• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan"

Copied!
177
0
0

Teks penuh

(1)43413.pdf.

(2) 43413.pdf. ii. Implementasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan ABSTRAK. SUGIYANTO Email : sugireng77@gmail.com Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka Indonesia. Kata Kunci : Implementasi, Pengelolaan Barang Milik Daerah Setiap aktivitas yang berkaitan dengan pengeluaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menghasilkan output berupa Barang dan Jasa yang harus memberikan manfaat bagi pelaksanaan tugas dan fungsi serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu pengelolaan BMD wajib dikelola secara transparan dan bertanggung jawab. Pengelolaan BMD sebagaimana diatur dalam PP Nomor 27 Tahun 2014 merupakan upaya pengurusan BMD menyerupai siklus hidup barang yaitu perencanaan kebutuhan dan penganggaran, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pengamanan dan Pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Pemusnahan, Penghapusan, Penatausahaan dan Pembinaan, dan Pengawasan dan Pengendalian. Implementasi Pengelolaan BMD dalam suatu pemerintah daerah dalam snatu perwujudan tata kelola pemerintah yang baik wajib diterapkan oleh Organisasi Perangkat Daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pengelolaan barang rnilik daerab, dan mendeskripsikan hambatan dan kendala dalam implementasi tersebut pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data penelitian diperoleh dari 6 (enam) orang sebagai informan dengan pertimbangan sebagai pejabat yang terlibat dalam pengelolaan BMD di lokasi penelitian. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan dan studi dokumen, Analisis data penelitian dengan menggunakan analisis menurut Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa implementasi pengelolaan BMD pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan telah mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 dan Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 9 Tahun 2006, yang mengikuti snatu tahapan dalam sebuah siklus. Dalam implementasinya temyata masih belum sepenulmya terlaksana dengan efektif dan efisien disebabkan adanya kendala-kendala yang menghambat pelaksanaannya. Kendala-kendala yang menghambat implementasi pengelolaan BMD di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan meliputi kuantitas dan knalitas SDM, belum tersedianya SOP, SPM dan alur keJja, dan lemalmya pengawasan dan pengendalian BMD oleh pejabat pengelola BMD di OPD tersebut..

(3) 43413.pdf. Implementation ofRegional Property Management At the Secretariat of the Regional House of Representatives of Bulungan Regency ABSTRACT SUGIYANTO Email:sugireng77@gmail.com Graduate program Open University of Indonesia. Keywords: lmplementaJion, Management ofRegional Property Any activity related to expenditure in the Regional Revenue and Expenditure Budget produces output in the form of Goods and Services that must provide benefits for the implementation of tasks and jUnctions and improvement ofservices to the community. Therefore, the management of BMD must be managed in a transparent and responsible manner. The management of BMD as stipulated in Government Regulation Number 27 Year 2014 is the effort of managing BMD to resemble the life cycle of goods that is planning of needs and budgeting, Procurement, Utilization, Utilization, Security and Maintenance, Assessment, Transfer, Destruction, Administration and Development, and Supervision and Control . Implementation of BMD Management in a local government in a good governance ofgovernmental manifestation shall be applied by the Organization of Regional Government. This study aims to describe the implementation of the management of local property, and describe the obstacles and constraints in the implementation ofthe Secretariat ofBulungan Regional House ofRepresentatives. This research is a descriptive qualitative research Research data were obtainedfrom 6 (six) persons as informants with consideration as officials involved in the management of BMD in the study sites. Data were collected through interviews, observations and document studies, analysis of research data using analysis according to Miles and Huberman. The results of this study explain that the implementation of BMD management in the Secretariat ofBulungan Regional House ofRepresentatives has been referring to the Regulation of the Minister of Home Affairs No. 14 of 2016 and Bulungan District Regulation No. 9 of 2006, which follows a stage in a cycle. In its implementation it is still not fully implemented effectively and efficiently due to the obstacles that hamper its implementation. Constraints that hampered the implementation of BMD management in the Bulungan Regional House of Representatives secretariat include the quantity and quality of human resources, the unavailability of SOPs, SPM and worliflow, and the weak supervision and control ofBMD by the managers of BMD in the OPD..

(4) 43413.pdf. IV. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK. PERNYATAAN. TAPM yang beijudul "Implementasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan" adalah basil karya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila di kemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik.. Tarakan, 9 Desember 2017 Yang Menyatakan,. SUGIYANTO NIM. 500896337.

(5) 43413.pdf. PERSETUJUAN TAPM. Judul TAPM. lmplementasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan. Penyusun T APM. Sugiyanto. NIM. 500896337. Program Studi. Magister Administrasi Publik. Hari, Tanggal. Sa btu, 9 Desember 2017. Menyetujui :. Pembimbing II,. ~7_ Made Yudhi SetiaiiT,SIP, M.Si, Ph.D NIP. 197102191998022001. Dr.. . Riduan Karim, SE,MM. NIDN.0323116204. v.

(6) 43413.pdf. VI. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK PENGESAHAN Sugiyanto 500896337 Magister Administrasi Publik Jmplementasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan.. Nama NIM Program Studi Judul TAPM. Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Terbuka pada: Sabtu I 9 Desember 2017 09.30-11.00 wita. Hari/Tanggal Walctu dan telah dinyatakan LULUS. PANITIA PENGUJI TAPM: Ketua Komisi Penguji :. Dr. Darmanto, M.Ed NIP.195910271986031003 Penguji Ahli :. Prof. Dr. Endang Wirjatmi TL, M.Si NIP.19541014198!032001. Tandatangan. ~~·······. ........ ·············~············. Pembimbing I :. DR. M. Riduan Karim, SE.MM. NIDN.0323116204 Pembimbing II :. Made Yudhi Setiani, SIP, M.Si, Ph.D NIP.197102191998022001. ~~ ....................... ...................... . ~.

(7) 43413.pdf. Vll. KATAPENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tugas Akhir Program Magister (TAPM) pada Program Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan. Dalam penyusunan dan penulisan TAPM ini, berbagai pihak dilibatkan untuk kesempurnaan substansi penelitian ini. Pada kesempatan ini, penulis menghaturkan ncapan terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak sebagai berikut : I.. Bapak Dr. Liestyodono Bawono, M.Si selaku Direktur Pascasatjana Universitas Terbuka, yang telah memberikan persetujuan kepada kami untuk menempuh. pendidikan. pada. Program. Magister. Administrasi. Pnblik. Universitas Terbuka, 2.. Bapak Dr. Darmanto, M.Ed selaku Ketua Program Magister Administrasi Pnblik Universitas Terbuka yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menempuh pendidikan ini,. 3.. Bapak DR. M. Ridnan Karim, SE.MM. dan Ibn Made Yndhi Setiani, SIP, M.Si, Ph.D selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan membagikan ilmunya kepada saya, sehingga TAPM ini dapat tersusun dengan baik,. 4.. Bapak Dr. Sofjan Aripin, M.Si, selaku Kepala UPBJJ Tarakan, yang memberikan kesempatan kepada kami dalam menempuh pendidikan pada Program Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka,. 5.. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi pada Program Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka yang telah membantu kesuksesan dan kelancaran saya dalam menempuh pendidikan pada Universitas Terbuka ini,. 6.. Bapak, Ibn tersayang, Mertua, Istri dan anak-anakku tercinta, kalianlah sumber inspirasiku dan penyemangat dikala duka dan tempat berbagi disetiap suka, dan berkat dukungan kalianlah akhirnya dapat terselesaikan pendidikan ini,. 7.. Bapak Bnpati Bnlungan beserta jajaran terkait, yang telah memberikan kesempatan menempuh pendidikan pada Universitas Terbuka ini hingga selesai..

(8) 43413.pdf. 8.. viii. Bapak Sekretaris DPRD Kabupaten Bulungan, yang telah memberikan kesempatan menempuh pendidikan pada Universitas Terbuka ini,. 9.. Seluruh Pejabat dan Rekan Kerja di lingkungan Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan yang telah memberikim dukungan dalam penyelesaian pendidikan ini,. 10. Rekan-rekan mahasiswa Program Magister Administrasi Publik yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas solidaritasnya bersama-sama menyelesaikan perkuliahan pada UT, 11. Dan seluruh pibak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, saya ucapkan terima kasib yang sebesar-besarnya. Demikian kata pengantar ini, mudah-mudahan TAPM ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Penulis,. Sugiyanto NIM.50089633.

(9) 43413.pdf. RIWAYATHIDUP Nama. Sugiyanto. NIM. 500896337. Program Studi. Magister Adrninistrasi Publik. Ternpat/Tanggal Lahir. Tulungagung, 01 Januari 1977. Riwayat Pendidikan • Lulus SDN di Tulungagung pada tahun 1991 • Lu1us SMP di Tulungagung pada tahun 1994 • Lulus SMA di Tulungagung pada tahun 1997 • Lulus S-1 di Tanjung Selor pada tahun 2007 Riwayat Pekeljaan • Tahun 2002 s/d 2006 sebagai staf di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bulungan • Tahun 2006 s/d 2008 staf di Dinas Pengelolaan dan Keuangan Daerah Kabupaten Bulungan • Tahun 2008 s/d 2010 staf di Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Bulungan • Tahun 2010 s/d 2014 staf di Kantor Sekretariat Korpri Kabupaten Bulungan • Tahun 2014 hingga. sekarang di. Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan. Tarakan, 9 Desernber 2017 Penulis,. Sugiyanto NIM. 500896337. Kantor.

