• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebijakan Jalur Penangkapan Ikan (Peraturan Menteri Nomor 71/Permen KP/2016) Pada Perikanan Purse Seine Di Kabupaten Bone

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Kebijakan Jalur Penangkapan Ikan (Peraturan Menteri Nomor 71/Permen KP/2016) Pada Perikanan Purse Seine Di Kabupaten Bone"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)43588.pdf. TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM). ANALISIS KEBIJAKAN JALUR PENANGKAPAN IKAN (PERATURAN MENTERI NOMOR 71/PERMEN.KP/2016) PADA PERIKANAN PURSE SEINE DI KABUPATEN BONE. UNIVERSITAS TERBUKA. TAPM diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Manajemen. Disusun Oleh : HAWATI. NIM.500582712. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA. 2018. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(2) 43588.pdf. iii. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PERIKANAN. PERNYATAAN. TAPM yang berjudul Analisis Kebijakan Jalur Penangkapan Ikan (Peraturan Menteri Nomor 71/PERMEN.KP/2016) pada Perikanan Purse Seine di Kab. Bone adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik.. Makassar, 27 April 2018 Yang Menyatakan. ( Hawati ) NIM : 500582712. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(3) 43588.pdf. ABSTRAK ANALISJS KEBIJAKAN JALUR PENANGKAPAN IKAN (PERA TURAN MENTERI NOMOR 71/PERMEN KP/2016) PADA PERIKANAN PURSE SEINE DI KABUP ATEN BONE(Dibawah Bimbingan Achmar Mallawa dan ..• Sri Listyarini) Program Pascasarjana Universitas Terbuka hawati.wati66@gmail.com. Penelitian pukat cincin kaitannya dengan jalur penangkapan ikan dilakukan selama lima bulan mulai Nopember 2016 sampai Februari 2017 di perairan Teluk Bone Kabupaten Bone bertujuan menganaJisis aspek teknis alat tangkap dan kapal pukat cincin yang digunakan nelayan, menganalisis kesesuaian wilayah daerah penangkapan pukat cincin menurut Pennen KP nomor 71 tahun 2016, dan mengkaji faktor penyebab ketidaksesuaian zona daerah penangkapan pukat cincin berdasarkan PerMen KP nomor71 tahun 2016. Penelitian bersifat Studi Kasus. Data dimensi kapal dan alat tangkap dikwnpulkan melalui pengukuran langstmg sebanyak 15 llllit, data posisi penangkapan dan produksi per hauling diamati saat operasi penangkapan sebanyak 30 hauling_ Data dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar dan peta. Hasil penelitian bahwa ukuran kapal 12,49- 30,40 GT, panjang jaring 270360 meter, panjang tali ris 270 - 360 meter dan mesh size 2,54 em, umumnya melakukan penangk:apan di area rumpon, dan sesuai PerMen KP nomor 71 tahlm 2016 semuanya harus dioperasikan dijalur penangkapan ikan II dan Ill. Dati 450 hauling yang diamati 370 hauling (82,22%) di jalur II atau liT dan 80 hauling (17,78 %} dijalur lA atau lB. Produktivitas pukat cincin pada jalur JA atau lB sebesar 3.800- ll.J 12 kg dengan produkvitas rata-rata sebesar 7.803 kg dan pada jalur II dan III sehesar 3.030 - 7.324 kg dengan produktivitas rata-rata sebesar 4.650 kg. Kesimpnlan bahwa berdasarkan aspek unit pukat cincin wajib dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan II dan Ill sesuai PerMen KP No.7! tahun 2016, sebagian besar operasi pukat cincin telah dilakukan di jalur yang benar, namun sebagian kecil melakukan pelanggaran jalur, dan pelanggaran jalur penangkapan ikan akibat perbedaan produktivitas. Kata Kunci : Pukat cincin, Jalur Penangkapan lkan, Teluk Bone. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(4) 43588.pdf. ANALYSIS OF FISHING GROUND ZONE POLICY (REGULATION OF MINISTER OF MARINE AND FISHERY NUMBER 71 /PERMEN.KP /2016) ON PURSE SEINE FISHERY IN BONE DISTRICT (Supervised by Achmar Mallawa and Sri Listyarini). ABSTRACT Research on purse seine unit in relation to fishing ground zone was conducted for five months from November 2016 to February 2017 in Bone Bay waters of Bone Regency aimed to analyze the technical aspects of fishing gear and fishing boat of purse seine used by fishermen, analyzing the suitability of fishing ground zone and examines the causal factors of nonconformity of fishing ground zone according to Regulation of Minister of Marine and Fishery number 71 2016. Research is a Case Study. Data on the dimensions of vessels and fishing gear were collected through direct measurements of 15 units of purse seine, data on catching positions and production per hauling observed during the fishing operation of 30 hauling. Data were analyzed descriptively and displayed in the form of tables, figure and maps. The results showed that fishing boat size 12,49- 30,40 GT, length of net 270- 360 meter, length of rope 270- 360 meter and mesh size 2.54 em, generally do fishing in area FADs, and according to Regulation of Minister of Manne and Fishery number 71 , 20 16 should all be operated in fishing zone 11 and HI. From 450 hauling observed 370 hauling (82,22%) operated in zone II or III and 80 hauling (17,78 %) in zone IA or lB. The productivity of purse seine in zone is wne lA or IB 3,800- 11,112 kg with average productivity of7802 kg and on II and Ill zone of 3,030 -7,324 kg with an average productivity of 4650 kg. The conclusion that based on the aspect of the purse seine unit shall be operated on fishing zone IT and III in accordance with the Ministerial Regulation No. 71 of2016, most of the purse seine operations have been conducted on the right track, but a minority was not, caused by high productivity in zone I.. Keywords: Purse Seine, Fishmg Ground Zone, Bone Bay. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(5) 43588.pdf. iv. PERSETUJUAN TAPM. Judul TAPM. : Analisis Kebijak:an Jalur Penangkapan Ikan (Peraturan Menteri Nomor 71/PERMEN.KP/2016) pada Perikanan Purse Seme di Kabupaten Bone Penyusun T APM : Hawati N!M : 500582712 Program Studi : Magister Ilmu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan. Menyetujui : Pembimbing II,. Dr.Sri Lis NIP. 1961. Pembimbing L. . Acbmar Mallawa, DEA 11222 197603 I 002. rini, M.Ed 07 198602 2 001. Penguji Ahli. Dr. EIOOSri Wiyono, S.Pi, M.Si NIP.. Mengetahui, Jakarta, Ketua Bidang Ilmu Program Magister Ilmu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan. Dr.Ir. Nurhasanah, M.Si NIP. 19631111 198803 2 002 ·--:~-.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. --. -.-. Mei2018.

(6) 43588.pdf. iv. PERSETUJUAN T APM. JuduiTAPM. : Analisis Kebijakan Jalur Penangkapan lkan (Peraruran Menteri Nomor 71/PERMEN.KP/2016) pada Perikanan Purse Seine di Kabupaten Bone. Penyusun TAPM : Hawati NIM : 500582712 Program Studi : Magister Ilmu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan. Menyetujui :. Pembimbing ll,. Pembimbing I.. Dr.Sri L styarini, M.Ed NIP. I 10407 198602 2 001. Prof.Dr.Ir. ar Mallawa, DEA NIP. 19 222 197603 I 002. Penguji Ahli. Dr. E. Sri Wiyono, S.Pi, M.Si NIP.. Mengetahui,. Jaka""'. Mei 2018. Ketua Bidang llmu. Program Magister llmu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan. Dr.Jr. Nurhasanah, M.Si NIP.I96311111988032002. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. Direktur Program Pascasarjana. Suciati, M.Sc, Ph.D. NIP. 19520213 198503 2 001.

(7) 43588.pdf. vi. KATAPENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan pad a Allah SWT yang memiliki kuasa dalam mengabulkan segala doa, karena dengan kebesaranNya maka penulis dapat menyclcsaikan tesis ini. Gagasan yang melatari penelitian ini berawal dari basil. pengamatan penulis terhadap posisi rumpon sebagai alat bantu penangkapan purse seine yang dipasang pada perairan tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan.. Oleh karena itu, mtmcullah pemikiran penulis tmtuk menganalisis kebijakan jalur penangkapan ikan sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 71/PERMEN.KP/2016 pada perikanan purse seine di Kabupaten Bone, sehingga dapat menjadi acuan. bagi pihak terkait dalam rangka pengelolaan purse seine tersebut. Tesis ini dapat terselesaikan dengan bantuan berbagai pihak, untuk itu. penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Direktur Program Pascasaijana Universitas Terbuka;. 2. Kepala UPBJJ-UT Makassar selaku penyelenggara program Pascasarjana; 3. Prof. Dr. Ir. Achmar Mallawa, DEA dan Dr. Sri Listyanni, M.Ed selaku komisi. penasehat yang selalu meluangkan waktu memberikan bimbingan dan membantu penn\ is menyelesaikan tesis ini; 4. Kabid llmu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan selaku penanggung. jawab program ini; 5 Kepala SUPM Negcri Bone yang telah memberikan izin belajar kepada saya. 6. .Selumh staf. Dinas Kelautan dan Pcrikanan Kabupaten Bone yang telah. banyak membcrikan masukan; 7 Selumh nelayan purse seine yang membanlu dalam mengumpulkan data penclitian dan memhcrikan infonnasi;. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(8) 43588.pdf. vii. 8. Rekan-rekan guru yang telah memberikan masukan dalam menyelesaikan tesis Jm; 9. Teristimewa kepada suami dan anak-anakku tercinta yang memberikan doa dan. dukungan yang begitu besar yang diberikan selama ini kepada penulis. Akhimya kepada Allah jualah penulis serahkan segala budi baik, semoga Allah SWT rnembalas dan melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua, Amin.. Makassar, April 2018. Hawati. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(9) 43588.pdf. viii. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA. BIODATA MAHASISWA Nama. Hawati. NIM. 500582712. T em pat dan tanggallahir. Ujoog Pandang, 15 September 1966. Registrasi pertama. Tahun 2015. Riwayat Pendidikan. Tahun !981 tamat pada SD Neg. Mamajang, Tahun 1984 tamat SMP Jongaya, Talnm 1988 tamat SMAK. Neg. Ujung Pandang, Tahun 2000 1u1us 03 pada APP Ma1ang, Tahun 2004 lu1us S 1 pada STKIP Muhammadiyah Bone.. Riwayat Pekeijaan. Tahun 1996, saya terangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil di instansi SUPM Negeri Bone sebagai tenaga teknis. Tahun 2004, saya beralih dari tenaga teknis menjadi guru di instansi SUPM. Negeri Bone sampai sekarang. Alam at. Kompleks SUPM Negeri Bone. Telp!Hp. 081342412191. Email. hawati.wati66@gmail.com. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(10) 43588.pdf. ix. DAFTARJSI ABSTRAK ..................................................................... .. . ....... I. LEMBAR PERNY ATAAN .......................... .. . .... ll1. LEMBAR PERSETUWAN ....... .. . ....... IV. .......... v. LEMBAR PENGESAHAN ...................... . KATA PENGANTAR. .......... VI. B!ODATAMAHAS!SWA. ... Vlll. DAFTAR!Sl... ........ .. . ................... IX. DAFTAR TABEL... .................... XI. DAFTARGAMBAR ......... .. . .................. Xlll. BABL PENDAHULUAN .................. !. A Latar Belakang .. B. Pennasa1ahan Penelitian ... ...... 4. C. Tujuan Penelitian ... ... 4. ...... 5. D. Manfaat Penelitian .... . ................. 5. E. Hipotesis Penelitian ............ . BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Sumberdaya Ikan Pelagis Perairan Teluk Bone .... ..7. B. Purse Seme (Pukat Cincin) .................................. .. ... 8. C. Jalur Penangkapan lkan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan. ........................................................................ 13. D. Produktivitas Penangkapan Ikan dengan Purse Seme ....................... 16 E. Kehijakan Pengelolaan Perikanan yang Rerkelanjutan. ........ 17. F. Kerangka Pikir .................................................................. .. ....... 22. BAH Ill METODOI.OGI A Wakm dan Tempm Penelitian .. B. Bahan dan Alai Penelitian ... ................................. 23 .................. 24. C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 24 D. Mctode Analisis Data... Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. 27.

