• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN INDEKS SEFALIK ANTARA POPULASI BATAK DAN POPULASI SUNDA DI BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN INDEKS SEFALIK ANTARA POPULASI BATAK DAN POPULASI SUNDA DI BANDUNG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

The Indonesian Association of Forensic Medicine Proceeding Annual Scientific Meeting 2017

245 | I S B N 978-602-50127-0-9 Pekanbaru, 15-16 Juli 2017

PERBANDINGAN INDEKS SEFALIK ANTARA POPULASI

BATAK DAN POPULASI SUNDA DI BANDUNG

Riza Rivani1, Yoni Syukriani.F1, Andri Andrian Rusman1, Desy Linasari1

Abstrak

Panjang kepala, lebar kepala dan indeks sefalik

merupakan parameter penting untuk

mengetahui identitas ras manusia. Panjang kepala, lebar kepala dan indeks sefalik dipengaruhi oleh geografis, jenis kelamin, usia dan faktor ras. Penelitian dilakukan pada

mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

Padjadjaran di Bandung, populasi suku Batak (laki-laki 43 orang, perempuan 42 orang) dan populasi suku Sunda (laki-laki 43 orang, perempuan 42 orang). Penelitian ini dilakukan untuk mengukur panjang kepala, lebar kepala dan menentukan indeks sefalik dua suku yang berbeda dan membandingkan untuk melihat perbedaan panjang kepala, lebar kepala dan indeks sefalik baik yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Kriteria inklusi dan eksklusi untuk penelitian ini telah ditetapkan. Pengukuran diambil dengan menggunakan instrumen kaliper lengkung. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengukur panjang kepala, lebar kepala, dan untuk mengetahui indeks sefalik. Data kemudian dianalisa dengan software statistik. Rancangan penelitian ini merupakan desain potong lintang. Metode pengumpulan sampel dilakukan dengan sampel

acak, dilakukan uji Normal sampel

menggunakan One Sample Kolmogorov

Smirnov, kemudian data yang di dapat dianalisis dengan uji T-Independen. Dari hasil penelitian yang dilakukan, rata-rata lebar kepala perempuan suku Sunda (15,17) lebih lebar dari suku Batak (14,74), indeks sefalik perempuan suku Sunda (87,72) lebih besar dari suku Batak (85,15), panjang kepala laki-laki suku Batak (19,03) lebih panjang dari suku Sunda (18,71), indeks sefalik laki-laki suku Sunda (85,97) lebih besar dari pada suku Batak (84,31). Hasil uji T-Independen didapatkan P = 0.000 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan lebar kepala yang bermakna antara perempuan suku Batak dan suku Sunda.

Kata Kunci: panjang kepala; lebar kepala; indeks sefalik; batak; sunda.

Afiliasi Penulis : 1. Departemen Ilmu Kedokteran Forensik

dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas

Padjadjaran – Rumah Sakit (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung

Korespondensi: Riza Rivani, email : rizarm87@gmail.com, Telp/Hp: 022-2041171

PENDAHULUAN

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan multisuku, terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010, dimana tiga suku terbesar adalah suku Jawa dengan jumlah 40,2%, suku Sunda dengan jumlah 15,5% dan suku Batak dengan jumlah 3,5% sedangkan 40.8% adalah suku Indonesia lainnya.Menurut para ahli sejarah, nenek moyang kita berasal dari bangsa - bangsa proto Melayu dan deutro Melayu yang berasal dari orang-orang Austronesia. Bangsa proto Melayu atau disebut dengan bangsa Melayu Tua merupakan nenek moyang bangsa Indonesia yang pertama kali datang ke Indonesia sekitar tahun 1500 SM. Hingga kini diketahui bahwa keturunan dari bangsa proto Melayu adalah orang-orang suku Dayak dan Toraja. Ciri-ciri bangsa proto Melayu, mereka berasal dari Cina bagian selatan (Yunan) dan masuk ke Indonesia sekitar tahun 1.500-500 SM. Orang - orang bangsa proto Melayu memiliki rambut lurus, kulit kuning yang berwarna kecoklatan, dan bermata sipit. Mereka mendiami daerah-daerah

(2)

246 | I S B N :