(10) 43413.pdf. IX. DAFTARISI HALAMAN niDUL ............................................................................................ ABS1RAK ........................................................................................................... ABSTRACT ...................... ... .. .... ....... .... ... .... ..... .... ....... .. .. ... .. .. ...... .. ... .... .. ...... LEMBARPERNYATAAN ................................................................................. LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. KATA PENGANTAR .......................................................................................... RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. DAFTAR lSI ........................................................................................................ DAFTAR TABEL ................................................................................................ DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... i ii m IV. v vi vii viii ix X. XI. xii. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... B. Perumusan Masalah ................................................................................ C. Tujuan Penelitian .... ... ............ ................. ...... .... ... ................... ..... ........... D. Kegunaan Penelitian ................................................................................. 1 6 7 8. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ....................... ....................... ... ...... ... .......... ................... ... ... 1. Pengertian Implementasi............................................................ ........ 2. Kousep Kebijakan .... .. ................................... .... ......... ................. ... .. . 3. Tahapan Kebijakan............................................................................. 4. Jenis-Jenisi Kebijakan ....................................................................... 5. Pengertian Barang Mi1ik Daerah........................................................ 6. Pengelolaan Barang Milik Daerah ..................................................... 7. Siklus Pengelolaan Barang Milik Daerah .......................................... 8. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah.......................................... B. Penelitian Terdahulu ............................................................................... C. Kerangka Pemikiran ................................................................................ D. Operasionalisasi Konsep .......................................................................... 9 9 11 12 19 20 21 27 37 39 44 46. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................................ B. Fokus Penelitian....................................................................................... C. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. D. Sumber dan Pemilihan Data..................................................................... E. Instrumen Penelitian ................................................................................ F. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................... 45 46 46 47 49 50.

(11) ·43413.pdf. G. Analisis Data............................................................................................ BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umwn Lokasi Penelitian ... .......... .. ..... ..... .. .... ................... ...... I. Gambaran Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan .......................... 2. Struktur Organisasi ............................................................................. 3. Keadaan Swnber Daya Manusia ........................................................ 4. Sarana dan Prasarana Perkantoran ..................................................... 5. Implementasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada OPD ............. B. Hasil Penelitian ........................................................................................ 1. Implementasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan .............................................................. 2. Penggunaan Sumber Daya Dalam Implementasi Pengelolaan Barang Milik Daerah di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan .................. C. Pembahasan .............................................................................................. I. lmplementasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan ............................................................... 2. Kendala-Kendala Dalam Implementasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Sekretariat D PRD Kabupaten Bulungan................ ......... 52. 56 56 58 60 62 64 79 79 117 125 125 140. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan.................................................................................................... B. Saran .......................................................................................................... 153 155. DAFfAR PUSTAKA ........................................................................................... 157. --...,: ..

(12) 43413.pdf. DAFTAR TABEL. Halaman Tabel2.1.. Komparasi Penelitian-Penelitian Terdahulu Yang Relevan. 42. Tabel4.1.. Jumlah Pegawai Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan Tahun 2017.. 66. Tabel4.2.. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan Tahun 2017. 66. Tabel4.3.. Keadaan Sarana dan Prasarana Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan Tahun 2017. 67. XI.

(13) 43413.pdf. DAFTAR GAMBAR. Halaman. Garnbar 2. I Tahapan-Tahapan Kebijakan. I2. Garnbar 2.2 Kerangka Pikir Penelitian. 45. Gambar 4: I Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Buiungan Tahun 20I 7. 65. xii.

(14) 43413.pdf. DAFTAR LAMPIRAN. I. Panduan Wawancara. 2. Panduan Observasi. 3. Surat Persetujuan Penelitian. xiii.

(15) 43413.pdf.

(16) 43413.pdf.

(17) 43413.pdf.

(18) 43413.pdf.

(19) 43413.pdf.

(20) 43413.pdf.

(21) 43413.pdf.

(22) 43413.pdf.

(23) 43413.pdf.

(24) 43413.pdf.

(25) 43413.pdf.

(26) 43413.pdf.

(27) 43413.pdf.

(28) 43413.pdf.

(29) 43413.pdf.

(30) 43413.pdf.

(31) 43413.pdf.

(32) 43413.pdf.

(33) 43413.pdf.

(34) 43413.pdf.

(35) 43413.pdf.

(36) 43413.pdf.

(37) 43413.pdf.

(38) 43413.pdf.

(39) 43413.pdf.

(40) 43413.pdf.

(41) 43413.pdf.

(42) 43413.pdf.

(43) 43413.pdf.

(44) 43413.pdf.

(45) 43413.pdf.

(46) 43413.pdf.

(47) 43413.pdf.

(48) 43413.pdf.

(49) 43413.pdf.

(50) 43413.pdf.

(51) 43413.pdf.

(52) 43413.pdf.

(53) 43413.pdf.

(54) 43413.pdf.

(55) 43413.pdf.

(56) 43413.pdf.

(57) 43413.pdf.

(58) 43413.pdf.

(59) 43413.pdf.

(60) 43413.pdf.

(61) 43413.pdf.

(62) 43413.pdf.

(63) 43413.pdf.

(64) 43413.pdf.

(65) 43413.pdf.

(66) 43413.pdf.

(67) 43413.pdf.

(68) 43413.pdf.

(69) 43413.pdf.

(70) 43413.pdf.

(71) 43413.pdf.

(72) 43413.pdf.

(73) 43413.pdf.

(74) 43413.pdf.

(75) 43413.pdf. 61. BABIV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Gambaran Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulungan Pemberlakuan otonomi daerah membawa konsekuensi dalam pengelolaan pemerintah daerah yang semakin baik diseluruh Organisasi Perangkat. Daerah.. Pemerintah. Kabupaten. Bulungan. telah. melakukanreorganisasi perangkat daerah yang diwujudkandalam terbitnya Peratnran Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bulungan. Peratnran. Daerah tersebut ditindaklanjuti. denganPeratnran. Bupati. Bulungan Nomor 34 Tahun 2016tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata KeJjaSekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulungan. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)Kabupaten Bulungan merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terdiri dari 2 (dua) sub organisasi yang memiliki fungsi berbeda yaitu DPRD dan Sekretariat. DPRD mempunyai kewenangan dalam bidang legislatif (mengesahkan. peraturan. daerah),. sedangkan. Sekretariat. DPRD. memberikan pelayanan dan memenuhi kebutuhan sarana penunjang unsur pirnpiuan dan anggota DPRD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya..

(76) 43413.pdf. 62. Dengan demikian SekretariatDewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah unsurpelayanan terhadap DPRD Kabupaten yangdipimpin oleh Sekretaris DPRD yang secara teknisoperasional berada dibawah dan bertangungjawabkepada. pimpinan. DPRD. dan. secara. administratifbertanggungjawab kepada Bupati melalui SekretarisDaerah. Sekretariat DPRD sebagai penunjang perangkat daerah memiliki peran yang sangat penting dalam rangka menunjang kinelja DPRD, tata kelola yang baik dalam organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan. Peran maksimal harus diberikan mengingat tugas-tugas di DPRD menghasilkan kinelja yang berkualitas. Oleh karena itu Sekretariat DPRD harus berupaya maksimal memberikan dukungan secara administrasi, substansi, data penunjang dan pengelolaan keuangan dan barang. Berkaitan. dengan. tugas-tugas. tersebut. maka. Sekretariat. DPRD. menyelenggarakan fungsi-fungsi yaitu : 1.. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD,. 2.. Penyelenggaraan administrasi keuangan dan barang DPRD,. 3.. Fasilitasi, pengkoordinasian, penyelenggaraan kegiatan DPRD,. 4.. Penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan DPRD. Dalam menunjang pencapaian tujuan visi dan misi Kabupaten. Bulungan, maka visi yang diemban oleh Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan yaitu "pelayanan prima bidang administrasi kepada anggota DPRD Kabupaten Bulungan yang harmonis". Sedangkan rnisi yang ditetapkan dalam menjalankan visi tersebut yaitu melaksanakan pelayanan.

(77) 43413.pdf. 63. prima di bidang administrasi yang profesional dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.. 2.. Struktur Organisasi Struktur organisasi akan menjelaskan kedudukan, tugas, danfungsi dialokasikan dalam organisasi. Lebih lanj ut struktur organisasiakan berdampakterhadap cara orang melakukan tugas (bekerja) dalam organisasi. Strukturorganisasi juga dapat digunakan untuk mempengaruhi sikap dan perilakuseseorang dalam organisasi. Adapun struktur organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan yang diaturdidalam Pemturan Bupati Bulungan Nomor 34 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata KerjaSekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulungan: a.. Sekretariat,. yang. memiliki. tugas. pokok. menyelenggarakan. administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah b.. Bagian Umum, mempunyai tugas pokok yaitu membantu Sekretaris DPRD melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga DPRD dan Sekretariat DPRD. Bagian ini terdiri dari 2 (dua) sub bagian yaitu : 1). Sub Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan,. 2). Sub Bagian Humas dan Protokol..

