Prosiding Seminar Hasi/ Penelitian P2TRR Tahun 2003
ISSN 0854-5278
PERHITVNGAN PARAMETER NEUTRONIK RSG-GAS
BERBAHAN BAKAR SILlS IDA DENGAN KERAP ATAN
4,8 G Vice
Lily Suparlina, Tagor M. Sembiring
Pusat Pengembangan Teknologi Reaktor Riset
-
BATANABSTRAK
PERHITVNGAN PARAMETER NEVTRONIK RSG-GAS BERBAHAN BAKAR
SILISIDA DENGAN KERAP ATAN 4,8 G VIce. Dengan telah digunakannya bahan bakar silisida 2,96 glcc di teras RSG-GAS daDtelah dilakukannya beberapa penelitian mengenai penggunaan bahan bakar silisida 3,55 glcc, maka perIn dilanjutkan studi mengenai kemungkinan penggunaan ballaDbakar silisida dengan densitas yang lebih tinggi. Densitas uranium maksimum ballaDbakar silisida yang telah terkualifikasi adalah sebesar 4,8 g Vlcc. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa hila komposisi dan konfigurasi teras dipertahankan seperti kondisi teras saat ini, maka jenis kerapatan bahan bakar silisida 4,8 g U/cc tidak dapat digunakan pada teras RSG-GAS, karena batas nilai margin padam tidak terpenuhi. Oleh karenanya untuk menaikkan nilai margin padam perlu ditambahkan Batang Kendali Pengaman (BKP) di teras setimbang silisida 4,8 g U/cc. Perhitungan sel menggunakan paket program WIMS/D4 dan perhitungan teras menggunakan paket perhitungan difusi 2 dimensi Batan-EQVIL-2D. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa teras silisida 4,8 g U/cc dengan penambahan BKP, pada posisi B-3 dan G-I0, reaktor dapat dioperasikan dengan panjang siklus 1400 MWD.
kata kunci: densitas ,uranium, po/a 511 baltan bakar, silisida,BKP
ABSTRACT
THE NEVTRONICS PARAMETERS CALCVLA TION FOR SILICIDE 4.8 G VIce RSG-GAS CORE The RSG-GAS has been operated with the usage of silicide 2.06 g U/cc in the RSG-GAS core completion of study using highest density silicide 3.55 g U/cc. A further study on the possibility of higher density silicide application should be performed. The qualified maximum silicide meat density is 4.8 g VIce. The previous study concluded that if the core composition and configuration is maintained, the 4,8 g Vlcc silicide core could not be applied to the RSG-GAS core, because the minimum safety margin could notbe fulfilled. So that, to increasing the safety margin limit, there should be two safety rods (SR) installed to the equilibrium 4.8 g U/cc silicide core. The cell and core calculation was performed by WIMSID-4 and 2 dimension code Batan-EQVIL-2D, respectively. The calculation showed that core with the installed SR in B-3 and G-I0 core grid positions the reactor can be operated at the operation cycle length in the range of 1400 MWD for the equilibrium silicide core..
Keywords: density, uranium, 51!fuel element pat/em, safety control rod
PENDAHVLUAN
maksimum bahan bakar silisida yang
telah dikualifikasikan adalah sebesar 4.8
g Vice. [1]. Saat ini reaktor RSG-GAS
menggunakan
bahan
bakar
silisida
pengganti
oksida
dengan
densitas
uranium sebesar 2,96 g U/ee. Penelitian
Bahan bakar silisida (U3Sh-AI)
merupakan bahan bakar yang banyak
digunakan dalam operasi reaktor riset
jenis MTR saat ini. Densitas uranium
sebelumnya [2] menyimpulkan bahwa penggunaan bahan bakar silisida dengan densitas 3,5 g Dice dapat menaikkan panjang siklus sebesar 7 (tujuh) hari daya penuh (210 MWD) dengantanpa mengubah material clan konfigurasi teras.