(11) 43588.pdf X. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. ...... 31. A Gambaran Umum Perikanan Tangkap Kab. Bone ... B. Aspek Teknis Kapal Pukat Cincin Desa Panyula Kab. Bone ............ 35 C. Kesesuaian Aspek Teknis dan Jalur Penangkapan Ikan Pukat Cincin... .................... .............................. ...................... 38. l. Deskripsi Desain Pukat Cincin Kab. Bone ... ..................... 38. 2. Material Pukat Cincin di Kabupaten Bone. . ............................ 40. 3. Dimensi Jaring Pukat Cincin .. ....................... .42. 4. Metode Pengoperasian Pukat Cincin (Purse Seine) di Kabupaten Bone ............. .. 5. Jumlah Tenaga Kerja .............................................. .. .................. 46. .. ........... 53. 6. Tenaga Penggerak (Mesin). ... 54 ...... 55. 7. Alat Bantu Penangkapan lkan (Rumpon) ············-8. Posisi Daerah Penangkapan Purse S'eine Kab. Bone.. ............. 60. 9. Penyebab Utama Ketidaksesuaian Jalur Penangkapan Ikan... ... 95. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. A Simpulan. .. 99. B. Saran ...... ... 100. DAFT AR PUS TAKA LAMPIRAN. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(12) 43588.pdf. xi. DAFTAR TABEL Halaman. Nomar. 2.1.. Deskripsi purse seine yang dioperasikan di perairan Takalar Sulawesi Selatan Indonesia. 9. 1-Iubungan antara jenis ikan, bukaan mata jaring pada kantong dan benang yang dipergunakan. 10. Deskripsi Uan·daum purse seine yang dioperasikan nelayan di perairan Thailand. 10. 2.4. Desknpsi beberapa tipe purse seine Jepang. 11. 2.5. Perbedaan dengan peneliti yang lain. 20. 3.1. Dahan dan alat penelitian. 24. 3.2. Jenis, metode, sumber dan kegtmaan data. 25. 3.3. Perolehan data mela\ui teknik wawancara. 26. 4.1. Dimensi utama, volume palka dan gross tonage kapal pukat cincin Desa Panyula Kab. Bone. 37. 4.2. Hasil anal isis aspek teknis alat tangkap purse seine di kab. Bone. 43. 4.3. Jalur penangkapan ikan unit pukat cincin sesuai dengan Pennen KP No.71 Tahun2016. 46. 4.4. Jenis mesin yang digunakan masing-masing kapal purse seine. 54. 4.5. Posisi fishing ground dan kesesuaian dengan Permen 71/Men/2016 kapa1 KM. Hikma Jaya. No. Per.. 64. 4.6. Posisi fishing ground dan kesesuaian dengan Pem1en 71/Men/2016 kapal KM. Cinta Kembar. No. Per.. 66. 4.7. Posisi fishing ground dan kesesuaian dengan Pennen 71/Mcw'20\6 kapal KM. !swan NeidarOl. No. Per.. 68. 4.8. Posis1 fishing ground dan kesesuaian dengan Pennen 71/Men/2016 kapal KM. Cahaya Rasul. No. Per.. 70. 4.9. Posisi fishing ground dan kesesuaian dengan Pennen 71/Men/2016 kapal KM. Paredeang87. No. Per.. 72. 2.2 2.3. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(13) 43588.pdf. xii. 4.10. Posisi fishing ground dan kesesuaian dengan Permen 71/Men/2016 kapal KM. Padly Jaya 01. No. Per.. 74. 4.11. Posisi fishing ground dan kesesuaian dengan Pennen No. Per. 71/Men/2016 kapal KM. Jusniati 01. 76. 4.12. Posisi fishing ground dan kesesuaian dengan Perrnen 71/Men/20 16 kapal KM. Btmga Padi 01. No. Per.. 78. 4.13. Posisi .fishinJ? ground dan kesesuaian dengan Pennen No. Per. 71/Men/2016 kapal KM Masna Jaya 03. 80. 4.14. Posisi fishing grmmd dan kesesuaian dengan Penn en No. Per. 71/Men/2016 kapal KM Mardi Jaya 01. 82. 4.15. Posisi fishing ground dan kesesuaian dengan Pennen 71/Men/2016 kapal KM. Hotel Mandar 06. No. Per.. 84. 4.16. Posisi fishing grmmd dan kesesuaian dcngan Pennen 71/Men/2016 kapal KM. Bunga Padi 02. No. Per.. 86. 4.17. Posisi fishing ground dan kesesuaian dengan Pennen No. Per. 71/Men/2016 kapal KM. Bintang Harapan. 88. 4.18. Posisi fishing ground dan kesesuaian dengan Penn en 71/Men/2016 kapal KM. Padecengi02. No. Per.. 90. 4.19. Posisi fishing ground dan kesesuaian dcngan Penn en 71/Men/2016 kapal KM. Karya Agung OS. No. Per.. 92. 4.20. Hasil analisis kesesuaian kapal purse seme yang beroperasi dengan Pennen KP No. Per. 711rvten/2016. 95. 4.21. Total produktivitas kapal purse seine selama 30 hauling. 96. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(14) 43588.pdf. xiii. DAFTAR GAMBAR. Halaman. Nomor 2.1. Spesifikasi teknis jaringpurse seine. 12. 2.2. Posisi jaring purse seine setelah pelingkaran. 12. 2.3. Kerangka pikir penelitian. 22. 3.1. Peta lokasi penelitian. 23. 3.2. Alur metode penelitian. 30. 4.1. Perkembangan produksi perikanan Kab. Bone 2010-2016. 33. 4.2. Perkembanganjumlah alat tangkap purse seine Kab. Bone 2010-2016. 34. 4.3. Kapal pukat cincin Desa Panytda Kab. Bone. 34. 4.4. Model desain dan kontmksipurse seine Kab. Bone. 39. 4.5. Material pukat cincin Kab. Bone. 41. 4.6. Rmnpon dan obor. 48. 4.7. Ilustrasi proses persiapan pelingkaran. 49. 4.8. llustrasi penunman alat tangkap oleh kapal purse seine. 51. 4.9. Ilustrasi proses hauling atau penarikan tali kolor dan jaring ke haluan kapa1 Diagram alir alur kegiatan operasi penangkapan ikan pada kapal purse seine dari Kab. Bone. 52. 4.11. Alat bantu pcnangkapan ikan (Al3Pl), mmpon. 56. 4.12. Deskripsi salah satu rumpon !aut dalam yang dipakai oleh nelayan purse seine dari Kab. Bone di Tcluk Bone. 57. 4.13. Pelampung, tali pemberat dan pemberat rumpon. 58. 4.14. llustrasi keberadaan rumpon yang digunakan nelayan dari Kab. Bone dalam kolom perairan Tcluk Bone sclama penelitian. 60. Global Position inK ,))stem (GPS). 62. 4.10. 4.15. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. 53.