(78) - - -. -----. ------~-------------. 43413.pdf. c.. 64. Bagian Persidangan dan Hukum memiliki tugas pokok yaitu membantu Sekretaris DPRD dalam melaksanakan perencanaan persidangan dan rapat, mempersiapkan konsep keputusan DPRD, keputusan pimpinan DPRD, Rekomendasi, Petisi, Memorandum, Rancangan Peraturan Daerah, melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait, menyusun risalah rapat, menyusun catatan, Iaporan dan notulen rapat. Bagian ini terdiri dari 2 (dua) sub bagian yaitu : 1). Sub Bagian Persidangan dan Risalah, 2). Sub Bagian Hukum dan Perundang-Undangan.. d.. Bagian Keuangan, mempunyai tugas Sekretaris. DPRD. melaksanakan. pokok yaitu membantu. penyiapan. bahan koordinasi,. perencanaan dan pengelolaan keuangan DPRD dan Sekretariat DPRD. Bagian ini terdiri dari 2 (dua) sub bagian : 1). Sub Bagian Penganggaran dan Penyusunan Program. 2). Sub Bagian Perbendaharaan. Berdasarkan uraian struktur dari yang tertinggi sampai dengan terendah dalam kedudukan eselonering dapat digambarkan suatu struktur organisasi pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulungan pada tahun 2017 menurut Peraturan Bupati Bulungan Nomor 34 Tahun 2016 dapat digambarkan sebagai berikut:.

(79) -------------,. 43413.pdf. 65. Sekretaris. Kclompok Jabatan Fungsional. Bagian Umum. I I. I I. I. I. Subag. Subag. Subag. Subag. Kepegawaian & Perlengkapan. Hum~&. Persidangan & Risalah·. Perundang. Protokol. I. Bagian Persidangan & Hukum. Hukum&. undangan.. Bagian Keuangan. I. I. Subag. Subag. Peogangglllllll &Penyusun. Perbendahar. ann. Program. Gambar 4.1. Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan Tahun 2017 Sumber: Data Sekunder, 2017. Dalam struktur organisasi yang digambarkan diatas menunjukkan bahwa Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan secara hirarki dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Bagian.Masingmasing Kepala Bagian secara hirarki didukung oleh Kepala Sub Bagian yang masing-masing berjumlah 2 (dua) sub bidang dan bertanggungjawab secara langsung kepada pimpinan yang berada di atasnya.. 3. Keadaan Somber Daya Manusia Dalam mendukung keberhasilan tujuan organisasi maka Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berjumlah 64 orang yang terdiri dari 34 pegawai negeri sipil dan 30 pegawai tidak tetap. Keadaan sumber daya manusia yang ada dapat digambarkan sebagai berikut :. I.

(80) 43413.pdf. 66. Tabel 4.1. Jwnlah Pegawai Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan Tahun 20 I 7 Pendidikan PNS Honorer Jumhih % Jumlah % Magister 2 5,88 Sarjana I4 4I,I8 8 26,67 SMA I8 52,94 22 73,33 100 30 100 Jumlah 34 Swnber : Data Sekunder, 20 I 7. Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa komposisi pegawai pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan memiiiki Jatar beiakang pendidikan SMA yang lebih dominan baik PNS dan Tenaga Honorer. Pegawai yang memiliki Jatar belakang pendidikan SMA berjumlah I 8 orang atau sekitar 52,94 %, sedangkan tenaga honorere berjumlah 22 orang atau sekitar 73,33. Kemudian disusul swnber daya manusia yang berpendidikan Sarjana masing-masing 41,18% dan 26,67%.Sedangkan komposisi pegawai menurut jabatannya diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 4.2. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan Tahun 2017 Persentase Jwnlah Jabatan Ese1onii. 1. 1,60. Eselon III. 3. 4,69. EseloniV. 8. 12,50. Bendahara. 1. 1,60. Pembantu Bendahara. 5. 7,81. Pengurus Barang. 1. 1,60. Pembantu Pengurus Barang. 2. 3,13. StafPelaksana. 33. 51,56. Jumlah. 64. 100,00. Swnber: Data Sekunder, 2017..

(81) 43413.pdf. 67. Berdasarkan data diatas jumlah mayoritas jumlah pegawai adalah sebagai stafpelaksanaan sebesar 55,71% yang terdistribusi pada berbagai jabatan fungsional yang ada.. 4. Sarana dan Prasarana Perkantoran Untuk menunjang pelaksanaan perkantoran yang nyaman dan peningkatan pelayanan kepada anggota DPRD dan pegawai sehari-hari, disediakan. beberapa. sarana. dan. prasarana. perkantoran.. Namun. tersedianya sarana dan prasarana untuk operasional tersebut juga perlu dibarengi dengan pengelolaan yang baik. Jumlah sarana dan prasarana yang cukup banyak ini akan memengaruhi pada pengamanannya secara fisik. Berikut diuraikan beberapa sarana dan prasarana yang dinriliki oleh Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan. Tabel 4.3. Keadaan Sarana dan Prasarana Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan Tahun 2017 Jenis Barang. Jumlah. Status. Kendaraan Roda 4. 11. Baik. Kendaraan Roda 2. 10. Baik. Komputer/PC. 30. Baik. Laptop/Note Book. 6. Baik. Printer. 18. Baik. MesinKetik. 2. Baik. LemariEs. 4. Baik. Televisi. 12. Baik. AC Split. 16. Baik. Sofa. 9. Baik. Dispenser. 2. Baik. Lemari Kayu/Kaca. 11. Baik.

(82) ----. ----------------------------------------------------------------------. 43413.pdf. Mesin Penghisap Debu. 2. Baik. Kamera!Kamera Fihn. 6. Baik. Peralatan Studio. 4. Baik. Mesin Foto Copy. 1. Baik. Faximile. 2. Baik. Mesin Pemotong Rumput. 1. Baik. Handyearn. 1. Baik. Proyektor. I. Baik. Tripod Camera. I. Baik. Mesin Penghitung Uang. I. Baik. Pesawat Telepon. 3. Baik. Jumlah Sumber : Data Sekunder, 2017. 68. 153. Berdasarkan !abel diatas menunjukkan bahwa sarana dan prasarana perkantoran yang dimiliki oleh Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan cukup bervariasi dan memadai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibutuhkan oleh pegawai. Jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki secara keseluruhan adalah 153 barang yang terbagi dalam 23 jenis item barang modal. Keadaan sarana dan prasarana yang ada dan dikelola oleh pengurus barang secara keseluruhan kondisinya masih baik dan dapat digunakan dalam menunjang pelaksanaan pelayanan baik untuk anggota DPRD maupun pegawai yang ada di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan. Menurut observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa barang yang diadakan adalah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bulungan dan tidak terdapat BMD yang diperoleh selain dari.

(83) 43413.pdf. 69. sumber APBD Kabupaten Bu!ungan. Pengadaan barang-barang tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pelayanan kepada anggota DPRD Kabupaten Bulungan.. 5. Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Organisasi Perangkat Daerah Barang milik daerah (BMD) perlu pengelolaan dengan baik dan benar menurut siklus hidup barang. Perolehan BMD tentunya melalui beberapa swnber seperti yang diungkapkan oleh Darise, (2009:34) yang menjelaskan bahwa : Barang milik daerah me!iputi : a). Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD. b). Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah meliputi : 1). Barang yang diperoleh dari hibahlswnbangan atau yang sejenisnya, 2). Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak. 3). Barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undangundang. 4). Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukwn tetap. Oleh karena perolehan BMD diperoleh dari APBD atau perolehan lainnya yang sah, maka sebagai wujud pertanggungjawaban terhadap aktivitasnya harus dikelola menurut ketentuan atau norma-norma yang berlaku. Menurut Australian Assets Management Group, dalam kutipan Lutfi, (2013) yang menjelaskan bahwa pengelolaan barang milik daerah sebagai suatu kegiatan dinamis dengan ruang lingkup kegiatannya mencakup seluruh siklus hidup aset yang secara intensif memerhatikan.

(84) 43413.pdf. 70. perubahan yang terjadi dalam tingkat kegunaan, biaya, kondisi fisik serta nilai aset. Pengelolaan barang rnilik daerah rnenurut konsep diatas rnerupakan tindakan yang rnenyerupai sebuah siklus hidup aset, yang dirnulai sejak barang tersebut digunakan, rnernperhatikan biaya yang dikeluarkan, rnelihat kondisi fisik serta penyusutan terhadap barang tersebut. Siklus hidup aset yang rnerupakan bagian dari pengelolaan BMD dijelaskan oleh Mardiasrno,. (2002:87). bahwa pengelolaan. barang. rnilik. daerah. dilaksanakan rnelalui 3 (tiga) prinsip yaitu : a). Adanya perencanaan yang tepat, yaitu agar sesuai dengan kebutuhan dan pelaksanaan yang efektif dan efisien harus ditentukan jurnlah kebutuhan dan penganggarannya. b) Pernanfaatan secara efisien dan efektif, bahwa setelah barang direncanakan dengan tepat, barang diadakan rnelalui rnekanisrne yangjujur dan digunakan dengan hernat dan terpelihara dengan baik, c). Pengawasan (monitoring), yaitu perlu adanya perneriksaan dan pengendalian agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Secara eksplisit berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan barang. rnilik daerah yang dijelaskan, siklus pengelolaan barang dirnulai dari perencanaan dan kebutuhan, selanjutnya diadakan, dirnanfaatkan, dipelihara dan diawasi agar terkendali sesuai dengan rencana.

