21 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Eksperimen
3.1.1 Jenis Eksperimen
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Bentuk desain yang digunakan yaitu Quasi-Experimental Desaign (eksperimen semu). Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit medapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono 2011 : 114).
3.1.2 Desain Eksperimen
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono 2011 : 116).
Tabel 3.1
Desain Penelitian Eksperimen Nonequivalent Control Group Design
Keterangan:
X : Perlakuan (penggunaan metode pembelajaran inkuiri) O₁ : pretest hasil belajar kelas perlakuan eksperimen O₂ : posttest hasil belajar kelas perlakuan eksperimen O₃ : pretest hasil belajar kelas kontrol
O₄ : posttest hasil belajar kelas kontrol
O₁ X O₂ ...
3.2 Subjek Penelitian
Subjek Penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan keterangan tentang fakta atau pendapat (Arikunto 2006 : 145). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan secara jelas dan mendalam. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas III SDN Mlowo Karangtalun 01 dan SDN Mlowo Karangtalun 04. SDN Mlowo Karangtalun 01 merupakan kelompok eksperimen dimana dalam pembelajaran diberikan perlakuan
(treatment) menggunakan metode inkuiri dengan jumlah siswa 24, sedangakan SDN Mlowo Karangtalun 04 merupakan kelompok kontrol menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah dengan jumlah siswa 18.
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.3.1 Variable Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
3.3.1.1 Variabel Independen (variabel bebas)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya variabel dependen ( terikat) . Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Inkuiri (x) .
3.3.1.2 Variabel Dependen (variabel terikat)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi bahan pembuat benda dan kegunaan benda (y) .
3.3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional pada variabel bebas (x) dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran inkuiri. Metode inkuiri adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar (Mulyasa, 2003:234). Sedangkan batasan untuk variabel dependen (y) yaitu hasil belajar IPA kelas III.
3.3.2.1 Pengertian Metode Inkuiri
Pembelajaran dengan metode ini merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis dan analiti sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Metode inkuiri adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif (Mulyasa, 2003:234).
3.3.2.2 Pengertian Hasil Belajar
Winkel (2004: 57) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Menurut Susanto (2013: 5) bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Sedangkan menurut Dimyanti dan Mujiono (2002: 3) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi hasil belajar dan tindak mengajar. Maka dari pengertian hasil belajar diatas sejalan dengan Winkel (2004: 57) bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
3.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan,
gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Dalam penelitian data berfungsi sebagai bahan sumber untuk menyusun suatu pendapat, keterangan yang benar, dan keterangan atau bahan yang dipakai untuk penalaran dan penyelidikan.
3.4.1 Jenis Data
Jenis data menurut jenisnya dibedakan menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka, sedangkan data kuantitatif data yang berbentuk angka atau bilangan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kuantitatif. Data ini dalam penelitian berupa hasil pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah atau besaran dari sebuah objek yang akan diteliti. Data ini bersifat nyata atau dapat diterima oleh panca indera sehingga peneliti harus benar-benar jeli dan teliti untuk mendapatkan keakuratan data dari objek yang akan diteliti.
3.4.2 Sumber Data
Sumber data adalah sumber subjek dari tempat mana data bisa didapatkan. Jika peneliti memakai kuisioner atau wawancara didalam pengumpulan datanya, maka sumber data itu dari responden, yakni orang yang menjawab pertanyaan peneliti, yaitu tertulis ataupun lisan. Sumber data berbentuk responden ini digunakan didalam penelitian. Peneliti mengumpulkan data dari siswa kelas III SDN 01 dan SDN 04 Mlowo Karangtalun, guru kelas III SDN 01 dan SDN 04 Mlowo Karangtalun, dan dokumen data. Sumber data di atas akan dijelaskan sebagai berikut:
3.4.2.1 Siswa Kelas III SDN 01 dan 04 Mlowo Karangtalun
Siswa kelas III SDN 01 dan SDN 04 Mlowo Karangtalun merupakan sumber data yang digunakan peneliti. Data yang diperoleh dari siswa kelas III SDN 01 dan SDN 04 Mlowo Karangtalun berupa hasil pre test dan pos test. Data hasil pre test diperoleh dari hasil tes siswa sebelum memperoleh perlakuan
(treatment). Sedangkan data hasil post test diperoleh dari hasil tes siswa setelah memperoleh perlakuan (treatment).