(15) 43588.pdf. xiv. Halaman. Nomor 4.16. Peta lokasi penangkapan purse seine KM. Hikma Jaya. 64. 4.17. Peta lokasi penangkapanpurse seine KM. Cinta Kembar. 66. 4.18. Peta lokasi penangkapan purse seine KM. Iswan Neidar. 69. 4.19. Peta lokasi penangkapan purse seine KM. Cahaya Rasul. 70. 4.20. Peta lokasi penangkapan purse seine KM. Paredeang 87. 73. 4.21. Peta lokasi penangkapanpurse seine KM. Padil Jaya. 75. 4.22. Peta lokasi penangkapanpurse seine KM. Jusniati. 77. 4.23. Peta lokasi penangkapanpurse seine KM. Bunga Padi. 79. 4.24. Peta lokasi penangkapanpurse seine KM. Masna Jaya. 8\. 4.25. Peta lokasi penangkapanpurse seine KM. Mardi Jaya OJ. 83. 4.26. Peta lokasi penangkapan purse seme KM. Hotel Mandar. 85. 4.27. Peta lokasi penangkapanpurse seine KM. Bunga Padi 02. 87. 4.28. Peta lokasi penangkapanpurse seine KM. Bintang Harapan. 89. 4.29. Peta lokasi penangkapan purse 8eme KM. Padecengi 02. 91. 4.30. Peta lokasi penangkapanpur.'!·e seine KM. Karya Agung. 93. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(16) 43588.pdf. DAFTAR LAMP IRAN. Halaman. Nomor. I.. Datajenis danj1unlah hasil tangkapan dari 15 sampel kapalpurse seine. 117. 2.. Pedoman wawancara. 132. 3.. Kuisioner wawancara nelayan purse seine. 133. 4.. Jenis hasil tangkapan purse seine. 134. 5.. Proses pengangkatan hasil tangkapan. 135. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(17) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(18) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(19) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(20) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(21) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(22) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(23) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(24) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(25) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(26) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(27) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(28) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(29) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(30) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(31) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(32) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(33) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(34) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(35) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(36) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(37) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(38) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(39) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(40) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(41) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(42) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(43) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(44) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(45) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(46) 43588.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(47) 43588.pdf. BABIV. BASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perikanan Tangkap Kabupaten Bone. Teluk Bone merupakan perairan terbuka yang mengarah ke selatan dan diapit oleh dua wilayah provinsi di Pulau Sulawesi yaitu Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tenggara.Posisi Teluk Bone pada koordinat 02°38'11"5043'38"LS dan 122°58'54"-122°54'33"BT, membentang di sepanjang garis pantai timur Provinsi Sulawesi Selatan dan garis pantai barat daya dari Provinsi Sulawesi Tenggara dan berbatasan langsung dengan Laut Flores. Kondisi ini sesuai dengan yang dikemukakan Suwarni, et.al., (2015) bahwa potensi kerjasama yang Juar biasa besar dan kuatnya di Teluk Bonekarena adanyaKabupaten Kepulauan Selayar, Bulukumba,Sinjai, Wajo, Palopo, Luwu Utara, Luwu Timur, kabupaten Bone sebanyak delapan kabupaten di wilayah administrasi Provinsi Sulawesi Selatan dan Kolaka, Kolaka Utara, Bombana, Muna dan Kota Bau-Bau dengan jumlah lima kabupaten di wilayah adrninistrasi Provinsi Sulawesi Tenggara sangat berperan dalam menjalin kerjasama untuk meningkatkan sumberdaya pcrikanan. Bentuk pengaruh sistem munson pada perairan Teluk Bone adalah pergerakan angin yang diikuti aliran massa air permukaan dari Barat Laut dan Utara pada saat musim barat dan dari Tenggara dan Selatan pada saat rnusim timur. Aliran massa air cenderung lebih kuat pada masa puncak musi m barat dan musim timur karena disebabkan topografi dasar perairan Teluk Bone bagian selatan dan posisi bentangan. 31. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(48) 43588.pdf. 32. garis pantai Sulawesi Tenggara bagian barat daya yang menyerong, mengakibatkan mulusnya pergerakan air keluar dan masuk dari arah selatan dan tenggara. Teluk Bone merupakan wilayah yang sempuma untuk berlindung dari teijangan gelombang dan arus pada saat musim barat tiba. Beberapa penelitian membuktikan Teluk Bone telah menjadi tempat perlindungan dan pembesaran bagi beberapa jenis pelagis sedang dan pelagis besar seperti Cakalang dan Tuna sirip kuning (Zainuddin, 2013). Perairan Teluk Bone yang terletak di wilayah pengelolaan perikanan (WPP 713) telah lama dikenaJ sebagai salah satu daerah penangkapan cakalang terbaik di Indonesia.Potensi sumberdaya tuna dan cakalang di perairan tersebut diperkirakan sebesar 193.500 ton/tahun (Mallawa, et.al., 2009). Berdasarkan data basil produksi di atas menunjukkan bahwa tidak sesuat dengan apa yang dinyatakan Girsang (2008) yang menyebutkan bahwa "ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengelolaan sumberdaya hayati perikanan harus yakni: total biomas dari populasi, berat ikan yang ditangkap, ·ukuran dan umur ikan dari populasi (Effendie, 2002). Produksi perikanan Kabupaten Bone yang dicapai melalui usaha penangkapan ikan di laut pada tahun 20 15 sebesar 34.556 ton mengalami kenaikan produksi jika dibandingkan produksi tahun 2014 sebesar 33.504 ton dan produksi tahun 20 13sebesar 25.073,4 ton. Adapun nilai produksinya pada tahun 2015 sebesar Rp. 591.724.342,- dan pada tahun 2014 Rp. 500.884.400.000,-sedangkan 2013 sebesar Rp. 361.648.300.000,- (Dinas Kelauatan dan Perikanan Kabupaten Bone, 2015).. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(49) 43588.pdf. 33. Alat tangkap purse seine selalu mendominasi perikanan tangkap yang telah memberikan hasil tangkapan terbanyak dari sekian banyak alat tangkap dapat dilihat pada gambar 4.1 menunjukkan peningkatan tahun 2010 jumlah produksi 2.306 ton, sedangkan pada tahun 2015 mengalami peningkatan jumlah produksi sebanyak 15.137 ton terns mengalami peningkatan sampai pada tahun 2016 sebanyak 16.478 ton (Dinas Perikanan Kabupaten Bone, 20 16).. Perkembangan produksi tahunan. perikanan Kabupaten Bone disajikan pada Gambar 4.1. c. 12,000. +---'---~__:___:__;__.:..__ _ _ _ __. 0. :::- 10,000. "'. ~. +---. ..g. 8,000 -+- - -- - - -. ~. 6,000 4,000. +----. 2,000 0. 2010. 2011. 2012. 2013. 2014. 2015. 2016. Tahun. Gambar 4.1 PerkembanganProduksi Perikanan Kabupaten Bone 20 10 - 20 16 Kabupaten Bone adalah salah satu daerah potensial di bidang kelautan dan perikanan.. Selama enam tahun terakhir jumlah alat tangkap di Kabupaten Bone,. khususnya alat tangkap purse seine mengalami peningkatan unit, dari tahun 20 I0 jumlah alat tangkap purse seine sebanyak 115 unit sampai tahun 20 15 mengalami peningkatan menjadi 183 unit, dan terakhir tahun 2016 terus mengalami peningkatan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(50) 43588.pdf. 34. menjadi 221. unit (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone, 2016).. Perkembangan jumlah alat penangkapan ikan pukat cincin Kabupaten Bone disajikan pada Gambar 4.2.. - - - - - - -- - - - - - - - ----------- 250 ~ 200. -. -·u ::J. c. .. ·~ 150. .... -. u. IV ..ll. 5. 100 -. --. .r:. - ~. -. __. ._. 2010. 2011. ~. -. -. E::J so ..... 0. -. :-. 11-·. 1-. IV. -. - --. -. _,_. 2012. -. 11..- '--. 2013. 2014. 2015. 2016. Tahun. Gambar 4.2. Perkembangan Jumlah Alat Tangkap Purse Seine Kabupaten Bone 2010 - 2016 Rumpa (20 16) berdasarkan has il perngamatan ikan yang mendarat di PPI Lonrae menyatakan bahwa jenis sumberdaya ikan pelagis kecil yaitu. ikan layang. (D. ruseili) dan ikan pelagis besar yaitu ikan tongkol deho (A. rochei) merupakan dua jenis yang mendominasi komposisi hasi l tangkapan armada purse seine di Teluk Bone. Perbandingan komposisi hasi l tangkapan untuk kcdua jcnis sumberdaya ikan terscbut adalah menurut data produksi hasil penangkapan ikan Kabupaten Bone tahun 20 15 yaitu ikan layang (D. ruselli ) scbanyak 15.138 ton sedangkan ikan tongkol deho (A. rochei) yaitu sebanyak 3.020 ton.