(85) 43413.pdf. 71. Pengelolaan barang milik daerah secara detail dalam tahapan atau siklus pengelolaannya diuraikan dalam konsep Manajemen Aset yang diungkapkan Siregar, (2004:518) yaitu: Inventarisasi aset terdiri dari dua aspek, yaitu inventarisasi fisik, dan yuridis/legal. Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas, Iokasi, volume/jurnlah, jenis alamat dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis adalah status penguasaan, masalah legal yang dirniliki, batas akhir penguasaan dan lain-lain. Proses keija yang dilakukan adalah pendataan, kodifikasillabeling, pengelompokkan dan pembukuan/ administrasi sesuai dengan tujuan manajemen aset. b) Legal audit merupakan satu lingkup ketja manajemen aset yang berupa inventarisasi status penguasaan aset, sistem dan prosedur penguasaan atau pengalihan aset, identifikasi dan mencari solusi atas permasalahan legal, strategi untuk memecahkan berbagai permasalahan legal, yang terkait dengan penguasaan ataupun pengalihan aset. Permasalahan legal yang sering ditemui antara lain status hak penguasaan yang Iemah, aset dikuasai pihak lain, pemindahtanganan aset yang tidak termonitor, dan lain-lain. c) Penilaian aset merupakan satu proses ketja untuk melakukan penilaian aset yang dikuasai. Biasanya ini dikeijakan oleh konsultan penilaian yang independen. Hasil dari nilai tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan maupun informasi untuk penetapan harga bagi aset yang ingin dijual. d) Optimalisasi aset merupakan satu proses ketja dalam manajemen aset yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jurnlahlvolume, legal dan ekonomi yang dirniliki aset tersebut. Dalam tahapan ini, aset-aset yang dikuasai pemda diidentifikasi dan dikelompokkan atas aset yang memiliki potensi dan tidak memiliki potensi. Aset yang memiliki potensi dapat dikelompokkan berdasarkan sektorsektor unggulan yang menjadi tumpuan dalam strategi pengembangan ekonomi nasional, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Tentunya kriteria untuk menentukan hal tersebut harus terukur dan transparan. Sedangkan aset yang tidak dapat dioptirnalkan, harus dicari faktor penyebabnya Apakah faktor permasalahan legal, fisik, nilai ekonomi, yang rendah maupun faktor lainnya. Hasil akhir dari tahapan ini adalah rekomendasi yang berupa sasaran, strategi, dan program untuk mengoptimasikan aset yang dikuasai.. a).

(86) 43413.pdf. e). 72. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan dan pengalihan aset merupakan satu permasalahan yang sering menjadi hujatan kepada Pemerintah Daerah saat ini. Satu sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja aspek ini adalah pengembangan sistem informasi manajemen aset (SIMA). Melalui sistem informasi manajemen aset (SIMA). Transparansi kerja dalam pengelolaan aset sangatlah terjamin tanpa perlu adanya kekhawatiran akan pengawasan dan pengendalian yang lemah. Dalam sistem informasi manajemen aset (SIMA) ini keempat aspek itu diakomodasi dalam sistem dengan menambahkan aspek pengawasan dan pengendalian. Sehingga setiap penanganan terhadap satu aset, termonitor jelas, mulai dari lingkup penanganan hingga siapa yang bertanggungjawab menanganinya. Hal ini yang diharapkan tidak akan menimbulkan korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) di dalam tubuh Pemda Pengawasan dan pengendalian merupakan tindakan pengamanan terhadap aset daerah agar terhindar dari ketidakjelasan pengelolaan aset yang mengakibatkan tidak berjalannya manajemen aset dengan baik. Dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2001 tentang Pedoman Pengelo1aan Barang Daerah pasal 1 ayat 24, pengamanan adalah kegiatan tindakan pengenda!ian dalam pengurusan barang daerah dalam bentuk fisik, administratif, dan tindakan upaya hukum. Lebih lanjut dalam pasal 38 telah dijelaskan bahwa upaya pengurusan barang daerah agar dalam pemanfaatannya terhindar dari penyerobotan, pengambilalihan atau klaim dari pihak lain dilakukan dengan cara pengamanan administrasi, yaitu dengan me1engkapi sertifikat dan kelengkapan bukti-bukti kepemilikan.Pengamanan fisik, yaitu dengan pemagaran dan pemasangan tanda kepemilikan barang. Tindakan hukum, yaitu dengan cara melakukan upaya hukum apabila terjadi pelanggaran hak atau tindak pidana.. Menurut siklus operasionalnya pengelolaan barang mi1ik daerah sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 meliputi: a) Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran. Perencanaan. kebutuhan. adalah. kegiatan. merumuskan. rincian. kebutuhan barang milik daerah untuk menghubungkan pengadaan barang.

(87) 43413.pdf. 73. yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalarn melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan yang akan datang. b) Pengadaan. Menurut Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Pengadaan adalah kegiatan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan barang daerah dan jasa.. Pengadaan. Barang. Milik Negara!Daerah. dilaksanakan. berdasarkan prinsip efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil, dan akuntabel. Pengadaan barang daerah juga harus mengikuti peraturan perundangan tentang pengadaan barang dan jasa instansi pemerintah. Pada saat pembelian harus ada dokurnen transaksi yang jelas mengenai tanggal transaksi, jenis, aset dan spesifikasinya, dan nilai transaksi. c) Penggunaan. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalarn mengelola dan menatausahakan Barang Milik Negara!Daerah yang sesuai dengan tugas dan fungsi instansi yang bersangkutan.Menurut Haryanto, (2007:232) pada dasarnya barang daerah digunakan untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD. Oleh karena itu, barang daerah yang diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah tidak. dapat. dipindahtangankan.. Dalam. rangka. menjamin. tertib. penggunaan, pengguna barang harus melaporkan kepada pengelola barang atas semua barang daerah yang diperoleh SKPD untuk ditetapkan status penggunaannya..

(88) 43413.pdf. 74. Barang rnilik daerah dapat dialihkan status penggunaannya dari pengguna barang kepada pengguna barang lainnya dengan persetujuan kepala daerah, atau dengan inisiatif dari kepala daerah dengan berkoordinasi dengan pengguna barang. d) Pernanfaatan. Pernanfaatan adalah pendayagunaan Barang Milik Daerah yang tidak digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dan/atau optirnalisasi Barang Milik Daerah dengan tidak rnengubah status kepernilikan. Menurut Haryanto, (2007:234) pernanfaatan barang daerah dapat dilakukan oleh pernerintah daerah dalarn 4 (ernpat) bentuk, yaitu : 1) Sewa. 2) Pinjarn Pakai 3) Kerjasarna Pemanfaatan. 4) Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna. e) Pengarnanan dan Perneliharaan. Pengarnanan administrasi yang ditunjang oleh pengarnanan fisik dan pengarnanan hukurn atas barang daerah rnerupakan bagian penting dari pengelolaan barang daerah. Kuasa pengguna barang, pengguna barang dan pengelola barang rnerniliki wewenang dan tangungjawab dalarn rnenjarnin kearnanan barang daerah yang berada di bawah penguasaannya dalarn rangka rnenjamin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pernerintah. Pengarnanan administrasi rneliputi kegiatan pernbukuan, inventarisasi,.

(89) ~-----------------------------------------------------·------------------~. 43413.pdf. 75. pelaporan dan penyimpanan dokumen kepemilikan. Pengamanan fisik untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi barang, penurunan jumlah barang dan hilangnya barang. Pengamanan fisik untuk tanah dan bangunan dilakukan dengan cara pemagaran dan pemasangan tanda batas, selain tanah. dan. bangunan. dilakukan. dengan. cara. penyimpanan. dan. pemeliharaan. Pengamanan hukum antara lain meliputi kegiatan melengkapi ·bukti status kepemilikan berupa sertifikat atau BPKB atau sejenisnya atas nama pemerintah daerah. Dalam rangka pengamanan dan pemeliharaan barang daerah juga dapat diasuransikan sesuai kemampuan keuangan daerah dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. f) Penilaian.. Penilaianbarang daerah diperlukan dalam rangka mendapatkan nilaiwajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Nilai wajar atas barang daerahyang diperoleh dari penilaian ini merupakan unsur penting dalam rangkapenyusunan. neraca. pemerintah. daerah,. pemanfaatan. dan. pemindahtangananbarang daerah. Penilaian barang daerah memerlukan tenaga profesipenilaiasetlbarang daerah yang independen (appraisal). g) Pemindahtanganan. Barang daerah dapat dimanfaatkan atau dipindahtangankan apabila tidakdigunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dalam kontekspemanfaatan tidak terjadi adanya peralihan kepemilikan dari pemerintah daerah kepada pihak lain. Sedangkan dalam konteks.

(90) 43413.pdf. 76. pemindahtanganan akan terjadi peralihan kepemilikan atas barang daerah dari pemerintah daerah kepada pihak lain. Tanah dan/atau bangunan yang tidak dipergunakan sesuai tugas pokok dan fungsi instansi pengguna barang hams diserahkan kepada kepala daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan barang daerah untuk barang daerah. Penyerahan kembali barang daerah tersebut dilakukan dengan memperhatikan kondisi status tanah dan/atau bangunan, apakah telah bersertiflkat (baik dalam kondisi bermasalah maupun tidak bermasalah) atau tidak bersertiftkat (baik dalam kondisi bermasalah maupun tidak bermasalah).. h) Pemusnahan. Pemusnahan. adalah tindakan memusnahkan. fisik. dan/atau. kegunaan Barang Milik Negara/Daerah. i) Penghapusan. Penghapusan. adalah. tindakan. menghapus. Barang. Milik. Negara/Daerah dari daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengelola Barang, Pengguna Barang, dan/atau Kuasa Pengguna Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya. j) Penatausahaan dan Pembinaan. Penatausahaan. adalah. rangkaian. kegiatan. yang. meliputi. pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan Barang Milik Negara/Daerah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan..

