• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

7

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Program

Konsep dasar program memegang peranan penting dalam merancang, menyusun, memelihara serta mengembangkan suatu program ke dalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan suatu hal atau permasalahan sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan.

2.1.1. Program

Menurut Harumy, Windarto, dan Sulistianingsih, (2016:4) “Program adalah formulasi sebuah algoritma dalam bentuk bahasa pemrograman, sehingga siap untuk dijalankan pada mesin komputer. Membuat programan seperti memberitahukan apa yang harus dilakukan kepada orang lain”.

Menurut Kadir, (2012:2), “Program adalah kumpulan instruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan suatu tindakan tertentu”.

2.1.2. Bahasa Programan

Menurut Harumy, Windarto, dan Sulistianingsih, (2016:4) “Bahasa program adalah bahasa buatan yang digunakan untuk mengendalikan perilaku dari sebuah mesin, biasanya berupa mesin komputer, sehingga dapat digunakan untuk memberitahu komputer tentang apa yang harus dilakukan”.

(2)

Ada beberapa bahasa programan yang digunakan untuk mendukung dalam perancangan program disini, yaitu:

A. Netbeans

Menurut Hastuti dan Arief, (2018:1) “netbeans adalah sebuah Integrated Development Environtment atau yang disingkat IDE yang sangat tangguh untuk membuat aplikasi berbasis Java. Netbeans awalnya merupakan proyek open source dari Sun Micro system namun kemudian berpindah tangan ke Oracle”.

Sedangkan menuru Andria, (2018:3) “Netbeans merupakan Integrated Development Environtment (IDE) berbasis Java dari sun Microsystems yang berjalan diatas Swing. Swing merupakan sebuah teknologi java untuk pengembangan aplikasi Desktop yang dapat berjalan berbagai macam platforms seperti Windows, Linux, Mae OS X and Solaris”.

B. Java

Menurut Andria, (2018:1) “Java merupakan sebuah teknologi yang diperkenalkan oleh Sun Microsystems pada pertengahan tahun 1990. Menurut definisi dari Sun, Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer stand alone ataupun pada lingkungan jaringan”.

Menurut Shalahuddin, (2016:103) “Java merupakan bahasa pemrograman objek murni karena semua kode programnya dibungkus dalam kelas. Saat ini Sun Microsystems sudah diakuisisi Oracle

(3)

Corporation sehingga pengembangan Java diteruskan oleh Oracle Corporation”.

Menurut Hastuti dan Arief, (2018:1) “Java adalah James Gosling beliau menciptakan bahasa ini saat masih bergabung di Sun Microsystems yang saat ini sudah menjadi bagian dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa java dijalankan menggunakan JVM atau Java Virtual Machine, hal ini yang menyebabkan Java lebih fleksibel dan bisa dijalankan di System operasi Windows, Mac OS atau Linux. Sesuai dengan slognya yaitu “Write once, run anywhere”.

Ada beberapa kelebihan java, yaitu:

1. Object Oriented Programing atau OOP sebuah konsep programan yang berorientasi pada objek, tujuan dari konsep ini untuk memecah masalah programan menjadi beberapa bagian-bagian kecil.

2. Lengkapnya library atau perpustakaan (kumpulan program yang sudah dibuat untuk digunakan kembali). Hal ini memudahkan pengguna untuk membangun aplikasinya.

3. Memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman C++ sehingga menarik banyak pengguna C++ untuk pindah ke Java.

C. PhpMyAdmin

Menurut Madcoms, (2016:186) “PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi open source yang berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL. Dengan menggunakan PhpMyAdmin, Anda dapat membuat tabel,

(4)

meng-insert, menghapus dan meng-update data dengan GUI dan terasa lebih mudah, tanpa perlu mengetikan perintah SQL secara manual”.

Menurut Rozaq, Lestari, dan Handayani, (2015), “PhpMyAdmin adalah perangkat lunak yang bebas ditulis dalam bahasa programan PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL melalui Jejaring Jagat Jembar (World Wide Web).

