• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPONEN ELEKTRONIKA RESISTOR TETAP DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KOMPONEN ELEKTRONIKA RESISTOR TETAP DAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

I. PERCOBAAN RESISTOR 1.1. Tujuan Percobaan

1. Untuk membaca nilai resistiv menggunakan kode warna.

2. Untuk mengukur nilai resistor menggunakan AVO meter Analog dan digital.

3. Untuk mengukur nilai tahanan pada resistor variabel. 1.2. Teori Dasar

Jenis-Jenis Resistor pada saat ini hanya ada 2 jenis, yaitu Fixed Resistor

(Resistor Tetap) dan Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap). Dari dua jenis resistor tersebut di bagi lagi menjadi beberapa bagian lagi. Berikut penjelasan bagian-bagian dari kedua jenis tersebut :

1.2.1. Resistor Tetap

Berdasarkan penggunaanya, resistor dapat dibagi menjadi Resistor Biasa (Tetap Nilainya) dan Resistor Berubah (Variable).Fixed Resistor (Resistor Tetap) adalah jenis resistor yang nilainya sudah

(2)

Gambar 1Resistor a. Resistor

Sebuah resistor sering disebut werstan, tahanan atau penghambat, adalahsuatu komponen elektronik yang dapat menghambat gerak lajunya arus listrik. Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar). Satuan resistor adalah Ohm, yang menemukan adalah George Ohm (1787-1854), seorang ahli Fisika bangsa Jerman. Tahanan bagian dalam ini dinamai Konduktansi. Satuan konduktansi ditulis dengan kebalikan dari Ohm yaitu mho1.

(3)

Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai hukum Ohm:

R =V

I...(1.1) Dimana V adalah beda potensial antara kedua ujung benda penghambat,I adalah besar arus yang melalui benda penghambat, dan R adalah besarnya hambatan benda penghambat tersebut.

b. Resistor Batu

Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih atau sering disebut resistor batu, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung

dibadannya, misalnya 100Ω 5W.

Gambar 2 Resistor Batu c. SMD (Surface Mounted Device)

(4)

Gambar 3Resistor SMD

Resistor SMD termasuk jenis resistor tetap. Namun pembacaan nilai resistansi resistor tetap biasa dengan resistor SMD adalah berbeda. Berikut cara membaca nilai resistansi resistor SMD. Dalam pembacaan nilai resistansi untuk SMD resistor ada tiga macamyaitu :

a) Untuk SMD resistor 5 % dengan angka 3-digit.

b) Untuk SMD resistor 1% dengan menggunakan angka 4-digit. c) Untuk SMD resistor 1% dengan menggunakan kombinasi 2-digit

angka dan 1-digit huruf.

Berikut pembacaan nilai resistansi untuk SMD resistor: (A) Resistor SMD 5% menggunakan 3-digit angka

Cara membacanya adalah sebagai berikut : ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua ANGKA 3 = Menunjukan angka multiplier Contoh :

(5)

Angka digit kedua = 0 Angka digit ketiga = 103

Nilai resistansi 10000 = 10 k. Nilai toleransi = 5%

334

Angka digit pertama = 3 Angka digit kedua = 3 Angka digit ketiga = 104

Nilai resistansi 330000 = 330 k. Nilai toleransi = 5%

(B) Resistor SMD 1% menggunakan 4-digit angka Cara membacanya adalah sebagai berikut : ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua ANGKA 3 = Menunjukan angka ketiga ANGKA 4 = Menunjukan angka multiplier

2564

Angka digit pertama = 2 Angka digit kedua = 5 Angka digit ketiga = 6 Angka digit ketiga = 104

Nilai resistansi 2560000 = 2,56 M. Nilai toleransi = 1%

1792

Angka digit pertama = 1 Angka digit kedua = 7 Angka digit ketiga = 9 Angka digit ketiga = 102

Nilai resistansi 17900= 17,9 k. Nilai toleransi = 1%

(C) Resistor SMD 1% menggunakan 2digit angka dan 1digit huruf Cara membacanya :

(6)

Tabel 1. Kode resistansi 2-digit angka depan pada resistor SMD 1%

Code Value Code Value Code Value

1. 100 33. 215 65. 464

Tabel 2. Kode huruf untuk resistor SMD 1%

Huruf Pengali Huruf Pengali

F 100000 B 10

E 10000 A 1

D 1000 X atau S 0,1

(7)

Contoh:

10A

Nilai resistensi angka 10 = 124 (lihat tabel 1) Nilai pengali/huruf A = 1 kali (lihat tabel 2) Nilai resistansi = 124

Nilai toleransi = 1%

77D

Nilai resistensi angka 77 = 619 (lihat tabel 1) Nilai pengali/huruf D = 1000 kali (lihat tabel 2)

Nilai resistansi = 619000= 619 k. Nilai toleransi = 1%

d. Sisir

Resistor SIP disebut juga sebagai terminal Resistor yang merupakan gabungan dari beberapa Resistor yang digabung menjadi satu dan disusun secara paralel. Resistor SIP ini memiliki banyak kaki dan bentuknya seperti sisir.

Gambar 4Resistor SMD 1.2.2. Resistor Tidak Tetap (Variable)

(8)

rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).

Gambar 5Potensiometer Gambar 6 Trimpot a) Potensiometer

(9)

dengan grafik fungsi logaritmik (sesuai hukum logaritma) terhadap perubahan tahananya, potensiometer logaritmik dapat dibuat dari potensiometer linier ditambah dengan resistor eksternal, karena potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif sangat mahal, potensiometer logaritmik lazim digunakan pada pengatur volume audio.

b) Trimpot

Adalah potensiometer yang cara mengubah nilai tahanannya dengan cara mentrim dengan menggunakan obeng trim. Pada televisi, trimpot biasanya digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian oscilator, rangkaian driver, atau pada penyetelan keseimbangan putih (white balance). bagian-bagian yang menggunakan trimpot berarti bagian tersebut tidak sering dilakukan penyetelan dan biasanya hanya ditujukan untuk maintenance.

c) LDR (Light Dependent Resistor)

Adalah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil. Bentuk dan simbol dari LDR sendiri dapat dilihat pada Gambar 5.

(10)

d) Thermsitor(Thermally sensitive resistor)

Thermistor (Thermally sensitive resistor) adalah sebuah resistor yang dirancang khusus untuk peka terhadap suhu. Thermistor terbagi dalam dua jenis. Pertama, yang disebut dengan Negative Temperature Coefficient Resistor (NTCR), jika mendapat panas, nilai satuan Ohm-nya berkurang, misal pada suhu 250 C nilai satuan Ohm-nya = 47 kilo Ohm (47kΩ ). Kedua, yang disebut

dengan Positive Temperature Coefficient Resistor (PTCR), jika mendapat panas, nilai satuan Ohm-nya bertambah.

Mengukur nilai satuan Ohm dari thermistor dengan menggunakan. Multimeter

Gambar 8 Pengukuran nilai satuan ohm menggunakan multimeter 1. Thermistor NTC

Thermistor NTC adalah singkatan dari thermistor “Negative Temperature Coefficient”. Thermistor jenis ini nilai

resistansinya akan menurun apabila suhu yang berada di sekitar komponen thermistor NTC tersebut tinggi, atau dengan kata lain berbanding terbalik alias negatif.

(11)

Thermistor PTC adalah singkatan dari “Positive

Temperature Coefficient”. Termistor jenis ini nilai

resistansinya akan semakin tinggi apabila suhu yang ada di sekitarnya juga tinggi. Dengan kata lain nilai resistansi dan suhu di sekitar berbanding lurus alias positif.

Karena kemampuannya tersebut thermistor (NTC dan PTC) dalam merubah besarnya resistansi sesuai dengan temperatur yang bekerja padanya, maka kpmponen tersebut banyak sekali dipergunakan sebagai pembatas arus, pengaman circuit, soft start, serta pengaman otomatis pengendalian relay.

Gambar

Gambar 1Resistor
Gambar 2 Resistor Batu
Gambar 3Resistor SMD
Tabel 2. Kode huruf untuk resistor SMD 1%HurufPengaliHurufPengali
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengamati sejauh mana penggunaan informasi akuntansi untuk menilai kinerja manajer lini, Hopwood (1972: 156-193) menyusun tiga cara penilaian kinerja yang

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan dua jenis (merk) semen, yaitu semen Bima dan semen Tiga Roda dalam satu campuran beton terhadap kuat

Ada tiga jenis biaya utama dari biaya agen:(1) pengeluaran untuk memantau kegiatan manajerial, seperti biaya audit, (2) pengeluaran untuk struktur organisasi dengan cara

Penelitian Kuraesin hanya difokuskan untuk mengetahui jenis dan penggunaan aisatsu dalam komunikasi sehari-hari berkaitan dengan pendidikan bahasa Jepang, cara penggunaan

Dari tiga jenis mordan yang digunakan pada kain katun, penggunaan kapur menghasilkan ketahanan luntur warna terhadap sinar paling baik dengan nilai 4 untuk limbah

Sembiring (2013) dan Honggowibowo (2009) menyatakan bahwa penggunaan teknologi sistem pakar dapat mempermudah petani untuk melihat dan mengetahui jenis, karakter, dan cara

dalam berbagai jenis tanah sampai puluhan tahun walaupun tanpa inang (Kistler, 2001). Berbagai cara pengendalian telah dilakukan untuk menekan serangan Foc. Penggunaan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis-jenis tumbuhan obat, cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan obat untuk perawatan ibu dan anak pasca melahirkan