• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber daya Manusia . docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sumber daya Manusia . docx"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sumber daya manusia sendiri adalah seluruh kemampuan atau potensi

penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri

demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pembangunan. Jadi membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk

dengan segala potensi atau kemampuannya. Potensi manusia menyangkut dua aspek

yaitu aspek kuantitas dan kualitas (M.M. Papayungan, 1995: 110).

Potensi manusia yang nantinya ditunjukkan dalam aspek yang salah

satunya adalah kualitas, hanya dapat dicapai dengan adanya pengembangan sumber

daya manusia. Hal tersebut diperlukan karena sumber daya manusia merupakan factor

yang paling mempengaruhi kehidupan. Kemampuan manusia untuk mempengaruhi

alamnya menunjukkan bahwa posisi SDM sangat sentral adanya.

Oleh karena itu, sumber daya manusia yang ada hendaklah dikembangkan

sedemikian rupa guna mencapai kesejahteraan. Pengembangan SDM ini amat

diperlukan karena memiliki aspek yang penting bagi peningkatan produktivitas SDM

dan juga memiliki tujuan-tujuan terntentu yang pastinya harus dicapai demi kemajuan

(2)

Makalah ini akan menunjukkan seperti apa pentingnya sumber daya

manusia, agar sumber daya manusia yang ada terutama di Indonesia tidak berjalan

ditempat akan tetapi mengalami kemajuan dalam pembangunan perekonomian.

1.2. Identifikasi Masalah

1.2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia

1.2.2 Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan SDM

1.2.3 Pengembangan Sumber Daya Manusia

1.2.4 Tujuan Pengembangan SDM

1.2.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi SDM

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sumber Daya Manusia

Untuk memahami pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) perlu

dibedakan antara pengertiannya secara makro dan mikro. Pengertian SDM secara

makro adalah semua manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara atau

dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang

sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun memperoleh pekerjaan.

Di samping itu SDM secara makro berarti juga penduduk yang berada dalam usia

produktif, meskipun karena berbagai sebab dan masalah masih terdapat yang belum

produktif karena belum memasuki lapangan kerja yang terdapat di masyarakatnya.

SDM dalam arti mikro secara sederhana adalah manusia atau orang yang

bekerja atau menjadi anggota suatu organisasi yang disebut personil, pegawai,

(4)

arti mikro di lingkungan sebuah organisasi/perusahaan pengertiannya dapat dilihat dari

tiga sudut:

a. SDM adalah orang yang bekerja dan berfungsi sebagai aset organisasi yang dapat

dihitung jumlahnya.

b. SDM adalah potensi yang menjadi motor penggerak organisasi.

c. Manusia sebagai sumber daya adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha

Esa, sebagai penggerak organisasi berbeda dengan sumber daya lainnya.

Nilai-nilai kemanusiaan yang dimilikinya mengharuskan sumber daya manusia

diperlakukan secara berlainan dengan sumber daya lainnya.

Penjelasan menganai manusia sebagai sumber daya menunjukkan bahwa

manusia adalah mahluk yang unik dan komplek, yang dalam bekerja di lingkungan

sebuah perusahaan harus diperlakukan dengan kualitas kehidupan kerja yang baik agar

memungkinkannya bekerja secara efektif, efisien, produktif dan berkualitas Di

antaranya dalam bentuk memberikan kesempatan untuk berpartisipasi

mengembangkan karirnya, diperlakukan adil dalam menyelesaikan konflik yang

dihadapinya, disupervisi secara jujur dan obyektif, memperoleh upah yang layak dll.

Berbicara mengenai sumber daya manusia, sebenarnya dapat kita lihat dari

dua aspek, yakni kuantitas dan kualitas. Kuantitas menyangkut jumlah sumber daya

manusia (penduduk) yang kurang penting kontribusinya dalam pembangunan,

(5)

menyangkut kemampuan nonfisik (kecerdasan dan mental). Oleh sebab itu untuk

kepentingan percepatan suatu pembangunan di bidang apapun, maka peningkatan

kualitas sumber daya manusia merupakan suatu persyaratan utama. Kualitas sumber

daya manusia ini menyangkut dua aspek juga, yakni aspek fisik, dan aspek nonfisik

yang menyangkut kemampuan bekerja, berpikir, dan keterampilan-keterampilan lain.