Melanjutkan penelitian tahun lalli, yang menyimpulkan bahwa hila komposisi clan konfigura~i teras dipertahankan seperti kondisi teras saat ini, maka jenis kerapatan bahan bakar silisida 4,8 g U/ce tidak dapat digunakan pad a teras RSG-GAS, karena batas nilai margin padam tidak terpenuhi [3]. Oleh karenanya untuk menaikkan nilai margin padam pacta teras setimbang silisida 4,8 g U/ce barns mengubah konfigurasi teras, salah satunya adalah dengan menambah batang kendali seperti yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya [4].
Perhitungandilakukan dalam 2 (dua) tabar, pertama perhitungan sel untuk menggenerasi tampang lintang material teras dengan menggunakan program WIMSD/4 [5] clan kedua adalah perhitungan teras dengan metode difusi 2 dimensi Batan-EQUIL-2D [6]. Kajian yang dilakukan dalam per hitung an teras ini hanya ditinjau dari aspek neutroniknya saja. Program konversi teras RSG-GAS barns menghasilkan desain teras silisida setimbang yang optimal. Pacta penelitian ini, pencarian teras setimbang dilakukan dengan mengaeu pacta pola pergantian bahan bakar teras RSG-GAS saat ini yaitu pol a 511. Dengan pola tersebut, 5 buah elemen bakar standar (EB) clan 1 buah elemen bakar kendali (EK) akan dikeluarkan clan dimasukkan masing-masing pacta akhir siklus clan awal siklus teras barn. Perhitungan teras dilakukan
untuk
dayamaksimum 30 MWt dengan
variasi lama operasi 20,30,40,50 clan 60 hari.
TEOR!
Persamaan penyusutan bahan bakar
Densitas
nuklida
dalam
teras
sebagai fungsi posisi (r) clan waktu (I)
dapat
digambarkan
sebagai
vektor
densitas nuklida
N(r,t)=(N l(r,t),N2(r,t),.. ...,NK(r,t) T,...(1)
dimana k menyatakan indeks nuklida
clan jumlah nuklida adalah K. Tanda
pangkat T menunjukkan pemindahan
dari suatu matriks. Densitas nuklida
sebagai fungsi waktu dapat dinyatakan
sebagai
persamaan
diferensial
linear
orde satu
5
-N(r,t) = T«I>,O",A)N(r,t)
5t (2)
dimana <1>,cr clan A masing-masing adalah fluks neutron (fungsi energi clan posisi), tampang lintang serapan atau tangkapan clan konstanta pelurnhan. Matriks T biasanya mernpakan transmutasi matriks nuklida.
Persamaan kritikalitas reaktor
Distribusi fluks neutron yang digunakan dalam persamaan penyusutan bahan bakar . Persamaan (1) ditentukan melalui persamaan kritikalitas
M(N)<D
=
~
F(N)<D kelfsedangkan nilai fluks neutron absolut
didapat dengan menormalisasikan
dayareaktor.
Operator M adalah
migrasi
neutron
clan operator
yang
hilang
sedangkan operator F adalah operator
produksi neutron. Keffmenyatakan faktor
multiplikasi,
yang
mernpakan
eigenvalue dari persamaan di alas.
Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR Tahun 2003
Pemuatan daD pergeseran bahan bakar di teras
Selama pemuatan daB pergeseran bahan bakar, flux neutron diabaikan, hanya dipusatkan pada notasi matriks
Nj+' (1',0) = SjNj (I', r) + N ~;I (1',0) (4)
Dalam persamaan di atas, j daB t masing-masing menunjukkan indeks daB panjang siklus teras. N j+l (r,O) merupakan vektor densitas nuklida pada awal siklus untuk siklus teras berikutnya. Dapat diamati bahwa basil pemuatan daD pergeseran bahan bakar merupakan densitas fungsi waktu yang tidak
kontinyu. Vektor N j(r,t)
menggambarkan densitas nuklida di akhir siklus, daB Nj (,{,O) menunjukkan
densitas nuklida di awal siklus j. Matriks S j biasanya disebut sebagai matriks pergeseran, daB dengan menggunakan matriks terse but dapat dibuat strategi pemuatan daB pergeseran bahan bakar. Vektor N~I~1menunjukkan komposisi bahan bakar segar yang dimasukkan kedalam teras pada awal siklus.
