Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 4 No. 4 – November 2018 (hal. 1 - 9)
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL AKTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI CLARIFICATION PAUSES TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X
SMA N 1 TEUNOM SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN, 2017-2018
Sri Wahyuna1, T. Abdullah2, Nurasiah3
Jurusan Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Email: khairuddinabaray@gmail.com
t.abdullahsakti@gmail.com nurasiah.sjh@fkip.unsiyah.ac.id
ABSTRACT
Research entitled "The Influence of Group Investigation type Cooperative Learning model with reading quiz strategy on History Learning Achievement of Grade XI Students of Banda Aceh State High School 5" aims to: (1) analyze the influence of the model cooperative learning type group investigation with a reading quiz strategy on the historical learning achievement of class XI students of SMA Negeri 5 Banda Aceh; and (2) to explain factors that influence student achievement by using cooperative learning model type group investigation with a reading quiz strategy. The approach used is quantitative and qualitative approaches while the type of research is experimental. The population of this study were all students of class XI IPS in SMA Negeri 5 Banda Aceh which amounted to 110 students and consisted of 4 classes, and the sample was class XI IPS1 and XI IPS3 each class consisted of 24 students. Data collection techniques in this study use tests, documentation, and interviews. The results obtained are the use of the investigation group type learning model with a reading quiz strategy affecting the historical learning achievement of class XI IPS students of SMA Negeri 5 Banda Aceh. Based on the results of data processing using t-test analysis obtained the value at the level of 5% (α = 0.05) obtained t count = 3.06 at significant
levels (α = 0.05) and odds (1-α), t (0, 95) (27) = 2.02 with dk = 24 - 1 = 23. Because 3.06> 2.02,
H1 is accepted. Factors that influence student learning presentation using cooperative learning model type group investigation with reading quiz strategy is that students are directly involved in finding the problem of the lesson that the teacher conveyed, so as to generate a sense of pleasure, interest and high motivation to be the best of classmates, even students also acknowledge the use of group investigation learning model with a reading quiz strategy by history teachers can facilitate students to understand the subject matter delivered by the teacher.
Keywords: Group Investigation, Reading Quiz, Achievement
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Pengaruh model Pembelajaran kooperatif tipe group investigation dengan
strategi reading quiz terhadap prestasi Belajar Sejarah Siswa kelas XI SMA Negeri 5 Banda Aceh”
ini bertujuan untuk: (1) menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation dengan Strategi reading quiz terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas XI SMA
1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah. 2 Dosen Pembimbing I.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 4 No. 4 – November 2018 (hal. 1 - 9)
Negeri 5 Banda Aceh; dan (2) untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dengan Strategi
reading quiz. Pedekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif sedangkan jenis penelitiannya eksperimen. Populasi penelitian ini ialah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Banda Aceh yang berjumlah 110 siswa dan terdiri dari 4 kelas, dan sampelnya kelas XI IPS1 dan XI IPS3 masing-masing kelas berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan tes, dokumentasi, dan wawancara. Hasil yang didapatkan adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe grup investigation dengan strategi reading quiz berpengaruh terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Banda Aceh. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan analisis uji-t diperoleh nilai pada taraf 5% (𝛼 =
0,05) diperoleh thitung = 3,06 pada taraf signifikan (𝛼 = 0,05) dan peluang (1-𝛼), t(0,95)(27) = 2,02
dengan dk = 24 – 1 = 23. Karena 3,06 > 2,02 maka, H1 diterima. Faktor yang mempengaruhi presasi
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dengan
strategi reading quiz adalah siswa terlibat langsung dalam menemukan masalah pelajaran yang guru
sampaikan, sehingga memunculkan rasa senang, minat dan motivasi yang tinggi untuk bisa menjadi yang terbaik dari teman sekelasnya, bahkan siswa juga mengakui penggunaan model pembelajaran
group investigation dengan strategi reading quiz oleh guru sejarah dapat mempermudah siswa untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan guru.
Kata Kunci: Group Investigation, Reading Quiz, Prestasi belajar
PENDAHULUAN
Pendidikan bertujuan untuk
mengembangkan potensi sumber daya
manusia dengan cara mendorong dan
memfasilitasi kegiatan belajar, kerena
tingginya tingkat sumber daya manusia dipengaruhi oleh mutu pendidikan suatu
bangsa sehingga menyebabkan bangsa
tersebut menjadi lebih maju. maka dari itu untuk meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik lagi menjadi tanggung jawab kita bersama masyarakat Indonesia terutama pemerintah dan juga pendidik.
