dapai dicapai melalui pe-ngalaman dan refleksi terhadap pepe-ngalaman. Pengalaman dalam hal ini bukanlah pengala-man orang lain yang diabstraksikan dan dikumpulkan dalam sebuah buku, tetapi pe-ngalaman langsung yang dilakukan sendiri. Pengalaman itu selanjutnya harus diikuti dengan analisis dan refleksi.

Jonassen yang dikutip oleh Fahru-rrazy (2000) menyatakan bahwa dalam pan-dangan konstruktivisme sebuah realitas ada dalam pikiran mereka yang mengetahui, hingga merekalah yang membentuk atau se-kurang-kurangnya menafsirkan realitas ber-dasarkan persepsi mereka sendiri. Sebagai implikasinya pendekatan konstruktivisme le-bih menekankan bagaimana pengetahuan di-bangun dengan bantuan pengalaman, pe-ngetahuan awal dan keyakinan yang dimiliki untuk menafsirkan obyek-obyek dan peris-tiwa penting.

Sesungguhnya pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme memiliki

(3)

bebe-rapa kelebihan, namun pada kenyataan im-plementasinya pada kelas-kelas pendidikan di Indonesia masih mempunyai banyak ken-dala. Bagi guru kendala-kendala yang dite-mui diantaranya: (1) Guru-guru Indonesia adalah tenaga pendidik yang telah dilatih di LPTK dengan pendekatan tradisional dan telah melakukan proses pembelajaran ber-tahun-tahun dengan pendekatan tradisional. Guru akan kesulitan untuk mengubah pen-dekatan pembelajarannya dengan pembela-jaran yang baru; (2) Pendekatan konstruk-tivisme memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan sebuah konsep, sedangkan sistem pendidikan menuntut terselesainya target kurikulum; (3) Guru konstruktivis di-tuntut untuk lebih kreatif dan berwawasan lu-as, namun kondisi perekonomian guru mem-batasi akses guru, utamanya untuk me-manfaatkan perkembangan teknologi in-formasi; (4) Pendekatan konstruktivisme me-nuntut adanya perubahan sistem evaluasi, sedangkan sistem pendidikan Indonesia ma-sih mempergunakan sistem evaluasi yang tra-disional; (5) Guru telah terbiasa dengan

kurikulum terkontrol sedangkan pendekatan konstruktivisme memerlukan kurikulum yang fleksibel. Dari beberapa kendala pelaksanaan strategi pembelajaran tersebut, diharapkan mampu diatasi oleh beberapa kelebihan yang dimiliki oleh pendekatan konstruktivisme tersebut.

Zamroni (1999) mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan da-lam belajar mengajar konstruktivisme. Di-antaranya: (1) murid harus selalu aktif selama proses pembelajaran; (2) proses aktif adalah proses membuat segala sesuatu masuk akal; (3) interpretasi selalu dipengaruhi oleh pengetahuan sebelumnya, (4) kegiatan belajar mengajar tidak hanya proses peng-alihan pengetahuan, tetapi juga pengpeng-alihan ketrampilan dan kemampuan. Berikut ini bagan tahapan belajar mengajar konstruk-tivisme, yang meliputi: (1) pemanasan apersepsi, (2) eksplorasi, (3) konsolidasi pembelajaran, (4) pembentukan sikap dan perilaku, dan (5) penilaian formatif.

ALOKASI WAKTU

PEMANASAN – APERSEPSI

Tanya jawab tentang pengetahuan dan pengalaman

EKSPLORASI

Kaitkan materi dengan pengetahuan dan pengalaman

KONSOLIDASI PEMBELAJARAN

Negoisasi dalam rangka mencapai pengetahuan baru

PEMBENTUKAN SIKAP DAN PERILAKU

Pengetahuan diproses menjadi nilai, sikap dan perilaku PENILAIAN FORMATIF  25 – 30%  5 – 10%  35 – 40%  10%  10%

(4)

Gambar 1 Tahapan Belajar Mengajar Konstruktivisme

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk: (1) Menumbuhkan minat bela-jar siswa kelas X TKR 1SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014Semester I pa-da pembelajaran Produktif Materi Memeliha-ra bateMemeliha-rai; (2) Mengetahui sikap siswa ter-hadap pembelajaran produktif yang meng-gunakan strategi pendekatan konstruktivis-me; (3) Mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran produktif dengan mengguna-kan strategi pendekatan konstruktivisme.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tin-dakan. Kehadiran peneliti dalam kegiatan penelitian ini lebih tepat bila dimaksudkan dalam kegiatan peran serta. Sebab peneliti dalam penelitian ini tergolong pada peneliti-an tindakpeneliti-an partisippeneliti-an.

Lokasi penelitian tindakan ini adalah SMK Negeri 1 Trenggalek. Sedangkan Ob-yek dalam penelitian ini ditentukan berdasar-kan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah faktor perbe-daan kemampuan belajar antara siswa, dan kondisi lingkungan lokasi penelitian. Objek penelitian ini adalah siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek tahun 2013/2014 yang berjumlah 31 siswa.

