• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium cepaL.) Lokal Samosir Pada Berbagai Ukuran Wadah dan Dosis NPK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium cepaL.) Lokal Samosir Pada Berbagai Ukuran Wadah dan Dosis NPK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.)

Sistematika tanaman bawang merah adalah kingdom plantae, divisi

spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledoneae, ordo liliales,

famili liliaceae, genus allium, spesies Allium sp. L.(Herawan dan Syafei, 2011).

Akarnya serabut, tumbuh dangkal sehingga untuk memperoleh tanaman

yang tumbuh dan berproduksi dengan baik, bawang merah di tanama di tanah

yang gembur (Nurmauli, 2013).

Bawang merah termasuk jenis tanaman semusim (berumur pendek) dan

berbentuk rumpun. Tinggi tanaman 15-30 cm, berbatanag semu, berakar serabut

yang berkembang sedikit di bawah permukaan tanah dan perakarannya dangkal,

sehingga tidak tahan terhadap kering (Rukmana, 1995).

Kelopak daun berwarna merah sebelah luar selalu melingkar menutup

kelopak daun bagian dalam. Apabila bagian ini dipotong melintang akan terlihat

lapisan – lapisan yang berbentuk cincin. Pembengkakan kelopak daun pada

bagian dasar lamaa kelamaan akan terlihat menggembung dan membentuk umbi

yang merupakan umbi lapis. Bagian ini berisi cadangan makanan untuk

persediaan makanan bagi tunas yang akan menjadi tanaman baru (Rusmida,

2010).

Tangkai tandan bunga keluar dari tunas utama. Tunas ini paling pertama

muncul dari dasar umbi melalui ujung umbi seperti daun biasa, hanya bagian

tengah yang membesar, semakin keatas bentuknya semakin mengecil(Herawan

(2)

Umbinya yang sering digunakan sebagai bumbu dapur merupakan umbi

lapis. Umbi ini digunakan dalam masakan dan makanan sejak zaman Fira’un.

Yang putih rasanya agak manis dan segar, sedang yang merah rasanya agak pedas.

Bawang merah mempunyai bau yang menyegat hidung dan membuat pedih mata

(Nurmalinda. et al., 2007).

Varietas medan, varietas ini banyak ditanam didaerah samosir, kecamatan

Simanindo. Umurnya 70-80 hari, dapat ditanam disegala musim. Produksinya 7

ton/ha (Herawan dan Syafei, 2011).

Bobot susut varietas ini tergolong tinggi , yakni 25% dari 7bobot panen

basah. Satu rumpun terdiri dari 6-12 anakan, mudah berbunga, warna umbi merah,

berentuk bulat dengan ujung runcing. Jenis ini fleksibel untuk dataran tinggi

maupun rendah. Varietas ini cukup resisten terhadap busuk umbi, tetapi peka

terhadap penyakit buauk ujung daun (Rusmida, 2010).

Syarat Tumbuh

Iklim

Tanaman bawang merah dapat ditanam didataran rendah maupun dataran

tinggi, yaitu pada ketinggian 0-1000 m dpl. Meskipun demikian ketinggian

optimalnya adalah 0-400 m dpl saja. Syarat lain, penyinaran matahari minimum

70%, suhu udara harian 25-32oC, dan kelembaban nisbi sedang 50-70%(Hidayat,

2005).

Biasanya waktu dan musim tanam adlah sekitar Bulan September, namun

ada juga ynag menanam pada bulan-bulan lain tergantung juga pada varietas

bawang merah, misalnya varietas Medan dapat ditanam dimusim apa saja

(3)

Tanaman bawang merah lebih menghendaki daerah yang terbuka dengan

penyinaran ± 80%. Apabila terlindung sinar matahari, umbinya kecil. Sebetulnya

bawang merah dan bawang bombay termasuk kedalam golongan yang untuk

pembentukan umbinya membutuhkan penyinaran lebih dari 14 jam sehari. Akan

tetapi pada hari biasa, lama penyinaran hanya 12 jam, walaupun hasil umbinya

lebih kecil (Raja, 2010).

Tanah

Secara umum tanah yang tepat ditanami bawang merah ialah tanah yang

bertekstur remah, sedang sampai Hat, berdrainase baik, memiliki bahan organik

yang cukup, dan pH-nya antara 5,6-6,5 (Tejo, 2002).