Indonesia bagian timur, seperti Dayak, Toraja, Mentawai, Nias dan Papua. Suku Batak adalah termasuk bangsa Melayu tua.5,6 Bangsa deutro Melayu

disebut juga dengan bangsa Melayu Muda. Mereka datang ke Indonesia pada gelombang kedua, setelah bangsa proto Melayu sekitar tahun 400 – 300 SM. Ciri-ciri deutro Melayu, mereka berasal dari bangsa Indocina Utara yang masuk ke Indonesia bagian barat sekitar tahun 500 SM. Suku Melayu, Makassar, Jawa, Sunda, Bugis, Minang, dan lain-lain adalah keturunan asli bangsa ini. Suku Sunda adalah suku bangsa Melayu Muda.5,6

Penentuan ras setiap suku dalam suatu populasi penting dalam bidang forensik dan Antropologi terutama dalam proses identifikasi dan dapat ditentukan melalui antropometri manusia. Antropometri adalah pengukuran pada manusia dan sefalometri adalah salah satu antropometri kepala. Sefalometri digunakan untuk menentukan bentuk kepala melalui perhitungan indeks sefalik.5,6 Penelitian perbandingan

pengukuran panjang kepala dan lebar kepala antara populasi Batak dan populasi Sunda ini peneliti lakukan didasarkan pada teori yang menyatakan bahwa suku Batak adalah proto Melayu (Melayu Tua) dan suku Sunda adalah deutro Melayu (Melayu Muda). Data dan penelitian mengenai perbandingan pengukuran panjang kepala dan lebar kepala antara populasi Batak dan populasi Sunda ini akan dilakukan terhadap subyek penelitian populasi Batak dan populasi Sunda di Bandung. Hasil dari penelitian

ini diharapkan dapat diaplikasikan untuk identifikasi dengan mengetahui perbandingan ukuran kepala antara populasi Batak dan populasi Sunda.

METODE

Pengumpulan sampel dilakukan dengan sampel acak, Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 85 orang pada suku Batak dan 85 orang pada suku Sunda.Uji statistik untuk analisis adalah statistik deskriftif. Dilakukan uji Normal sampel menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov, kemudian data yang di dapat dianalisis dengan uji T-Independen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Data Dasar Mahasiswa Populasi Suku Batak dan Sunda.

Suku Bangsa Jenis kelamin N

Sunda Laki-laki 43

Perempuan 42

Batak Laki-laki 43

Perempuan 42

Tabel 4.2. Distribusi Panjang Kepala, Lebar Kepala, dan Indeks Sefalik pada Populasi Batak berdasarkan Jenis Kelamin.

Variabel Mean Median SD Min – Max Panjang Kepala Laki-laki Perempuan Lebar Kepala Laki-laki Perempuan Indeks Sefalik Laki –laki Perempuan 19,03 17,31 16,04 14,74 84.31 85,15 19,20 17,34 16,00 14,65 84,38 84,01 0.47 0,32 0,46 0,51 2,35 3,07 18,00 – 19,00 16,20 – 17,90 15,00 – 16,90 14,00 – 15,64 80,00 – 90,00 80,23 – 90,59

Tabel 4.3. Distribusi Panjang Kepala, Lebar Kepala, dan Indeks Sefalik pada Populasi Sunda berdasarkan Jenis Kelamin.

Variabel Mean Median SD Min – Max Panjang Kepala Laki-laki Perempuan Lebar Kepala Laki-laki Perempuan Indeks Sefalik Laki –laki Perempuan 18,71 17,30 16,08 15,17 85,97 87,72 18,70 17,35 16,20 15,13 86,71 88,00 0,44 0,32 0,54 0,31 2,68 1,66 18,00 – 19,60 16,50 – 18,50 15,10 – 16,90 14,60 – 16,28 81,50 – 90,22 84,88 – 91,12

(3)

247 | I S B N :

Tabel 4.4. Perbandingan Panjang Kepala, Lebar Kepala, dan Indeks Sefalik pada Laki-laki berdasarkan Suku Bangsa.

Variabel N SD Mean T (t – test) P. Value Lebar Kepala Batak Sunda Panjang Kepala Batak Sunda Indeks Sefalik Batak Sunda 43 43 43 43 43 43 0,46 0,54 0,47 0,44 2,35 2,68 16,04 16,08 19,03 18,71 84,31 85,97 - 0,384 3,273 - 3,061 0,702 0,002 0,003

Tabel 4.5. Perbandingan Panjang Kepala, Lebar Kepala, dan Indeks Sefalik pada Perempuan berdasarkan Suku Bangsa.