2.1.3. Basis Data

Menurut Adyanata, (2016:2) “Basis data merupakan gabungan file data yang dibentuk dengan hubungan atau relasi yang logis dan dapat diungkapkan dengan catatan serta bersifat independen”.

Menurut Priyadi, (2014:2) “Basis Data adalah sekumpulan fakta berupa representasi tabel yang saling berhubungan dan disimpan dalam media penyimpanan secara digital”.

Menurut Shalahuddin, (2016:43) “Basis Data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar diakses dengan mudah dan cepat”.

A. XAMPP

Menurut Madcoms, (2016:7) “Xampp adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri dari Apache, MySQL, PhpMyAdmin, PHP, Pert, Filezilla dan lain-lain”.

(5)

Sedangkan menurut Haqi, (2017:7) “Xampp adalah perangkat lunak bebas (free software), yang mendukung untuk banyak sistem operasi, dan merupakan kompilasi dari beberapa program”.

B. MySQL

Menurut Nugroho, (2019:133) “MySQL meruupakan database yang paling digemari dikalangan programmer web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data”.

Menurut Yanto, (2016:72) “MySQL merupakan system manajemen database yang bersifat open source atau gratis”.

Menurut Haqi, (2017:8) “MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia”.

2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Shalahuddin, (2016:28) “Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (squential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuential atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dam tahap pendukung (support).

(6)

Berikut adalah gambar model air terjun:

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:28)

Gambar II.1. Ilustrasi Model Waterfall

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasi kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.

Sistem Rekayasa

Informasi

(7)

Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logic, fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. 5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang mungkin dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan sesuai alurnya karena sebagai berikut:

a. Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi ditengah alur pengembangan.

(8)

b. Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi diawal alur pengembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh (prototype) untuk menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.

c. Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan diakhir alur pengembangan.

Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini telah menjadi dasar dari model-model yang lain dalam melakukan perbaikan model pengembangan perangkat lunak.

2.2. Peralatan Program (Tools Program) 2.2.1. ERD

Menurut Yanto, (2016:32) “ERD adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual dari model konseptual suatu basis data nasional. Erd juga merupakan gambaran yang merelasikan antara objek yang satu dengan objek yang lain dari objek di dunia nyata yang sering dikenal dengan hubungan antar entitas”.

Menurut Adyanata, (2016:38) “Model data dengan diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram/ERD) adalah suatu pemodelan berbasis pada persepsi dunia nyata yang mana terdiri dari kumpulan objek dasar yang disebut dengan entitas (entity) dan hubungan diantara objek-objek tersebut dengan menggunakan perangkat konseptual dalam bentuk diagram”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin, (2016:50) “ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis

(9)

data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan”.

a. Simbol ERD

Simbol Deskripsi

Entitas / entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.

Atribut Field atau kolom data yang butuh

disimpan dalam suatu entitas.

Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama). Nama_entitas

Nama_atribut

(10)

Simbol Deskripsi

Atribut multinilai / multivalue Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.

Relasi Relasi yang menghubungkan antar

entitas; biasanya diawali dengan kata kerja.

Asosiasi / association

N

Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.

Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dengan entitas B.

Nama_atribut

(11)

2.2.2. Logical Record Structured (LRS)

Menurut Fridayanthie dalam Lestari, Tabrani, (2018), “ Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang berbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”.

2.2.3. Pengkodean

Menurut Jogiyanto, (2014:384) “Kode digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam komputer dan untuk bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus (misalnya %, ?, -, $, #, &, ;, dan lai sebagainya)”.

Agar mendapat struktur kode yang baik, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Harus mudah diingat

Supaya kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan kode tersebut dengan obyek yang diwakili dengan kodenya.

2. Harus Unik

Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti tidak ada kode yang kembar.

3. Harus fleksibel

Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau penambahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.

(12)

4. Harus efisien

Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila direkam di simpanan luar komputer.

