• Tidak ada hasil yang ditemukan

Filsafat dan logika sains pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Filsafat dan logika sains pptx"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Etika dan Filsafat

Komunikasi

(2)

Apa itu filsafat

Louis O. Katsof dalam bukunya ”Elements of

Philosophy” menyatakan bahwa kegiatan

filsafat merupakan perenungan, yaitu suatu jenis pemikiran yang meliputi kegiatan

meragukan segala sesuatu, mengajukan

pertanyaan, menghubungkan gagasan yang satu dengan gagasan yang lainnya,

(3)

Filsafat sebagai perenungan mengusahakan

kejelasan, keutuhan, dan keadaan memadainya pengetahuan agar dapat diperoleh pemahaman. Tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik

dan menilai pengetahuan ini yakni pendekatan ontologis, epistemology dan aksiologi.

filsafat selalu berpikir kritis dengan melakukan

(4)

Apa itu Ilmu Pengetahuan?

“Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematik, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum” (Nasir,

1988)

“Konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal: adanya rasionalitas, dapat

(5)

“Pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif, dan konsistensi

dengan realitas sosial” (Alfred Schutz, 1962)

(6)

Ilmu pengetahuan adalah

pengetahuan (knowledge) yang

tersusun sistematis dengan

menggunakan kekuatan pemikiran,

pengetahuan mana selalu dapat

diperiksa dan dikontrol dengan

kritis oleh setiap orang lain yang

ingin mengetahuinya.

Elemennya:

1.

Pengetahuan 2. Tersusun

sistematis

(7)

INDUKTIVISME

Apa itu induktivisme?

Cara berfikir di mana ditarik suatu kesimpulan

yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual.

Induktivisme naif dan lahirnya dalil-dalil

Kekuatan prediktif dari dalil-dalil hasil

induktivisme

Induksi – observasi – empirisme

Induksi dan Etnografi, Thick Description dan

(8)

DEDUKTIVISME

Apa itu nalar deduktif?

Cara berfikir dimana dari penyataan yang

bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.

Bagaimana deduksi dilakukan?

Dalil-dalil membimbing proses deduksi

Ketergantungan observasi pada teori

Observasi dan eksperimen dibimbing oleh

teori

(9)

LINGKARAN

HERMENEUTIK

Dalam praktek induksi dan deduksi jalin

menjalin

Dalam sosiologi teori dan pengamatan tidak

terpisahkan

Hanya bisa dipisahkan pada jenjang analitik

(10)

FALSIFIKASIONISME

Karl Popper

Falsifiability versus Verifiability

Yang selalu benar adalah mitos

Ilmu pengetahuan selalu memiliki

kemungkinan salah (Falsifiability)

Falsifiability adalah kriteria demarkasi

(11)

NALAR SOSIOLOGI

Apa itu empirisme dalam sosiologi

Bagaimana operasionalisasi empirisme dalam

ilmu-ilmu sosial

Contoh-contohnya

Apa itu positivisme dalam sosiologi

Bagaimana operasionalisasi positivisme

(12)

EMPIRISME DAN

POSITIVISME

Nalar Induktif dalam Sosiologi (Empirisme)

Nalar Deduktif dan Induktif dalam sosiologi

(Positivisme)

Dalam praktek sosiologi nalar empirisme dan

positivisme saling terkait tidak dapat dipisahkan

Tetapi dalam analisis keduanya bisa

(13)

EMPIRISME SOSIOLOGI

1. Pikiran individu mulai dari ‘blank sheet’

2. Pengetahuan dapat di uji melalui

pengalaman

3. Aturan ini di luar pengetahuan yang tidak

dapat diobservasi

4. Hukum-hukum ilmiah hasil dari pengalaman

5. Penjelasan ilmiah = logika ilmiah

6. Logika prediksi dan logika penjelasan sama

7. Objektivitas bersandar pada pemisahan

(14)

POSITIVISME SOSIOLOGI

Kalkulasi empiris ilmu pengetahuan alam

diterima

Logika science sebagai pengetahuan tertinggi

Metode science seyogyanya digunakan untuk

kajian sosial dan kemanusiaan dalam bangunan disiplin ilmu-ilmu sosial

Mengijinkan rekayasa sosial seperti dalam

(15)

Teori

“konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang suatu fenomena”

“teori adalah abstrasi dari realitas”

“Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-prinsip dan defenisi-defenisi yang secara konseptual

mengorganisasi aspek-aspek dunia empiris secara sistematis”

“Teori terdiri dari asumsi-asumsi, proposisi-proposisi dan aksioma-aksioma dasar yang saling terkait.”