Formula materna tis untuk kondisi teras setimbang Nj+l(r,t)=Nj(r,t) O:::;t:::; Sj+l= Sj semuaj (5) N~I;I(r,0)=N~1I9r,0) semuaj
METODEPERHITUNGAN
Batasan Keselamatan
Sebelum melakukan perhitungan
teras RSG-GAS, maka terlebih dahulu
perlu dipilih batasan desain dan batasan
keselamatan yang
digunakan
dalam
perhitungan teras. Batasan desain yang
dipilih adalah seluruh konfigurasi teras
dan
clemen
penyusun
teras
tidak
berubah, baik posisi dan jumlahnya.
ISSN 0854-5278
Batasan kesela.matan yang digunakan
adalah:
-
Batasan reaktivitas lebih pada
awal siklus dingin bebas xenon
10 % ~k/k
-
Marjin
reaktivitas
padam
minimum (stuck rod condition)
adalah 0,5 %~klk.
-
Faktor puneak daya (FPD) radial
maksimum adalah 1,4.
-
Reaktivitas lebih EOC dengan
xenon 2 % ~klk
Perubahan
konfigurasi
teras
dilakukan dengan
mengeluarkan dua
buah reflektor dari posisi B-3 daB G-I0.
Posisi
tersebut
diganti
dengan
penambahan 2 buah batang kendali di
posisi B-3 daB G-I0.
Selanjutnya
dilakukan perhitungan untuk mengetahui
apakah batasan keselamatan yang telah
ditetapkan di atas terpenuhi atau tidak.
Perhitungan Sel
Sebelum dilakukan perhitungan teras, maka terlebih dahulu disiapkan konstanta kelompok difusi dengan paket program WIMS-D4 [5]. Paket program ini menyiapkan konstanta kelompok dalam 4 kelompok teBaga neutron. Konstanta kelompok yang disiapkan merupakan fungsi kondisi reaktor (panas, dingin, xenon setimbang daD tanpa xenon) dan massa 235Uadalah 4,8 glee. Hal ini dibuat agar dapat dilakukan perhitungan kesetimbangan reaktivitas teras RSG-GAS.
Perhitungan Teras
Perhitungan
teras
dilakukan
dengan
bantuan
paket
program
manajemen teras Batan-EQUIL-2D [6].
Metode yang digunakan dalam paket
program
ini
adalah
metode
difusi
neutron
banyak
kelompok
dengan
geometri dua dimensi.
Dalam
perhitungan
teras,
teras
RSG-GAS dimodelkan dalam geometri
x-v
seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar 1.
Salah satu masukan yang
terpenting dalam program Batan-EQUIL-2D ialah pola pergeseran bahan bakar. 40 buah elemen bakar clan elemen kendali dikelompokkan ke dalam 8 kelas fraksi bakar. Akibatnya pada awal siklus 5 buah elemen bakar clan 1 elemen kendali dimuatkan sesuai dengan jumlah elemen bakar bekas dengan
fraksi bakar maksimum yang
dikeluarkan dari teras. Pola pergeseran bahan bakar clan pembagian 8 kelas fraksi bakar dalam teras masing-masing ditunjukkan dalam Tabel 1 clan Gambar