Salah satu usaha pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan ialah dengan cara berinteraksi secara baik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah.
Di harapakan proses ini dapat
mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik dan mengarahkan peserta didik untuk menjadi orang yang lebih berguna serta memiliki pengetahuan yang luas akan segala
hal serta prestasi yang baik. Prestasi yang
dicapai oleh siswa dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah yang merupakan cerminan dari berhasil atau tidaknya suatu kegiatan pembelajaran, bisa dipengaruhi oleh banyak hal di antaranya faktor fasilitas
belajar, guru yang profesional, faktor
keluarga, lingkungan sekolah dan yang amat penting ialah model atau cara pembelajaran yang diterapkan guru di ruang kelas, artinya cara guru menyampaikan pelajaran yang kurang efektif dan sarana pembelajaran yang minim merupakan faktor utama semakin terpuruknya prestasi belajar siswa.
Prestasi siswa rendah dapat juga
diakibatkan minimnya pengetahuan
pendidikan seorang guru, pengusaaan dan ketrampilan guru dalam penguasaan materi pembelajaran dan strategi pembelajaran tidak menjadi jaminan untuk mampu meningkatkan
hasil belajar siswa secara optimal.
Keberhasilan guru menerapkan suatu strategi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 4 No. 4 – November 2018 (hal. 1 - 9)
kemampuan guru menganalisis kondisi
pembelajaran yang ada, seperti tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, kendala sumber belajar, dan karakteristik bidang studi. Hasil analisis terhadap kondisi pembelajaran tersebut dapat dijadikan pijakan dasar dalam menentukan strategi pembelajaran yang digunakan.
Maka oleh karena itu untuk mencapai prestasi yang memuaskan dalam sebuah proses belajar mengajar, guru dituntut untuk
menguasai cara penyampaian pelajaran
dengan baik guna mendukung keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran tersebut. Kemampuan guru dalam menguasai dan menerapkan model pembelajaran akan
memudahkan siswa dalam memahami
pelajaran yang diberikan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan di SMA Negeri 5 Banda Aceh, pelaksanaan proses belajar-mengajar guru mata pelajaran sejarah cenderung menggunakan metode belajar konvensional seperti diskusi biasa tanpa menggunakan model pembelajaran. Hal ini mengakibatkan tidak semua siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3 berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) terdapat 55% siswa yang belum mencapai KKM dan sebanyak 45% sudah mencapai nilai KKM, dimana nilai KKM mata pelajaran sejarah di sekolah tersebut adalah 75.
Untuk menuntaskan permasalahan di atas, maka sudah seharusnya guru mata pelajaran sejarah di SMA N 5 Banda Aceh menerapkan model pembelajaran dan strategi yang lebih merangsang dan memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satu model dan strategi yang tepat diterapkan untuk mengatasi permasalahan belajar ini adalah dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe group
investigation dengan strategi reading quiz
diharapkan proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan.
Model kooperatif tipe group
investigation adalah salah satu model
pembelajaran yang dikembangkan oleh
Shlomo dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv, model ini merupakan perencanaan pengaturan kelas yang umum di mana siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif.
Sedangkan strategi belajar reading
quiz juga menuntut siswa untuk membaca
bahan-bahan ajar berupa teks atau buku bacaan, kemudian guru mengajukan sejumlah pertanyaan dalam serangkain kuis bacaan
dengan maksud memberikan panduan
terhadap siswa tentang butir-butir penting bahan ajar yang harus diamati dan ditelaah secara cermat.
Berdasarkan uraian diatas, untuk mencapai keberhasilan siswa terutama dalam mata pelajaran Sejarah sangat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
tipe Group Investigation dengan Strategi
Reading Quiz terhadap Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Banda
Aceh”
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah model pembelajaran kooperatif
tipe group investigation dengan strategi
reading quiz berpengaruh terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 5 Banda Aceh?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa dengan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 4 No. 4 – November 2018 (hal. 1 - 9)
kooperatif tipe group investigation
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 4 No. 4 – November 2018 (hal. 1 - 9)
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe group
investigation dengan strategi reading quiz terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 5 Banda Aceh
2. Untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa
dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe group
investigation dengan strategi reading quiz
HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara,
kerena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta - fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data data ( Sugiyono, 2015 : 96). Maka hipotesis
penelitian adalah penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe group
investigation dengan strategi reading quiz
berpengaruh terhadap prestasi belajar Sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 5 Banda Aceh.
