Etika dan Filsafat
Komunikasi
Apa itu filsafat
Louis O. Katsof dalam bukunya ”Elements of
Philosophy” menyatakan bahwa kegiatan
filsafat merupakan perenungan, yaitu suatu jenis pemikiran yang meliputi kegiatan
meragukan segala sesuatu, mengajukan
pertanyaan, menghubungkan gagasan yang satu dengan gagasan yang lainnya,
Filsafat sebagai perenungan mengusahakan
kejelasan, keutuhan, dan keadaan memadainya pengetahuan agar dapat diperoleh pemahaman. Tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik
dan menilai pengetahuan ini yakni pendekatan ontologis, epistemology dan aksiologi.
filsafat selalu berpikir kritis dengan melakukan
Apa itu Ilmu Pengetahuan?
“Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematik, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum” (Nasir,
1988)
“Konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal: adanya rasionalitas, dapat
“Pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif, dan konsistensi
dengan realitas sosial” (Alfred Schutz, 1962)
Ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan (knowledge) yang
tersusun sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran,
pengetahuan mana selalu dapat
diperiksa dan dikontrol dengan
kritis oleh setiap orang lain yang
ingin mengetahuinya.
Elemennya:
1.
Pengetahuan 2. Tersusun
sistematis
INDUKTIVISME
Apa itu induktivisme?
Cara berfikir di mana ditarik suatu kesimpulan
yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual.
Induktivisme naif dan lahirnya dalil-dalil
Kekuatan prediktif dari dalil-dalil hasil
induktivisme
Induksi – observasi – empirisme
Induksi dan Etnografi, Thick Description dan
DEDUKTIVISME
Apa itu nalar deduktif?
Cara berfikir dimana dari penyataan yang
bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Bagaimana deduksi dilakukan?
Dalil-dalil membimbing proses deduksi
Ketergantungan observasi pada teori
Observasi dan eksperimen dibimbing oleh
teori
LINGKARAN
HERMENEUTIK
Dalam praktek induksi dan deduksi jalin
menjalin
Dalam sosiologi teori dan pengamatan tidak
terpisahkan
Hanya bisa dipisahkan pada jenjang analitik
FALSIFIKASIONISME
Karl Popper
Falsifiability versus Verifiability
Yang selalu benar adalah mitos
Ilmu pengetahuan selalu memiliki
kemungkinan salah (Falsifiability)
Falsifiability adalah kriteria demarkasi
NALAR SOSIOLOGI
Apa itu empirisme dalam sosiologi
Bagaimana operasionalisasi empirisme dalam
ilmu-ilmu sosial
Contoh-contohnya
Apa itu positivisme dalam sosiologi
Bagaimana operasionalisasi positivisme
EMPIRISME DAN
POSITIVISME
Nalar Induktif dalam Sosiologi (Empirisme)
Nalar Deduktif dan Induktif dalam sosiologi
(Positivisme)
Dalam praktek sosiologi nalar empirisme dan
positivisme saling terkait tidak dapat dipisahkan
Tetapi dalam analisis keduanya bisa
EMPIRISME SOSIOLOGI
1. Pikiran individu mulai dari ‘blank sheet’
2. Pengetahuan dapat di uji melalui
pengalaman
3. Aturan ini di luar pengetahuan yang tidak
dapat diobservasi
4. Hukum-hukum ilmiah hasil dari pengalaman
5. Penjelasan ilmiah = logika ilmiah
6. Logika prediksi dan logika penjelasan sama
7. Objektivitas bersandar pada pemisahan
POSITIVISME SOSIOLOGI
Kalkulasi empiris ilmu pengetahuan alam
diterima
Logika science sebagai pengetahuan tertinggi
Metode science seyogyanya digunakan untuk
kajian sosial dan kemanusiaan dalam bangunan disiplin ilmu-ilmu sosial
Mengijinkan rekayasa sosial seperti dalam
Teori
“konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang suatu fenomena”
“teori adalah abstrasi dari realitas”
“Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-prinsip dan defenisi-defenisi yang secara konseptual
mengorganisasi aspek-aspek dunia empiris secara sistematis”
“Teori terdiri dari asumsi-asumsi, proposisi-proposisi dan aksioma-aksioma dasar yang saling terkait.”
Teori Lahir melalui empat
tahap
1. Developing questions
2. Forming Hypotheses
3. Testing the Hypotheses
Generalisasi
Observasi
Hipotesis Teori
(Metode dan pengukuran) Operasionalisasi deduksi
induksi
Lingkaran Hermeneutik
Empat elemen sebuah
teori:
1 Asumsi filosofi (
philosophical
assumption
), asumsi filosofi terdiri
atas tiga tipe utama, yakni
epistimologi (
epistemology
), ontologi
(
ontology
) dan aksiologi (
axiology
).
