Lampiran 1. Hasil Uji Normalitas Data Antara Variabel Bebas Terhadap
Variabel Terikat
Kelompok Usia – Interaksi Obat
Tests of Normality
kelompok usia
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. Interaksi_Oba
t dimen
sion1
25-55 .475 39 .000 .522 39 .000
56-86 .493 103 .000 .483 103 .000 a. Lilliefors Significance Correction
Kelompok Jumlah Obat – Interaksi Obat
Tests of Normality
kelompok jumlah
obat Kolmogorov-Smirnov a
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. Interaksi_Ob
at
dimension1
2 .366 27 .000 .634 27 .000
Lampiran 2. Hasil Analisis Bivariat Beberapa Variabel Bebas Terhadap Kejadian
Potensi Interaksi Obat Dengan Menggunakan Uji Chi-square pada
Program SPSS Advanced 18.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent kelompok usia *
Interaksi_Obat
142 100.0% 0 .0% 142 100.0%
kelompok jumlah obat * Interaksi_Obat
142 100.0% 0 .0% 142 100.0%
kelompok usia * Interaksi_Obat
Crosstab
Interaksi_Obat
Total Tidak ya
kelompok usia 25-55 Count 9 30 39
% within kelompok usia 23.1% 76.9% 100.0% % within Interaksi_Obat 31.0% 26.5% 27.5%
56-86 Count 20 83 103
% within kelompok usia 19.4% 80.6% 100.0% % within Interaksi_Obat 69.0% 73.5% 72.5%
Total Count 29 113 142
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square .233a 1 .629
Continuity Correctionb .062 1 .803 Likelihood Ratio .229 1 .632
Fisher's Exact Test .645 .394
Linear-by-Linear Association
.231 1 .630
N of Valid Cases 142
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.96. b. Computed only for a 2x2 table
kelompok jumlah obat * Interaksi_Obat
Crosstab
Interaksi_Obat
Total Tidak ya
kelompok jumlah obat 2 Count 12 15 27
% within kelompok jumlah obat
44.4% 55.6% 100.0%
% within Interaksi_Obat 41.4% 13.3% 19.0%
3 Count 6 55 61
% within kelompok jumlah obat
9.8% 90.2% 100.0%
% within Interaksi_Obat 20.7% 48.7% 43.0%
4 Count 9 28 37
% within kelompok jumlah obat
24.3% 75.7% 100.0%
% within Interaksi_Obat 31.0% 24.8% 26.1%
5-6 Count 2 15 17
% within kelompok jumlah obat
11.8% 88.2% 100.0%
kelompok jumlah obat * Interaksi_Obat (lanjutan)
Total Count 29 113 142
% within kelompok jumlah obat
20.4% 79.6% 100.0%
% within Interaksi_Obat 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 14.924a 3 .002
Likelihood Ratio 14.078 3 .003
Linear-by-Linear Association 3.292 1 .070
N of Valid Cases 142
Lampiran 3. Data Potensi Interaksi Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi
di puskesmas di kota Medan
NO Nama Obat
Pola Mekanisme Interaksi Obat
Tingkat Keparahan
Interaksi Obat
Jumlah Kasus
Mekanisme Interaksi
Manajemen
1 Amlodipine - Captopril
Farmakodina mik - aditif
Minor 37 Penghambat
Kanal Kalsium (CaCB) dan penghambat ACE mempunyai efek hipotensi aditif
selama mengguna-kan kedua obat ini secara bersamaan, diperlukan monitoring dari tekanan darah siste mik selama pemberian, terutama se lama satu hi ngga tiga mi nggu terapi. 2 Amlodipine
-
Simvastatin
Farmakokineti k
Major 15 Amlodipine
meningkatkan kadar dari simvastatin. Amlodipine menghambat metabolisme lintas pertama (CYP3A4) dari HMG-CoA Reductase Inhibitor
Gunakan al ternatif lain jika ada. Te tapi jika pe mberian pada kedua obat ini ti dak bisa di hindari ma ka manfaat dari terapi kombinasi tersebut ha rus diper-timbangkan dengan hati-hati terha-dap potensi resiko dari kombinasi. Kombinasi kedua obat ini berpoten si meningkat kan terjadi nya miopati atau
mg/hari. Atau dapat diganti dengan pravastatin atau gol.statin lainnya yang tidak sama enzim
pemetabolis menya dengan simvastatin. 3 Amlodipine
-
Piroksikam
Farmakodina mik - antagonis
Moderate 1 Data
mengin-dikasikan bahwa beberapa penghambat Cox meng-urangi efek antihipertensi
dari CaCB. Mekanisme ter-kait terhadap sebuah pening-katan tekanan pembuluh
darah, yang mana itu tergantung
prostasiklin dan prostanoid vasodilator lainnya.