Rata-rata lebar kepala perempuan Sunda mempunyai ukuran yang lebih lebar dibandingkan suku Batak. Dari hasil uji T-Independen didapatkan nilai P = 0,000 yang berarti secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata lebar kepala antara perempuan suku Batak dan suku Sunda. Menurut klasifikasi indeks sefalik baik laki-laki dan perempuan populasi suku Batak mempunyai bentuk kepala brachicephalic dan suku Sunda

mempunyai bentuk kepala

hyperbrachicephalic.

Hasil penelitian menunjukkan indeks sefalik laki-laki Sunda (85,97) lebih besar dari pada laki-laki Batak (84,31), indeks - (18,71), Panjang kepala rata-rata perempuan Batak (17,31) lebih panjang dari perempuan Sunda (17,30). Lebar kepala rata-rata laki-laki Sunda (16,08) lebih lebar dari pada laki-laki Batak (16,04). Lebar kepala rata-rata perempuan Sunda (15,17) lebih lebar dariperempuan Batak (14,74).

Hasil uji T-Independen bahwa variabel lebar kepala (P Value = 0,000), dan indeks sefalik ( P Value = 0,000) pada perempuan mempunyai perbedaan yang signifikan. Menurut klasifikasi Martin - Saller bentuk kepala laki-laki dan perempuan Sunda adalah hyperbrachicephalic sedangkan laki-laki dan perempuan Batak adalah brachicephalic. Bentuk kepala brachicephalic dan hyperbrachicephalic menurut pembagian ras secara umum masuk dalam kelompok ras mongoloid.7

Penelitian sebelumnya oleh Pratama tahun 2010 dengan judul Studi Perbandingan wajah populasi Batak Toba di Toba Samosir dengan Wajah Populasi Batak Toba di Surabaya, hasil penelitian menunjukkan bentuk kepala pada masyarakat Batak toba di Toba Samosir memiliki ukuran indeks kepala yang terbilang kecil, namun pada masyarakat Batak Toba di Surabaya memiliki ukuran yang lebih besar. Bentuk punggung hidung masyarakat Batak Toba yang tinggal di Surabaya pun memiliki bentuk yang bervariasi mulai dari kecil, besar, sampai mancung. Bentuk ini dikarenakan salah satunya adalah pekawinan campuran yang dilakukan masyarakat Batak Toba di Surabaya. Tetapi pada masyarakat Batak Toba yang tinggal di Toba Samosir memiliki ukuran indeks yang tergolong kecil. Dengan bentuk punggung hidung yang panjang, lubang hidung yang kecil serta pipi yang berisi. Hal ini dikarenakan iklim yang dingin pada wilayah tersebut. Sehingga bentuk yang tergolong kecil ini adalah untuk menghindarkan kehilangan panas dan juga mendapatkan panas untuk suhu Variabel N Mean SD T (t –test) P. Value

Lebar Kepala Batak Sunda Panjang Kepala Batak Sunda Indeks Sefalik Batak Sunda 42 42 42 42 42 42 14,74 15,17 17,31 17,30 85,15 87,72 0,46 0,54 0,47 0,44 2,35 2,68 - 4,748 0,135 - 4,780 0,000 0,893 0,000

(4)

248 | I S B N :

tubuhnya. Dengan bentuk lubang hidung yang kecil, maka udara yang masuk ke paru-paru dapat di panaskan terlebih dahulu. Faktor yang membuat perubahan ciri pada masyarakat Batak Toba dengan melakukan strategi adaptasi adalah kondisi iklim. Bentuk iklim di wilayah Toba Samosir adalah sejuk karena terletak di daerah perbukitan. Wilayah ini memiliki perbandingan terbalik dengan Surabaya yang memiliki suhu tinggi.33

Pengukuran indeks sefalik sebelumnya juga pernah dilakukan di Medan oleh Herawati pada tahun 2011. Hasil pengukuran indeks sefalik untuk suku Batak Toba laki-laki 83,71, dan perempuan 82,10, suku Batak Karo laki-laki 82,99, dan perempuan 82,46, suku Mandailing laki-laki 82,18, dan perempuan 81,25. Suku Jawa laki-laki 84,74, dan perempuan 84,27. Dari penelitian Herawati indeks sefalik suku Batak Toba, Karo, Mandailing bentuk kepala adalah brachicephalic . Dari penelitian saya pada suku batak secara umum bentuk kepala laki-laki dan

perempuan Batak adalah

brachicephalic, dibandingkan dengan penelitian oleh Herawati didapatkan persamaan bentuk kepala. Untuk suku Sunda dari penelitian ini bentuk kepala suku Sunda baik laki-laki dan perempuan adalah hyperbrachicephalic , peneliti kesulitan untuk mengetahui apakah ada perubahan bentuk kepala karena belum ada data mengenai panjang kepala, lebar kepala dan indeks sefalik pada suku Sunda. Walaupun data suku Sunda tidak ada namun dapat dilihat sebagai perbandingan secara umum berdasarkan data Antropometri

