• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVESTASI DALAM SEKURITAS TINJAUAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INVESTASI DALAM SEKURITAS TINJAUAN UMUM"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBAHASAN

1.1 INVESTASI DALAM SEKURITAS

TINJAUAN UMUM INVESTASI DALAM SEKURITAS

Investasi dalam sekuritas dapat dilakukan dalam bentuk investasi jangka panjang (dengan motif untuk mendapat hasil berupa atau deviden jangka panjang, atau untuk menguasai perusahaan lain) dan investasi jangka pendek (hanya sekedar memanfaatkan kelebihan kas sambil menunggu sebelum diinvestasikan kedalam aktiva produktif.

Dividen dan bunga yang diterima dari investasi menyangkut transaksi penerimaan kas. Pengeluaran sekuritas menyangkut transaksi pengeluaran kas. Transaksi-transaksi dalam investasi ini memerlukan pengendalian seperti halnya penerimaan dan pengeluaran kas lainnya dan juga pengendalian tambahan yang hanya berlaku untuk transaksi investasi. TUJUAN AUDIT

Kategori Asersi Tujuan Audit Saldo Rekening

Keberadaan/Kepatuhan

Kelengkapan

Hak dan Kewajiban

Pendapatan investasi, laba dan rugi direalisasi, dan laba/rugi belum direalisasi yang dimasukan sebagai pendapatan berasal dari transaksi dan kejadian yang terjadi selama periode yang diperiksa (AT1).

Semua transaksi dan kejadian yang mempengaruhi laporan rugi-laba yang terjadi selama periode yang diperiksa telah termasuk dalam rekening rugi-laba (L1).

Investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang menurut pembukuan mencerminkan investasi yang ada pada tanggal neraca (AT2).

Semua investasi jangka pendek dan jangka panjang sudah termasuk dalam rekening investasi di neraca (L2).

(2)

Penilaian/Pengalokasia n

Penyajian dan Pengungkapan

Pendapatan investasi, dan laba/rugi direalisasi dan belum direalisasi dilaporkan dalam jumlah yang tepat (NA1).

dalam pembukuan adalah milik perusahaan (HK1).

Investasi dilaporkan di neraca berdasarkan harga pasar, harga perolehan, cost diamortisasi, atau jumlah yang ditetapkan berdasar metode ekuitas, sesuai dengan investasi yang bersangkutan (NA2).

Saldo-saldo investasi diidentifikasi dan dikelompokan dengan tepat dalam laporan keuangan (SU1).

Pengungkapan yang tepat dilakukan untuk (1) investasi pada perusahaan yang memiliki hubungan istimewa, (2) dasar penilaian investasi, penjaminan investasi (SU2).

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT Materialitas

(3)

sebagai investasi jangka panjang mungkin material, baik bagi neraca maupun laporan rugi-laba tergantung pada perusahaan yang bersangkutan.

Risiko Bawaan

Risiko bawaan untuk investasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Volume transaksi investasi biasanya sangat rendah. Namun sekuritas rentan terhadap pencurian, dan akuntansi untuk investasi menjadi semakin kompleks.

Risiko Prosedur Analitis

Pengauditan investasi pada perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain bisa sangat berbeda-beda, tergantung pada perusahaan yang diperiksa. Prosedur analitis bisa dilakukan dengan membandingkandata tahun ini dengan data tahun lalu, atau bisa juga dilakukan dengan membandingkan data sesungguhnya dengan data menurut anggaran. Risiko Pengendalian

Pemahaman tentang sejumlah faktor lingkungan pengendalian berkaitan dengan pengauditan atas siklus investasi. Sebagai contoh, kewenangan dan tanggung jawab atas transaksi investasi harus dibebankan kepada pejabat perusahaan seperti direktur keuangan. Orang yang dibewri kewenangan harus (1) memiliki integritas yang tidak diragukan, (2) memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukansebagai orang yang diberi tugas untuk melaksanakan transaksi, (3) menyadari arti penting pelaksanaan semua prosedur pengendalian yang ditetapkan perusahaan, (4) dapat membantu anggota manajemen lainnya dalam membuat penetapan risiko atas investasi-investasi individual.