Oleh sebab itu, upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia ini juga dapat

diarahkan kepada kedua aspek tersebut. Untuk meningkatkan kualitas fisik dapat

diupayakan melalui program-program kesehatan dan gizi. Sedangkan untuk

meningkatkan kualitas atau kemampuan-kemampuan nonfisik tersebut, maka upaya

pendidikan dan pelatihan adalah yang paling diperlukan. Upaya inilah yang

dimaksudkan dengan pengembangan sumber daya manusia.

Mengingat faktor pendidikan sangat dibutuhkan dalam upaya membangun

kualitas SDM, maka pemerintah harus menempatkan pendidikan sebagai prioritas

utama.

Sumber daya manusia (humaresources) bila dihubungkan dengan aktivitas

pembangunan ekonomi maka mempunyai arti bahwa sumber daya manusia

mengandung pengertian atau mencerminkan kemampuan manusia untuk bekerja

dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang atau jasa (sumber daya manusia)

sebagai faktor produksi. Adanya kemampuan yang dimiliki oleh manusia ini maka

setiap orang tentunya mempunyai kempuan yang tidak sama, bahkan ada juga yang

sama sekali tidak mempunyai kemampuan atau sangat rendah kemampuannya.

(6)

Pengembangan sumber daya manusia berkaitan dengan tersedianya

kesempatan dan pengembangan belajar, membuat program-program training yang

meliputi perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi atas program-program tersebut

(Armstrong, 1997:504)

Pengembangan sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai

seperangkat aktivitas yang sistematis dan terencana yang dirancang dalam

memfasilitasi para pegawainya dengan kecakapan yang dibutuhkan untuk memenuhi

tuntutan pekerjaan, baik pada saat ini maupun masa yang akan datang (Harrish and

Desimone, 1992:2)

Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu usaha yang terencana

dan berkelanjutan yang dilakukan oleh organisasi dalam meningkatkan kompetensi

pegawai dan kinerja organisasi melalui program-program pelatihan, pendidikan, dan

pengembangan (Mondy and Noe, 1990:270)

Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa pengembangan

SDM adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi

pegawai agar memiliki pengetahuan, keahlian, dan sikap yang dibutuhkan dalam

menangani pekerjaan saat ini atau yang akan datang. Aktivitas yang dimaksud, tidak

hanya pada aspek pendidikan dan pelatihan saja, akan tetapi menyangkut aspek karier

dan pengembangan organisasi. Dengan kata lain, pengembangan sumber daya manusia

berkaitan erat dengan upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan sikap

(7)

Pengembangan sumber daya manusia perlu dilakukan secara terencana dan

berkesinambungan. Agar pengembangan dapat dilaksanakan dengan baik, harus lebih

dahulu ditetapkan suatu program pengembangan sumber daya manusia.

Progam pengembangan sumber daya manusia hendaknya disusun secara

cermat dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah serta berpedoman pada

keterampilan yang dibituhkan perusahaan saat ini maupun masa depan. Pengembangan

haruslah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual serta

moral sumber daya manusia supaya prestasi kerjanya baik dan mencapai hasil yang

optimal.

Pengembangan sumber daya manusia dirasa semakin penting manfaatnya

karena tuntutan jabatan atau pekerjaan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan

semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan yang sejenis.

Setiap sumber daya manusia yang ada di dalam suatu perusahaan (dunia

kerja) dituntut agar bekerja efektif, efisien kualitas dan kuantitas pekerjaannya baik

sehingga daya saing perusahaan semakin besar. Pengembangan ini dilakukan untuk

tujuan nonkarier maupun karier bagi sumber daya manusia melalui latihan dan

pendidikan.

Pimpinan dalam suatu perusahaan semakin menyadari bahwa sumber daya

manusia yang baru saja memasuki dunia kerja pada umumnya hanya memiliki

kecakapan teoritis saja dari bangku kuliah ataupun dari jenjang pendidikan yang baru

saja mereka tempuh. Jadi, pengembangan perlu dilakukan, karena untuk melatih dan

meningkatkan kemampuannya secara nyata untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya.