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(51) 43588.pdf. 35. Berdasarkan data produksi perikanan tangkap di Kabupaten Bone yang telah diperoleh membuktikan bahwa bidang perikanan mampu menopang perekonomian masyarakat sebingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kabupaten Bone. Dengan potensi sumberdaya ikan yang beranekaragam dengan jumlah yang sangat besar Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi dari sub sektor perikanan.. B. Aspek Teknis Pukat Cincin Desa Panyula Kabupaten Bone Armada kapal yang digunakan pada penelitian ini sebanyak lima belas kapal diukur dimensi utama dan hasil pengukuran ditetapkan untuk mengetahui jalur penangkapan ikan di daerah penangkapan jalur yang sesuai dengan permen KP Nomor 71 tahun 2016 tentang batas-batas menangkap ikan di perairan, penggunaan dan penempatan alat yang ramah lingkungan serta pengaturan alat bantu penangkapan ikan yang cocok dengan karakteristik perairan. Kapal pukat cincin nelayan Desa Panyula terbuat dari kayu, menggunakan mesm dalam dalam pengoperasiannya.Armada penangkapan purse seine di Kabupaten Bone pada wnumnya berupa kapal motor dilakukan pengukuran secara keseluruhan sebanyak lima belas kapal masing-masing dimensi utama kapal yang spesifikasi penelitian adalah ukuran panjang keseluruhan kapal biasa disebut dengan istilah length over all (LOA), Iebar kapal (Breadth;B) yang diuk-ur dari sisi kanan dan kir1 terluar, dalam/tinggi(Depth;D) yang diukur mulai dari dek terendah hingga kebagian badan kapal dalam hal ini sesuai dengan pernyataan Fyson (1985) untuk menghitung kapasitas kapal , stabilitas kapal dan perhitungan lainnya maka diperlukan dimens1 utama (maindimentions) kapal yakni lebar (B), panjang (L) dan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(52) 43588.pdf. 36. dalam (D). Kapal pukat cincin yang digunakan nelayan Desa Panyula disaj ikan pada Gambar 4.3. Gam bar 4.3 Kapal Pukat Cincin Desa Panyula Kabupate n Bone Menurut PerMen KP No.71 tahun 20 16 tentangbatas-batas menangkap ikan di perairan, penggunaan dan penempatan alat yang ramah lingkungan serta pengaturan alat bantu penangkapan ikan yang cocok dengan karakteristik perairan. Yang menjadi bahan spesifi kasi penelitian ini adalah ukuran kapal purse seineyang digunakan masing-masing memiliki kapasitas kapal yang berbeda-beda tujuannya menetapkan daerah mana yang sesuai untuk melakukan operasi purse seine dan mengetahui batasbatas j alur penangkapan.fishing ground. Wil antara (20 17) melaporkan bahwa kapal pukat cincin di perairan Barru Selat Makassar terbuat dari kayu jati dengan konstruksi sederhana. Panjang kapal (LOA) 22,65 meter, Iebar (B) 4,25 meter dan tinggi (D) I ,40 meter.. Hasi l. penguk uran aspek teknis kapal puka t cinc in nelayan Desa Panyula kabupate n Bone disajika n pada Tabel 4.1. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(53) 43588.pdf. 37. Tabel 4.1. Dimensi Utama, volume palka dan gross tonnage kapal pukat cincin Desa panyula Kabupaten Bone. Kapa1 Sarnpel KM Hikma Jaya KM. Cinta Kembar KM. Iswan Neidar 01 XM. Cahaya Rasul KM. Paredeang 87 KM. Padly Jaya 01 KM. J usniati 01 KM. Bunga Padi 01 KM. Masna Jaya 03 KM. Mardi J aya 0 1 KM. Hotel Mandar 06 KM. Bunga Padi 02 KM. Bintang Harapan KM. Paddecengi 02 KM. Karya Agung Keterangan : Cb = 0,45. LOA (rn) 24,00 20,00 20,00 22,00 20,00 21,00 22,00 22,00 23,00 18,00 21,00 19,00 19,00 22,00 23,00. Dimensi Utama Kapal B LDL (rn) (m) 4,20 22,00 18,50 3,40 18,50 4,0 19,00 3,80 18,00 4,00 19,00 3,60 20,00 3,60 20,50 2,60 4,40 21,00 16,00 3,20 4,00 19,00 16,00 3,00 16,00 3,00 29,00 4,00 4,40 2 1,00. D (m) 1,35 1,30 1,20 1,20 1,30 1,20 1,40 1,40 1,40 1,20 1,30 1,20 1,20 1,25 1,40. Volume Palka (m3) 30,00 16,02 13,44 17,64 9,24 8,10 8,40 13,44 2 1,60 13,26 24,00 12,00 9,00 13,55 25,12. Gross Tonnage (GT) 30,40 18,64 18,85 19,99 18,13 15,89 18,97 24,34 28, 17 12,49 17,49 13,38 14,15 20,19 29,37. -. Berdasarkan hasi1 perhitungan (Tabe1 4.1) dapat dijelaskan bahwa kapal pukat cincin Desa PanyuJa Kabupaten Bone memiliki panjang (LOA) kisaran 18,00 - 24,00 meter, LDL ki saran 16,00 - 22,00 meter, Iebar kapal (B) kisaran 2,60 - 4,40 meter, tinggi kapal (D) ki saran 1,20 - 1,40 meter, volume palka kisaran 8, I 0 - 30,00 meter kubik. Kapal pukat cincin terkecil memiliki tonnage sebesar 12,49 GT dan kapal terbesar memiliki. tonnage. sebesar 30,40. GT.. Nurwahidin, (2016) daJam. penelitiannya bahwa kapal yang digunakan untuk opcrasional purse seine di Kabupaten Bone memiliki dimensi utama dengan panjang (LOA) berkisar 18- 22 meter, Iebar (BOA) berkisar 3,5 - 4,5 meter dan tinggi lambung kapal (depLivd) berkisar I ,5- 2 meter.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(54) 43588.pdf. 38. Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor71 tahun 2016 bab Vl pasal 23 ayat 1 bahwa sesuai ukurannya (GT) kapal pukat cincin yang dipergunakan nelayan Desa Panyula Kabupaten Bone dapat dioperasikan. di perairan Wilayah. Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPN RI) 713 meliputi Selat Makassar, Laut Flores, Teluk Bone dan Laut Bali dan kapal tersebut harus dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan II dan III.. C. Kesesuaian Aspek Tek.nis dan Jalur Penangkapao Ikan Pukat Ciocio.. l. Deskripsi Desain Pukat Cincin Kabupaten Bone Pada umumnya purse seine yang digunakan oleh nelayan Kabupaten Bone bebentuk em pat persegi panjang terdiri dari gabungan beberapa lembaran jaringde ngan kantong dibagian pinggir dan terdiri tiga bagian besar jaring, yaitu sayap, badan dan kantong, dioperasikan dengan satu kapal (one boat fishing), wal'tu operasi pada mal am hari dan digunakan untuk menangkap ikan pelagis kecil. Menurut Ayodhyoa (1981), pukat cincin tipe Amerika dan tipe Jepang secara umum dikembangkan di Indonesia. Letak perbedaan kedua tipe tersebut adalah pada posisi terbentuknya kantong. Posisi terbentuknya kantong berada dibagian pinggir, menjadikan pukat cinci n di Kabupaten Bone dikategorikan sebagai pukat cincin tipe Amerika, karena pukal cincin tipe Amerika posisi terbcntuknya kantong dibagian pinggir, sedangkan tipe Jepang dibagian tengah. Berdasarkan pengamatan lapangan bahwa pukat cincin yang ada di Kabupaten Bone terdiri dari 3 (tiga) model bcsar yaitu:. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(55) 43588.pdf. 39. Model I : Model 3-4/5-6 kotak 18-24 bagian, artinya 3-4 pis panjang Jaring dan 5-6 PCS dalamjaring (Model jaring kecil) Model II : Model 5/6 kotak 30 bagian, artinya 5 PCS Panjang Jaring dan 6 PCS dalam jaring (Model jaring sedan g) Model III : Model 5/7 kotak 35 bagian, artinya 5 PCS Panjang Jaring dan 7 PCS dalam jaring (Model jaring besar) Model desain dan konstruksi alat tangkap purse seine yang ada di Kabupaten Bone disajikan padaGambar 4.4 dan 4.5 OESAIN DAN KOl\ITRUKSI' 'PURSElSEI N E KABUPATEN BONE. -·. ~:~. E• l>-. MODEL JARIHG 517. 'e'~. ';I. I;". ()(. ~. ~It:. f{. =. ~~~. ~-~ ~=--'. <x 0< 00<. ... r. Rln:jj'i2 <m. •. •oo. p 1-<1>. 1-<P. l'>A~. ~;;[>;".,/. •. lltlQ\:~. ~"~. .,_......:;-..:,_. . : ;II. •. Gam bar 4.4. Model Desain dan konstruksi purse seine Kabupaten Bone Dari ketiga model desain tersebut pada dasamya sama dalam rancangannya tidak menggunakan pemotongan jaring (tappering) khususnya untuk membentuk bagian bawah jaring, hal yang membedakan adalah pembuatan desain pada bagian jaring. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(56) 43588.pdf. 40. tegak kiri dan kanan ada yang masih menggunakan ring pipa, ring tali dan masih ada yang masih pakai konde . 2. Material Pukat Cincin di Kabupaten Bone Material bahan alat tangkap purse seine di Kabupaten Bone dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu komponen dan material Jaring, komponen dan material tali temali.Pada komponen dan material Jaring pemilihan bahan jaring dengan menggunakan polyamide (PA) continous filament merupakan pemilihan bahan yang tepat karena PA merupakan bahan jaring yang kuat. Hal ini sesuai pendapat Klust ( 1987), jaring yang bahannya jenis polyamida baik digunakan yang berdiameter kecil karena memiliki permukaan yang cukup licindan halus sehinggamengurangi tahanan air, kecepatan tenggelam cukup baik dan cukup kuatdan komponen dan material pelampung dan pemberat (cincin).. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(57) 43588.pdf. 41. Gambar 4.5. Material pukat cincin Kabupaten Bone Komponen dan material tali-temali tali ris atas dan tali pelampung pada umurnnya menggunakan bahan PE (polyethelene)dengan 0 6-8 mm, panjang berkisar antara 270 - 360 meter dengan arah pintalan kiri (Z), sedangkan tali ris bawah dan tali pemberat pada umumnya menggunakan bahan PE (polyethelene) pada umumnya 0 5 - 7 mm pada umumnya lebih pendek dari tali ris atas dan pelampung berkisar anta'r a 260 - 350 meter dengan arah pintalan kiri (Z).Tali Kerut (purseline)pada umumnya menggunakan bahan PE (polyethelene) pada umumnya 0 16-22 mm, panjang berkisar antara 300 - 450 meter. Komponen dan material pelampung dan pemberat pelampung pada umumnya berbentuk bola dari bahan plastik dengan berdiameter 95 mm dan berat 25 gram/buah. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(58) 43588.pdf. 42. dengan jumlah berkisar 1243 - 2142 buah, sedangkan penataan jarak antar pelarnpung berkisar 12- 16 em. Jumlah pemberat yang digunakan tiap sampel berkisar an tara 111 - 444 buah, dengan berat berkisar 182 - 460 kg. Ukuran matajaring (mesh size), pada bagian kantong, badan dan sayap sarna ukurannya yaitu 2,54 em. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Ardidja (2007), ukuran ideal untuk mata jaring pada pukat einein pelagis keeil ukuran mata jaring pada bagian kantong minimal 25 mm, ukuran matajaring badan minimal 50 mm. 3. Dimensi Jaring Pukat Cincin Hasil pengamatan terhadap limabelas unit pukat einein di Desa Panyula Keeamatan tanete Riattang Kabupaten Bone dapat diketahui panjang jaring, tinggi jaring, panjang tali ris atas dan ukuran mata jaring seperti yang di saj ikan pada Tabel 4.2.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. -.