3.4.2.2 Dokumen
Dokumen yang diperoleh peneliti berupa daftar nilai ulangan IPA terakhir siswa kelas III Semester II SDN 01 dan SDN 04 Mlowo Karangtalun. Data tersebut digunakan untuk mengetahui masing-masing tingkat kemampuan siswa.
3.4.3 Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Adapun teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan tes.
3.4.3.1 Wawancara
Wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (paduan wawancara). Wawancara dibagi menjadi dua jenis yaitu wawancara terstruktur dan wawancata tidak terstruktur. Wawancara terstruktur yaitu wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, sedangkan wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur . Wawancara tidak struktur ini digunakan untuk mengetahui jumlah siswa kelas III SDN Mlowo Karangtalun 01 dan SDN 04 Mlowo Karangtalun, metode yang biasanya digunakan dalam pembelajaran IPA, batas KKM yang digunakan dalam pembelajaran IPA.
3.4.3.2 Observasi
Nasution (dalam Sugiyono 2012) menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan
data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Dalam penelitian observasi ini peneliti ingin mengamati pada saat pembelajaran. Observasi berguna untuk mengetahui pembelajaran yang dilaksanakan apakah memenuhi persyaratan pembelajaran dalam menggunakan metode inkuiri akan berhasil atau tidak.
3.4.3.3 Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006:158) Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya. Pada penelitian ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data jumlah siswa kelas III, nilai ulangan harian IPA terakhir kelas III Semester I SD Negeri Mlowo Krangtalun 01 dan SDN Mlowo Karangtalun 04.
3.4.3.4 Tes
Tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya relatif ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relatif sama (Naniek Sulistya, dkk, 2012: 142). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk tes yang digunakan dalam pre test dan post test. Pre-test diberikan sebelum perlakuan (treatment) sedangkan Post-test dilakukan setelah diberi perlakuan (treatment).
3.5 Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Kisi- kisi Instrumen Observasi
Instrumen observasi dibuat untuk mengamati proses mengajar guru pada saat melakukan penelitian. Setiap nomor dalam instrumen observasi meliputi sintak pembelajaran yang sesuai dengan model yang diterapkan. Dalam penelitian ini terdapat dua lembar observasi. Instrumen observasi yang digunakan untuk mengamati proses mengajar guru pada kelas eksperimen yang menggunakan metode inkuiri dan Instrumen observasi yang digunakan untuk mengamati proses mengajar guru pada kelas kontrol yaitu dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen observasi:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Observasi metode Inkuiri
No Kegiatan Aspek yang diamati
1. Awal Pembelajaran 1. Berdoa (religius)
2. menyapa peserta dan menanyakan kabar peserta didik.
3. peserta didik menata dan
membersihkan lingkungan tempat duduk masing-masing (nilai menghargai lingkungan). 4. Apersepsi
5. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
2. Inti Pembelajaran Perumusan masalah
1. Guru menampilkan berbagai macam gambar benda.
2. Guru memancing pengetahuan awal peserta didik untuk mengidentifikasi bahan pembuat benda berdasarkan gambar dengan teliti.
Menyusun hipotesis
3. Siswa menjawab dengan percaya diri tentang bahan pembuat benda pada gambar.
4. Menampung jawaban sementara yang diajukan siswa.
5. Meluruskan jawaban dari siswa
Mengumpulkan data
10 bahan pembuat benda (kayu, kaca, kertas, dan plastik)
7. Memfasilitasi siswa untuk mencari data
Menganalisis data
8. Membimbing siswa untuk mengidentifikasi bahan pembuat benda yang sudah mereka tulis dibuku.
9. Membimbing siswa untuk menyusun jawaban.
Menyimpulkan
10. Membimbing dan mengarahkan siswa melakukan presentasi
11.Membimbing siswa membuat kesimpulan hasil presentasi siswa. 12.Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan suatu pemahaman melalui contoh yang dijumpai dikehidupannya.
13. Guru mencocokan hasil dari para siswa dan meluruskan jawaban yang telah meraka sampaikan
3. Penutup 1. Guru melakukan refleksi dengan
menanyakan apa yang mereka pelajari hari ini.
2. Guru mengaitkan materi dengan mengaplikasikan kegunaan benda-benda plastik, kertas, kayu, dan kaca. 3. Guru membagikan soal evaluasi.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Observasi Pembelajaran Konvensional
No Kegitan Aspek yang diamati
1. Pendahuluan 1. Melakukan doa Menyapa peserta didik dan
menanyakan kabar mereka.