2 Konsep (
concept
) atau kategori.
Konsep adalah sesuatu yang
dikelompokkan kedalam kategori
3. Penjelasan (explanation). Ini adalah bagian lain dari teori yang mengidentifikasi pola hubungan diantara variable-variabel. Ada dua jenis penjelasan; penjelasan
sebab-akibat (causal explanation) dan penjelasan praktis (practical explanation).
4. Prinsip atau asas (principles). Sebuah prinsip adalah petunjuk yang dapat
menafsirkan sebuah kejadian, membuat penilaian apa yang sedang terjadi dan memutuskan tindakan apa yang akan
diambil. Prinsip terdiri dari tiga bagian: (1) identifikasi kejadian (2) menyusun
serangkaian norma atau nilai dan (3) penegasan sebuah hubungan antara tingkatan sebuah tindakan dengan
Dua Tipe Teori:
1 Nomothetic theory
.
Nomothetic theory
didefenisikan sebagai untuk mencari
universalitas atau hukum-hukum
umum. Secara tradisional terdapat
empat langkah yang lazim ditempuh:
(1) membuat pertanyaan (2)
menyusun hipotesis (3) menguji
hipotesis tersebut dan (4)
merumuskan teori. Pendekatan ini
sering disebut sebagai metode
hipotetis-deduktif (
hypothetic-deductive method
) atau tradisi
2. Teori praktis (Practical theory). Teori praktis merupakan kebalikan dari
nomothetic teori. Practical theory dibuat
Abraham Kaplan mengatakan teori yang
baik adalah teori yang konseptualisasinya dan penjelasannya didukung oleh fakta
serta dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
Teori yang tidak bisa diterapkan disebut
Fungsi Teori
1.
Mengorganisasikan dan
menyimpulkan
2.
Memfokuskan
3.Menjelaskan
4.Mengamati
5.
Membuat Prediksi
6.Heuristik
7.
Komunikasi
Frank Dance
Menginvetarisasi 126
Definisi komunikasi yang
berbeda-beda satu sama
lainnya. Dari definisi itu ia
menemukan 15 komponen
konseptual pokok
1. Simbol-simbol /verbal/ujaran
“ Komunikasi adalah pertukaran
pikiran atau gagasan secara verbal”.
(Hoben 1954)
2. Pengertian/ pemahaman
“Komunikasi adalah suatu proses
dengan mana kita bisa memahami
dan dipahami oleh orang lain.
3. Interaksi/hubungan/proses sosial
”Interaksi juga dalam tingkatan
biologis adalah salah satu perwujudan
komunikasi, karena tanpa komunikasi
tindakan-tindakan kebersamaan tidak
akan terjadi“ (Mead, 1963).
4. Pengurangan rasa ketidakpastian
”Komunikasi timbul di dorong oleh
kebutuhan-kebutuhan untuk
mengurangi rasa ketidakpastian,
bertindak secara efektif,
5. Proses
” Komunikasi adalah proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol sepeti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain“ (Barelson dan Steiner,1964)
6. Pengalihan/Penyampaian/Pertukaran
”Penggunaan kata komunikasi tampaknya menunjuk kepada adanya sesuatu yang
dialihkan dari suatu benda atau orang ke benda atau orang lainnya. Kata komunikasi kadang-kadang menunjuk kepada apa yang dialihkan, alat apa yang dipakai sebagai saluran
pengalihan, atau menunjuk kepada keseluruhan proses upaya pengalihan. Dalam banyak kasus, apa yang dialihkan kemudian menjad milik atau bagian bersama. Oleh karena itu komunikasi
7. Menghubungkan/ menggabungkan
” Komunikasi adalah suatu proses
yang menghubungkan satu bagian
dalam kehidupan dengan bagian
lainnya“.(Ruesh,1957)
8. Kebersamaan
”Komunikasi adalah suatu proses
yang membuat sesuatu dari yang
semula dimiliki oleh seseorang
(monopoli seseorang) menjadi dimiliki
oleh dua orang atau lebih“.
9. Saluran/alat/jalur
” Komunikasi adalah alat pengiriman
pesan-pesan kemiliteran perintah/order,
dan lain-lain seperti
telegraf,telepon,radio,kurir, dan
lain-lain“.(Amerian College Dictionary).
10. Replikasi memori
”Komunikasi adalah proses yang
11. Tanggapan dikriminatif
”Komunikasi adalah tanggapan
diskriminatif dari suatu organisme
terhadap suatu stimulus“.