DOKUMEN DAN CATATAN

Dokumen dan catatan yang bisa diterapkan pada siklus ini adalah: a. Sertifikasi saham.

b. Sertifikasi obligasi. c. Perjanjian obligasi.

d. Pemberitahuan dari broker. e. Laporan broker.

f. Buku Jurnal.

(4)

FUNGSI-FUNGSI DAN PENGENDALIAN YANG BERSANGKUTAN a. Pemberian otorisasi transaksi investasi.

b. Penerimaan atau penyerahan sekuritas. c. Pencatatan transaksi.

d. Penerimaan dan pengeluaran kas.

e. Penilaian kinerja investasi dan pelaporannya.

1.2 PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS INVESTASI DALAM SEKURITAS

Dalam pengujian substantif atas siklus investasi, auditor umumnya melakukan pengujian atas rekening-rekening neraca dan rekening rugi-laba yang bersangkutan secara bersama-sama. Auditor harus menetapkan tingkat risiko deteksi bisa diterima untuk setiap kategori asersi laporan keuangan untuk saldo-saldo rekening dalam siklus investasi, sebelum ia merancang pengujian substantif.

Penentuan Risiko Deteksi

Dalam menerapkan model risiko audit untuk menetapkan risiko deteksi atas asersi-asersi siklus investasi, auditor hendaknya menggabungkan risiko bawaan dan risiko pengendalian atas transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas yang telah ditetapkannya dengan pertimbangan tambahan khusus untuk transaksi investasi. Mengingat bahwa risiko bawaan dan risiko pengendalian bisa sangat berbeda pada berbagai perusahaan dengan berbagai jenis investasi dan keadaan-keadaan khusus dalam setiap perusahaan, maka tingkat risiko deteksi bisa diterima juga bisa sangat berbeda, baik antar perusahaan maupun antar golongan investasi dalam perusahaan yang sama. Kesulitan untuk merancang pengendalian guna menghadapi risiko menyangkut hal-hal berikut: (1) penggunaan harga pasar (jika diperlukan), dan (2) penggolongan investasi yang tepat sering berarti bahwa tingkat risiko deteksi yang rendah untuk pengujian detil biasanya ditetapkan untuk asersi penilaian atau pengalokasian dan penyajian dan pengungkapan.

Perancangan Pengujian Substantif

(5)

Prosedur-prosedur Awal

Pertama-tama auditor harus memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan bidang usaha klien. Auditor perlu memahami mengenai pemicu-pemicu ekonomi yang mendorong perusahaan melakukan aktivitas investasi, seperti kebijakan perusahaan untuk melakukan investasi dari kelebihan kasnya, aktivitas pembelanjaannya, dan kemampuan untuk menghasilkan aliran kas bebas. Kedua, memeriksa kecocokan antara saldo awal investasi dengan saldo per audit dalam kertas kerja tahun lalu. Selanjutnya melakukan review atas aktivitas dalam rekening-rekening yang berkaitan dengan investasi dalam sekuritas untuk melihat kemungkinan adanya ayat-ayat jurnal ke rekening-rekening tersebut yang nampak tidak biasa (baik jumlah maupun sumbernya) sehingga perlu diselidiki. Setelah itu daftar semua investasi yang dibuat klien harus diperiksa kebenaran penjumlahannya (menurun dan mendatar) untuk memastikan perhitungan dan kecocokannya dengan pembukuan. Selain itu auditor juga harus memastikan kecocokan antara data dalam daftar-daftar yang dibuat klien dan data di buku pembantu investasi dalam sekuritas rekening buku besar yang bersangkutan. Apabila semuanya cocok, maka daftar tersebut bisa dijadikan dasar untuk melakukan tambahan pengujian substantif berikutnya.

Prosedur Analitis

Prosedur analitis untuk saldo-saldo investasi menyangkut hubungan antar rekening-rekening tertentu dalam periode yang diperiksa dan membandingkannya dengan data tahun lalu, jumlah menurut anggara, atau data prakiraan lainnya. Keefektivan prosedur analitis akan mengurangi jumlah bukti yang diperlukan dari pengujian substantif lainnya.

Pengujian Detil Transaksi

(6)

Pengujian Detil Saldo-saldo

Pengujian substantif dalam kategori ini meliputi tiga jenis pengujian yang akan diterangkan di bawah ini.

