• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS 5. 1 Analisis Kelelahan Kerja Tabel 5. 1 Shift Pagi Shift Malam No Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V ANALISIS 5. 1 Analisis Kelelahan Kerja Tabel 5. 1 Shift Pagi Shift Malam No Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

ANALISIS

5. 1 Analisis Kelelahan Kerja

Penelitian kelelahan fisik yang berhubungan dengan pekerja Distribusi yang di PT Mail Processing Center (MPC) tahun 2019. Data didapat dengan melakukan pengumpulan data primer melalui wawancara, kuesioner Subjective Self Rating Test (SSRT), serta menghitung denyut jantung dan tekanan darah pekerja sesaat sebelum dan sesudah bekerja, sedangkan data sekunder didapatkan melalui data keseluruhan jumlah pengiriman selama tiga bulan. Adapun jumlah sampel yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 14 orang. Analisis yang didapat melalui kuesioner Subjective Self Rating Test (SSRT) adalah sebagai berikut yang ditunjukan oleh Tabel 5.1.

Tabel 5. 1Hasil Subjective Self Rating Test

No Shift Pagi Shift Malam

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah 1 Rendah Rendah Rendah Rendah 2 Rendah Rendah Rendah Rendah 3 Rendah Rendah Rendah Sedang 4 Rendah Rendah Rendah Rendah 5 Rendah Rendah Rendah Rendah 6 Rendah Rendah Rendah Rendah 7 Rendah Rendah Rendah Rendah 8 Rendah Rendah Rendah Rendah 9 Rendah Rendah Rendah Rendah 10 Rendah Rendah Rendah Rendah 11 Rendah Rendah Rendah Rendah 12 Rendah Rendah Rendah Rendah 13 Rendah Rendah Rendah Rendah 14 Rendah Rendah Rendah Rendah

(Sumber: Pengolahan Data)

Berdasarkan data yang didapat dari pengisian kuesioner Subjective Self Rating Test (SSRT) setelah data diolah untuk mengukur tingkat kelelahan pekerja, maka hasil didapat seperti yang dilihat pada Tabel 5.1. Pada Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari

(2)

14 responden penelitian yang memenuhi kriteria menjadi sample penelitian mengalami tingkat kelelahan. 13 pekerja menunjukan hasil rendah di shift pagi dan shift malam sesudah dan sebelum bekerja dengan 1 responden yang menunjukan keterangan sedang di shift malam sesudah bekerja. Hal tersebut terjadi karena pekerja sudah terbiasa dengan kerja sistem shift sehingga tingkat kelelahan pekerja menunjukan hasil rendah dan sedang.

Tabel 5. 2 Hasil Perhitungan Frieadman-test

Nilai signifikan Asymp Signifikan SSRT tiap shift menggunakan Frieadman-test

Shift Pagi Shift Malam

0,166 0,001

(Sumber: Pengolahan Data)

Berdasarkan data yang didapat dari setelah mengolah data kelelahan kerja sesaat sebelum dan sesudah bekerja untuk shift pagi dan shift malam dengan menggunakan perhitungan Freadman-test dengan menggunakan sofware IBM SPSS Statistic 25 maka hasil didapat seperti yang ditunjukan pada tabel 5.2. Pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari adanya perbedaan hasil Friedman-test di kedua shift. Pada shift pagi yang menunjukan hasil 0,166 yang berarti nilai Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan untuk shift malam yang menunjukan hasil 0,001 Ho ditolak dan Ha diterima. Karena jika hasil <0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima sedangkan jika >0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dari hasil hipotesis yang didapat maka perlu adanya perbaikan sikap kerja di shift malam yang sangat mempengaruhi kelelahan para pekerja distribusi di PT Mail Processing Center (MPC).