Sumber data yang dimaksudkan ada-lah manusia dan non manusia. Sumber data manusia dalam penelitian tindakan ini adalah guru produktif kompetensi Materi Meme-lihara baterai di kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek, dan siswa Kelas X TKR 1 Semester I tahun 2013/2014 SMK Negeri 1 Trenggalek. Sedangkan sumber data non manusia berupa dokumentasi hasil

pengamatan dan catatan observasi peneliti, hasil evaluasi belajar, dan dokumen lain yang relevan dengan ruang lingkup penelitian.

Penggunaan prosedur pengumpulan data yang tepat dapat diperoleh data yang objektif dalam kegiatan penelitian. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini diantaranya: (1) Observasi; (2) Wawancara; (3) Dokumentasi Dalam kegiatan analisis data tersebut, akan didapatkan dua jenis data yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi yang dilakukan pada setiap tahap kegiatan, dan data kuantitatif berupa hasil belajar atau motivasi belajar yang didapatkan oleh siswa dalam melakukan proses pembelajaran dengan stra-tegi pendekatan konstruktivisme. Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah ana-lisis data kualitatif yang bersifat linear (me-ngalir) maupun bersifat sirkuler.Adapun tek-nik analisis data yang dilakukan dengan lang-kah-langkah sebagai berikut: (1) Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara mengana-lisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, dan menyimpulkan. Kegiatan penelaahan pada prinsipnya dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan; (2) Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan pengka-tegorikan dan pengklasifikasian; (3) Me-nyimpulkan dan memferivikasi, kegiatan re-duksi selanjutnya dilakukan penyimpulan terakhir dan selanjutnya diikuti kegiatan veri-fikasi atau pengujian terhadap temuan penelitian. Dalam penelitian tindakan ini, untuk mengecek keabsahan data yang diperoleh maka, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti. Diantaranya: (1)

(5)

Perpanjang siklus kegiatan penelitian; (2) Ketekunan Pengamatan; (3) Triangulasi.

Tindakan penelitian yang direncana-kan dalam penelitian tindadirencana-kan ini adalah sebagai berikut: (1) Menetapkan indikator desain pendekatan konstruktivisme yang di-gunakan dalam proses pembelajaran; (2) Me-nyusun strategi penyampaian dan penge-lolaan pengajaran dengan pendekatan kons-truktivisme yang meliputi: merancang dan menyusun bahan ajar, merancang satuan pelajaran yang digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran; (3) Menyusun metode dan alat perekam data yang terdiri atas catat-an lapcatat-angcatat-an, pedomcatat-an observasi, pedomcatat-an analisis, dan catatan harian; (4) Menyusun perencanaan teknik pengolahan data didasar-kan pada model analisis data penelitian kualitatif.

Berkaitan dengan tindakan peneliti-an, maka diperlukan suatu langkah-langkah penelitian, agar dalam pelaksanaan penelitian dapat terprogram dengan baik. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: (1) Tahap 1. Refleksi. Merupakan fase reflek-si awal yang berarti melakukan reflekreflek-si terhadap situasi yang sebenarnya, setelah me-rumuskan tema penelitian; (2) Tahap 2. Perencanaan. Merupakan fase perencanaan yang dilakukan setelah melakukan fase per-tama, perlu mereview analisis awal yang ha-rus dilakukan, tentang strategi pendekatan konstruktivisme dalam kegiatan pembelajar-an pada siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/ 2014 Semester I. Tahap ini memastikan bahwa siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 dija-dikan sebagai obyek penelitian dengan per-timbangan karakteristik yang dimiliki kelas ini sesuai dengan permasalahan yang akan di bahas oleh peneliti; (3) Tahap 3. Tindakan

Observasi. Tahap ini merupakan tahap pen-jabaran rencana ke dalam tindakan dan mengamati jalannya tindakan. Dimaksudkan untuk mengetahui keadaan obyek penelitian sebelum peneliti melakukan penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada; (4) Refleksi Akhir terdiri dari: menganalisis, melakukan sintesis, memberikan makna, eksplanasi, dan membuat kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Prasiklus

Paparan data ini mendeskripsikan bahwa implementasi pendekatan konstruk-tivisme memiliki peran yang sangat penting dalam usaha pencapaian minat belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014. Paparan data ini diperoleh dari kegiatan pengamatan dan observasi peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung. Catatan-catatan prestasi terse-but diwujudkan dalam bentuk hasil evaluasi yang dilakukan akhir kegiatan setiap siklus.

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Trenggalek pada siswa kelas X TKR 1 Semester I Tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 31 siswa. Kegiatan pe-nelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, dimulai dari bulan Oktober sampai dengan bulan Nopember 2013. Adapun hasil nilai yang diperoleh sebelum diadakan penelitian atau lebih jelasnya hasil nilai Prasiklus adalah sebagai berikut.