Indonesia tanpa melihat jenis kelamin tahun 2013, panjang kepala usia 5 th, 16,84, dan lebar kepala 14,77, usia 50 tahun panjang kepala 18,49, dan lebar kepala 16,42, usia 95 tahun panjang kepala 20,13, dan lebar kepala 18,06. Untuk usia 50 tahun perhitungan indeks sefalik 88,8, jenis bentuk kepala adalah hyperbrachicephalic.

Beberapa penelitian lain untuk menentukan jenis bentuk kepala di Iran Tengah oleh Golalipour tahun 2003, Del Sol, Shah dan Jadhav. Penelitian bersifat cross sectional deskriptif dilakukan pada 410 perempuan normal berusia 17-20 tahun terdiridari Kelompok Fars n = 207 dan kelompok Turkman, n = 203. Kelompok Turkman adalah pendatang berasal dari Asia Tengah: populasi Turkmans hidup lebih dari dua abad yang lalu di daerah ini. Kelompok Turkman hanya menikah pada kelompoknya sendiri oleh karena keyakinan agama dan etnis. Sedangkan Kelompok Fars adalah penduduk asli Iran Tengah: populasi asli Fars telah dipilih dari tiga generasi terakhir. Dari penelitian ini didapatkan hasil nilai indeks sefalik kelompok Fars 85. Indek sefalik ini lebih tinggi dari hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Abol Hasan Zadeh tahun 2003 di Teheran Tengah Iran yaitu indek sefalik kelompok Fars 75, juga penelitian yang dilakukan oleh Shah dengan indeks sefalik 81,20. tetapi lebih rendah dari penelitian oleh Nakashima tahun 1986 dengan indeks sefalik 87. Dalam penelitian ini, jenis dominan bentuk kepala dalam kelompok Fars asli adalah hyperbrachicephalic (53,6%). Temuan

(5)

249 | I S B N :

ini tidak mirip dengan penelitian lainnya di Iran yang dilakukan oleh Abol Hasan Zadeh dan Farahani, penelitian oleh Shah dan Jadhav. Dalam studi lain mempunyai kepala mesocephalic. Lebih dari delapan abad yang lalu, dua studi yang dilakukan oleh para ilmuwan terkenal di Iran, bahwa temuan penelitian Avicenna dan Jorjani tahun 1975 melaporkan bahwa jenis dominan bentuk kepala pada orang Iran adalah mesocephalic, tetapi dalam studi terbaru di Iran jenis yang dominan adalah hyperbrachicephalic. Oleh karenanya mereka menyimpulkan bahwa ada perubahan jenis bentuk kepala orang Iran, yang berarti bahwa dominan bentuk kepala telah berubah dari mesocephalic menjadi hyperbrachicephalic. Penelitian lain menunjukkan tren perubahan dari bentuk kepala selama 30 tahun.32, 34

Berdasarkan uraian di atas variasi bentuk kepala pada populasi berkaitan dengan interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan lingkungan, faktor ras, etnis, tradisi, gizi, lingkungan, pengaruh iklim, perubahan usia juga kebiasaan makan.30,31

SIMPULAN

Indeks sefalik laki-laki Sunda lebih besar dari pada laki-laki Batak, dan indeks sefalik perempuan Sunda lebih besar dari pada perempuan Batak. Panjang kepala rata-rata laki-laki Batak lebih panjang dari laki-laki Sunda, dan panjang kepala rata-rata perempuan Batak lebih panjang dari perempuan Sunda. Lebar kepala rata-rata laki-laki Sunda lebih lebar dari pada laki-laki Batak. Lebar kepala rata-rata

perempuan Sunda lebih lebar dari perempuan Batak. Bentuk kepala laki-laki dan perempuan Sunda adalah hyperbrachicephalic sedangkan laki-laki dan perempuan Batak adalah brachicephalic. Jenis bentuk kepala brachicephalic dan hyperbrachicephalic menurut pembagian ras secara umum laki-laki dan perempuan suku Sunda dan suku Batak masuk dalam kategori kelompok ras Mongoloid.

