• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan bisnis"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan bisnis semakin ketat, banyak perusahaan di Indonesia mewajibkan karyawan untuk meningkatkan keunggulannya di segala bidang dalam pencapaian kinerja yang maksimal. Menurut Fajra (2011), satu hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu tercapainnya kinerja yang baik, sesuai dengan standar kinerja yang diterapkan dan diinginkan organisasi. Dalam pencapaian keberhasilan, perusahaan melakukan suatu terobosan, agar bisa menghadapi tantangan yang akan muncul ke depannya. Kinerja karyawan sangat penting dimaksimalkan agar bermanfaat pada perusahaan.

Menurut UU No 10 Tahun 1998, tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dana menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Dalam meningkatkan kemampuan karyawan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

(2)

Cabang Tanjung Perak Surabaya melakukan suatu perbaikan kinerja yang sangat diperlukan oleh organisasi. Pencapaian kinerja karyawan merupakan hal yang penting dilaksanakan untuk menghasilkan kinerja maksimal dan dapat bertahan di tengah persaungan bisnis. Perusahaan yang tanggap terhadap perubahan akan berhasil menghadapi setiap ancaman, serta dapat memanfaatkannya menjadi sebuah peluang bagi organisasi. Mujiati (2011) menjelaskan bahwa, pelaksanaan proses perubahan memerlukan keterlibatan individu dalam perubahan secara berkesinambungan, karena tanpa perubahan akan menyebabkan kegagalan dalam pencapaian tujuan. Perbaikan kinerja dilakukan secara berkelanjutan untuk dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan di masa depan (Wibowo, 2012:309). Mudiartha dan Sariyathi (2011), menyatakan keberhasilan organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan terlihat dari kinerjanya. Kinerja perusahaan terdiri dari keseluruhan rangkaian elemen yang dalam beberapa cara harus diinteregasikan.

Karyawan Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Perak Surabaya (Persero) Tbk. selalu memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi para nasabah yang akan melakukan kegiatan transaksi. Dalam memberikan kepuasan bagi para nasabah, manajemen bank selalu meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, agar mendapatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul, sehingga akan memberikan dampak yang baik kepada bank.

Hameed dan Waheed (2011),berpendapat apabila organisasi fokus pada kegiatan pengembangan karyawan, maka akan membantu dalam meningkatkan keterampilan para karyawan. Sabir et.al(2012), mengemukakan bahwa kinerja

(3)

karyawan merupakan elemen penting dari setiap organisasi dan faktor yang paling penting bagi keberhasilan organisasi dan kinerjanya. Perombakan untuk perbaikan kinerja sangat diperlukan organisasi untuk mencapai hasil yang maksimal. (Tampubolon, 2010) menjelaskan, kinerja adalah keberhasilan pusat pertanggungjawaban atau personel dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan dengan perilaku yang diharapkan. (Wibowo, 2012:309), menyatakan perbaikan kinerja dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan untuk masa depan. Kinerja menurut (Sisdyani, 2012), adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Dengan pentingnya kinerja karyawan pada bank, maka faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah motivasi kerja, gaya kepemimpinan, dan budaya organisasi. Dalam peningkatan kinerja karyawan, manajemen bank perlu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, agar bisa mendapatkan hasil kerja yang memuaskan.

Penelitian Oluseyi dan Ayo (2009), sumber daya manajer dan pimpinan lainnya dalam organisasi didorong untuk menunjukkan lebih besar kepentingan kesejahteraan pekerja untuk membuat mereka berkontributor lebih berharga bagi keberhasilan organisasi. Menurut (Wibowo, 2010:379), motivasi merupakan suatu motif yang mendorong dan memberikan semangat kerja pada bawahan, memberikan kekutan terhadap aktivitas-aktivitas dan mengarahkan tingkah laku bawahan agar mengarah pada sasaran yang ingin dicapai. Beberapa hasil penelitian menemukan variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan adanya motivasi yang diberikan perusahaan akan dapat

(4)

bermanfaat bagi perusahaan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan. Motivasi yang berkelanjutan akan dapat berdampak positif terhadap perusahaan dalam mendukung kinerja karyawan. Perusahaan yang berhasil selalu melakukan perbaikan-perbaikan di segala bidang, baik itu internal maupun eksternal perusahaan.

Kepemimpinan merupakan proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Salah satu tantangan yang sering dihadapi pemimpin adalah bagaimana dia dapat mengerahkan bawahannya agar mau dan bersedia mengarahkan kemampuannya untuk kepentingan organisasi. Sering kali dijumpai adanya pemimpin yang menggunakan kekuasaanya secara mutlak untuk memerintahkan bawahan tanpa memperhatikan kepentingan bawahan. Hal ini dapat menimbulkan suatu hubungan yang tidak harmonis dalam organisasi. Kepemimpinan menurut (Hasibuan, 2012:170) adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan perusahaan. Para karyawan memerlukan figur pemimpin yang baik dalam perusahaan agar dapat menjadi motor penggerak kegiatan perusahaan untuk mencapai kinerja yang baik.

