• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

N. 01/01/72/Th.XX, 03 Januari 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

Selama Desember 2016, Inflasi Sebesar 1,15 Persen

Selama Desember 2016, Kota Palu mengalami inflasi sebesar 1,15 persen yang dipengaruhi oleh naiknya indeks harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan (3,32 persen), transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (2,24 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,24 persen), sandang (0,20 persen), perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (0,14 persen), serta kesehatan (0,13 persen). Sementara penurunan indeks harga terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,48 persen.

Pada bulan yang sama, laju inflasi tahun kalender dan inflasi year on year sebesar 1,49 persen. Kenaikan indeks year on year tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 4,62 persen, sedangkan yang terendah terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar -0,46 persen. Inflasi Kota Palu Desember 2016 berasal dari andil kelompok pengeluaran bahan makanan (0,670 persen), transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (0,406 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,057 persen), perumahan, air, listrik, dan bahan bakar (0,032 persen), kelompok pengeluaran sandang (0,011 persen), serta kesehatan (0,005 persen). Sementara andil negatif

Dari 82 kota pantauan IHK nasional, 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 2,25 persen, sedangkan deflasi tertinggi

terjadi di Kota Manado sebesar 1,52 persen. Kota Palu mengalami inflasi sebesar 1,15 persen,

menempati urutan ke-4 inflasi tertinggi di Kawasan Sulampua dan ke-11 secara nasional.

Kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan (3,32 persen),

transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (2,24 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan

tembakau (0,24 persen), sandang (0,20 persen), perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar

(0,14 persen), serta kesehatan (0,13 persen). Sementara penurunan indeks harga terjadi pada

kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,48 persen.

Laju inflasi tahun kalender bulan Desember 2016 dan inflasi year on year (Desember 2016

(2)

Laju

Inflasi Inflasi

Des 2015 Des 2015 Nov 2016 Des 2016

tahun Kalender 2016 ** [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] U m u m 125,22 125,22 125,65 127,09 1,15 1,49 1,49 1,150 1 Bahan Makanan 132,26 132,26 127,42 131,65 3,32 -0,46 -0,46 0,670 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok, dan

Tembakau 135,88 135,88 140,34 140,68 0,24 3,53 3,53 0,057 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan

Bahan bakar 118,04 118,04 118,37 118,53 0,14 0,42 0,42 0,032 4 Sandang 105,95 105,95 109,34 109,56 0,20 3,41 3,41 0,011 5 Kesehatan 114,47 114,47 118,19 118,34 0,13 3,38 3,38 0,005 6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 121,63 121,63 127,87 127,25 -0,48 4,62 4,62 -0,031 7 Transportasi, Komunikasi, dan Jasa

Keuangan 125,70 125,70 123,71 126,48 2,24 0,62 0,62 0,406 *) Perubahan IHK bulan Desember 2016 terhadap IHK bulan November 2016

**) Perubahan IHK bulan Desember 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Perubahan IHK bulan Desember 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015

[1]

Tabel 1

Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Palu Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Desember 2016

Indeks Harga Konsumen

Year on Year *** Andil Inflasi Kelompok Pengeluaran Inflasi Desember 2016* Grafik 1

Inflasi/Deflasi Bulanan dan Andil Inflasi Kota Palu Desember 2016 1,15 3,32 0,24 0,14 0,20 0,13 -0,48 2,24 0,670 0,057 0,032 0,011 0,005 -0,031 0,406 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00

(3)

Beberapa komoditas utama yang memiliki andil terhadap inflasi antara lain ikan selar (0,25 persen), tarif angkutan udara (0,16 persen), ikan layang (0,13 persen), mobil (0,10 persen), ikan ekor kuning (0,09 persen), ikan cakalang (0,08 persen), bawang merah (0,06 persen), tarif pulsa ponsel (0,06 persen), pemeliharaan/service (0,05 persen), dan telur ayam ras (0,05 persen).

Tabel 2

Andil Inflasi/Deflasi Sepuluh Komoditas Utama Kota Palu, Desember 2016 Komoditas Inflasi

(%) Komoditas

Deflasi (%) 01. Ikan Selar

02. Tarif Angkutan Udara 03. Ikan Layang

04. Mobil

05. Ikan Ekor Kuning 06. Ikan Cakalang 07. Bawang Merah 08. Tarif Pulsa Ponsel 09. Pemeliharaan/Service 10. Telur Ayam Ras

0,25 0,16 0,13 0,10 0,09 0,08 0,06 0,06 0,05 0,05 01. Tomat Buah 02. Tomat Sayur 03. Televisi Berwarna 04. Cabai Merah 05. Pisang 06. Batu Bata 07. Sawi Hijau 08. Apel 09. Jeruk Nipis 10. Kangkung 0,12 0,04 0,03 0,03 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

Sedangkan beberapa komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi antara lain tomat buah (0,12 persen), tomat sayur (0,04 persen), televisi berwarna (0,03 persen), cabai merah (0,03 persen), pisang (0,02 persen), batu bata (0,01 persen), sawi hijau (0,01 persen), apel (0,01 persen), jeruk nipis (0,01 persen), dan kangkung (0,01 persen).