Ketika sebu-ah NSAID diberikan ke pada pasien yang meng-gunakan CaCB, maka akan meng-hasilkan peningkatan tekanan darah. Monitoring untuk meng-ontrol peningkatan tekanan darah direkomend asikan.
4 Amlodipine - Simetidin
Farmakokineti k
Moderate 4 Efek dari
amlodipine meningkat. Tidak dapat dijelaskan, tetapi metabolisme hati dari amlodipine menurun.
Memantau pasien terhadap perubahan efek dari amlodipine ketika inisiasi, penghentian, atau
5 Captopril - Glibenklam id
Farmakodina mik - sinergis
Moderate 20 Sementara
waktu meningkatkan efek sensitivitas insulin oleh ACE Inhibitor sehingga risiko hipoglikemik meningkat.
Amati dengan hati-hati untuk efek hipogli kemik keti ka memulai terapi ACE Inhibitor pada pasien yang menerima terapi sulfonilurea.
6 Captopril - Furosemida
Farmakodina mik - sinergis
Minor 2 Penghambatan
produksi angiotensi II oleh ACE Inhibitor dan Efek dari diuretik loop akan
mengakibatkan terjadinya hipotensi dan juga dehidrasi.
Status cairan tubuh dan berat badan pasien harus di
monitoring pada pasien yang menerima diuretik loop ketika ACE Inhibitor dimulai.
7 Captopril - Allopurinol
Unknown Major 8 Belum pasti.
Resiko dari reaksi hipersensitif mungkin lebih tinggi ketika allopurinol dan captopril diberikan bersama-sama daripada ketika masing-masing obat diberikan sendirian.
8 Captopril - Piroksikam
Farmakodina mik - antagonis
Moderate 7 Efek hipotensi
dari ACE Inhibitor berkurang. Piroksikam menurunkan efek dari kaptopril dengan antagonis farmakodinamik . NSAIDs menurunkan sintesis prostaglandin vasodilatasi ginjal, dan dengan demikian mempengaruhi cairan
homeostasis dan menurunkan efek
antihipertensi.
Monitoring tekanan darah. Piroksikam jangan dilanjutkan atau gunakan alternatif obat antihiperten si lain jika sebuah interaksi terjadi. Pant au tekanan darah ketika piroksikam dimulai ataupun dihentikan.
9 Captopril - Asam Mefenamat
Farmakodina mik - antagonis
Moderate 6 Asam
mefenamat menurunkan efek dari captopril dengan antagonisme farmakodinamik . NSAIDs menurunkan sintesis dari prostaglandin vasodilatasi ginjal, dan dengan demikian mempengaruhi cairan
homeostasis tubuh dan mengurangi efek
antihipertensi.
10 Captopril - Antasida
Farmakokineti k
Minor 20 Absorpsi
gastrointestinal dari captopril menurun. Antasid dapat menyebabkan efektifitas antihipertensi dari captopril menurun.
Jika sebuah interaksi terjadi, pertimbanga nnya yaitu memisahkan atau
menjarakka n captopril dari makanan atau dari pemberian antasid 1 hingga 2 jam.
11 Captopril - Glikazid
Farmakodina mik - sinergis
Moderate 1 Meningkatkan
sensitifitas insulin sementara waktu oleh Ace Inhibitor. Efek berupa resiko hipoglikemik meningkat.
Amati dengan hati-hati untuk efek hipoglikemi k ketika memulai terapi ACE Inhibitor pada pasien yang menerima terapi sulfonilurea.
12 Captopril - Natrium Diklofenak
Farmakodina mik - antagonis
Moderate 2 Na diklofenak
menurunkan efek dari captopril dengan antagonisme farmakodinamik . NSAIDs menurunkan sintesis dari prostaglandin vasodilatasi ginjal, dan dengan demikian mempengaruhi cairan
homeostasis tubuh dan mengurangi efek
antihipertensi.
Monitoring tekanan darah. Na diklofenak jangan dilanjutkan atau gunakan alternatif obat antihiperten si lain jika sebuah interaksi terjadi. Pant au tekanan darah ketika Na
13 Captopril - Ibuprofen
Farmakodina mik - antagonis
Moderate 5 Ibuprofen
menurunkan efek dari captopril dengan anta-gonisme farma-kodinamik. NSAIDs menu-runkan sintesis dari prosta-glandin vaso-dilatasi ginjal, dan dengan demi-kian mempeng-aruhi cairan home-ostasis tubuh dan mengurangi efek
antihipertensi.