2. Mengajak peserta didik menyiapkan diri mengikuti proses
3. Apersepsi
4. Menyebutkan tujuan pembelajaran 2. Inti
Pembelajaran
1. Siswa diberikan soal sebagai soal pretest untuk di kerjakan
2. Melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai contoh benda yang terbuat dari kertas, plastik, kaca, kayu
3. Guru bersama peserta didik melakukan tanya jawab mengenai kegunaan benda yang terbuat dari plastik, kertas, kaca, kayu
4. Memberikan contoh benda yang terbuat dari kertas dan siswa menyebutkan contoh yang lain
5. Guru melakukan tanya jawab mengenai kegunaan benda yang terbuat dari kertas
6. Menunjukkan benda-benda konkret yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti: gelas, tepak, koran, sendok, kayu.
7. Peserta didik diminta untuk menunjukan bahan pembuat benda-benda tersebut. (percaya diri) 8. Peserta didik mendengarkan penjelaskan dari guru
tentang ciri-ciri benda berdasarkan bahan pembuatnya.
benda berdasarkan bahan pembuatnya.
10.Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi.
11.Guru memberikan umpan balik.
12.Guru membimbing siswa membuat kesimpulan.
3. Penutup 1. Guru melakukan refleksi dengan menanyakan apa
yang mereka pelajari hari ini.
2. Guru mengaitkan materi dengan mengaplikasikan kegunaan benda-benda plastik, kertas, kayu, dan kaca.
3. Guru membagikan soal evaluasi
3.5.2 Kisi-kisi instrumen tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berupa pilihan ganda untuk mendapatkan data besarnya pengaruh penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut ini adalah kisi-kisi evaluasi soal pilihan ganda yang akan digunakan untuk membuat instrument soal evaluasi.
Tabel 3.4 Kisi-kisi soal evaluasi Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Item soal pilihan
Memahami sifat-sifat, perubahan sifat benda dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan kegunaan benda plastik, kayu, kaca dan kertas. Mengidentifikasi berbagai macam bahan pembuat benda. 6, 12, 19, 21 Menggolongkan benda-benda berdasar bahan pembuat benda. 4, 10, 11, 13, 18, 22
Memberikan contoh benda-benda yang terbuat dari kayu, kertas, kaca, dan plastik.
1, 14 17, 25
Menyebutkan ciri-ciri benda yang terbuat dari kayu, kertas, kaca, dan plastik. 2, 3, 5, 7, 8, 9, 24 Menjelaskan berbagai macam kegunaan benda
yang terbuat dari kayu, kertas, kaca, dan plastik.
15, 16, 20, 23
Jumlah 25
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010: 27). Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 21.0 dengan menggunakan Corrected Item- Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung) dibandingkan dengan nilai rtabel. Jika nilai r hitung lebih besar
dari nilai rtabel atau nilai r hitung > nilai nilai rtabel, maka item tersebut adalah valid (Riduwan dan Sunarto, 2012: 353). Pada uji validitas ini,dilakukan di SDN 01 Mlowo Karangtalun kelas 4 dengan jumlah 25 siswa yang mengerjakan sehingga rtabel adalah 0,398.
Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan bantuan software SPSS 21 yaitu dengan langkah-langkah Analyze- Scale- Relability Analysis kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan yaitu pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Dari 25 item soal, setelah dilakukan penghitungan uji validitas dapat diperoleh hasil akhir uji validitas seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.5
Hasil Validitas Instrumen Butir Soal Bentuk
Instrumen
Item Soal Valid Tidak Valid
Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19,20, 21, 22, 23, 25 2, 3, 10, 14, 24
Dari 25 soal yang disiapkan terdapat 20 soal yang valid dan 5 soal yang tidak valid. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka peneliti mengeliminasi soal berdasarkan indikatornya.
3.6.2 Uji Relialibitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama
(konsisten) (Riduwan dan Sunarto, 2012: 348). Kaidah untuk menentukan tingkat reliabilitas menurut Gulford & Frucker, sebagai berikut:
Tabel 3.6 Koefisien Relialibilitas Nilai Reliabilitas 0,90 ≤... Sangat Reliabel 0,71- 0,89 Reliabel 0,41- 0,70 Cukup Reliabel 0,21- 0,40 Kurang Reliabel ... ≤ 0,20 Tidak Reliabel
Adapun hasil dari uji reliabilitas adalah : Tabel 3.7
Berdasarkan tabel 3.7 diketahui Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai 0,725. Hal tersebut berarti instrumen soal sudah terbukti reliabel.
