• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Cara Penyampain Surat Ketetapan Pajak Nihil Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tata Cara Penyampain Surat Ketetapan Pajak Nihil Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang tertuang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan

tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara. Oleh

sebab itu peran pajak sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara,

termasuk di negara Indonesia yang tergolong negara sedang berkembang, yang

menggunakan pajak sebagai salah satu pendapatan utama. Pajak inilah yang

digunakan untuk membiayai pembangunan nasional yang sedang berjalan.

Pemerintah dalam hal ini, Derektorat Jendral Pajak sebagai istitusi yang

melaksanakan tugas dan fungsi sebagai sebagai atministrator dalam hal pengumpulan

pajak memiliki beban yang cukup berat dalam pencapaian target penerimaan pajak.

Disamping itu Wajib Pajak juga mimiliki peran yang tidak kalah penting dalam

memenuhi kewajiban perpajakan. Untuk itu sudah seharusnya setiap golongan

menyadari akan kewajibannya masing-masing, dimana pemerintah memiliki peran

sebagai aparat/pengawas pajak dan wajib pajak sebagai pembayar/penyetor pajak.

Namun sayangnya kesadaran akan kewajiban seringkali tidak ditaati oleh para wajib

pajak, walaupun pemerintah telah banyak melakukan upaya-upaya agar kesadaran

wajib pajak bisa meningkat setiap tahunnya .

Adapun sistem pemungutan pajak di Indonesia sejak tahun 1984

(2)

pajak untuk membayar, menghitung dan melaporkan jumlah pajak terutangnya

sendiri , dalam hal ini negara memberi kepercayaan kepada wajib pajak untuk jujur

dan taat dalam melaksanakan kewajiban negaranya , namun kebebasan ini seringkali

di salah gunakan oleh wajib pajak , hal ini lah yang menjadi kendala fiskus dalam

meningkatkan ke patuhan wajib pajak di indonesia. Oleh sebab itu negara dalam hal

ini pemerintah dan wajib pajak membuat undang-undang KUP dimana di atur dalam

pasal 12 Ayat (1) Setiap wajib pajak membayar pajak yang terutang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dengan tidak menggantungkan

pada adanya surat ketetapan pajak. Ayat (2) Jumlah pajak yang terutang menurut

surat pemberitahuan yang di sampaikan oleh wajib pajak adalah jumlah pajak yang

terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan . Ayat

(3) Apabila Direktur Jendral Pajak mendapatkan bukti jumlah pajak yang terutang

menurut surat pemberitahuan sebagaimana dimaksut pada ayat(2) tidak

benar,Direktur Jendral Pajak menetapkan jumlah pajak yang terutang.

Dari undang-undang KUP di atas menjelaskan , apabila DJP menemukan data

yang berbeda dengan laporan wajib pajak (SPT) secara self assessment maka akan

di lakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan ini , produknya adalah ketetapan pajak.

Ketetapan pajak ini masih terbagi lagi dalam berberapa golongan , salah satunya

adalah surat ketetapan pajak nihil (SKPN) yaitu apabila setelah di lakuka

pemeriksaan oleh fiskus menemukan jumlah pajak yang terutang dengan jumlah

(3)

Selanjutnya setelah penerbitan surat ketetapan pajak nihil tersebut harus di

kirimkan oleh kantor pelayanan pajak (KPP) kepada wajib pajak , baik secara

langsung maupun melalui pos/ekspedisi. Produk ketetapan tersebut harus sampai ke

tangan wajib pajak, karena surat ketetapan pajak tersebut sebagai syarat dalam

mengajukan proses hukum selanjutnya.

Surat ketetapan yang tidak sampai ke tangan wajib pajak akan menjadi suatu

masalah bagi wajib pajak , karena wajib pajak tidak dapat memenuhi jangka waktu

pengajuan keberatan,yaitu 3 bulan terhitung setelah tanggal terbit, apabila jangka

waktu tersebut lewat maka syarat formal tidak terpenuhi otomatis surat keberatan

tersebut di tolak.