Monitoring tekanan darah. Ibuprofen jangan dilanjutkan atau guna-kan alter-natif obat antihiperten si lain jika sebuah interaksi terjadi. Pant au tekanan darah ketika ibuprofen dimulai ataupun dihentikan. 14 Captopril -
Nifedipin
Farmakodina mik - aditif
Minor 3 CaCB dan ACE
inhibitor menyebabkan efek hipotensi aditif.
Selagi obat-obat ini sering digunakan bersama-sama, maka sebaiknya dipantau tekanan darah sistemik, terutama selama minggu pertama hingga 3 minggu terapi.
15 Captopril - Glucovance
Farmakodina mik - sinergis
Moderate 1 Captopril
meningkatkan efek dari gliburid dengan farmakodinamik sinergis. Menyebabkan efek
hipoglikemik.
Interaksi kemungkina n terjadi sehingga pantau kadar glukosa darah secara teratur.
16 Captopril - Glipiride
Farmakodina mik - sinergis
Moderate 1 Meningkatkan
sensitifitas insulin sementara waktu oleh Ace Inhibitor. Efek berupa resiko hipoglikemik meningkat.
pada pasien yang menerima terapi sulfonilurea.
17 Captopril - Meloxicam
Farmakodina mik - antagonis
Moderate 1 Melosikam
menurunkan efek dari captopril dengan anta-gonisme farma-kodinamik. NSAIDs menurunkan sintesis dari prostaglandin vasodilatasi ginjal, dan dengan demikian mempengaruhi cairan
homeostasis tubuh dan mengurangi efek
antihipertensi.
Monitoring tekanan darah. meloksikam jangan dilanjutkan atau gunakan alternatif obat antihiperten si lain jika sebuah interaksi terjadi. Pan-tau tekanan darah ketika meloksikam dimulai ataupun dihentikan.
18 Furosemida - Asam Mefenamat
Farmakodina mik - antagonis
Minor 1 Asam
mefenamat menurunkan efek dari furo-semid dengan antagonis farma-kodinamik. NSAID menurunkan sintesis dari prostaglandin yang
bertanggung jawab pada hemodinamik ginjal.
Dibutuhkan peningkatan dosis dari diuretik kuat. Pertimbang-kan obat antiinflama-si lain jika diuresis tidak memadai.
19 Hidroklortia zid - Allopurinol
Unknown Major 1 Unknown (tidak
jelas). Pemberian diuretik tiazid bersamaan dengan terapi allopurinol diindikasikan
terjadinya peningkatan insiden reaksi hipersensitif terhadap allopurinol.
dari pasien diperlukan dalam menentukan agen penyebab tersebut. Perubahan terapi dibutuhkan.
20 Hidroklortia zid - Piroksikam
Farmakodina mik - antagonis
Minor 1 Efek dari
piroksikam dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin dan
menyebabkan tahanan natrium dan air dengan cara obat asam/anionic berkompetisi terhadap bersihan tubulus ginjal (diuretik tiazid) sehingga menurunkan efek HCT.
Pasien yang menerima kedua obat yaitu diuretik dan NSAID, pengaturan diperlukan untuk menghindari dehidrasi dan pantau secara berkala fungsi ginjal pasien dan tekanan darah nya. Jika terjadi insufisiensi ginjal atau hiperkale-mia ber-kembang, maka kedua obat harus dihentikan sampai kondisinya membaik.
21 Nifedipine - Glucovance
Farmakokineti k
Moderate 1 Penggunaan
nifedipin bersama-sama dengan metformin, meningkatkan efek dari metformin, yang dapat mengancam jiwa pasien dimana kondisi tersebut dikatakan
asidosis laktat. Nifedipin meningkatkan absorpsi dari metformin. Ini dapat
menyebabkan kelelahan, mengantuk, nyeri otot, nafas pendek, sakit perut, sakit kepala.
metformin dapat meningkatk an risiko asidosis laktat . pasien harus disarankan untuk memonitor glukosa darah mereka dan segera memberita-hu dokter mereka jika mereka mengalami kemungki-nan tanda asidosis laktat seperti malaise, mialgia, gangguan pernapasan, hiperventila si, lambat atau detak jantung tidak teratur, mengantuk, sakit perut, atau gejala yang tidak biasa lainnya.
22 Nifedipine - Bisoprolol
Farmakodina mik - aditif
Moderate 1 Bisoprolol dan
nifedipine mungkin memiliki efek aditif atau sinergis dalam menurunkan tekanan darah dan detak jantung.
23 Valsartan - Simvastatin
Farmakokineti k
Moderate 1 Hasil dari
sebuah penelitian in vitro dengan jaringan hati manusia, mengindikasika n bahwa valsartan adalah sebuah substrat dari transporter OATP1B1
uptake hati.
Pemberian bersamaan dengan penghambat OATP1B1 dapat
meningkatkan efek sistemik dari valsartan. Simvastatin merupakan penghambat OATP1B1.