BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan penulis, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi antara Suprayitno
dengan PT.Abadi Jaya Manunggal berupa pemutusan hubungan kerja
secara sepihak, dimana pemutusan hubungan kerja tidak sesuai dengan
Undang-Undang No.13 Tahun 2003, sudah sangat jelas bahwa dalam
kasus ini tidak ada perundingan terlebih dahulu antara pengusaha dan
pekerja, kemudian PHK juga tidak boleh terjadi akibat perbedaan
pandangan, atau bila seseorang sakit. Dengan demikian Majelis Hakim
Tingkat 1 telah tepat dalam pertimbangan hukumnya yang menyatakan
pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan tidak sesuai
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 dengan artian PHK secara
sepihak.
2. Oleh karena pemutusan hubungan kerja antara Suprayitno dengan
PT.Abadi Jaya Manunggal tidak memenuhi ketentuan prosedur dasar
PHK dan pengupahan sebagaimana diatur dalam Pasal 151 dan Pasal
156 ayat (1), (2), dan (3) UU Ketenagakerjaan, maka putusan Kasasi
yang menyatakan bahwa pemutusan hubungan kerja yang terjadi
3. Oleh karena hubungan kerja yang sudah berakhir, maka pekerja harus
mendapat hak – hak akibat dari PHK tersebut, yaitu berupa uang
pesangon sesuai dengan kualifikasi PHK yang terjadi, maka
penghitungan pesangon harus sesuai dengan Undang-Undang No.13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 156 aat (1), (2), dan (3).
B. Saran
Berdasarkan atas kesimpulan yang telah dijabarkan diatas, maka
diperoleh saran sebagai berikut :
1. Majelis Hakim PHI
Untuk lebih memahami dasar pengupahan yang harus diberikan
kepada Pekerja agar tidak merugikan pihak yang lebih lemah dalam
mengambil keputusan
2. Pengusaha
Seharusnya sebagai pengusaha mempunyai itikad baik pada saat
menyelesaikan masalah, sehingga pemutusan hubungan kerja yang
terjadi tidak menjadi pemutusan hubungan kerja secara sepihak. Dan
juga jika permohonan PHK yang diajukan oleh pengusaha ditolak
oleh pengadilan maka menurut kami sudah sewajibnya kepada
majikan untuk mempekerjakan kembali pekerja atau buruh yang
bersangkutan dan memberikan hak-haknya kembali.
3. Pemerintah
Sebaiknya pemerintah ikut berperan dalam mengupayakan agar PHK
yang mengatur mengenai tenaga kerja, hal ini tentunya agar pihak
pekerja atau buruh dapat terlindungi
4. Sebaiknya Serikat Pekerja harus bijaksana dan adil dalam melakukan
pilihan kepentingan pekerja yang akan diperjuangkan dengan