Dari kedua shift ini menunjukan bahwa adanya perbedaan hasil asymp.sig dari kedua shift. Menurut sumber setelah melakukan wawancara terhadap pekerja distribusi di PT Mail Processing Center (MPC) kelelahan lebih terasa pada shift malam karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada seperti saat pagi hari pekerjaan tidak terlalu berat dan cuaca normal, sedangkan banyak faktor pada shift malam seperti cuaca yang dingin akibat angin malam, bisingnya suara mesin mobil maupun kompayer, kualitas tidur yang kurang, produktivitas kerja di malam hari serta tingkat produktivitas kerja yang tinggi dibandingkan dengan shift pagi sehingga mempengaruhi kelelahan pekerja itu sendiri. Menurut Tarwaka (2004), yang menyebabkan terjadinya kelelahan adalah kesegaran jasmani, kebiasaan

(3)

merokok, masalah psikologis, status kesehatan, jenis kelamin, status gizi, waktu kerja, beban kerja, usia, dan masalah lingkungan kerja.

Pada shift malam terdapat perbedaan para pekerja distribusi di PT Mail Processing Center (MPC), sedangkan tidak terdapat perbedaan di shift pagi, sehingga dapat disimpulkan bahwa shift malam lebih lelah dibandingkan bekerja di shift pagi. Hal Sedangkan menurut Juniar (2017), berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan Subjective Self Rating Test (SSRT) didapatkan hasil dari kerja shift pagi, pagi, malam berada dalam klarifikasi rendah yang memerlukan adanya perbaikan shift kerja serta kerja shift pagi memiliki tingkat kelelahan paling tinggi. Sedangkan hasil pengukuran dengan menggunakan Bourdon Wiersma didapat bahwa tingkat kelelahan paling tinggi ada pada shift sore, akan tetapi menurut Rosanti (2011), yang melakukan penelitian menggunakan jenis penelitian observasi, menyatakan bahwa jam kerja di shift malam lebih lelah dibandingkan di shift kerja pagi, dan pagi.

Penelitian ini bertentangan ataupun tidak sejalan dengan penelitian Juniar (2017), yang mengatakan bahwa shift pagi memiliki tingkat kelelahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan shift malam. Adanya perbedaan hasil analisis terhadap penelitian Juniar (2017) dikarenakan perbedaan tempat penelitian sehingga menghasilkan analisa yang berbeda yaitu penelitian Juniar (2017) di RSUD Karanganyar yang berfokus meneliti tingkat kelelahan dan pengukuran beban kerja fisik perawat.

5. 2 Analisis Denyut Jantung dan Tekanan Darah

Tabel 5. 3Data signifikan selisih nilai sistolik, diastolik dan pulse Nilai signifikan (2-tailed)

Pulse (denyut jantung) Sistolik (tekanan darah) Diastolik (tekanan darah antara dua denyutan) 0,872 0,006 0,606

(Sumber: Pengolahan Data)

Pada tabel 5.3 memperlihatkan nilai signifikan selisih dari sistolik, diastolik dan pulse, dari 14 responden partisipan penelitian yang memenuhi kriteria penelitian,

(4)

yang dilakukan pada shift pagi dan shift malam sesaat sebelum bekerja dan sesudah bekerja. Dapat dilihat pada Tabel 5.3 menunjukan hasil sistolik sebesar 0,006 yang berarti dapat dikatakan bahwa Ho ditolak sedangkan Ha diterima, sedangkan untuk hasil diastolik yang menunjukan hasilnya sebesar 0,606, karena nilai dari diastolik >0,05 maka Ho diterima sedangkan Ha ditolak, dan untuk pulse yang mencapai 0,872 karena hasil pulse >0,05 maka Ho diterima sedangkan Ha ditolak.