Menginspeksi dan menghitung Sekuritas yang ada diTangan

Dalam melakukan pengujian ini hendaknya diperhatikan hal-hal berikut: (1) petugas penyimpan sekuritas harus hadir atau menyaksikan pada saat perhitungan dilakukan, (2) setelah perhitungan selesai dikerjakan pada sekuritas dikembalikan, auditor harus minta tanda penerimaan dari petugas penyimpan sekuritas, dan (3) semua sekuritas harus berada di bawah pengawasan auditor selama proses perhitungan berlangsung. Pengujian substantif ini memberi bukti tentang asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, dan penyajian dan pengungkapan.

Mengkonfirmasi Sekuritas yang Disimpan Pihak Lain

Sekuritas yang disimpan oleh pihak lain demi keamanan, harus dikonfirmasi. Konfirmasi harus diminta per tanggal pelaksanaan perhitungan atas sekuritas yang berada di tangan klien. Auditor harus mengawasi proses pengiriman konfirmasi melalui pos dan jawaban konfirmasi dari penyimpan sekuritas harus dikirimkan langsung kepada auditor. Sekuritas mungkin juga disimpan oleh kreditur sebagai jaminan atas pinjaman atau ditahan atas perintah pengadilan. Dalam hal demikian, konfirmasi harus dikirimkan kepada penyimpan yang ditunjuk. Apabila konfirmasi menunjukkan jumlah yang lebih banyak daripada jumlah yang ditunjukkan oleh pembukuan, maka konfirmasi juga menghasilkan bukti tentang asersi kelengkapan.

Menghitung Ulang Pendapatan Investasi

Pendapatan dari investasi dapat diverifikasi dengan memeriksa bukti dokumen dan melakukan perhitungan ulang. Auditor dapat memeriksa secara independen pendapatan dividen dengan mengacu pada tanggal pengumuman, jumlah, dan tanggal pembayaran yang nampak dalam buku catatan. Perhitungan ulang saldo pendapatan investasi terutama berkaitan dengan asersi penilaian atau pengalokasian.

Pengujian Detil Saldo: Estimasi Akuntansi

Dalam melakukan pengauditan atas investasi, auditor harus menerapkan sejumlah pertimbangan audit yang berkaitan dengan penilaian:

(7)

Ketepatan klien dalan menerapkan FASB No.115, Accounting for Certain Investment in Debt and Equity Securities, tergantung pada penggolongan yang dilakukan klien atas sekuritas berupa:

 Sekuritas yang akan dimiliki sampai jatuh tempo, dilaporkan sebesar harga perolehan diamortisasi (amortized cost).

 Sekuritas diperdagangkan, dilaporkan sebesar harga pasar, dengan laba/rugi belum direalisasi dimasukkan dalam pendapatan.

 Sekuritas siap dijual, dilaporkan sebesar harga pasar dengan laba/rugi belum direalisasi dikeluarkan dari pendapatan dan dilaporkan dalam rekening ekuitas terpisah.

Pada waktu mengevaluasi tujuan manajemen dalam melakukan suatu investasi, auditor harus menentukan apakah aktivitas investasi yang dilakukan manajemen sesuai atau bertentangan dengan tujuan manajemen yang telah ditetapkan. Auditor juga harus mempertimbangkan kemampuan manajemen untuk terus menyimpan sekuritas utang sampai saat jatuh temponya dengan mengingat posisi keuangan klien, kebutuhan akan modal kerja, dan kemampuan menghasilkan aliran kas untuk operasi. Selain itu auditor harus meminta surat pernyataan dari manajemen tentang ketepatan penggolongan sekuritas.

Pengauditan Harga Pasar Investasi

Dalam hal investasi dinilai dengan menggunakan model penilaian (valuation model), auditor jangan bertindak sebagai seorang penilai (appraiser) dan ia tidak perlu menggantikan fungsi mereka untuk kepentingan manajemen. Auditor hanya diminta untuk menilai kewajaran atau ketepatan model yang digunakan. Dalam keadaan tertentu, auditor perlu mempertimbangkan kemungkinan untuk menggunakan jasa spesialis guna menetapkan taksiran harga pasar atau model yang bersangkutan. Auditor harus mencari bukti tentang kondisi-kondisi tersebut dan menentukan apakah temuan cenderung mendukung atau bertentangan dengan kesimpulan manajemen.