(91) 43413.pdf. 77. Barang daerah yang berada dibawah penguasaan pengguna barang/kuasa pengguna barang harus dibukukan melalui proses pencatatan dalarn Daftar Barang Kuasa Pengguna oleh kuasa pengguna barang, Daftar Barang Pengguna oleh pengguna barang dan Daftar Barang daerah oleh pengelola barang. Proses inventarisasi dilakukan secara berkala yaitu setiap periode 5 (lima) tahunan. Proses inventarisasi tersebut dikenal dengan istilah Sensus Barang Daerah. Sensus barang daerah dilaksanakan serentak seluruh Indonesia Proses inventarisasi, baik berupa pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan barang daerah merupakan bagian dari penatausahaan. Hasil dari proses pembukuan dan inventarisasi diperlukan dalarn melaksanakan proses pelaporan barang daerah yang dilakukan oleh kuasa pengguna barang, pengguna barang, dan pengelola barang. Hasil penatausahaan barang daerah digunakan dalarn rangka : 1) Penyusunan neraca pemerintah daerah setiap tahun; 2) Perencanaan kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan barang daerah setiap tahun untuk digunakan sebagai bahan penyusunan rencana anggaran; 3) Pengarnanan administratifterhadap barang daerah. k) Pengawasan dan Pengendalian. Pemanfaatan barang daerah harus diawasi dan kendalikan secara ketatagar tidak terjadi salah urus (miss management), kehilangan, dan.

(92) 43413.pdf. 78. tidaktermanfaatkan (idle). Pengawasan dan pengendalian barang milik daerah dilakukan oleh pengelola barang dan pengguna barang. Pengelola Barang melakukan pemantauan dan investigasi atas pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara!Daerah, dalam rangka penertiban Penggunaan, Pemanfaatan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara/Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengguna Barang melakukan pemantauan dan penertiban terhadap Penggunaan,. Pemanfaatan,. Pemindabtanganan,. Penatausahaan,. Pemeliharaan, dan pengamanan Barang Milik Negara!Daerah yang berada di dalam penguasaannya.. B. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan secara efektif dilakukan pada bulan Juli-September 2017 dengan melakukan wawancara pada informan yang telah dipilih berdasarkan pertimbangan : 1. pejabat yang terlibat langsung dalam pengelolaan barang milik daerah di. unit kerjanya. 2. pejabat merupakan pejabat struktural yang mempunyai tanggung jawab langsung pada penanganan pekerjaan di bidang umum, sarana dan prasana di unit kerjanya. Oleh karena itu dalam pengumpulan data primer dengan melalui wawancara peneliti telah melakukan upaya validitas eksternal dengan melihat potensi kebenaran yang harus disampaikan langsung dari orang atau nara.

(93) -. -------------,. 43413.pdf. 79. sumber yang benar-benar paharn dan mengetahui tentang pengelolaan barang milik daerah. Validitas internal juga dilakukan untuk menjamin kebenaran dan ketepatan jawaban yang diberikan oleh nara sumber untuk mengbindari kebingungan terhadap setiap jawaban yang diberikan, peneliti melakukan perbandingan dengan jawaban informan sebelumnya dan juga melakukan verifikasijawaban berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya serta dengan intuisi yang dimiliki oleh peneliti atas pengalarnan yang dimiliki dan penelaahan literatur-literatur di bidang tersebut. Informan yang berhasil diwawancarai oleh peneliti telah sesuai dengan rencana penelitian yang berjumlah 6 (enam) orang yang terdiri dari: 1. Bapak Riduansyah, SE, selaku Sekretaris DPRD Kabupaten Bulungan dengan jabatan pengguna barang OPD, 2. Bapak Drs. Sigit Raharjo, selaku Kepala Bidang Umum dengan jabatan Kuasa Pengguna Barang. 3. lbu Deily Sidalle, SE. selaku Kepala Sub Bidang Umum dan Kepegawaian, selaku atasan langsung dari pengurus barang. 4. Bapak Pumomo, selaku staf yang berfungsi sebagai pengurus barang. 5. Bapak Muh. Arif, selaku stafyang berfungsi membantu pengurus barang. 6. Bapak Suyadi, selaku stafyang berfungsi membantu pengurus barang. Adapun basil penelitian yang diperoleh berdasarkan wawancara dengan informan dalarn rangka menjawab fokus penelitian ini diuraikan pada bagian berikut..

(94) 43413.pdf. 1.. 80. lmplementasi Pengelolaan Barang Milik Daerah di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan Barang Milik Daerah pada prinsipnya dikelola secara tertib dan bertanggung jawabo Pengelolaan barang milik daerah merupakan bagian yang integral dengan pengelolaan keuangan daeraho Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan daerah yang dimiliki baik berupa dana dan aset merupakan alat penggerak pemerintah daerah untuk tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu sendirio Pengelolaan yang baik mencerminkan sebuah perencanaan kebutuhan, pengadaan, penggunaan dan pemanfaatan, pemelibaraan dan penghapusan, dan pengendalian dilakukan secara efektif dan efisieno Oleh sebab itu sebagai organisasi publik yang harus mempertanggungjawabkan kepada publik mengikuti norma-norma dan kaidah yang berlaku. Barang Milik Daerah pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan diperoleh melalui sumber dari APBD Kabupaten Bulungan melalui proses pengadaan barang dan jasa yang diadakan setiap tahun anggarano Sesuai dengan basil wawancara dengan Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan yang mengungkapkan yaitu : "selama saya memimpin sampai dengan saat ini, perolehan aset yang ada disinio otidak ada yang diperoleh dari selain APBD, hibah dari pemerintah pusat atau antar pemerintah daerah juga tidak pernah kita terima sampai dengan saat ini, murni dari APBD Kabupaten" (Sumber : Kutipan Wawancara, tanggal 4 September 2017)0 0. 0.

(95) 43413.pdf. 81. Berdasarkan penyampaian diatas, bahwa perolehan barang milik daerah yang ada di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan hanya berasal dari APBD Kabupaten Bulungan. Penjelasan tersebutjuga diperkuat dari pengurus barang yang ada di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan yaitu Bapak Fathamsyah melalui hasil wawancara berikut : "berdasarkan catatan yang ada baik di daftar inventarisasi kami, atau pun dari laporan-laporan aset yang ada di sini setelah di cek, memang barang yang menjadi aset daerah ini perolehannya hanya dari APBD Kabupaten Bulungan" (Sumber : Hasil Kutipan, tanggal 7 September 2017).. Dengan demikian ditegaskan dan disimpulkan bahwa BMD yang diperoleh hanya berasal dari APBD Kabupaten Bulungan dan tidak diperoleh melalui sumber-sumber yang lain seperti dari hibah, dan peijanjian-peijanjian lainnya di luar dari mekanisme pengadaan dalam APBD. Pengelolaan barang milik daerah dalam implementasinya di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan mengacu kepada peraturanperaturan yang berlaku dan masih relevan untuk digunakan saat ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kasubag Kepegawaian dan Perlengkapam, yang menjelaskan bahwa : "pada dasarnya pelaksanaan pengelolaan BMD di Sekretariat Dewan ini mengacu pada Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Barang Mi1ik Daerah dan Perbup Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah...."(Sumber: Hasil Wawancara, 15 September 2017)..

(96) 43413.pdf. Dari. hasil. wawancara. tersebut. dapat. diketahui. 82. bahwa. irnplernentasi pengelolaan BMD pada Pernerintah Kabupaten Bulungan urnurnnya dan Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan telah berpedornan pada ketentuan yang berlaku seperti Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nornor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Barang Milik Daerah yang rnerupakan penyernpurnaan dari Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nornor 17 Tahun 2007 tentang Pedornan Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. Kebijakan dalarn pengelolaan barang rnilik daerah di Kabupaten Bulungan juga diatur dalarn PeraturanDaerah Nornor 9 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah. Maksud penyusunan Pedornan. Teknis. rnenyeragarnkan. Pengelolaan langkah. dan. Barang. Milik. tindakan. yang. Daerahadalah diperlukan. dalarnpengelolaan barang daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan. Adapun tujuan penyusunan Pedornan Teknis Pengelolaan Barang. Mi1ik. Daerahadalah. sebagai. pedornan. pelaksanaan. bagipejabat/aparat pengelola barang rnilik daerah secara rnenyeluruh sehingga dapatdipakai sebagai acuan oleh semuapihak dalarn rangka melaksanakan tertibadrninistrasi barang milik daerah. Setiap tahun rnelalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bulungan telah dilakukan perencanaan kebutuhan dan pengalokasian dana untuk pengadaan barang dan jasa, serta diwujudkan dalarn pernanfaatannya untuk kebutuhan yang direncanakan..

(97) 43413.pdf 83. Proses pengelolaan tersebut cukup rumit dan cukup panjang dalam implementasinya, sehingga terdapat sebuah siklus yang mendasarinya. Berdasarkan basil penelaahan yang dilakukan terhadap dokurnendokurnen BMD di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan pengelolaan BMD tidak ada perolehannya dari hibah, surnbangan dan surnber-surnber perolehan lainnya selain pembelian dari APBD yang dialokasikan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DP A). Implementasi pengelolaan BMD di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan dilaksanakan secara periodik atau tahunan, namun proses pencatatan dilaksanakan secara berkelanjutan. Oleh karena dilaksanakan secara periodik ditetapkan pejabat-pejabat yang melaksanakan fungsifungsi tertentu. Pejabat yang ditunjuk pada urnunmya berkaitan secara struktural denganjabatan yang diemban. Penetapan pejabat-pejabat yang ditunjuk ditetapkan dalam suatu keputusan. Hasil wawancara yang dilakukan melalui Sekretaris DPRD Kabupaten Bulungan menguraikan sebagai berikut : "di awal tahun pelaksanaan APBD, untuk proses pengelolaan BMD harus ditetapkan pejabat-pejabat yang bertanggung jawab dalam pelaksanaannya dan biasanya pejabat yang ditunjuk melekat menurut jabatan strukturalnya dan dimana dia menjalankan tupoksinya. Biasanya penetapannya untuk PBIKPB, Pengurus/Penyimpan Barang ditetapkan oleh Keputusan Bupati, sedangkan pejabat pengadaan, Tim Pemeriksa Barang, ditetapkan oleh Keputusan Sekretariat DPRD" (Surnber : Hasil Wawancara, tanggal4 September 2017). Menurut. penjelasan. diatas,. bahwa. untuk. melaksanakan. pengelolaan barang milik daerah yang ada di setiap Organisasi Perangkat. P·.