(8)

yang besar dalam pengusahaannya, akan tetapi dengan biaya yang besar tersebut hal

ini merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan. Karena denga hal ini, maka

sumber daya manusia yang ada akan terampil dan cakap, sehingga ketika mereka

menyelesaikan pekerjaannya (melakukan) maka mereka akan bekerja lebih efektif,

efisien, mengurangi pemborosan bahan baku dan peralatan maupun perlengkapan

lainnya akan lebih awet dalam pemeliharaannya. Hasil kerjanya pun akan lebih baik

yang akan berimbas pula pada meningkatnya daya saing perusahaan. Dengan daya

saing yang besar ini, maka akan dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut nantinya

akan memiliki peluang yang lebih baik agar mampu memperoleh laba yang maksimal

maupun tujuan yang telah ditetapkan pada awal akan tercapai secara keseluruhan.

Imbasnya bagi sumber daya manusia yang ada maka akan memdapatkan penghargaan

berupa gaji yang maksimal, sehingga dapat digunakan untuk sarana memperbaiki diri

dan juga penyemangat dalam bekerja.

Pengembangan sumber daya manusia sendiri juga dapat dibedakan

menjadi dua. Yakni pengembangan sumber daya manusia secara makro dan secara

mikro. Pengembangan sumber daya secara makro penting sekali dalam rangka

mencapai tujuan pembangunan secara efektif. Pengembangan sumber daya secara

makro ini bertumpu pada pengertian bahwa pengembangan sumber daya manusia yang

terarah dan terencana disertai pengelolaan yang baik akan dapat menghemat sumber

daya alam yang ada, atau setidaknya pengelolaan dan pemakaian sumber daya alam

dapat secara tepat guna. Karena SDM yang telah dikembangkan seemikian rupa, akan

(9)

Yang kedua adalah pengembangan sumber daya manusia secara mikro.

Pengembangan sumber daya manusia secara mikro ini lebih menekankan pada

pengoptimalan hasil kerja yang maksimal dalam suatu perusahaan.

Baik secara makro maupun mikro, pengembangan sumber daya manusia

jelaslah menuju pada sasaran yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

nantinya akan bermuara pada pembangunan bangsa. Dalam pembangunan suatu

bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumber daya (resources) baik

SDA atau Natural resources maupun SDM atau human resources. Kedua sumber daya

ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Namun untuk

mendukung suatu pembangunan, SDM adalah yang terpenting , karena jika sebuah

negara memiliki suatu SDM yang terampil dan berkualitas maka ia akan mampu

mengelola SDA yang jumlahnya terbatas.

Untuk Negara-negara berkembang, dimana terdapat “Labour Surplus

Economy” artinya modal pembangunan tak dapat dituangkan hanya pada tersedianya

atau kemungkinan tersedianya dana investasi. Pembanguan tersebut akan terlalu mahal

dan juga akan mengalami hambatan apabila sesuatu waktu sumber investasi menjadi

terbatas, baik yang berasal dari pemerintah maupun dari masyarakat. Selain itu, jumlah

SDM yang besar hendaknya dijadikan sebagai keunggulan karena jumlah penduduk

yang besar apabila dapat dikembangkan sebagai tenaga kerja yang efektif akan

merupakan modal pembangunan yang besar yang sangat menguntungkan bagi usaha –

usaha disegala bidang.

Pentingnya pengembangan sumber daya manusia ini juga dapat

(10)

indivudu selaku tenaga kerja, perusahaan, dan untuk personal, hubungan manusia, dan

pelaksanaan kebijakan.

1. Manfaat untuk individu selaku tenaga kerja

2. Membantu individu selaku tenaga kerja dalam mengambil keputusan yang lebih

baik dan pemecahan yang efektif.

3. Melalui pengembangan SDM, peubah motivasi dari pengakuan, prestasi,

pertumbuhan, tanggung jawab, dan kemajuan diinternalisasikan dan

dilaksanakan.

4. Membantu dalam mendorong dan mencapai pengembangan dan kepercayaan

diri.

5. Membantu seseorang dalam mengatasi stress, tensi, kekecewaan, dan konflik.

6. Menyediakan informasi untuk memperbaiki pengetahuan kepemimpinan,

ketrampilan berkomunikasi, dan sikap.

7. Meningkatkan pemberian pengakuan dan perasaan kepuasan pekerjaan.

8. Mengarahkan seseorang pada tujuan personal sambil memperbaiki keterapilan

berinteraksi.

