• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRINING FITOKIMIA DAN FORMULASI SEDIAAN MASKER PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL GAMBIR (Uncaria gambir (W. HUNTER) ROXB) SECARA PERKOLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRINING FITOKIMIA DAN FORMULASI SEDIAAN MASKER PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL GAMBIR (Uncaria gambir (W. HUNTER) ROXB) SECARA PERKOLASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BioLink

Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink

SKRINING FITOKIMIA DAN FORMULASI SEDIAAN MASKER PEEL-OFF

EKSTRAK ETANOL GAMBIR (

Uncaria gambir

(W. HUNTER) ROXB)

SECARA PERKOLASI

PHYTOCHEMICAL SCREENING AND FORMULATION OF PEEL-OFF MASK

SPRING FORMULATION OF ETHANOL EXTRACT OF GAMBIR (Uncaria

GAMBIR (W. HUNTER) ROXB) BY PERCOLLATING

Fenny Hasanah

Fakultas Farmasi, Universitas Tjut Nyak Dhien

Diterima: Agustus 2018; Disetujui: Februari 2019; Dipublish: Februari 2019

*Corresponding author: E-mail: fennyanna66@gmail.com Abstrak

Gambir (Uncaria gambir (W. Hunter) Roxb) mengandung katekin, kuersetin, alkaloid, flavonoid dan tanin yang memiliki peranan sebagai sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol Gambir dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan masker Peel Off. Dengan metode eksperimental, ekstrak etanol didapat dengan mengekstraksi gambir secara perkolasi menggunakan etanol 80% kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 40ºC dan dikeringkan dengan cara penguapan suhu 60ºC. Skrining fitokimia dilakukan untuk menguji kandungan senyawa kimianya. Hasil skrining menunjukkan bahwa adanya golongan alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ekstrak etanol gambir dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan masker peel-off dengan hasil yang homogen, tidak mengiritasi kulit, pH 5,2 - 5,6 dan stabil dalam penyimpanan selama 4 minggu.

Kata Kunci : Formulasi Masker Peel-Off, Gambir, Perkolasi

Abstract

Gambir (Uncaria gambir (W. Hunter) Roxb) contains catechins, quercetin, alkaloids, flavonoids and tannins that have a role as antioxidants. The objectives of this research is to observe whether or not extract etanol Gambir can be formulated by Peel Off mask preparation form. In this experimental methods, the extract was obtained by percolate extraction using 80% ethanol, and then concentrated with a rotary evaporator at 40ºC and dried by evaporation over a water bath at a temperature around 60ºC. Phytochemical screening was used to test the content of the chemical compounds found in gambir and gambir ethanol extract. The results of the screening test showed the presence of alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins. This research concluded that extract of ethanol of gambir can be formulated in the form of peel-off mask in a homogeneous preparation that has no skin irritation, pH 5.2 to 5.6 and stable in storage for 4 weeks.

Keywords: Formulation Masker Peel-Off, Gambir, Percollating

How to Cite: Hasanah, F. 2019, Skrining Fitokimia dan Formulasi Sediaan Masker Peel-off Ekstrak

(2)

PENDAHULUAN

Berbagai bahan alami dari tumbuhan banyak yang mengandung senyawa kimia yang mempunyai aktivitas antioksidan,

Salah satu contoh pemanfaatan

antioksidan alami adalah gambir (Uncaria

gambir (W. Hunter) Roxb). Gambir

memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Gambir mengandung katekin, kuersetin, alkaloid, flavonoid dan tanin yang berperan sebagai antioksidan (Agromedia, 2008)

Penggunaan gambir secara langsung untuk perawatan kulit wajah kurang disenangi, maka diformulasikan dalam bentuk sediaan dan sediaan yang paling

banyak disukai masyarakat untuk

perawatan wajah adalah bentuk masker. Masker wajah memiliki kemampuan membersihkan kulit sampai pada lapisan lebih dalam yang tidak bisa dijangkau dengan pencucian biasa. Saat ini masyarakat banyak yang menyenangi penggunaan masker peel-off karena mudah dibersihkan tanpa harus dibilas dengan air (Noormindhawati, 2013).

