• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Imunologi Infeksi Protozoa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aspek Imunologi Infeksi Protozoa"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

2/5/10 2/5/10

 ASPEK IMUNOLO

 ASPEK IMUNOLOGI

GI

INFEKSI

INFEKSI

PROTOZOA 

PROTOZOA 

KELOMPOK 

KELOMPOK 

10

10

(2)

STRUKTUR PROTOZOA

STRUKTUR PROTOZOA

Kingdom

Kingdom protista

protista sebagai

sebagai filum pr

filum protozoa

otozoa

Bersel tunggal

Bersel tunggal

Organisme eukariota.

Organisme eukariota.

Dinding sel (-).

Dinding sel (-).

Ukuran: 3

Ukuran: 3

 –

 –

1000

1000 mikron

mikron -

- (organisme

(organisme

mikroskopis bersifat aerob dan

mikroskopis bersifat aerob dan

heterotrof).

heterotrof).

Alat gerak : flagellum, silium,

Alat gerak : flagellum, silium,

pseudopodium atau bergerak

pseudopodium atau bergerak

menggunakan gerakan selnya.

menggunakan gerakan selnya.

Bentuk : berbeda-beda pada

Bentuk : berbeda-beda pada fase yang

fase yang

berbeda dalam siklus hidupnya, (oval,

berbeda dalam siklus hidupnya, (oval,

panjang dan bulat) tergantung pada umur

panjang dan bulat) tergantung pada umur

dan perubahan lingkungan.

(3)

Berdasarkan alat gerak protozoa dibedakan atas 4

filum

1

)

Fillum Mastigophora atau Flagellata

memiliki alat gerak berupa

Flagellum.

Bersifat parasit: genus

Trypanosoma

dan genus

(4)

2) Sarcodina: Amoeba

• Bergerak menggunakan pseudopodia (kaki

semu).

• Tubuh bagian luar terdapat membran sel

(membran plasma)

• Bagian dalam terdapat sitoplasma yang

dibedakan menjadi ektoplasma (bagian luar) dan endoplama (bagian dalam).

Habitat:

 hidup bebas di tanah yang berair- Amoeba

 proteus

 Parasit: dirongga mulut cth: Entamoeba

ginggivalis ,

di dalam usus manusia cth: Entamoeba histolytica.

(5)

3

) Cilliata

• Alat gerak berupa silia (rambut getar)

• Menangkap makanan dengan cara

menggetarkan rambut (silianya)

• Memiliki dua jenis inti:

Makronukleus dan Mikronukleus (in ti reproduktif).

• Cara reproduksi:

▫ aseksual -membelah diri

▫ seksual-konyugasi

(6)

4) Sporozoa

Tidak memiliki alat gerak

khusus.

Berkembangbiak dengan

spora.

Bersifat parasit, tubuh

berbentuk bulat atau

panjang.

Siklus hidupnya dapat

dibagi atas tiga stadium:

▫ Schizogonia ▫ Sporogoni ▫ Gamogoni

(7)

Major and minor pathogenic protozoa

2/5/10

Type and Location Species Disease

Major protozoa Intestinal tract  Entamoeba histolytica Giardia lamblia Cryptosporidium parvum  Ambiasis Giardiasis Cryptosporidiosis

Urogenital tract Trichomonas vaginalis Trichomoniasis

Blood and tissue  Plasmodium species

Toxoplasma gondii   Pneumocystis carinii  Trypanosoma species T.cruzi  T.gambiense T.rhodesiense  Leishmania species  L.donovani   L.tropica  L.mexicana  L.braziliensis Malaria Toxoplasmosis Pneumonia Trypanosomiasis Chagas’ disease Sleeping sickness Sleeping sickness Leishmaniasis Kala-azar Cutaneous leishmaniasis Cutaneous leishmaniasis Mucocutaneous leishmaniasis

(8)

2/5/10 Minor protozoa Intestinal tract  Balantidium coli   Isospora belli   Enterocytozoan bienusi   Septata intestinalis Cyclospora cayetanensis Dysentry  Isosporosis Microsporidiosis Microsporidiosis Cyclosporiasis Blood and tissue  Naegleria species

 Acanthamoeba species  Babesia microti 

Meningitis Meningitis Babesiosis

(9)

PATOGENESIS

1) Intestinal protozoa(Major)

 Entamoeba histolytica penyebab amebiasis

o Diantara 3 spesies entamoeba paling patogen pada

manusia.

o Organisme ini adalah salah satu agen penyakit penyebab

dysentri.