(6)

250 | I S B N :

DAFTAR PUSTAKA

1. Agus Mulyono, Guntur Bambang Hamurwono, Peter Sahelangi, Ratna Rosita, Slamet Purnomo, Untung Suseno, Yosephine Lebang, 2006, Pedoman Penatalaksanaan Identifikasi Korban Mati Pada Bencana Massal, Cetakan ke-2, Departeman Kesehatan Republik Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, hlm 27.

2. Hoediyanto hariadi A, 2012, Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Edisi Kedelapan, Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya. Hlm 356-357.

3. Wignjosoebroto, S. Ergonomi Studi Gerak

dan Waktu, Surabaya, Guna Widya.

Melaluiwww.antropometriindonesia.com,

diakses 28 /10/2014 .hlm 1-3.

4. Swami S, Kumar M and Patnaik. 2015,

Estimation of Stature From Facial Anthropometric Measurements In 800 Adult Haryanvi Baniyas. Research Article, Online International Journal. Melalui http://www.cibtech.org/jms. htm Vol. 5 (1) January-April. Pages 122-132.

5. Akhsin Naim, Hendri. Sensus Penduduk 2010. Badan Pusat Statistik. Melalui www.bps.go.id. diakses 10/2011.hlm 1. 6. Hendrayana. 2009. Artikel. Definisi, Ciri

Proto Melayu dan Deutro Melayu, Serta Perbedaannya. Departemen Pendidikan Nasional. Diakses 12/02/2013Melalui kakakipar.com, 12/03/213. hlm 202. 7. Josef Glinka, Myrtati Dyah Artaria, Toetik

Koesbardiati. 2008. Metode Pengukuran

Manusia. Surabaya: Airlangga University

Press.hlm 23-62.

8. Monography#12. Craniofacial growth

series, U Michigan 1982.pages 333.

9. Mahesh Kumar dan Patnaik V.V. Gopichand.2013, The Study of Cephalic

Index in Harvanyi population. IOSR

Journal of Dental and Medical Sciences (IOSR-JDMS). Vol.13 January 2014. Pages 44-45.

10. Golalipur, 2006, The Effect of Ethnic Factor on Cephalic Index in 17-20 Years Old Females of North of Iran. Int. J.

Morphol. pages 319-322.

11. Ila Jitesh, Vishal Manoharrao Salve, 2013, Comparison Cephalic Index Of Three States Of India. Int J Pharm Bio Sci Volume 3, Issue 4, (October - December), Pages:1022-1031.

12. Swapnali Khair, Deepika Bhandari, 2013, Swati Wavhal judul Study of Cephalic Index Among the Students of Mumbai Region. Vol: 3. Issue 11 Nov. pages 1-2.

13.Jihan Binti Johari. 2014, Studi

Antropometri Menggunakan Indeks

Sefalik Pada Etnik Melayu Dan India Mahasiswa Malaysia FKG USU TA

2010-2012, Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Sumatera Utara Medan. hlm

1-6.

14. Sritomo Wignjosoebroto, Adithya Sudiarno, Bright Brennan, 2009, Perancangan Sistem Pengukuran Antropometri Kepala Menggunakan Teknologi Image Processing Dengan Metode Ekstraksi Fitur Wajah, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. hlm 1-2.

15. Snell R S 2006, Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran Terjemahan Lilianan Sugiharto. Jakarta: EGC. hlm 341-401.

16. Keith L Moore 2002, Anatomi Klinis Dasar. Terjemahan dr. Hendra Laksmana. Jakarta; EGC. hlm 669-689.

17.Dianfitra. Asuhan Neonatus. 09 Januari

2013, Melalui

www.dianfitra.blogspot.com

(7)

Indeks… 251 | I S B N : 18.Luchantiq.2008.Ubun-ubunMenutup. Melalui www.keluargasehat.wordpress.com. diakses 20/10/2014.hlm 1-2.

19.Sugita Aris,2012 Mengamati

Perkembagan Otak Melalui

Perkembangan Kepala Bayi. Melalui

www.adellesya.blogspot.com/2012/01/m

engamati-perkembangan-otak. diakses

24/01/2012.hlm 1-2.

20. Pearce, C Evelyn. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. hlm 424.

21.Supriasa.2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta. EGC. hlm 1.

22.Saukko P, Knight B, 2004, The

Estabilishment of Identity of Human

Remains. Dalam Saukko P. KNIGHT’S

Forensic Pathology.Edition-3,.London: Hodder Arnold, pages 98-134.