I. Perkembangan Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran

Selama Desember 2016, hasil pantauan terhadap perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat Kota Palu dirinci menurut tujuh kelompok pengeluaran sebagai berikut :

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan selama Desember 2016 mengalami kenaikan indeks harga sebesar 3,32 persen yakni dari 127,42 pada November 2016 menjadi 131,65 pada Desember 2016. Secara keseluruhan kelompok bahan makanan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,670 persen. Kenaikan indeks harga terjadi pada subkelompok ikan segar (14,60 persen), bumbu-bumbuan (2,79 persen), daging dan hasil-hasilnya (2,74 persen), telur, susu, dan hasil-hasilnya (2,17 persen), sayur-sayuran (1,43 persen), ikan diawetkan (0,87 persen), lemak dan minyak (0,30 persen), serta bahan makanan lainnya (0,29 persen). Sedangkan penurunan indeks harga terjadi pada subkelompok buah-buahan sebesar 13,16 persen dan kacang-kacangan sebesar 0,37 persen. Sementara subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya selama Desember 2016 relatif stabil.

(4)

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Dibandingkan bulan sebelumnya, kelompok ini mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,24 persen dari 140,34 pada November 2016 menjadi 140,68 pada Desember 2016. Andil kelompok ini secara keseluruhan terhadap inflasi sebesar 0,057 persen. Kenaikan indeks harga terjadi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,04 persen, minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,09 persen, serta makanan jadi sebesar 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,14 persen, yakni dari 118,37 pada November 2016 menjadi 118,53 pada Desember 2016. Secara keseluruhan, kelompok ini memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,032 persen. Selama Desember 2016, subkelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yakni biaya tempat tinggal sebesar 0,16 persen, bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 0,15 persen, serta penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,13 persen. Sedangkan penurunan indeks harga terjadi pada subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,08 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,20 persen, yakni dari 109,34 pada November 2016 menjadi 109,56 pada Desember 2016. Secara keseluruhan, andil terhadap inflasi adalah sebesar 0,011 persen. Selama Desember 2016 subkelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yakni sandang laki-laki sebesar 0,54 persen serta barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,18 persen. Sementara subkelompok sandang wanita dan sandang anak-anak selama Desember 2016 relatif stabil.

5. K e s e h a t a n

Dibandingkan bulan sebelumnya, kelompok kesehatan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,13 persen yakni dari 118,19 pada November 2016 menjadi 118,34 pada Desember 2016. Kelompok kesehatan memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,005 persen. Dari empat subkelompok pengeluaran untuk kesehatan, satu-satunya yang mengalami kenaikan indeks harga terjadi pada subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,28 persen. Sementara subkelompok jasa kesehatan, obat-obatan, serta jasa perawatan jasmani relatif tidak mengalami perubahan.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga selama Desember 2016 mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,48 persen dari 127,87 pada November 2016 menjadi 127,25 pada Desember 2016. Kelompok ini memiliki andil negatif terhadap inflasi sebesar 0,031 persen. Subkelompok rekreasi menjadi satu-satunya yang mengalami penurunan indeks harga sebesar 3,58 persen.

(5)

Sedangkan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,22 persen. Sementara subkelompok pengeluaran lainnya relatif tetap.

7. Transpor,Komunikasi,dan JasaKeuangan

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 2,24 persen, yakni dari 123,71 pada November 2016 menjadi 126,48 pada Desember 2016. Secara keseluruhan, kelompok ini memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,406 persen. Subkelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yakni subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 4,82 persen, transpor sebesar 2,16 persen, serta komunikasi dan pengiriman sebesar 1,57 persen. Sementara subkelompok jasa keuangan selama Desember 2016 terpantau relatif stabil.

II. Perkembangan Inflasi/DeflasiSelama TigaTahun Terakhir

Inflasi Kota Palu bulan Desember 2016 sebesar 1,15 persen merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir, dimana inflasi Desember 2015 tercatat sebesar 1,96 persen sementara inflasi Desember 2014 sebesar 2,86 persen. Demikian pula laju inflasi tahun kalender dan inflasi year on year hingga Desember 2016 yang hanya 1,49 persen, jauh lebih rendah dibandingkan laju inflasi dan inflasi year on

year periode yang sama di tahun 2014 dan 2015, yang sebesar 8,85 persen dan 4,17 persen.