• Memiliki 2 siklus hidup: motile ameba (trophozoit) dan

nonmotile cyst

Patologi

o mempunyai kemampuan untuk menghydrolysis jaringan

hospes (histo=jaringan, lytic=lysis).

o Amoeba berkontak dengan mukosa parasit ini mensekresi

enzim proteolytico rganisme berpenetrasi ke dalam epithelium kemudian kejaringan yang lebih dalam.

(10)

• Diagnosis berdasarkan

o Gejala klinis, reaksi tes imunologi.

o Pemeriksaan sampel feses untuk mendiagnosis infeksi

(11)

2) Intestinal protozoa(Minor)

 Balantidium Coli 

penyebab disentri.

o

pada daerah tropis dan juga daerah sub-tropis.

o

Pada dasarnya protozoa ini berparasit pada babi,

sedangkan strain yang ada, beradaptasi terhadap

hospes definitif lainnya termasuk orang.

o

Infeksi: cyste termakan oleh hospes karena kontaminasi

makanan dan minuman.

o

Balantiudium coli biasanya mati pada pH 5,0.

o

Infeksi terjadi bila orang mengalami kondisi yang buruk

seperti malnutrisi dengan perut dalam kondisi

mengandung asam lemah.

(12)

Patologi

Trophozoit memakan organisme

paramaecium dan partikel kecil jaringan.

Tetapi kadang protozoa dapat memproduksi

enzim proteolytic

mendigesti epithel

intestinum dari hospes.

Juga memproduksi hyaluronidase

enzim

yang dapat memperbesar ulcer.

Koloni dari ulcer

infiltrasi sel radang

lympocyte, polymorphonuklear leukosit dan

perdarahan.

kejadian berlanjutan

perforasi dari usus

(13)

3) Urogenital tract

 Trichomonas vaginalis penyebab trichomoniasis.

o Hidup dalam vagina, urethra wanita, prostata, vesica

seminalis dan urethra pria.

o Ditularkan lewat hubungan kelamin, bahkan pernah

ditemukan pada anak yang baru lahir.

• T. vaginalis membelah diri secara longitudinal dan tidak

(14)

PATOLOGI

o Inflamasi: gatal-gatal, keluar cairan

putih yang mengandung trichomonas.

o Protozoa memakan bakteri, leukosit

dan sel eksudat terjadi degenerasi

epithel vagina infiltrasi leukosit

o Sekresi vagina akan bertambah banyak

berwarna putih kehijauan dan terjadi radang pada jaringan tersebut.

Diagnosis

o Ditemukan trichomonas dalam sekresi

penderita.

o Dapat juga dilakukan dengan tes

haemaglutination indirek (tidak langsung).

(15)

4) Blood and tissue

 Trypanosoma species penyebab Tripanosomiasis

o Pada hospes vertebrata parasit tersebut hidup dalam darah,

kelenjar limfe, limpa dan cairan serebro-spinal.

o Hidup diantara sel dan jaringan ikat diantara jaringan organ.

o Parasit paling banyak ditemukan dalam saluran limfe dan

(16)

Patologi

o Gigitan lalat yang menginfeksi trypanosoma sakit rasa sakit

akan hilang dalam waktu 1-2 miggusaat trypanosoma masuk

kedalam saluran darah dan lymfe.

o Parasit bereproduksi secara cepat parasitemia trypanosoma

mulai menyerang berbagai organ tubuh.

o Kelenjar lymfe membengkak dan congestif terutama daerah

(17)

o

Ditemukan parasit

dalam darah,

susmsum tulang dan

cairan serebrospinal.

o

Tes serologi juga dapat

dilakukan.

(18)

Respon Imun Terhadap Infeksi Protozoa

 Secara khas infeksi parasit merangsang lebih dari satu mekanisme pertahanan imunologik, yaiturespons imun humoral dan seluler .

 Infeksi parasit pada umunya bersifat khronis maka dalam tubuh selalu terdapat antigen parasit yang beredar sehingga terjadi perangsangan terus menerus maka terbentuklah kompleks imun.

 Kemudian terjadinya adaptasi yang sangat erat antara parasit dan inang, maka terciptalah suatu keseimbangan hubungan antara keduannya.