Tabel 1 Nilai Prasiklus

No. Nama Siswa Hasil Nilai Tuntas Ketuntasan Tidak Tuntas 1 Riky K. P. 60 TT 2 Addin T. Y. 44 TT 3 Adhitya A. P. 48 TT 4 Adi R. 42 TT 5 Adin A. H. 50 TT 6 Aditya E. 67 TT 7 Agum Y. P. 47 TT 8 Ahmad B. F. 71 T

(6)

No. Nama Siswa Hasil Nilai

Ketuntasan Tuntas Tuntas Tidak

9 Ahmad F. A. Y. 43 TT 10 Ahmad F. 49 TT 11 Ahmad S. F. 60 TT 12 Ahmad S. 47 TT 13 A. Syihabudin 72 T 14 Aldie C. Y. 44 TT 15 Aldino B. S 50 TT 16 Aldio C. Y. 60 TT 17 Ali M. 47 TT 18 Andika D. C. 40 TT 19 Andri S. 49 TT 20 Andi R. 43 TT 21 Arda Yoga P. 44 TT 22 Arik F. W. 70 T 23 Baga P. 50 TT 24 Bayu A. D. S. 53 TT 25 Bintang P. 37 TT 26 Bondan S. A. 72 T 27 Celvin A. A. 44 TT 28 Chandra A. P. 50 TT 29 Danang R. S. 60 TT 30 Danang W. P. 44 TT 31 Deny C. P. 43 TT Jumlah 1600 4 27 Rata – rata 51.61 12.90 87.10

Dari nilai prasiklus di atas dapat di-lihat bahwa rata-rata nilai yang didapatkan o-leh siswa sebesar 51.61 dengan ketuntasan sebesar 12.90%. Hal ini masih sangat di ba-wah standar rata-rata nilai sebesar 7.5, untuk itu peneliti menggunakan metode konstruk-tivisme dalam penelitian tindakan kelas.

Paparan Kegiatan Dan Hasil Pelaksanaan Siklus I

Refleksi awal

Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilaksanakan siklus kegiatan diperoleh data bahwa prestasi belajar siswa kelas X TKR 1terhadap pembelajaran Produktif Memeli-hara Baterai menunjukkan hasil yang sangat kurang memuaskan dan masih jauh dari kriteria ketuntasan siswa.

Perencanaan

Persiapan yang perlu dilakukan sebe-lum kegiatan penelitian dilaksanakan adalah: (1) Mempersiapkan alat/bahan yang diper-lukan sebagai bahan ajar; (2) Guru / peneliti menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran; (3) Guru/peneliti menyampaikan materi yang diajarkan sesuai dengan yang ada dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); (4) Siswa menambah wawasan atau materi dari buku-buku penunjang lain yang ada di perpustakaan; (5) Siswa mencoba menerapkan materi yang sudah dipelajari dengan menggunakan alat peraga berupa baterai; (6) Guru/peneliti mempersiapkan siswa untuk mengerjakan soal evalusi; (7) Guru/peneliti membahas hasil evaluasi yang telah dilaksanakan.

Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pada siklus I sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berikut: (1) Kegiatan awal, meliputi: (a) Me-nyiapkan siswa, berdoa, pemberian salam, presensi; (b) Menyampaikan kompetensi da-sar dan indikator pembelajaran; (c) Men-jelaskan secara umum suatu kendaraan/ mo-bil. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Menje-laskan fungsi baterai pada kendaraan; (b) Menyebutkan bagian/konstruksi baterai; (c) Menentukan komposisi elektrolit baterai; (d) Menjelaskan reaksi kimia pada baterai de-ngan tepat; (e) Menjelaskan perbedaan plat positif dengan plat negatif; (f) Melakukan pemeriksaan elektrolit dengan prosedur yang benar; (g) Melakukan pengujian kebocoran arus baterai (drain test); (h) Melakukan pengujian baterai denga beban (load test); (i) Menjelaskan potensi bahaya saat menangani baterai dan mengetahui cara mencegahnya, serta pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a)

(7)

Guru mengevaluasi dengan memberikan pertanyaan seputar indikator; (b) Siswa diminta untuk membuat rangkuman dari pembelajaran; (c) Diskusi dan penyampaian tugas.

Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan sela-ma kegiatan penelitian berlangsung, dida-patkan hasil prestasi belajar siswa kelas X TKR 1SMK Negeri 1 Trenggalek sebagai berikut.