9. Memuaskan kebutuhan personal bagi karyawan

(11)

11. Membantu seseorang dalam mengembangkan keterampilan berbicara dan

mendengarkan juga kemampuan menulis.

12. Membantu mengurangi rasa takut dan khawatir dalam mencoba melakukan tugas

baru.

13. Manfaat untuk perusahaan

14. Mengarahkan kemampuan atau lebih bersikap positif terhadap orientasi pada

keuntungan

15. Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat perusahaan

16. Memperbaiki moral pekerja

17. Membantu orang mengidentifikasi tujuan perusahaan

18. Membantu menciptakan citra perusahaan yang lebih baik

19. Membantu perkembangan kebenaran, keterbukaan, dan kepercayaan.

20. Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan

21. Membantu pengembangan perusahaan

22. Belajar dari karyawan yang dilatih

23. Membantu dalam mempersiapkan petunjuk pekerjaan

(12)

25. Menyediakan informasi untuk kebutuhan masa depan dalam semua segi di

perusahaan

26. Perusahaan mendapat keputusan yang lebih efektif dalam pemecahan masalah

27. Membantu dalam pengembangan promosi dari dalam perusahaan

28. Membantu dalam pengembangan keterampilan kepemimpinan, motivasi,

loyalitas, sikap yang lebih baik, dan aspek-aspek lainnya yang menampilkan

pekerja dan manajer yang sukses

29. Membantu dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja.

30. Membantu agar terjadi penurunan biaya dalam banyak aspek, seperti produksi,

personalia, administrasi, dan sebagainya

31. Mengembangkan rasa tanggung jawab sejalan dengan kompetensi dan

kemampuan dalam pengetahuan

32. Memperbaiki hubungan antara pekerja dan manajemen

33. Mengurangi biaya konsultasi dari pihak luar dengan memanfaatkan konsultan

internal yang kompeten

34. Menstimuli pengelolaan pencegahan terjadinya banyak pemecatan

(13)

38. Membantu karyawan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada

39. Membantu dalam mengatasi konflik dan juga mencegah setres dan tensi

40. Manfaat Untuk Personal, Hubungan Manusia, dan Pelaksanaan Kebijakan

41. Memperbaiki komunikasi antara kelompok dan individual

42. Membantu dalam orientasi untuk karyawan baru dan mendapatkan pekerjaan

baru melalui pengalihan dan atau promosi

43. Menyediakan informasi tentang kesempatan yang sama dan kegiatan yang

disepakati

44. Menyediakan informasi tentang hokum pemerintah yang berlaku dan kebijakan

administrasi

45. Memperbaiki keterampilan hubungan lintas personal

46. Membuat kebijakan, aturan, dan regulasi perusahaan yang dapat dilaksanakan

47. Memperbaiki moral membangun kepanduan gerak

48. Menyediakan lingkungan yang baik untuk belajar, berkembang, dan koordinasi

49. Membuat perusahaan menjadi tempat yang lebih baik untuk bekerja dan hidup.

2.3. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Secara umum tujuan pengembangan SDM adalah untuk memastikan

(14)

organisasi untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan (Armstrong, 1997:507).

Tujuan tersebut di atas dapat dicapai dengan memastikan bahwa setiap orang dalam

organisasi mempunyai pengetahuan dan keahlian dalam mencapai tingkat kemampuan

yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaaan mereka secara efektif. Selain itu,

perlu pula diperhatikan bahwa dalam upaya pengembangan SDM ini. Kinerja

individual dan kelompok adalah subyek untuk peningkatan yang berkelanjutan dan

bahwa orang-orang dalam organisasi dikembangkan dalam cara yang sesuai untuk

memaksimalkan potensi serta promosi mereka.

Secara rinci tujuan pengembangan SDM dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Meningkatkan Produktivitas Kerja

Dengan pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat,

kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena technical skill, human skill,

dan managerial skill karyawan yang semakin baik.

2. Mencapai Efisiensi

Pengembangan SDM bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga, waktu,

bahan baku, dan mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya

(15)

Pengembangan SDM bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang,

produksi, dan mesin - mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam

melaksanakan pekerjaannya.

4. Mengurangi Kecelakaan

Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan,

sehingga jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang.