1. Seluruh teras menggunakan pola manajemen bahan bakar ini sampai terbentuknya teras setimbang silisida 4,8 g U/cc.
Dalam penelitian ini, perhitungan teras dilakukan dengan variasi waktu operasi 20, 30,40, 50 clan 60 hari dengan menggunakan nilai buckling
1,7260E-03. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan parameter neutronik sebagai fungsi dari waktu operasi. Parameter neutronik yang dihitung adalah :
-
Harga reaktivitas lebih teras pada
saat awal siklus (BOC) dingin
bebas xenon
-
Harga reaktivitas lebih teras padaakhir siklus (EOC) kondisi panas
dengan xenon
-
Margin padam pada awal siklus
saat BOC
-
Fraksi bakar huang maksimum
-
PPF radial maksimum
-
Harga fluks neutron pada posisi
iradiasi
Tabel I. Pola Pengelliaran daB Pergeseran Elemen Sakar di Setiap Sikllls Reaktor
RSG-GAS dengan rota 5/1
Dari Ke Dari Ke Dari Ke
H-9 F-10 F-5 F-8 C-7 B-8 H-8 C-4 F-4 F-6 C-6 G-5 H-7 F-7 F-3 C-10 C-5 0-4 H-6 0-10 E-10 B-4 C-4 0-5 H-5 E-5 E-9 G-6 C-3 H-8 H-4 F-9 E-8 0-3 B-9 C-9
G-9 E-8 E-5 A-8 B-8 keluar
G-8 keluar E-3 A-7 B-7 keluar
G-6 B-7 0-10 G-4 B-5 keluar G-5 G-8 0-8 keluar B-4 A-6 G-4 C-7 0-5 H-5 A-9 A-4 F-10 G-9 0-4 E-9 A-8 B-5 F-9 A-5 0-3 C-6 A-7 H-7 F-8 C-5 C-10 E-3 A-6 B-9 F-7 F-4 C-9 0-8 A-5 H-6
Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR Tahun 2003
ISSN 0854-5278
Keterangan: EB = Elemen Bakar Standar; EK
=
Elemen Bakar kendali; BE = ElemenReflektor Berilium; BS = Elemen Reflektor Berilium dengan Plug; IP = Posisi Iradiasi; CIP = Posisi Iradiasi Tengah; PNRS = Pneumatic Rabbit System; HYRS = Hydraulic Rabbit System.
Gambar I. Konfigurasi Teras RSG-GAS (angka dalam grid menunjllkkan kelas fraksi
bakar)
HasH Perhitungan pengaman (BKP) dilakukan untuk
silisida dengan densitas 4, 8 g Dice [3]. Hasil perhitungan berupa parameter neutronik teras 4,8 g U/cc ditunjukkan pada Tabel 2 clan Gambar 2.
Perhitungan teras silisida tanpa BKP Perhitungan teras silisida sesuai dengan konfigurasi teras pada Gambar I (tanpa penambahan batang kendali
Tabel 2. Parameter Neutronik Teras Silisida 4,8 g U/ee tanpa BKP
Keterangan: *1 = Dengan operasi penuh 30 MWth; *2
=
reaktivitas lebih awal siklus tanpa xenon *3=
reaktivitas lebih akhir siklus dengan xenon, *4 = marjin reaktivitas padam kondisi onestuck tad, *5 PPF fad maksimum
205 K BS B B P B B B BS B B R T , B BS B F B B B B BS B H B EB1 EB2 EB3 EB4 EB5 EB1 B B BS G B EB3 EB8 IP "'rn'"7 EB7 EB6 B BS B F EB2 EB "!'Ir2 EB EB W EB EB B PN ...1. 6 8 2 7 1 RS E EB EB EB IP EB B HY 3 ....L 4 6 3 RS CIP 0 EB5 IP EB8 EB4 EB B HY ----L 5 RS C EB EB "!'Ir EB EB EB EB B HY 2 7 J.. 7 6 4 3 1 RS 8 NSBS EB6 EB8 "!'Ir IP EB EB B B HY 8 4 RS A B EB1 EB7 EB EB EB EB B BS B 4 5 3 2 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Beryllium Block Reflector
Waktu Panjan Pex Pex
PPF radial
operas I Siklus. BOC .2 EOc.3 (Jps/4(%) maksimum.5
(hari) (MWD) (%) (%)
20 600 18,62 13,31 9,57 1,21
30 900 16,47 10,38 7,34 1,20
40 1200 13,81 6,64 4,63 1,23
20.00 15.00
~
10.00 !/) co~
5.00 .:;,;: co &! 0.00 -5.00 -10.00 ' 600100.0 I!iI-reaktivitas BOG dingin bebas xenon -+- reaktivitas EOG