3.7 Tehnik Analisis Data
Data yang terkumpul dari hasil pre-test dan post-tes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata menggunakan uji t dengan dibantu SPSS versi 21 for windows
dengan cara Analyze-compore means-independent-sample t-test. Uji t dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata kelompok eksperimen dengan nilai rata-rata kelompok kontrol, sehingga dapat diketahui model yang paling efektif. Uji t digunakan dalam penelitian ini adalah uji t jenis independent sample t-test,
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
yaitu untuk membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel yang berbeda. Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu peneliti melakukan uji prasyarat instrumen penelitian. Uji prasyarat instrumen penelitian adalah syarat sebelum dilakukan penelitian. Berikut ini adalah beberapa uji prasyarat yang dilakukan:
3.7.1 Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas digunakan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda. Data yang digunakan dalam uji homogenitas adalah nilai pre-test siswa kelas III mata pelajaran IPA, uji homogenitas ini menggunakan rumus t-test. Dengan F hitung levene test dan ketentuan probabilitas jika signifikan > 0,05 maka kedua kelas tersebut homogen dengan menggunakan program komputer
SPSS 21 for windows dengan cara Analyze-Compare means-One-Way ANOVA.
3.7.1.1 Uji Homogenitas Nilai Pretset Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan hasil pretest SD Negeri Mlowo Karangtalun 01 dan SD Negeri Mlowo Karangtalun 04 kelas III. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8
Hasil uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel 3.8 Test of Homogenitas of Variance dapat diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,308. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama (homogen).
Test of Homogeneity of Variances nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.7.1.2 Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan hasil nilai posttest SD Negeri Mlowo Karangtalun 01 dan SD Negeri Mlowo Karangtalun 04 kelas. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.9
Hasil Uji Homogenitas posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Test of Homogeneity of Variances nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.115 1 40 .737
Berdasarkan tabel 3.9 Test of Homogenitas of Variance dapat diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,737. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama (homogen).
3.7.2 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menganalisis data yang digunakan yaitu menganalisis data nilai siswa dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Pada data yang berdistribusi normal menggunakan statistik parametrik dan apabila data tidak berdistribusi normal menggunakan statistik nonparametrik. Uji normalitas ini menggunakan uji Shapiro-Wilk. Instrumen pretest kelas kontrol dan eksperimen dihitung menggunakan bantuan Software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 21 dengan langkah-langkah Analyze- Descriptive Statistics- .Eksplore. Hasil uji normalitas pretest dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest Tabel 3.10
Tests of Normality
kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai
1 .194 18 .073 .908 18 .078
2 .214 24 .006 .931 24 .103
a. Lilliefors Significance Correction
Dari tabel 3.10 didapat nilai signifikan pretest kelas eksperimen yaitu
0,103 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelas eksperimen berdistribusi normal, sedangkan kelas kontrol nilai signifikan 0,078 0,05 maka data dari kelas eksperimen berdistribusi normal.
Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest Tabel 3.11
Tests of Normality
kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai
1 .214 18 .029 .925 18 .160
2 .214 24 .060 .880 24 .080
a. Lilliefors Significance Correction
Dari tabel 3.11 didapat nilai signifikan posttest kelas eksperimen yaitu 0,080 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai posttest kelas eksperimen berdistribusi normal, sedangkan kelas kontrol nilai signifikan 0,160 0,05 maka data dari kelas eksperimen berdistribusi normal.
3.7.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Untuk memperoleh soal yang baik juga perlu adanya keseimbangan tingkat kesukaran soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud yakni antara soal mudah,
sedang, dan sukar jumlahnya proporsional. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar (Arikunto, 2007: 207). Oleh karena itu, diperlukan analisis tingkat kesukaran soal setelah soal diujicobakan. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal pilihan ganda. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal, digunakan persamaan berikut:
I = 𝑁𝐵
Keterangan:
I= Indeks kesukaran
B= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
N= jumlah siswa peserta tes
Adapun indeks kesukaran soal dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.10
Kategori Tingkat Kesukaran Soal
Nilai F Tingkat Kesukaran
0,00- 0,30 Sukar
0,30- 0,70 Sedang
0,70- 1,00 Mudah
Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal, menunjukkan semua item soal berada pada tingkat kesukaran yang berbeda. Berikut hasil uji kesukaran soal.
Tabel 3.11
Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran Butir Soal
Mudah 2, 4, 5, 7, 8, 10,12,15,18
Sedang 1,3,14,16,17,20
Sulit 6, 9, 11, 19
Jadi dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kesukaran soal merata, yaitu soal yang sulit, sedang, dan mudah tingkat kesukaran pada soal merata.