5. Meningkatkan Pelayanan

Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelaayanan yang lebih baik

dari SDM kepada nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan yang baik

merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekana-rekanan perusahaan

bersangkutan.

6. Memelihara Moral Pegawai

Dengan pengembangan moral SDM akan lebih baik karena keahlian dan

keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk

menyelesaikan pekerjaanya dengan baik.

(16)

Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karir karyawan

semakin besar, karena keahlian, keterampilan, dan prestasi kerjanya lebih baik.

Promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.

8. Meningkatkan Kemampuan Konseptual

Dengan pengembangan, SDM semakin cakap dan cepat dalam memgambil

keputusan yang lebih baik, karena technical skill, human skill, dan managerial

skill nya lebih baik

9. Meningkatkan Kepemimpinan

Dengan pengembangan, kepemimpinan seorang manager akan lebih baik,

human relationsnya lebih luwes, motivasinya lebih terarah sehingga pembinaan

kerjasama vertical dan horizontal semakin harmonis

10. Peningkatan Balas jasa

Dengan pengembangan, balas jasa (gaji, upah insentif, dan benefits) SDM

akan meningkat karena prestasi kerja mereka semakin besar.

(17)

Pengembangan SDM akan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat

konsumen karena mereka akan memperoleh barang atau jasa yang lebih bermutu.

(Malayu Hasibuan,2000:70-72)

1. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideology

2. Meningkatkan ketetapan perencanaan SDM

3. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara

maksimal

4. Meningkatkan perkembangan pegawai (AA Anwar Prabu Mangkunegara,

2000:45)

Menurut Schuler dalam buku yang ditulis oleh Sondang P Siagian tahun

2008 halaman 124 tujuan dari kegiatan pengembangan SDM adalah

a. Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk

Dalam hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja pegawai saat

ini, yag dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif dan ditunjukkan untuk dapat

mencapai efektivitas kerja sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi.

(18)

c. Dengan semakin banyaknya keterampilan yang dimiliki pegawai, maka akan lebih

fleksibel dan mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemungkinan adanya

perubahan yang terjadi dilingkungan organisasi. Misalnya, bila organisasi

memerlukan pegawai dengan kualifikasi tertentu, maka organisasi tidak perlu lagi

menambah pegawai yang baru oleh karena pegawai yang dimiliki sudah cukup

memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut.

d. Meningkatkan komitmen karyawan

Dengan melalui kegiatan pengembangan, pegawai diharapkan akan memiliki

persepsi yang baik tentang organisasi yang secara tidak langsung akan

meningkatkan komitmen kerja pegawai serta dapat memotivasi mereka untuk

menampilkan kinerja yang baik.

e. Mengurangi turn over dan absensi

Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap organisasi akan

memberikan dampak terhadap adanya pengurangan tingkat turn over absensi.

(19)

Kualitas pendidikan dapat dilihat dari nilai tambah yang dihasilkan oleh

lembaga pendidikan, baik produk dan jasa maupun pelayanan yang mampu bersaing di

lapangan kerja yang ada dan yang diperlukan. Peningkatan kualitas SDM dapat

dilakukan melalui peningkatan kualitas pendidikan. Sehubungan dengan masalah ini,

Nanan Fatah (2003:6) mengemukakan bahwa “Pendidikan sebagai suatu sistem yang

dilihat secara mikro dan makro. Dari tinjauan makro maka peranan stakeholder akan

memainkan perannya dan harus mengkaitkan sektor pendidikan dengan kebutuhan

dunia kerja, artinya lulusan pendidikan semestinya memiliki kemampuan dan

keterampilan yang relevan dengan tuntutan dunia kerja. Hanya dengan cara ini,

pendidikan mempunyai kontribusi terhadap ekonomi.” Mengenai relevansi pendidikan

dalam arti adanya kesepadanan sebagaimana ditawarkan Djoyonegoro (1995:5) dalam

bentuk link and match, pada kenyataannya pendidikan telah sesuai dengan keperluan

masyarakat yang sedang membangun. Pendidikan sampai saat ini dianggap sebagai

unsur utama dalam pengembangan SDM. SDM lebih bernilai jika memiliki sikap,

perilaku, wawasan, kemampuan, keahlian serta keterampilan yang sesuai dengan

kebutuhan berbagai bidang sektor. Pendidikan merupakan salah satu alat untuk

menghasilkan perubahan pada diri manusia. Manusia akan dapat mengetahui segala

(20)