Formulasi gambir langsung ke dalam suatu sediaan tentunya memerlukan volume atau konsentrasi besar untuk mendapatkan khasiat yang efektif. Maka diupayakan untuk memperkecil volume, salah satunya dibuat menjadi ekstrak. Pada proses pembuatan ekstrak kemungkinan terjadinya kerusakan senyawa kimia yang

terkandung di dalamnya, maka untuk memastikan masih terdapatnya senyawa kimia dilakukan skrining fitokimia terhadap simplisia gambir dan ekstrak gambir.

Selanjutnya ekstrak etanol gambir diformulasikan ke dalam sediaan masker dengan berbagai konsentrasi dan dilakukan pengujian meliputi uji homogenitas, uji organoleptis dan stabilitas, uji pH, uji waktu sediaan mengering dan uji iritasi.

Berdasarkan latar belakang di atas

maka dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut: Apakah simplisia dan ekstrak etanol gambir

(Uncaria gambir (W. Hunter) Roxb)

mengandung golongan senyawa kimia yang berpotensi sebagai antioksidan dan ekstrak etanol gambir (Uncaria gambir (W. Hunter) Roxb) dapat diformulasikan dalam sediaan masker peel-off ?

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada bulan November 2016 sampai Februari 2017 dan dilakukan di Laboratorium Formulasi Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien Medan.

Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Ekstrak etanol

gambir didapat dengan cara

mengekstraksi gambir secara perkolasi menggunakan etanol 80% kemudian

(3)

dipekatkan dan dikeringkan dengan cara penguapan diatas penangas air pada suhu sekitar 60ºC. Uji skrining fitokimia dibuat untuk menguji kandungan golongan senyawa kimia yang terdapat pada simplisia gambir dan ekstrak etanol gambir. Dasar masker peel-off terdiri dari polivinil alkohol, carbomer 940, gliserin, natrium lauril sulfat, nipagin, etanol dan air suling. Penelitian meliputi pembuatan ekstrak etanol gambir (Uncaria gambir (W. Hunter) Roxb), formulasi sediaan masker

peel-off menggunakan ekstrak etanol

gambir dengan konsentrasi 1%, 3% dan 5%. Pemeriksaan terhadap sediaan: uji homogenitas, pengukuran pH, pengujian waktu sediaan mengering, pemeriksaan organoleptis dan stabilitas, serta uji iritasi

terhadap sukarelawan. Data yang

diperoleh disajikan dalam bentuk tabel. Pembuatan Ekstrak Etanol Gambir

Pembuatan ekstrak gambir dilakukan secara perkolasi dengan menggunakan pelarut etanol 80% (Ditjen POM, 1979).

Sebanyak 1000 gram serbuk gambir di diamkan dengan etanol 80%. Selama 3 jam. Selanjutnya di pindahkan massa tersebut sedikit demi sedikit ke dalam perkolator, ditambahkan etanol 80% secukupnya hingga simplisia terendam dan terdapat cairan penyari di atasnya, perkolator ditutup dengan aluminium foil dan di biarkan selama 24 jam. Kemudian

keran perkolator dibuka dan dibiarkan cairan ekstrak menetes dengan kecepatan 20 tetes per menit dan ditambahkan etanol 80% melalui tabung reservoir dan diatur kecepatan penetesan penambahan cairan penyari dari reservoir sama dengan kecepatan tetesan perkolat sehingga selalu terdapat selapis cairan penyari di atas simplisia. Perkolasi dihentikan jika 1 ml perkolat yang keluar terakhir di uapkan tidak meninggalkan sisa dan ditambahkan

dengan berbagai pereaksi tidak

memberikan reaksi yang positif.