(Stevens,1950)
12 Stimuli
”Setiap tindakan komunikasi dipandang
sebagai penyampaian informasi yang
berisikan stimuli diskriminatif, dari
13. Tujuan/Kesengajaan
”Komunikasi pada dasarnya
penyampaian pesan yang disengaja dari
sumber terhadap penerima dengan
tujuan mempengaruhi tingkah laku
pihak penerima“. (Miller,1966).
14. Waktu/situasi
15. Kekuasaan/kekuatan
”Komunikasi adalah suatu mekanisme yang menimbulkan kekuatan/kekuasaan“.
I. ASPEK ONTOLOGI ( BEING,
WHAT, WHO)
1. DEFENISI I.P
a. Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji
kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum (Communality, The Liang Gie, 1991).
b. Pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-langkah pencapaiannya dipertanggung-jawabkan secara teoritis (C, Verhaak).
c. Kumpulan pengetahuan yang benar : - Mempunyai obyek dan tujuan
- Disusun secara sistematik,
- Berkembang dengan metode ilmiah,
2. Obyek : * Materi : obyek yang dipelajari misalnya:
- Manusia - Kehidupan - Benda mati
- Alam semesta
* Formal : obyek yang menjadi pusat
perhatian pusat perhatian (focus of interest) atau bidang studi. Misalnya : - Kesehatan,
kedokteran, pertanian, ekonomi, sastra
4. Klasifikasi ilmu pengetahuan.
Contoh klasifikasi Ilmu Pengetahuan yang sederhana yaitu:
1. Ilmu dasar (basic Science) misalnya
biologi yang bertujuan mendalami teori dan isi alam yang hidup.
2. Ilmu terapan (Applied Sciences) yang bertujuan untuk memanfaatkan ilmu guna memecahkan masalah praktis misalnya
mekanisme dan teknologi pertanian.
II. ASPEK AKSIOLOGI / ETIS (OBJECTIVE, FOR WHAT, VALUE)
1. Tujuan umum : mis. Ilmu komunikasi mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan penyampaian pesan.
Tujuan khusus : untuk mencari/mendapatkan : Kebenaran (Truth)
Pengetahuan (Knowledge) Pemahaman (Understanding) Penjelasan (Explanation)
Klasifikasi (Classification) Peramalan (Prediction) Pengendalian (Control) Penerapan (Application) Penemuan (Indention) Produksi (Production)
III. ASPEK EPISTEMOLOGI (WHY, HOW)
1.
Why: misalnya ilmu komunikasi, masih banyak yang tidak efektif dalam
berkomunikasi sehingga muncul keinginan mencari kebenaran ilmiah apa penyebabnya.
2. How : misalnya pemikiran dan pengkajian ilmiah/ hasil ilmiah yang disusun
secara sistematik, dengan metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran tentang komunikasi .
Sistematik: Disusun teratur berdasarkan sistim Sistim: Bagian-bagian yang berfungsi untuk I.P
Metode: Cara untuk menemukan/membuktikan dan mengembangkan I.P. Berkembang: Berdasarkan hasil Metode Ilmiah dan bersifat terbuka
Universal: Berlaku sama di mana saja
Terbuka : Selalu dapat diuji kebenarannya secara ilmiah (diversifikasi) dengan
penalaran maupun diuji ulang.
Beberapa definisi ilmu pengetahuan (science) dapat bermacam-macam yaitu :
J. Haberer 1972 : Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.
J.D. Bernal 1977 : Suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan
manusia.
E. Cantote 1977 : Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992
E.F. Schumacher : The perfections of science are purely practical-the objective practical the objective, i.e. independent of character and interests of the operator, measurable, recordable and repeatable.
Prof. Burr : Like the fields of physics, sciences are part of the organization of the universe and are influenced by the fast forces of space .
Cambridge-Dictionary 1995 : Ilmu Pengetahuan
adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji
1.Tujuan Ilmu - mencari kebenaran ilmu tertentu secara ilmiah 2. Sistem Ilmu
Sistem = Bagian-bagian atau elemen-elemen yang
berfungsi saling berkaitan/interrelated untuk mewujudkan fungsi organ/ institusi/ilmu secara menyeluruh:
Contoh :
Sistem syarat
Fungsi kehidupan manusia
Sistem pencernaan Fungsi Kehidupan manusia Sistem panca indera
Sistem vaskuler
Sistem penalaran / logika Fungsi pengembangan ilmu
Sistem klasifikasi Fungsi pengembangan ilmu Sistem penulisan ilmiah
Faktor sistim
a. Ada seperangkat elemen tertentu (Assemblage of elements), b. Elemen-elemen itu saling berkaitan secara teratur (Interrelated), c. Ada mekanisme keterkaitan antar elemen itu dan merupakan suatu
kesatuan organisasi.
d. Kesatuan organisasi itu berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
e. Menghasilkan sesuatu yang dapat diamati dan disaksikan (Genera-ting an observable product).
