• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PROGRAM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PROGRAM

2.1 Kategori Program

Menurut Irwanto, dkk (2019), “Televisi adalah suatu medium yang dapat memunculkan gambar dan suara. Akibat dari penemuan sistem teknologi gelombang atau frekuensi radio, memungkinkan terciptanya televisi. Televisi juga dapat dimaknai sebagai dengan penyelenggaraan penyiarannya melalui teknik audio visual yang berbentuk program.”

Kategori program yaitu mengumpulkan semua informasi dalam beberapa

kategori dalam segmen yang dibuat dalam produksi. Kategori program ini menjadi

acuan dan patokan program yang akan disuguhkan kepada para audien , dan kategori

program memiliki tiga kategori yaitu Informasi, Edukasi dan Hiburan. Dari tiga

kategori tersebut bahwa dalam program harus mempunyai tiga kategori pada setiap

program yang ingin ditayangkan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, televisi merupakan media yang

menggunakan indera penglihat dan indera pendengar sehingga memudahkan

masyarakat untuk menerima pesan yang disampaikan secara mudah dan dapat ditonton

dimanapun berada. Walaupun televisi bersifat audio visual tidak berarti gambar lebih penting dari kata – kata , keduanya harus seimbang. Dan pada prinsipnya, program

yang ditunjukkan kepada pemirsa harus mengandung sesuatu yang baik dan benar.

2.2 Format Program

Format program adalah suatu pola yang diberlakukan terhadap suatu program

televisi sebagai kategorisasi untuk menentukan bentuk spesifik penyajiannya dalam

(2)

dalam gaya penyajiannya, sehingga rangkaian program yang ditayangkan dari waktu pagi

hingga pagi hingga malam menjadi lebih variatif. Dan dalam dunia broadcast ada dua macam format program yaitu drama dan non-drama. Format acara juga menjadi sebuah perencanaan

dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain

produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan

dan target pemirsa acara tersebut.

Irwanto, dkk (2019), “ Program Drama adalah suatu program televisi yang menayangkan cerita fiksi yang memuat unsur narasi, dialog adegan, penokohan dan musik

yang dikemas sedemikian rupa dalam durasi tertentu.”.

Latief dan Utud (2017), “ Program non drama adalah format program yang sangat

fleksibel, karena merupakan gabungan unsur-unsur program hiburan yang dikombinasikan

dengan unsur format informasi.”

Dari penjelasan diatas, penulis mengambil format program yaitu non – drama

magazine show , magazine merupakan program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam. Dan dalam program ini, magazine show memiliki beberapa rubrik dalam programnya dan mengandung informasi, edukasi dan hiburan dalam program.

2.2 Judul Program

Dalam tugas akhir ini, penulis memberikan judul program televisi non drama

magazine show yaitu Hashtag Nusantara”. Arti dari judul program tersebut penulis mengambil arti dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI. Hashtag yang berartikan tagar, tagar (n): (bunyi) guruh atau guntur, namun penulis mengambil kata tagar adalah sebuah

singkatan dari kepanjangan Tanda Pagar, Tanda (n): bukti: pengenal: ciri-ciri; isyarat;

gelagat, tanda juga memiliki arti atau makna yang luas dan bisa juga berartikan alamat atau

menyatakan sesuatu dan bisa menjadi sebuah informasi. Pagar (n): pembatas ; penyekat, yang

berarti mengelilingi sebuah tempat dan menjadikan sebuah informasi pada masing-masing

daerah yang ada terutama di Indonesia. Nusantara (n): kepulauan Indonesia, sebutan (nama)

(3)

Jadi arti judul program dari Hastag Nusantara ini adalah, sebuah symbol yang berartikan luas dalam dunia media social yaitu simbol Hashtag (#), symbol yang berbentuk tagar (#) atau kepanjangan dari tanda pagar menjadikan sebuah pencarian luas dan sebuah

pencarian informasi tempat atau info-info lainnya, jadi penggunaan Hashtag (#) dalam setiap unggahan foto atau video di media social sekarang ini berpengaruh dalam pencarian yang

singkat dengan mengandalkan jari jemari saja pada satu perangkat, yaitu telepon genggam.

Dari penjelasan tersebut, judul dan konsep yang telah ditentukan oleh penulis memiliki

ketertarkaitan satu sama lain, karena dari judul sudah mencakup sebagian dari konsep yang

ditentukan.

2.3 Target Audien

Menurut Morissan (2018) “Target Audien adalah memilih satu atau beberapa segmen audien yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran program dan promosi.”