23. M.B. Maina, O. Mahdi and G.D. Kalayi, 2015, Anthropometric Study of Cephalic Index of adult Tiv and Idoma ethnic

groups of North Central Nigeria.Vol.5.

pages 109-115.

24.Anggota DPRD Lampung Tewas Dimutilasi Diduga karena Masalah Cinta dan Utang.

Melaui BATAMTODAY.COM [01-06-2016]. hlm 1.

25. Bradley J adam, Lowrence Kobilinsky, 2007, Inside Forensic Science, Forensic

Anthropology, Series Editor, Chelsea

House Publisher. pages 31-41.

26. Twisha Shah, Manish B Thanker, Shobhanana K Menon, 2015, Assesment of Cephalic and Facial Indices: A proof for

Ethnic and Sexual Dimorphism. Vol 3.

Issue 1. pages 1-10.

27. Bruce Bradtmiller, Martin Friess, 2004, A Head-And-Face Anthropometric Survey of

U.S Respirator Users, Final Report. Pages

6-7.

28. Stanley Lameshow, David W. Hosmer Jr, Janelle Klar, Stephen K. Lwanga, 1997, Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan, Gadjah Mada University Press.hlm 50.

29. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi Keempat, Departemen Pendidikan Nasional, 2002, 1350, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. hlm 579.

30. BioMed Research International, 2014, Volume 2014, ArticleID 527473, 5 Research Article, Measurement of Cephalic Indices in Older Children and Adolescents of a Nigerian Population,

Babatunde Olayemi Akinbami.Melalui:

pageshttp://dx.doi.org/10.1155/2014/52 7473. pages 1-3.

31. Anil Kumar, Mahindra Nagar, 2013,

Morphometric Estimation of Cephalic Index in North Indian Population:

Craniometrics Study. Pages 1976-1982.

32. Mohammad Jafar Golalipour, Int. J.

Morphol, 24(3):319-322, 2006. The Effect

of Ethnic Factor on Cephalic Index in 17-20 Years Old Females of North of Iran, The effect of ethnic factor on cephalic index in 17-20 years old females of North of Iran. Int. J. Morphol., 24(3):pages 319-322.

33.Pratama, Agus Juanda, 2010, Variasi Morfologi Wajah Populasi Batak Toba : Studi Perbandingan wajah populasi Batak Toba di Toba Samosir dengan Wajah

Populasi Batak Toba di Surabaya. Skripsi,

FISIP Universitas Airlangga, Surabaya.

34.Netty Herawati, 2011, Tesis. Penentuan Indeks Kepala dan Wajah Orang Indonesia Berdasarkan Suku di Kota Medan, Fakultas Kedokteran Universita Sumatra Utara Medan. hlm 27-68.

Gambar

Tabel  4.1  Data  Dasar  Mahasiswa  Populasi  Suku Batak dan Sunda.
Tabel  4.4.  Perbandingan  Panjang  Kepala,     Lebar Kepala, dan Indeks Sefalik pada  Laki-laki berdasarkan Suku Bangsa

Referensi

Dokumen terkait

Cyclic treatment merupakan sebuah prosedur dimana material tematik yang sama digunakan pada dua movement atau lebih dalam sebuah komposisi, atau pada bagian yang berbeda dari

Pelaksanaan KKN -PPM akan dibim bing oleh D osen Pem bim bing Lapangan yang akan m endam pingi m asing-m asing unit KKN - PPM dan untuk pelaksanaan kegiatan KKN -PPM di tingkat D

Dari grafik lama waktu penyelesaian KTI mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan tingkat akhir di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta didapatkan hasil dengan presentase

kebenaran apa yang diutarakan oleh para penghadap tersebut di atas, karena benar telah mengetahui dan mengenal almarhum.-- bahwa berdasarkan atas keterangan para penghadap dan

Menceritakan kembali cerita yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri Membaca lancar dengan pemahaman teks cerita.

2. Meminimumkan biaya pemesanan dan biaya pengadaan persediaan barang Pada dasarnya laporan inventori dimaksudkan untuk mengajukan informasi mengenai keadaan atau kondisi

Peta tangan kiri-tangan kanan merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk mengetahui gerakan-gerakan yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan dalam

Tarif mempunyai peran yang sangat penting dalam angkutan udara baik bagi perusahaan penerbangan, pengguna jasa angkutan udara maupun bagi pemerintah. Dalam