(59) 43588.pdf. 43. Tabel 4 .2. Hasil Analisis Aspek Teknis Alat Tangkap Purse Seine D i Kab. Bone Ukuran Alat Tangkap No.. Nama Kapal. Panjang Jruing(meter). Tinggi Janng (meter). Panjang tali ris atas(meter). Mesh sjze (em). 1. KM. Hikma Jaya. 360. 53.7. 360. 2.54. 2. KM. Cinta Kembar. 280. 43.7. 290. 2.54. 3. KM. Iswan Neidar 01. 300. 53.7. 300. 2.54. 4. KM. Cahaya Rasul. 330. 57.8. 330. 5. KM. Paredeang 87. 300. 51,0. 300. 2.54 2.54. 6. KM. Padly Jaya 01. 3 15. 52.7. 285. 7. KM . J usniati 0 l. 330. 53.7. 300. 2.54 2.54. 8. 330. 45,6. 330. 2.54. 9. KM. BWlga Paw 0 1 KM . Masna Jaya 03. 345. KM. Mardi Jaya 0 1. 2.54. 11. KM. Hotel Mandar 06. 3 15 3 14. 350 280. 2.54. 10. 53,7 55,6 37.6. 320. 2.54. 12. KM. BWlga Paw 02. 270. 42.6. 270. 13. KM. Bintang Harapan. 285. 44.4. 270. 2.54 2.54. 14. KM. Paddecengi 02. 330. 42.2. 330. 2.54. 15. KM. Karya Agung. 345. 42.2. 340. 2.54. Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa panjang jaring berkisar 270 meter sampai 360 meter, kedalaman jaring 37,6 meter sampai 57,8 meter, panjang tali ris atas 270 meter sampai 360 meter dan mesh size rata 2,54 em.. Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 71 tahun 20 16 bab VT pasal 23ayat 1 (a-d) sampai ayat 2 (a-b), dan berdasarkan panjang jaring dan mata jaring pukat. cincin yang dipergunakan nelayan Desa PanyuJa wajib dioperasikan pada jalur Penangkapan lkan IB, II dan TTl .. llasil analisis kesesuaian jalur penangkapan ikan dan aspek teknis kapal dan aspek teknis alat tangkap pukat ci ncin kaitannya dengan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(60) 43588.pdf. 44. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nornor 71 tahun 2016 bahwa kapal pukat cincin hanya cliperbolehkan beraktifitas pada Jalur Penangkapan Ikan IB, Jalur penangkapan Ikan II dan Jalur Penangkapan ikan III sesuai bab VI pasal 23 ayat 1 (a-b) dan ayat 2 (a dan b). yaitu bab VI pasal 22 ayat l, penernpatan API dan ABPI pada jalur penangkapan ikan dan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) disesuaikan dengan sifat API, tingkat selektivitas dan kapasitas API, jenis dan ukuran ABPI, ukuran kapal penangkapan ikan, dan wilayah penangkapan, bab VI pasal 23 ayat 1, API pukat cincin pelagis kecil dengan satu kapal, clioperasikan dengan menggunakan ukuran : (a) mesh. size ~. 1 inch dan tali ris. atas ::; 300 meter, menggunakan ABPI berupa rurnpon dan lampu dengan total daya ::; 4.000 watt, menggunakan kapal motor berukuran :5 10 GT dan dioperasikan pada jalur Penangkapan Ikan IB, Jalur Penangkapan Ikan II, dan Jalur Penangkapan Ikan III di WPPNRI 571 - 573 dan WPPNRI 71 1 - 71 8,(b) mesh s i ze~ 1 inch dan tali ris atas ::; 400 meter, menggunakan ABPJ rumpon dan lampu dengan total daya :5 8.000 watt, menggunakan kapal motor berukuran. ~. 10 GT sampai dengan 30 GT, dan. dioperasikan pada Jalur Penangkapan lkan II dan JaJur Penangkapan III di WPPNRI571 - 573 dan WPPNRI 711 -718, (c) mesh. size ~. 1 inch dan tali ris atas ::;. 600 meter, menggunakan ABPI rumpon atau lampu dengan total daya :5 16.000 watt, menggunakan kapaJ motor berukuran > 30 GT, dan dioperasikan. pada Jalur. Penangkapan Tkan III di WPPNRI 571, WPPNRI 711 ,712,713,715 dan 718, (d) mesh size. ~. 1 inch dan tah ris atas ::; 600 meter, menggunakan rumpon atau lampu dengan. total daya ::; 16.000 watt, menggunakan kapal motor berukuran > 30 GT - sampai. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(61) 43588.pdf. 45. dengan 100 GT, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan III di WPPNRI 572 dan 573 dan WPPNRI 714, 716 dan 717. Selanjutnya ayat 2, API pukat cincin pelagis besar merupakan API bersifat aktif, dioperasikan dengan menggunakan ukuran : (a) mesh size. ~. 2 inch dan tali ris atas $ 700 meter, menggunakan rurnpon atau lampu. dengan total daya S 16.000 watt, menggunakan kapal motor beruk:uran> 10 GT sampai dengan 30 GT, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Tkan II dan jalur penangkapan Ikan Til di WPPNRI 572 dan 573 dan WPPNRI 714, 716 dan 717, dan (b) API pukat cincin pelagis besar merupakan API bersifat aktif, dioperasikan dengan menggunakan ukuran : (a) mesh size. ~. 2 inch dan tali ris atas S 1.500 meter,. menggunakan rumpon atau lampu dengan total daya S 16.000 watt, menggunakan kapal motor berukuran > 30 GT, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan lk.an II dan jalur penangkapan Ikan III di WPPNRI 572 dan 573 dan WPPNRI 714, 716 dan 717, Jalur peruntukkan masing-masing unit pukat cincin Desa panyula kabupaten Bone di sajikan pada Tabe1 4.3.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(62) 43588.pdf. 46. Tabel 4.3. Jalur penangkapan ikan unit pukat cincin sesuai PerMen KP No.71 Tahun 2016. NO.. NamaKapal. 1 2 3 4 5 6 7 8. KM. HikmaJaya KM. Cinta Kembar KM. Iswan Neidar 01 KM. Cahaya Rasul KM. Paredeang 87 KM. Padly Java 0 I KM. Jusniati 01 KM. Bunga Padi 01 KM. Masna Java 03 KM. Mardi Jaya 01 KM. Hotel Mandar 06 KM. Bunga Padi 02 KM. Bintang Harapan KM. Paddecengi 02 KM. Karya Agung. 9 10 11 12 13 14 15. Daerah Fishin~ Ground di Teluk Bone I IA IB II III. "" "" "" "" "" "" "" ". """. "" "" "" "" "" "". 4. Metode Pengoperasian Pukat Cincin (Purse seine)di Kabupaten Bone Kegiatan operasi penangkapan ikan pada purse seine adalah kegiatan rutin yang dilakukan nelayan yang bekerja di kapal purse seine. Operasi penangkapan purse seine berlangsung sepanjang tahun (Hufiadi dan Nurdin, 20 13). Lama operasi. penangkapan dengan purse seine di Kabupaten Bone khususnya di Teluk Bone relatif berkisar 3 - 6 hari operasi per tripnya. Jika tidak ada kendala tcknis dan finansial, hampir setiap minggu kegiatan ini di laksanakan, terkecuali pada hari-hari tertentu seperti hari besar keagamaan. Kegiatan operasi penangkapan dengan purse seine dari. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(63) 43588.pdf. 47. Kabupaten Bone terdiri atas 4 kegiatan pokok yaitu persiapan di darat, pelayaran, persiapan alat tangkap dan penangkapan ikan. Purse seine banyak digunakan oleh nelayan di Kabupaten Bone umurnnya digunakan untuk menangkap ikan-ikan pelagis kecil. Purse seine tersebut hanya dioperasikan pada waktu malam, sedangkan alat bantu penangkapan menggunakan rumpon dan lampu obor dengan menggunakan bahan bakar campuran antara bensin dan minyak tanah dengan perbandingan I : 2 yang kapasitasnya 5 liter. Lampu obor ini ada dua jenis bahan, sebagian nelayan menggunakan bahan dari bambu dan sebagian lagi menggunakan obor yang terbuat dari besi. Sementara swnbu dari kedua jenis bahan obor tersebut sama yakni dari kain/karung. goni. Purse. Seine di. Kabupaten Bone melakukan metode pengoperasian pada malam hari yaitu sebelum melakukan kegiatan penangkapan perlu dilakukan: 1). Pada tahap persiapan,. sebelum beroperasi kapal dan alat tangkap dan semua. peralatan yang mendukung operasi harus dilakukan pemeriksaan dalam. pengoperasianpurseseinedan. persiapan. terhadap. segala. sesuatu untuk. rnenuju fishing ground,terutama dilakukan terhadap lampu dan mesin kapal. Persiapan lain yang dianggap penting adalah kebutuhan perbekalan operasi penangkapan seperti air tawar, solar, minyak tanah, garam dan bahan makanan serta me lengkapi administrasi perijinan melaut. Para ABK mulai mengecek jaring, lampu, dan juragan (kapte n kapal) mengamati perairan yang berada di bagian bawah kapal.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(64) 43588.pdf. 48. Gambar 4.6 Rumpon dan Obor 2). Tahap penyalaan lampu Penyalaan lampu dilakukan sekitar pukul18.00. Pada awalnya, seluruh lampu dinyalakan di atas kapal dengan menggunakan lampu genset dan kemudian pukul 04.00 lampu tersebut dimatikan secara bertahap satu demi satu. dan bersamaan. menyalakan lampu obor dirwnpon dengan asumsi ikan-ikan yang telah banyak bergerombol dan terkonsentrasi dibawah kapal dapat berpindah menuju di bawah rumpon. 3). Tahap pelepasan kapal dan rumpon dari jangkar rumpon Sebelum dilakukan setting atau penurunan alat tangkap diawali dengan berpindahnya dua sampai tiga orang ABK ke rumpon dengan menggunakan sampan. ABK tersebut yang biasa disebut juru rumpon bertugas selain menyalakan obor di. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(65) 43588.pdf. 49. rumpon juga bertugas melepaskan tal i tam bat kapa1 dan tali pemberat atau jangkar pada rumpon. Agar tetap rnengapung, tali pemberat pada rumpon diikatkan pada pelampung gabus, untuk beberapa saat, pelampung rumpon dan kapal dibiarkan hanyut agar saling menjauh.. , ---- ....----~---. t. ~. ~---. -----. --"'>. .... -. ..... - - ->. ~\. Gambar 4.7. llustrasi Proses Persiapan Pelingkaran 4). Tahap mengkonsentrasikan ikan terkumpul Tahap tersebut mulai. dilakukan sekitar jam 04.30, terlebih dahulu kapal. bergerak tanpa menurunkan jaring mendekati rumpon dengan asumsi ikan yang sebagian masi h berada dibawah kapal dapat berpindah dibawah rumpon dan setelah itu kapal bergerak lagi menjauh dari rumpon dan mengelilingi rumpon berkisar 2 - 3. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(66) 43588.pdf. 50. kali putaran dengan asumsi agar ikan-ikan predator yang berada disekeliling rumpon dapat menjauh dan sekaligus ikan-ikan yang belum terkosentrasi disekitar rumpon dapat menuju dan berlindung dibawah dedaunan rumpon. Kapal berhenti olah gerak sambil mengamati kondisi arus dan angin guna menentukan posisi awal penurunan jaring sambil menunggu informasi dari juru rumpon kapan akan dimulai tahapan penurunan Janng. 5). Tahap setting (penurunan jaring) Tahapan setting pada umumnya dimulai pukul 05.00 - 05.30 setelah ada informasi dari juru rurnpon bahwa ikan mulai terkonsentrasi dibawah rumpon. Setting dimulai dengan melakukan pelemparanpelampung tanda, bersamaan nakhoda kapal melakukan pelingkaran ke arah kiri kapal dengan kecepatan tinggi , menyusul dilakukan pelampung besar diturunkan,dilepaskan ke Jaut, geromboJan ikan dihadang dengan diturunkannya jaring dan pemberat. Dikurangi. kecepatan kapal secara. perlahan-lahan dan stop setelah diperkirakan jarak antara kapal dengan pelampung besar berkisar satu kali panjang kapal lalu segera dinaikkan ke dek kapal dan menyusuJ tali kerut diikatkan dengan mesin gardan untuk ditarik keatas kapal.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(67) 43588.pdf. 51. Gam bar 4.8. Ilustrasi Penurunan Alat Tangkap oleh Kapal Purse Seine 6). Pengangkatanjaringpurse seine (hauling) Pada kegiatan ini tujuannya untuk menaikkan purse seine dengan hasilnya ke kapal dengan waktu yang singkat. ABK melakukan dengan hatihati menarik tali secepat mungkin dan pelan tapi pasti, satu demi satu cincincincin purse seine terkumpul dan akhirnya telah tampak dan jelas kelihatan dari laut. Pada tahap penarikan jaring, terlebih dahulu dilakukan penarikan tali kerut yang secara bersamaan dengan penarikan tali tegak kiri dan kanan, setelah itu dilanjutkan dengan penarikan pemberat dan jaring. Hal seperti ini dilakukan dengan tujuan agar bagian bawah pada jaring mengkerut dan akhirnya membentuk seperti kantong, sehingga dapat memudahkan dalam penangkapan sasaran/ikan.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(68) 43588.pdf. 52. .. Gambar 4.9. Ilustrasi Proses Hauling atau Penarikan Tali Kolor dan Jaring ke Haluan Kapal 7). Pengangkatan hasil tangkapan Ikan hasil tangkapan sudah berada di dalam badan jaring, supaya lebih ringan badan jaring masih berada di atas pennukaan laut dipindahkan sebagian dengan menggunakan serok ke atas dek kapal dan sisanya diangkat dan dipindahkan dengan mesin. untuk di simpan di. tempat yang sama, selanjutnya dipisah-pisahkan. berdasarkan ukuran dan jenis hasil tangkapan . Setelah perbedaan j enis dan ukuran telah dipisahkan hasil tangkapan tersebut selanjutnya diletakkan dalam palka atau gabus. Adapun alur kegiatan dari kegiatan operasi penangkapan ikan purse seine per. trip-nya mulai dari persiapan di fishing base sampai pelayaran ke fishing ground dan ke fishing base kern bali, secara singkat dapat dilihat pada diagram sebagai berikut :. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(69) 43588.pdf. 53. fishing base. persia pan darat. pelayaran ke rumpon atau fishing ground. J hasil memadai, sumberdaya operasi penangkapan masih cukup?. ~. Operasi penangkapan. 1. ·~. t--. Rumpon layak dilingkari ?. Persiapan alat tangkap. -.... J. Gambar 4.10. Diagram Alir Alur Kegiatan Operasi Penangkapan Ikan pada Kapal Purse SeineDi Kabupaten Bone 5. Jumlah Tenaga Kerja Hasil wawancara diketahui kapal purse seine yang menjadi sample antara 8 sampai 15 orang yang ikut bekerja membantu mengoperaionalkan dan menjadikan sebagai mata pencaharian. Sebagian besar pemilik kapal tidak ikut serta dalam berlayar sudah dipercayakan kepada juru mudi , juru rumpon, penyelam, ABK dan anggota nelayan lainnya yang dipercayakan untuk melakukan usaha penangkapan ikan ke daerahfishing ground. Semuanya bekerjasama bahu membahu sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. Juru mudi (fishing master), Juru mesin, penata pelampung, penarik badan jaring, penyelam, yang membawa lampu obor , penata pemberat, menarik tali kolor. Tenaga manusia (ABK) dibutuhkan untuk menarik pelampung. dan badan jaring. pada saat hauling menata alat tangkap, proses. penyalaan dan pemadaman lampu, serta mengangkat hasil jaring ke atas geladak kapal.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. tangkapan dari badan.