Tinggi rendahnya kualitas SDM antara lain ditandai dengan adanya unsur

kreativitas dan produktivitas yang direalisasikan dengan hasil kerja atau kinerja yang

baik secara perorangan atau kelompok. Permasalahan ini akan dapat diatasi apabila

SDM mampu menampilkan hasil kerja produktif secara rasional dan memiliki

pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang umumnya dapat diperoleh melalui

pendidikan. Dengan demikian, pendidikan merupakan salah satu solusi untuk

meningkatkan kualitas SDM.

Pengembangan SDM adalah proses sepanjang hayat yang meliputi

berbagai bidang kehidupan, terutama dilakukan melalui pendidikan. Jika dilihat dari

sudut pandang ekonomi, peningkatan kualitas SDM lebih ditekankan pada penguasaan

pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yang dibutuhkan oleh dunia kerja dalam

upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas proses produksi dan mempertahankan

keseimbangan ekonomi.

Sehubungan dengan pengembangan SDM untuk peningkatan kualitas,

Kartadinata (1997:6) mengemukakan bahwa “Pengembangan SDM berkualitas adalah

proses kontekstual, sehingga pengembangan SDM melalui upaya pendidikan bukanlah

sebatas menyiapkan manusia yang menguasai pengetahuan dan keterampilan yang

cocok dengan dunia kerja pada saat ini, melainkan juga manusia yang mampu, mau,

dan siap belajar sepanjang hayat.”

Di Indonesia untuk meningkatkan SDM, masalah pendidikan sudah

(21)

calon-Menurut Prof .Dr. Dodi Nandika (2005) masalah dan tantangan yang dihadapi

dibidang pendidikan di Indonesia antara lain :

o Tingkat pendidikan masyarakat relatif rendah

o Dinamika perubahan struktur penduduk belum sepenuhnya terakomodasi

dalam pembangunan pendidikan

o Kesenjangan tingkat pendidikan

o Good Governance yang belum berjalan secara optimal

o Fasilitas pelayanan pendidikan yang belum memadai dan merata

o Kualitas pendidikan relatif rendah dan belum mampu memenuhi kompetensi

peserta didik

o Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan

menciptakan IPTEK

o Manajemen pendidikan belum berjalan secara efektif dan efisien

o Anggaran pembangunan pendidikan belum tersedia secara memadai.

Permasalahan tersebut diatas merupakan permasalahan yang banyak

dihadapi oleh negara berkembang. Peranan pendidikan bila dikaji secara ekonomi,

maka akan memberikan kontribusi terhadap peranan pemerintah dan masyarakat

terhadap dampak yang akand ialami negara Indonesia dalam jangka panjang kedepan

dengan kebijakan pembangunan pendidikan sebagai dasar pembangunan negara.

Upaya yang harus di lakukan untuk meningkatkan pendidikan :

(22)

2. Menambahkan jumlah guru disemua jenis jenjang pendidikan

3. Pelaksannak program wajib belajar

4. Pemberian beasiswa bagi pelajar dari keluarga tidak ampu namum berprestasi

5. Melakukan penataran untuk para tenaga pendidik

6. Meningkatkan kurikulum sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

2.5. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sumber Daya Manusia

Menurut Baron & Byrne (1994) ada dua kelompok faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja:

1. Faktor organisasi yang berisi kebijaksanaan perusahaan dan iklim kerja.

2. Faktor individual atau karakteristik karyawan.

Pada faktor individual ada dua predictor penting terhadap kepuasan kerja

yaitu status dan senioritas. Status kerja yang rendah dan pekerjaan yang rutin akan

banyak kemungkinan mendorong karyawan untuk mencari pekerjaan lain. Hal itu

berarti dua faktor tersebut dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja dan karyawan yang

memiliki ketertarikan dan tantangan kerja akan lebih merasa puas dengan hasil

kerjanya apabila mereka dapat menyelesaikan dengan maksimal.

Pendekatan Wexley dan Yukl (1977) berpendapat bahwa pekerjaan yang

(23)

sekerja, jenis pekerjaan, keamanan kerja dan kesempatan untuk maju serta faktor

individu yang berpengaruh adalah kebutuhan kebutuhan yang dimilikinya, nilai

-nilai yang dianut dan sifat - sifat kepribadian.