Gaya kepemimpinan yang efektif sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan untuk mengarahkan para karyawan perusahaan dan mengendalikan berbagai masalah yang ada dengan solusi yang tepat. Pemimpin yang baik, efektifitas gaya kepemimpinannya ditentukan oleh kemampuannya membaca situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinanya sedemikian rupa

(5)

agar sesuai dan mampu memnuhi tuntutan situasi yang dihadapi, sehingga para bawahan yang dipimpinnya mampu dimotivasi dengan baik dan mampu melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan. Beberapa peneliti yang menemukan bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Bila gaya kepemimpinan seorang pemimpin pada suatu organisasi baik, maka akan sangat memiliki pengaruh besar terhadap kinerja.

Wibowo (2010:30), menyatakan bahwa budaya organisasi adalah perekat sosial yang mengingat anggota dari organisasi. Budaya yang kuat akan mendukung perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sukawati (2011), budaya organisasi dapat dilihat dari perilaku orang-orang dalam organisasi tersebut terhadap kepatuhan dari nilai-nilai dan norma-norma yang ada. Abbas dan Yaqoob (2010), menyatakan proses pengembangan kepemimpinan bermaksud untuk mengembangkan pemimpin dan juga termasuk transfer budaya organisasi dan nilai-nilai akhirnya, sehingga menjadi berbagi sesama di antara anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Beberapa penelitian yang menyatakan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh positif terhadap signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan adanya penelitian disimpulkan, variabel budaya organisasi sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan beberapa paparan diatas dan mengingat begitu pentingnya motivasi kerja, kepemimpinan demokratis dan budaya kerja yang diduga bisa meningkatkan kinerja pegawai, dimana kinerja pegawai akan menentukan ketercapaian tujuan perusahaan. Maka peneliti akan mencoba melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan

(6)

Demokratis dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Perak Surabaya”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Perak Surabaya? 2. Apakah kepemimpinan demokratis berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Perak Surabaya?

3. Apakah budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Perak Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis sebagai berikut :

1. Pengaruh positif motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Perak Surabaya.

2. Pengaruh positif kepemimpinan demokratis terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Perak Surabaya. 3. Pengaruh positif budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Bank

(7)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Kontribusi Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipegunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi pimpinan atau manajemen mengenai pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan demokrasi dan budaya organisasi dalam upaya kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Perak Surabaya.

2. Kontribusi Teoretis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu bahan studi dan pengetahuan yang diperoleh penulis selama masa perkuliahan dan sebagai acuan dalam pemecahan masalah yang timbul terkait motivasi kerja, kepemimpinan demokrasi dan budaya organisasi dapat teratasi sehingga solusi yang efektif dan terbaik dapat diterapkan sedini mungkin.

3. Kontribusi Kebijakan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu masukan atau bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan motivasi kerja, kepemimpinan demokratis, dan budaya organisasi sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Perak Surabaya di masa yang akan datang.

(8)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan tidak terarah maka diperlukan pembatasan masalah dalam penulisan atau penyusunan skripsi. Masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan demokratis, dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Perak Surabaya. Batasan masalah dan ruang lingkup dalam penelitian ini dilakukan kepada karyawan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Perak Surabaya yang beralamat di Jl. Perak Barat No. 357-375 Surabaya. Waktu penelitan dilaksanakan pada bulan September 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan hal tersebut di atas, maka telaah kurikulum menjadi salah satu parameter akademik yang senantiasa perlu dilakukan sehingga tingkat kompetensi mahasiswa

Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Islam "Ibnu Sina" Yarsi Sumbar Bukittinggi menunjukkan bahwa 54,7% perawat memiliki kecendrungan turnover, dari

pembiayaan tetep akan diberikan dengan jumlah pembiayaan di.. kurangi, hal ini tentunya akan berdampak kepada pihak BPRS Haji Miskin tersebut, yang mana nantinya

Kenaikan indeks harga terjadi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,04 persen, minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,09 persen, serta makanan

value Teks default yang akan dimunculkan jika user hendak mengisi input maxlength Panjang teks maksimum yang dapat dimasukkan. emptyok Bernilai true jika user dapat tidak

Kemudian Anda juga harus menyatakan bahwa karena Anda mengajukan permohonan terhadap Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris yang

Sebelumnya dikatakan bahwa Kecamatan Reok lolos untuk menjadi Pusat Kegiatan Lokal dikarenakan memiliki pelabuhan kelas III dan jalan areteri yang mendukung

Lokasi tersebut dipilih secara purposif dengan alasan (a) ja- lan lintas Papua merupakan jalan yang mengikuti garis perbatasan antara Indonesia dan Papua New Guinea