Menurut penulis permasalah tersebut merupakan masalah yang serius , karena

itupenulis tertarik untuk meneliti dan membahas lebih dalam tentang diterbitkanya

SKPN dan bagaimana tata cara penyampaian SKPN, agar penulis bisa mengerti

tentang hal tersebut dan proses apa saja yang di laksanakan oleh kantor pelayanan

pajak apabila surat ketetapan dalam hal ini SKPN di kembalikan oleh post/ekspedisi.

Berdasarkan hal-hal tersebut menarik penulis untuk mengangkatnya menjadi

subuah karya ilmiah yang berjudul “Tata Cara Penyampaian Surat Ketetapan Pajak Nihil Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur”

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Setiap pekerjaan selalu memiliki tujuan yang sesuai dengan yang diinginkan

dan ditentukan pada waktu sebelumnya. Demikian halnya dengan praktik kerja

(4)

mempunyai tujuan dan manfaat tersendiri, khususnya bagi mahasiswa yang

bersangkutan.

1. Tujuan PKLM

a. Untuk Mengetahui Berapa Banyak Wajib Pajak Sepanjang Tahun 2011-2014 Yang Memperoleh Surat Ketetapan Pajak Nihil di Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Medan Timur.

b. Untuk Mengetahui Tata Cara Penyampaian Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur.

c. Untuk Mengetahui Cara,Menanggulangi Masalah Penyampaian SKPN Yang Tidak Sampai pada wajib pajak di Kantor PelayananPajak (KPP) Pratama

Medan Timur.

2. Manfaat PKLM

Praktik Kerja Lapangan Mandiri tentunya memiliki manfaat buat berbagai

pihak, diantaranya adalah:

2.1 Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar pada suatu instansi

pemerintah dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

b. Untuk mengetahui Tata Cara Penyampaian Surat Ketetapan Pajak Nihil di

(5)

c. Untuk Mengetahui Dampak yang Terjadi Bila Penyampaian Surat Ketetapan

Pajak Ini Tidak Sampai

2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur

a. Dengan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan Mandiri bagi mahasiswa dituntut sumbangsihnya terhadap instansi, baik berupa saran maupun kritik

yang bersifat membangun yang menjadi sumber masukan untuk

meningkatkan kinerja di lingkungan instansi tersebut.

b. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

c. Sebagai sarana meningkatkan hubungan baik dan kerjasama dengan pihak Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.

2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

a. Meningkatkan hubungan kerja sama antara Program studi Diploma III

Administrasi Perpajakan dengan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Medan Timur.

b. Membuka interaksi antara Program Studi Diploma III Administrasi

Perpajakan dengan instansi pemerintah yang bersangkutan dalam memberikan

uji nyata mengenai ilmu pengetahuan yang diterima mahasiswa melalui

(6)

c. Mendapat masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum

yang berlaku di program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas

Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

C. Uraian Teoritis a. Pengertian SKP

Surat Ketetapan Pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat

Ketetapan Pajak Nihil, atau surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar. Surat ketetapan

tersebut dihasilkan dari proses pemeriksaan (pajak) yang dilaksanakan oleh petugas

fungsional pemeriksa pajak maupun penyidik pajak atau hasil penelitian dari petugas

pengawasan dan konsultasi pajak.

1.1Fungsi Surat Ketetapan Pajak Surat ketetapan pajak berfungsi sebagai

a. Sarana untuk melakukan koreksi fiskal terhadap WP tertentu yang nyata-nyata

atau berdasarkan hasil pemeriksaan tidak memenuhi kewajiban formal dan

atau kewajiban materiil dalam memenuhi ketentuan perpajakan.

b. Sarana untuk mengenakan sanksi administrasi perpajakan.

c. Sarana administrasi untuk melakukan penagihan pajak.

d. Sarana untuk mengembalikan kelebihan pajak dalam hal lebih bayar

e. Sarana untuk memberitahukan jumlah pajak yang terutang.

1.2 Jenis-Jenis Ketetapan Pajak

a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Adalah surat ketetapan pajak

(7)

kekurangan pembayaran poko pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah

yang masih harus dibayar.

b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) Adalah surat

ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah

ditetapkan sebelumnya.

c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Adalah surat ketetapan pajak

yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit

pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

d. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) Adalah surat ketetapan pajak yang

menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak

atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak..