Pendapat yang lain dikemukan oleh Ghiselli dan Brown, mengemukakan

adanya lima faktor yang menimbulkan kepuasan kerja, yaitu:

a. Kedudukan (posisi)

Umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada

pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada karyawan yang

bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah. Pada beberapa penelitian

menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu benar, tetapi justru perubahan

dalam tingkat pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan kerja.

b. Pangkat (golongan)

Pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat (golongan),

sehingga pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada orang yang

melakukannya. Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyaknya akan

dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadap kedudukan yang

baru itu akan merubah perilaku dan perasaannya.

c. Umur

Dinyatakan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan umur

(24)

tahun adalah merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang

puas terhadap pekerjaan.

d. Jaminan finansial dan jaminan social

Masalah finansial dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh terhadap

kepuasan kerja.

e. Mutu pengawasan

Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting

artinya dalam menaikkan produktifitas kerja. Kepuasan karyawan dapat

ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan kepada

bawahan, sehingga karyawan akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian

yang penting dari organisasi kerja (sense of belonging).

Sedangkan Faktor-faktor yang memberikan kepuasan kerja menurut Blum

(1956) sebagai berikut :

a. Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak dan harapan.

b. Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat,

kesempatan berkreasi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik,

dan hubungan kemasyarakatan.

c. Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan, ketentraman

(25)

ketepatan dalam menyelesaikan konflik antar manusia, perasaan

diperlakukan adil baik yang menyangkut pribadi maupun tugas.

As’ad Berbeda dengan pendapat Blum ada pendapat lain dari Gilmer

(1966) tentang factor - faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja sebagai berikut:

a. Kesempatan untuk maju

Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan

peningkatan kemampuan selama kerja.

b. Keamanan kerja

Faktor ini sering disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi

karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi

perasaan karyawan selama kerja.

c. Gaji

Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang

mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya.

d. Perusahaan dan manajemen

Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan

situasi dan kondisi kerja yang stabil. Faktor ini yang menentukan kepuasan kerja

karyawan.

(26)

Bagi karyawan, supervisor dianggap sebagai figur ayah dan sekaligus

atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over.

f. Faktor intrinsik dari pekerjaan

Atribut yang ada pada pekerjaan mensyaratkan ketrampilan tertentu. Sukar

dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan meningkatkan atau mengurangi

kepuasan.

g. Kondisi kerja

Termasuk di sini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan

tempat parkir.

h. Aspek sosial dalam pekerjaan

Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang

sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja.

i. Komunikasi

Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak

dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak

atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi

(27)

Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan

standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.

Penelitian yang dilakukan oleh Caugemi dan Claypool (1978) menemukan bahwa

hal-hal yang menyebabkan rasa puas adalah:

b) Prestasi

c) Penghargaan

d) Kenaikan jabatan

e) Pujian

Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan adalah:

a. Kebijaksanaan perusahaan

b. Supervisor

c. Kondisi kerja

d. Gaji

Berdasarkan indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut di atas

akan dapat dipahami sikap individu terhadap pekerjaan yang dilakukan. Karena setiap

individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai

yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada

masing-masing individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan

keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya.

(28)

bagaimana pekerjaan yang dilakukan memuaskan. Meskipun untuk batasan kepuasan

kerja ini belum ada keseragaman tetapi yang jelas dapat dikatakan bahwa tidak ada

prinsip-prinsip ketetapan kepuasan kerja yang mengikat dari padanya.

2.6. Peranan Sumber Daya Manusia Dalam Perekonomian

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas

manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang

dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu ο κος (oikos)ἶ

yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan,

aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga"

atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau

ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Manusia

sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi

masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan

bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan

manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang memengaruhi sehingga jumlah

kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:

Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam

upaya menciptakan pembangunan yang lebih mantap dan maju. Karena manusialah

sebagai pelaku yang secara langsung akan memanfaatkan alam berikut isinya. Tanpa

sumber daya manusia yang baik tidak mungkin suatu bangsa bisa berkembang dan

(29)

Oleh karena itu, sumber daya manusia sangat penting dalam pembangunan

ekonomi suatu Negara. Kondisi kualitas sumber daya manusia merupakan kelemahan

mendasar bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Pengalaman selama

krisis ekonomi menunjukkan bahwa negara - negara yang mempunyai kualitas sumber

daya manusia yang lebih baik akan lebih cepat bangkit dari krisis yang melandanya.