5. Harus konsisten

Bilamana mungkin, kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.

6. Harus distandardisasi

Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam organisasi. Kode yang tidak standar akan mengakibatkan kebingungan, salah pengertian dan dapat cenderung terjadi kesalahan pemakaian bagi yang menggunakan kode tersebut.

7. Spasi dihindari

Spasi di dalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan kesalahan di dalam menggunakannya.

8. Hindari karakter yang mirip

Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya sebaiknya tidak digunakan dalam kode.

9. Panjang kode harus sama

Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.

Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan dalam sistem informasi, diantaranya adalah kode mnemonik (mnemonic code), kode urut (squential code), kode blok (block code), kode group (group code), dan kode desimal (decimal code). Masing-masing tipe dari kode tersebut

(13)

mempunyai kebaikan dan kelemahan tersendiri. Dalam praktek, tipe-tipe kode yang ada dapat dikombinasikan.

1. Kode Mnemonik (Mnemonic Code)

Kode mnemonik (mnemonic code) digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode mnemonik dibuat dengan singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili dengan kode ini. Misalnya kode “P” untuk mewakili Pria dan kode “W” untuk Wanita akan mudah untuk diingat.

2. Kode Urut (Squential Code)

Kode urut (squential code) disebut juga dengan kode seri (serial code) merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya.

Contoh:

001 Kas

002 Piutang dagang 3. Kode Blok (Block code)

Kode blok (black code) mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan.

Contoh:

Blok Kelompok

1000 - 1999 Aktiva Lancar 4. Kode Group (Group Code)

Kode group (group code) merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field kode mempunyai arti.

(14)

5. Kode Desimal (Decimal Code)

Kode desimal (decimal code) mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan tergantung dari banyaknya kelompok.

2.2.4. HIPO (Hierarky Input Process Output) 1. Pengertian HIPO

Menurut Jogiyanto, (2014:787) “HIPO (Hierarchy plus Input-Proses-Output) merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO sebenarnya adalah alat dokumentasi program. Akan tetapi sekarang, HIPO juga banyak digunakan sebagai alat disain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya”.

2. Tingkatan Diagram HIPO

Fungsi-fungsi dari sistem digambarkan oleh HIPO dalam tiga tingkatan yaitu:

a. Visual table of contents (VTOC)

Diagram ini menggambarkan hubungan dari fungsi-fungsi di sistem secara berjenjang.

b. Overview diagrams

Overview diagrams menunjukkan secara garis besar hubungan dari input, proses dan output. Bagian input menunjukkan item-item data yang akan digunakan oleh bagian proses. Bagian proses berisi

(15)

sejumlah langkah-langkah yang menggambarkan kerja dari fungsi. Bagian output berisi dengan item-item data yang digunakan atau dimodifikasi oleh langkah-langkah proses.

c. Detail diagrams

Detai diagrams merupakan diagram tingkatan yang paling rendah di diagram HIPO. Diagram ini berisi dengan elemen-elemen dasar dari paket yang menggambarkan secara rinci kerja dari fungsi.

2.2.5. Diagram Alir Program (Flowchart) 1. Pengertian Flowchart

Menurut Harumy, Windarto dan Sulistianingsih, (2016:8) “Dalam membuat algoritma, diperlukan suatu mekanisme atau alat bantu untuk menuangkan hasil pemikiran mengenai langkah-langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan terurut. Pada dasarnya untuk bisa menyusun solusi diperlukan kemampuan problem-solving yang baik. Oleh karena itu, sebagai sarana untuk melatih kemampuan tersebut terdapat sebuah tool (alat) yang dapat digunakan”.

Menurut Jogiyanto dalam Yulia dan Rini, (2017), “Flowchart adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika”.