2. Pembetulan Ketetapan Pajak

Apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam ketetapan pajak yang tidak

mengandung persengketaan antara fiskus dan Wajib Pajak, dapat dibetulkan oleh

Direktur Jenderal Pajak secara jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak

3. Kesalahan atau kekeliruan dalam ketetapan pajak yang dapat dibetulkan

Ruang lingkup pembetulan ketetapan pajak, terbatas pada kesalahan atau

kekeliruan dari :

a. Kesalahan tulis antara lain : kesalahan yang dapat berupa penulisan nama,

alamat, NPWP, nomor surat ketetapan pajak, jenis pajak, Masa atau Tahun

(8)

b. Kesalahan hitung, yang berasal dari penjumlahan dan atau pengurangan dan

atau perkalian dan atau pembagian suatu bilangan

c. Kekeliruan dalam penerapan tarif, penerapan persentase Norma Penghitungan

Penghasilan Neto, penerapan sanksi administrasi, Penghasilan Tidak Kena

Pajak (PTKP), penghitungan PPh dalam tahun berjalan, dan pengkreditan

pajak.

4. Dasar Hukum

a. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009

b. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2011 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Perpajakan Berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun

1983 Tentang Kerentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Sebagaimana

Telah Beberapa kali di Ubah Terahir Dengan Undang-undang Nomor 16

Tahun 2009.

c. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 23/PMK.03/2008 Tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Menteri Keuangan

Republik Indonesia

5. Pembetulan Ketetapan Pajak

Apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam ketetapan pajak yang tidak

mengandung persengketaan antara fiskus dan Wajib Pajak, dapat dibetulkan oleh

(9)

6. Persyaratan Pengajuan

a. Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia

b. Wajib menyebutkan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang

dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan WP dan

disertai alasan-alasan yang menjadi dasar penghitungan

c. 1 (satu) keberatan harus diajukan untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak jenis

pajak, 1 (satu) pemotongan pajak, atau 1 (satu) pemungutan pajak

d. WP telah melunasi pajak yang harus dibayar paling sedikit sejumlah yang

telah disetujui WP dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan

e. Diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat

ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak oleh

pihak ketiga kecuali WP dapat menunjukan bahwa jangka waktu

tersebuttidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan WP .

f. Surat keberatan ditandatangani oleh WP, dan dalam hal surat keberatan

ditandatangani oleh bukan WP, surat keberatan tersebut harus dilampiri

dengan surat kuasa khusu

7. Jangka waktu penyelesaian permohonan Wajib Pajak

Jangka waktu penyelesaian permohonan pembetulan Wajib Pajak harus

diselesaikan oleh DirekturJenderal Pajak dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak

tanggal surat permohonan pembetulanditerima. Apabila jangka waktu tersebut telah

lewat Direktur Jenderal Pajak tidak memberikansuatu keputusan, maka permohonan

(10)

8. Daluwarsa Penetapan Pajak

Daluwarsa penetapan pajak ditentukan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun

sejak akhir Masa Pajak atau Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak

9. Penyampaian Surat Ketetapan Pajak Nihil

a. Disampaikan oleh kepala kantor KPP tempat WP terdaftar dan/atau tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan kepada wajib pajak secara langsung.

b. Dikirim lewat Pos dengan bukti pengirima surat

c. Dikirim lewat Perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Dalam laporan Praktik kerja lapangan mandiri ini, maka yang menjadi ruang

lingkup penulisan adalah.

a. Tata cara penyampaian surat ketetapan Pajak nihil

b. Masalah yang di timbulkan bila tata cara penyampaiannya salah

c. jumlah penerbitan SKPN setiap tahunnya mulai 2011 -2014 yang tersalurkan

dengan baik maupun jumlah yang di kembalikan / tidak sampai.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Mandiri maka penulis menggunakan

metode sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Mengajukan judul, penentuan judul, pengesahan judul, pembuatan Proposal

(11)

perbaikan Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri, persetujuan penentuan Dosen

Pembimbing, bimbingan dan konsultasi dengan Dosen Pembimbing, pembuatan surat

izin untuk Praktik Kerja Lapangan Mandiri ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Medan Timur.