Hal ini dapat dilihat pada negara - negara seperti Korea, Jepang, Thailand, dan negara

- negara lainnya. Bahkan, Singapura tidak terkena krisis padahal negara-negara di

sekitarnya mengalami krisis yang cukup parah. Jadi jelas, langsung atau tidak

langsung, kualitas sumber daya manusia itu mempunyai peran yang paling utama dan

sangat menentukan dalam pembangunan ekonomi. Indikator kualitas sumber daya

manusia itu dapat berupa tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan. Bagi negara

-negara berkembang seperti Indonesia untuk memacu pertumbuhan ekonominya

diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun tingginya kualitas sumber

daya manusia tidak dapat diukur dengan angka-angka semata, tetapi dapat dilihat dari

apa yang dihasilkannya. Hal tersebut tidak terlepas dari kesadaran masyarakat itu

memasuki angkatan kerja sumber daya manusia dapat kita lihat dari dua aspek, yakni

(30)

(penduduk) yang kurang penting kontribusinya dalam pembangunan, dibandingkan

dengan aspek kualitas. Bahkan kuantitas sumberdaya manusia tanpa disertai dengan

kualitas yang baik akan menjadi beban pembangunan suatu bangsa. Sedangkan

kualitas menyangkut mutu sumber daya manusia tersebut, yang menyangkut

kemampuan nonfisik (kecerdasan dan mental). Pengembangan SDM adalah segala

aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi pegawai agar memiliki

pengetahuan, keahlian, dan sikap yang dibutuhkan dalam menangani pekerjaan saat ini

atau yang akan datang.

Progam pengembangan sumber daya manusia hendaknya disusun secara

cermat dan didasarkan kepada metode - metode ilmiah serta berpedoman pada

keterampilan yang dibituhkan perusahaan saat ini maupun masa depan. Pengembangan

haruslah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual serta

moral sumber daya manusia supaya prestasi kerjanya baik dan mencapai hasil yang

optimal.

Pentingnya pengembangan sumber daya manusia ini juga dapat

diklasifikasikan menurut manfaatnya bagi masing-masing subjek yang ada, yakni bagi

individu selaku tenaga kerja, perusahaan, dan untuk personal, hubungan manusia, dan

pelaksanaan kebijakan. Peranan pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap kinerja

maupun kualitas sumber daya manusia. Semakin baik pendidikan yang dimiliki SDM

maka semakin baik pula kualitas yang di miliki SDM tersebut. Oleh karena itu, SDM

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut turut mengubah konsep penyampaian informasi SIG yang bersifat standalone dimana program aplikasi SIG dan penyajiannya di-install pada sistem komputer

· Telah berhasil membuat aplikasi Analisa Nilai Lamda Pada Model Jarak Minkowsky, dengan nilai lamda yang memiliki tingkat akurasi tertinggi dari 25 kali pengujian

Pada Tabel 3, sintasan setelah benih ikan kerapu macan diuji tantang dengan virus irido pada hari ke-10 setelah pemeliharaan hasil tertinggi (72%) diperoleh pada

Oleh karena itu, dari hasil uraian di atas hal-hal yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dan merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal materi BRSD adalah (1) kurangnya

Berdasarkan uraian yang telah disajikan sebelumnya, penulis tertarik untuk menuangkan tema penelitian ke dalam rumusan judul sebagai berikut: “Pengaruh Kompetensi, Motivasi,

Setiap orang yang bekerja dengan menyumbangkan tenaga dan pemikirannya pada suatu perusahaan akan memperoleh imbalan atau balas jasa dari perusahaan tempat dimana ia

Kes indeks kepada kluster ini ialah kes ke-25,993 melibatkan seorang wanita warga tempatan (Sarawak) berumur 75 tahun yang dikesan melalui saringan individu bergejala

c) Mendata hal-hal penting novel dan mewakili apa yang ditulis kemudian dicatat dalam kartu data. d) Data yang terkumpul didokumentasikan untuk dipergunakan sebagai