~ panasdenganxenon
80.0
~
~ fraksi bakar buang.70.0
~
maksimum ~ -.- marginpadam 60.0 'in ~~ !!1~~~lJ~ > co 50.0 U:: 90.0 40.0 900 30.0 1200 1500 1800 Panjang Siklus (MWD)Gambar 2. Neraca Reaktivitas Teras Silisida 4,8 g U/cc tanpaBKP
Tabel 2 menunjukkan parameter neutronik teras silisida 4,8 g Vlcc clan
Gambar 2 menunjukkan grafik
parameter neutronik sebagai fungsi panjang siklus. Dari Gambar 2 terlihat bahwa hila mengggunakan batasan reaktivitas lebih teras di awal siklus 10%, maka untuk waktu operasi reactor 1500 hari, batasan ini terpenuhi, dengan harga reaktivitas lebih di akhir siklus kurang dart 2 %, sekitar 1 %, namun hila menggunakan batasan reaktivitas padam maksimum kondisi stuck rod adalah -0,5%, maka hal terse but tidak terpenuhi karena memberikan harga reaktivitas positif. Harga reaktivitas padam kondisi stuck rod akan terpenuhi jika reaktivitas lebih teras di awal siklus kurang dart
10% sekitar 8,5 %, Hamlin tidak
memenuhi batasan reaktivitas lebih di akhir siklus
Perhitungan teras silisida dengan BKP
Karena perhitungan untuk
konfigurasi teras silisida belum memeriuhi keselamatan operasi reaktor, maka dilakukan perhitungan selanjutnya yaitu dengan menambahkan batang kendali pengaman AglnCd di posisi teras B-3 clan G-I0.
Tabel 3 clan Gambar 3 menunjukkan harga parameter neutronik untuk teras silisida 4,8 g VIce dengan BKP. Dari grafik yang ditunjukkan oleh Gambar 3 dapat ditentukan bahwa batasan keselamatan akan terpenuhi hila teras silisida 4,8 glee dioperasikan dengan panjang siklus 1400 MWD alan 46,6 hari.
Tabel3. Parameter Neutronik Teras Silisida 4,8 g VIce dengan BKP
Keterangan: *I
=
Dengan operasi penuh 30 MWth; *2 = reaktivitas lebih awal siklus tanpa xenon*3 = reaktivitas lebih akhir siklus dengan xenon, *4
=
marjin reaktivitas padam kondisionestucktod , *5 PPF radialmaksimum
Waktu operasi Panjang siklus Pox BOC Pox EOC*3 *5PPF radial
pps;4 (%) (hari) (MWD) *2(%) (%) maksimum 20 600 17,87 12,51 8,17 1,24 30 900 16,53 9,52 5,43 1,24 40 1200 12,95 5,69 2,21 1,27 50 1500 9,28 0,35 -2,02 1,33
Presiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR Tahun 2003 20.00 15.00
;?
~ II) 10.00 1!! ':;~
5.00 Q) 0::: -5.00 600 900 1200 Panjang Siklus (MWD) ISSN 0854-5278 90.00 80,00 .- ...-..reaktivitas BOC dingin bebas xenon -+- reaktivitas EOC panas
dengan xenon margin padam minimum
;? 70.00 ~ "-III .>t:. 60.00
~
'iij .>t:. 50.00 ~u.. -40-fraksi bakar buang
maksimum
. 40.00 "'.
30.00 1500
Gambar 3. Neraea Reaktivitas Teras Silisida 4,8 g Vie dengan BKP
Tabel 4. Parameter Neutronik Teras Silisida 2,96, 3,55, 4,5 g clan -+,8g Vlee
Dengan memperhatikan Tabel 4, dapat
dilihat bahwa harga parameter neutronik
lainnya seperti jumlah uranium yang
terbuang dalam satu siklus (step fraksi
bakar), fluks neutron clanPPF radial juga
memenuhi batas keselamatan. Makin
besar densitas uranium dalam bahan
bakar silisida, makin besar fraksi bakar
Teratabaik di awal siklus (BOC) maupun
pacta akhir siklus (EOC), dengan
step
fraksi bakar sekitar 8 %.