Persaingan dalam memasarkan sebuah program siar di Indonesia saat ini sangat ketat.

Setiap Stasiun Televisi berlomba-lomba membuat program siar yang dapat menarik hati

masyarakat demi rating yang baik. Dalam era persaingan saat ini media penyiaran harus

memiliki strategi yang jelas dalam merebut audien. Strategi merebut audien adalah pasar dan

program yang disajikan adalah produk yang ditawarkan. Dalam menentukan target audien kita

dapat menentukan berdasarkan beberapa segementasi yaitu meliputi segmentasi demografis,

segmentasi geografis, dan segmentasi geodemograis.

Segmentasi merupakan satu kesatuan dengan targeting. Targeting atau menetapkan

target audien adalah tahap selanjutnya analisis segmentasi. Berikut segemntasi demografis:

1. Usia

Program seringkali menggunakan segmentasi usia ini dalam menjangkau audien yang

diinginkan sehingga kita mengetahui program untuk audien anak-anak , remaja muda, dewasa,

dan seterusnya. Berikut ini adalah segmentasi usia menurut standar di Indonesia, yaitu

menurut pembagian Biro Pusat Statistik adalah :

(4)

Segmentasi Usia

Sumber : Biro Pusat Statistik

Berdasarkan segmentasi diatas, penulis menargetkan audien untuk program Magazine Show Hashtag Nusantarayang berusia dari 15-39 tahun, sehingga program yang disajikan oleh tim produksi dapat diterima dan menjadi tontonan yang bermanfaat oleh audien.

2. Jenis Kelamin

Menjelaskan target audien sesuai jenis kelamin, yaitu produk yang menggunakan

pendekatan jenis kelamin ini dalam pemasarannya. Ada satu merek produk yang ditujukan

hanya kepada wanita atau hanya kepada pria, masing-masing memiliki startegi promosi yang

berbeda. Isi media masa mempengaruhi siapa yang akan menggunakan media itu.

Berdasarkan penjelasan diatas, program magazine show Hashtag Nusantara” yang dibuat tim produksi ditujukan untuk wanita dan laki-laki karena pada dasarnya wanita dan

laki-laki memiliki hak yang sama dalam mendapatkan informasi berupa pengetahuan tempat

wisata, kuliner, bahkan informasi edukasi dari wisata dan informasi yang jelas dan menjadi

referensi.

3. Pendidikan

Konsumen dapat dikelompokan menurut tingkat pendidikan yang dicapai. Selain itu,

pendidikan juga menentukan tingkat intelektualitas seseorang. Pada gilirannya, tingkat

intelektualitas ini akan menentukan pilihan barang-barang, jenis hiburan, dan program radio

No. Usia 1. 0 - 14 Tahun 2. 15 - 20 Tahun 3. 20 - 29 Tahun 4. 30 - 39 Tahun 5. 40+ Tahun

(5)

atau televisi yang diikutinya.

4. Pekerjaan

Konsumen yang memiliki jenis pekerjaan tertentu umumnya mengonsumsi

barang-barang tertentu yang berbeda dengan jenis pekerjaan lainnya.

5. Pendapatan

Selera atau konsumsi seseorang sangat dipengaruhi oleh kelas sosial yang

ditempatinya termasuk selera terhadap program yang ditonton atau didengarnya dari media

penyiaran. Pendapatan seseorang mempengaruhi terhadap apa yang dibacanya atau apa yang

ditontonnya. Kelas sosial yang digunakan atau yang dipakai oleh penulis yaitu:

1. Kelas menengah atas (B)

2. Kelas menengah bawah (C)

6. Agama

Segementasi agama telah digunakan untuk memasarkan berbagai macam produk.

Segemntasi konsumen berdasarkan agama telah digunakan untuk membuat program-program

tertentu saja.

7. Suku dan Kebangsaan

Suku-suku tertentu biasanya memiliki ciri khas dalam soal makanan , pakaian dan cara

berkomunikasi. Segemntasi konsumen berdasarkan suku dan kebangsaan sepanjang

suku-suku itu memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal kebiasaan-kebiasaan dan

kebutuhan-kebutuhannya.

8. Status Ekonomi

Selera atau konsumsi seseorang sangat dipengaruhi oleh kelas sosisal yang

ditempatnya termasuk selera terhadap program yang ditonton atau didengarnya dari media

(6)

sumber-sumber daya dan kecenderungannya dalam mengonsumsi media.