(98) 43413.pdf. 84. Daerah (OPD) di Kabupaten Bulungan umurnnya dan Sekretariat DPRD terlebih dahulu ditetapkan pejabat-pejabat seperti penggunalkuasa pengguna barang, dan pengurus/penyimpan barang oleh Keputusan Bupati, sedangkan untuk pejabat seperti tim pemeriksa barang dan pejabat pengadaan barang ditetapkan hanya kepala OPD masing-masing setelah secara sah ditetapkan sebagai PBIKPB oleh Bupati. Pejabat penggunalkuasa pengguna barang dan pengurus barang bertanggung jawab kepada Bupati karena pengangkatannya ditandatangani oleh Bupati selaku Kepala Daerah. Setelah ditetapkan pejabat-pejabat pengelola barang di tingkat OPD, maka proses tata kelola BMD dapat dijalankan menurut kewenangan dan tanggungjawabnya. Secara kompetensi pejabat yang melaksanakan pengurusan barang rnilik daerah harus memahami proses pengelolaan BMD, karena hal tersebut terkait dalam proses inventarisasi dan pencatatan dalam buku inventarisasi barang dan input data dalam sistem informasi manajemen barang rni1ik daerah. Terkait dengan kompetensi yang harus dirniliki oleh pengurus barang juga diungkapkan oleh Kepala Bagian Umum yang menjelaskan dalam kutipan wawancara berikut : "pejabat yang akan memangku dan ditetapkan sebagai pengurus barang di sini minimal paham proses pengelolaannya karena penting untuk catat-mencatat data barang dan yang tidak kalah pentingnya menginput data ke SIMDA BJ" (Sumber : Kutipan Wawancara, tanggalll September2017). Berdasarkan hasil observasi dan pendapat peneliti yang mernilik:i pengalaman keJ.ja di bidang ini, bahwa proses pengelolaan dan tanggung.

(99) 43413.pdf. 85. jawab pejabat-pejabat yang terlibat di dalamnya dapat digambar sebagai berikut:. PENGELOLAAN BMD OPD. -. Perencanaan Kebutuhan. ~. ~. Pengadaan. ~. ~. Penggunaan. <E-. ~. Pemanfaatan. ~. ~. Pengamanan dan Pemeliharaan. ~. 17. Penilaian. ~. ~. Pemindahtanganan. ~. =*. Pemusnahan. ~. ~. Penghapusan. I<E-. Penatausahaan. ~. PEJABAT TERKAIT OPD. Pengguna!Kuasa Pengguna Barang Pejabat/Panitia Pengadaan Barang. Pengurus Barang. ~. -~. '. ~. Gambar 4.1. Keterkaitan Kewenangan Pejabat BMD dengan Pengelolaan BMD Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan Sumber : Analisis Peneliti dari Permendagri Nomor 19 Tahun 2016..

(100) 43413.pdf. 86. Pengguna/kuasa pengguna barang dalam kaitannya dengan pengelolaan BMD memiliki kewenangan dan tanggung jawab secara keseluruhan. yang. meliputi. perencanaan. kebutuhan,. pengadaan,. penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, dan penatausahaan. Pejabat. atau. panitia. pengadaan. barang. memiliki. kewenangan. melaksanakan proses pengusulan penyedia barang yang dibutuhkan oleh pengguna/kuasa pengguna barang melalui ketentnan yang diatur dalam pengadaan barang dan jasa. Pejabat pengurus barang memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam proses pembantnan perencanaan kebutuhan, dan setelah proses pengadaan dilaksanakan yaitu penggunaan, pemanfaatan,. pengamanan. dan. pemeliharaan,. penilaian,. pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, dan penatausahaan. Berdasarkan jumlah barang inventaris atau barang modal yang banyak pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan agar dikelola dengan tertib dan dapat dipertanggungjawabkan dengan benar, maka perlu mengungkapkan implementasinya seperti yang telah dijelaskan. Dengan demikian implementasi pengelolaan BMD dapat diuraikan sebagai berikut: a.. Perencanaan Kebutuhan. Perencanaan kebutuhan barang merupakan proses awal dalarn pengelolaan barang milik daerah di setiap Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Bulungan khususnya di Sekretariat DPRD.

(101) 43413.pdf87. Kabupaten. Bulungan.. merencanakan,. Perencanaan kebutuhan adalah proses. menganalisa,. menghitung,. meneliti. tingkat. kebutuhan barang yang selarna satu tahun berjalan baik untuk menyediakan barang baru akibat kebutuhan nyata dan mengganti barang-barang yang sudah rusak atau hilang karena sesuatu hal yang telah ditetapkan kebenarannya oleh suatu pejabat yang berwenang. Perencanaan kebutuhan barang pada Sekretariat DPRD dilaksanakan dengan menganut pola desentralisasi atau pembagian kewenangan yang ada di setiap bagian. Setiap bagian diharuskan menyarnpaikan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan disarnpaikan secara kolektif kepada penghimpun data di sub bagian perlengkapan dan rumah tangga Hasil wawancara dengan Sekretaris DPRD Kabupaten Bulungan menjelaskan : " ... begini ya ... untuk merencanakan berapa kebutuhan barang pada tahun yang akan datang, sebagai dasar menyusun Rencana Kerja Anggaran tahun yang akan datang. Karena masing-masing punya kebutuhan di bagian-bagian, maka usulannya juga per bagian dan disarnpaikan kepada sub bagian perlengkapan. Selanjutnya direkapitulasi di sana dan dibahas bersarna-sarna di rapat" (Sumber : Hasil Wawancara tanggal 4 September 2017).. Dari. penjelasan. diatas. perencanaan. kebutuhan. barang. ditentukan oleh kebutuhan nyata di setiap bagian. Pernyataan ini juga sesuai dengan wawancara Kasubag Kepegawaian. dan. Perlengkapan yang mengatakan : "usulan-usulan rencana kebutuhan barang masing-masing bagian harus disarnpaikan kepada kami, yang akan.

(102) 43413.pdf88. menghimpun dan membantu adalah pengurus barang. Setiap bagian menyampaikan dokumen berupa RKBU yang memuat jenis barang yang perlu diadakan dan sekaligus rencana pemeliharaan barang untuk tahun yang akan datang" (Sumber : Hasil Wawancara tanggal6 September 2017). Dari peqjelasan diatas bahwa rencana kebutuhan barang melalui usulan dari masing-masing bagian yang dituangk:an dalam Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU). RKBU adalah dokumen yang memuat uraian barang yang akan diadakan pada tahun mendatang sesuai dengan kebutuhan setiap bagian. Rekapitulasi RKBU disusun secara menyeluruh setelah dilakukan pembahasan dan basil akhimya nanti dituangk:an dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA). Penyusunan RKBU di setiap bagian mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang harus ditaati seperti sesuai dengan standarisasi barang dan harga yang ditetapkan kepala daerah. salah satu Kepala Bagian Umum menjelaskan dalam basil wawancara berikut: "mengenai RKBU setiap bagian harus menyusun agar sesuai kebutuhan, tetapi harus mengacu pada standarisasi harga yang ditetapkan oleh Bupati. Jadi spesiflkasinya harus sesuai dengan harga yang akan digunakan sebagai dasar pembelian" (Sumber : Hasil Wawancara tanggal 11 September 2017). Dengan demikian RKBU disusun juga mengacu terhadap standar harga dan barang yang telah ditetapkan oleh Bupati setiap tahunnya Dalam RKBU tersebut nantinya dapat dibandingkan perlu.

(103) 43413.pdf. 89. atau tidaknya barang tersebut diadakan berdasarkan data-data barang inventaris sebelurnnya. Dalam melakukan perencanaan kebutuban BMD di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan khususnya untuk belanja modal atau barang-barang inventaris yang nantinya menjadi aset tetap dalam penyusunannya selalu dihimbau dan diingatkan untuk melihat pengadaan yang telah sebelurnnya. Penjelasan tersebut diuraikan dalam Kabag Umum Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan dalam petikan yaitu : ''meskipun usulan kebutuban barang harus melalui bagianbagian, tetapi pada saat akan disusun RKBU di pertengahan atau akhir tahun berjalan ditekankan kembali oleh Sekretaris untuk mengkaji RKA tahun sebelurnnya agar tidak muncullagi dan diupayakan pemeliharaan terlebih dahulu, tapi masih saja ada yang tetap ngusul nah itu langsung kami kroscek lagi dengan pengusul di bagian dan kondisi barangnya, jika tidak benar langsung kami mencoretnya, karena kami punya kewenangan itu" (Sumber : Hasil Wawancara tanggal 11 September 2017). Proses penganggaran. penyusunan sating. perencanaan. terkait,. sehingga. kebutuban. dalam. penyusunan. rencana. kebutuban barang memerlukan penelitian dan peninjauan di lokasi yang dibutuhkan apabila terjadi ketidaksesuaian dengan fakta di lapangan yang akan berakibat pada membengkaknya pengadaan barang-barang inventaris. Dengan. demikian. Perencanaan. Kebutuban. Barang. di. Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan dibuat berdasarkan beberapa.