Selanjutnya perkolat yang diperoleh disuling dengan tekanan rendah pada temperatur lebih dari 50ºC menggunakan

rotary evaporator sehingga diperoleh

ekstrak kental. Kemudian ekstrak dikeringkan dengan cara penguapan diatas penangas air dengan suhu serendah mungkin sekitas 60ºC (Depkes RI, 1995). Diperoleh ekstrak kering dari gambir disimpan di dalam wadah kaca yang tertutup baik, selanjutnya disebut ekstrak etanol gambir (EEG).

Skrining Fitokimia

Skrining fitokimia dilakukan pada simplisia gambir dan ekstrak etanol gambir untuk mengetahui senyawa kimia yang terdapat di dalam gambir yang berpotensi sebagai antioksidan.

(4)

Formula standar basis masker peel-Off

Formulasi basis masker peel-off

dibuat berdasarkan formula dari Rieger (2000) dengan formula standar sebagai berikut: R/ Polivinil alkohol 5 - 10% Humektan 2 - 10% Surfaktan 2 - 5% Alkohol 10 - 30% pH Buffer 4 - 7 Pengawet q.s Parfum q.s Pewarna q.s Air Suling ad 100

Berdasarkan Formula basis masker

peel off maka dibuat formula modifikasi basis masker peel off.

Formula modifikasi basis masker

peel-off

Formula basis masker peel-off yang dibuat berupa formula modifikasi yaitu tidak menggunakan parfum dan pewarna. Pengawet yang digunakan adalah nipagin 0,02% dan alkohol 96% yang digunakan sebanyak 20%. Formula modifikasi tersebut sebagai berikut:

R/ Polivinil Alkohol 10 g

Carbomer 940 0,5 g

Glyserin 10 g

Natrium Lauril Sulfat 2 g

Etanol 96% 20 g

Nipagin 0,2 g

Air Suling ad 100 g

Basis masker yang dibuat sebanyak 800 g digunakan untuk pembuatan formula masker yang mengandung ekstrak etanol gambir 1%, 3%, 5%, dan formula

blanko (tanpa ekstrak) masing-masing sebanyak 200 g.

Cara pembuatan basis masker

Seluruh bahan-bahan ditimbang, dimasukkan kedalam beaker glass, kemudian polivinil alkohol ditambahkan air suling, dipanaskan di atas penangas air hingga mengembang sempurna, lalu diaduk homogen. Kemudian carbomer 940 dikembangkan dalam air suling panas sebanyak 20 kali berat carbomer 940, didiamkan selama 15 menit hingga mengembang sempurna dan diaduk homogen sehingga membentuk mucilago. Kemudian ditambahkan kedalam fase polivinil alkohol diaduk hingga homogen. Diikuti dengan nipagin, natrium lauril sulfat yang telah dilarutkan dalam air suling panas. Selanjutnya ditambahkan gliserin, diaduk hingga homogen lalu dibiarkan dingin. Setelah itu ditambahkan etanol 96% dan diaduk homogen hingga membentuk basis masker peel-off.

Formulasi Sediaan Masker Peel Off Masker peel-off dibuat dalam 4 formula yang yaitu formula 0 (blanko), formula 1 (konsentrasi EEG 1%) , formula 2 (konsentrasi EEG 3%) dan formula 3 (konsentrasi EEG 5%). Masing-masing formula sediaan masker dibuat sebanyak 200 g dengan formula sebagai berikut:

(5)

Tabel 1. Formula Sediaan Masker Peel-off EEG

Bahan Blanko Masker EEG 1% Masker EEG 3% Masker EEG 5% Konsentrasi (%)

EEG - 1 g 3 g 5 g

Basis masker

peel-off ad 100 ad 100 ad 100 ad 100

Cara pembuatan:

Ke dalam lumpang dimasukkan ekstrak etanol gambir yang telah ditimbang sesuai dengan masing-masing formula, kemudian ditetesi sedikit etanol

96% dan digerus sampai larut.

Ditambahkan sedikit demi sedikit basis masker peel-off sambil digerus sampai homogen.