Tabel 2 Nilai Siklus I

No. Nama Siswa Hasil Nilai

Ketuntasan Tuntas Tuntas Tidak

1 Riky K. P. 76 T 2 Addin T. Y. 69 TT 3 Adhitya A. P. 74 T 4 Adi R. 69 TT 5 Adin A. H. 67 TT 6 Aditya E. 74 T 7 Agum Y. P. 69 TT 8 Ahmad B. F. 84 T 9 Ahmad F. A. Y. 64 TT 10 Ahmad F. 79 T 11 Ahmad S. F. 67 TT 12 Ahmad S. 89 T 13 A. Syihabudin 67 TT 14 Aldie C. Y. 79 T 15 Aldino B. S 67 TT 16 Aldio C. Y. 84 T 17 Ali M. 67 TT 18 Andika D. C. 81 T 19 Andri S. 74 T 20 Andi R. 76 T 21 Arda YogaP. 69 TT 22 Arik F. W. 70 T 23 Baga P. 82 T 24 Bayu A. D. S. 64 TT 25 Bintang P. 74 T 26 Bondan S. A. 74 T 27 Celvin A. A. 72 T 28 Chandra A. P. 79 T 29 Danang R. S. 82 T 30 Danang W. P. 64 TT 31 Deny C. P. 81 T Jumlah 2287 19 12 Rata – rata 73.77 61.29 38.71

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan dari pada sebelum diadakan siklus kegiatan. Rata-rata prestasi belajar siswa adalah sebesar 73.77dengan ketuntasan yang tercapai sebesar 61.29% atau 19 siswa dari 31 siswa.

Refleksi

Berdasarkan paparan data kegiatan siklus I, maka diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan minat belajar siswa me-lalui pendekatan konstruktivisme. Secara umum, hasil dari observasi dan catatan pe-neliti selama kegiatan pepe-nelitian berlangsu-ng, menunjukkan bahwa pendekatan kons-truktivisme berdampak positif terhadap mi-nat belajar siswa pada pembelajaran Pro-duktif materi Memelihara Baterai terhadap hasil belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester ISMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/ 2014. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Aktivitas Guru siklus I

Indikator Kegiatan Skor

1. Melakukan kegiatan apersepsi 3

2. Penguasaan materi pembelajaran 3

3. Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan rencana pembelajaran 3

4. Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu 3

5. Menumbuhkan rasa tanggung jawab

siswa dalam kelompok 2

6. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran 3

7. Menumbuhkan sikap menghargai antar

siswa dalam diskusi kelompok 2

8. Memantau kemajuan belajar siswa

selama proses pembelajaran

berlangsung

3 9. Melakukan refleksi atau membuat

rangkuman dengan melibatkan siswa 3 10. Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan/kegiatan/tugas sebagai bagian dari remidi/pengayaan 2

Jumlah 27

(8)

Berdasarkan tabel di atas dapat diper-oleh hasil rata-rata aktivitas guru pada siklus I sebesar 67.50%. Guru menyiapkan sebaik mungkin sebelum diadakan penelitian, akan tetapi masih banyak sekali kekurangan yang perlu untuk diperbaiki pada siklus II.

Dalam penelitian tindakan ini, minat belajar siswa dapat didiskripsikan melalui keaktifan kegiatan siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran. Asumsi peneliti bila siswa aktif dalam kegiatan belajar, dipastikan bahwa minatbelajar siswa terhadap materi pembelajaran itu lebih besar. Demikian juga sebaliknya. Sedangkan hasil belajar siswa ditunjukkan oleh nilai hasil evaluasi setiap akhir kegiatan (akhir siklus).

Berdasarkan observasi yang dilaku-kan oleh peneliti dalam kegiatan pembela-jaran pada siklus I, dapat dicatat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajar-an dengpembelajar-an pendekatpembelajar-an konstruktivisme ypembelajar-ang disampaikan oleh peneliti. Adapun paparan hasil observasi sebagai berikut.

Tabel 4 Aktivitas Siswa Siklus I

No Nama Siswa A Instrumen Penelitian B C D Skor

1 Riky K. P. 3 3 2 3 11 2 Addin T. Y. 3 2 2 2 9 3 Adhitya A. P. 2 2 3 3 10 4 Adi R. 2 3 2 2 9 5 Adin A. H. 2 3 2 3 10 6 Aditya E. 3 2 3 3 11 7 Agum Y. P. 2 2 3 2 9 8 Ahmad B. F. 3 3 2 3 11 9 Ahmad F. A. Y. 3 3 2 2 10 10 Ahmad F. 3 4 2 3 12 11 Ahmad S. F. 3 2 3 2 10 12 Ahmad S. 3 2 4 2 11 13 A. Syihabudin 3 3 2 3 11 14 Aldie C. Y. 2 2 3 4 11 15 Aldino B. S 3 3 3 2 11 16 Aldio C. Y. 2 2 2 3 9 17 Ali M. 2 3 2 3 10 18 Andika D. C. 3 2 3 3 11 19 Andri S. 3 2 2 2 9 20 Andi R. 3 3 2 2 10 21 Arda YogaP. 2 3 2 3 10

No Nama Siswa A Instrumen Penelitian B C D Skor

22 Arik F. W. 2 3 3 2 10 23 Baga P. 2 3 2 2 9 24 Bayu A. D. S. 3 2 3 2 10 25 Bintang P. 3 2 2 3 10 26 Bondan S. A. 2 3 2 2 9 27 Celvin A. A. 3 2 3 2 10 28 Chandra A. P. 2 3 2 3 10 29 Danang R. S. 2 3 2 2 9 30 Danang W. P. 3 3 2 3 11 31 Deny C. P. 3 2 3 3 11 Rata – rata 80 80 75 79 314 2.58 2.58 2.42 2.55 10.13 Instrumen yang diteliti:

A = Sikap; B = Keaktifan;

C = Wawasan / Pengetahuan;

D = Kerapian dalam menggunakan pakaian kerja

Dari data tersebut menunjukkan bah-wa keaktifan sisbah-wa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mulai menunjukkan aktivitas yang berarti. Penilaian berdasarkan sikap siswa diperoleh hasil sebesar 2.58%, berda-sarkan penilaian keaktifan siswa didapat ha-sil sebesar 2.58%, penilaian terhadap wawa-san siswa diperoleh hasil sebesar 2.42% dan penilaian berdasarkan kerapian siswa dalam menggunakan pakaian kerja diperoleh hasil sebesar 2.55%. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 1 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I 2.3 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55 2.6 2.58 2.58 2.42 2.55 Grafik Keaktifan Siswa Siklus I

(9)

Berdasarkan paparan data tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas X TKR 1SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014, peneliti melakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran mulai nampak terlihat ada peningkatan dibandingkan dengan kegiatan pembelajaransebelumnya; (2) beberapa sis-wa cepat dalam mempelajari materi yang di-sampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru ada beberapa siswa yang tidak mengalami kesu-litan; (3) beberapa siswa sudah ada keberani-an dalam menyampaikkeberani-an pendapat; (4) ke-giatan diskusi sudah tekesan hidup dan ber-jalan, tetapi masih didominasi oleh siswa yang pandai.Pada siklus I ini dikatakan siswa secara klasikal belum tuntas belajar, ketuntasan yang dicapai masih rendah yaitu 61.29% (Terdapat19 siswa dengan taraf penguasaan ≥ 70%).

Selanjutnya untuk membuktikan ke-efektifan Strategi pendekatan konstruktivis-me dalam kegiatan pembelajaran Produktif Memelihara Baterai dalam upaya peningkat-an minat belajar siswa Kelas X TKR 1 Seme-ster I SMK Negeri 1 Trenggalek, akan di-jabarkan lebih lanjut pada kegiatan siklus II.

Paparan Kegiatan Dan Hasil Pelaksanaan Siklus II

Perencanaan

Perencanaan pada siklus II hampir sa-ma pada siklus I, hanya terdapat beberapa tambahan karena pada siklus II ini siswa akan dituntut agar lebih aktif dalam kegiatan belajar. Perencanaan kegiatan penelitian pa-da siklus II apa-dalah: (1) Mempersiapkan alat/ bahan yang diperlukan sebagai bahan ajar; (2) Guru/peneliti menjelaskan tujuan

kegiat-an pembelajarkegiat-an; (3) Guru/peneliti menyam-paikan materi yang diajarkan sesuai dengan yang ada dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); (4) Siswa menambah wawas-an atau materi dari buku-buku penunjwawas-ang lain yang ada di perpustakaan; (5) Siswa mencoba menerapkan materi yang sudah dipelajari dengan menggunakan alat peraga berupa baterai Guru/peneliti mempersiapkan siswa untuk mengerjakan soal evalusi; (6) Guru/peneliti membahas hasil evaluasi yang telah dilaksanakan.

Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pada siklus II sesuai dengan langkah-langkah pembelajar-an pada Rencpembelajar-ana Pelakspembelajar-anapembelajar-an Pembelajarpembelajar-an berikut: (1) Kegiatan awal, meliputi: (a) Me-nyiapkan siswa, berdoa, pemberian salam, presensi; (b) Menyampaikan kompetensi da-sar dan indikator pembelajaran; (c) Menje-laskan secara umum suatu kendaraan/ mobil. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Menjelaskan fungsi baterai pada kendaraan; (b) Me-nyebutkan bagian/konstruksi baterai; (c) Menentukan komposisi elektrolit baterai; (d) Menjelaskan reaksi kimia pada baterai de-ngan tepat; (e) Menjelaskan perbedaan plat positif dengan plat negatif; (f) Melakukan pemeriksaan elektrolit dengan prosedur yang benar; (g) Melakukan pengujian kebocoran arus baterai (drain test); (h) Melakukan pengujian baterai denga beban (load test); (i) Menjelaskan potensi bahaya saat menangani baterai dan mengetahui cara mencegahnya, serta pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a) Guru mengevaluasi dengan memberikan pertanyaan seputar indikator; (b) Siswa diminta untuk membuat rangkuman dari pembelajaran; (c) Diskusi dan penyampaian tugas.

(10)

Pengamatan

Berdasarkan paparan data kegiatan siklus II, maka diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upa-ya peningkatan minat belajar siswa terhadap pembelajaran Produktif Materi Memelihara Bateraimelalui pendekatan konstruktivisme. Hasil prestasi belajar siswa pada siklus II adalah sebagai berikut.