Tanah yang baik untuk lahan bawang merah adalah lempung berpasir atau

berdebu. Disamping itu juga tanahnya harus gembur dan subur. Untuk itu tanah

harus diolah. Kegiatan pengolahan ini terdiri dari penggemburan, pembuatan

bedeng dan parit (Wibowo, 2007).

Tidak semua tanah mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman

bawang. Ada kalanya dalam tanah terdapat cukup unsur hara yang diperlukan,

tetapi unsur tersebut tidak dapat diserap oleh tanaman, karena dalam keadaan

terikat atau tidak larut atau karena akar tanaman tidak berfungsi sebagaimana

mestinya (Raja, 2010).

Wadah Tanaman

Wadah tanaman adalah merupakaan tempat media dan nutrisi bagi

tanaman atau tempat, selain itu banyak tempat yang digunakan untuk sebagai

(4)

wadah yang ideal seperti wadah yang dapat untuk merembeskan air yang berlebih,

ringan serta menarik (Juparman, 2010).

Kondisi optimum hara tanaman dapat tumbuh dengan baik perlu

diperhatikan ketika pengondisian optimum merupakan hal yang harus

dieprhatikan ketika menanam suatu tanaman pada wadah dengan ketersediaan

nutrisi yang cukup dan perlunya untuk diperhatikan untuk ukuran wadah dan

komposisi media tamam (Sutedjo, 2002).

Pupuk Majemuk NPK

Dosis yang kurang dan atau tidak tepat akan mempengaruhi pertumbuhan

tanaman, tapi juga dapat meningkat pula metabolisme tanaman sesuai kondisi,

sehingga pembentukan protein, pati dan karbohidrat tidak terhambat, akibatnya

pertumbuhan dan produksi meningkat (Hardiyanto et al., 2007).

Pemupukan dengan pupuk majemuk dibedakan menjadi dua jenis, yaitu

pupuk majemuk lengkap dan pupuk majemuk tak lengkap. Pupuk majemuk tak

lengkap terdiri dari dua unsur pupuk seperti NP, NK, dan PK sedangkan pupuk

majemuk lengkap terdiri dari tiga unsur yakni NPK (Lingga dan Laksono, 2004).

Bawang merah masih rendah unsur dari pupuk seperti 150Kg Urea per

hektar, 100Kg TSP per hektar, 100Kg KCl per hektar pada lahan lahan yang

potensial. Lahan yang sudah ditanami intensifikasi, dosis diberikan sudah

meningkat. Penelitian bawang merah di Bulakamba, Brebes, pada umumnya

dosis pupuk yang digunakan antara 135 - 190 kgN/ha, 90 kg P2O5/ha,dan 100 kg

K/ha, tanpa menggunakan pupuk organik (Soedomo1992;

Sumarni&Soetiarso1998), bahkan Sumarni & Soetiarso (1998) menyatakan

(5)

kg/ha(Hardiyanto et al., 2007). Pemupukan melalui akar perlu melihat

waktu aplikasi yang tepat. Waktu aplikasi dapat memberikan produksi akhir yang

kurang sesuai dengan perkembangan bawang merah. pemberian pupuk melalui

daun dengan interval waktu yang terlalu sering dapat menyebabkan konsumsi

mewah, sehingga menyebabkan pemborosan pupuk Sutedjo (2002)

Pemberian pupuk Nitrogen dengan pemberian dua kali sudah memberikan

hasil lebih tinggi dengan takaran 100 kg Urea ha-1. Pemberian N sesuai

kebutuhan tanaman sesuai standar bawang merah yang dilakukan adalah dengan

menggunakan pupuk NPK (16 - 16 - 16) (Rahayu dan Berlian, 1999).

Unsur N

Nitrogen adalah salah satu unsur hara makro yang sangat penting dan

dibutuhkan tanaman dala jumlah sangat banyak dan diserap tanaman dalam

bentuk amonium dan nitrat. Ditinjau dari berbagai hara, nitrogen merupakan yang

paling banyak mendapat perhatian (Sutedjo, 2002).

Jumlah nitrogen yang terdapat didalam tanah sedangkan yang diangkut

tanaman dalam bentuk panenan setiap musim cukup banyak. Disamping itu

senyawa nitrogen anorganik sangat larut dan mudah hilang dalam air drainase,

tercuci dan menguap ke atmosfir (Hardiyanto et al., 2007).