Harga PPF maksimum untuk teras
silisida 4,8 g Vice kurang daTi 1,4.
Harga
fluks
pacta
pacta
Tabel
4
menunjukkan
bahwa
acta penurunan
harga fluks termal yang relatif kecil clan
kenaikan fluks neutron cepat yang juga
kecil dibandingkan dengan teras silisida
2,96 g Vice atau 3,55 g Vice yaitu
sekitar 9 % untuk fluks nutron termal
clan3 % untuk fluks neutron cepat.
207
PARAMETER Si 2,969 Si 3,559 Si 4,5 9 Si 4,89
Wee Wee Wee Wee
PanjanQsiklusoperasireactor(MWD/hari) 615/20,50 960 1270/42,3 1400/46,6 FraksibakarrerataBOC(%) 30,30 29,46 33,08 34,23 FraksibakarrerataEOC(%) 51,78 37,21 41,68 43,07 Fraksibakarhuangmaksimum(%) 56,00 66,48 73,57 75,42 ReaktivitasteraslebihBOCdinQinbebasxenon(%) 9,65 9,24 10,45 10,65 ReaktivitaslebihterasEOCpanasxenonsetimbanQ(%) 2,86 2,85 2,33 2,37 MarQinreaktivitaspadamminimum(%) -1,30 -3,89 -3,33 -3,02 PPFradialmaksimum 1,23 1,25 1,31 1,31
Fluks neutron(x 1014em-2s-1)CIP/IP8 posisi
Fluksneutrontermalrerata 2,3023 2,3214 2,1937 2,1860 Fluksneutrontermalmaksimum 2,5107 2,5462 2,4540 2,4430 Fluksneutroncepatrerata 2,0660 2,1028 2,1369 2,1360
Bila komposisi clan konfigurasi teras dipertahankan seperti kondisi teras saat ini, maka kedua jenis densitas bahan bakar silisida 4,8 g U/cc tidak dapat
digunakan pacta teras RSG-GAS, karena tidak memenuhi kriteria keselamatan.
Dengan menambahkan batang kendali pengaman (BKP) AglnCd, pacta posisi B-3 clan G-10, teras silisida 4,8 g U/ce dapat dioperasikan dengan panjang siklus 1400 MWD.. .
KESIMPULAN
DAFT AR rUST AKA
1. A. LANGUILLE, J.P. DURAND clan A. GAY, "New High Density MTR Fuel The CEA-CERCA-COGEMA Development Program", Transaction of The 2ndTopical Meeting on RRFM Bruges, Belgia 1998.
2. LIEM P.H, dkk., "Fuel Management Strategy For The New Equilibrium Silicide Core Design Of RSG GAS (MPR-30)", Journal of Nuclear Engineering and Design 180 (1998).
3. Lily SUPARLINA., "Studi Penggunaan Bahan Bakar Silisida 4,8 glee pacta Teras RSG-GAS", Prosiding Hasil Penelitian P2TRR Tahun 2002, Serpong Pebruari 2003.
4. Iman KUNTORO clan Tagor Malem Sembiring., "Kemampuan Batang Kendali Berbahan Penyerap B4C Pacta Teras Silisida RSG-GAS", Jurnal Teknologi Reaktor Nuklir Tri dasa Mega, Volume 3, Nomor 2, Juni 2001. 5. ASKEW, J.R. et aZ., A General Description Of The Code WIMS, Journal Br.
Nucl. Energy Soc. 5 (1966).
6. LIEM P.H., "Development Of An In-Core Fuel Management Code
For
Searching The Equilibrium Core In 2-D Reactor Geometry (Batan-EQUIL-20)", Atom Indonesia 23,2 (1997).
DISKUSI
Penanya : Jati Susilo Pertanyaan :
BKP itu bentuknya seperti apa? Bagaimana cara pemasangannya, apakah bisa dibuat/ diadakan