Tabel 5 Nilai Siklus II

N o Nama Siswa Hasil Nilai Ketuntasan Tunta s Tidak Tunta s 1 Riky K. P. 74 T 2 Addin T. Y. 82 T 3 Adhitya A. P. 72 T 4 Adi R. 76 T 5 Adin A. H. 77 T 6 Aditya E. 85 T 7 Agum Y. P. 79 T 8 Ahmad B. F. 77 T 9 Ahmad F. A. Y. 76 T 10 Ahmad F. 79 T 11 Ahmad S. F. 79 T 12 Ahmad S. 71 T 13 A. Syihabudin 85 T 14 Aldie C. Y. 62 TT 15 Aldino B. S 77 T 16 Aldio C. Y. 77 T 17 Ali M. 89 T 18 Andika D. C. 79 T 19 Andri S. 77 T 20 Andi R. 77 T 21 Arda YogaP. 82 T 22 Arik F. W. 79 T 23 Baga P. 79 T 24 Bayu A. D. S. 87 T 25 Bintang P. 84 T 26 Bondan S. A. 75 T 27 Celvin A. A. 77 T 28 Chandra A. P. 79 T 29 Danang R. S. 68 TT 30 Danang W. P. 82 T 31 Deny C. P. 79 T Jumlah 2421 29 2 Rata-rata 78.10 93.55 6.45

Berdasarkan hasil prestasi belajar sis-wa pada siklus II di atas, dapat dilihat bahsis-wa rata-rata prestasi belajar siswa adalah sebesar 78.10 dengan ketuntasan belajar yang tercapai adalah sebesar 29 siswa dari 31 siswa atau sebesar 93.55%.

Refleksi

Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan peneliti-an berlpeneliti-angsung, menunjukkpeneliti-an bahwa strategi pendekatan konstruktivisme berdampak positif terhadap minat belajar siswa, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 da-lam kegiatan pembelajaran Produktif Meme-lihara Baterai. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan pem-belajaran pada siklus II, dapat dicatat ke-aktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pem-belajaran (diskusi kelas) dengan strategi pen-dekatan konstruktivisme yang disampaikan oleh peneliti. Adapun paparan hasil observasi sebagai berikut.

Tabel 6 Aktivitas Guru Siklus II

Indikator Kegiatan Skor

1. Melakukan kegiatan apersepsi 4

2. Penguasaan materi pembelajaran 4

3. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

ren-cana pembelajaran 4

4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alo-kasi waktu 4

5. Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa

dalam kelompok 3

6. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran 4

7. Menumbuhkan sikap menghargai antar siswa

dalam diskusi kelompok 3

8. Memantau kemajuan belajar siswa selama

proses pembelajaran berlangsung 4

9. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman

dengan melibatkan siswa 4

10. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan/kegiatan/tugas sebagai bagian dari remidi/ pengayaan

(11)

Jumlah 38

Persentase rata-rata 95 %

Pada siklus II aktivitas guru terlihat ada peningkatan dibandingkan dengan siklus I, pada siklus II rata-rata presentase siswa sebesar 95%.Hal ini merupakan hasil revisi atau perbaikan dari siklus sebelumnya.

Tabel 7 Aktivitas Siswa Siklus II

No Siswa Nama A Instrumen Penelitian B C D Skor

1 Riky K. P. 4 3 3 4 14 2 Addin T. Y. 4 4 4 3 15 3 Adhitya A. P. 3 4 4 4 15 4 Adi R. 4 4 4 4 16 5 Adin A. H. 4 3 4 4 15 6 Aditya E. 3 3 4 4 14 7 Agum Y. P. 4 3 4 3 14 8 Ahmad B. F. 4 4 3 4 15 9 Ahmad F. A. Y. 4 4 3 3 14 10 Ahmad F. 4 4 3 4 15 11 Ahmad S. F. 4 3 4 3 14 12 Ahmad S. 4 3 4 4 15 13 A. Syihabudin 4 4 4 4 16 14 Aldie C. Y. 3 3 4 4 14 15 Aldino B. S 4 4 4 3 15 16 Aldio C. Y. 3 3 3 4 13 17 Ali M. 3 4 3 4 14 18 Andika D. C. 4 3 4 4 15 19 Andri S. 4 3 3 4 14 20 Andi R. 4 4 3 3 14 21 Arda YogaP. 4 4 4 3 15 22 Arik F. W. 4 3 4 4 15 23 Baga P. 3 3 3 3 12 24 Bayu A. D. S. 3 4 3 4 14 25 Bintang P. 3 3 4 3 13 26 Bondan S. A. 3 3 3 3 12 27 Celvin A. A. 4 3 3 3 13 28 Chandra A. P. 3 4 3 4 14 29 Danang R. S. 3 3 3 3 12 30 Danang W. P. 4 3 3 4 14 31 Deny C. P. 4 3 4 4 15 Rata – Rata 113 106 109 112 440 3.65 3.42 3.52 3.61 14.19 Instrumen yang diteliti:

A = Sikap; B = Keaktifan;

C = Wawasan / Pengetahuan;

D = Kerapian dalam menggunakan pakaian kerja

Dari data tersebut menunjukkan bah-wa keaktifan sisbah-wa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah menunjukkan adanya peningkatan secara signifikan lebih baik dari siklus I. Dari 31 responden, terdapat 3.65% siswa berdasarkan penilaian sikapnya;3.42% siswa berdasarkan penilaian keaktifan, peni-laian wawasan atau pengetahuan siswa dida-patkan hasil 3.52% dan berdasarkan kerapian siswa dalam menggunakan pakaian kerja sebesar 3.61%, sehingga total rata-rata aktifi-tas siswa pada siklus II adalah sebesar 14.19%.