(70) 43588.pdf 54. 6. Tenaga Penggerak: (Mesin) Hasil pengamatan penulis masing-masing sampel rata-rata memiliki mesin induk kapal type Mitsubishi 6D14,6D l 5,6D16,4D32 dan Jiandong 300 serta mesin bantu Type 4D32 dan Jiandong 300, dengan kekuatan mesin masing-masing sampel herkisar 60 - 280 PS/PK. Tipe mesin yang digunakan nelayan .saling memberikan infonnasi akhirnya tipe mesin semua kapal relative sama. Type mesin yang digunakan nelayanpurse seine di desa Panyula Kabupaten Bone pada Tabel4.4 Tabel4.4. Jenis Mesin Yang Digunak:an Masing-Masing Kapal Purse seine Ho.. Nama Kapal. GT. Mesin. Type Mesin. Speed rataof'ata. lnduk I. Type Mesin. lndukll. Total HP/PS. (Knot). Mesin Gardan. 1. Hikma Jaya. 30,40 MITSUBISHI6014. 160. JI~OONG300. 30. 100. 10.00. 20PK. 2. Cinta kembar. 18,64 MITSU BISHI6016. 100. JWIOONG300. 30. 220. 12.00. 30-Jan. 3. lswan Neydar 02. 18,85 MITSUBISHI6014. 160. MITSUBISHI4032. 120. 280. 12.50. 30PK. 4. Cahaya Rasul. 19,99. 30. 2XJWIOONG300. 60. 00. 8.00. 22PK. 5. Paracfeang 87. 18,13 MITSUBISHI4032. 120. JWIOONG300. 30. 150. 9.50. 30PK. 6. Padil Jaya 01. 15,89 MITSU BISHI4032. 120. JINHlONG 300. 30. 150. 9.50. 29PK. 7. Jusniali 01. 18,97 MITSU BISH 14032. 120. JWIOONG300. 30. 150. 9.50. 30 PK. 8. Bunga padi 01. 24,34 MITSUBISHI6014. 160. JWIOONG300. 30. 100. 9.00. 30 PK. 9. Masna Jaya 03. 28,17 ~ITSUBISHI601. 170. JWIOONG300. 30. 200. 10.50. 24 PK. 10. Mardi Jaya 01. 12,49 MITSUBISHI 4032. 120. JWIOONG300. 30. 150. 9.50. 24-Jan. 11. Hotel Mandar 06. 17,49 MITSUBISHI6014. 160. JWIOONG300. 30. 100. 9.50. 30PK. 12. Bunga padi .02. 13,38 MITSUBISHI4032. 120. .JI#IOONG300. 30. 150. 10.50. 24-Jan. 13. Bintang Harapan. 14,15 MITSUBISHI4032. 120. JWIOONG300. 30. 150. 10.00. 23PK. 14. Paddecangi 02. 20,19 MITSUBISHI4032. 120. JI~OONG300. 30. 150. 9.00. 24PK. 15. Karya Agung 05. 29,37 MITSUBISHI6016. 190. JWIOONG300. 30. 220. 11.00. 33PK. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. Jw-lOONG 300.