Berikut ini adalah pembagian konsumen menurut Nielsen Indonesia dengan menggunakan

pengeluaran perbulan tahun 2014, yaitu :

Tabel II .2

Pembagian Konsumen Tahun 2014

ABCDE Socio-economic score Households % inpopulation Household head: Mean Fro m To Economicall y active Enterpreneur , manager secondary education ≥ bachelor degree A 1.63 1.38 1 2.5% 99.5% 71.7 % 93.8% 70.5 % B 1.27 1.19 1.38 1 2.5% 96.9% 45 .2% 81.0% 3 5.7% C 1.02 0.86 1.19 37.5% 84.0 % 14.4% 52. 8% 15.0% D 0.73 0.63 0.86 25.0 % 22.7% 0.8% 3 9.3% 5.4% E 0.57 0.63 1 2.5% 0.3% 0.0% 5.9% 0.5% Sumber : https://www.nielsen-admosphere.bg/files/2014/06/Nielsen-Admosphere-ABCDE-classificationspecification-2016.pdf

Berdasarkan penjelasan diatas, program magazine show yang dibuat tim produksi ditujukan unutk semua kalangan, muali dari SES A sampai SES E, sehingga program

magazine show yang disajikan merupakan tayangan yang informatif dikemas dengan menggunakan Bahasa formal dalam penyampaiannya.

Untuk segmentasi geografis sendiri adalah segmentasi ini membagi-bagi khalayak audien berdasarkan jangkauan geografis. Pemasang iklan media penyiaran menggunakan

segmentasi geografis ini karena konsumen terkadang memiliki kebiasaan berbelanja yang

berbeda-beda karena dipengaruhi lokasi dimana mereka tinggal. Oleh karena itu, dalam

tiap-tiap negara perlu dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakternya.

Dan segmen geodemografis merupakan gabungan dari segmentasi geografis dengan segmentasi demografis. Para penganut konsep ini percaya bahwa mereka yang menempati

geografis yang sama cenderung memiliki karakter-karakter demografis yang sama, namun

(7)

2.4 Karakteristik Produksi

Pada dasarnya, karakteristik produksi terdiri dari dua karakteristik produksi yaitu Live dan Tapping atau Record.

Menurut Rusman Latief (2017),”Tapping istilah merupakan kegiatan merekam adegan dari naskah menjadi betuk audio visual”.

Menurut Anton Mabruri KN (2018) “Sedangkan Live adalah program atau acara televisi yang disiarkan secara langsung tanpa direkam terlebih dahulu dan dianggap sebagai

bentuk siaran yang paling menarik karena kejadian yang langsung”.

Dalam produksi ini, penulis memilih format tayang program tapping atau rekaman (record) , karena produksi program magazine show dilakukan diluar studio yang membutuhkan persiapan yang sangat matang, serta memakan waktu lama dalam proses

pengambilan gambar dan berpindah-pindah tempat untuk pengambilan gambar yang tidak

mungkin penulis selesaikan dalam waktu singkat. Selain itu, penulis akan melalui proses

editing untuk menggabungkan hasil rekaman dan memilih gambar yang menarik dan bagus untuk disiarkan dengan kemasan yang menarik para audien.

Gambar

Tabel II .2

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan dalam arti luas studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang mendalam tentang dapat tidaknya atau layak tidaknya rencana bisnis dilakukan dengan berhasil

Berdasarkan definisi membaca dan simbol matematika dapat disimpulkan bahwa membaca simbol matematika dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan seseorang yang

Hasil regresi membuktikan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak, sehingga semakin luas CSR yang dilakukan oleh

Maka jika bertolak dari konsep komunikasi dan konsep politik, pengertian komunikasi politik dapat dirumuskan sebagai suatu proses pengoperan lambang-lambang atau

Pengertian komunikasi politik dapat dirumuskan sebagai suatu proses pengoperan lambang-lambang atau simbol-simbol komunikasi yang berisi pesan- pesan politik dari seseorang

Dari penjelasan diatas penulis merumuskan indikator menggunakan simbol yaitu siswa dapat menggunakan simbol matematika dalam membuat pernyataan matematis.. Tools and

Individu sebagai produsen sekaligus konsumen atas simbol tidak hanya merespon simbol secara pasif, tetapi juga secara aktif menciptakan dan menciptakan kembali

“Dalam arti luas pengertian sistem pengendalian intern adalah sebagai sistem social (social system) yang mempunyai wawasan/makna khusus yang berada dalam organisasi