(8)

sekuritas yang akan dimiliki sampai saat jatuh tempo, auditor juga harus menilai kemampuan perusahaan untuk memegang investasi tersebut sampai saat jatuh temponya. Kebanyakan auditor menggunakan daftar pengecekan (checklist) untuk membantunya dalam memastikan bahwa semua pengungkapan yang diharuskan telah dilaksanakan.

1.3 PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO KAS

Dalam bagian ini istilah saldo kas hanya mengacu pada kas yang ditahan dan di bank, tidak termasuk kas kecil dan dana imprest lainnya.

MENENTUKAN RISIKO DETEKSI

Beberapa pemilik perusahaan kecil menginginkan agar auditor secara cermat mengaudit kas guna memberikannya kepastian tentang keabsahan saldo kas. Akibatnya, auditor akan melakukan pendekatan substantif yang terutama menekankan pada pengujian rincian, sekalipun model risiko audit dapat menyatakan bahwa pendekatan semacam itu tidak diperlukan karena prosedur analitis atau pengendalian internal sudah efektif. Risiko inheren biasanya tinggi karena kerawanan kas terhadap penyalahgunaan. Efektivitas prosedur analitis seringkali tergantung pada prosedur yang ditempuh entitas untuk mengembangkan anggaran atau peramalan kas yang akurat.

PROSEDUR AWAL

Titik awal untuk memverifikasi saldo kas adalah menelusuri saldo awal periode berjalan ke saldo akhir yang telah diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya (apabila dapat diterapkan). Berikutnya, aktivitas selama periode berjalan dalam akun buku besar kas harus dikaji ulang menyangkut setiap ayat jurnal signifikan yang bersifat tidak biasa atau jumlah yang memerlukan penyelidikan khusus. Disamping itu, setiap skedul yang dibuat oleh klien menunjukkan ikhtisar penerimaan kas yang belum disetor pada lokasi yang berbeda dan/atau ikhtisar saldo bank juga harus diperoleh. Ketepatan matematis dari setiap skedul itu harus ditentukan dan kecocokannya dengan saldo kas yang berkaitan dalam buku besar juga harus diperiksa. Pengujian ini memberikan bukti tentang asersi penilaian atau alokasi.

PROSEDUR ANALITIS

(9)

pengujian substantif lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan apabila datanya tidak sesuai dengan pengharapan yang dikembangkan dari anggaran atau peramalan kas, atau kebijakan perusahaan mengenai investasi kelebihan kas.

PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSI

Beberapa pengujian substantif atas rincian transaksi melibatkan penelusuran dan vouching transaksi penerimaan kas serta pengeluaran kas yang biasanya dilakukan bersamaan dengan pengujian pengendalian sebagai pengujian bertujuan ganda.

Melaksanakan Pengujian Pisah Batas Kas

Pisah batas yang tepat atas penerimaan dan pengeluaran kas pada akhir tahun sangat penting bagi kelayakan laporan kas pada tanggal neraca. Dua pengujian pisah batas kas (cash cut off test) yang dilaksanakan: (1) pengujian pisah batas penerimaan kas, dan (2) pengujian pisah batas pengeluaran kas. Pengujian pisah batas kas terutama ditujukan pada asersi laporan keuangan yaitu eksistensi atau kejadian dan kelengkapan.

Menelusuri Transfer Bank

Banyak entitas membuka akun-akun (rekening) pada lebih dari satu bank. Sebuah perusahaan yang memiliki banyak akun bank dapat melakukan transfer uang yang diotorisasi diantara akun-akun bank itu. Sebagai contoh, uang dapat ditransfer dari akun bank umum ke akun bank untuk penggajian atas cek gaji yang akn dibagikan pada hari pembayaran. Apabila terjadi transfer bank, maka beberapa hari (dikenal dengan periode mengambang) umumnya akan berlalu sebelum cek itu dikliring di bank pada waktu ditarik. Jadi setoran kas per catatan bank akan lebih saji selama periode ini, karena cek tersebut akan termasuk dalam saldo bank yang menerima setoran dan belum akan dikurangkan dari bank yang ceknya ditarik. Transfer bank juga dapat menimbulkan salah saji saldo bank per pembukuan jika pengeluaran dan penerimaan tidak dicatat pada periode akuntansi yang lama.