Grafik 2 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II

Berdasarkan paparan data tentang ak-tivitas dan prestasi belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trengga-lek, peneliti melakukan refleksi dari hasil te-muan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran nampak terlihat ada peningkatan lebih baikdibandingkan dengan kegiatan pembela-jaran sebelumnya; (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru hanya ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan; (3) hampir semua siswa sudah ada keberanian dalam

3.3 3.35 3.4 3.45 3.5 3.55 3.6 3.65 3.65 3.42 3.52 3.61 Grafik Keaktifan Siswa Siklus II

(12)

menyampaikan pendapat; (4) kegiatan diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan, hampir seluruh siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Paparan perbandingan Hasil Siklus I Dan Hasil Siklus II

Berdasarkan paparan data tersebut, maka dalam penelitian tindakan ini dapat di-refleksikan sebagai berikut: (1) Strategi pendekatan konstruktivisme memiliki dam-pak siswa aktif di dalam kegiatan pembe-lajaran, sehingga hasil belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014, dalam kegiatan pem-belajaran Produktif Memelihara Baterai mengalami peningkatan yang berarti. (2) Da-lam Strategi pendekatan konstruktivisme, setiap materi pelajaran yang baru harus di-kaitkan dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disesuaikan secara aktif dengan pengetahuan yang sudah ada. Karena itulah dalam Strategi pendekatan kons-truktivisme, kegiatan pembelajaran harus dimulai dengan hal yang sudah dikenal dan dipahami siswa. Agar siswa aktif guru perlu menciptakan strategi yang tepat guna sede-mikian rupa sehingga siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. Demikian juga guru harus dapat menciptakan situasi yang kondusif, sehingga materi pelajaran selalu tampak menarik dan tidak membosan-kan. (3) Strategi pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran dapat diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran lain selain Produktif Memelihara Baterai. Namun yang perlu dicatat, bahwa pengguna-an strategi belajar, harus disesuaikpengguna-an dengpengguna-an situasi dan kondisi siswa, baik itu lingkungan belajar, maupun kemampuan masing-masing individu. (4) Hal yang perlu diingat dalam

penggunaan Strategi pendekatan konstruk-tivisme dalam kegiatan pembelajaran adalah: (a) pusat kegiatan pembelajaran adalah siswa aktif, (b) pembelajaran dimulai dengan hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa, (c) bangkitkan motivasi belajar dengan membuat metode pelajaran sebagai hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan siswa, dan (d) guru harus selalu mengenali materi pelajaran dan metode pembelajaran yang membuat siswa bosan, dan hal ini harus segera ditanggulangi. (5) Strategi pendekatan konstruktivisme, mengkondisikan siswa belajar dengan meningkatkan aktivitas, prestasi dan motivasi belajar. Sehingga pen-dekatan konstruktivisine yang digunakan da-lam penelitian tindakan kelas ini diharapkan mampu meningkatkan aktivitas, dan prestasi belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/ 2014.

Dari hasil penelitian tindakan kelas di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam kegiatan Pembelajaran Produktif Memelihara Baterai pada siklus I dengan hasil 67,50% dan pada siklus II dengan hasil 95,00%.Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran se-suai dengan metode pembelajaran yang dite-rapkan. Dengan adanya pemberian tindakan perbaikan pembelajaran, siswa melakukan kegiatan balikan dengan memperoleh rata-ra-ta aktivirata-ra-tas dari siklus I dengan hasil 10.13% dan pada siklus II dengan hasil 14.19%, sehingga aktivitas yang diberikan termasuk dalam kategori baik. Dengan perolehan hasil rata-rata aktivitas belajar diatas, maka pemberian tindakan oleh guru mendapat respon yang sangat positif dari siswa. Hal dapat dilihat dari perolehan hasil angket

(13)

siswa yang memperoleh rata-rata respon se-besar 1,83 dan termasuk dalam kriteria sa-ngat positif.

Analisa diatas sesuai dengan tujuan penelitian tindakan kelas yang ingin dicapai yaitu dengan menerapkan pendekatan kons-truktivisme dapat meningkatkan efektifitas Pembelajaran Produktif Materi Memelihara Baterai, maka tujuan dari penelitian ini ter-capai. Menindaklanjuti analisa efektifitas Pembelajaran Produktif tersebut dapat disim-pulkan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti termasuk dalam kategori penelitian yang berhasil. Selan-jutnya untuk melihat perkembangan aktivitas belajar di kelas X TKR 1, peneliti tampilkan grafik perkembangan aktivitas belajar berikut ini.