Sistematik berarti bahwa ilmu pengetahuan itu secara teratur dan tersusun hingga memberikan pengertian tentang hakikat,
kebenaran dan pembuktian kebenaran.
Kebenaran/kesalahan dan atau kepastian itu dapat
dipertanggungjawabkan berdasar pembuktian dengan, metode ilmiah.
Sistematika ilmu pengaturan sistematik ilmu hingga mudah di pelajari.
Sistematika ilmu dapat dibagi tiga :
1. Apa ilmu/ilmu baru itu dan sistematikanya ? (aspek ontologi)
2. Untuk apa ilmu tersebut? (Sistematika tujuan – aspek aksiologi / etika)
3. Metode
Yang dimaksudkan dengan metode yaitu metode ilmiah. Metode ilmiah ialah cara untuk mendapatkan atau menemukan pengetahuan yang benar dan bersifat ilmiah. Metode ilmiah mensyaratkan asas dan prosedur tertentu yang disebut kegiatan ilmiah misalnya penalaran, studi kasus dan penelitian.
Metode ilmiah dapat dengan penalaran dan pembuktian kebenaran ilmiah.
3.1 Metode Ilmiah dengan penalaran dan kesimpulan atau pembuktian kebenaran
- Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran di mana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing (Suriasumantri, 1987).
- Penalaran adalah suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang benar dan bukan hasil perasaan.
Penalaran merupakan kegiatan yang mempunyai ciri tertentu dalam penemuan kebenaran.
Dua ciri penalaran : - Logis
- Analitis
a. Berpikir logis adalah kegiatan berpikir menurut pola, alur dan kerangka tertentu (frame of logic) yaitu, menurut logika: deduksi-induksi; rasionalism-empirism; abstrak-kongkrit; apriori-aposteriori.
b. Berpikir analitis adalah konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir analisis-sintesis berdasarkan langkah-langkah tertentu (metode ilmiah/ penelitian).
3.2 Pembuktian Kebenaran Ilmiah
Secara ontologis keraguan timbul karena keterbatasan manusia.
Filsafat ilmu pengetahuan berusaha mengubah "yang ada" dari "common sense" atau anggapan umum menjadi "yang ada" secara logis" atau
"rasional".
Dulu mitos adalah anggapan umum yang dianggap benar berdasar kepercayaan tanpa pembuktian
Mitos
Misal : Lepra kutukan Tuhan Skeptik absolut
Kepastian ini dapat dilihat dengan mikroskop atau dengan metode lain dan berlaku universal.
Ratio
Misal : Lepra Penyakit dengan causa Ilmu pengetahuan M. Leprae (kepastian)
Jadi penyakit lepra yang dulu dianggap kutukan Tuhan, kini dapat dijelaskan sebagai berikut: Aspek ontologi lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh M. Leprae
Objek materi: manusia
Objek formal: penyakit lepra
Aspek epistemologi lepra adalah penyakit dengan causa M. Lepra (Why) dan menular dalam jangka lama (How) Aspek aksiologi, lepra adalah
4. Dinamis
Ilmu Pengetahuan berkembang, jadi bersifat dinamis. Aktivitas untuk perkembangan ilmu antara lain dengan kajian/risel (study, search,
pursuit, inquiry, quest). Pembuktian kebenaran ilmiah dan dinamika ilmu atau metode perkembangan ilmu yaitu dengan penelitian atau riset.
Contoh urutan riset adalah sebagai berikut: 1. Judul yang jelas berkaitan dengan riset;
2. Rumusan masalah yang spesifik berkaitan dengan judul; 3. Tujuan dan manfaat yang berkaitan dengan masalah; 4. Tinjauan Pustaka yang berkaitan dengan judul riset;
5. Kerangka Teori yang berkaitan dengan Tinjauan Pustaka; 6. Kerangka konsep riset;
7. Rumusan hipotesis kerja;
8. Rumusan definisi operasional riset;
9. Rancangan metode riset yang terkendalikan; 10. Kumpulan data (Rencana dan Pelaksanaan);
11. Analisis data dan sintesis hingga menjadi pernyataan; 12. Pembahasan
13. Simpulan pernyataan menjadi hasil riset yang dapat dipertanggung jawabkan
14. Dibuat verifikasi hasil, saran dan ramalan ilmiah.
Jadi menurut Onong U. Effendi (2003) filsafat
komunikasi adalah disiplin yang menelaah
pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan
holistis teori dan proses komunikasi yang