Secara sengaja mencatat transfer bank sebagai setoran di bank penerima dan tidak menunjukkan pengurangan dari akun bank tempat transfer cek ditarik merupakan suatu penyimpangan yang dikenal sebagai kiting. Kiting juga dapat digunakan untuk menyembunyikan kekurangan kas atau kelebihan kas di bank pada tanggal laporan.

(10)

tepat), atau ada kolusi diantara orang-orang yang bertanggung jawab atas kedua fungsi itu. Selainmenelusuri transfer bank, kiting juga dapat dideteksi dengan (1) mendapatkan dan menggunakan laporan pisah batas bank karena cek yang dikiting dan dikliring pada bulan Januari akan tidak tampak pada daftar cek yang beredar untuk bulan Desember dan (2) melaksanakan pengujian pisah batas kas karena cek terakhir yang diterbitkan pada bulan Desember tidak akan dicatat dalam register cek. Penelusuran transfer bank akan memberikan bukti yang dapat diandalkan mengenai asersi eksistensi atau kejadian dan kelengkapan.

PENGUJIAN RINCIAN SALDO

Ada lima pengujian substantif yang biasa digunakan untuk saldo kas dalam pengujian rincian saldo.

Menghitung Kas di Tangan

Penerimaan kas yang belum disetor dan uang kembalian biasanya dipandang sebagai kas di tangan. Pengandalian atas semua dana uang dirancang untuk mencegah transfer uang yang telah dihitung ke uang yang belum dihitung oleh klien. Penyegelan uang dan penggunaan staf auditor tambahan seringkali diperlukan apabila kas disimpan pada banyak lokasi. Pengamanan yang menyangkut pengawasan kas dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan, dalam hal terjadinya kekurangan, klien mengklaim bahwa semua kas adalah utuh pada saat diserahkan kepada auditor untuk dihitung.

Pengujian ini memberikan bukti tentang masing-masing asersi laporan keuangan kecuali penyajian dan pengungkapan. Di sini perlu diperhatikan bahwa bukti tantang hak bersifat lemah karena pengawas dana, seperti dana kas kecil, mungkin telah menambah uang dari kantung sendiri untuk menutup kekurangan.

Mengkonfirmasi Saldo Kas dan Pinjaman di Bank

(11)

Konfirmasi setoran terutama memberikan bukti mrngenai dua asersi berkenaan dengan kas di bank: (1) keberadaan atau keterjadian karena ada pemberitahuan tertulis bahwa saldo itu ada, serta (2) hak dan kewajiban karena saldo itu atas nama klien. Jawaban dari bank menyumbang pada asersi penilaian dan alokasi untuk kas di bank dimana saldo yang dikonfirmasi digunakan untuk memperoleh saldo kas yang benar pada tanggal neraca. Selai itu jugamenyumbang pada asersi kelengkapan, tetapi secara keseluruhan tidak dapat diandalkan karena para responden tidak diharuskan untuk mencari catatan bank mengenai saldo setoran dan pinjaman yang tidak tercantum dalam formulir permintaan konfirmasi. Mengkonfirmasi Perjanjian Lainnya dengan Bank

Perjanjian lainnya dengan bank meliputi hal-hal seperti lini kredit, saldo kompensasi, dan kewajiban kontijen. Perjanjian untuk menetapkan lini kredit dengan bank mungkin mengharuskan peminjam mempertahankan saldo kas dari bank. Jumlahnya dapat berupa presentase yang disetujui dari jumlah yang dipinjam, atau dape berupa jumlah dolar yang ditetapkan. Jumlah minimum yang diisyaratkan dikenal sebgai saldo kompensasi (compensating balance). Suatu kewajiban kontijen mungkin ada apabila klien menjadi peminjam atas pinjaman yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga.

Jika sesudah menilai risiko inheren dan pengendalian, auditor merasa yakin bahwa perjanjian tersebut ada, maka ia harus mengirimkan surat konfirmasi kepada bank. Konfirmasi atas perjanjian lainnya dengan bank khususnya berguna dalam memenuhi asersi penyajian dan pengungkapan. Hal ini juga memberikan bukti untuk setiap asersi lainnya. Akan tetapi, bukti untuk asersi kelengkapan terbatas pada informasi yang diketahui oleh responden.