(71) 43588.pdf 55. Kaitannya dengan Permen KP No. 71 tahun 2016 tenaga penggerak tidak dan tipe mesin yang digunakan nelayanpurse seines tidak diatur ehingga hasilnya sesuai Purwanto dan Nugroho (201 1) menyatakan bahwa dalam pengendalian pukat cine in, melalui perizinan penangkapan ikan, pemerintah telah membatasi tonase dan jumlah kapal, ukuran mata jaring, maupun daerah penangkapan, namun tidak mengatur kekuatan mesin maksimum kaitannya dengan tonase kapal. 7. Alat Bantu Penangkapan Ikan (Rumpon) Rumpon yang digunakan oleh nelayan purse seine daJam penelitian ini menyerupai rumpon yang digunakan oleh nelayan Mandar. Rumpon yang menjadi tempat pengambilan data penelitian ini merupakan rumpon yang masuk ke dalam kategori rumpon !aut dalam karena rata-rata dipasang pada perairan di atas 200 meter (Permen-KP Nomor 26 Tahun 2014).. Jarak tempuh ke rumpon-rumpon tersebut. berkisar 2 millaut sampai dengan 60 millaut. Wilayah pemasangan rurnpon-rumpon tersebut terbagi ke dalam wilayah Sulawesi Selatan seperti bulukumba, selayar, bone, sinjai. Di bagian yang lain masuk ke dalam wi layah Sulawesi Tenggara antara Jain ; Perairan kolaka utara, kolaka, bombana dan pulau kabaena. Konstruksi rumpon yang digunakan oleh nelayan Kabupaten Bone seperti yang tampak pada gam bar 4.11.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(72) 43588.pdf. 56. 1. +. ----- --.:. Gam bar 4. 11 . Alat bantu penangkapan ikan (ABPI), rumpon. Keterangan : 1. Pelampung bambu. 3. Tali pemberat. 2 . Atraktor. 4. Pcmberat Batu. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(73) 43588.pdf 57. A 10.5m. Gambar 4.12.Deskripsi Salah Satu Rumpon Laut Dalam yang Dipasang oleh Nelayan Purse Seine dari Kabupaten Bone di Teluk Bone. Secara konstruktif rumpon laut dalam ini terdiri atas pelampung, tali atraktor, atraktor, taJi pemberat dan pemberat. Pelampung dirakit dari jalinan bambu yang di bagian tengahnya diberi gabus. Tali atraktor berbahan dasar tali alami yang dipesan khusus dari Polman atau tali Poly Ethilene (PE) dengan diameter berkisar 20 - 30. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(74) 43588.pdf. 58. mm.. Pada tali atraktor diikat pelepah daun kelapa (Cocos nucifera) sebagai. atraktomya dengan selanglm sebanyak 3 sampai 10 buah, tergantung dari panjang tali atraktor yang digunakan (Gambar 4.12). Tali pemberat berbahan dasar tali alami yang dipesan khusus dari Polman yang. panjangnya tergantung pada kedalaman. perairan dimana rumpon dipasang. Pemberat diambil dari batu gunung atau batu kapur yang sumbemya banyak terdapat di Kabupaten Bone.. Yang menarik dari. pemberatnya adalah pemanfaatan ban bekas sepeda motor yang dirangkai sedemikian rupa untuk mengikat dan mengunci batu pemberat (Gambar 4.13).. Gambar 4.13. Pelampung, Tali Pemberat dan Pemberat Rumpon. Dimensi pelampung rumpon-rumpon tersebut umumnya seragam. Ukuran pelampung antara lain panjang 8 m, lebar 1,5 m dengan ketebalan berkisar 0,3 - 0,4 m. Berbeda dengan pelampung, panjang tali atraktor justru bervariasi mulai dari panjang 4 sampai 10,5 m. Penyebab dari bervariasinya panjang atraktor tersebut belum diketahuj secara ilmiah, namun terdapat beberapa pemahaman nelayan purse. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(75) 43588.pdf. 59. seine tentang panjang atraktor yang dipasang. Pemahaman pertama yaitu yang mendasarkan pada kebiasaan nelayan dulu dan hal itu telah ditularkan secara turun temurun.. Pemahaman kedua yaitu yang mendasarkan pada sisi konstruktif dan. biologi yaitu panjang atraktor menentukan banyaknya atraktor yang bisa dipasang dan banyaknya ikan yang datang berkumpul di bawahnya. Menurut De san (1984) dalam Jeujanan (2008), bahwa atraktor atau appendage idealnya sepanjang 5 - 20 m di bawah perrnukaan air karena diyakini pada kisaran tersebut merupakan daerah. primary production dan awal terciptanya jaring makanan (food web). Pemahaman ketiga yang mendasarkan pada sisi etektivitas dan efisiensi operasional purse seine, daJam hal ini mereka meyakini bahwa panjang atraktor yang tepat selain bisa mengefektifkan. dan mengifisienkan operasional purse seine sehingga bisa. mendatangkan basil tangkapan yang optimal (sejalan dengan pendekatan efisiensi operasional purse seine (Hufiadi, 20 13). Keberadaan rumpon di kolom perairan diilustrasikan pada Gambar 4.14.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(76) 43588.pdf. 60. ~ 500· c: f. ·S1ooo... Q.. c:. " E !!1500-. ," ~. 2000-. 2500-. ------------------------------------------. 0. 3,8. 37,5 Jarak dari garls pantai (millaut). Gambar 4.14. Ilustrasi Keberadaan Rumpon yang Digunakan Nelayan dari Kabupaten Bone dalam Kolom Perairan Teluk Bone Selama Penelitian Rumpon. dipasang. pada. daerah. yang. menurut. nelayan,. potensial. mendatangkan jumlah hasil tangkapan yang banyak. Pemilihan lokasi pemasangan rumpon didasarkan pada pengalaman dan pemahaman pada kawasan-kawasan mana saja yang memi liki potensi sumberdaya perikanan yang baik. 8.. Posisi Daerah Penangkapan Purse seine Kabupaten Bone Menurut Peraturan Mente ri Kelautan dan Peri kanan nom or. Per.7 1 tahun20 16. tentang batas-batas daerah operasional purse seme di. WPP-NRI ditetapkan. bcrdasarkan jenis perairan yang dangkal diatur pada pasal 23 ayat ( I dan 2) yaitu di. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(77) 43588.pdf 61. wilayah perairan yang merupakan bagian dari WPP-NRI untuk kebijakan operasionaJ purse seine dapat dilakukan di WPP-NRI 713 di antaranya Teluk Bone. Wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan purse seine Kabupaten Bone yang berasal dari desa PanyuJa menuju daerah penangkapan telah ditetapkan sesuai PERMEN KP N0.71 tahun 20 16 berdasarkan hasil analisis aspek teknis dari masing-masing kapal purse seine baik aspek tekrus dimensi utama kapal juga aspek teknis masing-masing alat tangkap yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan berada di jalur penangkapan ikan II dan j alur penangkapan ikan III. Peraturan. Menteri. Kelautan dan. mewujudkan pemanfaatan sumberdaya. Perikanan. ditetapkan. untuk. dapat. ikan yang bertanggung jawab dan. berkelanjutan demi anak cucu kita secara adiJ dan bijaksana, sehingga dapat menghilangkan atau mengurangi konflik para nelayan. Maksud pemerintah ini agar nelayan purse seme mengetahui tempat beroperasi yang diperbolehkan sekaligus untuk mengetahui batas-batas jalur penangkapan ikan. Untuk itu maka dilakukan pengambilan data posisi penangkapan dengan menggunakan alat Global Positionmg System (GPS) pada saat pengoperasian alat tangkap.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(78) 43588.pdf. 62. Gambar 4. 15. Global Positioning System (GPS) Posisi fishing ground yang diplotkan di atas peta menunjukkan tempat beroperasinya purse seine nelayan selama penelitian dari bulan Nopember 2016 sampai Maret 2017 rumpon yang digunakan milik sebagian kapal-kapal yang menjadi sample penelitian dan sebagian menyewa rumpon karena tidak memiliki rumpon. Kegiatan operasi penangkapan purse seine per tripnya mulai dari persia pan di fishing. base di desa Panyula Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone sampai pelayaran keflshing ground di Teluk Bone dilakukan rata-rata riga kali hauling. Dari hasil wawancara dengan ne layan p urse seine Kabupaten Bone satu unit rumpon satu sampai dua kali sebulan rumpon didatangi/dilingkari dan pemanfaatan rumpon dilaporkan juga bahwa tidak konsisten scpanjang tahun. Penyusun membandi ngkan dengan Girsang(2008) pcrairan selalu berubah-ubah tidak ada yang di nami s selalu mengikuti kondisi lingkungan yang surnbemya dari suhu perrnukaan laut, salinitas, konsentrasi klorofil dan kondi si alarn yakni cuaca sehi ngga perairan mengalam i pergerakan mengikuti perubahan alam tersebut mengakibatkan ikan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(79) 43588.pdf. 63. menyukai perauan demikian akhirnya menjadikannya sebagai. habitat karena. pengaruh parameter tadi. Pengaruh semua parameter tadi menimbulkan perairan mengalami pergerakan secara horizontal maupun vertikal, Teijadi upwellingair dari dasar laut naik ke pennukaan karena perbedaan suhu. Ikan sangat menyukai perairan demikian karena biasanya terdapat klorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan diduga daerah tersebut ramai didatangi oleh para nelayan sehingga dijad.ikan sebagai daerah fishing ground dan nelayan tidak melaporkan sepenuhnya daerah fishing. ground nya karena takut bocorkan daerah penangkapannya. Menurut nelayan padatnya rumpon pada suatu areal bisa menjadi indikasi melimpahnya sumberdaya ikan pada areal tersebut. Untuk mengetahui kesesuain daerah penangkapan dan jalur penangkapan ikan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 71 tahun 2016 tentang alat penangkapan ikan dan penempatan alat bantu penangkapan ikan maka pada penelitian ini dilakukan pengambilan posisi penangkapan ikan nelayan purse seine di Kabupaten Bone sebanyak limabelas unit yang beroperasi pada malam hari dengan. fishing base yang sama berada pada posisi S'04,30.748 - E' 120'23,7 13 masingmasing 30 hauling kapal pukat cincin seperti yang disaj ikan pada Tabel4.5 - 4. 19.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(80) 43588.pdf 64. (a) Kapal KM Hikma Jaya Tabel4.5.Posisi Fishing Grounddan Kesesuaian dengan Permen No.7 1/PERMEN.KP/2016 Kapal KM. Hikma Jaya. No 1 2 3 4 5 6. RUMPON PRffiADI Posisi Fishing Ground Lintang (S) Bujur (E) 03°42'019" 120°47'804" 03°34'046" 120°43'442" 03°32'074" 120°38'899" 05°05'478" 121°14'955'' 05°20'304" 121°14'684" 03°39'150" 120°45'547". PERMEN No.PER. 7 1/MEN/20 16 Kesuaian Yes No ...J ...J ...J ...J ...J ...J. Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari Global Positioning System. (GPS) pada posisi bujur dan lintang daerah penelitian yang dirangkum pada Tabel4.5 kemudian dibuat peta lokasi penangkapan dengan menggunakan program pemetaan ArcGIS sehingga menghasilkan peta seperti pada Gambar 4.16. Gambar 4. 16. Peta Lokasi Penangkapan Purse Seine KapaJ l(KM. Hikma Jaya). Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(81) 43588.pdf 65. Pada Gam bar 4.16 dapat dilihat bahwa ada tiga lokasi penangkapan yang tidak sesuai dengan PerMen KP No.71 tahun 2016 yang telah dilakukan oleh kapal 1 (KM Hikma Jaya) dalam hal ini lokasi penangkapannya berada pada jalur penangkapan lA dan IB. Berdasarkan hasil analisis aspek teknis kapal dan alat tangkap maka KM Hikma Jaya hanya diperbolehkan beroperasi pada jalur penangkapan ikan n dan jalur penangkapan ikan JJI. Oleh karena itu, KM Hikma Jaya merupakan salah satu unit penangkapan purse seine yang melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selama melakukan operasi penangkapan sebanyak 30 hauling, KM. Hikma Jaya melakukan pelanggaran di Juar jalur penangkapan yang telah ditetapkan sebanyak 12 kali hauling dan 18 kali hauling sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan untuk melakukan operasi penangkapan (Lampiran 1). Adanya pelanggaran dalam menetapkan lokasi penangkapan disebabkan karena banyaknya hasil tangkapan yang diperoleh yaitu sebesar 11 .112 kg pada jalur penangkapan IA dan 1B jika dibandingkan hasil tangkapan yang diperoleh padajalur penangkapan II dan III hanya sekitar 4284 kg.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(82) 43588.pdf 66. (b) Kapal KM Cinta Kembar Tabel 4.6. Posisi Fishing Grounddan Kesesuaian dengan PERMEN No.71/PERMEN.KP/2016 KM. Cinta Kembar. No. 1 2 3 4 5 6. RUMPON PRIBADI Posisi Fishing Ground Bujur (E) Lintang (S) 04°30'077" 12 1°15'644" 04°37'037" 121°15' 120" 04°50'496" 121 °11 '033" 04°22'575" 120°37'690" 04°24'471" 120°38'720" 04°27'498" 120°43'818". PERMEN No.PER.71/MEN/20 16 Kesuaian Yes No ~ ~ ~ ~ ~ ~. Hasil pengamatan yang diperoleh dari Global Positioning System (GPS) pada posisi bujur dan lintang daerah penelitian yang dirangkum datanya pada Tabel 4.6 kemudian dibuat peta posisi penangkapan dengan menggunakan program pemetaan ArcGIS sebingga rnenghasilkan peta seperti pada Gam bar 4. I 7. Gambar 4. 17. Peta Lokasi Penangkapan Purse Seine Kapal 2(KM. Cinta kernbar). Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(83) 43588.pdf 67. Pada Gambar 4.17 dapat terlihat bahwa ada satu lokasi penangkapan yang tidak sesuai dengan PerMen KP No.71 tahun 2016 yang telah dilakukan oleh kapal2. (KM Cinta Kembar) dalam hal ini lokasi penangkapannya berada pada jalur penangkapan lB. Berdasarkan basil analisis aspek teknis kapal dan alat tangkap maka KM Cinta Kembar hanya diperbolehkan beroperasi pada jalur penangkapan ikan II dan jalur penangkapan ikan III. Oleh karena itu, KM Cinta Kembar merupakan salah satu unit penangkapan purse seine yang melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selama melakukan operasi penangkapan sebanyak 30 hauling, KM. Cinta Kembar melakukan pelanggaran diluar jalur penangkapan yang telah ditetapkan sebanyak 8 kali hauling dan 22 kali hauling sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan untuk melakukan operasi penangkapan (Lampiran 1). Adanya pelanggaran dalam menetapkan lokasi penangkapan disebabkan karena banyaknya basil tangkapan yang diperoleh yaitu sebesar 6780 kg pada jalur penangkapan. m jika dibandingkan. basil tangkapan yang diperoleh pada jalur penangkapan II dan III sekitar 3.846 kg.