Berdasarkan data pada Tabel 5.3 menunjukkan perbandingan hasil dari tiga data penelitian yang sama dengan subjek yang berbeda yang diolah dengan menggunakan sofware IBM SPSS 25 menggunakan perhitungan T-test sehingga mendapatkan hasil yang signifikan yang diperlukan. Dari ketiga hasil tersebut maka dapat dilihat perbedaan hasil signifikannya, sehingga dapat dilihat mana yang lebih baik diantara ketiga data tersebut, dan mana yang harus diperbaiki. Tinggi rendahnya sistolik, diastolik, dan pulse terpengaruh karena faktor cuaca, lingkungankerja yang mengharuskan pekerja meningkatkan performasi kerjanya, masa waktu kerja, serta konsentrasi tinggi selama bekerja guna menghindari kesalahan kesalahan dalam bekerja yang dapat mengakibatkan kecelakan terhadap pekerja itu sendiri. Pulat (1992), menjelaskan bahwa kelelahan mempengaruhi fisiologi tubuh serta adanya shift malam dapat menyebabkan penyakit. Suma’mur (2009), menyatakan kelelahan kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan dilihat dari riwayat penyakit yang diderita. Beberapa penyakit yang dapat timbul akibat kelelahan penyakit jantung, penyakit gangguan ginjal, penyakit asma, tekanan darah rendah, hipertensi.

Menurut Winda (2010) yang menggunakan metode penelitian Cross Sectional, salah satu pengaruh dari shift kerja ini adalah aspek fisiologis dimana tubuh harus menyesuaikan diri dengan perubahan waktu selama 24 jam. Hal ini akan mengakibatkan terganggunya fisiologis tubuh, seperti gangguan gastrointestinal, gangguan pola tidur, dan juga akan berdampak pada tekanan darah. Selain itu pembagian shift kerja juga dapat mempengaruhi tekanan darah terutama shift malam hari. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian penulis yang menyatakan bahwa kera shift dapat mempegaruhi tekanan darah.

(5)

5. 3 Perbandingan Hasil Pengukuran Subjective Dengan Objective

Tabel 5.4 merupakan analisis perbandingan kelelahan dengan denyut jantung dan tekanan darah dimana dapat melihat perbedaan hasil dari masing-masing perhitungan. Hasil subjective dengan objective dapat dilihat pada Tabel 5.4 sebagai berikut :

Tabel 5. 4 Analisis Perbandingan Subjective Dengan Objective Nilai signifikan Asymp Signifikan Kelelahan, Denyut Jantung dan Tekanan

Darah

Kelelahan Kategori

Shift Pagi Shift Malam

Pulse (denyut jantung) Sistolik (tekanan darah) Diastolik (tekanan darah antara dua denyutan) 0,166 0,001 0,872 0,006 0,606

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 5.4 menunjukan perbandingan hasil signifikan subjective dengan objective, dapat dilihat bahwa nilai signifikan yang menunjukan hasil <0,05 yaitu kelelahan di shift malam dengan hasil 0,001 dan sistolik (tekanan darah) dengan hasil 0,006. Penyebab shift malam menghasilkan nilai signifikan <0,05 diakibatkan pengaruh lingkungan, kurangnya tidur dan kurangnya istirahat mengakibatkan pekerja mengalami kelelahan yang berpengaruh terhadap pelemahan kegiatan serta kesehatan para pekerja. Terdapat pengaruh kelelahan terhadapat tekanan darah yang terutama pada sistolik hal ini diakibatkan pekerja distribusi yang bekerja dominan dengan fisik, sehingga sangat mempengaruhi kelelahan fisik para pekerja distribusi di PT Mail Processing Center (MPC). Akan tetapi kelelahan kerja di shift pagi tidak berpengaruh terhadap denyut jantung dan tekanan darah dengan ditunjukan nilai signifikan di shift pagi >0,05 yaitu 0,166 dan nilai signifikan pulse (denyut jantung) 0,872, diastolik (tekanan darah antara dua denyutan) 0,606 yang menandakan bahwa tidak ada pengaruh shift pagi terhadap kelelahan dilihat dari nilai signifikan yang didapat.