Melakukan Scan, Mereview atau Menyiapkan Rekonsiliasi Bank

(12)

Bukti yang diberikan oleh rekonsiliasi bank umumnya belum mencukupi untuk memverifikasi saldo kas di bank karena adanya ketidakpastian berkenaan dengan dua pos rekonsiliasi yang paling penting: (1) setoran dalam perjalan dan (2) cek yang beredar. Bukti tersebut hanya dapat diperoleh dengan menelusuri pos-pos ini ke laporan bank dalam periode akuntansi berikutnya.

Scanning, pengujian, atau penyiapan rekonsiliasi bank menetapkan saldo kas di bank yang benar pada tanggal neraca. Jadi, hal itu merupakan sumber bukti utama untuk asersi penilaian atau alokasi. Pengujian ini juga memberikan bukti untuk asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan hak serta kewajiban.

Mendapatkan dan Menggunakan Laporan Pisah Batas Bank

Laporan pisah batas bank (bank cutoff statement) adalah suatu laporan bank pada tanggal sesudah tanggal neraca. Klien harus meminta laporan pisah batas dari bank dan memberitahukan agar hal itu dikirim langsung pada auditor.

Penelusuran atas cek-cek dirancang untuk memverifikasi daftar cek yag beredar. Auditor harus menyelidiki setiap situasi yang tidak biasa. Apabila pengaruh agregat dari cek yang belum dikliring bersifat material, maka hal ini dapat menunjukkan suatu penyimpangan yang dikenal dengan window dressing, yaitu suatu upaya yang disengaja untuk melebihsajikan solvensi jangka pendek perusahaan. Maka auditor harus menelusuri cek-cek yang belum dikliring ke register cek serta dokumentasi pendukung dan jika perlu meminta keterangan pada bendaharawan.

Dalam melakukan scan atas laporan pisah batas untuk pos-pos tidak biasa, auditor harus waspada terhadap pos-pos seperti debet dan kredit bank yang tidak tercatat serta kesalahan dan koreksi bank.

(13)

1.4 JASA BERNILAI TAMBAH YANG BERKAITAN DENGAN SEKURITAS YANG MUDAH DIPASARKAN DAN SALDO KAS

Berikut ini adalah beberapa peluang bernilai tambah yang penting, yang dapat diberikan akuntan publik dengan menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama audit atas sekuritas yang mudah dipasarkan dan saldo kas.

 Menentukan asumsi-asumsi penting berkenaan dengan penerimaan kas dan pembayaran beban operasi yang mempengaruhi peramalan saldo kas.

 Membantu manajemen dalam mengembangkan model-model peramalan saldo kas, pinjaman yang diperlukan, atau potensi kelebihan saldo kas yang tersedia untuk investasi.

 Mengidentifikasi peluang untuk mengubah praktik bisnis, seperti perubahan kebijakan kredit atau perubahan manajemen persediaan, yang akan meningkatkan arus kas.

 Membantu manajemen dalam mengembangkan kebijakan untuk investasi jangka pendek kelebihan kas.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

 Jusup, AL. Haryono. 2002. Auditing (Pengauditan). Buku 2. Yogyakarta: BP. STIE YKPN.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan CAPM maka dapat disimpulkan bahwa CAPM dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan investasi

Pada menu PI admin dapat memasukkan nilai investasi awal dan nilai hasil dari NPV, serta terdapat tombol hitung untuk melakukan perhitungan.. Adapun tampilannya

Dapat dilihat dalam Topik Pembahasan diatas, tujuan dari pembahasan permasalahan ini adalah untuk mengetahui bahan bukti apa saja yang dibutuhkan auditor untuk menilai

Sentosa Sembiring, Hukum Investasi Pembahasan Dilengkapi dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (Bandung: Nuansa Aulia, 2007), hlm.24.c.

prioritas, serta mendorong pembukaan daerah terisolir melalui jalan lintas pulau, Upaya yang diperlukan dalam meningkatkan investasi bidang pekerjaan. umum melalui

Dengan kata lain, adanya kebijakan dividen tidak dapat memperkuat pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan Islamic Index Indonesia (JII)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan bukti (good news diikuti bad news dan bad

Hasil perhitungan statistik ini menunjukkan bahwa variabel dependen yaitu swap suku bunga dapat dijelaskan oleh variabel independen yakni ukuran bank , kualitas aset yang diproksikan