Karena dengan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe group
investigation dengan strategi reading quiz
memunculkan rasa senang, minat, dan motivasi yang tinggi terhadap siswa.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/
statistic dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono 2010: 14). Pendekatan Kuantitatif diperlukan untuk mendapatkan data dan menjawab rumusan masalah yang pertama. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai intrumen kunci. (Sugiyono, 2015: 13).
Pendekatan kualitatif digunakan untuk
menjawab rumusan masalah yang kedua. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh
perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2015: 107). Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakukan dengan satu lebih kelompok perbandingan yang tidak menerima perlakuan.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono 2012: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Banda Aceh terdiri dari 4 kelas IPS dengan jumlah siswa 110 siswa.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 4 No. 4 – November 2018 (hal. 1 - 9)
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiono 2012: 118). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Random Sampling, yaitu pemilihan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 dan siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 5 Banda Aceh.
Teknik Pengumpulan Data 1. Tes
Tes diberikan dalam bentuk pilihan ganda. Tes ini diberikan untuk melihat
hasil belajar siswa sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan oleh guru.
2. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mencari data yang berasal dari catatan-catatan, literatur, arsip pendukung, serta dokumen
yang berhubungan dengan masalah
penelitian antara lain:
a) Daftar nama siswa yang akan
digunakan sebagai sampel penelitian
b) Perangkat pembelajaran
3. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil.(Sugiyono
2015: 194). Adapun wawancara dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran group
investigation dengan strategi reading quiz.
Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah semua data terkumpul.
Teknik analisis data dalam penelitian
kuantitatif menggunakan statistik yang sesuai dan varians kedua kelompok sampel homogen atau tidak, masing-masing diuji dengan uji normalitas dan uji homogenitas, jika data tersebut berdistribusi normal dan homogen, maka uji-t dapat digunakan.
1.uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah data dari sampel tersebut berdristibusi normal atau tidak.
Untuk mendapat data berdistribusi
normal, maka diuji dengan rumus Chi
2.Uji homogenitas varians berguna untuk mengetahui apakah sampel dari penelitian ini berasal dari populasi yang sama atau bukan atau dengan kata lain apakah sampel yang diperoleh homogen atau tidak. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka data layak untuk diuji parametrik. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus Fisher.
F =
Varians terbesarVarians terkecil
3.Selanjutnya penulis menentukan nilai
t-hitung dengan mengguna kan rumus
sebagai berikut:
thitung =
𝑋̅1− 𝑋̅2𝑠 √(𝑛11+ 𝑛21)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 4 No. 4 – November 2018 (hal. 1 - 9)
4.Analisis data kualitatif
a. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
b. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
c. Verifikasi ( Kesimpulan)
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah
ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah di teliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
HASIL PENELITIAN
a. Uji Normalitas
Dari analisis data yang telah dilakukan sebelumunya, dapat diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen adalah nilai x2hitung = 2.66,
maka selanjutnya dikonfirmasi dengan nilai
x2tabel pada taraf signifikan 5% (α = 0.05)
Hasil perhitungan menunjukkan nilai X2
hitung = 2.66 dan X2 tabel = 7.81 pada taraf
signifikan 5% (α = 0,05) dengan dk = 6-3 = 3. Berarti bahwa X2hitung < X2 tabel atau 2.66
< 7.81. Dengan demikian, sesuai dengan kriteria pengujian maka Ho diterima. Terima
Ho berarti data kelas eksperimen distribusi
normal.
Sedangkan untuk kelas kontrol Setelah memperoleh nilai x2hitung = 2.62, maka
selanjutnya dikonfirmasi dengan nilai x2tabel
pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) dengan dk = k-6 mengacu pada tabel chi kuadrat. Adapun nilai x2tabel pada taraf signifikan 5% (α
= 0,05) dengan dk = 6-3 = 3 adalah 7.81.
Kriteria pengujian untuk uji
normalitas adalah terima Ho jika x2 hitung < x2
tabel = 70.81 pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) dengan dk = 6-3 = 3. Berarti bahwa X2 hitung < X2 tabel atau 2.62 < 7.81.
Dengan demikian, sesuai dengan kriteria
pengujian maka Ho diterima. Terima Ho
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 4 No. 4 – November 2018 (hal. 1 - 9)
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians berguna untuk mengetahui apakah sampel dari penelitian ini berasal dari populasi yang sama atau bukan atau dengan kata lain apakah sampel yang diperoleh homogen atau tidak. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka data layak untuk diuji
parametrik. Uji homogenitas dilakukan
dengan menggunakan rumus Fisher.