Pengujian Sediaan Masker Peel Off

Pengujian yang dilakukan meliputi : uji homogenitas, uji organoleptis dan stabilitas, uji pH, uji waktu sediaan mongering serta uji iritasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Skrining Fitokimia dan hasil pengujian sediaan masker peel off ekstrak etanol Gambir dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Skrining Fitokimia

NO Golongan Senyawa Kimia Simplisia gambir Hasil Ekstrak etanol gambir 1. Alkaloid + + 2. Flavonoid + + 3. Glikosida - - 4. Saponin + + 5. Tanin + + 6. Steroid/triterpenoid - -

Keterangan: (+) = mengandung senyawa (-)= tidak mengandung senyawa

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan golongan senyawa kimia yang terkandung di dalam simplisia gambir dan ekstrak etanol gambir, berarti tidak terjadi kerusakan kandungan golongan senyawa kimia di

dalam gambir pada saat proses

pembuatan ekstrak tersebut. Terdapatnya kandungan golongan senyawa kimia di dalam ekstrak etanol gambir yaitu

golongan alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin.

Hasil Pemeriksaan Homogenitas

Hasil pemeriksaan homogenitas terhadap sediaan masker peel-off ekstrak etanol gambir menunjukkan bahwa semua sediaan dioleskan pada kaca transparan, tidak terlihat adanya butiran. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat

(6)

memiliki susunan yang homogen., Spesies ini ditemukan pada setiap bagian yang

diisolasi. Cendawan pada batang

(E4,E5,E6,E7 dan E8) belum

teridentifikasi. Pada akar, cendawan yang

diuji dengan Fusarium oxysporum

menunjukkan, Dua genus jamur endofit yaitu (E2 dan E3) memiliki perbedaan yang sangat nyata dalam mengendalikan

Fusarium oxysporum dengan uji

penghambatan dapat terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Organoleptis dan Stabilitas

Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan organoleptis dan stabilitas dari seluruh sediaan tidak

mengalami perubahan warna, bau dan bentuk setelah penyimpanan selama 4 minggu.

Tabel 4. Hasil Pemeriksaan pH

Formula 1 Waktu (minggu) 2 3 4

Blanko 6,4 6,4 6,4 6,4

Masker EEG 1% 5,6 5,6 5,6 5,6

Masker EEG 3% 5,5 5,5 5,4 5,3

Masker EEG 5% 5,3 5,3 5,3 5,2

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan pH sediaan masker

peel-off yang mengandung ekstrak etanol gambir, didapatkan pH berkisar 5,2-5,6. Semakin banyak jumlah ekstrak gambir yang ditambahkan maka pH sediaan semakin menurun atau dengan kata lain pH semakin asam. Hal ini dapat disebabkan karena pH ekstrak gambir

yang asam yaitu 4,2. Semakin alkalis atau semakin asam bahan yang mengenai kulit, semakin sulit kulit untuk menetralisirnya dan kulit dapat menjadi kering, pecah-pecah, sensitif, dan mudah terkena infeksi. Oleh karena itu, pH kosmetika diusahakan sama atau sedekat mungkin dengan pH fisiologis kulit yaitu antara 4,5 – 7,0.

Tabel 5. Hasil Pemeriksaan Waktu Sediaan Mengering

Formula Parameter 1 2 Minggu 3 4

Blanko Bau (-) (-) (-) (-)

Warna (-) (-) (-) (-)

Bentuk (-) (-) (-) (-)

Masker EEG 1% Bau (-) (-) (-) (-)

Warna (-) (-) (-) (-)

Bentuk (-) (-) (-) (-)

Masker EEG 3% Bau (-) (-) (-) (-)

Warna (-) (-) (-) (-)

Bentuk (-) (-) (-) (-)

Masker EEG 5% Bau (-) (-) (-) (-)

Warna (-) (-) (-) (-)

(7)

Formula Waktu mengering pada berbagai minggu (menit) I II III IV Blanko 17,00 17,00 17,33 17,66 Makser EEG 1% 17,00 17,00 17,66 18,33 Makser EEG 3% 17,00 17,33 18,33 19,33 Makser EEG 5% 17,50 17,66 18,83 19,83

Berdasarkan tabel 5 diatas

menunjukkan bahwa semakin lama

penyimpanan, maka waktu yang

dibutuhkan sediaan masker peel-off yang mengandung ekstrak etanol gambir untuk mengering semakin meningkat.