Grafik 2

Perkembangan Inflasi/Deflasi Bulanan Kota Palu Tahun 2014-2016

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2014 1,03 -0,72 0,6 0,21 0,81 0,94 1,53 0,14 -0,36 1,31 0,21 2,86 2015 0,12 -1,84 -0,68 0,37 2,24 0,03 1,32 -0,75 0,12 0,78 0,47 1,96 2016 -0,41 -0,61 0,38 -0,53 0,8 0,63 0,39 -0,41 0,59 -0,95 0,49 1,15 -3,00 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00

(6)

III. Perbandingan Inflasi/Deflasi Nasional dan Kawasan Sulampua

Selama Desember 2016, inflasi secara nasional sebesar 0,42 persen, sementara laju inflasi sebesar 3,02 persen. Sedangkan inflasi year on year sebesar 3,02 persen. Di tingkat nasional, 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 2,25 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,52 persen. Kota Palu mengalami inflasi sebesar 1,15 persen, menempati urutan ke-4 inflasi tertinggi di Kawasan Sulampua dan ke-11 secara nasional.

-1,52 0,13 0,24 0,24 0,27 0,29 0,30 0,32 0,45 0,47 0,53 0,53 0,59 0,98 1,15 1,18 1,70 1,76 Grafik 3. Inflasi Kawasan Sulampua

Bulan Desember 2016

IHK Inflasi (%) Laju Inflasi

(%) Y o Y [2] [3] [4] [5] 1 Jayapura 128,65 1,76 4,13 4,13 2 Tual 140,13 1,70 2,97 2,97 3 Manokwari 122,35 1,18 5,75 5,75 4 Palu 127,09 1,15 1,49 1,49 5 Mamuju 125,52 0,98 2,23 2,23 6 Bau-Bau 128,87 0,59 1,71 1,71 7 Pare-Pare 122,09 0,53 2,11 2,11 8 Ambon 125,85 0,53 3,28 3,28 9 Gorontalo 121,78 0,47 1,30 1,30 10 Sorong 126,84 0,45 2,95 2,95 11 Ternate 130,27 0,32 1,91 1,91 12 Bulukumba 130,24 0,30 1,48 1,48 13 Makassar 126,44 0,29 3,18 3,18 14 Palopo 123,78 0,27 2,74 2,74 15 Watampone 120,27 0,24 1,50 1,50 16 Merauke 132,12 0,24 0,82 0,82 17 Kendari 121,68 0,13 3,07 3,07 18 Manado 125,64 -1,52 0,35 0,35 [1] Tabel 3

Perbandingan Indeks Harga dan Tingkat Inflasi/Deflasi Beberapa Kota di Kawasan Sulampua

Desember 2016

(7)

Di tingkat nasional, beberapa kota yang mengalami inflasi selama Desember 2016 yakni Lhokseumawe (2,25 persen), Kupang (1,96 persen), Pangkal Pinang (1,95 persen), Jayapura (1,76 persen), Tual (1,70 persen), Maumere (1,65 persen), Sampit (1,30 persen), Palangka Raya (1,28 persen), Balikpapan (1,26 persen), Manokwari (1,18 persen), Palu (1,15 persen), Tanjung (1,02 persen), dan kota lainnya di bawah 1,00 persen. Sementara itu, empat kota yang mengalami deflasi yakni Manado (1,52 persen), Bukittinggi (0,57 persen), Bungo (0,11 persen), dan Tegal (0,09 persen).

Dari 18 kota di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), terjadi inflasi di 17 kota, sementara 1 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura (1,76 persen), diikuti Tual (1,70 persen), Manokwari (1,18 persen), Palu (1,15 persen), Mamuju (0,98 persen), Bau-Bau (0,59 persen), Pare-Pare (0,53 persen), Ambon (0,53 persen), dan kota lainnya di bawah 0,50 persen. Sedangkan satu-satunya yang mengalami deflasi adalah Kota Manado sebesar 1,52 persen.

Referensi

Dokumen terkait

(1996) adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Sedangkan iklim kelas

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah pendekatan penelitian komparatif yang membandingkan antara model Altman Z-score , Springate dan

Serta pihak-pihak lain yang turut membantu penulis baik secara langsung.. maupun

Budiono, Guru Kelas VIA MI Badrussalam Kali Kendal Surabaya, Wawancara Pribadi, 10 Oktober 2017... kesempatan yang sama untuk memberikan konstribusi mereka dan mendengarkan pandangan

Iktiyanto (2010) menyatakan bahwa Nitrogen merupakan unsur yang paling dominan diantara unsur yang diperlukan oleh tanaman tebu karena berfungsi untuk

Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa, pada menit ke-5 hasil uji disolusi menunjukkan bahwa, bahan aktif yang diuji berupa parasetamol yang terdapat dalam cangkang KK sudah

Persentase jumlah guru mata pelajaran yang memiliki dokumen perencanaan proses pembelajaran yang sesuai dengan roh KTSP (berbasis kompetensi, menganut paham konstruktivistik,