(104) 43413.pdf. 90. persyaratan yang wajib dilaksanakan semua stakeholder internal yaitu: I). Usulan. desentralisasi. di. masing-masing. bagian,. namun. dikompilasi secara menyeluruh di sub bagian perlengkapan dan. rumah tangga. 2). Usulan agar dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan kebutuhan nyata menggunakan Dokumen Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) untuk masing-masing bagian. 3). Dalam menyusun RKBU mengacu kepada Standarisasi Barang. dan Harga yang ditetapkan Bupati. 4). Pembahasan RKBU untuk menentukan skala prioritas kebutuhan dan penyesuaian dengan alokasi anggaran.. b. Pengadaan Pengadaan merupakan siklus setelah perencanaan kebutuhan barang telah teralokasikan dalam APBD. Untuk proses pengadaan barang di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan mengacu pada ketentuan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, dan perubahan-perubahannya yang terakhir dengan Peraturan Presidan Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015. Demikian diungkapkan oleh salah satu stafBapak Suyadi yaitu: "setiap tahunnya setwan melakukan pengadaan atau pembelian barang-barang modal yang ada di DPA. Prosesnya tidak boleh tidak harus berpedoman pada Perpres tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Apabila nilainya sampai dengan dua ratus.

(105) ----- - -. -. --. ---------------~-------------------. 43413.pdf. 91. juta mal<:a dilakukan dengan menunjuk langsung rekanan tetap menunjuk pejabat pengadaan barang dan jasa, namun apabila lebih dari dua ratus juta maka dilakukan pelelangan melalui panitia pengadaan barang dan jasa". (Sumber : Hasil Wawancara, tanggal7 September2017). Proses pengadaan sebagaimana dijelaskan pada prinsipnya dilakukan sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan jasa dengan melibatkan pejabat-pejabat sekalipun melalui mekanisme penunjukan langsung. Pengadaan barang yang telah dilakukan setelah melalui proses penunjukan atau pelelangan agar transparan dan akuntabel memenuhi unsur kualitas dan kuantitas barang yang diperlukan maka dilakukan prosedur pemeriksaan basil pengadaan dengan menunjuk tim pemeriksa basil pekeijaan melalui keputusan Sekretaris DPRD Kabupaten Bulungan. Dalam implementasi pengadaan barang dan jasa yang telah dilakukan oleh Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan menurut pengamatan. peneliti. mayoritas. dilaksanakan. dengan. sistem. penunjukan langsung khususnya untuk barang dan jasa serta barang modal yang nilainya kurang dari 200 juta. Kebanyakan pengadaan barang dan jasa hanya untuk memenuhi kebutuhan alat tulis kantor,. ' perlengkapan dan peralatan kantor serta untuk kebutuhan pimpinan DPRD. Untuk pengadaan lelang barang modal biasanya dilakukan pada saat pergantian periode anggota legislatif seperti pengadaan laptop dan printer untuk menunjang kineija anggota DPRD Kabupaten Bulungan yang beijumlah 25 orang..

(106) 43413.pdf. c.. 92. Penggunaan. Setelah diperoleh barang melalui proses pengadaan, pengurus barang atau penyimpan barang menerima barang untuk dilakukan administrasi dan pencatatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Proses. mengadministrasikan. dan. mencatat. barang. bertujuan. mencatat, mendistribusikan, pengendalian, dan pelaporan barang yang telah diadakan. Proses pengadministrasian dengan melakukan pencatatan terhadap barang yang telah secara administrasi melalui proses pengadaan barang. Proses pencatatannya sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Muh. Arif selaku staf pengurus barang yaitu: "Sepengetahuan saya selama ini, pencatatan barang setelah melalui proses pengadaan baik lelang atau penunjukan, untuk pencatatan yang lengkap dalam daftar inventaris harus diserahkan foto copy dokumen kontrak atau SPK/SPB, kuitansi dan juga SP2D sebagai bukti legal pembelian atau pembayaran barang. Lalu data-data yang ada di sana dicatat hal-hal penting seperti nama dan klasifikasi barang, nomor dan tahun barang diadakan, lokasi, nilai perolehan, umur ekonomis, setelah itu diberi kode barang dan harus ditnlis pada fisik barnng" (Sumber : Kutipan wawancara, tanggal 8 September 2017).. Menurut penjelasan tersebut, implementasi pencatatan barang berasal dari dokumen-dokumen yang menggambarkan adanya kesepakatail atau adanya bukti pembelian atau pembayaran sehingga pencatatan berdasarkan jenis barang, tahun dan nilai perolehan serta pemberian nomer register dapat secara lengkap tersedia, sehingga memudahkan petugas dalam melacak dan memantau barang tersebut..

(107) ------------------------------------------------------. 43413.pdf. 93. Setelah barang dicatat dan diterima oleh pengurus barang kemudian barang tersebut diserahkan untuk digunakan kepada penerirna barang. Penggunaan barang menurut hasil wawancara dengan pengurus barang Bapak Purnomo yang menjelaskan : "barang-barang seperti barang-barang alat tulis kantor, barangbarang cetakan, barang-barang modal seperti komputer, laptop, printer, yang memiliki manfaat lebih dari 1 tahun yang diadakan melalui pejabat/panitia pengadaan sebelum digunakan harus melak:ukan serah terima kepada pengguna!kuasa pengguna barang melalui pengurus barang. Tujuannya untuk pencatatan, mengadministrasi, dan pelaporan nantinya pada saat dibutuhkan oleh pemeriksa. Setelah diadministrasikan kemudian dilakukan penyerahan kembali supaya digunakan sesuai kebutuhannya itu juga melalui surat penyerahan" (Surnber : Hasil Wawancara tanggal 13 September 20 17). Berdasarkan penjelasan tersebut, penggunaan barang pada Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan dilaksanakan untuk menunjang kebutuhan sehari-hari di masing-masing bagian dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh anggota DPRD yang menjalankan tugasnya Namun penggunaan barang dapat. dilakukan. apabila. seluruh. prosedur. pemeriksaan,. pengadministrasian, pencatatan, dan pelaporan dilak:ukan dan diketahui oleh pengguna barang untuk kepentingan-kepentingan data-data yang harus dipenuhi pada saat pemeriksaan pengawas. Penggunaan barang-barang yang tidak bergerak seperti tanah dan bangunan di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan seluruhnya dipergunakan untuk kebutuhan penyelenggaraan tugas pokok dan.

(108) 43413.pdf. 94. fungsi serta peningkatan pelayanan kepada anggota DPRD dan masyarakat yang datang untuk melakukan audiensi dengan mereka. Menurut penjelasan Sekretaris DPRD Kabupaten Bulungan dalam petikan wawancara berikut :. " ... tanah dan bangunan setelah proses perolehan dan itu sudah kita laporkan status penggunaannya kepada Bupati melalui BPKAD, jadi setiap barang yang tidak bergerak di sini seluruhnya untuk menunjang operasional pekeijaan dan melayani sebaik mungkin masyarakat yang datang untuk bertemu dengan anggota dewan dan pelayanan anggota DPRD yang bekerja di gedung ini" (Sumber : Hasil Wawancara, 4 September 2017).. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa penggunaan barang untuk penetapan status penggunaannya hanya pada barang tanah dan bangunan yang seluruhnya untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugas. pegawai. pada. Sekretariat. DPRD. dan. anggota. DPRD.Dengan demikian seluruh barang bergerak dan tidak bergerak yang menjadi aset seluruhnya digunakan dan tidak ada yang menganggur. Menurut observasi yang dilakukan bahwa tidak terdapat aset. tanah dan bangunan lainnya serta kendaraan roda 4 yang dikuasai oleh Sekretariat DPRD selain kantor yang ada saat ini dan jumlah kendaraan roda 4 (empat) yang dikuasakan penggnnaannya kepada unsur pimpinan anggota DPRD dan pejabat struktural yang berada pada eselon ll dan III di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan. Sehingga penggunaan barang yang dikuasai hanya dioptimalkan.

(109) 43413.pdf. 95. seefektif mungkin untuk memberi pelayanan kepada seluruh anggota DPRD dan pelaksanaan tugas dan fungsi pegawai yang ada agar semakin menghasilkan kineJ.ja yang lebih baik.. d. Pemanfaatan Pemanfaatan BMD yang dikelola oleh Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan berdasarkan basil observasi yang dilakukan menunjukkan seluruh asset tidak bergerak seperti gedung dan kendaraan roda 4 dan roda 2 dimanfaatkan untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat dan anggota DPRD. Luas tanah kantor kurang lebih 18,125 M 2 dan kendaraan difungsikan untuk ruang-ruang pelayanan administrasi, ruang keJ.ja pimpinan dan anggota DPRD, ruang rapat, dan gudang-gudang penyimpanan, dan lain-lain untuk menunjang pelayanan masyarakat. Menurut penjelasan dari. Kepala. Bagian Umum yang. menjelaskan dalam wawancara berikut : "secara umum tanah dan bangunan seperti lahan kantor dan kendaraan roda 4 dan 2 semuanya difungsikan untuk kepentingan pegawai, anggota dewan, dan kenyamanan masyarakat yang datang ke dewan. Tidak ada aset tidak bergerak yang kita miliki untuk disewakan atau dipinjamkan, dimanfaatkan pihak-pihak lain di Iuar kita. Semuanya sesuai peruntukannya dan tidak diperbolehkan untuk saat ini dipinjampakaikan selain mendapat persetujuan Bupati selaku Pemegang kekuasaan BMD" (Sumber : Hasil Wawancara, tanggalll September 2017). Menurut penjelasan diatas, pemanfaatan barang di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan mekanismenya harus. mendapat.

