• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Krim Dengan Minyak Canola (Brassica napus L.) Sebagai Pelembab Menggunakan Dasar Krim m a dan a m

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Formulasi Krim Dengan Minyak Canola (Brassica napus L.) Sebagai Pelembab Menggunakan Dasar Krim m a dan a m"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

48

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaam Farmasi. Edisi Keempat. Jakarta: Universitas Indonesia. Hal. 387-389.

Anief, Moh. (2004). Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktik. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta:Penerbit Universitas Gadjah Mada. Hal.132.

Aramo. (2012). Skin and Hair Diagnosis System. Sugnam: aram Huvis Korea Ltd. Hal. 1-10.

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 33.

Ditjen POM. (1972). Formularium Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal.245.

Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 22,86,97,356.

Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Departemen Kesehatan RI. Hal 6.

Dreher, T.M., Glass, J., Connor, A.J., dan Steven, G.W. (1997). Effect of Rheology on Coalescence Rates and Emulsion Stability. American Journal of Analytical Chemistry. 45(6): 212

Fereidoon, S. (1990). Canola and Rapeseed Production, Chemistry, Nutrition, and Processing Technology. Australia: Library of congress cataloging publication data. Hal. 5, 37, 44.

Honary, A.T., danErwin, R. (2011). Biobased Lubricants and Greases Technolgy and Products. Canada: Library of congress cataloging publication data. Hal. 43,57-58.

Jessop, J.P., dan Toelken, H.R. (1986). Flora of Australia.Lycopodiaceae Rosaceae. South Australian Government Printing Division. 5(1): 445

Khattab, R., Rempel, C.,Suh, M., dan Thiyam, U. (2012). Quality of Canola Oil Obtained by Conventional and Supercritical Fluid Extraction. American Journal of Analytical Chemistry. 3(1): 966 - 968.

Lachman, L., Liberman, A.H., dan Kanig, J.L. (1994). Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Penerjemah: Siti Suyatmi. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Hal. 1117-1118.

(2)

49

Levin, J., dan Maibach, H. (2007). Human Skin Buffering Capacity. Journal of Skin Research and Technology. 14(3): 121-126.

Lund, W.(1994). The Pharmaceutical Codex Principles and Practice of Pharmaceutics. 12thed. London: The Pharmaceutical Press. Hal. 82-91, 493-495.

Martin, A., Swarbrick, J., dan Commarata, A.(1993).Physical Pharmacy. Edisi Kedua. Philadelphia: Pharmaceutical Press. Hal. 794, 1079, 1132.

Mithal, B.M., dan Saha, R.N. (2000). A Handbook of Cosmetics. Edisi Kesatu. Delhi: Vallabh Prakashan. Hal. 11-16

Mitsui, T. (1997). New Cosmetic Science. Edisi Kesatu. Amsterdam: Elsevier Science B. V. Hal. 13, 19-21.

Muliayawan, D., dan Suriana, N. (2013). A-Z Tentang Kosmetik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Hal. 65-66.

Pearch. C. Evelyn. (2008). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal. 239.

Prianto. J. (2014). Cantik Panduan Lengkap Merawat Kulit Wajah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal. 130, 140-141.

Rawlins, E.A. (2003). Bentley's Textbook of Pharmaceutics. 18th ed. London: Bailierre Tindall. Hal. 22, 355.

Rieger, M.A., Lamond, M., Preston, C., Powles, S.B., dan Roush, R. (2002) Pollen-mediated movement of herbicide resistance between commercial canola fields. Edisi Keempat. London: Gene Technology Regulator. Hal. 2386-2388.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi Keenam. London: Pharmaceutical Press. Hal. 155, 108-109.

Soraya N. (2002). Bahan Kosmetik Alami. Bogor: Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. 12(2): 129, 134 – 140.

Suryani, A., Sailah, I., dan Hambali, E. (2000). Teknologi Emulsi. Bogor: Teknologi Industri Pertanian Bogor. Hal: 151.

Syamsuni. (2006). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 133.

(3)

50

Tranggono, R.I., dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 4, 46, 76-77.

Voigt, R. (1995). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi Kelima.Yogyakarta: Penerbit Gadjah Mada University Press. Hal. 399-400.

Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas Indonesia. Hal. 3,58-59, 62-63, 111-112.

Wibowo, D.S. (2005). Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: PT. Grasindo. Hal. 13, 17, 19.

Young, A. (1972). Practical Cosmetic Science. London: Mills and Boon Limited. Hal. 32.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun implikasi yang ditimbulkan dengan adanya realitas hasil perhitungan, baik perhitungan besarnya investasi, laju pertumbuhan ekonomi, indeks disparisitas

Untuk mewujudkan hal tersebut, sekaligus sebagai amanat produk perundang-undangan yang ada (diantaranya Inpres No 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pada gambar 5, merupakan tampilan sistem rangka 3D, yang mana sistem rangka ini terdiri dari 6 bagian yaitu : tengkorak, dada dan rusuk, kaki, tangan, belakang dan gelang

[r]

Untuk lebih fokus dan mendapatkan hasil yang lebih valid dalam penelitian ini dibatasi pada; pengaruh kualitas pelayanan, lokasi, dan citra perusahaan terhadap minat beli

Hasil yang didapatkan adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe grup investigation dengan strategi reading quiz berpengaruh terhadap prestasi belajar

lahir spontan, sianosis pada bibir, lahir spontan, sianosis pada bibir, takipneu, bayi menggigil, tidak  takipneu, bayi menggigil, tidak  langsung menangis, tonus otot

ANGGARAN CASH FLOW BULAN. NO KETERANGAN MINGGU