Alat yang dipakai untuk membuat algoritma adalah diagram alur atau flowchart. Diagram alur dapat menunjukkan secara jelas arus pengendalian suatu algoritma, yakni bagaimana pelaksanaan suatu rangkaian secara logis dan sistematis suatu diagram alur dampat memberikan gambaran dua dimensi yang berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah

(16)

ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya. Simbol-simbol tersebut dipakai untuk menunjukkan berbagai kegiatan operasi dan jalur pengendalian. Sedangkan arti khusus dari flowchart itu sendiri adalah simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan urutan proses yang terjadi dalam sebuah program atau suatu diagram yang menggambarkan susunan logika suatu program.

2. Bentuk Flowchart

a. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

b. Simbol-simbol yang menggambarkan proses secara rinci dan detail antara instruksi yang lainnya didalam suatu program komputer yang bersifat logika.

c. Bagan Alir System (System Flowchart)

d. Simbol-simbol yang menggambarkan arus pekerjaan secara keseluruhan atau menjelaskan urutan dari prosedur secara detail didalam suatu system komputerisasi.

e. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

f. Disebut juga bagan alir formulir (From Flowchart) atau paperwork flowchart yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

g. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur didalam system.

(17)

h. Bagan Alir Proses (Proses Flowchart)

Merupakan bagan alir yang banyak digunakan untuk menggambarkan suatu prosedur.

3. Teknik Pembuatan Program Flowchart

a. General Way

Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini biasanya dipakai didalam menyusun logika suatu program, yang menggunakan pengulangan proses secara tidak langsung (Non-Direct-Loop).

b. Iteration Way

Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini biasanya dipakai untuk logika program yang cepat serta bentuk permasalahan yang kompleks. Dimana pengulangan proses yang terjadi bersifat langsung (Direct-Loop).

(18)

2.2.6. Pengujian Unit (Black Box Testing)

Menurut Sukamto dan Shalahuddin, (2016:275) “yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. pengujian dimaksud untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.

Menurut Mustaqbal, Firdaus, dan Rahmadi, (2015), “Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap. Suatu test yang sukses adalah apabila test tersebut membongkar suatu kesalahan yang awalnya tidak ditemukan. Salah satu dari jenis pengujian yang ada adalah black box testing”.

Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Gambar

Gambar  II.1.  Ilustrasi  Model  Waterfall
tabel  yang  berbentuk  dari  hasil  relasi  antar  himpunan  entitas”.
Diagram  ini  menggambarkan  hubungan  dari  fungsi-fungsi  di  sistem   secara  berjenjang
diagram  HIPO.  Diagram  ini  berisi  dengan  elemen-elemen  dasar  dari   paket  yang  menggambarkan  secara  rinci  kerja  dari  fungsi

Referensi

Dokumen terkait

Hijab dan jilbab merupakan suatu persoalan hijab yang muncul di Indonesia pada awal abad ke-20 dalam situasi kolonialis Belanda diakibatkan oleh adanya kesadaran umat Islam untuk

PAGnet mempertemukan petugas kesehatan masyarakat di pintu masuk dengan mitra untuk mengkoordinasikan kegiatan kesehatan masyarakat di pelabuhan, bandara dan lintas darat

Berdasarkan hasil dari keseluruhan subjek penelitian sebagian besar subjek yang orang tuanya bercerai tiga dari empat subjek mampu menerima kenyataan yang

Tim Gabungan terus melakukan evakuasi pencarian korban longsor di dusun Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara.. Dari hasil pencarian

Indonesia saat ini masih dihadapkan dengan 4 masalah gizi utama yaitu Kekurangan Energi Protein (KEP), defisiensi vitamin A, defisiensi anemia besi dan defisiensi iodium. Selain

Angkutan umum dibedakan menjadi dua, yaitu angkutan bermotor dan tidak bermotor (Warpani S. Angkutan umum tak bermotor meliputi becak, andong, yang beroperasi diseluruh

Konsumen yang merasa dapat memperoleh manfaat dan informasi terkait dengan produk yang sedang dicari sehingga memperoleh kesenangan, hiburan, dan kenikmatan ketika membaca online