(110) 43413.pdf. 96. persetujuan dari Bupati selaku pemegang kekuasaan BMD. Sehingga pemanfaatan yang menyalahi ketentuan akan mengakibatkan kerugian bagi pemerintah daerah yang akan mengakibatkan tidak optirnalnya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dan manfaat penerimaan daerah yang tidak dirasakan oleh Pemerintah Kabupaten Bulungan. Hasil penelaahan terhadap pemanfaatan yang diketahui sesuai dengan Perda Bulungan dapat dilakukan penyewaan, kerjasama pemanfaatan, Bangun Guna Serah (BGS), Bangun Serah dan Guna (BSG). Mekanisme pemanfaatan BMD kepada pihak-pihak selain OPD dapat dilakukan apabila tidak dipergunakan untuk kebutuhan pe!ayanan,. meningkatkan. daya. guna. dan hasil. guna,. dan. mengoptimalkan penerimaan daerah. Beberapa penjelasan mengenai pemanfaatannya yaitu : 1). Penyewaan, yaitu barang bergerak maupun tidak bergerak yang belum dirnanfaatkan o!eh Pemerintah Daerah dapat disewakan kepada Pihak Ketiga sepanjang menguntungkan Daerah, selama kurun waktu S (lima) tahun melalui suatu perjanjian.. 2). Kerjasama Pemanfaatan, yaitu pemanfaatan barang setelah diserahkan. kepada. Bupati. untuk. dimanfaatkan. melalui. kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Kerjasama ini dilakukan apabila tidak tersedia dana dalam.

(111) 43413.pdf. 97. APBD sehingga pemeliharaan dapat dipenuhi melalui kerja sama ini. 3). Bangun Guna Serah (BGS) yaitu pemanfaatan tanah milik pemerintah daerah oleh pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya diserahkan kembali kepada Pengelola barang setelah berakhirnyajangka waktu. 4). Bangun Serah Guna (BSG) yaitu pemanfaatan tanah milik pemerintah daerah oleh pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau. sarana. berikut. fasilitasnyadan. setelah. selesai. pembangunannya disrahkan kepada Pengelola barang untuk kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut selarna jangka waktu tertentu yang disepakati.. e.. Pengamanan dan Pemeliharaan Pengamanan adalah kegiatan tindakan pengendalian dalam pengurusan barang milik daerah dalam bentuk fisik, administratif dan tindakan upaya hukum. Pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Setiap aset yang dibeli perlu dilakukan pemeliharaan agar aset yang ada tetap terawat dan umur.

(112) 43413.pdf. 98. ekonomisnya dapat bertambah. Apabila dilakukan dengan baik maka aset daerah akan lebih efisien dalam pengelolaannya Menurut. Kasubag. Kepegawaian. dan. Perlengkapan. mengungkapkan tentang pengamanan barang yang dilakukan di Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan dalam petikan wawancara yaitu: "barang-barang yang dimiliki agar tidak bilang jika barangbarang tersebut berada di dalam gedung perkantoran kita mengamankan dengan memagar pada bagian terluar, kemudian disiapkan tenaga sekuriti untuk penjagaan area gedung perkantoran, untuk penyimpanan barang-barang inventaris seperti kamera, handicam, yang kecil-kecil disirnpan di ruangan penyimpanan khusus yang terkunci dan diberikan kewenangan hanya pengurus barang yang bisa membuka dan menutup pintu .. Sedangkan lain-lain seperti komputer, laptop dan printer disirnpan di masing-masing ruangan dan masing-masing ruangan dip!\iang Kartu Inventaris Barang Ruangan (KIB). Untuk pengamanan asset yang langsung digunakan pemakai seperti mobil dan sepeda motor STNK saja yang diberikan sedangkan BPKB diamankan pengurus barang dan dibuatkan Berita Acara Serah Terima kepada pemegang. Namun surat-surat berharga seperti Sertifikat Tanah aslinya dan IMB diserahkan ke BPKAD" (Sumber : Hasil Wawancara, ll September 2017). Sebagian besar gedung perkantoran di komplek pernerintah daerah yang tidak diberi pagar pengaman, menyebabkan resiko bilangnya barang inventaris baik yang berada di luar maupun yang berada di dalam gedung, menjadi Jebih besar dibandingkan jika dilakukan pemagaran terhadap gedung tersebut. Dengan tidak adanya pagar pengaman, memungkinkan orang atau pihak-pihak yang tidak berkepentingan dapat memasukigedung secara Jebih Jeluasa Kemudian untuk pengamanan yang Jain-Jain secara.

(113) 43413.pdf. 99. administrasi adalah surat-surat yang menunjukkan kepemilikan BMD disimpan di BPKAD untuk sertifikat tanah dan BPKB di Pengurus Barang Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan. Kemudian pengamanan untuk mengbindari gangguan secara ekstemal, pengamanan secara internal juga dilakukan untuk mengbindari barang-barang tersebut dijual, dihilangkan secara sengaja dan tercatat diberikan pengkodean terhadap barang-barang inventaris tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam pencatatannya dan di masing-masing ruangan diberikan KIB Ruangan. Untuk meningkatkan tanggung jawab pengguna barang seperti kendaraan dilakukan Berita Acara Serah Terima kepada pemegang barang berharga tersebut. Dengan adanyapemasangan tanda. kepemilikan!kode. barang,. maka. akan. meminimalkan. resikopenyalahgunaan barang milik daerah oleh pihak yang tidak berkepentingan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap proses pengamanan dapat diuraikan hal-hal yang berkaitan yaitu : 1). Pengamanan secara fisik dilakukan dengan memagar kantor dan menempatkan tenaga sekuriti untuk pengawasannya, 2). Pengamanan di dalam gedung berupa fisik penyimpanan barangbarang tertentu disimpan di ruanganltempat khusus yang menjadi tanggung jawab petugas pengurus/penyimpan barang yang ditunjuk,.

(114) 43413.pdf 100. 3). Pengamanan di masing-masing ruangan secara fisik dengan pengamanan kunci pintu, dan diberikan Kode lnventaris menurut ketentuan yang berlaku serta dibuat kendali dengan menempelkan Kartu lnventaris Barang Ruangan. 4). Surat-surat berharga seperti SlNK asli diserahkan kepada pengguna. kendaraan,. sedangkan. BPKB. disimpan. dan. diadministrasikan oleh pengurus/penyimpan barang, sedangkan Sertifikat Tanah dan IMB diserahkan kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bulungan. 5). Mewajibkan. Pengurus. Barang. mengadministrasikan. dan. mencatat serta menyimpan secara detail mengenai keberadaan barang-barang inventaris seperti kendaraan, peralatan dan perlengkapan kantor, 6). Pencatatan barang-barang persediaan dilaksanakan dengan memantau stok barang yang dibeli dan didistribusikan sehingga akan diketahui sisa persediaannya. 7). Penggunaan aplikasi Sistem Informasi Barang Daerah (SIMDA Barang Jasa) untuk pengadministrasiaunya. Pemeliharaan dilakukan secara kontinu agar kondisi barang dapat seoptimal mungkin digunakan dalam melaksanakan tugas dan fungsi Sekretariat DPRD. Pengguna!Kuasa Pengguna Barang sesuai ketentuan yang berlaku diwajibkan melakukan pemeliharaan..

Gambar

Gambar  4.1.  Struktur  Organisasi  Sekretariat  DPRD  Kabupaten  Bulungan Tahun 2017
Tabel  4.2.  Komposisi  Pegawai  Menurut  Jabatan  Pada  Sekretariat  DPRD Kabupaten Bulungan Tahun 2017
Tabel  4.3.  Keadaan  Sarana  dan  Prasarana  Pada  Sekretariat  DPRD  Kabupaten  Bulungan Tahun 2017
Gambar 4.1. Keterkaitan Kewenangan Pejabat BMD dengan Pengelolaan  BMD Sekretariat DPRD Kabupaten Bulungan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Rendahnya nilai oksigen terlarut pada perairan Ranu Pani menunjukkan bahwa terdapat banyak senyawa organik serta senyawa kimia yang masuk ke dalam air, sehingga kehadiran

Demikian juga dengan ukuran perusahaan yang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen, hal ini terjadi karena umumnya perusahaan besar juga memerlukan

Untuk itu, komunikasi terapeutik memegang peranan penting karena dengan komunikasi yang baik diberikan oleh perawat dapat membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban

[r]

discovery learning dengan pendekatan saintifik bermuatan karakter untuk meningkatkan berpikir kreatif yang valid, praktis, dan efektif. Model pengembangan pembelajaran

bahwa dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan dana lembaga keuangan syari’ah (LKS), pihak LKS dapat menyalurkan dananya kepada pihak lain dengan cara mudharabah,

Perlindungan tenaga kerja menurut Saksono adalah menjaga tenaga kerja agar dapat hidup layak sebagai manusia (Saksono, 1991:5). Perlindungan TKI adalah segala upaya untuk

Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak mixed namun masih berpotensi mengalami rebound setelah mulai muncul minat beli pada akhir sesi