2. Studi Literatur

Penulis mengumpulkan data - data yang menyangkut masalah yang akan di

bahas melalui buku-buku, majalah, Undang - Undang, keputusan Menteri Keuangan,

keputusan Menteri Keuangan, keputusan Direktur Jendral Pajak dan bahan - bahan

lainnya yang berhubungan dengan objek pembahasan.

3. Pengumpulan Data

Dalam hal ini penulis mengumpulkan data - data yang berhubungan dengan

apa yang dikerjakan pada Praktik Kerja Lapangan Mandiri nantinya yang diperlukan

dalam penyusunan laporan akhir dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

Dalam pengumpulan data sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data

sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung. Contoh data

primer adalah yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus,

(12)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.

Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa

absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data

yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.

F. Metode Pengumpulan Data

Hal ini berkaitan dengan pengumpulan data dan informasi serta keterangan

dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Penulis menggunakan metode :

1. Wawancara (Interview)

Dengan cara melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) mengenai hal - hal yang menjadi objek pembahasan.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan melakukan studi dokumentasi.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Untuk Mempermudah penulisan laporan PKLM, maka penulis terlebih dahulu

membuat uraian garis-garis besar laporan PKLM tersebut sesuai dengan standar yang

ditetapkan, terdiri dari :

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini diberikan gambaran mengenai keseluruhan isi laporan ini.bab ini

terdiri dari latar belakang PKLM, tujuan dan manfaat PKLM, uraian teoritis,ruang

lingkup PKLM, metode PKLM, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan

(13)

BAB II: GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Pada bab ini penulis akan menjelaskan sejarah singkat lokasi dimana praktik

kerja lapangan mandiri dilakukan dalam hal ini sejarah singkat lokasi yang akan

diuraikan penulis adalah kantor pelayanan pajak pratama Medan Timur, struktur

organisasi, tugas dan fungsi pegawai di instantsi tersebut serta gambaran lain.

BAB III: GAMBARAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyampaikan tentang Prosedur di kluarkannya

surat ketetapan pajak pajak nihil serta tata cara penyampaian surat ketetapan pajak

nihil tersebut

BAB IV: ANALISIS DAN EVALUASI DATA

Dalam bab ini penulis akan meganalisis jumlah penyampaian surat ketetapan

setiap tahunnya serta berapa banyak surat yang harus kembali serta dampak yang di

alami oleh wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur

berdasarkan kemampuan penulis kemudian mengadakan evaluasi serta memberikan

interpretasi untuk menjawab perumusan masalah yang di ajukan.

BAB V: KESIMPLAN

Dalam bab ini penulis akan memaparka bagaimana kesimpulan dari objek

yang telah diteliti serta saran-saran yan membangun bagi pihak-pihak yang

Referensi

Dokumen terkait

2.3. franciscana EG-grade, INVE Aquaculture NV, Belgium cysts were decapsulated, incubated for 24 h at 28 8 C and 5‰ salinity under strong illumination and aeration, and fed for 3

Indeed, using cameras equipped with a rolling shutter on a mobile platform can lead to aberrations (the upper pixels being recorded before the lower ones). Flying

Capaian Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

TES has nine activities as follows: (1) Strengthening the manufacture of evacuation planning in the area including the tsunami hazard map or tsunami risk map which more detailed

bukti empiris apakah dengan teori yang sama tetapi populasi, waktu dan tempat yang berbeda akan menunjukkan hasil yang sama. Dalam penelitian ini sampel diambil dari karyawan bagian

Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, sedang maupun rendah, prestasi belajar siswa yang diajar dengan model TPS lebih baik dibandingkan prestasi belajar

Cara yang dilakukan oleh masing – masing ekstrakurikuler di SMAN 02 Batu sudah sesuai dengan apa yang ada pada Buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (2011:8), yang

tetap tinggi dan pola konsumsi belum Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Menyikapi hal tersebut, BKP sebagai lembaga di Permerintah Provinsi Riau yang bertugas