Untuk melakukan uji statistik Fisher dibutuhkan nilai varians dari hasil post tes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Varians dari kelas eksperimen adalah 10.11 dan varians dari kelas kontrol adalah 10.2. Statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas data adalah sebagai berikut:
F = Varians terbesar
Varians terkecil
F = 10,11
10,2
F = 0,99
Hasil perhitungan menunjukkan nilai Fhitung = 0.99 dan nilai Ftabel = 2.00 pada taraf
eksperimen dengan kelas kontrol bersifat homogen atau data tersebut berasal dari populasi yang sama.
c. Uji-t
Selanjutnya perhitungan untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan uji – t:
maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan α = 0,05
siswa yang diajarkan dengan menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation
dengan Strategi Reading Quiz lebih baik dibandingkat dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation dengan Strategi
Reading Quiz. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diperoleh nilat thitung = 3.06
sedangkan < ttabel = 2.02. Berarti bahwa
thitung < ttabel atau 3.06 < 2.02. Dengan
demikian sesuai dengan kriteria pengujian maka Ho diterima. Ho diterima berarti hasil
belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model kooperatif tipe Group
Investigation dengan Strategi Reading Quiz
lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation dengan Strategi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 4 No. 4 – November 2018 (hal. 1 - 9)
Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dengan Strategi Reading Quiz
Berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa kelas eksperimen, dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sejarah siswa kelas XI SMAN 5 Banda
Aceh dengan menggunakan model
pembelajaran Group Investigation dengan
strategi Reading Quiz adalah terlibatnya
secara langsung siswa dalam menemukan masalah pelajaran yang disampaikan guru. Dalam proses belajar mengajar melalui model
pembelajaran Group Investigation dengan
Strategi Reading Quiz siswa saling bekerja sama sehingga mumunculkan rasa senang, minat dan motivasi yang tinggi agar bisa menjadi yang terbaik dari teman sekelasnya. Bahkan siswa juga mengakui penggunaan
model pembelajaran Group Investigation
dengan strategi Reading Quiz oleh guru
sejarah dapat mempermudah siswa untuk
memahami materi pelajaran yang
disampaikan guru. Mudahnya siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru membuat siswa kelas eksperimen menginginkan agar model ini diterapkan lagi pada pembelajaran berikutnya.
KESIMPULAN
Penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation dengan strategi Reading Quiz berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah. Di kelas eksperimen terdapat 25% siswa tidak tuntas belajar dan 75% siswa yang tuntas belajar, sedangkan di kelas kontrol 62.5% siswa tidak tuntas belajar dan 37.5% siswa yang tuntas belajar. Sesuai dengan pengolahan data, diperoleh hasil uji-t yaitu thitung = 3.06 sedangkan < ttabel = 2.02, berarti
thitung < ttabel atau 3.06 < 2.02. Dari hasil
pengolahan data diperoleh nilai pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan dk = 46, maka hipotesis alternative diterima. Dengan demikian sesuai kriteria pengujian, maka Ho diterima.
Faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa dengan mengguna-kan
model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation dengan strategi Reading Quiz
adalah terlibatnya langsung siswa dalam
proses pembelajaran. Belajar dengan
menggunakan model pembelajaran Group
Investigation dengan strategi Reading Quiz
dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa karena siswa sendiri yang menemukan masalah materi yang diajarkan guru atau dengan kata lain siswa tidak hanya menjadi pendengar yang pasif dari informasi yang disampaikan guru melainkan lebih bersifat aktif dan efektif dalam memahami materi pelajaran.
SARAN
Agar hasil penelitian ini dapat
terealisasikan dalam pembelajaran, maka perlu kiranya penulis mengajukan beberapa saran kepada beberapa pihak, yaitu:
1. Bagi guru, penulis sarankan agar
menerapkan pola pembelajaran yang lebih menarik dan memotivasi siswa untuk memahami materi pelajaran khususnya sejarah.
2. Bagi kepala sekolah, penulis sarankan agar terus berupaya meningkatkan kreatifitas guru dengan mengadakan berbagai penyuluhan dan bimbingan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung:
Tarsito.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 4 No. 4 – November 2018 (hal. 1 - 9)
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional.