• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHAP ANALISIS PROGRAM DIKLAT MODEL ADDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TAHAP ANALISIS PROGRAM DIKLAT MODEL ADDI"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

TAHAP ANALISIS PROGRAM DIKLAT MODEL ADDIE

Gian Perdana Saka Iswara (150121603204) S1 Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Gianperdana14@gmail.com

Secara umum analisis pelatihan didefinisikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data dalam rangka mengidentifikasi bidang-bidang atau faktor-faktor apa saja yang ada di dalam instansi yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki agar kinerja pegawai dan produktivitas instansi menjadi meningkat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh data akurat tentang apakah ada kebutuhan untuk menyelenggarakan pelatihan.

Mengingat bahwa pelatihan pada dasarnya diselenggarakan sebagai sarana untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi kesenjangan antara kinerja yang ada saat ini dengan kinerja standard atau yang diharapkan untuk dilakukan oleh si pegawai, maka dalam hal ini analisis kebutuhan pelatihan merupakan alat untuk mengidentifikasi kesenjangan-kesenjangan yang ada tersebut dan melakukan analisis apakah kesenjangan-kesenjangan tersebut dapat dikurangi atau dihilangkan melalui suatu pelatihan. Selain itu dengan analisis kebutuhan pelatihan maka pihak penyelenggara pelatihan dapat memperkirakan manfaat-manfaat apa saja yang bisa didapatkan dari suatu pelatihan, baik bagi partisipan sebagai individu maupun bagi perusahaan.

Dalam mengidentifikasi atau menganalisis kebutuhan diklat banyak teknik atau metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menghimpun informasi dan data untuk keperluan identifikasi kebutuhan diklat. Metode dan teknik tersebut antara lain metode wawancara atau interview, metode kuisioner atau angket dan metode skala.

Pada analisis kebutuhan pelatihan terdapat factor-faktor penentu , oleh karena itu data yang harus dikumpulkan mencakup beberapa faktor sebagai berikut:

a. Alasan; Perlunya alasan dari sebuah instansi mengapa sebuah pelatihan perlu diadakan merupakan factor yang penting untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam pelatihan nantinya. Oleh karena itu, pada tahapan ini perancang program pelatihan dituntut untuk benar-benar jeli dalam melihat kebutuhan yang ada.

b. Peserta; menentukan siapa yang menjadi peserta pelatihan tersebut. Peserta yang dimaksudkan dalam konteks ini adalah mencakup partisipan pada pelatihan tersebut. c. Pekerjaan; Data atau informasi yang harus dikumpulkan dan dianalisis mencakup hal-hal seperti: jenis pekerjaan (jabatan) apa yang sedang di review dan apa fungsi utama pekerjaan (jabatan) tersebut, apa saja kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara optimal, apa standard kinerja yang harus dipenuhi oleh pegawai, apakah pegawai sudah memenuhi standard kinerja yang diharapkan.

d. Materi ; Hal yang mendasar untuk diketahui dalam menentukan materi yang akan dirancang dalam sebuah program pelatihan adalah apakah materi yang akan diberikan merupakan suatu hal yang bersifat essential atau tidak.

(2)

f. Biaya ; Sekecil apapun kegiatan pelatihan pasti membutuhkan dana. Oleh karena itu amat penting untuk menghitung untung rugi dari pelaksanaan suatu pelatihan. g. Memilih Metode; Sebelum menentukan metode yang akan digunakan dalam

pengumpulan data, maka perlu dipikirkan sumber-sumber data yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan.

Daftar Pustaka:

LIPI. 2016. Panduan Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Pertama Tahun 2016, Bogor.

Referensi

Dokumen terkait

armigera di laborato- rium dengan bahan pembawa Tween, Sucrose, Kaolin, dan tanpa bahan pembawa (formula) dengan dosis bahan pembawa 5, 10, 20, dan 40 ml atau g/ha menunjukkan

Beberapa hal yang menjadi dasar dalam menilai keberadaan hukum internasional dalam sistem perundang- undangan Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor

Maka secara keseluruhan faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru adalah faktor pemeliharan,

kamu akan mempelajari cara memelihara lingkungan alam dan buatan yang ada di rumah dan sekolah.. Ayo,

[r]

Hubungan desa Tongkoh sendiri dengan desa Lau Gendek adalah tidak lain atas hubungan tanah, karena marga Karo Sekali yang pertama sekali mendiami desa Lau Gendek sampai ke

“ Vendor V setuju untuk menyediakan jasa perjalanan dan jasa lainnya yang terkait dengan jasa perjalanan (selanjutnya disebut sebagai “Jasa”) untuk PT Rx dan perusahaan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Babadan Ponorogo tahun pelajaran 2015-2016 melalui