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(84) 43588.pdf. 68. (c) Kapal KM Isdar Neiwan 01 Tabel4.7. Posisi Fishing Ground dan Kesesuaian PerMen KPNo.71/PERMEN.KP/ 2016 KM. Is wan Neidar 0 1. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11. RUMPON PRIBADI Posisi Fishin_g_ Ground Lintang (S) Bujur (E) 04°05'458" 121° 11'955" 04° 11'040" 121 °20'955 II 04° 17'400" 121° 18'055" 04009'411" 121°06'205" 04007'320" 120°54'540" 04<>:39'330" 121 °20'250" 04<>:32'333" 120°54'02" 04~8'100" 120°44'25 " 04 ~ 7'470" 120°37'260" 04°54'260" 121 °23'1 04" 04°47'220" 12 1°05'045 II. PERMEN No.PER. 71 /MEN/20 16 Kesuaian Yes No. j_. _j_. _i. "". j_. _j_ j_. ". "". Berdasarkan data pada Tabel 4.7 kemudian dibuat peta posisi penangkapan dengan menggunakan program pemetaan ArcGIS sehingga menghasilkan peta seperti pada Ga:mbar 4.18.. .. PETA DISTRIBUSI LOKASI PENANGKAPAN PURSE SEINE. D~TE~UK BONE. l. Gambar 4. 18. Peta Lokasi Penangkapan Purse Seine Kapal 3(KM. Iswan Neidar). Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(85) 43588.pdf. 69. Pada Gambar 4.18 terlihat bahwa kapal 3 melakukan kegiatan operas1 penangkapan pada dua Jokasi penangkapan yang tidak sesuai dengan Permen KP Per.71/Men/2016 dalam hal ini lokasi penangkapan IA dan IB.. penangkapannya berada pada jalur. Berdasarkan hasil analisis aspek teknis kapal dan alat. tangkap maka KM Is wan Neidar 01 hanya diperbolehkan beroperasi pada jalur penangkapan ikan II dan jalur penangkapan ikan III. Oleh karena itu,. KM Iswan. Neidar 01 merupakan salah satu unit penangkapan purse seine yang melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selama melakukan operasi penangkapan sebanyak 30 hauling, KM Iswan Neidar 01 melakukan pelanggaran di luar jalur penangkapan yang telah ditetapkan sebanyak 12 kali hauling dan 18 kali hauling sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan untuk melakukan operasi penangkapan (Lampiran 1). Adanya pelanggaran dalam menetapkan Jokasi penangkapan disebabkan karena banyaknya hasil tangkapan yang diperoleh yaitu sebesar 9.888 kg pada jalur penangkapan IA dan IB jika dibandingkan hasil tangkapan yang diperoleh pada jalur penangkapan II dan Ill hanya sekitar 4.272 kg.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(86) 43588.pdf. 70. (d) Kapal KM Cahaya Rasul Tabel4.8. Posisi Fishing Grounddan Kesesuaian PerMen KP No.71 2016 KM.Cahaya Rasul. No. 1 2 3 4. RUMPON PRIBADI Posisi Fishing Ground Lintang (S) Bujur (E) 11 120°59'0961 II 03°38'022 11 120°48'731 II 04°36'200 11 120°59' 120 II 04°50' 150 04°5 1'340" 12 1° 10'250". PERMEN No.PER. 71/MEN/20 16 Kesuaian No Yes. ". ". "-. ~. Berdasarkan data pada Tabel 4.8hasil yang ditunjukkan dari Global. Positioning System (GPS)kemudian dibuat peta posisi penangkapan dengan menggunakan program pemetaan ArcGIS sehingga menghasilkan peta seperti pada Gambar 4.19. PETA DtSTR1BUSILOKASI PEHANGKAPAN PURSE SEINE 01 TELUK BONE. Gambar 4. 19.Pcta Lokasi Penangkapan Purse Seine Kapal 4 (KM. Cahaya Rasul). Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(87) 43588.pdf 71. Pada Gam bar 4. 19 dari hasil pengamatan dapat dilihat ada satu postst penangkapan yang tidak sesuai dengan PerMen KP No. 71 tahun 20 16 ini menunjukkan bahwa kapal 4 telah melakukan operasi penangkapan bukan pada wilayahnya di posisi bujur dan lintang daerah penelitianfishing ground pada lintang selatan 03°38'022" dan. 120°59'0961" posisi bujur timur.. Letak rumpon yang. dilanggar berada pada jalur penangkapan lA. Berdasarkan basil analisa aspek teknis kapal dan alat tangkap maka KM Cahaya Rasul hanya diperbolehkan beroperasi pada jalur penangkapan ikan II dan jalur penangkapan ikan III. Oleh karena itu, KM Cahaya Rasul merupakan salah satu unit penangkapan purse seine yang melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selama melakukan operasi penangkapan sebanyak 30 hauling, KM Cahaya Rasul melakukan pelanggaran diluar jalur penangkapan yang telah ditetapkan sebanyak 9 kali hauling dan 21 kali hauling sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan untuk melakukan operasi penangkapan (Larnpiran 1).. Adanya. pelanggaran dalam rnenetapkan Iokasi penangkapan disebabkan karena banyaknya basi] tangkapan yang diperoleh yaitu sebesar 7.440 kg padajalur penangkapan IAjika dibandingkan basil tangkapan yang diperoleh pada jalur penangkapan II dan III hanya sekitar 4.770 kg.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(88) 43588.pdf 72. (e) Kapal KM paradeang 87 Tabel4.9.Posisi Fishing Grounddan Kesesuaian denganPERMEN No.71/PERMEN.KP/20 16 KM. Paredeang 87 RUMPON PRIBADI No I 2 3 4 5 6 7 8 9 10. Posisi Fishing Ground Lintang (S) Bujur (E) 03°59'771" 120°47'607" 03°51'483" 120°47'647" 03°48'298" 120°42'822" 04°46'639" 120°45'534" 04°37' 144" 120°51'701" 04°37'503" 120°56'250" 04°14'319" 121°02'647" 04° 17'498" 120°40'038" 05° 14'214" 12 ] 0 17'927" 05°19'003" 12 1°23'430". PERMEN No.PER.71/MEN/2016 Kesuaian Yes No. .y .y .y .y .y .y .y .y .y .y. Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh pada tabel 4.9 dari Global. Positioning System (GPS) pada posisi bujur dan lintang lokasi penangkapan kemudian dibuat peta posisi penangkapan dengan menggunakan program pemetaan ArcGIS sehingga menghasilkan peta seperti pada gambar 4.20. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(89) 43588.pdf 73. PETA DISTRIBUSI LOKASI PENANGKAPAN PURSE SEINE 01 TELUK BONE 120' 0'0"E. 121'0'0"E. 122' 0'0"E. '. ;. 1. .... ~. 0-. .i'. ---. ,T. ,. •. -:--. - .. . .. ~,.... •!"'='!' ,. "=:',.~-.: ..=:;'~!' .. ~ ..Legend Q. Kob. Bone. 0. Oaratan s.Aaweai. Zona Penangkapan. D. W. Zona 1 A (Q.2 mil) Zona 1 B (2-4 mil). c:::=:Jzona2(4-12mil). - Zona 3 (12· 2EE). 05 K M PAREOEANG 87. Gambar 4.20.Peta Lokasi Penangkapan Purse SeineKapal5(KM. Paredeang 87) Pada gam bar 4.20 dari basil pengamatan menunjukkan bahwa KM. Paradeang 87 melak'Ukan operasi penangkapan pada jalur penangkapan II dan III sesuai dengan Pennen KP no.71 tahun 2016 dari hasil analisi s aspek teknis kapal dan alat tangkap. Selama melakukan operasi penangkapan sebanyak 30 hauling, KM . Paradeang 87 mendapatkan hasil tangkapan sebesar 5504 kg. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan KM. Paredeang 87 menyatakan bahwa rendahnya hasil tangkapan dibandingkan armada. penangkapan purse seine. lainnya disebabkan karena. ketidaktahuan tentang daerah potensial penangkapan ikan dan tidak mengetahui musim puncak yang menyebabkan hasil tangkapannya sedikit karena daerah posisi. flshmg ground tidak konsisten .. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(90) 43588.pdf 74. (f) Kapal KM Padly Jaya 01 Tabel. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9. 4. 10.. Posisi Fishing Ground dan Kesesuaian dengan No.7 1/PERMEN.KP/2016 Kapal6 (KM. Padly Jaya 0 1). RUMPON PRIBADI Posisi Fishing Ground Bujur (E) Lintang (S) 120°39'854" 05°02'747" 05° 12'783" 120°49'839" 05°06'249" 121° 10'863" 05°09'783" 121°09'839" 04°09'335" 120°58'038" 04°06'104" 120°58'948" 122°05'201 II 04°50'124" 04°11 '759" 120°47'720" 05°08'2 14" 121° 17'927". PERMEN. PERMEN No.PER.71/MEN/2016 Kesuaian Yes No ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~. ~. Hasil pengamatan yang diperoleh dari GPS pada posisi buj ur dan lintang daerah penelitian yang dirangkum datanya pada Tabel 4.10 kemudian dibuat peta posisi penangkapan dengan menggunakan program pemetaan ArcGIS sehingga menghasilkan peta seperti pada Gam bar 4 .21 .. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(91) 43588.pdf 75. PETA OISTRJBUSJ LOKASJ PENANGKAPAN PURSE SEINE OJ TELUK BONE 120'0'0"£. 12t'O'O"E. 12l"O'O"E. •~:::l!' ,.o:: ,.:o- -;: ..= ..,_00!........ legend. L:J Kab 8one Ooratan SWw•sl. Zona Penangkapan. [=:J Zona 1 1>. (0·2 M~) W Zona 1 B (2-4 mol) - ~2 (4 ·12INI) -. Zono 3 (12· lEE). 08 KM Pad II Jay a. 120'0"0"£. 121'0'0"E. 122'0"0"E. Gambar4.2l.Peta Lokasi Penangkapan Purse Seinekapal6 (KM.Padil Jaya 01 ). Pada gambar 4.21 dari hasil pengamatan dapat dilihat ada satu pos1sJ pe nangkapan yang. tidak sesuai dengan Pe rm en. KP. Per.71/Men/20 16. ini. menunjukkan bahwa kapal 6(KM. Padil Jaya 01) telah melakukan operas1 penangkapan bukan pada wi layahnya di. posisi bujur dan lintang daerah. penelitiaifishing ground pada lintang sclatan 04°50'124" dan 122°05'201 " posisi buj ur timur. Letak rumpon yang dilanggar berada pada ja lur penangkapan lA.. Berdasarkan hasil analisis aspek teknis kapal dan alat tangkap maka KM. Padil Jaya 0 l hanya diperbolehkan beroperasi pada jalur penangkapan ikan. n. dan j alur. pe nangkapan ikan II r. Oleh karena itu, KM. Padi l Jaya merupakan salah satu unit. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(92) 43588.pdf 76. III. Oleh karena itu, KM. Padil Jaya merupakan salah satu unit penangkapan purse. seine yang rnelanggar aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selarna melakukan operasi penangkapan sebanyak 30 hauling, KM Padil Jaya melakukan pelanggaran diluar jalur penangkapan yang telah ditetapkan sebanyak 8 kali hauling dan 22 kali hauling sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan untuk melakukan operasi. penangkapan (Lampi ran. 1). Adanya pelanggaran dalarn. menetapkan lokasi penangkapan disebabkan karena banyaknya hasil tangkapan yang diperoleh yaitu sebesar 4.740 kg pada jalur penangkapan IA jika dibandingkan hasil tangkapan yang diperoleh padajalur penangkapan II dan III hanya sekitar 3.332 kg. a. Kapal 7 (KM. Jusniati 01 ) (g) Kapal KM Jusniati 01 Tabel 4.11.. No I 2. 3 4 5 6. Posisi Fishing Grounddan Kesesuaian No.71/Men/2016 Kapal7 (KM. Jusniati 01). RUMPON PRIBADI Posisi Fishing Ground Lintang (S) Bujur (E) 04°10'345" 120°56'653" 04°15'503" 121 ° 15'88 1" 04°07'980" 121°10'548" 04°05'113" 120°5 1'559" 04°03'467" 120°59'808" 04°04'903" 121 °05' 120". dengan. Permen. PERMEN No.PER.71/MEN/2016 Kesuaian No Yes. "" "" "". Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari Tabel 4.11 Global. Positioning System (GPS) pada posisi bujur dan lintang lokasi penangkapan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(93) 43588.pdf 77. kemudian dibuat peta posisi penangkapan dengan menggunakan program pernetaan ArcGIS sehingga menghasilkan peta seperti pada gambar 4.22.. PETA DISTRIBUSI LOKASI PENANGKAPAN PURSE SEINE 01 TELUK BONE 120'0'0"£. 122'n"E. Zona Penangkapan. '=J Zona lA (0.2 rNl 0 Zcna 18 (2.. mol) ,-....-+-·4---fH'O'Crs I. m. Zona 2 (4-12 mot). •. Zona 3 (12· ZEE). 07 KM Jusniati. Gambar 4.22. Peta Lokasi Penangkapan Purse SeineKapal 7 (KM. Jusniati 01). Pada gambar 4.22 dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa .KM. Jusniati 01 melakukan operasi penangkapan pada jalur penangkapan. n dan m sesuai. dengan. PERMEN KP PER.711MEN/20 16 dari hasi l ana li sis aspek tekni s kapal dan alat tangkap. Selama me lakukan operasi penangkapan sebanyak 30 kali hauling, KM. J usniati mendapatkan hasil tangkapan sebesar 4 79 5 kg.. Berdasarkan hasil. wawancara dengan nelayan KM. Jusniati 0 1 menyatakan bahwa rendahnya hasil. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

Referensi

Dokumen terkait

betweenness centrality adalah O( nm ) untuk graf tak berbobot dan O( nm + n 2 log n ) untuk graf berbobot; (2) kompleksitas ruang untuk perhitungan betweenness

Lembaga Keuangan Bukan Bank ( non depository financial institution ) yaitu lembaga keuangan yang kegiatannya tidak dapat menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian Praktik Kerja Lapangan di SMK Batik 2 Surakarta. Jenis penelitian ini kualitatif

Sementara hasil penelitian Sutikno (2003) di SMK Swasta Kota Salatiga; Andreas (2011) di YPE GKI Salatiga dan Musrifah (2011) di SD Kecamatan Sidorejo Kota

Skenario kasus dilema etika pelaporan keuangan yang diajukan kepada partisipan penelitian hanya ditujukan untuk mengetahui justifikasi dari partisipan atas

Untuk semua anggota tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah banyak membantu untuk kebutuhan

Pemanasan global adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan permukaan bumi, akibat peningkatan gas rumah kaca di atmosfer yang banyak disebabkan oleh