Kelelahan di shift malam yang menunjukan hasil signifikan <0,05 dengan hasil 0,001 menunjukan bahwa adanya pengaruh kelelahan terhadap tekanan darah terutama sistolik, maka perlu adanya perbaikan sikap kerja yang berpengaruh

(6)

terhadap tekanan darah terutama pada sistolik (tekanan darah). Pengaruh kelelahan terhadap sistolik (tekanan darah) sangat mempengaruhi konsentrasi serta produktivitas para pekerja. Adapun faktor lingkungan antara lain suhu udara di tempat kerja yang mencapai 190 dengan kelembaban 89% dan pencahayaan yang hanya mencapai 100 lux saja yang menyebabkan pekerja lebih cepet mengalami gejala kelelahan.

5. 4 Rekomendasi Perbaikan Untuk Perusahaan

Adapun perbaikan rekomendasi perbaikan dari penelitian ini meliputi perbaikan lingkungan kerja serta cara kerja. Adapun rekomendasi perbaikan untuk perusahaan adalah :

1. Dilihat dari kondisi pencahayaan di tempat kerja yang hanya mencapai 100 lux, maka memerlukan adanya perbaikan pada pencahayaan, karena menurut Kep-Menkes RI No. 1405/Kep-Menkes/SK/XI/2002 menentukan intensitas cahaya di ruang kerja minimal 200-300 lux untuk jenis kegiatan yang kasar, terus-menerus dan pekerjaan rutin. Maka dengan ini perlu adanya peningkatan pada pencahayaan tempat kerja di PT Mail Processing Center (MPC). Pencahayaan yang kurang dapat membuat pekerja lebih cepat merasakan lelah dan mengantuk apalagi saat kerja shift malam. Hasil pengukuran pencahayaan dapat dilihat pada lampiran 6 hasil pengukuran pencahayaan malam hari.

2. Adapun dari suhu kerja di shift malam di tempat kerja PT Mail Processing Center (MPC) pada malam hari 19oC dan dengan kelembaban yang mencapai 89% yang perlu adanya perbaikan karena tidak memenuhi standar karena menurut Peraturan Mentri Ketenagakerjaan Republik Indonesia nomor 5 tahun 2018 Pasal 40 menyatakan bahwa suhu ruangan yang harus dipertahankan 23oC – 26oC dengan kelembapan 40% - 60%. Sedangkan peneliti mendapatkan bahwa suhu di tempat kerja PT Mail Processing Center (MPC) pada malam hari 19oC dan dengan kelembapan yang mencapai 89%. Hasil pengukuran suhu terlampir pada lampiran 5 hasil pengukuran celsius malam hari.

3. Adanya pekerjaan yang multifungsi merupakan salah-satu penyebab pekerja lebih cepat merasa lelah, sebaiknya adanya perbaikan dalam sistem kerja pada

(7)

perusahaan yang mengharuskan pekerja hanya bekerja sesuai dengan job desk masing-masing.

Gambar

Tabel 5. 1 Hasil Subjective Self Rating Test  No  Shift Pagi  Shift Malam
Tabel 5. 3 Data signifikan selisih nilai sistolik, diastolik dan pulse  Nilai signifikan (2-tailed)

Referensi

Dokumen terkait

Tebing Tinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PMK) menggelar lomba inovasi Teknologi Tepat Guna

Sebagaimana yang menjadi patokan dari pihak KUA untuk menikahkan wanita hamil yaitu pada Pasal 53 Kompilasi Hukum Islam yang menyebutkan bahwa membolehkan bagi wanita

The research design of this study was classroom action research (CAR) consisted of two cycles and conducted in 3 meetings for each cycle. The subject of the

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa Koperasi Tanjung Intan selama ini menerapkan cash basis dalam pengakuan pendapatan dan beban kurang

Positivisme mengabaikan pengaruh peneliti dalam memahami realitas sosial dan secara salah menggambarkan objek studinya dengan menjadikan realitas sosial sebagai objek

Warna tanah merupakan pernyataan: (a) jenis dan kadar bahan organik, (b) keadaan drainase dan aerasi tanah dalam hubungan dengan hidrasi, oxidasi dan proses pelindian,

Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu melihat ada atau tidaknya hubungan positif yang signifikan antara sikap terhadap pernikahan dan kesiapan