ABSTRAK
PT. Florindo Makmur merupakan industri pengolahan singkong menjadi tepung tapioka dengan beberapa tahapan proses operasi. Aktifitas manual yang dilakukan pada stasiun pengemasan adalah memindahkan tepung tapioka 25 kg ke
forklift agar nantinya diangkut ke gudang penyimpanan. Pekerjaan ini tergolong pekerjaan berat karena kegiatan ini dilakukan berulang dan dalam jangka waktu yang lama, dimana satu operator memindahkan 150 karung/hari dengan total produksi 150 ton tepung/hari. Berdasarkan Standard Nordic Questionnaire (SNQ) diketahui bahwa keluhan yang paling banyak dirasakan operator stasiun pengemasan adalah sakit kaku di leher bagian atas (8,21%), sakit kaku di leher bagian bawah (7,33%), sakit di punggung (8,85%), dan sakit pada pinggang (8,85%) dengan kategori sangat sakit. Penilaian level tindakan postur kerja menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) menunjukan level risiko tinggi bernilai 6-10 artinya pekerja memerlukan perbaikan secepatnya. Hasil pengumpulan data antropometri operator pada bagian pengemasan dilakukan uji keseragaman, kecukupan, dan kenormalan serta melakukan perhitungan persentil. Rancangan fasilitas kerja usulan adalah konveyor yang dirancang berdasarkan prinsip antropometri dengan mengukur Tinggi Siku Berdiri (TSB), palet yang dirancang berdasarkan Jangkauan Tangan (JT) dan rel palet yang disesuaikan dengan ukuran dan jarak roda palet.
Kata Kunci: Antropometri, REBA, SNQ, Konveyor, Palet.