Table 6. Hasil Uji Iritasi

Formula Pengamatan

Kemerahan Gatal-gatal Bengkak

Blanko (-) (-) (-)

Makser EEG 1% (-) (-) (-)

Makser EEG 3% (-) (-) (-)

Makser EEG 5% (-) (-) (-)

Keterangan:

(-) : Tidak terjadi reaksi (+) : Terjadi reaksi

Parameter yang diamati yaitu adanya kulit merah, gatal-gatal, ataupun adanya pembengkakan. Dari hasil uji iritasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sediaan masker peel-off yang mengandung ekstrak etanol gambir aman untuk digunakan.

Gambir adalah sari getah yang diekstraksi dari daun dan ranting tanaman gambir. Tanaman gambir telah dikenal sejak zaman Mesir Kuno dan Romawi Kuno sebagai bahan penyamak kulit. Sementara itu bangsa Cina, memanfaatkan getah yang dihasilkan tanaman gambir sebagai obat penyakit perut, pewarna kain/pakaian dan untuk kosmetik. Bangsa Monggolia memanfaatkan getah gambir sebagai bahan pencampur sirih, sehingga pembudidayaan tanaman ini menjadi

berkembang pesat. Komposisi kandungan dari gambir yaitu flavonoid, tanin, alkaloid, saponin, katekin, kuarsetin, dan epikatein (Sabarni, 2015). Dari hasil Skrining Fitokimia menunjukkan terdapatnya kandungan golongan senyawa kimia di dalam simplisia dan ekstrak etanol gambir yaitu golongan alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin yang mempunyai efektivitas sebagai antioksidan.

Kosmetika wajah tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, salah satunya dalam bentuk masker. Bentuk sediaan masker yang banyak terdapat di pasaran adalah bentuk pasta atau serbuk, dan masker bentuk gel. Masker peel off

merupakan sediaan kosmetik perawatan wajah yang berbentuk gel dan setelah diaplikasikan ke kulit dalam waktu

(8)

tertentu segera akan mengering, sediaan ini akan membentuk lapisan film transparan yang elastis, sehingga dapat dikelupaskan. Masker wajah peel off

memiliki beberapa keuntungan lainnya seperti mampu menjaga keremajaan kulit,

melembutkan serta meningkatkan

elastisitas kulit, mengangkat kulit mati secara normal menghilangkan kekusaman kulit, memiliki viskositas yang tinggi, lapisan gel yang lebih fleksibel dan tidak lengket. Penggunaan sediaan masker wajah peel off sangat mudah dalam pemakaian karena tidak menimbulkan rasa sakit, gel cepat kering setelah gel mengering dapat dibersihkan dengan cara mengangkat lapisan gel dari kulit tanpa menggunakan air, sehingga lebih praktis dalam penggunaannya (Karmilah dan Rusli, 2018). Dari hasil penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa ekstrak etanol gambir dapat diformulasikan dalam bentuk masker gel Peel off dimana menghasilkan sediaan yang homogen,

seluruh sediaan tidak mengalami

perubahan warna, bau dan bentuk setelah penyimpanan selama 4 minggu, pH yang dihasilkan mendekati pH fisiologis kulit, semakin lama penyimpanan, maka waktu yang dibutuhkan sediaan masker peel-off

yang mengandung ekstrak etanol gambir untuk mengering semakin meningkat dan sediaan masker peel-off yang mengandung ekstrak etanol gambir aman

untuk digunakan karena tidak

menimbulkan merah, gatal dan

pembengkakan pada kulit wajah.