(16)

Teori Lahir melalui empat

tahap

1. Developing questions

2. Forming Hypotheses

3. Testing the Hypotheses

(17)

Generalisasi

Observasi

Hipotesis Teori

(Metode dan pengukuran) Operasionalisasi deduksi

induksi

Lingkaran Hermeneutik

(18)

Empat elemen sebuah

teori:

1 Asumsi filosofi (

philosophical

assumption

), asumsi filosofi terdiri

atas tiga tipe utama, yakni

epistimologi (

epistemology

), ontologi

(

ontology

) dan aksiologi (

axiology

).

2 Konsep (

concept

) atau kategori.

Konsep adalah sesuatu yang

dikelompokkan kedalam kategori

(19)

3. Penjelasan (explanation). Ini adalah bagian lain dari teori yang mengidentifikasi pola hubungan diantara variable-variabel. Ada dua jenis penjelasan; penjelasan

sebab-akibat (causal explanation) dan penjelasan praktis (practical explanation).

4. Prinsip atau asas (principles). Sebuah prinsip adalah petunjuk yang dapat

menafsirkan sebuah kejadian, membuat penilaian apa yang sedang terjadi dan memutuskan tindakan apa yang akan

diambil. Prinsip terdiri dari tiga bagian: (1) identifikasi kejadian (2) menyusun

serangkaian norma atau nilai dan (3) penegasan sebuah hubungan antara tingkatan sebuah tindakan dengan

(20)

Dua Tipe Teori:

1 Nomothetic theory

.

Nomothetic theory

didefenisikan sebagai untuk mencari

universalitas atau hukum-hukum

umum. Secara tradisional terdapat

empat langkah yang lazim ditempuh:

(1) membuat pertanyaan (2)

menyusun hipotesis (3) menguji

hipotesis tersebut dan (4)

merumuskan teori. Pendekatan ini

sering disebut sebagai metode

hipotetis-deduktif (

hypothetic-deductive method

) atau tradisi

(21)

2. Teori praktis (Practical theory). Teori praktis merupakan kebalikan dari

nomothetic teori. Practical theory dibuat

(22)

Abraham Kaplan mengatakan teori yang

baik adalah teori yang konseptualisasinya dan penjelasannya didukung oleh fakta

serta dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Teori yang tidak bisa diterapkan disebut

(23)

Fungsi Teori

1.

Mengorganisasikan dan

menyimpulkan

2.

Memfokuskan

3.

Menjelaskan

4.

Mengamati

5.

Membuat Prediksi

6.

Heuristik

7.

Komunikasi

(24)

Frank Dance

Menginvetarisasi 126

Definisi komunikasi yang

berbeda-beda satu sama

lainnya. Dari definisi itu ia

menemukan 15 komponen

konseptual pokok

(25)

1. Simbol-simbol /verbal/ujaran

“ Komunikasi adalah pertukaran

pikiran atau gagasan secara verbal”.

(Hoben 1954)

2. Pengertian/ pemahaman

“Komunikasi adalah suatu proses

dengan mana kita bisa memahami

dan dipahami oleh orang lain.

(26)

3. Interaksi/hubungan/proses sosial

”Interaksi juga dalam tingkatan

biologis adalah salah satu perwujudan

komunikasi, karena tanpa komunikasi

tindakan-tindakan kebersamaan tidak

akan terjadi“ (Mead, 1963).

4. Pengurangan rasa ketidakpastian

”Komunikasi timbul di dorong oleh

kebutuhan-kebutuhan untuk

mengurangi rasa ketidakpastian,

bertindak secara efektif,

(27)

5. Proses

” Komunikasi adalah proses penyampaian

informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol sepeti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain“ (Barelson dan Steiner,1964)

6. Pengalihan/Penyampaian/Pertukaran

”Penggunaan kata komunikasi tampaknya menunjuk kepada adanya sesuatu yang

dialihkan dari suatu benda atau orang ke benda atau orang lainnya. Kata komunikasi kadang-kadang menunjuk kepada apa yang dialihkan, alat apa yang dipakai sebagai saluran

pengalihan, atau menunjuk kepada keseluruhan proses upaya pengalihan. Dalam banyak kasus, apa yang dialihkan kemudian menjad milik atau bagian bersama. Oleh karena itu komunikasi

(28)

7. Menghubungkan/ menggabungkan

” Komunikasi adalah suatu proses

yang menghubungkan satu bagian

dalam kehidupan dengan bagian

lainnya“.(Ruesh,1957)

8. Kebersamaan

”Komunikasi adalah suatu proses

yang membuat sesuatu dari yang

semula dimiliki oleh seseorang

(monopoli seseorang) menjadi dimiliki

oleh dua orang atau lebih“.

(29)

9. Saluran/alat/jalur

” Komunikasi adalah alat pengiriman

pesan-pesan kemiliteran perintah/order,

dan lain-lain seperti

telegraf,telepon,radio,kurir, dan

lain-lain“.(Amerian College Dictionary).

10. Replikasi memori

”Komunikasi adalah proses yang

(30)

11. Tanggapan dikriminatif

”Komunikasi adalah tanggapan

diskriminatif dari suatu organisme

terhadap suatu stimulus“.

(Stevens,1950)

12 Stimuli

”Setiap tindakan komunikasi dipandang

sebagai penyampaian informasi yang

berisikan stimuli diskriminatif, dari

(31)

13. Tujuan/Kesengajaan

”Komunikasi pada dasarnya

penyampaian pesan yang disengaja dari

sumber terhadap penerima dengan

tujuan mempengaruhi tingkah laku

pihak penerima“. (Miller,1966).

14. Waktu/situasi

(32)

15. Kekuasaan/kekuatan

”Komunikasi adalah suatu mekanisme yang menimbulkan kekuatan/kekuasaan“.

(33)

I. ASPEK ONTOLOGI ( BEING,

WHAT, WHO)

1. DEFENISI I.P

a. Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji

kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum (Communality, The Liang Gie, 1991).

b. Pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-langkah pencapaiannya dipertanggung-jawabkan secara teoritis (C, Verhaak).

c. Kumpulan pengetahuan yang benar : - Mempunyai obyek dan tujuan

- Disusun secara sistematik,

- Berkembang dengan metode ilmiah,

(34)

2. Obyek : * Materi : obyek yang dipelajari misalnya:

- Manusia - Kehidupan - Benda mati

- Alam semesta

* Formal : obyek yang menjadi pusat

perhatian pusat perhatian (focus of interest) atau bidang studi. Misalnya : - Kesehatan,

kedokteran, pertanian, ekonomi, sastra

(35)

4. Klasifikasi ilmu pengetahuan.

Contoh klasifikasi Ilmu Pengetahuan yang sederhana yaitu:

1. Ilmu dasar (basic Science) misalnya

biologi yang bertujuan mendalami teori dan isi alam yang hidup.

2. Ilmu terapan (Applied Sciences) yang bertujuan untuk memanfaatkan ilmu guna memecahkan masalah praktis misalnya

mekanisme dan teknologi pertanian.

(36)

II. ASPEK AKSIOLOGI / ETIS (OBJECTIVE, FOR WHAT, VALUE)

1. Tujuan umum : mis. Ilmu komunikasi mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan penyampaian pesan.

Tujuan khusus : untuk mencari/mendapatkan : Kebenaran (Truth)

Pengetahuan (Knowledge) Pemahaman (Understanding) Penjelasan (Explanation)

Klasifikasi (Classification) Peramalan (Prediction) Pengendalian (Control) Penerapan (Application) Penemuan (Indention) Produksi (Production)

(37)

III. ASPEK EPISTEMOLOGI (WHY, HOW)

1.

Why: misalnya ilmu komunikasi, masih banyak yang tidak efektif dalam

berkomunikasi sehingga muncul keinginan mencari kebenaran ilmiah apa penyebabnya.

2. How : misalnya pemikiran dan pengkajian ilmiah/ hasil ilmiah yang disusun

secara sistematik, dengan metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran tentang komunikasi .

Sistematik: Disusun teratur berdasarkan sistimSistim: Bagian-bagian yang berfungsi untuk I.P

Metode: Cara untuk menemukan/membuktikan dan mengembangkan I.P.Berkembang: Berdasarkan hasil Metode Ilmiah dan bersifat terbuka

Universal: Berlaku sama di mana saja

Terbuka : Selalu dapat diuji kebenarannya secara ilmiah (diversifikasi) dengan

penalaran maupun diuji ulang.

(38)

Beberapa definisi ilmu pengetahuan (science) dapat bermacam-macam yaitu :

J. Haberer 1972 : Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.

J.D. Bernal 1977 : Suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan

manusia.

E. Cantote 1977 : Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992

E.F. Schumacher : The perfections of science are purely practical-the objective practical the objective, i.e. independent of character and interests of the operator, measurable, recordable and repeatable.

Prof. Burr : Like the fields of physics, sciences are part of the organization of the universe and are influenced by the fast forces of space .

Cambridge-Dictionary 1995 : Ilmu Pengetahuan

adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji

(39)

1.Tujuan Ilmu - mencari kebenaran ilmu tertentu secara ilmiah 2. Sistem Ilmu

Sistem = Bagian-bagian atau elemen-elemen yang

berfungsi saling berkaitan/interrelated untuk mewujudkan fungsi organ/ institusi/ilmu secara menyeluruh:

Contoh :

Sistem syarat

Fungsi kehidupan manusia

Sistem pencernaan Fungsi Kehidupan manusia Sistem panca indera

Sistem vaskuler

Sistem penalaran / logika Fungsi pengembangan ilmu

Sistem klasifikasi Fungsi pengembangan ilmu Sistem penulisan ilmiah

(40)

Faktor sistim

a. Ada seperangkat elemen tertentu (Assemblage of elements), b. Elemen-elemen itu saling berkaitan secara teratur (Interrelated), c. Ada mekanisme keterkaitan antar elemen itu dan merupakan suatu

kesatuan organisasi.

d. Kesatuan organisasi itu berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.

e. Menghasilkan sesuatu yang dapat diamati dan disaksikan (Genera-ting an observable product).

Sistematik berarti bahwa ilmu pengetahuan itu secara teratur dan tersusun hingga memberikan pengertian tentang hakikat,

kebenaran dan pembuktian kebenaran.

Kebenaran/kesalahan dan atau kepastian itu dapat

dipertanggungjawabkan berdasar pembuktian dengan, metode ilmiah.

Sistematika ilmu pengaturan sistematik ilmu hingga mudah di pelajari.

Sistematika ilmu dapat dibagi tiga :

1. Apa ilmu/ilmu baru itu dan sistematikanya ? (aspek ontologi)

2. Untuk apa ilmu tersebut? (Sistematika tujuan – aspek aksiologi / etika)

(41)

3. Metode

Yang dimaksudkan dengan metode yaitu metode ilmiah. Metode ilmiah ialah cara untuk mendapatkan atau menemukan pengetahuan yang benar dan bersifat ilmiah. Metode ilmiah mensyaratkan asas dan prosedur tertentu yang disebut kegiatan ilmiah misalnya penalaran, studi kasus dan penelitian.

Metode ilmiah dapat dengan penalaran dan pembuktian kebenaran ilmiah.

3.1 Metode Ilmiah dengan penalaran dan kesimpulan atau pembuktian kebenaran

- Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran di mana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing (Suriasumantri, 1987).

- Penalaran adalah suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang benar dan bukan hasil perasaan.

Penalaran merupakan kegiatan yang mempunyai ciri tertentu dalam penemuan kebenaran.

Dua ciri penalaran : - Logis

- Analitis

a. Berpikir logis adalah kegiatan berpikir menurut pola, alur dan kerangka tertentu (frame of logic) yaitu, menurut logika: deduksi-induksi; rasionalism-empirism; abstrak-kongkrit; apriori-aposteriori.

b. Berpikir analitis adalah konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir analisis-sintesis berdasarkan langkah-langkah tertentu (metode ilmiah/ penelitian).

(42)

3.2 Pembuktian Kebenaran Ilmiah

Secara ontologis keraguan timbul karena keterbatasan manusia.

Filsafat ilmu pengetahuan berusaha mengubah "yang ada" dari "common sense" atau anggapan umum menjadi "yang ada" secara logis" atau

"rasional".

Dulu mitos adalah anggapan umum yang dianggap benar berdasar kepercayaan tanpa pembuktian

Mitos

Misal : Lepra kutukan Tuhan Skeptik absolut

Kepastian ini dapat dilihat dengan mikroskop atau dengan metode lain dan berlaku universal.

Ratio

Misal : Lepra Penyakit dengan causa Ilmu pengetahuan M. Leprae (kepastian)

Jadi penyakit lepra yang dulu dianggap kutukan Tuhan, kini dapat dijelaskan sebagai berikut: Aspek ontologi lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh M. Leprae

Objek materi: manusia

Objek formal: penyakit lepra

Aspek epistemologi lepra adalah penyakit dengan causa M. Lepra (Why) dan menular dalam jangka lama (How) Aspek aksiologi, lepra adalah

(43)

4. Dinamis

Ilmu Pengetahuan berkembang, jadi bersifat dinamis. Aktivitas untuk perkembangan ilmu antara lain dengan kajian/risel (study, search,

pursuit, inquiry, quest). Pembuktian kebenaran ilmiah dan dinamika ilmu atau metode perkembangan ilmu yaitu dengan penelitian atau riset.

Contoh urutan riset adalah sebagai berikut: 1. Judul yang jelas berkaitan dengan riset;

2. Rumusan masalah yang spesifik berkaitan dengan judul; 3. Tujuan dan manfaat yang berkaitan dengan masalah; 4. Tinjauan Pustaka yang berkaitan dengan judul riset;

5. Kerangka Teori yang berkaitan dengan Tinjauan Pustaka; 6. Kerangka konsep riset;

7. Rumusan hipotesis kerja;

8. Rumusan definisi operasional riset;

9. Rancangan metode riset yang terkendalikan; 10. Kumpulan data (Rencana dan Pelaksanaan);

11. Analisis data dan sintesis hingga menjadi pernyataan; 12. Pembahasan

13. Simpulan pernyataan menjadi hasil riset yang dapat dipertanggung jawabkan

14. Dibuat verifikasi hasil, saran dan ramalan ilmiah.

(44)

Jadi menurut Onong U. Effendi (2003) filsafat

komunikasi adalah disiplin yang menelaah

pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan

holistis teori dan proses komunikasi yang

(45)

SEKIAN

DAN

Referensi

Dokumen terkait

SK TAMAN MUTIARA RINI HIDAYATUNNISA BINTI ABDUL HALIM 95. SK TAMAN ANGGERIK ZAHARAH

SOP pemberian informasi tentang efek samping obat atau efek yang tidak diharapkan SOP tentang petunjuk penyimpanan obat di rumah. SOP penanganan obat kedaluwarsa/rusak SOP

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan

Dari berbagai uraian dan telaah fatwa tersebut di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pasar uang antarbank dengan prinsip syariah merupakan kegiatan transaksi

partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual, sehingga dapat memberi kesempatan kepada setiap peserta didik untuk berperan sebagai guru bagi

Berdasarkan kesimpulan di atas, hal yang diharapkan kedepan adalah agar aplikasi ini dapat dikembangkan lebih jauh dengan pengolahan data yang lebih besar dan luas sehingga

Menurut Nasution (dalam Nurlaeli, 2012, hlm. 98), analisis data kualitatif bersifat terbuka open-ended, redukatif. Dikatakan terbuka karena terbuka bagi perubahan perbaikan

Sedangkan lima jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh anak selama sarapan adalah teh, susu, air jeruk, air putih, sirup; Sebagian besar jumlah sarapan anak tidak baik;