Efek nitrogen terhadap pertumbuhan tanaman sangat cepat dan nyata.

Dengan demikian jelas bahwa unsur nitrogen ini adalah unsur yang berdaya

besar, tidak saja harus diawetkan, juga harus dikendalikan. Sumber Nitrogen

(6)

Unsur P

Fosfor (P) tanah dapat dikatakan stabil karena fosfor dalam bentuk

orthopospat pada tahan terhadap pencucian (leaching) menyebabkan

ketersediaannya fosfor dalam tanah sangat lambat dan sulit tersedia. Kekurangan

dapat ditambahkan dalam bentuk pupuk, yang berasal dari pelapukan batuan

mineral yang mengandung fosfor. Sumber lain fosfor adalah guano, air dan hasil

pelapukan bahan organik, misalnya tulang dan keran hewan lainnya

(Sutedjo, 2002).

Fospor merupakan unsur esensial yang fungsinya tidak dapat digantikan

unsur hara lain. Poerwowidodo (1992) menyatakan bahwa, peran unsur P adalah

dalam hal penyimpanan dan pemindahan energi serta reaksi biokimia seperti ;

pemindahan ion, kerja osmotik, reaksi fotosintesis, dan glikolisis(Subhan dan

Nurtika, 2004)

Unsur K

Kalium (K) berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkut an hasil

asimilasi, enzim dan mineral termasuk air. Meningkatkan daya tahan/kekebalan

tanaman terhadap penyakit (Sumarni et al., 2004).

Kalium adalah salah satu unsur esensial makro yang diserap tanaman

dalam bentuk ion K+. Unsur K ini sangat dibutuhkan tanaman hampir pada setiap

proses pentingnya yaitu mulai dari penyerapan air, trasnpirasi, fotosistentis,

respirasi, sintesa enzim hingga aktivitas enzim itu sendiri. Karena bawang merah

mengandung 88% air, maka jelas unsur K ini mutlak dibutuhkan untuk menunjang

(7)

Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk K teknik pemberian

yang meliputi dosis dan waktu pemberian yang tepat perlu diperhatikan. Dengan

dosis dan waktu pemberian tertentu dapat meningkatkan ketahanan tanaman

terhadap cekaman air dan pada tingkat ketersediaan air tertentu produktivitasnya

tetap tinggi (Sutedjo, 2002).

Komponen organik yang dibutuhkan tanaman merupakan fungsi mutlak

yang harus ada dalam metabolisme tumbuhan, sedangkan zat kalium yang

bermanfaat bagi pembentukan zat tepung/ karbohidrat di dalam tubuh tanaman,

memperkuat batang, pembentukan bunga dan polong, meningkatkan kualitasa biji

dan benih(tanaman biji-bijian), pembelahan sel dan pembentukan protein

Referensi

Dokumen terkait

Faktor bakteri kontaminan dapat disingkirkan jika dilakukan pemeriksaan kultur darah pada waktu yang bersamaan dengan dua lokasi yang berbeda.. Pengaruh riwayat pemberian

Untuk mengetahui Bunyi Konsonan apa saja yang mengalami interferensi bahasa Jawa dalam membaca al-Qur`an Juz 30 oleh anak-anak suku Jawa di Kel.Sentang, Kec.Kisaran Timur,

Model Cliosfer pada sintaks kedua yaitu mengeksplor pengetahuan siswa dimana guru menggali pengetahuan yang dimiliki siswa sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran

Laporan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Komputer pada Program Studi Diploma Teknik Informatika Fakultas

Tahapan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah guru membantu siswa melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pemecahan masalah yang mereka lakukan.Keterampilan

[2]Gunawan, 2014,Meningkatkan Performa Wajanbolic e- goen, http://id.wikipedia.org/wiki/Wajanbolic_e-goen.. diakses

Dengan adanya interferensi BJ pada bunyi konsonan ﺱﻮﻤﻬﻣ ﻦﻴﺑ ﻲﻛﺎﻜﺘﺣﺍ ﻲﻧﺎﻨﺳﺍ /i ḥtikākiy bayna `asnāniy mahmūs/ (frikatif interdental tak bersuara) ﺡ [

“Morphological, Thermal, and Mechanical Properties of Starch Biocomposite Film Reinforced by Cellulose Nanocrystals From R ice Husks”. Y., John