Dengan adanya hasil ini, ekstrak etanol Gambir dapat dijadikan sebagai masker dalam bentuk sediaan gel peel off

yang dapat membantu mengangkat kotoran dan sel kulit mati agar kulit bersih, mengembalikan kesegaran dan

kelembaban kulit, bahkan dengan

pemakaian teratur dapat mengurangi kerutan halus pada kulit wajah karena adanya antioksidan yang terdapat dalam ekstrak etanol gambir.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Simplisia gambir (Uncaria gambir (W. Hunter) Roxb.) dan ekstrak etanol gambir mengandung golongan senyawa kimia yang sama yaitu flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin yang beraktivitas sebagai antioksidan.

Ekstrak etanol gambir dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan masker peel-off yang homogen, pH stabil selama 4 minggu, tidak mengalami perubahan warna, bau dan bentuk, waktu mengering semakin meningkat serta tidak terjadi iritasi pada kulit wajah sukarelawan.

DAFTAR PUSTAKA

Achroni, K. (2012). Semua Rahasia Kulit Cantik dan Sehat Ada di Sini. Jogjakarta:

(9)

Agromedia, (2008). Buku Pintar Tanaman Obat: 431 Jenis Tanaman Penggempur Aneka Penyakit. Agromedia Pustaka. Jakarta. Hal. 47-48

Aramo, (2012). Skin and Hair Diagnosis System. Sungnam: Aram Huvis Korea Ltd. Hal. 1-10. Barel, A., Paye, M., dan Maibach, H., (2009).

Cosmetic Science and Technology. Edisi kedua. New York: John Willy and Son Inc. Hal. 626 – 629.

Departemen Kesehatan RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Depkes RI. Hal.143-147.

Ditjen POM RI, (1979). Farkamope Indonesia. Edisi tiga., Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal. 33.

Fauzi, A.R., dan Nurmalina, R. (2012). Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Hal. 60, 171-173.

Karmilah dan Rusli, N. (2018). Formulasi Dan Uji Efektivitas Masker Peel Off Pati Jagung (Zea Mays Sacchrata) Sebagai Perawatan Kulit

Wajah. Jurnal Ilmiah Manuntung. 4(1), 59-66.

Rieger, M, M. (2000). Harry’s Cosmeticology. Edisi VIII. New York: Chemical Publishing Co.Inc. Hal. 471-483.

Jaelani. (2009). Ensiklopedia Kosmetika Nabati. Jakarta : Pustaka Populer Obor. Hal. 153-155. Jain, S. (2012). Dermatology: Ilustrated Study Guide and Comprehensive Board Review. New York: Springer Science. Hal. 2-10. Mulyawan, D., dan Suriana, N., (2013). A-Z

Tentamg Kosmetik. Jakarta: Elexmedia Computindo. Hal. 16-17

Noormindhawati, L., (2013). Jurus Ampuh Melawan Penuaan Dini. Jakarta: Kompas Gramedia. Hal. 2-5.

Sabarni. (2015). Teknik Pembuatan Gambir (Uncaria Gambir Roxb) Secara Tradisional. Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol. 1, No.1.

Tortora, G. J., dan Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. Edisi ke- 14. USA: John Wiley & Sons. Hal. 142-168

Gambar

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Organoleptis dan Stabilitas
Table 6.  Hasil Uji Iritasi

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan pasien psoriasis dengan sindrom metabolik.. Hubungan antara usia

Menurut Penelitian yang dilakukan oleh (Lalnupui, 2016) bahwasanya teknik Mulligan lebih baik daripada Latihan Isometrik dalam mengurangi nyeri, meningkatkan ROM,

korban dengan pendekatan yang berbeda khususnya mengenai kekerasan dalam berpacaran. Saran untuk

Tahap persiapan dilakukan dengan membuat soal dan kunci jawaban yang berupa hubungan antar konsep dalam elastisitas, hubungan F dengan k, F dengan x, k dengan x dan hubungan

[r]

Karya tulis tersebut diharapkan dapat membantu anggota komunitas akademik dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi untuk memahami implikasi penting dari temuan riset

Anev Tindak Pidana Bulan Tahun 2013 SAT RESKRIM

Jika semula seorang calon sarjana dapat mengatakan bahwa kepustakaan tentang sesuatu yang akan ditulisnya sebagai tesis itu belum ada, karena tidak bisa diketemukan di