Gambar 3 Perkembangan Aktivitas Guru-Siswa

Berdasarkan pada pembahasan rumu-san masalah dalam penelitian tindakan ini, menunjukkan bahwa Strategi pendekatan konstruktivisme dalam kegiatan pembelajar-an Produktif Memelihara Baterai bagi siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 dimaksudkan untuk: (1) Meningkatkan Aktivitas Siswa; (2)

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa; (3) Meningkatkan Prestasi Siswa.

PENUTUP Kesimpulan

Minat belajar siswa mengalami pe-ningkatan setelah pembelajaran menerapkan pendekatan konstruktivisme pada bidang stu-di Produktif Memelihara Baterai stu-di kelas X TKR 1 SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 Semester I. Peningkatan minat belajar ini ditandai dengan persentase ke-naikan prestasi belajar siswa dalam pem-belajaran, pada sebelum siklus sebesar 12.90 % siklus I sebesar 61.29% mengalami pe-ningkatan pada siklus II sebesar 93.55%. Pendekatan konstruktivisme sangat efektif diterapkan pada Bidang studi Produktif Me-melihara Baterai pada siswa kelas X TKR 1 SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/ 2014 Semester I.

Sikap siswa meningkatan ke arah po-sitif dan membaik setelah pembelajaran me-nerapkan pendekatan konstruktivisme pada siswa kelas X TKR 1SMK Negeri 1 Treng-galek Tahun 2013/2014 Semester I. Perubah-an sikap siswa ini dapat dilihat bahwa sebagian siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan kegiatan pembelajaran sudah terkesan hidup dan hampir seluruh siswa aktif dalam kegiatan.

Saran

Guru hendaknya mempertimbangkan pemberian materi pembelajaran dengan me-ngenalkan kepada siswa dengan mengguna-kan berbagai macam strategi. Salah satu stra-tegi pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan konstruktivisme. Penerapan pendekatan konstruktivisme dalam kegiatan pembelajaran di kelas perlu ditingkatkan, de-ngan harapan siswa dapat terpacu minat

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Seb. Siklus Siklus I Siklus II 51.62 73.77 78.1 12.9 61.29 93.55 rata-rata ketuntasan

(14)

dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pendekatan ini perlu diulang-ulang dengan memberikan materi yang sederhana menuju ke materi yang lebih variatif. Minat belajar siswa dapat dimun-culkan dengan berbagai macam teknik dan

metode yang disampaikan oleh guru. Pende-katan konstruktivisme merupakan salah satu cara yang dapat ditawarkan oleh peneliti. Dengan harapan bila minat belajar siswa meningkat maka prestasi belajar yang diperoleh siswa juga akan meningkat pula.

DAFTAR RUJUKAN

Fahrurrazy. 2000. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kani-sius.

Kusaeri, S. 200 f. Pendekatan Konstruktivis dan Kendalanya dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jurnal Pen-didikan Dasar dan Menengah. Vol.3 No. 9, 10 Tahun 2001

Miles, M. B., & Hubermen, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003. Pembela-jaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Ne-geri Malang.

Pannen, Paulina, dkk. 2001. Konstruktivisme Dalam Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI.

Spradley, J., P. 1980. Participant Observa-tion. NewYork: Holt, Rinehart and Winston

Sukirin. 1984. Psikologi Belajar. Yogya-karta: FIP IKIP Yogyakarta

Wuryadi. 2000. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Zamroni. 1999. Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Pub-lishing

Gambar

Tabel 3 Aktivitas Guru siklus I
Gambar 1 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I 2.32.352.42.452.52.552.62.582.582.422.55Grafik Keaktifan Siswa Siklus I
Tabel 6 Aktivitas Guru Siklus II
Grafik 2 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II
+2

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, dengan sifat rahman dan rahim-Nya telah memberikan berkat dan kesempatan dan kesehatan kepada penulis sehingga penulis dapat

Persentase nilai harapan peternak di Kecamatan Rengat Barat terhadap adopsi teknologi inseminasi buatan terlihat bahwa 40 orang peternak menyatakan tinggi (51,9%), 35

Dari hasil uji kuantitatif melalui pembacaan kadar formalin dengan spektrofotometer menunjukkan bahwa seluruh sampel buah yang diuji dari 4 pedagang teridentifikasi

Pada gambar 3 menunjukkan bahwa penyisihan BOD mengalami fluktuasi secara keseluruhan, hal tersebut karena ozon bersifat tidak stabil dan terdekomposisi secara

• Harga pokok meliputi harga faktur ditambah semua beban yg dikeluarkan sampai barang tiba / ada di gudang pembeli / importir.. • Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak

Merkez, üst kontrol limiti ve alt kontrol limitini belirlenip, klasik istatistik kalite kontrol grafikleri oluşturularak ve daha sonra bulan ı k istatistiksel kalite

Bahaya penghirupan Berdasarkan data yang tersedia, kriteria klasifikasi tidak terpenuhi. Efek-efek kronis