Dalam inang yang alami tidak ada mekanisme efektor yang bekerja sendiri, maka untuk menghadapi ini, parasit dalam perkembangannya selalu berusaha untuk menghindarkan diri.

 Tetapi pada umumnya respons imun seluler lebih efektif untuk menghadapi protozoa yang hidup intraseluler,

 Sebaliknya antibody lebih efektif untuk parasit ekstraseluler baik dalam darah maupun dalam cairan jaringan

(19)

Mekanisme efektor

• Imunitas humoral

Antibodi dengan spesifisitas yang cocok dalam kadar cukup dan afinitas yang efektif akan melindungi terhadap serangan parasit dalam darah seperti trypanosoma brucci dan tahap sporozoit dan merozoit dari

 plasmodium. Mekanisme efektornya dapat berbentuk opsonisasi, fagositosis dan lisis oleh komplemen.

• Imunitas selluler

sampai saat ini belum diketemukan peran limfosit T sitotoksik dalam fungsi pertahanannya terhadap parasit yang kita kenal. Di pihak lain

limfosit T yang menghasilkan limfokin, sangat penting untuk mengaktifkan sel makrofag agar dapat membunuh parasit secara intraseluler, seperti terjadi pada Toxoplasma gondii, Trypanosoma cruzi dan Leishmania spp. Biasanya sel-sel penghasil limfokin sangat berperan dalam mekanisme pertahanan,.

(20)

Upaya Protozoa Untuk Menghindar Dari Respon Imun

Ada beberapa cara menolak atau menghindar dari sistem imun yang dilakukanoleh parasit

1 Keanekaragaman antigenic (antigenic variation)

2 Belajar hidup dalam sel makrofag Ada 3 tahap penolakan pembunuhan parasit oleh makrofag apabila diamati pd percobaan in vitro

• Kegagalan fusi lisosom dan fagosom. Cth:Toxoplasma gondii • Tahap terhadap pembunuhan. Cth: Leishmania spp.

• Menghindar dari lisosom. Cth: Trypanosoma cruzi

3 Supresi respon imun Parasit dapat merusak secara langsung sel-sel dan jaringan limfoid seperti Schistosoma dapat

melepaskan bahan yang memecah molekul IgG sehingga mengakibatkan hambatan respon imun seluler

(21)

4. Subversi Sistem Imun

Ada 2 jenis parasit yang cukup baik sebagai contoh mekanisme pengelakan sistem imun secara subversi yaitu Babesia dan Theileria parva .

• hidup sebagai parasit darah dalam sel-sel darah merah dan

(22)

Daftar Pustaka

• Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA. Mikrobiologi Untuk Profesi

Kesehatan. Edisi 16. Alih Bahasa: Gerard Bonang. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Cetakan V, 1995.

• Kresno SB. Imunologi: Diagnosis dan Prosedur Laboratorium.

Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Cetakan II, 2003.

• Levinson W. Medical Microbiology & Immunology:

examination & board review 8th ed. New York: Lange Medical

Books, 2004; 342-60.

• Subowo. Imunologi Klinik. Bandung: Penerbit Angkasa, 1993;

Referensi

Dokumen terkait

14 No.2 Juni 2016 |187 Microsoft Excel atau spreadsheet method dan analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Beberapa potensi yang dimiliki bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional antara lain: bahasa Indonesia memiliki kesederhanaan struktur; bahasa

mitra sebagai bagian dari pembekjalan empat kompe- tensi guru professional. 3) melatih mahasiswa dalam menerapkan ilmu penge- tahuan, teknologi, seni, dan budaya untuk

Dari hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada aplikasi Visualisasi 3D Interaktif Masjid Agung Jawa Tengah dapat diberikan beberapa saran

Pada hari ini, anakku, yaitu pada waktu ayahmu membikin nasehat ini, adalah suatu hari yang mulia buat diriku, karena pada hari inilah Ayah sempat merayakan ulang tahun yang kedua

 Pengaruh penambahan Tween 80 dengan konsentrasi yang berbeda pada masing-masing formula dapat mempengaruhi sifat mutu fisik gel rektal yaitu viskositas dan daya

Indicator yang dipilih adalah ketepatan waktu pemeliharaan alat masih belum mencapai target karena masih belum terkoordinasi dengan unit yang akan

Disentri ameba kronik : gejala menyerupai disentri ameba ringan diselingi dengan periode normal tanpa gejala, berlangsung berbulan-bulan sampai bertahun-tahun, neurasthenia,